pengertian dan ruang lingkup yayasan

24
AKUNTANSI YAYASAN Oleh : Wiji Lestari 13210040 Wiwin Sulistyani 13210064

Upload: wiwin

Post on 04-Jan-2016

201 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

AKUNTANSI YAYASAN

TRANSCRIPT

Page 1: Pengertian Dan Ruang Lingkup Yayasan

AKUNTANSI YAYASAN

Oleh :

Wiji Lestari 13210040

Wiwin Sulistyani 13210064

FAKULTAS EKONOMI – AKUNTANSI

UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA

2015

Page 2: Pengertian Dan Ruang Lingkup Yayasan

I. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP YAYASAN

Menurut Indra Bastian (2007 : 1) yayasan adalah badan hukum yang kekayaannya terdiri

dari kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukan untuk mencapai tujuan tertentu dibidang

social, keagamaan, dan kemanusiaan. Menurut Pahala Nainggalon (2005 : 1) yayasan

merupakan suatu lembaga yang didirikan bukan untuk mencari laba semata (nirlaba).

Menurut Anwar Borahima (2002) setelah 56 tahun Indonesia merdeka, tepatnya 6 agustus

2001, barulah dapat dibuat undang-undang yang mengatur mengenai yayasan yaitu undang-

undang (UU) Nomor 16 tahun 2001 tentangYayasan dimuat dalam Lembaga Negara (LN) No

112/2001 dan Tambahan Lembaran Negara (TLN) 4123. Itu pun baru diberlakukan 6 agustus

2002.

Sebelumnya, tidak ada satupun peraturan perundang-undangan yang mengatur secara

khusus tentang yayasan di Indonesia. Namun demikian, tidaklah berarti bahwa Indonesia

sama sekali tidak ada ketentuan yang mengatur yayasan.Ketentuan perundang-undangan yang

ada pada waktu itu, tidak satupun yang memberikan rumusan mengenai defenisi yayasan,

status hukum yayasan,serta cara mendirikan yayasan. Berbeda halnya dengan di Belanda,

yang secara tegas di dalam undang-undangnya menyebutkan bahwa yayasan adalah badan

hukum.Walaupun tidak disebutkan secara tegas, yayasan di Indonesia telah diakui pula

sebagai badan hukum. Pengakuan sebagai badan hukum didasarkan pada kebiasaan dan

yurisprudensi.Untuk diakui sebagai badan hukum, yayasan hanya perlu memenuhi syarat

tertentu,yaitu:

1. Syarat materil yang terdiri dari; harus ada suatu pemisahan harta kekayaan, adanya

suatu tujuan, dan mempunyai suatu organisasi;

2. Syarat formil yaitu harus dengan akta autentik.

Di dalam praktek hukum yang berlaku di Indonesia, pada umumnya yayasan didirikan

dengan akta notaries. Akta notaris ini ada didaftarkan pengadilan negeri, dan diumumkan

dalam Berita Negara. Hal ini dikarenakan tidak ada ketentuan yang mengaturnya sehingga

masih bebas bentuk. Dengan demikan, yayasan dapat juga didirikan dengan akta dibawah

tangan. Setelah keluarnya UU Yayasan, secara otomatis penentuan status badan hukum

yayasan harus mengikuti ketentuan yang ada dalam UU Yayasan tersebut. Dalam UU

Yayasan disebutkan bahwa yayasan memperoleh status badan hukum setelah akta pendirian

memperoleh pengesahan dari Menteri.Dari ketentuan UU yayasan dapat disimpulkan bahwa

ada beberapa syarat pendirian, yaitu:

1. Didirikan oleh 1 (satu) orang atau lebih;

2. Ada kekayaan yang dipisahkan dari kekayaan pendirinya;

Page 3: Pengertian Dan Ruang Lingkup Yayasan

3. Harus dilakukan dengan aktanotaris dan dibuat dalam bahasa Indonesia;

4. Harus memperoleh pengesahan Menteri;

5. Diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia;

6. Tidak boleh memakai nama yang telah dipakai secara sah oleh yayasan lain,atau

bertentangan dengan ketertiban umum dan/atau kesusilaan;

7. Nama yayasan harus didahului dengan kata “Yayasan”.

Bagi yayasan yang belum terdaftar, harus melakukan pendaftaran lebih dahulu, kemudian

menyesuaikan anggaran dasarnya. Persyaratan pendaftaran merupakan suatu hal yang

kontradiktif, karena justru didalam UU Yayasan No 16 tahun 2001 tidak ada kewajiban bagi

yayasan yang baru untuk didaftarkan setelah mendapatkan pengesahan dari Menteri.

