pengmejik tugas 1
DESCRIPTION
Management StrategicTRANSCRIPT
Ringkasan Chapter 1
Manajemen strategi adalah sebuah ilmu yang memfasilitasi sebuah organisasi untuk mencapai
tujuannya. Manajemen yang dilakukan terletak pada tiap aspek dalam perusahaan/organisasi, seperti
tata kelola, pemasaran. Finansial, operasional, pengembangan, dan sistem informasi yang dielaborasi
untuk mecapai tujuan dari perusahaan.
strategic-management process
terdiri atas 3 tahap :
Merumuskan strategi, seperti membuat visi , misi, kesempatan dan tantangan dari
perusahaan, dan hal lain yang dapat mempengaruhi perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Mengimplementasikan strategi, dalam hal ini mulai melakukan aksi yang berhubungan dengan
pencapaian tujuan
Mengevaluasi strategi, digunakan untuk mengetahui apakah sudah benar dan relevan hal
yang telah dirumuskan dengan tujuan yang ingin dicapai.;bisasa dilakukan dengan 3 cara yaitu
Melakukan kaji ulang terhadap faktor internal dan eksternal dari strategi tersebut, mengukur
performa kinerja, dan melakukan perbaikan terhadap hal yang perlu untuk diperbaiki.
Nine key terms in Strategic Management:
competitive advantage
strategists
vision and mission statements
external opportunities and threats
internal strengths and weaknesses
long-term objectives
strategies
annual objectives
Policies
Benefits in Strategic Management :
Financial
Non-Financial
Ringkasan Chapter 2
Vision : What Do We Want to Become?
Biasa tujuan jangka panjang dari perusahaan
Mission : “What is our business?” is synonymous with
asking the question “What is our mission?”
Developing Vision and Mission :
the process of developing vision and mission statements, some organizations use discussion groups
of managers to develop and modify existing statements. Some organizations hire an outside
consultant or facilitator to manage the process and help draft the language.
Benefit of Vision and Mission :
1. To ensure unanimity of purpose within the organization
2. To provide a basis, or standard, for allocating organizational resources
3. To establish a general tone or organizational climate
4. To serve as a focal point for individuals to identify with the organization’s purpose
and direction, and to deter those who cannot from participating further in the organization’s
activities
5. To facilitate the translation of objectives into a work structure involving the assignment
of tasks to responsible elements within the organization
6. To specify organizational purposes and then to translate these purposes into objectives
in such a way that cost, time, and performance parameters can be assessed and
controlled.
Divergent Views
Individuals who have worked together for a long time and who think they know each other suddenly
may realize that they are in fundamental disagreement. genuine decision must be based on divergent
views to have a chance to be a right and effective decision. Developing a business mission is always a
choice between alternatives, each of which rests on different assumptions regarding the reality of the
business and its environment.
A Declaration of Attitude
First, a good mission statement allows for the generation and consideration of a range of feasible
alternative objectives and strategies without unduly stifling management creativity. Second, a mission
statement needs to be broad to reconcile differences effectively among, and appeal to, an
organization’s diverse stakeholders, the individuals and
groups of individuals who have a special stake or claim on the company.
According to Vern McGinnis, a mission statement should :
(1) define what the organization is and what the organization aspires
to be,
(2) be limited enough to exclude some ventures and broad enough to allow for
creative growth,
(3) distinguish a given organization from all others,
(4) serve as a framework for evaluating both current and prospective activities, and
(5) be stated in termssufficiently clear to be widely understood throughout the organization
Ten Benefits of Having a Clear Mission and Vision
1. Achieve clarity of purpose among all managers and employees.
2. Provide a basis for all other strategic planning activities, including the internal and external
assessment, establishing objectives, developing strategies, choosing among alternative strategies,
devising policies, establishing organizational structure, allocating resources, and evaluating
performance.
3. Provide direction.
4. Provide a focal point for all stakeholders of the firm.
5. Resolve divergent views among managers.
6. Promote a sense of shared expectations among all managers and employees.
7. Project a sense of worth and intent to all stakeholders.
8. Project an organized, motivated organization worthy of support.
9.Achieve higher organizational performance.
