pengetahuan ibu hamil tentang gizi dengan …repository.poltekkes-kdi.ac.id/179/1/kti sumiati.pdfi...
TRANSCRIPT
i
PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI DENGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU HAMIL
DI PUSKESMAS LEPO-LEPO KOTA KENDARI
TAHUN 2016
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Kebidanan Di Politeknik Kesehatan Kendari Jurusan
Kebidanan
OLEH
SUMIATIP00324013030
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLTEKKES KEMENKES KENDARI
JURUSAN DIII KEBIDANANKENDARI
2016
ii
iii
iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Sumiati
NIM : P00324013030
Program Studi : Program Studi Diploma III Jurusan Kebidanan
Judul KTI : Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Gizi Dengan Penambahan Berat Badan Ibu Hamil di PuskesmasLepo-Lepo Kota Kendari Tahun 2016
Menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis ini benar-benar hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Kendari, 01 Juli 2016Yang Membuat Pernyataan,
SumiatiNIM. P00324013030
v
ABSTRAK
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Gizi Dengan Penambahan Berat Badan Ibu Hamil Di puskesmas Lepo-Lepo kota kendari Tahun 2016
Sumiati¹, Askrening², Wa Ode Asma Isra²
Latar Belakang : Kandungan zat gizi yang terdapat dalam makanan sangatlah penting bagi ibu hamil untuk mencegah terjadinya kekurangan gizi dan menghindari berbagai macam komplikasi seperti anemia, perdarahan dan berat badan ibu hamil tidak bertambah secara normal, Tujuan Penelitian : Mengidentifikasi Pengetahuan ibu hamil tentang gizi dengan penambahan berat badan ibu hamil di Puskesmas Lepo-Lepo kota Kendari Tahun 2016Metode Penelitian : Jenis penelitian deskriptif.: Populasi penelitian adalah Seluruh Ibu hamil di puskesmas Lepo-Lepo sebanyak 50 orang. Sampel penelitian adalah Ibu hamil sebanyak 50 orangHasil penelitian : Dari 50 responden sebagian besar memiliki pengetahuan rendah sebanyak 29 (58%), dan sebagian kecil memiliki pengetahuan tinggi sebanyak 21 (42%).kenaikan berat badan sebagian besar memiliki berat badan tidak normal sebanyak 30 (60%), dan sebagian kecil memiliki berat badan normal sebanyak 20 (40%). ibu berpengetahuan tinggi dan penambahan berat badan normal sebanyak 14 (66,7%), ibu yang berpengetahuan tinggi dan penambahan berat badannya tidak normal sebanyak 7 (33,3%). Sedangkan ibu berpengetahuan rendah penambahan berat badan normal sebanyak 6 (20,7%) dan dengan pengetahuan rendah penambahan berat badan tidak normal sebanyak 23 (79,3%).Kesimpulan Pengetahuan ibu mempengaruhi penambahan berat badan selama kehamilan
Kata kunci : Pengetahuan, Gizi Ibu Hamil, Berat Badan Ibu HamilDaftar Pustaka : 22 (2001-2015)
1. Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Kebidanan2. Dosen Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Kebidanan
vi
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
Nama : SUMIATI
Nim : P00324013030
Tempat/Tanggal Lahir : Lombe, 01 januari 1994
Suku/Bangsa : Buton/Indonesia
Jenis Kelamin : perempuan
Agama : Islam
B. Pendidikan
1. SD Negeri 01 watulea tamat tahun 2006
2. SMP Negeri 01 GU , tamat tahun 2009
3. SMA Negeri 01 GU, tamat tahun 2012
4. Sejak tahun 2013 melanjutkan pendidikan di Poltekkes Kemenkes
Kendari Jurusan Kebidanan sampai sekarang.
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
berkat limpahan Rahmat dan KaruniaNya sehingga Karya Tulis Ilmiah ini
dapat terselesaikan walaupun dalam bentuk sederhana yang merupakan
salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III Kebidanan
di Poltekes Kemenkes Kendari Jurusan Kebidanan dengan Judul
“Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Gizi dengan Penambahan Berat Badan
Ibu Hamil di Puskesmas Lepo-Lepo Tahun 2016”
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai
pihak maka penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat terwujud, untuk
itu dengan segala kerendahan hati perkenankan saya menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Petrus, SKM, M.Kes, selaku Direktur Poltekkes Kemenkes
Kendari
2. Ibu dr. Jeni Arni Harli Tombili selaku Kepala Puskesmas Lepo-Lepo
Kota Kendari
3. Ibu Halijah, SKM, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Kendari
4. Ibu Askrening SKM, M.Kes selaku pembimbing I dan ibu Waode Asma
Isra,S.SiT, M.Kes selaku pembimbing II yang penuh kesabaran dan
ketekunan memberikan dorongan, bimbingan, arahan, serta saran
dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini
viii
5. Ibu Hasmia Naningsi, SST, M.Keb selaku penguji I, ibu Aswita, S.Si.T,
MPH selaku penguji II, ibu Fitriyanti, SST, M.Keb selaku penguji III
6. Kedua orang tua dan semua keluargaku atas segala dorongan,
bantuan dan pengertiannya serta do’a yang tulus sehingga penulis
dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini
7. Semua teman-teman yang telah membantu dan memberikan motivasi
sehingga Karya Tulis Ilmiah ini berjalan lancar
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik isi, bahasa maupun materi, oleh karena itu dengan
segala kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran yang sifatnya
membangun untuk kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Akhir kata
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas jasa baik
yang diberikan dalam bentuk materiil maupun moril, semoga mendapat
rahmat dan pahala dari Allah SWT.
Kendari, Juli 2016
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................ iHALAMAN PERSETUJUAN............................................................. iiHALAMAN PENGESAHAN............................................................... iiiHALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN............................ ivABSTRAK.......................................................................................... vRIWAYAT HIDUP............................................................................... viKATA PENGANTAR......................................................................... viiDAFTAR ISI....................................................................................... ixDAFTAR TABEL................................................................................ xDAFTAR LAMPIRAN......................................................................... xiBAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1B. Perumusan Masalah .............................................................. 4C. Tujuan Penelitian ................................................................... 4D. Manfaat Penelitian ................................................................. 5E. Keaslian Penelitian ................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Pengetahuan ............................................................ 8B. Ibu Hamil ............................................................................. 17C. Kehamilan ........................................................................... 19D. Definisi Gizi ......................................................................... 22E. Konsep Dasar Teori Penambahan Berat Badan
Ibu Hamil ............................................................................. 30F. Kerangka Konsep ................................................................ 35
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ................................................................... 37B. Rancangan Penelitian ......................................................... 37C. Subyek Penelitian ................................................................ 37D. Identifikasi variabel Penelitian .............................................. 38E. Definisi Operasional Variabel ............................................... 38F. Instrumen Penelitian ............................................................ 40G. Analisa Data ........................................................................ 40H. Etika Penelitian .................................................................... 44
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .................................................................... 461. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................... 462. Hasil Penelitian .............................................................. 59
B. Pembahasan ....................................................................... 52BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................... 57B. Saran ................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 : Kebutuhan Makan Ibu Hamil/Hari ....................................28
Tabel 2 : Kecukupan dan kekurangan gizi pada ibu hamil ............ 29
Tabel 3 : Distribusi Penambahan Berat Badan................................34
Tabel 4 : Tabel 4 Definisi Operasional ............................................39
Tabel 5 : Jumlah dan jenis tenaga kesehatan di puskesmas
Lepo-Lepo kota kendari provinsi Sulawesi
Tenggara tahun 2016 .......................................................47
Tabel 6 : Distribusi Frekuensi Responden Menurut Usia Ibu
Hamil di Puskesmas Lepo-Lepo ......................................49
Tabel 7 : Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pendidikan
di Puskesmas Lepo-Lepo .................................................50
Tabel.8 : Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil
di Puskesmas Lepo-Lepo .................................................50
Tabel.9 : Distribusi Frekuensi Penambahan Berat Badan Ibu
Hamil di Puskesmas Lepo-Lepo .......................................51
Tabel.10 : Tabulasi Silang Antara Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Gizi Dengan Penambahan Berat Badan Ibu
Hamil di Puskesmas Lepo-Lepo ..........,.............................51
xi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat izin pengambilan data awal
2. Surat persetujuan responden
3. Kuisioner penelitian
4. Surat izin melakukan penelitian dari BALITBANG
5. Master table
6. Surat keterangan telah melakukan penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ibu hamil memiliki kebutuhan makanan yang berbeda dengan
ibu yang tidak hamil karena ada janin yang tumbuh didalamnya.
Kebutuhan makanan dilihat bukan hanya dalam porsi tetapi harus
ditentukan pada mutu zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan
tersebut. Untuk pertambahan maupun aktivitas janin memerlukan
makanan yang disalurkan melalui plasenta, untuk itu ibu hamil harus
mendapat gizi yang cukup untuk dirinya sendiri maupun bagi janinnya.
Maka bagi ibu hamil, kualitas maupun jumlah makanan yang biasanya
cukup untuk kesehatannya harus ditambah dengan zat-zat gizi dan
energi agar pertumbuhan janin berjalan dengan baik. Selama hamil ibu
akan mengalami banyak perubahan dalam tubuhnya agar siap
membesarkan janin yang dikandungnya, memudahkan dan untuk
memproduksi ASI bagi bayi yang akan dilahirkannya (Francin, 2005).
Banyak faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil dan janin
antara lain: kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan,
status ekonomi, pengetahuan zat gizi dalam makanan, status
kesehatan, aktifitas, suhu lingkungan, berat badan dan umur
(Proverawati Atikah dan Siti Asfuah, 2009).
2
Muliarini Prita (2010) berpendapat bahwa ibu hamil dengan
status gizi kurang dapat menyebabkan resiko dan komplikasi antara
lain : anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara
normal dan terkena infeksi. Terhadap janin kekurangan gizi pada ibu
hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat
menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal,
cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intrapartum. Hal ini didukung
oleh pendapat Waryono (2010) yang menyebutkan Kekurangan Energi
Kronis (KEK) cenderung melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR),
mengalami anemia gizi, bahkan bisa menyebabkan bayi lahir cacat.
