Pengoptimalan Fungsi Limbah Tumbuhan Pisang

Pengoptimalan Fungsi Limbah Tumbuhan Pisang

• Perkembangan Tumbuhan Pisang di Indonesia• Pemanfaatan Limbah dari Kulit Pisang• Jantung pisang dan produk olahan makanannya• Peranan Bongol Pisang di dunia Medis dan

Pemanfaatannya Menjadi Kompos• Limbah tumbuhan Pisang (kulit pisang, jantung

pisang, dan bonggol pisang) dapat dimanfaatkan Sebagai inovasi baru di dunia pangan, medis, kompos dan biomasa.

Perkembangan Tumbuhan Pisang di Indonesia

Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, baik itu sumber daya alam hayati maupun sumber daya alam hewani. Salah satunya sumber daya hayati yang melimpah adalah tumbuhan pisang. Pisang merupakan buah yang banyak tumbuh di Indonesia. Indonesia juga merupakan salah satu negara yang dikenal sebagai produsen pisang dunia. Indonesia telah memproduksi sebanyak 6,20% dari total produksi dunia, 50% produksi pisang Asia berasal dari indonesia. Melimpahnya pisang di Indonesia menjadikan buah ini memiliki nilai ekonomis rendah. Untuk meningkatkan nilai ekonomis dari buah pisang dapat dibuat berbagai macam produk olahan yang sekaligus menjadi salah satu cara untuk mempertahankan daya simpan buah pisang.

Limbah Kulit Pisang dan Pemanfaatannya

Indonesia, yang juga merupakan salah satu negara yang cukup dikenal sebagai penghasil pisang terbesar di Asia ini mengalami kesulitan dalam pengolahan limbahnya. Padahal, menurut Kusmartono dan Wijayanti (2012) jumlah dari kulit buah pisang cukup banyak, yaitu kira – kira sekitar 1/3 bagian dari buah pisang yang belum dikupas. Limbah Kulit dari tumbuhan pisang ini dapat dimanfaatkan menjadi susu yang bernilai gizi tinggi dengan penambahan kacang hijau. Selain itu, limbah kulit pisang juga dapat dijadikan sebgai biomass yang diharapkan dapat menjadi bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar fosil.

Jantung pisang dan Produk Olahan pangannya

Jantung pisang yang sebenarnya dapat diolah menjadi produk dengan nilai ekonomis tinggi. Jantung pisang mengandung zat gizi yang bermanfaat bagi tubuh, yaitu berupa: Protein 12,051%, Karbohidrat 34,831% dan lemak total 13,050%. Selain karbohidrat, jantung pisang juga mengandung protein, mineral (terutama fosfor, kalsium, dan besi), serta sejumlah vitamin A, B1 dan C (Astawan, 2008). Jantung pisang dapat diolah menjadi berbagai macam makanan, diantaranya adalah sebagai bahan baku pembuatan bakso dan bahan baku pembuatan dendeng abon.

Peranan Bongol Pisang di dunia Medis dan Pemanfaatannya Menjadi Kompos

Bonggol pisang atau batang dari tumbuhan pisang ternyata sangat banyak manfaatnya, diantaranya ialah sebagai obat penyembuh luka dan sebagai pupuk kompos alami. Getah dari bonggol pisang Ambon mengandung tannin, flavonoid dan saponin sebagai antibiotic dan perangsang pertumbuhan sel-sel baru pada luka. Getahnya mempercepat proses re-epitalisasi jaringan epidermis, pembentukan pembuluh darah baru (neokapilarisasi), pembentukan jaringan ikat (fibroblast) dan infiltrasi sel-sel radang pada daerah luka. Selain itu, kandungan gizi dalam bonggol pisang juga berpotensi digunakan sebagai sumber mikroorganisme lokal karena kandungan gizi dalam bonggol pisang dapat digunakan sebagai sumber makanan sehingga mikrobia berkembang dengan baik.

Kesimpulan

Limbah tumbuhan Pisang (kulit pisang, jantung pisang, dan bonggol pisang) dapat dimanfaatkan Sebagai inovasi baru di dunia pangan, medis, kompos serta biomasa. Secara ekonomis, industri pengolahan dari bagian pohon pisang ini mempunyai prospek yang bagus karena produk penolahan ini tidak hanya bermanfaat, namun juga unik dan khas sehingga akan mudah diterima sebagai produk olahan yang banyak disukai masyarakat luas dan memiliki harga jual yang tinggi.

TERIMA KASIH