pengertian, fungsi, dan tujuan al-qur'an
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesungguhnya segala sesuatu yang diciptakan Allah SWT itu tidak ada
yang sia-sia, dan segala sesuatu yang diciptakan Allah SWT pasti mempunyai
definisi dan tujuan untuk apa mereka diciptakan, begitu juga sama halnya dengan
Al-Qur’an yang diturunkan oleh Allah SWT kepada baginda Rasulullah SAW
pasti mempunyai definisi, fungsi dan juga tujuan.
Banyak sekali perbedaan-perbedaan pendapat dari para ulama dan pakar-
pakar mengenai definisi Al-Qur’an baik secara etimologi maupun terminologi.
Tapi pada kesimpulannya Al-Qur’an merupakan wahyu Allah SWT yang
diturunkan kepada baginda Rasulullah SAW, yaitu Nabi Muhammad SAW
melalui malaikat Jibril As, yang di situ Al-Qur’an merupakan kitab suci bagi umat
Islam yang resmi. Sama halnya seperti Nashrani dengan Injilnya ataupun Yahudi
dengan Tauratnya.
Selain itu Al-Qur’an juga mempunyai banyak sekali fungsi dan tujuan.
Salah satu tujuan dan fungsi Al-Qur’an adalah menjadi petunjuk bagi umat
manusia, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Isra’ ayat 9.
�ه�م� ل ن�� أ ح�ات الص�ال �ع�م�ل�ون� ي �ذين� ال ين� �م�ؤ�من ال ر� ��ش �ب و�ي ق�و�م�
� أ هي� ي �ت ل ل �ه�دي ي آن� �ق�ر� ال ه�ذ�ا ن� إ
ا ير* �ب ك ا ج�ر*� ﴾۹﴿ أ
“Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih
lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang Mu’min yang
1
mengerjakan amal sholih, bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” (QS. Al-
Isra’: 9).
Karena banyaknya perbedaan-perbedaan pendapat mengenai definisi Al-
Qur’an dan juga karena banyaknya fungsi dan tujuan Al-Qur’an. Maka hal ini
membutuhkan pemaparan dan penjelasan yang lebih detail.
Oleh karena itu penulis dengan segala keterbatasannya mencoba
menguraikan masalah yang sudah tidak asing lagi dan sudah sangat populer ini,
khususnya bagi umat Islam yang merupakan pemilik resmi kitab suci Al-Qur’an
ini, ke dalam sebuah karya ilmiah yang dalam hal ini penulis memilih sebuah
bentuk makalah.
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk proses pembelajaran bagi
penulis dalam membuat karya ilmiah dan sekaligus juga untuk mencoba
mengamalkan ilmu yang Allah SWT berikan pada penulis, walaupun hanya
sedikit tapi semoga bermanfaat. Karena Nabi SAW pernah bersabda: “sebaik-
baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.” Maka dari itu penulis
membuat makalah yang diberi judul Pengertian, Fungsi Dan Tujuan Al-Qur’an.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian permasalahan yang telah diuraikan penulis di dalam
latar belakang masalah, maka penulis mencoba untuk mengidentifikasi masalah-
masalah yang akan dibahas di dalam makalah ini. Yang tujuannya agar dalam
membahas makalah ini, penulis tidak keluar dari konteks yang telah ditentukan.
Yaitu sebagai berikut:
2
1. Apa yang di maksud Al-Qur’an itu?
2. Apa saja fungsi Al-Qur’an bagi kehidupan umat manusia pada
umumnya?
3. Apa saja tujuan diturunkannya Al-Qur’an oleh Allah SWT untuk umat
manusia ini?
4. Mengapa Al-Qur’an merupakan pedoman hidup manusia?
C. Tujuan Penulisan
Sudah merupakan Sunatullah bahwa siapapun yang membuat sesuatu
pastilah mempunyai maksud dan tujuan tertentu. Begitu pula dengan makalah ini,
penulis juga mempunyai tujuan dan maksud dalam pembuatan makalah ini, di
antaranya sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian Al-Qur’an baik dari segi terminologi
maupun etimologi.
2. Untuk menguraikan apa saja fungsi atau kegunaan Al-Qur’an.
3. Untuk mengungkapkan tujuan-tujuan diturunkannya Al-Qur’an.
4. Untuk mengetahui pebedaan-perbedaan pendapat mengenai Al-Qur’an.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Al-Qur’an
Menurut etimologi: Al-Qur’an berasal dari kata Qa-ra-a (قرأ) artinya
membaca, maka perkataan itu berarti “bacaan”. Maksudnya, agar ia menjadi
bacaan atau senantiasa dibaca oleh segenap bangsa manusia terutama oleh para
pemeluk agama Islam.
Para ulama berbeda pendapat mengenai lafadz Al-Qur’an. Sebagian
berpendapat, penulisan lafadz tersebut dibubuhi huruf hamzah (dibaca Al-
Qur’an). Pendapat lain mengatakan penulisannya Zdari akar kata apapun) dan
bukan pula berhamzah (tanpa tambahan huruf hamzah di tengahnya, jadi dibaca
Al-Qur’an). Lafadz tersebut sudah lazim digunakan dalam
pengertiannya kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Jadi
menurut:
a. Al-Syafi’i, lafadz tersebut bukan berasal dari akar kata Qa-ra-
a (membaca), sebab kalau akar katanya Qa-ra-a, maka tentu setiap sesuatu
yang dibaca dapat dinamai Al-Qur’an. Lafadz tersebut memang nama
khusus bagi Al-Qur’an, sama halnya dengan nama Taurat dan Injil.
b. Al-Fara’ berpendapat, lafadz Al-Qur’an adalah pecahan (musytaq) dari
kata Qara’in (kata jamak Qarinah) yang berarti bermakna: kaitan, karena
ayat-ayat Al-Qur’an satu sama lain saling berkaitan. Karena itu jelaslah
4
bahwa huruf “nun” pada akhir lafadz Al-Qur’an adalah huruf asli, bukan
huruf tambahan.
c. Al-Asy’ari dan para pengikutnya mengatakan, lafadz Al-Qur’an
adalah musytaq (pecahan) dari akar kata Qarn. Ia mengemukakan contoh
kalimat Qarnusy-syai bisy-syai (menggabungkan sesuatu dengan sesuatu).