Menurut WHO (2009) kejadian anemia berkisar antara 20%
sampai dengan 89% dengan menetapkan Hb 11 gr% sebagai
dasarnya, ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK)
besarnya 16,7%. Di Indonesia tahun 2001 didapatkan anemia gizi
pada ibu hamil mencapai 40,1%, ibu hamil yang mengalami KEK
30,87%. (Harahap, 2002).
Dari data yang didapatkan di Kantor Dinas Kesehatan
Kabupaten Kendari ibu hamil yang mengalami KEK tahun 2012 yaitu
786 kasus (13,7%) dari 5711 sasaran ibu hamil dan ibu hamil yang
mengalami anemia sebanyak 919 orang ( 16%) dari 5711 orang ibu
hamil (Dinkes Kota kendari, 2012). Di daerah pedesaan banyak
dijumpai ibu hamil dengan malnutrisi atau kekurangan gizi sekitar 33%.
Secara umum penyebab kekurangan gizi pada ibu hamil ini adalah
konsumsi makanan yang tidak memenuhi syarat gizi yang dianjurkan,
3
jarak kehamilan dan pesalinan yang berdekatan tingkat pendidikan dan
pengetahuan yang rendah, sehingga menyebabkan ibu tidak mengerti
bagaimana cara pemenuhan nutrisi yang dibutuhkan ibu selama
kehamilannya (Depkes RI, 2002).
Dari studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada bulan
januari sampai dengan bulan februari 2016 di puskesmas Lepo-Lepo ,
ibu yang memeriksakan kehamilannya di puskesmas tersebut dalam 2
bulan terakhir ini sebanyak 50 orang dan didapatkan 9 (18%) ibu hamil
yang mengalami penurunan berat badan dan 41(82%) ibu hamil yang
mengalami penambahan berat badan. ( laporan puskesmas lepo-lepo,
2016 )
Siregar (2005) berpendapat bahwa berat badan ideal calon ibu
saat mulai kehamilan (start hamil) adalah antara 45-65 kg. Jika kurang
dari 45 kg sebelum hamil sebaiknya berat badan dinaikan lebih dahulu
hingga mencapai 45 kg sebelum hamil. Sebaliknya, bila berat badan
lebih dari 65 kg harus diturunkan sampai di bawah 65 kg sebelum
hamil. Hal tersebut diberatkan oleh Thorn G (2004) yang menjelaskan
bahwa berat badan ditimbang pada kunjungan awal untuk membuat
rekomendasi penambahan berat badan pada wanita hamil dan untuk
rekomandasi kelebihan atau kekurangan berat badan. Jika berat
badan ibu berada dalam kisaran normal ketika mengandung dan
mengalami kenaikan berskala sewaktu janin tumbuh, kemungkinan ibu
menjadi lebih sehat dan mengalami sedikit masalah selama
kehamilannya.
4
Oleh sebab itu, pemeliharaan gizi semasa hamil sangat penting.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan gizi ibu
yang sedang hamil adalah sebagai berikut: pengawasan dan
pemantauan pertumbuhan janin, pencegahan dini terhadap defisiensi
gizi dan pengaturan makanan semasa hamil (Waryono, 2010).
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk
meneliti, Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Gizi Dengan Penambahan
Berat Badan Ibu Hamil Di puskesmas Lepo-Lepo kota kendari Tahun
2016
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dibuat
rumusan masalah sebagai berikut “ Pengetahuan ibu hamil tentang gizi
dengan penambahan berat badan ibu hamil di Puskesmas Lepo-Lepo
Kota Kendari Tahun 2016”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengidentifikasi Pengetahuan ibu hamil tentang gizi dengan
penambahan berat badan ibu hamil di Puskesmas Lepo-Lepo kota
Kendari Tahun 2016
5
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil tentang gizi di
Puskesmas Lepo-Lepo
b. Mengidentifikasi penambahan berat badan ibu hamil selama
masa kehamilan di puskesmas Lepo-Lepo Tahun 2016
c. Mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil dengan penambahan
berat badan ibu hamil selama masa kehamilan di puskesmas
Lepo-Lepo Tahun 2016
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk mengembangkan dan
menambah pengetahuan yang telah ada tentang hubungan antara
pengetahuan ibu hamil tentang gizi dengan penambahan berat
badan ibu hamil di puskesmas Lepo-Lepo serta dapat dijadikan
sebagai dasar untuk pendidikan selanjutnya.
2. Secara Praktis
a. Bagi Peneliti
Sebagai bahan untuk menambah pengetahuan dan wawasan
peneliti tentang manfaat asupan gizi untuk ibu hamil serta
sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di
Poltekkes Kementerian Kesehatan Kendari.
6
b. Bagi Institusi Kebidanan
Sebagai referensi bagi perpustakaan atau sebagai bahan acuan
penelitian tentang manfaat asupan gizi untuk ibu hamil.
c. Bagi Responden
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi
ibu hamil tentang manfaat gizi dalam kehamilan di puskesmas
Lepo-Lepo
d. Bagi Tempat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi BPS
untuk lebih mengetahui kebutuhan gizi ibu hamil.
e. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan
untuk mengembangkan penelitian selanjutnya tentang
pengetahuan ibu hamil tentang gizi
7
E. Keaslian Penelitian
1. Simamarta, M (2008). Hubungan Pola Konsumsi, Ketersediaan
Pangan Pengetahuan Gizi dan Status Kesehatan Dengan Kejadian
Kekurangan Energi Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil di Kabupaten
Simalungun. Penelitian ini menggunakan uji statistik Regresi
Logistik Ganda. Hasil dari penelitian menunjukan ada hubungan
yang bermakna antara pola konsumsi makanan berdasarkan
jumlah energi dan protein, ketersediaan pangan, pengetahuan visi
dan status kesehatan dengan kejadian KEK dengan OR masing-
masing (2,230; 4,565; 16,364; 3,852 dan 2,364) hubungan yang
paling dominan adalah ketersediaan pangan.
2. Budiani Retnaningsih (2009). Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Gizi Dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester III di
Puskesmas Colomadu Karanganyar. Penelitian ini menggunakan
desain cross sectional teknik sampling, sampel 55 orang, metode
kuesioner divalidasi dengan analisis data person product moment
dan rumur KR-20. Hasil penelitian data diperoleh hasiol perhitungan
menggunakan chi square dengan nilai p = 0,003, p < 0,05 sehingga
hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang gizi dengan status
gizi ibu hamil trimester III di Puskesmas Colomadu Karanganyar
signifikan bermakna nilai koefisien kontingensi 0,415 maka
hubungan ini bersifat cukup kuat.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan disajikan konsep berdasarkan tinjauan pustaka,
tentang konsep pengetahuan, konsep ibu hamil, konsep penambahan
berat badan.
A. Konsep Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan terjadi setelah
orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu,
penginderaan itu terjadi melalui panca indera manusia yaitu: indra
penglihatan, penciuman, peraba dan perasa. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
untuk membentuk tindakan seseorang (Notoadmodjo, 2003).
Pengetahuan pada dasarnya terjadi dari sejumlah fakta dan teori
yang memungkinkan seseorang untuk dapat memecahkan masalah
yang dihadapinya, pengetahuan diperoleh baik dari pengalaman
langsung maupun melalui pengalaman orang lain (Notoadmodjo,
2003).
2. Proses Pembentukan Pengetahuan
Pengetahuan atau kognitif merupakan hal yang sangat
penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behaviour).
Proses seseorang menghadapi pengetahuan menurut
9
(Notoatmodjo, 2003) bahwa sebelum orang menghadapi
perilaku baru di dalam diri seseorang terjadi proses yang berurutan,
yakni :
a. Awereness (kesadaran), dimana responden menyadari atau
mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus.
b. Interest (merasa tertarik), dimana responden mulai tertarik
dengan stimulus atau objek tersebut, disini sikap subyek sudah
mulai timbul.
c. Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik tidaknya
stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden
sudah lebih baik lagi.
d. Trial yaitu (mencoba), dimana responden mulai mencoba
melakukan sesuatu yang sesuai dengan apa yang dikehendaki
oleh stimulus.
e. Adaptian (beradaptasi), dimana responden telah berperilaku
baru yang sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan
sikapnya terhadap stimulus.
Menurut Notoadmodjo (2003), pengetahuan dalam kognitif
dibagi dalam 6 tingkatan, yaitu :
a. Tahu (know)
Diartikan sebagai mengingat materi atau obyek yang telah
dipelajari sebelumnya termasuk kedalam pengetahuan tingkat
ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari
seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah
10
diterima. Tahu ini merupakan tingkatan pengetahuan yang
paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu
tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan,
menguraikan, mendefinisikan dan menyatakan. Contoh : dapat
menyebutkan tanda-tanda kekurangan kalori dan protein pada
anak balita.
b. Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan
menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Seseorang
yang telah faham terhadap obyek atau materi harus dapat
menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan dan
meramalkan terhadap obyek yang dipelajari. Misalnya dapat
menjelaskan mengapa harus makan-makanan yang bergizi.
c. Aplikasi (Application )
Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada kondisi atau situasi yang real (sebenarnya).
Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau
penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan
sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. Misalnya
dapat menggunakan rumus statistik dalam perhitungan-
perhitungan hasil penelitian, dapat menggunakan prinsip-prinsip
siklus pemecahan masalah (problem solving cyclel) di dalam
pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan.
11
d. Analisis (Analysis)
Analisis diartikan sebagai Suatu kemampuan untuk
menjabarkan materi atau suatu obyek ke dalam komponen-
komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi dan
masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini
dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat
menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan
dan mengelompokkan.
e. Sintesis (syntesis)
Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk
meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu
bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah
suatu kemampuan untuk menyusun formulasi-formulasi yang
ada. Misalnya dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat
meringkaskan dan dapat menyesuaikan terhadap suatu teori
atau rumusan-rumusan yang telah ada.
f. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk
melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi
ataupun obyek. Penilaian-penilaian ini didasarkan pada suatu
kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-
kriteria yang telah ada. Misalnya dapat membandingkan antara
anak yang cukup gizi dengan anak yang kekurangan gizi, dan
dapat menanggapi terjadinya diare di suatu tempat. Dan dapat
12
pula menafsirkan sebab ibu-ibu tidak mau ikut Keluarga
Berencana (Notoatmodjo, 2003).
