pengujian substantif atas piutang usaha

Upload: anty

Post on 10-Oct-2015

113 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

ya

TRANSCRIPT

  • 5/20/2018 Pengujian Substantif Atas Piutang Usaha

    1/6

    Nama : St. Hardianti

    N I M : A31111291

    PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS PIUTANG USAHA

    Piutang meliputi jumlah yang harus dinbayar pelanggan, karyawan, dan afiliasi atas

    akun terbuka, wesel, serta pinjaman, dan bungga akrual atas salso semacam itu. Pertimbangan

    yang akan kita berikan di sini ditunjukan pada piutang kotor dari para pelanggan atas tran

    saksi penjualan kredit dan yang berhubungan dengan akun kontrak, yaitu penyisihan untuk

    piutang tak tertagih merupakan hal yang penting untuk mengingat kembali bahwa dengan

    mengaudit penjualan yang berkaitan.

    PENENTUAN RESIKO DETEKSI UNTUK PENGUJIAN RINCIAN

    Ingat kembali bahwa untuk tingkat resiko audit tertentu, resiko pengujian rincian

    berhubungan terbalik dengan penilaian tingkat resiko inheren, resiko prosedur analisi, dan

    resiko pengendaliaan. Jadi, factor-faktor yang berkaitan dengan penilaian ini harus

    dipertimbangkan dalam penetuan tingkat resiko pengujian rincian yang dapat diterima untuk

    setiap asersi piutang usah. Penilaian resiko pengendalian untuk asersi piutang usaha

    tergantung pada penilaian resiko pengendalian terkait untuk kelompok transaksi ini

    (penjualan kredit, penerimaan kas, dan penyesuaian penjualan yang mempengaruhi saldo

    piutang uasaha.

    MERANCANG UJI SUBSTANTIF

    Sebelum melakukan pengujian substantive, auditor menentukan tingkat risiko deteksi

    yang diterima. Penentuan risiko deteksi dapat dilakukan apabila sudah memiliki pemahaman

    yang memadai atas struktur pengendalian intern. Tingkat risiko deteksi yang diterima akan

    menentukan lauasnya pengujian substantive yang akan dilakukan. Bila auditor menentukan

    risiko deteksi yang rendah, auditor akan melakukan pengujian substantive secara ekstensif

    untuk mencapai tingkat kepercayaan terhadap laporan keuangan sesuai dengan yang

    diharapkan, demikian pula sebaliknya.

    PROSEDUR AWAL

    Titik awal untuk memenuhi setiap pengujian audit adalah memperoleh pemahaman

    tentang bisnis dan industri klien. Prosedur awal yang penting untuk memperivikasi piutang

  • 5/20/2018 Pengujian Substantif Atas Piutang Usaha

    2/6

    usaha dan akun penyelisihan terkait adalah menelusuri saldo awal periode berjalan kesaldo

    akhir yang telah diaudit dalam kertas kerja tahun sebelumnya (jika dapat dilakuka).

    Selanjutnya, aktivitas periode berjalan dalam akun pengendalian buku besar dan akun

    penyisihan terkait harus direview untuk setiap ayat jurnal yang signifikasi, yang tidak biasa

    dari segi sifat atau jumlah, yang memerlukan investigasi khusus. Sebagai contoh, auditor

    harus menginvestigasi setiap piutang dan pendapatan yang belum dibukukan dengan cara

    mencatat faktur penjualan dalam jurnal penjualan.

    Selain itu, auditor juga dapat membuat neraca saldo piutang usaha secara langsung

    dari file induk klien dengan menggunakan bperangkat lunak audit.

    PROSEDUR ANALITIS

    Tujuan auditor dalam melakukan prosedur analitis adalah mengembangkan ekspektasi

    atas saldo piutang usaha, hubungan piutang usaha dengan penjualan, dalam marjin kotor

    perusahaan.

    PENGUJIAN RINCIAN TRANSAKSI

    Pengujian rincian transaksi tertentu dapat dilaksanakan selama pekerjaan interim

    (interim work) bersama dengan pengujian pengendalian dalam bentuk pengujian bertujuan

    ganda.

