buku ajar administrasi dan manajemen kesehatan...
TRANSCRIPT
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
KESEHATAN LINGKUNGAN
Dr. Sri Indra Trigunarso,SKM.M.Kes
BUKUAJAR
Hak cipta pada penulisHak penerbitan pada penerbit
Tidak boleh diproduksi sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapunTanpa izin tertulis dari pengarang dan/atau penerbit
Kutipan Pasal 72 :Sanksi pelanggaran Undang-undang Hak Cipta (UU No. 10 Tahun 2012)
1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal (49) ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1. 000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan atau denda paling banyak Rp. 5. 000.000.000,00 (lima miliar rupiah)
2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau hasil barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaima-na dimaksud ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
KESEHATAN LINGKUNGAN
Dr. Sri Indra Trigunarso,SKM.M.Kes
BUKUAJAR
Perpustakaan Nasional RI: Katalog Dalam Terbitan (KDT)
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN KESEHATAN LINGKUNGAN
Penulis:Dr. Sri Indra Trigunarso,SKM.M.Kes
Desain Cover & LayoutTeam Aura Creative
PenerbitAURACV. Anugrah Utama Raharja Anggota IKAPINo.003/LPU/2013
x + 84 hal : 15,5 x 23 cmCetakan, Februari 2018
ISBN: 978-602-5636-43-1
AlamatJl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro, Komplek UnilaGedongmeneng Bandar LampungHP. 081281430268E-mail : [email protected] Website : www.aura-publishing.com
Hak Cipta dilindungi Undang-undang
vAdministrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
KATA PENGANTAR
Buku Ajar Administrasi dan Manajemen Kesehatan
Lingkungan ini membahas tentang pengertian pengertian,
tujuan, dan ruang lingkup administrasi dan manajemen
kesehatan lingkungan, pengertian dan aplikasi fungsi-fungsi
administrasi/manajemen, pengertian program dan proyek,
proses perencanaan, proses evaluasi dan pelaporan.
Mata kuliah ini memiliki relevansi atau keterkaitan
dengan beberapa mata kuliah di semester yang sama maupun
pada semesters berikutnya. Beberapa mata kuliah yang
memiliki relevansi dengan mata kuliah Administrasi dan
manajemen kesehatan lingkungan, seperti mata kuliah
Manajemen Resiko Lingkungan. Sebangai contoh relevansinya
adalah resiko yang tidak dikelola dengan baik akan
menghambat tujuan dari organisasi. Selain itu, mata kulaih ini
juga relevan dengan mata kuliah dasar pemecahan masalah
kesehatan lingkungan (DPMKL), yaitu bagaimana mahasiswa
mendapatkan pengetahuan tentang pemecahan masalah
kesehatan lingkungan. Mata kuliah ini juga sangat bermanfaat
bagi anda, yang kelak akan menjadi seorang sanitarian atau
bekerja di bidang kesehatan lingkungan. Oleh karena materi
perkuliahannya mengajarkan mulai dari pengertian, tujuan,
dan ruang lingkup administrasi dan manajemen kesehatan
vi Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
lingkungan, pengertian dan aplikasi fungsi-fungsi
administrasi/manajemen, pengertian program dan proyek,
proses perencanaan, proses evaluasi dan pelaporan.
Kompetensi umum dalam mata kuliah ini adalah setelah
menyelesaikan perkuliahan ini pada akhir semester VII,
diharapkan : Memahami pengertian, tujuan, dan ruang lingkup
administrasi dan manajemen kesehatan lingkungan,
Menerapkan fungsi-fungsi administrasi/manajemen,
Menyusun program dan proyek, Menyusun rencana,
Melaksanakan rencana, Melakukan evaluasi dan pelaporan
.Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi praktisi
pendidikan atau mahasiswa yang membutuhkan informasi
mengenai aplikasi fungsi-fungsi administrasi/manajemen,
pengertian program dan proyek, proses perencanaan, proses
evaluasi dan pelaporan Kesehatan Lingkungan.
Bandarlampung,
Penulis
viiAdministrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
lingkungan, pengertian dan aplikasi fungsi-fungsi
administrasi/manajemen, pengertian program dan proyek,
proses perencanaan, proses evaluasi dan pelaporan.
Kompetensi umum dalam mata kuliah ini adalah setelah
menyelesaikan perkuliahan ini pada akhir semester VII,
diharapkan : Memahami pengertian, tujuan, dan ruang lingkup
administrasi dan manajemen kesehatan lingkungan,
Menerapkan fungsi-fungsi administrasi/manajemen,
Menyusun program dan proyek, Menyusun rencana,
Melaksanakan rencana, Melakukan evaluasi dan pelaporan
.Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi praktisi
pendidikan atau mahasiswa yang membutuhkan informasi
mengenai aplikasi fungsi-fungsi administrasi/manajemen,
pengertian program dan proyek, proses perencanaan, proses
evaluasi dan pelaporan Kesehatan Lingkungan.
Bandarlampung,
Penulis
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................ v
DAFTAR ISI ....................................................................................... vii
BAB I Konsep Dasar Administrasi dan Manajemen
Kesehatan Lingkungan .................................................... 1
A. Pendahuluan ....................................................................... 1
B. Tujuan Pembelajaran ....................................................... 2
C. Sajian Materi ...................................................................... 2
1. Pengertian Administrasi .......................................... 5
2. Pengertian Manajemen ............................................. 6
3. Pengertian Kesehatan Lingkungan ......................... 10
4. Pengertian Administrasi dan Manajemen
Kesehatan Lingkungan .............................................. 12
5. Fungsi Manajemen Kesehatan Lingkungan .......... 13
6. Konsep Dasar Peran Manajemen Kesehatan
Lingkunga .................................................................... 15
7. Macam-Macam Manajemen Kesehatan
Lingkungan ........... ...................................................... 16
8. Ruang Lingkup Manajemen Kesehatan
Lingkungan .................................................................. 18
viii Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
BAB II Fungsi- Fungsi Administrasi dan Manajemen ........ 20
A. Pendahuluan ....................................................................... 20
B. Tujuan Pembelajaran ....................................................... 20
C. Sajian Materi ....................................................................... 21
1. Pengertian, Fungsi, Tujuan, Peran dan Ruang
lingkup Administraso ................................................. 21
2. Fungsi dan Unsur Manajemen ................................. 27
3. Pengertian,Tujuan, Prinsip, Filosofi
Perencanaan Program ............................................... 38
BAB III Prinsip dan Proses Penyusunan Program dan
Proyek.................. ............................................................... 50
A. Pendahuluan ....................................................................... 50
B. Tujuan Pembelajaran ....................................................... 50
C. Sajian Materi ....................................................................... 51
1. Prinsip – Prinsip Perencanaan ( Planning ) ........... 51
2. Pengertian Perencanaan Proyek Pembangunan . 52
3. Program dan Proyek Pembangunan ...................... 53
4. Penerapan di Indonesia ........................................... 57
ixAdministrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
BAB II Fungsi- Fungsi Administrasi dan Manajemen ........ 20
A. Pendahuluan ....................................................................... 20
B. Tujuan Pembelajaran ....................................................... 20
C. Sajian Materi ....................................................................... 21
1. Pengertian, Fungsi, Tujuan, Peran dan Ruang
lingkup Administraso ................................................. 21
2. Fungsi dan Unsur Manajemen ................................. 27
3. Pengertian,Tujuan, Prinsip, Filosofi
Perencanaan Program ............................................... 38
BAB III Prinsip dan Proses Penyusunan Program dan
Proyek.................. ............................................................... 50
A. Pendahuluan ....................................................................... 50
B. Tujuan Pembelajaran ....................................................... 50
C. Sajian Materi ....................................................................... 51
1. Prinsip – Prinsip Perencanaan ( Planning ) ........... 51
2. Pengertian Perencanaan Proyek Pembangunan . 52
3. Program dan Proyek Pembangunan ...................... 53
4. Penerapan di Indonesia ........................................... 57
BAB IV Proses Perencanaan ...................................................... 59
A. Pendahuluan ...................................................................... 59
B. Tujuan Pembelajaran ....................................................... 59
C. Penyajian Materi ............................................................... 60
1. Perencanaan Kesehatan ............................................ 60
2. Proses Perencanaan ................................................ 62
3. Langkah dan Kegiatan penetapan prioritas
masalah dan prioritas jalan keluar .......................... 65
BAB V Planning Of Action ( POA ) .......................................... 73
A. Pendahuluan .......................................................................... 73
B. Tujuan Pembelajaran .......................................................... 73
1. Pengertian POA ( Planning of action ) ............................ 74
2. Komponen POA ( Planning of action ) ............................ 76
3. Langkah untuk membuat action plan ) ........................... 78
x Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
1Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
BAB I
KONSEP DASAR ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN KESEHATAN
LINGKUNGAN
A. Pendahuluan
Buku ajar pada bab 1 ini membahas 5 hal, yaitu (1)
Pengertian Administrasi, (2) Pengertian Manajemen, (3)
Pengertian Kesehatan Lingkungan, (4) Pengertian Administrasi
maanajemen Kesehatan Lingkungan dan (5) Konsep dasar
manajemen Kesehatan Lingkungan. Kegiatan pembelajaran
membahas tentang pengertian administrasi dann manajemen
Kegiatan belajar diawali dengan mengungkapkan perlunya
administrasi dan manajemen dalam kesehatan lingkungan
2 Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti perkuliahan dan mempelajari buku ajar ini
diharapkan mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan pengertian Administrasi
2. Menjelaskan pengertian Manajemen.
3. Menjelaskan Pengertian Kesehatan Lingkungan
4. Menjelaskan Pengertian Administrasi manajemen
Kesehatan Lingkungan.
C. Penyajian Materi
1. Pengertian Administrasi
Istilah atau kata Administrasi dan kata Manajemen sudah
sangat populer di kalangan masyarakat, mereka sudah
menjalankan administrasi dan manajemen. Yang dimaksud
adalah masyarakat yang telah dan sedang menjalankan praktek
kerja. Sedangkan taruna atau peserta didik lainnya belum
menyadari atau memahami apakah mereka sudah menjalankan
administrasi atau manajemen.
Dalam praktek kehidupan masyarakat sudah dikenal
istilah-istilah administrai dan manajemen, misalnya pada
kantor kelurahan dikenal dengan istilah “biaya administrasi”
untuk pembuatan surat-surat (KTP,Kartu Keluarga dan Surat
Keterangan lainnnya), Pada tingkat tingkat yang lebih tinggi
kadang sering terdengar istilah “ Wah!,...kantor itu
payah,…manajemennya tidak beres?..”. Apa makna manajemen
disini?, tentunya yang dimaksud adalah pengaturan/
3Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti perkuliahan dan mempelajari buku ajar ini
diharapkan mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan pengertian Administrasi
2. Menjelaskan pengertian Manajemen.
3. Menjelaskan Pengertian Kesehatan Lingkungan
4. Menjelaskan Pengertian Administrasi manajemen
Kesehatan Lingkungan.
C. Penyajian Materi
1. Pengertian Administrasi
Istilah atau kata Administrasi dan kata Manajemen sudah
sangat populer di kalangan masyarakat, mereka sudah
menjalankan administrasi dan manajemen. Yang dimaksud
adalah masyarakat yang telah dan sedang menjalankan praktek
kerja. Sedangkan taruna atau peserta didik lainnya belum
menyadari atau memahami apakah mereka sudah menjalankan
administrasi atau manajemen.
Dalam praktek kehidupan masyarakat sudah dikenal
istilah-istilah administrai dan manajemen, misalnya pada
kantor kelurahan dikenal dengan istilah “biaya administrasi”
untuk pembuatan surat-surat (KTP,Kartu Keluarga dan Surat
Keterangan lainnnya), Pada tingkat tingkat yang lebih tinggi
kadang sering terdengar istilah “ Wah!,...kantor itu
payah,…manajemennya tidak beres?..”. Apa makna manajemen
disini?, tentunya yang dimaksud adalah pengaturan/
pengurusan oleh orang-orang yang memegang jabatan
manajemen di kantor tersebut.
Dengan pembelajaran ilmu administarsi dan manajemen
dimaksudkan agar para pelaku administrasi dan manajenem
dapat mengatur di dalam organisasinya dan melaksanakan
pelayanan yang prima pada masyarakat dengan prinsip-
prinsip organisasi dan manajemen yang benar. Dengan
sistematika administrasi yang baik, pelaksanaan tugas-tugas
administrasi dapat lebih efektif dan efisien. Dengan
manajemen yang baik, fungsi–fungsi manajemen dapat bekerja
sebagaimana mestinya secara proporsional dan professional.
Bagaimana hubungan antara administrasi dan
manajemen ?
Untuk menjawab pertanyaan di atas marilah kita tinjau
secara ringkas dari studi kasus di atas. Kegiatan administrasi
adalah proses penyelenggaraan kerja untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Kerja dapat terselenggara bila ada yang
orang-orang yang menyelenggarakannya.
Masalah orang-orang yang menyelenggarakan kerja
untuk mencapai tujuan inilah yang menjadi masalah
manajemen. Intisari dari pengertian manajemen adalah suatu
proses/usaha dari orangorang yang bekerjasama untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Jadi jelas sekarang bahwa antara admistrasi dan
manajemen mempunyai hubungan yang
sedemikan rupa, administrasi adalah penyelenggaraan
kerja sedangkan manajemen adalah orang orang yang
menyelenggarakan kerja tersebut.
4 Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
Pengertian Administrasi menurut . berbagai ahli :
Arthur Grager
Administrasi adalah fungsi tata penyelenggaraan terhadap
komunikasi dan pelayanan warkat suatu organisasi.
George Terry
Administrasi adalah perencanaan, pengendalian, dan
pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta penggerakan
mereka yang melaksanakannya agar mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Sondang P. Siagian
Administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua
orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
William Leffingwell dan Edwin Robinson
Administrasi adalah cabang ilmu manajemen yang berkenaan
dengan pelaksanaan pekerjaan perkantoran secara efisien,
kapan, dan dimana pekerjaan itu harus dilakukan.
Ulbert
Administrasi secara sempit didefinisikan sebagai penyusunan
dan pencatatan data dan informasi secara sistematis baik
internal maupun eksternal dengan maksud menyediakan
keterangan serta memudahkan untuk memperoleh kembali
baik sebagian maupun menyeluruh. Pengertian administrasi
secara sempit ini lebih dikenal dengan istilah Tata Usaha.
Dwight Waldo
dalam bukunya ”The Study of Public Administrasi”(1995)
disebutkan bahwa administrasi ialah kegiatan kerja sama
5Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
Pengertian Administrasi menurut . berbagai ahli :
Arthur Grager
Administrasi adalah fungsi tata penyelenggaraan terhadap
komunikasi dan pelayanan warkat suatu organisasi.
George Terry
Administrasi adalah perencanaan, pengendalian, dan
pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta penggerakan
mereka yang melaksanakannya agar mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Sondang P. Siagian
Administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua
orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
William Leffingwell dan Edwin Robinson
Administrasi adalah cabang ilmu manajemen yang berkenaan
dengan pelaksanaan pekerjaan perkantoran secara efisien,
kapan, dan dimana pekerjaan itu harus dilakukan.
Ulbert
Administrasi secara sempit didefinisikan sebagai penyusunan
dan pencatatan data dan informasi secara sistematis baik
internal maupun eksternal dengan maksud menyediakan
keterangan serta memudahkan untuk memperoleh kembali
baik sebagian maupun menyeluruh. Pengertian administrasi
secara sempit ini lebih dikenal dengan istilah Tata Usaha.
Dwight Waldo
dalam bukunya ”The Study of Public Administrasi”(1995)
disebutkan bahwa administrasi ialah kegiatan kerja sama
secara rasional yang tercermin pada pengelompokkan
kegiatan menurut fungsi yang dilakukan.
Robert D. Calkins
dalam bukunya “The art of Administration and and the art of
science” (1959) menyebutkan administrasi sebagai kombinasi
antara pengambilan keputusan dengan pelaksanaan dari
keputusan tersebut untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Olehnya selanjutnya disebutkan bahwa dalam
administrasi ada tiga unsur pokok yang harus terpenuhi :
1. Menetapkan tujuan yang ingin dicapai
2. memilih jalan yang akan ditempuh atau alat yang akan
dipergunakan
3. mengarahkan manusia atau kelompok manusia untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut.
Administrasi
adalah usaha dan kegiatan yang berkenaan dengan
penyelenggaraan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan.
Administrasi dalam arti sempit adalah kegiatan yang
meliputi: catat-mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan,
ketik-mengetik, agenda, dan sebagainya yang bersifat teknis
ketatausahaan.
Administrasi dalam arti luas adalah seluruh proses kerja
sama antara dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan
dengan memanfaatkan sarana prasarana tertentu secara
berdaya guna dan berhasil guna.( Wikipedia )
6 Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
2. Pengertian Manajemen
Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui
orang lain. Definisi Mary Parker Follet ini berarti bahwa
seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang
lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin
mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara
efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai
sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa
tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan
sesuai dengan jadwal. Manajemen belum memiliki definisi
yang mapan dan diterima secara universal.
Pengertian manajemen banyak disampaikan oleh para ahli,
namun dalam materi ini hanya akan disampaikan beberapa
pendapat ahli manajemen :
1. H. Koontz & O,Donnel dalam bukunya “Principles of
Management” mengemukan sebagai berikut : “manajemen
berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang
dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain”
(Management involves getting things done thought and with
people).
2. Mary Parker Folllett mendefinisikan “manajemen sebagai
seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
3. George R. Terry dalam bukunya “Principles of
Management” menyampaikan pendapatnya : “manajemen
adalah suatu proses yang membeda-bedakan atas ;
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan
dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun
7Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
2. Pengertian Manajemen
Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui
orang lain. Definisi Mary Parker Follet ini berarti bahwa
seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang
lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin
mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara
efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai
sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa
tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan
sesuai dengan jadwal. Manajemen belum memiliki definisi
yang mapan dan diterima secara universal.
Pengertian manajemen banyak disampaikan oleh para ahli,
namun dalam materi ini hanya akan disampaikan beberapa
pendapat ahli manajemen :
1. H. Koontz & O,Donnel dalam bukunya “Principles of
Management” mengemukan sebagai berikut : “manajemen
berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang
dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain”
(Management involves getting things done thought and with
people).
2. Mary Parker Folllett mendefinisikan “manajemen sebagai
seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
3. George R. Terry dalam bukunya “Principles of
Management” menyampaikan pendapatnya : “manajemen
adalah suatu proses yang membeda-bedakan atas ;
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan
dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun
seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya” (Management is a distinct process
consisting of planning, organizing, actuating, and
controlling, utilizing in each both science and art, and
followed in order to accomplish predetermined objectives)
4. James A.F. Stoner dalam bukunya “Management” (1982)
mengemukakan “manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-
usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber
daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
yang telah ditetapkan”
Berdasarkan beberapa pengertian manajemen di atas, dapat
dikatakan bahwa manajemen memiliki beberapa ciri antara
lain :
- Manajemen diarahkan untuk mencapai tujuan
- Manajemen sebagai proses; perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan, pengarahan
dan pengawasan
- Tersedia sumber daya; manusia, material dan sumber lain
- Mendayagunakan atau menggerakkan sumber daya
tersebut secara efisien dan efektif
- Terdapat orang yang menggerakkan sumber daya tersebut
(manajer)
- Penerapan manajemen berdasarkan ilmu dan juga seni atau
keahlian yang harus dimiliki oleh manajer Pandangan
Terhadap Manajemen Untuk mengkaji lebih jauh tentang
manajemen, perlu disampaikan beberapa pandangan
tentang manajemen :
8 Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
a. Manajemen sebagai suatu sistem Manajemen dipandang
sebagai suatu kerangka kerja yang terdiri dari berbagai
bagian yang saling berhubungan yang diarahkan dalam
rangka pencapaian tujuan organisasi.
b. Manajemen sebagai suatu proses Manajemen sebagai
rangkaian tahapan kegiatan yang diarahkan pada
pencapaian tujuan dengan memanfaatkan sumber daya
yang tersedia. Manajemen sebagai suatu proses dapat
dipelajari dari fungsi-fungsi manajemen yang dilaksanakan
oleh manajer.
c. Manajemen sebagai suatu ilmu terapan Manajemen hanya
dapat diterapkan dalam kehidupan yang nyata, dan dalam
menerapkan manajemen, dibantu oleh berbagai cabang
ilmu lainnya, seperti ; komunikasi, sosiologi, ekonomi,
psikologi, matematika, dll.
d. Manajemen merupakan kerjasama sekelompok orang untuk
mencapai tujuan organisasi. Manajemen dapat dipelajari
dari proses kerjasama yang berkembang antara pimpinan
dengan staf untuk mencapai tujuan organisasi.
e. Manajemen ditinjau dari aspek perilaku manusia. Dalam
manajemen, manusia merupakan sumber daya yang paling
penting. Dari sudut pandang ini manajemen dapat dilihat
dari perilaku manusia yang ada dalam organisasi. Di sini
dapat ditelaah mengenai aspek kepemimpinan serta proses
dan mekanisme kepemimpinan. Ditinjau dari pengambilan
keputusan dapat dikatakan ‘Management as a decision
making process’.
f. Manajemen sebagai proses pemecahan masalah Proses
manajemen dalam prakteknya dapat dikaji dari proses
pemecahan masalah yang dilaksanakan oleh semua bagian/
9Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
a. Manajemen sebagai suatu sistem Manajemen dipandang
sebagai suatu kerangka kerja yang terdiri dari berbagai
bagian yang saling berhubungan yang diarahkan dalam
rangka pencapaian tujuan organisasi.
b. Manajemen sebagai suatu proses Manajemen sebagai
rangkaian tahapan kegiatan yang diarahkan pada
pencapaian tujuan dengan memanfaatkan sumber daya
yang tersedia. Manajemen sebagai suatu proses dapat
dipelajari dari fungsi-fungsi manajemen yang dilaksanakan
oleh manajer.
c. Manajemen sebagai suatu ilmu terapan Manajemen hanya
dapat diterapkan dalam kehidupan yang nyata, dan dalam
menerapkan manajemen, dibantu oleh berbagai cabang
ilmu lainnya, seperti ; komunikasi, sosiologi, ekonomi,
psikologi, matematika, dll.
d. Manajemen merupakan kerjasama sekelompok orang untuk
mencapai tujuan organisasi. Manajemen dapat dipelajari
dari proses kerjasama yang berkembang antara pimpinan
dengan staf untuk mencapai tujuan organisasi.
e. Manajemen ditinjau dari aspek perilaku manusia. Dalam
manajemen, manusia merupakan sumber daya yang paling
penting. Dari sudut pandang ini manajemen dapat dilihat
dari perilaku manusia yang ada dalam organisasi. Di sini
dapat ditelaah mengenai aspek kepemimpinan serta proses
dan mekanisme kepemimpinan. Ditinjau dari pengambilan
keputusan dapat dikatakan ‘Management as a decision
making process’.
f. Manajemen sebagai proses pemecahan masalah Proses
manajemen dalam prakteknya dapat dikaji dari proses
pemecahan masalah yang dilaksanakan oleh semua bagian/
komponen yang ada dalam organisasi. Secara konkrit
dalam organisasi pelayanan kesehatan, seperti yang
dilakukan di Rumah Sakit dan Puskesmas yaitu, identifikasi
dilanjutkan dengan
langkah-langkah pemecahan masalah. Melalui tahapan
tersebut diharapkan tercapai hasil kegiatan secara efektif
dan efisien.
g. Manajemen sebagai profesi. Manajemen mempunyai bidang
pekerjaan atau bidang keahlian tertentu, seperti halnya
bidang-bidang lain, misalnya profesi di bidang kesehatan, di
bidang hukum, dll.