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan
wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi
yang ingin diukur dari subyek penelitian atau responden.
Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur
dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan seperti diatas
(Notoatmodjo, 2003).
3. Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2003), faktor-faktor yang
mempengaruhi pengetahuan adalah sebagai berikut :
a. Faktor Internal
1) Usia
Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat
dilahirkan sampai berulang tahun. Berdasarkan Hurlock
(2002) semakin cukup umur tingkat kematangan dan
kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan
bekerja.
2) Intelegensi
Daya membuat reaksi atau penyesuaian yang tepat dan
cepat, baik secara fisik maupun mental terhadap
pengalaman baru membuat pengalaman dan pengetahuan
yang telah dimiliki siap untuk dipakai apabila dihadapkan
pada fakta-fakta atau kondisi baru.
13
3) Pemahaman
Kemampuan seseorang untuk menjelaskan secara benar
tentang objek yang diteliti dan dapat menginterpretasikan
materi tersebut secara benar.
4) Keyakinan
Kepercayaan yang sungguh-sungguh, kepastian,
ketentuan, bagian dari agama atau religi yang berwujud
konsep-konsep yang menjadi keyakinan (kepercayaan) para
penganutnya.
5) Sistem Nilai dan Kepercayaan
Anggapan atau keyakinan bahwa sesuatu yang dipercayai
itu benar atau nyata.
b. Faktor Eksternal
Menurut Notoatmodjo (2003), ada lima faktor yang
mempengaruhi pengetahuan. Kelima faktor itu adalah sosial
ekonomi, kultur (budaya, agama), pendidikan pengalaman dan
pekerjaan.
1) Sosial ekonomi
Lingkungan sosial akan sangat mendukung tingginya
pengetahuan seseorang sedangkan ekonomi dikaitkan
dengan pendidikan. Jika ekonomi baik, tingkat pendidikan
akan tinggi sehingga tingkat pengetahuan juga akan tinggi.
2) Kultur (budaya, agama)
14
Budaya sangat berpengaruh terhadap tingkat
pengetahuan seseorang karena informasi yang baru disaring
apakah sesuai dengan budaya yang ada dan agama yang
dianut atau tidak.
3) Pendidikan
Semakin tinggi tingkat pendidikan, ia akan mudah
menerima hal-hal yang baru dan mudah pula menyesuaikan
dengan hal yang baru tersebut.
4) Pengalaman
Di sini berkaitan dengan umur individu maksudnya
adalah jika pendidikan tinggi, pengalaman akan menjadi luas
sedangkan semakin tua umur seseorang maka pengalaman
akan semakin banyak.
5) Pekerjaan
Menurut Thomas dikutip oleh Nursalam (2003) pekerjaan
adalah keburukan yang harus dilakukan terutama untuk
menunjang kehidupanya dan kehidupan keluarga. Pekerjaan
bukanlah sumber kesenangan tetapi cara mencari nafkah
yang membosankan, berulang dan banyak tantangan.
4. Sumber - Sumber Pengetahuan
Selain itu Notoatmodjo (2003) juga berpendapat bahwa ada
3 sumber informasi yang dapat menstimulasi seseorang. Ketiga
sumber informasi itu adalah media cetak, media elektronik dan
keluarga.
15
a. Media cetak
Media cetak merupakan alat / sarana informasi / pesan
kesehatan. Ada beberapa alat pesan kesehatan sebagai
berikut:
1) Rubrik atau tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalah
yang membahas tentang suatu masalah kesehatan atau hal-
hal yang berkaitan dengan kesehatan.
2) Leaflet adalah bentuk penyampaian informasi atau pesan-
pesan kesehatan melalui lembaran yang dilipat.
3) Poster adalah bentuk penyampaian informasi atau pesan-
pesan kesehatan yang biasanya ditempel di tembok-tembok,
tempat umum atau di kendaraan umum.
b. Media elektronik
Media elektronik adalah media untuk menyampaikan
pesan–pesan atau informasi kesehatan. Ada beberapa media
elektronik sebagai berikut:
1) Penyampaian Siaran Televisi
Penyampaian pesan atau informasi kesehatan melalui media
televisi dalam bentuk diskusi atau tanya jawab tentang
masalah kesehatan.
2) Penyampaian Siaran Radio
Penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan melalui
radio juga dapat bermacam-macam bentuknya antara lain
obrolan (tanya jawab dan ceramah).
16
3) Penyampaian Siaran Video
Penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan dapat
melalui video karena sebagai sarana informasi.
c. Keluarga
5. Cara Memperoleh pengetahuan
Menurut Notoadmodjo (2003) cara memperoleh kebenaran
pengetahuan sepanjang sejarah, dapat dikelompokkan menjadi 2
yaitu:
a. Cara Tradisional
Cara-cara penemuan pengatahuan pada periode ini antara lain :
1) Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan
kemungkinan tersebut tidak berhasil dicoba kemungkinan
yang lama.
2) Cara kekuasaan (otoritas)
Dimana pengetahuan diperoleh berdasarkan pada
kekuasaan, baik otoritas tradisi, otoritas pemerintah, otoritas
pemimpin, maupun otoritas ahli ilmu pengetahuan.
3) Berdasarkan pengalaman
Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali
pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan
permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu.
4) Melalui jalan pikiran
Manusia telah mampu menggunakan penalarannya
dalam memperoleh pengetahuan.
17
b. Cara modern dalam memperoleh pengetahuan.
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan
pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah, cara ini
disebut dengan metode penelitian ilmiah atau lebih populer lagi
metodologi penelitian.
B. Ibu Hamil
1. Definisi
Ibu adalah orang tua perempuan seorang anak baik melalui
hubungan biologis maupun sosial, umumnya ibu mempunyai
peranan penting dalam membesarkan anak, dan panggilan ibu
dapat diberikan untuk perempuan yang bukan orang tua kandung
(biologis) dari seseorang yang mengisi peranan ini karena adopsi)
atau ibu tiri (istri ayah biologis anak) (Anonim, 2005).
Selain itu panggilan ibu dalam bahasa Indonesia juga dapat
ditujukan kepada perempuan asing yang relatif lebih tua dari pada
si pemanggil atau panggilan hormat kepada seorang wanita, tanpa
memperdulikan perbedaan usia (Anonim, 2005).
Kehamilan adalah suatu proses pembuahan dalam rangka
melanjutkan keturunan sehingga menghasilkan janin yang tumbuh
didalam rahim seorang wanita (Waryono, 2010)). Konsepsi dapat
terjadi jika beberapa kriteria berikut dipenuhi, antara lain; senggama
harus terjadi pada bagian siklus reproduksi wanita yang tepat,
ovarium wanita harus melepaskan ovum, pria harus mengeluarkan
18
sperma yang cukup normal dan sehat selama ejakulasi dan tidak
ada barier atau hambatan yang mencegah sperma mencapai
penetrasi dan membuahi ovum (Sarwono, 2006).
Ibu hamil adalah seorang yang sedang dalam masa
kehamilan (Anonim, 2010).
2. Istilah Ibu dalam kehamilan
Menurut Sarwono (2006) ada sembilan istilah dalam
kehamilan, yaitu:
a. Seorang gravida adalah wanita yang hamil
b. Seorang primi gravida adalah wanita yang hamil pertama kali
hamil
c. Seorang secundi gravida adalah wanita yang hamil kedua
kalinya
d. Seorang multi gravida adalah wanita yang sudah beberapa kali
hamil
e. Seorang primipara adalah wanita yang telah melahirkan
seorang anak, yang cukup besar untuk hidup di dunia luar
(matur atau premature).
f. Wanita Multipara tua adalah seorang wanita yang telah
melahirkan lebih dari seorang anak.
g. Seorang grande multipara adalah wanita yang telah melahirkan
5 orang anak atau lebih. Pada seorang grande multipara
biasanya lebih banyak penyulit dalam kehamilan dan persalinan.
19
h. Seorang parturient adalah wanita yang sedang dalam
persalinan.
i. Seorang puerperal adalah wanita dalam masa nifas.
C. Kehamilan
Menurut Sarwono (2006) lamanya kehamilan, mulai dari ovulasi
sampai partus kira-kira 280 hari (40 minggu),dan tidak lebih dari 300
hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu ini disebut kehamilan matur
(cukup bulan). Bila kehamilan lebih dari 43 minggu disebut kehamilan
postmatur. Kehamilan antara 28 minggu sampai dengan 36 minggu
disebut kehamilan prematur.
Menurut Waryono (2010) kehamilan dibagi menjadi 3 bagian;
1. Kehamilan pada trimester 1 (0-12 minggu)
2. Kehamilan pada trimester ke 2 (sampai dengan usia 28 minggu)
3. Kehamilan pada trimester 3 (sampai dengan usia 40 minggu).
Menurut Sarwono (2006) pada wanita hamil terdapat beberapa
tanda atau gejala, antara lain sebagai berikut:
1. Gejala kehamilan tidak pasti
a. Amenorea (tidak terdapat haid), penting diketahui tanggal hari
pertama haid terakhir untuk menentukan usia kehamilan dan
taksiran partus.
b. Nausea (enek) dengan atau tanpa vomitus (muntah). Sering
terjadi pada pagi hari pada bulan-bulan pertama kehamilan,
disebut morning sicknes.
20
c. Mengidam (menginginkan makanan makanan dan minuman
tertentu).
d. Konstipasi/ obstipasi, disebabkan penurunan peristaltic usus
oleh hormone steroid.
e. Sering kencing, terjadi karena kandung kemih pada bulan-bulan
pertama kehamilan tertekan uterus yang mulai membesar.
Gejala ini akan mulai berkurang perlahan-lahan, lalu timbul lagi
pada akhir kehamilan.
f. Pingsan dan mudah lelah. Pingsan sering dijumpai bila berada
ditempat ramai pada bulan-bulan pertama kehamilan, lalu hilang
setelah kehamilan 18 minggu.
g. Anoreksia (tidak nafsu makan).
