pengertian hukum internasional

8
Pengertian Hukum Internasional Definisi oleh Prof. Dr. J.G. Starke Hukum Internasional adalah sekumpulan hukum yang sebagian besar terdiri atas asas-asas dan peraturan tingkah laku yang mengikat negara-negara sehingga ditaati dalam hubungan negara-negara tersebut. Definisi oleh Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmaja, S.H. Hukum Internasional adalah keseluruhan kaidah dan asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas negara antara negara dengan negara, dan negara dengan subjek hukum lain yang bukan negara atau subjek hukum bukan negara satu sama lain. Definisi oleh Rebecca M Wallace Hukum Internasional merupakan peraturan-peraturan dan norma- norma yang mengatur tindakan negara-negara dan kesatuan lain yang pada suatu saat diakui mempunyai kepribadian internasional, seperti misalnya organisasi internasional dan individu, dalam hal hubungan satu dengan lainnya. Hugo de Groot Mengemukakan bahwa hokum dan hubungan internasional didasarkan pada kemauan bebas atau hokum alam dan persetujuan beberapa atau semua Negara. Ini ditujukan demi kepentingan bersama dari mereka yang menyatakan diri di dalamnya. Hukum internasional adalah keseluruhan kaidah-kaidah dan asas- asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas-batas Negara antara Negara dengan Negara, Negara dengan subjek hukum internasional lainnya yang bukan Negara atau subjek hukum bukan Negara satu sama lain. Definisi oleh Wirjono Prodjodikoro

Upload: nilna-jauharotul-kamelia

Post on 10-Jul-2016

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pengertian Hukum Internasional

TRANSCRIPT

Page 1: Pengertian Hukum Internasional

Pengertian Hukum Internasional

Definisi oleh  Prof. Dr. J.G. Starke 

Hukum Internasional adalah sekumpulan hukum yang sebagian besar terdiri atas asas-asas dan peraturan tingkah laku yang mengikat negara-negara  sehingga ditaati dalam hubungan negara-negara tersebut.

Definisi oleh Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmaja, S.H.

Hukum Internasional adalah keseluruhan kaidah dan asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas negara antara negara dengan negara, dan negara dengan subjek hukum lain yang bukan negara atau subjek hukum bukan negara satu sama lain.

Definisi oleh Rebecca M Wallace

Hukum Internasional merupakan peraturan-peraturan dan norma-norma yang mengatur tindakan negara-negara dan kesatuan lain yang pada suatu saat diakui mempunyai kepribadian internasional, seperti misalnya organisasi internasional dan individu, dalam hal hubungan satu dengan lainnya.

Hugo de Groot

Mengemukakan bahwa hokum dan hubungan internasional didasarkan pada kemauan bebas atau hokum alam dan persetujuan beberapa atau semua Negara. Ini ditujukan demi kepentingan bersama dari mereka yang menyatakan diri di dalamnya.Hukum internasional adalah keseluruhan kaidah-kaidah dan asas-asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas-batas Negara antara Negara dengan Negara, Negara dengan subjek hukum internasional lainnya yang bukan Negara atau subjek hukum bukan Negara satu sama lain.

Definisi oleh Wirjono Prodjodikoro

Hukum Internasional adalah hukum yang mengatur perhubungan hukum antar berbagai bangsa di berbagai Negara.

Page 2: Pengertian Hukum Internasional

Hukum Interrnasional merupakan istilah yang berasal dari bahasa inggris, yakni: “internasional law” atau “common law” atau “law of nations” atau “transnasional law”. Hukum Internasional dalam istilah bahasa perancis disebut dengan “droit internasional”. Terdapat perbedaan istilah hukum internasional dalam bahasa perancis dan bahasa inggris, yakni pada kata “droit” dan “law” karena istilah “droit” dalam bahasa perancis berarti aturan sedangkan istilah “law” dalam bahasa inggris berarti hukum. Sehingga dalam kamus bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi “hukum antara negara dan hukum bangsa-bangsa”.

Kata “Internasional” dalam istilah Hukum Interrnasional menunjukkan bahwa bidang yang dikaji oleh hukum internasional bukanlah hukum yang bersifat lokal atau hanya berlaku di tingkatan lokal (nasional). Hal itu menunjukkan bahwa bidang kajian hukum internasional mencakup hukum yang berlaku bagi negara-negara di dunia, baik negara tersebut sudah tergabung (menjadi anggota) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) maupun negara yang belum tergabung dalam PBB.

Oleh karena ruang lingkup hukum interrnasional yang mencakup negara-negara di dunia, maka hukum internasional juga mengkaji segala hal mengenai organisasi-organisasi dunia, seperti PBB dan united Nations termasuk Piagam Kesepakatan Internasional “United Charter. Hal ini disebabkan PBB merupakan sebuah badan internasional yang mendukung dan mendorong terciptanya ketentuan atau aturan-aturan internasional (hukum internasional) yang berlaku dan bersifat mengikat bagi anggota-anggotanya.

