pengmasdimas
TRANSCRIPT
5/11/2018 pengmasdimas - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengmasdimas 1/8
Program PemberdayaanNelayan Pangandaran (PPNP)
Pasca Tsunami
Disusun oleh : Dimas Darmawansyah
(3609100023)
Tugas Pengemembangan Masyarakat
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember
SURABAYA 2011
Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
5/11/2018 pengmasdimas - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengmasdimas 2/8
Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
Program Pemberdayaan Nelayan Pangandaran (PPNP) Pasca Tsunami 1
Latar Belakang
Pangandaran adalah sebuah desa pantai yang terletak di pesisir selatan Pulau Jawa
yang menurut AsiaRooms.com adalah pantai terbaik di Pulau Jawa, yang merupakan salah
satu objek wisata pantai di Jawa Barat. Pantai ini terletak di Desa Pananjung, Kecamatan
Pangandaran dengan jarak ± 92 km arah selatan Kota Ciamis. Keistimewaan dari Pantai
Pangandaran adalah kita dapat melihat terbit dan tenggelamnya matahari dari satu lokasi
yang sama. Desa Pangandaran memiliki luas wilayah 667,87 Ha. Berdasarkan letak
geografisnya, Desa Pangandaran sangat potensial untuk pengembangan perikanan dan
pariwisata. Dengan dibatasi lautan di bagian timurnya, desa ini sangat potensial untuk
dijadikan sebagai tempat budidaya ikan. Sedangkan cagar alam dan bentang pantai yang
luas membuat desa ini sangat potensial untuk menarik minat wisatawan untuk melakukan
kegiatan wisata pantai.
Mata pencaharian masyarakat mayoritas adalah nelayan mencapai 1.874 jiwa dengan
persentase 30,87% dari jumlah total penduduk. Ada dua jenis nelayan, yaitu nelayan
tradisional maupun nelayan modern. Nelayan tradisional mengunakan sampan atau perahu
dengan mesin tempel dan alat penangkap ikan berupa jaring yang dibawa ke tengah laut
yang nantinya akan ditarik oleh puluhan orang. Adapun nelayan modern adalah nelayan
yang menggunakan kapal besar dengan alat-alat berteknologi tinggi. Nelayan modern akan
mencari ikan ke tengah laut selama berminggu-minggu dan akan membawa pulang hasil
ikan dengan jumlah yang banyak.
Pada tanggal 17 Juli 2006, tepatnya pada pukul 16:13 WIB, terjadi gempa bumi
berkekuatan 6,8 SR di lepas pantai Jawa Barat. Gempa bumi ini kemudian menyebabkan
gelombang tsunami setinggi 2 meter yang menghancurkan rumah di pesisir selatan Jawa
dan membunuh setidaknya 659 jiwa. Tsunami itu menghantam desa-desa di pesisir selatanJawa di Cipatujah, Tasikmalaya dan Pangandaran, Ciamis. Dilaporkan tempat liburan pantai
Jawa Barat di Pangandaran mengalami rusak parah. Menurut U.S. Geological Survey
gempa bumi ini berpusat pada 9.295° LS 107.347° BT, 48,6 km di bawah dasar laut. Berada
240 km tenggara Tasikmalaya, Jawa Barat, dan 358 km (222 mil) selatan Jakarta.
Kekhawatiran tidak semata terhadap kehilangan harta benda. Ketakutan lain yang
membayangi hari depan mereka ialah sepi turis berkepanjangan di kawasan pariwisata
tersebut.
5/11/2018 pengmasdimas - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengmasdimas 3/8
Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
Program Pemberdayaan Nelayan Pangandaran (PPNP) Pasca Tsunami 2
Identifikasi Permasalahan dan Tujuan
Identifikasi Permasalahan
Berikut ini adalah identifikasi permasalahan dalam penyusunan makalah ini.
Apa tujuan dari PPNP pasca Tsunami
Program apa saja yang termasuk dalam PPNP pasca Tsunami
Bagaimana peran serta masyarakat nelayan Pangandaran dalam PPNP pasca
Tsunami
Bagaimana hasil dari PPNP pasca Tsunami
Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut.
