bab i ro gw

29

Click here to load reader

Upload: jhembray

Post on 28-Jun-2015

225 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I ro gw

BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang Masalah

Media massa memasuki peran yang sangat penting. Setiap manusia yang hidup

memerlukan media massa. Masyarakat mendapatkan informasi dengan membaca koran,

menonton berita, mendengarkan radio, dan mengakses berita melalui internet. Media massa

membantu kita untuk dapat mengetahui peristiwa dari dalam maupun luar negeri.

Dennis McQuail dalam bukunya Teori Komunikasi Massa mengatakan, “Media

merupakan lokasi yang semakin berperan, untuk menampilkan peristiwa-peristiwa kehidupan

masyarakat, baik yang bertaraf Nasional maupun Internasional.

McQuail mengatakan bahwa media semakin berperan sebagai tempat untuk

menyalurkan informasi-informasi di tengah kehidupan masyarakat dalam taraf luar dan

dalam negeri.

Ada beberapa jenis media massa. Dennis McQuail dalam bukunya Teori Komunikasi

Massa, menyebutkan media cetak, media elektronik,media elektronik baru. (McQuail, 1991:

3-13)

Koran dan majalah termasuk dalam media massa cetak. Media massa elektronik yaitu

tv, film, radio, sedangkan yang merupakan media massa elektronik baru di perkenalkan pada

masyarakat sebagai sebuah perangkat yang mencakup beberapa system teknologi, contohnya

teletex dan videotex.

Setiap media mempunyai kelebihan dan kekurangan, seperti koran mempunyai

kekurangannya yaitu tidak mempunyai unsur aktual, yaitu peristiwa tidak bisa langsung

diketahui secara langsung karena harus melewati proses percetakan dahulu sebelum bisa

dibaca untuk esok harinya. Sedangkan televisi mempunyai kelebihan sebagai media

penerangan dan hiburan yang paling digemari di masyarakat, melalui televisi kita dapat

melihat sebuah peristiwa secara langsung dari tempat kejadian.

Page 2: BAB I ro gw

Oemi Abdurachman berpendapat,

Dari semua media yang ada pada dewasa ini, mungkin radio merupakan channel informasi dan komunikasi yang paling efektif. Karena TV masih belum tersebar luas di seluruh pelosok dunia, sedangkan media tertulis/tercetak yang beberapa surat kabar, majalah, brosur-brosur, dan sebagainya masih belum dapat dimanfaatkan oleh sebagian penduduk dunia ini karena masalah “illiteracy” (buta huruf) masih belum dapat di atasi. Dengan demikian radio dan transistor satu-satunya saluran untuk menyampaikan informasi pendidikan dan hiburan tanpa mengenal jarak dan illiteracy. (Abdoerachman, 1990: 40)

Penulis memahami bahwa radio merupakan Media Massa Komunikasi yang paling

cepat diterima oleh khalayak karena tidak mengenal jarak dan illiteracy (buta huruf), seperti

TV dan media cetak.

Meskipun radio diakatakan sebagai media massa elektronik yang “buta”, tetapi

sanggup menarik perhatian pendengar melalui musik serta penyiar yang memiliki

kepribadian.

Radio merupakan salah satu media komunikasi periodik yang dapat memberi hiburan

dan informasi lebih cepat dari media cetak. Selain itu, radio juga dapat di dengarkan dan

dinikmati di setiap kegiatan sehari-hari. Hal tersebut yang menjadikan radio lebih menarik di

bandingkan dengan media cetak.

Seperti yang di katakan Theo Stokkink, “seorang DJ atau penyiar radio harus

mengembangkan gaya pribadinya sendiri ; ia harus berani tampil beda.

(Stokkink, 1997: 17)

Jelas apabila kita mendengar radio, penyiar mencoba menyapa pendengar secara

pribadi untuk membangun hubungan pribadi, selain itu penyiar harus mempunyai ciri khas di

dalam siarannya.

Theo Stokkink dalam The Professional Radio Presenter, ada beberapa fungsi radio,

yaitu: “bagi pendengarnya, radio merupakan teman, sarana komunikasi, sarana imajinasi,

pemberi informasi, radio adalah seorang sahabat.” (Stokkink, 1997: 19)

Ketika kita mendengarkan radio penyiar mencoba membangun hubungan pribadi

layaknya seorang sahabat, karena radio berfungsi sebagai sarana berkomunikasi, memberi

imajinasi layaknya seorang sahabat.

