penggunaan tes keterampilan proses sains (kps) …

168
PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) SISWA DALAM PEMBELAJARAN KONSEP KALOR DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Nurhasanah 1110016300032 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016

Upload: others

Post on 02-Dec-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS)

SISWA DALAM PEMBELAJARAN KONSEP KALOR

DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Nurhasanah

1110016300032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2016

Page 2: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …
Page 3: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …
Page 4: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …
Page 5: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama : Nurhasanah

NIM : 1110016300032

Fakultas/Jurusan : FITK/Pendidikan Fisika

Jenis Penelitian : Skripsi

Judul : PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES

SAINS (KPS) SISWA DALAM PEMBELAJARAN

KONSEP KALOR DENGAN MODEL INKUIRI

TERBIMBING.

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:

1. Memberikan hak bebas royalty kepada perpustakaan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta atas penulisan karya ilmiah saya, demi

mengembangkan ilmu pengetahuan.

2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/pengalih formatkan.

3. Mengolah dalam bentuk pangkalan data (data base), mendistribusikannya

serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis

kepada perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tanpa perlu

meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis/pencipta.

4. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa

melibatkan pihak perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dari

segala bentuk tuntutan hukum yng timbul atas pelanggaran hak cipta

dalam karya ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat

dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 11 Juli 2016

Yang menyatakan

Nurhasanah

Page 6: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

iv

ABSTRAK

Nurhasanah (1110016300032). “Penggunaan Tes Keterampilan Proses Sains

(KPS) Siswa dalam Pembelajaran Konsep Kalor dengan Model Inkuiri

Terbimbing”. Skripsi, Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan proses sains siswa yang

berkembang dalam pembelajaran konsep kalor dengan model inkuiri terbimbing.

Penelitian ini dilakukan di MAN 2 Serang Model tahun ajaran 2015/2016. Metode

penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Subjek penelitian adalah siswa

kelas X.5 MIA yang berjumlah 32 orang sebagai kelas yang menggunakan instrumen

tes keterampilan proses sains pada konsep kalor. Instrumen dalam penelitian ini

menggunakan tes keterampilan proses sains dalam bentuk non-tes berupa lembar

observasi dan tes berupa subjektif (uraian). Tes keterampilan proses sains yang

digunakan dalam penelitian ini meliputi mengajukan pertanyaan, mengamati

(observasi), berhipotesis, merencanakan percobaan, menafsirkan (interpretasi),

dan berkomunikasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa aspek mengamati

(observasi) merupakan aspek tertinggi dengan nilai persentase rata-rata sebesar

87.50%, sedangkan aspek merencanakan percobaan merupakan aspek terendah

dengan nilai persentase rata-rata sebesar 69,44%. Berdasarkan rata-rata

keterampilan proses sains siswa yang terukur berdasarkan lembar observasi

sebesar 79,17% sedangkan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 77,19.

Kata kunci: Keterampilan proses sains, konsep kalor, model inkuiri terbimbing.

Page 7: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

v

ABSTRACT

Nurhasanah (1110016300032). “Uses of Science Process Skills Test (KPS)

Students in Learning Concept Heat with Guided Inquiry Models "." A thesis of

Physics Education Program, Science Education Departement, Tarbiya and

Teaching Sciences of Faculty ,Islamic State University of Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2016.

This study aims to determine students' science process skills developed in guided

inquiry learning activities on the concept of heat. This research was conducted in

MAN 2 Serang Model year 2015/2016. The method used is descriptive method.

The subjects were students MIA X.5 classes totaling 29 people as a class using

science process skills test instrument on the concept of heat. Instruments in this

research used test of science process skills test in type of subjective test (essay)

and non-test in observation checklist type. Science process skills tests used in this

study include asking questions, observing the (observation), hypothesize,

experiment planning, interpreting (interpretation), and communicating. The

observation show that the highest aspect with an average percentage of 87.50%,

instead the planning aspect of the experiment is the lowest one the value of the

average percentage is 69.44%. Based on the average science process skillsthat

measured in observation checklistis 79,17%. Meanwhile,the average of student’s

value is 77,19.

Keywords: science process skills, heat concept, guided inquiry models.

Page 8: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua karena berkat rahmat-

Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Penggunaan Tes

Keterampilan Proses Sains (KPS) Siswa dalam Pembelajaran Konsep Kalor

dengan Model Inkuiri Terbimbing sebagai salah satu persyaratan untuk

mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd). Shalawat serta salam semoga selalu

tercurah kepada junjungan kita, baginda pejuang Islam Nabi Muhammad SAW

yang telah membawa kita dari jaman kebodohan menuju jaman yang penuh

dengan ilmu pengetahuan. Begitu juga kepada seluruh keluarganya, para

sahabatnya, serta pengikut ajarannya yang setia hingga akhir jaman.

Penulis menyadari bahwa penyelesaian skripsi ini melibatkan berbagai

pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih

kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Alam FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dwi Nanto, Ph.D, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika dan

dosen penasehat akademik. Terimakasih atas ilmu, saran dan dorongan

semangatnya selama peneliti menyelesaikan sttudi di program studi

pendidikan fisika.

4. Ibu Diah Mulhayatiah, M.Pd., selaku pembimbing I yang telah membimbing,

memberikan arahan, saran-saran yang bermanfaat, serta nasehat bagi penulis

dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini.

5. Ibu Kinkin suartini, M.Pd., selaku pembimbing II yang telah membimbing,

memberikan arahan, saran-saran yang bermanfaat, serta nasehat bagi penulis

dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini.

Page 9: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

vii

6. Dra. Hj. Aida, selaku Kepala MAN 2 Serang yang telah memberikan

kesempatan untuk penulis melaksanakan penelitian skripsi ini.

7. Drs. Hardiwijaya, selaku guru bidang studi fisika kelas X MAN 2 Serang

yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis di

dalam pelaksanaan penelitian skripsi ini.

8. Seluruh siswa-siswi MAN 2 Serang, terutama kelas X MIA 5 yang telah

bekerjasama dan membantu penulis di dalam pelaksanaan penelitian skripsi

ini.

9. Secara khusus, penulis juga menyampaikan banyak terimakasih pada kedua

orangtua tercinta, yaitu Ayahanda Samidin (Alm) dan Ibunda Rodiah yang

senantiasa mengiringi langkah penulis dengan untaian doa, pengorbanan,

serta dukungan motivasi dan materi dengan penuh keikhlasan dan harapan.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, mudah-mudahan

bantuan, bimbingan, semangat doa yang telah diberikan menjadi pintu

datangnya ridha dan kasih sayang Allah SWT di dunia dan di akhirat kelak.

Penulis menyadari bahwa penelitian skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu, secara terbuka penulis menerima setiap kritik dan saran yang

bersifat membangun sebagai pijakan penulis ke depan menjadi lebih baik dari

sekarang. Walaupun demikian, penulis tetap berharap semoga penelitian skripsi

ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada

umumnya.

Jakarta, Maret 2016

Penulis

Page 10: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ..............................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH ...................................ii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI .................................................iii

ABSTRAK .........................................................................................................iv

ABSTRACK ......................................................................................................v

KATA PENGANTAR .......................................................................................vi

DAFTAR ISI ......................................................................................................viii

DAFTAR TABEL .............................................................................................xi

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xii

DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ..............................................................1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................4

C. Pembatasan Masalah ...................................................................4

D. Perumusan Masalah .....................................................................4

E. Tujuan Penelitian .........................................................................5

F. Manfaat Penelitian .......................................................................5

BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

PENELITIAN ...................................................................................6

A. Deskripsi Teoritis ........................................................................6

1. Tes ........................................................................................6

a. Pengertian Tes ................................................................6

b. Fungsi Tes ......................................................................7

c. Jenis-jenis Tes ................................................................8

2. Keterampilan Proses Sains ...................................................9

a. Pengertian Keterampilan Proses Sains ...........................9

Page 11: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

ix

b. Tujuan Melatih Keterampilan Proses Sains ...................10

c. Jenis-jenis Keterampilan Proses Sains ...........................11

d. Karakteristik Butir Soal Keterampilan Proses Sains (KPS)

........................................................................................15

3. Pembelajaran Inkuiri Terbimbing ........................................16

a. Pengertian Pembelajaran Inkuiri ...................................16

b. Karakteristik Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

........................................................................................18

c. Sintak Pembelajaran Inkuiri Terbimbing ......................20

d. Keunggulan dan kelemahan model pembelajaran inkuiri

........................................................................................21

4. Kajian Konsep Kalor ............................................................22

a. Karakteristik Konsep Kalor ...........................................22

b. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kalor .............22

c. Kompetensi Inti .............................................................22

d. Kompetensi Dasar .........................................................23

e. Peta Konsep Kalor .........................................................24

f. Uraian Materi Kalor ......................................................25

5. Penelitian Relevan ................................................................31

B. Kerangka Berpikir .......................................................................33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................36

A. Waktu dan Tempat Penelitian .....................................................36

B. Metode Penelitian ........................................................................36

C. Subjek Penelitian ........................................................................36

D. Prosedur Penelitian .....................................................................36

1. Tahap Persiapan ...................................................................36

2. Tahap Pelaksanaan ...............................................................37

3. Tahap Akhir ..........................................................................37

E. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................39

F. Instrumen Penelitian ....................................................................39

Page 12: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

x

1. Tes Keterampilan Proses Sains (KPS) .................................39

2. Lembar Observasi .................................................................40

G. Kalibrasi Instrumen Penelitian ....................................................40

1. Validitas ................................................................................40

2. Reliabilitas ............................................................................41

3. Tingkat kesukaran ................................................................42

4. Daya Pembeda ......................................................................43

H. Teknik Analisis Data ...................................................................44

1. Teknik analisis data lembar observasi ..................................44

2. Teknik Analisis Data Tes Uaraian ........................................45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...............................47

A. Hasil Penelitian ............................................................................47

1. Hasil Observasi Keterampilan Proses Sains (KPS) ..............47

2. Hasil Belajar Siswa ..............................................................54

B. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................55

1. Pembahasan Hasil Penelitian pada Lembar Observasi .........56

2. Pembahasan Hasil Tes Uraian Keterampilan Proses Sains

(KPS) .................................................................................... 57

C. Keterbatasan Penelitian ...............................................................58

BAB V PENUTUP………………………………………………………… 59

A. Kesimpulan…………………………………………………… 59

B. Implikasi ......................................................................................59

C. Saran…………………………………………………………… 60

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................61

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...............................................................................64

Page 13: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Keterampilan Proses Sains dan Indikator ..........................................14

Tabel 2.2 Karakteristik Khusus Butir Soal KPS ................................................16

Tabel 2.3 Tahap Pembelajaran Inkuiri Terbimbing ...........................................20

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Keterampilan Proses Sains (KPS) .....................39

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Instrumen ............................................................41

Tabel 3.3 Kriteria Koefisien Korelasi ( .......................................................42

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen .........................................................42

Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Kesukaran .............................................................43

Tabel 3.6 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Instrumen ............................................43

Tabel 3.7 Klasifikasi Daya Pembeda .................................................................44

Tabel 3.8 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen ...................................................44

Tabel 3.9 Kategori Keterampilan Proses Sains (KPS) .......................................45

Tabel 4.1 Penilaian Hasil Observasi I Keterampilan Proses Sains (KPS) .........48

Tabel 4.2 Penilaian Hasil Observasi II Keterampilan Proses Sains (KPS) ........48

Tabel 4.3 Penilaian Hasil Observasi III Keterampilan Proses Sains (KPS) ......49

Tabel 4.4 Rekapitulasi Data Hasil Observasi Tes KPS......................................50

Tabel 4.5 Ukuran Pemusatan Data Hasil Belajar Siswa ....................................52

Tabel 4.11 Pengkategorian Tes Hasil Belajar ..................................................... 52

Page 14: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Konsep Kalor ..........................................................................24

Gambar 2.2 Bagan Perubahan Wujud Benda .....................................................27

Gambar 2.3 Rambatan Kalor di Dalam Konduktor ........................................... 28

Gambar 2.4 Rambatan Kalor di Dalam Isolator ................................................ 29

Gambar 2.5 Angin Laut Dan Angin Darat terjadi Melalui Konveksi Alami Udara

.....................................................................................................29

Gambar 2.6 Konveksi Paksa pada Sistem Pendingin Mobil ..............................30

Gambar 2.7 Bagan Kerangka Berpikir ...............................................................35

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian .........................................................................38

Gambar 4.1 Diagram Rekapitulasi Data Hasil Observasi KPS..........................51

Page 15: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .................................... 67

Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa (LKS) ............................................................ 85

Lampiran 3 Lembar Observasi .......................................................................... 101

Lampiran 4 Kisi-Kisi Uji Coba Instrumen Tes Keterampilan Proses Sains ..... 113

Lampiran 5 Uji Validitas Instrumen Tes Keterampilan Proses Sains ............... 125

Lampiran 6 Uji Reliabilitas Instrumen Tes Keterampilan Proses Sains ........... 126

Lampiran 7 Uji Daya Pembeda Instrumen Tes Keterampilan Proses Sains ..... 127

Lampiran 8 Uji Tingkat Kesukaran Instrumen Tes Keterampilan Proses Sains

...................................................................................................... 128

Lampiran 9 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Tes Keterampilan Proses

Sains .............................................................................................. 129

Lampiran 10 Kisi-Kisi Tes Uraian Instrumen Keterampilan Proses Sains (KPS)

.......................................................................................................130

Instrumen 11 Tes Keterampilan Proses Sains .................................................... 137

Lampiran 12 Data Hasil Observasi Tes Keterampilan Proses Sains................. 142

Lampiran 13 Data Hasil belajar siswa Tes Keterampilan Proses Sains (KPS)

.................................................................................................... 144

Lampiran 14 Hasil Posttest Keterampilan Proses Sains (KPS) ........................ 145

Page 16: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Selama ini pembelajaran dan pengukuran hasil belajar fisika di sekolah

hanya memperhatikan aspek kognitif saja.1 Guru kurang melatih keterampilan-

keterampilan yang dimiliki siswa untuk menemukan pengetahuannya sendiri.

Padahal hakekat fisika itu sendiri ialah sebagai produk dan proses.2 Hakekat

fisika sebagai produk artinya sebagai hasil proses berupa pengetahuan yang

diajarkan dalam sekolah ataupun bahan-bahan bacaan untuk penyebaran

pengetahuan. Hakekat sebagai proses diartikan semua kegiatan ilmiah untuk

menyempurnakan pengetahuan untuk menemukan pengetahuan baru.3

Secara umum, pembelajaran fisika di sekolah lebih menekankan aspek

produk sedangkan aspek prosesnya diabaikan. Siswa memperoleh pengetahuan

berupa konsep, fakta atau prinsip berdasarkan informasi yang didapat dari guru.

Siswa tidak dibiasakan untuk menemukan pengetahuannya sendiri. Guru dianggap

sebagai sumber pengetahuan sedangkan siswa hanya sebagai penerima

pengetahuan. Seharusnya guru menjadi fasilitator dan motivator dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai

seperti yang diharapkan. Akibatnya pengetahuan tersebut hanya bersifat hafalan

belaka bukan didasarkan pada aspek proses siswa. Padahal untuk menemukan

konsep, fakta atau prinsip diperlukan suatu keterampilan proses.4

Keterampilan proses yang dimaksud adalah keterampilan proses sains.

Guru harus mengukur dan mengembangkan keterampilan proses sains siswa

dengan menggunakan tes keterampilan proses sains. Keterampilan ini merupakan

keterampilan atau kemampuan mendasar yang dimiliki oleh setiap siswa.

1 A. Rusmiyati , dan A. Yulianto, Peningkatan Keterampilan Proses Sains dengan

Menerapkan Model Problem Based-Instruction, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 5, 2009), h. 75. 2 Nuryani Y Rustaman, dkk, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Malang: Universitas

Negeri Malang, 2005), h. 103. 3 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014), cet VI, h. 137.

4

Page 17: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

2

Keterampilan proses sains merupakan keterampilan-keterampilan yang biasa

dilakukan ilmuan untuk memperolah pengetahuan.5 Keterampilan-keterampilan

atau kemampuan-kemampuan tersebut diantaranya: mengobservasi, membuat

hipotesis, merencanakan penelitian (eksperimen), mengendalikan variabel,

menginterpretasi atau menafsirkan data, menyusun kesimpulan sementara,

meramalkan, menerapkan dan mengomunikasikan.6

Penggunaan tes keterampilan proses sains ini dapat dilakukan melalui

kegiatan praktikum karena siswa diberi pengalaman langsung dengan objek yang

sedang dipelajari. Selain itu, siswa juga diberi tes tertulis berupa soal uraian.

Dengan kegiatan pembelajaran ini, diharapkan dapat melatih siswa memiliki

keterampilan berpikir berdasarkan pengetahuan sains yang dimilikinya.

Keterampilan berpikir siswa akan efektif jika keterampilan proses sains siswa

dikembangkan dan dilatih karena keterampilan proses sains ini melibatkan

keterampilan kognitif atau intelektual, manual dan sosial.7 Keterampilan kognitif

atau intelektual terlibat dalam keterampilan proses karena siswa menggunakan

pikirannya. Keterampilan manual terlibat dalam keterampilan proses karena

melibatkan penggunaan alat dan bahan, pengukuran, penyusunan atau perakitan

alat. Keterampilan sosial, siswa berinteraksi dengan sesamanya dalam

melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan keterampilan proses. Apabila

keterampilan proses sains ini dikembangkan, siswa akan menemukan konsep dan

dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Keterampilan proses sains perlu diterapkan karena mempunyai beberapa

alasan. Pertama, perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung secara

cepat sehingga tidak mungkin lagi peran guru mengajarkan semua fakta

dan konsep kepada siswa. Kedua, siswa mudah memahami konsep yang

rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh-contoh yang konkret. Ketiga,

penemuan ilmu pengetahuan tidak bersifat mutlak benar seratus persen,

penemuannya bersifat relatif. Keempat, proses belajar mengajar

5 Zulfiani, Dkk, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif

Hidayatullah, 2009), h. 51. 6 Conny Semiawan, Pendekatan Proses Sains, (Jakarta: PT Gramedia Widiasmara, 1992),

h.17. 7 Nuryani Y Rustaman, dkk. Op.Cit., h. 95

Page 18: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

3

seyogyanya pengembangan konsep yang tidak dilepaskan dari

pengembangan sikap dan nilai dalam diri siswa.8

Tes keterampilan proses sains dalam penelitian ini menggunakan konsep

kalor. Kalor merupakan konsep yang banyak dimanfaatkan dalam kehidupan

sehari-hari. Pada konsep ini siswa dituntut untuk melakukan beberapa percobaan.

Percobaan ini seperti mengamati keadaan suhu akhir pada pencampuran zat yang

suhu yang berbeda dengan menggunakan termometer, membuat hipotesis

mengenai perpindahan kalor, mengkomunikasikan grafik hasil percobaan pada

perubahan wujud benda. Dari beberapa pengamatan tersebut siswa diberi

pengalaman langsung untuk menggabungkan interaksi siswa dengan objek belajar.

Berkaitan dengan persoalan di atas, untuk menggunakan tes keterampilan

proses sains ini perlu adanya suatu pembelajaran yang melibatkan keaktifan

siswa. Pembelajaran ini menuntun siswa mengkonstruk sendiri pengetahuannya

melalui proses penyelidikan. Salah satu pembelajaran yang dimaksud ialah

model inkuiri terbimbing (guided inquiry) yang merupakan aplikasi dari

pembelajaran kontruktivisme. Pembelajaran ini akan lebih bermakna jika siswa

diberi kesempatan untuk menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep,

teori-teori maupun prinsip yang dilihat dari lingkungan dengan bimbingan guru

sehingga muncul sikap ilmiah pada diri siswa. Model inkuiri terbimbing (guided

inquiry) dapat dirancang penggunaannya oleh guru berdasarkan kemampuan atau

tingkat perkembangan intelektual siswa. siswa memiliki sifat yang aktif, sifat

ingin tahu yang besar, terlibat dalam suatu situasi secara utuh dan reflektif

terhadap suatu proses dan hasil-hasil yang ditemukan.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Penggunaan Tes Keterampilan Proses Sains (KPS)

Siswa dalam Pembelajaran Konsep Kalor dengan Model Inkuiri

Terbimbing”.

8 Conny Semiawan, Op.Cit. h.14

Page 19: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

4

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalm latar belakang

masalah, terdapat beberapa masalah yang dapat diidentifikasi antara lain:

1. Secara umum pembelajaran fisika di sekolah masih menekankan pada hasil

sedangkan proses seringkali diabaikan.

2. Kegiatan belajar mengajar fisika relatif masih menekankan pada aspek

hafalan bukan aspek proses.

3. Siswa memiliki keterampilan-keterampilan mendasar, namun guru belum

mengembangkan keterampilan-keterampilan siswa.

C. Pembatasan Masalah

Agar masalah yang diteliti tidak terlalu meluas, maka penulis membatasi

masalah yang akan diteliti yaitu sebagai berikut:

1. Tes keterampilan proses sains yang digunakan dalam penelitian ini menurut

Nuryani Y. Rustaman yang meliputi mengamati (observasi), menafsirkan

(interpretasi), mengajukan pertanyaan, berhipotesis, merencanakan

percobaan, dan berkomunikasi.

2. Model inkuiri terbimbing yang digunakan dalam penelitian ini menurut

Eggen & Kauchak adalah menyajikan pertanyaan atau masalah, membuat

hipotesis, merancang percobaan, melaksanakan percobaan, mengumpulkan

dan menganalisis data serta membuat kesimpulan.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan

masalah, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: “Bagaimana deskripsi

penggunaan tes keterampilan proses sains siswa dalam pembelajaran konsep kalor

dengan model inkuiri terbimbing?”.

Rumusan masalah di atas, secara operasional dapat dijabarkan ke dalam

pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Aspek keterampilan proses sains apakah yang terukur paling tinggi dalam

pembelajaran konsep kalor dengan model inkuiri terbimbing?

Page 20: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

5

2. Aspek keterampilan proses sains apakah yang terukur paling rendah dalam

pembelajaran konsep kalor dengan model inkuiri terbimbing?

3. Bagaimana rata-rata keterampilan proses siswa yang terukur setelah

pembelajaran konsep kalor dengan model inkuiri terbimbing?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas penggunaan

tes keterampilan proses sains siswa secara deskriptif dalam pembelajaran konsep

kalor dengan model inkuiri terbimbing. Secara spesifik tujuan dalam penelitian ini

adalah:

1. Untuk mengetahui aspek keterampilan proses sains apakah yang terukur

paling tinggi dalam pembelajaran konsep kalor dengan model inkuiri

terbimbing.

2. Untuk mengetahui aspek keterampilan proses sains apakah yang terukur

paling rendah dalam pembelajaran konsep kalor dengan model inkuiri

terbimbing.

3. Untuk mengetahui aspek rata-rata keterampilan proses siwa yang terukur

setelah pembelajaran konsep kalor dengan model inkuiri terbimbing.

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sejumlah manfaat.

Adapun manfaat penelitian ini antara lain:

1. Dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa yang dimilikinya

melalui model inkuiri terbimbing.

2. Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran fisika

melalui penilaian sistematis dan berorientasi pada keterampilan berpikir.

3. Dapat memberikan masukan pada guru tentang pengembangan instrumen

penilaian yang berorientasi keterampilan berpikir khususnya yang

berorientasi pada pengembangan keterampilan proses sains.

Page 21: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

6

BAB II

DESKRIPSI TEORITIS DAN KERANGKA PIKIR

A. Deskripsi Teoretis

1. Tes

a. Pengertian Tes

Tes berasal dari bahasa latin “testum” yang berarti sebuah piring yang

digunakan untuk memilih logam mulia dari benda-benda lain. Dalam

perkembangannya, istilah tes diadopsi dalam psikologi dan pendidikan.1 Secara

umum tes diartikan sebagai alat yang dugunakan untuk mengukur pengetahuan

atau penguasaan obyek ukur terhadap seperangkat konten atau materi tertentu.

Menurut Sudijono, tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam

rangka pengukuran dan penilaian. Tes juga dapat diartikan sebagai alat pengukur

yang mempunyai standar objektif, sehingga dapat dipergunakan secara meluas,

serta betul-betul dapat digunakan untuk mengukur dan membandingkan psikis

atau tingkah laku individu.

Menurut Bruce, tes digunakan untuk mengukur banyaknya pengetahuan

yang diperoleh individu dari suatu bahan pelajaran yang terbatas pada tingkat

tertentu. Oleh karena itu, tes merupakan alat ukur yang banyak digunakan dalam

dunia pendidikan. Hal ini dikarenakan umumnya orang masih memandang bahwa

indikator keberhasilan seseorang mengikuti pendidikan dilihat dari seberapa

banyak orang menguasai materi yang telah dipelajari dalam suatu jenjang

pendidikan tertentu.2

Menurut Norman, mengemukakan bahwa tes merupakan salah satu

prosedur evaluasi yang komperhensif, sistematik, dan objektif yang hasilnya dapat

dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dalam proses pengajaran

1 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2009), h.2.

2 Djaali dan Pujdi Muljono, Pengukuran dalam Bidang Pendidikan, (Jakarta: Universitas

Negeri Jakarta, 2004), h. 8.

Page 22: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

7

yang dilakukan oleh guru.3 Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa tes memiliki peranan sangat penting dalam dunia pendidikan.

b. Fungsi Tes

Secara umum ada beberapa fungsi tes di dalam dunia pendidikan, yaitu:4

1) Alat untuk mengukur prestasi belajar siswa

Hal ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat perkembangan atau

kemajuan yang telah dicapai siswa setelah menempuh proses belajar-mengajar

dalam jangka waktu tertentu. Dalam kaitan ini, tes berfungsi sebagai alat untuk

mengukur keberhasilan program pengajaran. Sebagai alat untuk mengukur

keberhasilan program pengajaran, tes berfungsi untuk seberapa jauh program

pengajaran yang telah ditentukan dapat tercapai dan seberapa banyak yang belum

tercapai serta menentukan langkah apa yang perlu dilakukan untuk mencapainya.

2) Berfungsi sebagai motivator pembelajaran

Hampir semua ahli teori pembelajaran menekankan pentingnya umpan

balik yang berupa nilai untuk meningkatkan intensitas kegiatan belajar. Thorndike

mengemukakan bahwa siswa akan belajar lebih giat dan berusaha lebih keras

apabila mereka mengetahui bahwa diakhir program yang sedang ditempuh akan

ada tes untuk mengetahui nilai dan prestasi mereka. Menurut Ebel, tes kadang-

kadang dianggap sebagai motivator ekstrinsik. Fungsi ini dapat optimal apabila

nilai hasil tes yang diperoleh siswa betul-betul obyektif dan sahih, baik secara

internal maupun eksternal yang dapat dirasakan langsung oleh siswa yang diberi

nilai melalui tes.

