pengolahan limbah minyak

Upload: pitminmarsella

Post on 07-Mar-2016

20 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bhg

TRANSCRIPT

PENGOLAHAN LIMBAH MINYAKBUMIAugust 16, 2012Pengolahan limbah minyak bumi yang terkenal adalah teknik bioremediasi.Teknik bioremediasi adalah teknik untuk memulihkan (remediasi) lahan yang tercemar. Biasanya teknik remediasi ini dilakukan untuk lahan yang tercemar tumpahan minyak. Lazimnya dan setau saya, bioremediasi ini hanya mungkin dilakukan untuk lahan yang statis dan tidak ada pergerakan. Maksudnya begini, bioremediasi tidak mungkin dilakukan di sungai yang tercemar. Kenapa? karena air di sungai itu mengalir. Jadi sudah ada self purification di dalamnya. Apa itu self purification? itu adalah kemampuan sungai untuk menetralisis kadar pencemarnya. Air sungai bergerak dari hulu ke hilir sehingga kadar pencemar di dalam sungai akan dinamis tergantung dari rasio konsentrasi air sungai dan zat zat pencemar di dalamnya.Nah, untuk lahan yang tercemar, sangat lazim dilakukan bioremediasi. Kenapa? karena konsentrasi kadar pencemarnya tidak akan berubah karena adanya aliran seperti di sungai. Pencemarnya ga berpindah pindah, ya disitu situ aja. Got it guys?Teknik bioremediasi ini merupakan teknik yang biasa digunakan untuk menangani oil spill (tumpahan minyak). Tumpahan minyak tidak boleh dibiarkan begitu saja karena mengandung hidrokarbon yang bersifat karsinogenik. Dan memang setiap perusahaan migas pun berkewajiban untuk mematuhi Undang Undang Lingkungan (maaf udah sidang dari Bulan Februari, saya udah lupa detail dari tugas akhir saya. Termasuk berbagai undang2 lingkungannya yg dulu, waktu mau sidang saya hapal mampus). Jadi ada batas maksimum hidrokarbon yang diperbolehkan yaitu 1%. TPH (Total Petroleum Hydrocarbon) yang lebih dari 1% harus diolah.Nah waktu saya tugas akhir di PT Chevron, ini yang saya bahas. Kebetulan jenis dari minyak di Duri oil field ini adalah heavy oil atau minyak berat. Bedanya dengan light oil adalah., tidak seperti light oil yang terletak di kedalaman yang dangkal, heavy oil (HO) ini terletak di reservoir yang sangat dalam sehingga dibutuhkan metode EOR (Enhanced oil recovery) yang dahsyat untuk mengambil heavy oil dari reservoir yang dalam. Karena viskositasnya tinggi (kental) jadi kita harus menurunkan viskositasnya agar HO dapat mengalir atau diambil ke atas. PT Chevron di Duri ini Alhamdulillah teknologinya udah canggih banget. Jadi mereka menggunakan steam injection (memberikan uap) untuk menurunkan viskositas si HO agar bisa diambil.Nah apa akibat dari kedalaman si Heavy Oil ini? akibatnya karena pengambilan juga dirangsang dengan injeksi steam, sulfur yang terbentuk juga lebih banyak. Sifat heavy oil sendiri juga berat, rantai karbonnya sangat panjang sehingga menyebabkan HO sulit untuk dibioremediasi.Nah di sinilah tugas saya yang saya kaji di tugas akhir bagaimana cara untuk mengoptimalisasi proses remediasi untuk menurunkan kadar hidrokarbon pada tanah. Well, saya tidak usah bahas lah ya bagaimana dan apa yg telah dilakukan PT Chevron karena itu melanggar kode etik. Yang jelas, mereka sudah bagus kok *seriusan:)Kalau boleh saya bilang, karena saya melakukan studi literatur mendalam dari jurnal internasional mengenai teknik remediasi limbah hidrokarbon ini, maka saya bisa bilang kalau bioremediasi ini sudah ketinggalan zaman. Ada banyak teknologi lain yg lebih canggih yang bisa digunakan atau dikombinasikan. Kalau saya tidak salah, di Inggris, teknologi bioremediasi sudah jarang diaplikasikan karena dianggap hanya memindahkan masalah. Apabila bioremediasi ini dilakukan secara ex situ, dan tanah tercemar dibawa menuju satu lahan maka hal ini dianggap sebagai perpindahan pencemar. Lahan steril kemudian dicemari. Dari kesimpulan inilah salah satu pernyataan di RCRA (Resource Conversation and Recovery Act) menyebutkan bahwa bioremediasi sebaiknya sudah tidak dilakukan.Teknologi teknologi lain yang dapat digunakan di antaranya adalah TDU (Thermal Desorption Unit). TDU menggunakan proses desorpsi dengan pemanasan thermal sehingga hidrokarbon keluar dari tanah. Itu intinya. (Ga teknis bgt ya bahasa saya. Ini karena saya sudah lupa bahasa ilmiah yang saya jabarkan di tugas akhir saya hehe. Maklum, sudah lulus). TDU ini beda dengan insinerasi karena TDU masih menyisakan tanahnya. TDU di Indonesia diaplikasikan oleh Total. Kalau saya tidak salah, Total mengaplikasikan TDU untuk mengolah limbah lumpur bor mereka yang jenisnya oil based mud. Kalau Chevron limbah lumpur bornya itu berupa slurry (Kadar air >90%) karena water based mud.Selain TDU, Ada juga teknologi plasma. Teknologi ini sangat mahal dan saya sudah lupa prinsip kerjanya. hehehehe kenapa mahal? karena kalau tidak salah, teknologi plasma ini bisa merecovery hydrocarbon hingga 99% sehingga kemudian menjadi light oil.Intinya ada banyak teknologi pengolahan limbah hidrokarbon, seperti soil washing, solvent extraction, slurry fracture injection (yang diterapkan Chevron, satu satunya di Indonesia).Namun, memang yang paling murah bioremediasi karena terkadang bioremediasi dapat dilakukan dengan hanya membajak tanah (untuk melancarkan sirkulasi udara sehingga hidrokarbon terdegradasi) dan memanfaatkan bakteri indigenous yang ada di tanah. Tetapi semua itu belum tentu.. Untuk menerapkan suatu pengolahan limbah semuanya harus dihitung dengan tepat. Apabila kuantitas limbah tinggi maka apa mungkin bioremediasi masih diterapkan? Berapa luas lahan yang dibutuhkan? Dengan limbah minyak yang timbul tanpa henti (sejalan dengan proses operasional perusahaan), apa masih mungkin limbah mengalami fasa tunggu untuk diolah? (bioremediasi berlangsung 2-8bulan).Jadi pada intinya, prinsip pengolahan limbah hidrokarbon ini sama dengan prinsip pengolahan limbah lainnya yaitu:1. reuse2. reduce3. recycle4. recovery