2. Tanda kehamilan tidak pasti
a. Pigmentasi kulit. Terjadi kira-kira minggu ke-12 atau lebih,
timbul di pipi, hidung, dan dahi dikenal sebagai cloasma
gravidarum. Terjadi karena pengaruh hormon plasenta yang
merangsang melanofor dan kulit.
b. Leukorea. Sekret serviks meningkat karena pengaruh
peningkatan hormone progesterone.
c. Epulis (hipertrofi papilla gingival). Sering terjadi pada trimester
pertama kehamilan.
d. Perubahan payudara. Payudara mejadi tegang dan membesar
karena pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang
duktuli dan alveoli payudara. Daerah areola menjadi lebih hitam
21
karena deposit pigmen berlebihan. Terdapat colostrum bila
kehamilan lebih dari 12 minggu.
e. Pembesaran abdomen terlihat jelas setelah kehamilan 14
minggu.
f. Suhu basal meningkat terus antara 37,2-37,8 derajat celcius
g. Perubahan organ-organ dalam pelvik:
h. Tanda hegar, segmen bawah uterus lembek pada perabaan.
i. Tanda Chadwick, vagina livid terjadi kira-kira minggu ke-6.
j. Tanda Picaseck, uterus membesar ke salah satu jurusan.
k. Tanda Braxton-Hick : uterus berkontraksi bila dirangsang.
Tanda ini khas untuk uterus pada masa kehamilan.
l. Tes kehamilan untuk pemeriksaan hormon korionik
gonadotropin (hcg) dalam urin.
3. Tanda pasti kehamilan
a. Bagian-bagian kecil dari janin bisa diraba
b. Terdengar denyut jantung janin (DJJ)
c. Dapat dirasakan gerakan janin dan ballotemen
d. Dengan ultrasonografi (scanning) dapat diketahui ukuran
kantong janin, panjangnya janin (crown-rump), dan diameter
biparietalis hingga dapat diperkirakan tuanya kehamilan, dan
selanjutnya dapat dipakai untuk menilai pertumbuhan janin.
22
D. Definisi Gizi
Kata gizi berasal dari bahasa Arab “ghidza”, dalam bahasa latin
oenutrirea artinya makanan atau zat makanan sehat.
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan
yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi,
transportasi, penyimpanan metabolisme, dan pengeluaran zat-zat yang
tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan
fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan energi (Proverawati
dan Asfuah, 2009).
Gizi adalah makanan yang dapat memenuhi kesehatan atau
Gizi adalah Zat-zat yang diperlukan tubuh yang berasal dari makanan
(Waryono, 2010).
1. Makanan
Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-
zat dan unsur-unsur ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat
gizi oleh tubuh, yang berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh.
2. Keadaan Gizi
Keadaaan akibat dari keseimbangan antara konsumsi dan
penyerapan zat gizi dan penggunaan zat-zat gizi tersebut, atau
keadaan fisiologi akibat tersedianya zat gizi dalam seluler tubuh.
3. Status Gizi (Nutrition Status)
Ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel
tertentu, perwujudan dari nutrisi dalam bentuk variabel tertentu.
4. Malnutrition (Gizi salah, Malnutrisi)
23
Keadaan patologis akibat kekurangan atau kelebihan secara
relatif maupun absolut satu atau lebih zat gizi.
Ada 4 bentuk mal nutrisi:
a. Under nutrition : kekurangan konsumsi pangan secara relatif
atau absolut untuk periode tertentu.
b. Specific Deficiency : kekurangan zat gizi tertentu, misalnya
kekurangan Vitamin A, Fe, dll.
c. Over Nutrition : kelebihan konsumsi pangan untuk periode
tertentu.
d. Imbalance: karena disporsisi zat gizi.
1. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Menurut Proverawati dan Asfuah (2009), masa kehamilan
merupakan masa yang sangat menentukan kualitas sumber daya
manusia di masa depan, karena tumbuh kembang anak sangat
ditentukan kondisinya dimasa janin dalam kandungan, untuk itu
sebaiknya ibu hamil harus memenuhi kebutuhan gizi sebagai
berikut:
a. Kebutuhan energi
Berdasarkan rekomendasi yang dilakukan oleh NRC
(National Research Council) bagi wanita yang berumur 25-50
tahun pemberian tambahan energi sebanyak 2000 Kkal/hari.
Sedangkan bagi ibu yang sedang hamil memerlukan 2300
24
Kkal/hari. Sumber energi bisa didapat dengan mengkonsumsi
beras, jagung, gandum, ubi jalar, ubi kayu, dan sagu.
b. Karbohidrat
Ibu hamil memerlukan karbohidrat sekitar 1.500 kalori.
Bahan makanan yang merupakan sumber karbohidrat adalah
padi-padian dan produk olahan lainnya, juga kentang, umbi dan
jagung.
d. Protein
Secara keseluruhan jumlah protein yang diperlukan
selama kehamilan ini yaitu kurang lebih 60-76 gram setiap hari
atau sekitar 925 gram dari total protein yang dibutuhkan selama
kehamilan, Sumber protein terdapat pada: daging, ikan, telur,
unggas, kerang, maupun kacang-kacangan seperti tahu, tempe,
oncom dan selai kacang.
e. Zat besi
Zat besi juga merupakan kebutuhan gizi ibu hamil yang
tidak bisa dikesampingkan. Zat besi mengurangi terjadinya
anemia juga berperan dalam pembentukan sel darah merah
hemoglobin (yang mengangkut oksigen dalam tubuh) terdapat
pada daging, ikan dan hati.
f. Asam folat
Asam folat dibutuhkan ibu hamil untuk perkembangan
janin dan mencegah kecacatan pada otak dan tulang belakang,
Juga mencegah bayi lahir prematur. Asam folat banyak terdapat
25
pada sayuran hijau, jus jeruk, kacang- kacangan, dan juga
gandum.
g. Kalsium
Kalsium berperan pada proses pembentukan tulang dan
gigi janin. Produsen kalsium yang paling baik adalah susu, keju
yogurt, ikan dan teri
h. Vitamin C
Vitamin C, dibutuhkan ibu hamil karena mengandung
banyak anti oksidan yang berguna melindungi jaringan organ
tubuh dari kerusakan serta mengirimkan sinyal kimia ke otak.
Bagi ibu hamil, gizi ibu hamil yang diperlukan dari vitamin C
sebanyak 85g per harinya.
i. Vitamin A
Vitamin A juga dibutuhkan ibu hamil untuk kelengkapan
gizinya. Vitamin A berfungsi pada imunitas, penglihatan dan
tumbuh kembang janin. Vitamin A ada pada sayuran berwarna
kuning atau hijau, kuning telur.
j. Selain itu, gizi ibu hamil lainnya yang dibutuhkan antara lain
vitamin B1, B2, asam pantotenat, niasin (vit B3 yang larut dalam
air). Juga vitamin B6 dan B12 yang berperan dalam
pembentukan sel-sel darah merah, DNA dan metabolisme asam
amino.
26
k. Vitamin D
Vitamin D berguna untuk pembentukan tulang karena
penyerapan kalsium. Contoh: sardine dan makarel, telur dan
produk susu lainnya, serta makanan yang diperkaya seperti
margarin atau sereal.
l. Iodium
Iodium dalam tubuh ibu hamil diperlukan sebanyak 175mg/
hari selama kehamilan, ini berfungsi untuk menaikkan
metabolism basal.
m. Magnesium
Magnesium dari ibu hamil diperlukan guna untuk
metabolisme energi dan protein, aktivitas enzim, penguat otot
tubuh.
2. Prinsip makanan yang baik selama kehamilan
Menurut Proverawati dan Asfuah (2009), beberapa prinsip
makanan yang baik selama kehamilan:
a. Merubah cara makan, meskipun sudah makan dengan baik, ibu
hamil sebaiknya membutuhkan lebih banyak konsumsi protein,
kalori (untuk energi). Vitamin dan mineral seperti asam folat dan
zat besi untuk perkembangan bayi.
b. Menghindari makanan yang dapat membahayakan ibu dan janin
seperti: daging dan telur mentah, keju lunak, alkohol juga kafein
c. Menghindari diet selama kehamilan, kehamilan bukan masa
yang tepat untuk diet, hanya akan membahayakan ibu dan bayi
27
d. Makan dengan porsi kecil tapi sering, pada trimester pertama
biasanya terdapat keluhan mual muntah (morning sickness),
cobalah atasi dengan makan dengan porsi kecil tapi sering,
hindari makanan pedas dan berminyak.
e. Minum vitamin ibu hamil secara teratur.
f. Minum air yang cukup gelas sehari.
g. Makan makanan yang berserat, buah-buahan dan sayuran.
