pengertian, fungsi, dan tujuan al-qur'an

40
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesungguhnya segala sesuatu yang diciptakan Allah SWT itu tidak ada yang sia-sia, dan segala sesuatu yang diciptakan Allah SWT pasti mempunyai definisi dan tujuan untuk apa mereka diciptakan, begitu juga sama halnya dengan Al-Qur’an yang diturunkan oleh Allah SWT kepada baginda Rasulullah SAW pasti mempunyai definisi, fungsi dan juga tujuan. Banyak sekali perbedaan-perbedaan pendapat dari para ulama dan pakar-pakar mengenai definisi Al-Qur’an baik secara etimologi maupun terminologi. Tapi pada kesimpulannya Al-Qur’an merupakan wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada baginda Rasulullah SAW, yaitu Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril As, yang di situ Al-Qur’an merupakan kitab suci bagi umat Islam yang resmi. Sama halnya seperti Nashrani dengan Injilnya ataupun Yahudi dengan Tauratnya. 1

Upload: rachel-taylor

Post on 28-Dec-2015

3.075 views

Category:

Documents


63 download

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sesungguhnya segala sesuatu yang diciptakan Allah SWT itu tidak ada

yang sia-sia, dan segala sesuatu yang diciptakan Allah SWT pasti mempunyai

definisi dan tujuan untuk apa mereka diciptakan, begitu juga sama halnya dengan

Al-Qur’an yang diturunkan oleh Allah SWT kepada baginda Rasulullah SAW

pasti mempunyai definisi, fungsi dan juga tujuan.

Banyak sekali perbedaan-perbedaan pendapat dari para ulama dan pakar-

pakar mengenai definisi Al-Qur’an baik secara etimologi maupun terminologi.

Tapi pada kesimpulannya Al-Qur’an merupakan wahyu Allah SWT yang

diturunkan kepada baginda Rasulullah SAW, yaitu Nabi Muhammad SAW

melalui malaikat Jibril As, yang di situ Al-Qur’an merupakan kitab suci bagi umat

Islam yang resmi. Sama halnya seperti Nashrani dengan Injilnya ataupun Yahudi

dengan Tauratnya.

Selain itu Al-Qur’an juga mempunyai banyak sekali fungsi dan tujuan.

Salah satu tujuan dan fungsi Al-Qur’an adalah menjadi petunjuk bagi umat

manusia, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Isra’ ayat 9.

�ه�م� ل ن�� أ ح�ات الص�ال �ع�م�ل�ون� ي �ذين� ال ين� �م�ؤ�من ال ر� ��ش �ب و�ي ق�و�م�

� أ هي� ي �ت ل ل �ه�دي ي آن� �ق�ر� ال ه�ذ�ا ن� إ

ا ير* �ب ك ا ج�ر*� ﴾۹﴿ أ

“Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih

lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang Mu’min yang

1

mengerjakan amal sholih, bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” (QS. Al-

Isra’: 9).

            Karena banyaknya perbedaan-perbedaan pendapat mengenai definisi Al-

Qur’an dan juga karena banyaknya fungsi dan tujuan Al-Qur’an. Maka hal ini

membutuhkan pemaparan dan penjelasan yang lebih detail.

Oleh karena itu penulis dengan segala keterbatasannya mencoba

menguraikan masalah yang sudah tidak asing lagi dan sudah sangat populer ini,

khususnya bagi umat Islam yang merupakan pemilik resmi kitab suci Al-Qur’an

ini, ke dalam sebuah karya ilmiah yang dalam hal ini penulis memilih sebuah

bentuk makalah.

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk proses pembelajaran bagi

penulis dalam membuat karya ilmiah dan sekaligus juga untuk mencoba

mengamalkan ilmu yang Allah SWT berikan pada penulis, walaupun hanya

sedikit tapi semoga bermanfaat. Karena Nabi SAW pernah bersabda: “sebaik-

baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.” Maka dari itu penulis

membuat makalah yang diberi judul Pengertian, Fungsi Dan Tujuan Al-Qur’an.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian permasalahan yang telah diuraikan penulis di dalam

latar belakang masalah, maka penulis mencoba untuk mengidentifikasi masalah-

masalah yang akan dibahas di dalam makalah ini. Yang tujuannya agar dalam

membahas makalah ini, penulis tidak keluar dari konteks yang telah ditentukan.

Yaitu sebagai berikut:

2

1. Apa yang di maksud Al-Qur’an itu?

2. Apa saja fungsi Al-Qur’an bagi kehidupan umat manusia pada

umumnya?

3. Apa saja tujuan diturunkannya Al-Qur’an oleh Allah SWT untuk umat

manusia ini?

4. Mengapa Al-Qur’an merupakan pedoman hidup manusia?

C. Tujuan Penulisan

Sudah merupakan Sunatullah bahwa siapapun yang membuat sesuatu

pastilah mempunyai maksud dan tujuan tertentu. Begitu pula dengan makalah ini,

penulis juga mempunyai tujuan dan maksud dalam pembuatan makalah ini, di

antaranya sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian Al-Qur’an baik dari segi terminologi

maupun etimologi.

2. Untuk menguraikan apa saja fungsi atau kegunaan Al-Qur’an.

3. Untuk mengungkapkan tujuan-tujuan diturunkannya Al-Qur’an.

4. Untuk mengetahui pebedaan-perbedaan pendapat mengenai Al-Qur’an.

3

BAB II

PEMBAHASAN

A.      Pengertian Al-Qur’an

Menurut etimologi: Al-Qur’an berasal dari kata Qa-ra-a (قرأ) artinya

membaca, maka perkataan itu berarti “bacaan”. Maksudnya, agar ia menjadi

bacaan atau senantiasa dibaca oleh segenap bangsa manusia terutama oleh para

pemeluk agama Islam.