3) Upaya perbaikan kualitas pembelajaran

Dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran ada tiga jenis tes, yaitu tes

penempatan, tes diagnostik, dan tes formatif. Tes yang dilaksanakan untuk

keperluan penempatan bertujuan agar setipa siswa yang mengikuti kegiatan

pembelajaran di kelas atau pada jenjang pendidikan tertentu dapat mengikuti

kegiatan pembelajaran secara efektif karena sesuai dengan bakat dan

3 Ibid., h. 9.

4 Ibid.

Page 23: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

8

kemampuannya masing-masing. Evaluasi diagnostik dilaksanakan untuk

mengidentifikasi kesulitan belajar siswa. Menentukan faktor-faktor yang

menyebabkan terjadinya kesulitan siswa dan menetapkan cara mengatasi kesulitan

belajar tersebut. Berhasil atau gagalnya suatu kegiatan pembelajaran dalam proses

pendidikan pada suatu jenis atau jenjang pendidikan tertentu sangat dipengaruhi

oleh apakah siswa mengalami kesulitan belajar atau tidak. Tes formatif pada

dasarnya adalah tes yang bertujuan untuk mendapatkan umpan balik bagi usaha

perbaikan kulaitas pembelajaran dalam konteks kelas. Kualitas pembelajaran

ditentukan oleh intensitas proses belajar dalam diri setiap siswa sebagai subyek

belajar sekaligus siswa.

4) Menentukan berhasil atau tidaknya siswa sebagai syarat untuk melanjutkan

pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi. Untuk keperluan ini dikenal istilah tes

sumatif. Tes sumatif yang dikenal dengan istilah summative test adalah tes hasil

belajar yang dilaksanakan setelah sekumpulan materi pelajaran atau satuan

program pengajaran setelah diberikan. Di sekolah, tes sumatif dikenal dengan tes

ulangan umum.

c. Jenis-Jenis Tes

Dalam penjelasaan ini, hanya ada dua jenis tes yang akan dibahas yaitu tes

tertulis yang dibedakan menjadi 2 yaitu tes uraian dan tes objektif.

1) Tes uraian

Secara umum tes uraian ini adalah pertanyaan yang menuntut siswa

menjawabnya dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan,

membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk yang sejenis yang sesuai dengan

tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata atau bahasa sendiri. Dengan

demikian, dalam tes ini dituntut kemampuan siswa dalam hal mengekspresikan

gagasan melalui bahasa tulisan. Tes uraian ini dibedakan menjadi tiga yaitu uraian

bebas, uraian terbatas dan uraian berstruktur.

Page 24: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

9

2) Tes objektif

Tes objektif sering juga disebut tes dikotomi (dichotomously scored item)

karena jawabannya antara benar atau salah dan skornya antara 1 atau 0. Disebut

objektif karena penilaianya objektif. Tes objektif menuntut siswa untuk memilih

jawaban yang benar diantara kemungkinan jawaban yang telah disediakan,

memberikan jawaban singkat, dan melengkapi pertanyaan atau pernyataan yang

belum sempurna. Tes objektif sangat cocok untuk menilai kemampuan yang

menuntut proses mental yang tidak begitu tinggi. Tes objektif terdiri atas beberapa

bentuk, yaitu tes benar-salah, pilihan ganda, menjodohkan, dan melengkapi

jawaban singkat.5

2. Keterampilan Proses Sains

a. Pengertian Keterampilan Proses Sains

Pendekatan keterampilan proses merupakan pendekatan pembelajaran

yang menekankan pada proses belajar, aktivitas dan kreativitas siswa dalam

memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap, serta menerapkannnya

dalan kehidupan sehari-hari. Pengertian tersebut, termasuk di antaranya

keterlibatan fisik, mental, dan sosial siswa dalam proses pembelajaran untuk

mencapai tujuan.6 Pendekatan keterampilan proses sains (KPS) merupakan

pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada proses IPA.7 Keterampilan

proses sains dapat juga diartikan sebagai kemampuan untuk melaksanakan

tindakan dalam belajar sains sehingga menghasilkan konsep, prinsip, hukum

maupun fakta. Mengajarkan keterampilan proses pada siswa berarti memberi

kesempatan kepada siswa untuk melakukan sesuatu bukan hanya

membicarakannya.8 Keterampilan ini dapat digunakan sebagai wahana penemuan

dan pengembangan konsep, prinsip atau teori. Konsep, prinsip atau teori yang

5 Zainal arifin. Op.Cit.,h. 135

6 E. Mulyasa, Menjadi Guru Professional, (Bandung: PT Rosdakarya,2005), h. 99.

7 Nuryani Y. Rustaman, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Malang: Universitas Negeri

Malang, 2005), h. 95. 8 Widayanto, Mengembangkan Keterampilan Proses dan Pemahaman Siswa kelas X

Melalui KIT Optik, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 5, 2009, h. 2.

Page 25: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

10

telah ditemukan atau dikembangkan ini akan memantapkan pemahaman tentang

keterampilan proses tersebut.

Keterampilan proses sains dibangun dari tiga keterampilan yakni manual,

intelektual, dan sosial. Sesuai dengan karakteristiknya sains yang berhubungan

dengan mencari tahu tentang alam secara sistematis, bukan hanya fakta, konsep,

dan prinsip saja namun menekankan pada penemuan. Kemampuan siswa dalam

menemukan konsep perlu dibekalkan dengan kegiatan pembelajaran yang

berorientasi proses (student centered). Dalam hal ini guru dapat mengembangkan

keterampilan proses sains dalam pembelajaran sains. Terlatihnya siswa dalam

menggunakan keterampilan proses ini akan memudahkan dalam menerapkan

konsep sains dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Semiawan, dkk, keterampilan proses sains (KPS) perlu

diterapkan karena mempunyai beberapa alasan. Pertama, perkembangan ilmu

pengetahuan berlangsung secara cepat sehingga tidak mungkin lagi peran guru

mengajarkan semua fakta dan konsep kepada siswa. Kedua, siswa mudah

memahami konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh-contoh

yang konkret. Ketiga, penemuan ilmu pengetahuan tidak bersifat mutlak benar

seratus persen, penemuannya bersifat relatif. Keempat, proses belajar mengajar

seyogyanya pengembangan konsep yang tidak lepas dari pengembangan sikap dan

nilai dalam diri siswa.9

b. Tujuan Melatih Keterampilan Proses Sains

Melatih keterampilan proses merupakan salah satu upaya yang penting

untuk memperoleh keberhasilan siswa yang optimal. Materi pelajaran akan lebih

mudah dipelajari, dipahami, dihayati, dan diingat dalam waktu yang relatif lama

bila siswa sendiri memperoleh pengalaman langsung dari peristiwa belajar

tersebut melalui pengamatan atau eksperimen.

9 Conny Semiawan, Pendekatan Proses Sains, (Jakarta: PT Gramedia Widiasmara, 1992),

h.17.

Page 26: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

11

Menurut Muhammad, tujuan melatihkan keterampilan proses sains

diharapkan sebagai berikut:10

1. Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, karena dalam melatih

keterampilan proses siswa dipacu untuk berpasrtisipasi secara aktif dan

efisien dalam belajar.

2. Menuntaskan hasil belajar siswa secara serentak, baik keterampilan produk,

proses, maupun keterampilan kinerjanya.

3. Menemukan dan membangun sendiri konsepsi serta dapat mendefinisikan

secara benar untuk mencegah terjadinya miskonsepsi.

4. Untuk lebih memperdalam konsep, pengertian, dan fakta yang dipelajarinya

karena dengan latih keterampilan proses, siswa sendiri yang berusaha mencari

dan menemukan konsep tersebut.

5. Mengembangkan pengetahuan teori atau konsep dengan kenyataan dalam

kehidupan masyarakat.

6. Sebagai persiapan dan latihan dalam menghadapi kenyataan hidup di dalam

masyarakat, karena siswa telah dilatih keterampilan dan berpikir logis dalam

memecahkan berbagai masalah dalam kehidupan.

c. Jenis-jenis Keterampilan Proses Sains

Keterampilan proses terdiri atas sejumlah keterampilan yang satu sama

lain sebenarnya tak dapat dipisahkan, namun ada penekanan khusus dalam

masing-masing keterampilan proses tersebut.11

Keterampilan proses yang dapat

dikembangkan dalam pembelajaran IPA, yaitu:12

1) Melakukan observasi

2) Menafsirkan hasil pengamatan

3) Mengelompokkan

4) Meramalkan

10

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014), Cet ke-6, h.

150. 11

Nuryani Y. Rustaman, op.cit., h. 96. 12

Zulfiani, dkk, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,

2009), h. 53.

Page 27: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

12

5) Keterampilan berkomunikasi

6) Hipotesis

7) Merencanakan percobaan atau penyelidikan

8) Menerapkan konsep atau prinsip

9) Mengajukan pertanyaan

10) Keterampilan menyimpulkan

Melakukan observasi merupakan keterampilan yang dilakukan melalui

kegiatan dengan menggunakan seluruh alat indera secara optimal, seperti telinga,

mata, hidung, lidah dan kulit. Pengamatan dapat dilakukan secara langsung

maupun tidak langsung. Pengamatan juga dapat dilakukan dengan menggunakan

alat bantu ataupun tidak.

Menafsirkan hasil pengamatan merupakan keterampilan mencatat hasil

pengamatan dalam bentuk angka. Pengamatan tersebut siswa dapat menghubung-

hubungkan hasil pengamatan dan menemukan pola dalam suatu pengamatan.

Setelah itu, siswa dapat menemukan kesimpulan sementara terhadap hasil

observasi atau pengamatan.

Mengelompokkan merupakan keterampilan mendasar dimana siswa

memiliki kemampuan untuk mengklasifikasikan perbedaan dan persamaan antara

berbagai obyek yang diamati. Termasuk kedalam jenis keterampilan jenis ini

adalah menggolong-golongkan, membandingkan, mengontraskan, dan

mengurutkan.

Meramalkan, merupakan kemampuan membuat prediksi atau perkiraan

menggunakan pola-pola tertentu terhadap sesuatu yang mungkin terjadi sebelum

dilakukan pengamatan. Meramalkan dalam sains tentu berbeda dengan

meramalkan secara magis, karena meramalkan dalam sains tidak beradasarkan

hal-hal yang sifatnya tahayul, tetapi berdasarkan teori/fakta yang sudah ada

sebelumnya.

Keterampilan berkomunikasi merupakan kemampuan dalam

menjelaskan hasil pengamatan. Bentuk komunikasi ini bisa dalam bentuk lisan,

tulisan, grafik, tabel, diagram atau gambar. Jenis komunikasi dapat berupa

paparan sistematik (laporan) atau transformasi parsial.

Page 28: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

13

Hipotesis merupakan kemampuan yang mendasar dalam kerja ilmiah.

Hipotesis sendiri adalah jawaban sementara terhadap suatu permasalahan

berdasarkan teori-teori/fakta-fakta yang ada. Kebenaran suatu hipotesis diuji

melalui sebuah eksperimen. Oleh karena itu, suatu hipotesis ada kalanya benar

dan ada kalanya tidak.

Merencanakan percobaan atau penyelidikan merupakan keterampilan

menentukan alat bahan yang diperlukan untuk menguji atau menyelidiki sesuatu,

dalam lembar kerja siswa (LKS) tidak dicantumkan secara khusus alat-alat dan

bahan yang diperlukan.

Menerapkan konsep atau prinsip, Keterampilan ini meliputi

keterampilan menggunakan konsep-konsep yang telah dipahami untuk

menjelaskan peristiwa baru, menerapkan konsep yang dikuasai pada situasi baru

atau menerapkan rumus-rumus pada pemecahan soal-soal baru.

Mengajukan pertanyaan, Keterampilan ini sebenarnya merupakan

keterampilan mendasar yang harus dimiliki siswa sebelum mempelajari suatu

masalah lebih lanjut. Setiap berhadapan dengan suatu masalah semestinya siswa

mengajukan pertanyaan. Keberanian siswa untuk bertanya, harus ditumbuhkan

guru dalam setiap pembelajaran.

Keterampilan menyimpulkan, Keterampilan-keterampilan proses yang

dipaparkan di atas menjadi kurang begitu bermakna bagi hasil belajar siswa,

terutama dalam hal menguasai konsep, apabila tidak ditunjang dengan

keterampilan menarik suatu generalisasi dari serangkaian hasil kegiatan percobaan

atau penyelidikan. Tetapi perlu diingat bahwa untuk siswa pada pendidikan dasar,

kesimpulan yang dibuat harus dibimbing guru secara proposional sesuai dengan

tingkat usia mereka hingga pada akhirnya menyimpulkan secara mandiri.

Page 29: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

14

Tabel 2.1 Keterampilan Proses Sains dan Indikator

(Harlen 1992, Rustaman 2005)13

Keterampilan Proses Sains Indikator

1. Mengamati/observasi a. Menggunakan sebanyak mungkin indera

b. Mengumpulkan/menggunakan fakta-

fakta yang relevan

2. Mengelompokkan/klasifiskasi a. Mencatat setiap pengamatan secara

terpisah

b. Mencari perbedaan, persamaan

c. Mengontraskan ciri-ciri

d. Membandingkan

e. Mencari dasar pengelompokkan atau

penggolongan

f. Menghubungkan hasil-hasil pengamatan

3. Menafsirkan/interpretasi a. Menghubungkan hasil-hasil pengamatan

b. Menemukan pola dalam satu seri

pengamatan

c. Menyimpulkan

4. Meramalkan/prediksi a. Menggunaka pola-pola hasil pengamatan

b. Mengemukakan apa yang mungkin

terjadi pada keadaan yang belum diamati

5. Mengajukan pertanyaan a. bertanya apa, bagaimana, dan mengapa

b. bertanya untuk meminta penjelasan

c. mengajukan pertanyaan yang berlatar

belakang hipotesis

6. Berhipotesis a. Mengetahui bahwa ada lebih dari satu

kemungkinan penjelasan dari satu

kejadian

b. Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu

diuji kebenarannya dengan memperoleh

bukti lebih banyak atau melakukan cara

pemecahan masalah

7. Merencanakan

percobaan/penelitian

a. Menentukan alat/bahan/sumber yang

akan digunakan

b. Menentukan variabel/faktor penentu

c. Menentukan apa yang akan diukur,

diamati, dicatat

d. Menentukkan apa yang akan

dilaksanakan berupa langkah kerja

13 Ibid., h. 56.

Page 30: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

15

8. Menggunakan alat/bahan a. Memakai alat/bahan

b. Mengetahui alasan mengapa

menggunakan alat/bahan

c. Menggunakan bagaimana menggunakan

alat/bahan

9. Menerapkan konsep b. Menggunakan konsep yang telah

dipelajari dalam situasi baru

c. Menggunakan konsep pada pengalamn

baru untuk menjelaskan apa yang

sedang terjadi

10. Berkomunikasi a. Memeriksa/menggambarkan data

empiris hasil percobaan atau

pengamatan dengan grafik atau tabel

atau diagram

b. Menyusun dan menyampaikan laporan

secara sistematis

c. Menjelaskan hasil percobaan atau

penelitian

d. Membaca grafik atau tabel atau diagram

e. Mendiskusikan hasil kegiatan suatu

masalah aau suatu peristiwa

11. Melaksanakan percobaan

Menurut Frunk, keterampilan proses sains (KPS) terdiri atas keterampilan

proses tingkat dasar (basic science process skills) dan keterampilan proses terpadu

(integrated science process skills). Keterampilan proses tingkat dasar terdiri atas

enam keterampilan yakni observasi, klasifikasi, komunikasi, pengukuran,

prediksi, dan interferensi. Keterampilan proses tepadu terdiri atas menentukan

variabel, menyusun tabel data, menyusun garfik, memberi hubungan variabel,

memproses data, menganalisis penyelidikan, menyusun hipotesis, menentukan

variabel secara operasional, merencanakan penyelidikan, dan melakukan

eksperimen.14

d. Karakteristik Butir Soal Keterampilan Proses Sains (KPS)

Nuryani Rustaman mengemukakan bahwa karakteristik butir soal KPS

dibahas secara umum dan secara khusus. Secara umum pembahasan butir soal

KPS lebih ditujukan untuk membedakan dengan butir soal biasa yang mengukur

14

Trianto, op. cit., h. 144.

Page 31: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

16

penguasaan konsep. Secara khusus karakteristik jenis KPS tertentu akan dibahas

dan dibandingkan satu sama lain, sehingga jelas perbedaannya.15

1) Karakteristik umum

Secara umum butir soal KPS dapat dibedakan dengan butir soal

penguasaan konsep. Butir-butir soal KPS memiliki beberapa karakteristik.

Pertama, butir soal KPS tidak boleh dibebani konsep (nonkonsep burdan). Hal ini

diupayakan agar butir soal tersebut tidak rancu dengan pengukuran penguasaan

konsepnya. Konsep dijadikan konteks. Konsep yang terlibat harus diyakini oleh

penyusun butir soal sudah dipelajari siswa atau tidak asing bagi siswa (dekat

dengan keadaan sehari-hari siswa). Kedua, butir soal KPS mengandung sejumlah

informasi yang harus diolah oleh responden atau siswa. Informasi dalam butir soal

KPS dapat berupa gambar, diagram, grafik, data dalam tabel atau uraian, atau

objek aslinya. Ketiga, seperti butir soal pada umumnya, aspek yang akan diukur

oleh butir soal KPS harus jelas dan hanya mengandung satu aspek saja, misal

interpretasi. Keempat, sebaiknya ditampilkan gambar untuk membantu

menghadirkan objek.16

2) Karakteristik Khusus

Rustaman menyatakan karakteristik khusus butir soal KPS seperti

terterapada Tabel 2.2.17

Tabel 2.2 Karakteristik Khusus Butir Soal KPS

Aspek KPS Keterangan

Observasi Harus dari objek atau peristiwa sesungguhnya

Interpretasi Harus menyajikan sejumlah data yang menyajikan pola

Klasifikasi

Harus ada kesempata mencari/menemukan persamaan dan

perbedaan, atau diberikan kriteria tertentu untuk

melakukan pengelompokkan, atau ditentukan jumlah

kelompok yang harus terbentuk

15

Rustaman., op. cit., h. 194. 16

Ibid. 17

Ibid.

Page 32: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

17

Prediksi Harus jelas pola atau kecenderungan untuk dapat

mengajukan dugaan atau ramalan

Berkomunikasi

Harus ada bentuk penyajian tertentu untuk diubah ke

bentuk penyajian lain, misalnya bentuk uraian ke bentuk

bagan atau bentuk tabel ke bentuk grafik

Berhipotesis

Dapat merumuskan dugaan atau jawaban sementara, atau

menguji pernyataan yang ada dan mengandung hubungan

dua variabel atau lebih, biasanya mengandung cara kerja

atau menguji atau membuktikan

Merencanakan

percobaan

Harus memberi kesempatan untuk mengusulkan gagasan

berkenaan dengan alat/bahan yang akan digunakan, urutan

prosedur yang harus ditempuh, menentukan perubah

(variabel), mengendalikan peubah

Menerapkan

konsep

Harus membuat konsep atau prinsip yang akan diterapkan

tanpa menyebutkan nama konsepnya

Mengajukan

pertanyaan

Harus memunculkan sesuatu yang mengherankan,

mustahil, tidak bias, atau kontradiktif agar responden atau

siswa termotivasi untuk bertanya

3. Model Inkuiri Terbimbing

a. Pengertian Pembelajaran Inkuiri

Kata “inquiry” dalam bahasa inggris berarti pertanyaan, memeriksa, atau

penyelidikan. Menurut Schmid, inkuiri berasal dari bahasa inggris inquiry yang

dapat diartikan sebagai proses bertanya dan mencari tahu jawaban terhadap

pertanyaan ilmiah yang diajukan. Pertanyaan ilmiah merupakan yang dapat

mengarahkan pada kegiatan penyelidikan terhadap objek pertanyaan.18

Menurut Gulo, pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran

yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan

menyelidiki sesuatu (benda, manusia, atau peristiwa) secara sistematis, kritis,

logis, analisis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan

penuh percaya diri.19

Sasaran utama kegiatan pembelajaran inkuiri adalah

keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar, keterarahan

18 Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi, Proses Pembelajaran Inovatif Dan Kreatif dalam

Kelas (Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2010), h. 85. 19

Trianto, Mode-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta:

Prestasi Pustaka, 2011), Cet V, h. 135.

Page 33: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

18

kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pembelajaran, mengembangkan

sikap percaya pada diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri.

Kondisi umum yang merupakan syarat timbulnya kegiatan inkuiri bagi

siswa adalah:20

1) Aspek sosial di kelas dan suasana terbuka yang mengundang siswa berdiskusi

2) Inkuiri berfokus pada hipotesis

3) Penggunaan fakta sebagai evidensi(informasi dan fakta).

Pembelajaran inkuiri dirancang untuk mengajak siswa secara langsung ke

dalam proses ilmiah kedalam waktu yang relative singkat. Salah satu prinsip

utama inkuiri, yaitu siswa dapat mengonstruk sendiri pemahamannya dengan

melakukan aktivitas aktif dalam pembelajarannya.21

Proses belajar mengajar,

inkuiri ini digunakan sebagai metode pengajaran yang memungkinkan ide siswa

berperan dalam investigasi yang akan dilakukan oleh siswa.

b. Karakteristik Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

Menurut Carol C. Kuhlthau dan Ross J. Todd ada enam karakteristik

inkuiri terbimbing (Guided Inquiry) yaitu:22

1) Siswa belajar aktif dan terefleksikan pada pengalaman

Jhon dewey menggambarkan pembelajaran sebagai proses aktif individu,

bukan sesuatu dilakukan untuk seseorang tetapi lebih kepada sesuatu itu dilakukan

oleh seseorang. Pembelajaran merupakan sebuah kombinasi dari tindakan dan

refleksi pada pengalaman. Deway sangat menekankan pembelajaran Hands On

(berdasar pengalaman) sebagai penentang metode otoriter dan menganggap

bahwa pengalaman dan inkuiri (penemuan) sangat penting dalam pembelajaran

bermakna.

2) Siswa belajar pada apa yang mereka tahu

20

Ibid. 21

Zulfiani, dkk. op.cit.,h. 119. 22

Carol Kuhlthau dan Ross J. Todd, 2006, “Guided Inquiry: A Framework For Learning

Through School Libraries In 21” Century School” .

Page 34: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

19

Pengalaman masa lalu dan pengertian sebelumnya merupakan bentuk

dasar untuk membangun pengetahuan baru. Menurut Ausubel, faktor yang

terpenting mempengaruhi pembelajaran adalah melalui apa yang mereka tahu.

3) Siswa mengembangkan rangkaian berpikir dalam proses pembelajaran

melalui bimbingan

Rangkaian berpikir kearah yang lebih tinggi memerlukan proses mendalam

yang membawa kepada sebuah pemahaman. Proses yang mendalam memerlukan

waktu dan motivasi yang dikembangkan oleh pertanyaan-pertanyaan yang otentik

mengenai objek yang telah digambarkan dari pengalaman dan keingin tahuan

siswa. Proses yang mendalam juga memerlukan perkembangan kemampuan

intelektual yang melebihi dari penemuan dan pengumpulan fakta. Menurut

Bloom, kemampuan intelektual seperti pengetahuan, pemahaman, aplikasi,

analisis, sintesis dan evaluasi membantu merangsang untuk berinkuiri yang

membawa kepada pengetahuan dan pendalaman yang mendalam.

4) Perkembangan siswa terjadi secara bertahap.

Siswa berkembang melalui tahap perkembangan kognitif, kapasitas

mereka untuk berpikir abstrak ditingkatkan oleh umur. Perkembangan ini

merupakan proses kompleks yang meliputi kegiatan berpikir, tindakan, refleksi,

menemukan dan menghubungkan ide, membuat hubungan, mengembangkan dan

mengubah pengetahuan sebelumnya, kemampuan serta sikap dan nilai.

5) Siswa mempunyai cara yang berbeda dalam pembelajaran

Siswa belajar melalui semua pengertiannya. Mereka menggunakan seluruh

kemampuan fisik, mental dan sosial untuk membangun pemahaman yang

mendalam mengenai dunia dan apa yang hidup didalamnya.

6) Siswa belajar melalui interaksi sosial dengan orang lain

Siswa hidup di lingkungan sosial dimana mereka terus menerus belajar

melalui interaksi dengan orang lain di sekitar mereka. Orang tua, teman, saudara,

guru, kenalan, dan orang asing merupakan bagian dari lingkungan sosial yang

membentuk pembelajaran lingkungan pergaulan dimana mereka membangun

pemahaman mengenai dunia dan membuat makna untuk mereka, Vigotsky

Page 35: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

20

berpendapat bahwa perkembangan proses hidup bergantung pada interaksi sosial

dan pembelajaran sosial berperan penting untuk perkembangan kognitif.

Berdasarkan karakteristik tersebut, inkuiri terbimbing merupakan sebuah

pembelajaran yang berfokus pada proses berpikir yang membangun pengalaman

oleh keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Siswa belajar dengan

membangun pemahaman mereka sendiri berdasarkan pengalaman-pengalaman

dan apa yang mereka tahu. Selain itu, siswa juga belajar melalui interaksi dengan

orang lain yang berperan penting dalam perkembangan kognitifnya.

c. Sintak Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

Pada penelitian ini tahapan pembelajaran yang digunakan mengadaptasi

dari tahapan pembelajaran yang dikemukakan oleh Eggen & Kauchak. Adapun

tahapan pembelajaran inkuiri sebagai berikut.23

Tabel 2.2 Tahap Pembelajaran Inkuiri

Fase Perilaku guru

Menyajikan pertanyaan

atau masalah

Guru membimbing siswa mengidentifikasi

masalah dan masalah ditulis di papan tulis. Guru

membagi siswa dalam kelompok

Membuat hipotesis

Guru memberikan kesempatan pada siswa

untuk curah pendapat dalam membentuk

hipotesis. Guru membimbing siswa dalam

menentukan hipotesis yang relevan dengan

permasalahan dan memprioritaskan hipotesis

mana yang menjadi prioritas penyelidikan

Merancang percobaan

Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk

menentukan langkah-langkah yang sesuai

dengan hipotesis yang akan dilakukan. Guru

membimbing siswa mengurutkan langkah-

langkah percobaan

Melakukan percobaan Guru membimbing siswa mendapatkan

informasi melalui percobaan

23 Trianto., op.cit., h. 141.

Page 36: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

21

Mengumpulkan dan

menganalisis data

Guru memberi kesempatan pada kelompok

untuk menyampaikan hasil percobaan data yang

terkumpul

Memberi kesimpulan Guru membimbing siswa dalam membuat

kesimpulan

Menurut Sudjana menyatakan ada lima (5) tahapan yang ditempuh dalam

melaksanakan pembelajaran inkuiri yaitu:24

1) Merumuskan masalah untuk dipecahkan oleh siswa.