Dari beberapa pandangan di atas, dapat disimpulkan ada tiga
alasan mendasar, mengapa manajemen diperlukan, yaitu :
1) Untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen dibutuhkan
untuk mencapai tujuan organisasi dan juga tujuan individu
yang ada dalam organisasi tersebut.
2) Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang
saling bertentangan. Manajemen dibutuhkan untuk
menjaga keseimbangan antara tujuan, sasaran dan kegiatan
yang bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan
dengan organisasi, seperti ; pimpinan, pegawai, pelanggan,
serikat kerja, masyarakat, pemerintah (pemerintah daerah),
dll.
3) Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Efisiensi adalah
kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan benar,
sedangkan efektivitas merupakan kemampuan untuk
memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
10 Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
3. Pengertian Kesehatan Lingkungan
“Ilmu Kesehatan Lingkungan diberi batasan sebagai ilmu yang
mempelajaridinamika hubungan interaktif antara kelompok
penduduk atau masyarakatdengan segala macam perubahan
komponen lingkungan hidup sepertispesies kehidupan, bahan,
zat atau kekuatan di sekitar manusia, yangmenimbulkan
ancaman, atau berpotensi menimbulkan gangguan
kesehatanmasyarakat, serta mencari upaya-upaya
pencegahan”.(Umar Fahmi Achmadi, 1991)
“Kesehatan lingkungan adalah upaya untuk melindungi
kesehatan manusiamelalui pengelolaan, pengawasan dan
pencegahan factor-faktor lingkunganyang dapat mengganggu
kesehatan manusia”.(Sumengen Sutomo, 1991)
“Kesehatan lingkungan adalah ilmu & seni dalam mencapai
keseimbangan,keselarasan dan keserasian lingkungan hidup
melalui upaya pengembanganbudaya perilaku sehat dan
pengelolaan lingkungan sehingga dicapai kondisiyang bersih,
aman, nyaman, sehat dan sejahtera terhindar dari
gangguanpenyakit, pencemaran dan kecelakaan, sesuai
dengan harkat dan martabatmanusia”. (Sudjono Soenhadji,
1994 )
“Kesehatan lingkungan adalah Ilmu dan seni untuk mencegah
pengganggu,menanggulangi kerusakan dan meningkatkan
/memulihkan fungsi lingkungan melalui pengelolaan unsur-
unsur/faktor-faktor lingkungan yang berisikoterhadap
kesehatan manusia dengan cara identifikasi, analisis,intervensi
/rekayasa lingkungan, sehingga tersedianya lingkungan
yangmenjamin bagi derajat kesehatan manusia secara
optimal”.(Tri Cahyono, 2000)
11Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
3. Pengertian Kesehatan Lingkungan
“Ilmu Kesehatan Lingkungan diberi batasan sebagai ilmu yang
mempelajaridinamika hubungan interaktif antara kelompok
penduduk atau masyarakatdengan segala macam perubahan
komponen lingkungan hidup sepertispesies kehidupan, bahan,
zat atau kekuatan di sekitar manusia, yangmenimbulkan
ancaman, atau berpotensi menimbulkan gangguan
kesehatanmasyarakat, serta mencari upaya-upaya
pencegahan”.(Umar Fahmi Achmadi, 1991)
“Kesehatan lingkungan adalah upaya untuk melindungi
kesehatan manusiamelalui pengelolaan, pengawasan dan
pencegahan factor-faktor lingkunganyang dapat mengganggu
kesehatan manusia”.(Sumengen Sutomo, 1991)
“Kesehatan lingkungan adalah ilmu & seni dalam mencapai
keseimbangan,keselarasan dan keserasian lingkungan hidup
melalui upaya pengembanganbudaya perilaku sehat dan
pengelolaan lingkungan sehingga dicapai kondisiyang bersih,
aman, nyaman, sehat dan sejahtera terhindar dari
gangguanpenyakit, pencemaran dan kecelakaan, sesuai
dengan harkat dan martabatmanusia”. (Sudjono Soenhadji,
1994 )
“Kesehatan lingkungan adalah Ilmu dan seni untuk mencegah
pengganggu,menanggulangi kerusakan dan meningkatkan
/memulihkan fungsi lingkungan melalui pengelolaan unsur-
unsur/faktor-faktor lingkungan yang berisikoterhadap
kesehatan manusia dengan cara identifikasi, analisis,intervensi
/rekayasa lingkungan, sehingga tersedianya lingkungan
yangmenjamin bagi derajat kesehatan manusia secara
optimal”.(Tri Cahyono, 2000)
Pengertian Kesehatan Lingkungan Menurut World Health
Organisation (WHO) pengertian Kesehatan Lingkungan :
Those aspects of human health and disease that are
determined by factors in the environment. It also refers to the
theory and practice of assessing and controlling factors in the
environment that can potentially affect health. Atau bila
disimpulkan “Suatu keseimbangan ekologi yang harus ada
antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan
sehat dari manusia.”
Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan
Indonesia) “Suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang
keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan
lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup
manusia yang sehat dan bahagia.”
Soekidjo Notoadmojo
kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi atau keadaan
lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif
terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum pula
Mooler (1992)
kesehatan lingkungan adalah bagian dari kesehatan
masyarakat yang memberi pengertian pada penilaian,
pemahaman, dan pengendalian dampak pada manusia pada
lingkungan dan dampak lingkungan pada manusia Undang-
undang Nomor 23 tahun 1992 pasal 22
a) Kesehatan lingkungan diselenggarakan untuk
mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat
b) Kesehatan lingkungan diselenggarakan ditempat umum,
lingkungan pemukiman, lingkungan kerja, angkutan
umum dan lingkungan lainnya
12 Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
c) Kesehatan lingkungan meliputi penyehatan air dan udara,
pengamanan limbah padat, limbah cair, limbah gas, radiasi
dan kebisingan pengendalian vector penyakit, dan
penyehatan atau pengamanan lainnya
d) Setiap tempat atau sarana pelayanan umum wajib
memelihara dan meningkatkan lingkungan yang sehat
sesuai dengan standard an persyaratan
4. Pengertian Administrasi dan Manajemen Kesehatan
Lingkungan
Proses kerjasama antara dua orang atau lebih melalui
proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai suatu kondisi
lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi
yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk
mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat
dan bahagia, yang dilakukan secara efektif dan efesien.
Manajemen kesehatan lingkungan adalah suatu seni
yang melaksanakan dan mengatur system dari bagian
kesehatan masyarakat untuk menopang keseimbangan
ekologis antara manusia dan lingkungannya (biotic dan
abiotik) guna tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat
dan bahagia
13Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
c) Kesehatan lingkungan meliputi penyehatan air dan udara,
pengamanan limbah padat, limbah cair, limbah gas, radiasi
dan kebisingan pengendalian vector penyakit, dan
penyehatan atau pengamanan lainnya
d) Setiap tempat atau sarana pelayanan umum wajib
memelihara dan meningkatkan lingkungan yang sehat
sesuai dengan standard an persyaratan
4. Pengertian Administrasi dan Manajemen Kesehatan
Lingkungan
Proses kerjasama antara dua orang atau lebih melalui
proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai suatu kondisi
lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi
yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk
mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat
dan bahagia, yang dilakukan secara efektif dan efesien.
Manajemen kesehatan lingkungan adalah suatu seni
yang melaksanakan dan mengatur system dari bagian
kesehatan masyarakat untuk menopang keseimbangan
ekologis antara manusia dan lingkungannya (biotic dan
abiotik) guna tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat
dan bahagia
5. Fungsi Manajemen Kesehatan Lingkungan
a. Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan lingkungan adalah fungsi terpenting
dalam manajemen kesehatan lingkungan, oleh karena itu
fungsi ini akan menentukan fungsi-fungsi manajemen lainnya.
Fungsi perencanaan lingkungan merupakan landasan dasar
dari fungsi manajemen kesehatan lingkungan secara
keseluruhan. Tanpa ada fungsi perencanaan tidak mungkin
fungsi manajemen lainnya akan dapat dilaksanakan dengan
baik. Perencanaan manajerial akan memberikan pola pandang
secara menyeluruh terhadap semua pekerjaan yang akan
dijalankan, siapa yang akan melakukan dan kapan akan
dilakukan. Perencanaan merupakan tuntunan terhadap proses
pencapaian tujuan secara efisien dan efektif.
Perencanaan manajerial terdiri dari dua bagian utama
yaitu perumusan strategi dan penerapan strategi. Pada fase
perumusan strategi ditetapkan tujuan dan kebijaksanaan
umum organisasi. Di sini dibutuhkan keterampilan manajerial
yang bersifat konseptual. Untuk fase penerapan strategi
ditentukan upaya pencapaian tujuan. Dalam hal ini dibutuhkan
keterampilan manajerial yang bersifat teknis. Perumusan
strategi biasanya dikerjakan oleh pimpinan puncak suatu
organisasi sedangkan implementasinya dikerjakan sepenuhnya
oleh para manajer pelaksana dikordinir oleh manajer tingkat
menenga.
14 Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
b. Fungsi pengorganisasian
menjelaskan pengorganisasian merupakan suatu proses
untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan
mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antara
para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai
dengan efisien. Pengorganisasian merupakan proses
penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan
organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya, dan
lingkungan yang melingkupinya.
c. Fungsi penggerakan dan Pelaksanaan
Menurut Nawawi (2000) pelaksanaan atau penggerakan
(actuating) yang dilakukan setelah organisasi memiliki
perencanaan dan melakukan pengorganisasian dengan
memiliki struktur organisasi termasuk tersedianya personil
sebagai pelaksana sesuai dengan kebutuhan unit atau satuan
kerja yang dibentuk. Di antara kegiatan pelaksanaan adalah
melakukan pengarahan, bimbingan dan komunikasi termasuk
koordinasi.
Koordinasi sebagai proses pengintegrasian tujuan dan
kegiatan pada satuan kerja yang terpisah suatu organisasi
untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien. Tanpa
koordinasi, individu dan departemen-departemen akan
kehilangan pegangan atas peranan mereka dalam organisasi.
Mereka mulai mengejar kepentingan diri sendiri yang sering
merugikan pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan
d. Fungsi pengawasan dan pengendalian
upaya penerapan standar pelaksanaan, merancang
sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata
dengan standar yang ada, menentukan dan mengukur
15Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
b. Fungsi pengorganisasian
menjelaskan pengorganisasian merupakan suatu proses
untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan
mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antara
para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai
dengan efisien. Pengorganisasian merupakan proses
penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan
organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya, dan
lingkungan yang melingkupinya.
c. Fungsi penggerakan dan Pelaksanaan
Menurut Nawawi (2000) pelaksanaan atau penggerakan
(actuating) yang dilakukan setelah organisasi memiliki
perencanaan dan melakukan pengorganisasian dengan
memiliki struktur organisasi termasuk tersedianya personil
sebagai pelaksana sesuai dengan kebutuhan unit atau satuan
kerja yang dibentuk. Di antara kegiatan pelaksanaan adalah
melakukan pengarahan, bimbingan dan komunikasi termasuk
koordinasi.
Koordinasi sebagai proses pengintegrasian tujuan dan
kegiatan pada satuan kerja yang terpisah suatu organisasi
untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien. Tanpa
koordinasi, individu dan departemen-departemen akan
kehilangan pegangan atas peranan mereka dalam organisasi.
Mereka mulai mengejar kepentingan diri sendiri yang sering
merugikan pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan
d. Fungsi pengawasan dan pengendalian
upaya penerapan standar pelaksanaan, merancang
sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata
dengan standar yang ada, menentukan dan mengukur
penyimpangan-penyimpangan serta mengambil tindakan
koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa usaha atau
kegiatan telah dilaksanakan secara baik dalam mencapai
tujuan (Handoko, 1984)..
6. Konsep dasar Peran manajemen Kesehatan Lingkungan
Konsep dasar dan prinsip-prinsip pengelolaan
lingkungan tidak dapat dilakukan tanpa pembahasan yang
kritis dan holistik tentang lingkungan. Konsep dan penjelasan
tentang lingkungan cenderung semakin kompleks dan
dinamik, berkembang dari konsepsi tradisional yang
cenderung sempit, yang mengartikan lingkungan sekedar
sebagai suatu kesatuan ekosistem alam menjadi keterkaitan
yang integral antara manusia dan sistem lingkungan.
Untuk mengkaji lingkungan harus dilihat secara
komfrehensif sebagai satu kesatuan yang saling berhubungan
(interaction) dan saling ketergantungan (interdependency).
Arti dan cakupan yang terkandung dalam kajian lingkungan
menekankan pada integrasi dinamik dan kompleks antara
lingkungan fisik-alami dengan manusia dan sistem sosialnya.
Hal ini mempunyai konsekuensi, bahwa memahami lingkungan
harus secara holistik tidak terbatas pada aspek fisik-alami
semata, tetapi juga aspek sosial, ekonomi, budaya, serta,
politik masyarakat dalam suatu sistem waktu dan tempat yang
khusus. Saat ini banyak dipakai konsepsi ABC untuk
menjelaskan tiga komponen lingkungan yang tak terpisahkan
yakni "Abiotik", "Biotik”, serta "Culture".
Suatu wilayah akan selalu terjadi hubungan (interaction)
antara mahluk hidup dengan lingkungan. Lingkungan
memberikan materi dan energi bagi kehidupan mahluk hidup,
16 Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
maka mahluk hidup akan tumbuh dan berkembang optimal.
Sebaliknya bila tidak sesuai dengan kebutuhan energi maka
akan melakukan adaptasi, jika tidak mampu akan mutasi/
pindah atau musnah/ mati.
Pengelolaan lingkungan mempunyai dua dimensi yaitu
“keterpaduan” dan “konflik”. Idealnya, berbagai instrumen
pengelolaan lingkungan dapat dirumuskan secara terpadu
sehingga dapat mengakomodasi berbagai kelompok
kepentingan. Dalam prakteknya, pengelolaan lingkungan tidak
dapat dilepaskan dari konflik. Oleh karenanya para pengelola
lingkungan harus mempunyai kapasitas untuk mengelola
konflik dari berbagai kepentingan yang saling bertentangan.
7. Macam-macam Manajemen Kesehatan Lingkungan
a. Total Quality Enviromental Management (TQEM)
Pengelolaan kualitas lingkungan menyeluruh (PKLM)
merupakan konsep baru, tetapi semakin lamamenjadi praktik
yang penting dalam manajemen industry. PKLM dihasilkan
melalui penerapan ide-ide dan Tehnik Kualitas menyeluruh
(total quality management) ke dalam manajemen lingkungan,
yang dipelopori oleh Global Enviromental Mangement intiative
(GEMI), suatu organisasi yang dibentuk oleh perusahaan-
perusahaan Amerika yang berhasil dalam manajemen
lingkungan. PKLM berkembang dari kesadaran bahwa terdapat
hubungan timbval balik antara manajemen lingkungan dengan
manajemen mutu. PKLM telah membantu mengembangkan
sejumlah inisatif untuk menggabungkan semua masaalah
lingkungan disemua tingkat proses pengambilan keputusan.
Inisiatif-inisiatif ini termasuk pengurusan produk, keamanan
17Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
maka mahluk hidup akan tumbuh dan berkembang optimal.
Sebaliknya bila tidak sesuai dengan kebutuhan energi maka
akan melakukan adaptasi, jika tidak mampu akan mutasi/
pindah atau musnah/ mati.
Pengelolaan lingkungan mempunyai dua dimensi yaitu
“keterpaduan” dan “konflik”. Idealnya, berbagai instrumen
pengelolaan lingkungan dapat dirumuskan secara terpadu
sehingga dapat mengakomodasi berbagai kelompok
kepentingan. Dalam prakteknya, pengelolaan lingkungan tidak
dapat dilepaskan dari konflik. Oleh karenanya para pengelola
lingkungan harus mempunyai kapasitas untuk mengelola
konflik dari berbagai kepentingan yang saling bertentangan.
7. Macam-macam Manajemen Kesehatan Lingkungan
a. Total Quality Enviromental Management (TQEM)
Pengelolaan kualitas lingkungan menyeluruh (PKLM)
merupakan konsep baru, tetapi semakin lamamenjadi praktik
yang penting dalam manajemen industry. PKLM dihasilkan
melalui penerapan ide-ide dan Tehnik Kualitas menyeluruh
(total quality management) ke dalam manajemen lingkungan,
yang dipelopori oleh Global Enviromental Mangement intiative
(GEMI), suatu organisasi yang dibentuk oleh perusahaan-
perusahaan Amerika yang berhasil dalam manajemen
lingkungan. PKLM berkembang dari kesadaran bahwa terdapat
hubungan timbval balik antara manajemen lingkungan dengan
manajemen mutu. PKLM telah membantu mengembangkan
sejumlah inisatif untuk menggabungkan semua masaalah
lingkungan disemua tingkat proses pengambilan keputusan.
Inisiatif-inisiatif ini termasuk pengurusan produk, keamanan
lingkungan dan inisiatif kesehatan, system manajemen
lingkungan dan standar ISO 14000. Semua aspek ini serta
inisiatif inovatif lainnya berkembang bersama-sama dengan
konsep PKLM.
PKLM merupakan konsep yang mengawinkan ide dan
Teknik Manajemen Kualitas menyeluruh (total quality
management) dengan manajemen lingkungan. Seperti halnya
MKM, PKLM juga bertujuan untuk memenuhi kepuasan
pelanggan, melakukan peningkatan secara terus menerus dan
pengukuran yang setepat-tepatnya. PKLM juga memerlukan
kemudahan untuk mendapatkan informasi dan komunikasi
yang sangat penting, khususnya yang memberikan gambaran
mengenai kinerja manajemen lingkungan. Pada akhirnya,
PKLM tetaplah merupakan suatu tekhnik manajemen yang
membawa perusahaan kea rah tujuan bersih lingkungan dan
implementasi praktik-praktik perusahaan yang lebih sukses.
Beberapa penelitian menyebutkan PKLM merupakan
suatu pendekatan untuk meningkatkan kualitas lingkungan
proses dan produk secara terus menerus melalui partisipasi
semua tingkat dan fungsi dalam suatu organisasi. PKLM
(seperti juga MKM) bertujuan mengikuti atau mungkin
melampaui perubahan keinginan/harapan pelanggan akan
suatu produk pencarian terus menerus untuk meningkatkan
kesempatan tercapainya tujuan tersebut.
b. Countinous Quality Improvement (CQI)
Total quality dimulai dengan menyadari bahwa kita tidak
akan pernah sebaik yang kita harapkan. Peningkatan secara
terus menerus berdasarkan data dan pengukuran merupakan
dasar dari total quality. Hal yang sama juga dilakukan dalam
pencapaian performa lingkungan suatu organisasi yang lebih
18 Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
baik secara terus menerus sehingga memberikan kepuasan
bagi pelanggannya.
Untuk organisasi atau perusahaan yang bergerak
dibidang manufuktur, pemenuhan pengelolaan lingkungan
sesuai dengan standar internasional (ISO 14001) bukan
merupakan hal baru. Hal ini disadari dilakukan di tingkat
internasional yang menuntun dipenuhinya standar
internasional yang berlaku didunia. Dengan dipenuhinya
unsure-unsur dalam ISO 14001 terdapat kepastian bahwa
perusahaan mempunyai kualitas pengelolaan lingkungan yang
baik.
