pengoptimalan konversi bahan bakar gas dan energi terbarukan

20
Pengoptimalan Konversi Bahan Bakar Gas Sebagai Salah Satu Strategi Pengurangan Beban Subsidi BBM Demi Terciptanya Ketahanan Energi Masa Depan Indonesia Didit Putra Kusuma Komite Kedaulatan Energi Mahasiswa UGM

Upload: didit-kusuma

Post on 13-Apr-2017

125 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengoptimalan Konversi Bahan Bakar Gas dan Energi Terbarukan

Pengoptimalan Konversi Bahan Bakar Gas Sebagai Salah Satu Strategi Pengurangan Beban

Subsidi BBM Demi Terciptanya Ketahanan Energi Masa Depan

Indonesia

Didit Putra Kusuma

Komite Kedaulatan Energi Mahasiswa UGM

Page 2: Pengoptimalan Konversi Bahan Bakar Gas dan Energi Terbarukan

Isi Presentasi

• Latar Belakang

• Permasalahan

• Bahan Bakar Gas (BBG)

• Tantangan

• Kesimpulan

Page 3: Pengoptimalan Konversi Bahan Bakar Gas dan Energi Terbarukan

Isi Presentasi

• Latar Belakang

• Permasalahan

• Bahan Bakar Gas (BBG)

• Tantangan

• Kesimpulan

Page 4: Pengoptimalan Konversi Bahan Bakar Gas dan Energi Terbarukan

Latar Belakang • Perubahan status dari exportir migas menjadi net

importir migas • Subsidi BBM menjadi salah satu beban APBN tertinggi

dari tahun ke tahun • Masyarakat Indonesia masih terus bergantung pada

BBM terutama dalam kebutuhan transportasi • Penggunaan BBG dan pengoptimalan energi non fosil

masih dilakukan setengah hati oleh pemerintah karena banyaknya kepentingan dan lebih senang dipolitisasi untuk kepentingan beberapa golongan

Page 5: Pengoptimalan Konversi Bahan Bakar Gas dan Energi Terbarukan

Fakta

Pola realisasi selalu lebih tinggi dari perhitungan anggaran yang sudah direncanakan di APBN

Lemahnya mekanisme dalam perhitungan dan monitoring subsidi BBM maupun listrik. Subsidi yang dialokasikan sebenarnya masih belum tepat jumlah dan tepat sasaran.

Page 6: Pengoptimalan Konversi Bahan Bakar Gas dan Energi Terbarukan

Fakta

Page 7: Pengoptimalan Konversi Bahan Bakar Gas dan Energi Terbarukan

Perhitungan Harga BBM Biaya pencarian dan pengangkutan ke Kilang

(A) Minyak mentah (crude oil) tersebut di atas dialirkan atau diangkut ke Pabrik/Kilang (refinery) kemudian dimasak dan diolah menjadi terpisah yang salah satunya bensin (Premium, Pertamax dan lain-lain) yang oleh khalayak ramai disebut BBM (Bahan Bakar Minyak).

Biaya yang terkandung: Biaya pengolahan (B)

BBM yang sudah selesai pengolahannya di Kilang kemudian di sadurkan ke masyarakat dengan transportasi melalui Darat, Laut, Sungai. Kilang Minyak besar terdapat di Plaju/ S.Gerong, Dumai, Balikpapan, Cilacap dan Balongan.

Biaya yang terkandung: Biaya transportasi (C).

Karena harga jual BBM disetiap SPBU diseluruh Nusantara harus sama, maka biaya transportasi menjadi sangat variable antara satu daerah dengan daerah lainnya (komponen biayanya dibuat rata).

Jadi harga BBM = Biaya A + B + C = Biaya pokok (tidak ada profit, karena Perusahaan

milik Negara (Pertamina). BBM yang dihasilkan PT.Pertamina akan dijual dengan harga yang sama di SPBU Pertamina yang tersebar dari Sabang – Merauke dan dari Rote (pulau Roti) – Miangas (SULUT). Yaitu Biaya A + B + C = Rp 8.500,- (asumsi sekarang).