    Memvouching Catatan Piutang ke Transaksi Pendukung

    File akan pelanggan yang diselenggarakan oleh klien harus berisi dokumen seperti

    pesanan pelanggan, pesanan penjualan, dokumen pengiriman, faktur penjualan, memorandum

    kredit.

    Pengujian ini dapat dilaksanakan secra lebih ekstensiuf apabila tingkat resiko deteksi

    yang berlaku yang akan dicapai adalah rendah, atau untuk melengkapi prosedur konfirmasi

    apabila situasi tertentu terjadi.

    Melakukan Pengujian Pisah Batas untuk Penjualan dan Retur Penjualan

    Pengujian pisah batas penjualan (sales cut-off tests) dirancang untuk memperoleh

    kepastian yang layak bahwa (1) penjualan dan piutang usaha telah dicatat dalam periode

    akuntansi dimana transaksi tersebut terjadi dan (2) ayat jurnal yang berkaitan dengan

    persediaan dan harga pokok penjualan telah dibuat dalam periode yang sama.

  • 5/20/2018 Pengujian Substantif Atas Piutang Usaha

    3/6

    Pengujian pisah batas retur penjualan (sales return cutoff test) adalah serupa dan

    terutama diarahkan langsung pada kemungkinan bahwa retur yang dilakukan sebelum akhir

    tahun belum dicatat setelah akhir tahun,

    Melakukan Pengujian Pisah Batas atas Penerimaan Kas

    Pengujian pisah batas penerimaan kas (cash receipts cutoff test) dirancang untuk

    memperoleh kepastian yang layak bahwa penerimaan kas telah dicatat dalam periode

    akuntansi yang tepat.

    PENGUJIAN RINCIAN SALDO

    Dua bidang utama dari prosedur dalam kategori pengujian substantif untuk piutang

    usaha ini akan dibahas : konfirmasi piutang dan prosedur tindak lanjut yang berkaitan serta

    prosedur untuk mengevaluasi kecukupan penyisihan piutang tak tertagih.

    Konfirmasi Piutang

    Konfirmasi piutang usaha mencakup komunkasi tertulis secara langsung antara

    pelanggan dan auditor.

    Prosedur Audit Yang Berlaku Umum

    Konfimasi piutang adalah prosedur sudit yang berlaku umum. AU 330, proses

    konfimasi (SAS 67),

    Menyatakan ada anggapan bahwa auditor akan meminta konfirmasi piutang selama

    melakukan audit, kecuali:

    Piutang usaha bersifat tidak material terhadap laporan keuangan

    penggunaan konfirmasi akan menjadi tidak efektif

    Formulir Konfirmasi

    Ada dua formulir permintaan konfirmasi:

    1. Konfirmasi Positif

    2. Konfirmasi Negatif

    Penentuan Waktu Dan Luas Permintaan Konfirnasi

    Luas permintaan konfirmasi, atau ukuran sample berhubungan terbalik dengan setiap

    factor-faktorr berikut:

  • 5/20/2018 Pengujian Substantif Atas Piutang Usaha

    4/6

    1. Tingkat resiko deteksi yang dapat duterima untuk arsesi dimana bukti konfirmasi dipakai

    2. Luas dimana pengujian sudstantif lainnya akan bermanfaat untuk mencapai tingkat

    resiko tersebut

    3. Salah saji piutang usaha yang dapat ditoleransi

    Pengendalian atas Permintaan Konfirmasi

    Mengendalikan setiap langkah dalam proses konfirmasi. Hal ini berikut:

    1. Memastikan bahwa jumlah, nam, dan alamat pada konfirmasi telah sesuai dengan data

    akun pelanggan

    2. Menjaga peyimpanan konfirmasi sampai dikirimkan

    3. Mewajibkan pengiriman jawaban langsung ke auditor

    Disposisi Pengecualian

    Jawaban konfirmasi mungkin akan berisi beberapa pengecualian (exeptions) yang

    tidak dapat dihindarkan. Pengacualian ini dapat disebabkan oleh barang yang masih dalam

    perjalanan (in transit) dari klien ke pelanggan.

    Prosedur alternatif untuk konfirmasi yang tidak dijawab

    Apbila tidak ada jawaban jawaban yang diterima atas permintaan konfirmasi positif kedua

    atau ketiga dari pelanggan. Prosedur semacam ini dapat diterima apabila dua kondisi berikut

    berlaku:

    Tidak ada factor kualitatif yang tidak bisa bersangkutan dengan tidak menjawab

    konfirmasi, seperti yang tidak diterima menyangkut transaksi akhir tahun.