Para ulama berbeda pendapat mengenai lafadz Al-Qur’an. Sebagian

berpendapat, penulisan lafadz tersebut dibubuhi huruf hamzah (dibaca Al-

Qur’an). Pendapat lain mengatakan penulisannya Zdari akar kata apapun) dan

bukan pula berhamzah (tanpa tambahan huruf hamzah di tengahnya, jadi dibaca

Al-Qur’an). Lafadz tersebut sudah lazim digunakan dalam

pengertiannya kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Jadi

menurut:

a. Al-Syafi’i, lafadz tersebut bukan berasal dari akar kata Qa-ra-

a (membaca), sebab kalau akar katanya Qa-ra-a, maka tentu setiap sesuatu

yang dibaca dapat dinamai Al-Qur’an. Lafadz tersebut memang nama

khusus bagi Al-Qur’an, sama halnya dengan nama Taurat dan Injil.

b. Al-Fara’ berpendapat, lafadz Al-Qur’an adalah pecahan (musytaq) dari

kata Qara’in (kata jamak Qarinah) yang berarti bermakna: kaitan, karena

ayat-ayat Al-Qur’an satu sama lain saling berkaitan. Karena itu jelaslah

4

bahwa huruf “nun” pada akhir lafadz Al-Qur’an adalah huruf asli, bukan

huruf tambahan.

c. Al-Asy’ari dan para pengikutnya mengatakan, lafadz Al-Qur’an

adalah musytaq (pecahan) dari akar kata Qarn. Ia mengemukakan contoh

kalimat Qarnusy-syai bisy-syai (menggabungkan sesuatu dengan sesuatu).

Jadi kata Qarn dalam hal itu bermakna: gabungan atau kaitan, karena

surat-surat dan ayat-ayat di dalam Al-Qur’an saling bergabung dan saling

berkaitan.

Tiga pendapat di atas (Al-Syafi’i,   Al-Fara’, dan   Al-Asy’ari) cukuplah

sebagai contoh untuk menarik kesimpulan bahwa lafadz Al-Qur’an (tanpa huruf

hamzah di tengahnya) jauh dari kaidah pemecahan kata (isytiqaq) dalam bahasa

Arab. Di antara para ulama yang berpendapat bahwa lafadz Al-Qur’an ditulis

dengan tambahan huruf hamzah di tengahnya ialah Al-Zajjaj, Al-Lihyani serta

jama’ah lainnya.

a.  Al-Zajjaj: lafadz Al-Qur’an ditulis dengan huruf hamzah di tengahnya

berdasarkan pola-kata (Wazn) Fu’lan. Lafadz tersebut pecahan (musytaq)

dari akar kata Qar’un yang berarti Jam’un. Ia mengetengahkan contoh

kalimat Quri’al Ma’u fil-Haudhi yang berarti: air dikumpulkan dalam

kolam. Jadi dalam kalimat itu kata Qar’un bermakna Jam’un yang dalam

bahasa Indonesia bermakna “kumpul”. Alasannya Al-Qur’an

“mengumpulkan” atau menghimpun intisari kitab-kitab suci terdahulu.

b.   Al-Lihyani: lafadz Al-Qur’an ditulis dengan huruf hamzah di tengahnya

berdasarkan pola-kata Ghufran dan merupakan pecahan (musytaq) dari

5

akar kata Qa-ra-a yang bermakna Tala’ (membaca). Lafadz Al-Qur’an

digunakan untuk menamai sesuatu yang dibaca, yakni objek, dalam bentuk

mashdar.

Pendapat yang belakangan lebih kuat (pendapat Al-Lihyani, red) dan

lebih tepat karena dalam bahasa Arab, lafadz Al-Qur’an adalah bentuk mashdar

yang maknanya sinonim dengan Qira’ah, yakni “bacaan”. Sebagai contoh, firman

Allah SWT dalam QS. Al-Qiyamah: 17-18.

ن� �ا إ �ن �ي �ه� ج�م�ع�ه� ع�ل آن ذ�ا ﴾۱۷﴿ و�ق�ر� �اه� ف�إ ن� أ ع� ق�ر� �ب �ه� ف�ات آن ﴾۱٨﴿ ق�ر�

Artinya: “Sesungguhnya atas tanggungan Kami-lah mengumpulkannya (di

dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya (17). Apabila Kami

telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu”(18). (Al-

Qiyamah: 17-18).

Sedangkan menurut terminologi Al-Qur’an adalah kalam Allah yang

merupakan mukjizat, yang diturunkan melalui perantaraan malaikat Jibril ke

dalam kalbu Rasulullah SAW, sebagaimana Firman Allah SWT:

* �زيال �ن ت آن� �ق�ر� ال �ك� �ي ع�ل �ا �ن ل �ز� ن �ح�ن� ن �ا ن ﴾۲۳﴿ إ

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur’an kepadamu (hai

Muhammad) dengan berangsur-angsur.” (Al-Insan: 23)

 Dan dengan menggunakan bahasa Arab. Sebagaimana dalam Firman

Allah SWT:

�ون� �ع�قل ت �م� �ك �ع�ل ل @ا ي ب ع�ر� *ا آن ق�ر� �اه� �ن ل �ز� ن� أ �ا ن ﴾۲﴿ إ

6

Artinya: “Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Qur’an dengan

berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.”(QS. Yusuf: 2).

dan disertai dengan kebenaran agar dijadikan hujjah (argumentasi) dalam

hal pengakuannya sebagai Rasul, dan agar dijadikan sebagai dustur (undang-

undang) bagi seluruh umat manusia, yang abadi, untuk kebahagiaan mereka di

dunia dan akhirat, di samping merupakan amal ibadah jika membacanya. Al-

Qur’an juga di-tadwin-kan di antara dua ujung, yang dimulai dari surat Al-

Fatihah, dan ditutup dengan surat Al-Nas, dan sampai kepada Kita secara tertib

dalam bentuk tulisan (Mushaf) maupun lisan dalam keadaan utuh atau terpelihara

dari perubahan dan pergantian, sekaligus dibenarkan oleh Allah SWT, di dalam

firman-Nya. Definisi ini selaras dengan apa yang diberikan oleh Ahli Ushul.

Dalam Kitab Manna’ul-Qaththan mabahits fi ulumil-Qur’an, yang

dimaksud Al-Qur’an adalah kalamullahyang diturunkan kepada Muhammad

SAW dan membacanya adalah ibadah.

Definisi lain mengenai Al-Qur’an juga dikemukakan oleh Al-Zarqani.

Menurut Al-Zarqani, Al-Qur’an itu adalah lafal yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad SAW, dari permulaan surat Al-Fatihah sampai akhir surat Al-Naas.

