pengertian iodoform

6
Pengertian Iodoform Iodoform (CHI 3 ) adalah senyawa yang dibentuk dari reaksi antara iodin dalam suasana basa dengan senyawa organik yang memiliki gugus metil keton (CH 3 -CO-) seperti aseton atau jika dioksidasi menghasilkan senyawa yang memiliki gugus metil keton, seperti etanol. Dalam reaksi iodoform digunakan iodin (I 2 ) dan larutan alkali hidroksida (NaOH atau KOH) sehingga menghasilkan iodoform. Iodoform yang diperoleh berupa kristal berwarna kuning dengan titik leleh 120˚C dan mempunyai bau yang khas. Iodoform dapat digunakan sebagai disinfektan dan antiseptic luar. Dengan reaksi yang serupa, natrium hipoklorit dan natrium hipobromit, masing-masing menghasilkan kloroform (CHCl 3 ) dan bromoform (CHBr 3 ). Reaksi tersebut dikenal dengan reaksi haloform. Ralph J. Fessenden, Joans Fessenden. 1990. Kimia Organik 3 rd Edition . Jakarta : Penerbit ErlanggaRiswiyanto. 2009. Kimia Organik . Jakarta : Penerbit Erlangga Pembuatan Iodoform Pembuatan Iodoform serupa dengan pembuatan kloroform, karena merupakan analog iodinnya. Akan tetapi berbeda dengan pembuatan kloroform, pada pembuatan iodoform pereaksi yang digunakan adalah natrium hipoiodit. Reaksinya terjadi antara senyawa karbonil yang memiliki gugus asetil (CH3CO-) dan natrium hipoidoit (NaOI). Iodoform yang diperoleh berupa kristal berwarna kuning, dengan titik leleh 1200C dan mempunyai bau yang khas. Iodoform dapat digunakan sebagai desinfektan dan antiseptik luar. 1. Aseton (Drjen POM, 1979) Nama Lain: Aseton RM : C3H6O BM : 58.08 Kelarutan: dapat bercampur dengan air, denganetanol, dengan eter dan dengan kloroform. TD : 56.48 0C

Upload: ingga-sayang

Post on 16-Dec-2015

293 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

Materi perkuliahan

TRANSCRIPT

Pengertian Iodoform

Iodoform (CHI3) adalah senyawa yang dibentuk dari reaksi antara iodin dalam suasana basa dengan senyawa organik yang memiliki gugus metil keton (CH3-CO-) seperti aseton atau jika dioksidasi menghasilkan senyawa yang memiliki gugus metil keton, seperti etanol. Dalam reaksi iodoform digunakan iodin (I2) dan larutan alkali hidroksida (NaOH atau KOH) sehingga menghasilkan iodoform.Iodoform yang diperoleh berupa kristal berwarna kuning dengan titik leleh 120C dan mempunyai bau yang khas. Iodoform dapat digunakan sebagai disinfektan dan antiseptic luar. Dengan reaksi yang serupa, natrium hipoklorit dan natrium hipobromit, masing-masing menghasilkan kloroform (CHCl3) dan bromoform (CHBr3). Reaksi tersebut dikenal dengan reaksi haloform.Ralph J. Fessenden, Joans Fessenden. 1990.Kimia Organik 3rdEdition. Jakarta : Penerbit ErlanggaRiswiyanto. 2009.Kimia Organik. Jakarta : Penerbit Erlangga

Pembuatan Iodoform

Pembuatan Iodoform serupa dengan pembuatan kloroform, karena merupakan analog iodinnya. Akan tetapi berbeda dengan pembuatan kloroform, pada pembuatan iodoform pereaksi yang digunakan adalah natrium hipoiodit. Reaksinya terjadi antara senyawa karbonil yang memiliki gugus asetil (CH3CO-) dan natrium hipoidoit (NaOI). Iodoform yang diperoleh berupa kristal berwarna kuning, dengan titik leleh 1200C dan mempunyai bau yang khas. Iodoform dapat digunakan sebagai desinfektan dan antiseptik luar.1. Aseton (Drjen POM, 1979)Nama Lain: AsetonRM : C3H6OBM : 58.08Kelarutan: dapat bercampur dengan air, denganetanol, dengan eter dan dengan kloroform.TD : 56.48 0CTL : -94.6 0CWarna : cairan tidak berwarna, berbau sperti mentol.BJ : 0.7972Kegunaan: Bahan dasar pembuatan iodoformBahaya : amat mudah terbakar, iritan dan namkotis. Uap aseton menyebabkan mati rasa, kontak kulit berkali-kalu menyebabkan dermatitis, sedangkan onhalasi menyebabkan pusing, mau muntah/pingsan. Efek kronis dapat merusak ginjal dan hati.Iod merupakan senyawa halogen yang mempunyai rumus kimia I2. Iodium sangat diperlukan dalam dunia farmasi. Dalam tubuh, iod banyak dijumpai sebagai pembentukan hormon tiroksin. Umumnya iod banyak dijumpai pada tumbuh-tumbuhan sekitar pinggir laut dan pada garam dapur.Iod dikenal sebagai obat penyakit gondok, anti tumor dan anti tiroidG. Paul. (1968).The Merck Index Eighth Edition.Rahway:USA

Laporan akhir benzoate

Svehla, G., 1990,Vogel Buku TeksAnalisis Anorganik Kualitatif Makro danSemimikro

Titik lebur

essenden, R.J. dan Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, Edisi ketiga, Jilid 2,Jakarta: Penerbit Erlangga, halaman 82

Pada percobaan ini akan dilakukan sintesis metil benzoat melalui esterifikasi fischer dari reaksi asam benzoat dan metanol. Ester merupakan salah satu dari derivat asam karboksilat. Maksud dari derivat asam karboksilat ialah bila direaksikan dengan air akan menghasilkan asam karboksilat. Contohnya

Pada derivat Asam karboksilat terdapat karbonil pada gugus asil yang menyebabkan ada beberapa sifat kimia yang serupa. Juga mengandung gugus pergi yang terikat pad akarbon asil. Biasanya akan terjadi adisi pada gugus karbonil dari keton atau aldehid

Pada percobaan ini hal yang pertama dilakukan ialah mencampurkan asam benzoat dengan metanol yang merupakan reagen utama untuk esterifikasi. Kemudian ditambahkan H2SO4 yang merupakan katalis asam. Penambahan dilakukan di bak es untuk menjaga suhu campuran meningkat drastis. Lalu di refluks 45 menit untuk mempercepat reaksi yang terjadi, Pindahkan ke corong pisah dan bilas sisa campuran pada labu bulat dengan eter. Fungsinya ialah untuk melarutkan zat pengotor yang bersifat non polar lalu ditambah air untuk mengikat pengotor polar. Kemudian diekstraksi dan diambil lapisan esternya. Setelah itu dilakukanekstraksidengan NaCL dan NaHCO3. NaCl jenuh dapat memecah emulsi dari air dan ester, sedangkan NaHCO3 untuk menetralkan sisa asam benzoat dalam campuran lalu ditambah Na2SO4 pada ester untuk menarik sisa air. Reaksinya dari sintesis metil benzoat :

Riswiyanto. 2009. Kimia organik. Jakarta : Erlangga