10.Achieve synergy among all managers and employees.
Mission Statement Components
1. Customers—Who are the firm’s customers?
2. Products or services—What are the firm’s major products or services?
3. Markets—Geographically, where does the firm compete?
4. Technology—Is the firm technologically current?
5. Concern for survival, growth, and profitability—Is the firm committed to growth
and financial soundness?
6. Philosophy—What are the basic beliefs, values, aspirations, and ethical priorities of
the firm?
7. Self-concept—What is the firm’s distinctive competence or major competitive
advantage?
8. Concern for public image—Is the firm responsive to social, community, and
environmental concerns?
9. Concern for employees—Are employees a valuable asset of the firm?
Ringkasan Chapter 3 “The External Assessment”
Pada bab ini ditekankan betapa pentingnya penilaian eksternal terhadap suatu strategi dan nilai dari perusahaan. Awalnya sebuah perusahaan harus dapat menyadari apakah suatu strategi yang dipakai masih relevan dengan perkembangan dalam dunia industri yang aktual apa tidak, dan hal itu dapat dilihat dari keadaan eksternal yang terjadi .Maka dari itu diperlukan audit manajemen strategi oleh perusahaan. Dengan adanya audit tersebut maka dapat dilihat mana strategi yang masih efektif dan mana yang tidak, sehingga bisa dikonsiderasi apakah suatu strategi akan tetap di laksanakan atau akan dihentikan apabila tidak lagi mempunyai guna yang positif.
Untuk melakukan audit seperti itu diperlukan penilaian dari berbagai faktor, antara lain adalah : Keadaan Ekonomi Keadaan Demografi Keadaan Teknologi Keadaan Kompetisi Keadaan Regulasi
Keadaan Ekonomi penting dijadikan konsiderasi, karena dari keadaan ekonomi maka dapat dipikirkan apa yang harus dilakukan agar strategi yang dipakai dapat berjalan dan berguna bagi perusahaan. Contohnya, pada saat rupiah melemah maka harusnya dipakai strategi yang menghindari pemakaian forex dalam beroperasi, sehingga perusahaan dapat menimalkan dampak lemahnya rupiah terhadap stabilitas perusahaan.
Keadaan Demografi adalah keadaan penduduk dari segala segi, baik itu sosial, budaya, umur, jenis kelamin, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan demografi. Mengapa hal ini penting? Karena dengan diketahuinya hal ini perusahaan bisa beradaptasi dengan keadaan sekitarnya secara baik. Contoh ada suatu perusahaan Koran ingin menentukan strategi apa yang dapat dilakukan untuk menambah pembaca, dan ternyata di kota itu banyak orang muda yang suka olahraga dan cinta terhadap daerahnya. Maka koran ini dapat mengambil keputusan untuk meninggalkan isi koran mereka yang lama dan menggantinya lebih banyak dengan berita tentang olahrga dan terutama tentang tim dari kota tersebut. Itu contoh sederhana yang dapat diambil mengapa keadaan demografi juga faktor yang butuh diperhitungkan dalam audit strategi manajemen.
Keadaan Teknologi, menjadi faktor akibat betapa terkaitnya kehidupan sekarang dengan teknologi. Sebagai contoh ada perusahaan sepatu ingin menentukan strategi yang tepat unutk memasarkan produknya, karena selama ini mereka memakai iklan di koran lokal namun tidak terjadi peningkatan penjualan. Ternyata sudah banyak orang tidak membaca koran secara konvensional lagi di kota bahkan di negara itu, digantikan oleh koran dari gadget yang tiap orang dikota itu miliki. Dari hal ini maka strategi menggunakan iklan harus dikonsiderasi, sebagai bentuk dari audit, dan digantikan dengan iklan di internet atau sosial media.
