pengertian filsafat ilmu pengetahuan (philosophy of science)
DESCRIPTION
Pengertian Filsafat Ilmu Pengetahuan (Philosophy of Science). Dr. Irmayanti Program Magister KWJ Sm I 2009/2010 PB II. Apa itu Filsafat Ilmu Pengetahuan (FIP)?. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
Pengertian Filsafat Ilmu Pengertian Filsafat Ilmu PengetahuanPengetahuan
(Philosophy of Science) (Philosophy of Science)
Dr. Irmayanti Dr. Irmayanti
Program Magister KWJ Program Magister KWJ
Sm I 2009/2010 Sm I 2009/2010 PB IIPB II
Apa itu Filsafat Ilmu Apa itu Filsafat Ilmu Pengetahuan (FIP)?Pengetahuan (FIP)?
FIPFIP: ilmu pengetahuan yg mengkaji secara : ilmu pengetahuan yg mengkaji secara kritis tt ciri, cara kerja, dan paradigma kritis tt ciri, cara kerja, dan paradigma pengetahuan , proses keilmiahan serta pengetahuan , proses keilmiahan serta implikasinya dan terkait tanggung jawab implikasinya dan terkait tanggung jawab ilmuwan ilmuwan
Objek FIPObjek FIP: :
objek material (umum): pengetahuan objek material (umum): pengetahuan
objek formal (khusus) : proses kerja / objek formal (khusus) : proses kerja / kegiatan ilmiah kegiatan ilmiah terkait dg proses terkait dg proses metodologi metodologi
Pendekatan FIP (cara bgmn Pendekatan FIP (cara bgmn ssr belajar FIP)ssr belajar FIP)
1. metode refleksi kritis 1. metode refleksi kritis 2. metode dialogis dialektis 2. metode dialogis dialektis 3. metode fenomenologi3. metode fenomenologi melakukan melakukan
reduksi fenomenologis dan menemukan reduksi fenomenologis dan menemukan eidos (hakikat/substansi) terhaap gejala yg eidos (hakikat/substansi) terhaap gejala yg diamatidiamati
4.cara analisis4.cara analisiskemampuan ssr dlm kemampuan ssr dlm melakukan observasi, memecahkan melakukan observasi, memecahkan masalah scr komparatif, sintetis masalah scr komparatif, sintetis
5.memiliki 5.memiliki reasoningreasoning logis, sistematis & logis, sistematis & kreatifitas dlm berbagai situasi ilmiahkreatifitas dlm berbagai situasi ilmiah
Aspek dlm Filsafat Ilmu Aspek dlm Filsafat Ilmu Pengetahuan Pengetahuan
1. context of justification1. context of justification 2. context of discovery 2. context of discovery 3. etika keilmuan 3. etika keilmuan
Context of justificationContext of justification
Context of justification secara de jure terkait Context of justification secara de jure terkait dengan: dengan:
pikiran dan penalaran yg valid pikiran dan penalaran yg valid ilmu pengetahuan ilmu pengetahuan metodologi dan metodologi dan
metode metode Objek (yang ingin diteliti) dalam sebuah Objek (yang ingin diteliti) dalam sebuah
penelitian penelitian Kebenaran/ objektivitas dari realitas Kebenaran/ objektivitas dari realitas
Context of discovery Context of discovery
Context of discovery secara de facto Context of discovery secara de facto terkait dengan: terkait dengan:
Sejarah ilmu pengetahuan Sejarah ilmu pengetahuan Temuan (inovasi) yg muncul dalam Temuan (inovasi) yg muncul dalam
proses kegiatan ilmiah proses kegiatan ilmiah Munculnya teknologi yg dipakai Munculnya teknologi yg dipakai
dalam kehidupan manusia (teknologi dalam kehidupan manusia (teknologi tepat guna)tepat guna)
Etika keilmuanEtika keilmuan
Etika keilmuan terkait dengan perilaku Etika keilmuan terkait dengan perilaku ilmuwan dalam proses penelitian dan ilmuwan dalam proses penelitian dan kegiatan profesinya yg mencakup: kegiatan profesinya yg mencakup:
Kejujuran Kejujuran Tanggung jawab ilmuwan atas hasil yg Tanggung jawab ilmuwan atas hasil yg
telah dicapai dalam penelitiannyatelah dicapai dalam penelitiannya Hak dan kewajiban sebagai seorang Hak dan kewajiban sebagai seorang
ilmuwan/mahasiswailmuwan/mahasiswa
Aspek FIP Aspek FIP
Filsafat llmu Pngth
Context of justification
Context of discovery
Etika keilmuan
Kegunaan FIPKegunaan FIP
Menumbuhkan sikap kritis peneliti dalam Menumbuhkan sikap kritis peneliti dalam mengamati berbagai problem penelitian & mengamati berbagai problem penelitian & mengatasi situasi keilmiahan mengatasi situasi keilmiahan
Memiliki kemampuan analisis secara Memiliki kemampuan analisis secara komprehensif, mendalam (kritis), sintesis komprehensif, mendalam (kritis), sintesis dan rekontruksi dalam permasalahan ilmiah dan rekontruksi dalam permasalahan ilmiah
Memiliki sikap arif & tanggung jawab moral Memiliki sikap arif & tanggung jawab moral dlm kemajuan iptek secara global (ketika dlm kemajuan iptek secara global (ketika terjadi penerapan iptek di tengah terjadi penerapan iptek di tengah masyarakat)masyarakat)
Perkembangan FIP secara Perkembangan FIP secara historishistoris
Muncul di Barat sebagai suatu bentuk ilmu Muncul di Barat sebagai suatu bentuk ilmu pgth setelah adanya Revolusi Ilmu pgth setelah adanya Revolusi Ilmu Pengetahuan (abd 17)Pengetahuan (abd 17) revolusi dlm revolusi dlm perubahan cara berpikir manusia dari perubahan cara berpikir manusia dari ontologis-metafisis ke cara berpikir ontologis-metafisis ke cara berpikir mekanistis matematismekanistis matematis
Revolusi Il Pgth mendorong ilmu Revolusi Il Pgth mendorong ilmu pengetahuan kealaman memiliki metode yg pengetahuan kealaman memiliki metode yg khas (terukur scr matematis, khas (terukur scr matematis, percobaan/eksperimen, uji coba)percobaan/eksperimen, uji coba) fisika, fisika, kedokteran, biologi, kimia, teknik kedokteran, biologi, kimia, teknik
Kesimpulan Kesimpulan
Ilmu pengetahuan memiliki 3 aspek: Ilmu pengetahuan memiliki 3 aspek: Context of justification, context of Context of justification, context of
discovery, etika keilmuan discovery, etika keilmuan Permasalahan–penyelesaian dlm Permasalahan–penyelesaian dlm
filsafat ilmu pengetahuan dpt di pakai filsafat ilmu pengetahuan dpt di pakai untuk permasalahan/ pembuatan tesis: untuk permasalahan/ pembuatan tesis: aspek ontologi, epistemologi, aksiologi aspek ontologi, epistemologi, aksiologi yg diterapkan dlm kegiatan penelitian yg diterapkan dlm kegiatan penelitian
IIirmayanti-FIB UIirmayanti-FIB UI
Bahan bacaan Bahan bacaan
Irmayanti, Irmayanti, Realitas & ObjektivitasRealitas & Objektivitas (2004)(2004)
Reader dosenReader dosen
Irmayanti – FIB UI