Ada radio yang mengkhususkan pada pendengar remaja, bekerja , bahkan wanita.

Pada dasarnya untuk mencari pengiklan yang berguna untuk menjamin kelangsungan hidup

sebuah stasiun radio.

Page 3: BAB I ro gw

Materi acara yang hadir di radio di buat semenarik mungkin oleh konseptor acara,

dengan tujuan mencari pendengar sebanyak-banyaknya. Salah satu acara ialah interaksi

langsung melalui telefon atau dengan mengirim pesan melalui Hand Phone (HP) dengan

fasilitas SMS.

Di Indonesia saat ini banyak bermunculan stasiun radio swasta baru. Radio di

Indonesia yang pertama adalah radio RRI yang merupakan stasiun radio milik negara.

Namun sekarang banyak bermunculan radio swasta di Indonesia. Para stasiun radio swasta

berlomba-lomba untuk menyajikan acara-acara yang menghibur, salah satu radio swasta

adalah radio Trax FM dengan frekuensi 101.4 FM.Semenjak berdiri di tahun 2000, Trax FM

telah mampu merebut hati para pendengarnya. Hal ini di karenakan Trax FM menyajikan

berbagai macam acara yang menarik. Salah satu program atau acara yang menarik di Trax

FM adalah A DATE WITH

A DATE WITH adalah sebuah program yang disiarkan pada hari Minggu dari pukul

16.00 hingga 20.00 WIB. Acara ini membahas berbagai macam topik, games, interaksi, soft

news, live akustik musik dan hiburan-hiburan lainnya dibawakan dengan gaya bercanda dan

santai.

Target umur yang dituju oleh program A DATE WITH adalah anak muda dengan

kisaran usia dari 15-25 tahun, dengan profesi adalah pelajar SMP, SMA, Mahasiwa, dan

Eksekutif Muda.Selain itu sasaran utama dari program acara A DATE WITH adalah ornag-

orang yang mempunyai Status Ekonomi Sosial bergolongan A, B. Acara A DATE WITH

menarik perhatian pendengar Trax FM karena disiarkan secara live pada hari Minggu sore

yang ditujukan untuk menemani Anak Trax yang sedang menikmati hari libur dengan gaya

siaran yang santai oleh Radini. Selain menjadi seorang penyiar di acara A DATE WITH,

Radini pun sekaligus menjabat sebagai Produser di acara ini. Dan hal inilah yang menjadi

dasar penulis untuk membahas penelitian yang berjudul “ Sejauh Mana Efektivitas

Peranan Produser Sekaligus Penyiar Pada Program “ A DATE WITH “ di Radio

TRAX FM Untuk Mepertahankan Kualitas Program? ”

Page 4: BAB I ro gw

B. Fokus Masalah

Dalam penelitian ini penulis memfokuskan permasalahan pada peranan seorang produser

yang bekerja sekaligus sebagai penyiar. Hal ini disebabkan karena tidak semua stasiun radio

yang menerapkan hal seperti ini. Maka dari penulis tertarik untuk membuat penelitian yang

membahas tentang “ Sejauh Mana Efektivitas Peranan Produser Sekaligus Penyiar Pada Program

“ A DATE WITH “ di Radio TRAX FM Untuk Mepertahankan Kualitas Program? ”

C. Rumusan Masalah

Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang uraian diatas, maka perlu dirumuskan

secara operasional masalah yang ada dalam penelitian ini, yang pada garis besarnya dapat

dinyatakan sebagai berikut:

1. Apa saja tugas dan tanggung jawab produser yang sekaligus menjadi penyiar di program

acara A DATE WITH?

2. Apa saja upaya yang di lakukan produser program acara A DATE WITH agar program

tetap berkualitas?

D. Tujuan Penelitian

Dengan perumusan masalah yang ada, maka penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui tugas dan tanggung jawab produser yang sekaligus menjadi penyiar di

program acara A DATE WITH.

2. Mengetahui upaya apa yang dilakukan produser program acara A DATE WITH untuk

mempertahankan kualitas program.

E. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat akademis dan praktis, sebagai

berikut:

1. Manfaat akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan yang berkaitan dengan ilmu

komunikasi khususnya di radio tentang produser untuk mempetahankan kualitas program.

Page 5: BAB I ro gw

2. Manfaat praktis

Diharapkan menjadi masukan pada tim program acara A DATE WITH tentang produser

sekaligus penyiar untuk mempertahankan kualitas program acara A DATE WITH.