Jadi kata Qarn dalam hal itu bermakna: gabungan atau kaitan, karena
surat-surat dan ayat-ayat di dalam Al-Qur’an saling bergabung dan saling
berkaitan.
Tiga pendapat di atas (Al-Syafi’i, Al-Fara’, dan Al-Asy’ari) cukuplah
sebagai contoh untuk menarik kesimpulan bahwa lafadz Al-Qur’an (tanpa huruf
hamzah di tengahnya) jauh dari kaidah pemecahan kata (isytiqaq) dalam bahasa
Arab. Di antara para ulama yang berpendapat bahwa lafadz Al-Qur’an ditulis
dengan tambahan huruf hamzah di tengahnya ialah Al-Zajjaj, Al-Lihyani serta
jama’ah lainnya.
a. Al-Zajjaj: lafadz Al-Qur’an ditulis dengan huruf hamzah di tengahnya
berdasarkan pola-kata (Wazn) Fu’lan. Lafadz tersebut pecahan (musytaq)
dari akar kata Qar’un yang berarti Jam’un. Ia mengetengahkan contoh
kalimat Quri’al Ma’u fil-Haudhi yang berarti: air dikumpulkan dalam
kolam. Jadi dalam kalimat itu kata Qar’un bermakna Jam’un yang dalam
bahasa Indonesia bermakna “kumpul”. Alasannya Al-Qur’an
“mengumpulkan” atau menghimpun intisari kitab-kitab suci terdahulu.
b. Al-Lihyani: lafadz Al-Qur’an ditulis dengan huruf hamzah di tengahnya
berdasarkan pola-kata Ghufran dan merupakan pecahan (musytaq) dari
5
akar kata Qa-ra-a yang bermakna Tala’ (membaca). Lafadz Al-Qur’an
digunakan untuk menamai sesuatu yang dibaca, yakni objek, dalam bentuk
mashdar.
Pendapat yang belakangan lebih kuat (pendapat Al-Lihyani, red) dan
lebih tepat karena dalam bahasa Arab, lafadz Al-Qur’an adalah bentuk mashdar
yang maknanya sinonim dengan Qira’ah, yakni “bacaan”. Sebagai contoh, firman
Allah SWT dalam QS. Al-Qiyamah: 17-18.
ن� �ا إ �ن �ي �ه� ج�م�ع�ه� ع�ل آن ذ�ا ﴾۱۷﴿ و�ق�ر� �اه� ف�إ ن� أ ع� ق�ر� �ب �ه� ف�ات آن ﴾۱٨﴿ ق�ر�
Artinya: “Sesungguhnya atas tanggungan Kami-lah mengumpulkannya (di
dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya (17). Apabila Kami
telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu”(18). (Al-
Qiyamah: 17-18).
Sedangkan menurut terminologi Al-Qur’an adalah kalam Allah yang
merupakan mukjizat, yang diturunkan melalui perantaraan malaikat Jibril ke
dalam kalbu Rasulullah SAW, sebagaimana Firman Allah SWT:
* �زيال �ن ت آن� �ق�ر� ال �ك� �ي ع�ل �ا �ن ل �ز� ن �ح�ن� ن �ا ن ﴾۲۳﴿ إ
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur’an kepadamu (hai
Muhammad) dengan berangsur-angsur.” (Al-Insan: 23)
Dan dengan menggunakan bahasa Arab. Sebagaimana dalam Firman
Allah SWT:
�ون� �ع�قل ت �م� �ك �ع�ل ل @ا ي ب ع�ر� *ا آن ق�ر� �اه� �ن ل �ز� ن� أ �ا ن ﴾۲﴿ إ
6
Artinya: “Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Qur’an dengan
berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.”(QS. Yusuf: 2).
dan disertai dengan kebenaran agar dijadikan hujjah (argumentasi) dalam
hal pengakuannya sebagai Rasul, dan agar dijadikan sebagai dustur (undang-
undang) bagi seluruh umat manusia, yang abadi, untuk kebahagiaan mereka di
dunia dan akhirat, di samping merupakan amal ibadah jika membacanya. Al-
Qur’an juga di-tadwin-kan di antara dua ujung, yang dimulai dari surat Al-
Fatihah, dan ditutup dengan surat Al-Nas, dan sampai kepada Kita secara tertib
dalam bentuk tulisan (Mushaf) maupun lisan dalam keadaan utuh atau terpelihara
dari perubahan dan pergantian, sekaligus dibenarkan oleh Allah SWT, di dalam
firman-Nya. Definisi ini selaras dengan apa yang diberikan oleh Ahli Ushul.
Dalam Kitab Manna’ul-Qaththan mabahits fi ulumil-Qur’an, yang
dimaksud Al-Qur’an adalah kalamullahyang diturunkan kepada Muhammad
SAW dan membacanya adalah ibadah.
Definisi lain mengenai Al-Qur’an juga dikemukakan oleh Al-Zarqani.
Menurut Al-Zarqani, Al-Qur’an itu adalah lafal yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW, dari permulaan surat Al-Fatihah sampai akhir surat Al-Naas.
Sedangkan Abdul Wahhab Khallaf memberikan definisi mengenai Al-
Qur’an, yaitu firman Allah yang diturunkan kepada hati Rasulullah; Muhammad
bin Abdullah melalui Al-Ruhul Amin (Jibril As) dengan lafal-lafalnya yang
berbahasa Arab dan maknanya yang benar, agar ia menjadi hujjah bagi Rasul,
bahwa ia benar-benar Rasulullah, menjadi undang-undang bagi manusia, memberi
petunjuk kepada mereka, dan menjadi sarana pendekatan diri dan ibadah kepada
7
Allah dengan membacanya. Al-Qur’an itu terhimpun dalam mushaf, dimulai
dengan surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat Al-Nas, disampaikan kepada
kita secara mutawatir dari generasi ke generasi secara tulisan maupun lisan. Ia
terpelihara dari perubahan atau pergantian.
