penggunaan media pembelajaran berbantu video untuk ......perangkat keras internet (studi kasus : smp...

20
1 Penggunaan Media Pembelajaran Berbantu Video untuk Meningkatkan Hasil Belajar TIK Materi Perangkat Keras Internet (Studi Kasus : SMP N 2 Grabag Kabupaten Magelang) Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer Peneliti : Wiji Utami (702010054) Adriyanto J. Gundo, S.Si.M.Pd. Angela Atik Setyanti, S.Pd. Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga November 2014

Upload: others

Post on 25-Mar-2021

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penggunaan Media Pembelajaran Berbantu Video untuk ......Perangkat Keras Internet (Studi Kasus : SMP N 2 Grabag Kabupaten Magelang) 1) Wiji Utami, 2) Adriyanto J.Gundo, S.Si.,M.Pd

1

Penggunaan Media Pembelajaran Berbantu Video untuk

Meningkatkan Hasil Belajar TIK Materi Perangkat Keras

Internet

(Studi Kasus : SMP N 2 Grabag Kabupaten Magelang)

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Peneliti :

Wiji Utami (702010054)

Adriyanto J. Gundo, S.Si.M.Pd.

Angela Atik Setyanti, S.Pd.

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

November 2014

Page 2: Penggunaan Media Pembelajaran Berbantu Video untuk ......Perangkat Keras Internet (Studi Kasus : SMP N 2 Grabag Kabupaten Magelang) 1) Wiji Utami, 2) Adriyanto J.Gundo, S.Si.,M.Pd

2

Penggunaan Media Pembelajaran Berbantu Video Untuk

Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar TIK Materi

Perangkat Keras Internet (Studi Kasus : SMP N 2 Grabag Kabupaten Magelang)

1)Wiji Utami,

2) Adriyanto J.Gundo, S.Si.,M.Pd.

3)Angela Atik Setyanti , S.Pd.

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: 1)[email protected] 2) [email protected]) Angela

[email protected]

Abstract The use of conventional teaching methods make students' learning activities and outcomes

of student learning less than the maximum. Students does not care and does not active when

following the teaching and learning process on the subject of ICT. Therefore, the research

conducted by applying discussing learning methods with learning assisted video on the subjects

of ICT to find out outcomes of student learning. The results showed that the use discussing

learning method learning assisted a video can improve student learning outcomes for ICT subjects.

The result of students learning in the classroom using the treatment are higher than students in the

class who applied conventional methods. using learning assisted video with discussion methods

give a positive effect on student learning outcomes for ICT subjects.

Keyword : learning method, outcome of student learning, activity of student learning.

Abstrak Penggunaan metode pembelajaran konvensional membuat aktifitas belajar siswa dan hasil

belajar kurang maksimal. Siswa tidak perhatian dan tidak aktif dalam mengikuti proses belajar

mengajar pada mata pelajaran TIK. Oleh karena itu dilakukan penelitian dengan menerapkan

media pembelajaran berbantu video dengan model pembelajaran diskusi pada mata pelajaran TIK

untuk mengetahui hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media

pembelajaran berbantu video dengan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa

terhadap mata pelajaran TIK. Hasil belajar siswa di kelas yang menggunakan treatment lebih

tinggi daripada siswa di kelas yang diterapkan metode konvensional. penggunaan media

pembelajaran berbantu video dengan metode diskusi berpengaruh positif terhadap hasil belajar

siswa terhadap mata pelajaran TIK.

Kata kunci:. Media pembelajaran, hasil belajar, aktifitas belajar 1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan

Komputer, Universitas Kristen Satya Wacana

2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana

2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana

Page 3: Penggunaan Media Pembelajaran Berbantu Video untuk ......Perangkat Keras Internet (Studi Kasus : SMP N 2 Grabag Kabupaten Magelang) 1) Wiji Utami, 2) Adriyanto J.Gundo, S.Si.,M.Pd

3

Page 4: Penggunaan Media Pembelajaran Berbantu Video untuk ......Perangkat Keras Internet (Studi Kasus : SMP N 2 Grabag Kabupaten Magelang) 1) Wiji Utami, 2) Adriyanto J.Gundo, S.Si.,M.Pd

4

Page 5: Penggunaan Media Pembelajaran Berbantu Video untuk ......Perangkat Keras Internet (Studi Kasus : SMP N 2 Grabag Kabupaten Magelang) 1) Wiji Utami, 2) Adriyanto J.Gundo, S.Si.,M.Pd

5

Page 6: Penggunaan Media Pembelajaran Berbantu Video untuk ......Perangkat Keras Internet (Studi Kasus : SMP N 2 Grabag Kabupaten Magelang) 1) Wiji Utami, 2) Adriyanto J.Gundo, S.Si.,M.Pd

6

Page 7: Penggunaan Media Pembelajaran Berbantu Video untuk ......Perangkat Keras Internet (Studi Kasus : SMP N 2 Grabag Kabupaten Magelang) 1) Wiji Utami, 2) Adriyanto J.Gundo, S.Si.,M.Pd

