hukum pidana internasional

HUKUM PIDANA HUKUM PIDANA INTERNASIONALINTERNASIONAL

POKOK BAHASANPOKOK BAHASAN

• HUKUM PIDANA INTERNASIONAL SEBAGAI DISIPLIN HUKUM

• KEJAHATAN INTERNASIONAL = OBJEK HUKUM PIDANA INTERNASIONAL.

• SUBJEK HUKUM DAN PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA

• PENEGAKAN HUKUM PIDANA INTERNASIONAL

• BEBERAPA MASALAH PROSEDURAL• KETERKAITAN HUKUM PIDANA INDONESIA

DAN HUKUM PIDANA INTERNASIONAL

HUKUM PIDANA HUKUM PIDANA INTERNASIONALINTERNASIONAL

SEBAGAI DISIPLIN HUKUMSEBAGAI DISIPLIN HUKUM

• ISTILAH DAN PENGERTIAN HPI

• SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HPI

• ASAS-ASAS HPI

• KEDUDUKAN HPI DALAM ILMU HUKUM

KEJAHATAN INTERNASIONAL KEJAHATAN INTERNASIONAL SEBAGAI OBJEK HPISEBAGAI OBJEK HPI

• DASAR HUKUM PENENTUAN• UNSUR-UNSUR KEJAHATAN

INTERNASIONAL• PERBEDAAN KEJAHATAN

INTERNASIONAL DAN KEJAHATAN TRANSNASIONAL

• 22 KEJAHATAN INTERNASIONAL• KEJAHATAN INTERNASIONAL DALAM

STATUTA ROMA

SUBJEK HUKUM DAN SUBJEK HUKUM DAN PERTANGGUNGJAWABAN PERTANGGUNGJAWABAN

PIDANAPIDANA

• SUBJEK DALAM HUKUM PIDANA INTERNASIONAL

• TANGGUNGJAWAB NEGARA DALAM HUKUM PIDANA INTERNASIONAL

PENEGAKAN HUKUM PENEGAKAN HUKUM

• DIRECT LAW ENFORCEMENT SYSTEM– MAHKAMAH AD HOC:

• MAHKAMAH MILITER NUREMBERG DAN TOKYO• MAHKAMAH AD HOC YUGOSLAVIA DAN RWANDA

– MAHKAMAH PERMANEN:• INTERNATIONAL CRIMINAL COURT

• INDIRECT LAW ENFORCEMENT SYSTEM:– QUATIE NATIONAL INTERNATIONAL COURT– NATIONAL/MUNICIPAL COURT:

• PENGADILAN BIASA• PENGADILAN KHUSUS

MASALAH PROSEDURALMASALAH PROSEDURAL

• YURISDIKSI DALAM HPI

• EKSTRADISI

• PENGAKUAN PUTUSAN PERADILAN ASING

• KERJASAMA DAN BANTUAN HUKUM ANTAR NEGARA

KETERKAITAN HUKUM KETERKAITAN HUKUM NASIONAL DAN HPINASIONAL DAN HPI

• PASAL-PASAL DALAM KUHP

• PENGADILAN HAM DI INDONESIA:– PELANGGARAN BERAT HAM– PERADILAN HAM AD HOC

ISTILAH HUKUM PIDANA ISTILAH HUKUM PIDANA INTERNASIONALINTERNASIONAL

INTERNATIONAL CRIMINAL LAWINTERNATIONAL CRIMINAL LAW INTERNATIONALE INTERNATIONALE

STRAFPROCESRECHTSTRAFPROCESRECHT ROLING:ROLING:

INTERNATIONAL CRIMINAL LAWINTERNATIONAL CRIMINAL LAW SUPRANATIONAL CRIMINAL LAWSUPRANATIONAL CRIMINAL LAW

PENGERTIAN HUKUM PIDANA PENGERTIAN HUKUM PIDANA INTERNASIONALINTERNASIONAL

M.CHERIF BASSIOUNI:M.CHERIF BASSIOUNI: INTERNATIONAL CRIMINAL LAW IS A PRODUCT INTERNATIONAL CRIMINAL LAW IS A PRODUCT

OF THE CONVERGENCE OF TWO DIFFERENT OF THE CONVERGENCE OF TWO DIFFERENT LEGAL DICIPLINES WHICH HAVE EMERGED AND LEGAL DICIPLINES WHICH HAVE EMERGED AND DEVELOPED ALONG DIFFERENT PATHS TO DEVELOPED ALONG DIFFERENT PATHS TO BECOME COMPLEMENTARY AND CO-EXTENSIVE. BECOME COMPLEMENTARY AND CO-EXTENSIVE. THEY ARE: THE CRIMINAL LAW ASPECT OF THEY ARE: THE CRIMINAL LAW ASPECT OF INTERNATIONAL LAW AND THE INTERNATIONAL INTERNATIONAL LAW AND THE INTERNATIONAL ASPECT OF NATIONAL CRIMINAL LAW.ASPECT OF NATIONAL CRIMINAL LAW.


EDWARD.M.WISE:EDWARD.M.WISE: KEKUASAAN MENGADILI DARI KEKUASAAN MENGADILI DARI

PENGADILAN NEGARA TERTENTU: UNSUR PENGADILAN NEGARA TERTENTU: UNSUR ASINGASING

PRINSIP HUKUM PUBLIK INTERNASIONAL: PRINSIP HUKUM PUBLIK INTERNASIONAL: KEWAJIBAN TRANSFORMASI KE DALAM KEWAJIBAN TRANSFORMASI KE DALAM HUKUM NASIONALHUKUM NASIONAL

KEUTUHAN HUKUM PIDANA KEUTUHAN HUKUM PIDANA INTERNASIONAL: INSTRUMEN INTERNASIONAL: INSTRUMEN PENEGAKAN HUKUM.PENEGAKAN HUKUM.


ROLING:ROLING: INTERNATIONAL CRIMINAL LAW IS THE INTERNATIONAL CRIMINAL LAW IS THE

LAW WHICH DETERMINES WHAT LAW WHICH DETERMINES WHAT NATIONAL CRIMINAL LAW WILL APPLY TO NATIONAL CRIMINAL LAW WILL APPLY TO OFFENCES COMMITTED IF THEY CONTAIN OFFENCES COMMITTED IF THEY CONTAIN AN INTERNATIONAL ELEMENTAN INTERNATIONAL ELEMENT

GEORGE GEORGE SCHWARZENBERGER:SCHWARZENBERGER:

TERRITORIAL SCOPE OF MUNICIPAL CRIMINAL TERRITORIAL SCOPE OF MUNICIPAL CRIMINAL LAWLAW

INTERNATIONALLY PRESCRIBED MUNICIPAL INTERNATIONALLY PRESCRIBED MUNICIPAL CRIMINAL LAWCRIMINAL LAW

INTERNATIONALLY AUTHORISED MUNICIPAL INTERNATIONALLY AUTHORISED MUNICIPAL CRIMINAL LAWCRIMINAL LAW

MUNICIPAL CRIMINAL LAW COMMON TO CIVILISED MUNICIPAL CRIMINAL LAW COMMON TO CIVILISED NATIONSNATIONS

INTERNATIONAL COOPERATION IN THE INTERNATIONAL COOPERATION IN THE ADMINISTRATION OF MUNICIPAL CRIMINAL LAWADMINISTRATION OF MUNICIPAL CRIMINAL LAW