Page 6: BAB I ro gw

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam menjalani kegiatan sehari-hari, setiap orang pasti membutuhkan hiburan agar

terhindar dari kepenatan yang disebabkan oleh pekerjaannya. Disinilah media berperan. Baik

media cetak seperti koran dan majalah, atau media elektronik seperti televisi, radio, internet,

saling bersaing dengan kapasitas masing-masing untuk memberikan berbagai macam

informasi dan hiburan yang bertujuan untuk mendapatkan khalayak sebanyak-banyaknya.

Dan dengan keterbatasan yang ada pada tiap media, disinilah khalayak mulai mencari media

yang bisa memenuhi kebutuhannya akan hiburan dan informasi.

Radio sebagai salah satu media yang berusaha memberikan apa yang diinginkan

khalayak juga memiliki keterbatasannya masing-masing, oleh karena itu radio saat ini lebih

ter segmented atau memiliki target audience nya sendiri-sendiri. Pada akhirnya, pilihan jatuh

ditangan khalayak, media khususnya media radio, apa yang mereka pilih yang sesuai dengan

keinginan dan kebutuhan mereka.

II.1 Komunikasi Massa (Mass Communication)

A. Definisi Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa modern, yang meliputi

surat kabar yang mempunyai sirkulasi yang luas, siaran radio dan televisi yang ditujukan

kepada umum, dan film yang dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop. Komunikasi massa

menyiarkan informasi, gagasan, dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah

yang banyak dengan menggunakan media. (Effendy, 1981: 59)

Sedangkan definisi yang paling sederhana tentang komunikasi massa dirumuskan

Bittner yang dikutip oleh Jalaluddin Rakhmat dalam bukunya Psikologi Komunikasi

mengatakan bahwa “Mass Communication is Messages Communicated Trough a Mass

Medium To a Large Number of People” (Komunikasi massa adalah pesan yang di

komunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang).

Selain itu komunikasi massa di artikan sebagai komunikasi yang menggunakan media

massa, baik cetak (surat kabar dan majalah) atau elektronik (radio dan televisi), yang dikelola

Page 7: BAB I ro gw

oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar

orang yang tersebar di banyak tempat, anonim dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat

umum, yang disampaikan secara cepat, serentak dan selintas, khususnya media elektronik.

(Mulyana, 2001 : 75)

B. Ciri-ciri Komunikasi Massa

Berdasarkan komunikasi yang telah dikemukakan oleh para pakar komunikasi, maka

para komunikasi juga mempunyai ciri-ciri yang disebabkan oleh sifat-sifat komponennya.

Ciri-ciri komunikasi massa adalah :

a) Komunikasi massa berlangsung satu arah

b) Komunikator pada komunikasi melembaga

c) Pesan pada komunikasi massa bersifat umum

d) Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan

e) Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen

. (Effendy, 2006: 22)

C. Fungsi Komunikasi Massa

Apabila komunikasi dipandang dari arti luas, tidak hanya diartikan sebagai pertukaran

berita dan pesan tetapi sebagai kegunaan individu dua kelompok mengenai tukar menukar

data, fakta dan ide, maka fungsi komunikasi massa dalam system social oleh Effendy

(2002:27-28) dijabarkan sebagai berikut:

1. Informasi :

2. Sosialisasi :

3. Motivasi :

4. Perbedaan dan diskusi :

5. Pendidikan :

6. Memajukan kebudayaan :

7. Hiburan :

8. Integrasi :

Page 8: BAB I ro gw

Dalam pengertiannya paradigmatif, komunikasi mengandung tujuan tertentu, ada

yang dilakukan secara lisan secara tatap muka atau melalui media baik media massa maupun

media non massa, misalnya telepon, papan pengumuman, poster dan sebagainya.

II.2 Radio

A. Definisi Radio

Menurut Sunarjo dan Sjoenasih, radio adalah keseluruhan sistem gelombang suara

yang dipancarkan dari suatu stasiun yang kemudian dapat diterima untuk berbagai pesawat

penerima baik dirumah, di kapal, di mobil dan lain sebagainya. (Sunarjo & Sjoenasih, 1983:

108)

Selain itu menurut Onong Uchjana Effendy, radio adalah : penyebaran secara

elektronik berbagai acara dalam bentuk kata-kata, musik dan efek suara yang disampaikan

oleh industri penyiaran radio untuk di dengarkan oleh khalayak pendengar. ( Effendy, 1989:

301)

Dari kedua pendapat diatas penulis berkesimpulan bahwa pengertian radio adalah

sebagai penyiaran di udara dengan menggunakan gelombang elektromagnetik yang

dipancarkan dari stasiun siaran dan pesawat penerima siaran tersebut yang berisi pesan

berupa kata-kata, musik dan efek suara kepada masyarakat pendengarnya dimanapun

khalayak tersebut berada.