2) Menetapkan jawaban sementara atau lebih dikenal dengan istilah hipotesis.

3) Mencari informasi, data, dan fakta yang diperlukan untuk mencari jawaban

hipotesis atau permasalahan.

4) Menarik kesimpulan jawaban atau generalisasi.

5) Mengaplikasikan kesimpulan.

d. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri

Model pembelajaran inkuiri memiliki keunggulan yaitu:25

1) Membantu siswa untuk mengembangkan, kesiapan, serta penguasaan

keterampilam dalam proses kognitif.

2) Siswa memperoleh pengetahuan secara individual sehingga dapat dimengerti

dan mengendap dalam pikirannya.

3) Membangkitkan motivasi dan gairah belajar siswa untuk belajar lebih giat

lagi.

4) Memberikan peluang untuk berkembang dan maju sesuai dengan kemampuan

dan minat masing-masing.

5) Memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri dengan proses

menemukan sendiri karena pembelajaran berpusat pada siswa dengan guru

yang terbatas.

24

Trianto, Ibid., h. 142. 25

Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2012 ),

Cet. III, h.79.

Page 37: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

22

Adapun beberapa kelamahan dari model pembelajaran inkuiri yaitu:26

1) Siswa harus memiliki kesiapan dan kematangan mental, siswa harus berani

dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya dengan baik.

2) Keadaan kelas di kita kenyataannya gemuk jumlah siswanya makan metode

ini tidak akan mencapai hasil yang memuaskan.

3) Guru dan siswa sudah sangat terbiasa dengan PBM gaya lama maka metode

inkuiri ini akan mengecewakan.

4) Ada kritik bahwa proses dalam metode inkuiri terlalu mementingkan proses

pengertian saja, kurang memerhatikan perkembangan sikap dan keterampilan

bagi siswa.

4. Kajian Konsep Kalor

a. Karakteristik Konsep Kalor

Materi kalor yang diajarkan di SMA pada kurikulum 2013 diajarkan di

kelas X. Sebelum memulai materi kalor, siswa dituntut untuk menguasai materi

suhu karena materi ini saling berkaitan. Setelah itu siswa dapat mempelajari

konsep kalor. Materi pokok yang dipelajari pada konsep di kelas X adalah kalor

dan perubahan wujud, asas Black, serta perpindahan kalor. Siswa dapat

mengaplikasikan konsep kalor ini dalam kehidupan sehari-hari seperti termos,

setrika, memasak air dengan menggunakan panci logam, solder, terjadinya angin

darat dan angin laut, oven microwave, radiasi panas dari tungku perapian dan

masih banyak lagi.

b. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kalor

Kompetensi inti dan kompetensi dasar kalor pada kurikulum 2013 adalah

sebagai berikut:

1) Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

26

Ibid.

Page 38: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

23

pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan

kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian

yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

2) Kompetensi Dasar

3.8 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada kehidupan sehari-

hari.

4.8 Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki karakteristik

termal suatu bahan, terutama kapasitas, dan konduktivitas kalor.

Page 39: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

c. Peta Konsep Kalor

Gambar 2.1 Peta Konsep Kalor

Page 40: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

26

d. Uraian Materi Kalor

Ketika suatu ketel air dingin diletakkan di atas kompor, temperatur air

akan naik. Kita katakan bahwa kalor mengalir dari kompor ke air yang dingin.

Ketika kedua benda yang temperaturnya berbeda diletakkan saling bersentuhan,

kalor akan mengalir seketika dari yang panas ke yang dingin. Aliran kalor

seketika ini selalu dalam arah yang cenderung menyatakan temperature. Jika

kedua benda tersebut disentuhkan cukup lama sehingga temperatur keduanya

sama, keduanya dikatakan dalam keadaan setimbang termal, dan tidak ada lagi

kalor yang mengalir di antaranya. Sebagai contoh, ketika teermometer demam

pertama kali dimasukkan ke mulut pasien, kalor mengalir dari mulut pasien

tersebut ke thermometer; ketika pembacaan termometer berhenti naik, termometer

setimbang dengan mulut orang tersebut dan temperaturnya sama.27

1) Kalor sebagai Transfer Energi

Kalor mengalir dengan sendirinya dari suatu benda yang temperaturnya

lebih tinggi ke benda lain dengan temperatur yang lebih rendah. Satuan yang

umum untuk kalor, yang masih digunakan sekarang, dinamakan kalori. Satuan

yang lebih sering digunakan dari kalori adalah kilokalori (kkal), yang besarnya

1000 kalori. Kadangkala satu kilokalori disebut Kalori (dengan huruf K besar).28

Dimana 1 kal = 4,186 J yang merupakan jumlah kalor yang dibutuhkan untuk

menaikkan 1 g air sebesar 1 Co. Jadi, kalor mengacu pada transfer energi dari satu

benda ke yang lainnya karena adanya perbedaan temperatur.

2) Kalor Jenis

Besar kalor Q yang dibutuhkan untuk mengubah temperatur zat tertentu

sebanding dengan massa m zat tersebut dan dengan perubahan temperatur ∆T. Hal

ini dapat dinyatakan dalam persamaan,29

…………………………………(2.1)

27

Douglas C Giancoli, Fisika, Edisi 5, Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 2001), h. 488. 28

Ibid., h.489. 29

Ibid., h.492.

Page 41: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

27

di mana c adalah besaran karakteristik dari zat tersebut, yang disebut

kalor jenis. Dimana kalor jenis durumuskan sebagai berikut: c = Q/m∆T,

Keterangan:

Q : kalor (Joule)

m : massa benda (kg)

c : kalor jenis benda (J/kg °C)

T : perubahan suhu benda (° C)

Jadi, kalor jenis, c, dari zat didefinisikan sebagai energi (atau kalor) yang

dibutuhkan untuk mengubah temperatur massa satuan zat sebesar 1 derajat.

3) Kapasitas kalor

Kalor yang dibutuhkan 1 panci air agar suhunya naik 1° C disebut

kapasitas kalor. Kapasitas kalor sebenarnya banyaknya energi yang diberikan

dalam bentuk kalor untuk menaikkan suhu benda sebesar satu derajat. Pada sistem

SI, satuan kapasitas kalor adalah JK-1

. Namun, karena di Indonesia suhu biasa

dinyatakan dalam skala Celsius, maka satuan kapasitas kalor yang dipakai dalam

buku ini adalah J/°C. Kapasitas kalor dapat dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:

Q : kalor yang diserap/dilepas (J)

C : kapasitas kalor benda (J/°C)

T : perubahan suhu benda (°C)

4) Konservasi Energi

Konservasi energi memainkan peranan penting: kehilangan kalor sebanyak

satu bagian sistem sama dengan kalor yang didapat oleh bagian yang lain:30

…………(2.2)

Pertukaran energi tersebut merupakan dasar teknik yang dikenal dengan

nama kalorimetri, yang merupakan pengukuran kuantitatif dari pertukaran kalor.

Dengan demikian, ketika kalor mengalir di dalam sistem yang terisolasi,

30

Ibid., h.494.

Page 42: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

28

konservasi energi memberitahu kita bahwa kalor yang diterima oleh satu bagian

sistem sama dengan kalor yang dikeluarkan oleh bagian sistem yang lain.

Konservasi energi pada pertukaran kalor, seperti yang ditunjukkan oleh

Persamaan (2.2), pertama kali diukur oleh Joseph Black (1728-1799), seorang

ilmuwan Inggris. Oleh karena itu, Persamaan (2.2) dikenal sebagai asas Black.

5) Perubahan Wujud Zat

Kecenderungan untuk berubah wujud ini disebabkan oleh kalor yang

dimiliki setiap zat. Suatu zat dapat berubah menjadi tiga wujud zat, di antaranya

cair, padat, dan gas. Perubahan wujud zat ini diikuti dengan penyerapan dan

pelepasan kalor.

Gambar 2.2 Diagram Perubahan Wujud Zat

a) Kalor Penguapan dan Pengembunan

Kalor penguapan adalah kalor yang dibutuhkan oleh suatu zat untuk

menguapkan zat tersebut. Jadi, setiap zat yang akan menguap membutuhkan

kalor. Adapun kalor pengembunan adalah kalor yang dilepaskan oleh uap air yang

berubah wujud menjadi air. Secara matematis, kalor penguapan dan pengembunan

dapat dituliskan sebagai berikut.

…………………………(2.3)

Keterangan

Q : kalor yang dibutuhkan saat penguapan atau kalor yang dilepaskan saat

pengembunan,

m : massa zat, dan

L : kalor laten penguapan atau pengembunan.

Page 43: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

29

b) Kalor Peleburan dan Pembekuan

Jika benda mengalami peleburan, perubahan wujud yang terjadiadalah dari

wujud zat padat menjadi zat cair. Dalam hal ini, akan terjadi penyerapan kalor

pada benda. Adapun perubahan wujud zat dari cair ke padat disebut sebagai

proses pembekuan. Dalam hal ini, akan terjadi proses pelepasan kalor. Besarnya

kalor yang dibutuhkan pada saat peleburan dan besarnya kalor yang dilepaskan

dalam proses pembekuan adalah sama.

6) Perpindahan Kalor

Kalor dapat merambat dengan tiga cara, di antaranya secara konduksi

(hantaran), secarakonveksi (aliran), dan secara radiasi (pancaran). Berikut

pembahasan mengenai setiap jenis perambatan kalor tersebut.

a) Perpindahan Kalor Secara Konduksi

Perpindahan kalor yang tidak diikuti perpindahan massa ini disebut

konduksi.

Gambar 2.3 Rambatan Kalor di Dalam Konduktor

Kalor yang mengalir dalam batang per satuan waktu dapat dinyatakan

dalam hubungan:

…………………………………(2.4)

Keterangan

A : luas penampang lintang benda

l : jarak antara kedua ujung, yang mempunyai temperatur

T1 : ujung batang logam bersuhu tinggi

T2 : ujung batang logam bersuhu tinggi

k : konstanta pembanding yang disebut konduktivitas termal

Page 44: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

30

: jumlah kalor yang merambat pada batang per satuan waktu per satuan luas.

b) Perpindahan Kalor secara Konveksi

Perambatan kalor yang disertai perpindahan massa atau perpindahan

partikel- partikel zat perantaranya disebut perpindahan kalor secara aliran atau

konveksi. Rambatan kalor konveksi terjadi pada fluida atau zat alir, seperti pada

zat cair, gas, atau udara.

Gambar 2.4 Rambatan Kalor di dalam Isolator

Besarnya kalor yang merambat tiap satuan waktu, dapat dituliskan sebagai

berikut.

: jumlah kalor yang berpindah tiap satuan waktu,

A : luas penampang aliran,

ΔT : perbedaan temperatur antara kedua tempat fluida mengalir, dan

h : koefisien konveksi termal.

Perpindahan panas secara konveksi disebabkan oleh perbedaan massa jenis

pada fluida. Angin laut dan angin darat merupakan satu di antara contoh dari

konveksi udara secara alami.

Gambar 2.5 Angin Laut dan Angin Darat Terjadi Melalui Konveksi

Alami Udara

Page 45: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

31

Selain terdapat proses konveksi alami, terdapat juga proses konveksi

paksa. Dalam konveksi paksa, fluida yang telah dipanasi langsung diarahkan ke

tujuannya oleh sebuah peniup (blower) atau pompa. Satu di antara contoh dari

konveksi paksa yaitu pada sistem pendingin mobil,

Gambar 2.6 Konveksi Paksa pada Sistem Pendingin Mobil

c) Perpindahan Kalor Secara Radiasi

Matahari merupakan sumber energi utama bagi manusia di permukaan ini.

Energi yang dipancarkan Matahari sampai di Bumi berupa gelombang

elektromagnetik. Cara perambatannya disebut sebagai radiasi, yang tidak

memerlukan adanya medium zat perantara. Semua benda setiap saat

memancarkan energi radiasi dan jika telah mencapai kesetimbangan termal atau

temperatur benda sama dengan temperatur lingkungan, benda tersebut tidak akan

memancarkan radiasi lagi. Dalam kesetimbangan ini, jumlah energi yang

dipancarkan sama dengan jumlah energi yang diserap oleh benda tersebut. Dari

hasil percobaan yang dilakukan oleh Josef Stefan dan Ludwig Boltzmann,

diperoleh besarnya energi per satuan luas per satuan waktu yang dipancarkan oleh

benda yang bersuhu T, yakni

…………………………(2.5)

Keterangan

W : energi yang dipancarkan per satuan luas per satuan waktu (watt/m2)

σ : konstanta Stefan–Boltzmann = 5,672 × 10-8

watt/m2 K

4

T : temperatur mutlak benda (K), dan

e : koefisien emisivitas (0 < e ≤ 1)

5. Penelitian Relevan

Page 46: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

32

Sebagai acuan dalam penelitian ini, ada beberapa penelitian yang

berhubungan dan kesemuanya mendapatkan hasil yang positif atau berhasil,

berikut diantaranya:

a) Marnita (2013) dalam jurnal yang Berjudul “Peningkatan Keterampilan

Proses Sains Melalui Pembelajaran Kontekstual pada Mahasiswa Semester I

Materi Dinamika”. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Terjadi

peningkatan keterampilan proses sains mahasiswa melalui penerapan model

pembelajaran kontekstual pada mahasiswa semester I materi dinamika, hal ini

dapat dilihat dari perolehan hasil belajar berupa keterampilan proses sains

mahasiswa pada siklus I hanya tuntas hanya dua komponen keterampilan

proses saja yaitu komponen “mengamati” dan “mengkomunikasikan”,

sedangkan pada siklus II hasil belajar mahasiswa berupa keterampilan proses

sains secara keseluruhan semua komponen keterampilan proses dapat tuntas.

2) Aktivitas dosen melalui penerapan model pembelajaran kontekstual pada

mahasiswa semester I materi dinamika mengalami peningkatan. 3) Aktivitas

mahasiswa melalui penerapan model pembelajaran kontekstual pada

mahasiswa semester I materi dinamika juga mengalami peningkatan.31

b) Lalu Ria Suhardiman dan Asep Saepul Hamdi (2012) dalam jurnal Vol. 2.

No. 1 yang berjudul “Pengaruh Metode Inquiry Terhadap Keterampilan

Proses dan Hasil Belajar IPA (Fisika) Siswa Kelas VIII SMP Negeri 6

Singaraja”. Berdasarkan analisis statistik, diperoleh hasil: Pertama,

keterampilan proses IPA siswa yang diajar dengan menggunakan metode

pembelajaran inquiry lebih baik dibandingkan dengan keterampilan proses

IPA siswa yang diajar dengan metode pembelajaran konvensional. Kedua,

hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran

inquiry lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar

dengan metode pembelajaran konvensional. Ketiga, keterampilan proses IPA

dan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan metode

pembelajaran inquiry lebih baik dibandingkan dengan keterampilan proses

31

Marnita, Peningkatan Keterampilan Proses Sains Melalui Pembelajaran Kontekstual pada

Mahasiswa Semester I Materi Dinamika, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 9, 2013, h. 43.

Page 47: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

33

IPA dan hasil belajar siswa yang diajar dengan metode pembelajaran

konvensional.32

c) Nita Nurtafita (2012) dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Metode

Guided Inquiry Terhadap Keterampilan Proses Sains pada Konsep Suhu

Kalor”. Masalah dalam penelitian ini adalah dalam proses pembelajaran

fisika siswa hanya dituntut untuk menghafal rumus dan kurangnya

keterlibatan siswa dalam proses belajar-mengajar sehingga siswa tidak

memperoleh pengetahuannya sendiri. Oleh karena itu, peneliti menggunakan

metode guided inquiry dalam pembelajarannya. Melalui metode ini

didapatkan hasil bahwa metode guided inquiry berpengaruh terhadap

keterampilan proses sains siswa pada konsep kalor. 33

d) Winda Syafitri (2010) dalam skripsinya yang berjudul “Analisis

Keterampilan Proses Siswa Melalui Pendekatan Inkuiri pada Konsep Sistem

Koloid”. Masalah dalam penelitian ini adalah dalam pembelajaran kimia,

siswa belum aktif dalam menemukan konsep sendiri, dalam mengembangkan

keterampilan proses sains siswa belum dilatih, serta konsep materi hanya

sebatas transfer informasi saja. Oleh karena itu, dalam pembelajarannya

menggunakan pendekatan inkuiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui seberapa besar kemampuan keterampilan proses sains yang

muncul dalam diri siswa melalui pembelajaran ini. Melalui pendekatan ini

menunjukkan bahwa aspek yang muncul adalah aspek observasi, klasifikasi,

prediksi, dan komunikasi.34

e) Akinyemi Olufunminiyi Akinbobola dan Folashade Afolabi (2010) yang

berjudul “Analysis of Science Process Skills in West African Senior

Secondary School Certificate Physics Practical Examinations in Nigeria”.

Berdasarkan penelitian dari 15 yang digunakan hanya muncul 5 keterampilan

32

Lalu Ria Suhardiman dan Asep Saepul Hamdi, Pengaruh Metode Inquiry Terhadap

Keterampilan Ptoses dan Hasil Belajar IPA (Fisika)siswa kelas VIII SMPNegeri Singaraja, Jurnal

Teknologi Pendidikan, Program Studi Teknologi Pendidikan, 2012, h. 14. 33

Nita Nurtafita, “Pengaruh Metode Guided Inquiry Terhadap Keterampilan Proses Sains

pada Konsep Suhu Kalor”, Skripsi UIN Jakarta, Jakarta, 2012. 34

Winda Syafitri, Analisis Keterampilan Proses Siswa Melalui Pendekatan Inkuiri pada

Konsep Sistem Koloid, Skripsi UIN Jakarta, Jakarta, 2010, tidak dipublikasikan.

Page 48: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

34

proses sains yang muncul atau terkemuka yakni memanipulasi (17.20%),

perhitungan (14,20%), menalar (13,60%), mengamati (12,00%) dan

berkomunikasi (11,40%). Hasil penelitian juga menunjukkan tingkat

persentase yang tinggi dari dasar (urutan bawah) keterampilan proses sains

(62.80%) dibandingkan dengan yang terintegrasi (orde tinggi) keterampilan

proses sains (37.20%). Hasil juga menunjukkan bahwa jumlah keterampilan

proses dasar secara signifikan lebih tinggi dari keterampilan proses

terintegrasi dalam Ujian praktis SMA Afrika Barat fisika di Nigeria.. 35

f) Peggy Bricckman, dkk., (2009), yang berjudul “Effects of Inquiry-Based

Learning on Student’ Science Skills and Confidence”. Masalah dalam

peneltian ini adalah cara pembelajaran yang masih memakai cara tradisional

sehingga kemampuan atau keterampilan siswa tidak berkembang. Oleh

karena itu pembelajaran menggunakan “inquiry-based learning” untuk

meningkatkan pendidikan dan keterampilan. Berdasarkan dari penelitian ini

siswa memperoleh kepercayaan diri dalam kemampuan ilmiah, dibandingkan

siswa yang menggunakan pembelajaran tradisional.36

B. Kerangka Berpikir

Secara umum, pembelajaran fisika di sekolah lebih menekankan aspek

produk sedangkan aspek prosesnya diabaikan. Siswa memperoleh pengetahuan

berupa konsep, fakta atau prinsip berdasarkan informasi yang didapat dari guru.

Siswa tidak dibiasakan untuk menemukan pengetahuannya sendiri. Sehingga

pengetahuan tersebut hanya bersifat hafalan belaka bukan didasarkan pada aspek

proses siswa. Padahal untuk menemukan konsep, fakta atau prinsip diperlukan

suatu keterampilan proses.

Guru harus mengukur dan mengembangkan keterampilan proses sains

yang siswa dengan menggunakana tes keterampilan proses sains. Keterampilan ini

merupakan keterampilan atau kemampuan mendasar yang miliki oleh setiap

35

Akinyemi Olufunminiyi Akinbobola dan Folashade Afolabi, Analysis of Science Process

Skills in West African Senior Secondary School Certificate Physics Practical Examinations in

Nigeria, American-Eurasian Journal of Scientific Research, 2010, pp. 234. 36

Peggy Bricckman, dkk, Effects Of Inquiry-Based Learning On Student’ Science Skills

And Confidence, International Journal for the Scholarship of Teaching and Learning, 2009, pp. 1.

Page 49: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

35

siswa. Dengan kegiatan pembelajaran ini, diharapkan dapat melatih siswa

memiliki keterampilan berpikir berdasarkan pengetahuan sains yang dimilikinya.

Keterampilan berpikir siswa akan efektif jika keterampilan proses sains siswa

dikembangkan karena keterampilan proses sains ini melibatkan keterampilan

kognitif atau intelektul, manual dan sosial.37

Berkaitan dengan persoalan di atas, untuk menggunakan tes keterampilann

proses sains ini perlu adanya suatu pembelajaran yang melibatkan keaktifan

siswa. Salah satu pembelajaran yang dimaksud ialah model inkuiri terbimbing

(guided inquiry) yang merupakan aplikasi dari pembelajaran kontruktivisme.

Pembelajaran ini akan lebih bermakna jika siswa diberi kesempatan untuk

menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep, teori-teori maupun prinsip

yang dilihat dari lingkungan dengan bimbingan guru sehingga muncul sikap

ilmiah pada diri siswa. Model inkuiri terbimbing (guided inquiry) dapat dirancang

penggunaannya. Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada

Gambar 2.7.

37

Nuryani Y Rustaman, op.cit., h. 95

Page 50: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

36

Gambar 2.7 Bagan Kerangka Berpikir

Pembelajaran fisika di sekolah lebih menekankan aspek produk

sedangkan aspek prosesnya diabaikan..

Siswa tidak dilatih untuk menemukan konsep, fakta, atau prinsip pada

pembelajaran fisika

Pengetahuan siswa hanya bersifat hafalan bukan diadasarkan pada

pengalaman belajar siswa.

Keterampilan berpikir siswa akan efektif jika keterampilan proses siswa

dikembangkan.

keterampilan proses sains dikembangkan maka siswa akan membentuk

konsep sendiri

-

Keterampilan proses sains (KPS) siswa kurang berkembang

Pembelajaran menggunakan model inkuiri

terbimbing (guided inquiry)

Keterampilan siswa berkembang

Tes keterampilan proses sains (KPS) dapat

mengembangkan keterampilan siswa

Page 51: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …
Page 52: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di MAN 2 kota Serang pada semester ganjil tahun

ajaran 2015/2016. Pengambilan data dilakukan pada bulan Agustus 2015.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu suatu

penelitian yang diupayakan untuk mengamati permasalahan secara sistematis dan

akurat mengenai fakta dan sifat objek tertentu. Metode ini berusaha

menggambarkan dan menginterpretasikan apa yang ada atau mengenai kondisi

atau hubungan yang ada, pendapat yang sedang berkembang, proses yang sedang

berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau kecenderungan yang tengah

berkembang.1

Peneliti mendeskripsikan data apa adanya dan menjelaskan analisis data

secara kuantitatif hasil tes yang diberikan kepada siswa. Oleh karena itu,

penelitian ini berorientasi pada penggunaan tes yang proses penggunaannya

dideskripsikan secara teliti.

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X.5 MIA di MAN 2 Serang

pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 32 siswa sebagai

kelas yang akan diterapkan instrumen penilaian keterampilan proses sains pada

konsep kalor.

D. Prosedur Penelitian

Agar semua dapat diperoleh dengan baik, ada beberapa tahapan yang perlu

dilakukan adalah sebagai berikut:

1 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung, Pustaka Setia, 2011), h.100.

Page 53: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

37

1. Tahap Persiapan

a. Membuat proposal penelitian

b. Pengurusan surat izin penelitian dari Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

c. Survei tempat sekolah untuk uji coba instrumen dan penelitian.

d. Menyusun perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian.

Perangkat penelitian yang dibuat adalah:

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2) Lembar Kerja Siswa (LKS)

3) Instrumen tes

Intrumen tes ini berupa soal tes urain untuk mengetahui keterampilan proses

sains siswa yang diberikan di akhir pembelajaran.

4) Intrumen nontes

Intrumen ini berupa lembar observasi keterampilan proses sains (KPS)

selama pembelajaran.

e. Menguji coba instrumen, menganalisis hasil uji coba instrument, dan

memperbaiki instrument.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Implementasi instrumen tes Keterampilan Proses Sains (KPS) dalam

pembelajaran inkuiri terbimbing pada konsep kalor.

b. Posttest berupa tes uraian.

3. Tahap Akhir

a. Analisis data dari hasil penelitian

b. Penarikan kesimpulan berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari pengolahan

data.

Langkah-langkah pada setiap tahap dalam prosedur penelitian ini dapat

dilihat lebih jelas pada Gambar 3.1

Page 54: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

38

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian

Tahap Persiapan

Tahap Pelaksanaan

Tahap Akhir

- Membuat proposal penelitian

- Mengurus surat izin

- Survei tempat peneltian

- Uji coba intrumen, analisis hasil uji

coba intrumen dan perbaikan intrumen.

- Menyusun perangkat pembelajaran

seperti: RPP, LKS, lembar observasi

KPS dan soal posttest.

Pelaksanaan tes keterampilan proses

sains (KPS) dalam pembelajaran konsep

kalor dengan menggunakan model

inkuiri terbimbing.

Posttest

Analisis data

Penarikan kesimpulan

Page 55: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

39

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes

dan nontes. Tes KPS diberikan diakhir (posttest) pembelajaran konsep kalor.

Nontes yang digunakan adalah pedoman observasi untuk mengamati aktivitas

siswa dalam kegiatan pembelajaran.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih

baik.2 Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes Keterampilan

Proses Sains (KPS) berupa tes uraian dan lembar observasi.

1. Tes Keterampilan Proses Sains (KPS)

Instrument tes Keterampilan Proses Sains (KPS) berupa tes uraian

sebanayak 20 soal. Soal tersebut dibuat berdasarkan indikator aspek KPS yaitu:

mengajukan pertanyaan, berhipotesis, merencanakan percobaan, menafsirkan

(interpretasi) dan berkomunikasi. Kisi-kisi instrumen Keterampilan Proses Sains

(KPS) dapat dilihat pada tebel 3.1

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Keterampilan Proses Sains (KPS)

No Aspek KPS indikator Nomor Soal

1. Mengajukan

pertanyaan

a. Bertanya apa, bagaimana dan

mengapa

b. Bertanya untuk meminta penjelasan

1, 2*,

4*, 3

2.