INTERNATIONAL CRIMINAL LAW IN THE MATERIAL INTERNATIONAL CRIMINAL LAW IN THE MATERIAL SENSE OF THE WORD SENSE OF THE WORD

SEJARAH DAN SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HPI (1)PERKEMBANGAN HPI (1)

PERKEMBANGAN INTERNATIONAL CRIMESPERKEMBANGAN INTERNATIONAL CRIMES TRIBES = JUST CAUSE (16 M)= KAISAR TRIBES = JUST CAUSE (16 M)= KAISAR

JUSTINIANUSJUSTINIANUS PIRACY = INTERNATIONAL CUSTOMARY LAWPIRACY = INTERNATIONAL CUSTOMARY LAW IMPERIALISME = FRANSISCO DE VITTORIA IMPERIALISME = FRANSISCO DE VITTORIA

(SELF DEFENCE):(SELF DEFENCE): PERANG TDK BOLEH KRN PERBEDAAN AGAMA, PERANG TDK BOLEH KRN PERBEDAAN AGAMA,

PERLUASAN WILAYAH, KEMENANGAN PRIBADI.PERLUASAN WILAYAH, KEMENANGAN PRIBADI. SELF DEFENCE, KERUSAKAN HARUS SELF DEFENCE, KERUSAKAN HARUS

DIMINIMALISIRDIMINIMALISIR DEFINISI AGRESI, BATAS SELF DEFENCE, BATAS DEFINISI AGRESI, BATAS SELF DEFENCE, BATAS

PENGGUNAAN KEKUATAN.PENGGUNAAN KEKUATAN.


HUGO GROTIUS = ON THE WAR AND HUGO GROTIUS = ON THE WAR AND PEACE (1625):PEACE (1625): MRK YG MELAKUKAN PERANG DGN NIAT MRK YG MELAKUKAN PERANG DGN NIAT

TDK BNR LAYAK UTK DITUNTUTTDK BNR LAYAK UTK DITUNTUT MRK YG MELAKUKAN PERANG SEC MRK YG MELAKUKAN PERANG SEC

MELAWAN HUKUM BERTGJAWB ATAS MELAWAN HUKUM BERTGJAWB ATAS AKIBAT YG TIMBULAKIBAT YG TIMBUL

JENDERAL ATAU PRAJURIT YG DPT JENDERAL ATAU PRAJURIT YG DPT MENCEGAH PERANG DPT MENCEGAH PERANG DPT DIPERTGJWBKAN ATAS PERBUATANNYA.DIPERTGJWBKAN ATAS PERBUATANNYA.

SEJARAH PERKEMBANGAN SEJARAH PERKEMBANGAN HPI(3)HPI(3)

- WORLD WAR I = VERSAILES AGREEMENT (PASAL - WORLD WAR I = VERSAILES AGREEMENT (PASAL 227 TENTANG PENUNTUTAN PIDANA DAN 227 TENTANG PENUNTUTAN PIDANA DAN PEMIDANAAN THD PELAKU KEJAHATAN PERANG PEMIDANAAN THD PELAKU KEJAHATAN PERANG TDK BERJALAN)TDK BERJALAN)

1927 LBB = WAR OF AGRESSION1927 LBB = WAR OF AGRESSION PENYUSUNAN KODIFIKASI HUKUM PIDANA PENYUSUNAN KODIFIKASI HUKUM PIDANA

INTERNASIONAL (HASIL KERJA ILC DITERIMA MU PBB THN INTERNASIONAL (HASIL KERJA ILC DITERIMA MU PBB THN 1953)1953)

PENYUSUNAN PENGADILAN PIDANA INTERNASIONALPENYUSUNAN PENGADILAN PIDANA INTERNASIONAL WORLD WAR II = GENOCIDE, CRIMES AGAINST WORLD WAR II = GENOCIDE, CRIMES AGAINST

HUMANITYHUMANITY LONDON AGREEMENT 1942LONDON AGREEMENT 1942 NUREMBERG TRIBUNAL 1945NUREMBERG TRIBUNAL 1945 TOKYO TRIBUNAL 1946 TOKYO TRIBUNAL 1946


NUREMBERG PRICIPLES SEBAGAI NUREMBERG PRICIPLES SEBAGAI PRINSIP-PRINSIP DALAM HPIPRINSIP-PRINSIP DALAM HPI

CONVENTION AGAINST GENOCIDE CONVENTION AGAINST GENOCIDE 19481948

ICTY 1992ICTY 1992 ICTR 1993ICTR 1993 ICC 2002 (STATUTA ROMA 1998)ICC 2002 (STATUTA ROMA 1998)

ASAS-ASAS HPIASAS-ASAS HPI

ASAS HUKUM INTERNASIONALASAS HUKUM INTERNASIONAL PACTA SUNT SERVANDAPACTA SUNT SERVANDA AU DEDERE AU PUNEREAU DEDERE AU PUNERE AU DEDERE AU JUDICAREAU DEDERE AU JUDICARE

ASAS HUKUM NASIONALASAS HUKUM NASIONAL ASAS LEGALITASASAS LEGALITAS ASAS TERRITORIALASAS TERRITORIAL ASAS UNIVERSAL, DLLASAS UNIVERSAL, DLL

KEDUDUKAN HPI DALAM ILMU KEDUDUKAN HPI DALAM ILMU HUKUMHUKUM

SUATU DISIPLIN HUKUM SENDIRISUATU DISIPLIN HUKUM SENDIRI PRAKTIK HUKUM INTERNASIONALPRAKTIK HUKUM INTERNASIONAL PRAKTIK PERJANJIAN INTERNASIONALPRAKTIK PERJANJIAN INTERNASIONAL

MEMILIKI 4 UNSUR (ROMLI):MEMILIKI 4 UNSUR (ROMLI): ASAS HUKUM PIDANA INTERNASIONALASAS HUKUM PIDANA INTERNASIONAL KAIDAH HUKUM PIDANA INTERNASIONALKAIDAH HUKUM PIDANA INTERNASIONAL INSTRUMEN PENEGAKAN HUKUMINSTRUMEN PENEGAKAN HUKUM OBJEK HUKUM PIDANA INTERNASIONAL OBJEK HUKUM PIDANA INTERNASIONAL

PENGERTIAN & UNSURPENGERTIAN & UNSURKEJAHATAN INTERNASIONALKEJAHATAN INTERNASIONAL

M.CHERIF BASSIOUNI:M.CHERIF BASSIOUNI: INTERNATIONAL CRIMES IS ANY INTERNATIONAL CRIMES IS ANY

CONDUCT WHICH IS DESIGNATED AS A CONDUCT WHICH IS DESIGNATED AS A CRIME IN A MULTILATERAL CONVENTION CRIME IN A MULTILATERAL CONVENTION WITH SIGNIFICANT NUMBER OF STATE WITH SIGNIFICANT NUMBER OF STATE PARTIES TO IT, PROVIDED THE PARTIES TO IT, PROVIDED THE INSTRUMENT CONTAINS ONE OF THE TEN INSTRUMENT CONTAINS ONE OF THE TEN PENAL CHARACTERISTICSPENAL CHARACTERISTICS