Keadaan kompetisi juga termasuk sebagai hal yang patut di konsiderasi dalam proses audit manajemen strategi. Dalam dunia usaha pasti kompetisi harus selalu dijadikan patokan untuk melakukan terobosan terutama dari segi strategi. Oleh karena itu beradaptasi dengan melakukan audit manajemen strategi dari segi keadaan kompetisi usaha juga patut dilakukan, sehingga pesaing tidak memberikan perubahan yang tiba-tiba, sampai perusahaan tidak bisa menyesuaikan dengan perubahan tersebut.
Keadaan regulasi juga penting sebagai bagian perhitungan audit manajemen strategi, terutama bidang usaha/industri yang sangat berhubungan dengan regulasi. Regulasi bisa termasuk
subsidi, peraturan, standar, dan hal lain yang diatur oleh regulator/pemerintah. Contohnya perusahaan angkutan umum sangat bergantung dengan subsidi BBM yang diberikan pemerintah, sehingga jika terjadi perubahan mereka harus melakukan audit lagi dengan manajemen strategi mereka agar tidak menjadi sandungan bagi operasi mereka.
Alat yang bisa dipakai dalam membantu menerangkan dan menjelaskan audit manajemen strategi adalah EFE matrix dan Porter five forces model. Namun meskipun begitu, dalam menjalankan audit, diperlukan intuisi dan pengenalan akan tiap keadaan yang terjadi. Hal ini penting karena tiap negara pasti mempunyai keadaan yang berbeda dan tiap kota dalam negara tersebut juga akan mempunyai keadaan yang berbeda, sehingga tidak bisa hanya mengandalkan perhitungan secara logika tapi perlu intuisi yang tepat agar hasil dari audit manajemen strategi memberi dampak positif dan relevan.
Chapter 5 : Strategies in Action
Tujuan perusahaan dalam jangka yang panjang mencerminkan hasil yang diharapkan dari mengejar
strategi tertentu. Tujuan itu sendiri memiliki beberapa karakteristik yang diinginkan diantaranya
kuantitatif, dapat diukur, realistis, dan menantang. Beberapa keuntungan yang didapat dari memiliki
tujuan yang jelas adalah meminimalisi konflik, sinergi, membantu dalam pekerjaan, mengurangi
ketidak pastian dan lain – lain. Dua jenis tujuan yang umum adalah financial objective dan strategic
objective. Tujuan finansial mencakup kepada revenue, cash flow dan stock price perusahaan
tersebut. Sementara tujuan strategis mencakup kepada inovatif, memperluas lingkup, meningkatkan
kualitas dan keamanan perusahaan
Banyak terdapat startegi-strategi alternatif lainnya yang dapat perusahaan lakukan untuk mencapai
tujuan strategis dan finansialnnya, sebagai contoh adalah forward integration, backward integration,
horizontal integration, market penetration, market development, product development, related
diversification, unrelated diversification, retrenchment, divestiture, dan liquidation. Tingkatan –
tingkatan dalam strategi, seudah diuruttkan berdasarkan tingkat tanggung jawabnya dapat dilihat dari
figur berikut:
Michael Porter berpendapat lain melalui strategi generik seperti pada bagan dibawah ini
Daya tarik utama dari setiap pendekatan manajerial adalah harapan bahwa itu akan meningkatkan
kinerja organisasi. Hal ini terutama berlaku dari manajemen strategis. Melalui keterlibatan dalam
kegiatan strategis manajemen, manajer dan karyawan mencapai pemahaman yang lebih baik dari
prioritas dan operasi organisasi. Manajemen strategis memungkinkan organisasi untuk menjadi
efisien, tetapi yang lebih penting, hal itu memungkinkan mereka untuk menjadi efektif. Meskipun
manajemen strategis tidak menjamin kesuksesan organisasi, proses memungkinkan proaktif daripada
reaktif pengambilan keputusan. Manajemen strategis dapat mewakili perubahan radikal dalam filosofi
untuk beberapa organisasi, sehingga strategi harus dilatih untuk mengantisipasi dan konstruktif
menanggapi pertanyaan dan isu-isu yang muncul. 16 strategi yang dibahas dalam bab ini dapat
mewakili awal baru bagi banyak perusahaan, terutama jika manajer dan karyawan dalam organisasi
memahami dan mendukung rencana aksi.