Sebagai salah satu media massa, radio hadir untuk memberikan informasi dan hiburan

audio kepada pendengarnya. Salah satu kelebihan radio di banding media lainnya ialah dapat

dinikmati tanpa harus menghentikan kegiatan dimana saja dan kapan saja. Maka dari itu

setiap program yang di hadirkan oleh radio harus di buat semenarik mungkin.

Namun sebelum konseptor acara membuat acara radio yang menarik, konseptor acara

harus mengetahui mengenai sifat radio. Onong Uchjana Effendy menjelaskan tentang sifat

radio:

a. Auditori

Page 9: BAB I ro gw

Sifat radio siaran adalah untuk di dengar, karena hanya untuk di dengar, maka isi siaran

yang sampai di telinga pendengar hanya sepintas lalu saja.

b. Mengandung gangguan

Setiap komunikasi dengan menggunakan saluran bahasa dan bersifat massal menghadapi

dua faktor gangguan. Gangguan yang pertama ialah apa yang disebut ”semantic noise

factor” dan yang kedua adalah ”channel noise factor” atau kadang-kadang disebut

”mechanic noise factor”.

c. Akrab

Radio siaran sifatnya akrab, intim. Seorang penyiar seolah-olah berada dikamar

pendengar yang dengan penuh hormat dan cekatan menghidangkan acara-acara yang

menggembirakan kepada penghuni rumah. (Effendy, 1990: 82-84)

Selain memberikan informasi, radio juga dapat menghibur pendengarnya. Theo

Stonkkink menyatakan pendapatnya mengenai media radio dalam menyebarkan informasi,

”Radio menyajikan berita, laporan. Radio mempercepat penyebaran informasi sehingga

setiap orang tahu peristiwa atau berita yang sama”.

Theo Stonkkink juga menyatakan, “radio lebih bersifat menghibur dan mengstimulasi

pendengarnya, memberi kesenangan, nostalgia, ketegangan, atau rasa ingin tahu.”

(Stonkkink, 1997: 23)

Dari dua pengertian diatas penulis menarik kesimpulan selain memberikan informasi

mengenai berita, kejadian atau peristiwa di dunia kepada pendengarnya juga dapat

menghibur untuk kesenangan, bernostalgia, ketegangan, maupun rasa ingin tahu.

A. Kekuatan dan Kelemahan Radio

Sebagai salah satu media komunikasi, radio juga memiliki beberapa kekuatan dan

kelemahan, yaitu antara lain :

♦ Kekuatan Radio

1. Langsung

Radio adalah satu-satunya media yang memiliki kemampuan untuk menyampaikan isi

atau kandungan programnya secara langsung ke hadapan pendengar, begitu suara di

Page 10: BAB I ro gw

pancarkan telinga pendengar langsung menangkap dan mencernanya.

2. Cepat

Radio juga memiliki kecepatan yang sulit ditandingi oleh media jenis lain, suatu

peristiwa yang terjadi disebuah tempat bisa dengan cepat disiarkan oleh sebuah stasin

radio. Si pelapor (entah itu reporter radio yang bersangkutan atau pendengarnya) hanya

membutuhkan pesawat telepon untuk berhubungan dengan penyiar di studio.

3. Menciptakan gambar dan imajinasi pendengar

Radio makes picture. Inilah salah satu ungkapan paling terkenal mengenai radio. Tidak

salah memang mengatakan bahwa radio lah salah satu media komunikasi yang memiliki

kemampuan istimewa dalam menciptakan “gambar” atau rekaan di ruang imajinasi

pendengarnya.

4. Tanpa batas

Radio praktis tidak memiliki batas, baik batas geografis maupun batas usia, ras, tingkat

ekonomi, sosial, pendidikan. Karakter tanpa batas yang dimiliki radio ini sangat sulit

untuk dinikmati oleh media cetak.