Kewajibanyang dibebankan kepada yayasan setelah disahkan hanyalah kewajiban untuk

mengumumkan dalam berita Negara. Seharusnya penekanan aturan peralihan bukan pada

pendaftaran,melainkan pada syarat jumlah minimal kekayaan yang dimilki serta prospek

kegiatan yayasan itu sendiri. Bagi yayasan yang tidak memenuhi syarat jumlah minimal

kekayaan yang harus dimilki oleh yayasan dan atau prospek kegiatan yayasan tidak mungkin

untuk dikembangkan, yayasan tersebut dapat dibubarkan.Dengan demikian kerugian yang

mungkin timbul baik bagi organ yayasan maupun dengan pihak ketiga dapat

diminimalisir.Pihak – pihak yang terkait dengan yayasan antara lain:

1. Pengadilan Negeri

Pendirian yayasan didaftarkan ke pengadilan negeri.

2. Kejaksaan

Kejaksaan negeri dapat mengajukan permohonan pembubaran yayasan ke pengadilan

jika yayasan tidak menyesuaikan anggaran dasar dalam jangka waktu yang

ditentukan.

3. Akuntan Publik

Laporan keuangan diaudit oleh akuntan publik yang memiliki izin menjalankan

pekerjaan sebagai akuntan publik.

II. SIFAT DAN KARAKTERISTIK YAYASAN

a. Tujuan Yayasan

Setiap organisasi, termasuk yayasan, memiliki tujuan yang spesifik dan unik yang dapat

bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Tujuan yang bersifat kuantitatif mencakup pencapaian

laba maksimum, penguasaan pangsa pasar, pertumbuhan organisasi, dan

produktifitas.Sementara tujuan kualitatif dapat di sebutkan sebagai efensiensi dan efektivitas

Page 4: Pengertian Dan Ruang Lingkup Yayasan

organisasi,manajemen organisasi yang tangguh, moral karyawan yang tinggi, reputasi

organisasi, stabilitas pelyanan kepada masyarakat, dn citra perusahaan.

Tujuan itu sendiri adalah suatu hasil akhir, titik akhir, atau segala sesuatu yang akan

dicapai.Setiap tujuan kegiatan disebut sebagai “sasaran” atau “target”. Beberapa penulis

membedakkan arti tujuan dan sasaran dimana tujuan mempunyai pengertian yang lebih

luas, sedangkan sasaran adalah lebih khusus.

b. Visi

Visi merupakan pandangan kedepan dimana suatu organisasi akan diarahkan. Dengan

mempunyai visi, yayasan dapat berkarya secara konsisten dan tetap eksis, antisipatif, inovatif,

serta produktif. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan

yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan suatu yayasan.

c. Misi

Misi adalah sesuatu yang diemban atau dilaksanakan oleh suatu yayasan sebagai

penjabaran atau visi yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan misi, seluruh unsur yayasan

dan pihak yang berkepentingan dapat mengetahui serta mengenal keberadaan dan peran

yayasannya.Misi harus jelas dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Misi juga terkait

dengan kewenangan yang dimiliki oleh yayasan berdasarkan peraturan perundangan atau

kemampuan penguasaan teknologi sesuai strategi yang dipilih.

d. Sumber Pembiayaan/Kekayaan

Sumber pembiayaan yayasan berasal dari sejumlah kekayaan yang dipisahkan dalam

bentuk uang atau barang. Selain itu, yayasan juga memperoleh sumbangan atau bantuan yang

tidak mengikat seperti berupa:

Wakaf,

Hibah,

Hibah Wasiat,

Perolehan lain yang tidak bertentanagn dengan anggaran dasar yayasan atau peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

e. Pola Pertanggungjawaban

Pertanggungjawaban manajemen merupakan bagian terpenting bagi kredibilitas

manajemen di yayasan. Tidak terpenuhinya prinsip pertanggungjawaban tersebut dapat

menimbulkan implikasi yang luas.

f. Struktur Organisasi Yayasan

Struktur organisasi yayasan merupakan turunan dari fungsi, startegi, dan tujuan

organisasi.Sementara itu, tipologi pemimpin, termasuk pilihan dan orientasi organisasi,

Page 5: Pengertian Dan Ruang Lingkup Yayasan

sangat berpengaruh terhadap pilihan struktur birokrasi pada yayasan. Kompleksitas organisasi

sangat berpengaruh pada struktur organisasi. Fungsi badan hukum yayasan merupakan

pranata hukum bagi pencapaian tujuan tertentu dibidang sosial, keagamaan, dan

kemanusiaan.

g. Karakteristik Anggaran

Anggaran merupakan artikulasi dari hasil perumusan strategi dan perencanaan strategik

yang telah dibuat. Dalam bentuk yang paling sederhana, anggaran merupakan suatu dokumen

yang menggambarakan kondisi keuangan yayasan yag meliputi informasi mengenai

pendapatan, belanja, dan aktivitas

h. Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi merupkan prinsip akuntansi yang menentukan kapan transaksi keuangan

harus diakui untuk tujuan pelaporan keuangan. Sistem akuntansi ini berhubungan dengan

waktu pengukuran dilakukkan dan pada umumnya, bisa dipilih menjadi sistem akuntansi

berbasis kas dan berbasis aktual.Pada sebuah yayasan, penekanan diberikan pada penyediaan

biaya data yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan yang menggunakan sistem

akuntansi berbasis aktual yaitu akuntansi pendapatan dan biaya.

