pengertian studi kelayakan

9
Pengertian Studi Kelayakan Studi Kelayakan dapat dilakukan untuk menilai kelayakan investasi baik pada suatu proyek maupun bisnis yang sedang berjalan. Studi kelayakan yang dilakukan untuk menilai kelayakan sebuah proyek yang akan dijalankan disebut studi kelayakan proyek, sedangkan studi kelayakan yang dilakukan untuk menilai kelayakan dalam pengembangan sebuah usaha disebut studi kelayakan bisnis. Maksud layak atau tidak layak disini adalah perkiraan bahwa proyek yang akan dapat atau tidak dapat menghasilkan keuntungan yang layak bila telah dioperasionalkan. Menurut Ahmad Subagyo ”Studi Kelayakan adalah penelitian yang mendalam terhadap suatu ide bisnis tentang layak atau tidaknya ide tersebut untuk dilaksanakan”. Adapun yang dimaksud ide bisnis menurutnya adalah bermacam-macam bentuk, antara lain : a. Pendirian usaha baru b. Pengembangan usaha yang sudah ada, seperti merger, penambahan permodalan, penggantian teknologi, pembukaan kantor baru/cabang/perwakilan dsbnya c. Pembelian perusahaan dengan cara akuisisi. Sedangkan menurut Kasmir dan Jakfar yang dimaksud dengan Studi Kelayakan Bisnis adalah ” Suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau

Upload: qwkerbk090909

Post on 29-Dec-2015

325 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

other

TRANSCRIPT

Page 1: Pengertian Studi Kelayakan

Pengertian Studi Kelayakan

Studi Kelayakan dapat dilakukan untuk menilai kelayakan investasi baik pada suatu

proyek maupun bisnis yang sedang berjalan. Studi kelayakan yang dilakukan untuk

menilai kelayakan sebuah proyek yang akan dijalankan disebut studi kelayakan

proyek, sedangkan studi kelayakan yang dilakukan untuk menilai kelayakan dalam

pengembangan sebuah usaha disebut studi kelayakan bisnis. Maksud layak atau tidak

layak disini adalah perkiraan bahwa proyek yang akan dapat atau tidak dapat

menghasilkan keuntungan yang layak bila telah dioperasionalkan. Menurut Ahmad

Subagyo ”Studi Kelayakan adalah penelitian yang mendalam terhadap suatu ide bisnis

tentang layak atau tidaknya ide tersebut untuk dilaksanakan”.

Adapun yang dimaksud ide bisnis menurutnya adalah bermacam-macam bentuk,

antara lain :

a. Pendirian usaha baru

b. Pengembangan usaha yang sudah ada, seperti merger, penambahan permodalan,

penggantian teknologi, pembukaan kantor baru/cabang/perwakilan dsbnya

c. Pembelian perusahaan dengan cara akuisisi.

Sedangkan menurut Kasmir dan Jakfar yang dimaksud dengan Studi Kelayakan

Bisnis adalah ” Suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu

kegiatan atau usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak

atau tidak usaha tersebut dijalankan”. Ukuran kelayakan masing-masing jenis usaha

sangat berbeda, misalnya antara usaha jasa dan usaha non jasa seperti pendirian hotel

dengan usaha pembukaan perkebunan atau usaha peternakan dengan pendidikan. Akan

tetapi aspek-aspek yang digunakan untuk mneytakan layak atau tidaknya adalah sama

sekalipun bidang usahanya berbeda. Penilaian masing-masing aspek nantinya harus

dinilai secara keseluruhan bukan berdiri sendiri-sendiri.

Page 2: Pengertian Studi Kelayakan

Tujuan dan manfaat Studi Kelayakan Bisnis

1. Tujuan Studi Kelayakan Bisnis

Menurut Kasmir dan Jakfar ada lima tujuan mengapa sebelum suatu usaha atau proyek

dijalankan perlu dilakukan studi kelayakan yaitu :

a. Menghindari resiko kerugian

Resiko kerugian untuk masa yang akan datang yang penuh dengan ketidakpastian,

dalam hal ini fungsi studi kelayakan untuk meminimalkan resiko baik yang dapat

dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan.

b. Memudahkan Perencanaan

Perencanaan meliputi berapa jumlah dana yang diperlukan, kapan usaha akan

dijalankan, dimana, bagaimana pelaksanaannya, berapa besar keuntungan yang

akan diperoleh serta bagaimana mengawasinya jika terjadi penyimpangan.

c. Memudahkan Pelaksanaan Pekerjaan

Dengan rencana yang telah tersusun maka sangat memudahkan pelaksanaan

bisnis, pengerjaan usaha dapat dilakukan secara sistematik.

d. Memudahkan Pengawasan

Dengan melaksanakan proyek sesuai rencana maka memudahkan untuk

melakukan pengawasan terhadap jalannya usaha.

e. Memudahkan Pengendalian

Jika dapat diawasi maka jika terjadi penyimpanganakan muidah terdeteksi,

sehingga mudah untuk mengendalikan penyimpangan tersebut.