5. Tak banyak pernik

Radio adalah media yang tidak memerlukan banyak pernik, paling tidak jika di

bandingkan dengan televisi. Untuk melihat sebuah peristiwa, televisi memerlukan

setidaknya dua orang kru, satu kamerawan dan satunya lagi reporter. Sedangkan radio

hanya memerlukan satu orang kru yang cukup membawa tiga peralatan penting saja yaitu

alat perekam, mikrofon, dan handphone.

6. Murah

Radio jelas media yang paling murah di bandingkan dengan televisi dan bahkan media

cetak. Murah dari segi investasi awal (hanya butuh peralatan audio, transmitter atau

pemancar, menara dan antena) maupun dari segi biaya produksi.

7. Bisa dinikmati sambil mengerjakan hal lain

Radio adalah satu-satunya bisa dinikmati sambil mengerjakan apapun, misalnya

mengendarai mobil, memasak, membersihkan rumah dan lain-lain.

8. Hangat dan dekat

Sampai saat ini hanya radio lah media yang bisa selalu dekat dan hangat dengan

penikmatnya, dengan cara mengirim SMS saja penyiar dan pendengar bisa langsung

Page 11: BAB I ro gw

akrab dan seperti teman sendri.

9. Tempat mendengarkan musik

Radio sangat efektif untuk dipakai menikmati musik. Hampir tidak ada radio di dunia ini

yang tidak menyiarkan musik sama sekali dalam programnya. Radio merupakan salah

satu media yang memegang peranan terpenting dalam perjalanan musik dunia.

Kelemahan Radio

1. Cepat hilang

Radio adalah media yang sifatnya ”selintas”. Apa yang disiarkan menit ini akan gampang

dilupakan orang pada menit berikutnya. Penyebabnya jelas, pertama saebagaimana yang

sudah dijelaskan diatas, pendengar radio biasanya mendengarkan radio sambil

mengerjakan kegiatan lain sehingga konsentrasi tidak penuh. Kedua, siaran yang sudah

berlalu, tak bisa dirujuk kembali.

2. Beralur linear

Radio sifatnya linear. Maksudnya adalah program yang disiarkan oleh radio mengikuti

perjalanan waktu, dimana program B yang disiarkan jam 10.00 pagi misalnya muncul

setelah program A yang disiarakan jam 06.00-10.00 pagi. Ibarat urutan abjad, pendengar

radio hanya bisa mendengarkan program-program yang disuguhkan dengan mengikuti

urutan program A sampai dengan Z.

B. Elemen-elemen dalam program radio

Dalam sebuah siaran radio, terdapat elemen-elemen yang menentukan berhasil

tidaknya suatu program dalam sebuah stasiun radio. (Michael C Keith)

Elemen-elemen tersebut adalah sebagai berikut:

1. Musik

Musik adalah elemen utama, terutama bagi radio yang merupakan music based format

(radio yang lebih memberikan musik dari pada barita). Jenis musik, tempo dan rotasi

musik, dan tahun populer sebuah musik haruslah diperhatikan.

2. News

News (berita) merupakan elemen utama terutama bagi radio yang merupakan talk based

format (radio yang lebih memberikan informasi berupa berita dari pada musik).

3. Announcing

Page 12: BAB I ro gw

Gaya siaran juga merupakan elemen penting dalam sebuah radio. Ada 3 tipe announcer,

yaitu:

- Light Announcer, penyiar pemula yang baru bisa on air (siaran) di dalam studio

- Medium Announcer, penyiar yang sudah bisa on air di studio dan sudah memiliki ciri

khas nya sebagai penyiar.

- Heavy Announcer, penyiar yang sudah bisa menguasai siaran di studio maupun acara-

acara off air seperti MC (Master of Ceremony)

4. Spot

Spot atau iklan adalah elemen penting dalam sebuah stasiun radio, karena iklan

merupakan salah satu sumber pendapatan dari stasiun radio. Spot terbagi atas 2 macam,

yaitu spot promo (iklan acara) dan spot iklan / komersial (iklan produk dan jasa)

5. Contest & Promotion

Elemen ini penting karena dapat menarik khalayak untuk menjadi pendengar setia bagi

sebuah stasiun radio. Hadiah yang diberikan tergantung pada segmentasi radio tersebut.

6. Features

Feature sebagai elemen dalam sebuah radio diudarakan pada waktu khusus, misalnya

setiap hari Minggu. Isi dari features bisa bermacam-macam, yang paling sering adalah

tentang human interest seperti liputan mengenai hobi seseorang. Ini dapat memberikan

warna khusus pada station.