8. Ruang Lingkup Manajemen Kesehatan Lingkungan
Seperti manajemen perusahaan di bidang kesehatan juga
dikenal berbagai jenis manajemen sesuai dengan ruang
lingkup kegiatan dan sumber daya yang di kelola nya. Ada
bidang yang mengurus personalia ( manajemen personalia ),
keuangan ( manajemen keungan ), logistik - obat dan peralatan
( manajemen logistik ), pelayanan kesehatan ( manajemen
pelayanan kesehatan dan sistem informasi manajemen ).
Masing - masing bidang tersebut juga dikembangkan
manajemen yang sepesifik sesuai dengan ruang lingkup dan
tugas pokoknya. Penerapan manajemen pada unit pelaksana
teknis seperti Puskesmas dan Rumah Sakit upaya untuk
memanfaatkan dan mengatur sumber daya yang dimiliki oleh
masing - masing unit pelayanan kesehatan tersebut diarahkan
untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif, efesien dan
rasional
19Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
baik secara terus menerus sehingga memberikan kepuasan
bagi pelanggannya.
Untuk organisasi atau perusahaan yang bergerak
dibidang manufuktur, pemenuhan pengelolaan lingkungan
sesuai dengan standar internasional (ISO 14001) bukan
merupakan hal baru. Hal ini disadari dilakukan di tingkat
internasional yang menuntun dipenuhinya standar
internasional yang berlaku didunia. Dengan dipenuhinya
unsure-unsur dalam ISO 14001 terdapat kepastian bahwa
perusahaan mempunyai kualitas pengelolaan lingkungan yang
baik.
8. Ruang Lingkup Manajemen Kesehatan Lingkungan
Seperti manajemen perusahaan di bidang kesehatan juga
dikenal berbagai jenis manajemen sesuai dengan ruang
lingkup kegiatan dan sumber daya yang di kelola nya. Ada
bidang yang mengurus personalia ( manajemen personalia ),
keuangan ( manajemen keungan ), logistik - obat dan peralatan
( manajemen logistik ), pelayanan kesehatan ( manajemen
pelayanan kesehatan dan sistem informasi manajemen ).
Masing - masing bidang tersebut juga dikembangkan
manajemen yang sepesifik sesuai dengan ruang lingkup dan
tugas pokoknya. Penerapan manajemen pada unit pelaksana
teknis seperti Puskesmas dan Rumah Sakit upaya untuk
memanfaatkan dan mengatur sumber daya yang dimiliki oleh
masing - masing unit pelayanan kesehatan tersebut diarahkan
untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif, efesien dan
rasional
Daftar Pustaka :
1. Adisasmito, W., 2007. Sistem Manajemen Lingkungan
Rumah Sakit, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
2. Adisasmito, W., 2008. Audit Lingkungan Rumah Sakit, Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
20 Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
BAB II
FUNGSI – FUNGSI
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
A. Pendahuluan Buku ajar pada bab 1I ini membahas 3 hal, yaitu (1)
Pengertian Administrasi , Fungsi ,Tujuan, Peran dan Ruang
Lingkup , (2) Fungsi dan unsur Manajemen, (3) Pengertian
Perencanaan, Tujuan Perencanaan, Prinsip Perencanaan,
Filosofi Perencanaan Program. Kegiatan pembelajaran
membahas tentang pengertian administrasi dann manajemen
Kegiatan belajar diawali dengan mengungkapkan perlunya
administrasi dan manajemen dalam organisasi
B. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti perkuliahan dan mempelajari buku
ajar ini diharapkan mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan Pengertian , Fungsi ,Tujuan, Peran dan Ruang
Lingkup Administrasi
2. Menjelaskan fungsi dan unsur - unsur Manajemen.
3. Menjelaskan Pengertian Perencanaan, Tujuan Perencana-
an, Prinsip Perencanaan, Filosofi Perencanaan Program
21Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
BAB II
FUNGSI – FUNGSI
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
A. Pendahuluan Buku ajar pada bab 1I ini membahas 3 hal, yaitu (1)
Pengertian Administrasi , Fungsi ,Tujuan, Peran dan Ruang
Lingkup , (2) Fungsi dan unsur Manajemen, (3) Pengertian
Perencanaan, Tujuan Perencanaan, Prinsip Perencanaan,
Filosofi Perencanaan Program. Kegiatan pembelajaran
membahas tentang pengertian administrasi dann manajemen
Kegiatan belajar diawali dengan mengungkapkan perlunya
administrasi dan manajemen dalam organisasi
B. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti perkuliahan dan mempelajari buku
ajar ini diharapkan mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan Pengertian , Fungsi ,Tujuan, Peran dan Ruang
Lingkup Administrasi
2. Menjelaskan fungsi dan unsur - unsur Manajemen.
3. Menjelaskan Pengertian Perencanaan, Tujuan Perencana-
an, Prinsip Perencanaan, Filosofi Perencanaan Program
C. Penyajian Materi
1. Pengertian , Fungsi ,Tujuan, Peran dan Ruang Lingkup
Administrasi
Pengertian Administrasi adalah merupakan suatu fungsi
yang memegang peranan yang sangat penting terhadap
tercapainya kelancaran usaha kegiatan, maupun aktivitas yang
dilakukan oleh perusahaan/organisasi. Sehingga dengan
demikian dapat dikatakan administrasi juga merupakan urat
nadi perusahaan dan administrasi juga dapat memperlihatkan
fakta dan keterangan yang diperlukan untuk perencanaan
secara rinci dan keterangan/data yang meliputi catatan yang
akurat, formulir serta laporan yang meliputi tugas
administrasi.
Pemahaman yang tepat tentang peranan administrasi
dalam kehidupan modern sangat tergantung pada definisi
yang digunakan sebagai titik tolak berpikir. Administrasi
didefinisikan sebagai ”keseluruhan proses kerja sama” antara
dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas
tertentu dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya dengan memanfaatkan sarana dan
prasarana tertentu secara berdaya guna dan berhasil guna.
Apabila definisi diatas disimak, akan terlihat paling sedikit 3
hal yaitu :
1. Administrasi merupakan suatu seni sekaligus sebagai
proses. Sebagai seni, penarapan administrasi memerlukan
kiat tertentu yang sifatnya sangat situasional
dan kondisional. Administrasi selulu terikat pada kondisi,
situasi, waktu dan tempat.
22 Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
2. Administrasi memiliki unsur-unsur tertentu, yaitu adanya
dua oarang atau lebih, orang-orang tersebut bekerja sama
dalam hubungan yang sifatnya formal dan hirarkis, adanya
tujuan yang ingin dicapai. Adanya tugas-tugas yang harus
dilaksanakan dan tersedianya sarana dan prasarana
tertentu.
3. Administrasi sebagai proses kerja sama bukanlah
merupkan hal baru karena administrasi sesungguhnya
timbul bersamaan dengan timbulnya peradaban manusia.
Istilah administrasi berasal dari bahasa latin
yaitu ad + ministrare yang berarti melayani, membantu,
menunjang dan memenuhi. Istilah administrsi sama dengan
tata usaha, artinya setiap kegiatan yang mengadakan
pencatatan berbagai keterangan yang penting didalam
usaha/organisasi yang bersangkutan.
Mengenai administrasi dapat dijelaskan bahwa administrasi
merupakan sub sistem dari sistem administrasi organisasi
yang bkerja sama dengan sub sistem lain membentuk suatu
tujuan. Didalam ini bahwa administrasi dapat di artikan dalam
arti luas dan dalam arti sempit.
Pengertian Administrasi dalam Arti Sempit
Administrasi dalam arti sempit berkisar pada berbagai
kegiatan kettaushaan. Kegiatan-kegiatan ketatausahaan
merupakan bagian yang sangat penting dari kegiatan
organisasi terutama karena kegiatan tersebut menyangkut
penangnan informasi yang dikatakan berperan sebagai ” darah
” bagi suatu organisasi. Dalam pengertian yang demikian
administrasi biasanya hanya dikaitkan dengan kegiatan-
23Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
2. Administrasi memiliki unsur-unsur tertentu, yaitu adanya
dua oarang atau lebih, orang-orang tersebut bekerja sama
dalam hubungan yang sifatnya formal dan hirarkis, adanya
tujuan yang ingin dicapai. Adanya tugas-tugas yang harus
dilaksanakan dan tersedianya sarana dan prasarana
tertentu.
3. Administrasi sebagai proses kerja sama bukanlah
merupkan hal baru karena administrasi sesungguhnya
timbul bersamaan dengan timbulnya peradaban manusia.
Istilah administrasi berasal dari bahasa latin
yaitu ad + ministrare yang berarti melayani, membantu,
menunjang dan memenuhi. Istilah administrsi sama dengan
tata usaha, artinya setiap kegiatan yang mengadakan
pencatatan berbagai keterangan yang penting didalam
usaha/organisasi yang bersangkutan.
Mengenai administrasi dapat dijelaskan bahwa administrasi
merupakan sub sistem dari sistem administrasi organisasi
yang bkerja sama dengan sub sistem lain membentuk suatu
tujuan. Didalam ini bahwa administrasi dapat di artikan dalam
arti luas dan dalam arti sempit.
Pengertian Administrasi dalam Arti Sempit
Administrasi dalam arti sempit berkisar pada berbagai
kegiatan kettaushaan. Kegiatan-kegiatan ketatausahaan
merupakan bagian yang sangat penting dari kegiatan
organisasi terutama karena kegiatan tersebut menyangkut
penangnan informasi yang dikatakan berperan sebagai ” darah
” bagi suatu organisasi. Dalam pengertian yang demikian
administrasi biasanya hanya dikaitkan dengan kegiatan-
kegiatan ktatausahaan yang mencakup korespondensi,
kesekretariatan, penyusunan laporan dan kearsipan.
(Siagian,2001:267)
Pengertian Administrasi dalam Arti Luas
Administrasi dalam arti luas berarti keseluruhan proses
penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang didasarkan pada
rasional tertentu oleh dua orang atau lebih dalam rangka
pencapaian sutu tujuan yang telah ditentukan sebelumnya
dengan menggunakan sarana dan prasarna tertentu
pula.(Siagian,2001:267)
Ruang Lingkup Administrasi
Ruang Lingkup tugas administrasi pada kantor ini dapat
dikatakan tugas pelayanan disekitar keterangan-keterangan
yang berwujud (Gie, 2007:16) yaitu :
Menghimpun ; Yaitu : kegiatan-kegiatan mencari dan
mengusahakan tersedianya segala keterangan yang
tadinya belum ada atau berserakan dimana-mana
sehingga siap untuk dipergunakan bilamana
diperlukan.
Mencatat ; Yaitu : kegiatan yang mebubuhkan dengan
berbagai peralatan tulis keterangan-keterangan yang
diperluka sehingga berwujud tulisan yang dapat dibaca,
dikirim dan disimpan
Mengelola ; Yaitu : bermacam-macam kagiatan
mengerjakan keterangan-keterangan dengan maksud
menyajikan dalam bentuk yang berguna.
24 Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
Mengirim ; Yaitu : kegiatan yang menyimpan dengan
berbagi cara dan alat dari satu pihak kepihak lain.
Menyimpan ; Yaitu : kegiatan menaruh dengan
berbagai cara dan alat ditempat tertentu yang aman.
Ruang lingkup diatas termasuk keterangan atau informasi.
Yang dimaksud dengan keterangan atau informasi ialah
pengetahuan tentang suatu hal atau peristiwa yang diperoleh
terutam melalui pembacaan atau pengamatan.
Dewasa ini, informasi dapat berupa : surat, panggilan telepon,
pesanan, faktur dan laporan mengenai berbagai kegiatan
bisnis. Semuanya diterima, direkam (direcord), diatur,
disebarkan dan dilindungi agar tugas kantor dapat terlaksana
dengan efisien dan efektif.
Dibagian Umum memiliki ruang lingkup tugas administrasi
seperti :
1. Mengagendakan surat masuk dan surat keluar.
2. Mengarsip surat masuk dan surat keluar.
3. Mengentri data surat masuk dan surat keluar kedalam
komputer
4. Memfilekan surat masuk dan surat keluar.
5. Mencatat dan mengetik surat-surat ke buku agenda
surat masuk dan keluar.
6. Mendistribusikan surat masuk dan surat keluar.
25Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
Mengirim ; Yaitu : kegiatan yang menyimpan dengan
berbagi cara dan alat dari satu pihak kepihak lain.
Menyimpan ; Yaitu : kegiatan menaruh dengan
berbagai cara dan alat ditempat tertentu yang aman.
Ruang lingkup diatas termasuk keterangan atau informasi.
Yang dimaksud dengan keterangan atau informasi ialah
pengetahuan tentang suatu hal atau peristiwa yang diperoleh
terutam melalui pembacaan atau pengamatan.
Dewasa ini, informasi dapat berupa : surat, panggilan telepon,
pesanan, faktur dan laporan mengenai berbagai kegiatan
bisnis. Semuanya diterima, direkam (direcord), diatur,
disebarkan dan dilindungi agar tugas kantor dapat terlaksana
dengan efisien dan efektif.
Dibagian Umum memiliki ruang lingkup tugas administrasi
seperti :
1. Mengagendakan surat masuk dan surat keluar.
2. Mengarsip surat masuk dan surat keluar.
3. Mengentri data surat masuk dan surat keluar kedalam
komputer
4. Memfilekan surat masuk dan surat keluar.
5. Mencatat dan mengetik surat-surat ke buku agenda
surat masuk dan keluar.
6. Mendistribusikan surat masuk dan surat keluar.
Fungsi Administrasi
Pada dasarnya fungsi administrasi dan fungsi manajemen
adalah sama perbedanya dimana fungsi administrasi adalah
untuk menentukan tujuan organisasi dan merumuskan
kebijaksanaan umum, sedangkan manajemen bersifat
melaksanakan kegitan yang perlu dilaksanakan dalam rangka
pencapian tujuan dalam batas-batas kebijaksanaan yang
dirumuskan.
Dalam proses pelaksanaan ini, administrasi mempunyai tugas-
tugas tertentu yang harus dilakukan sendiri dan tugas-tugas
itulah yang biasanya disebut sebagai fungsi-fungsi
administrasi antara lain :
Planning (Perencanaan) Perencanaan adalah suatu
rincian yang merupakan organisasi yang besar
didalamnya ada penyusunan dan perumusan rencana
diserahkan kepada sekelompok staf perencana, akan
tetapi penetapannya merupakan tugas dan tanggung
jawab manajemen. (Daft, 2006:8)
Organizing (Pengorganisasian)Pengorganisasian adalah
suatu kegiatan yang menyangkut tipe-tipe struktur
organisasi dan prinsip-prinsipnya, sejarah organisasi,
gaya manajerial yang tepat digunakan, sifat dan jenis
dari berbagai bentuk kegiatan yang harus dilaksanakan.
(Daft, 2006:9).
Leading (Kepemimpinan)Kepemimpinan merupakan
fungsi manajemen yang melibatkan penggunaan
pengaruh untuk memotivasi karyawan meraih sasaran
organisasi. (Daft, 2006:10)
26 Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
Controlling (Pengendalian) Pengendalian adalah fungsi
keempat yang mempunyai arti memantau aktifitas
karyawan, menjaga organisasi agar tetap berjalan ke
arah pencapaian sasaran, dan membuat koreksi bila
diperlukan. (Daft, 2006:11)
Fungsi yang dijalankan pada administrasi kantor tersebut
sangat mendekati dengan fungsi-fungsi dalam teori
sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari, adanya pengelolaan
surat menyurat yang merupakan petunjuk pelaksanaan
sumber daya yang ada pada karyawan sehari-hari adanya
struktur organisasi dan pembagian tugas, motivasi, pelatihan
dan pengembangan karyawan dan sebagainya.
Tujuan Administrasi
Didalam administrasi terdapat tujuan yang dapat
merupakan beberapa hal yaitu :
a. Tujuan Jangka Panjang
Didalam tujuan jangka panjang ini terdapat beberapa ciri-ciri
yang diterapkan antara lain :
1. Bersifat Idealistik
2. Bentuknya relatif abstrak
3. Kualifikasinya ialah tidak terbatas
Sesungguhnya tujuan jangka panjang tidak ditentukan oleh
para anggota organisasi yang bergabung kemudian, melainkan
oleh para pelopor atau pendiri organisasi yang bersangkutan.
27Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
Controlling (Pengendalian) Pengendalian adalah fungsi
keempat yang mempunyai arti memantau aktifitas
karyawan, menjaga organisasi agar tetap berjalan ke
arah pencapaian sasaran, dan membuat koreksi bila
diperlukan. (Daft, 2006:11)
Fungsi yang dijalankan pada administrasi kantor tersebut
sangat mendekati dengan fungsi-fungsi dalam teori
sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari, adanya pengelolaan
surat menyurat yang merupakan petunjuk pelaksanaan
sumber daya yang ada pada karyawan sehari-hari adanya
struktur organisasi dan pembagian tugas, motivasi, pelatihan
dan pengembangan karyawan dan sebagainya.
Tujuan Administrasi
Didalam administrasi terdapat tujuan yang dapat
merupakan beberapa hal yaitu :
a. Tujuan Jangka Panjang
Didalam tujuan jangka panjang ini terdapat beberapa ciri-ciri
yang diterapkan antara lain :
1. Bersifat Idealistik
2. Bentuknya relatif abstrak
3. Kualifikasinya ialah tidak terbatas
Sesungguhnya tujuan jangka panjang tidak ditentukan oleh
para anggota organisasi yang bergabung kemudian, melainkan
oleh para pelopor atau pendiri organisasi yang bersangkutan.
Peranan Administrasi
Pada hakikatnya perkembangan berbagai cabang ilmu
pengetahuan terjadi sebagai tanggapan terhadap dinamika
manusia. Pemahaman yang tepat tentang perkembangan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi dan membenarkan pendapat
tersebut. Peranan utama sistem administrasi adalah untuk
membantu memudahkan pelaksanaan tugas pekerjaan pokok
lainnya.
Pada dasarnya sistem administrasi memiliki peranan yang
sangat penting bagi perusahaan, karena dapat membantu
perusahaan dalam memberikan data/informasi yang
diperlukan oleh pimpinan perusahaan dan memudahkan
pimpinan dalam mengambil keputusan dalam pelaksanaan
tugas selanjutnya
2. Fungsi dan unsur Manajemen
Fungsi Manajemen Seperti telah diuraikan di atas, bahwa
manajemen sebagai suatu proses dapat dilihat dari fungsi-
fungsi manajemen yang dilakukan oleh seorang
manajer. Banyak ahli manajemen yang menyampaikan tentang
fungsi manajemen ini, namun pada dasarnya tidak ada
perbedaan yang prinsip, bahkan pendapat satu dengan lainnya
saling melengkapi. Para ahli manajemen, antara lain ; George
Terry, L. Gullick, H. Fayol dan Koonzt O’Donnel
mengemukakan tentang fungsi manajemen sebagai berikut :
28 Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
Perbandingan Fungsi Manajemen
George
Terry L. Gullick H. Fayol Koonzt
O’Donnel
Planning Planning Planning Planning
Organizing Organizing Organizing Organizing
Actuating Staffing,
Directing,
Coordinating
Commanding,
Coordinating
Staffing,
Directing
Controlling Reporting Controlling Controlling
Budgeting
Dari keempat ahli manajemen tersebut, ternyata
banyak kesamaan, dan secara garis besar dapat dikelompokan
menjadi : fungsi perencanaan (Planning), fungsi
pengorganisasian (Organizing), fungsi penggerakan
pelaksanaan (staffing, commanding, directing, coordinating),
fungsi pengawasan dan pengendalian (controlling, reporting).
Fungsi Manajemen terdiri atas 4 fungsi yang utama
manajemen, yaitu :
1. Planning ( fungsi perencanaan )
2. Organizing ( fungsi pengorganisasian)
3. Directing ( pengarahan )
4. Controlling ( pengendalian )
Didalam perusahaan, untuk memperoleh hasil manajemen
secara maksimal, para manajer didalam perusahaan haruslah
mampu menguasai seluruh fungsi manajemen yang ada.
29Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
Perbandingan Fungsi Manajemen
George
Terry L. Gullick H. Fayol Koonzt
O’Donnel
Planning Planning Planning Planning
Organizing Organizing Organizing Organizing
Actuating Staffing,
Directing,
Coordinating
Commanding,
Coordinating
Staffing,
Directing
Controlling Reporting Controlling Controlling
Budgeting
Dari keempat ahli manajemen tersebut, ternyata
banyak kesamaan, dan secara garis besar dapat dikelompokan
menjadi : fungsi perencanaan (Planning), fungsi
pengorganisasian (Organizing), fungsi penggerakan
pelaksanaan (staffing, commanding, directing, coordinating),
fungsi pengawasan dan pengendalian (controlling, reporting).
Fungsi Manajemen terdiri atas 4 fungsi yang utama
manajemen, yaitu :
1. Planning ( fungsi perencanaan )
2. Organizing ( fungsi pengorganisasian)
3. Directing ( pengarahan )
4. Controlling ( pengendalian )
Didalam perusahaan, untuk memperoleh hasil manajemen
secara maksimal, para manajer didalam perusahaan haruslah
mampu menguasai seluruh fungsi manajemen yang ada.