B. Fungsi Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah dokumen untuk umat manusia. Bahkan kita ini sendiri
menamakan dirinya petunjuk bagi manusia. Allah SWT berfirman Dalam QS: Al-
Baqarah: 185 & 2:
�ن� �قي �م�ت ل ل ه�د*ى فيه �ب� ي ر� � ال �اب� �كت ال ك� ﴾۲﴿ ذ�ل
Artinya: “kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan pada isinya, petunjuk bagi
orang-orang yang bertaqwa”. (QS: Al-Baqarah: 2).
ه�ر� م�ض�ان� ش� �ذي ر� �زل� ال ن� آن� فيه أ �ق�ر� �اس ه�د*ى ال لن �اتK ل �ن �ي �ه�د�ى من� و�ب ق�ان ال �ف�ر� ه ف�م�ن� و�ال ش�
�م� د� �ك ه�ر� من �ص�م�ه� الش� �ي �ان� و�م�ن� ف�ل و� م�ريض*ا ك� ف�رKف�عد�ةN ع�ل�ى أ K من� س� �ام ي
� خ�ر� أ� �ريد� أ �ه� ي �م� الل ك ب
ر� �س� �ي �ريد� و�ال ال �م� ي ك ر� ب �ع�س� �وا ال �مل �ك ت �عد�ة� و�ل وا ال �ر� �ب �ك ت �ه� و�ل �م� م�ا ع�ل�ى الل �م� ه�د�اك �ك �ع�ل �ر� و�ل ك �ش� ت
﴾۱٨۵﴿ ون�
Artinya: “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan
yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk
bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barang siapa
di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka
hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau
dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya
8
berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari
yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak
menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan
bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-
Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”(QS: Al-
Baqarah: 185).
Ayat tersebut mengisyaratkan bahwa Al-Qur’an adalah petunjuk yang
didesain sedemikian rupa sehingga jelas bagi umat manusia dengan petunjuk itu
manusia bisa membedakan mana yang hak dan bathil. Inilah sesungguhnya fungsi
Al-Qur’an, yaitu sebagai pedoman hidup umat manusia. Karena itu bila Al-Qur’an
dipelajari dengan benar dan sungguh-sungguh maka isi kandungannya akan
membantu Kita menemukan nilai-nilai yang dapat dijadikan pedoman untuk
menyelesaikan berbagai problem hidup.
Adapun fungsi Al-Qur’an yang lainnya adalah:
1. Pengganti kedudukan kitab suci sebelumnya yang pernah diturunkan Allah
SWT.
2. Tuntunan serta hukum untuk menempuh kehidupan.
3. Menjelaskan masalah-masalah yang pernah diperselisihkan oleh umat
terdahulu.
4. Sebagai Obat penawar (syifa’) bagi segala macam penyakit, baik penyakit
rohani maupun jasmani. Seperti Firman Allah SWT dalam QS. Yunus: 57,
Al-Isra’: 82, dan Fushilat: 44.
9
ق�د� �اس� الن Tه�ا ي� أ �ا �م� ي �ك اء�ت �م� من� م�و�عظ�ةN ج� �ك ب الصTد�ور ر� في م�ا ل Nف�اء و�ه�د*ى و�ش
Nح�م�ة ين� و�ر� �م�ؤ�من ل ﴾۵۷﴿ ل
Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari
Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam
dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS.
Yunus [10]: 57).
من� ل� ��ز �ن آن و�ن �ق�ر� ف�اءN ه�و� م�ا ال ح�م�ةN ش ين� و�ر� �م�ؤ�من ل �زيد� ل ي ال و�ال إ مين� ا الظ�ال ار* ﴾٨۲﴿ خ�س�
Artinya: Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi obat dan rahmat
bagi orang-orang yang beriman, dan (Al-Quran itu) tidaklah
menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”. (QS. Al-
Isra' [17]: 82).
�و� �اه� و�ل �ن *ا ج�ع�ل آن @ا ق�ر� �ع�ج�مي �وا أ �ق�ال �و�ال ل �ه� ف�ص�ل�ت� ل �ات ع�ج�مي] آي� �أ ي] أ ب �ذين� ه�و� ق�ل� و�ع�ر� ل �وا ل ه� آم�ن
ف�اءN د*ى �ذين� و�ش �ون� ال� و�ال �ؤ�من هم� في ي �هم�ع�م*ى و�ه�و� و�ق�رN آذ�ان �ي ك� ع�ل �ئ �ول �اد�و�ن� أ �ن �انK من� ي � م�ك ب
Kيد﴾٤٤﴿ ع
Artinya: “Dan jikalau Kami jadikan Al-Qur’an itu suatu bacaan dalam bahasa
lain selain bahasa Arab tentulah Mereka mengatakan: “Mengapa tidak
dijelaskan ayat-ayatnya?”. Apakah (patut Al-Qur’an) dalam bahasa
asing sedang (rasul adalah orang) Arab?. Katakanlah: “Al-Qur’an itu
adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman. Dan
orang-orang yang tidak beriman pada telinga Mereka ada sumbatan,
sedang Al-Qur’an itu suatu kegelapan bagi Mereka. Mereka itu adalah
(seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh.” (QS.
Fushshilat [41]: 44).
10
5. Sebagai pembenar kitab-kitab suci sebelumnya, yakni Taurat, Zabur, dan
Injil. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam QS. Fathir: 31 dan Al-Maidah:
48.
�ذي �اده و�ال عب ب �ه� الل ن� إ �ه �د�ي ي �ن� �ي ب م�ا ل م�ص�د�ق*ا Tح�ق� ال ه�و� �اب �كت ال من� �ك� �ي ل إ �ا �ن ي و�ح�� أ
Nير ب �خ� �صيرN ل ﴾۳۱﴿ ب
Artinya: “Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) adalah
Al-Kitab (Al Qur’an) itulah yang benar, membenarkan kitab-kitab yang
sebelumnya.” (QS. Fathir: 31).