Memahami maksud dan tujuan dari PPNP pasca Tsunami
Mengidentifikasi program-program PPNP pasca Tsunami
Memahami sejauh mana peran serta masyarakat dalam PPNP pasca Tsunami
Memahami pencapaian dan hasil dari PPNP pasca Tsunami
5/11/2018 pengmasdimas - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengmasdimas 4/8
Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
Program Pemberdayaan Nelayan Pangandaran (PPNP) Pasca Tsunami 3
Program Pemberdayaan Nelayan
Pangandaran (PPNP) Pasca Tsunami
Dua tahun lalu gelombang tsunami melanda wilayah pesisir Pangandaran, Ciamis,
Jawa Barat. Gelombang besar tersebut dalam sekejap mengubah kehidupan masyarakat
setempat. Roda ekonomi seakan berhenti. Tanoto Foundation, bekerja sama dengan
Perhimpunan Peningkatan Keberdayaan Masyarakat (PPKM), dan LSM lokal, tidak
berpangku tangan. Melalui PPNP (Program Pemberdayaan Nelayan Pangandaran) yang
dirancang dalam sebuah program terpadu, masyarakat pesisir Pangandaran terutama para
nelayan kembali bangkit dan memutar roda perekonomian mereka. Melalui program yang
dimulai pada tahun 2007 dan mulai disosialisasikan ke masyarakat luas di Pangandaran
pada tahun 2008 ini, Tanoto Foundation (TF) telah menyalurkan dua unit perahu yang
berbeda dari perahu bantuan yang telah ada dari sisi ukuran, daya jelajah, dilengkapi
dengan teknologi Fishfinder dan GPS, serta penyaluran kredit bagi 300 masyarakat nelayan
Pangandaran, yang terbagi dalam berbagai kegiatan usaha kecil, seperti pengolah dan
pedagang ikan asin, pedagang sayuran bakulan/keliling, kerajinan kerang laut, dan
pedagang ikan segar. Peningkatan SDM ini menjadi program utama. Bentuknya antara lain
para nelayan penangkap ikan, pengrajin hasil tangkapan yang lebih popular disebut
pengrajin ikan asin, pengrajin kerajinan kerang dan pedagang sayur keliling, dijaring dalam
kelompok-kelompok kerja.
Kehidupan nelayan Pangandaran pasca tsunami saat ini terlihat makin sejahtera. Ada
sekitar 300 nelayan dan warga di pesisir Pangandaran menerima bantuan Program
Pemberdayaan Nelayan Pangandaran (PPNP), guna menghidupkan kembali mata rantai
ekonomi mereka yang sempat terputus akibat bencana gempa dan tsunami melanda daerah
itu. PPNP merupakan program yang dirancang Perhimpunan Peningkatan Keberdayaan
Masyarakat (PPKM) bersama Tanoto Foundation (TF) untuk kalangan nelayan korban
tsunami pada 17 Juli 2006 di pesisir Pangandaran.
Program tanpa materi nyata memang agak sulit diimplementasikan. Oleh karena itu,
Tanoto Foundation mengalokasikan sejumlah dana untuk berbagai kebutuhan masyarakat
setempat. Dua buah kapal nelayan yang dilengkapi peralatan modern seperti teknologi
fishfinder dan GPS untuk menangkap ikan telah dibangun dan diberi nama Camar I dan
Camar II.
5/11/2018 pengmasdimas - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengmasdimas 5/8
Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
Program Pemberdayaan Nelayan Pangandaran (PPNP) Pasca Tsunami 4
Kucuran dana kredit mikro juga diberikan untuk 119 orang pengolah dan pedagang
ikan asin (semuanya perempuan), 68 orang pedagang sayur keliling (semuanya
perempuan), 40 orang pengrajin kerang laut, serta 42 orang pedagang ikan segar
(semuanya perempuan). Besarnya dana kredit yang diberikan adalah berdasarkan jumlah
penerima manfaat dan kebutuhan masing-masing jenis usaha. Dana kredit tersebut
dikembalikan dengan sistem angsuran selama 40 minggu ditambah uang jasa 2% flat
perbulan. Mereka juga memiliki sejumlah tabungan yang disisihkan dari jasa tersebut.
Selama ini masyarakat setempat sulit mengakses kredit ke lembaga perbankan yang ada
sehingga mereka akhirnya banyak yang meminjam pada rentenir dengan bunga yang
berkisar 6-10 persen setiap bulannya.
5/11/2018 pengmasdimas - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengmasdimas 6/8
Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
Program Pemberdayaan Nelayan Pangandaran (PPNP) Pasca Tsunami 5
Konsep Partisipatif
PPNP disusun secara bertahap. Dimulai dengan kegiatan pengkajian terhadap seluruh
aspek mata rantai kehidupan masyarakat nelayan dan dilanjutkan dengan berbagai bantuan
untuk pemberdayaan ekonomi melalui kredit usaha kecil yang disalurkan melalui kelompok-
kelompok usaha. Kelompok-kelompok yang sekarang terbentuk adalah proses awal dari
perjalanan panjang yang harus diperjuangkan oleh masyarakat sendiri. Tanoto Foundation
(TF) hanya sebatas menggugah cakrawala berfikir yang baru dan mendampingi masyarakat
Pangandaran agar roda perekonomian dapat berjalan kembali. Kelompok-kelompok yang
mendapat bantuan adalah kelompok penangkap ikan (nelayan), pengolah dan pedagang
ikan asin, pedagang sayur bakulan/keliling, perajin kerang laut, serta pedagang ikan segar.