2. Manfaat Studi kelayakan Bisnis

Manfaat Studi kelayakan dapat dibedakan karena dua pihak yang berkepentingan

atas studi kelayakan itu sendiri :

Page 3: Pengertian Studi Kelayakan

Pihak Pertama (bagi analisis)

a. Memberikan pengetahuan tentang cara berpikir yang sistematis (runtut) dalam

menghadapi suatu masalah (problem) dan mencari jawabannya.(solusi)

b. Menerpakan berbagai disiplin ilmu yang telah dipelajari sebelumnya dan

menjadikannya sebagai alat bantu dalam penghitungan/pengukuran, penilaian

dan pengambilan keputusan.

c. Mengerjakan studi kelayakan berarti mempelajari suatu objek bisnis secara

komprehensif sehingga penyusunannya akan mendapatkan pembelajaran dan

pengalaman yang sangat berharga.

Pihak kedua (bagi masyarakat)

a. Calon Investor

Dalam menilai SKB, calon Investor lebih terkonsentrasi pada aspek ekonomis

dan keuangan karena pada aspek inilah mereka dapat menentukan tingkat

pengembalian modal (IRR), payback period, aliran kas dan tentunya proyeksi

laba-rugi. Disini mereka juga dapat memperhitungkan return dan resiko yang

mungkin dihadapi.

b. Mitra penyerta modal

Calon Investor biasanya membutuhkan mitra penyerta modal baik

perseorangan maupun perusahaan. Hasil studi kelayakan ini akan membantu

calon investor dalam meyakinkan mitranya.

c. Perbankan

Dalam proses persetujuan perkreditan dari bank diperlukan rekomendasi yang

menyatakan bahwa proyek tersebut layak, maka diperlukan SKB

d. Pemerintah

Penilaian Pemerintah terhadap studi kelayakan adalah biasanya yang

menyangkut pada aspek legalitas dan perizinan.(izin prinsip dan izin

operasional proyek).

Page 4: Pengertian Studi Kelayakan

e. Manajemen Perusahaan

SKB untuk pengembangan bisnis baru akan berhububngan dengan pihak

menajemen terutama direksi.

f. Masyarakat

Acuan penilaian masyarakat terhadap suatu proyek atau bisnis biasanya yang

menyangkut AMDAL (dampak lingkungan). Dan AMDAL ini biasanya untuk

proyek-proyek besar.

Aspek-aspek dalam Studi Kelayakan Bisnis

1. Aspek hukum

Berkaitan dengan keberadaan secara legal dimana proyek akan dibangun yang

meliputi ketentuan hukum yang berlaku termasuk :

a. Perijinan :

i) Izin lokasi :

• sertifikat (akte tanah),

• bukti pembayaran PBB yang terakhir,

• rekomendasi dari RT / RW / Kecamatan

ii) Izin usaha :

• Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat PT/CV atau berbentuk

badan hukum lainnya.

• NPWP (nomor pokok wajib pajak)

• Surat tanda daftar perusahaan

• Surat izin tempat usaha dari pemda setempat

• Surat tanda rekanan dari pemda setempat

• SIUP setempat

• Surat tanda terbit yang dikeluarkan oleh Kanwil Departemen Penerangan

Page 5: Pengertian Studi Kelayakan

2. Aspek sosial ekonomi dan budaya

Berkaitan dengan dampak yang diberikan kepada masyarakat karena adanya

suatu proyek tersebut :

a. Dari sisi budaya

Mengkaji tentang dampak keberadaan peroyek terhadap kehidupan

masyarakat setempat, kebiasaan adat setempat.

b. Dari sudut ekonomi

Apakah proyek dapat mengubah atau justru mengurangi income per capita

panduduk setempat. Seperti seberapa besar tingkat pendapatan per kapita

penduduk, pendapatan nasional atau upah rata-rata tenaga kerja setempat atau

UMR, dll.

c. Dan dari segi sosial

Apakah dengan keberadaan proyek wilayah menjadi semakin ramai, lalulintas

semakin lancar, adanya jalur komunikasi, penerangan listrik dan lainnya,

pendidikan masyarakat setempat.

Untuk mendapatkan itu semua dengan cara wawancara, kuesioner, dokumen, dll.

Untuk melihat apakah suatu proyek layak atau tidak dilakukan dengan

membandingkan keinginan investor atau pihak yang terkait dengan sumber data

yang terkumpul.

3. Aspek pasar dan pemasaran

Berkaitan dengan adanya peluang pasar untuk suatu produk yang akan di

tawarkan oleh suatu proyek tersebut :

Potensi pasar

Jumlah konsumen potensial, konsumen yang mempunyai keinginan atau

hasrat untuk membeli.

Tentang perkembangan/pertumbuhan penduduk :

Page 6: Pengertian Studi Kelayakan

Daya beli, kemampuan konsumen dalam rangka membeli barang mencakup

tentang perilaku, kebiasaan, preferensi konsumen, kecenderungan permintaan

masa lalu, dll.

Pemasaran, menyangkut tentang starategi yang digunakan untuk meraih

sebagian pasar potensial atau pelung pasar atau seberapa besar pengaruh

strategi tersebut dalam meraih besarnya market share.

4. Aspek teknis dan teknologi

Berkaitan dengan pemilihan lokasi peroyek, jenis mesin, atau peralatan lainnya

yang sesuai dengan kapasitas produksi, lay out, dan pemilihan teknologi yang

sesuai.

5. Aspek manajemen

Berkaitan dengan manajemen pembangunan proyek dan operasionalnya.

6. Aspek keuangan

Berkaitan dengan sumber dana yang akan diperoleh dan proyeksi

pengembaliannya dengan tingkat biaya modal dan sumber dana yang

bersangkutan.