Planning (Fungsi Perencanaan)
Planning merupakan suatu aktivitas menyusun, tujuan
perusahaan lalu dilanjutkan dengan menyusun berbagai
rencana-rencana guna mencapai tujuan perusahaan yang
sudah ditentukan. Planning dilaksanakan dalam penentuan
tujuan organisasi scara keseluruhan dan merupakan langkah
yang terbaik untuk mencapai tujuannya itu. pihak manajer
mengevaluasi berbagaii rencana alternatif sebelum
pengambilan tindakan kemudian menelaah rencana yang
terpilih apakah sesuai dan bisa dipergunakan untuk mencapai
tujuan. Perencanaan adalah proses awal yang paling penting
dari seluruh fungsi manajemen, karena fungsi yang lain tak
akan bisa bejalan tanpa planning.
Ada beberapa aktivitas dalam fungsi perencanaan
Menetapkan arah tujuan serta target bisnis
Menyusun strategi dalam pencapaian tujuan dan target
tersebut
Menentukan sumber daya yang dibutuhkan
Menetapkan standar kesuksesan dalam pencapaian
suatu tujuan dan target bisnis
Pembagian perencanaan
Perencanaan (planning) dari sudut pandang jenjang
manajemen bisa dibagi beberapa jenjang:
Top Level Planning (perencanaan jenjang atas),
perencanaan dalam jenjang ini bersifat strategis.
memberikan petunjuk umum, rumusan tujuan,
pengambilan keputusan serta memberikan pentunjuk
30 Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
pola penyelesaian dan sifatnya menyeluruh. top level
planning ini penekanannya pada tujuan jangka panjang
organisasi dan tentu saja menjadi tangung-jawab
manajemen puncak.
Middle Level Planning (perencanaan jenjang
menengah), dalam jenjang perencanaan ini sifatnya
lebih administratif meliputi berbagai cara
menempuh tujuan dari sebuah perencanaan
dijalankan. dan tanggungjawab perencanaan level ii
berada pada manajemen menengah
Low Level Planning (perencanaan jenjang bawah)
perencanaan ini memfokuskan diri dalam
menghasilkan sehingga planing ini mengarah kepada
aktivitas operasional. dan perencanaan ini menjadi
tanggung-jawab manajemen pelaksana
Berikut syarat syarat perencanaan yang baik, selayaknya
memenuhi beberapa hal berikut:
Mempunyai tujuan yang jelas
Sederhana, tidak terlalu sulit dalam menjalankannya
Memuat analisa pada pekerjaan yang akan dilakukan
Fleksibel, bisa berubah mengikuti perkembangan yang terjadi
Mempunyai keseimbangan, tanggung jawab dan tujuan
yang selaras ditiap bagian
Mempunyai kesan sesuatu yang dimliki tersedia dan bisa
dipergunakan dengan efektif serta berdaya guna Manfaat
dari Planning
Bisa membuat pelaksanan tugas jadi tepat serta aktivitas
tiap unit akan terorrganisasi ke arah tujuan yang sama
31Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
pola penyelesaian dan sifatnya menyeluruh. top level
planning ini penekanannya pada tujuan jangka panjang
organisasi dan tentu saja menjadi tangung-jawab
manajemen puncak.
Middle Level Planning (perencanaan jenjang
menengah), dalam jenjang perencanaan ini sifatnya
lebih administratif meliputi berbagai cara
menempuh tujuan dari sebuah perencanaan
dijalankan. dan tanggungjawab perencanaan level ii
berada pada manajemen menengah
Low Level Planning (perencanaan jenjang bawah)
perencanaan ini memfokuskan diri dalam
menghasilkan sehingga planing ini mengarah kepada
aktivitas operasional. dan perencanaan ini menjadi
tanggung-jawab manajemen pelaksana
Berikut syarat syarat perencanaan yang baik, selayaknya
memenuhi beberapa hal berikut:
Mempunyai tujuan yang jelas
Sederhana, tidak terlalu sulit dalam menjalankannya
Memuat analisa pada pekerjaan yang akan dilakukan
Fleksibel, bisa berubah mengikuti perkembangan yang terjadi
Mempunyai keseimbangan, tanggung jawab dan tujuan
yang selaras ditiap bagian
Mempunyai kesan sesuatu yang dimliki tersedia dan bisa
dipergunakan dengan efektif serta berdaya guna Manfaat
dari Planning
Bisa membuat pelaksanan tugas jadi tepat serta aktivitas
tiap unit akan terorrganisasi ke arah tujuan yang sama
Dapat menghindari kesalahan yang mungkin akan terjadi
Memudahkan pengawasan
Dipergunakan sebagai pedoman dasar dalam menjalankan
aktivitas
Organizing (Fungsi Pengorganisasian)
Organizing adalah suatu aktivitas penagturan dalam
sumber daya manusia dan sumber daya fisik yang lainnya yang
dimiliki oleh perusahaan untuk bisa melaksanakan rencana
yang sudah ditetapkan dan mencapai tujuan utama
perusahaan. Dalam bahasa yang lebih sederhana organizing
merupakan seluruh proses dalam mengelompokkan semua
orang, alat, tugas tanggung-jawab dan wewenang yang dimiliki
sedemikian rupa hingga memunculkan kesatuan yang bisa
digerakkan dalam mencapai tujuan. Organizing dapat
membuat manajer mudah dalam melaksanakan pengawasan
serta penentuan personil yang diperlukan untuk menjalankan
tugas yang sudah dibagi bagi. pengorganisasian bisa dijalankan
dengan menetukan tugas apa yg harus dikerjakan, siapa
personil yang menjalankannya, bagaimana tugasnya
dikelompokkan, siapa yang harus bertanggung jawab terhadap
tugas tersebut. dibawah ini adalah aktivitas aktivitas yang ada
dalam Organizing (fungsi pengorganisasian)
Mengalokasikann sumber daya, menyusun dan menetapkan
tugas-tugas serta menetepkan prosedur yang dibutuhkan
Menetapkan strukutur perusahaan yang menujukan adanya
garis kewenangan serta tanggung-jawab
32 Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
Aktivitas perekrutan, menyeleksi orang, pelatihan serta
pengembangan tenaga kerja
Aktivitas penempatan tenaga kerja dalam posisi yang pas
dan paling tepat.
Ada beberapa Unsur dalam organizing perusahaan:
Seklompok orang yang diarahkan bekrja sama
Melakukan aktivitas yang sudah ditetapkan
Aktivitas diarahkan guna mecapai tujuan
Beberapa manfaat organizing antara lain
Memungkinkan untuk pembagian atas tugas tugas yang
sesuai dengan kondisi perusahaan
Menciptakan spesialisasi saat menjalankan tugas
Personil dalam perusahaan mengetahui tugas apa yang
akan dijalankan untuk mencapai tujuan
Dan ini beberapa fungsi dari organizing
Pendelegasian wewenang didalam manajemen atas
(puncak) kepada manajemeen pelaksana
Ada pembagian tugas yg jelas
Mempunyai manajer puncak yang profesional guna
mengkoordinasikan semua aktivitas.
33Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
Aktivitas perekrutan, menyeleksi orang, pelatihan serta
pengembangan tenaga kerja
Aktivitas penempatan tenaga kerja dalam posisi yang pas
dan paling tepat.
Ada beberapa Unsur dalam organizing perusahaan:
Seklompok orang yang diarahkan bekrja sama
Melakukan aktivitas yang sudah ditetapkan
Aktivitas diarahkan guna mecapai tujuan
Beberapa manfaat organizing antara lain
Memungkinkan untuk pembagian atas tugas tugas yang
sesuai dengan kondisi perusahaan
Menciptakan spesialisasi saat menjalankan tugas
Personil dalam perusahaan mengetahui tugas apa yang
akan dijalankan untuk mencapai tujuan
Dan ini beberapa fungsi dari organizing
Pendelegasian wewenang didalam manajemen atas
(puncak) kepada manajemeen pelaksana
Ada pembagian tugas yg jelas
Mempunyai manajer puncak yang profesional guna
mengkoordinasikan semua aktivitas.
Directing (Fungsi Pengarahan)
Directing alias fungsi pengarahan merupakan fungsi untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja dengan optimal
dan menciptakan suasana lingkungan kerja yang dinamis,
sehat dan yang lainnya. Ada beberapa aktivitas yang dilakukan
pada fungsi pengarahan:
Mengimplementasikan suatu proses kepemimpinan,
penbimbingan, dan memberikan motivasi kepada pekerja
suapay bisa bekerja dengan efektif serta efisien dalam
mencapai tujuan yang ditetapkan
Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang
pekerjaan
Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan
Controlling (Fungsi Pengendalian / Pengawasan)
Controling merupakan kegiatan dalam menilai suatu
kinerja yang berdasarkan pada standar yang sudah dibuat
perubahan atau suatu perbaikan apabila dibutuhkan. aktivitas
dalam fungsi pengendalian ini misalnya:
Mengevaluasii keberhasilan dalam proses mencapai tujuan
dan target mengikuti indikator yang sudah ditetapkan
Menempuh langka klarifikasi serta koreksi atas terjadinya
penyimpangan yang ditemukan
Memberi alternatif solusi atas masalah yang terjadi dalam
mencapai tujuan yang ditetapkan
34 Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
Controlling atau fungsi pengawasan bisa berjalan dengan
efektif jika hal hal ini diperhatikan:
Routing (jalur), manajer harus bisa menetapkan cara atau
jalur guna bisa mengetahui letak diaman sesuatu sering
terjadi suatu kesalahan
Scheduling (Penetapan waktu), dalam penetapan waktu,
manajer harus bisa menetapkan dengan tugas kapan
semestinya pengawasan itu dijalankan. terkadang,
pengawasan yang dijadwal tidak efisien dalam menemukan
suatu kesalahan, dan seblaiknya yang dilakukan secara
mendadak terkadang malah lebih berguna.
Dispatching (Perintah pelaksanaan), adalah pengawasan
yang berupa suatu perintah pelaksanaan pada pekerjaan
yang bertujuan suatu pekerjaan itu bisa selesai tepat waktu.
dengan perintah seperti ini pelaksanaan suatu pekerjaan
bisa terhindar dari kondisi yang terkatung katung, jadi pada
akhirnya bisa diidentifikasikan siapa yang telah berbuat
kesalahan
Follow Up (tindak lanjut) apabila pemimpin menemukan
kesalahan maka seharusnya pemimpin tersebut mancari
solusi atas permasalahan itu. dengan memberi peringatan
pada pekerja yang dengan sengaja ataupun tidak sengaja
berbuat kesalahan dan memberikan petunjuk supaya
kesalahan yang sama tak terulang lagi.
Suatu bentuk pengawasan yang bagus seharusnya susai
dengan kebutuhan dan sifat dari perusahaan. jadi faktor faktor
serta tata perusahaan dimana sebuah pengawasan dilakukan
perlu diperhatikan. suatu pengawasan yang baikk harus
dilakukan dengan ekonomis jika dilihat dari biaya, bisa
menjamin ada aktivitas perbaikan. maka dari itu perlu
35Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
Controlling atau fungsi pengawasan bisa berjalan dengan
efektif jika hal hal ini diperhatikan:
Routing (jalur), manajer harus bisa menetapkan cara atau
jalur guna bisa mengetahui letak diaman sesuatu sering
terjadi suatu kesalahan
Scheduling (Penetapan waktu), dalam penetapan waktu,
manajer harus bisa menetapkan dengan tugas kapan
semestinya pengawasan itu dijalankan. terkadang,
pengawasan yang dijadwal tidak efisien dalam menemukan
suatu kesalahan, dan seblaiknya yang dilakukan secara
mendadak terkadang malah lebih berguna.
Dispatching (Perintah pelaksanaan), adalah pengawasan
yang berupa suatu perintah pelaksanaan pada pekerjaan
yang bertujuan suatu pekerjaan itu bisa selesai tepat waktu.
dengan perintah seperti ini pelaksanaan suatu pekerjaan
bisa terhindar dari kondisi yang terkatung katung, jadi pada
akhirnya bisa diidentifikasikan siapa yang telah berbuat
kesalahan
Follow Up (tindak lanjut) apabila pemimpin menemukan
kesalahan maka seharusnya pemimpin tersebut mancari
solusi atas permasalahan itu. dengan memberi peringatan
pada pekerja yang dengan sengaja ataupun tidak sengaja
berbuat kesalahan dan memberikan petunjuk supaya
kesalahan yang sama tak terulang lagi.
Suatu bentuk pengawasan yang bagus seharusnya susai
dengan kebutuhan dan sifat dari perusahaan. jadi faktor faktor
serta tata perusahaan dimana sebuah pengawasan dilakukan
perlu diperhatikan. suatu pengawasan yang baikk harus
dilakukan dengan ekonomis jika dilihat dari biaya, bisa
menjamin ada aktivitas perbaikan. maka dari itu perlu
disiapkan suatu langkah sebelum pengawasan dilaksanakan
seperti tata pola dan rencana perusahaan
Unsur-Unsur Manajemen
Setiap perusahaan memiliki unsur-unsur untuk membentuk
sistem manajerial yang baik. Unsur-unsur inilah yang disebut
unsur manajemen, jika salah satu diantaranya tidak sempurna
atau tidak ada, maka akan berimbas berkurangnya upaya
untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Unsur-
unsur tersebut diantaranya :
1. Man atau Manusia
Man merupakan unsur terpenting dan yang paling utama
harus ada di setiap sistem manajemen suatu organisasi atau
perusahaan. Setiap manajer untuk merumuskan langkah agar
dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan, perlu adanya
sumber daya manusia untuk melakukan usaha.
36 Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
Bahkan manajer pun merupakan bagian dari unsur Man
ini. Berbagai aktivitas yang dapat diperbuat untuk mencapai
tujuan seperti yang dapat dipandang dari sudut pandang
seperti sudut pandang proses, perencanaan, pengorganisasi-
an, staffing, pengarahan, dan pengendalian. Kita juga dapat
meninjau dari sudut bidang, seperti penjualan, produksi,
keuangan dan personalia. Bidang-bidang tersebut tentu
memerlukan sumber daya manusia. Disinilah peran dari unsur
Man diperlukan dan sangat vital keberadaannya.
2. Material
Material merupakan bahan-bahan baik berupa bahan
baku atau olahan untuk dapat diproses lebih sempurna hingga
menambah nilai dari bahan tersebut dan dapat diproduksi oleh
organisasi atau perusahaan. Bahan yang dimaksud ini tidak
hanya berkutat dengan bahan baku untuk produksi pabrik atau
perusahaan saja.
Dalam proses di organisasi politik misalnya, bahan yang
dibutuhkan untuk menggaet massa adalah visi misi organisasi
dan perubahan atau hal baik apa yang dapat ditawarkan
kepada masyarakat. Dalam hal ini, ketika masyarakat tahu apa
hal baik yang ada pada organisasi tersebut, maka yang tertarik
langsung dapat bergabung dengan organisasi politik itu. Baik
untuk perusahaan, pabrik atau organisasi sekalipun, bahan
sangat penting karena ini merupakan modal utama kita untuk
dapat mencapai tujuan bersama.
37Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
Bahkan manajer pun merupakan bagian dari unsur Man
ini. Berbagai aktivitas yang dapat diperbuat untuk mencapai
tujuan seperti yang dapat dipandang dari sudut pandang
seperti sudut pandang proses, perencanaan, pengorganisasi-
an, staffing, pengarahan, dan pengendalian. Kita juga dapat
meninjau dari sudut bidang, seperti penjualan, produksi,
keuangan dan personalia. Bidang-bidang tersebut tentu
memerlukan sumber daya manusia. Disinilah peran dari unsur
Man diperlukan dan sangat vital keberadaannya.
2. Material
Material merupakan bahan-bahan baik berupa bahan
baku atau olahan untuk dapat diproses lebih sempurna hingga
menambah nilai dari bahan tersebut dan dapat diproduksi oleh
organisasi atau perusahaan. Bahan yang dimaksud ini tidak
hanya berkutat dengan bahan baku untuk produksi pabrik atau
perusahaan saja.
Dalam proses di organisasi politik misalnya, bahan yang
dibutuhkan untuk menggaet massa adalah visi misi organisasi
dan perubahan atau hal baik apa yang dapat ditawarkan
kepada masyarakat. Dalam hal ini, ketika masyarakat tahu apa
hal baik yang ada pada organisasi tersebut, maka yang tertarik
langsung dapat bergabung dengan organisasi politik itu. Baik
untuk perusahaan, pabrik atau organisasi sekalipun, bahan
sangat penting karena ini merupakan modal utama kita untuk
dapat mencapai tujuan bersama.
3. Machine atau Mesin
Machine merupakan alat yang sangat berperan penting,
terlebih pada zaman dengan kemajuan teknologi yang sangat
pesat ini. Jaman sebelum revolusi industri bisa dibilang
manusia jadi seperti pembantu mesin. Namun saat ini, mesin
lah yang berperan sebagai pembantu manusia.
Saat ini, mesin dapat dibuat dengan mudah sesuai
dengan rancangan manusia yang berguna manusia agar
efektif, dapat memproduksi lebih banyak beban kerja, dengan
hasil yang konsisten. Pada saat inilah Man berperan sebagai
otak dan pengatur logika mesin agar berfungsi dengan
optimal.
4. Method atau Metode
Method merupakan cara utama maupun cara – cara
alternatif yang dilaksanakan untuk melakukan aktivitas yang
dapat berguna untuk mencapai tujuan organasisasi atau
perusahaan.
Metode ini digunakan sebagai pedoman Man atau
manusia untuk memproses Material atau bahan diolah
menggunakan machine atau mesin sehingga didapatkan hasil
yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
5. Money atau Uang
Seperti apapaun perusahaan atau organisasi kita, pasti
membutuhkan uang atau dana agar dapat berjalan. Nah, uang
ini digunakan sebagai unsur managemen harus digunakan
dengan terarah dan tidak sembarangan, agar apa yang
dihasilkan nanti sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
38 Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
Tidak kekurangan uang sehingga resiko berhutang dan
pailit bisa terjadi. Atau tidak terlalu hemat hingga mengurangi
efisiensi produksi, mengurangi pasokan bahan baku atau
mengurangi biaya perbaikan mesin dan sebagainya. Untuk
itulah, uang sendiri perlu diatur dengan sebaik-baiknya.
6. Markets atau Pasar
Markets ini unsur penting bagi perusahaan yang
bergerak di bidang industri. Pasar ini merupakan tempat yang
menentukan produk perusahaan akan berkembang dan
diminati atau tidak.
Penentuan pasar ini juga harus tepat sasaran, tidak
semua pasar cocok untuk segala jenis industri. Harus ada
segmentasi yang jelas, baik dari kondisi geografis, demografi,
usia dan bahkan kebijakan pemerintah setempat. Jika hasilnya
kurang memuaskan, maka perlu dikaji kembali penentuan
pasar. Jika diperlukan bisa berganti atau pindah pasar. Hal ini
tentu agar hasil akhirnya dapat diterima dan diminati oleh
banyak orang.
3. Pengertian , Tujuan , Prinsip , Filosofi Perencanaan Program
39Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
Tidak kekurangan uang sehingga resiko berhutang dan
pailit bisa terjadi. Atau tidak terlalu hemat hingga mengurangi
efisiensi produksi, mengurangi pasokan bahan baku atau
mengurangi biaya perbaikan mesin dan sebagainya. Untuk
itulah, uang sendiri perlu diatur dengan sebaik-baiknya.
6. Markets atau Pasar
Markets ini unsur penting bagi perusahaan yang
bergerak di bidang industri. Pasar ini merupakan tempat yang
menentukan produk perusahaan akan berkembang dan
diminati atau tidak.
Penentuan pasar ini juga harus tepat sasaran, tidak
semua pasar cocok untuk segala jenis industri. Harus ada
segmentasi yang jelas, baik dari kondisi geografis, demografi,
usia dan bahkan kebijakan pemerintah setempat. Jika hasilnya
kurang memuaskan, maka perlu dikaji kembali penentuan
pasar. Jika diperlukan bisa berganti atau pindah pasar. Hal ini
tentu agar hasil akhirnya dapat diterima dan diminati oleh
banyak orang.
3. Pengertian , Tujuan , Prinsip , Filosofi Perencanaan Program
Pengertian Perencanaan
Perencanaan menurut Abe (2001) dalam Ovalhanif (2009)
adalah susunan (rumusan) sistematik mengenai langkah-
langkah mengenai langkah (tindakan-tindakan) yang akan
dilakukan di masa depan, dengan didasarkan pada
pertimbangan-pertimbangan yang seksama atas potensi,
faktor-faktor eksternal dan pihak-pihak yang berkepentingan
dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu.
Perencanaan menurut Abe (2001) dalam Ovalhanif (2009)
adalah susunan (rumusan) sistematik mengenai langkah-
langkah mengenai langkah (tindakan-tindakan) yang akan
dilakukan di masa depan, dengan didasarkan pada
pertimbangan-pertimbangan yang seksama atas potensi,
faktor-faktor eksternal dan pihak-pihak yang berkepentingan
dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut Tjokroamidjojo (1995) dalam Ovalhanif (2009)
mendefinisikan perencanaan sebagai suatu cara bagaimana
mencapai tujuan sebaik-baiknya (maksimum output) dengan
sumber-sumber yang ada supaya lebih efisien dan efektif.
Selanjutnya dikatakan bahwa, perencanaan merupakan
penentuan tujuan yang akan dicapai atau yang akan dilakukan,
bagaimana, bilamana dan oleh siapa.