Yang menarik adalah, para penerima manfaat PPNP membentuk organisasi atau
himpunan untuk lebih menguatkan semangat agar dapat bersama-sama membuat jejaring
usaha. Para pedagang ikan asin membentuk Himpunan Pedagang Asin Pangandaran
(HPAP), para bakul sayur berhimpun dalam Himpunan Wanita Pedagang Keliling (HWPK),
komunitas pengrajin bergabung dalam Himpunan Pengrajin Pangandaran (HPP) dan
pedagang ikan segar membentuk Pedagang Ikan Segar Pangandaran (PIS Pangandaran).
Sebagai pemrakarsa dan fasilitator, Tanoto Foundation (TF) memiliki berbagai
harapan untuk masyarakat setempat korban tsunami Pangandaran. Harapan
tersebut antara lain agar masyarakat tersebut memiliki posisi tawar yang strategis
terhadap pihak-pihak lain, semakin memiliki kemandirian yang kuat dan profesional
dengan memanfaatkan berbagai pelatihan yang diberikan sebagai modal awal selain
bantuan berupa dana kredit. Tanoto Foundation (TF) berharap apa yang sudah
diniatkan dan dilaksanakan ini memiliki dampak berkelanjutan yang positif dan
manfaat setinggi-tingginya sesuai dengan visi dan misi Tanoto Foundation,
membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
5/11/2018 pengmasdimas - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengmasdimas 7/8
Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
Program Pemberdayaan Nelayan Pangandaran (PPNP) Pasca Tsunami 6
Evaluasi Pelaksanaan Program
Setelah satu tahun PPNP berlangsung, pada tahun 2008 diadakan kegiatan evaluasi
program. Para nelayan dengan antusias mengungkapkan perasaan mereka selama
mengikuti pendampingan kelompok-kelompok PPNP. Setiap himpunan nampak telah
merasakan manfaatnya dan merasa terbantu dengan mengikuti program ini, antara lain dari
HPP yang berhasil mendapat pesanan dari Istana Negara sebanyak 350 buah hiasan
dinding dari kerang dan pasir. Para anggota HPAP juga menyatakan kegembiraannya
karena sekarang tahu bagaimana mengelola keuangan sehingga dapat memisahkan antara
modal dan keuntungan.
Pada kesempatan ini, dihadiri oleh Ir. Erna Witoelar, pemerhati lingkungan, mantan
Duta Besar Khusus PBB untuk Millenium Development Goals (MDGs) di Asia Pasifik, dan
mantan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah. Kegiatan evaluasi ini dimaksudkan
untuk melihat sejauh mana program ini berjalan, pencapaian yang dilakukan serta kendala-
kendala yang terjadi. Pada kegiatan evaluasi ini juga melibatkan stakeholder lain seperti
Pemkab, aparat kecamatan, perangkat desa dan lembaga-lembaga swadaya masyarakat
setempat, sehingga diharapkan kedepannya peserta PPNP dapat dilibatkan dalam
perencanaan kerja strategis Kabupaten Ciamis.
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas merupakan salah satu syarat majunya
sebuah bangsa. Tanoto Foundation (TF) melihat sektor ini tidak boleh diabaikan begitu saja
disamping sektor pendidikan sebagai fondasi pokok. Karenanya ketika mencanangkan
proyek Program Pemberdayaan Nelayan Pangandaran (PPNP), peningkatan kualitas SDM
menjadi salah satu fokus penting. Sebuah program pemberdayaan yang dirancang dan
dilaksanakan dengan baik seperti PPNP ini telah terbukti dapat meningkatkan kualitas SDM
yang dampak panjangnya adalah bergeraknya roda perekonomian dan meningkatnyakesejahteraan masyarakat. Jadi pada kenyataannya, pemberian bantuan berupa modal
usaha, pelatihan, dan program pemberdayaan lebih efektif daripada hanya sekedar memberi
bantuan materiil tanpa memberikan prospek yang menjanjikan untuk masa yang akan
datang. Sehingga masyarakat dapat berdiri sendiri, mandiri dalam memajukan
perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri.
5/11/2018 pengmasdimas - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengmasdimas 8/8
Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
Program Pemberdayaan Nelayan Pangandaran (PPNP) Pasca Tsunami 7
Daftar Pustaka
______. 2006. Gempa bumi Jawa 2006 . (dikutip dari http://id.wikipedia.org, pada tanggal 14
Oktober 2011)
______. 2006. Setelah "Badai" di Pangandaran Berlalu . (dikutip dari http://www.prakarsa-
rakyat.org, pada tanggal 15 Oktober 2011)
______. 2008. BANTUAN PPNP: Nelayan Pangandaran Kini Makin Sejahtera . (dikutip dari
http://www.suarakarya-online.com, pada tanggal 28 September 2011)
RN, Ghoitsa. 2010. BAB IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan . (dikutip dari
http://repository.upi.edu, pada tanggal 14 Oktober 2011)
Sartika, Ika. 2009. Evaluasi Kebijakan Pemberdayaan Nelayan . (dikutip dari
http://www.ipdn.ac.id, pada tanggal 27 September 2011)