Sedangkan Abdul Wahhab Khallaf memberikan definisi mengenai Al-

Qur’an, yaitu firman Allah yang diturunkan kepada hati Rasulullah; Muhammad

bin Abdullah melalui Al-Ruhul Amin (Jibril As) dengan lafal-lafalnya yang

berbahasa Arab dan maknanya yang benar, agar ia menjadi hujjah bagi Rasul,

bahwa ia benar-benar Rasulullah, menjadi undang-undang bagi manusia, memberi

petunjuk kepada mereka, dan menjadi sarana pendekatan diri dan ibadah kepada

7

Allah dengan membacanya. Al-Qur’an itu terhimpun dalam mushaf, dimulai

dengan surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat Al-Nas, disampaikan kepada

kita secara mutawatir dari generasi ke generasi secara tulisan maupun lisan. Ia

terpelihara dari perubahan atau pergantian.

B.      Fungsi Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah dokumen untuk umat manusia. Bahkan kita ini sendiri

menamakan dirinya petunjuk bagi manusia. Allah SWT berfirman Dalam QS: Al-

Baqarah: 185 & 2:

�ن� �قي �م�ت ل ل ه�د*ى فيه �ب� ي ر� � ال �اب� �كت ال ك� ﴾۲﴿ ذ�ل

Artinya: “kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan pada isinya, petunjuk bagi

orang-orang yang bertaqwa”.   (QS: Al-Baqarah: 2).

ه�ر� م�ض�ان� ش� �ذي ر� �زل� ال ن� آن� فيه أ �ق�ر� �اس ه�د*ى ال لن �اتK ل �ن �ي �ه�د�ى من� و�ب ق�ان ال �ف�ر� ه ف�م�ن� و�ال ش�

�م� د� �ك ه�ر� من �ص�م�ه� الش� �ي �ان� و�م�ن� ف�ل و� م�ريض*ا ك� ف�رKف�عد�ةN ع�ل�ى أ K من� س� �ام ي

� خ�ر� أ� �ريد� أ �ه� ي �م� الل ك  ب

ر� �س� �ي �ريد� و�ال ال �م� ي ك ر� ب �ع�س� �وا ال �مل �ك ت �عد�ة� و�ل وا ال �ر� �ب �ك ت �ه� و�ل �م� م�ا ع�ل�ى الل �م� ه�د�اك �ك �ع�ل �ر� و�ل ك �ش� ت

﴾۱٨۵﴿ ون�

Artinya: “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan

yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk

bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan

pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barang siapa

di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka

hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau

dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya

8

berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari

yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak

menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan

bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-

Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”(QS: Al-

Baqarah: 185).

Ayat tersebut mengisyaratkan bahwa Al-Qur’an adalah petunjuk yang

didesain sedemikian rupa sehingga jelas bagi umat manusia dengan petunjuk itu

manusia bisa membedakan mana yang hak dan bathil. Inilah sesungguhnya fungsi

Al-Qur’an, yaitu sebagai pedoman hidup umat manusia. Karena itu bila Al-Qur’an

dipelajari dengan benar dan sungguh-sungguh maka isi kandungannya akan

membantu Kita menemukan nilai-nilai yang dapat dijadikan pedoman untuk

menyelesaikan berbagai problem hidup.

Adapun fungsi Al-Qur’an yang lainnya adalah:

1. Pengganti kedudukan kitab suci sebelumnya yang pernah diturunkan Allah

SWT.

2. Tuntunan serta hukum untuk menempuh kehidupan.

3. Menjelaskan masalah-masalah yang pernah diperselisihkan oleh umat

terdahulu.

4. Sebagai Obat penawar (syifa’) bagi segala macam penyakit, baik penyakit

rohani maupun jasmani. Seperti Firman Allah SWT dalam QS. Yunus: 57,

Al-Isra’: 82, dan Fushilat: 44.

9

ق�د� �اس� الن Tه�ا ي� أ �ا �م� ي �ك اء�ت �م� من� م�و�عظ�ةN ج� �ك ب الصTد�ور  ر� في م�ا ل Nف�اء و�ه�د*ى و�ش

Nح�م�ة ين�  و�ر� �م�ؤ�من ل ﴾۵۷﴿ ل

Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari

Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam

dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS.

Yunus [10]: 57).

من� ل� ��ز �ن آن و�ن �ق�ر� ف�اءN ه�و� م�ا ال ح�م�ةN ش ين� و�ر� �م�ؤ�من ل �زيد�  ل ي ال  و�ال إ مين� ا الظ�ال ار* ﴾٨۲﴿ خ�س�

Artinya: Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi obat dan rahmat

bagi orang-orang yang beriman, dan (Al-Quran itu) tidaklah

menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”. (QS. Al-

Isra' [17]: 82).

�و� �اه� و�ل �ن *ا ج�ع�ل آن @ا ق�ر� �ع�ج�مي �وا أ �ق�ال �و�ال ل �ه� ف�ص�ل�ت� ل �ات ع�ج�مي] آي� �أ ي] أ ب �ذين� ه�و� ق�ل� و�ع�ر� ل �وا ل ه� آم�ن

ف�اءN د*ى �ذين� و�ش �ون� ال� و�ال �ؤ�من هم� في ي �هم�ع�م*ى و�ه�و� و�ق�رN آذ�ان �ي ك� ع�ل �ئ �ول �اد�و�ن� أ �ن �انK من� ي � م�ك ب

Kيد﴾٤٤﴿ ع

Artinya: “Dan jikalau Kami jadikan Al-Qur’an itu suatu bacaan dalam bahasa

lain selain bahasa Arab tentulah Mereka mengatakan: “Mengapa tidak

dijelaskan ayat-ayatnya?”. Apakah (patut Al-Qur’an) dalam bahasa

asing sedang (rasul adalah orang) Arab?. Katakanlah: “Al-Qur’an itu

adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman. Dan

orang-orang yang tidak beriman pada telinga Mereka ada sumbatan,

sedang Al-Qur’an itu suatu kegelapan bagi Mereka. Mereka itu adalah

(seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat yang    jauh.” (QS.

Fushshilat [41]: 44).

10

5. Sebagai pembenar kitab-kitab suci sebelumnya, yakni Taurat, Zabur, dan

Injil. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam QS. Fathir: 31 dan Al-Maidah:

48.

�ذي �اده  و�ال عب ب �ه� الل ن� إ �ه �د�ي ي �ن� �ي ب م�ا ل م�ص�د�ق*ا Tح�ق� ال ه�و� �اب �كت ال من� �ك� �ي ل إ �ا �ن ي و�ح�� أ

Nير ب �خ� �صيرN ل ﴾۳۱﴿ ب

Artinya: “Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) adalah

Al-Kitab (Al Qur’an) itulah yang benar, membenarkan kitab-kitab yang

sebelumnya.” (QS. Fathir: 31).

