pengertian kesehatan

6
Pengertian Kesehatan kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomi. Keselamatan Kerja adalah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja, atau sering dimasuki tempat kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya. Pengertian Keselamatan. Keselamatan merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang. Menurut Kamus Bahasa Indonesia keselamatan adalah perihal (keadaan) selamat, kesejahteraan, kebahagiaan dan sebagainya. Jadi Keselamatan dan kesehatan kerja adalah pengawasan terhadap orang, mesin, material, dan metode yang mencakup lingkungan kerja agar supaya pekerja tidak mengalami cidera. Tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan, kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moral kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama. Perlindungan bagi tenaga kerja meliputi : 1. Norma keselamatan kerja; 2. Norma kesehatan kerja dan hygiene perusahaan; 3. Norma kerja; 4. Pemberian ganti kerugian, perawatan dan rehabilitasi dalam hal kecelakaan kerja. Yang dimaksud dengan norma ialah "standard" ukuran tertentu yang harus dijadikan pegangan pokok. Norma keselamatan kerja meliputi : keselamatan kerja yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, keadaan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan. Norma kesehatan kerja dan hygiene perusahaan meliputi: pemeliharaan dan mempertinggi derajat kesehatan tenaga kerja, dilakukan dengan mengatur pemberian pengobatan, perawatan tenaga kerja yang sakit, mengatur persediaan tempat, cara dan syarat kerja yang memenuhi syarat hygiene perusahaan dan kesehatan kerja untuk pencegahan penyakit, baik sebagai akibat pekerjaan maupun penyakit umum serta menetapkan syarat kesehatan bagi perumahan untuk tenaga kerja. Norma kerja meliputi: perlindungan terhadap tenaga kerja yang bertalian dengan waktu kerja, sistim pengupahan, istirahat, cuti, kerja wanita, anak dan orang muda, tempat kerja, perumahan, kebersihan, kesusilaan, ibadah menurut agama dan kepercayaannya masing-masing yang diakui Pemerintah, kewajiban sosial/kemasyrakatan dan sebagainya guna memelihara kegairahan dan moril kerja yang menjamin daya guna kerja yang tinggi serta menjaga perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama. Dasar – dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja : 1. Setiap pekerja berhak memperoleh jaminan atas keselamatan kerja agar terhindar dari kecelakaan. 2. Setiap orang yang berada ditempat kerja harus dijamin keselamatannya. 3. Tempat kerja harus selalu dijamin dalam keadaan aman. 3. Pengertian Keamanan Menurut Kamus Bahasa Indonesia keadaan aman, ketentraman, menjaga (memelihara) ketertiban. Keamanan Nasional : kemampuan suatu bangsa untuk melindungi nilai-nilai internalnya dari ancaman eksternal. Keamanan perusahaan : melindungi fasilitas pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak syah serta untuk

Upload: winda-silfia

Post on 19-Dec-2015

14 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

keseht

TRANSCRIPT

Page 1: Pengertian Kesehatan

Pengertian Kesehatan

kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomi.Keselamatan Kerja adalah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja, atau sering dimasuki tempat kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya.

Pengertian Keselamatan.Keselamatan merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang.Menurut Kamus Bahasa Indonesia keselamatan adalah perihal (keadaan) selamat, kesejahteraan, kebahagiaan dan sebagainya. Jadi Keselamatan dan kesehatan kerja adalah pengawasan terhadap orang, mesin, material, dan metode yang mencakup lingkungan kerja agar supaya pekerja tidak mengalami cidera.Tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan, kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moral kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama.Perlindungan bagi tenaga kerja meliputi :

1. Normakeselamatan kerja;

2. Normakesehatan kerja dan hygiene perusahaan;

3. Normakerja;

4. Pemberianganti kerugian, perawatan dan rehabilitasi dalam hal kecelakaankerja.

Yang dimaksud dengan norma ialah "standard" ukuran tertentu yang harus dijadikan pegangan pokok.

Norma keselamatan kerja meliputi : keselamatan kerja yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, keadaan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan.