Tabel 1 Kebutuhan Makan Ibu Hamil/Hari
Bahan Makana
n
Wanita Dewasa
Tidak HamilTri Wulan I
Tri Wulan II
Tri Wulan III
Nasi 3 ½ Piring 3 ½ Piring 3 ½ Piring 3 ½ PiringIkan 1 ½ potong 1 ½
potong1 ½ potong
1 ½ potong
Tempe 3 Potong 3 Potong 3 Potong 3 PotongSayuran 1½ Mangkok 1½
Mangkok1½ Mangkok
1½ Mangkok
Buah 2 potong 2 potong 2 potong 2 potongGula 5 sdm 5 sdm 5 sdm 5 sdmSusu - 1 Gelas 1 Gelas 1 GelasAir 4 Gelas 4 Gelas 4 Gelas 4 Gelas
Sumber : Depkes, 2002
Tabel 2 kecukupan dan kekurangan gizi pada ibu hamil
Bagian tubuh Tanda cukup gizi Tanda kurang giziKeadaan umum
- Gesit, responsible
Lesu, apatis
Berat badan - Normal sesuai tinggi dan bentuk tubuh
Lebih kurang (sering kurang)
Postur - Tegak, tungkai lengan lurus
Bahu menurun, dada cekung, bungkuk
Otot - Kuat, kenyal, sedikit lemak di bawah kulit
Lemah, jalan tidak tegak
28
Pencernaan - Nafsu makan baik
Kurang nafsu makan, pencernaan kurang baik, diare, sembelit
Jantung - Detak dan tekanan normal
- Tekanan darah normal sesuai usia
Detak jantung tak ada, bising, cepat, irama abnormal, tekanan darah meningkat
Vitalitas umum
- Ketahanan baik, energik, cukup tidur, penuh semangat
Mudah letih, kurang tenaga, mudah mengamuk, lesu
Rambut - Mengkilat, keras, tak mudah rontok, kepala normal
Seperti serabut, tak mengkilau, kurus, jarang, mudah rontok,
Kulit - Licin cukup lembab, warna segar
Kasar, kering, pucat banyak pigmen, kering bintik-bintik merah
Muka dan leher
- Warna sama, licin tampak sehat
Keabuan, bersisik, bengkak, kehitaman dibawah mata, sisik di sekitar hidung dan mulut
Bibir - Licin, warna bagus, lembab tidak bengkak
Kering, bersisik, merah dan bengkak, luka disudut bibir serta bibir pecah-pecah
Mulut - Tidak luka dan selaput merah
Bengkak dan mulut kotor
Gusi - Merah normal tak ada perdarahan
Mudah berdarah
Lidah - Merah normal, licin, tidak ada luka
Bengkak, merah tua, jomgot membesar atau mengecil
Gigi - Tak berlubang, tidak nyeri, mengilat lurus dagu normal bersih tidak ada perdarahan
Lubang dan tambal, ompong, posisi tak beraturan
Mata - Bersinar, bersih, selaput besar merah tidak ada perdarahan
Selaput dalam mata pucat, merah
Kelenjar - Tidak ada pembesaran
Pembesaran gondok
29
Kuku - Keras dan kemerahan
Bentuk seperti sendok dan apuh
Tungkai - Kaki tidak bengkak
Bengkak, nyeri betis, lemah
Sumber : makanan sehat untuk ibu hamil (Farida, 2004)
3. Dampak gizi kurang pada ibu hamil
Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan
menimbulkan masalah baik pada ibu maupun janin, seperti
diuraikan di bawah ini:
a. Terhadap ibu, gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan
resiko dan komplikasi pada ibu antara lain: anemia,
pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal
dan terkena penyakit.
b. Terhadap persalinan, pengaruh gizi kurang terhadap proses
persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama,
prematur, pendarahan setelah persalinan serta persalinan
dengan operasi cenderung meningkat.
c. Terhadap janin, kekurangan gizi pada ibu hamil dapat
mempengaruhi proses pertumbuhan janin, dapat menimbulkan
keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat
bawaan, anemia pada bayi asfiksia intrapartum, mati dalam
kandungan, lahir dengan BBLR (Waryono, 2010).
30
E. Konsep Dasar Teori Penambahan Berat Badan Ibu Hamil
1. Definisi Penambahan
Di dalam Kamus besar Bahasa Indonesia (2002), dijelaskan
bahwa penambahan adalah cara, proses, perbuatan
menambahkan.
2. Definisi Berat Badan
Berat Badan adalah ukuran antropometrik dimana merupakan
hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan yang ada pada
tubuh antara lain otot, tulang, lemak, cairan tubuh dan lain-lain
(Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2002).
3. Definisi Penambahan Berat Badan Ibu Hamil
Penambahan Berat Badan Ibu Hamil adalah kenaikan berat
badan kumulatif ibu selama kehamilan (Ikatan Dokter Anak
Indonesia, 2002).
Menurut Waryono (2010) ada beberapa cara yang dapat
digunakan untuk mengetahui gizi ibu hamil antara lain :
a. Memantau pertambahan berat badan selama hamil.
b. Mengukur lingkar lengan atas.
c. Mengukur kadar Hb, pertambahan berat badan ini djuga
sekaligus bertujuan memantau pertumbuhan janin, pengukuran
lila dimaksudkan untuk mengetahui apakah seseorang
menderita KEK, sedangkan pengukuran kadar Hb untuk
mengetahui kondisi ibu apakah menderita anemia gizi atau
tidak.
31
Berat badan merupakan pilihan utama karena berbagai
pertimbangan, antara lain:
a. Parameter yang paling baik, mudah terlihat perubahan dalam
waktu singkat karena perubahan-perubahan konsumsi makanan
dan kesehatan
b. Memberikan gambaran gizi sekarang dan kalau dilakukan secara
periodik memberikan gambaran yang baik tentang pertumbuhan.
c. Merupakan ukuran antopometri yang sudah dipakai secara
umum dan luas di Indonesia sehingga tidak merupakan hal yang
memerlukan penjelasan secara meluas
d. Ketelitian pengukuran tidak banyak dipengaruhi oleh
keterampilan pengukur.
4. Distribusi Pertambahan Berat Badan Selama Kehamilan
Menurut (Proverawati dan Asfuah, 2009) adanya kehamilan
maka akan terjadi penambahan berat badan yaitu sekitar 12,5 kg.
Berdasarkan Huliana peningkatan tersebut adalah sebanyak 15%
dari sebelumnya. Proporsi pertambahan berat badan tersebut dapat
dilihat seperti di bawah ini:
a. Janin 25-27%
b. Placenta 25%
c. Cairan amnion 6%
d. Ekspansi volume darah 10%
e. Peningkatan lemak tubuh 25-27%
f. Peningkatan cairan ekstra seluler 13%
32
g. Pertumbuhan uterus dan payudara 11%
Menurut (Waryono, 2010) Kondisi fisik dan kenaikan berat
badan normal bagi wanita hamil pada setiap trimester, sebagai
berikut :
a. Trimester I (0-12 minggu)
Umumnya nafsu makan ibu berkurang, sering timbul rasa
pusing, mual dan ingin muntah. Pada kondisi ini, ibu harus tetap
berusaha untuk makan dengan porsi makan kecil tetapi lebih
sering agar janin dapat tumbuh. Kenaikan berat badan
Trimester I normalnya adalah 0,7-1,4 kg
b. Trimester II (sampai dengan usia 28 minggu)
Nafsu makan sudah pulih kembali, kebutuhan makan harus
diperbanyak maka makanan yang baik diberikan 3 kali sehari
ditambah 1 kali makanan selingan, hidangan lauk pauk hewan
seperti telur, ikan, daging, hati. Kenaikan berat badan Trimester
II normalnya adalah 6,7-7,4 kg
c. Trimester III (sampai dengan usia 40 minggu )
Nafsu makan sangat baik, tetapi jangan berlebihan bila ibu
hamil memiliki berat badan lebih, maka makanlah yang
mengandung sumber energi dan lemak harus dikurangi dan
memperbanyak mengkonsumsi sayur dan buah yang segar.
Kenaikan berat badan Trimester III normalnya adalah
12,7-13,4 kg
33
Tabel 3 Distribusi Penambahan Berat Badan
Komponen Kandungan
BB 10 mgg
BB 20 mgg
BB 30 mgg
BB 40 mgg
Berat janin 5 300 1500 3300Ari-ari 20 170 430 650Cairan ketuban 30 250 600 800Pembesaran rahim
135 600 810 900
Pembesaran payudara
35 180 360 400
Penambahan volume darah
100 600 1300 1250
Cadangan makanan ibu
325 1900 3500 5200
Total 650 4000 8500 12500(Sumber:Paath, E.2004)
34
F. Kerangka Teori
Faktor Internal yang mempengaruhi pengetahuan:
1. Usia
2. Intelegensi
3. Pemahaman
4. Keyakinan
5. Sistem nilai kepercayaan
Faktor Eksternal yang mempengaruhi pengetahuan:
1. Sosial Ekonomi
Faktor yang mempengaruhi berat badan:
1. Kebiasaan2. Status ekonomi3. Pengetahuan4. Status kesehatan5. Aktivitas 6. Suhu Lingkungan7. Umur
35
G. kerangka konsep
Keterangan :
: variabel bebas
: variabel terikat
Penambahan berat badan ibu hamil
Pengetahuan ibu hami tentang gizi
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan adalah penilitian deskriftif untuk
memperoleh gambaran tentang pengetahuan ibu hamil tentang gizi
dengan penambahan berat badan ibu hamil (Notoatmodjo, 2005).
B. Waktu dan Tempat Penelitian.
1. Waktu
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan juni – juli tahun
2016
2. Tempat
Penelitian telah dilaksanakan di puskesmas Lepo-Lepo Kota
Kendari Tahun 2016
C. Subjek Penelitian
1. Populasi
Pada penelitian ini populasinya adalah Seluruh Ibu hamil
yang periksa di puskesmas Lepo-Lepo sebanyak 50 orang.
37
2. Sampel dan Besar Sampel
Pada penelitian ini besarnya sampel adalah Seluruh Ibu hamil
yang periksa di puskesmas Lepo-Lepo Kota Kendari sebanyak 50
orang.
3. Cara Penentuan dan Pengambilan Sampel (Sampling)
Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari
populasi untuk dapat mewakili populasi. Tehnik sampling
merupakan suatu cara yang ditempuh dalam pengambilan sampel,
agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan
keseluruhan objek penelitian (Nursalam, 2001). Pada penelitian ini
tehnik pengambilan sampling adalah tehnik total sampling, yaitu
cara memilih sampel dengan mengambil semua anggota populasi
menjadi sampel (Setiawan dan Saryono, 2010).
D. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri,
sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian
tentang sesuatu konsep pengertian tertentu, misalnya umur, jenis
kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan,
pendapatan, penyakit, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2005).
38
E. Definisi operasional Variabel
Definisi Operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik
yang diamati dari suatu yang didefinisikan tersebut (Nursalam, 2003).
Tabel 4 Definisi Operasional
VariabelDefinisi
Operasional
Parameter Alat UkurSkala Ukur
Kriteria
Variabel independen : pengetahuan ibu hamil tentang gizi
Segala sesuatu yang diketahui ibu tentang gizi
Ibu hamil dapat mengetahui: 1. Pengertian
tentang gizi
2. Makanan apa yang mengandung Gizi
3. Pentingnya Gizi
4. Bagaimana Tanda-tanda kecukupan Gizi
5. Akibat Kekurangan Gizi
6. Prinsip makanan yang baik selama hamil
Kuesioner
Nominal
Pengetahuan Tinggi ≥ mean Pengetahuan Rendah < mean
Variabel dependen : Penambahan Berat Badan Ibu Hamil
Selisih BB diantara sebelum hamil dan saat pengukuran
Kurang/ Normal/ lebih Hasil Penimbangan Berat Badan
Buku KIA dan timbangan
Nominal
1. Pada Timester I: Kenaikan BBNormal:0,7-1,4 kgTidak normal : < 0,7 - >1.4 Kg
2.
