pengertian pengerjaan pelat

7
Pengertian Pengerjaan Pelat Pengerjaan plat adalah pengerjaan membentuk dan menyambung logam lembaran (plat) sehingga sesuai dengan bentuk dan ukuran yang sudah direncanakan. Pengerjaan plat dapat dilakukan dengan menggunakan keterampilan tangan, mesin, atau perpaduan dari keduanya, yang meliputi macam-macam pengerjaan, diantaranya adalah menggunting, melukis, melipat, melubangi, meregang, pengawatan, mengalur, menyambung, dan lain-lain. 2.2 Alat – Alat Pendukung Pengerjaan Plat Dalam kerja pelat kita memerlukan sejumlah peralatan pendukung untuk menyelesaikan benda kerja yang akan kita bentuk, peralatan tersebut diantaranya adalah: a. Penggores Ada 3 jenis penggores yang sering digunakan yaitu penggores teknik, penggores saku, dan penggores mekanika Penggores digunakan untuk menggambar bentangan pada permukaan pelat. Penggores yang baik untuk digunakan harus bersudut 250 sampai 300. Penggores (scriber) adalah alat untuk menggores benda kerja (logam) sebagai persiapan untuk dikerjakan atau sebagai gantinya pensil apabila hendak menggambar di atas kertas. b. Penitik Penitik dapat digunakan untuk menitik bagian benda kerja yang akan di bor. Bentuk penitik yang sering digunakan adalah silinder yang dikartel dengan ujung tirus yang bersudut 250 sampai 300. c. Mistar baja Mistar baja ini berfungsi untuk mengukur benda kerja yang berukuran pendek, selain itu juga dapat dipakai untuk membimbing penggoresan dalam melukis batangan pada pelat yang digunakan, ukuran panjang dari mistar baja ini bermacam-macam, ada yang berukuran 30 cm, 60 cm, dan 100 cm. d. Mistar siku Alat ini digunakan untuk menyiku ketelitian dari benda kerja, ukuran panjangnya 30 cm terbuat dari bahan baja. e. Kikir Kikir ini digunakan untuk menghilangkan bagian yang tajam. Pada umumnya pekerjaan yang sederhana akan lebih ekonomis. Kikir terbuat dari baja karon tinggi yang ditempa sesuai dengan panjangnya. Macam-macam kikir antara lain: Kikir Rata, bulat, segi empat, setengah lingkaran, segi tiga, bujur sangkar f. Alat Pemotong Manual Mesin ini digunakan untuk memotong pelat dengan ketebalan maksimal 3 mm dan panjang maksimal 1,5 meter. g. Mesin Bending Manual dan Promecam Mesin ini digunakan untuk melipat atau menekuk pelat kerja yang telah diselesaikan untuk pekerjaan awal. Mampu menekuk pelat dengan tebal maksimum 3 mm dan panjang maksimal 1,5 meter, sedangkan untuk mesin bending promecam untuk pembendingan pelat yang tidak dapat dibending dengan bending manual. h. Mesin Bor

Upload: ariefardiansyah

Post on 29-Sep-2015

8 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

khnkbk

TRANSCRIPT

Pengertian Pengerjaan Pelat Pengerjaan plat adalah pengerjaan membentuk dan menyambung logam lembaran (plat) sehingga sesuai dengan bentuk dan ukuran yang sudah direncanakan. Pengerjaan plat dapat dilakukan dengan menggunakan keterampilan tangan, mesin, atau perpaduan dari keduanya, yang meliputi macam-macam pengerjaan, diantaranya adalah menggunting, melukis, melipat, melubangi, meregang, pengawatan, mengalur, menyambung, dan lain-lain.

2.2Alat Alat Pendukung Pengerjaan Plat

Dalam kerja pelat kita memerlukan sejumlah peralatan pendukung untuk menyelesaikan benda kerja yang akan kita bentuk, peralatan tersebut diantaranya adalah:

a.Penggores Ada 3 jenis penggores yang sering digunakan yaitu penggores teknik, penggores saku, dan penggores mekanikaPenggores digunakan untuk menggambar bentangan pada permukaan pelat. Penggores yang baik untuk digunakan harus bersudut 250 sampai 300. Penggores (scriber) adalah alat untuk menggores benda kerja (logam) sebagai persiapan untuk dikerjakan atau sebagai gantinya pensil apabila hendak menggambar di atas kertas.

b.Penitik Penitik dapat digunakan untuk menitik bagian benda kerja yang akan di bor. Bentuk penitik yang sering digunakan adalah silinder yang dikartel dengan ujung tirus yang bersudut 250 sampai 300.