Berhipotesis

a. Mengetahui bahwa ada lebih dari satu

kemungkinan penjelasan perlu diuji

kebenarannya dengan memperoleh

penjelasan dari suatu kejadian

5*,6*,

7, 8*

3. Merencankan

percobaan

a. Menentukkan alat/bahan yang akan

digunakan

9*, 10,

11, 12*

4. Menafsirkan/in

terpretasi

a. Menemukan pola dalam suatu seri

pengamatan

b. Menyimpulkan

13*, 16

14*, 15

2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi 2010,

(Jakarta: Rineka Cipta, 2010), cet.14, h.203.

Page 56: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

40

5.

Berkomunikasi

a. Membaca grafik atau tabel atau

diagram

b. Menggambarkan data hasil

pengamatan dengan grafik atau tabel

atau diagram

17*, 18

19, 20*

Keterangan: * soal yang valid

2. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengukur keterampilan proses sains

yang dimiliki siswa ketika proses pembelajaran berlangsung.

G. Kalibrasi Instrumen Penelitian

Untuk instrumen tes keterampilan proses sains, sebelum tes diberikan

kepada sampel penelitian, instrumen tersebut harus diuji cobakan dahulu diluar

kelas sampel dengan tujuan untuk menguji validitas, reliabilitas, tingkat

kesukaran, dan daya pembeda instrumen tersebut.

1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang diinginkan.3 Teknik yang digunakan untuk mengetahui

validitas suatu instrumen evaluasi adalah teknik korelasi product moment yang

dikemukakan oleh Pearson, yaitu :4

∑ (∑ ) (∑ )

√* ∑ (∑ ) + * ∑ (∑ ) + ………… (3.1)

Keterangan :

koefisien validitas

: skor item

skor total

N : jumlah siswa

3 Ibid., h.211.

4 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2009). h.72.

Page 57: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

41

Cara penafsiran harga koefisien korelasi yaitu membandingkan koefisien

korelasi butir soal (rhitung) dengan koefisien korelasi product moment (rtabel). Butir

soal dikatakan valid jika rhitung > rtabel pada taraf signifikan α = 0,05. rtabel untuk n

= 29 adalah 0,367 yang artinya jika validitas soal ≥ 0,367 maka soal valid, begitu

sebaliknya. Berikut merupakan hasil uji validitas dalam penelitian ini, sedangkan

tabel analisis selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5.

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Instrumen

Statistik

Jumlah Soal 20

Jumlah Siswa 29

Nomor Soal Valid 2,4, 5, 6, 8, 9, 12, 13, 14, 17, 20

Jumlah Soal Valid 11

2. Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa suatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat

diandalkan.5 Rumus yang digunakan untuk menghitung reliabilitas instrumen tes

ini adalah rumus Alpha dengan rumus:.6

.

( )/ .

/ ……...................…….…(3.2)

Di mana:

r11 = reliabilitas yang dicari

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

Σσb2 = jumlah varians butir

σt2 = varians total

Klasifikasi untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas suatu tes dapat

dilihat pada Tabel 3.3 sebagai berikut :

5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, op.cit., h.221.

6 Ibid., h.239.

Page 58: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

42

Tabel 3.3 Kriteria Koefisien Korelasi ( )

Rentang Kriteria Koefisien Korelasi

0,80 – 1,00 Sangat tinggi

0,60 – 0,80 Tinggi

0,40 – 0,60 Cukup

0,20 – 0,40 Rendah

0,00 – 0,20 Sangat rendah

Cara penafsiran harga koefisien reliabilitas yaitu membandingkan

koefisien reliabilitas butir soal (r11) dengan rtabel. Instrumen soal dikatakan reliabel

jika r11 > rtabel pada taraf signifikan α = 0,05. rtabel untuk n = 29 adalah 0,367 yang

artinya jika reliabilitas soal ≥ 0,367 maka soal reliabel, begitu sebaliknya. Berikut

merupakan hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini, sedangkan tabel analisis

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6.

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Statistik

r11 0.796

Kesimpulan Tingkat reliabel tinggi

3. Tingkat kesukaran

Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal

pada tingkat kemampuan tertentu yang biasa dinyatakan dengan indeks.7 Rumus

untuk menghitung tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut.8

……..…………(3.3)

Penentuan klasifikasi indeks kesukaran suatu butir soal dapat dilihat pada

Tabel 3.4 berikut ini.9

7 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2013), h h.134. 8 Ibid., h.135.

9 Ibid.

Page 59: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

43

Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Kesukaran

Rentang Indeks Kesukaran Kriteria Tingkat Kesukaran

Sukar

Sedang

Mudah

Berikut merupakan hasil uji tingkat kesukaran soal dalam penelitian ini,

sedangkan untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7.

Tabel 3.6 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Instrumen

Kategori Soal Jumlah Soal Persentase (%)

Sukar 3 15 %

Sedang 14 70 %

Mudah 3 15 %

Jumlah 20 100 %

4. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara siswa yang pandai (menguasai materi) dengan siswa yang kurang pandai

(kurang/tidak menguasai materi). Rumus untung menghitung daya pembeda soal

adalah sebagai berikut.10

………………...……… (3.4)

Keterangan:

DP = daya pembeda

XKA = rata-rata kelas atas

XKB = rata-rata kelas bawah

Skor maks = skor maksimum

Penentuan klasifikasi daya pembeda butir soal dapat dilihat pada Tabel 3.6

berikut ini.11

10

Ibid., h.133.

11

Ibid.

Page 60: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

44

Tabel 3.7 Klasifikasi Daya Pembeda

Indeks Daya Pembeda Kriteria Daya Pembeda

0,40 Sangat baik

0,30 – 0,39 Baik

0,20 – 0,29 Cukup, soal perlu perbaikan

0,19 Kurang baik, soal harus dibuang

Berikut merupakan hasil uji daya pembeda soal dalam penelitian ini,

sedangkan untuk tabel analisis selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8.

Tabel 3.8 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen

Kategori Soal Jumlah Soal Persentase (%)

Sangat baik 6 30 %

Baik 0 0 %

Cukup 7 35 %

Kurang baik 7 35 %

Jumlah 20 100 %

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini berupa lembar observasi KPS dan

tes uraian.

1. Teknik analisis data lembar observasi

Dalam teknik analisis lembar obsevasi yang akan dinilai adalah aspek dari

keterampilan proses sains berupa metode check-list. Lembar observasi digunakan

untuk mengetahui gambaran keterampilan proses sains pada saat proses

pembelajaran berlangsung. Adapun tahapan anlisisnya adalah sebagai berikut:

a. Menjumlahkan indikator dari aspek KPS yang diamati

b. Menghitung persentase aspek KPS dalam kelompok dengan rumus

..………………..(3.5)

Data yang telah didapat dari hasil analisis data berupa lembar observasi

kemudian dikonversikan dalam kategori nilai persentase dan dapat dilihat pada

tabel 3.7.

Page 61: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

45

Tabel 3.9 Kategori Keterampilan Proses Sains (KPS)

Persentase Kategori

81-100 Sangat baik

61-80 Baik

41-60 Cukup

21-40 Kurang

0-20 Sangat kurang

2. Teknik Analisis Data Tes Uaraian

Pada penelitain intrumen tes uaraian ini adalah hasil dari jawaban siswa

terhadap intrumen tes fisika pada konsep kalor. Data dianalisis dengan cara

sebagai berikut:

a. Skor yang diperoleh siswa yang menjawab dengan benar dapat menggunakan

rumus penskoran sebagai berikut:

…………………(3.6)

b. Menghitung persentase aspek KPS dengan menggunakan rumus

………………. (3.7)

Adapun untuk mencari kedudukan siswa dalam kelompok menggunakan

langkah-langkah sebagai berikut

a. Mencari nilai tertinggi (Xmaks) dan terendah ((Xin)

b. Mencari tentang dengan rumus:

Rentang = Xmaks- Xmin ……..…………..(3.8)

c. Mencari banyak kelas dengan rumus:

Banyak Kelas : = 1 + 3,3 log n …….………….. (3.9)

Page 62: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

46

d. Mencari interval Kelas (i) dengan rumus:

( )

………………….(3.10)

e. Membuat tabel distribusi

Interval fi xi fi.xi xi-x (xi-x)2 fi(xi-x)

2

Jumlah ∑fi ∑(xi-x)2 ∑ fi(xi-x)

2

f. Mencari rata-rata mean

∑( )

∑ ….…………… (3.11)

g. Mencari standar deviasi (SD), dengan rumus:

√ , ( ) -

….…………… (3.12)

h. Menentukan batas-batas kelompok

1) Kelompok atas

Semua siswa yang mempunyai skor +1 SD

2) Kelompok sedang

Semua siswa yang mempunyai skor antara -1 SD dan +1 SD

3) Kelompok bawah

Semua siswa yang mempunyai skor -1 SD

Page 63: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berikut ini merupakan penjabaran hasil penelitian mengenai penggunaan

tes keterampilan proses sains siswa dalam pembelajaran konsep kalor dengan

model inkuiri terbimbing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan

proses sains siswa yang berkembang dalam pembelajaran konsep kalor denagn

model inkuiri terbimbing. Tes keterampilan proses sains yang diukur pada

penelitian ini meliputi mengajukan pertanyaan, berhipotesis, merencanakan

percobaan, mengamati (observasi), menafsirkan (interpretasi) dan berkomunikasi.

Tes keterampilan proses sains yang dilakukan berupa tes dan nontes. Data-data

yang dideskripsikan merupakan data hasil lembar observasi tes keterampilan

proses sains dan tes hasil belajar berupa uraian sebanyak 11 soal.

1. Hasil Observasi Tes Keterampilan Proses Sains (KPS)

Observasi dilakukan terhadap 32 siswa yang dibagi menjadi enam

kelompok dan dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan. Pada pertemuan

pertama mengenai asas Black dan perpindahan kalor secara konveksi, pertemuan

kedua mengenai perpindahan kalor secara konduksi dan radiasi dan pertemuan

ketiga mengenai perubahan wujud benda. Aspek Keterampilan Proses Sains

(KPS) yang diukur pada observasi ini meliputi mengajukan pertanyaan,

berhipotesis, merencanakan percobaan, mengamati (observasi), menafsirkan

(interpretasi) dan berkomunikasi.

Penilaian yang digunakan dalam penelitian ini, siswa menggunakan

Lembar Kerja Siswa (LKS) sedangkan lembar observasi digunakan untuk

memantau keterampilan siswa melalui kegiatan praktikum. Skala yang digunakan

adalah 1 – 4 kemudian dikonversikan dalam kategori nilai persentase. Hasil

penilaian obervasi I tes KPS dapat dilihat pada tabel 4.1

Page 64: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

48

Tabel 4.1 Penilaian Hasil Observasi I Keterampilan Proses Sains (KPS)

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa nilai rata-rata Keterampilan Proses Sains

(KPS) siswa sebesar 2,92 sehingga diperoleh prosentesenya sebesar 72,92%.

Aspek pertama yaitu mengajukan pertanyaan, diperoleh nilai rata-rata

Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa sebesar 2,83 sehingga diperoleh

persentase sebesar 70.83%. Aspek kedua yaitu berhipotesis, diperoleh nilai rata-

rata Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa sebesar 2,83 sehingga diperoleh

persentase sebesar 70.83%. Aspek ketiga yaitu merencanakan percobaan,

diperoleh nilai rata-rata Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa sebesar 2,33

sehingga diperoleh persentase sebesar 58.33%. Aspek keempat yaitu mengamati

(observasi), diperoleh nilai rata-rata Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa

sebesar 3,33 sehingga diperoleh persentase sebesar 83.33%. Aspek kelima yaitu

menafsirkan (interpretasi), diperoleh nilai rata-rata Keterampilan Proses Sains

(KPS) siswa sebesar 3,00 sehingga diperoleh persentase sebesar 70.00%. Aspek

terakhir yaitu berkomunikasi, diperoleh nilai rata-rata Keterampilan Proses Sains

(KPS) siswa sebesar 3,17 sehingga diperoleh persentase sebesar 70.83%.

.

Tabel 4.2 Penilaian Hasil Observasi II Keterampilan Proses Sains (KPS)

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai rata-rata KPS siswa sebesar 3,14

sehingga diperoleh persentasenya sebesar 78,47%. Aspek pertama yaitu

Page 65: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

49

mengajukan pertanyaan, diperoleh nilai rata-rata Keterampilan Proses Sains

(KPS) siswa sebesar 3,17 sehingga diperoleh persentase sebesar 79,17%. Aspek

kedua yaitu berhipotesis, diperoleh nilai rata-rata Keterampilan Proses Sains

(KPS) siswa sebesar 2,67 sehingga diperoleh persentase sebesar 66,67%. Aspek

ketiga yaitu merencanakan percobaan, diperoleh nilai rata-rata Keterampilan

Proses Sains (KPS) siswa sebesar 2,83 sehingga diperoleh persentase sebesar

70,83%. Aspek keempat yaitu mengamati (observasi), diperoleh nilai rata-rata

Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa sebesar 3,50 sehingga diperoleh

persentase sebesar 87,53%. Aspek kelima yaitu menafsirkan (interpretasi),

diperoleh nilai rata-rata Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa sebesar 3,33

sehingga diperoleh persentase sebesar 83,33%. Aspek terakhir yaitu

berkomunikasi, diperoleh nilai rata-rata keterampilan proses sains (KPS) siswa

sebesar 3,33 sehingga diperoleh persentase sebesar 83,33%.

Tabel 4.3 Penilaian Hasil Observasi III Keterampilan Proses Sains (KPS)

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai rata-rata keterampilan proses sains

(KPS) siswa sebesar 3,44 sehingga diperoleh persentasenya sebesar 86,11%.

Aspek pertama yaitu mengajukan pertanyaan, diperoleh nilai rata-rata

Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa sebesar 3,50 sehingga diperoleh

persentase sebesar 87,50%. Aspek kedua yaitu berhipotesis, diperoleh nilai rata-

rata Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa sebesar 3,00 sehingga diperoleh

persentase sebesar 75,00%. Aspek ketiga yaitu merencanakan percobaan,

diperoleh nilai rata-rata Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa sebesar 3,33

sehingga diperoleh persentase sebesar 83,33%. Aspek keempat yaitu mengamati

(observasi), diperoleh nilai rata-rata Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa

sebesar 3,67 sehingga diperoleh persentase sebesar 91,67% . Aspek kelima yaitu

Page 66: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

50

menafsirkan (interpretasi), diperoleh nilai rata-rata Keterampilan Proses Sains

(KPS) siswa sebesar 3,50 sehingga diperoleh persentase sebesar 87,50%. Aspek

terakhir yaitu berkomunikasi, diperoleh nilai rata-rata Keterampilan Proses Sains

(KPS) siswa sebesar 3,67 sehingga diperoleh persentase sebesar 91,67%.

2. Rekapitulasi Data Hasil Observasi Tes Keterampilan Proses Sains (KPS)

Berdasarkan hasil perhitungan lembar observasi tes KPS, maka diperoleh

data sebagai berikut:

Tabel 4.4 Rekapitulasi Data Hasil Observasi Tes KPS

Berdasarkan tabel 4.4, aspek pertama yaitu mengajukan pertanyaan,

diperoleh nilai rata-rata keterampilan siswa sebesar 3,17 sehingga diperoleh

persentase sebesar 79.17% atau dikategorikan aspek keterampilan siswa baik.

Aspek kedua yaitu berhipotesis, diperoleh nilai rata-rata keterampilan siswa

sebesar 2,89 sehingga diperoleh persentase sebesar 72.22% atau dikategorikan

aspek keterampilan siswa baik. Aspek ketiga yaitu merencanakan percobaan,

diperoleh nilai rata-rata keterampilan siswa sebesar 2,78 sehingga diperoleh

persentase sebesar 69.44% atau dikategorikan aspek keterampilan siswa baik.

Aspek keempat yaitu mengamati (observasi), diperoleh nilai rata-rata

keterampilan siswa sebesar 3,50 sehingga diperoleh persentase sebesar 87.50%

atau dikategorikan aspek keterampilan siswa sangat baik. Aspek kelima yaitu

menafsirkan (interpretasi), diperoleh nilai rata-rata keterampilan siswa sebesar

3,28 sehingga diperoleh persentase sebesar 81.94% atau dikategorikan aspek

keterampilan siswa sangat baik. Aspek terakhir yaitu berkomunikasi, diperoleh

Page 67: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

51

nilai rata-rata keterampilan siswa sebesar 3,39 sehingga diperoleh persentase

sebesar 84.72% atau dikategorikan aspek keterampilan siswa baik. Dari semua

aspek KPS diperoleh nilai rata-rata keterampilan siswa sebesar 3,17 sehingga

diperoleh persentase sebesar 79.17% atau dikategorikan aspek keterampilan siswa

baik. Data di atas dapat disajikan dalam diagram Gambar 4.1 di bawah ini.

Gambar 4.1 Diagram Rekapitulasi Data Hasil Observasi KPS

Berdasarkan Gambar 4.1, dari semua aspek KPS yang terukur terlihat

bahwa aspek mengamati merupakan aspek yang tertinggi yang dicapai oleh siswa.

Aspek merencanakan percobaan merupakan aspek yang terendah yang dicapai

siswa. Tabel hasil observasi selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11.

3. Hasil Tes Uraian Keterampilan Proses Sains (KPS)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa terhadap tes

KPS yang telah diberikan. Tes ini dirancang oleh guru. Aspek keterampilan proses

sains yang diukur pada tes hasil belajar ini meliputi mengajukan pertanyaan,

berhipotesis, merencanakan percobaan, menafsirkan/interpretasi dan

berkomunikasi. Tes yang digunakan berupa tes uraian yang diberikan di akhir

79.17 72.22 69.44

87.50 81.94 84.72

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Rata-rata Hasil Observasi Tes KPS

per

sen

tase

niilai rata-rata

Page 68: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

52

pembelajaran (posttest) sebanyak 11 soal kepada 29 siswa yang mengikuti tes.

Hasil tes ini dapat dilihat pada Tabel 4. 5 di bawah ini.

Tabel 4.5 Ukuran Pemusatan Data Tes Uraian KPS

Data Hasil

Banyaknya siswa 29

Nilai tertinggi 94

Nilai terendah 60

Rentang 34

Banyak kelas 6

Interval 6

Mean 77,19

Standar deviasi 9,29

Tabel 4.5 di atas diperoleh nilai tertinggi yang diperoleh siswa sebesar 94

sedangkan nilai terendah siswa sebesar 60. Rentang kelas yang diperoleh sebesar

34. Banyak kelas dan interval yang diperoleh adalah 6. Mean yang diperoleh dari

hasil belajar siswa sebesar 77,19 sedangkan hasil standar deviasi yang diperoleh

siswa sebesar 9,29.

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka diperoleh kedudukan siswa.

kedudukan siswa dikategorikan menjadi tiga kelompok yaitu kelompok atas,

kelompok sedang dan kelompok bawah. Untuk pengkategorian tes hasil belajar ini

dapat dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini.

Tabel 4.6 Pengkategorian Tes Uraian KPS

No Skor Kategori Siswa Jumlah Siswa Persentase

1 86.48 Atas 5 17,24%

2 67.90 - 86.48 Sedang 17 58,62%

3 67,90 Bawah 7 24,14%

Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, diperoleh kelompok atas yang mempunyai

skor diatas 86.48 sebanyak 5 siswa dan diperoleh persentasenya sebesar 17.24%.

Kelompok sedang, siswa yang mempunyai skor diantara 67.90 sampai 86.48

sebanyak 17 siswa dan diperoleh persentase sebesar 58,62%. Kelompok bawah,

Page 69: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

53

siswa yang mempunyai skor 67.90 sebanyak 7 siswa dan diperoleh persentasenya

sebesar 24,14%. Untuk hasil penelitian pada tes uraian KPS selengkapnya dapat

dilihat pada lampiran 14.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Keterampilan proses sains adalah keterampilan yang diperoleh dari latihan

kemampuan-kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai

penggerak kemampuan yang lebih tinggi. Keterampilan proses dijabarkan dalam

kegiatan belajar mengajar memperhatikan pengembangan pengetahuan sikap, nilai

serta keterampilan. Aspek KPS yang diteliti pada penelitian ini meliputi meliputi

mengajukan pertanyaan, mengamati (observasi), berhipotesis, merencanakan

percobaan, menafsirkan (interpretasi), dan berkomunikasi.

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian pada lembar observasi, dari

semua aspek keterampilan proses sains siswa terdapat aspek tertinggi dan

terendah. Aspek mengamati (observasi) merupakan aspek tertinggi dengan nilai

persentase rata-rata sebesar 87.50%. Hal ini karena pada aspek ini siswa diajak

atau berinteraksi langsung pada objek atau peristiwa sesungguhnya. Sehingga

siswa merasa senang ketika kegiatan pengamatan (observasi). Selain itu, dalam

pembelajarannya juga mengguanakan model inkuiri terbimbing. Model ini dapat

menarik minat belajar siswa karena kegiatan pembelajaran seperti ini tidak bosan

atau monoton. Aspek merencanakan percobaan merupakan aspek terendah

dengan nilai persentase rata-rata sebesar 69,44%. Hal ini siswa kurang memiliki

kesiapan sebelum melakukan percobaan. Selain itu, dalam pembelajarannya

menggunakan model inkuiri terbimbing dimana sehingga siswa sulit dilakukan

karena mereka belum terbiasa untuk terbiasa belajar mandiri. Mereka terbiasa

mengandalkan guru dalam belajar. Hasil dari semua aspek KPS memperoleh rata-

rata persentase diperoleh sebesar 79,17% dan berdasarkan indikator keberhasilan,

nilai tersebut dikategorikan baik. Untuk hasil penelitian pada lembar observasi tes

Keterampilan Proses Sains (KPS) selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 12.

Page 70: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

54

1. Pembahasan Hasil Penelitian pada Lembar Observasi

Berikut akan dijelaskan data hasil penelitian pada masing-masing aspek

Keterampilan Proses Sains (KPS)

a. Aspek Mengajukan Pertanyaan

Mengajukan pertanyaan merupakan keterampilan mendasar yang harus

dimiliki siswa sebelum mempelajari suatu masalah lebih lanjut.1 Keterampilan

proses sains pada aspek mengajukan pertanyaan ini menggunakan indikator

sebagai berikut:

1) Bertanya untuk meminta penjelasan

2) Bertanya mengenai percobaan yang dilakukan.

Pada aspek ini memiliki nilai persentase yang cukup tinggi. Hal ini karena

mengajukan peranyaan merupakan hal yang mudah dilakukan oleh siswa. Terlihat

pada saat penyajian masalah pada LKS dan siswa diminta untuk memberikan

penjelasan, banyak siswa yang menjawab dengan cukup baik. Selain itu, terlihat

pada saat percobaan berlangsung banyak siswa bertanya, tanpa ragu mengenai

percobaan, tetapi masih banyak juga siswa yang masih ragu dan malu. untuk

bertanya. Berdasarkan tabel 4.1 menunjukan bahwa data hasil penilaian rata-rata

pada aspek ini pada kelompok satu sampai kelompok enam sebesar 2,83 atau

persentasenya sebesar 70,83%. Pada tabel 4.2, data hasil penilaian rata-rata

kelompok satu sampai enam sebesar 3,17 dan menunjukkan peningkatan sebesar

8,33%. Hal ini menunjukan bahwa aspek keterampilan siswa semakin baik. Begitu

pula pada tabel 4.3, keterampilan siswa pada aspek ini menunjukan peningkatan

sebesar 8,33%. Dari semua data hasil penilaian rata-rata aspek keterampilan

mengajukan pertanyaan diperoleh sebesar 3,17 atau persentasenya sebesar 79,19%

atau aspek ini dikategorikan baik.

b. Berhipotesis

Kemampuan membuat hipotesis adalah salah satu keterampilan yang

sangat mendasar dalam kerja ilmiah. Hipotesis adalah suatu perkiraan yang

1 Zulfiani, dkk, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,

2009), hal. 55.

Page 71: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

55

berlasan untuk menerangkan suatu kejadian atau pengamatan tertentu.2

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukan bahwa data hasil penilaian rata-rata pada aspek

ini pada kelompok satu sampai kelompok enam sebesar 2,83 atau persentasenya

sebesar 70,83%. Pada tabel 4.2, data hasil penilaian rata-rata kelompok satu

sampai enam sebesar 2,67 atau persentasenya sebesar 66,67%. Data ini

menunjukkan adanya penurunan sebesar 0.16 atau persentasenya sebesar 4,13%.

Hal ini dikarenakan adanya kelompok siswa yang tidak melakukan hipotesis pada

LKS pada saat melakukan percobaan perpindahan kalor secara konveksi dan

radiasi. Data ini bisa dilihat pada lampiran 11 tabel kedua. Pada tabel 4.3, data

hasil penilaian rata-rata sebesar 3,00 atau persentasenya sebesar 75,00%.

Walaupun adanya peningkatan kembali sebesar 8,33%, tetapi pada lembar

observasi ini atau pada saat siswa melakukan percobaan perubahan wujud benda

ada kelompok siswa yang tidak melakukan hipotesis. data ini bisa dilihat pada

lampiran 12 tabel ketiga. Dari semua data hasil penilaian rata-rata aspek

keterampilan berhipotesis diperoleh sebesar 2,83 atau persentasenya sebesar

70,19% atau aspek ini dikategorikan baik.

c. Merencanakan Percobaan

Sebelum siswa melakukan percobaan, siswa melakukan perencanaan

percobaan seperti, menentukan apa yang diamati baik diukur atau ditulis ,

menentukan alat dan bahan, cara dan langkah kerja dan lain sebagainya. Pada

pertemuan pertama, aspek ini memperoleh persentase terendah sebesar 58.33%.

Hal ini dikarenakan pada percobaan pertama (asas Black dan perpindahan kalor

secara konveksi) siswa terlihat masih terlihat bingung dan kurang faham dalam

melakukan percobaan. Pada pertemuan selanjutnya, data hasil penilaian rata-rata

kelompok satu sampai enam sebesar 3,17 dan menunjukkan peningkatan sebesar

12,50%. Hal ini menunjukan bahwa aspek keterampilan siswa semakin baik.

Begitu pula pada pertemuan ketiga mengenai percobaan perubahan wujud benda,

walaupun adanya peningkatan sebesar 8,33%, siswa masih kurang faham

2 Conny Semiawan, Pendekatan Proses Sains, (Jakarta: PT Gramedia Widiasmara, 1992),

h. 25.

Page 72: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

56

memakai alat termometer. Aspek keterampilan ini merupakan aspek yang

terendah yang dicapai siswa.

d. Observasi/Maengamati

Mengamti merupakan salah keterampilan ilmiah yang mendasar.