39
ada Trimester II: Kenaikan BB Normal:6,7-7,4 KgTidak normal :< 6,7 - >7,4 kg
3. Pada Trimester III : K enaikan BB Normal :12,7-13,4 KgTidak normal ;< 12,7 ->13,4
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat- alat yang akan digunakan untuk
pengumpulan data. Instrumen ini dapat berupa kuesioner, formulir
observasi, formulir-formulir lain yang berkaitan dengan pencatatan
data dan sebagainya (Notoatmodjo, 2005).
Instrumen atau alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Kuesioner untuk mengumpulkan data tentang pengetahuan ibu
tentang Gizi.
2. Buku KIA untuk mengetahui selisih penambahan berat badan
antara sebelum hamil dengan selama hamil.
3. Timbangan untuk menimbang berat badan ibu hamil saat datang
periksa.
40
G. Analisa Data
1. Pengumpulan data
a. Proses Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu proses pendataan kepada
subyek dan proses pengumpulan karakteristik subyek yang
diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam, 2003).
1) Pengumpulan data untuk variabel pengetahuan ibu hamil
tentang gizi dengan cara membagikan kuesioner secara
tertulis langsung kepada responden yang berisi pertanyaan-
pertanyaan tentang: pengertian tentang gizi, makanan apa
yang mengandung gizi, bagaimana tanda-tanda kecukupan
gizi, akibat kekurangan gizi, prinsip makanan yang baik
selama hamil.
2) Pengumpulan data tentang berat badan ibu hamil berasal
dari data primer yaitu ibu hamil yang datang langsung
dilakukan penimbangan berat badan. Kemudian data
tersebut dimasukkan di buku KIA.
3) Pengumpulan data tentang penambahan berat badan ibu
hamil berasal dari data sekunder yaitu dengan melihat
selisih Berat Badan sebelum hamil dan selama hamil pada
buku KIA pada saat pasien melakukan pemeriksaan ANC.
41
2. Pengolahan Analisa Data
a. Editing, yaitu melakukan pengecekan tentang kemungkinan
kesalahan pengisian daftar pertanyaan dan keserasian
informasi
b. Coding, yaitu cara penyederhanaan jawaban yang dilakukan
dalam bentuk simbol-simbol (kode) tertentu untuk setiap
jawaban, pengkodean untuk benar salah bisa menggunakan
tanda centang
c. Scoring, adalah penentuan score, dalam penelitian ini
menggunakan skala ordinal. Oleh karena itu hasil kuesioner
yang telah di isi bila benar diberi skor 1 dan bila salah diberi
skor 0. kemudian diprosentasikan dengan cara jumlah jawaban
benar dibagi jumlah soal dikalikan 100%.
d. Tabulating, yaitu proses pengelompokkan jawaban-jawaban
yang serupa dan menjumlahkannya dengan cara teliti dan benar
(Setiawan dan Saryono, 2010).
3. Teknis analisis data
a. Pengolahan data umum
Data demografi yang didapat akan digunakan sehingga
pertimbangan penelitian dalam menilai karakteristik responden.
Data yang akan dianalisa dengan menggunakan rumus
prosentase sebagai berikut:
42
Keterangan :
P = Prosentasi yang dicari
= Jumlah frekuensi
N = Jumlah responden
b. Pengolahan Data Khusus
1. Pengetahuan (Variabel independent)
Data pengetahuan ibu hamil tentang gizi diolah
dengan cara menghitung jumlah jawaban yang benar, dan
jumlah jawaban yang salah, kemudian dipresentase untuk
mengetahui kemampuan ibu dalam menjawab pertanyaan
tentang pengetahuan ibu hamil mengenai gizi yang dihitung
dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
N : persentase jawaban yang benar
SP : skor perolehan
SM : skor maksimal
2. Pengumpulan data tentang berat badan ibu hamil berasal
dari data primer yaitu ibu hamil yang datang langsung
dilakukan penimbangan berat badan. Kemudian data
tersebut dimasukkan ke dalam buku KIA.
43
3. Sedangkan data tentang Selisih Penambahan Berat Badan
antara sebelum hamil dengan hasil pengukuran berat badan
terakhir didapat dari data sekunder yang diambil dari buku
KIA yang berupa isian penambahan berat. Dengan Kriteria:
Pada Timester I : Kenaikan BB Normal 0,7-1,4
PadaTrimester II : Kenaikan BB Normal 6,7-7
Pada Trimester III : Kenaikan BB Normal 12,7-13,4
H. Etika Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian, peneliti mendapat
rekomendasi dari ketua juruan DIII kebidanan poltekkes kemenkes
kendari, Setelah mendapatkan ijin tersebut penelitian dilaksanakan
dengan memperhatikan prinsip penelitian sebagai berikut:
1. Lembar Persetujuan (Informed consent)
Lembar persetujuan diedarkan kepada responden dengan
memberi penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian yang
akan dilakukan, serta menjelaskan manfaat yang akan diperoleh
bila bersedia menjadi responden. Tujuan responden agar
mengetahui dampak yang akan terjadi selama pengumpulan data.
Jika subyek bersedia menjadi responden, maka harus
menandatangani lembar persetujuan.
44
2. Tanpa nama (Anonimity)
Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak
mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data yang
diisi oleh subyek dan berisi nomer dan kode tertentu.
3. Kerahasiaan (confidentiality)
Kerahasiaan subyek dijamin oleh peneliti. Hanya kelompok
data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil
penelitian.
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini peneliti akan menyajikan hasil dan pembahasan dari
pengumpulan data mengenai “Pengetahuan ibu hamil tentang gizi dengan
penambahan berat badan ibu hamil di Puskesmas Lepo-Lepo Kota
Kendar Jumlah responden yang diteliti sebanyak 50 responden dengan
metode Total Sampling.
Pada pembahasan bab ini dikelompokan menjadi data umum
dan data khusus. Data umum yang menyajikan data tentang usia dan
pendidikan. Data khusus akan menyajikan data tentang pengetahuan
responden tentang gizi dan penambahan berat badan ibu hamil. Hasil
penelitian sesuai dengan tujuan penelitian ini, baik tujuan umum maupun
tujuan khusus dengan hasil sebagai berikut:
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini di Puskesmas Lepo-Lepo Kota Kendari
Pengambilan sampel telah ditentukan sebanyak 50 responden yaitu
semua ibu hamil yang datang periksa di Puskesmas Lepo-Lepo
Kota Kendari Pengisian kuesioner dilakukan sendiri oleh responden
dan diberikan langsung ke responden. jika ada hal yang belum
jelas, responden dapat menanyakan langsung kepada peneliti.
46
Puskesmas Lepo–Lepo merupakan puskesmas perawatan
(kebidanan dan unit gawat darurat).Puskesmas Lepo–Lepo terletak
di Jl. Christina M. Tiahahu No. 117, RT 02/RW 01 Kelurahan Lepo–
Lepo ,Kecematan Baruga, Kota Kendari Puskesmas Lepo–
Lepo,Wundudopi, Baruga dan Watubangga dengan luas wilayah
kerja + 13.130 Ha Btas–Batas Wilayah Kerja Puskesmas Lepo –
Lepo adalah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Kecematan Wua–Wua dan Kecematan
Kadia
b. Sebelah Timur : Kecematan Poasia
c. Sebelah Selatan : Kecematan Konda (Kab. Konsel)
d. Sebelah Brat : Kecematan Mandonga (Kota Kendari )
Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Lepo–Lepo
pada tahun 2016 sebanyak 20.981 jika engan rincian sebagai
berikut: Kelurahan Lepo–Lepo 4.611 jiwa (21, 98%), Kelurahan
Wundudopu 3.391 jiwa (16, 16%), kelurahan Baruga 8.081 jiwa
(38.51%). Dan Kelurahan Watubangga 4.898 jiwa (23,34%).
Jumlah tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas
Lepo-Lepo pada Tahun 2016 sebanyak 140 orang yang terdiri dari
tenaga medis, tenaga paramades, dan tenaga non keperawatan
47
Tabel 5. Jumlah dan jenis tenaga kesehatan di puskesmas
Lepo-Lepo kota kendari provinsi Sulawesi tenggara
tahun 2016
Jenis Tenaga Kesehatan
Status JumlahHonorer Sukarelawan
Dokter Umum - - 3Dokter Gigi - - 1
Sarjana Keperawatan
- 11 20
Sarjana Kesehatan Masyarakat
- 1 18
Sarjana Kebidanan
- - 3
Sarjana Kesehatan Lingkungan
- - 1
Apoteker - 18 2Ahli Madya
Keperawatan- 12 3
4Ahli Madya Kebidanan
- 2 29
Ahli Madya Gizi
- 1 5
Ahli Kesehatan Lingkungan
- 1 2
Ahli Madya Analis
Kesehatan
1 - 3
Perawat - - 9Perawat Gigi - - 2
Bidan - - 4SPAG - - 1SPPH - - 2SMF - - 1
Jumlah 1 46 40
48
Sarana Kesehatan yang tersedia di Puskesmas Lepo – Lepo
adalah :
a) Ruang Kepala Puskesmas : 1
b) Ruang Administrasi : 1
c) Ruang Kartu : 1
d) Ruang PoliKlinik Umum : 1
e) Ruang PoliKlinik Gigi : 1
f) Ruang Anak : 1
g) Klinik Sanitifikasi Jamu : 1
h) Ruang Poli KIA : 1
i) Ruang Imunisasi : 1
j) Ruang Rawat Inap : 5
k) Ruang Jaga Perawat : 2
l) Ruang Jaga Bersalin : 1
m) Ruang Rawat Kebidanan : 1
n) Ruang jaga Kebiadanan : 1
o) Ruang UGD : 1
p) Apotek : 1
q) Laboratorium : 1
r) Instalasi Gizi : 1
s) Ruang Keslng : 1
49
2. Hasil penelitian
a. Data Umum
1) Karakteristik responden berdasarkan umur
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Usia
Ibu Hamil di Puskesmas Lepo-Lepo
Umur Ibu N Prosentase (%)
< 2020 – 35
>35
4433
8866
Total 50 100
Tabel 6 dapat diketahui bahwa dari 50 ibu hamil yang
menjadi responden sebagian besar berumur antara 20-35
tahun sebesar (86%) dan sebagian kecil berumur > 35 tahun
3 (6%).
