ro sistem respirasi

15
1. Jelaskan gambaran radiologi (CRX) dari: a. Koch Pulmonum b. Pneumoni & Bronkopneumoni c. Bronkitis d. Bronkiektasis e. Atelektasis f. Emfisema g. Efusi pleura 2. Sebutkan gambaran klinik dari: a. Asma bronchial b. Pneumonia c. TB paru d. Bronchitis e. Bronchiolitis f. Efusi pleura JAWAB: 1. A. Koch Pulmonum Koch pulmonum merupakan nama lain dari tuberkulosis paru. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi M. tuberculosis. Secara radiologis, penyakit ini terbagi atas klasifikasi: 1. Primer Gambaran radiologinya dapat berupa infeksi aktif atau inaktif. Adanya pembentukan sarang garis-garis fibrotik dan kalsifikasi (paru dan limfonodus) mungkin menunjukkan penyakit inaktif. Konsolidasi, limfadenopati, efusi, dan nodul fokal, gambaran berawan densitas rendah mungkin menunjukkan penyakit aktif. 2. Post primer Adanya gambaran berawan atau kavitas di apeks paru atau bagian superior dari lobus inferior. Kondisi ini

Upload: adhytya-pratama-a

Post on 13-Aug-2015

175 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

Deskripsi radiologi

TRANSCRIPT

Page 1: Ro Sistem Respirasi

1. Jelaskan gambaran radiologi (CRX) dari:a. Koch Pulmonumb. Pneumoni & Bronkopneumonic. Bronkitisd. Bronkiektasise. Atelektasisf. Emfisemag. Efusi pleura

2. Sebutkan gambaran klinik dari: a. Asma bronchialb. Pneumoniac. TB parud. Bronchitis e. Bronchiolitisf. Efusi pleura

JAWAB:

1. A. Koch PulmonumKoch pulmonum merupakan nama lain dari tuberkulosis paru. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi M. tuberculosis. Secara radiologis, penyakit ini terbagi atas klasifikasi: 1. Primer

Gambaran radiologinya dapat berupa infeksi aktif atau inaktif.Adanya pembentukan sarang garis-garis fibrotik dan kalsifikasi (paru dan limfonodus) mungkin menunjukkan penyakit inaktif.Konsolidasi, limfadenopati, efusi, dan nodul fokal, gambaran berawan densitas rendah mungkin menunjukkan penyakit aktif.

2. Post primerAdanya gambaran berawan atau kavitas di apeks paru atau bagian superior dari lobus inferior. Kondisi ini dikarenakan oleh bakteri yang berkembang di zona paru dengan aerasi optimal.Adanya pergeseran (distorsi paru).Efusi dan adenopati merupakan kelainan yang jarang pada tahap ini.Infeksi jamur mungkin dapat memunculkan kavitas misetoma.

3. MilierDalam perkembangannya, infeksi M. tuberculosis menyebar secara hematogen dan tampak sarang-sarang kecil 1-2 mm atau sebesar kepala jarum. Lesi ini tersebar merata di kedua lapang paru sehingga dilihat sebagai snow storm appearance.

Page 2: Ro Sistem Respirasi
Page 3: Ro Sistem Respirasi

Gambar 1. TB miliar

B. Pneumoni

Secara umum, pneumonia berarti infeksi pada parenkim paru. Penyebab penyakit ini beragam mulai dari bakteri hingga virus. Gambaran radiologinya juga luas.Biasanya kelainan yang tampak adalah konsolidasi. Jika udara dalam alveoli digantikan oleh eksudat radang, maka bagian paru tersebut akan tampak putih pada foto. Kelainan ini dapat melibatkan sebagian atau keseluruhan lobus (Pneumonia lobaris) atau berupa bercak kasar yang mengikutsertakan alveoli secara tersebar (bronkopneumonia). Gambaran radiologisnya memperlihatkan bayangan homogen berdensitas tinggi pada satu segmen, lobus paru, atau pada sekumpulan segmen lobus paru yang berdekatan, berbatas tegas. Gambaran ini dapat dibedakan dari atelektasis, yang tidak terdapat pengurangan volume dan daerah paru yang terserang.Gambaran roentgen pneumoni primer dan sekunder selalu sama yaitu berupa ukuran ukuran besar dan jumlah corakan paru yang bertambah atau konsolidasi atau berupa campuran atau keduanya. Untuk analisis lebih jauh perlu dibuat foto lateral dan oblik.Secara radiologik dibedakan 2 jenis pneumonia yaitu:1. Pneumonia alveolar

Page 4: Ro Sistem Respirasi

Pneumonia alveolar terjadi karena adanya radang bakteri yang menyebabkan kerusakan pada dinding alveoli serta edema dan eksudat. Lumen bronkiolus terisi dengan eksudat, tetapi dinding bronkus dan jaringan interstisial tidak meradang.. Limfadenopati terkadang ditemukan. Eksudat alveolar menyebabkan gambaran perselubungan.Air bronchogram biasanya ditemukan diantara daerah konsolidasi.Gambaran efusi pleura dan kavitas juga dapat ditemukan pada pneumonia.