Mengamati tidak sama dengan melihat. Dalam mengamati (observasi) siswa harus

mampu menggunaka seluruh inderanya meliputi melihat, mendengar, merasa,

mengecap dan mencium. Keterampilan proses sains pada aspek mengamati

menggunakan indikator sebagai berikut:

1) Menggunakan sebanyak mungkin indera

2) Mengumpulkan/menggunakan fakta yang relevan.

Aspek ini merupakan aspek tertinggi yang dicapai siswa. Hal ini terlihat

pada saat percobaan, siswa sangat antusias dalam melakukan pengamatan.

Berdasarkan hasil lembar observasi pada pertemuan pertama dan kedua,

menunjukkan adanya peningkatan sebesar 4,17%. Begitu pula pada pertemuan

ketiga, keterampilan siswa pada aspek ini menunjukan peningkatan yang sama.

Adanya peningkatan keterampilan mengamati ini menunjukkan bahwa hampir

semua siswa menggunakan sebanyak mungkin alat indera dalam melakukan suatu

pengamatan. Dari semua data hasil penilaian rata-rata aspek keterampilan

mengamati (observasi) diperoleh sebesar 3,50 atau persentasenya sebesar 87,50%

atau aspek ini dikategorikan sangat baik. Hal ini karena siswa melakukan

pengamatan sesuai dengan langkah kerja.

e. Menafsirkan

Seperti Aspek mengamati memiliki indikator, pada aspek menafsirkan

juga memiliki indikator yaitu:

1) Menghubungkan hasil-hasil pengamatan

2) Menemukan pola dalam suatu pengamatan

3) Menyimpulkan

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukan bahwa data hasil penilaian rata-rata

pada aspek ini pada kelompok satu sampai kelompok enam hanya sebesar 3,00

Page 73: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

57

atau persentasenya sebesar 75,00%. Pada tabel 4.2, data hasil penilaian rata-rata

kelompok satu sampai enam sebesar 3,33 dan menunjukkan peningkatan sebesar

8,33%. Hal ini menunjukan bahwa aspek keterampilan siswa semakin baik. Data

ini bisa dilihat pada lampiran 12. Tabel 4.3, data hasil penilaian rata-rata

kelompok satu sampai enam sebesar 3,33. Keterampilan siswa pada aspek ini

menunjukan peningkatan lebih rendah yaitu sebesar 4,17%. Pada aspek

keterampilan ini siswa dapat menuliskan kesimpulan hasil pengamatan dan

menghubungkan dengan konsep materi. Dari semua data hasil penilaian rata-rata

aspek keterampilan mengajukan pertanyaan diperoleh sebesar 3,28 atau

persentasenya sebesar 81,94% atau aspek ini dikategorikan sangat baik.

f. Berkomunikasi

Berkomunikasi dapat dilakukan melalui tulisan, gambar, (grafik atau

bagan), membaca dan berbicara (diskusi dan presentasi).3 Keterampilan

mengomunikasikan pada aspek ini meliputi menggambarkan data empiris hasil

percobaan atau pengamatan dengan grafik atau tabel atau diagram, mendiskusikan

hasil percobaan dan membandingkan data dengan kelopok lain dan menyusun dan

menyampaikan laporan secara sistematis. Berdasarkan pada data hasil lembar

observasi, pada percobaan pertama dan kedua menunjukkan adanya peningkatan

sebesar 4,17%. Percobaan kedua dan ketiga menunjukkan peningkatan sebesar

8,33%. Adanya peningkatan ini menunjukkan aspek berkomunikasi mereka

semakin baik. Pada aspek ini siswa bebas menyampaikan gagasan mereka sesuai

dengan percobaan yang telah dilakukan. Dari semua data hasil penilaian rata-rata

aspek keterampilan mengajukan pertanyaan diperoleh sebesar 3,39 atau

persentasenya sebesar 84,17% atau aspek ini dikategorikan sangat baik.

2. Pembahasan Hasil Tes Uraian Keterampilan Proses Sains (KPS)

Hasil belajar merupakan tingkat peguasaan siswa terhadap materi yang

telah diajarkan kepada siswa. Hasil belajar ini adalah salah satu tolok ukur tingkat

keberhasilan proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dalam penelitian ini

3 Nuryani Y, Rustaman, op.cit., h. 101

Page 74: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

58

adalah menggunakan model inkuiri terbimbing (guided inquiry) untuk mengukur

dan mengembangkan keterampilan siswa melalui tes keterampilan proses sians.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Lutfi Eko Wahyudi, Z.A.

Imam Supardi, dengan melatihkan keterampilan proses sains (KPS) dengan

menggunakan model inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa.4

Hal ini sesuai dengan data tabel 4.5 diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa

sebesar 77,19 dan data pada tabel 4.6, yang menunjukkan bahwa kategori siswa

kelompok atas sebesar 17,24%, kelompok sedang sebesar 58,62%, kelompok

bawah sebesar 24,14%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

memiliki nilai yang baik.

Berdsarakan pembahasan di atas, Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui keterampilan proses sains siswa yang berkembang dalam

pembelajaran konsep kalor dengan model inkuiri terbimbing. Untuk itu,

keterampilan ini perlu diberikan kepada siswa agar keterampilan dasar siswa

berkembang dan siswa dapat berfikir efektif. Pembelajaran ini juga diharapkan

siswa dapat menemukan pengetahuan berupa konsep, prinsip maupun terori dan

dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

C. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian yang ditemukan pada penelitian ini adalah:

a. Pelaksanaan percobaan tidak diobservasi perindividu karena keterbatasan

observer.

b. Selama proses observasi ternyata muncul aspek lain yaitu aspek

menggunakan alat/bahan.

c. Waktu yang diberikan oleh guru kepada peneliti.

4 Lutfi Eko Wahyudi dan Z.A. Imam Supardi, Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri

Terbimbing Pada Pokok Bahasan Kalor Untuk Melatihkan Keterampilan Proses Sains Terhadap

Hasil Belajar Di Sman 1 Sumenep, Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 02 Tahun 2013,

h. 62.

Page 75: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik suatu

kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil lembar observasi aspek keterampilan proses sains yang

terukur paling tinggi dalam pembelajaran konsep kalor dengan model inkuiri

terbimbing adalah aspek mengamati (observasi) dengan nilai persentase rata-

rata sebesar 87,50%.

2. Berdasarkan hasil lembar observasi aspek keterampilan proses sains yang

terukur paling rendah dalam pembelajaran konsep kalor dengan model inkuiri

terbimbing adalah aspek merencanakan percobaan dengan nilai persentase

rata-rata sebesar 69,44%.

3. Rata-rata keterampilan proses sains siswa yang terukur berdasarkan lembar

observasi sebesar 79,17% sedangkan rata-rata hasil tes uraian KPS siswa

sebesar 77,19.

B. Implikasi

Implikasi yang menjadi upaya peningkatan dan perbaikan pada penelitian

ini adalah:

1. Penggunaan tes keterampilan proses sains ini seharusnya lebih dapat

mengembangkan keterampilan siswa dan dapat dijadikan bekal untuk

kehidupan nantinya.

2. Keterampilan proses sains dapat melatih keterampilan berpikir siswa yang

efektif karena siswa dilatih untuk menemukan konsep dibandingkan

menghafal konsep.

Page 76: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

60

C. Saran

Mengacu pada hasil kesimpulan di atas, maka penulis menyampaikan

saran-saran sebagai berikut:

1. Sebelum melakukan tes KPS sebaiknya harus memperhatikan aspek KPS

mana yang akan ditentukan.

2. Tes keterampilan proses sains merupakan salah satu pembelajaran yang dapat

mengembangkan keterampilan siswa. Dengan demikian, tes keterampilan

proses sains dan pembelajaran inkuiri terbimbing ini dapat dijadikan salah

satu alternatif pembelajaran dalam pembelajaran fisika.

3. Pastikan bahwa siswa telah memahami cara kerja peralatan praktikum agar

tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Page 77: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

61

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Khoiru, dkk. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi cetakan I.

Jakarta: Prestasi Pustaka.

Akinbobola, Olufunminiyi dan Afolabi, Folashade. 2010. Analysis of Science

Process Skills in West African Senior Secondary School Certificate

Physics Practical Examinations in Nigeria. American-Eurasian Journal

of Scientific Research, , pp. 234. 6 Desember 2014 pukul 09.00 WIB.

Amri, Sofan dan Ahmadi, Iif Khoiru. 2010. Proses Pembelajaran Inovatif dan

Kreatif dalam Kelas. Jakarta: Prestasi Pustakarya.

Arifin, Zainal. 2013. Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Edisi

Revisi 2010. Jakarta: Rineka Cipta.

----------. 2011. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: Bumi

Aksara.

Bricckman, Peggy, dkk. 2009. Effects Of Inquiry-Based Learning On Student’

Science Skills And Confidence, International Journal for the Scholarship

of Teaching and Learning, , pp. 1.

Dahar, Ratna Wiliis. 2006. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:

Erlangga.

Djaali dan Muljono, Pujdi . 2004. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan,.

Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.

Giancoli, Douglas C. Fisika Edisi 5 Jilid 1. Jakarta: Erlangga, 2001.

K, Roestiyah N. 2008. Strategi Belajar Mengajar cetakan VII. Jakarta: Rineka

Cipta.

Kanginan, Marthen. Fisika 1 untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga. 2006.

Kuhlthau, Carol dan J, Ross. Todd. 2006. Guided Inquiry: A Framework For

Learning Through School Libraries In 21” Century School”. 6 Desember

2014

Page 78: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

62

Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung, Pustaka Setia.

Marnita, 2013. Peningkatan Keterampilan Proses Sains Melalui Pembelajaran

Kontekstual pada Mahasiswa Semester I Materi Dinamika, Jurnal

Pendidikan Fisika Indonesia.

Mulyasa, E. 2005. Menjadi Guru Professional. Bandung: PT Rosdakarya,

Nuh, Usep. 2010. Keterampilan Proses Sains, http://fisikasma-

online.blogspot.com/ keterampilan-proses-sains.html, 01 Mei 2014.

Nurtafita, Nita, 2012. Pengaruh Metode Guided Inquiry Terhadap Keterampilan

Proses Sains pada Konsep Suhu Kalor. Jakarta: Skripsi UIN Jakarta,

tidak dipublikasikan.

Rustaman, Nuryani Y, dkk. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang:

Universitas Negeri Malang.

Semiawan, Conny. 1992. Pendekatan Proses Sains. Jakarta: PT Gramedia

Widiasmara.

Sanjaya, Wina. 2012. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan Cetakan IX. Bandung: Kencana.

Sudjana.1989. Metoda Statistika Edisi VI. Bandung: Tarsito.

Suhana, Cucu . 2012. Konsep Strategi Pembelajaran Cetakan III. Bandung: PT.

Refika Aditama.

Suhardiman, Lalu Ria dan Hamdi, Asep Saepul. 2012. Pengaruh Metode Inquiry

Terhadap Keterampilan Ptoses dan Hasil Belajar IPA (Fisika)siswa kelas

VIII SMPNegeri Singaraja, Jurnal Teknologi Pendidikan, Program Studi

Teknologi Pendidikan. 5 Desember 2014.

Syafitri, Winda. 2010. Analisis Keterampilan Proses Siswa Melalui Pendekatan

Inkuiri pada Konsep Sistem Koloid. Jakarta: Skripsi UIN Jakarta, tidak

dipublikasikan.

Trianto. 2014. Model Pembelajaran Terpadu cetakan VI. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Wahyudi, Lutfi Eko dan. Imam Supardi, Z.A . Penerapan Model Pembelajaran

Inkuiri Terbimbing Pada Pokok Bahasan Kalor Untuk Melatihkan

Page 79: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

63

Keterampilan Proses Sains Terhadap Hasil Belajar Di Sman 1 Sumenep,

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 02 Tahun 2013.

Page 80: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

64

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : MAN 2 Kota Serang

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X / Genap

Materi Pokok : Kalor

Konsep : Asas Black dan Perpindahan Kalor secara Konveksi

Pertemuan : Ke-1

AlokasiWaktu : 3 x 45 menit

I. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,

damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan

bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

Page 81: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

65

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

II. Kompetensi Dasar

3.8 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada kehidupan sehari-hari.

4.8 Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki karakteristik termal suatu bahan, terutama kapasitas, dan

konduktivitas kalor

.

III. Indikator

1. Merencanakan percobaan mengenai asas Black dan perpindahan kalor secara konveksi.

2. Berhipotesis mengenai peristiwa asas Black dan perpindahan kalor secara konveksi.

3. Merencanakan percobaan untuk membuktikan prinsip asas Black dan perpindahan kalor secara konveksi.

4. Melakukan percobaan untuk membuktikan prinsip asas Black dan perpindahan kalor secara konveksi.

5. Mengamati percobaan asas Black dan perpindahan kalor secara konveksi. dalam memecahkan masalah.

6. Berkomunikasi mengenai percobaan asas Black dan perpindahan kalor secara konveksi.

7. Interpretasi/menafsirkan mengenai percobaan dalam membuktikan prinsip asas Black perpindahan kalor secara konveksi..

Page 82: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

66

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjawab pertanyaan dalam penyajian masalah mengenai peristiwa asas Black dan perpindahan kalor secara

konveksi.

2. Siswa dapat merencanakan percobaan mengenai asas black dan perpindahan kalor secara konveksi.

3. Siswa dapat berhipotesis mengenai peristiwa asas black dan perpindahan kalor secara konveksi.

4. Siswa dapat merencanakan percobaan untuk membuktikan prinsip asas black dan perpindahan kalor secara konveksi.

5. Siswa dapat melakukan percobaan untuk membuktikan prinsip asas black dan perpindahan kalor secara konveksi.

6. Siswa dapat mengamati percobaan asas Black dan perpindahan kalor secara konveksi dalam memecahkan masalah.

7. Siswa dapat mengkomunikasikan hasil kegiatan percobaan di depan kelas.

8. Siswa dapat menafsirkan/interpretasi dari hasil percobaan.

V. Materi Pembelajaran

1. Kalor atau panas merupakan energi yang berpindah akibat adanya perbedaan suhu. Satuan SI untuk kalor adalah joule dan

kilokalori. Kalor berhubungan dengan energi termal, kapasitas kalor, dan kalor jenis.

2. Energi termal merupakan energi total yang dimiliki suatu benda, baik energi kinetik maupun energi potensial. Kapasitas

kalor merupakan jumlah kalor yang dibutuhkan suatu benda dalam menaikkan suhu sebesar 1oC. Kalor jenis merupakan

jumlah kalor yang dibutuhkan 1 kg benda dalam menaikkan suhu sebesar 1oC.

Page 83: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

67

3. Asas Black merupakan suatu prinsip pencampuran dua zat atau lebih suatu benda yang ditemukan oleh Joseph Black, yang

berbunyi “Jumlah kalor yang dilepaskan suatu benda sama dengan jumlah kalor yang diserap oleh benda yang lain.”.

Persamaan : Qlepas = Qterima

4. Asas Black dimanfaatkan untuk mengetahui kalor jenis suatu benda.

5. Konveksi adalah perpindahan kalor yang dilakukan oleh pergerakan fluida akibat perbedaan massa jenis.

6. Laju kalor konveksi (Q/t) melalui suatu dinding adalah:

dengan h adalah koefisien konveksi (J/m

2sK)

7. Contoh konveksi dalam kehidupan sehari-hari di antaranya arus konveksi udara yang membawa asap bergerak ke atas,

sistem ventilasi udara di rumah, angin laut, dan angin darat.

VI. Model Pembelajaran : Model inkuiri terbimbing (guided inquiry)

VII. Kegiatan Pembelajaran

Tahapan Pembelajaran Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi

waktu Guru Siswa

Pendahuluan Motivasi Membuka pelajaran dengan

berdoa dan memfokuskan

perhatian siswa serta memberikan

motivasi untuk belajar

Berdoa sebelum belajar

15 menit Apersepsi Mengajukan pertanyaan Mengapa

kita harus mencampurkan air

panas dan air dingin jika kita

Menjawab pertanyaanyang

diberikan oleh guru

Page 84: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

68

ingin mandi air hangat?”

Menyampaikan tujuan

pembelajaran

Memperhatikan informasi

yang disampaikan oleh

guru

Inkuiri terbimbing Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi

waktu Guru Siswa

Kegiatan Inti

Menyajikan

pertanyaan atau

masalah

Membimbing siswa dalam

membentuk kelompok sebanyak 6

kelompok dan membagikan LKS

Menyajikan permasalahan yang

terkait Asas Blackdan

perpindahan kalor secara

konveksi yang terdapat dalam

LKS

Membentuk kelompok dan

menerima LKS

Memahami permasalahan

yang terkait Asas Black dan

perpindahan kalor secara

konveksi

100

menit

Membuat hipotesis Menyajikan pertanyaan berupa

hipotesis yang terdapat dalam

LKS

Menjawab pertanyaan

hipotesis

Merancang

percobaan Menyediakan alat dan bahan

percobaan

Memberikan kesempatan pada

siswa untuk menentukan langkah-

langkah percobaan

Mengambil alat dan bahan

menentukan langkah-

langkah percobaan

Melakukanpercobaan Membimbing siswa melakukan

percobaan mengenai asasBlack

Melakukan percobaan

Mengumpulkan dan Membimbing siswa dalam diskusi Melakukan diskusi.

Page 85: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

69

menganalisis data kelompok

Memberi kesempatan pada

kelompok untuk menyampaikan

hasilpercobaan data yang

terkumpul.

Menyampaikan hasil

percobaan di depan kelas

melalui perwakilan

kelompok

Memberi kesimpulan Membimbing siswa dalam

membuat kesimpulan mengenai

Asas Black dan perpindahan kalor

secara konveksi

Memberikan kesimpulan

mengenai Asas Blackdan

perpindahan kalor secara

konveksi

Penutup

Memberikan tes kepada siswa

tentang materi yang telah

dipelajari secara tertulis atau lisan

Menginfomasikan materi yang

akan dipelajari pada pertemuan

selanjutnya dan menutup

pembelajaran

Menjawab soal-soal tes

yang diberikan oleh guru

Memperhatikan informasi

dari guru dan menutup

pembelajaran

20

menit

VIII. Sumber Belajar

1. Giancoli, Douglas C. 2001. FISIKA (Jilid 1, Edisi 5). Jakarta :Erlangga.

2. Kanginan, Marthen. 2014. Fisika untuk SMA/MA kelas XI Semester 2 Kurikulum 2013. Jakarta: Erlangga.

3. Ruwanto, Bambang. 2007. Asas-asas Fisika SMA Kelas X Semester 2. Yogyakarta: Yudhistira.

Page 86: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

70

IX. Penilaian Pembelajaran

1. Pedoman Observasi KPS (terlampir)

2. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Ciputat, Agustus 2015

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Fisika Peneliti

Drs. Hardiwijaya…………………….. Nurhasanah

Page 87: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

71

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : MAN 2 Kota Serang

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X / Genap

Materi Pokok : Kalor

Konsep : Perpindahan Kalor Konduksi dan Radiasi

Pertemuan : Ke-2

AlokasiWaktu : 3 x 45 menit

X. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,

damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan

bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

Page 88: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

72

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

XI. Kompetensi Dasar

3.8 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada kehidupan sehari-hari.

4.8 Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki karakteristik termal suatu bahan, terutama kapasitas, dan

konduktivitas kalor

.

XII. Indikator

1. Mengajukan pertanyaan mengenai peristiwa konduksi, dan radiasi.

2. Merencanakan percobaan mengenai perpindahan kalor secara konduksi dan radiasi.

3. Berhipotesis mengenai peristiwa perpindahan kalor secara konduksi dan radiasi.

4. Merencanakan percobaan perpindahan kalor secara konduksi dan radiasi.

5. Melakukan percobaan perpindahan kalor secara konduksi dan radiasi.

6. Mengamati percobaan perpindahan kalor secara konduksi dan radiasi

7. Berkomunikasi mengenai percobaan perpindahan kalor secara konduksi dan radiasi.

8. Interpretasi/menafsirkan mengenai percobaan perpindahan kalor secara konduksi dan radiasi.

Page 89: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

73

XIII. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjawab pertanyaan dalam penyajian masalah mengenai peristiwa perpindahan kalor secara konduksi dan

radiasi.

2. Siswa dapat merencanakan percobaan mengenai perpindahan kalor secara konduksi dan radiasi

3. Siswa dapat berhipotesis mengenai perpindahan kalor secara konduksi dan radiasi

4. Siswa dapat merencanakan percobaan perpindahan kalor secara konduksi dan radiasi.

5. Siswa dapat melakukan percobaan perpindahan kalor secara konduksi dan radiasi.

6. Siswa dapat mengamati percobaan perpindahan kalor secara konduksi dan radiasi.

7. Siswa dapat mengkomunikasikan hasil kegiatan percobaan perpindahan kalor secara konduksi dan radiasi.

8. Siswa dapat menafsirkan/interpretasi dari hasil percobaan perpindahan kalor secara konduksi dan radiasi.

XIV. Materi Pembelajaran

1. Kalor berpindah dari benda yang suhunya tinggi ke benda yang suhunya rendah.

2. Ada tiga perpindahan kalor yakni konduksi, konveksi dan radiasi.

3. Konduksi terjadi pada medium padat, sedangkan radiasi terjadi tanpa memerlukan medium.

4. Contoh perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari, misalnya terjadi saat mencelupkan sendok logam ke kopi panas,

memasak air atau makanan, terjadinya angin laut dan angin darat, panas matahari sampai ke bumi, saat menjemur pakaian,

dan sebagainya.

Page 90: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

74

XV. Model Pembelajaran : Model inkuiri terbimbing (guided inquiry)

XVI. Kegiatan Pembelajaran

Tahapan Pembelajaran Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi

waktu Guru Siswa

Pendahuluan Motivasi Membuka pelajaran dengan

berdoa dan memfokuskan

perhatian siswa serta memberikan

motivasi untuk belajar

Berdoa sebelum belajar

15 menit

Apersepsi Mengajukan pertanyaan

“Mengapa kita menggunakan

kain ketika mengangkat panci

yang baru selesai digunakan

untuk memasak?”

Menyampaikan tujuan

pembelajaran

Menjawab pertanyaanyang

diberikan oleh guru

Memperhatikan informasi

yang disampaikan oleh

guru

Inkuiri terbimbing Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi

waktu Guru Siswa

Kegiatan Inti

Menyajikan

pertanyaan atau

masalah

Membimbing siswa dalam

membentuk kelompok sebanyak 6

kelompok dan membagikan LKS

Menyajikan permasalahan yang

terkait perpindahan kalor secara

konduksi, dan radiasi yang

terdapat dalam LKS

Membentuk kelompok dan

menerima LKS

Memahami permasalahan

yang terkait perpindahan

kalor secara konduksi, dan

radiasi

100

menit

Page 91: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

75

Membuat hipotesis Menyajikan pertanyaan berupa

hipotesis yang terdapat dalam

LKS

Menjawab pertanyaan

hipotesis

Merancang

percobaan Menyediakan alat dan bahan

percobaan

Memberikan kesempatan pada

siswa untuk menentukan langkah-

langkah percobaan

Mengambil alat dan bahan

menentukan langkah-

langkah percobaan

Melakukanpercobaan Membimbing siswa melakukan

percobaan mengenai perpindahan

kalor secara konduksi, konveksi,

dan radiasi

Melakukan percobaan

Mengumpulkan dan

menganalisis data Membimbing siswa dalam diskusi

kelompok

Memberi kesempatan pada

kelompok untuk menyampaikan

hasil percobaan data yang

terkumpul.

Melakukan diskusi.

Menyampaikan hasil

percobaan di depan kelas

melalui perwakilan

kelompok

Memberi kesimpulan Membimbing siswa dalam

membuat kesimpulan mengenai

perpindahan kalor secara

konduksi dan radiasi

Memberikan kesimpulan

mengenai perpindahan

kalor secara konduksi dan

radiasi

Page 92: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

76

Penutup

Memberikan tes kepada siswa

tentang materi yang telah

dipelajari secara tertulis atau lisan

Menginfomasikan materi yang

akan dipelajari pada pertemuan

selanjutnya dan menutup

pembelajaran

Menjawab soal-soal tes

yang diberikan oleh guru

Memperhatikan informasi

dari guru dan menutup

pembelajaran

20

menit

XVII. Sumber Belajar

1. Giancoli, Douglas C. 2001. FISIKA (Jilid 1, Edisi 5). Jakarta :Erlangga.

2. Kanginan, Marthen. 2014. Fisika untuk SMA/MA kelas XI Semester 2 Kurikulum 2013. Jakarta: Erlangga.

3. Ruwanto, Bambang. 2007. Asas-asas Fisika SMA Kelas X Semester 2. Yogyakarta: Yudhistira.

XVIII. Penilaian Pembelajaran

1. Pedoman Observasi KPS (terlampir)

2. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Page 93: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

77

Ciputat, Agustus 2015

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Fisika Peneliti

Drs. Hardiwijaya…………………….. Nurhasanah

Page 94: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

78

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : MAN 2 Kota Serang

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X / Ganjil

Materi Pokok : Kalor

Konsep : Perubahan Wujud Zat

Pertemuan : Ke-3

AlokasiWaktu : 3 x 45 menit

XIX. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,

damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan

bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

Page 95: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

79

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

XX. Kompetensi Dasar

3.8 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada kehidupan sehari-hari.

4.8 Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki karakteristik termal suatu bahan, terutama kapasitas, dan

konduktivitas kalor

.

XXI. Indikator

1. Merencanakan percobaan mengenai perubahan wujud zat.

2. Berhipotesis mengenai pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat.

3. Merencanakan percobaan pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat.

4. Melakukan percobaan perubahan wujud zat.

5. Mengamati percobaan perubahan wujud zat.

6. Berkomunikasi mengenai percobaan perubahan wujud zat.

7. Interpretasi/menafsirkan mengenai percobaan perubahan wujud zat.

Page 96: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

80

XXII. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjawab pertanyaan dalam penyajian masalah mengenai peristiwa perubahan wujud zat.

2. Siswa dapat merencanakan percobaan mengenai perubahan wujud zat.

3. Siswa dapat berhipotesis mengenai pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat.

4. Siswa dapat merencanakan percobaan perubahan wujud zat.

5. Siswa dapat melakukan percobaan perubahan wujud zat.

6. Siswa dapat mengamati percobaan perubahan wujud zat.

7. Siswa dapat mengkomunikasikan hasil kegiatan percobaan di depan kelas.

8. Siswa dapat menafsirkan/interpretasi dari hasil percobaan.

XXIII. Materi Pembelajaran

1. Perubahan wujud ada tiga wujud zat, yaitu padat, cair, dan gas yang dapat berubah karena pengaruh kalor.

2. Peristiwa mencair, menguap, dan menyublim dibutuhkan kalor, sedangkan pada peristiwa membeku, mengembun, dan

mengkristal kalor dilepaskan.

