pengertian ro

10
A. Pengertian RO Reverse osmosis (Osmosis terbalik) atau RO adalah suatu metode penyaringan yang dapat menyaring berbagai molekul besar dan ion-ion dari suatu larutan dengan cara memberi tekanan pada larutan ketika larutan itu berada di salah satu sisi membran seleksi (lapisan penyaring). Proses tersebut menjadikan zat terlarut terendap di lapisan yang dialiri tekanan sehingga zat pelarut murni bisa mengalir ke lapisan berikutnya. Membran seleksi itu harus bersifat selektif atau bisa memilah yang artinya bisa dilewati zat pelarutnya (atau bagian lebih kecil dari larutan) tapi tidak bisa dilewati zat terlarut seperti molekul berukuran besar dan ion-ion. B. Konsep Dasar RO Proses Reverse Osmosis dilakukan dengan memberi tekanan tinggi pada natrium chloride yang dialirkan melalui modul membran semi permeable dimana separasi dengan perbedaan ukuran molekul terjadi. Dengan pemisahan ion, molekul air membentuk barier yang memungkinkan molekul air lainnya untuk liwat dan menghalangi liwatnya hampir semua kontaminan. Tingkat penolakan kontaminan ini berkisar antara 85-95% yang tergantung pada kualitas awal dari air yang diolah.

Upload: edwin

Post on 11-Jul-2016

235 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

MEMBRAN

TRANSCRIPT

Page 1: Pengertian RO

A. Pengertian RO

Reverse osmosis (Osmosis terbalik) atau RO adalah suatu metode penyaringan yang

dapat menyaring berbagai molekul besar dan ion-ion dari suatu larutan dengan cara

memberi tekanan pada larutan ketika larutan itu berada di salah satu sisi membran seleksi

(lapisan penyaring). Proses tersebut menjadikan zat terlarut terendap di lapisan yang

dialiri tekanan sehingga zat pelarut murni bisa mengalir ke lapisan berikutnya. Membran

seleksi itu harus bersifat selektif atau bisa memilah yang artinya bisa dilewati zat

pelarutnya (atau bagian lebih kecil dari larutan) tapi tidak bisa dilewati zat terlarut seperti

molekul berukuran besar dan ion-ion.

B. Konsep Dasar RO

Proses Reverse Osmosis dilakukan dengan memberi tekanan tinggi pada natrium

chloride yang dialirkan melalui modul membran semi permeable dimana separasi dengan

perbedaan ukuran molekul terjadi. Dengan pemisahan ion, molekul air membentuk barier

yang memungkinkan molekul air lainnya untuk liwat dan menghalangi liwatnya hampir

semua kontaminan. Tingkat penolakan kontaminan ini berkisar antara 85-95% yang

tergantung pada kualitas awal dari air yang diolah.

C. Proses RO

Terdapat dua jenis larutan yang berbeda diletakkan secara berdampingan dan

diantara kedua jenis larutan itu diletakan membrane semi permeable sebagai

Page 2: Pengertian RO

pembatas. Pada wadah sebelah kiri disebut concentrated solution, yaitu larutan

dengan kadar garam tinggi. Sedangkan pada wadah sebelah kanan disebut dilute

solution, yaitu larutan dengan kadar garam rendah. Fungsi membrane semi

permeable diletakkan ditengah kedua larutan tersebut untuk mencegah terjadinya

percampuran diantara kedua larutan tersebut. Membrane semi permeable adalah

membrane yang bisa dilewati oleh molekul air tetapi tidak bisa dilewati molekul garam.

Proses osmosis adalah proses mengalirnya molekul air dari larutan berkadar garam

rendah (dilute solution) menuju ke larutan berkadar garam tinggi (concentrated

solution). Proses osmosis merupakan proses alamiah yang terjadi sebagai upaya untuk

menyeimbangkan konsentrasi garam pada kedua sisi. Proses osmosis ini akan

menyebabkan ketinggian permukaan air pada concentrated solution akan menjadi lebih

tinggi daripada permukaan pada dilute solution. Secara alamiah air akan

memberikan tekanan dari permukaan air yang lebih tinggi ( concentrated solution )

menuju ke permukaan air yang lebih rendah ( dilute solution ). Tekanan yang terjadi

inilah biasa kita disebut sebagai osmotic pressure. Pada ketinggian air tertentu di

concentrated solution), besarnya osmotic pressure ini akan menyebabkan proses

osmosis berhenti.