2. Pneumonia interstisialGambaran radiologis fase akut dapat dibedakan penyakit infeksi bakteri atau virus.Pada fase akut terlihat bronchial cuffing, yaitu penebalan dinding bronkiolus.Corakan bronkovaskuler meningkat, hiperaerasi, bercak-bercak infiltrat juga dapat ditemukan.

Gambar 2. Pneumonia, terlihat konsolidasi dan air bronchogram pada lobus atas paru kanan

Page 5: Ro Sistem Respirasi

C. Bronkitis

Pada bronkitis akut tanpa komplikasi biasanya tidak ditemukan kelainan.Bronkitis kronis merupakan salah satu spektrum PPOK. Tidak ada gambaran khas kecuali corakan ramai pada basal paru. Dapat ditemukan gambaran pulmonary arterial hypertension (cut-off)

Gambar 3. Foto x-ray lateral pria perokok berat. Bronkitis.

D. Bronkiektasis

Pemeriksaan foto toraks polos tampak gambaran berupa bronkovaskular yang kasar yang umumnya terletak di lapangan bawah paru, atau gambaran translusen yang panjang menuju hilus dengan bayangan konsolidasi sekitarnya akibat peradangan sekunder, kadang kadang juga dapat berupa bulatan bulatan translusen seperti sarang tawon. Bulatan ini biasa terlihat air fluid level atau berupa kista translusen.

Page 6: Ro Sistem Respirasi

Gambar 4. bronkiektasis

E. Atelektasis

Atelektasis (kolaps paru) dapat terjadi pada paru secara keseluruhan, salahsatu lobus, atau hanya segmental. Gambaran dasar ialah densitas tinggi karena hilangnya aerasi dan tertariknya mediastinum ipsilateral, difragma tertarik ke atas dan sela iga menyempit.

Page 7: Ro Sistem Respirasi

Gambar 5. Atelektasis. Tampak jantug tertarik ke ipsilateral

F. Emfisema

Akibat penambahan ukuran paru anterior-posterior akan menyebabkan bentuk toraks kifosis, sedang penambahan ukuran paru vertical akan menyebabkan diafragma letak rendah atau agak mendatar. Sela iga melebar dan pada posisi PA toraks lebih silindris.

Dengan aerasi yang bertambah pada paru, akan menghasilkan bayangan lebih radiolusen, sehingga jaringan paru tampak lebih jelas selain gambaran fibrosisnya dan vaskular paru yang relatif jarang. Emfisema lobaris membuat mediastinum tertarik ke arah kontralateral.

Page 8: Ro Sistem Respirasi

Gambar 6. PPOK, emfisema

G. Efusi pleura

Efusi pleura yang kurang dari 300 ml mungkin tidak dapat jelas terlihat pada foto tegak. Dapat diidentifikasi dengan sinus kostofrenikus yang tumpul atau dengan gambaram lengkungan meniscus. Efusi yang luas hingga apeks dapat mendorong mediastinum kea rah kontralateral.Posisi lateral dekubitus dapat memperlihatkan cairan yang sedikit.

Page 9: Ro Sistem Respirasi

Gambar 7. Efusi pleura

Sumber:

Ekayuda, Iwan. Radiologi Diagnostik Sjahriar Rasad. Edisi II. Jakata: Balai penerbit FKUI. 2005

Planner A, Mishra R, Uthappa MC,. A-Z Chest Radiology. New York: Cambridge University Press. 2007

Page 10: Ro Sistem Respirasi

2. A. Asma bronkial

Hal esensial untuk diagnosis asma adalah:

- Gejala episodik- kronik yang dikarenakan obstruksi saluran napas- Obstruksi bersifat reversibel, dapat secara spontan maupun dengan terapi bronkodilator

dan kortikosteroid- Baratnya gejala bervariasi, bertambah berat di malam atau pagi hari- Wheezing yang difus serta fase eksiprasi yang panjang pada auskultasi- Ada riwayat penyakit dalam keluarga dan berhubungan dengan alergi- Penurunan fungsi paru yang dibuktikan dengan tes provokasi dan pemeriksaan volume

ekspirasi paksa detik pertama (VEP1)- Gejala dan tanda dapat berupa : batuk dengan sputum jernih, sesak napas, nadi dapat

normal hingga >120 dpm, pulsus paradoksus.