3. Jumalah kalor yang diperlukan atau dilepaskan selama proses proses perubahan zat, ditulis: .

4. Contoh peristiwa perubahan wujud di dalam kehidupan sehari-hari, misalnya es yang mencair, pembuatanes, air yang

habis jika dimasak terus-menerus, embun pagi, kamper yang menyublim, pembuatan garam, dll.

XXIV. Model Pembelajaran : Model inkuiri terbimbing (guided inquiry)

Page 97: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

81

XXV. Kegiatan Pembelajaran

Tahapan Pembelajaran Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi

waktu Guru Siswa

Pendahuluan Motivasi Membuka pelajaran dengan

berdoa dan memfokuskan

perhatian siswa serta memberikan

motivasi untuk belajar

Berdoa sebelum belajar

15 menit

Apersepsi Mengajukan pertanyaan “Apakah

yang akan terjadi jika air

dimasak terus-menerus di atas

kompor? Mengapa hal tersebut

dapat terjadi?”

Menyampaikan tujuan

pembelajaran

Menjawab pertanyaanyang

diberikan oleh guru

Memperhatikan informasi

yang disampaikan oleh guru

Inkuiri

Terbimbing

Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi

waktu Guru Siswa

Kegiatan Inti

Menyajikan

pertanyaan atau

masalah

Membimbing siswa dalam

membentuk kelompok sebanyak 6

kelompok dan membagikan LKS

Menyajikan permasalahan yang

terkait perubahan wujud zat yang

terdapat dalam LKS

Membentuk kelompok dan

menerima LKS

Memahami permasalahan yang

terkait perubahan wujud zat 100 menit

Membuat hipotesis Menyajikan pertanyaan berupa

hipotesis yang terdapat dalam

LKS

Menjawab pertanyaan

hipotesis

Merancang Menyediakan alat dan bahan Mengambil alat dan bahan

Page 98: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

82

percobaan percobaan

Memberikan kesempatan pada

siswa untuk menentukan langkah-

langkah percobaan

menentukan langkah-langkah

percobaan

Melakukan

percobaan Membimbing siswa melakukan

percobaan mengenai perubahan

wujud zat

Melakukan percobaan

Mengumpulkan

dan menganalisis

data

Membimbing siswa dalam diskusi

kelompok

Memberi kesempatan pada

kelompok untuk menyampaikan

hasil percobaan data yang

terkumpul.

Melakukan diskusi.

Menyampaikan hasil

percobaan di depan kelas

melalui perwakilan kelompok.

Memberi

kesimpulan Membimbing siswa dalam

membuat kesimpulan mengenai

percobaan perubahan wujud zat

Memberikan kesimpulan

mengenai percobaan

perubahan wujud zat

Penutup

Memberikan tes kepada siswa

tentang materi yang telah

dipelajari secara tertulis atau lisan

Menginfomasikan materi yang

akan dipelajari pada pertemuan

selanjutnya dan menutup

pembelajaran

Menjawab soal-soal tes yang

diberikan oleh guru.

Memperhatikan informasi dari

guru dan menutup

pembelajaran.

20 menit

Page 99: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

83

XXVI. Sumber Belajar

1. Giancoli, Douglas C. 2001. FISIKA (Jilid 1, Edisi 5). Jakarta :Erlangga.

2. Kanginan, Marthen. 2014. Fisika untuk SMA/MA kelas XI Semester 2 Kurikulum 2013. Jakarta: Erlangga.

3. Ruwanto, Bambang. 2007. Asas-asas Fisika SMA Kelas X Semester 2. Yogyakarta: Yudhistira.

XXVII. Penilaian Pembelajaran

1. Pedoman Observasi KPS (terlampir)

2. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Ciputat, Agustus 2015

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Fisika Peneliti

Drs. Hardiwijaya…………………….. Nurhasanah

Page 100: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

85

Pertemuan ke-1

Alat dan bahan:

Gambar Nama Alat dan Bahan

2 botol bekas berwarna bening

Air panas

Air dingin

Pewarna merah

LEMBAR KERJA

SISWA

Konsep : Asas Black dan Perpindahan kalor secara

Konveksi

Tujuan : Mengamati, berhipotesis, melakukan percobaan,

interpretasi dan berkomunikasi dalam percobaan

azas Black dan konveksi.

Hari / Tanggal : .................................

Kelompok : .................................

Nama Anggota : 1. 4.

2. 5.

3. 6.

Page 101: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

86

Aspek KPS yang yang dilatihkan yaitu keterampilan berhipotesis

Pewarna biru

Termometer

Solatif

Fase 1 : Menyajikan masalah

Ketika cuaca panas, pernahkah kamu merasa haus dan

menginginkan sebuah minuman yang dapat menghilangkan rasa dahaga

dan bagaimana cara mendapatkannya? Hal yang pasti kamu lakukan

adalah mencampurkan air dengan air dingin sesuai dengan keinginanmu.

Lalu, apa yang sebenarnya terjadi?

Fase 2 : Hipotesis

Fase 3 : Percobaan

Sebelum memulai percobaan, jawablah pertanyaan berikut:

1. Bagaimanakah dengan keadaan suhu akhir ketika air panas dan air

dingin dicampurkan?

................................................................................................................................

................................................................................................................................

2. Bagaiamanakah keadaan air ketika air panas diletakkan di atas air

dingin ataupun sebaliknya? Apakah bercampur?

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

Page 102: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

87

Langkah kerja I 1. Siapkan alat dan bahan

2. Campurkan pewarna merah pada air panas dan pewarna biru pada air

dingin

3. Masukan ke dalam masing-masing botol

4. Catatlah suhu awalnya (air panas dan air dingin)

5. Letakan botol air dingin di atas botol air panas kemudian rekatkan

dengan menggunakan solatif.

6. Hitung suhu akhir setelah dicampurkan

7. Catatlah hasil pengamatanmu

Langkah kerja II 1. Ulangi langkah kerja I no. 1-3

2. Letakan botol air panas di atas botol air dingin kemudian rekatkan

dengan menggunakan solatif

3. Catatlah hasil pengamatanmu.

Aspek KPS yang yang dilatihkan yaitu keterampilan mengamati dan

keterampilan berkomunikasi

Tabel Hasil Pengamatan

Fase zat Massa

(gram)

Suhu awal

( )

Suhu campuran

( )

Air panas

Air dingin

Aspek KPS yang yang dilatihkan yaitu keterampilan mengamati

1. Pada langkah kerja I dan II, apakah ada perbedaan antara pencampuran

kedua warna? Jelaskan!

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

2. Pada langkah kerja I, bagaimanakah kedua warna (air panas dan air dingin)

setelah dicampur/digabungkan?

Fase 4 : Analisis

Page 103: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

88

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

3. Dari langkah kerja I, bagaimana keadaan suhu akhir setelah

pencampuran/penggabungan?

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

4. Pada langkah kerja I, air manakah yang melepas dan menyerap kalor?

Bagaimanakah perbedaan keduanya!

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

5. Pada langkah kerja I, jika kedua air tersebut melepas dan menyerap kalor,

samakah jumlah kalor yang dilepas dan diterima itu? Jelaskan!

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

Aspek KPS yang yang dilatihkan yaitu keterampilan interpretasi

Fase 5 : Kesimpulan

Berdasarkan pada kegiatan yang telah dilakukan, simpulkan dari

percobaan azas Black dan konveksi? .................................................................................................................................

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

Page 104: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

89

Pertemuan ke-2

Alat dan bahan:

Gambar Nama alat / bahan

Kawat

Plastisin

Lilin

LEMBAR KERJA SISWA

Konsep : Perpindahan Kalor secaraKonduksi dan Radiasi

Tujuan : Mengajukan pertanyaan, berhipotesis, mengamati,

interpretasi dan berkomunikasi pada percobaan

perpindahan kalor secara konduksi, dan radiasi

Hari / Tanggal : .................................

Kelompok : .................................

Nama Anggota : 1. 4.

2. 5.

3. 6.

Konduksi

Page 105: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

90

Korek api

Aspek KPS yang yang dilatihkan yaitu keterampilan berhipotesis

Saat kamu menggoreng, Apakah kamu merasakan panas ketika

memegang bagian ujung sodet? Padahal ujung sodet yang kamu pegang

tidak bersentuhan langsung dengan minyak yang mendidih, melainkan

ujung sodek yang lain. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Gambar 1. Peristiwa konduksi kalor saat

Memasak dengan menggunakan sodet.

Sebelum memulai percobaan, jawablah pertanyaan berikut:

Gambar Kawat besi

Di antara ketiga lilin tersebut, manakah yang akan cepat

menghantarkan panas? Jelaskan!

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

Fase 1 : Menyajikan masalah

Fase 2 : Hipotesis

Page 106: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

91

Langkah kerja I

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum!

2. Buatlah bulatan plastisin dan letakkan pada masing-masing ujung

kawat besi ( 5 cm, 10 cm, 15 cm)

3. Panaskan alat konduksi bahan tersebut dalam pemanas spiritus

4. Amatilah bulatan plastisin mana yang cepat jatuh dari ketiga kawat

tersebut bahan tersebut.

Aspek KPS yang yang dilatihkan yaitu keterampilan mengamati dan

berkomunikasi

Kawat Panjang Waktu

I

II

III

Fase 4

Aspek KPS yang dilatihkan yaitu keterampilan mengamati dan interpretasi 1. Kawat besi mana yang lebih cepat melelehkan plastisin? Jelaskan!

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

2. Apa yang kamu rasakan ketika menyentuh ujung batang pada kawat

tersebut?

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

3. Jelaskan bagaimana bergeraknya partikel dari batang logam yang

dipanaskan bisa sampai ke bagian batang yang masih dingin!

..............................................................................................................................................

Fase 4: Analisis

Fase 3 : Percobaan

Page 107: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

92

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

4. Energi kalor berpindah dari suhu ……………… ke suhu ………………

Fase 5

Berdasarkan pada kegiatan yang telah dilakukan, simpulkan dari

percobaan perpindahan kalor secara konduksi?

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

Kesimpulan: Aspek KPS yang dinilai yaitu interpretasi

Page 108: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

93

Alat dan bahan:

Gambar Nama Alat dan Bahan

Karton berwarna hitam

Karton berwarna putih

Air

Lilin

Korek api

Radiasi

Bila kita berjalan pada siang hari di bawah terik matahari,

Sering kali kita merasakan panasnya sinar matahari yang dipancarkan

ke bumi. Warna pakaian yang kita kenakan sering berpengaruh

terhadap panas yang di rasakan. Mengapa demikian?

Fase 1 : Menyajikan masalah

Page 109: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

94

Aspek KPS yang yang dilatihkan yaitu keterampilan berhipotesis Langkah kerja 1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum!

2. Basahi karton hitam dan karton putih dengan sedikit air!

3. Panaskan karton di atas lilin yang menyala.

4. Perhatikan dan catat hasilnya!

Aspek KPS yang dilatihkan yaitu keterampilan mengamati dan interpretasi

1. Apakah pada karton hitam atau karton putih, air lebih cepat

mengering? Jelaskan!

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

2. Manakah warna yang lebih cepat menghantarkan panas? Jelaskan!

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

Sebelum memulai percobaan, jawablah pertanyaan berikut:

Menurutmu diantara warna hitam dan warna putih, manakah warna

yang lebih mudah menyerap kalor? Apa Berikan hipotesismu!

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

Fase 2 : Hipotesis

Fase 3 : Percobaan

Fase 4 : Analisis

Page 110: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

95

3. Setelah kamu melakukan percobaan di atas kamu dapat menjelaskan,

mengapa pakaian ihram di anjurkan berwarna putih?

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

Aspek KPS yang yang dilatihkan yaitu keterampilan interpretasi

Berdasarkan pada kegiatan yang telah dilakukan, simpulkan dari

percobaan perpindahan kalor secara radiasi?

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

Fase 5 : Kesimpulan

Page 111: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

96

Pertemuan ke-3

Alat dan bahan:

Gambar Nama alat dan

bahan

Es batu

Gelas kimia

Termometer

LEMBAR KERJA SISWA

Konsep : Perubahan Wujud Zat

Tujuan : Berhipotesis, merencanakan percobaan, melakukan

percobaan, mengamati, berkomunikasi, dan

interpretasi pada percobaan perubahan wujud zat.

Hari / Tanggal : .................................

Kelompok : .................................

Nama Anggota : 1. 4.

2. 5.

3. 6.

Page 112: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

97

Stopwatch

Kaki tiga

Pembakar / bunsen

Kasa

Korek api

Fase 1 : Menyajikan masalah

Ketika memanaskan air, apakah air tersebut muncul uap? Mengapa

hal tersebut bisa terjadi?

Gambar 1. Proses penguapan

Untuk memhaminya, marilakh kita melakukan hipotesis dan percobaan

di bawah ini.

Page 113: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

98

Aspek KPS yang yang dilatihkan yaitu keterampilan berhipotesis

Fase 3

Langkah kerja 1. Susunlah peralatan yang sudah disiapkan seperti pada gambar.

2. Masukkan es batu ke dalam wadah dan ukurlah suhu awal es .

3. Panaskan es batu diatas pembakar Bunsen/spirtus sampai es mencair dan

mendidih.

4. Catat suhunya setiap menit.

5. Catat hasil pengamatan dalam tabel pengamatan.

Aspek KPS yang yang dilatihkan yaitu keterampilan mengamati dan

berkomunikasi

Tabel hasil pengamatan

Menit ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Suhu

Sebelum memulai percobaan, jawablah pertanyaan berikut:

Apa yang akan terjadi ketika suatu zat di tambah kalor secara terus

menerus?

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

Fase 2 : Hipotesis

Fase 3 : Percobaan

Page 114: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

99

Aspek KPS yang yang dilatihkan yaitu keterampilan mengamati dan

keterampilan berkomunikasi

1. Pada saat memanaskan es batu, apa yang terjadi pada es batu tersebut?

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

2. apa yang menyebabkan es mencair atau air menguap?

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

3. Buatlah dan jelaskan grafik hungungan waktu dengan suhu?

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

4. Lengkapilah tabel di bawah ini berdasarkan percobaan di atas?

No Wujud zat Suhu (0C) Lama pemanasan

(menit) keterangan

1 Es Keadaan mula-mula

2 Es dalam air Es mulai mencair

3 air Es telah mencair

4 Mendidih

5 Air menjadi uap

5. Jelaskan grafik di bawah ini berdasarkan tabel no.4?

Fase 4 : Analisis

Page 115: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

100

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

Aspek KPS yang yang dilatihkan yaitu keterampilan interpretasi

Berdasarkan pada kegiatan yang telah dilakukan, simpulkan dari

percobaan perubahan wujud zat?

.........................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

Fase 5 : Kesimpulan

Page 116: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

101

LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PERTEMUAN KE-1

Hari/ Tanggal : …….……………...

Kelas : …….……………...

Materi : Asas Black dan Perpindahan Kalor Secara Konveksi

Berilah tanda check list ( ) pada kolom sesuai denganhasilpengamatan!

No Keterampilan

Proses Sains Skor

Kelompok

1 2 3 4 5 6

1 Mengajukan

pertanyaan

1

2

3

4

2 Berhipotesis

1

2

3

4

3 Merencanakan

Percobaan

1

2

3

4

4 Mengamati/

Observasi

1

2

3

4

5 Menafsirkan /

Interpretasi

1

2

3

4

6 Berkomunikasi 1

2

Page 117: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

102

3

4

Observer

(…….……………...)

Page 118: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

103

Pedoman Penilaian Lembar Observasi Praktikum I

No

Aspek

Kteterampilan

Proses Sains

Skor Keterangan Penilaian

1 Mengajukan

pertanyaan

1 Siswa tidak mengajukan pertanyaan

2 Siswa bertanya mengenai langkah kerja

percobaan

3 Siswa bertanya mengenai langkah kerja

percobaan dan hal-hal yang diamati

4 Siswa bertanya mengenai langkah percobaan,

hal-hal yang diamati dan analisis data

2 Berhipotesis

1 Siswa tidak mengajukan hipotesis

2 Siswa mengajukan hipotesis namun

penjelasannya tidak tepat

3 Siswa mengajukan hipotesis namun

penjelasannya kurang tepat

4 Siswa mengajukan hipotesis secara

penjelasannya tepat

3 Merencanakan

percobaan

1 Siswa tidak menentukan alat bahan dan langkah

kerjasesuai dengan LKS

2 Siswa menentukan alat bahan dan langkah kerja

sesuai dengan LKS namun tidak tepat

3 Siswa menentukan alat bahan dan langkah kerja

sesuai dengan LKS namun kurang tepat

4 Siswa menentukan alat bahan dan langkah kerja

secara tepat

4 Mengamati

1 Siswa tidak melakukan pengamatan

2

Siswa hanya melakukan pegamatan mengenai

pencampuran/penggabungan larutan (air panas

dan air dingin) dalam botol tanpa mencatat hasil

pengamatan

3

Siswa hanya melakukan pegamatan mengenai

pencampuran/penggabungan larutan (air panas

dan air dingin) dalam botol dan mencatat hasil

pengamatan namun kurang tepat

4

Siswa melakukan pegamatan mengenai

pencampuran/penggabungan larutan (air panas

dan air dingin) dalam botol dan mencatat hasil

pengamatan secara tepat

5 Menafsirkan/

Interpretasi

1 Siswa tidak menuliskan kesimpulan hasil

pengamatan

2

Siswa dapat menuliskan kesimpulan hasil

pengamatan tanpa menghubungkan konsep

materi

Page 119: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

104

3

Siswa dapat menuliskan kesimpulan hasil

pengamatan dan menghubungkan dengan

konsep materi namun kurang tepat

4

Siswa dapat menuliskan kesimpulan dan hasil

pengamatan dan menghubungkan dengan

konsep materi secara tepat

6 Berkomunikasi

1 Tidak menjelaskan hasil percobaan

2 Siswa menjelaskan hasil percobaan namun tidak

sistematis

3 Siswa menjelaskan hasil percobaan secara

sistematis namun tidak sesuai konsep

4 Siswa menjelaskan hasil percobaan secara

sistematis sesuai konsep

Page 120: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

105

LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PERTEMUAN KE-2

Hari/ Tanggal : …….……………...

Kelas : …….……………...

Materi :Perpidahan Kalor secara Konduksi dan Radiasi

Berilah tanda check list ( ) pada kolom sesuai denganhasilpengamatan!

No Keterampilan

Proses Sains Skor

Kelompok

1 2 3 4 5 6

1 Mengajukan

pertanyaan

1

2

3

4

2 Berhipotesis

1

2

3

4

3 Merencanakan

Percobaan

1

2

3

4

4 Mengamati/

Observasi

1

2

3

4

5 Menafsirkan /

Interpretasi

1

2

3

4

6 Berkomunikasi 1

2

Page 121: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

106

3

4

Observer

(…….……………...)

Page 122: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

107

Pedoman Penilaian Lembar Observasi Praktikum II

No

Aspek

Kteterampilan

Proses Sains

Skor Keterangan Penilaian

1 Menyajikan

masalah

1 Siswa tidak mengajukan pertanyaan

2 Siswa bertanya mengenai langkah kerja

percobaan

3 Siswa bertanya mengenai langkah kerja

percobaan dan hal-hal yang diamati

4 Siswa bertanya mengenai langkah percobaan,

hal-hal yang diamati dan analisis data

2 Berhipotesis

1 Siswa tidak mengajukan hipotesis

2 Siswa mengajukan hipotesis namun

penjelasannya tidak tepat

3 Siswa mengajukan hipotesis namun

penjelasannya kurang tepat

4 Siswa mengajukan hipotesis secara

penjelasannya tepat

3 Merencanakan

percobaan

1 Siswa tidak menentukan alat bahan dan langkah

kerja

2 Siswa menentukan alat bahan dan langkah kerja

namun tidak tepat

3 Siswa menentukan alat bahan dan langkah kerja

namun kurang tepat

4 Siswa menentukan alat bahan dan langkah kerja

secara tepat

4 Mengamati

1 Siswa tidak melakukan pengamatan

2

Siswa hanya melakukan pegamatan mengenai

pembakaran kertas karton berwarna hitam dan

putih tanpa mencatat hasil pengamatan

3

Siswa hanya melakukan pegamatan mengenai

pembakaran kertas karton berwarna hitam dan

putih dan mencatat hasil pengamatan namun

kurang tepat

4

Siswa hanya melakukan pegamatan mengenai

pembakaran kertas karton berwarna hitam dan

putih dan mencatat hasil pengamatan secara

tepat

5 Menafsirkan/

Interpretasi

1 Siswa tidak menuliskan kesimpulan hasil

pengamatan

2 Siswa dapat menuliskan kesimpulan hasil

pengamatan tanpa menghubungkan konsep

Page 123: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

108

materi

3

Siswa dapat menuliskan kesimpulan hasil

pengamatan dan menghubungkan dengan

konsep materi namun kurang tepat

4

Siswa dapat menuliskan kesimpulan dan hasil

pengamatan dan menghubungkan dengan

konsep materi secara tepat

6 Berkomunikasi

1 Tidak menjelaskan hasil percobaan

2 Siswa menjelaskan hasil percobaan namun tidak

sistematis

3 Siswa menjelaskan hasil percobaan secara

sistematis namun tidak sesuai konsep

4 Siswa menjelaskan hasil percobaan secara

sistematis sesuai konsep

Page 124: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

109

LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PERTEMUAN KE-3

Hari/ Tanggal : …….……………...

Kelas : …….……………...

Materi : Perubahan Wujud Zat

Berilah tanda check list ( ) pada kolom sesuai denganhasilpengamatan!

No Keterampilan

Proses Sains Skor

Kelompok

1 2 3 4 5 6

1 Mengajukan

pertanyaan

1

2

3

4

2 Berhipotesis

1

2

3

4

3 Merencanakan

Percobaan

1

2

3

4

4 Mengamati/

Observasi

1

2

3

4

5 Menafsirkan /

Interpretasi

1

2

3

4

6 Berkomunikasi 1

2

Page 125: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

110

3

4

Observer

(…….……………...)

Page 126: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

111

Pedoman Penilaian Lembar Observasi Praktikum III

No

Aspek

Kteterampilan

Proses Sains

Skor Keterangan Penilaian

1 Menyajikan

masalah

1 Siswa tidak mengajukan pertanyaan

2 Siswa bertanya mengenai langkah kerja

percobaan

3 Siswa bertanya mengenai langkah kerja

percobaan dan hal-hal yang diamati

4 Siswa bertanya mengenai langkah percobaan,

hal-hal yang diamati dan analisis data

2 Berhipotesis

1 Siswa tidak mengajukan hipotesis

2 Siswa mengajukan hipotesis namun

penjelasannya tidak tepat

3 Siswa mengajukan hipotesis namun

penjelasannya kurang tepat

4 Siswa mengajukan hipotesis secara

penjelasannya tepat

3 Merencanakan

percobaan

1 Siswa tidak menentukan alat bahan dan langkah

kerjasesuai dengan LKS

2 Siswa menentukan alat bahan dan langkah kerja

sesuai dengan LKS namun tidak tepat

3 Siswa menentukan alat bahan dan langkah kerja

sesuai dengan LKS namun kurang tepat

4 Siswa menentukan alat bahan dan langkah kerja

secara tepat

4 Mengamati

1 Siswa tidak melakukan pengamatan

2

Siswa hanya melakukan pegamatan mengenai

pemanasan es menjadi uap tanpa mencatat hasil

pengamatan

3

Siswa hanya melakukan pegamatan mengenai

pemanasan es menjadi uap dan mencatat hasil

pengamatan namun kurang tepat

4

Siswa melakukan pegamatan mengenai

pemanasan es menjadi uap dan mencatat hasil

pengamatan secara tepat

5 Menafsirkan/I

nterpretasi

1 Siswa tidak menuliskan kesimpulan hasil

pengamatan

2

Siswa dapat menuliskan kesimpulan hasil

pengamatan tanpa menghubungkan konsep

materi

3 Siswa dapat menuliskan kesimpulan hasil

Page 127: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

112

pengamatan dan menghubungkan dengan

konsep materi namun kurang tepat

4

Siswa dapat menuliskan kesimpulan dan hasil

pengamatan dan menghubungkan dengan

konsep materi secara tepat

6 Berkomunikasi

1 Tidak menjelaskan hasil percobaan

2 Siswa menjelaskan hasil percobaan namun tidak

sistematis

3 Siswa menjelaskan hasil percobaan secara

sistematis namun tidak sesuai konsep

4 Siswa menjelaskan hasil percobaan secara

sistematis sesuai konsep

Page 128: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

113

Lampiran 4

Kisi-kisi Uji Coba Instrumen Tes Keterampilan Proses Sains

Aspek KPS Indikator KPS No Soal Jawaban Pedoman

Penskoran

Mengajukan

pertanyaan

Bertanya

mengapa

mengenai

peristiwa

perpindahan kalor

1. Andi dan Ana memakai baju dengan

warna yang berbeda. Ani memakai baju

berwarna hitam sedangkan Ani memakai

baju berwarna putih. Keduanya sama-

sama pergi berbelanja pada siang hari.

Berdasarkan warna baju yang mereka

pakai, siapa yang merasa kepanasan?

Megapa?

Jawaban: yang merasakan

kepanasan adalah Andi

Kriteria: Karena memakai baju

warna hitam yang sifatnya

menyerap panas sedangkan warna

putih sifatnya memantulkan

panas. warna hitam akan

menyerap semua spektrum

cahaya. Inilah yang kemudian

membuat energi radiasi yang

diterima benda berwarna hitam

menjadi lebih besar dibandingkan

warna putih atau yang lainnya.

Jawaban benar,

kriteria lengkap =

4

Jawaban benar,

kriteria kurang

lengkap =3

Jawaban benar,

kriteria tidak ada =

2

Jawaban salah = 1

Tidak menuliskan

jawaban = 0

Bertanya

mengapa

mengenai

peristiwa asas

Black

2. Dalam perjalanan pulang sekolah Suci

kehujanan, sesampainya di rumah Suci

ingin membuat kopi hangat tetapi yang

Suci temukan adalah kopi panas. Dimeja

terdapat wadah A yang berisi air panas

dan wadah B berisi air dingin. Untuk

mendapatkan kopi hagat, wadah manakah

yang harus dicampurkan supaya

menghasilkan kopi hangat? Mengapa!