�ا �ن ل �ز� �ن �ك� و�أ �ي ل �اب� إ �كت �ح�ق� ال ال م�ا م�ص�د�ق*ا ب �ن� ل �ي �ه ب �د�ي �اب من� ي �كت *ا ال �من �ه و�م�ه�ي �ي �م� ع�ل �ه�م� ف�اح�ك �ن �ي ب
م�ا ل� ب �ز� �ن �ه� أ ع� و�ال الل �ب �ت ه�و�اء�ه�م� ت� �ح�ق� من� ج�اء�ك� ع�م�ا أ �ا ال �ن ع�ل cج� �ل ك �م� ل �ك ع�ة* من ر� ا ش �ه�اج* �و� و�من و�ل
اء� �ه� ش� �م� الل �ك ع�ل �ج� م�ة* ل� �كن� و�احد�ة* أ �م� و�ل �و�ك �ل �ب ي �م� م�ا في ل �اك ق�وا آت �ب ت ات ف�اس� �ر� ي �خ� ل�ى ال �ه إ م� الل
�م� جع�ك �م� ج�ميع*ا ر� �ك �ئ �ب �ن م�ا ف�ي �م�فيه ب �ت �ن ف�ون� ك �ل ت �خ� ﴾٤٨﴿ ت
Artinya: “Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur'an dengan membawa
kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab
(yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab
yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang
Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka
dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk
tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang
terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya
satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap
pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat
kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu
11
diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan
itu.” (QS. Al-Ma’idah: 4)
6. Sebagai pelajaran dan penerangan. Seperti dalam firman Allah SWT dalam
QS. Yasin: 69.
Nين م�ب Nآن و�ق�ر� Nر� ذك ال إ ه�و� ن� إ �ه� ل �غي �ب �ن ي و�م�ا ع�ر� �الش �اه� �م�ن ع�ل ﴾٦۹﴿ و�م�ا
Artinya: “Al Quran itu tidak lain adalah pelajaran dan kitab yang memberi
penerangan.” (QS. Yaa Siin: 69).
7. Sebagai pembimbing yang lurus. Seperti Firman Allah SWT dalam QS. Al-
Kahfi: 1-2, Al-An’am: 126 & 153, Al-Isra’: 9, dan Al-Baqarah: 2.
ا عو�ج� �ه� ل �ج�ع�ل� ي �م� و�ل �اب� �كت ال �ده ع�ب ع�ل�ى ل� �ز� �ن أ �ذي ال �ه ل ل �ح�م�د� ديد*ا ﴾۱﴿ ال ش� ا س*� �أ ب �ذر� �ن ي ل �م*ا ق�ي
*ا ن ح�س� ا ج�ر*� أ �ه�م� ل ن�
� أ ح�ات الص�ال �ع�م�ل�ون� ي �ذين� ال ين� �م�ؤ�من ال ر� ��ش �ب و�ي �ه� �د�ن ل ﴾۲﴿ من�
Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al
Kitab (Al Qur'an) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di
dalamnya {1}; Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan
akan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita
gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal
saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik {2}.” (QS.
Al-Kahfi: 1-2).
اط� و�ه�ذ�ا �ك� صر� ب �قيم*ا ر� ت �ا ق�د� م�س� �ن �ات ف�ص�ل K اآلي ق�و�م ون� ل �ر� �ذ�ك ﴾۱۲٦﴿ ي
Artinya: “Dan inilah jalan Tuhanmu; (jalan) yang lurus. Sesungguhnya Kami
telah menjelaskan ayat-ayat (Kami) kepada orang-orang yang
mengambil pelajaran.” (QS. Al-An’am: 126).
12
�ن� اطي ه�ذ�ا و�أ �قيم*ا صر� ت ع�وه� م�س� �ب ع�وا و�ال ف�ات �ب �ت �ل� ت ب Tق� الس �ف�ر� �م� ف�ت ك ه ع�ن� ب يل ب �م� س� ك و�ص�ا ذ�ل
�م� ه ك �م� ب �ك �ع�ل �ق�ون� ل �ت ﴾۱۵۳﴿ ت
Artinya: “Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus,
maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang
lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya.
Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu
bertakwa.” (QS. Al-An’am: 153).
�ه�م� ل ن�� أ ح�ات الص�ال �ع�م�ل�ون� ي �ذين� ال ين� �م�ؤ�من ال ر� ��ش �ب و�ي ق�و�م�
� أ هي� ي �ت ل ل �ه�دي ي آن� �ق�ر� ال ه�ذ�ا ن� إ
ا ير* �ب ك ا ج�ر*� ﴾۹﴿ أ
Artinya: “Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang
lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang Mu’min
yang mengerjakan amal sholih, bahwa bagi mereka ada pahala yang
besar.” (QS. Al-Isra’: 9).
�ن� �قي �م�ت ل ل ه�د*ى فيه �ب� ي ر� � ال �اب� �كت ال ك� ﴾۲﴿ ذ�ل
Artinya: “Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi
mereka yang bertaqwa.” (QS. Al-Baqarah [2]: 2).
8. Sebagai pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi yang meyakininya.
Seperti Firman Allah SWT dalam QS. Al Jatsiyah: 20, Ibrahim: 1, Al-hadid:
9, Al-thalaq: 10-11, Al-Maidah: 15-16, dan Al-Ankabut: 51.
�ون� �وقن ي K ق�و�م ل Nح�م�ة و�ر� و�ه�د*ى �اس لن ل ر� �ص�ائ ب ﴾۲٠﴿ ه�ذ�ا
Artinya: “Al-Quran ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi
kaum yang meyakininya.” (QS. Al Jatsiyah: 20).
13
�ابN الر ت �اه� ك �ن ل �ز� ن� �ك� أ �ي ل �خ�رج� إ ت �اس� ل �م�ات من� الن ل�ى الظTل Tور إ ذ�ن الن إ �هم� ب ب ل�ى ر� اط إ �ع� صر� ال
�ح�ميد زيز ﴾۱﴿ ال
Artinya: “Alif laam ras. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu
supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya
terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan
Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.” (QS. Ibrahim: 1).
�م� ك ب �ه� الل ن� و�إ Tور الن ل�ى إ �م�ات الظTل من� �م� �خ�رج�ك ي ل Kات� �ن �ي ب Kات� آي �ده ع�ب ع�ل�ى ل� ��ز �ن ي �ذي ال ه�و�
Nيمح ر� Nء�وف �ر� ﴾۹﴿ ل
Artinya: “Dialah yang menurunkan kepada hamba-Nya ayat-ayat yang
terang (Al Qur'an) supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan
kepada cahaya. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha
Penyantun lagi Maha Penyayang terhadapmu.”(QS. Al-Hadid: 9).