(Rovicky dengan perubahan, 2008)

Page 8: Pengoptimalan Konversi Bahan Bakar Gas dan Energi Terbarukan

Isi Presentasi

• Latar Belakang

• Permasalahan

• Bahan Bakar Gas (BBG)

• Tantangan

• Kesimpulan

Page 9: Pengoptimalan Konversi Bahan Bakar Gas dan Energi Terbarukan

Permasalahan

• Masyarakat Indonesia masih terus bergantung pada BBM terutama dalam kebutuhan transportasi

• Jumlah cadangan gas lebih besar daripada minyak

• Apabila subsidi BBM (nantinya) diputuskan untuk dikurangi secara bertahap, maka diperlukan suatu metode pengalihan bertahap yang dilakukan agar pemenuhan kebutuhan energi tetap bisa dilakukan

Page 10: Pengoptimalan Konversi Bahan Bakar Gas dan Energi Terbarukan

Isi Presentasi

• Latar Belakang

• Permasalahan

• Bahan Bakar Gas (BBG)

• Tantangan

• Kesimpulan

Page 11: Pengoptimalan Konversi Bahan Bakar Gas dan Energi Terbarukan

Cadangan Hidrokarbon Indonesia

Page 12: Pengoptimalan Konversi Bahan Bakar Gas dan Energi Terbarukan

Bahan Bakar Gas

• Merupakan produk energi fosil dengan kadar nilai oktan yang tinggi (baik untuk mesin), dan ramah lingkungan

• Tahun 2010 lebih dari 17 juta kendaraan di 53 negara menggunakanya sebagai bahan bakar pengganti bbm (premiun, pertamax dll) (WLPGA,2010)

• Di Indonesia dikenal dengan nama Vigas (produk dari Pertamina)

• Harga yang jauh lebih terjangkau

Page 13: Pengoptimalan Konversi Bahan Bakar Gas dan Energi Terbarukan

Produksi dan Konsumsi Minyak Nasional

Page 14: Pengoptimalan Konversi Bahan Bakar Gas dan Energi Terbarukan

Produksi dan Konsumsi Gas Nasional

Page 15: Pengoptimalan Konversi Bahan Bakar Gas dan Energi Terbarukan

Perbandingan Penghematan

Page 16: Pengoptimalan Konversi Bahan Bakar Gas dan Energi Terbarukan

Tantangan

• Berbagai masalah di sektor hulu migas pada lapangan penghasil gas ( ex : gas tangguh)

• Gas alam yang dimiliki Indonesia sebagian besar telah terikat kontrak ekspor, industri domestik & pembangkit listrik

• Terbatasnya infrastruktur pengangkutan gas dari lapangan produksi ke sentra konsumen, penyediaan konverter dan pembangunan dispenser BBG di setiap SPBU

Page 17: Pengoptimalan Konversi Bahan Bakar Gas dan Energi Terbarukan

Sumber : Rovicky, 2012

Page 18: Pengoptimalan Konversi Bahan Bakar Gas dan Energi Terbarukan

Usulan Kebijakan Pengalihan BBM Menuju BBG

• Pemberian insentif berupa keringanan pajak penjualan, pendaftaran kendaraan dsb untuk kendaraan yang telah memiliki converter kit BBG

• Menetapkan standart emisi ketat dan mewajibkan kendaraan dinas dan umum memakai BBG

• Pengembangan riset secara berkelanjutan pada kendaraan dengan bahan bakar BBG

Page 19: Pengoptimalan Konversi Bahan Bakar Gas dan Energi Terbarukan

Kesimpulan • Pengalihan BBM menuju BBG sangat dibutuhkan untuk

mengurangi beban subsidi yang diberikan pemerintah. • Pengalihan BBM menuju BBG sangat didukung dengan

salah satu parameter yaitu jumlah produksi gas yang lebih besar dibandingkan minyak.

• Pemerintah memerlukan persiapan yang matang baik secara infrastruktur ataupun regulasi.

• Sektor Hulu dan Hilir harus dapat bersinergi demi menjaga kebutuhan dan menyiapkan langkah-langkah strategis dalam pemenuhan energi Nasional.

• Penghematan dan pembatasan jumlah pemakaian BBM mutlak dilakukan didukung dengan KETEGASAN pemerintah

Page 20: Pengoptimalan Konversi Bahan Bakar Gas dan Energi Terbarukan

Terima Kasih

Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai sesuatu bangsa, tidak dapat

berdiri sebagai suatu bangsa merdeka (Soekarno)