�ا �ن ل �ز� �ن �ك� و�أ �ي ل �اب� إ �كت �ح�ق� ال ال م�ا م�ص�د�ق*ا ب �ن� ل �ي �ه ب �د�ي �اب من� ي �كت *ا ال �من �ه و�م�ه�ي �ي �م� ع�ل �ه�م� ف�اح�ك �ن �ي  ب

م�ا ل� ب �ز� �ن �ه� أ ع� و�ال الل �ب �ت ه�و�اء�ه�م� ت� �ح�ق� من� ج�اء�ك� ع�م�ا أ �ا ال �ن ع�ل cج� �ل ك �م� ل �ك ع�ة* من ر� ا ش �ه�اج* �و� و�من  و�ل

اء� �ه� ش� �م� الل �ك ع�ل �ج� م�ة* ل� �كن� و�احد�ة* أ �م� و�ل �و�ك �ل �ب ي �م� م�ا في ل �اك ق�وا آت �ب ت ات ف�اس� �ر� ي �خ� ل�ى ال �ه إ م� الل

�م� جع�ك �م� ج�ميع*ا ر� �ك �ئ �ب �ن م�ا ف�ي �م�فيه ب �ت �ن ف�ون� ك �ل ت �خ� ﴾٤٨﴿ ت

Artinya: “Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur'an dengan membawa

kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab

(yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab

yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang

Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka

dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk

tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang

terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya

satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap

pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat

kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu

11

diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan

itu.” (QS. Al-Ma’idah: 4)

6. Sebagai pelajaran dan penerangan. Seperti dalam firman Allah SWT dalam

QS. Yasin: 69.

Nين م�ب Nآن و�ق�ر� Nر� ذك ال إ ه�و� ن� إ �ه� ل �غي �ب �ن ي و�م�ا ع�ر� �الش �اه� �م�ن ع�ل ﴾٦۹﴿ و�م�ا

Artinya: “Al Quran itu tidak lain adalah pelajaran dan kitab yang memberi

penerangan.” (QS. Yaa Siin: 69).

7. Sebagai pembimbing yang lurus. Seperti Firman Allah SWT dalam QS. Al-

Kahfi: 1-2, Al-An’am: 126 & 153, Al-Isra’: 9, dan Al-Baqarah: 2.

ا عو�ج� �ه� ل �ج�ع�ل� ي �م� و�ل �اب� �كت ال �ده ع�ب ع�ل�ى ل� �ز� �ن أ �ذي ال �ه ل ل �ح�م�د� ديد*ا  ﴾۱﴿ ال ش� ا س*� �أ ب �ذر� �ن ي ل �م*ا ق�ي

*ا ن ح�س� ا ج�ر*� أ �ه�م� ل ن�

� أ ح�ات الص�ال �ع�م�ل�ون� ي �ذين� ال ين� �م�ؤ�من ال ر� ��ش �ب و�ي �ه� �د�ن ل ﴾۲﴿ من�

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al

Kitab (Al Qur'an) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di

dalamnya {1}; Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan

akan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita

gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal

saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik {2}.” (QS.

Al-Kahfi: 1-2).

اط� و�ه�ذ�ا �ك� صر� ب �قيم*ا ر� ت �ا ق�د� م�س� �ن �ات ف�ص�ل K اآلي ق�و�م ون� ل �ر� �ذ�ك ﴾۱۲٦﴿ ي

Artinya: “Dan inilah jalan Tuhanmu; (jalan) yang lurus. Sesungguhnya Kami

telah menjelaskan ayat-ayat (Kami) kepada orang-orang yang

mengambil pelajaran.” (QS. Al-An’am: 126).

12

�ن� اطي ه�ذ�ا و�أ �قيم*ا صر� ت ع�وه� م�س� �ب ع�وا و�ال ف�ات �ب �ت �ل� ت ب Tق� الس �ف�ر� �م� ف�ت ك ه ع�ن� ب يل ب �م� س� ك و�ص�ا ذ�ل

�م� ه ك �م� ب �ك �ع�ل �ق�ون� ل �ت ﴾۱۵۳﴿ ت

Artinya: “Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus,

maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang

lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya.

Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu

bertakwa.” (QS. Al-An’am: 153).

�ه�م� ل ن�� أ ح�ات الص�ال �ع�م�ل�ون� ي �ذين� ال ين� �م�ؤ�من ال ر� ��ش �ب و�ي ق�و�م�

� أ هي� ي �ت ل ل �ه�دي ي آن� �ق�ر� ال ه�ذ�ا ن� إ

ا ير* �ب ك ا ج�ر*� ﴾۹﴿ أ

Artinya: “Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang

lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang Mu’min

yang mengerjakan amal sholih, bahwa bagi mereka ada pahala yang

besar.” (QS. Al-Isra’: 9).

�ن� �قي �م�ت ل ل ه�د*ى فيه �ب� ي ر� � ال �اب� �كت ال ك� ﴾۲﴿ ذ�ل

Artinya: “Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi

mereka yang bertaqwa.” (QS. Al-Baqarah [2]: 2).

8. Sebagai pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi yang meyakininya.

Seperti Firman Allah SWT dalam QS. Al Jatsiyah: 20, Ibrahim: 1, Al-hadid:

9, Al-thalaq: 10-11, Al-Maidah: 15-16, dan Al-Ankabut: 51.

�ون� �وقن ي K ق�و�م ل Nح�م�ة و�ر� و�ه�د*ى �اس لن ل ر� �ص�ائ ب ﴾۲٠﴿ ه�ذ�ا

Artinya: “Al-Quran ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi

kaum yang meyakininya.” (QS. Al Jatsiyah: 20).

13

�ابN الر ت �اه� ك �ن ل �ز� ن� �ك� أ �ي ل �خ�رج� إ ت �اس� ل �م�ات من� الن ل�ى الظTل Tور إ ذ�ن الن إ �هم� ب ب ل�ى ر� اط إ �ع� صر� ال

�ح�ميد زيز ﴾۱﴿ ال

Artinya: “Alif laam ras. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu

supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya

terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan

Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.” (QS. Ibrahim: 1).