7. Call Letters

Di Indonesia disebut juga sebagai call sign atau tagline. Ini digunakan untuk

menciptakan positioning pada sebuah radio juga agar khalayak gampang mengenal radio

apa yang sedang ia dengar.

II.3. Produser

D. Pengertian Produser

Produser menurut Suprapto adalah seseorang yang ditunjuk mewakili produser

pelaksana (executive producer) untuk melaksanakan apa yang dikehendaki oleh produser

pelaksana. Oleh karena itu seorang produser harus memiliki kemampuan berpikir dan

menuangkan ide atau pemikiran dalam satu tulisan (proposal) untuk suatu program acara

secara baik dan sistematis serta mempunyai kemampuan untuk memimpin dan bekerja sama

Page 13: BAB I ro gw

dengan seluruh kerabat kerja dan unsur-unsur produksi terkait. (Suprapto, 2006 : 61)

E. Tugas dan Tanggung jawab Produser

Di dalam melaksanakan tugas seorang produser akan selalu berusaha

mengembangkan program siarannya, serta mengawasi keseluruh tahapan produksi, sejak dari

pre-production meeting sampai dengan post-production dan sebagai seorang yang

mempunyai tanggung jawab untuk setiap unsur teknik dan perekayasaan, yang semuanya

dituangkan dalam bentuk produksi.(Subroto,1994: 171)

Suprapto menguraikan beberapa tugas pokok seorang produser, yaitu:

1. Menciptakan dan mengembangkan ide untuk produksi acara radio atau televisi.

2. membuat design produksi

3. menentukan tim kreatif

4. menentukan satuan kerja produksi

5. bersama dengan asisten produksi memilih dan menentukan pengisi acara

6. menyususn anggaran biaya produksi

7. melakukan koordinasi, promosi dan publikasi

8. melakukan evaluasi terhadap acara yang di tangani (Suprapto, 2006 : 62)

II.4. Penyiar

A. Pengertian Penyiar

Menurut Bakhtiar penyiar atau radio broadcaster adalah seseorang yang memiliki

kemampuan berbicara dengan menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan

secara verbal. Agar pesan mampu diserap dan di tangkap oleh pendengar, maka kata yang

digunakan harus efektif dan tepat. (Bakhtiar, 2007 : 15)

B. Jenis Penyiar Radio

Dalam dunia kepenyairan radio sangat tergantung dengan segment dengar radio

tersebut. Segment dengar radio akan berpengaruh pada style atau gaya seorang penyiar.

Menurut Saiful Bakhtiar ada tiga jenis penyiar radio berdasarkan segment dengar

radio, yaitu:

1. Penyiar Radio dengan Segment Dengar Muda

Page 14: BAB I ro gw

Radio-radio yang bersegment dengar muda saat ini sudah banyak sekali, salah satunya

yaitu radio Mustang FM. Berikut ciri penyiar radio bersegment muda:

penyiar radio dengan segment muda dituntut selalu up-date dengan berbagai

perkembangan yang sedang trend

penggunaan bahasa yang tidak formal

call listerner yang variatif

intonasi dan speed cenderung lebih cepat

suara yang natural

2. Penyiar Radio dengan Segment Dengar Dewasa

Radio dengan target dengar dewasa lebih sedikit dibanding dengan target dengar muda

dan kelurga (all segment). Namun, biasanya mereka mempunyai kekhasan tersendiri.

Contohnya Trijaya FM dengan News-nya. Penyiar yang bekerja diradio bersegment

dewasa dituntut:

1 penyiar radio dengan segment dengar dewasa dituntut untuk selalu mengikuti

perkembangan tekini, hanya lebih difokuskan pada isu-isu yang lebih berat.

Contohnya isu politik, ekonomi, dan isu-isu lainnya

2 penggunaan bahasa yang lebih formal

3 call listener biasanya menggunakan anda

4 suara dan intonasi bisa dimainkan, namun kualitas suara cenderung lebih dewasa atau

berat dan speed yang tidak terlalu cepat

3. Penyiar Radio dengan Segment Dengar All Segment (keluarga)

Radio dengan target dengar all segment atau keluarga termasuk yang paling aman, baik

pada bidang iklan maupun bagi penyiarnya.

1 penyiar harus selalu mengikuti perkembangan semuanya, namun lebih ditekankan pada

informasi seputar keluarga. Contohnya, tips-tips yang disampaikan berkisar pada

permasalahan yang biasa dihadapi oleh semua anggota keluarga dari usia anak-anak

sampai orang tua.