Pengertian hukum internasional adalah :

“Hukum Internasional adalah peraturan atau norma-norma hukum yang mengatur hubungan-hubungan antara subyek-subyek hukum internasional. “

Selain itu, hukum interrnasional juga dapat  dimaknai sebagai keseluruhan kaidah dan asas yang mengatur hubungan-hubungan yang melintasi batas-batas negara dengan subjek hukum negara dengan negara atau negara dengan subjek hukum bukan negara atau subjek hukum bukan negara dengan subjek hukum bukan negara.

Page 3: Pengertian Hukum Internasional

SUMBER HUKUM INTERNASIONAL

Sumber hukum dibedakan menjadi dua yaitu sumber hukum formail dan sumber hukum materiil.

Sumber hukum formail adalah sumber hukum yang dilihat dari bentuknya, sedang sumber hukum materiil adalah segala sesuatu yang menentukan isi dari hukum.

Menurut Starke, sumber hukum materiil hukum internasional diartikan sebagai bahan-bahan aktual yang digunakan oleh para ahli hukum intrenasional untuk menetapkan hukum yang berlaku bagi suatu peristiwa atau situasi tertentu.

1. Sumber Hukum Formil merujuk kepada adanya proses formal yang diakui metodenya oleh institusi yang berwenang menerbitkan ketentuan yang mengikat yang biasanya diterapkan dalam sebuah sistem hukum tertentu. Dari sebuah hukum formal inilah validitas sebuah hukum ditemukan.2. Sumber Hukum Materiil merujuk kepada bukti-bukti baik secara umum maupun khusus yang menunjukkan bahwa hukum tertentu telah diterapkan dalam suatu kasus tertentu. Dari sebuah hukum materiil inilah isi dari sebuah hukum bisa ditemukan. Dengan kata lain, sumber hukum materiil memberikan isi dari hukum sementara hukum formil memberikan kewenangan dan validitas pemberlakuannya.

Macam-macam sumber hukum formal: 1. Perjanjian Internasioanl (Treaty), 2. Kebiasaan Internasional, Prinsip Hukum Umum, 3. Karya Yuridis (Yuristic Work), 4. Keputusan-Keputusan Organ/Lembaga Internasional (Decisions of The Organs of International Institution),5. Yurisprudensi (Keputusan Pengadilan) Dan Pendapat Ahli Hukum Internasional

1. Perjanjian Internasioanl (Treaty), Perjanjian internasional ada dua macam:A. Law Making TreatiesB. Treaty Contract

Law making treaties adalah perjanjian internasional yang menetapkan ketentuan hukum internasional yang berlaku umum. Law making treaties ini menetapkan ketentuan- ketentuan hukum perjanjian internasional (treaty rules). Law making treaties juga disebut international legislation. Contoh law making treaties sebagai berikut:a. Konvensi Perlindungan Korban Perang Jenewa Tahun 1949.b. Konvensi Hukum Laut Jenewa Tahun 1958.c. Konvensi Wina Tahun 1961 tentang Hubungan Diplomatik.d. Konvensi Wina Tahun 1963 tentang Hubungan Konsuler.

Page 4: Pengertian Hukum Internasional

Treaty contract menetapkan ketetuan hukum internasional yang berlaku bagi dua pihak atau lebih yang membuatnya dan berlaku khusus bagi pihak-pihak tersebut. Ketentuan hukum internasional yang menetapkan treaty contract hanya untuk hal khusus dan tidak dimaksudkan berlaku umum. Namun dalam beberapa hal dapat berlaku secara umum melalui kebiasaan,yaitu jika ada pengulangan, ditiru oleh treaty, dan sebagai hukum internasional kebiasaan.

2. Kebiasaan InternasionalKebiasaan internasional menetapkan ketentuan-ketentuan hukum kebiasaan internasional (international costomary rules). Kabiasaan menurut pasal 38 ayat (1) Piagam Mahkamah Internasional adalah kebiasaan yang terbukti dalam praktik umum dan diterima sebagai hukum. Contoh kebiasaan internasional adalah penyambutan tamu dari negara-negara lain dan yang mengharuskan menyalakan lampu bagi kapal yang berlayar pada malam hari di laut bebas untuk menghindar tabrakan. Semula ketentuan tentang menyalakan lampu kapal tersebut ditetapkan oleh pemerintah Inggris, tetapi kemudian diterima umum sebagai hukum kebiasaan internasional. Badan peradilan banyak berperan dalam menetapkan ketentuan hukum kebiasaan internasional. Adapun badan-badan peradilan yang menetapkan ketentuan hukum kebiasaan internasional sebagai berikut:

A. Peradilan InternasionalPeradilan internasional dapat dibedakan :a. bersifat umum, misalnya The International Court of Justice (ICJ); danb. bersifat sementara, misalnya Mahkamah Militer Internasional.