7

Page 8: Penggunaan Media Pembelajaran Berbantu Video untuk ......Perangkat Keras Internet (Studi Kasus : SMP N 2 Grabag Kabupaten Magelang) 1) Wiji Utami, 2) Adriyanto J.Gundo, S.Si.,M.Pd

8

1. Pendahuluan Belajar merupakan proses pembentukan pengetahuan, yang mana siswa

aktif melakukan kegiatan, aktif berpikir, Perubahan terjadi akibat adanya suatu

pengalaman atau latihan [1]. Hasil belajar adalah suatu proses terjadinya

perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan diukur dalam

bentuk perubahan pengetahuan sikap dan ketrampilan. Perubahan tersebut

dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik

dibandingkan dengan sebelumnya.[2]

Berdasarkan Hasil Wawancara Guru di SMP Negeri 2 Grabag

Kabupaten Magelang menunjukkan bahwa selama proses pembelajaran guru

masih menerapkan pembelajaran konvensional setiap kali mengajar atau alat

bantu berupa buku panduan guru dan LKS. Selama proses pembelajaran

berlangsung banyak siswa yang tidak mendengarkan ketika guru menjelaskan,

apabila guru bertanya hanya beberapa siswa yang mau menanggapi, banyak

siswa yang melamun, dan berbicara dengan teman sebangkunya, bosan dan

cenderung pasif dalam mengikuti proses belajar mengajar. Hal tersebut dapat

disimpulkan bahwa permasalahan kurang maksimalnya hasil belajar siswa

yang nampak dalam proses belajar mengajar dan penggunaan metode yang

kurang variatif dan memanfaatan sarana dan prasarana sebagai media yang

kurang maksimal. Penerapan model pembelajaran dan media pembelajaran

yang berbeda dari sebelumnya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar

siswa.

Untuk mengatasi hal tersebut, maka diperlukan media pembelajaran yang

dapat menunjang proses belajar mengajar. sehingga guru tidak lagi kesulitan

dalam menjelaskan materi dan tidak selalu menggantungkan demonstrasi tetapi

bisa diganti dengan media pembelajaran video pembelajaran tentang perangkat

keras internet yang bisa di putar berulang-ulang. Penggunaan media

pembelajaran video ini akan membantu dan mempermudah proses

pembelajaran untuk siswa maupun guru. Siswa dapat melihat dan menyerap

materi belajar dengan lebih jelas. Dengan demikian, guru tidak harus

menjelaskan materi secara berulang-ulang sehingga proses pembelajaran dapat

berlangsung lebih menarik, lebih efektif dan efisien.[3] Dengan petimbangan di

atas, maka perlu diadakan penelitian untuk mengetahui sejauh mana

penggunaan video sebagai media pembelajaran terhadap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komputer (TIK) di SMP Negeri

2 Grabag.

2. Kajian Pustaka

Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rahmawati Baharudin

untuk Siswa STMIK HIMSYA Semarang dalam Penelitian Pengembangan

perangkat lunak model pembelajaran multimedia interaktif teknologi informasi

dan komunikasi berbasis komputer untuk siswa Sekolah Menengah Atas kelas

X semester satu untuk kompetensi dasar : “Pengenalan Perangkat Keras”, yang

disajikan dalam pembelajaran memberikan pemahaman baru pada siswa dan

berdasarkan hasil belajar menggunakan uji-t dapat disimpulkan bahwa rata-rata

hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol.

Page 9: Penggunaan Media Pembelajaran Berbantu Video untuk ......Perangkat Keras Internet (Studi Kasus : SMP N 2 Grabag Kabupaten Magelang) 1) Wiji Utami, 2) Adriyanto J.Gundo, S.Si.,M.Pd

9

Respon siswa terhadap media pembelajaran menggunakan multimedia

interaktif menunjukkan kategori setuju [4]. Persamaan dengan penelitian yang

dilakukan adalah sama –sama untuk mengukur hasil belajar menggunakan

media namun pada penelitian ini menggunakan video pembelajaran.

Penelitian yang dilakukan Dwi Sarwiko dalam Jurnalnya yang berjudul

Pengembangan Media Pembelajaran berbasis Multimedia Interaktif

menggunakan Macromedia MX mengatakan bahwa Penggunaan media

pembelajaran menggunakan multimedia disebut dengan media pembelajaran

berbasis multimedia interaktif dapat memotivasi siswa dan dapat meningkatkan

hasil belajar siswa. Selain itu materi pelajaran dapat dimodifikasi menjadi lebih

menarik dan mudah dipahami, tujuan materi yang sulit akan menjadi mudah,

suasana belajar yang menegangkan menjadi menyenangkan. Menggunakan

media pembelajaran berbasis multimedia dapat memadukan media-media

dalam proses pembelajaran, maka proses pembelajaran akan berkembang

dengan baik, sehingga membantu guru menciptakan pola penyajian yang

interaktif [5]. Persamaan dengan penelitian yang dilakukan adalah sama-sama

pakai media, meningkatkan hasil belajar namun pada penelitian ini tidak untuk

mengukur tingkat motivasi belajar siswa melainkan untuk mengukur keaktifan

siswa selama proses belajar mengajar. Media Pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan

untuk menyalurkan bahan pembelajaran sehingga dapat merangsang perhatian,

minat, pikiran dan perasaan siswa. dalam kegiatan belajar untuk mencapai

tujuan pembelajaran tertentu. Media pembelajaran adalah perangkat lunak

(software) dan perangkat keras (hardware) yang berfungsi sebagai alat belajar

dan alat bantu belajar. Media pembelajaran merupakan sarana belajar

(education media for learning) dan fasilitas belajar (fasilities for learning)

sarana belajar mencakup tape recorder, radio, OHP, video player, televisi,

telepon ,camera [6].