�م� �ك �ي ل إ �ه� الل ل� �ز� ن� أ ق�د� �وا آم�ن �ذين� ال �اب �ب األل �ولي أ �ا ي �ه� الل �ق�وا ف�ات ديد*ا ش� *ا ع�ذ�اب �ه�م� ل �ه� الل ع�د�
� أ
ا �ر* ح�ات ﴾۱٠﴿ ذك الص�ال �وا و�ع�مل �وا آم�ن �ذين� ال �خ�رج� ي ل Kات� �ن �ي م�ب �ه الل �ات آي �م� �ك �ي ع�ل �و �ل �ت ي س�وال ر�
ه�ا ت �ح� ت من� �ج�ري ت Kات� ن ج� �ه� ل �د�خ ي ا ح* ص�ال �ع�م�ل� و�ي �ه الل ب �ؤ�من� ي و�م�ن� Tور الن ل�ى إ �م�ات الظTل من�
ق*ا رز� �ه� ل �ه� الل �ح�س�ن� أ ق�د� �د*ا �ب أ فيه�ا دين� ال خ� �ه�ار� ﴾۱۱﴿ األن
Artinya: “Allah menyediakan bagi mereka azab yang keras, maka bertakwalah
kepada Allah hai orang-orang yang mempunyai akal, (yaitu) orang-
orang yang beriman. Sesungguhnya Allah telah menurunkan
peringatan kepadamu{10}, (Dan mengutus) seorang Rasul yang
membacakan kepadamu ayat-ayat Allah yang menerangkan
(bermacam-macam hukum) supaya Dia mengeluarkan orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh dari kegelapan
14
kepada cahaya. Dan barang siapa beriman kepada Allah dan
mengerjakan amal yang saleh niscaya Allah akan memasukkannya ke
dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka
kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya Allah memberikan
rezeki yang baik kepadanya {11}.” (QS. Al-Thalaq: 10-11).
�ا �ه�ل� ي �اب أ �كت �م� ق�د� ال �ا ج�اء�ك �ن ول س� �ن� ر� �ي �ب �م� ي �ك ا ل ير* �ث �م� مم�ا ك �ت �ن �خ�ف�ون� ك �اب من� ت �كت �ع�ف�و ال ع� و�ي
يرK ن� �ث �م� ق�د� ك �ه من� ج�اء�ك �ورN الل �ابN ن ت ينN و�ك �ه�دي۱۵﴿ م�ب ه ﴾ي �ه� ب �ع� م�ن الل �ب �ه� ات �ل� رض�و�ان ب ال س�
�خ�رج�ه�م� س�الم �م�ات من� و�ي ل�ى الظTل Tور إ ه الن ذ�ن إ �ه�ديهم� ب ل�ى و�ي اطK إ K صر� �قيم ت ﴾۱٦﴿ م�س�
Artinya: “Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami,
menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu
sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya
telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang
menerangkan (15). Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang
yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan
kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita
kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan
menunjuki mereka ke jalan yang lurus (16).” (QS. Al-Maidah: 15-16).
�م� و�ل� �فهم� أ �ك �ا ي �ن �ا أ �ن ل �ز� �ن �ك� أ �ي �اب� ع�ل �كت �ل�ى ال �ت �هم� ي �ي ن� ع�ل ك� في إ ح�م�ة* ذ�ل �ر� �ر�ى ل K و�ذك ق�و�م �و ل �ؤ�من ي
﴾۵۱﴿ ن�
Artinya: “Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya Kami telah
menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur'an) sedang dia dibacakan
kepada mereka? Sesungguhnya dalam (Al Qur'an) itu terdapat rahmat
15
yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Al-
Ankabut: 51).
9. Sebagai pengajaran. Seperti Firman Allah SWT dalam QS. Al-Qalam: 52,
dan Ali Imran: 138.
ال ه�و� و�م�ا �رN إ �مين� ذك �ع�ال ل ﴾۵۲﴿ ل
Artinya: “Dan tiadalah ia (Al Qur-an), melainkan pengajaran untuk semesta
alam.” (QS. AI-Qalam:52).
�انN ه�ذ�ا �ي �اس ب لن �قين� و�م�و�عظ�ةN و�ه�د*ى ل �م�ت ل ﴾۱۳٨﴿ ل
Artinya: “(Al Qur'an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk
serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali-Imran:
138).
10. Sebagai petunjuk dan kabar gembira. Sebagaimana Firman Allah SWT
dalam QS. Al-Nahl: 89.
�و�م� �ع�ث� و�ي �ب �ل� في ن م�ةK ك� هيد*ا أ �هم� ش� �ي هم� من� ع�ل �ف�س ن
� �ا أ �ن ئ ك� و�ج هيد*ا ب �ا ه�ؤ�الء ع�ل�ى ش� �ن ل �ز� ع� و�ن
�ك� �ي �اب� ل �كت *ا ال �ان �ي ب �ل� ت ك ءK ل ي� ح�م�ة* و�ه�د*ى ش� مين� و�ر� ل �م�س� ل ىل ر� �ش� ﴾٨۹﴿ و�ب
Artinya: “(Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami, bangkitkan pada tiap-tiap
umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri, dan Kami
datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat
manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur'an) untuk
menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar
gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (QS. Al-Nahl: 89).
11. Sebagai pembanding atau pembeda (Furqan) antara yang haq dan bathil.
Seperti Firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah [2]: 185.
16
ه�ر� م�ض�ان� ش� �ذي ر� �زل� ال ن� آن� فيه أ �ق�ر� �اس ه�د*ى ال لن �اتK ل �ن �ي �ه�د�ى من� و�ب ق�ان ال �ف�ر� ه ف�م�ن� و�ال ش�
�م� د� �ك ه�ر� من �ص�م�ه� الش� �ي �ان� و�م�ن� ف�ل و� م�ريض*ا ك� ف�رKف�عد�ةN ع�ل�ى أ K من� س� �ام ي
� خ�ر� أ� �ريد� أ �ه� ي �م� الل ك ب
ر� �س� �ي �ريد� و�ال ال �م� ي ك ر� ب �ع�س� �وا ال �مل �ك ت �عد�ة� و�ل وا ال �ر� �ب �ك ت �ه� و�ل �م� م�ا ع�ل�ى الل �م� ه�د�اك �ك �ع�ل �ر� و�ل ك �ش� ت
﴾۱٨۵﴿ ون�
Artinya: “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang
di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi
manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barang siapa
di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka
hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau
dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya
berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari
yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak
menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan
bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-
Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”(QS. Al-
Baqarah [2]: 185).