B. Pneumonia

Hal esensial untuk diagnosis pneumonia adalah:

- Tanda infeksi akut: Demam atau dapat juga hipotermi, menggigil, batuk non produktif, batuk dengan sputum purulen kekuningan atau coklat karat yang spesifik untuk pneumococcal pneumonia, leukositosis

- Suara nafas bronchial atau krepitasi inspiratoar- Infiltrat paru rada x-ray, pekak pada perkusi dapt mengindikasikan efusi pleura- Untuk community associated pneumonia: Terjadi di luar rumah sakit atau <48 jam

setelah MRS bagi pasien rawat inap- Sesak nafas, takipnea, hingga syok septik- Untuk Health Care associated pneumonia: Berhubungan dengan pasien yang mendapat

ventilator mekanik, perawatan ICU, prosedur klinik invasif, terjadi >48 jam sejak MRS- Banyak ditemukan pada usia 65 tahun keatas atau pada immunocompromized person

(HIV, terapi kotikosteroid, dll) - Myalgia, anoreksia, sefalgia

C. TB paru

Hal esensial untuk diagnosis TB paru adalah

- Batuk: Kasus batuk lebih dari 3 minggu merupakan standar diagnosis. Sifat batuk dimulai dari batuk kering hingga kemudian menghasilkan sputum

- Batuk darah karena ada pembuluh darah yang pecah. Kebanyakan jika sudah ada kavitas atau ulkus dinding bronkus

Page 11: Ro Sistem Respirasi

- Demam: biasanya subfebril hingga 40O C, dapat hilang timbul. Tergantung daya tahan tubuh penderita

- Sesak napas apabila penyakit telah lanjut, nyeri dada pleuritik bila melibatkan pleura- Malaise, BB turun atau sukar naik pada anak, keringat malam- Tes mikroskopis BTA dan tes tuberkulin positif- Suara napas vesicular,bronchial, hingga amforik- Rales apikal- Perkusi: redup karena infiltrat atau efusi pleura, kavitas akan menimbulkan bunyi

hipersonor- Foto konvensional patognomonik di apeks

D. Bronkitis

Hal esensial untuk diagnosis Bronkitis kronik ialah

- Anamnesis riwayat perokok berat- Batuk dengan megeluarkan sputum (biasanya sputum keabu-abuan) selama 3 bulan

untuk sedikitnya 2 tahun- Sianosis- Barrel chest akibat obstruksi kronik- Tanda kor pulmonal: Murmur Graham steel, P2 yang terpisah, takipnea, takikardi,

gallop atrium kanan, dll- Ronki, intensitas suara napas menurun, fase ekspirasi memanjang- Penurunan fungsi paru dengan memeriksa VEP1 dll.

E. Bronkiolitis

Hal esensial untuk diagnosis bronkiolitis adalah

- Onset batuk dan sesak yang mengancam nyawa- Obstruksi jalan napas yang ireversibel pada pemeriksaan fungsi paru- Gambaran minimal pada foto dada- Riwayat terpapar zat gas beracun, teransplantasi organ, penyakit jaringan ikat, infeksi

virus

Page 12: Ro Sistem Respirasi

F. Efusi Pleura

Hal esensial untuk diagnosis bronkiolitis adalah

- Efusi pleura dapat merupakan manifestasi dari berbagai penyakit- Auskultasi intensitas suara napas menurun, perkusi pekak- Dapat asimptomatik. Efusi yang banyak mengakibatkan sesak. - Nyeri dada berkaitan dangan pleuritis, trauma, infeksi- Perlu adanya analisa transudat (pada SN, gagal jantung kronik, sirosis hepatis) atau

eksudat (rheumatoid arthritis, SLE, neoplasma, TB). Bila purulen berarti empiema. Bila cairannya adalah darah disebut hematothorax

- Vocal fremitus menurun- Trakea dapat tergeser kontralateral- Terdengar bunyi gesekan pleura bila ada pleuritis

SUMBER:

McPhee, Stephen J., Papadakis, Maxine A. Current Medical Diagnosis ant Treatment. Edisi 50. New York: McGraw Hill. 2011

Sudoyo, Aru W. dkk, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid III. Edisi 5. Jakarta: Interna Publishing, 2009.