Screencast-O-Matic adalah program aplikasi yang dikemas untuk

recording dan publishing dalam membuat video presentasi yang ada pada layar

(screen) komputer. Program Screencast-O-Matic merupakan sebuah software

yang berfungsi untuk merekam segala aktifitas yang dilakukan pada layar

komputer. Screencast-O-Matic sebagai pembuatan video pembelajaran,

dikarenakan mudah didapat, free dan mudah dipelajari [3].

Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah

memperlancar interaksi antara guru dan siswa sehingga kegiatan pembelajaran

akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara khusus ada beberapa manfaat

media yang lebih rinci. Menurut Depdiknas tahun 2003 tentang media

pembelajaran [7] mengidentifikasikan beberapa Prinsip media dalam

pembelajaran yaitu : a) Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.

b) Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif. c) Efisiensi dalam waktu dan

tenaga. d) Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. e) Media memungkinkan

proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.

Aktivitas belajar adalah Proses pembelajaran pada hakekatnya untuk

mengembangkan aktivitas dan kreatifitas peserta didik melalui berbagai

interaksi dan pengalaman belajar. Keaktifan belajar siswa merupakan unsur

Page 10: Penggunaan Media Pembelajaran Berbantu Video untuk ......Perangkat Keras Internet (Studi Kasus : SMP N 2 Grabag Kabupaten Magelang) 1) Wiji Utami, 2) Adriyanto J.Gundo, S.Si.,M.Pd

10

dasar yang penting bagi keberhasilan proses pembelajaran. Keaktifan adalah

kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, yaitu berbuat dan berfikir sebagai

suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. [8]

Aktivitas belajar siswa dapat digolongkan menjadi 4 yaitu sebagai

berikut: 1) Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca,

memerhatikan, percobaan. 2) Oral activities, seperti:menyatakan, merumuskan,

bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara,

diskusi, interupsi. 3) Listening activities, sebagai contoh mendengarkan:

uraian, percakapan, diskusi, musik, 4) Writing activities, seperti misalnya:

menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin. [9]. Dari keempat

indikator aktivitas belajar siswa yang berkaitan dengan media Pembelajaran

dengan video antara lain 1) Visual activities misalnya membaca,

memperhatikan guru mengajar; 2) Oral activities seperti bertanya, memberi

tanggapan, mengeluarkan pendapat, diskusi; 3) Listening activities misalnya

mendengarkan; 4) Writing activities misalnya mencatat.

Hasil belajar didefinisikan sebagai suatu proses terjadinya perubahan

tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk

perubahan pengetahuan sikap dan ketrampilan. Perubahan tersebut dapat

diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik

dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap

kurang sopan menjadi sopan, dan sebagainya Untuk mengetahui berhasil

tidaknya seorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, hal ini

bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa

setelah mengikuti tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah

mengikuti suatu kegiatan pembelajaran, dimana tingkat keberhasilan tersebut

kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf atau kata atau simbol.[10]

3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan

Eksperimen dengan metode kuantitatif. Penelitian eksperimen adalah suatu cara

untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor yang sengaja

ditimbulkan dan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor

faktor lain yang mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud

untuk melihat akibat suatu perlakuan.[11] Memilih kelas untuk penelitian, dalam

memilih serta menetukan kelas ini dilakukan secara acak, Sampel pada penelitian ini

adalah siswa kelas IX B sebagai kelas eksperimen dan kelas IX F sebagai kelas

kontrol di SMP N 2 Grabag. Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini

adalah siswa kelas IX yang masing –masing kelas berjumlah 32 siswa..

Page 11: Penggunaan Media Pembelajaran Berbantu Video untuk ......Perangkat Keras Internet (Studi Kasus : SMP N 2 Grabag Kabupaten Magelang) 1) Wiji Utami, 2) Adriyanto J.Gundo, S.Si.,M.Pd

11

Bentuk desain penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Desaign [12].

Bentuk desain dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Nonequivalent Control Group Desaign

Kelas Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O3 - O4

Keterangan:

O1 : Pretest kelompok eksperimen sebelum diberikan perlakuan.

O2 : Posttest kelompok eksperimen setelah diberikan perlakuan.

O3 : Pretest kelompok kontrol sebelum diberikan perlakuan.

O4 : Posttest kelompok kontrol.

X : Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen

Page 12: Penggunaan Media Pembelajaran Berbantu Video untuk ......Perangkat Keras Internet (Studi Kasus : SMP N 2 Grabag Kabupaten Magelang) 1) Wiji Utami, 2) Adriyanto J.Gundo, S.Si.,M.Pd

12

Gambar 1. Alur Penelitian Pada Kelas Eksperimen &

Kontrol [13]

Tahap awal identifikasi masalah dan tujuan penelitian. Identifikasi

masalah dapat dilihat dari hasil wawancara yang dilakukan sebelum penelitian

ini dilaksanakan. Tahapan ini dilakukan untuk mengetahui proses belajar

mengajar yang selama ini dilakukan baik dari cara mengajar dan penyampaian

kepada peserta didik. Mengetahui media pembelajaran yang digunakan selama

proses pembelajaran berlangsung, serta untuk menetukan penggunaan media

pembelajaran yang cocok pada mata pelajaran TIK yaitu materi perangkat keras

internet. Data – data yang dikumpulkan seperti memilih kelas yang akan digunakan

dalam penelitian, memilih kelas untuk penelitian, dalam memilih serta menetukan

kelas ini dilakukan secara acak, kelas yang akan digunakan sebagai kelas eksperimen

Identifikasi Masalah

Kajian Pustaka

Perangkat Pembelajaran

Pembuatan RPP &

Media Pembelajaran

Pembuatan RPP & Materi

Pembelajaran

Preetest

Perlakuan pembelajaran dengan media pembelajaran

menggunakan video pembelajaran dengan metode diskusi

Posttest

Pengolah data dan Analisis Hasil Penelitian

Pembahasan Hasil Penelitian

Kesimpulan

Perlakuan pembelajaran dengan

model konvensional

Page 13: Penggunaan Media Pembelajaran Berbantu Video untuk ......Perangkat Keras Internet (Studi Kasus : SMP N 2 Grabag Kabupaten Magelang) 1) Wiji Utami, 2) Adriyanto J.Gundo, S.Si.,M.Pd

13

dan konrol adalah kelas IX b dan IX f. Dalam pemilihan kelas dan penentuan materi

pelajaran, disesuaikan dengan media yang akan digunakan yaitu multimedia dengan

video pembelajaran.

Tahap kedua yaitu kajian pustaka, dilakukan pencarian solusi yang

tepat untuk menyelesaikan masalah yang telah ditemukan. Tahap ketiga,

persiapan dan pelaksanaan penelitian. Mendesain tahapan pembelajaran yang

akan diterapkan di kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diwujudkan dalam

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), melakukan konsultasi RPP dengan

guru, menyiapkan lembar observasi untuk mengukur aktivitas proses belajar

siswa. Hal ini bertujuan agar proses pembelajaran dikelas berjalan secara

terstruktur serta pembuatan instrumen penelitian. Tahap keempat yaitu

pemberian pretest kepada siswa untuk mengetahui kemampuan awal siswa

sebelum dilakukannya perlakuan. Sebelum pretest diberikan pada siswa, pretest

harus dilakukan melalui tahap perhitungan uji validitas dan realibitas soal. Uji

ini dilakukan untuk melihat seberapa valid dan reliabel soal yang akan

diujikan. Tahap kelima dengan memberikan perlakuan pada masing-masing

kelas. Kelas kontrol diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran

konvensional sedangkan kelas eksperimen diberikan perlakuan menggunakan

media pembelajaran menggunakan video pembelajaran dan metode diskusi

kelompok. Tahap keenam pemberian posttest untuk mengetahui nilai hasil

belajar siswa setelah mendapat perlakuan. Tahap ketujuh pengolahan data dan

analisis hasil, hal ini dilakukan untuk mendapatkan sebuah kesimpulan

seberapa besar perbedaan yang terjadi pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Tahap terakhir pembahasan hasil penelitian & penarikan kesimpulan,

tahap akhir ini dilakukan untuk mengetahui apakah penelitian ini dapat tercapai

dengan baik atau tidak.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu berupa angka-angka yang

datanya akan dianalisis menggunakan statistik. Variabel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah variabel terikat dan variabel bebas. Variabel terikat dalam

penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Pengukuran hasil belajar dilihat dari hasil

pretest dan posttest. Variabel bebas penelitian ini adalah penggunaan media

pembelajaran menggunakan multimedia pada materi perangkat keras

internet.Instrumen yang digunakan wawancara, soal tes pretest-posttest dan digunakan

untuk mengetahui mengamati pelaksanaan dan perkembangan pembelajaran yang

dilakukan oleh siswa siswa selama proses pembelajaran dikelas.

Penerapan model pembelajaran diskusi diharapkan siswa yang

sebelumnya pasif di kelas karena hanya duduk dan mendengarkan namun

dengan adanya pembelajaran seperti ini siswa cenderung aktif. dapat

melakukan diskusi dengan melihat tampilan video sehingga proses belajar

mengajar yang sebelumnya terlihat pasif menjadi aktif menarik dan

menyenangkan.