2) Karakteristik ibu berdasarkan tingkat Pendidikan.
Tabel 7: Distribusi Frekuensi Responden Menurut
Pendidikan di Puskesmas Lepo-Lepo
Tingkat Pendidikan N Prosentase (%)
SDSMP SMA
132710
265420
Total 50 100
Tabel 7 dapat diketahui bahwa dari 50 ibu yang
menjadi responden sebagian besar berpendidikan sekolah
menengah pertama 27 (54%), dan sebagian kecil
50
berpendidikan sekolah menengah atas 10 (20%).
b. Data Khusus
1) Distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang gizi
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil di
Puskesmas Lepo-Lepo
Pengetahuan N Presentase (%)Tinggi
Rendah 2129
4258
Total 50 100
Tabel 8 diketahui bahwa dari 50 responden sebagian
besar memiliki pengetahuan rendah sebanyak 29 (58%), dan
sebagian kecil memiliki pengetahuan tinggi sebanyak 21
(42%).
2) Distribusi frekuensi penambahan berat badan ibu hamil
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Penambahan Berat Badan
Ibu Hamil di Puskesmas Lepo-Lepo
Berat Badan N Presentase(%)Normal
Tidak Normal 2030
4060
Total 50 100
Tabel 9 diketahui bahwa dari 50 responden sebagian
besar memiliki berat badan tidak normal sebanyak 30 (60%),
dan sebagian kecil memiliki berat badan normal sebanyak
20 (40%).
51
3) Tabulasi Silang Pengetahuan Ibu Hamil Tentang gizi
Dengan Penambahan Berat Badan Ibu Hamil.
Tabel 10 :Tabulasi Silang Antara Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Gizi Dengan Penambahan Berat Badan Ibu
Hamil di Puskesmas Lepo-Lepo
Pengetahuan
ibu hamil
Penambahan BB ibu hamilJumla
h%Norma
l%
Tidak normal
%
Tinggi 14 66,7 7 33,3 21 100Rendah 6 20,7 23 79,3 29 100Total 20 40 30 60 50 100
Tabel diatas diketahui bahwa dari 50 responden
didapatkan ibu yang berpengetahuan tinggi dan
penambahan berat badan normal sebanyak 14 (66,7%), ibu
yang berpengetahuan tinggi dan penambahan berat
badannya tidak normal sebanyak 7 (33,3%). Sedangkan
pada ibu yang berpengetahuan rendah penambahan berat
badan normal sebanyak 6 (20,7%) dan ibu yang memiliki
pengetahuan rendah penambahan berat badan tidak normal
sebanyak 23 (79,3%).
B. Pembahasan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengetahuan Ibu
Hamil Tentang gizi Dengan Penambahan Berat Badan Ibu Hamil Di
Puskesmas Lepo-Lepo tahun 2016 dengan menggunakan kuisioner,
52
dengan hasil:
1. Pengetahuan ibu hamil tentang gizi
Hasil penelitian terhadap ibu hamil terdapat 58% yang
memiliki pengetahuan rendah. Hal ini dipengaruhi oleh ibu hamil
yang mana sebagian besar berusia 20-35 tahun sebanyak 43
responden (86%). Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo
(2005) bahwa dengan berkembangnya usia maka tingkat
pengetahuan akan berkembang sesuai dengan pengetahuan yang
pernah didapatkan dan juga pengalaman sendiri. Dari segi
kepercayaan masyarakat yang lebih dewasa akan lebih dipercaya
dibandingkan dengan orang yang belum dewasa. Menurut
pendapat peneliti bahwa semakin cukup umur tingkat kematangan
dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir.
Hasil penelitian menunjukan bahwa 58% dari 50 responden
berpengetahuan rendah. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat pendidikan
ibu hamil yang mana sebagian kecil berpendidikan SMP sebanyak
27 responden (54%).
Menurut pendapat Notoatmodjo (2003) bahwa semakin
tinggi tingkat pendidikan maka pengetahuan yang dimiliki oleh
orang tersebut juga semakin banyak. Hal ini juga didukung oleh
pendapat Kuncaningrat (1997) dalam Nursalam (2001), bahwa
semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang mudah menerima
informasi sehingga banyak pula pengetahuan yang dimiliki.
53
Menurut pendapat peneliti seseorang yang tingkat
pendidikannya lebih tinggi memiliki pengetahuan baik tentang
sesuatu hal sehingga cenderung mengambil keputusan yang lebih
tepat dibandingkan dengan yang berpengetahuan rendah.
2. Penambahan berat badan ibu hamil
Dari hasil penelitian menunjukan 60% dari 50 responden
memiliki penambahan berat badan yang tidak normal. Hal ini
dipengaruhi pengetahuan ibu hamil yang mana sebagian besar
berpengetahuan rendah sebanyak 29 (58%). Menurut pendapat
Proverawati Atikah dan Siti Asfuah (2009) banyak faktor yang
mempengaruhi ibu hamil antara lain kebiasaan pandangan wanita
terhadap makan, status ekonomi, pengetahuan ibu hamil tentang
gizi.
Menurut pendapat peneliti penambahan berat badan ibu
hamil tidak sesuai dengan usia kehamilan kemungkinan
disebabkan oleh pengetahuan ibu hamil yang kurang baik
mengenai gizi, penyakit yang diderita, adat istiadat dan mitos.
3. Pengetahuan ibu hamil tentang gizi dengan penambahan berat
badan ibu hamil
Pengetahuan ibu hamil tentang gizi dengan penambahan
berat Ibu hamil Di Puskesmas Lepo-Lepo Tahun 2016, dengan
54
menggunakan kuisioner. Hasil uji statistik ini dapat digambarkan
melalui tabel 10 Pada ibu yang berpengetahuan tinggi dan
penambahan berat badan normal sebanyak 14 (66,7%), ibu yang
berpengetahuan tinggi dan penambahan berat badannya tidak
normal sebanyak 7 (33,3%). Sedangkan pada ibu yang
berpengetahuan rendah penambahan berat badan normal
sebanyak 6 (20,7%) dan ibu yang memiliki pengetahuan rendah
penambahan berat badan tidak normal sebanyak 23 (79,3%).
Menurut Proverawati dan Asfuah (2009) gizi ibu hamil bisa
dipengaruhi oleh beberapa hal salah satunya pengetahuan ibu
hamil tentang gizi. Pengetahuan tentang gizi sangatlah penting
guna mencegah terjadinya kekurangan gizi pada ibu hamil dan
dapat menghindari berbagai macam komplikasi. Dengan
mengetahui kandungan zat gizi pada makanan diharapkan ibu juga
mau mengkonsumsi makanan bergizi tersebut. Sebaliknya apabila
ibu tidak mengetahui tentang kandungan zat gizi pada bahan
makanan yang akan dikonsumsi, maka ibu akan mengonsumsi 1
bahan makanan saja, misalnya hanya mengandung karbohidrat,
protein, mineral, dan vitamin saja. Hasil penelitian ini didukung oleh
pendapat Depkes RI (2002) yang menyatakan secara umum
penyebab kekurangan gizi pada ibu hamil adalah konsumsi
makanan yang tidak memenuhi syarat gizi yang dianjurkan, jarak
kehamilan dan persalinan yang berdekatan, tingkat pendidikan dan
55
pengetahuan yang rendah sehingga menyebabkan ibu tidak
mengerti bagaimana cara pemenuhan nutrisi yang dibutuhkan ibu
selama kehamilannya.
Hasil penelitian menunjukan bahwa apabila ibu hamil
mempunyai pengetahuan tentang gizi yang dibutuhkan bagi dirinya
sendiri dan mampu serta mau mengkonsumsinya dengan baik
maka berat badannya cenderung sesuai dengan usia kehamilan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa ibu hamil yang mempunyai
pengetahuan tentang makanan bergizi dengan kategori rendah
penambahan berat badannya banyak yang tidak normal. Hal ini
mungkin disebabkan karena ibu tidak banyak mengetahui apa yang
harus dikonsumsi untuk ibu hamil termasuk kebutuhan nutrisi yang
sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan dirinya
dan sebagian ibu tidak memperoleh informasi dari media elektronik
atau masukan dari petugas kesehatan atau orang lain. Ini
membuktikan bahwa pengetahuan tentang gizi kurang dimiliki oleh
ibu hamil.
Dari data diatas pengetahuan Ibu hamil tentang gizi dengan
penambahan berat badan ibu hamil. Jadi dari penelitian tersebut
menunjukan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang gizi tinggi maka
penambahan berat badan akan sesuai dengan usia kehamilan.
Sebaliknya jika rendah maka penambahan berat badan tidak sesuai
dengan usia kehamilan atau tidak normal.
56
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada
bulan juni-juli tahun 2016 dengan judul “pengetahuan ibu hamil
tentang gizi dengan penambahan berat badan ibu hamil di puskesmas
lepo-lepo tahun 2016 ” maka dapat dirumuskan kesimpulan sebagai
berikut:
1. Pengetahuan ibu hamil tentang gizi sebagian besar
berpengetahuan rendah sebanyak 29 (58%).
2. Penambahan berat badan ibu hamil sebagian besar kurang
sebanyak 30 (60%).
3. pengetahuan ibu hamil tentang gizi tinggi maka penambahan berat
badan akan sesuai dengan usia kehamilan. Sebaliknya jika rendah
maka penambahan berat badan tidak sesuai dengan usia
kehamilan atau tidak normal.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan sesuai
dengan kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian dan
pembahasan, peneliti ingin memberikan saran kepada berbagai pihak
yang berkaitan dengan penelitian ini antara lain:
57
1. Bagi peneliti lain
Diharapkan dapat melanjutkan penelitian ini dengan teknik
pengambilan dan analisa data yang lebih akurat sehingga lebih
sempurna di masa yang akan datang.