THE TEN PENAL THE TEN PENAL CHARACTERISTICSCHARACTERISTICS

EXPLICIT RECOGNITION UNDER INTERNATIONAL LAWEXPLICIT RECOGNITION UNDER INTERNATIONAL LAW

IMPLICIT RECOGNITION OF THE PENAL NATUREIMPLICIT RECOGNITION OF THE PENAL NATURE CRIMINALIZATION OF PROSCRIBED CONDUCTCRIMINALIZATION OF PROSCRIBED CONDUCT DUTY OR RIGHT TO PROSECUTEDUTY OR RIGHT TO PROSECUTE DUTY OR RIGHT TO PUNISHDUTY OR RIGHT TO PUNISH DUTY OR RIGHT TO EXTRADATEDUTY OR RIGHT TO EXTRADATE DUTY OR RIGHT TO COOPERATE IN PROSECUTION, DUTY OR RIGHT TO COOPERATE IN PROSECUTION,

PUNISHMENT, ETCPUNISHMENT, ETC ESTABLISHMENT OF CRIMINAL JURISDICTONAL BASISESTABLISHMENT OF CRIMINAL JURISDICTONAL BASIS REFERENCE TO ESTABLISH AN ICCREFERENCE TO ESTABLISH AN ICC ELIMINATION OF THE DEFENSE OF SUPERIOR ORDERSELIMINATION OF THE DEFENSE OF SUPERIOR ORDERS

UNSUR-UNSUR INTERNATIONAL UNSUR-UNSUR INTERNATIONAL CRIMESCRIMES

UNSUR INTERNASIONALUNSUR INTERNASIONAL DIRECT THREAT TO WORLD PEACE AND SECURITYDIRECT THREAT TO WORLD PEACE AND SECURITY INDIRECT THREAT TO WORLD PEACE AND SECURITYINDIRECT THREAT TO WORLD PEACE AND SECURITY SHOCKING THE CONSIENCE OF HUMANITY SHOCKING THE CONSIENCE OF HUMANITY

UNSUR TRANSNASIONALUNSUR TRANSNASIONAL CONDUCT AFFECTING MORE THAN ONE STATECONDUCT AFFECTING MORE THAN ONE STATE CONDUCT INCLUDING OR AFFECTING CITIZENS OF MORE CONDUCT INCLUDING OR AFFECTING CITIZENS OF MORE

THAN ONE STATETHAN ONE STATE MEANS AND METHODES TRANCEND NATIONAL MEANS AND METHODES TRANCEND NATIONAL

BOUNDARIESBOUNDARIES UNSUR NECESSITYUNSUR NECESSITY

COOPERATIONS OF STATES TO ENFORCECOOPERATIONS OF STATES TO ENFORCE

DASAR HUKUM DASAR HUKUM INTERNATIONAL CRIMESINTERNATIONAL CRIMES

INTERNATIONAL CUSTOMARY LAWINTERNATIONAL CUSTOMARY LAW PIRACY, WAR CRIMES, SLAVERYPIRACY, WAR CRIMES, SLAVERY

INTERNATIONAL CONVENTIONSINTERNATIONAL CONVENTIONS HIJACKINGHIJACKING

INTERNATIONAL CONVENTIONS ON INTERNATIONAL CONVENTIONS ON HUMAN RIGHTSHUMAN RIGHTS GENOCIDEGENOCIDE

PERBEDAAN INT CRIMES & PERBEDAAN INT CRIMES & TRANSNATIONAL CRIMESTRANSNATIONAL CRIMES

BASSIOUNI:BASSIOUNI: INTERNATIONAL ELEMENTSINTERNATIONAL ELEMENTS

ROMLI:ROMLI: THE MOST SERIOUS CRIMES OF THE MOST SERIOUS CRIMES OF

INTERNATIONAL CONCERNINTERNATIONAL CONCERN YURISDICTION OF THE ICCYURISDICTION OF THE ICC

22 INTERNATIONAL CRIMES22 INTERNATIONAL CRIMES BASSIOUNI (DRAFT INT CRIMINAL CODE BASSIOUNI (DRAFT INT CRIMINAL CODE

1954) = 143 INTERNATIONAL CONVENTIONS 1954) = 143 INTERNATIONAL CONVENTIONS 1812-1979:1812-1979: AGRESSIONAGRESSION WAR CRIMESWAR CRIMES UNLAWFUL USE OF WEAPONSUNLAWFUL USE OF WEAPONS GENOCIDEGENOCIDE CRIMES AGAINS HUMANITYCRIMES AGAINS HUMANITY APHARTEIDAPHARTEID SLAVERY AND RELATED CRIMESSLAVERY AND RELATED CRIMES TORTURETORTURE

22 INTERNATIONAL CRIMES22 INTERNATIONAL CRIMES UNLAWFUL MEDICAL EXPERIMENTATION UNLAWFUL MEDICAL EXPERIMENTATION

(AS WAR CRIMES)(AS WAR CRIMES) PIRACYPIRACY CRIMES RELATING TO AIR CRIMES RELATING TO AIR

COMMUNICATIONSCOMMUNICATIONS THREAT AND USE OF FORCE AGAINST THREAT AND USE OF FORCE AGAINST

INTERNATIONALLY PROTECTED PERSONSINTERNATIONALLY PROTECTED PERSONS TAKING CIVILIAN HOSTAGESTAKING CIVILIAN HOSTAGES UNLAWFUL USE OF THE MAILUNLAWFUL USE OF THE MAIL DRUG OFFENCESDRUG OFFENCES FALSIFICATION AND COUNTERFEITINGFALSIFICATION AND COUNTERFEITING

22 INTERNATIONAL CRIMES22 INTERNATIONAL CRIMES

THEFT OF NATIONAL AND ARCHEOLOGICAL THEFT OF NATIONAL AND ARCHEOLOGICAL TREASURES (IN TIME OF WAR)TREASURES (IN TIME OF WAR)

BRIBERY OF FOREIGN PUBLIC OFFICIALSBRIBERY OF FOREIGN PUBLIC OFFICIALS INTERFERRENCE WITH SUBMARINE INTERFERRENCE WITH SUBMARINE

CABLESCABLES INTERNATIONAL TRAFFIC IN OBSCENE INTERNATIONAL TRAFFIC IN OBSCENE

PUBLICATIONSPUBLICATIONS THEFT OF NUCLEAR MATERIALSTHEFT OF NUCLEAR MATERIALS CRIMES AGAINTS ENVIRONMENTAL CRIMES AGAINTS ENVIRONMENTAL

PROTECTION PROTECTION

RATIONAE MATERIAE RATIONAE MATERIAE STATUTA ROMASTATUTA ROMA

PASAL 5 AYAT (1):PASAL 5 AYAT (1): GENOCIDEGENOCIDE CRIMES AGAINST HUMANITYCRIMES AGAINST HUMANITY WAR CRIMESWAR CRIMES AGRESSIONAGRESSION