Instrumen dalam penelitian ini yaitu lembar observasi keaktivan siswa dan

soal pretest-posttest yang disusun berdasarkan rekomendasi para ahli. Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: Metode observasi,

bertujuan untuk mengumpulkan data mengenai partisipasi dan keaktifan siswa dalam

Page 14: Penggunaan Media Pembelajaran Berbantu Video untuk ......Perangkat Keras Internet (Studi Kasus : SMP N 2 Grabag Kabupaten Magelang) 1) Wiji Utami, 2) Adriyanto J.Gundo, S.Si.,M.Pd

14

proses pembelajaran serta untuk mengetahui metode pembelajaran yang digunakan

guru dalam KBM. Berikut Indikator penilaian aktifitas belajar siswa.

Tabel. 2. Kisi Kisi Observasi Siswa Pembelajaran di Kelas [9]

Indikator Jenis Kegiatan Aspek yang Diamati

1 Visual activities - Siswa memperhatikan materi yang

diberikan oleh guru

2 Oral activities

- Siswa menjawab pertanyaan dari

guru.

- Siswa mengajukan pertanyaan

/mengemukakan pendapat.

3 Writing activities - Siswa mencatat yang telah diajarkan

oleh guru

4 Listening

activities

- Siswa mendengarkan dan

memperhatikan informasi yang

disampaikan oleh guru

- Siswa melakukan diskusi kelompok

Pemberian skor pada lembar observasi menggunakan skala guttman yaitu

dengan cara jika siswa tidak melakukan sesuai indikator maka diberi skor 0 dan

jika siswa melakukan kegiatan sesuai indikator diberi skor 1. Data observasi

dianalisis dengan menggunakan rumus [14]:

P =

x 100 %

Keterangan

P = Persentase

F = Frekwensi jawaban siswa

N = Jumlah siswa

Tabel 3 Kategori Persentase Observasi [13]

Kategori Persentase

Sangat Baik 80,1% - 100%

Baik 60,1% - 80,0%

Sedang 40,1% - 60,0%

Buruk 20,1% - 40,0%

Buruk Sekali 0,0% - 20,0%

4. Hasil Pembahasan

Tahap pertama sebelum tindakan yaitu melakukan observasi pada saat

proses kegiatan mengajar berlangsung dan wawancara kepada guru TIK di

SMP N 2 Grabag Kabupaten Magelang. Hasil penelitian merupakan hasil studi

lapangan untuk memperoleh data dengan teknik tes yaitu pretest dan posttes

setelah dilakukan suatu pembelajaran yang berbeda antara kelas eksperimen

Page 15: Penggunaan Media Pembelajaran Berbantu Video untuk ......Perangkat Keras Internet (Studi Kasus : SMP N 2 Grabag Kabupaten Magelang) 1) Wiji Utami, 2) Adriyanto J.Gundo, S.Si.,M.Pd

15

dan kelas kontrol. Subjek penelitian dillakukan 2 kelas yaitu kelas IX B

sebagai kelas eksperimen dan kelas IX F sebagai kelas kontrol. Kelas

eksperimen diterapkan model pembelajaran diskusi dengan video

pembelajaran. Data hasil penelitian yang digunakan adalah berbentuk skor

pretest dan skor postest.

Proses pembelajaran ini dimulai dengan guru menyampaikan materi

perangkat keras internet melalui video pembelajaran. Setelah beberapa kali

diputar siswa melihat dan memahami materi dari video pembelajaran

dilanjutkan dengan pembagian kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5-6

orang. Kemudian dari masing-masing kelompok mengerjakan soal yang sudah

ada di dalam video, dengan mendiskusikan bersama kelompoknya masing-

masing. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman

sekelompoknya dan lebih mempersiapkan dengan baik dan optimal pada saat

presentasi didepan.

Proses pembelajaran dimulai dari siswa siap untuk mengikuti pelajaran.

Guru menyampaikan tujuan belajar berdasar Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar yang hendak dicapai dalam pembelajaran. Untuk melihat

kesiapan siswa untuk belajar di kelas guru melakukan tanya jawab kepada

siswa guna untuk melihat kemampuan siswa, dan diharapkan siswa merespon

dan memberi jawaban. Sebelum mulai pelajaran Guru memberi soal pre test

untuk mengetahui data awal siswa sebelum dilakukan treatment. Guru

membagi kelompok, Setiap kelompok terdiri dari 5-6 orang. Guru menjelaskan

materi perangkat keras internet melalui video pembelajaran. Setelah selesai

memberikan materi dan beberapa kali diputar siswa melihat dan memahami

materi dari video pembelajaran. kemudian setiap kelompok mengerjakan soal

yang sudah ada di dalam video beserta kelompoknya masing-masing. Siswa

mengerjakan tugas kelompok sesuai dengan tugasnya masing-masing. Dalam

mengerjakan tugas siswa saling berdiskusi secara berkelompok tetapi tiap

siswa bertanggung jawab dengan tugas yang sudah dikerjakan, dalam hal ini

agar siswa dapat bekerja sama untuk mencapai keberhasilan kelompok serta

dapat melibatkan partisipasi siswa dalam kelompok untuk saling berinteraksi.