Proses reverse osmosis pada prinsipnya adalah kebalikan proses osmosis.

Dengan memberikan tekanan larutan dengan kadar garam tinggi (concentrated

solution) supaya terjadi aliran molekul air yang menuju larutan dengan kadar garam

rendah ( dilute solution ). Pada proses ini molekul garam tidak dapat menembus

membrane semipermeable, sehingga yang terjadi hanyalah aliran molekul air saja.

Melalui proses ini, kita akan mendapatkan air murni yang dihasilkan dari larutan

berkadar garam tinggi. Inilah prinsip dasar reverse osmosis.

Berdasarkan penjelasan sederhana diatas, dalam proses reverse osmosis

minimal selalu membutuhkan dua komponen yaitu adanya tekanan tinggi ( high

Page 3: Pengertian RO

pressure ) dan membrane semi permeable. Itulah alasan kenapa pada mesin reverse

Osmosis modern, membrane semi permeable dan pompa tekanan tinggi ( high

pressure pump ) menjadi komponen utama yang harus ada.

D. Faktor-Faktor yang mempengaruhi hasil RO

1. Tekanan, Menurut Heitmann (1990), tekanan mempengaruhi laju alir bahan pelarut

yang melalui membran itu. Laju alir meningkat dengan terus meningkatnya tekanan,

dan mutu air olahan (permeate) juga semakin meningkat. Tekanan memegang

peranan penting bagi laja permeate yang terjadi pada proses membran. Semakin

tinggi tekanan suatu membran, maka semakin besar pula fluks yang dihasilkan

permeate.

2. Temperatur/suhu, Standar temperatur yang digunakan dari 700F (210C), tetapi

umumnya yang digunakan mulai dari 850F (290C).

3. Kepadatan/kerapatan membran, Semakin rapat membran, maka akan semakin baik air

olahan yang dihasilkan.

4. Flux (fluks), Gerakan air yang terus menerus. Untuk menentukan fluks dapat

diperoleh dengan menghitung laju alir permeate per satuan luas membran.

5. Recovery Factor, Semakin tinggi faktor perolehan maka semakin baik konsentrasi

garam pada proses pengolahan air payau yang didapat. Umumnya factor recovery

mempunyai batasan 75 – 95 %.

6. Salt Rejection (rejeksi garam-garaman), Garam rejeksi tergantung dari tipe dan

karakteristik pemilihan membran. Namun juga sangat tergantung pada kondisi

operasi, konsentrasi larutan umpan dan debit aliran. Nilai rejeksi merupakan angka

mutlak. Umumnya nilai rejeksi dari 85 – 99,5% dengan 95% yang lebih sering

digunakan.

7. Ketahanan Membran, Membran hanya dapat bertahan sebentar (akan cepat rusak)

apabila terlalu banyak komponen – komponen yang tidak diinginkan ikut masuk di

dalam air umpan, seperti bakteri, jamur, phenol, dan bahkan nilai pH terlalu

tinggi/rendah. Biasanya membran dapat bertahan selama 2 tahun dengan perubahan

pada efisiensinya.

Page 4: Pengertian RO

8. pH, pH pada membran yang sering digunakan memiliki batasan operasi antara 6 –

7,7.

9. Kekeruhan (Turbidity), Reverse Osmosis digunakan untuk

memindahkan/menyingkirkan kekeruhan dari air umpan (air masuk).

10. Pengolahan awal (Pretreatment), Pretreatment merupakan proses awal agar membran

tidak cepat rusak dan dapat tahan lebih lama. Selain itu pretreatment juga dilakukan

agar partikel – partikel yang tidak diinginkan yang berat molekulnya lebih besar tidak

ikut masuk kedalam membran.

11. Pembersihan (Cleaning), Pembersihan pada membran tergantung dari jenis membran

yang digunakan dan proses penggunaannya.