12. Sebagai pengajaran/pembentang/penjelas (tibyan) segala sesuatu akan ilmu
pengetahuan dan rahasia-rahasia alam dunia dan akhirat. Seperti Firman
Allah SWT dalam QS. Ali Imran: 138, dan QS. Yusuf: 111.
�ق�د� �ان� ل ةN ق�ص�صهم� في ك �ر� ب �اب ألولي ع �ب �ان� م�ا األل *ا ك �ر�ى ح�ديث �ف�ت �كن� ي �ص�ديق� و�ل �ذي ت �ن� ال �ي ب
�ه �د�ي �ف�صيل� ي �ل� و�ت ءK ك ي� ح�م�ة* و�ه�د*ى ش� K و�ر� ق�و�م �ون� ل �ؤ�من ﴾۱۱۱﴿ ي
17
Artinya: “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pelajaran bagi
orang-orang yang mempunyai akal. Al-Qur’an itu bukanlah cerita
yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang
sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan rahmat bagi kaum
yang beriman.” (QS. Yusuf [12]: 111).
�انN ه�ذ�ا �ي �اس ب لن �قين� و�م�و�عظ�ةN و�ه�د*ى ل �م�ت ل ﴾۱۳٨﴿ ل
Artinya: “(Al Qur'an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk
serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali-Imran:
138).
13. Sebagai tali Allah yang harus diikat kuat dan digenggam teguh dalam hati
dan kehidupan, khususnya bersama-sama agar tidak bercerai-berai. Seperti
dalam Firman Allah SWT dalam QS. Al-Zukhruf: 43, dan Ali Imran: 102-
103.
ك� �م�س ت �ذي ف�اس� ال وحي� ب� �ك� أ �ي ل �ك� إ ن اطK ع�ل�ى إ K صر� �قيم ت ﴾٤۳﴿ م�س�
Artinya: “Maka berpeganglah teguhlah kamu kepada agama yang telah
diwahyukan kepadamu. Sesungguhnya kamu berada di atas jalan yang
lurus.” (QS. Al-Zukhruf [43]: 43).
�ا Tه�ا ي ي� �ذين� أ �وا ال �ق�وا آم�ن �ه� ات ه ح�ق� الل �ق�ات �ن� و�ال ت �م�وت ال ت �م� إ �ت ن
� م�ون� و�أ ل �صم�وا ﴾۱۰۲﴿ م�س� و�اع�ت ب
�ل ب �ه ح� ق�وا و�ال ج�ميع*ا الل �ف�ر� وا ت �ر� ع�م�ة� و�اذ�ك �ه ن �م� الل �ك �ي �م� ع�ل �ت �ن ذ�ك �ع�د�اء* إ �ل�ف� أ �ن� ف�أ �ي �م� ب ك �وب � ق�ل ف�أ
�م� ت �ح� ه ص�ب ع�م�ت ن *ا ب خ�و�ان �م� إ �ت �ن ف�ا ع�ل�ى و�ك ةK ش� �ار من� ح�ف�ر� �م� الن �ق�ذ�ك ن� �ه�ا ف�أ ك� من �ذ�ل �ن� ك �ي �ب �ه� ي � الل �ك ل
ه م� �ات �م� آي �ك �ع�ل ن�﴿ ل د�و ن� ه ﴾۱۰۳ن�
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-
benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati
18
melainkan dalam keadaan beragama Islam (102). Dan berpeganglah
kamu semuanya kepadatali (agama) Allah, dan janganlah kamu
bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu
dahulu (masa Jahiliah) bermusuh musuhan, maka Allah
mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah
orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang
neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu
mendapat petunjuk (103).” (QS. Ali Imran: 102-103).
14. Sebagai tadzkirah (peringatan) bagi orang-orang yang takut kepada Allah
dan terhadap kepemimpinan Al-Qur’an. Seperti Firman Allah SWT dalam
QS. Thaha: 1-4 & 123-124.
م�ا ۱﴿ طه �ا ﴾ �ن ل �ز� �ن �ك� أ �ي آن� ع�ل �ق�ر� ق�ى ال �ش� ت ال� ۲﴿ ل إ ة* ﴾ ر� �ذ�ك م�ن� ت ى ل �خ�ش� ﴿ ي
�زيال ﴾۳ �ن �ق� مم�ن� ت ل م�او�ات األر�ض� خ� � و�الس� �ع�ال ﴾٤﴿ ال
Artinya: “Thaahaa {1}. Kami tidak menurunkan Al-Qur’an ini kepadamu agar
kamu menjadi susah {2}; tetapi sebagaiperingatan bagi orang yang
takut (kepada Allah) {3}. Yaitu diturunkan dari Allah yang
menciptakan bumi dan langit yang tinggi {4}.” (QS. Thaha: 1-4).
ط�ا ق�ال� �ه�ا اه�ب �م� ج�ميع*ا من �ع�ض�ك �ع�ضK ب ب م�ا ع�د�و] ل �م� ف�إ �ك �ن ي ت� �أ �ع� ف�م�ن ه�د*ى من�ي ي �ب � ف�ال ه�د�اي� ات ي
Tلق�ى و�ال ض �ش� ض� و�م�ن� ﴾۱۲۳﴿ ي ع�ر�� �ري ع�ن� أ �ه� ذك �ل ن ة* ف�إ *ا م�عيش� �ك ه� ض�ن ر� �ح�ش� �و�م� و�ن �ام� ي �قي ال
ع�م�ى ة� ﴾۱۲٤﴿ أ
Artinya: “Allah berfirman: "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama,
sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika
19
datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang
mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan
celaka (123).” Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, Maka
Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan kami akan
menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan
buta (124).” (QS. Thaha: 123-124).