AYAT 2:AYAT 2: TERHADAP AGRESI, MAHKAMAH AKAN TERHADAP AGRESI, MAHKAMAH AKAN

MELAKSANAKAN YRUISDIKSI SETELAH SUATU MELAKSANAKAN YRUISDIKSI SETELAH SUATU KETENTUAN TENTANG DEFINISI AGRESI KETENTUAN TENTANG DEFINISI AGRESI DITENTUKAN (Pasal 121 dan 123)DITENTUKAN (Pasal 121 dan 123)

SUBJEK HUKUM DALAM HPISUBJEK HUKUM DALAM HPI• INDIVIDU:

– BAGIAN DARI REZIM YANG BERKUASA– BAGIAN DARI GERAKAN/KELOMPOK

PEMBERONTAK DALAM SATU NEGARA

• BERDASARKAN: – PRAKTIK PENGADILAN AD HOC– PASAL 1 DAN PASAL 25 AYAT (1)

STATUTA ROMA

PERTANGGUNGJAWABANPERTANGGUNGJAWABAN• INDIVIDU = PERTANGGUNGJAWABAN

PIDANA• NEGARA =

• KEWAJIBAN MENGADILI SETIAP PELAKU KEJAHATAN INTERNASIONAL

• KEWAJIBAN BEKERJASAMA PENUH DALAM PENEGAKAN HUKUM PIDANA INTERNASIONAL

• KEWAJIBAN TERHADAP VICTIMS COMPENSATION

PENEGAKAN HUKUM DALAM HPIPENEGAKAN HUKUM DALAM HPI

INTERNATIONAL MILITARY TRIBUNALINTERNATIONAL MILITARY TRIBUNAL– DASAR PEMBENTUKAN: LONDON AGREEMENT 8 DASAR PEMBENTUKAN: LONDON AGREEMENT 8

AGUSTUS 1945AGUSTUS 1945– KARAKTERISTIK: KARAKTERISTIK:

– MILITERMILITER– INTERNASIONALINTERNASIONAL– AD HOCAD HOC

– RATIONAE MATERIAE:RATIONAE MATERIAE:– CRIMES AGAINST PEACECRIMES AGAINST PEACE– WAR CRIMESWAR CRIMES– CRIMES AGAINST HUMANITYCRIMES AGAINST HUMANITY


INTERNATIONAL MILITARY TRIBUNAL INTERNATIONAL MILITARY TRIBUNAL FOR THE FAR EAST : TOKYOFOR THE FAR EAST : TOKYO– DASAR PEMBENTUKAN: PROKLAMASI DASAR PEMBENTUKAN: PROKLAMASI

JEND. MAC ARTHURJEND. MAC ARTHUR– KARAKTERISTIK = NUREMBERG TRIALKARAKTERISTIK = NUREMBERG TRIAL– RATIONAE MATERIAE:RATIONAE MATERIAE:

CRIMES AGAINST PEACECRIMES AGAINST PEACE

CONVENTIONAL WAR CRIMESCONVENTIONAL WAR CRIMES

CRIMES AGAINST HUMANITY CRIMES AGAINST HUMANITY

NUREMBERG PRINCIPLESNUREMBERG PRINCIPLESTIAP ORANG YANG MELAKUKAN SUATU TIAP ORANG YANG MELAKUKAN SUATU PERBUATAN YANG MERUPAKAN KEJAHATAN PERBUATAN YANG MERUPAKAN KEJAHATAN BERDASARKAN HUKUM INTERNASIONAL BERDASARKAN HUKUM INTERNASIONAL BERTANGGUNGJAWAB ATAS PERBUATANNYA DAN BERTANGGUNGJAWAB ATAS PERBUATANNYA DAN DAPAT DIHUKUMDAPAT DIHUKUMFAKTA BAHWA HUKUM NASIONAL TIDAK FAKTA BAHWA HUKUM NASIONAL TIDAK MENGANCAM DENGAN PIDANA ATAS PERBUATAN MENGANCAM DENGAN PIDANA ATAS PERBUATAN YANG MERUPAKAN KEJAHATAN MENURUT HUKUM YANG MERUPAKAN KEJAHATAN MENURUT HUKUM INTERNASIONAL TIDAKLAH MEMBEBASKAN INTERNASIONAL TIDAKLAH MEMBEBASKAN ORANG YANG MELAKUKAN PERBUATAN ITU DARI ORANG YANG MELAKUKAN PERBUATAN ITU DARI TANGGUNG JAWAB MENURUT HUKUM TANGGUNG JAWAB MENURUT HUKUM INTERNASIONALINTERNASIONAL

NUREMBERG PRINCIPLESNUREMBERG PRINCIPLESFAKTA BAHWA ORANG YANG FAKTA BAHWA ORANG YANG MELAKUKAN PERBUATAN YANG MELAKUKAN PERBUATAN YANG MERUPAKAN KEJAHATAN MENURUT MERUPAKAN KEJAHATAN MENURUT HUKUM INTERNASIONAL BERTINDAK HUKUM INTERNASIONAL BERTINDAK SEBAGAI KEPALA NEGARA ATAU SEBAGAI KEPALA NEGARA ATAU PEJABAT PEMERINTAH YANG PEJABAT PEMERINTAH YANG BERTANGGUNGJAWAB, TIDAK BERTANGGUNGJAWAB, TIDAK MEMBEBASKAN DIA DARI MEMBEBASKAN DIA DARI TANGGUNGJAWAB MENURUT HUKUM TANGGUNGJAWAB MENURUT HUKUM INTERNASIONALINTERNASIONAL

NUREMBERG PRINCIPLESNUREMBERG PRINCIPLES

FAKTA BAHWA ORANG TERSEBUT FAKTA BAHWA ORANG TERSEBUT MELAKUKAN PERBUATAN ITU UNTUK MELAKUKAN PERBUATAN ITU UNTUK MELAKSANAKAN PERINTAH DARI MELAKSANAKAN PERINTAH DARI PEMERINTAHANNYA ATAU ATASAN, PEMERINTAHANNYA ATAU ATASAN, TIDAKLAH MEMBEBASKAN DIA DARI TIDAKLAH MEMBEBASKAN DIA DARI TANGGUNGJAWAB MENURUT HUKUM TANGGUNGJAWAB MENURUT HUKUM INTERNASIONAL, ASAL SUATU INTERNASIONAL, ASAL SUATU PILIHAN MORAL DALAM KENYATAAN PILIHAN MORAL DALAM KENYATAAN MUNGKIN DIBERIKAN KEPADANYAMUNGKIN DIBERIKAN KEPADANYA

NUREMBERG PRINCIPLESNUREMBERG PRINCIPLES

SETIAP ORANG YANG DIDAKWA SETIAP ORANG YANG DIDAKWA MELAKUKAN KEJAHATAN MENURUT MELAKUKAN KEJAHATAN MENURUT HUKUM INTERNASIONAL MEMPUNYAI HUKUM INTERNASIONAL MEMPUNYAI HAK UNTUK MENDAPATKAN HAK UNTUK MENDAPATKAN PERADILAN YANG ADIL PERADILAN YANG ADIL BERDASARKAN FAKTA DAN HUKUMBERDASARKAN FAKTA DAN HUKUM

NUREMBERG PRINCIPLESNUREMBERG PRINCIPLESKEJAHATAN-KEJAHATAN BERIKUT INI DAPAT KEJAHATAN-KEJAHATAN BERIKUT INI DAPAT DIHUKUM MENURUT HUKUM INTERNASIONAL:DIHUKUM MENURUT HUKUM INTERNASIONAL:

– KEJAHATAN TERHADAP PERDAMAIAN (JUS AD BELLUM)KEJAHATAN TERHADAP PERDAMAIAN (JUS AD BELLUM)– KEJAHATAN PERANG (JUS IN BELLO)KEJAHATAN PERANG (JUS IN BELLO)– KEJAHATAN TERHADAP KEMANUSIAANKEJAHATAN TERHADAP KEMANUSIAAN

KETERLIBATAN DALAM PELAKSANAAN SUATU KETERLIBATAN DALAM PELAKSANAAN SUATU KEJAHATAN SEBAGAIMANA TERSEBUT DIATAS KEJAHATAN SEBAGAIMANA TERSEBUT DIATAS ADALAH SUATU KEJAHATAN MENURUT HUKUM ADALAH SUATU KEJAHATAN MENURUT HUKUM INTERNASIONALINTERNASIONAL


DIRECT LAW ENFORCEMENT SYSTEM:DIRECT LAW ENFORCEMENT SYSTEM: MAHKAMAH AD HOC INTERNASIONAL:MAHKAMAH AD HOC INTERNASIONAL:

• NUREMBERG, TOKYO, ICTY, ICTRNUREMBERG, TOKYO, ICTY, ICTR INTERNATIONAL CRIMINAL COURT (ICC)INTERNATIONAL CRIMINAL COURT (ICC)

INDIRECT LAW ENFORCEMENT INDIRECT LAW ENFORCEMENT SYSTEM:SYSTEM: PENGADILAN NASIONALPENGADILAN NASIONAL HYBRID MODEL:HYBRID MODEL:

• SIERRA LEONNE, CAMBODIA, TIMOR LESTESIERRA LEONNE, CAMBODIA, TIMOR LESTE


INTERNATIONAL CRIMINAL TRIBUNAL FOR THE INTERNATIONAL CRIMINAL TRIBUNAL FOR THE FORMER YUGOSLAVIA (DEN HAAG)FORMER YUGOSLAVIA (DEN HAAG)

MEKANISME PEMBENTUKAN: RESOLUSI DK-PBB MEKANISME PEMBENTUKAN: RESOLUSI DK-PBB TAHUN 1993TAHUN 1993

KARAKTERISTIK:KARAKTERISTIK: AD HOCAD HOC PRIMACIPRIMACI

RATIONAE MATERIAE:RATIONAE MATERIAE: GENOCIDEGENOCIDE CRIMES AGAINST HUMANITYCRIMES AGAINST HUMANITY GRAVE BREACHES OF GENEVA CONVENTIONGRAVE BREACHES OF GENEVA CONVENTION WAR CRIMES (VIOLATION OF THE LAWS AND CUSTOMS OF WAR CRIMES (VIOLATION OF THE LAWS AND CUSTOMS OF

WAR)WAR)


INTERNATIONAL CRIMINAL TRIBUNAL FOR RWANDA INTERNATIONAL CRIMINAL TRIBUNAL FOR RWANDA (ARUSHA, TANZANIA)(ARUSHA, TANZANIA)

MEKANISME PEMBENTUKAN: DK-PBB, 1994MEKANISME PEMBENTUKAN: DK-PBB, 1994 RATIONAE MATERIAE:RATIONAE MATERIAE:

GENOCIDEGENOCIDE VIOLATION OF COMMON ARTICLE OF THE GENEVA VIOLATION OF COMMON ARTICLE OF THE GENEVA

CONVENTION 1949, AND ADDITIONAL PROTOCOL 1977CONVENTION 1949, AND ADDITIONAL PROTOCOL 1977 CRIMES AGAINST HUMANITYCRIMES AGAINST HUMANITY

RATIONAE TERRITORIAE:RATIONAE TERRITORIAE: RWANDA 1994RWANDA 1994 BEBERAPA NEGARA TETANGGANYABEBERAPA NEGARA TETANGGANYA

International Criminal CourtInternational Criminal Court LEGAL SPIRIT:LEGAL SPIRIT: GENERAL:GENERAL:

SEMANGAT UNIVERSAL UNTUK MENGAMANKAN SEMANGAT UNIVERSAL UNTUK MENGAMANKAN PENGHORMATAN TERHADAP HAM DAN PENGHORMATAN TERHADAP HAM DAN KEBEBASAN DASARKEBEBASAN DASAR

SPECIFIC:SPECIFIC: TO ACHIEVE JUSTICE FOR ALLTO ACHIEVE JUSTICE FOR ALL MENGAKHIRI IMPUNITYMENGAKHIRI IMPUNITY MEMBANTU MENGAKHIRI KONFLIKMEMBANTU MENGAKHIRI KONFLIK MEMPERBAIKI KELEMAHAN MAHKAMAH AD HOCMEMPERBAIKI KELEMAHAN MAHKAMAH AD HOC MENGAMBIL ALIH PENGADILAN NASIONAL MENGAMBIL ALIH PENGADILAN NASIONAL EFFECTIVE DETERRENCEEFFECTIVE DETERRENCE

YURISDIKSI ICC SEBAGAI YURISDIKSI ICC SEBAGAI LEGAL PARAMETERLEGAL PARAMETER

RATIONE MATERIAE:RATIONE MATERIAE: BERKAITAN DENGAN POKOK PERKARABERKAITAN DENGAN POKOK PERKARA

RATIONE TEMPORIS:RATIONE TEMPORIS: BERKAITAN DENGAN WAKTUBERKAITAN DENGAN WAKTU

RATIONE LOCI:RATIONE LOCI: YURISDIKSI TERITORIALYURISDIKSI TERITORIAL

RATIONE PERSONAE:RATIONE PERSONAE: YURISDIKSI PERSONAL/INDIVIDUALYURISDIKSI PERSONAL/INDIVIDUAL

RATIONAE MATERIAERATIONAE MATERIAE

PASAL 5 AYAT (1) STATUTA ROMA:PASAL 5 AYAT (1) STATUTA ROMA: THE CRIMES OF GENOCIDETHE CRIMES OF GENOCIDE CRIMES AGAINST HUMANITYCRIMES AGAINST HUMANITY WAR CRIMESWAR CRIMES THE CRIMES OF AGRRESSIONTHE CRIMES OF AGRRESSION

PASAL 5 AYAT (2):PASAL 5 AYAT (2): KHUSUS AGRESI PENGADILAN AKAN KHUSUS AGRESI PENGADILAN AKAN

MENETAPKAN YURISDIKSINYA SETELAH MENETAPKAN YURISDIKSINYA SETELAH ADA KESEPAKATAN TENTANG DEFINISI.ADA KESEPAKATAN TENTANG DEFINISI.