Jawab: wadah B

Kriteria: Wadah B yang berisi

air dingin yang dicampurkan ke

dalam kopi panas akan menerima

kalor karena air dingin memiliki

suhu yang rendah sedangkan kopi

panas akan melepaskan kalor

Jawaban benar,

kriteria lengkap =

4

Jawaban benar,

kriteria kurang

lengkap =3

Jawaban benar,

kriteria tidak ada =

2

Page 129: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

114

karena kopi memiliki suhu yang

lebih tinggi.

Jawaban salah = 1

Tidak menuliskan

jawaban = 0

Bertanya untuk

meminta

penjelasan

mengenai

perubahan wujud

benda

3 Dalam kehdupan sehari-hari, ketika

menjemur pakaian, biasanya seseorang

membentangkan pakaian tersebut.

Mengapa hal itu dilakukan? Jelaskann!

Jawaban: karena untuk

mempercepat proses penguapan

air sehingga pakaian akan cepat

kering.

Kriteria : Ketika pakaian

tersebut dibentangkan maka

memperluas bidang pakaian

tersebut sehingga proses

penguapan akan semakin cepat.

Jawaban benar,

kriteria lengkap =

4

Jawaban benar,

kriteria kurang

lengkap =3

Jawaban benar,

kriteria tidak ada =

2

Jawaban salah = 1

Tidak menuliskan

jawaban = 0

Bertanya

mengapa

mengenai

peristiwa

perpindahan kalor

4 Ketika menggoreng ikan, Yuni dan Sarah

menggunakan pengaduk untuk

membalikan ikan. Pengaduk yang dipakai

Yuni terbuat dari bahan besi, sedangkan

Sarah menggunakan pengaduk yang

terbuat dari bahan kayu. Lama kelamaan

siapakah yang kira-kira akan merasakan

alat pengaduknya panas dan apa

alasannya? Mengapa!

Jawaban: yang akan merasakan

panas adalah Yuni

Kriteria : Karena pengaduk yg

dipakai Yuni sifatnya konduktor

yaitu bisa menghantarkan panas

sedangkan pengaduk yang

dipakai Wilu sifatnya isolator

yakni tidak dapat menghantarkan

panas.

Jawaban benar,

kriteria lengkap =

4

Jawaban benar,

kriteria kurang

lengkap =3

Jawaban benar,

kriteria tidak ada =

2

Jawaban salah = 1

Tidak menuliskan

Page 130: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

115

jawaban = 0

Berhipotesis

Mengetahui

bahwa ada lebih

dari satu

kemungkinan

penjelasan perlu

diuji

kebenarannya

dengan

memperoleh

penjelasan dari

suatu kejadian

mengenai

perubahan wujud

5 Mencair merupakan salah satu peristiwa

perubahan wujud benda. Pada kasus

berikut: Hasan meletakan es krim yang

massanya 200 gram dan suhunya -50C di

dalam sebuah ruangan terbuka. Ruangan

tersebut memiliki suhu sebesar 280C.

Setelah beberapa saat kemudian, apa

yang akan terjadi pada es krim tersebut?

Berikan hipotesismu mengenai peristiwa

tesebut!

Jawaban: Es akan berubah

wujud dari padat menjadi cair.

Kriteria : Hal ini disebabkan

karena suhu ruangan lebih tinggi

dibandingkan suhu es sehingga

terjadi pertukaan energi.

Jawaban benar,

kriteria lengkap =

4

Jawaban benar,

kriteria kurang

lengkap =3

Jawaban benar,

kriteria tidak ada =

2

Jawaban salah = 1

Tidak menuliskan

jawaban = 0

Mengetahui

bahwa ada lebih

dari satu

kemungkinan

penjelasan perlu

diuji

kebenarannya

dengan

memperoleh

penjelasan dari

suatu kejadian

6 Konduksi merupakan proses

perpindahan kalor tanpa disertai

perpindahan partikel. Pada peristiwa

berikut: Doko mengaduk dua gelas kopi

panas dengan menggunakan sendok

yang terbuat dari logam besi. Kopi A

menggunakan sendok makan sedangkan

kopi B menggunakan sendok teh.

Sendok manakah yang paling cepat

menghantarkan panas? Berikan

alasanmu!

Jawaban: yang paling cepat

menghantarkan panas adalah

sendok teh.

Kriteria : karena panjang sendok

teh lebih pendek dibandingkan

sendok makan sehingga sendok

teh membutuhkan waktu yang

lebih sedikit untuk

menghantarkan kalor.

Jawaban benar,

kriteria lengkap =

4

Jawaban benar,

kriteria kurang

lengkap =3

Jawaban benar,

kriteria tidak ada =

2

Jawaban salah = 1

Tidak menuliskan

Page 131: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

116

mengenai

perpindahan kalor

jawaban = 0

7 Andi mempunyai tiga balon gas

berukuran sama. Balon I, II dan III

berturut-turut berwarna merah, putih dan

hitam. Kemudian ketiga balon tersebut

dilepasan secara bersamaan pada siang

hari.

Gambar. Balon

Manakah balon yang akan naik paling

cepat? Berikan alasanmu!

Jawaban: balon yang akan naik

paling cepat adalah balon hitam.

Kriteria: Karena menyerap panas

lebih banyak sehingga udara di

dalamnya lebih panas dan

mengembang. udara yang

mengembang massa jenisnya

lebih kecil = m/v > v pada udara

yang mengembang lebih besar,

massa udara di dalamnya tetap.

Jawaban benar,

kriteria lengkap =

4

Jawaban benar,

kriteria kurang

lengkap =3

Jawaban benar,

kriteria tidak ada =

2

Jawaban salah = 1

Tidak menuliskan

jawaban = 0

Mengetahui

bahwa ada lebih

dari satu

kemungkinan

penjelasan dari

satu kejadian azas

Black

8 Sehabis berolahraga Andi merasa haus,

tiba-tiba Andi menghadapi kondisi di

mana hanya ada air panas. Di sekitar

Andi ada dua gelas yaitu gelas A dan B.

Untuk memudahkan supaya air tersebut

cepat dingin gelas mana yang akan Andi

pilih? Berikan hipotesismu!

Jawaban: Gelas B

Kriteria: karena Gelas B yang

lebih besar sehingga Kalor yang

diserap atau diterima oleh gelas

besar lebih banyak daripada gelas

Jawaban benar,

kriteria lengkap =

4

Jawaban benar,

kriteria kurang

lengkap =3

Jawaban benar,

Page 132: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

117

Gelas A Gelas B

kecil; penurunan suhu air panas di

gelas besar lebih banyak daripada

di gelas kecil.

kriteria tidak ada =

2

Jawaban salah = 1

Tidak menuliskan

jawaban = 0

Merencanka

n percobaan

Menentukkan

alat/bahan yang

akan digunakan

mengenai

percobaan azas

Black

9 Di bawah ini merupakan tabel alat dan

bahan percobaan:

Tabel 1. Alat dan bahan

Berdasarkan tabel di atas, alat dan bahan

apa sajakah yang digunakan dalam

percobaan untuk membuktikan prinsip

azas Black? Sebutkan!

Jawaban: Terdapat empat kriteria jawaban

sebagai berikut:

Gelas kimia

Air dingin

Air panas

Termometer

Empat kriteria

jawaban benar = 4

Tiga kriteria

jawaban benar = 3

Dua kriteria

jawaban benar = 2

Satu kriteria

jawaban benar = 1

Jawaban salah atau

tidak di jawab = 0

Menentukkan

alat/bahan yang

akan digunakan

mengenai

percobaan

perpindahan kalor

10 Di bawah ini merupakan alat dan bahan

percobaan perpindahan:

Tabel 2. Alat dan bahan

Jawaban: Terdapat lima kriteria jawaban

sebagai berikut:

Sendok makan

Sendok teh

Margarine

Lilin

Korek api

Empat atau semua

kriteria jawaban

benar = 4

Tiga kriteria

jawaban benar = 3

Dua kriteria

jawaban benar = 2

Satu kriteria

jawaban benar = 1

Page 133: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

118

Gambar Nama Alat

dan Bahan Gambar

Nama Alat dan

Bahan

Kaleng timah

Air panas

Gelas kimia

Sendok teh

Termometer

Margarin

Sendok makan

Lilin

Cat hitam

kusam

Korek api

Berdasarkan tabel di atas, alat dan

bahan apa saja yang dapat digunakan

dalam percobaan untuk perpindahan

kalor secara konduksi?

Jawaban salah atau

tidak di jawab = 0

Menentukkan

alat/bahan yang

akan digunakan

11 Mengkristal merupakan perubahan wujud

dari gas ke padat. Yuni ingin melakukan

percobaan untuk melihat proses

Jawaban:

Air garam

Lima kriteria

jawaban benar = 5

Empat kriteria

Page 134: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

119

dan menentukkan

langkah kerja

mengenai

percobaan

perubahan wujud

terbentuknya Kristal garam melalui

perubahan wujud tersebut. Berdasarkan

percobaan tersebut alat dan bahan apa

sajakah yang dibutuhkan Yuni?

Es batu

Gelas kimia

Piring kaca

Pembakar spirtus

jawaban benar = 4

Tiga kriteria

jawaban benar = 3

Dua kriteria

jawaban benar = 2

Satu kriteria

jawaban benar = 1

Jawaban salah atau

tidak di jawab = 0

Menentukkan

alat/bahan yang

akan digunakan

mengenai

percobaan

perubahan wujud

12 Di bawah ini merupakan alat dan bahan

percobaan perubahan wujud.

Gambar. Alat dan bahan

Berdasarkan gambar di atas, alat dan

bahan apa saja yang dapat digunakan

dalam percobaan perubahan wujud

seperti mencair dan menguap?

Jawaban: Terdapat enam kriteria jawaban

sebagai berikut:

Es batu

Gelas kimia

Pembakar Bunsen

Kaki tiga

Kasa

Empat atau semua

kriteria jawaban

benar = 4

Tiga kriteria

jawaban benar = 3

Dua kriteria

jawaban benar = 2

Satu kriteria

jawaban benar = 1

Jawaban salah atau

tidak di jawab = 0

Menafsirkan

/interpretasi

Menemukan pola

dalam suatu seri

pengamatan

mengenai

percobaan wujud

benda

13 Perhatikan gambar di bawah ini.

Sebanayak air 600 ml dipanaskan selama

40 menit air akan bekurang.

Jawaban: Peritiwa tersebut

merupakan proses penguapan

yakni dari cair menjadi uap.

Kriteria: Hal ini terjadi karena

air menerima kalor akibat adanya

perbedaan suhu sehingga volume

Jawaban benar,

kriteria lengkap =

4

Jawaban benar,

kriteria kurang

lengkap =3

Jawaban benar,

kriteria tidak ada =

Page 135: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

120

Gambar. Proses pemanasan air

Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

air berkurang. 2

Jawaban salah = 1

Tidak menuliskan

jawaban = 0

Menyimpulkan

pengamatan

mengenai

perpindahan kalor

14 Berikut ini merupakan data laju

perpindahan kalor terhadap terhadap

beberapa panjang kawat alumunium.

Dimana luasnya sebesar 5 mm dan

kenaikan suhunya 400C. (k = 200

J/sm0C).

Kawat A B C D

10-1 1,5x10-1 2,0x10-1 2,5x10-1

400 266,7 200 160

Berdasarkan tabel di atas apa yang dapat

kamu simpulkan?

Jawaban: Laju perpindahan kalor

berbanding terbalik dengan

panjang kawat

Alasan: Semakin panjang kawat

semakin kecil laju perpindahan

kalor.

Jawaban benar,

kriteria lengkap =

4

Jawaban benar,

kriteria kurang

lengkap =3

Jawaban benar,

kriteria tidak ada =

2

Jawaban salah = 1

Tidak menuliskan

jawaban = 0

Menyimpulkan

pengamatan

mengenai azas

Black

15 Perhatikan tabel berikut: Jawaban: Suhu campuran berada

diantara suhu air dingin dengan

air panas.

Kriteria:

Jumlah kalor yang dilepas sama

dengan jumlah kalor yang

Jawaban benar,

ada empat kriteria

= 7-8

Jawaban benar,

ada tiga kriteria =

5-6

Jawaban benar,

Page 136: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

121

Berdasarkan tabel di atas, apa yang dapat

kamu simpulkan? (c= 4200 ⁄

0C)

diterima sesuai dengan hukum

azas Black .

Pada percobaan I, massa air

panas lebih besar dibandingkan

massa air panas pada percobaan

II dan III sehingga suhu akhir

atau campuran yang dihasilkan

akan lebih tinggi.

Pada percobaan II, massa air

dingin sama dengan massa air

panas sehingga suhu akhir atau

campuran di antara suhu

percobaan I dan III.

Pada percobaan III

menghasilkan suhu akhir atau

campuran lebih rendah

dibandingkan percobaan I dan II

karena massa air dingin lebih

sedikit dibandingan massa air

panas.

ada dua kriteria

=3-4

Jawaban benar,

kriteria tidak ada =

2

Jawaban salah = 1

Tidak menuliskan

jawaban = 0

Menemukan pola

dalam suatu seri

pengamatan

mengenai

perubahan wujud

zat

16 Perhatikan gambar di bawah ini:

Berdasarkan percobaan di atas, jelaskan

hasil campuran gelas (a) dan (b) setelah

30 menit!

Jawaban: Setelah 30 menit maka

es akan mencair dan bercampur

dengan air

Kriteria: Karena adanya

perbedaan suhu dari suhu tinggi

ke suhu rendah sehingga wujud es

berubah menjadi air (mencair)

dan bercampur. Hal tersebut

sesuai dengan azas Black

.

Jawaban benar,

kriteria lengkap =

4

Jawaban benar,

kriteria kurang

lengkap =3

Jawaban benar,

kriteria tidak ada =

2

Jawaban salah = 1

Tidak menuliskan

jawaban = 0

Berkomunik Membaca grafik 17 Perhatikan grafik di bawah ini Jawaban: Menjelaskan 5

Page 137: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

122

asi atau tabel

mengenai

perubahan wujud

Grafik di atas menunjukkan lima kurva

perubahan wujud. Jelaskan bagian kurva

I-V pada grafik tersebut?

Terdapat lima kriteria jawaban

sebagai berikut:

Pada kurva I, ketika sejumlah

massa es yang suhunya

dibawah 00C kemudian

dipanaskan (diberi kalor),

maka suhunya naik sampai

sampai titik lebur es mencapai

00C. pada grafik ini terdapat

satu wujud yaitu padat (es).

Pada kurva II, ketika kalor

terus ditambahkan maka terjadi

proses peleburan (air menjadi

uap). Pada kurva ini

membutuhkan kalor laten dan

pada tidak ada perubahan suhu

sehingga grafiknya mendatar.

Pada kurva III, suhu air akan

naik kembali sampai titik didih

1000C dicapai. Pada kurva ini

terdapat satu yaitu wujud cair

(air).

Pada kurva IV, titik didih suhu

kembali tetap walau kalor terus

ditambahkan, sampai semua air

mendidih menjadi uap (wujud

gas). Pada kurva ini juga

membutuhkan kalor laten dan

pada tidak ada perubahan suhu

sehingga grafiknya mendatar.

Pada kurva ini terdapat dua

wujud, yaitu wujud cair (air)

dan wujud gas.

kurva dengan

benar = 9-10

Menjelaskan 4

kurva dengan

benar = 7-8

Menjelaskan 3

kurva dengan

benar = 5-6

Menjelaskan 2

kurva dengan

benar = 3-4

Menjelaskan 1

kurva dengan

benar = 1-2

Tidak menuliskan

jawaban = 0

Page 138: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

123

Pada kurva V, suhu air akan

naik kembali jika kalor terus

ditambahkan.

Membaca tabel

mengenai

perubahan wujud

benda

18 Hasan memanaskan 600 gram air selama

8 menit. Hasil pengamatan tabel sebagai

berikut:

Berdasarkan tabel di atas, gambarkan dan

jelaskan besarnya kalor ( ) yang

dibutuhkan dengan perubahan suhu ( )

dalam bentuk grafik?

Jawaban:

Kriteria: Ketika memanaskan

air semakin banyak waktunya

semakin tinggi kenaikan suhunya,

dan semakin tinggi suhunya

semakin banyak pula energi kalor

yang diperlukan. Dengan

demikian, perubahan suhu

berpengaruh terhadap banyaknya

energi kalor yang diperlukan.

Jadi, kenaikan suhu zat sebanding

dengan kalor yang dibutuhkan

atau secara bentuk persamaannya

Grafik benar,

kriteria benar,

lengkap = 5

Grafik benar,

kriteria benar,

kurang lengkap =

4

Grafik salah,

kriteria benar,

kurang lengkap =3

Grafik benar, tidak

ada kriteria = 2

Jawaban salah = 1

Tidak menuliskan

jawaban = 0

Menggambarkan

data hasil

pengamatan

dengan grafik

atau tabel atau

diagram pada

19 Berikut adalah tabel perubahan wujud zat

Gambar. Perubahan Wujud

Jawaban: Skema Bagan Perubahan Wujud

Ada tiga kategori

=3

Ada dua kategori =

2

Ada satu kategori

= 1

Page 139: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

124

perubahan wujud

zat

Berdasarkan tabel di atas, buatlah

perubahan wujud zat kalor yang diserap

dan kalor yang dilepas dalam bentuk

skema bagan!

Kategori 1: melebur, membeku

Kategori 2: menguap,

mengembun

Kategori 3: menyublim,

mengkristal

Tidak menuliskan

jawaban = 0

Menjelaskan

grafik

pada perubahan

wujud

20 Perhatikan tabel di bawah ini

No Waktu (menit) Suhu (0C)

1 0 20

2 1 28

3 2 36

4 3 44

5 4 52

Berdasarkan tabel di atas, gambarkan dan

jelaskan grafik hubungan waktu dengan

suhu pada proses pemanasan!

Jawaban:

Kriteria: Ketika memanaskan air

semakin banyak waktunya

semakin tinggi kenaikan suhunya

sehinnga pada grafik di atas

mengalami peningkatan .

Grafik benar,

kriteria benar,

lengkap = 5

Grafik benar,

kriteria benar,

kurang lengkap =

4

Grafik salah,

kriteria benar,

kurang lengkap =3

Grafik benar, tidak

ada kriteria = 2

Jawaban salah = 1

Tidak menuliskan

jawaban = 0

Page 140: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

125

Lampiran 5 Uji Validitas Instrumen Keterampilan Proses Sains

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

A 3 0 2 4 3 3 2 3 4 3 2 4 3 3 3 3 7 3 3 5 63 3969

B 2 3 2 2 3 1 0 1 3 2 0 2 2 0 0 1 5 3 3 4 39 1521

C 3 2 3 3 2 2 1 0 3 1 0 3 4 0 0 3 5 3 3 4 45 2025

D 3 3 1 4 2 2 3 4 4 3 0 3 3 3 1 3 4 1 3 3 53 2809

E 2 4 4 4 4 3 2 3 4 0 3 2 4 4 1 3 8 3 3 4 65 4225

F 2 2 2 3 2 2 2 0 3 2 0 2 4 2 2 3 2 1 3 2 41 1681

G 2 1 2 3 1 3 2 3 4 3 0 4 2 1 3 3 4 3 0 3 47 2209

H 2 3 3 2 2 0 0 1 2 2 1 3 3 0 0 2 4 2 3 3 38 1444

I 2 3 1 4 3 3 2 3 4 2 2 3 4 2 3 0 6 0 3 3 53 2809

J 2 2 1 3 2 1 1 2 3 3 2 2 0 0 0 3 2 4 3 5 41 1681

K 3 1 2 3 2 2 2 2 4 2 0 3 1 1 3 3 2 2 3 2 43 1849

L 2 3 3 3 2 2 1 0 3 3 2 2 1 1 2 2 0 2 3 0 37 1369

M 2 3 3 4 2 2 1 3 3 2 2 2 2 1 0 2 4 1 3 3 45 2025

N 3 4 2 4 2 4 2 3 4 2 3 3 4 4 0 3 10 5 3 5 70 4900

O 2 1 2 3 3 1 1 1 3 1 2 2 2 0 1 2 4 2 0 3 36 1296

P 3 2 1 4 2 3 1 3 4 0 3 3 2 1 0 3 5 3 0 3 46 2116

Q 2 3 2 4 3 3 0 2 3 2 2 2 4 1 0 2 5 4 3 4 51 2601

R 4 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 4 4 3 1 3 8 0 3 0 54 2916

S 3 1 2 2 1 0 0 1 2 1 2 3 2 1 0 2 2 3 3 3 34 1156

T 3 2 1 4 2 2 3 3 4 2 2 3 4 3 3 0 0 2 3 4 50 2500

U 2 1 0 3 1 1 2 0 3 1 1 2 3 1 0 2 3 1 3 2 32 1024

V 3 4 4 3 4 3 2 3 4 2 0 3 4 3 3 3 6 5 3 5 67 4489

W 3 2 2 3 0 2 0 2 3 3 0 3 1 2 2 3 0 2 3 3 39 1521

X 2 3 3 2 3 1 3 0 3 2 0 2 2 2 1 2 2 3 0 3 39 1521

Y 3 3 3 4 3 3 2 4 4 2 3 4 4 0 5 3 5 3 3 5 66 4356

Z 2 2 3 3 2 1 2 2 3 0 2 2 1 2 2 2 0 2 0 2 35 1225

AA 2 2 2 3 3 2 3 2 4 0 2 2 4 1 2 0 0 3 3 4 44 1936

BB 3 2 2 4 2 2 2 2 0 2 0 1 2 3 2 2 2 3 3 4 43 1849

CC 3 4 3 4 1 3 1 3 4 3 0 3 4 3 0 3 5 0 3 0 50 2500

jumlah 73 69 63 95 64 60 45 58 95 53 38 77 80 48 40 66 110 69 72 91

Nilai maksimal 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 8 4 10 5 3 5

r hitung 0.411 0.453 0.276 0.578 0.488 0.783 0.341 0.679 0.529 0.108 0.316 0.465 0.608 0.561 0.341 0.294 0.725 0.347 0.284 0.457

r tabel n=29

keterangan valid valid invalid valid valid valid invalid valid valid invalid invalid valid valid valid invalid invalid valid invalid invalid valid

Siswa Skor Y Y2

0,367

Butir Soal (X)

Page 141: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

126

Lampiran 6 Uji Reliabilitas Instrumen Keterampilan Proses Sains

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

A 3 0 2 4 3 3 2 3 4 3 2 4 3 3 3 3 7 3 3 5 63

B 2 3 2 2 3 1 0 1 3 2 0 2 2 0 0 1 5 3 3 4 39

C 3 2 3 3 2 2 1 0 3 1 0 3 4 0 0 3 5 3 3 4 45

D 3 3 1 4 2 2 3 4 4 3 0 3 3 3 1 3 4 1 3 3 53

E 2 4 4 4 4 3 2 3 4 0 3 2 4 4 1 3 8 3 3 4 65

F 2 2 2 3 2 2 2 0 3 2 0 2 4 2 2 3 2 1 3 2 41

G 2 1 2 3 1 3 2 3 4 3 0 4 2 1 3 3 4 3 0 3 47

H 2 3 3 2 2 0 0 1 2 2 1 3 3 0 0 2 4 2 3 3 38

I 2 3 1 4 3 3 2 3 4 2 2 3 4 2 3 0 6 0 3 3 53

J 2 2 1 3 2 1 1 2 3 3 2 2 0 0 0 3 2 4 3 5 41

K 3 1 2 3 2 2 2 2 4 2 0 3 1 1 3 3 2 2 3 2 43

L 2 3 3 3 2 2 1 0 3 3 2 2 1 1 2 2 0 2 3 0 37

M 2 3 3 4 2 2 1 3 3 2 2 2 2 1 0 2 4 1 3 3 45

N 3 4 2 4 2 4 2 3 4 2 3 3 4 4 0 3 10 5 3 5 70

O 2 1 2 3 3 1 1 1 3 1 2 2 2 0 1 2 4 2 0 3 36

P 3 2 1 4 2 3 1 3 4 0 3 3 2 1 0 3 5 3 0 3 46

Q 2 3 2 4 3 3 0 2 3 2 2 2 4 1 0 2 5 4 3 4 51

R 4 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 4 4 3 1 3 8 0 3 0 54

S 3 1 2 2 1 0 0 1 2 1 2 3 2 1 0 2 2 3 3 3 34

T 3 2 1 4 2 2 3 3 4 2 2 3 4 3 3 0 0 2 3 4 50

U 2 1 0 3 1 1 2 0 3 1 1 2 3 1 0 2 3 1 3 2 32

V 3 4 4 3 4 3 2 3 4 2 0 2 4 3 3 3 6 5 3 5 66

W 3 2 2 3 0 2 0 2 3 3 0 3 1 2 2 3 0 2 3 3 39

X 2 3 3 2 3 1 3 0 3 2 0 2 2 2 1 2 2 3 0 3 39

Y 3 3 3 4 3 3 2 4 4 2 3 4 4 0 5 3 5 3 3 5 66

Z 2 2 3 3 2 1 2 2 3 0 2 2 1 2 2 2 0 2 0 2 35

AA 2 2 2 3 3 2 3 2 4 0 2 2 4 1 2 0 0 3 3 4 44

BB 3 2 2 4 2 2 2 2 0 2 0 1 2 3 2 2 2 3 3 4 43

CC 3 4 3 4 1 3 1 0 4 3 0 3 4 3 0 3 5 0 3 0 47

Var 0.330 1.101 0.862 0.493 0.813 0.995 0.899 1.596 0.778 0.933 1.293 0.601 1.547 1.591 1.887 0.921 6.956 1.744 1.330 2.052 111.820

Jml Var

r11 (rms Alpha)

r tabel n=29

Siswa Skor Y

Ket

Butir Soal (X)