15. Sebagai pengawas (Muhaiminun) dan penjaga atas kitab-
kitab samawi lainnya, tidak hanya membenarkan masalah aqidah, akan
tetapi masalah syariat alamiyah juga. Al-Qur’an juga menetapkan sebagian
hukum-hukum dari kitab sebelumnya dan mengganti serta mengubah
sebagian lainnya. Seperti Firman Allah SWT dalam QS. Al-Maidah: 48.
�ه�م� �ن �ي ب �م� ف�اح�ك �ه �ي ع�ل *ا �من و�م�ه�ي �اب �كت ال من� �ه �د�ي ي �ن� �ي ب م�ا ل م�ص�د�ق*ا ��ح�ق ال ب �اب� �كت ال �ك� �ي ل إ �ا �ن ل �ز� ن� و�أ
ا �ه�اج* و�من ع�ة* ر� ش �م� �ك من �ا �ن ع�ل ج� cل� ك ل ��ح�ق ال من� اء�ك� ج� ع�م�ا ه�و�اء�ه�م�� أ ع� �ب �ت ت و�ال� �ه� الل ل� �ز� ن
� أ م�ا ب
ل�ى إ ات �ر� ي �خ� ال ق�وا �ب ت ف�اس� �م� �اك ت� آ م�ا في �م� �و�ك �ل �ب ي ل �كن� و�ل و�احد�ة* م�ة*
� أ �م� �ك ع�ل �ج� ل �ه� الل اء� ش� �و� و�ل
ف�ون� �ل ت �خ� ت فيه �م� �ت �ن ك م�ا ب �م� �ك �ئ �ب �ن ف�ي ج�ميع*ا �م� جع�ك م�ر� �ه ﴾٤٨﴿ الل
Artinya: “Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Qur'an dengan membawa
kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab
(yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab
yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang
Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka
dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk
tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang
terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya
20
satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap
pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat
kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu
diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan
itu”. (QS. Al-Maidah: 48).
16. Sebagai Mukjizat bagi Rasulullah SAW yang bertujuan untuk melemahkan
musuh-musuh Allah dan Rasul-Nya yang meragukan kenabian dan
kerasulan-Nya.
Selain itu fungsi Al-Qur’an yang tidak kalah penting, adalah sebagai
bukti kebenaran Nabi Muhammad SAW, dan bukti bahwa semua ayatnya benar-
benar dari Allah SWT. Sebagai bukti kedua fungsinya yang terakhir paling tidak
ada dua aspek dalam Al-Qur’an itu sendiri: 1) Isi/kandungannya yang sangat
lengkap dan sempurna; 2) Keindahan bahasa dan ketelitian redaksinya: 3)
Kebenaran berita-berita ghaibnya; dan 4) Isyarat-isyarat ilmiahnya.
C. Tujuan Diturunkannya Al-Qur’an
Sebagai pedoman hidup yang benar, Al-Qur’an niscaya harus
memberikan suatu petunjuk hidup yang benar, mendasar dan pasti. Sehingga
dapat dijadikan sebagai pegangan yang kokoh dalam menghadapi hidup. Oleh
karena itu tujuan utama diturunkannya Al-Qur’an tidak lain kecuali untuk
memberikan petunjuk kepada umat manusia ke jalan yang harus ditempuh demi
kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Adapun petunjuk yang diberikan oleh
Al-Qur’an pada pokoknya ada tiga:
21
1. Petunjuk aqidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia
yang tersimpul dalam keimanan akan keesaan Allah dan kepercayaan
akan kepastian adanya hari pembalasan.
2. Petunjuk mengenai akhlaq yang murni dengan jalan menerangkan
norma-norma keagamaan dan susila yang harus diikuti oleh manusia
dalam kehidupannya secara individual dan kolektif.
3. Petunjuk mengenai syari’at dan hukum dengan jalan menerangkan
dasar-dasar hukum yang harus diikuti oleh manusia dalam
hubungannya dengan Tuhan dan sesamanya.
BAB III
PENUTUP
22
A. Kesimpulan
Itulah Al-Qur’an karya yang sangat orisinil. Di dalamnya tidak ada
keraguan sama sekali, tidak mengada-ada, tiada kebohongan. Di dalamnya tidak
terdapat khayalan seorang penyair, penggubah, musisi dan lain-lain. Gaya
bahasanya sangat khas dan memukau, tiada bandingannya dan sangat berbeda
dengan syair-syair, tulisan-tulisan atau apapun yang merupakan hasil buatan dan
karya cipta dari manusia, jin, malaikat, hewan maupun tumbuhan.
Al-Qur’an adalah wahyu yang diturunkan Allah SWT kepada baginda
Rasulullah SAW sebagai petunjuk, pedoman, pengingat, perintah, kabar baik,
peringatan, dan bahkan mukzijat dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW
untuk membuktikan kenabian dan kerasulan-Nya. isi Al-Qur’an itu
bersifat universal, bahkan semua ilmu pengetahuan secara garis besar terkandung
di dalam isi Al-Qur’an tersebut.
Dan Al-Qur’an, sama sekali bukanlah hasil ciptaan atau rekaan Nabi
Muhammad SAW, yang semata-mata merupakan hasil karya cipta Nabi
Muhammad SAW yang kemudian beliau akui sebagai firman dari Allah SWT
yang di mana tujuannya hanya untuk menguntungkan kepentingan pribadi Nabi
Muhammad SAW, maupun menguntungkan kepentingan Umat-Nya, seperti
tuduhan kaum kafir selama ini. Padahal Nabi Muhammad SAW adalah seorang
yang al-um(buta huruf), sehingga mana mungkin orang yang buta huruf yang
tidak bisa membaca dan menulis mampu menciptakan sebuah karya agung seperti
Al-Qur’an ini, melainkan Al-Qur’an itu murni merupakan wahyu-wayu dari Allah
SWT yang berisi firman-firman yang berasal dari-Nya. Jadi tuduhan kaum kafir
23
bahwa Al-Qur’an adalah hasil karya cipta nabi Muhammad SAW selama ini tidak
masuk akal sama sekali. Bahkan Allah SWT menantang manusia dan jin untuk
membuat yang seperti Al-Qur’an. Terkandung dalam firman Allah SWT pada
surat ke-17 yaitu surat Al-Isra’ ayat 88:
ر ا﴿ هي ن� ض� ه� ن� ه� ه� د د� ه� ن� ن� ن�ا �ه ن� نو �ه �ه ه� ه ه� ن� �د� ه!ا ن" لا ه� آا ه د& ه� ا ن'ا ن) ه( ه� ه ه� د��ا ه!ا ن" ه� ن!ا ن�ى ن+ د-, ه. ه� نوا د/ ه0 إا ال ه2 ن� ن ن� ه3 ا ه, ه4 ن� ه( ﴾۸۸د5
Artinya: “Katakanlah, sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk
membuat yang serupa Al-Qur’an ini, niscaya mereka tidak akan dapat
membuat yang serupa dengannya (Al-Qur’an), sekalipun sebagian
mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain”. (QS. Al-Isra’:
88).