Siswa diwajibkan melakukan presentasi setelah tugas kelompok selesai. Dalam

Proses presentasi berlangsung kelompok yang lain saling menanggapi dari

hasil yang telah dipresentasikan kepada kelompok lain. Guru menyimpulkan

materi yang sudah dipelajari dilanjutkan dengan memberi posttest.

Pada kelompok kontrol proses pembelajaran menggunakan metode

konvensional. Peranan lebih aktif dimainkan oleh guru dan keaktifan siswa

dalam proses pembelajaran kurang karena metode ini merupakan kegiatan

mengajar yang terpusat pada guru. Guru aktif memberikan penjelasan tentang

materi, mengelola dan mempersiapkan bahan ajar, kemudian menyampaikan

kepada siswa. Sebaliknya siswa berperan pasif tanpa banyak melakukan

kegiatan, sehingga siswa merasa bosan dan kurang memperhatikan dengan

pembelajaran yang dilakukan. Guru menanggapi dengan menegur siswa agar

kembali fokus pada pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran dengan

Video pembelajaran dengan model didkusi diharapkan siswa yang sebelumnya

pasif dikelas karena hanya duduk dan mendengarkan namun dengan adanya

Page 16: Penggunaan Media Pembelajaran Berbantu Video untuk ......Perangkat Keras Internet (Studi Kasus : SMP N 2 Grabag Kabupaten Magelang) 1) Wiji Utami, 2) Adriyanto J.Gundo, S.Si.,M.Pd

16

pembelajaran seperti ini siswa cenderung aktif dan dapat melakukan diskusi

dengan melihat tampilan video yang dapat diputar sehingga proses belajar

mengajar yang sebelumnya terlihat pasif menjadi aktif, menarik dan

menyenangkan.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan proses belajar

mengajar dengan media pembelajaran dengan video sesuai dengan prinsip-

prinsip media pembelajaran dan hasil wawancara dengan guru TIK, dapat

diperoleh informasi bahwa siswa mengetahui materi tentang Perangkat Keras

Internet selain dari buku pelajaran dan LKS. Siswa lebih suka melihat materi

melalui video pembelajaran. Pada saat pembelajaran siswa yang biasanya

gaduh dikelas pada saat itu memperhatikan apa yang guru perintahkan dan

mengikuti pembelajaran dengan baik. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas

dan menarik. Siswa bertanya hal-hal yang belum ketahui proses pembelajaran

menjadi lebih interaktif. video pembelajaran dapat meningkatkan kualitas hasil

belajar siswa dan media dapat di putar dimana saja dan kapan saja. Banyak

siswa kelas eksperimen mengikuti pembelajaran dan aktif berdiskusi

dibandingkan kelas kontrol dengan metode ceramah. Siswa antusias dan

terlihat bersemangat saat proses pembelajaran.

Dari hasil wawancara dan tanggapan siswa di SMP N 2 Negeri Grabag,

pada kelas IXB proses belajar mengajar dengan menggunakan video

pembelajaran siswa lebih antusias dalam mengikuti belajar mengajar di kelas.

video pembelajaran dapat memberikan efek positif terhadap keaktifan siswa

didalam kelas karena banyak yang bertanya, saling berinteraksi kepada teman

lainnya dan antusias siswa meningkat, sedangkan pemanfaatkan video

pembelajaran ini memberikan pemahaman bagi siswa yang sebelumnya mereka

membuka catatan namun dengan melihat video pembelajaran mereka dapat

mengingat apa yang mereka lihat.

Berdasarkan data yang diperoleh,rata-rata nilai siswa belum mencapai

KKM yang telah ditentukan oleh sekolah, yaitu ≥ 75. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan antara hasil belajar siswa

yang menggunakan media pembelajaran dengan video pembelajaran dengan

model konvensional. Penelitian ini diawali dengan menganalisis kemampuan

awal siswa yang akan dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk

mengetahui kemampuan awal kedua kelas yang sama atau tidak, maka dalam

penelitian ini digunakan data pretest. Kemudian dilakukan tindakan atau

treatment yaitu model pembelajaran diskusi kelompok dengan memanfaatkan

video pembelajaran untuk kelas eksperimen, serta model konvensional untuk

kelas kontrol. Pada akhir tindakan siswa diberikan posttest untuk mengetahui

ada atau tidaknya peningkatan setelah dilakukannya perlakuan kepada kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

Hasil Pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa yang telah

dilakukan dapat dilihat pada tabel 4.

Page 17: Penggunaan Media Pembelajaran Berbantu Video untuk ......Perangkat Keras Internet (Studi Kasus : SMP N 2 Grabag Kabupaten Magelang) 1) Wiji Utami, 2) Adriyanto J.Gundo, S.Si.,M.Pd

17

Tabel 4. Hasil Presentase aktivitas Belajar Siswa kelas Eksperimen dan

Kelas Kotrol

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Indikator Presentase Kategori Presentase Kategori

1 68.75% Baik 59.3% Sedang

2 59.37% Sedang 39.03% Buruk

3 71.87% Baik 53.10% Sedang

4 62.5% Baik 56.25% Sedang

Presentase perhitungan observasi aktivitas siswa selama proses belajar

siswa dikelas Eksperimen maupun kelas kontrol ditunjukan dengan jenis

kegiatan yaitu visual activities presentase dikelas eksperimen sebesar 68.75%

dengan kategori baik. dilihat dari Siswa mempelajari materi yang sudah

diberikan oleh guru dan siswa memperhatikan materi yang diberikan oleh guru.

