pengkajian fisik jantung--by ana

14
PENGKAJIAN FISIK JANTUNG Blok Cardivascular System No . Pemeriksaan Dilakukan Ya Tidak 1 Observasi penampilan umum klien: a. Tingkat ketegangan atau kelelahan b. Warna kulit. c. Tingkat kesadaran kualitatif maupun kuantitatif dengan penilaian skor Glasgow Coma Scale (GCS). d. Pola nafas. e. Posisi klien. f. Respon verbal klien. 2 Wawancara a. Biodata Biodata yang perlu dikaji pada system kardiovaskular yaitu: riwayat keluarga, ras, usia, jenis kelamin, stress psikis, obesitas, merokok, alcohol, diabetes mellitus. b. Riwayat Kesehatan Keluarga (genetik) Pada saat pengkajian keluarga harus ditanyakan tentang penyakit keturunan seperti, penyakit jantung, stroke, ginjal, dibetes mellitus, dan hipertensi. c. Ras

Upload: pragawati

Post on 23-Nov-2015

18 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

PENGKAJIAN FISIK JANTUNGBlok Cardivascular SystemNo.PemeriksaanDilakukan

YaTidak

1Observasi penampilan umum klien:a. Tingkat ketegangan atau kelelahanb. Warna kulit.c. Tingkat kesadaran kualitatif maupun kuantitatif dengan penilaian skor Glasgow Coma Scale (GCS).d. Pola nafas.e. Posisi klien.f. Respon verbal klien.

2

Wawancaraa. BiodataBiodata yang perlu dikaji pada system kardiovaskular yaitu: riwayat keluarga, ras, usia, jenis kelamin, stress psikis, obesitas, merokok, alcohol, diabetes mellitus.b. Riwayat Kesehatan Keluarga (genetik)Pada saat pengkajian keluarga harus ditanyakan tentang penyakit keturunan seperti, penyakit jantung, stroke, ginjal, dibetes mellitus, dan hipertensi.c. RasIdentifikasi ras keluarga, seperti Ras afro atau African-American memiliki tekanan darah yang cukup tinggi dibandingkan dengan ras caucasian (kulit putih). d. ObesitasIdentifikasi berat badan berlebih pada pasien. Risiko perkembangan hipertensi pada obesitas adalah 2 kali lebih tinggi daripada orang dengan berat badan normal.e. UsiaBagi kebanyakan orang, peningkatan tekanan darah terjadi seseiring dengan bertambahnya usia. f. AlkoholKonsumsi lebih dari 250 ml alkohol sehari dapat meningkatkan tekanan darah, melemahkan otot jantung, serta menyebabkan kegemukan dan atherosklerosis (penyempitan pembuluh darah) sehingga, mempercepat timbulnya penyakit jantung. g. MerokokKebiasaan merokok memperberat kerja jantung sehingga mendorong naiknya tekanan darah, serta mengurangi kontraktilitas otot jantung.h. Diabetes dan DislipidemiaIdentifikasi adanya penyakit penyerta diabetes mellitus dan dislipidemia, keduanya dapat mempercepat terjadinya atherosklerosis dan meningkatkan tekanan darah.i. Stres PsikisMeningkatkan aktivitas saraf simpatis, sehingga mempengaruhi peningktan tekadarah secara bertahap.

3

Tanda - tanda Vitala. Tekanan DarahDiperiksa dalam posisi berbeda (berbaring, duduk, dan berbaring).b. Frekuensi PernafasanAmati adanya kelainan bunyi nafas seperti, Cheyne Stokes (pernafasan dangkal yang meningkat kecepatan dan kedalamannya).c. Temperature TubuhMeningkat pada fase akut infark miokard.d. Denyut NadiMeningkat dan menurun tergantung mkanisme kompensasi, system konduksi jantung, dan pengaruh saraf otonom.

4Kepala dan Leher WajahTanda yang dapat ditemukan pada wajah, antara lain:a. Pucat di bibir dan kulit wajah, merupakan manifestasi anemia atau kurang adekuatnya perfusi jaringan.b. Sianosis pada mukosa mulut, bibir, lidah.c. Edema periorbital.d. Grimace (tanda kesakitan), ketegangan, dan kelelahan. Hidunga. Pernafasan cuping hidung, merupakan manifestasi dispnea atau orthopnea.b. Sianosis (kebiruan). Mataa. Kepucatan konjungtiva, merupakan manifestasi anemia.b. Konjungtiva kebiruan (sianosis sentral).c. Ptechiae di mata (Roths spot).d. Sklera berwarna putih (normal).e. Arcus senilis pada kornea merupakan manifestasi hiperkolesterolemia.f. Gangguan visus (mata kabur), mengindikasikan kerusakan pembuluh darah retina akibat komplikasi hipertensi. Lehera. Distensi Vena Jugularis.Distensi Vena Jugularis > 5-2 cm atau > 3 cm cm, atau tampak pulsasi menunjukkan bendungan darah pada vena sistemik atau peningkatan tekanan atrium kanan.b. Arteri Karotis. Palpasi arteri karotis untuk menilai adanya aterosklerosis kiri dan kanan. Jika terasa berdenyut seperti berdansa, merupakan tanda insufisiensi aorta. Auskultasi arteri karotis untuk menilai penjalaran bising (murmur aorta).c. Kalenjar Tiroid.Auskultasi untuk mendengar bising. Bising kelenjar tiroid menunjukkan peningkatan vaskularisasi akibat hiperfungsi tiroid (malignance).d. TrakeaPalpasi dan amati kesimetrisan trakea, untuk menemukan adanya Oliver Sign, dimana trakea tertarik ke bawah setiap jantung berdenyut. Hal ini merupakan tanda aneurisma aorta.