c.Mistar baja Mistar baja ini berfungsi untuk mengukur benda kerja yang berukuran pendek, selain itu juga dapat dipakai untuk membimbing penggoresan dalam melukis batangan pada pelat yang digunakan, ukuran panjang dari mistar baja ini bermacam-macam, ada yang berukuran 30 cm, 60 cm, dan 100 cm.

d.Mistarsiku Alat ini digunakan untuk menyiku ketelitian dari benda kerja, ukuran panjangnya 30 cm terbuatdari bahan baja.

e.Kikir Kikir ini digunakan untuk menghilangkan bagian yang tajam. Pada umumnya pekerjaan yang sederhana akan lebih ekonomis. Kikir terbuat dari baja karon tinggi yang ditempa sesuai dengan panjangnya. Macam-macam kikir antara lain: Kikir Rata, bulat, segi empat, setengah lingkaran, segi tiga, bujur sangkar

f.Alat Pemotong Manual Mesin ini digunakan untuk memotong pelat dengan ketebalan maksimal 3 mm dan panjang maksimal 1,5 meter.

g.Mesin Bending Manual dan Promecam Mesin ini digunakan untuk melipat atau menekuk pelat kerja yang telah diselesaikan untuk pekerjaan awal. Mampu menekuk pelat dengan tebal maksimum 3 mm dan panjang maksimal 1,5 meter, sedangkan untuk mesin bending promecam untuk pembendingan pelat yang tidak dapat dibending dengan bending manual.

h.Mesin Bor Mesin bor digunakan untuk melubangi benda yang akan dikerjakan, dalam hal ini untuk menyambung pelat satu dengan yang lain menggunakan paku keling serta untuk jalan keluar panas pada benda yang dibuat

i.Gergaji Tangan Gergaji Tanganmerupakan alat pemotong dan pembuat alur yang sederhana, bagian sisinya terdapat gigi-gigi pemotong yang dikeraskan. Bahan daun gergaji pada umumnya terbuat dari baja perkakas (tool steel), baja kecepatan tinggi (HSS/high speed steel), dan baja tungsten (tungsten steel).

1.5Alatdan Bahan

a.Alat praktikum1. Penitik2. Penggaris3.Penggores4.Gergaji5.Alat danMesinBor6. Pemotong Plat7.Peniti Sku-siku8.Kikir9.Pelipat Plat

b.Bahan PraktikumBahan yang di gunakan plat praktikum ini adalah plat yang akan di bentuk dengan ukuran 35 cm x 30 cm, 13 cm x 30 cm dan 17 x 17 cm.

2.3Langkah Pengerjaan Plat Dalam melakukan praktek kerja kita harus mengetahui urutan atau langkah-langkah kerja sebagai berikut, antara lain :

a.Pembuatan Gambar kerja Langkah awal kerja pelat adalah menggambar.Gambar benda kerja dapat digambar langsung pada pelat yang akan digunakan.Adapun peralatan yang digunakan untuk menggambar tersebut adalah:1.Penggores, digunakan untuk menggaris pelat atau menandai sehingga pada pelat terdapat goresan sket bukaan.2.Mistar siku, digunakan untuk melihat kesikuan dari garis, dan sudut pelat tersebut.3.Mistar baja, digunakan untuk mengukur, menarik garis, serta sebagai pedoman dalam penggoresan.

b.Melakukan pemotongan pelat Setelah selesai menggambar pada pelat, langkah selanjutnya adalah melakukan pemotongan menurut garis pada gambar tersebut. Pemotongan dapat dilakukan dengan mesin potong atau dengan menggunakan manual.

c.Melakukan Penekukan Setelah pelat yang kita potong dan kita hitung besar pembandingnya, maka langkah berikutnya adalah penekukan pembendingan. Bending dapat kita lakukan baik secara manual dengan mesin bending dan dengan menggunakan palu (dipukul). Penekukan yang diizinkan adalah bagian busur lengkung netral dari luas penekukan.Sumbu penekukan adalah sumbu garis lurus dimana terjadi pembentukan radius sesuai dengan yang diinginkan.Panjang dari sumbu adalah sama dengan lebar benda kerja pada luas penekukan.Radius penekukan adalah radius dari busur dalamGaris penekukan adalah garis imajiner yang dibentuk oleh tangent radius penekukan dengan permukaan bagian dalam.Sudut penekukan adalah sudut yang dibentuk antara dua posisi ekstrim dari radius penekukan.Luas penekukan adalah luas yang tercangkup oleh sudut penekukan.

d.Assembling Teknik penyambungan pada kerja pelat dapat dilakukan dalam berbagai cara yaitu:a.Menyambung dengan sekrupb.Menyambung dengan paku kelingc.Menyambung dengan lipatand.Menyambung dengan las titik