Menurut Terry (1960) dalam Mardikanto (2010),
perencanaan diartikan sebagai suatu proses pemilihan dan
menghubung-hubungkan fakta, serta menggunakannya untuk
menyusun asumsi-asumsi yang diduga bakal terjadi dimasa
datang, untuk kemudian merumuskan kegiatan-kegiatan
yang diusulkan demi tercapainya tujuan-tujuan yang
diharapkan.
40 Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
Perencanaan juga diartikan sebagai suatu proses
pengambilan keputusan yang berdasarkan fakta, mengenai
kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan demi tercapainya
tujuan yang diharapkan atau yang dikehendaki.
Sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004,
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mencakup lima
pendekatan yaitu: (1) politik, (2) teknokratik, (3) partisipatif, (4)
atas-bawah (top-down), (5) bawah-atas (bottom-up).
Ahli-ahli teori perencanaan publik mengemukakan beberapa
proses perencanaan (1) perencanaan teknokrat; (2)
perencanaan partisipatif; (3) perencanaan top-down; (4)
perencanaan bottom up (Wrihatnolo dan Dwidjowijoto, 1996).
1. Perencanaan teknokrat
Menurut Suzetta (2007) adalah proses perencanaan yang
dirancang berdasarkan data dan hasil pengamatan kebutuhan
masyarakat dari pengamat professional, baik kelompok
masyarakat yang terdidik yang walau tidak mengalami sendiri
namun berbekal pengetahuan yang dimiliki dapat
menyimpulkan kebutuhan akan suatu barang yang tidak dapat
disediakan pasar, untuk menghasilkan perspektif akademis
pembangunan. Pengamat ini bisa pejabat pemerintah, bisa
non-pemerintah, atau dari perguruan tinggi.
Menurut penjelasan Undang-undang Nomor 25 Tahun
2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,
“perencanaan teknokrat dilaksanakan dengan menggunakan
metoda dan kerangka pikir ilmiah oleh lembaga atau satuan
kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu”.
41Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
Perencanaan juga diartikan sebagai suatu proses
pengambilan keputusan yang berdasarkan fakta, mengenai
kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan demi tercapainya
tujuan yang diharapkan atau yang dikehendaki.
Sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004,
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mencakup lima
pendekatan yaitu: (1) politik, (2) teknokratik, (3) partisipatif, (4)
atas-bawah (top-down), (5) bawah-atas (bottom-up).
Ahli-ahli teori perencanaan publik mengemukakan beberapa
proses perencanaan (1) perencanaan teknokrat; (2)
perencanaan partisipatif; (3) perencanaan top-down; (4)
perencanaan bottom up (Wrihatnolo dan Dwidjowijoto, 1996).
1. Perencanaan teknokrat
Menurut Suzetta (2007) adalah proses perencanaan yang
dirancang berdasarkan data dan hasil pengamatan kebutuhan
masyarakat dari pengamat professional, baik kelompok
masyarakat yang terdidik yang walau tidak mengalami sendiri
namun berbekal pengetahuan yang dimiliki dapat
menyimpulkan kebutuhan akan suatu barang yang tidak dapat
disediakan pasar, untuk menghasilkan perspektif akademis
pembangunan. Pengamat ini bisa pejabat pemerintah, bisa
non-pemerintah, atau dari perguruan tinggi.
Menurut penjelasan Undang-undang Nomor 25 Tahun
2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,
“perencanaan teknokrat dilaksanakan dengan menggunakan
metoda dan kerangka pikir ilmiah oleh lembaga atau satuan
kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu”.
2. Perencanaan partisipatif
Menurut Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (1996) adalah
proses perencanaan yang diwujudkan dalam musyawarah ini,
dimana sebuah rancangan rencana dibahas dan dikembangkan
bersama semua pelaku pembangunan (stakeholders). Pelaku
pembangunan berasal dari semua aparat penyelenggara
negara (eksekutif,legislatif, dan yudikatif), masyarakat,
rohaniwan, dunia usaha, kelompok profesional, organisasi-
organisasi non-pemerintah.
Menurut Sumarsono (2010), perencanaan partisipatif
adalah metode perencanaan pembangunan dengan cara
melibatkan warga masyarakat yang diposisikan sebagai subyek
pembangunan.
Menurut penjelasan UU. 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional: “perencanaan
partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang
berkepentingan terhadap pembangunan. Pelibatan mereka
adalah untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa
memiliki”. Dalam UU No. 25 Tahun 2004, dijelaskan pula
“partisipasi masyarakat” adalah keikutsertaan untuk
mengakomodasi kepentingan mereka dalam proses
penyusunan rencana pembangunan.
3. Perencanaan top down
Menurut Suzetta (1997) adalah proses perencanaan yang
dirancang oleh lembaga/departemen/daerah menyusun
rencana pembangunan sesuai dengan wewenang dan
fungsinya.
42 Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
4. Perencanaan bottom up
Menurut (www.actano.com) adalah planning approach
starting at the lowest hierarchical level and working upward
(pendekatan perencanaan yang dimulai dari tingkatan hirarkis
paling rendah menuju ke atas).
Selain itu, menurut penjelasan UU 25 Tahun 2004,
pendekatan atas-bawah (top down) dan bawah-atas (bottom
up) dalam perencanaan dilaksanakan menurut jenjang
pemerintahan. Rencana hasil proses diselaraskan melalui
musyawarah yang dilaksanakan di tingkat Nasional, Provinsi,
Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan Desa.
Tujuan Perencanaan Tujuan perencanaan menurut
Stephen Robbins dan Mary Coulter dalam Wikipedia adalah (1)
memberikan pengarahan yang baik; (2) mengurangi
ketidakpastian; (3) meminimalisir pemborosan; (4) menetapkan
tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya
yaitu proses pengontrolan dan evaluasi.
Tujuan perencanaan dari masing-masing proses perencanaan
sebagai berikut:
1. Perencanaan teknokrat Tujuannya untuk membangun
perencanaan strategis dan perencanaan kontingensi,
menetapkan ketentuan-ketentuan, standar, prosedur
petunjuk pelaksanaan serta evaluasi, pelaporan dan langkah
taktis untuk menopang organisasi (Tomatala, 2010).
2. Perencanaan partisipatif Tujuannya agar masyarakat
diharapkan mampu mengetahui permasalahannya sendiri di
lingkungannya, menilai potensi SDM dan SDA yang
tersedia, dan merumuskan solusi yang paling
menguntungkan.
43Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
4. Perencanaan bottom up
Menurut (www.actano.com) adalah planning approach
starting at the lowest hierarchical level and working upward
(pendekatan perencanaan yang dimulai dari tingkatan hirarkis
paling rendah menuju ke atas).
Selain itu, menurut penjelasan UU 25 Tahun 2004,
pendekatan atas-bawah (top down) dan bawah-atas (bottom
up) dalam perencanaan dilaksanakan menurut jenjang
pemerintahan. Rencana hasil proses diselaraskan melalui
musyawarah yang dilaksanakan di tingkat Nasional, Provinsi,
Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan Desa.
Tujuan Perencanaan Tujuan perencanaan menurut
Stephen Robbins dan Mary Coulter dalam Wikipedia adalah (1)
memberikan pengarahan yang baik; (2) mengurangi
ketidakpastian; (3) meminimalisir pemborosan; (4) menetapkan
tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya
yaitu proses pengontrolan dan evaluasi.
Tujuan perencanaan dari masing-masing proses perencanaan
sebagai berikut:
1. Perencanaan teknokrat Tujuannya untuk membangun
perencanaan strategis dan perencanaan kontingensi,
menetapkan ketentuan-ketentuan, standar, prosedur
petunjuk pelaksanaan serta evaluasi, pelaporan dan langkah
taktis untuk menopang organisasi (Tomatala, 2010).
2. Perencanaan partisipatif Tujuannya agar masyarakat
diharapkan mampu mengetahui permasalahannya sendiri di
lingkungannya, menilai potensi SDM dan SDA yang
tersedia, dan merumuskan solusi yang paling
menguntungkan.
3. Perencanaan top down Tujuannya adalah untuk
menyeragamkan “corak”, karena perencanaan top down
menurut Djunaedi (2000) dalam kegiatan perencanaan kota
dan daerah dilakukan dengan mengacu pada corak yang
seragam yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dan
mengikuti “juklak dan juknis” (petunjuk pelaksanaan dan
petunjuk teknis).
4. Perencanaan bottom up Tujuan adalah untuk menghimpun
masukan dari “bawah”, karena menurut Sumarsono (2010),
apabila di Indonesia perencanaan bottom up dimulai dari
tingkat desa, yang biasanya dihadiri oleh mereka yang
ditunjuk peraturan perundangan ataupun kebijakan lain,
misalnya melalui kegiatan Musyawarah Pembangunan Desa
(Musbangdes) atau Musyawarah Rencana Pembangunan
Desa (Musrenbangdes).
Prinsip Perencanaan Secara umum prinsip perencanaan
menurut Abe dalam Ovalhanif (2009) adalah:
1. Apa yang akan dilakukan, yang merupakan jabaran dari visi
dan misi;
2. Bagaimana mencapai hal tersebut;
3. Siapa yang melakukan;
4. Lokasi aktivitas;
5. Kapan akan dilakukan, berapa lama;
6. Sumber daya yang dibutuhkan.
44 Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
Prinsip-prinsip perencanaan menurut Prinsip-prinsip
Penyusunan Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah/SKPD
(2007) sebagai berikut:
A. Prinsip-prinsip perencanaan teknokratis:
1. Ada rumusan isu dan permasalahan pembangunan
yang jelas;
2. Ada rumusan prioritas isu sesuai dengan urgensi,
kepentingan, dan dampak isu terhadap kesejahteraan
masyarakat;
3. Ada rumusan tujuan pembangunan yang memenuhi
kriteria SMART (specific, measurable, achievable, result
oriented, time bound);
4. Ada rumusan alternatif strategi untuk pencapaian
tujuan;
5. Ada rumusan kebijakan untuk masing-masing strategi;
6. Ada pertimbangan atas kendala ketersediaan
sumberdaya dan dana;
7. Ada prioritas program;
8. Ada tolok ukur dan target kinerja capaian program;
9. Ada pagu indikatif program;
10. Ada kejelasan siapa bertanggungjawab untuk mencapai
tujuan, sasaran, dan hasil, serta waktu penyelesaian
termasuk tinjau ulang kemanjuan pencapaian sasaran;
11. Ada kemampuan untuk menyesuaikan dari waktu ke
waktu terhadap perkembangan internal dan eksternal
yang terjadi;
45Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
Prinsip-prinsip perencanaan menurut Prinsip-prinsip
Penyusunan Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah/SKPD
(2007) sebagai berikut:
A. Prinsip-prinsip perencanaan teknokratis:
1. Ada rumusan isu dan permasalahan pembangunan
yang jelas;
2. Ada rumusan prioritas isu sesuai dengan urgensi,
kepentingan, dan dampak isu terhadap kesejahteraan
masyarakat;
3. Ada rumusan tujuan pembangunan yang memenuhi
kriteria SMART (specific, measurable, achievable, result
oriented, time bound);
4. Ada rumusan alternatif strategi untuk pencapaian
tujuan;
5. Ada rumusan kebijakan untuk masing-masing strategi;
6. Ada pertimbangan atas kendala ketersediaan
sumberdaya dan dana;
7. Ada prioritas program;
8. Ada tolok ukur dan target kinerja capaian program;
9. Ada pagu indikatif program;
10. Ada kejelasan siapa bertanggungjawab untuk mencapai
tujuan, sasaran, dan hasil, serta waktu penyelesaian
termasuk tinjau ulang kemanjuan pencapaian sasaran;
11. Ada kemampuan untuk menyesuaikan dari waktu ke
waktu terhadap perkembangan internal dan eksternal
yang terjadi;
12. Ada evaluasi terhadap proses perencanaan yang
dilakukan;
13. Ada komunikasi dan konsultasi berkelanjutan dari
dokumen yang dihasilkan;
14. Ada instrumen, metodologi, pendekatan yang tepat
digunakan untuk mendukung proses perencanaan.
B. Prinsip-prinsip perencanaan partisipatif:
1. Ada identifikasi stakeholders yang relevan untuk
dilibatkan dalam proses perumusan visi, misi, dan
agenda SKPD serta dalam proses pengambilan
keputusan penyusunan renstra SKPD;
2. Ada kesetaraan antara government dan non
government stakeholders dalam pengambilan
keputusan;
3. Ada transparansi dan akuntabilitas dalam proses
perencanaan;
4. Ada keterwakilan yang memadai dari seluruh segmen
masyarakat, terutama kaum perempuan dan kelompok
marjinal;
5. Ada sense of ownership masyarakat terhadap renstra
SKPD
6. Ada pelibatan media;
7. Ada konsensus atau kesepakatan pada semua tahapan
penting pengambilan keputusan seperti perumusan
prioritas isu dan permasalahan, perumusan tujuan,
strategi, dan kebijakan, dan prioritas program.
46 Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
C. Prinsip-prinsip perencanaan top down:
1. Ada sinergi dengan RPJM Nasional dan Renstra
Kementerian/Lembaga;
2. Ada sinergi dan konsistensi dengan RPJPD dan RPJMD;
3. Ada sinergi dan konsistensi dengan RTRWD;
4. Ada sinergi dan komitmen pemerintah terhadap
tujuan-tujuan pembangunan global Millenium
Development Goals; Sustainable Development,
pemenuhan HAM, pemenuhan air bersih dan sanitasi,
dan sebagainya.
D. Prinsip-prinsip perencanaan bottom up :
1. Ada penjaringan aspirasi dan kebutuhan masyarakat
untuk melihat konsistensi dengan visi, misi dan program
Kepala Daerah terpilih;
2. Memperhatikan hasil proses musrenbang dan
kesepakatan dengan masyarakat tentang prioritas
pembangunan daerah;
3. Mempertimbangkan hasil Forum Multi Stakeholders
SKPD;
4. Memperhatikan hasil Proses Penyusunan Renstra SKPD.
Sedangkan menurut Sumarsono (2010) prinsip
perencanaan teknokrat dan partisipatif, dijelaskan sebagai
berikut: pertama, prinsip perencanaan teknokrat yaitu
dilakukan secara sepihak oleh para teknokrat yang duduk di
struktur pemerintah, tidak melibatkan warga masyarakat,
sehingga perencanaan pembangunan biasanya justru tidak
47Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
C. Prinsip-prinsip perencanaan top down:
1. Ada sinergi dengan RPJM Nasional dan Renstra
Kementerian/Lembaga;
2. Ada sinergi dan konsistensi dengan RPJPD dan RPJMD;
3. Ada sinergi dan konsistensi dengan RTRWD;
4. Ada sinergi dan komitmen pemerintah terhadap
tujuan-tujuan pembangunan global Millenium
Development Goals; Sustainable Development,
pemenuhan HAM, pemenuhan air bersih dan sanitasi,
dan sebagainya.
D. Prinsip-prinsip perencanaan bottom up :
1. Ada penjaringan aspirasi dan kebutuhan masyarakat
untuk melihat konsistensi dengan visi, misi dan program
Kepala Daerah terpilih;
2. Memperhatikan hasil proses musrenbang dan
kesepakatan dengan masyarakat tentang prioritas
pembangunan daerah;
3. Mempertimbangkan hasil Forum Multi Stakeholders
SKPD;
4. Memperhatikan hasil Proses Penyusunan Renstra SKPD.
Sedangkan menurut Sumarsono (2010) prinsip
perencanaan teknokrat dan partisipatif, dijelaskan sebagai
berikut: pertama, prinsip perencanaan teknokrat yaitu
dilakukan secara sepihak oleh para teknokrat yang duduk di
struktur pemerintah, tidak melibatkan warga masyarakat,
sehingga perencanaan pembangunan biasanya justru tidak
sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan, karena seringkali
jauh dari harapan dan kebutuhan masyarakat. Masyarakat
dibiarkan menjadi penonton saja.
Kedua, prinsip perencanaan partisipatif yaitu masyarakat
sebagai subyek pembangunan dalam arti memberikan peluang
masyarakat untuk menggunakan hak-hak politiknya untuk
memberikan masukan dan aspirasi dalam penyusunan
perencanaan pembangunan.
Filosofi Perencanaan Program Menurut Ovalhanif
(2009), “filsafat perencanaan” adalah suatu studi tentang
prinsip-prinsip dalam proses dan mekanisme perencanaan
secara mendalam, luas, dan menyeluruh berdasarkan filsafat
antologis, epistemologis, dan aksiologis.
Filsafat perencanaan juga diharapkan akan dapat
menguraikan beberapa komponen penting perencanaan dalam
sebuah perencanaan yakni tujuan apa yang hendak dicapai,
kegiatan tindakan-tindakan untuk merealisasikan tujuan dan
waktu kapan bilamana tindakan tersebut hendak dilakukan.
Kerangka pikir dari filosofi perencanaan dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1. Strategi perencanaan adalah untuk membentuk/membuat
suatu konsep/konteks untuk keputusan dalam
kelembagaan;
2. Tujuan dan proses perencanaan adalah untuk merumuskan
arah pelembagaan dan berusaha untuk lebih baik;
3. Hasil yang diinginkan dari proses perencanaan adalah
untuk menyajikan suatu dokumen yang penting, berguna
bagi semua orang.
48 Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
Filosofi perencanaan strategis mengandung visi, misi, tujuan,
sasaran, kebijakan, program dan kegiatan yang realitas dengan
mengantisipasi perkembangan masa depan.
1. Filosofi Perencanaan Teknokrat
a. Dilaksanakan oleh kelompok teknorat;
b. Keberadaan dimensi politik sebagai elemen yang secara
signifikan mempengaruhi proses dan hasil perencanaan;
c. Perencanaan dipersepsikan menjadi sebagai alat
pengambilan keputusan yang bebas nilai dan tidak ada
urusannya dengan kepentingan dan proses politik yang
dilakukan oleh para politikus dan pengambil keputusan.
Politik sebagai elemen bebas yang menganggu
keseimbangan dalam proses perencanaan yang terjadi;
d. Menempatkan masyarakat sebagai objek rekayasa dan
politik sebagai sebuah elemen irasional dan varian yang
harus dihindari;
e. Produk perencanaan memiliki posisi yang sangat
signifikan dalam mentransformasi masyarakat.
2. Filosofi Perencanaan Partisipatif Menekankan adanya peran
serta aktif dari masyarakat dalam merencanakan
pembangunan mulai dari pengenalan wilayah,
pengidentifikasian masalah sampai penentuan skala
prioritas.
3. Filosofi Perencanaan top down
a. Dilaksanakan oleh sekelompok elite politik;
b. Melibatkan lebih banyak teknokrat;
c. Mengandalkan otoritas dan diskresi;
49Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
Filosofi perencanaan strategis mengandung visi, misi, tujuan,
sasaran, kebijakan, program dan kegiatan yang realitas dengan
mengantisipasi perkembangan masa depan.
1. Filosofi Perencanaan Teknokrat
a. Dilaksanakan oleh kelompok teknorat;
b. Keberadaan dimensi politik sebagai elemen yang secara
signifikan mempengaruhi proses dan hasil perencanaan;
c. Perencanaan dipersepsikan menjadi sebagai alat
pengambilan keputusan yang bebas nilai dan tidak ada
urusannya dengan kepentingan dan proses politik yang
dilakukan oleh para politikus dan pengambil keputusan.
Politik sebagai elemen bebas yang menganggu
keseimbangan dalam proses perencanaan yang terjadi;
d. Menempatkan masyarakat sebagai objek rekayasa dan
politik sebagai sebuah elemen irasional dan varian yang
harus dihindari;
e. Produk perencanaan memiliki posisi yang sangat
signifikan dalam mentransformasi masyarakat.
2. Filosofi Perencanaan Partisipatif Menekankan adanya peran
serta aktif dari masyarakat dalam merencanakan
pembangunan mulai dari pengenalan wilayah,
pengidentifikasian masalah sampai penentuan skala
prioritas.
3. Filosofi Perencanaan top down
a. Dilaksanakan oleh sekelompok elite politik;
b. Melibatkan lebih banyak teknokrat;
c. Mengandalkan otoritas dan diskresi;
d. Mempunyai argumen untuk meningkatkan efisiensi,
penegakan peraturan, konsistensi input-target-output,
dan publik/ masyarakat masih sulit dilibatkan.
4. Filosofi Perencanaan bottom up
a. Dilaksanakan secara kolektif;
b. Mengandalkan persuasi;
c. Mempunyai argumen untuk meningkatkan efektivitas,
meningkatkan kinerja (performance, outcome),
merupakan social virtue (kearifan sosial), serta
masyarakat diasumsikan sudah paham hak-hak dan apa
yang mereka butuhkan.
Daftar Pustaka:
1. Tjokroamidjojo, Bintoro. 1974. Pengantar Administrasi
Pembangunan. Jakarta: LP3ES.
2. Robbin, Stephen P. dan Mary Coulter. 2004. Manajemen.
Jilid 1. Edisi 7 Bahasa Indonesia. Jakarta: Indeks Group
Gramedia.