2 dalam berinteraksi dengan pendengar, penyiar lebih akrab

3 penggunaan bahasa yang digunakan juga lebih variatif

4 call listerner biasanya menggunakan anda

5 suara dan intonasi juga tetap dimainkan, namun speednya sedang dan suara dewasa

Page 15: BAB I ro gw

6 pada program anak-anak, penyiar dengan target dengar all segment (keluarga) dituntut

juga mampu menjadi sosok yang dekat dengan anak-anak.

(Bakhtiar, 2007 : 70-74)

II.5 Mutu Program

A. Mutu Teknik

Mutu teknik produksi yaitu mencakup unsur audio yang ditetapkan berdasarkan

standar tertentu.

Mutu audio dalam suatu program ditentukan oleh banyak unsur, antara lain:

1. Volume adalah keras lunaknya suara.

2. Balanced berkaitan dengan keseimbangan antara frekuensi rendah dan tinggi sinyal audio.

3. Noise adalah gangguan dari sinyal yang bukan merupakan bagian dari informasi suara.

(Independent Broadcasting Assosiations (IBA) Technical Review, 1972)

II.6. Mutu Produksi

Mutu produksi merupakan mutu program yang berkaitan dengan artistik dan estetika.

a. Ide

Semua acara siaran radio maupun televisi baik dari bentuk yang paling sederhana,

selalu didahului munculnya sebuah ide atau gagasan, ide bisa saja tidak datang dari anggota

satuan kerja produksi, tetapi dapat datang dari luar.

Ide merupakan buah pikiran dari seorang perencana acara siaran dalam hal ini

produser. Ide merupakan rencana pesan yang akan disampaikan kepada pemirsa atau

pendengar, melalui medium televisi atau radio dengan maksud dan tujuan tertentu. Sewaktu

akan menuangkan idenya dalam bentuk sebuah naskah siaran, harus selalu memperhatikan

faktor pemirsa atau pendengar, agar apa yang akan disajikan dalam bentuk acara siaran dapat

mencapai sasarannya.

b. Naskah

Page 16: BAB I ro gw

Menurut prosedur operasional standar produksi siaran, menulis naskah adalah proses

penting yang tidak hanya harus dikuasai penulis naskah (scriptwriter), tetapi juga semua kru

siaran.

Tujuan utama penulisan sebuah naskah sebelum disiarkan adalah untuk :

1. menjaga akurasi informasi nama, data, berita, dan sebagainya

2. melancarkan aktivitas bertutur penyiar agar mengarah ke target

3. mempermudah pendokumentasian materi siaran untuk kepentingan apapun.

(Masduki, 2004 : 105-106)

Menurut Mitchell Stephens dalam buku Broadcasting News, ketika menulis naskah

untuk radio memulai dengan prinsip bahwa setiap kata dalam radio ditulis untuk indera

pendengaran, tidak untuk dibaca oleh khalayak. (Masduki, 2004 : 107)

c. Announcer atau DJ (Disc Jockey)

Announcer atau penyiar yaitu orang yang bekerja mengolah acara siaran di studio.

Robert L. Hilliard menjelaskan dalam buku Radio Broadcasting, An Introduction to the

Sound Medium seperti yang di kutip Ari Rachim Maricar. Penganekaragaman program radio

layaknya hanya bisa diatasi oleh seorang “actor” dengan penguasaan teknik serta segala

kemampuan vocal dan wawasannya. Sebagai actor, penyiar harus mengendalikan empat

senjata utama, yaitu pikiran, perasaan, suara, dan raga. (Masduki, 2004 : 117)

DJ adalah sosok penyiar yang tugasnya memperkenalkan sembari memutar

mengomentari musik pop yang hits atau tengah digemari. (Masduki, 2004 : 118)

Secara umum ada tiga keterampilan yang harus dikuasai para DJ dan penyiar:

1. announcing skill, yaitu keterampilan menuturkan segala sesuatu menyangkut musik, kata,

atau lirik lagu yang disajikan.

2. operatimg skill, yaitu keterampilan mengoperasikan segala peralatan siaran.

