pengertian pengawasan
DESCRIPTION
politikTRANSCRIPT
A. Peran PPK dalam Pengawasan
Menurut Saragih (1982: 88) Pengawasan adalah kegiatan manajer yang mengusahakan
agar pekerjaan-pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan atau hasil
yang dikehendaki. Terwujudnya tujuan yang hendak diwujudkan oleh organisasi sebenarnya
tidak lain merupakan tujuan dari pengawasan, sebab setiap kegiatan pada dasarnya selalu
mempunyai tujuan tertentu. Oleh karena itu, pengawasan mutlak diperlukan dalam usaha
pencapaian suatu tujuan. Tujuan daripada pengawasan adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui jalannya pekerjaan, apakah lancar atau tidak
2. Untuk mengetahui apakah penggunaan anggaran yang telah ditetapkan dalam rencana
terarah kepada sasarannya dan sesuai dengan yang telah direncanakan atau tidak
3. Untuk mengetahui pelaksanaan kerja sesuai dengan yang direncanakan (fase tingkat
pelaksanaan) seperti yang telah ditentukan dalam planning atau tidak
Sehubungan dengan hal tersebut, informan dengan inisial SB selaku ketua PPK di
Kecamatan Sampolawa mengatakan:
“pengawasan merupakan hal penting yang harus dilakukakan dalam setiap
pekerjaan. pengawasan yang kami lakukan dalam kegiatan pemutakhiran data pemilih
ini yaitu dengan cara memantau dan memeriksa kinerja dari setiap anggota yang
termaksud dalam penyelenggara pemilu khususnya di Kecamatan Sampolawa”. (hasil
wawancara tanggal 5 september 2014)
Berdasarkan hasil wawancara informan di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa
pengawasan merupakan hal penting dalam pemutakhiran data pemilih karena dalam
mengerjakan suatu pekerjaan yang telah disusun harus sesuai dengan perencanaan yaitu
perencanaan terkait masalah tahapan-tahapan dalam pemutakhiran data pemilih pemilu.
Untuk kelancaran daripada kegiatan tersebut maka diperlukan pengawasan dari petugas yang
memiliki wewenang untuk mengawasi kegiatan tersebut agar kegiatan yang dibuat dapat
berjalan sesuai dengan planning yang disusun.
B. Peran PPK dalam sosialisasi
Dalam rangka penyelenggaraan pemilihan umum anggota legislatif perlunya
dilakukan sosialisasi untuk menginformasikan kegiatan pemilihan umum kepada masyarakat
luas sehingga masyarakat bisa berperan aktif dalam memberikan identitasnya pada petugas
pemutakhiran data pemilih. Sosialisasi dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu secara
langsung maupun tidak langsung. Sosialisasi yang dilakukan secara langsung yaitu dengan
memberikan seminar kepada masyarakat terkait masalah pemilu cerdas, sedangkan sosialisasi
secara tidak langsung yaitu dengan cara menempelkan atau mengumumkan hal-hal yang
berhubungan dengan pemilu lewat surat kabar, majalah, poster dan lain sebagainya.
Sehubungan dengan hal tersebut, informan dengan inisial RL selaku ketua KPU Kabupaten
Buton mengatakan:
“sosialisasi merupakan sebuah program penyampaian informasi kepada masyarakat
yang dimana informasi tersebut berhubungan dengan pemilihan umum atau
pemutakhiran data pemilih pemilu anggota legislatif. Dalam melakukan sosialisasi
kami sedikit mengalami kewalahan karena daerah yang harus dijangkau sangat begitu
luas dan anggaran yang tersedia tidak begitu memadai sehingga mengakibatkan ada
beberapa daerah yang tidak dapat kami lakukan sosialisasi”. (hasil wawancara tanggal
25 september 014)
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas, maka penulis menyimpulkan
bahwa sosialisasi merupakan aspek penting dalam penyelenggaraan pemilu karena berbagai
macam kegiatan yang harus disampaikan patut untuk disampaikan kepada masyarakat guna
untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada pada saat awal pemilu sampai
akhir pemilu. Berdasarkan observasi penulis dilapangan bahwa sosialisasi yang dilakukan
disetiap daerah kurang begitu maksimal karena sejauh ini sosialisasi hanya dilakukan pada
daerah-daerah tertentu.
MH. Saragih. 1982. Sistem Pengawasan dalam Organisasi, Jakarta: Rajawali Press.