5Thoraks (Paru dan Jantung) Inspeksia. Kesimetrisan dan bentuk thoraks Bentuk thoraks cekung, manifestasi perikardis kronis dan fibrosis paru. Bentuk thoraks cembung di intercosta, merupakan tanda efusi perikard atau efusi pleura. Bentuk cembung di os costae, merupakan tanda kelainan jantung congenital. b. Pernapasan Sinkronisasi gerakan dinding dada abdomen. Pola napas (abnormal: dispnea, oethopnea, paroxysmal nocturnal dyspnea, pernapasan Cheyne Stokes). Tanda retraksi otot intercosta dan suprasternal, merupakan manifestasi kesulitan bernapas.c. Vaskular dan Jantung Pelebaran vena dada menandakan kongesti atau bendungan vena cava inferior. Denyut nadi abnormal di dada atau punggung mengindikasi aneurisma. Penonjolan dada setempat merupakan tanda Aneurisma. Denyut apeks jantung. Retraksi precordium. Palpasia. Tractile fremitus untuk menilai getaran dinding dada.b. Denyut apeks terletak di ICS V, midclavicula line (MCL) kiri dengan lebar denyutan 1 cm. Denyut apeks meningkat pada hipertensi dan stenosis aorta. Terdapat denyut apeks di sela intercostae merupakan tanda hipertrofi ventrikel kanan.c. Getaran menunjukkan bising jantung ICS II LS kiri akibat bising pulmonal stenosis. ICS IV LS kiri akibat bising ventricular septal defect. ICS II LS kanan akibat bising stenosis aorta. Area apeks fase diastolic akibat mitral stenosis. Area apeks fase sistolik akibat mitral insufisiensi.d. Lokasi denyut arteri Supraclavicula dan ICS II LS kanan menunjukkan aneurisma aorta. ICS II LS kiri menunjukkan Patent Ductuc Arteriosus (PDA), aneurisma arteri pulmonalis, atau aorta descending. PerkusiMelalui perkusi, pemeriksa dapat menilai batas-batas jantung.

Batas Jantung NormalAtas : ICS II linea sternalis kanan - ICS linea sternalis kiri

Pinggang : ICS III 2-3 cm ke kiri dari linea sternalis kiri

Bawah : ICS IV linea sternalis kanan/kiri ICS V mid clavicula kiri

AuskultasiBertujuan untuk menilai suara napas dan suara jantung. Komponen yang perlu dikaji antara lain:a. Adanya suara napas tambahan seperti ronkhi, crackles, dan wheezing.b. Bising jantung (murmur).

6Abdomen Inspeksia. Bentuk abdomen, ketegangan dinding perut atau distensi, dan gerakan dinding perut.b. Pelebaran vena abdominal, merupakan manifestasi kongesti vena cava inferior.c. Denyutan dinding abdomen. PalpasiUntuk mendukung diagnosis gagal jantung, seperti berikut ini:a. Hepatomegali.b. Splenomegali.c. Asites ditandai adanya undulasi di dinding abdomen. AuskultasiMenilai peristaltic usus dan bising sistolik karena aneurisma aorta abdominal. PerkusiPerubahan ke dullness menunjukkan adanya asites (akumilasi cairan).

7Ekstremitas dan Integumen Inspeksia. Warna kulit (kuning pucat, kebiruan atau sianosis pada kuku/kulit ujung jari, sianosis terlokalisir, pucat dasar kuku dan jari tangan, putih pucat pada dasar kuku dan ujung jari).b. Purpura/ptechiae pada sela jari, telapak tangan, dan kaki.c. Eritema nodosum pada kulit areatibia merupakan tanda endokarditis.d. Splinter Hemorrhagic pada kuku merupakan tanda sub akut bacterial endokarditis.e. Capillary Refill Time (CRT) pada jari tangan dan kaki (normal 180o) karena hipoksia kronis pada dasar jaringan kuku.g. Edema di kaki (akumulasi cairan di jaringan interstitial ekstremitas). Palpasia. Pitting edema, umumnya ditemukan di ekstremitas bawah.b. Suhu ekstremitas, jika dingin akibat vasokonstriksi atau penurunan aliran darah ke jaringan perifer.c. Nyeri, pada dorso fleksi akibat tromboplebitis vena kaki.d. Denyut nadi perifer di temporal, carotid, brakial, radialis, femoral, popliteal, posterotibial, dan dorsalis pedis. Aspek yang dikaji pada nadi perifer meliputi: Keadaan Pembuluh Darah.Normalnya bersifat kenyal dan elastic, sedangkan abnormalnya bersifat pengerasan atau sklerosis. Frekuensi.Denyut nadi normal 60-100 denyut/menit (bpm). Jika >100 bpm disebut takikardia,