3. Daft, Richard L. 2006. Manajemen. Buku 1. Edisi 6. Jakarta:
Salemba Empat
50 Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
BAB III
PRINSIP DAN PROSES PENYUSUNAN PROGRAM DAN PROYEK
A. Pendahuluan
Buku ajar pada bab 1II ini membahas 4 hal, yaitu (1) Prinsip –
prinsip Perencanaan ( Planning) (2) Pengertian Perencanaan
Proyek Pembangunan, (3) Program dan Proyek Pembangunan,
(4) Penerapan di Indonesia . Kegiatan pembelajaran membahas
tentang Prinsip dan Proses Penyusunan Program dan Proyek
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti perkuliahan dan mempelajari buku ajar ini
diharapkan mahasiswa mampu :
51Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
BAB III
PRINSIP DAN PROSES PENYUSUNAN PROGRAM DAN PROYEK
A. Pendahuluan
Buku ajar pada bab 1II ini membahas 4 hal, yaitu (1) Prinsip –
prinsip Perencanaan ( Planning) (2) Pengertian Perencanaan
Proyek Pembangunan, (3) Program dan Proyek Pembangunan,
(4) Penerapan di Indonesia . Kegiatan pembelajaran membahas
tentang Prinsip dan Proses Penyusunan Program dan Proyek
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti perkuliahan dan mempelajari buku ajar ini
diharapkan mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan Prinsi – Prinsip Perencanaan ( Planning )
2. Menjelaskan Pengertian Perencanaan Proyek Pembangunan
3. Menjelaskan Program dan Proyek Pembangunan
4. Menjelaskan Penerapan di Indonesia
C. Penyajian Materi
1. Prinsip-Prinsip Perencanaan (Planning)
a. Planning harus betul-betul membantu tercapainya
tujuan manajemen, maka kemungkina tindakan yang kita
lakukan tidak terjadi kekeliruan sehingga tidak
menimbulkan pengorbanan yang lebih besar. Itu hanya
dapat terjadi jika kita memikirkan jauh-jauh sebelumnya
tindakan yang akan dilakukan.
b. Planning harus merupakan kegiatan pertama dari
seluruh proses manajemen (primary activity).
c. Seperti yang telah kita ketahui, perencanaan merupakan
syarat mutlak untuk dapat melaksanakan manajemen
yang baik. Karena planning di sini memberikan
pedoman, pegangan dan arah, di mana hal tersebut
selalu menjadi kegiatan pertama untuk dilakukan.
d. Planning harus mencakup seluruh kegiatan manajemen
(pervasivitas).
e. Telah kita ketahui bersama bahwa perencanaan
merupakan fungsi pokok dari manajemen. Dengan
demikian berarti perencanaan harus mencakup seluruh
kegiatan manajemen, yaitu organizing, directing,
coordinating, dan controlling.
52 Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
f. Dalam sebuah planning harus ada alternatif, baik
menyangkut bahan, waktu, tenaga kerja, biaya dan
sebagainya.
g. Planning harus mempunyai nilai efisensi dan
penghematan.
h. Planning harus melihat faktor-faktor yang urgen saja
sehingga harus jelas, terang tidak bertele-tele.
i. Planning harus mudah disempurnakan, diperbaiki atau
disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang sewaktu-
waktu berubah-ubah.
j. Harus mempunyai strategi untuk dapat diterima oleh
semua pihak, agar dapat terlaksana sebagaimana
mestinya.
2. Pengertian Perencanaan Proyek Pembangunan
Sebagaimana sudah dijelaskan pada bab terdahulu
Perencanaan adalah suatu proses yang kontinyu. Proses
perencanaan pembangunan dapat dimulai dengan formulasi
kebijakan – kebijakan pembangunan yang efektif untuk
mencapai tujuan – tujuan pembangunan, kemudian diikuti
dengan berbagai langkah – langkah kegiatan untuk
merealisirnya.
Proyek pembangunan adalah unit terkecil daripada
aktivitas investasi dengan kegiatan saling terkait untuk
mencapai suatu hasil tujuan tertentu (product goal) dalam
suatu jangka waktu tertentu.
Perencanaan proyek pembangunan adalah kebijakan –
kebijakan efektif dari unit terkecil sampai terbesar untuk
53Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
f. Dalam sebuah planning harus ada alternatif, baik
menyangkut bahan, waktu, tenaga kerja, biaya dan
sebagainya.
g. Planning harus mempunyai nilai efisensi dan
penghematan.
h. Planning harus melihat faktor-faktor yang urgen saja
sehingga harus jelas, terang tidak bertele-tele.
i. Planning harus mudah disempurnakan, diperbaiki atau
disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang sewaktu-
waktu berubah-ubah.
j. Harus mempunyai strategi untuk dapat diterima oleh
semua pihak, agar dapat terlaksana sebagaimana
mestinya.
2. Pengertian Perencanaan Proyek Pembangunan
Sebagaimana sudah dijelaskan pada bab terdahulu
Perencanaan adalah suatu proses yang kontinyu. Proses
perencanaan pembangunan dapat dimulai dengan formulasi
kebijakan – kebijakan pembangunan yang efektif untuk
mencapai tujuan – tujuan pembangunan, kemudian diikuti
dengan berbagai langkah – langkah kegiatan untuk
merealisirnya.
Proyek pembangunan adalah unit terkecil daripada
aktivitas investasi dengan kegiatan saling terkait untuk
mencapai suatu hasil tujuan tertentu (product goal) dalam
suatu jangka waktu tertentu.
Perencanaan proyek pembangunan adalah kebijakan –
kebijakan efektif dari unit terkecil sampai terbesar untuk
mencapai tujuan tertentu dalam batas waktu yang telah
ditentukan.
Unsur-Unsur Proses Perencanaan
1. Dalam perencanaan sudah diperhatikan kapasitas
administrasi bagi pelaksanaannya.
2. Proses perencanaan tetap mengandung unsure
kontinuitas dan fleksibitas.
3. Mengusahakan perencanaan dapat seoperasionil
mungkin.
4. Adanya sistem pengendalian pelaksanaan pembangunan
yang mengusahakan keserasian antara perencanaan dan
pelaksanaan.
5. Adanya sistem pelaporan dan evaluasi dalam perencanaan
3. Program dan Proyek Pembangunan Salah satu kegiatan
penting dalam perencanaan pembangunan adalah
perencanaan program-program dan proyek-proyek.
Perencanaan proyek-proyek merupakan batu bata
daripada seluruh tembok rencana. Baik atau buruknya suatu
rencana tergantung sekali daripada perencanaan proyek-
proyeknya. Di sinilah direncanakan unit terkecil dari kegiatan
usaha perencanaan. Suatu program yang dapat dianggap baik
seringkali mempunyai unsur inovatif, adanya suatu inisiatif
baru, pendekatan eksperimental dan aplikasi gagasan-gagasan
baru. Dengan demikian program tersebut memang bersifat
pembangunan.
Keadaan-keadaan yang merupakan hambatan-hambatan
atau kelemahan-kelemahan dalam masyarakat, sering
54 Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
ditanggulangi dengan suatu program. Memulai suatu program,
dapat menarik perhatian dan dukungan dari masyarakat,
kemudian mengembangkan motivasi, kegairahan dan inisiatif.
Demikian pula relatif memudahkan mendapatkan sumber-
sumber pembiayaan. Dalam suatu proses perencanaan atau
suatu usaha pembangunan secara berencana, program-
program ini hendaknya merupakan bagian-bagian yang
mendukung suatu rencana investasi. Perumusan rencana
investasi itu sendiri sering dilakukan secara sektoral.
Suatu program pembangunan yang baik harus mempunyai
paling sedikit ciri-ciri sebagai berikut :
1. Tujuan yang dirumuskan secara jelas.
2. Penentuan peralatan yang terbaik untuk mencapai tujuan
tersebut.
3. Suatu kerangka kebijaksanaan yang konsisten dan atau
proyek-proyaek yang saling berkaitan untuk mencapai
tujuan program seefektif mungkin.
4. Pengukuran dengan ongkos-ongkos yang diperkirakan dan
keuntungan-keuntungan yang diharapkan akan dihasilkan
program tersebut.
5. Hubungan dengan kegiatan-kegiatan lain dalam usaha
pembangunan dan program pembangunan lainnya. Suatu
program pembangunan tidak berdiri sendiri.
6. Berbagai upaya di bidang manajemen, termasuk penyediaan
tenaga, pembiayaan dan lain-lain untuk melaksanakan
program tersebut.
55Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
ditanggulangi dengan suatu program. Memulai suatu program,
dapat menarik perhatian dan dukungan dari masyarakat,
kemudian mengembangkan motivasi, kegairahan dan inisiatif.
Demikian pula relatif memudahkan mendapatkan sumber-
sumber pembiayaan. Dalam suatu proses perencanaan atau
suatu usaha pembangunan secara berencana, program-
program ini hendaknya merupakan bagian-bagian yang
mendukung suatu rencana investasi. Perumusan rencana
investasi itu sendiri sering dilakukan secara sektoral.
Suatu program pembangunan yang baik harus mempunyai
paling sedikit ciri-ciri sebagai berikut :
1. Tujuan yang dirumuskan secara jelas.
2. Penentuan peralatan yang terbaik untuk mencapai tujuan
tersebut.
3. Suatu kerangka kebijaksanaan yang konsisten dan atau
proyek-proyaek yang saling berkaitan untuk mencapai
tujuan program seefektif mungkin.
4. Pengukuran dengan ongkos-ongkos yang diperkirakan dan
keuntungan-keuntungan yang diharapkan akan dihasilkan
program tersebut.
5. Hubungan dengan kegiatan-kegiatan lain dalam usaha
pembangunan dan program pembangunan lainnya. Suatu
program pembangunan tidak berdiri sendiri.
6. Berbagai upaya di bidang manajemen, termasuk penyediaan
tenaga, pembiayaan dan lain-lain untuk melaksanakan
program tersebut.
Program-program pembangunan tersebut terbagi atas
proyek-proyek pembanguan. Tetapi adakalanya, dengan
ketiadaan suatu rencana pembangunan yang menyeluruh
diadakan pula proyek-proyek secara sendiri-sendiri untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu. Adakalanya proyek-proyek
dibentuk hanya dalam rangka penerimaan bantuan luar negeri.
Pada umumnya proyek-proyek diselenggarakan di bidang-
bidang transpor, industri, konstruksi dan lain-lain, namun
pada akhir-akhir ini proyek-proyek dapat dilakukan untuk
hampir segala kegiatan pembangunan. Dalam rangka
pembangunan perencanaan maka kecenderungan proyek-
proyek sebagai bagian daripada program-program
pembangunan lebih berlaku.
Beberapa ciri umum suatu proyek antara lain:
a. Proyek lebih menekankan kepada tujuan – tujuan yang
lebih dekat.
b. Seharusnya kegiatan usaha untuk mencapai tujuan proyek
tidak berlaku terus – menerus Sesuatau proyek seharusnya
merupakan kegiatan yang tidak berlaku terus-menerus
(non repetitive). Pencapaian tujuannya tidak dapat
dilakukan melalui kegiatan rutin suatu badan
pemerintahan.
Proyek dapat berarti pembanguan sesuatu hal baru
misalnya pendirian pabrik, pembuatan jembatan, pembikinan
sekolah dan sebagainya. Tetapi juga dapat bersifat perluasan
misalnya perluasan kapasitas pabrik, tambahan peralatan
laboratorium dan lain-lain. Kecuali itu juga dapat berupa
rehabilitasi atau pembaharuan misalnya rehabilitas dan
pembaharuan perkereta-apian.
56 Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
Di dalam perencanaan proyek-proyek tahap-tahapnya hampir
menyerupai pentahapan pada perencanaan pada umumnya.
a. Tahap pertama adalah perencanaan yang meliputi
identifikasi perlunya suatu proyek berdasar penelaahan
keadan secara obyektif, serta hasil survey dan feasibility
study.
b. Penyusunan program proyek. Dalam tahap ini disusun
jaringan kegiatan kerja beserta jadwal waktunya serta
rencana pembiayaannya secara wajar.
c. Implementasi proyek. Seperti telah dikemukakan terdahulu
maka perlu diberi perhatian terhadap apakah kegiatan
berupa konstruksi, rehabilitasi, perluasan dan perbaikan
serta operasi.
d. Tahap evaluasi dan pengawasan. Pelaksanaan proyek harus
juga diikuti secara terus-menerus, dinilai pelaksanaannya
serta mungkin perlu diambil tindakan korektif dalam rangka
mencapai tujuanya.
Dalam perencanaan proyek-proyek perlu dilakukan penilaian
atau evaluasi atas dasar-dasar sebagai berikut.
a. Evaluasi ekonomis. Antara lain penilaian berdasar analisa
biaya dan manfaat (cost benefit analysis).
b. Evaluasi teknis. Di sini dipertanyakan apakah suatu proyek
sehat dan feasible dilihat dari segi teknis dan engineering.
c. Evaluasi finansial. Di sini diperkirakan biaya-biaya secara
wajar daripada proyek.
d. Evaluasi pemasaran. Di sini diperhatikan masalah
pemasaran daripada produksi dan jasa yang dihasilkan.
57Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
Di dalam perencanaan proyek-proyek tahap-tahapnya hampir
menyerupai pentahapan pada perencanaan pada umumnya.
a. Tahap pertama adalah perencanaan yang meliputi
identifikasi perlunya suatu proyek berdasar penelaahan
keadan secara obyektif, serta hasil survey dan feasibility
study.
b. Penyusunan program proyek. Dalam tahap ini disusun
jaringan kegiatan kerja beserta jadwal waktunya serta
rencana pembiayaannya secara wajar.
c. Implementasi proyek. Seperti telah dikemukakan terdahulu
maka perlu diberi perhatian terhadap apakah kegiatan
berupa konstruksi, rehabilitasi, perluasan dan perbaikan
serta operasi.
d. Tahap evaluasi dan pengawasan. Pelaksanaan proyek harus
juga diikuti secara terus-menerus, dinilai pelaksanaannya
serta mungkin perlu diambil tindakan korektif dalam rangka
mencapai tujuanya.
Dalam perencanaan proyek-proyek perlu dilakukan penilaian
atau evaluasi atas dasar-dasar sebagai berikut.
a. Evaluasi ekonomis. Antara lain penilaian berdasar analisa
biaya dan manfaat (cost benefit analysis).
b. Evaluasi teknis. Di sini dipertanyakan apakah suatu proyek
sehat dan feasible dilihat dari segi teknis dan engineering.
c. Evaluasi finansial. Di sini diperkirakan biaya-biaya secara
wajar daripada proyek.
d. Evaluasi pemasaran. Di sini diperhatikan masalah
pemasaran daripada produksi dan jasa yang dihasilkan.
e. Evaluasi organisasi. Di sini diperhatikan permasalahan
bentuk dan struktur organisasi yang bagaimana paling tepat
untuk melaksanakan proyek yang baik.
f. Evaluasi manajemen. Di sini permasalahannya adalah
apakah ada cukup tenaga pimpinan bagi pelaksanaan
proyek.
4. Penerapan Di Indonesia
Di Negara berkembang diusahakan dengan pengendalian
program dan proyek yang penyajian dan penelaahannya
dimonitor dalam operation room. Suatu laporan tentang
kemajuan yang seragam, lengkap dan mutakhir mengenai
berbagai program dan proyek pemerintahan dikumpulkan dan
disajikan di dalam bentuk yang sederhana tetapi dapat dipakai.
Selain itu, Perencanaan proyek-proyek pembangunan ini
dituangkan dalam suatu project form yang juga dimaksudkan
sebagai dokumen pembiayaan. Di Indonesia hal ini dilakukan
melalui pengisian Daftar Isian Proyek atau DIP.
Dalam pelaksanaan proyek-proyek perlu perhatian
kepada manajemen proyek-proyek, hubungan antara proyek-
proyek dengan badan-badan pemerintahan, cara dan
pelaksanaan pengaturan penyediaan biaya, permasalahan
kontrak-kontrak pemborongan dan pembelian, aspek-aspek
teknis dan perburuhan serta pemenuhan terhadap syarat-
syarat pengawasan. Suatu network plan berdasar prinsip-
prinsip CPM (Critical Path Method) ataupun teknik PERT
(Programme, Evaluation and Review Technique) membantu
pelaksanaan proyek-proyek.
58 Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
Perhatian utama perlu diberikan kepada perencanaan
dan pelaksanaan proyek-proyek yang terkait dalam satu
program pembangunan. Oleh karena seringkali proyek-
proyeknya menjadi wilayah kewenangan pelaksanaan antar
Departemen. Keserasiannya benar-benar diperlukan untuk
menjamin keberhasilan pencapaian tujuan Program
Pembanguan tersebut. Dalam hal ini juga termasuk perhatian
kepada masalah proyek-proyek konsortium, yaitu proyek yang
dibangun oleh dan dibiayai dari berbagai macam badan-badan
usaha.
Daftar Pustaka:
1. Tjokroamidjojo, Bintoro. 1974. Pengantar Administrasi
Pembangunan. Jakarta: LP3ES.
2. http://www.scribd.com/doc/36045930/Manajemen-
Proyek-Pembangunan-New
59Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
Perhatian utama perlu diberikan kepada perencanaan
dan pelaksanaan proyek-proyek yang terkait dalam satu
program pembangunan. Oleh karena seringkali proyek-
proyeknya menjadi wilayah kewenangan pelaksanaan antar
Departemen. Keserasiannya benar-benar diperlukan untuk
menjamin keberhasilan pencapaian tujuan Program
Pembanguan tersebut. Dalam hal ini juga termasuk perhatian
kepada masalah proyek-proyek konsortium, yaitu proyek yang
dibangun oleh dan dibiayai dari berbagai macam badan-badan
usaha.
Daftar Pustaka:
1. Tjokroamidjojo, Bintoro. 1974. Pengantar Administrasi
Pembangunan. Jakarta: LP3ES.
2. http://www.scribd.com/doc/36045930/Manajemen-
Proyek-Pembangunan-New
BAB IV PROSES PERENCANAAN
A. Pendahuluan
Buku ajar pada bab 1V ini membahas 3 hal, yaitu (1)
Perencanaan Kesehatan , (2) Proses Perencanaan, (3) Langkah
dan kegiatan penetaapan prioritas masalah dan prioritas jalan
keluar. Kegiatan pembelajaran membahas tentang Proses
Perencanaan
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti perkuliahan dan mempelajari buku ajar ini
diharapkan mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan Perencanaan Kesehatan
2. Menjelaskan Proses Perencanaan.
3. Menjelaskan Langkah dan kegiatan penetapan prioritas
masalah dan prioritas jalan keluar
60 Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
Penyajian Materi
1. Perencanaan Kesehatan
Perencanaan adalah merupakan inti kegiatan
manajemen, karena semua kegiatan manajemen diatur dan
diarahkan oleh perencanaan tersebut. Dengan perencanaan
itu memungkinkan para pengambil keputusan atau manajer
untuk menggunakan sumber daya mereka secara berhasil
guna dan berdaya guna. Banyak batasan perencanaan yang
telah dibuat oleh para ahli.
Dari batasan-batasan yang telah ada dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa perencanaan adalah suatu kegiatan atau
proses penganalisaan dan pemahaman sistem, penyusunan
konsep dan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai
tujuan-tujuan demi masa depan yang baik. Dari batasan ini
dapat ditarik kesimpulan-kesimpulan antara lain :
a. Perencanaan harus didasarkan kepada analisis dan
pemahaman sistem dengan baik.
b. Perencanaan pada hakekatnya menyusun konsep dan
kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan
dan misi organisasi.
c. Perencanaan secara implisit mengemban misi organisasi
untuk mencapai hari depan yang lebih baik.
Secara sederhana dan awam dapat dikatakan bahwa
perencanaan adalah suatu proses yang menghasilkan suatu
uraian yang terinci dan lengkap tentang suatu program atau
kegiatan yang akan dilaksanakan.
61Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
Penyajian Materi
1. Perencanaan Kesehatan
Perencanaan adalah merupakan inti kegiatan
manajemen, karena semua kegiatan manajemen diatur dan
diarahkan oleh perencanaan tersebut. Dengan perencanaan
itu memungkinkan para pengambil keputusan atau manajer
untuk menggunakan sumber daya mereka secara berhasil
guna dan berdaya guna. Banyak batasan perencanaan yang
telah dibuat oleh para ahli.
Dari batasan-batasan yang telah ada dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa perencanaan adalah suatu kegiatan atau
proses penganalisaan dan pemahaman sistem, penyusunan
konsep dan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai
tujuan-tujuan demi masa depan yang baik. Dari batasan ini
dapat ditarik kesimpulan-kesimpulan antara lain :
a. Perencanaan harus didasarkan kepada analisis dan
pemahaman sistem dengan baik.
b. Perencanaan pada hakekatnya menyusun konsep dan
kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan
dan misi organisasi.
c. Perencanaan secara implisit mengemban misi organisasi
untuk mencapai hari depan yang lebih baik.
Secara sederhana dan awam dapat dikatakan bahwa
perencanaan adalah suatu proses yang menghasilkan suatu
uraian yang terinci dan lengkap tentang suatu program atau
kegiatan yang akan dilaksanakan.
Oleh sebab itu, hasil proses perencanaan adalah "rencana"
(plan). Perencanaan atau rencana itu sendiri banyak
macamnya, antara lain :
1. Dilihat dari jangka waktu berlakunya rencana :
a. Rencana jangka panjang (long term planning), yang
berlaku antara 10-25 tahun.
b. Rencana jangka menengah (medium range planning),
yang berlaku antara 5-7 tahun.
c. Rencana jangka pendek (short range planning),
umumnya hanya berlaku untuk 1 tahun.