B. Peradilan NasionalPutusan peradilan nasional dapat menjadi sumber hukum internasional melalui berikut ini:a. Preseden (precedent), yaitu putusan peradilan nasional suatu negara yang ditiru atau dicontoh dalam praktik hukum internasional.b. Kebiasaan, yaitu proses pembuatan suatu ketentuan menjadi ketentuan hukum yang berlaku umum, tetapi tidak memenuhi persyaratan yang berlaku bagi perundang-undangan.

C. Abitrase InternasionalLembaga abitrase internasional bersifat tidak tetap. Lembaga ini ada jika dikehendaki oleh para pihak. Dalam menyelesaikan masalah, lembaga abitrase cenderung menempuh cara kompromi.

3. Prinsip Hukum UmumYang dimaksud prinsip hukum umum adalah dasar-dasar sistem hukum pada umumnya yang berasal dari asas hukum Romawi. Menurut pendapat Sri Seianingsih Suwardi,S.H., fungsi dari prinsip-prinsip hukum umum ini terdiri dari hal-hal sebagai berikut:

Page 5: Pengertian Hukum Internasional

A. Sebagai pelengkap dari hukum kebiasaan dan perjanjian internasional. Contoh: Mahkamah Internasional tidak dapat menyatakan non liquet, yaitu tidak dapat mengadili karena tidak ada hukum yang mengaturnya. Tetapi dengan sumber ini Mahkamah Internasional bebas bergerak.B. Sebagai penafsiran bagi perjanjian internasional dan hukum kebiasaan. Jadi kedua sumber hukum itu harus sesuai dengan asas-asas hukum umum.C. Sebagai pembatasan bagi perjanjian internasional dan hukum kebiasaan. Contoh, perjanjian internasional tidak dapat memuat ketentuan yang bertentangan dngan asas-asas hukum umum. 

4. Karya Yuridis (Yuristic Work)Karya yuridis bukan merupakan sumber hukum yang independen, tetapi hanya sebagai pelengkap atau penjelasan hukum internasional, yaitu berupa analisis secara umum terhadap peristiwa-peristiwa tertentu.

5. Keputusan-Keputusan Organ/Lembaga Internasional (Decisions of The Organs of International Institution)Keputusan-keputusan organ atau lembaga internasional pada prinsipnya hanya mengikutinegara-negara anggota, tetapi dapat berlaku secara umum. Misalnya: Universal Declaration of Independent.

6. Yurisprudensi (Keputusan Pengadilan) Dan Pendapat Ahli Hukum InternasionalYurisprudensi internasional (judicial decisions) dan pendapat ahli hukum internasional merupakan sumber hukum tambahan yang digunakan untuk membuktikan dipakai tidaknya kaidah hukum internasional berdasarkan sumber hukum primer, seperti perjanjian internasional, kebiasaan internasional, dan prinsip-prinsip hukum umum dalam menyelesaikan perselisihan internasional. Walaupun bersifat tidak mengikat, yang berarti tidak dapat menimbulkan suatu kaidah hukum, mamun tetap memiliki pengaruh besar dalam perkembangan hukum internasional.

Sumber hukum materiil

Sumber hukum material adalah faktor yang menentukan isi ketentuan hukum yang berlaku. Sumber hukum material bagi hukum internasional adalah prinsip-prinsip yang menentukan isi ketentuan hukum internasional yang berlaku. Prinsip-prinsip tersebut misalnya, bahwa setiap pelanggaran perjanjian menimbulkan kewajiban untuk memberikan ganti rugi dan korban perang harus diperlakukan manusiawi. Diantara prinsip-prinsip tersebut ada yang berlaku memaksa. Prisnip ini disebut ius cogens. Prinsip yang berlaku memaksa misalnya, perjanjian harus ditaati (pacta sunt servanda). Berlakunya prinsipini tidak dapat disimpangi oleh ketentuan hukum internasional yang ditetapkan kemudian dan tidak dapat diubah oleh prinsip hukum internasional yang sifatnya tidak sama.

Page 6: Pengertian Hukum Internasional

Penggolongan menurut Pasal 38 (1) Statuta Mahkamah Internasional

Sumber Hukum Internasional menurut ketentuan Pasal 38 (1) Statuta Mahkamah Internasional adalah terdiri dari :1. Perjanjian Internasional (International Conventions)2. Kebiasaan International (International Custom)3. Prinsip Hukum Umum (General Principles of Law) yang diakui oleh negara-negara eradab.4. Keputusan Pengadilan (judicial decisions) dan pendapat para ahli yang telah diakui kepakarannya