2. Bagi institusi kebidanan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi
perpustakaan atau sebagai bahan acuan penelitian tentang
manfaat asupan gizi untuk ibu hamil.
3. Bagi responden
Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan
ibu hamil tentang manfaat gizi dalam kehamilan.
4. Bagi tempat penelitian
Diharapkan penelitian ini digunakan sebagai masukan bagi
puskesmas Lepo-Lepo Kota Kendari untuk lebih mengetahui
kebutuhan gizi ibu hamil.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2002). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Edisi V. Jakarta : Rineka Cipta
Arikunto, S.(2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Edisi V. Jakarta : Rineka Cipta
Francin, P. (2005) gizi dalam kesehatan reproduksi, Jakarta :EGC
Harahap. H. (2002) faktor-faktor yang mempengaruhi resiko kekurangaan energy kronik pada wanita usia subur. Jakarta : badan litbang kesehatan
Proverawati, A & Siti asfuah. 2009. Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan Gizi Kesehatan. Yogyakarta : Nuha @rt Team.
Muliarini, P. (2010) pola makan dan gaya hidup sehat selama kehamilan. Yogyakarta: Nuha Madika
Anonim. (2005) pengertian ibu hamil. http.//farterhou. Wordpress.com
Waryorno, 2006. Kimia pangan dan Gizi 2006-2010. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Notoadmojo, S. (2003). Ilmu kesehatan masyarakat. Jakarta :PT Rineka
Cipta
Notoatmodjo. 2003. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Budiarto , E. (2001). Biostatistika untuk kedokteran dan kesehatan jakarta: :EGC
DepKes RI, (2002). Kekurangan gizi pada ibu hamil. http:www.depkes.go.id
Depkes sultra. (2012). Laporan kabupaten/kota tahun 2012
Nursalam. 2003. Pendekatan / Praktis Metodelogi Riset Keperawatan. Jakarta: Agung Seto.
Farida, Y. (2004) pengantar pangan dan gizi. Jakarta :penerbit Surabaya
Wawan, A & Dewi, M. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika
Lubis. 2003. Gizi Dalam Kehamilan. Jakarta : Puspawara.
Marmi, 2013. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Prawirohardjo, S. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : BP-SP.
Profil Puskesmas Lepo-Lepo. 2015. Buku Register. Kendari.
Rianto. 2011. Aplikasi Metodelogi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika.
Lampiran 1
Lampiran 2
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(INFORMED CONSENT)
Penelitian Tentang Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Gizi Dengan Penambahan Berat Badan Ibu Hamil Di puskesmas lepe-lepo kota kendari tahun 2016
Oleh : sumiati
Saya adalah mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kendari, Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir
program D-III Poltekkes Kemenkes Kendari.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang gizi dengan penambahan Berat Badan Di puskesmas lepo-lepo kota kendari Partisipasi saudara dalam penelitian ini akan membawa dampak positif dalam upaya meningkatkan peran bidan di masyarakat.
Saya mengharapkan tanggapan/jawaban yang ibu berikan sesuai dengan pendapat ibu sendiri tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Kami menjamin kerahasiaan pendapat dan identitas ibu. Informasi yang ibu berikan hanya akan dipergunakan untuk perkembangan ilmu kebidanan dan tidak akan dipergunakan untuk maksud-maksud lain.
Partisipasi ibu dalam penelitian ini bersifat “volunteer” (bebas) ibu bebas untuk ikut/ tanpa adanya sanksi.
Jika ibu bersedia menjadi peserta penelitian ini, silahkan ibumenandatangani formulir ini.
Tanda Tangan:
Tanggal :
No Responden :
Lampiran 3
Kode Responden .....
KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI
DENGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS
LEPO-LEPO KOTA KENDARI
TAHUN 20116
Pelaksanaan Pengambilan Data : Tgl ….. Bln ….. Thn……
Isilah Identitas ibu di bawah ini dengan sebenar-benarnya !
Identitas Ibu
3. Nama Ibu :
4. Umur Ibu : tahun
5. Tingkat Pendidikan Ibu : (pilih salah satu dengan tanda
centang)
6. Tidak sekolah
7. SD
8. SMP
9. SMA
10. Akademik
11. Perguruan Tinggi
12. Lain-lain, sebutkan …..
Kriteria Penambahan Berat Badan (diisi oleh peneliti)
1. Berat Badan sebelum hamil : kg
2. Berat Badan saat pengukuran : kg
3. Selisih penambahan berat badan : kg
4. Usia kehamilan (pilih salah satu dengan tanda centang)
Trimester I ..........................................................
Trimester II..........................................................
Trimester III ........................................................
Lembar Kuesioner
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Gizi
Berilah tanda check (÷) pada pilihan B jika menurut anda pernyataan tersebut
benar, atau S jika menurut anda pernyataan tersebut salah
No. Pernyataan B S
1. Gizi adalah zat-zat yang diperlukan tubuh yang berasal dari
makanan
2. Gizi adalah suatu proses pengeluaran zat-zat yang tidak
digunakan untuk mempertahankan kehidupan
3. Buah jeruk banyak mengandung vitamin A
4. Daging ikan dan hati banyak mengandung zat besi
5. Tahu dan tempe merupakan sumber protein
6. Kentang, umbi dan jagung merupakan sumber karbohidrat
7. Susu, ikan, dan teri merupakan sumber kalsium
8. Asam folat banyak terdapat pada sayuran hijau
9. Sumber energi bisa didapat dengan mengkonsumsi beras,
jagung
10. Asam folat dibutuhkan ibu hamil untuk pembentukan tulang
dan gigi
11. Kalsium dibutuhkan ibu hamil untuk mencegah kecacatan
pada otak
12. Zat besi dapat mengurangi terjadinya kurang darah
13. Vitamin A berfungsi untuk daya tahan tubuh dan penglihatan
14. Tanda-tanda ibu hamil kurang gizi adalah rambut tidak
mudah rontok mengkilat
15. Tanda-tanda ibu hamil kurang gizi adalah kurang nafsu
makan, pencernaan kurang baik, diare
16. Tanda-tanda ibu hamil kurang gizi adalah gigi tak berlubang,
tidak nyeri, tidak ada perdarahan
17. Tanda-tanda ibu hamil kurang gizi adalah bibir kering,
bersisik merah, bengkak, bibir pecah-pecah
18. Tanda-tanda ibu hamil kurang gizi adalah mudah letih,
kurang tenaga, lesu
19. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan anemia
20. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan
perdarahan
21. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan berat
badan ibu tidak bertambah secara normal
22. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan
persalinan sulit dan lama
23. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan
keguguran
24. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan bayi
lahir mati
25. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan sbayi
lahir cacat
26. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan berat
Badan Lahir Rendah
27. Daging dan telur mentah baik dimakan oleh ibu hamil
28. Makan buah-buahan dan sayuran baik untuk ibu hamil
29. Minum vitamin ibu hamil secara teratur sangat baik untuk ibu
hamil
30. Makan dengan jumlah sedikit tetapi sering sangat baik pada
ibu hamil yang mempunyai keluhan mual, muntah
Pertanyaan dibawah ini diisi oleh peneliti
Kriteria pengetahuan responden
Tinggi
Rendah
Kriteria penambahan berat badan ibu hamil
Normal
Tidak normal
Kunci Jawaban Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Gizi
1. B
2. S
3. S
4. B
5. B
6. B
7. B
8. B
9. B
10. S
11. S
12. B
13. B
14. S
15. B
16. S
17. B
18. B
19. B
20. B
21. B
22. B
23. B
24. B
25. B
26. B
27. S
28. B
29. B
30. B
Lampiran 4
Lampiran 5
LEMBAR OBSERVASI IBU HAMIL
No. Nama Usia Pendidikan Trimester
Selisih Berat Badan
Kenaikan BBpenambahan berat badan
N : normal
TN : Tidak Normal
sebelum hamil
saat pengukuran
1 P 30 SD TII 51 57 6
2 Q 25 SMP TIII 59 69 10
3 A 27 SMA TIII 65 78 13
4 C 30 SD TIII 46 55 9
5 A 34 SD TII 53 59 6
6 Y 19 SMP TIII 50 60 10
7 P 32 SD TII 60 65 5
8 N 30 SD TII 47 48 1
9 H 29 SD TII 55 56 1
10 S 35 SMP TII 56 63 7
11 N 17 SMP TI 40 41 1
12 S 28 SMP TII 38 42 4
13 S 35 SMA TII 63 70 7
14 T 30 SMP TI 50 51 1
15 P 39 SD TIII 50 61 11
16 S 37 SD TIII 78 86 8
17 H 26 SMA TIII 55 69 14
18 S 23 SMA TII 72 80 8
19 W 24 SMA TIII 42 55 13
20 S 19 SMP TII 48 56 8
21 T 21 SD TI 50 50.5 0.5
22 S 24 SMP TI 37 38 1
23 S 30 SMA TIII 50 59 9
24 R 29 SD TIII 53 62 9
25 S 33 SMP TII 53 56 6
26 T 23 SMP TIII 63 71 8
27 P 37 SMP TI 52 53 1
28 L 20 SMP TII 49 56 7
29 I 28 SMP TII 61 67 7
30 N 28 SMP TI 71 71 0
31 S 23 SMA TI 39 39.5 0.5
32 T 27 SMP TI 59 60 1
33 W 21 SMP TIII 40 49 9
34 I 28 SMP TII 44 51 7
35 T 26 SMP TII 43 53 10
36 Y 26 SMA TII 47 55 8
37 P 21 SMP TII 51 57 6
38 P 32 SD TII 43 49 6
39 E 28 SMA TIII 50 63 13
40 E 24 SMP TIII 48 61 13
41 S 25 SMP TII 40 45 5
42 H 32 SD TII 60 65 5
43 S 29 SD TII 44 51 7
44 A 20 SMA TII 52 60 8
45 P 30 SMP TII 63 70 7
46 E 27 SMP TII 49 57 8
47 J 24 SMP TII 49 56 7
48 N 32 SMP TII 57 62 5
49 S 27 SMP TII 42 47 5
50 S 27 SMP TII 38 46 7
Lampiran 6