Penyambungan yang kita lakukan ini sekaligus untuk melakukan pembentukan benda yang akan kita buat. Untuk penyambungan dapat dilakukan sesuai dengan keinginan dan keadaan benda kerja tersebut. Untuk penyambungan dari bagian yang tidak akan dibuka lagi dapat menggunakan sambungan dengan lipatan, paku keling, dan las titik dan untuk bagian yang dibuat untuk dibuka dan ditutup dapat menggunakan sambungan sekrup.

e.Finished Work (Pengamplasan) Pada tahap ini dilakukan perapihan dan pengecheckan kembali hasil lipatan.Dan juga kembali dilakukan perapihan bagian-bagian dengan menggunakan kikir,gergaji,palu agar memperoleh hasil yang maksimal.Bila dilakukan sesuai dengan perhitungan dan prosedur yang ada maka bagian-bagian tadi akan menyatu membentuk suatu rangka kotak panel.

METODE PRAKTIKUM

3.1 Prosedur PraktikumSecara garis besar prosedur kerja membuat box panel adalah sebagai berikut:1.Membuat pola sesuai dengan ukuran yang ada pada gambar.2.Memotong plat sesuai dengan pola yang telah di bentuk.3.Mengikir bagian-bagian yang tajam.4.Membuat lubang berbentuk kotak pada bagian yang telah ditentukan5.Melipat plat sesuai dengan bentuk yang diinginkan.6.Merakit plat menjadi sebuah box panel.7.Merivet Panel box yang telah dirakit.

Adapun secara terperinci proses pembuatan box panel ini adalah :A.Memotong dengan mesin potong1.Menyiapkan benda kerja yang akan di pakai untuk membuat panel.2.Menandai bagianyang akan di potong.3.Menjepit benda kerja dan tempat yang akan di potong pada mesin pemotong.4.Memastikan bahwa benda kerja benar-benar tepat untuk di potong.5.Mengunci benda pada mesin potong.6.Menginjak pedal mesin potong, sehingga benda kerja terpotong.7.Melakukan pemotongan lagi pada sisi yang lainnya sesuai prosedur.

B.Memotong dengan gergaji besi1.Menyiapkan benda kerja yang telah dipotong dengan mesin pemotong dan yang telah dipola sebelumnya serta yang akan di pakai untuk membuat panel.2.Menjepit benda kerja dan tempat yang akan di potong dengan menggunakan gergaji besi.3.Memastikan pitchnya telah sesuai dan arah gergaji mengarah ke depan.4.Mengatur tegangan bilah secukupnya.5.Menggenggam dan mengayun rangka gergaji.6.Memposisikan bilah pada kerja ditempatkan pada bagian luar garis tanda.7.Menggunakan tekanan pada saat mengayun ke depan dan melepaskan tekanan pada saat mengayun ke belakang ( maksimum 50 ayunan / menit ).8.Melakukan pemotongan lagi pada sisi yang lainnyasesuaiprosedur.

C.Melubangi1.Membuat pola kotak kecil pada plat yang telah dipotong, untuk ukuran disesuaikan dengan aturan.2.Menitik pada bagian terdekat pola menggunakan penitik.3.Mengebor bagian yang telah dititik menggunakan Mesin bor.4.Memutuskan plat yang belum terputus dengan mesin bor.5.Mengikir bagian yang masih tebal atau jauh dari ukuran.

D.Melipat plat dengan mesin lipat1.Menyiapkan benda kerja yang akan di dilipat untuk membuat panel.2.Menandai tempat kerja yang akan di lipat.3.Menjepit benda kerja yang akan di lipat pada mesin lipat, sesuai dengan pola yang akan dilipat.4.Memastikan bahwa benda kerja benar-benar tepat untuk di lipat.5.Mengunci benda pada mesin lipat.6.Mengayunkan mesin lipat dengan arah sudut 90 derajat.7.Melakukan pelipatan kembali pada sisi yang lainnyasesuaiprosedur.