    Tidak adanya jawaban, yang diproyeksikan sebagai salah saji 100% terhadap populasi dan

    ditambahkan kejumlah semua perbedaan lainnya yang belum disesuaikan, tidak akan

    mempengaruhi keputusan auditor tentang apakah laporan keuangan secara material sudah

    benar

    Memeriksa Penagihan Berikutnya

    Bukti terbaik mengenai eksistensi dan ketertagihan piutang adalah penerimaan

    pembayaran dari pelanggan, sebelum mengakhiri pekerjaan lapangan audit, klien mungkin

    telah menerima pembayaran dari beberapa pelanggansebagai pelunashutang pada tanggal

    konfirmasi.

    Memvouching Faktur-faktur terbuka yang Berisi Saldo

  • 5/20/2018 Pengujian Substantif Atas Piutang Usaha

    5/6

    Satu-satunya perbedaan adalah bahwa prosedur tersebut dibatasi untuk itemitem yang

    mengandung saldo akun per tanggal dimana jawaban konfirmasi tidak diterima dan bukan

    keseluruhan populasi piutang usaha.

    Mengikhtisarkan dan Mengevaluasi hasil

    Ikhtiar tersebut harus memberikan, pada tingkat minimum, data statistik mengenai:

    Jumlah dan nilai dollar dan konfirmasi yang dikirimkan serta jawaban yang diterima

    Proporsi dari total populasi yang dicakup oleh sample

    Aplikabilitas asersi

    Konfirmasi piutang usaha merupakan sumber bukti yang utama dalam memenuhi

    asersi eksistensi atau kejadian, akan tetapi jawaban atas konfirmasi itu dapat mengungkapkan

    item-item yang telah dibayar sebelumnya atau item-item yang tidak sesuai yang

    mempengaruhi penilaian yang tepat atas jumlah yang terhutang.

    Mengevaluasi Kelayakan Penyisihan Piutang Tak Tertagih

    Penggunaan perangkat lunak audit tergeneralisasi untuk menjumlah secara vertical dan

    menjumlah kesamping neraca saldo umurpiutang usaha.

    Pengevaluasian estimasi sebelumnya atas piutang tak tertagih dengan pengalaman

    berikutnya dan melihat kembali pengalaman sebelumya.

    Perbandingan Penyajiaan Laporan dengan GAAP

    Auditor harus memiliki pengetahuan tentang cara penyajian laporan dan persyaratan

    pengungkapan untuk piutang usaha dan penjualan menurut prinsip-prinsip akuntansi yang

    berlaku umumnya (GAAP). Persyaratan ini meliputu identifikasi dan klasifikasi yang tepat,

    serta pihak terkait lainnya

    Jasa Bernilai Tambahan

    Dalam proses pelaksanaan audit, auditor dapat menetapkan tolak ukur (benchmark)

    at6as kinerja purusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain, sebagai contoh auditor dapat

    membicarakan:

    Perusahaan telah secara efektif memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan penjualan

    berdasarkan rasio penjualan terhadap total aktiva.

  • 5/20/2018 Pengujian Substantif Atas Piutang Usaha

    6/6

    Piutang telah tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan penjualan, sehingga

    menghabiskan arus kas.

    Setelah auditor menyelesaikan audit atas siklus penjualan, dia harus mengikhtisarkan

    masalah penting yang dapat menghambat kinerja jasa bernilai tambahan. Auditor dapat

    merekomendasikan bahwa klien harus mempertimbangkan untuk mendorong perputaran

    lebih cepat dengan diskon tunai, auditor dapat menggunakan pengetahuan yang diperoleh

    tentang aspek-aspek lain dari audit menetukan apakah utilisasi yang buruk atas total aktiva

    akan meninbulkan masalah piutang. Dengan cara ini akuntan publik bersertifikat (CPA) akan

    menggunakan pengetahuan yang diperoleh selama melakukan audit guna membantu klien

    dalam mengidentifikasi peluang untuk memperbaiki kinerja bisnis.