RATIONAE TEMPORISRATIONAE TEMPORIS

PASAL 11 AYAT (1) DAN PASAL 24 STATUTA PASAL 11 AYAT (1) DAN PASAL 24 STATUTA ROMA:ROMA: HANYA TERHADAP KEJAHATAN SEBAGAIMANA HANYA TERHADAP KEJAHATAN SEBAGAIMANA

DIATUR DALAM PASAL 5 STATUTA YANG TERJADI DIATUR DALAM PASAL 5 STATUTA YANG TERJADI SETELAH STATUTA BERLAKU (ASAS LEGALITAS)SETELAH STATUTA BERLAKU (ASAS LEGALITAS)

PENGECUALIAN:PENGECUALIAN: PASAL 12 AYAT (3) DAN 11 AYAT (2): PERNYATAAN PASAL 12 AYAT (3) DAN 11 AYAT (2): PERNYATAAN

AD HOC DARI SUATU NEGARA MENERIMA AD HOC DARI SUATU NEGARA MENERIMA YURISDIKSI ICC UNTUK PERISTIWA YANG YURISDIKSI ICC UNTUK PERISTIWA YANG DILAKUKAN DI MASA LAMPAUDILAKUKAN DI MASA LAMPAU

RATIONAE LOCIRATIONAE LOCI

PASAL 12 AYAT (2) (A) STATUTA ROMAPASAL 12 AYAT (2) (A) STATUTA ROMA YANG TERJADI DI WILAYAH NEGARA YANG TERJADI DI WILAYAH NEGARA

PESERTAPESERTA YANG TERJADI DI WILAYAH NEGARA YANG YANG TERJADI DI WILAYAH NEGARA YANG

MENERIMA YURISDIKSI SECARA AD HOCMENERIMA YURISDIKSI SECARA AD HOC YANG TERJADI DI WILAYAH YANG YANG TERJADI DI WILAYAH YANG

DITENTUKAN OLEH DEWAN KEAMANAN DITENTUKAN OLEH DEWAN KEAMANAN TERITORIAL, ATAU WILAYAH YANG TERITORIAL, ATAU WILAYAH YANG DIPERLUAS DIPERLUAS

RATIONAE PERSONAERATIONAE PERSONAE

PASAL 12 AYAT (2) (B) STATUTA ROMAPASAL 12 AYAT (2) (B) STATUTA ROMA WARGA NEGARA DARI NEGARA PESERTAWARGA NEGARA DARI NEGARA PESERTA WARGA NEGARA DARI NEGARA YANG MENERIMA WARGA NEGARA DARI NEGARA YANG MENERIMA

YURISDIKSI SECARA ADHOCYURISDIKSI SECARA ADHOC

IRRELEVANCE OF OFFICIAL CAPACITY:IRRELEVANCE OF OFFICIAL CAPACITY: PASAL 27 STATUTA ROMA: TANPA MEMBEDAKAN PASAL 27 STATUTA ROMA: TANPA MEMBEDAKAN

KAPASITAS SEBAGAI PEJABAT NEGARA ATAU KAPASITAS SEBAGAI PEJABAT NEGARA ATAU PEMERINTAHAN, TERMASUK IMUNITAS PEMERINTAHAN, TERMASUK IMUNITAS MENURUT HUKUM INTERNASIONALMENURUT HUKUM INTERNASIONAL

RATIONAE PERSONAERATIONAE PERSONAE

PASAL 28 STATUTA ROMA:PASAL 28 STATUTA ROMA: RESPONSIBILITY OF COMMANDERS AND RESPONSIBILITY OF COMMANDERS AND

OTHER SUPERIORSOTHER SUPERIORS PENGECUALIAN PASAL 26 STATUTA:PENGECUALIAN PASAL 26 STATUTA:

MAHKAMAH TIDAK MEMPUNYAI MAHKAMAH TIDAK MEMPUNYAI WEWENANG UNTUK MENGADILI PELAKU WEWENANG UNTUK MENGADILI PELAKU YANG MASIH DIBAWAH USIA 18 TAHUN YANG MASIH DIBAWAH USIA 18 TAHUN KETIKA KEJAHATAN YANG DITUDUHKAN KETIKA KEJAHATAN YANG DITUDUHKAN DILAKUKANDILAKUKAN

ADMISSIBILITY ICCADMISSIBILITY ICC

PASAL 17 AYAT (1) STATUTA ROMA, SUATU PASAL 17 AYAT (1) STATUTA ROMA, SUATU KASUS TIDAK DAPAT DITERIMA BILA:KASUS TIDAK DAPAT DITERIMA BILA: SEDANG DISIDIK DAN DITUNTUT OLEH NEGARA SEDANG DISIDIK DAN DITUNTUT OLEH NEGARA

YANG MEMPUNYAI YURISDIKSIYANG MEMPUNYAI YURISDIKSI KASUS TELAH DISIDIK OLEH NEGARA TERSEBUT, KASUS TELAH DISIDIK OLEH NEGARA TERSEBUT,

DAN DIPUTUSKAN UNTUK TIDAK MENUNTUT SI DAN DIPUTUSKAN UNTUK TIDAK MENUNTUT SI PELAKUPELAKU

PELAKU TELAH DIADILI UNTUK KASUS PELAKU TELAH DIADILI UNTUK KASUS TERSEBUTTERSEBUT

KASUS TERSEBUT TIDAK CUKUP GAWAT UNTUK KASUS TERSEBUT TIDAK CUKUP GAWAT UNTUK MEBERIKAN PEMBENARAN LANGKAH LANJUTMEBERIKAN PEMBENARAN LANGKAH LANJUT

PENGECUALIAN TERHADAP PENGECUALIAN TERHADAP ADMISSIBILITY ICCADMISSIBILITY ICC

PASAL 17 AYAT (1) STATUTA ROMA:PASAL 17 AYAT (1) STATUTA ROMA: BILA NEGARA TERSEBUT UNWILLING ATAU BILA NEGARA TERSEBUT UNWILLING ATAU

UNABLEUNABLE BILA KEPUTUSAN TIDAK MENUNTUT KARENA BILA KEPUTUSAN TIDAK MENUNTUT KARENA

UNWILLING ATAU UNABLEUNWILLING ATAU UNABLE BILA PENGADILAN YANG TERJADI ADALAH BILA PENGADILAN YANG TERJADI ADALAH

PERADILAN PERADILAN SHAM PROCEEDINGSHAM PROCEEDING • UNTUK MELINDUNGI PELAKU DARI YURISDIKSI ICCUNTUK MELINDUNGI PELAKU DARI YURISDIKSI ICC• PROSES PERADILAN TIDAK INDEPENDENT DAN TIDAK PROSES PERADILAN TIDAK INDEPENDENT DAN TIDAK

MERDEKAMERDEKA

PENGERTIAN UNWILLINGPENGERTIAN UNWILLING

PASAL 17 AYAT (2) STATUTA ROMA:PASAL 17 AYAT (2) STATUTA ROMA: PROSES PERADILAN YANG TELAH ATAU PROSES PERADILAN YANG TELAH ATAU

SEDANG DILAKUKAN ATAU DIPUTUSKAN SEDANG DILAKUKAN ATAU DIPUTUSKAN BERTUJUAN MELINDUNGI PELAKU DARI BERTUJUAN MELINDUNGI PELAKU DARI PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA,PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA,