E.Merivet1.Mengukur bagian yang akan diberi lubang2.Melubangi bagian yang akan dirivet menggunakan mesin bor3.Merivet dengan alat perivet (butuh tenaga yang kuat)

Pembahasan Selama8kali pertemuan dilakukan praktikum membuat panel box di gedungBengkel Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya.Hal ini di karenakan peralatan dan mesin yang mendukung untuk membuat panel box terdapat di tempat tersebut. Praktikum dilakukan8kali pertemuan karena waktunya yang memungkinkan untuk menyelesaikan sebuah panel box dalam 1 kali praktikum (1 x6jam).Pembuatan box terdiri dari beberapa tahap, yaitu : membuat pola, memotong, melipat dan merivet.

a.Membuat pola Pada tahap ini dilakukan penggambaran pola rangka pada plat. Penggambaran dilakukan menggunakan penggores agar nampak jelas pada plat yang dapat memudahkan kita pada saat pemotongan dan pelipatan. Untuk membentuk garis yang menyiku dapat menggunakan penggaris siku. Dalam pembuatan pola harus seteliti mungkin dan jangan sampai terbentuk 2 garis hasil goresan tersebut. Hal itu akan menimbulkan penafsiran ganda.

b.Memotong Plat Pemotongan plat dilakukan dengan 2 tahap, yaitu pemotongan bagian yang besar dan pemotongan bagian yang kecil. Untuk pemotongan bagian yang besar digunakan alat pemotong yang besar. Sedangkan untuk bagian bagian yang kecil digunakanalatpemotongyang kecil ataugergaji besi. Dalam menggunakan gergaji besi harus sesuai dengan cara penggunaan karena di khawatirkan terjadi kepatahan pada besi serta menjaga keselamatan kerja. Praktikan saat melakukan pemotongan dengan menggunakan gergaji terjadi kesalahan, yakni memotong plat tepat di garis pola sehingga mengurangi ukuran kerangka. Hal inilah yang menjadi penyebab masalah dari hasil finishing panel box praktikan menjadi tidak pas.

c.Pembuatan Lubang kotak kecil Lubang kotak ini dibuat dengan cara membuat pola terlebih dahulu kemudian menitiknya. Perhatikan saat penitikan jangan tepat digaris pola karena saat pengeboran akan melebihi batas pola. Lebih baik, saat penitikan berada didalamnya sehingga saat pengeboran tidak akan melebihi batas garis pola. Cara seperti ini terdapat kekurangannya, yaitu : membutuhkan energi lebih banyak untuk mengikir sisa pengeboran yang belum terlubangi. Saat pengeboran perhatikan keselamatan kerja. Baik menggunakan mesin ataupun alat pengebor plat, harus menggunakan kaca mata dan pelindung nadi, karena sering terdapat percikan api dan serbuk plat yang memancar keluar.

d.Melipat Plat Plat yang sudah dipotong bagian bagiannya dan sudah dikikir halus sehingga tidak ada bagian yang tajam, di lipat dengan menggunakan alat lipat. Hal ini dilakukan agar pekerjaan menjadi lebih sederhana dan lebih mudah. Perhatikan saat pelipatan karena praktikan ternyata melakukan kesalahan saat pelipatan, seharusnya, bagian yang dilipat pertama kali adalah bagian yang luas permuakaannya lebih besar kemudian setelah itu bagian yang lebih kecil. Hal ini dikarenakan bagian yang lebih kecil akan lebih mudah di palu dan tidak membuat rusak pojokan benda. Namun praktikan melakukan pelipatan yang salah sehingga terjadi kerusakan sedikit pada benda (dipojokan sobek) akibat dari pemaluan yang berlebih. Untuk melipat plat yang siku siku dibutuhkan ketelitian mata karena alat tidak mengatur secara otomatis pelipatan 900.

e.Merivet Plat yang sudah di lipat baik bagian bawah maupun bagian atasnya, dihubungkan menjadi satu bagian panel box. Setelah itu, panel box tersebut masih perlu di rivet untuk menghubungkan dan mengencangkan panel box. Untuk merivetnya, lubang bulat kecil yang sudah dibor di masukkan paku rivet sehingga terbentuklah panel box. Perhatikan saat merivet, praktikan sedikit melakukan kesalahan kembali saat merivetm yaitu melakukan perivetan sambil berdiri dan penggunaan rivet yang salah sehingga paku rivet sedikit tertancap miring di panel box. Hal ini menjadi pekerjaan 2 kali karena harus di palu kembali untuk menempelkan rivetnya.Dosen meminta agar sisa potongan plat di bentuk potongan plat kecil ukurana.35x30cm sebanyak6buah.e. 5 x 2 cm sebanyak 24 buahb.17 x 17 cm sebanyak 12 buah.f. Kawat behel 25 cm sebanyak 12 buahc.30 x 13 cm sebanyak 12 buah.h. Engsel 30 cm sebanyak 12 buahd.35 x 10 cm sebanyak 6 buah Saat mempola ukuran plat ini praktikan sedikit melakukan kesalahan yakni menggores banyak garisan pada pola sehingga saat pemotongan menggunakan alat potong sedikit sulit dan terjadilah ukuran potongan plat yang tidak sama.