�م� ك ب �ه� الل ن� و�إ Tور الن ل�ى إ �م�ات الظTل من� �م� �خ�رج�ك ي ل Kات� �ن �ي ب Kات� آي �ده ع�ب ع�ل�ى ل� ��ز �ن ي �ذي ال ه�و�

Nيمح ر� Nء�وف �ر� ﴾۹﴿ ل

Artinya: “Dialah yang menurunkan kepada hamba-Nya ayat-ayat yang

terang (Al Qur'an) supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan

kepada cahaya. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha

Penyantun lagi Maha Penyayang terhadapmu.”(QS. Al-Hadid: 9).

�م� �ك �ي ل إ �ه� الل ل� �ز� ن� أ ق�د� �وا آم�ن �ذين� ال �اب �ب األل �ولي أ �ا ي �ه� الل �ق�وا ف�ات ديد*ا ش� *ا ع�ذ�اب �ه�م� ل �ه� الل ع�د�

� أ

ا �ر* ح�ات  ﴾۱٠﴿ ذك الص�ال �وا و�ع�مل �وا آم�ن �ذين� ال �خ�رج� ي ل Kات� �ن �ي م�ب �ه الل �ات آي �م� �ك �ي ع�ل �و �ل �ت ي س�وال ر�

ه�ا ت �ح� ت من� �ج�ري ت Kات� ن ج� �ه� ل �د�خ ي ا ح* ص�ال �ع�م�ل� و�ي �ه الل ب �ؤ�من� ي و�م�ن� Tور الن ل�ى إ �م�ات الظTل من�

ق*ا رز� �ه� ل �ه� الل �ح�س�ن� أ ق�د� �د*ا �ب أ فيه�ا دين� ال خ� �ه�ار� ﴾۱۱﴿ األن

Artinya: “Allah menyediakan bagi mereka azab yang keras, maka bertakwalah

kepada Allah hai orang-orang yang mempunyai akal, (yaitu) orang-

orang yang beriman. Sesungguhnya Allah telah menurunkan

peringatan kepadamu{10},  (Dan mengutus) seorang Rasul yang

membacakan kepadamu ayat-ayat Allah yang menerangkan

(bermacam-macam hukum) supaya Dia mengeluarkan orang-orang

yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh dari kegelapan

14

kepada cahaya. Dan barang siapa beriman kepada Allah dan

mengerjakan amal yang saleh niscaya Allah akan memasukkannya ke

dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka

kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya Allah memberikan

rezeki yang baik kepadanya {11}.” (QS. Al-Thalaq: 10-11).

�ا �ه�ل� ي �اب أ �كت �م� ق�د� ال �ا ج�اء�ك �ن ول س� �ن� ر� �ي �ب �م� ي �ك ا ل ير* �ث �م� مم�ا ك �ت �ن �خ�ف�ون� ك �اب من� ت �كت �ع�ف�و ال ع� و�ي

يرK ن� �ث �م� ق�د� ك �ه من� ج�اء�ك �ورN الل �ابN ن ت ينN و�ك �ه�دي۱۵﴿ م�ب ه ﴾ي �ه� ب �ع� م�ن الل �ب �ه� ات �ل� رض�و�ان ب ال س�

�خ�رج�ه�م� س�الم �م�ات من� و�ي ل�ى الظTل Tور إ ه الن ذ�ن إ �ه�ديهم� ب ل�ى و�ي اطK إ K صر� �قيم ت ﴾۱٦﴿ م�س�

Artinya: “Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami,

menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu

sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya

telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang

menerangkan (15). Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang

yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan

kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita

kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan

menunjuki mereka ke jalan yang lurus (16).” (QS. Al-Maidah: 15-16).

�م� و�ل� �فهم� أ �ك �ا ي �ن �ا أ �ن ل �ز� �ن �ك� أ �ي �اب� ع�ل �كت �ل�ى ال �ت �هم� ي �ي ن� ع�ل ك� في إ ح�م�ة* ذ�ل �ر� �ر�ى ل K و�ذك ق�و�م �و ل �ؤ�من ي

﴾۵۱﴿ ن�

Artinya: “Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya Kami telah

menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur'an) sedang dia dibacakan

kepada mereka? Sesungguhnya dalam (Al Qur'an) itu terdapat rahmat

15

yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Al-

Ankabut: 51).

9. Sebagai pengajaran. Seperti Firman Allah SWT dalam QS. Al-Qalam: 52,

dan Ali Imran: 138.

ال ه�و� و�م�ا  �رN إ �مين� ذك �ع�ال ل ﴾۵۲﴿ ل

Artinya: “Dan tiadalah ia (Al Qur-an), melainkan pengajaran untuk semesta

alam.” (QS. AI-Qalam:52).

�انN ه�ذ�ا �ي �اس ب لن �قين� و�م�و�عظ�ةN و�ه�د*ى ل �م�ت ل ﴾۱۳٨﴿ ل

Artinya: “(Al Qur'an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk

serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali-Imran:

138).

10. Sebagai petunjuk dan kabar gembira. Sebagaimana Firman Allah SWT

dalam QS. Al-Nahl: 89.

�و�م� �ع�ث� و�ي �ب �ل� في ن م�ةK ك� هيد*ا أ �هم� ش� �ي هم� من� ع�ل �ف�س ن

� �ا أ �ن ئ ك� و�ج هيد*ا ب �ا ه�ؤ�الء ع�ل�ى ش� �ن ل �ز� ع� و�ن

�ك� �ي �اب� ل �كت *ا ال �ان �ي ب �ل� ت ك ءK ل ي� ح�م�ة* و�ه�د*ى ش� مين� و�ر� ل �م�س� ل ىل ر� �ش� ﴾٨۹﴿ و�ب

Artinya: “(Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami, bangkitkan pada tiap-tiap

umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri, dan Kami

datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat

manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur'an) untuk

menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar

gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (QS. Al-Nahl: 89).

11. Sebagai pembanding atau pembeda (Furqan) antara yang haq dan bathil.

Seperti Firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah [2]: 185.