E. Permasalahan RO

Jika kita perhatikan ilustrasi gambar diatas, saat kita memberikan tekanan pada

sisi larutan kadar garam tinggi (concentrated solution), maka terjadilah proses yang

disebut reverse osmosis terjadi. Pada saat proses reverse osmosis molekul air mengalir

menembus membrane semi permeable, akan tetapi pada saat yang bersamaan

molekul garam tertahan di wadah sebelah kiri karena molekul garam tidak mampu

melewati membran semi permeable. Sehingga setelah beberapa waktu, terjadi

pengurangan vlolume air yang ada di wadah sebelah kiri, sementara itu jumlah garam

tetap sama. Hal ini mengakibatkan konsentrasi garam menjadi meningkat tajam.

Peningkatan konsentrasi ini akan terus berlanjut seiring berkurangnya jumlah air.

Peningkatan konsentrasi garam inilah yang akan menjadi penyebab utama “scaling”

di membrane semi permeable. Scaling sendiri merupakan peristiwa dimana

terbentuknya padatan / endapan yang disebabkan pertemuan antara ion positif dan

ion negatif. Misalnya ion Calsium yang bereaksi dengan ion karbonat, akan

menghasilkan padatan Calsium Carbonat. Pada saat konsentrasi ion Calsium dan

Carbonate di air masih sangat rendah, kedua ion ini tidak bisa bereaksi membentuk

padatan. Tetapi pada saat konsentrasinya meningkat tajam ( karena semakin

berkurangnya jumlah molekul air ), maka terbentuklah endapan. Endapan yang

terbentuk ini bisa menempel pada permukaan membrane, dan menjadi penyebab

terjadinya kebuntuan pada membrane.

Page 5: Pengertian RO

Pada sistem Reverse Osmosis masalah utama yang sering terjadi adalah

kebuntuan membrane ( membrane blocked ). Secara umum penyebab terjadinya

kebuntuan membrane dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu Scaling dan Fouling.

Fouling sendiri terjadi disebabkan karena adanya beberapa zat tertentu di dalam air

yang memiliki kecenderungan dapat menempel di permukaan membrane. Misalnya

zat organik, zat besi, silika, dan masih banyak lagi. Untuk mengantisipasi serta

mengatasi permasalahan ini, maka aspek desain system Reverse Osmosis menjadi

sangat penting.

F. Kelebihan Dan Kelemahan RO

Beberapa keunggulan yang didapat berdasarkan kajian ekonomi dan hasil yang

dicapai, untuk proses pengolahan air dengan metode reverse osmosis adalah sebagai

berikut:

1. Mengurangi kebutuhan laboratorium,

2. Dapat mencapai pada tekanan tinggi,

3. Dapat mengurangi kandungan garam, karbonat, total hardness, sulfat, dan nitrat dari

air umpan. Zat-zat yang tidak terlarut dalam air juga dipisahkan seperti koloid dan

bakteri,

4. Untuk umpan padatan total terlarut di bawah 400 ppm, osmosis balik merupakan

perlakuan yang murah,

5. Untuk umpan padatan total terlarut di atas 400 ppm, dengan penuruanan padatan total

terlarut 10% semula, osmosis balik sangat menguntungkan dibanding dengan

deionisasi,

6. Untuk umpan berapapun konsentrasi padatan total terlarut, disertai kandungan

organic lebih daripada 15 g/liter, osmosis balik sangat baik untuk praperlakuan

deionisasi,

7. Osmosis balik sedikit berhubungan dengan bahan kimia, sehingga lebih praktis.

Kelemahan yang sering didapat pada pengolahan air menggunakan metode

reverse osmosis adalah sering terjadinya penyumbatan (fouling/clogging) karena bahan –

Page 6: Pengertian RO

bahan tertentu pada permukaan membran seperti membran berkerak karena pengendapan

garam terlarut dalam air karena konsentrasi air cukup pekat dan batas kelarutan

terlampaui. Kerak dapat berupa kalsium karbonat atau sulfat, silika, dan kalsium klorida,

dan perawatannya lebih mahal dibandingkan dengan pengolahan secara konvensional.

Selain itu air umpan harus diolah terlebih dahulu untuk menghilangkan partikulat-

partikulat, Operasi RO membutuhkan material dan alat dengan kualitas standar yang

tinggi, serta terdapat kemungkinan terjadi pertumbuhan bakteri pada membran itu sendiri.