Norma kesehatan kerja dan hygiene perusahaan meliputi: pemeliharaan dan mempertinggi derajat kesehatan tenaga kerja, dilakukan dengan mengatur pemberian pengobatan, perawatan tenaga kerja yang sakit, mengatur persediaan tempat, cara dan syarat kerja yang memenuhi syarat hygiene perusahaan dan kesehatan kerja untuk pencegahan penyakit, baik sebagai akibat pekerjaan maupun penyakit umum serta menetapkan syarat kesehatan bagi perumahan untuk tenaga kerja.

Norma kerja meliputi: perlindungan terhadap tenaga kerja yang bertalian dengan waktu kerja, sistim pengupahan, istirahat, cuti, kerja wanita, anak dan orang

muda, tempat kerja, perumahan, kebersihan, kesusilaan, ibadah menurut agama dan kepercayaannya masing-masing yang diakui Pemerintah, kewajiban sosial/kemasyrakatan dan sebagainya guna memelihara kegairahan dan moril kerja yang menjamin daya guna kerja yang tinggi serta menjaga perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama.

Dasar – dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja :1. Setiappekerja berhak memperoleh jaminan atas keselamatan kerja agarterhindar dari kecelakaan.

2. Setiaporang yang berada ditempat kerja harus dijamin keselamatannya.3. Tempatkerja harus selalu dijamin dalam keadaan aman.

3. Pengertian KeamananMenurut Kamus Bahasa Indonesia keadaan aman, ketentraman, menjaga (memelihara) ketertiban.Keamanan Nasional : kemampuan suatu bangsa untuk melindungi nilai-nilai internalnya dari ancaman eksternal.Keamanan perusahaan : melindungi fasilitas pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak syah serta untuk melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau melaksanakan penugasan pekerjaan.

Kemudian muncul peraturan perundangan sebagai berikut :1. UU No. 14 Tahun 1969 tentangKetentuan-KetentuanPokok Mengenai Tenaga Kerja

2. UU No. 1 Tahun 1970 TentangKeselamatan Kerja3. UU No. 23 Tahun 1992 TentangKesehatan4. UU No. 13 Tahun 2003 TentangKetenagakerjaan5.Konvensi ILO tahun 1981 C155 tentang Keselamatan dan Kesehatan

IV. Upaya – Upaya PerlindunganTenaga Kerja.Ruang lingkup yang merupakan ketentuan pokok dibidang K3 adalah :

Page 2: Pengertian Kesehatan

1. Keselamatankerja dalam segala tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, dipermukaan air, di dalam air maupun di udara, yang berada di dalamwilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia.2. Ketentuanyang berlaku ditempat kerja adalah :1. dibuat,dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin, pesawat, alat, perkakas,peralatan atau instalasi yang berbahaya atau dapat menimbulkankecelakaan atau peledakan;2. dibuat,diolah, dipakai, dipergunakan, diperdagangkan, diangkut, ataudisimpan atau bahan yang dapat meledak, mudah terbakar, menggigit,beracun, menimbulkan infeksi, bersuhu tinggi;3. dikerjakanpembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau pembongkaranrumah, gedung atau bangunan lainnya termasuk bangunan perairan,saluran atau terowongan di bawah tanah dan sebagainya atau dimanadilakukan pekerjaan persiapan.4. dilakukanusaha: pertanian, perkebunan, pembukaan hutan, pengerjaan hutan,pengolahan kayu atau hasil hutan lainnya, peternakan, perikanan danlapangan kesehatan;5. dilakukanusaha pertambangan dan pengolahan : emas, perak, logam atau bijihlogam lainnya, batu-batuan, gas, minyak atau minieral lainnya, baikdi permukaan atau di dalam bumi, maupun di dasar perairan;6. dilakukanpengangkutan barang, binatang atau manusia, baik di darat, melaluiterowongan, dipermukaan air, dalam air maupun di udara; 7. dikerjakanbongkar muat barang muatan di kapal, perahu, dermaga, dok, stasiunatau gudang;8. dilakukanpenyelamatan, pengambilan benda dan pekerjaan lain di dalam air;9. dilakukanpekerjaan dalam ketinggian diatas permukaan tanah atau perairan;10. dilakukanpekerjaan di bawah tekanan udara atau suhu yang tinggi atau rendah;11. dilakukanpekerjaan yang mengandung bahaya tertimbun tanah, kejatuhan, terkenapelantingan benda, terjatuh atau terperosok, hanyut atauterpelanting;