2. Dilihat dari tingkatannya :
b. Rencana induk (masterplan), lebih menitikberatkan
uraian kebijakan organisasi. Rencana ini mempunyai
tujuan jangka panjang dan mempunyai ruang lingkup
yang luas
c. Rencana operasional (operational planning), lebih
menitikberatkan pada pedoman atau petunjuk dalam
melaksanakan suatu program.
d. Rencana harian (day to day planning) ialah rencana
harian yang bersifat rutin.
3. Ditinjau dari ruang lingkupnya :
a. Rencana strategis (strategic planning), berisikan
uraian tentang kebijakan tujuan jangka panjang
dan waktu pelaksanaan yang lama. Model rencana
ini sulit untuk diubah.
b. Rencana taktis (tactical planning) ialah rencana
yang berisi uraian yang bersifat jangka pendek,
62 Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
mudah menyesuaikan kegiatan-kegiatannya,
asalkan tujuan tidak berubah.
c. Rencana menyeluruh (comprehensive planning)
ialah rencana yang mengandung uraian secara
menyeluruh dan lengkap.
d. Rencana terintegrasi (integrated planning) ialah
rencana yang mengandung uraian yang
menyeluruh bersifat terpadu, misalnya dengan
program lain diluar kesehatan.
Meskipun ada berbagai jenis perencanaan berdasarkan aspek-
aspek tersebut diatas namun prakteknya sulit untuk dipisah-
pisahkan seperti pembagian tersebut. Misalnya berdasarkan
tingkatannya suatu rencana termasuk rencana induk tetapi
juga merupakan rencana strategis berdasarkan ruang
lingkupnya dan rencana jangka panjang berdasarkan jangka
waktunya.
2. Proses Perencanaan
Perencanaan dalam suatu organisasi adalah suatu
proses, dimulai dari identifikasi masalah, penentuan prioritas
masalah, perencanaan pemecahan masalah, implementasi
(pelaksanaan pemecahan masalah) dan evaluasi.
Dari hasil evaluasi tersebut akan muncul masalah-
masalah baru kemudian dari masalah-masalah tersebut dipilih
prioritas masalah dan selanjutnya kembali ke siklus semula Di
bidang kesehatan khususnya, proses perencanaan ini pada
umumnya menggunakan pendekatan pemecahan masalah
(problem solving) seperti bagan Proses Perencanaan dibawah
ini Lihat bagan Proses Perencanaan dibawah
63Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
mudah menyesuaikan kegiatan-kegiatannya,
asalkan tujuan tidak berubah.
c. Rencana menyeluruh (comprehensive planning)
ialah rencana yang mengandung uraian secara
menyeluruh dan lengkap.
d. Rencana terintegrasi (integrated planning) ialah
rencana yang mengandung uraian yang
menyeluruh bersifat terpadu, misalnya dengan
program lain diluar kesehatan.
Meskipun ada berbagai jenis perencanaan berdasarkan aspek-
aspek tersebut diatas namun prakteknya sulit untuk dipisah-
pisahkan seperti pembagian tersebut. Misalnya berdasarkan
tingkatannya suatu rencana termasuk rencana induk tetapi
juga merupakan rencana strategis berdasarkan ruang
lingkupnya dan rencana jangka panjang berdasarkan jangka
waktunya.
2. Proses Perencanaan
Perencanaan dalam suatu organisasi adalah suatu
proses, dimulai dari identifikasi masalah, penentuan prioritas
masalah, perencanaan pemecahan masalah, implementasi
(pelaksanaan pemecahan masalah) dan evaluasi.
Dari hasil evaluasi tersebut akan muncul masalah-
masalah baru kemudian dari masalah-masalah tersebut dipilih
prioritas masalah dan selanjutnya kembali ke siklus semula Di
bidang kesehatan khususnya, proses perencanaan ini pada
umumnya menggunakan pendekatan pemecahan masalah
(problem solving) seperti bagan Proses Perencanaan dibawah
ini Lihat bagan Proses Perencanaan dibawah
Secara terinci, langkah-langkah perencanaan kesehatan
adalah sebagai berikut
1. Identifikasi Masalah
Perencanaan pada hakekatnya adalah suatu bentuk rancangan
pemecahan masalah. Oleh sebab itu, langkah awal dalam
perencanaan kesehatan adalah mengidentifikasi masalah-
masalah kesehatan masyarakat di lingkungan unit organisasi
yang bersangkutan. Sumber masalah kesehatan masyarakat
dapat diperoleh dari berbagai cara antara lain :
a. Laporan-laporan kegiatan dari program-program
kesehatan yang ada.
Identifikasi masalah
Evaluasi
Prioritas
Maslah
Pelaksanaan
Perencanaan
64 Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
b. Survailance epidemiologi atau pemantauan penyebaran
penyakit.
c. Survei kesehatan yang khusus diadakan untuk memperoleh
masukan perencanaan kesehatan.
d. Hasil kunjungan lapangan supervisi, dan sebagainya.
2. Menetapkan Prioritas Masalah
Kegiatan identifikasi masalah menghasilkan segudang masalah
kesehatan yang menunggu untuk ditangani. Oleh karena
keterbatasan sumber daya baik biaya, tenaga dan teknologi
maka tidak semua masalah tersebut dapat dipecahkan
sekaligus (direncanakan pemecahannya).
Untuk itu harus dipilih masalah mana yang "feasible" untuk
dipecahkan.
Proses memilih masalah ini disebut memilih atau menetapkan
prioritas masalah.
65Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
b. Survailance epidemiologi atau pemantauan penyebaran
penyakit.
c. Survei kesehatan yang khusus diadakan untuk memperoleh
masukan perencanaan kesehatan.
d. Hasil kunjungan lapangan supervisi, dan sebagainya.
2. Menetapkan Prioritas Masalah
Kegiatan identifikasi masalah menghasilkan segudang masalah
kesehatan yang menunggu untuk ditangani. Oleh karena
keterbatasan sumber daya baik biaya, tenaga dan teknologi
maka tidak semua masalah tersebut dapat dipecahkan
sekaligus (direncanakan pemecahannya).
Untuk itu harus dipilih masalah mana yang "feasible" untuk
dipecahkan.
Proses memilih masalah ini disebut memilih atau menetapkan
prioritas masalah.
3. Langkah dan Kegiatan Penetepan Prioritas Masalah dan
Prioritan Jalan Keluar
Pemilihan prioritas dapat dilakukan melalui 2 cara, yakni :
1. Masalah dan Prioritan Jalan Keluar
Pengolahan Data
Penyajian Data
Pemilihan Prioritas
Pengumpulan Data
Apabila Tidak Berhasil
Apabila Telah Selesai Dilaksanakan
Penyusunan Rencana Kerja
Perbaikan Jalan Keluar
Uji Lapangan
Pemilihan Prioritas Jalan Keluar
Penyusunan Alternatif Jalan Keluar
MENETAPKAN PRIORITAS MASALAH
MENETAPKAN PRIORITAS JALAN KELUAR
66 Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
2.1 Teknik Skoring
Yakni memberikan nilai (scor) terhadap masalah tersebut
dengan menggunakan ukuran (parameter) antara lain :
a. Prevalensi penyakit (prevalence) atau besarnya
masalah.
b. Berat ringannya akibat yang ditimbulkan oleh masalah
tersebut (severity).
c. Kenaikan atau meningkatnya prevalensi (rate
increase).
d. Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah
tersebut (degree of unmeet need).
e. Keuntungan sosial yang diperoleh bila masalah
tersebut diatasi (social benefit).
f. Teknologi yang tersedia dalam mengatasi masalah
(technical feasiblity).
g. Sumber daya yang tersedia yang dapat digunakan
untuk mengatasi masalah (resources availability),
termasuk tenaga kesehatan.
Masing-masing ukuran tersebut diberi nilai berdasarkan
justifikasi kita, bila masalahnya besar diberi 5 paling tinggi dan
bila sangat kecil diberi nilai 1.
Kemudian nilai-nilai tersebut dijumlahkan. Masalah yang
memperoleh nilai tertinggi (terbesar) adalah yang
diprioritaskan, masalah yang memperoleh nilai terbesar kedua
memperoleh prioritas kedua dan selanjutnya.
67Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
2.1 Teknik Skoring
Yakni memberikan nilai (scor) terhadap masalah tersebut
dengan menggunakan ukuran (parameter) antara lain :
a. Prevalensi penyakit (prevalence) atau besarnya
masalah.
b. Berat ringannya akibat yang ditimbulkan oleh masalah
tersebut (severity).
c. Kenaikan atau meningkatnya prevalensi (rate
increase).
d. Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah
tersebut (degree of unmeet need).
e. Keuntungan sosial yang diperoleh bila masalah
tersebut diatasi (social benefit).
f. Teknologi yang tersedia dalam mengatasi masalah
(technical feasiblity).
g. Sumber daya yang tersedia yang dapat digunakan
untuk mengatasi masalah (resources availability),
termasuk tenaga kesehatan.
Masing-masing ukuran tersebut diberi nilai berdasarkan
justifikasi kita, bila masalahnya besar diberi 5 paling tinggi dan
bila sangat kecil diberi nilai 1.
Kemudian nilai-nilai tersebut dijumlahkan. Masalah yang
memperoleh nilai tertinggi (terbesar) adalah yang
diprioritaskan, masalah yang memperoleh nilai terbesar kedua
memperoleh prioritas kedua dan selanjutnya.
2.2 Teknik Non Skoring
Dengan menggunakan teknik ini masalah dinilai melalui
diskusi kelompok, oleh sebab itu juga disebut "nominal group
tecnique (NGT)". Ada 2 NGT yakni :
2.2.1 Delphi Technique
Yaitu masalah-masalah didiskusikan oleh sekelompok orang
yang mempunyai keahlian yang sama. Melalui diskusi tersebut
akan menghasilkan prioritas masalah yang disepakati bersama.
2.2.2 Delbeq Technique
Menetapkan prioritas masalah menggunakan teknik ini adalah
juga melalui diskusi kelompok namun peserta diskusi terdiri
dari para peserta yang tidak sama keahliannya maka
sebelumnya dijelaskan dulu sehingga mereka mempunyai
persepsi yang sama terhadap masalah-masalah yang akan
dibahas. Hasil diskusi ini adalah prioritas masalah yang
disepakati bersama.
3. Menetapkan Tujuan
Menetapkan tujuan perencanaan pada dasarnya adalah
membuat ketetapan-ketetapan tertentu yang ingin dicapai
oleh perencanaan tersebut. Penetapan tujuan yang baik
apabila dirumuskan secara konkret dan dapat diukur. Pada
umumnya dibagi dalam tujuan umum dan tujuan khusus.
3.1 Tujuan Umum
Adalah suatu tujuan masih bersifat umum dan masih dapat
dijabarkan ke dalam tujuan-tujuan khusus dan pada umumnya
masih abstrak.
Contoh : Meningkatnya status gizi anak balita di kecamatan
Cibadak.
68 Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
3.2 Tujuan Khusus
Adalah tujuan-tujuan yang dijabarkan dari tujuan umum.
Tujuan khusus merupakan jembatan untuk tujuan umum,
artinya tujuan umum yang ditetapkan akan tercapai apabila
tujuan-tujuan khususnya tercapai.
Contoh : Apabila tujuan umum seperti contoh tersebut di atas
dijabarkan ke dalam tujuan khusus menjadi sebagai berikut :
- Meningkatnya perilaku ibu dalam memberikan makanan
bergizi kepada anak balita.
- Meningkatnya jumlah anak balita yang ditimbang di
Posyandu.
- Meningkatnya jumlah anak yang berat badannya naik, dan
sebagainya.
4. Menetapkan Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan adalah uraian tentang kegiatan-kegiatan
yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan. Pada umumnya kegiatan mencakup 3 tahap pokok,
yakni :
- Kegiatan pada tahap persiapan, yakni kegiatan-kegiatan
yang dilakukan sebelum kegiatan pokok dilaksanakan,
misalnya rapat-rapat koordinasi, perizinan dan
sebagainya.
- Kegiatan pada tahap pelaksanaan yakni kegiatan pokok
program yang bersangkutan.
69Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
3.2 Tujuan Khusus
Adalah tujuan-tujuan yang dijabarkan dari tujuan umum.
Tujuan khusus merupakan jembatan untuk tujuan umum,
artinya tujuan umum yang ditetapkan akan tercapai apabila
tujuan-tujuan khususnya tercapai.
Contoh : Apabila tujuan umum seperti contoh tersebut di atas
dijabarkan ke dalam tujuan khusus menjadi sebagai berikut :
- Meningkatnya perilaku ibu dalam memberikan makanan
bergizi kepada anak balita.
- Meningkatnya jumlah anak balita yang ditimbang di
Posyandu.
- Meningkatnya jumlah anak yang berat badannya naik, dan
sebagainya.
4. Menetapkan Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan adalah uraian tentang kegiatan-kegiatan
yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan. Pada umumnya kegiatan mencakup 3 tahap pokok,
yakni :
- Kegiatan pada tahap persiapan, yakni kegiatan-kegiatan
yang dilakukan sebelum kegiatan pokok dilaksanakan,
misalnya rapat-rapat koordinasi, perizinan dan
sebagainya.
- Kegiatan pada tahap pelaksanaan yakni kegiatan pokok
program yang bersangkutan.
- Kegiatan pada tahap penilaian, yakni kegiatan untuk
mengevaluasi seluruh kegiatan dalam rangka pencapaian
program tersebut.
5. Menetapkan Sasaran (Target Group)
Sasaran (target group) adalah kelompok masyarakat tertentu
yang akan digarap oleh program yang direncanakan tersebut.
Sasaran program kesehatan biasanya dibagi dua, yakni :
a. Sasaran langsung, yaitu kelompok yang langsung dikenai
oleh program tersebut.
Misalnya kalau tujuan umumnya : Meningkatkan status
gizi anak balita seperti tersebut di atas maka sasaran
langsungnya adalah anak balita.
b. Sasaran tidak langsung adalah kelompok yang menjadi
sasaran antara program tersebut namun berpengaruh
sekali terhadap sasaran langsung.
Misalnya : seperti contoh tersebut di atas, anak balita
sebagai sasaran langsung sedangkan ibu anak balita
sebagai sasaran tidak langsung. Ibu anak balita, khususnya
perilaku ibu dalam memberikan makanan bergizi kepada
anak sangat menentukan status gizi anak balita tersebut.
6. Waktu
Waktu yang ditetapkan dalam perencanaan adalah sangat
tergantung dengan jenis perencanaan yang dibuat serta
kegiatan-kegiatan yang ditetapkan dalam rangka mencapai
tujuan. Oleh sebab itu, waktu dan kegiatan sebenarnya dapat
70 Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
dijadikan satu dan disajikan dalam bentuk matriks, yang
disebut gant chart. Lihat contoh dibawah ini :
Merencanakan Fase Eksekusi Membuat Gantt-chart
7. Organisasi dan Staf
Dalam bagian ini digambarkan atau diuraikan organisasi
sekaligus staf atau personel yang akan melaksanakan
kegiatan-kegiatan atau program tersebut. Disamping itu juga
diuraikan tugas (job description) masing-masing staf pelaksana
tersebut. Hal ini penting karena masing-masing orang yang
terlibat dalam program tersebut mengetahui dan
melaksanakan kewajiban.
No DESKRIPSI PERSON IN CHARGE27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
A. KESEKRETARIATAN1 Des ign Undangan Arfi2 Cetak Undangan R iri3 Des ign S eminar Kit Arfi4 Konfirmas i J umlah Pes erta Adit, S ig it5 Produks i S eminar Kit Arfi6 Adres s Proces s ing Farid7 Dis tribus i Undangan8 Penerimaan Maka lah S ig it9 Perbanyakan Maka lah S ig it10 Packing S eminar Kit + Maka lah S ig it11 Des ign + Produks i S panduk Arfi
J AN FEBRUARI
JADWAL KEGIATAN NADIR DIRI 2
Tempat : Bumi Perkemahan Gunung PuntangWaktu : Jumat, 8 Agustus 2003 - Minggu, 10 Agustus 2003
Jumat, 8 Agustus 2003No Jam Kegiatan Deskripsi SDM Peralatan Lokasi Catatan
2 10.00-11.00
Persiapan Peserta membangun tenda masing-masing
Sekitar Buper Gunung Puntang
3 11.30-12.30
Sholat Jum'at
Gerbang ganesa ITB
Panitia Truk
Panitia Sekitar Buper Gunung Puntang
2 07.00-09.30
Evakuasi ke Lokasi Buper Gunung Puntang
1 06.00-06.30
Persiapan Pemberangkatan
Panitia
71Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
dijadikan satu dan disajikan dalam bentuk matriks, yang
disebut gant chart. Lihat contoh dibawah ini :
Merencanakan Fase Eksekusi Membuat Gantt-chart
7. Organisasi dan Staf
Dalam bagian ini digambarkan atau diuraikan organisasi
sekaligus staf atau personel yang akan melaksanakan
kegiatan-kegiatan atau program tersebut. Disamping itu juga
diuraikan tugas (job description) masing-masing staf pelaksana
tersebut. Hal ini penting karena masing-masing orang yang
terlibat dalam program tersebut mengetahui dan
melaksanakan kewajiban.
No DESKRIPSI PERSON IN CHARGE27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
A. KESEKRETARIATAN1 Des ign Undangan Arfi2 Cetak Undangan R iri3 Des ign S eminar Kit Arfi4 Konfirmas i J umlah Pes erta Adit, S ig it5 Produks i S eminar Kit Arfi6 Adres s Proces s ing Farid7 Dis tribus i Undangan8 Penerimaan Maka lah S ig it9 Perbanyakan Maka lah S ig it10 Packing S eminar Kit + Maka lah S ig it11 Des ign + Produks i S panduk Arfi
J AN FEBRUARI
JADWAL KEGIATAN NADIR DIRI 2
Tempat : Bumi Perkemahan Gunung PuntangWaktu : Jumat, 8 Agustus 2003 - Minggu, 10 Agustus 2003
Jumat, 8 Agustus 2003No Jam Kegiatan Deskripsi SDM Peralatan Lokasi Catatan
2 10.00-11.00
Persiapan Peserta membangun tenda masing-masing
Sekitar Buper Gunung Puntang
3 11.30-12.30
Sholat Jum'at
Gerbang ganesa ITB
Panitia Truk
Panitia Sekitar Buper Gunung Puntang
2 07.00-09.30
Evakuasi ke Lokasi Buper Gunung Puntang
1 06.00-06.30
Persiapan Pemberangkatan
Panitia
8. Rencana Anggaran
Adalah uraian tentang biaya-biaya yang diperlukan untuk
pelaksanaan kegiatan, mulai dari persiapan sampai dengan
evaluasi.
Biasanya rincian rencana biaya ini dikelompokkan menjadi :
a. Biaya personalia
b. Biaya operasional
c. Biaya sarana dan fasilitas
d. Biaya penilaian
9. Rencana Evaluasi
Rencana evaluasi sering dilupakan oleh para perencana
padahal hal ini sangat penting. Rencana evaluasi adalah suatu
uraian tentang kegiatan yang akan dilakukan untuk menilai
sejauh mana tujuan-tujuan yang telah ditetapkan tersebut
telah tercapai. Tujuan evaluasi program adalah :
• Untuk mengukur keberhasilan dari program, apakah dapat
mencapai tujuan
• Perencana, pemberi dana dan pengambil kebijakan pada
umumnya perlu mengetahui apakah program mempunyai
dampak positif dan apakah sudah mengalokasikan sumber
dana dengan baik
72 Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
Pendekatan untuk Evaluasi :
• Informal ; tidak menggunakan metode statistik
• Formal ; Menggunakan metode statistik dan cenderung
komprehensif
• Proses ; Menentukan bagaimana proses berjalan
dengan baik
• Comprehensive Survey ; Mengumpulkan & menganalisa
data untuk keperluan evaluasi baik sumatif maupun
formatif
Sumber :
Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu
Kesehatan Masyarakat. Cet. ke-2, Mei. Jakarta : Rineka Cipta.
2003.
73Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
Pendekatan untuk Evaluasi :
• Informal ; tidak menggunakan metode statistik
• Formal ; Menggunakan metode statistik dan cenderung
komprehensif
• Proses ; Menentukan bagaimana proses berjalan
dengan baik
• Comprehensive Survey ; Mengumpulkan & menganalisa
data untuk keperluan evaluasi baik sumatif maupun
formatif
Sumber :
Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu
Kesehatan Masyarakat. Cet. ke-2, Mei. Jakarta : Rineka Cipta.
2003.
BAB V PLANNING OF ACTION ( POA )
A. Pendahuluan
Buku ajar pada bab V ini membahas 3 hal, yaitu (1) Pengertian
POA ( Planning of action ) , (2) Komponen POA ( Planning of
action ), (3) Langkah untuk membuat action plan. Kegiatan
pembelajaran membahas tentang Planning of action
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti perkuliahan dan mempelajari buku ajar ini
diharapkan mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan Pengertian POA ( Planning of action )
2. Menjelaskan Komponen POA ( Planning of action )
3. Menjelaskan Langkah untuk membuat action plan
Penyajian Materi
74 Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
1. Pengertian POA (Planning Of Action)
Action planning merupakan kumpulan aktivitas kegiatan
dan pembagian tugas diantara para pelaku atau penanggung
jawab suatu program.Lebih lanjut, Action Planning merupakan
penghubung antara “tataran konsep” atau cetak biru dengan
kumpulan kegiatan dalam jangka panjang, menengah maupun
jangka pendek.
Plan of action adalah rencana yang sifatnya arahan yang
bisa dilaksanakan. Jadi berupa suatu rencana yang telah diatur
agar bisa direncanakan.