Sedangkan kelas kontrol 59.3% berkategori sedang. Dilihat dari siswa

mempelajari materi yang sudah diberikan oleh guru tetapi masih banyak yang

ngobrol dibelakang.. Kegiatan oral activites presentase untuk kelas

eksperimen 59.37% berkategori sedang. Dilihat dari siswa merespon dan

menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Sedangkan kelas Kontrol

39.03% berkategori sangat buruk. Dilihat ketika guru memberi pertanyaan

siswa masih kurang jelas dan masih merasa kebingungan. Kegiatan Writing

activities presentase kelas eksperimen 71.87% berkategori baik. Dapat dilihat

setelah siswa memperhatikan video yang telah diputar kemudian ada yang

kurang jelas siswa bertanya kepada guru kemudian mencatat apa yang

ditanyakan. Sedangkan kelas Kontrol 53.10% berkategori sedang. Dapat dilihat

ketika guru menjelas kan didepan kelas siswa mencatat apa yang telah

disampaikan oleh guru. Kegiatan Listening activities presentase kelas

eksperimen 62.5% berkategori baik. dapat dilihat Siswa mendengarkan dan

memperhatikan informasi yang disampaikan oleh guru, Siswa mengerjakan

tugas kelompok dan berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing.

Sedangkan kelas kontrol presentasenya 56.25% berkategori sedang, dapat

dilihat dari siswa mengerjakan tugas kelompoknya masing-masing.

Dari hasil presentase aktivitas kegiatan siswa yang dilakukan, ada

perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. dapat dilihat bahwa kelas

eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Di kelas eksperimen

presentase paling tinggi pada indikator Writing activities 71.87% dapat dilihat

berkategori baik dapat dilihat setelah siswa memperhatikan video yang telah

diputar kemudian ada yang kurang jelas siswa bertanya kepada guru kemudian

mencatat apa yang ditanyakan. Pada presentase terendah dikelas eksperimen

pada indikator oral activites 59.37% berkategori sedang, dapat dilihat ketika

siswa menjawab masih ragu-ragu. Pada kelas kontrol presentase paling tinggi

pada indikator visual activities 59.3 % dapat dilihat berkategori baik dapat

dilihat dari siswa memperhatikan guru ketika guru mengajar didepan kelas. Pada presentase terendah dikelas kontrol pada indikator oral activites 39.03%

berkategori buruk, dapat dilihat ketika guru memberi pertanyaan siswa masih

Page 18: Penggunaan Media Pembelajaran Berbantu Video untuk ......Perangkat Keras Internet (Studi Kasus : SMP N 2 Grabag Kabupaten Magelang) 1) Wiji Utami, 2) Adriyanto J.Gundo, S.Si.,M.Pd

18

kurang jelas. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan media

dengan video pembelajaran lebih baik dibandingkan dengan metode

konvensional.

Berdasarkan hasil nilai pretest dan posttest maka penelitian ini

dilakukan deskripsi data dari hasil penelitian. Deskripsi data ini menghitung

rata-rata, nilai minimum, nilai maximum dan jumlah. Dapat disimpulkan hasil

dari nilai pretest bahwa rata-rata kelas eksperimen hampir sama kelas kontrol,

namun perbedaan rata-rata kedua kelas tersebut tidak begitu jauh, yaitu rata-

rata kelas kontrol 68.44 dan rata-rata kelas ekperimen 66.25 sehingga kedua

kelas tersebut dapat dikatakan memiliki kemampuan awal yang sama. Pada

kesimpulan hasil dari nilai posttest dapat disimpulkan bahwa hasil rata-rata

kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol, hasil akhir

rata-rata pada perbedaan kedua kelas tersebut sangat signifikan sehingga

terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dan kontrol.

Tabel.5 Hasil nilai pretest dan postest

Kelas Rata-

Rata

Pretest

Rata-

Rata

Postest

Minimum

Pretest

Maximum

Pretest

Minimum

Postest

Maximum

Postest

IX B /

Eks

66.25 84.22 50 80 70 90

IX F /

Kont

68.44 70.90 50 80 50 80

Berdasarkan hasil penelitian ini, Media pembelajaran menggunakan

video dapat meningkatkan rata-rata nilai lebih tinggi dibanding yang tidak

menggunakan sehingga kelas kontrol yang tetap menggunakan metode

konvensional tetap mengalami perubahan rata-rata nilai tetapi tidak lebih tinggi

dengan kelas eksperimen yang menggunakan media pembelajaran dengan

video. Kelas eksperimen mengalami perubahan rata-rata yang signifikan.