TERDAPATNYA UNJUST DELAY,TERDAPATNYA UNJUST DELAY, PROSES PERADILAN TIDAK PROSES PERADILAN TIDAK

DILAKSANAKAN SECARA MERDEKA DAN DILAKSANAKAN SECARA MERDEKA DAN TIDAK MEMIHAKTIDAK MEMIHAK

PENGERTIAN UNABLEPENGERTIAN UNABLE

PASAL 17 AYAT (3) STATUTA ROMA:PASAL 17 AYAT (3) STATUTA ROMA: APABILA ICC MEMPERTIMBANGKAN APABILA ICC MEMPERTIMBANGKAN

BAHWA TERJADI KEGAGALAN SECARA BAHWA TERJADI KEGAGALAN SECARA MENYELURUH ATAU SUBTANSIAL ATAU MENYELURUH ATAU SUBTANSIAL ATAU KETIADAAN/KETIDAKSEDIAAN SISTEM KETIADAAN/KETIDAKSEDIAAN SISTEM PENGADILAN NASIONAL UNTUK PENGADILAN NASIONAL UNTUK MENEMUKAN TERSANGKA ATAU BUKTI-MENEMUKAN TERSANGKA ATAU BUKTI-BUKTI DAN KESAKSIAN ATAU TIDAK BUKTI DAN KESAKSIAN ATAU TIDAK MAMPU UNTUK MENYELENGGARAKAN MAMPU UNTUK MENYELENGGARAKAN PROSES PERADILANPROSES PERADILAN

ASAS DALAM STATUTA ROMAASAS DALAM STATUTA ROMA

NULLUM CRIMEN SINE LEGENULLUM CRIMEN SINE LEGE NOELA POENA SINE LEGENOELA POENA SINE LEGE NON RETROAKTIFNON RETROAKTIF ASAS PELENGKAPASAS PELENGKAP NON LIMITATIFNON LIMITATIF

Commanders/Superiors Commanders/Superiors ResponsibilityResponsibility

Pertanggungjawaban pidana dari seorang Pertanggungjawaban pidana dari seorang komandan militer atau atasan sipil komandan militer atau atasan sipil terhadap kejahatan yang dilakukan oleh terhadap kejahatan yang dilakukan oleh bawahannyabawahannya

2 Bentuk:2 Bentuk: Direct command responsibility = actus reus Direct command responsibility = actus reus

(Pasal 55 KUHP)(Pasal 55 KUHP) Indirect command responsibility = omisionis Indirect command responsibility = omisionis

(failure to act)(failure to act)

Doktrin Commanders Doktrin Commanders ResponsibilityResponsibility

SunTzu (500 BC), The Art of War:SunTzu (500 BC), The Art of War: When troops flee, are insubordinate, When troops flee, are insubordinate,

distressed, collapse in disorde or are routed, it distressed, collapse in disorde or are routed, it is the fault of the general.None of these can is the fault of the general.None of these can be attributed to natural causesbe attributed to natural causes

Napoleon Bonaparte:Napoleon Bonaparte: There are no bad regiments, they are only There are no bad regiments, they are only

bad colonelsbad colonels


Dekrit King Charles VII Perancis (1439):Dekrit King Charles VII Perancis (1439): The King orders that each captain or lieutenant be The King orders that each captain or lieutenant be

held responsible for the abuses, ills and offences by held responsible for the abuses, ills and offences by members of his company, and as soon as he receives members of his company, and as soon as he receives any complaint concerning any such misdeed or any complaint concerning any such misdeed or abuse, he brings the offender to justice so that the abuse, he brings the offender to justice so that the said offender be punished in a manner commensurate said offender be punished in a manner commensurate with his offence. If he fails to do so or covers up the with his offence. If he fails to do so or covers up the misdeed or delays taking action, or if he, because of misdeed or delays taking action, or if he, because of his negligence or otherwise, the offender escapes and his negligence or otherwise, the offender escapes and thus evades punishment, the captain shall be deemed thus evades punishment, the captain shall be deemed responsible for the offence as if he had committed it responsible for the offence as if he had committed it himself and be punished…himself and be punished…


Hugo Grotius (De Jure Belli Ac Pacis, 1615):Hugo Grotius (De Jure Belli Ac Pacis, 1615): We must accept the principle that he who knows of a We must accept the principle that he who knows of a

crime, and is able and bound to prevent it, and fails to crime, and is able and bound to prevent it, and fails to do so, himself commits a crime do so, himself commits a crime

Articles of War dari King Gustavus Adolpus Articles of War dari King Gustavus Adolpus (Swedia, tahun 1621):(Swedia, tahun 1621): No Colonel of Captain shall command his soldiers to No Colonel of Captain shall command his soldiers to

do any unlawful thing, which who so does, shall be do any unlawful thing, which who so does, shall be punished according to the discretion of the Judgespunished according to the discretion of the Judges

Commanders Responsibility Dalam Commanders Responsibility Dalam Instrumen Hukum Internasional Instrumen Hukum Internasional

Konvensi Den Haag 1907, Pasal 3:Konvensi Den Haag 1907, Pasal 3: A belligerent party which violates the A belligerent party which violates the

provisions of the said regulations, shall, if the provisions of the said regulations, shall, if the case demands, be liable to pay case demands, be liable to pay compensation. It shall be responsible for all compensation. It shall be responsible for all acts committed by persons forming part of its acts committed by persons forming part of its armed forcesarmed forces

Commanders Responsibility Dalam Commanders Responsibility Dalam Instrumen Hukum InternasionalInstrumen Hukum Internasional

Protokol Tambahan I Tahun 1977, Pasal 86 ayat Protokol Tambahan I Tahun 1977, Pasal 86 ayat (2):(2): The fact that breach of the Conventions or of this The fact that breach of the Conventions or of this

Protocol was committed by a subordinate does not Protocol was committed by a subordinate does not absolve his superiors from penal or disciplinary absolve his superiors from penal or disciplinary responsibility, as the case may be, if they knew, or responsibility, as the case may be, if they knew, or had information which should have enabled them to had information which should have enabled them to conclude in the circumstances at the time, that he conclude in the circumstances at the time, that he was committing or was going to commit such breach was committing or was going to commit such breach and if they did not take all feasible measures within and if they did not take all feasible measures within their power to prevent or repress the breachtheir power to prevent or repress the breach

Commanders Responsibility Dalam Commanders Responsibility Dalam Instrumen Hukum InternasionalInstrumen Hukum Internasional

Statuta ICTY Pasal 7 dan Statuta ICTR Pasal 6:Statuta ICTY Pasal 7 dan Statuta ICTR Pasal 6: A person who planned, instigated, ordered, committed A person who planned, instigated, ordered, committed

or otherwise aided and abetted in the planning, or otherwise aided and abetted in the planning, preparation or execution of a crime referred to art 2-5, preparation or execution of a crime referred to art 2-5, shall be individually responsible for the crime.shall be individually responsible for the crime.

The fact that any of the acts referred to in art 2-5 was The fact that any of the acts referred to in art 2-5 was committed by a subordinate does not relieve his committed by a subordinate does not relieve his superior of criminal responsibility if he know or had superior of criminal responsibility if he know or had reason to know that the subordinate was about to reason to know that the subordinate was about to commit such acts or had done so, and the superior commit such acts or had done so, and the superior failed to take the necessary and reasonable failed to take the necessary and reasonable measures to prevent suc acts or to punish the measures to prevent suc acts or to punish the perpetrators thereof.perpetrators thereof.