Action plan (rencana aksi) adalah satu set tugas yang
diberikan kepada individu atau tim yang berisi daftar target
untuk setiap tugas serta tenggat waktu, orang yang
bertanggung jawab, dan langkah-langkah untuk
sukses. Rencana aksi memberikan gambaran untuk individu
atau tim bagaimana kesuksesan mereka akan mempengaruhi
pencapaian tujuan seluruh organisasi (Kamus Bisnis).
Biasanya POA berlaku untuk program-program yang tertentu
atau kegiatan tertentu. Hal ini dipergunkan agar :
1) Tahap pelaksanaan bisa berjalan runtut.
2) Tidak ada tahapan penting terlewati.
3) Memudahkan yang terkait agar jelas posisinya dan
kewajibannya.
75Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
1. Pengertian POA (Planning Of Action)
Action planning merupakan kumpulan aktivitas kegiatan
dan pembagian tugas diantara para pelaku atau penanggung
jawab suatu program.Lebih lanjut, Action Planning merupakan
penghubung antara “tataran konsep” atau cetak biru dengan
kumpulan kegiatan dalam jangka panjang, menengah maupun
jangka pendek.
Plan of action adalah rencana yang sifatnya arahan yang
bisa dilaksanakan. Jadi berupa suatu rencana yang telah diatur
agar bisa direncanakan.
Action plan (rencana aksi) adalah satu set tugas yang
diberikan kepada individu atau tim yang berisi daftar target
untuk setiap tugas serta tenggat waktu, orang yang
bertanggung jawab, dan langkah-langkah untuk
sukses. Rencana aksi memberikan gambaran untuk individu
atau tim bagaimana kesuksesan mereka akan mempengaruhi
pencapaian tujuan seluruh organisasi (Kamus Bisnis).
Biasanya POA berlaku untuk program-program yang tertentu
atau kegiatan tertentu. Hal ini dipergunkan agar :
1) Tahap pelaksanaan bisa berjalan runtut.
2) Tidak ada tahapan penting terlewati.
3) Memudahkan yang terkait agar jelas posisinya dan
kewajibannya.
Bagi yang bisa bekerja di lapangan sering hal ini
dianggap menyita waktu, karena menganggap telah biasa
melaksanakan. Keadaan seperti ini akan menghambat proses
bekerja dari pengalaman. Karena POA akan jelas :
1) apa yang dilakukan
2) bagaimana melakukan
3) bagaimana cara mengukur hasil
Dengan POA yang tercatat, akan bisa dievaluasi untuk
dapat meningkatkan mutu pelayanan. Disadari, suatu konsep/
cetak biru tanpa tindak lanjut atau pelaksanaan diibaratkan
wacana atau “buzz word” yang tidak memberikan nilai tambah
bagi kebaikan dan kemajuan organisasi.Sedangkan
pelaksanaan/ kegiatan tanpa konsep, akuntabilitas pihak
pelaksana dan target-target dan ukuran akan mengundang
kekacauan.Ibarat nahkoda tanpa haluan, kegiatan-kegiatan
yang dijalankan diatas menjadi semacam kumpulan kegiatan
reaktif, tidak berpola.Sehingga dalam jangka panjang akan
mengakibatkan demotivasi para anggota organisasi dan
bahkan akan menyebabkan organisasi berhenti bertumbuh,
dimana organisasi hanyut kedalam “pusaran ritual” yang
berputar di satu tempat.
Proses action planning memerlukan keterampilan,
komitmen dan motivasi tinggi dari para pelaksana.
Keterampilan, keahlian, competency, pengalaman yang
didapat merupakan modal dasar penentu bagi sukses atau
tidaknya pelaksanaan cetak biru tersebut.tanpa bekal
keterampilan, keahlian, competency yang dibutuhkan serta
pengalaman yang memadai, maka pencapaian target terhadap
hasil yang diharapkan oleh atasan akan jauh.
76 Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
Komitmen di sisi lain diperlukan, meskipun si pelaksana
memiliki keterampilan yang mumpuni.Namun tanpa
komitmen,integritas,loyalitas si pelaksana pada pekerjaan,
maka pencapaian target akan menyimpang dari yang
diharapkan. Motivasi, semangat,spirit untuk menjalankan
pekerjaan hingga tuntas sangat diperlukan untuk memastikan
tidak ada waktu/ tenaga yang terbuang (tidak terarah) untuk
mengerjakan hal-hal yang tidak memberikan kontribusi bagi
organisasi.
In action 3 modal dasar (keterampilan, komitmen,
motivasi) secara berimbang menjamin tidak adanya peluang
untuk tidak menjalankan apa yang telah dijanjikan pelaksana
diawal, penyimpanan target, dan terbuangnya waktu dan
tenaga sia-sia.
2. Komponen Plan of action
Bagaimana komponen atau tahap-tahap penting bagi POA
yang harus ada. Dan harus menjamin :
1) Kelengkapan rencana
2) Urutan tahapan yang urut
3) Jelas apa yag harus dikerjakan
Perencanaan yang baik harus dapat menjawab enam
pertanyaan yang disebut sebagai unsur-unsur perencanaan
yaitu :
1. Tindakan apa yang harus dikerjakan
2. Apa sebabnya tindakan tersebut harus dilakukan
3. Dimana tindakan tersebut dilakukan
77Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
Komitmen di sisi lain diperlukan, meskipun si pelaksana
memiliki keterampilan yang mumpuni.Namun tanpa
komitmen,integritas,loyalitas si pelaksana pada pekerjaan,
maka pencapaian target akan menyimpang dari yang
diharapkan. Motivasi, semangat,spirit untuk menjalankan
pekerjaan hingga tuntas sangat diperlukan untuk memastikan
tidak ada waktu/ tenaga yang terbuang (tidak terarah) untuk
mengerjakan hal-hal yang tidak memberikan kontribusi bagi
organisasi.
In action 3 modal dasar (keterampilan, komitmen,
motivasi) secara berimbang menjamin tidak adanya peluang
untuk tidak menjalankan apa yang telah dijanjikan pelaksana
diawal, penyimpanan target, dan terbuangnya waktu dan
tenaga sia-sia.
2. Komponen Plan of action
Bagaimana komponen atau tahap-tahap penting bagi POA
yang harus ada. Dan harus menjamin :
1) Kelengkapan rencana
2) Urutan tahapan yang urut
3) Jelas apa yag harus dikerjakan
Perencanaan yang baik harus dapat menjawab enam
pertanyaan yang disebut sebagai unsur-unsur perencanaan
yaitu :
1. Tindakan apa yang harus dikerjakan
2. Apa sebabnya tindakan tersebut harus dilakukan
3. Dimana tindakan tersebut dilakukan
4. Kapan tindakan tersebut dilakukan
5. Siapa yang akan melakukan tindakan tersebut
6. Bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut.
Dalam sebuah perencanaan juga perlu memperhatikan sifat
rencana yang baik. Sifat rencana yang baik yakni :
1. Pemakaian kata-kata yang sederhana dan jelas dalam arti
mudah dipahami oleh yang menerima sehingga penafsiran
ang berbeda-berbeda dapat ditiadakan.
2. Fleksibel, suatu rencana harus dapat menyesuaikan
dengan keadaan yang seebenarnya bila ada perubahan
maka tidak semua rencana dirubah dimungkinkan
diadakan peneysuaian-penyesuaian saja. Sifatnya tidak
kaku harus begini dan begitu walaupun keadaan lain dari
yang direncanakan.
3. Stabilitas, tidak perlu setiap kali rencana mengalami
perubahan jadi harus dijaga stabilitasnya setiap harus ada
dalam pertimbangan.
4. Ada dalam perimbangan berarti bahwa pemberian waktu
dan faktor-faktor produksi kepada siapa tujuan organisasi
seimbang dengan kebutuhan.
5. Meliputi seluruh tindakan yang dibutuhkan, jadi meliputi
fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi.
78 Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
3. Langkah untuk Membuat Action Plan
Sembilan langkah untuk membuat sebuah Action Plan
(Strategi,goal) Perencanaan adalah persiapan awal menuju
tindakan. Sebaiknya secara analitis, perencanaan harus
dipisahkan dari implementasi sehingga pengambilan
keputusan atas kebijakan sangat penting dapat diambil dan
implikasinya dapat dipahami lebih awal sebelum tindakan.
Menurut T. Hani Handoko (1999) kegiatan perencanaan
pada dasarnya melalui empat tahap sebagai berikut :
1. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan
2. Merumuskan keadaan saat ini
3. Mengidentifikasikan segala kemudhan dan hambatan
4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan
untuk pencapaian tujuan
Berikut 9 langkah untuk membuat Action Plan :
1. Kemukakan solusi dalam rangkaian goal.
Setelah menyepakati sebuah masalah tertentu di dalam
organisasi anda, pertama anda perlu mendefinisikan solusi
tersebut kedalam sejumlah goal dan objektif. Sebagai contoh ,
setiap goal dapat diekspresikan sebagai berikut :“ agar kita
dapat . . . . kita harus . . . . “ catat setiap goal dibagian atas
papan tulis atau selembar kertas.
79Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
3. Langkah untuk Membuat Action Plan
Sembilan langkah untuk membuat sebuah Action Plan
(Strategi,goal) Perencanaan adalah persiapan awal menuju
tindakan. Sebaiknya secara analitis, perencanaan harus
dipisahkan dari implementasi sehingga pengambilan
keputusan atas kebijakan sangat penting dapat diambil dan
implikasinya dapat dipahami lebih awal sebelum tindakan.
Menurut T. Hani Handoko (1999) kegiatan perencanaan
pada dasarnya melalui empat tahap sebagai berikut :
1. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan
2. Merumuskan keadaan saat ini
3. Mengidentifikasikan segala kemudhan dan hambatan
4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan
untuk pencapaian tujuan
Berikut 9 langkah untuk membuat Action Plan :
1. Kemukakan solusi dalam rangkaian goal.
Setelah menyepakati sebuah masalah tertentu di dalam
organisasi anda, pertama anda perlu mendefinisikan solusi
tersebut kedalam sejumlah goal dan objektif. Sebagai contoh ,
setiap goal dapat diekspresikan sebagai berikut :“ agar kita
dapat . . . . kita harus . . . . “ catat setiap goal dibagian atas
papan tulis atau selembar kertas.
2. Hasilkan sebuah daftar berbagai tindakan untuk setiap
goal.
Gunakan brain storming untuk menghasilkan sebuah daftar
tindakan untuk mencapai sebuah goal dan catat ini dibawah
goal. Atur daftar tindakan yang diusulkan secara berurutan.
3. Siapkan time line
Dimulai dengan sebuah titik waktu berlabel “sekarang”
dan berakhir dengan titik berlabel “tujuan tercapai”, buat time
line untuk mengalokasikan tanggal date line disetiap tindakan
yang telah diurutkan, yang terdaftar di bawah goal tertentu.
Penting sekali bagi anda menyelesaikan urutan dan waktu
secara tepat jika anda ingin meraih “tujuan tercapai” secara
efektif.
4. Alokasikan sumber-sumber yang ada .
Sumber daya finansial dan SDM harus dialokasikan
untuk setiap langkah tindakan. Jika sumber yang ada terbatas
atau selalu kurang dari kebutuhan pada tiap apapun, mungkin
sebaiknya anda kembali ke langkah sebelumnya dan merevisi
action plan anda.
5. Identifikasi masalah yang kemungkinan akan muncul.
Pertimbangankan berbagai hal yang kemungkinan tidak
berjalan sesuai rencana dalam proses pencapaian goal
tertentu. Daftarkan masalah-masalah tersebut dan identifikasi
penyebabnya dan tindakan yang tepat untuk mengatasinya.
Tindakan ini mungkin perlu ditambahkan ke slot yang sesuai di
dalam time line.
80 Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
6. Kembangkan strategi untuk memantau kemajuan
Daftarkan cara untuk memantau kemajuan dari action
plan yang telah dibuat. Tahapan-tahapan pemantauan harus
disertakan juga dalam time line.
7. Delegasikan tugas-tugas.
Ambil setiap titik pada time line secara bergantian dan
tanyakan : “siapa yang akan melakukan apa, pada tanggal yang
telah ditentukan untuk melakukan tugas yang telah ditetapkan
?” bagikan tugas-tugas ini kepada setiap individu atau tim yang
sesuai.
8. Perkiraan berbagai biaya
Berikan pertimbangan pada ekspenditur yang
diperlukan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang ada. Semua
biaya yang harus dimasukkan pada saat penyusunan anggaran.
Jika dana tidak tersedia, tugas harus ditinjau ulang dan bila
perlu direvisi atau dihilangkan.
9. Implementasikan rencana
Terjemahkan semua informasi anda ke kertas baru, daftarkan
semua tindakan yang diperlukan, orang yang bertanggung
jawab untuk tugas tertentu, dan kapan tugas tersebut harus
diselesaikan. Setelah action plan sudah diselesaikan, informasi
ini sekarang dapat diberikan kepada semua yang terlibat.
Con
toh
Plan
ning
of a
ctio
n
PLAN
NIN
G O
F AC
TIO
N (P
OA
) KEP
ERA
WA
TAN
KO
MU
NIT
AS
DIP
USK
ESM
AS
DA
RU
SSA
LAM
PER
IOD
E 5
-17
DES
EMB
ER 2
016
Ura
ian
Keg
iata
n M
ingg
u I
Min
ggu
II
5-7
Des
embe
r
8-9
Des
embe
r 10
-11
Des
embe
r
13-1
4
Des
embe
r
15-1
6 D
esem
ber
17 D
esem
ber
Pre
Klin
ik
Impl
emen
tasi
Keg
iata
n
Kes
ehat
anLi
ngku
nga
n
Pe
nyul
uhan
tent
a
ngdi
are
Pe
nyul
uhan
DB
D
Pe
nyul
uhan
ISPA
81Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
6. Kembangkan strategi untuk memantau kemajuan
Daftarkan cara untuk memantau kemajuan dari action
plan yang telah dibuat. Tahapan-tahapan pemantauan harus
disertakan juga dalam time line.
7. Delegasikan tugas-tugas.
Ambil setiap titik pada time line secara bergantian dan
tanyakan : “siapa yang akan melakukan apa, pada tanggal yang
telah ditentukan untuk melakukan tugas yang telah ditetapkan
?” bagikan tugas-tugas ini kepada setiap individu atau tim yang
sesuai.
8. Perkiraan berbagai biaya
Berikan pertimbangan pada ekspenditur yang
diperlukan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang ada. Semua
biaya yang harus dimasukkan pada saat penyusunan anggaran.
Jika dana tidak tersedia, tugas harus ditinjau ulang dan bila
perlu direvisi atau dihilangkan.
9. Implementasikan rencana
Terjemahkan semua informasi anda ke kertas baru, daftarkan
semua tindakan yang diperlukan, orang yang bertanggung
jawab untuk tugas tertentu, dan kapan tugas tersebut harus
diselesaikan. Setelah action plan sudah diselesaikan, informasi
ini sekarang dapat diberikan kepada semua yang terlibat.
Con
toh
Plan
ning
of a
ctio
n
PLAN
NIN
G O
F AC
TIO
N (P
OA
) KEP
ERA
WA
TAN
KO
MU
NIT
AS
DIP
USK
ESM
AS
DA
RU
SSA
LAM
PER
IOD
E 5
-17
DES
EMB
ER 2
016
Ura
ian
Keg
iata
n M
ingg
u I
Min
ggu
II
5-7
Des
embe
r
8-9
Des
embe
r 10
-11
Des
embe
r
13-1
4
Des
embe
r
15-1
6 D
esem
ber
17 D
esem
ber
Pre
Klin
ik
Impl
emen
tasi
Keg
iata
n
Kes
ehat
anLi
ngku
nga
n
Pe
nyul
uhan
tent
a
ngdi
are
Pe
nyul
uhan
DB
D
Pe
nyul
uhan
ISPA
82 Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
G
oton
gRoy
ongm
assa
l
Kes
ehat
an
Ibu
dan
Ana
k
Pe
nyul
uhan
tent
ang
ASI
Eks
lusi
f
Pe
nyul
uhan
mak
ana
ntam
baha
n AS
I
Pe
nyul
uhan
tent
ang
Giz
iBay
i/B
alit
a
Kes
ehat
an L
ansi
a
Pe
nyul
uhan
kese
hat
anpa
dala
nsia
tent
an
grem
atoi
dath
riti
s
Pe
mer
iksa
anke
seha
t
an&
kons
elin
gkes
ehe
hata
nlan
sia
PLAN
NIN
G O
F AC
TIO
N (P
OA
) KEP
ERA
WA
TAN
KO
MU
NIT
AS
DIP
USK
ESM
AS
DA
RU
SSA
LAM
PER
IOD
E 5
-17
DES
EMB
ER 2
016
Keg
iata
n W
aktu
T
arge
t T
empa
t Pe
nang
gung
Jaw
ab
K
eseh
atan
Ling
kung
an
1. Pe
nyul
uhan
m
enge
nai
peny
akit
DB
D
7 D
esem
ber
2016
M
asya
raka
t
Pusk
esm
as
Indr
a Ju
naid
i
2.
Peny
uluh
an
kese
hata
n
tent
ang
peny
akit
-pen
yaki
t ya
ng
dapa
tdis
ebab
kan
ole
h lin
gkun
gan
yang
kur
ang
seha
t ya
itu:
ISPA
8 D
esem
ber
2016
N
otar
ius
3.
Peny
uluh
an k
eseh
atan
ling
kung
an
dan
men
gena
i dia
re
9 D
esem
ber
2016
Im
elda
4.
Keg
iata
n be
rupa
go
tong
ro
yong
mis
sal b
ersa
ma
mas
yara
kat
10 D
esem
ber
2016
Im
elda
K
eseh
atan
Bay
i/B
alit
a
1. Po
syan
duba
yi/
balit
a
Ibu-
Ibu
Yan
g
Mem
baw
a B
alit
a
Posy
andu
Bay
i/B
alit
a
Not
ariu
s
5.
Mel
akuk
an
kunj
unga
n
kelu
arga
bayi
/ba
lita
gizi
.
W
arga
ya
ng
mem
iliki
Rum
ah
war
ga
yang
Not
ariu
s
83Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
G
oton
gRoy
ongm
assa
l
Kes
ehat
an
Ibu
dan
Ana
k
Pe
nyul
uhan
tent
ang
ASI
Eks
lusi
f
Pe
nyul
uhan
mak
ana
ntam
baha
n AS
I
Pe
nyul
uhan
tent
ang
Giz
iBay
i/B
alit
a
Kes
ehat
an L
ansi
a
Pe
nyul
uhan
kese
hat
anpa
dala
nsia
tent
an
grem
atoi
dath
riti
s
Pe
mer
iksa
anke
seha
t
an&
kons
elin
gkes
ehe
hata
nlan
sia
PLAN
NIN
G O
F AC
TIO
N (P
OA
) KEP
ERA
WA
TAN
KO
MU
NIT
AS
DIP
USK
ESM
AS
DA
RU
SSA
LAM
PER
IOD
E 5
-17
DES
EMB
ER 2
016
Keg
iata
n W
aktu
T
arge
t T
empa
t Pe
nang
gung
Jaw
ab
K
eseh
atan
Ling
kung
an
1. Pe
nyul
uhan
m
enge
nai
peny
akit
DB
D
7 D
esem
ber
2016
M
asya
raka
t
Pusk
esm
as
Indr
a Ju
naid
i
2.
Peny
uluh
an
kese
hata
n
tent
ang
peny
akit
-pen
yaki
t ya
ng
dapa
tdis
ebab
kan
oleh
lin
gkun
gan
yang
kur
ang
seha
t ya
itu:
ISPA
8 D
esem
ber
2016
N
otar
ius
3.
Peny
uluh
an k
eseh
atan
ling
kung
an
dan
men
gena
i dia
re
9 D
esem
ber
2016
Im
elda
4.
Keg
iata
n be
rupa
go
tong
ro
yong
mis
sal b
ersa
ma
mas
yara
kat
10 D
esem
ber
2016
Im
elda
K
eseh
atan
Bay
i/B
alit
a
1. Po
syan
duba
yi/
balit
a
Ibu-
Ibu
Yan
g
Mem
baw
a B
alit
a
Posy
andu
Bay
i/B
alit
a
Not
ariu
s
5.
Mel
akuk
an
kunj
unga
n
kelu
arga
bayi
/ba
lita
gizi
.
W
arga
ya
ng
mem
iliki
Rum
ah
war
ga
yang
Not
ariu
s
84 Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan
bayi
/ba
lita
gizi
kura
ng
mem
iliki
bayi
/ba
lita
gizi
kur
ang
6.
Peny
uluh
an A
SI E
sklu
sif
17
Des
embe
r 20
16
Ibu-
ibu
yang
mem
puny
ai
bayi
/ba
lita
lingk
unga
n X
V
Posy
andu
Bay
i/B
alit
a In
dra
Juna
idi
7.
Peny
uluh
an
tent
ang
mak
anan
pend
ampi
ng A
SI
Daf
tar
Pust
aka
Han
doko
, T. H
ani.
1999
. Man
ajem
en. B
PFE
– Y
ogya
kart
a
Ston
er, J
ames
A.F
. 199
6. M
anaj
emen
(Ter
jem
ahan
). Pe
nerb
it E
rlan
gga
– Ja
kart
a
Gri
ffin
. 200
3. P
enga
ntar
Man
ajem
en. P
ener
bit
Erl
angg
a -
Jaka
rta