28.722

0.796

0.367

Reliabel

Baik

Page 142: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

127

Lampiran 7 Uji Daya Pembeda Instrumen Keterampilan Proses Sains

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

N 3 4 2 4 2 4 2 3 4 2 3 3 4 4 0 3 10 5 3 5 70

V 3 4 4 3 4 3 2 3 4 2 0 3 4 3 3 3 6 5 3 5 67

Y 3 3 3 4 3 3 2 4 4 2 3 4 4 0 5 3 5 3 3 5 66

E 2 4 4 4 4 3 2 3 4 0 3 2 4 4 1 3 8 3 3 4 65

A 3 0 2 4 3 3 2 3 4 3 2 4 3 3 3 3 7 3 3 5 63

R 4 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 4 4 3 1 3 8 0 3 0 54

D 3 3 1 4 2 2 3 4 4 3 0 3 3 3 1 3 4 1 3 3 53

I 2 3 1 4 3 3 2 3 4 2 2 3 4 2 3 0 6 0 3 3 53

Q 2 3 2 4 3 3 0 2 3 2 2 2 4 1 0 2 5 4 3 4 51

T 3 2 1 4 2 2 3 3 4 2 2 3 4 3 3 0 0 2 3 4 50

CC 3 4 3 4 1 3 1 3 4 3 0 3 4 3 0 3 5 0 3 0 50

G 2 1 2 3 1 3 2 3 4 3 0 4 2 1 3 3 4 3 0 3 47

P 3 2 1 4 2 3 1 3 4 0 3 3 2 1 0 3 5 3 0 3 46

C 3 2 3 3 2 2 1 0 3 1 0 3 4 0 0 3 5 3 3 4 45

M 2 3 3 4 2 2 1 3 3 2 2 2 2 1 0 2 4 1 3 3 45

AA 2 2 2 3 3 2 3 2 4 0 2 2 4 1 2 0 0 3 3 4 44

K 3 1 2 3 2 2 2 2 4 2 0 3 1 1 3 3 2 2 3 2 43

BB 3 2 2 4 2 2 2 2 0 2 0 1 2 3 2 2 2 3 3 4 43

F 2 2 2 3 2 2 2 0 3 2 0 2 4 2 2 3 2 1 3 2 41

J 2 2 1 3 2 1 1 2 3 3 2 2 0 0 0 3 2 4 3 5 41

B 2 3 2 2 3 1 0 1 3 2 0 2 2 0 0 1 5 3 3 4 39

W 3 2 2 3 0 2 0 2 3 3 0 3 1 2 2 3 0 2 3 3 39

X 2 3 3 2 3 1 3 0 3 2 0 2 2 2 1 2 2 3 0 3 39

H 2 3 3 2 2 0 0 1 2 2 1 3 3 0 0 2 4 2 3 3 38

L 2 3 3 3 2 2 1 0 3 3 2 2 1 1 2 2 0 2 3 0 37

O 2 1 2 3 3 1 1 1 3 1 2 2 2 0 1 2 4 2 0 3 36

Z 2 2 3 3 2 1 2 2 3 0 2 2 1 2 2 2 0 2 0 2 35

S 3 1 2 2 1 0 0 1 2 1 2 3 2 1 0 2 2 3 3 3 34

U 2 1 0 3 1 1 2 0 3 1 1 2 3 1 0 2 3 1 3 2 32

XKA 2.875 3 2.375 3.750 2.875 3 2.125 3.125 3.875 2 1.875 3.250 3.750 2.750 2.125 2.625 6.750 2.500 3 3.750

XKB 2.143 2.000 2.286 2.571 2.000 0.857 1.286 0.714 2.714 1.429 1.429 2.286 2.000 1.000 0.857 2.000 2.143 2.143 1.714 2.286

Skor Max 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 8 4 10 5 3 5

DP 0.183 0.250 0.022 0.295 0.219 0.536 0.210 0.603 0.290 0.143 0.089 0.241 0.438 0.438 0.158 0.156 0.461 0.071 0.429 0.293

Ket Kurang baik Cukup Kurang baik Cukup Cukup Sangat baik Cukup Sangat baik Cukup Kurang baik Kurang baik Cukup Sangat baik Sangat baik Kurang baik Kurang baik Sangat baik Kurang baik Sangat baik Cukup

Siswa Skor YButir Soal (X)

Page 143: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

128

Lampiran 8 Uji Tingkat Kesukaran Instrumen Keterampilan Proses Sains

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

A 3 0 2 4 3 3 2 3 4 3 2 4 3 3 3 3 7 3 3 5 63

B 2 3 2 2 3 1 0 1 3 2 0 2 2 0 0 1 5 3 3 4 39

C 3 2 3 3 2 2 1 0 3 1 0 3 4 0 0 3 5 3 3 4 45

D 3 3 1 4 2 2 3 4 4 3 0 3 3 3 1 3 4 1 3 3 53

E 2 4 4 4 4 3 2 3 4 0 3 2 4 4 1 3 8 3 3 4 65

F 2 2 2 3 2 2 2 0 3 2 0 2 4 2 2 3 2 1 3 2 41

G 2 1 2 3 1 3 2 3 4 3 0 4 2 1 3 3 4 3 0 3 47

H 2 3 3 2 2 0 0 1 2 2 1 3 3 0 0 2 4 2 3 3 38

I 2 3 1 4 3 3 2 3 4 2 2 3 4 2 3 0 6 0 3 3 53

J 2 2 1 3 2 1 1 2 3 3 2 2 0 0 0 3 2 4 3 5 41

K 3 1 2 3 2 2 2 2 4 2 0 3 1 1 3 3 2 2 3 2 43

L 2 3 3 3 2 2 1 0 3 3 2 2 1 1 2 2 0 2 3 0 37

M 2 3 3 4 2 2 1 3 3 2 2 2 2 1 0 2 4 1 3 3 45

N 3 4 2 4 2 4 2 3 4 2 3 3 4 4 0 3 10 5 3 5 70

O 2 1 2 3 3 1 1 1 3 1 2 2 2 0 1 2 4 2 0 3 36

P 3 2 1 4 2 3 1 3 4 0 3 3 2 1 0 3 5 3 0 3 46

Q 2 3 2 4 3 3 0 2 3 2 2 2 4 1 0 2 5 4 3 4 51

R 4 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 4 4 3 1 3 8 0 3 0 54

S 3 1 2 2 1 0 0 1 2 1 2 3 2 1 0 2 2 3 3 3 34

T 3 2 1 4 2 2 3 3 4 2 2 3 4 3 3 0 0 2 3 4 50

U 2 1 0 3 1 1 2 0 3 1 1 2 3 1 0 2 3 1 3 2 32

V 3 4 4 3 4 3 2 3 4 2 0 3 4 3 3 3 6 5 3 5 67

W 3 2 2 3 0 2 0 2 3 3 0 3 1 2 2 3 0 2 3 3 39

X 2 3 3 2 3 1 3 0 3 2 0 2 2 2 1 2 2 3 0 3 39

Y 3 3 3 4 3 3 2 4 4 2 3 4 4 0 5 3 5 3 3 5 66

Z 2 2 3 3 2 1 2 2 3 0 2 2 1 2 2 2 0 2 0 2 35

AA 2 2 2 3 3 2 3 2 4 0 2 2 4 1 2 0 0 3 3 4 44

BB 3 2 2 4 2 2 2 2 0 2 0 1 2 3 2 2 2 3 3 4 43

CC 3 4 3 4 1 3 1 3 4 3 0 3 4 3 0 3 5 0 3 0 50

Rerata 2.517 2.379 2.172 3.276 2.207 2.069 1.552 2.000 3.276 1.828 1.310 2.655 2.759 1.655 1.379 2.276 3.793 2.379 2.483 3.138

Skor Max 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 8 4 10 5 3 5

TK 0.629 0.595 0.543 0.819 0.552 0.517 0.388 0.500 0.819 0.457 0.262 0.664 0.690 0.414 0.172 0.569 0.379 0.476 0.828 0.628

Ket Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang

Siswa Skor YButir Soal (X)

Page 144: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

129

Lampiran 9 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Tes Keteampilan Proses Sains (KPS)

No

Validitas

Reliabilitas

Daya Pembeda Tingkat Kesukaran Kesimpulan

Nilai Keterangan Nilai Keterangan Nilai Keterangan Nilai Keterangan

1 0,411 Valid

0,796 Tinggi

0,183 Kurang baik 0,629 Sedang Tidak dipakai

2 0,453 Valid 0,250 Cukup 0.595 Sedang Dipakai

3 0.276 Invalid 0,022 Kurang baik 0,593 Sedang Tidak dipakai

4 0,578 Valid 0,295 Cukup 0,819 Mudah Dipakai

5 0,488 Valid 0,219 Cukup 0,552 Sedang Dipakai

6 0,783 Valid 0,536 Sangat baik 0,517 Sedang Dipakai

7 0,341 Invalid 0,210 Cukup 0,388 Sedang Tidak dipakai

8 0,697 Valid 0,603 Sangat baik 0,500 Sedang Dipakai

9 0,529 Valid 0,290 Cukup 0,819 Mudah Dipakai

10 0,108 Invalid 0,143 Kurang baik 0,457 Sedang Tidak dipakai

11 0,316 Invalid 0,089 Kurang baik 0,262 Sukar Tidak dipakai

12 0,465 Valid 0,241 Cukup 0.664 Sedang Dipakai

13 0,608 Valid 0,438 Sangat baik 0,690 Sedang Dipakai

14 0,561 Valid 0,438 Sangat baik 0,414 Sedang Dipakai

15 0,341 Invalid 0,438 Kurang baik 0,172 Sukar Tidak dipakai

16 0,294 Invalid 0,158 Kurang baik 0,569 Sedang Tidak dipakai

17 0,725 Valid 0,156 Sangat baik 0,378 Sedang Dipakai

18 0,347 Invalid 0,461 Kurang baik 0,476 Sedang Tidak dipakai

19 0,284 Invalid 0,429 Sangat baik 0,828 Mudah Tidak dipakai

20 0,457 Valid 0,293 cukup 0,628 Sukar Dipakai

Page 145: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

130

Lampiran 10 Kisi-Kisi Tes Uraian Instrumen Keterampilan Proses Sains (KPS)

Aspek KPS Indikator KPS No Soal Jawaban Pedoman

Penskoran

Mengajukan

pertanyaan

Bertanya

mengapa

mengenai

peristiwa asas

Black

1 Dalam perjalanan pulang sekolah Suci

kehujanan, sesampainya di rumah Suci

ingin membuat kopi hangat tetapi yang

Suci temukan adalah kopi panas. Dimeja

terdapat wadah A yang berisi air panas

dan wadah B berisi air dingin. Untuk

mendapatkan kopi hagat, wadah manakah

yang harus dicampurkan supaya

menghasilkan kopi hangat? Mengapa!

Jawab: wadah B yaitu air dingin

Kriteria: Wadah B yang berisi air

dingin yang dicampurkan ke dalam

kopi panas akan menerima kalor

karena air dingin memiliki suhu yang

rendah sedangkan kopi panas akan

melepaskan kalor karena kopi

memiliki suhu yang lebih tinggi.

Jawaban benar,

kriteria

lengkap = 4

Jawaban benar,

kriteria kurang

lengkap =3

Jawaban benar,

kriteria tidak

ada = 2

Jawaban salah

= 1

Tidak

menuliskan

jawaban = 0

Bertanya

mengapa

mengenai

peristiwa

perpindahan kalor

2 Ketika menggoreng ikan, Yuni dan

Sarah menggunakan pengaduk untuk

membalikan ikan. Pengaduk yang dipakai

Yuni terbuat dari bahan besi, sedangkan

Sarah menggunakan pengaduk yang

terbuat dari bahan kayu. Lama kelamaan

siapakah yang kira-kira akan merasakan

alat pengaduknya panas dan apa

alasannya? Mengapa!

Jawaban: yang akan merasakan

panas adalah Yuni

Kriteria : Karena pengaduk yg

dipakai Yuni sifatnya konduktor yaitu

bisa menghantarkan panas sedangkan

pengaduk yang dipakai Wilu sifatnya

isolator yakni tidak dapat

menghantarkan panas.

Jawaban benar,

kriteria

lengkap = 4

Jawaban benar,

kriteria kurang

lengkap =3

Jawaban benar,

kriteria tidak

ada = 2

Jawaban salah

= 1

Tidak

Page 146: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

131

menuliskan

jawaban = 0

Berhipotesis

Mengetahui

bahwa ada lebih

dari satu

kemungkinan

penjelasan perlu

diuji

kebenarannya

dengan

memperoleh

penjelasan dari

suatu kejadian

mengenai

perubahan wujud

3 Mencair merupakan salah satu peristiwa

perubahan wujud benda. Pada kasus

berikut: Hasan meletakan es krim yang

massanya 200 gram dan suhunya -50C di

dalam sebuah ruangan terbuka. Ruangan

tersebut memiliki suhu sebesar 280C.

Setelah beberapa saat kemudian, apa

yang akan terjadi pada es krim tersebut?

Berikan hipotesismu mengenai peristiwa

tesebut!

Jawaban: Es akan berubah wujud

dari padat menjadi cair.

Kriteria : Hal ini disebabkan karena

suhu ruangan lebih tinggi

dibandingkan suhu es sehingga

terjadi pertukaan energi.

Jawaban benar,

kriteria

lengkap = 4

Jawaban benar,

kriteria kurang

lengkap =3

Jawaban benar,

kriteria tidak

ada = 2

Jawaban salah

= 1

Tidak

menuliskan

jawaban = 0

Mengetahui

bahwa ada lebih

dari satu

kemungkinan

penjelasan perlu

diuji

kebenarannya

dengan

memperoleh

4 Konduksi merupakan proses

perpindahan kalor tanpa disertai

perpindahan partikel. Pada peristiwa

berikut: Doko mengaduk dua gelas kopi

panas dengan menggunakan sendok

yang terbuat dari logam besi. Kopi A

menggunakan sendok makan sedangkan

kopi B menggunakan sendok teh.

Sendok manakah yang paling cepat

Jawaban: yang paling cepat

menghantarkan panas adalah sendok

teh.

Kriteria : karena panjang sendok teh

lebih pendek dibandingkan sendok

makan sehingga sendok teh

membutuhkan waktu yang lebih

Jawaban benar,

kriteria

lengkap = 4

Jawaban benar,

kriteria kurang

lengkap =3

Jawaban benar,

kriteria tidak

ada = 2

Page 147: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

132

penjelasan dari

suatu kejadian

mengenai

perpindahan kalor

menghantarkan panas? Berikan

alasanmu!

sedikit untuk menghantarkan kalor. Jawaban salah

= 1

Tidak

menuliskan

jawaban = 0

Mengetahui

bahwa ada lebih

dari satu

kemungkinan

penjelasan dari

satu kejadian asas

Black

5 Sehabis berolahraga Andi merasa haus,

tiba-tiba Andi menghadapi kondisi di

mana hanya ada air panas. Di sekitar

Andi ada dua gelas yaitu gelas A dan B.

Untuk memudahkan supaya air tersebut

cepat dingin gelas mana yang akan Andi

pilih? Berikan hipotesismu!

Gelas A Gelas B

Jawaban: Gelas B

Kriteria: karena luas permukaan

pada gelas B yang lebih besar

sehingga kalor yang diserap atau

diterima oleh gelas besar lebih

banyak daripada gelas kecil;

penurunan suhu air panas di gelas

besar lebih banyak daripada di gelas

kecil.

Jawaban benar,

kriteria

lengkap = 4

Jawaban benar,

kriteria kurang

lengkap =3

Jawaban benar,

kriteria tidak

ada = 2

Jawaban salah

= 1

Tidak

menuliskan

jawaban = 0

Merencanka

n percobaan

Menentukkan

alat/bahan yang

akan digunakan

mengenai

percobaan azas

Black

6 Di bawah ini merupakan tabel alat dan

bahan percobaan:

Tabel 1. Alat dan bahan

Jawaban: Terdapat empat kriteria jawaban

sebagai berikut:

Gelas kimia

Air dingin

Air panas

Termometer

Empat kriteria

jawaban benar

= 4

Tiga kriteria

jawaban benar

= 3

Dua kriteria

jawaban benar

Page 148: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

133

Berdasarkan tabel di atas, alat dan bahan

apa sajakah yang digunakan dalam

percobaan untuk membuktikan prinsip

azas Black? Sebutkan!

= 2

Satu kriteria

jawaban benar

= 1

Jawaban salah

atau tidak di

jawab = 0

Menentukkan

alat/bahan yang

akan digunakan

mengenai

percobaan

perubahan wujud

7 Di bawah ini merupakan alat dan bahan

percobaan perubahan wujud.

Gambar. Alat dan bahan

Berdasarkan gambar di atas, alat dan

bahan apa saja yang dapat digunakan

dalam percobaan perubahan wujud

seperti mencair dan menguap?

Jawaban: Terdapat lima kriteria jawaban

sebagai berikut:

Es batu

Gelas kimia

Pembakar Bunsen

Kaki tiga

Kasa

Empat atau

semua kriteria

jawaban benar

= 4

Tiga kriteria

jawaban benar

= 3

Dua kriteria

jawaban benar

= 2

Satu kriteria

jawaban benar

= 1

Jawaban salah

atau tidak di

jawab = 0

Menafsirkan

/interpretasi

Menemukan pola

dalam suatu seri

pengamatan

8 Perhatikan gambar di bawah ini.

Sebanayak air 600 ml dipanaskan selama

40 menit air akan bekurang.

Jawaban: Peritiwa tersebut

merupakan proses penguapan yakni

dari cair menjadi uap.

Jawaban benar,

kriteria

lengkap = 4

Page 149: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

134

mengenai

percobaan wujud

benda

Gambar. Proses pemanasan air

Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

Kriteria: Hal ini terjadi karena air

menerima kalor akibat adanya

perbedaan suhu sehingga volume air

berkurang.

Jawaban benar,

kriteria kurang

lengkap =3

Jawaban benar,

kriteria tidak

ada = 2

Jawaban salah

= 1

Tidak

menuliskan

jawaban = 0

Menyimpulkan

pengamatan

mengenai

perpindahan kalor

9 Berikut ini merupakan data laju

perpindahan kalor terhadap terhadap

beberapa panjang kawat alumunium.

Dimana luasnya sebesar 5 mm dan

kenaikan suhunya 400C. (k = 200

J/sm0C).

Kawat A B C D

10-1 1,5x10-1 2,0x10-1 2,5x10-1

400 266,7 200 160

Berdasarkan tabel di atas apa yang dapat

kamu simpulkan?

Jawaban: laju perpindahan kalor

berbanding terbalik dengan panjang

kawat

Kriteria: semakin panjang kawat

semakin kecil laju perpindahan

kalor.

Jawaban benar,

kriteria

lengkap = 4

Jawaban benar,

kriteria kurang

lengkap =3

Jawaban benar,

kriteria tidak

ada = 2

Jawaban salah

= 1

Tidak

menuliskan

jawaban = 0

Berkomunik

asi

Membaca grafik

atau tabel

mengenai

perubahan wujud

10 Perhatikan grafik di bawah ini Jawaban: Terdapat lima kriteria jawaban

sebagai berikut:

Pada kurva I, ketika sejumlah

massa es yang suhunya dibawah

00C kemudian dipanaskan (diberi

kalor), maka suhunya naik sampai

Menjelaskan 5

kurva dengan

benar = 9-10

Menjelaskan 4

kurva dengan

benar = 7-8

Menjelaskan 3

Page 150: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

135

Grafik di atas menunjukkan lima kurva

perubahan wujud. Jelaskan bagian kurva

I-V pada grafik tersebut?

sampai titik lebur es mencapai 00C.

pada grafik ini terdapat satu wujud

yaitu padat (es).

Pada kurva II, ketika kalor terus

ditambahkan maka terjadi proses

peleburan (air menjadi uap). Pada

kurva ini membutuhkan kalor laten

dan pada tidak ada perubahan suhu

sehingga grafiknya mendatar.

Pada kurva III, suhu air akan naik

kembali sampai titik didih 1000C

dicapai. Pada kurva ini terdapat

satu yaitu wujud cair (air).

Pada kurva IV, titik didih suhu

kembali tetap walau kalor terus

ditambahkan, sampai semua air

mendidih menjadi uap (wujud

gas). Pada kurva ini juga

membutuhkan kalor laten dan pada

tidak ada perubahan suhu sehingga

grafiknya mendatar. Pada kurva ini

terdapat dua wujud, yaitu wujud

cair (air) dan wujud gas.

Pada kurva V, suhu air akan naik

kembali jika kalor terus

ditambahkan.

kurva dengan

benar = 5-6

Menjelaskan 2

kurva dengan

benar = 3-4

Menjelaskan 1

kurva dengan

benar = 1-2

Tidak

menuliskan

jawaban = 0

Menjelaskan

grafik

pada perubahan

wujud

11 Perhatikan tabel di bawah ini

No Waktu (menit) Suhu (0C)

1 0 20

2 1 28

3 2 36

Jawaban:

Grafik benar,

kriteria benar,

lengkap = 5

Grafik benar,

kriteria benar,

Page 151: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

136

4 3 44

5 4 52

Berdasarkan tabel di atas, gambarkan dan

jelaskan grafik hubungan waktu dengan

suhu pada proses pemanasan!

Kriteria: Ketika memanaskan air

semakin banyak waktunya semakin

tinggi kenaikan suhunya sehinnga

pada grafik di atas mengalami

peningkatan .

kurang lengkap

= 4

Grafik salah,

kriteria benar,

kurang lengkap

=3

Grafik benar,

tidak ada

kriteria = 2

Jawaban salah

= 1

Tidak

menuliskan

jawaban = 0

Page 152: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

137

Lampiran 11 Instrumen Tes Keterampilan Proses Sains (KPS)

1. Dalam perjalanan pulang sekolah Suci kehujanan, sesampainya di rumah Suci ingin membuat kopi hangat tetapi yang Suci temukan adalah

kopi panas. Dimeja terdapat wadah A yang berisi air panas dan wadah B berisi air dingin. Untuk mendapatkan kopi hagat, wadah manakah

yang harus dicampurkan supaya menghasilkan kopi hangat? Mengapa!

2. Ketika menggoreng ikan, Yuni dan Sarah menggunakan pengaduk untuk membalikan ikan. Pengaduk yang dipakai Yuni terbuat dari

bahan besi, sedangkan Sarah menggunakan pengaduk yang terbuat dari bahan kayu. Lama kelamaan siapakah yang kira-kira akan

merasakan alat pengaduknya panas dan apa alasannya? Mengapa!

3. Mencair merupakan salah satu peristiwa perubahan wujud benda. Pada kasus berikut: Hasan meletakan es krim yang massanya 200 gram dan

suhunya -50C di dalam sebuah ruangan terbuka. Ruangan tersebut memiliki suhu sebesar 28

0C. Setelah beberapa saat kemudian, apa yang

akan terjadi pada es krim tersebut? Berikan hipotesismu mengenai peristiwa tesebut!

Page 153: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

138

4. Konduksi merupakan proses perpindahan kalor tanpa disertai perpindahan partikel. Pada peristiwa berikut: Doko mengaduk dua gelas kopi

panas dengan menggunakan sendok yang terbuat dari logam besi. Kopi A menggunakan sendok makan sedangkan kopi B menggunakan

sendok teh. Sendok manakah yang paling cepat menghantarkan panas? Berikan alasanmu!

5. Sehabis berolahraga Andi merasa haus, tiba-tiba Andi menghadapi kondisi di mana hanya ada air panas. Di sekitar Andi ada dua gelas yaitu

gelas A dan B. Untuk memudahkan supaya air tersebut cepat dingin gelas mana yang akan Andi pilih? Berikan hipotesismu!

Gelas A Gelas B

6. Di bawah ini merupakan tabel alat dan bahan percobaan:

Tabel 1. Alat dan bahan

Page 154: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

139

Berdasarkan tabel di atas, alat dan bahan apa sajakah yang digunakan dalam percobaan untuk membuktikan prinsip azas Black? Sebutkan!

7. Di bawah ini merupakan alat dan bahan percobaan perubahan wujud.

Gambar. Alat dan bahan

Berdasarkan gambar di atas, alat dan bahan apa saja yang dapat digunakan dalam percobaan perubahan wujud seperti mencair dan

menguap?

8. Perhatikan gambar di bawah ini. Sebanayak air 600 ml dipanaskan selama 40 menit air akan bekurang.

Gambar. Proses pemanasan air

Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

Page 155: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

140

9. Berikut ini merupakan data laju perpindahan kalor terhadap terhadap beberapa panjang kawat alumunium. Dimana luasnya sebesar 5 mm

dan kenaikan suhunya 400C. (k = 200 J/sm

0C).

Berdasarkan tabel di atas apa yang dapat kamu simpulkan?

10. Perhatikan grafik di bawah ini

Grafik di atas menunjukkan lima kurva perubahan wujud. Jelaskan bagian kurva I-V pada grafik tersebut?

Kawat A B C D

10-1 1,5x10-1 2,0x10-1 2,5x10-1

400 266,7 200 160

Page 156: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

141

Berdasarkan tabel di atas, gambarkan dan jelaskan grafik hubungan waktu dengan suhu pada proses pemanasan!

Perhatikan tabel di bawah ini

No Waktu (menit) Suhu (0C)

1 0 20

2 1 28

3 2 36

4 3 44

5 4 52

Page 157: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

142

Lampiran 12

Pengolahan Data Hasil Observasi Pertemuan I

Pengolahan Data Hasil Observasi Pertemuan II

Pengolahan Data Hasil Observasi Pertemuan III

Page 158: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

143

Kesimpulan Data Hasil Observasi

Page 159: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

144

Lampiran 13

Data Hasil belajar siswa Tes Keterampilan Proses Sains (KPS)

Page 160: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

145

Lampiran 14

HASIL POSTTEST KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS)

Perolehan nilai terkecil hingga nilai terbesar berdasarkan hasil tes uraian

Keterampilan Proses Sains (KPS) dapat dilihat sebagai berikut:

60 62 64 64 66 66

66 70 72 72 74 74

74 77 77 79 79 81

81 81 83 85 85 85

87 89 91 94 94

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dibutuhkan beberapa nilai, yaitu:

1. Rentang : Xmaks- Xmin = 94 - 60 = 34

2. Banyak Kelas : = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 29 = 5.83 6

3. Interval Kelas (i) :

6

4. Daftar distribusi frekuensi hasil tes uraian Keterampilan Proses Sains (KPS)

Interval fi xi fi.xi xi-x (xi-x)2 fi(xi-x)

2

60 – 65 4 62.5 250 -14.690 215.786 863.144

66 – 71 4 68.5 274 -8.690 75.510 302.040

72 – 77 7 74.5 522 -2.690 7.234 50.640

78 - 83 6 80.5 483 3.310 10.958 65.750

84 - 89 5 86.5 433 9.310 86.683 433.413

90 - 95 3 92.5 278 15.310 234.407 703.220

29 2238.50 2418.207

5. Mean (x)

Mean = Σ(fi.Xi) / Σfi = 2238.5/29= 77.190

6. Standar deviasi (S)

Page 161: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …

146

√ ( )

7. Batas-batas kelompok

Batas kelompok bawah sedang adalah

77.190 – = 67.897

Batas kelompok sedang atas adalah

77.190 + = 86.483

Jadi

a. Kelompok atas

Semua siswa yang mempunyai skor 86.483 ke atas ada 5 orang

b. Kelompok sedang

Semua siswa yang mempunyai skor 67.897 dan 86.483 ada 17 orang

c. Kelompok bawah

Semua siswa yang mempunyai skor 67.897 ada 7 orang.

Page 162: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …
Page 163: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …
Page 164: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …
Page 165: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …
Page 166: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …
Page 167: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …
Page 168: PENGGUNAAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) …