12. dilakukanpekerjaan dalam tangki, sumur atau lobang;13. terdapatatau menyebar suhu, kelembaban, suhu, kotoran, api, asap, uap, gas,hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara atau getaran;14. dilakukanpembuangan atau pemusnahan sampah atau limbah;15. dilakukanpemancaran, penyinaran atau penerimaan radio, radar, televisi, atautelepon;16. dilakukanpendidikan, pembinaan, percobaan, penyelidikan atau riset(penelitian) yang menggunakan alat teknis;17. dibangkitkan,dirobah, dikumpulkan, disimpan, dibagi-bagikan atau disalurkanlistrik, gas, minyak atau air;18. diputarfilm, pertunjukan sandiwara atau diselenggarakan reaksi lainnya yangmemakai peralatan, instalasi listrik atau mekanik.

V. Prosedur KerjaBekerja adalah melakukan suatu pekerjaan baik secara bersama-sama atau sendiri dalam suatu wadah yang disebut dengan organisasi atau pabrik/perusahaan.Tentunya para pekerja dalam melakukan pekerjaan itu aman dan tertib sesuai dengan harapan dari pekerja juga perusahaan itu sendiri.Untuk memenuhi hal tersebut diperlukan Prosedur Kerja yang aman dan tertib.Prosedur kerja yang aman dan tertib dapat dilakukan dengan :1. Menetapkan standar K32. Menetapkan tata tertib yangharus dipatuhi.3. Menetapkanperaturan-peraturan.

Dalam menentukan standar K3 harus disesuiakan dengan keadaan dan kebutuhan atau kapasitas yang ada di perusahaan tersebut tetapi tetap harus mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku, baik secara nasional maupun internasional.

Penetapan tata tertib erat kaitannya dengan peraturan – peraturan yang berlaku di perusahaan yang biasanya dibuat untuk diketahui dan dilaksanakan oleh pekerja. Dengan adanya tata tertib dan peraturan yang dibuat diharapkan para pegawai mentaatinya, sehingga timbul sikap disiplin dan tanggung jawab dalam bekerja.

Prosedur Pencegahan Gangguan K3

Page 3: Pengertian Kesehatan

Prosedur Pencegahan Gangguan K3 bertujuan untuk mencegah dan mengurangi terjadinya kecelakaan dan penyakit akikbat kerja di tempat kerja dan menjamin ;1. Bahwa setiap tenaga kerjadan orang lainnya ditempat kerja dalam keadaan selamat dan sehat.2. Bahwa setiap sumber produksidipergunakan secara aman dan efisien.3. Bahwa proses produksi dapatberjalan dengan lancar.Kondisi diatas dapat tercapai bila kecelakaan termasuk kebakaran, peledakkan dan penyakit akibat kerja dapat dicegah dan ditanggulangi secara terpadu.

Langkah – langkah pencegahan yang dapat ditempuh untuk menaggulangi kecelakaan kerja antara lain :1.Menurut ILO (Intenarnational Labour Organization ).

1. PeraturanPerundang-undangan Peraturan perundang-undangan yang memberikan ketentuan dan persyaratan K3 yang selalu disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan Teknologi (Up to date); penerapan ketentuan dan persyaratan dalam peraturan perundang-undangan diberlakukan sejak tahap rekayasa; Pengawasan dan pemantauan pelaksanaan K3 langsung ditempat kerja.

2. Standarisasi Baik buruknya K3 ditempat kerja diketahui melalui pemenuhan standar K3.

3. InspeksiDilakukan kegiatan dalam rangka pemeriksaan dan pengujian terhadap tempat kerja, mesin, alat dan instalasi, apakah masih memenuhi terhadap ketentuan dan persyaratan K3.

4. Riset.Riset yang dapat dilakukan antara lain : Teknis, medis, psychologis, dan statistic untuk menunjang tingkat kemajuan di bidang K3 sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi.