Al-Qur’an itu murni 100% firman yang berasal dari Allah azza wajala’.
Al-Qur’an juga bukan duplikat dari wahyu-wahyu Ilahi (Taurat, Zabur, dan Injil)
yang turun sebelumnya, bahkan Al-Qur’an justru melengkapi wahyu-wahyu ilahi
yang turun sebelumnya. Bahkan ada juga syari’at-syari’at sebelumnya yang telah
diperintahkan oleh Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya (Umat sebelum umat
Nabi Muhammad SAW) yang termaktub melalui wahyu-wahyu ilahi (selain Al-
Qur’an) yang terkandung di dalamnya yang diganti. Pergantian ini disebabkan
karena syari’at-syari’at tersebut sudah tidak relevan diterapkan pada zaman Nabi
Muhammad SAW hidup. Sehingga Al-Qur’an menghapuskan syari’at-syari’at
tersebut dan menggantikannya dengan syari’at-syari’at yang baru yang sesuai
dengan zaman Nabi Muhammad SAW hidup.
Al-Qur’anul-Karim juga merupakan kitab suci umat Islam yang di
dalamnya berisi firman-firman yang berasal dari Allah SWT yang diturunkan
24
secara berangsur-angsur sebagai pedoman hidup bagi manusia untuk meraih
kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat.
Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Qur’an kepada umat
Manusia khususnya kepada umat Baginda Rasulullah SAW yaitu umat Islam yang
sekaligus merupakan umat terakhir dan penutup dari umat-umat sebelumnya.
B. Saran
Setelah penulis menguraikan makalah yang berjudul “Pengertian, Fungsi
dan Tujuan Al-Qur’an” maka timbul keinginan dari penulis untuk setidaknya
memberikan saran yang semoga bermanfaat dan sekaligus untuk mengingatkan
orang lain pada umumnya, dan khususnya bagi diri penulis sendiri. Saran penulis
di antaranya sebagai berikut:
1. Sebagai Umat Islam kita wajib untuk membumikan Al-Qur’an. Jangan
malah kita hanya menjadikan Al-Qur’an sebagai hiasan rumah belaka.
Tidak pernah disentuh, dibaca bahkan malah tidak memiliki satupun
mushaf Al-Qur’an sama sekali (naudzubillah min dzalik).
2. Hendaknya kita belajar baca-tulis bahasa Arab agar memudahkan Kita
dalam membaca dan memahami Al-Qur’an, karena jika Kita tidak bisa
baca-tulis Arab, akan membuat Kita buta tentang Al-Qur’an. Jika kita
sudah buta akan Al-Qur’an maka Kita hidup tanpa pedoman dan arah.
Walaupun saat ini huruf Arab bisa dilatinkan ke dalam bahasa
Indonesia akan tetapi pada prakteknya nanti, akan ada perbedaan-
perbedaan antara huruf Arab yang dilatinkan dan huruf Arab hijaiyyah
25
yang biasanya kita ketahui dengan sebutan Huruf Hijaiyyah. Jika
sudah terjadi perbedaan antara huruf-huruf hijaiyyah dengan huruf
Arab yang dilatinkan ke dalam bahasa Indonesia maka hal tersebut
bisa sangat berbahaya karena akan menimbulkan kekeliruan yang
amat fatal yang bisa mengakibatkan kesalahan dalam membaca Al-
Qur’an yang ujung-ujungnya bahkan bisa merubah maknanya.
3. Ajarilah anak-anak kita, adik-adik kita, saudara-saudara kita dan orang
tua-orang tua kita, untuk membaca dan memahami Al-Qur’an. Yaitu
salah satunya dengan cara mempelajari ilmu-ilmu yang menunjang
tentang metode-metode mempelajari Al-Qur’an secara baik dan benar
(seperti ilmu tajwid, ilmu nahwu dan sharaf).
DAFTAR PUSTAKA
26
“Al-Qur’an; Pengertian, kedudukan dan Fungsi serta Sejarah Kodifikasi”,
Jakarta, 2001.
As-Shalih. Subhi, Dr. 1996. “Mabahits fi Ulumil-Qur’an” diterjemahkan
menjadi Membahas ilmu Al-Qur’an oleh tim pustaka firdaus. Pustaka
Firdaus, Jakarta.
Chalil Munawar. 1998. “Kelengkapan tarikh Nabi Muhammad SA W ”.
Faridl, Miftah. 2004. “Pokok-pokok Ajaran Islam”.
http://opi.110mb.com/.
Jannah, Roudhotul. 2000. “Manhaj Tarbiyah Islamiyah”, e-Indonesia. Jilid
I, Jakarta.
Kementerian Agama. 1974. “Terjemahan Al- Q ur ’ an ”, Jakarta: Departemen RI.
Muhammad, Syaikh, bin ’Utsmani. 1995. “S huul Fii at-Tafsiir ”, hal.9-11.
Nata, Abuddin, Drs, M.A. 1995. “Al-Qur’an dan Hadits (Dirasah Islamiyah
I)”. PT. RajaGrafindo Persada: Jakarta.
Surin, Bachtiar. 1978. “Terjemah dan tafsir Al-Qur’an 30 Juz huruf Arab dan
Latin”. Fa Sumatra: Bandung.
Zuri, Alam L. “Pengertian Al- Q ur ’ an ”, www.grameenfoundation.org (Di akses
pada 12 September 2010).
27