16

ه�ر� م�ض�ان� ش� �ذي ر� �زل� ال ن� آن� فيه أ �ق�ر� �اس ه�د*ى ال لن �اتK ل �ن �ي �ه�د�ى من� و�ب ق�ان ال �ف�ر� ه ف�م�ن� و�ال ش�

�م� د� �ك ه�ر� من �ص�م�ه� الش� �ي �ان� و�م�ن� ف�ل و� م�ريض*ا ك� ف�رKف�عد�ةN ع�ل�ى أ K من� س� �ام ي

� خ�ر� أ� �ريد� أ �ه� ي �م� الل ك  ب

ر� �س� �ي �ريد� و�ال ال �م� ي ك ر� ب �ع�س� �وا ال �مل �ك ت �عد�ة� و�ل وا ال �ر� �ب �ك ت �ه� و�ل �م� م�ا ع�ل�ى الل �م� ه�د�اك �ك �ع�ل �ر� و�ل ك �ش� ت

﴾۱٨۵﴿ ون�

Artinya: “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang

di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi

manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan

pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barang siapa

di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka

hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau

dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya

berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari

yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak

menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan

bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-

Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”(QS. Al-

Baqarah [2]: 185).

12. Sebagai pengajaran/pembentang/penjelas (tibyan) segala sesuatu akan ilmu

pengetahuan dan rahasia-rahasia alam dunia dan akhirat. Seperti Firman

Allah SWT dalam QS. Ali Imran: 138, dan QS. Yusuf: 111.

�ق�د� �ان� ل ةN ق�ص�صهم� في ك �ر� ب �اب ألولي ع �ب �ان� م�ا األل *ا ك �ر�ى ح�ديث �ف�ت �كن� ي �ص�ديق� و�ل �ذي ت �ن� ال �ي  ب

�ه �د�ي �ف�صيل� ي �ل� و�ت ءK ك ي� ح�م�ة* و�ه�د*ى ش� K و�ر� ق�و�م �ون� ل �ؤ�من ﴾۱۱۱﴿ ي

17

Artinya: “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pelajaran bagi

orang-orang yang mempunyai akal. Al-Qur’an itu bukanlah cerita

yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang

sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan rahmat bagi kaum

yang beriman.” (QS. Yusuf [12]: 111).

�انN ه�ذ�ا �ي �اس ب لن �قين� و�م�و�عظ�ةN و�ه�د*ى ل �م�ت ل ﴾۱۳٨﴿ ل

Artinya: “(Al Qur'an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk

serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali-Imran:

138).

13. Sebagai tali Allah yang harus diikat kuat dan digenggam teguh dalam hati

dan kehidupan, khususnya bersama-sama agar tidak bercerai-berai. Seperti

dalam Firman Allah SWT dalam QS. Al-Zukhruf: 43, dan Ali Imran: 102-

103.

ك� �م�س ت �ذي ف�اس� ال وحي� ب� �ك� أ �ي ل �ك� إ ن اطK ع�ل�ى إ K صر� �قيم ت ﴾٤۳﴿ م�س�

Artinya: “Maka berpeganglah teguhlah kamu kepada agama yang telah

diwahyukan kepadamu. Sesungguhnya kamu berada di atas jalan yang

lurus.” (QS. Al-Zukhruf [43]: 43).

�ا Tه�ا ي ي� �ذين� أ �وا ال �ق�وا آم�ن �ه� ات ه ح�ق� الل �ق�ات �ن� و�ال ت �م�وت ال ت �م� إ �ت ن

� م�ون� و�أ ل �صم�وا ﴾۱۰۲﴿ م�س�  و�اع�ت ب

�ل ب �ه ح� ق�وا و�ال ج�ميع*ا الل �ف�ر� وا ت �ر� ع�م�ة� و�اذ�ك �ه ن �م� الل �ك �ي �م� ع�ل �ت �ن ذ�ك �ع�د�اء* إ �ل�ف� أ �ن� ف�أ �ي �م� ب ك �وب � ق�ل ف�أ

�م� ت �ح� ه ص�ب ع�م�ت ن *ا ب خ�و�ان �م� إ �ت �ن ف�ا ع�ل�ى و�ك ةK ش� �ار من� ح�ف�ر� �م� الن �ق�ذ�ك ن� �ه�ا ف�أ ك� من �ذ�ل �ن� ك �ي �ب �ه� ي � الل �ك ل

ه م� �ات �م� آي �ك �ع�ل ن�﴿ ل د�و ن� ه ﴾۱۰۳ن�

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-

benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati

18

melainkan dalam keadaan beragama Islam (102). Dan berpeganglah

kamu semuanya kepadatali  (agama) Allah, dan janganlah kamu

bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu

dahulu (masa Jahiliah) bermusuh musuhan, maka Allah

mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah

orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang

neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya.

Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu

mendapat petunjuk (103).” (QS. Ali Imran: 102-103).

14. Sebagai tadzkirah (peringatan) bagi orang-orang yang takut kepada Allah

dan terhadap kepemimpinan Al-Qur’an. Seperti Firman Allah SWT dalam

QS. Thaha: 1-4 & 123-124.

م�ا ۱﴿ طه �ا ﴾ �ن ل �ز� �ن �ك� أ �ي آن� ع�ل �ق�ر� ق�ى ال �ش� ت ال� ۲﴿ ل إ ة* ﴾ ر� �ذ�ك م�ن� ت ى ل �خ�ش� ﴿ ي

�زيال ﴾۳ �ن �ق� مم�ن� ت ل م�او�ات األر�ض� خ� � و�الس� �ع�ال ﴾٤﴿ ال

Artinya: “Thaahaa {1}. Kami tidak menurunkan Al-Qur’an ini kepadamu agar

kamu menjadi susah {2}; tetapi sebagaiperingatan bagi orang yang

takut (kepada Allah) {3}. Yaitu diturunkan dari Allah yang

menciptakan bumi dan langit yang tinggi {4}.” (QS. Thaha: 1-4).

ط�ا ق�ال� �ه�ا اه�ب �م� ج�ميع*ا من �ع�ض�ك �ع�ضK ب ب م�ا ع�د�و] ل �م� ف�إ �ك �ن ي ت� �أ �ع� ف�م�ن ه�د*ى من�ي ي �ب � ف�ال ه�د�اي� ات ي

Tلق�ى و�ال ض �ش� ض� و�م�ن� ﴾۱۲۳﴿ ي ع�ر�� �ري ع�ن� أ �ه� ذك �ل ن ة* ف�إ *ا م�عيش� �ك ه� ض�ن ر� �ح�ش� �و�م� و�ن �ام� ي �قي ال

ع�م�ى ة� ﴾۱۲٤﴿ أ

Artinya: “Allah berfirman: "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama,

sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika

19

datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang

mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan

celaka (123).” Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, Maka

Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan kami akan

menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan

buta (124).” (QS. Thaha: 123-124).