Selain adanya model pembelajaran baru faktor lain yang mempengaruhi

meningkatnya hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yaitu media

pembelajaran yang sebelumnya hanya menggunakan powerpoint atau buku

LKS dalam menyampaikan materi tetapi dalam pembelajaran ini dapat

meningkatkan pemahaman siswa. Siswa dapat melihat video tersebut saat

pebelajaran dikelas sehingga mudah dipahami dan mudah diingat.

Berdasarkan pembahasan diatas dapat diketahui pembelajaran

menggunakan media dengan video pembelajaran dapat meningkatkan hasil

belajar siswa. Oleh karena itu, disarankan guru menggunakan media

pembelajaran dengan memanfaatkan video pembelajaran sebagai media belajar

siswa, sehingga proses belajar menjadi menyenangkan, tidak membosankan

dan perubahan hasil belajar cukup memuaskan.

5. Simpulan

Berdasarkan permasalahan yang terjadi, tujuan penelitian, hasil analisis

dan pembahasan yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa tidak

terdapat perbedaan kemampuan awal siswa dalam pembelajaran TIK materi

Page 19: Penggunaan Media Pembelajaran Berbantu Video untuk ......Perangkat Keras Internet (Studi Kasus : SMP N 2 Grabag Kabupaten Magelang) 1) Wiji Utami, 2) Adriyanto J.Gundo, S.Si.,M.Pd

19

“Perangkat keras akses internet dan intranet” pada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol. Sedangkan untuk kemampuan akhir siswa dalam

pembelajaran TIK materi “Perangkat keras akses internet dan intranet” pada

kelompok eksperimen lebih baik dari pada kelompok kontrol.

Peningkatan hasil belajar siswa kelompok eksperimen dalam

pembelajaran TIK Materi “Perangkat keras akses internet dan intranet” setelah

diterapkannya model pembelajaran diskusi dengan memanfaatkan video

pembelajaran lebih besar dari pada kelompok kontrol. Hal ini dapat dilihat dari

sikap siswa yang lebih senang dan antusias dalam mengikuti proses

pembelajaran dikelas. Selain itu media pembelajaran juga mendapat tanggapan

positif dari siswa dan dampak membantu dalam penyampaian materi dikelas.

Berdasarkan hasil uji t dengan perbandingan nilai signifikansi P(0,000) <

(0,05), maka 1 diterima. Sehingga dapat dinyatakan pengaruh signifikan dan

hipotesis dalam penelitian ini diterima. Artinya dapat disimpulkan bahwa

Penggunaan media pembelajaran berbantu video dengan metode diskusi

kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran TIK

materi perangkat keras internet di SMP N 2 Grabag.

Berdasarkan kesimpulan yang didapat, saran bagi penelitian selanjutnya

dapat melakukan penelitian dengan menggunakan metode pembelajaran yang

lebih beragam.Selain itu media yang digunakan bisa mengikuti perkembangan

yang ada, media yang sedang digemari siswa lebih diutamakan.

6. Daftar Pustaka

[1] Gagne (1977). dalam bukunya The Conditions of Learning ,Jakarta

Utara

[2] Eko putro widoyoko(2013),Evaluasi program pembelajaran

:Pustaka Pelajar seleban timur UH III/548 Yogyakarta 55167.

[3] Aria Pramudito.2013 Pengembangan Media Pembelajaran .

Universitas Negeri Yogyakarta

[4] Rahmawati Baharudin (2010) ,Keefektifan Media Belajar Berbasis

Teknologi Informasi dan Komunikasi Malang.

[5] Dwi Sarwiko (2012), Perangkat Lunak Modul Pembelajaran

Multimedia Interaktif Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan

Komunikasi (TIK) Himsya-Tech, Vol.8 No.1, Januari 2012 – ISSN

1907-2074.

[6] Bungin (2009) Metodologi Penelitian Kuantitatif karya Jakarta:

Grasindo. 2009.

[7] Depdiknas (2003) Media Pembelajaran. Jakarta : Depdiknas.

[8] Sudaryono. 2012. Statistik Probabilitas. Yogyakarta : C.V ANDI

OFFSET.

[9] Sardiman interaksi dan motifasi belajar mengajar: PT RAJA

GRAFINDO PERSADA JAKARTA

[10] Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran :Teori dan

Aplikasi. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

[11] Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Page 20: Penggunaan Media Pembelajaran Berbantu Video untuk ......Perangkat Keras Internet (Studi Kasus : SMP N 2 Grabag Kabupaten Magelang) 1) Wiji Utami, 2) Adriyanto J.Gundo, S.Si.,M.Pd

20

[12] Sugiyono. 2012. Metode Penelitian kuantitatif, Kualitatif dan R &

D.Bandung: CV. Alfabeta.

[13] Burhan.2011.Metodologi Penelitian Kuantitatif.Jakarta :PT Raja

Grafindo Persada

[14] Sugiyono. 2012. Metode Penelitian kuantitatif, Kualitatif dan R &

D.Bandung: CV. Alfabeta.