3. musical touch, yaitu keterampilan merangkai musik dalam tatanan yang menyentuh

emosi pendengar. Bercita rasa dalam seleksi, harmonis dalam rangkaian. (Masduki,

Page 17: BAB I ro gw

2004 : 119)

BAB III

Page 18: BAB I ro gw

METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini membahas tentang efektivitas peran produser sekaligus penyiar pada

program ”A DATE WITH” di radio Trax FM untuk mempertahankan kualitas program,

untuk itu peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor

yang dikutip oleh Moleong pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

perilaku yang dapat diamati.

(Moleong, 2006 : 4)

Peneliti memahami bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan

prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kualifikasi

lainnya. Peneliti akan menguraikan secara mendalam mengenai efektivitas peran produser

sekaligus penyiar pada program ” A DATE WITH ” untuk mempertahankan kualitas

program. Proses penelitian tidak menggunakan prosedur statistik atau cara kuantifikasi

lainnya, karena peneliti hanya bermaksud untuk meneliti bagaimana efektifitas peran

produser sekaligus penyiar pada progaram ”A DATE WITH” untuk mempertahankan

kualitas program. Setelah itu menguraikan secara deskriptif dalam bentuk kata-kata.

III.2. Sifat Penelitian

Dikaitkan dengan rumusan permasalahan penelitian, maka peneliti menggunakan

penelitian yang bersifat deskriptif. Penelitian ini mencoba untuk mengumpulkan informasi

aktual secara rinci yang diperoleh dari data deskriptif, baik berupa data lisan dan juga tertulis

dari objek penelitian.

Menurut Kountur, ”Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah jenis penelitian

yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada

perlakuan terhadap objek yang diteliti”. (Kountur, 2004 : 53)

Penelitian deskriptif mempunyai ciri–ciri sebagai berikut: (1) berhubungan dengan

keadaan yang terjadi saat itu, (2) menguraikan satu variabel saja atau beberapa variabel

namun diuraikan satu persatu dan (3) variabel yang diteliti tidak dimanipulasi atau tidak ada

perlakuan (treatment). (Kountur, 2004 : 105-106)

Menurut Jalaluddin Rakhmat penelitian deskriptif bertujuan untuk:

Page 19: BAB I ro gw

a. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada.

b. Mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktek yang berlaku.

c. Membuat perbandingan atau evaluasi.

d. Menentukan apa yang orang lain lakukan dalam menghadapi masalah yang sama dan

belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada

waktu yang akan datang. (Rakhmat, 2002 : 25)

Peneliti menyimpulkan bahwa penelitian bersifat deskriptif memberikan penjelasan

mengenai keadaan objek yang diteliti tanpa mengubah apapun dari objek yang diteliti. Pada

dasarnya penelitian deskriptif bekerja dengan cara menganalisis, memadukan,

mengklarifikasi serta mengorganisasikan suatu hasil observasi.

b. Paradigma

III.7 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis data kualitatif di mana data hasil

wawancara dikumpulkan, dan diinterpretasikan peneliti secara deskriptif sesuai tujuan

penelitian.

Menurut Bogdan dan Biklen analisis data kualitatif adalah :

“Upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain”. (Moleong, 2006 : 248)

Menurut Janice McDrury tahapan analisis data kualitatif adalah sebagai berikut :

1. Membaca dan mempelajari data, menandai kata-kata kunci dan gagasan yang ada

dalam data.

2. Mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tema-tema yang berasal dari

data.

3. Menuliskan “model” yang ditemukan.

Page 20: BAB I ro gw

4. Koding yang telah dilakukan. (Moleong, 2006 : 248)

Pada penelitian ini, analisis data yang dilakukan peneliti adalah dengan cara memilih

dan menyusun data-data yang diperoleh. Baik dari data hasil wawancara mendalam (indepth

interview) dengan informan kunci (key informan) maupun informan, yang kemudian

dianalisis secara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan membandingkan dengan teori yang

digunakan. Setelah itu peneliti menarik kesimpulan terhadap hasil penelitian.

III.3. Subjek danObjek Penelitian

Objek pada penelitian ini adalah produser yang sekaligus menjadi penyiar program

”A DATE WITH” yang disiarkan di Trax FM setiap hari mingggu pada pukul 16.00 WIB

Subjek pada penelitian ini adalah radio Trax FM yang terletak di

Unit analisis

Unit analisis dalam penelitian ini adalah seorang penyiar yang menjabat sekaligus sebagai

produser dalam satu program yang sama yaitu program acara A DATE WITH yang disiarkan di

radio Trax FM setiap hari minggu pada pukul 16.00 – 20.00 WIB.