15. Sebagai pengawas (Muhaiminun) dan penjaga atas kitab-

kitab samawi lainnya, tidak hanya membenarkan masalah aqidah, akan

tetapi masalah syariat alamiyah juga. Al-Qur’an juga menetapkan sebagian

hukum-hukum dari kitab sebelumnya dan mengganti serta mengubah

sebagian lainnya. Seperti Firman Allah SWT dalam QS. Al-Maidah: 48.

�ه�م� �ن �ي ب �م� ف�اح�ك �ه �ي ع�ل *ا �من و�م�ه�ي �اب �كت ال من� �ه �د�ي ي �ن� �ي ب م�ا ل م�ص�د�ق*ا ��ح�ق ال ب �اب� �كت ال �ك� �ي ل إ �ا �ن ل �ز� ن� و�أ

ا �ه�اج* و�من ع�ة* ر� ش �م� �ك من �ا �ن ع�ل ج� cل� ك ل ��ح�ق ال من� اء�ك� ج� ع�م�ا ه�و�اء�ه�م�� أ ع� �ب �ت ت و�ال� �ه� الل ل� �ز� ن

� أ م�ا ب

ل�ى إ ات �ر� ي �خ� ال ق�وا �ب ت ف�اس� �م� �اك ت� آ م�ا في �م� �و�ك �ل �ب ي ل �كن� و�ل و�احد�ة* م�ة*

� أ �م� �ك ع�ل �ج� ل �ه� الل اء� ش� �و� و�ل

ف�ون� �ل ت �خ� ت فيه �م� �ت �ن ك م�ا ب �م� �ك �ئ �ب �ن ف�ي ج�ميع*ا �م� جع�ك م�ر� �ه ﴾٤٨﴿ الل

Artinya: “Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Qur'an dengan membawa

kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab

(yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab

yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang

Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka

dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk

tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang

terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya

20

satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap

pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat

kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu

diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan

itu”. (QS. Al-Maidah: 48).

16. Sebagai Mukjizat bagi Rasulullah SAW yang bertujuan untuk melemahkan

musuh-musuh Allah dan Rasul-Nya yang meragukan kenabian dan

kerasulan-Nya.

Selain itu fungsi Al-Qur’an yang tidak kalah penting, adalah sebagai

bukti kebenaran Nabi Muhammad SAW, dan bukti bahwa semua ayatnya benar-

benar dari Allah SWT. Sebagai bukti kedua fungsinya yang terakhir paling tidak

ada dua aspek dalam Al-Qur’an itu sendiri: 1) Isi/kandungannya yang sangat

lengkap dan sempurna; 2) Keindahan bahasa dan ketelitian redaksinya: 3)

Kebenaran berita-berita ghaibnya; dan 4) Isyarat-isyarat ilmiahnya.

C.      Tujuan Diturunkannya Al-Qur’an

Sebagai pedoman hidup yang benar, Al-Qur’an niscaya harus

memberikan suatu petunjuk hidup yang benar, mendasar dan pasti. Sehingga

dapat dijadikan sebagai pegangan yang kokoh dalam menghadapi hidup. Oleh

karena itu tujuan utama diturunkannya Al-Qur’an tidak lain kecuali untuk

memberikan petunjuk kepada umat manusia ke jalan yang harus ditempuh demi

kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Adapun petunjuk yang diberikan oleh

Al-Qur’an pada pokoknya ada tiga:

21

1. Petunjuk aqidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia

yang tersimpul dalam keimanan akan keesaan Allah dan kepercayaan

akan kepastian adanya hari pembalasan.

2. Petunjuk mengenai akhlaq yang murni dengan jalan menerangkan

norma-norma keagamaan dan susila yang harus diikuti oleh manusia

dalam kehidupannya secara individual dan kolektif.

3. Petunjuk mengenai syari’at dan hukum dengan jalan menerangkan

dasar-dasar hukum yang harus diikuti oleh manusia dalam

hubungannya dengan Tuhan dan sesamanya.

BAB III

PENUTUP

22

A.      Kesimpulan

Itulah Al-Qur’an karya yang sangat orisinil. Di dalamnya tidak ada

keraguan sama sekali, tidak mengada-ada, tiada kebohongan. Di dalamnya tidak

terdapat khayalan seorang penyair, penggubah, musisi dan lain-lain. Gaya

bahasanya sangat khas dan memukau, tiada bandingannya dan sangat berbeda

dengan syair-syair, tulisan-tulisan atau apapun yang merupakan hasil buatan dan

karya cipta dari manusia, jin, malaikat, hewan maupun tumbuhan.

Al-Qur’an adalah wahyu yang diturunkan Allah SWT kepada baginda

Rasulullah SAW sebagai petunjuk, pedoman, pengingat, perintah, kabar baik,

peringatan, dan bahkan mukzijat dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW

untuk membuktikan kenabian dan kerasulan-Nya. isi Al-Qur’an itu

bersifat universal, bahkan semua ilmu pengetahuan secara garis besar terkandung

di dalam isi Al-Qur’an tersebut.

Dan Al-Qur’an, sama sekali bukanlah hasil ciptaan atau rekaan Nabi

Muhammad SAW, yang semata-mata merupakan hasil karya cipta Nabi

Muhammad SAW yang kemudian beliau akui sebagai firman dari Allah SWT

yang di mana tujuannya hanya untuk menguntungkan kepentingan pribadi Nabi

Muhammad SAW, maupun menguntungkan kepentingan Umat-Nya, seperti

tuduhan kaum kafir selama ini. Padahal Nabi Muhammad SAW adalah seorang

yang al-um(buta huruf), sehingga mana mungkin orang yang buta huruf yang

tidak bisa membaca dan menulis mampu menciptakan sebuah karya agung seperti

Al-Qur’an ini, melainkan Al-Qur’an itu murni merupakan wahyu-wayu dari Allah

SWT yang berisi firman-firman yang berasal dari-Nya. Jadi tuduhan kaum kafir

23

bahwa Al-Qur’an adalah hasil karya cipta nabi Muhammad SAW selama ini tidak

masuk akal sama sekali. Bahkan Allah SWT menantang manusia dan jin untuk

membuat yang seperti Al-Qur’an. Terkandung dalam firman Allah SWT pada

surat ke-17 yaitu surat Al-Isra’ ayat 88:

ر ا﴿ هي ن� ض� ه� ن� ه� ه� د د� ه� ن� ن� ن�ا �ه ن� نو �ه �ه ه� ه ه� ن� �د� ه!ا ن" لا ه� آا ه د& ه� ا ن'ا ن) ه( ه� ه ه� د��ا ه!ا ن" ه� ن!ا ن�ى ن+ د-, ه. ه� نوا د/ ه0 إا ال ه2 ن� ن ن� ه3 ا ه, ه4 ن� ه( ﴾۸۸د5

Artinya: “Katakanlah, sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk

membuat yang serupa Al-Qur’an ini, niscaya mereka tidak akan dapat

membuat yang serupa dengannya (Al-Qur’an), sekalipun sebagian

mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain”. (QS. Al-Isra’:

88).

Al-Qur’an itu murni 100% firman yang berasal dari Allah azza wajala’.

Al-Qur’an juga bukan duplikat dari wahyu-wahyu Ilahi (Taurat, Zabur, dan Injil)

yang turun sebelumnya, bahkan Al-Qur’an justru melengkapi wahyu-wahyu ilahi

yang turun sebelumnya. Bahkan ada juga syari’at-syari’at sebelumnya yang telah

diperintahkan oleh Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya (Umat sebelum umat

Nabi Muhammad SAW) yang termaktub melalui wahyu-wahyu ilahi (selain Al-

Qur’an) yang terkandung di dalamnya yang diganti. Pergantian ini disebabkan

karena syari’at-syari’at tersebut sudah tidak relevan diterapkan pada zaman Nabi

Muhammad SAW hidup. Sehingga Al-Qur’an menghapuskan syari’at-syari’at

tersebut dan menggantikannya dengan syari’at-syari’at yang baru yang sesuai

dengan zaman Nabi Muhammad SAW hidup.

Al-Qur’anul-Karim juga merupakan kitab suci umat Islam yang di

dalamnya berisi firman-firman yang berasal dari Allah SWT yang diturunkan

24

secara berangsur-angsur sebagai pedoman hidup bagi manusia untuk meraih

kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat.

Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Qur’an kepada umat

Manusia khususnya kepada umat Baginda Rasulullah SAW yaitu umat Islam yang

sekaligus merupakan umat terakhir dan penutup dari umat-umat sebelumnya.

B. Saran

Setelah penulis menguraikan makalah yang berjudul “Pengertian, Fungsi

dan Tujuan Al-Qur’an” maka timbul keinginan dari penulis untuk setidaknya

memberikan saran yang semoga bermanfaat dan sekaligus untuk mengingatkan

orang lain pada umumnya, dan khususnya bagi diri penulis sendiri. Saran penulis

di antaranya sebagai berikut:

1. Sebagai Umat Islam kita wajib untuk membumikan Al-Qur’an. Jangan

malah kita hanya menjadikan Al-Qur’an sebagai hiasan rumah belaka.

Tidak pernah disentuh, dibaca bahkan malah tidak memiliki satupun

mushaf Al-Qur’an sama sekali (naudzubillah min dzalik).

2. Hendaknya kita belajar baca-tulis bahasa Arab agar memudahkan Kita

dalam membaca dan memahami Al-Qur’an, karena jika Kita tidak bisa

baca-tulis Arab, akan membuat Kita buta tentang Al-Qur’an. Jika kita

sudah buta akan Al-Qur’an maka Kita hidup tanpa pedoman dan arah.

Walaupun saat ini huruf Arab bisa dilatinkan ke dalam bahasa

Indonesia akan tetapi pada prakteknya nanti, akan ada perbedaan-

perbedaan antara huruf Arab yang dilatinkan dan huruf Arab hijaiyyah

25

yang biasanya kita ketahui dengan sebutan Huruf Hijaiyyah. Jika

sudah terjadi perbedaan antara huruf-huruf hijaiyyah dengan huruf

Arab yang dilatinkan ke dalam bahasa Indonesia maka hal tersebut

bisa sangat berbahaya karena akan menimbulkan kekeliruan yang

amat fatal yang bisa mengakibatkan kesalahan dalam membaca Al-

Qur’an yang ujung-ujungnya bahkan bisa merubah maknanya.

3. Ajarilah anak-anak kita, adik-adik kita, saudara-saudara kita dan orang

tua-orang tua kita, untuk membaca dan memahami Al-Qur’an. Yaitu

salah satunya dengan cara mempelajari ilmu-ilmu yang menunjang

tentang metode-metode mempelajari Al-Qur’an secara baik dan benar

(seperti ilmu tajwid, ilmu nahwu dan sharaf).

DAFTAR PUSTAKA

26

“Al-Qur’an; Pengertian, kedudukan dan Fungsi serta Sejarah Kodifikasi”,

Jakarta, 2001.

As-Shalih. Subhi, Dr. 1996. “Mabahits fi Ulumil-Qur’an” diterjemahkan

menjadi Membahas ilmu Al-Qur’an oleh tim pustaka firdaus. Pustaka

Firdaus, Jakarta.

Chalil Munawar. 1998. “Kelengkapan tarikh Nabi Muhammad SA W ”.

Faridl, Miftah. 2004. “Pokok-pokok Ajaran Islam”.

http://opi.110mb.com/.

Jannah, Roudhotul. 2000. “Manhaj Tarbiyah Islamiyah”, e-Indonesia. Jilid

I, Jakarta.

Kementerian Agama. 1974. “Terjemahan Al- Q ur ’ an ”, Jakarta: Departemen RI.

Muhammad, Syaikh, bin ’Utsmani. 1995. “S huul Fii at-Tafsiir ”, hal.9-11.

Nata, Abuddin, Drs, M.A. 1995. “Al-Qur’an dan Hadits (Dirasah Islamiyah

I)”. PT. RajaGrafindo Persada: Jakarta.

Surin, Bachtiar. 1978. “Terjemah dan tafsir Al-Qur’an 30 Juz huruf Arab dan

Latin”. Fa Sumatra: Bandung.

Zuri, Alam L. “Pengertian Al- Q ur ’ an ”, www.grameenfoundation.org (Di akses

pada 12 September 2010).

27