5.Pendidikan dan LatihanDipergunakan untuk meningkatkan kesadaran akan arti pentingnya K3 disamping untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan K3.

6. PersuasiMerupakan suatu cara pendekatan K3 secara pribadi tanpa menerapkan sangsi-sangsi.

7. AsuransiJaminan kesehatan dengan pembayaran premi yang semakin rendah bagi perusahaan yang memenuhi persyaratan K3 dan tingkat keparahan dan sering terjadinya kecelakaan yang kecil.

8. Penerapan K3 ditempat kerja

Konsep yang lain sering juga diterapkan dipeusahaan antara lain :

a) Penaturan Jam Kerja.Jam kerja normal 40 jam perminggu. Untuk beban kerja 24 jam perhari perlu diatur dengan shift dan kerja lembur dan sewajarnya bila pekerja mendapatkan perlindungan khusus misalnya gaji ekstra, bonus dan sebagainya.

b) Daya Tahan Tubuh Pekerja.Untuk mendukung daya tahan tubuh pekerja perlu diupayakan gizi, menu makanan yang baik, gerak badan harus menjadi persyaratan pokok untuk menjaga agar badan dan pikiran menjadi efisien dan produktif.

c) Pemeriksaan Kesehatan.Pemeriksaaan Kesehatan mutlak dilakukan untuk menentukan apakah pekerja serasi dengan pekerjaannya,baik secara fisik maupun mental.

d) Pemeriksaan kesehatan secara berkala.Pemeriksaan kesehatan secara berkala/berulang, yaitu untuk mengevaluasi apakah factor-faktor penyebabnya telah menimbulkan gangguan atau kelainan pada tubuh pekerja atau tidak.

e) Pendidikan tentang K3Pendidikan K3 harus diberikan secara kontinyu agar tetap waspada dalam menjalankan pekerjaan.

f) Memberikan Informasi/Penerangan sebelum bekerja.Penting dilakukan agar para kerja mengetahui, mentaati peraturan dan bersikap hati-hati.

g) Pakaian pelindung.Menggunakan pakaian pelindung saat melaksanakan pekerjaan yang berbahaya terhadap tubuh. Misalnya memakai masker, kacamata, sarung tangan, sepatu, topi, pakaian khusus dll.

h) Isolasi.Mengisolasi pekerjaan yang membahayakan. Misalnya mesin yang bising, pencampuran bahan kimia, dll.

i) Ventilasi setempatMemberikan alat untuk menghisap udara ditempat tertentu agar bahan dari suatu tempat bisa dialirkan keluar.

j) Ventilasi Umum.Mengalirkan udara keluar agar kadar dari bahan yang berbahaya bisa lebih rendah dari Nilai Ambang Batas (NAB)

k) SubstitusiMengganti bahan berbahaya dengan bahan yang tidak berbahaya.

3. Pencegahan terjadinyakecelakaan merupakan langkah yang efektif.Dua hal terbesar yang menjadi penyebab kecelakaan kerja yaitu : 1. Perilaku yang tidak aman,antara lain :1. sembronodan tidak hati – hati

Page 4: Pengertian Kesehatan

2. tidakmematuhi peraturan3. tidakmengikuti standar prosedur kerja.4. tidakmemakai alat pelindung diri5. kondisi badan yang lemah

2. Kondisi lingkungan yangtidak amanPersentase penyebab kecelakaan kerja yaitu 3% dikarenakan sebab yang tidak bisa dihindarkan (seperti bencana alam) , selain itu 24% dikarenakan lingkungan atau peralatan yang tidak memenuhi syarat, dan 73% dikarenakan perilaku yang tidak aman.

Empat Pekerja di Pabrik Gula Tewas, Tersiram Air PanasCilacap–Empat pekerja cleaning servis di pabrik gula Rafinasi PT Darma Pala Usaha

Sukses, Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (29/07/09), tewas setelah tersiram air panas didalam tangki. Satu pekerja lainnya selamat namun mengalami luka parah. Diduga kecelakaan ini akibat operator kran tidak tahu masih ada orang di dalam tangki. Pihak perusahaan terkesan menutup-nutupi insiden ini.