Pasal 28 Statuta Roma:Pasal 28 Statuta Roma:a. military commander or person effectively acting as a. military commander or person effectively acting as military commander;military commander;

-knew, or owing to the circumstances at the time, -knew, or owing to the circumstances at the time, should have known,should have known,-failed to take all necessary and reasonable -failed to take all necessary and reasonable

measures within his/her power to prevent or repress measures within his/her power to prevent or repress their their commision or to submit the matter to the commision or to submit the matter to the competent competent authorities for investigation and authorities for investigation and prosecution prosecution b. superior:b. superior:

-knew, or consiously disregarded information which -knew, or consiously disregarded information which clearly indicated,clearly indicated,- the crime concerned activities that were within the - the crime concerned activities that were within the effective responsibility and control of the superior effective responsibility and control of the superior

Commanders Responsibility Dalam Commanders Responsibility Dalam Praktik Hukum InternasionalPraktik Hukum Internasional

The High Command Case: Strict LiabilityThe High Command Case: Strict Liability Jenderal Tomaguci Yamashita: Gubernur Militer Jenderal Tomaguci Yamashita: Gubernur Militer

Jepang di Filipina bertanggungjawab karena peristiwa Jepang di Filipina bertanggungjawab karena peristiwa yang bersifat meluasyang bersifat meluas

Direktur Pabrik di Rwanda: Civilian AuthoritiesDirektur Pabrik di Rwanda: Civilian Authorities Pembunuhan tawanan di penjara Bosnia (ICTY): Pembunuhan tawanan di penjara Bosnia (ICTY):

De facto CommanderDe facto Commander Kasus My Lai (US Military Court): komandan Kasus My Lai (US Military Court): komandan

tidak harus melihat sendiri peristiwa itu tidak harus melihat sendiri peristiwa itu dilakukan, Pasal 86 ayat 2 Protokol Tambahan1dilakukan, Pasal 86 ayat 2 Protokol Tambahan1

Syarat commanders/superiors Syarat commanders/superiors ResponsibilityResponsibility

Ada hubungan atasan-bawahanAda hubungan atasan-bawahan Memiliki kontrol terhadap bawahanMemiliki kontrol terhadap bawahan Memiliki kewenangan untuk mengambil Memiliki kewenangan untuk mengambil

tindakan tindakan Mengetahui, atau seharusnya mengetahuiMengetahui, atau seharusnya mengetahui Gagal mengambil tindakan untuk Gagal mengambil tindakan untuk

mencegah,menghentikan atau membawa mencegah,menghentikan atau membawa pelaku ke pengadilanpelaku ke pengadilan

PENGADILAN HAMPENGADILAN HAM

SEJARAH PEMBENTUKAN DAN DASAR SEJARAH PEMBENTUKAN DAN DASAR HUKUM:HUKUM: REFORMASI (PERLINDUNGAN HAM SBG REFORMASI (PERLINDUNGAN HAM SBG

PRIMARY TRIGGER FACTOR)PRIMARY TRIGGER FACTOR) PERISTIWA SETELAH JAJAK PENDAPAT DI PERISTIWA SETELAH JAJAK PENDAPAT DI

TIMTIMTIMTIM TAP MPR NO XVII/MPR/1998 – HAMTAP MPR NO XVII/MPR/1998 – HAM AMANDEMEN UUD 1945 (PASAL 28 A-J)AMANDEMEN UUD 1945 (PASAL 28 A-J) UU NOMOR 39 TAHUN 1999 – HAMUU NOMOR 39 TAHUN 1999 – HAM PERPU NOMOR 1 TAHUN 1999PERPU NOMOR 1 TAHUN 1999 UU NOMOR 26 TAHUN 2000 – PERADILAN HAMUU NOMOR 26 TAHUN 2000 – PERADILAN HAM

PENGADILAN HAM ADHOCPENGADILAN HAM ADHOC

PASAL 43 UU NOMOR : 26 TAHUN 2000PASAL 43 UU NOMOR : 26 TAHUN 2000 KEPPRES NO: 53 TAHUN 2001KEPPRES NO: 53 TAHUN 2001

PENGADILAN HAM ADHOC UTK PENGADILAN HAM ADHOC UTK PERISTIWA TIM-TIM DAN TANJUNG PRIOK PERISTIWA TIM-TIM DAN TANJUNG PRIOK

YURISDIKSI TERLALU LUASYURISDIKSI TERLALU LUAS KEPPRES NO : 96 TAHUN 2001KEPPRES NO : 96 TAHUN 2001

PELANGGARAN HAM DI LIQUICA, DILI, PELANGGARAN HAM DI LIQUICA, DILI, SOAE BULAN APRIL-SEPTEMBER 1999SOAE BULAN APRIL-SEPTEMBER 1999

PELANGGARAN HAM TJ PRIOK SEPT 1984PELANGGARAN HAM TJ PRIOK SEPT 1984

YURISDIKSI MATERIAEYURISDIKSI MATERIAE

PASAL 7 UU NO: 26 TAHUN 2000:PASAL 7 UU NO: 26 TAHUN 2000: KEJAHATAN GENOSIDAKEJAHATAN GENOSIDA KEJAHATAN TERHADAP KEMANUSIAANKEJAHATAN TERHADAP KEMANUSIAAN

SAMA DGN STATUTA ROMASAMA DGN STATUTA ROMA KECUALI :KECUALI :

KEJAHATAN PERANGKEJAHATAN PERANG AGRESIAGRESI PASAL 7 HURUF K STATUTA ROMAPASAL 7 HURUF K STATUTA ROMA

HUKUM ACARAHUKUM ACARA

KUHAP, DGN PERBEDAAN:KUHAP, DGN PERBEDAAN: PENYELIDIKAN OLEH KOMNAS HAMPENYELIDIKAN OLEH KOMNAS HAM PENYIDIKAN OLEH JAKSA AGUNGPENYIDIKAN OLEH JAKSA AGUNG PENUNTUTAN OLEH JAKSA AGUNGPENUNTUTAN OLEH JAKSA AGUNG JANGKA WAKTU PENYIDIKAN, PENUNTUTAN JANGKA WAKTU PENYIDIKAN, PENUNTUTAN

DAN PERSIDANGANDAN PERSIDANGAN JANGKA WAKTU PENAHANAN LBH LAMAJANGKA WAKTU PENAHANAN LBH LAMA MAJELIS HAKIM 5 ORGMAJELIS HAKIM 5 ORG TIDAK ADA DALUARSATIDAK ADA DALUARSA

PERBEDAAN DGN ICCPERBEDAAN DGN ICC YURISDIKSI MATERIAEYURISDIKSI MATERIAE ASAS RETROAKTIFASAS RETROAKTIF PIDANA MATIPIDANA MATI PRINSIP PIDANA MINIMUM KHUSUSPRINSIP PIDANA MINIMUM KHUSUS PRAPERADILANPRAPERADILAN JANGKA WAKTU PEMERIKSAAN DAN JANGKA WAKTU PEMERIKSAAN DAN

PENAHANANPENAHANAN HUKUM ACARAHUKUM ACARA ELEMENTS OF CRIMES ELEMENTS OF CRIMES UPAYA HUKUMUPAYA HUKUM

hukum pidana internasional

Documents