Peristiwa tragis di pabrik gula Rafinasi PT Darma Pala Usaha Sukses yang ada di komplek Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap ini terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Musibah bermula saat 5 pekerja tengah membersihkan bagian dalam tangki gula kristal di pabrik tersebut. Tiba-tiba kran yang berada di atas dan mengarah kedalam tangki mengeluarkan air panas yang diperkirakan mencapai 400 derajat Celsius. Akibatnya, keempat pekerja yang ada didalamnya tewas seketika dengan kondisi mengenaskan karena panasnya uap.

Para korban yang tewas semuanya warga Cilacap yakni Feri Kisbianto, Jumono, Puji Sutrisno dan Kasito. Sedangkan pekerja yang bernama Adi Purwanto berhasil menyelamatkan diri, namun mengalami luka parah.

Menurut salah seorang rekan pekerja, air panas tersebut mengucur ke dalam tangki setelah tombol kran dibuka oleh salah seorang karyawan pabrik. Diduga operator kran tidak mengetahui jika pekerjaan didalam tangki tersebut belum selesai.

Hingga saat ini belum diperoleh keterangan resmi terkait kecelakaan kerja tersebut, karena semua pimpinan di Pabrik PT Darma Pala Usaha Sukses berusaha menghindar saat ditemui wartawan. Sementara polisi juga belum mau memberikan keterangan atas musibah tersebut. (Nanang Anna Nur/Sup).

Analisis Kasus

Jika ditinjau dari faktor penyebab kecelakaan kerja, penyebab dasar kecelakaan kerja

adalah human error. Dalam hal ini, kesalahan terletak pada operator kran. Menanggapi

kecelakaan yang telah menewaskan empat orang tersebut, seharusnya sang operator kran

bersikap lebih hati-hati serta teliti yaitu dengan benar-benar memastikan bahwa tangki gula

krsital tersebut telah kosong serta aman dialirkan air ke dalamnya, maka mungkin kecelakaan

kerja tersebut tidak akan terjadi. Karyawan saat memasuki tangki seharusnya juga

mengenakan alat-alat pelindung diri agar terhindar dari bahaya kecelakaan kerja.

Kemudian penyebab kecelakaan yang lain adalah kurangnya pengawasan manajemen

dalam bidang kesehatan, keselamatan, dan keamanan pada perusahaan tersebut. Sistem

manajemen yang baik seharusnya lebih ketat pengawasannya terhadap alat ini menyadari

alat ini memiliki risiko yang besar untuk menghasilkan loss atau kerugian. Beberapa tindakan

manajemen yang bisa dilakukan adalah dengan meletakkan kamera-kamera di dalam alat

tersebut sehingga operator kran dapat memastikan bahwa di dalam tangki benar-benar tidak

ada orang. Kemudian, apabila teknologi yang lebih canggih dapat diterapkan di sana, maka

pada tangki tersebut dapat dipasang sebuah alat pendeteksi di mana apabila di dalam tangki

masih terdapat orang atau benda asing, maka ada sebuah lampu yang menyala yang

mengindikasikan di dalam tangki tersebut terdapat orang atau benda asing.

Kemudian apabila telah terjadi kecelakaan, seharusnya dilakukan investigasi kecelakaan,

inspeksi, pencatatan serta pelaporan kecelakaan kerja. Tujuan dari kegiatan ini tentu untuk

meningkatkan manajemen dari kesehatan, keamanan serta keselamatan pada perusahaan

tersebut, menentukan tindakan pencegahan yang tepat serta menurunkan faktor risiko pada

kecelakaan tersebut. Namun, sayangnya sikap dari pihak perusahaan yang menutup-nutupi

kejadian kecelakaan kerja tersebut dapat menghambat berjalannya investigasi tersebut.

Perusahaan tidak akan dapat mengambil pelajaran melalui kecelakaan ini. Ini berarti

kecelakaan semacam ini masih memiliki kemungkinan yang cukup besar untuk kembali

terjadi, baik pada perusahaan yang sama maupun pada perusahaan sejenisnya.