III. KEPENGURUSAN

Sesuai dengan UU RI No.28 tahun 2004 tentang yayasan, disebutkan bahwa organisasi

yayasan terdiri dari :

1. Pembina ( pasal 28-30 )

Pembina adalah organ yayasan yang mempunyai kewenangan yang diserahkan kepada

pengurus atau pengawas olehUU atau AD. Anggota pembina adalah pendiri yayasan atau

mereka yang berdasarkan rapat anggota pembina dinilai memiliki dedikasi tinggi untuk

mencapai maksud dan tujuan yayasan

2. Pengurus ( pasal 31-39 )

Pengurus adalah organ yayasan yang melaksanakan kepengurusan yayasan. Susunan

pengurus sekurang-kurangnya terdiri dari : ketua, sekretaris, dan bendahara.

3. Pengawas ( pasal 40-47 )

Pengawas adalah organ yayasan yang bertugas melakukan pengawasan serta melakukan

nasehat kepada pengurus dalam menjalankan kegiatan pengurus. Pengawas yayasan

diangkat oleh pembina dan merupakan orang yang mampu melakukan tindakan hukum.

Hak Pengurus

1. Menetapkan kebijaksanaan dalam memimpin dan mengurus organisasi.

Page 6: Pengertian Dan Ruang Lingkup Yayasan

2. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang organisasi termasuk menetapkan iuran tetap dan

iuran wajib anggota organisasi dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.

3. Menjalankan tindakan-tindakan lainnya baik mengenai pengurus maupun pemilikan

sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar Rumah Tangga

ini dan ditetapkan oleh rapat anggota berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Kewajiban Pengurus

1. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya kegiatan organisasi sesuai dengan

maksud dan tujuan serta kegiatan organisasi.

2. Menyiapkan pada waktunya rencana pengembangan organisasi, rencana kerja dan

anggaran tahunan organisasi termasuk rencana- rencana lainnya yang berhubungan

dengan pelaksanaan organisasi.

3. Mengadakan dan memelihara pembukuan dan administrasi organisasi sesuai dengan

kelaziman yang berlaku bagi organisasi.

4. Memberi pertanggungjawaban dan segala kepentingan tentang keadaan dan jalannya

organisasi berdasarkan laporan tahunan termasuk perhitungan kepada rapat anggota.

5. Menyiapkan susunan organisasi lengkap dengan perincian tugasnya.

6. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan- ketentuan yang

diatur dalam Anggaran Dasar Rumah Tangga dan ditetapkan oleh rapat anggota

berdasarkan peraturan perundang - undangan yang berlaku.

IV. AKUNTANSI YAYASAN

Tidak ada PSAK khusus yang mempelajari mengenai akuntansi yayasan. Melainkan

PSAK 45, PSAK 45 tidak spesifik mengatur tentang akuntansi yayasan melainkan mengatur

Akuntansi untuk organisasi nirlaba.Terdapat 2 basis akuntansi yayasan:

1. Basis Kas

Dalam akuntansi basis kas, pencatatan transaksi dilakukan apabila ada aliran uang

maka kita tidak akan melakukan pencatatan suatu transaksi jika belum ada aliran uang

yang diterima atau dikeluarkan. Pencatatan penerimaan pada kas atau bank apabila ada

aliran uang kedalam kas atau bank yang diperlakukan sebagai pendapatan dan

pengeluaran kas atau bank apabila ada aliran uang ke luar dari kas atau bank diperlakukan

sebagai beban atau biaya. Kelamahan akuntansi berbasis kas kurang menggambarkan

kejadian ekonomis laporan keuangan. Akuntansi basis kas banyak diterapkan oleh

organisasi nirlaba karena alasan kepraktisan, tanpa mengetahui lebih dalam pengaruh atas

Page 7: Pengertian Dan Ruang Lingkup Yayasan

penggunaan basis kas. Dengan pilihan basis kas banyak sekali kejadian transaksi yang

terjadi tetapi belum dikeluarkan/diterima uangnya yang tidak dicatat dan rawan terjadi

kesalahan.

2. Basis Akrual.

Dalam akuntansi basis Akrual pencatatan suatu transaksi tanpa memperhatikan apa kan

terdapat aliran uang masuk atau keluar pada saat kejadian transaksi, pengaruh dari suatu

kejadian transaksi langsung diamati pada saat terjadinya.

Contohnya Pengiriman invoice atau tagihan akan dicatat pengakuan pendapatan dan

pembelian barang secara kredit akan dicatat pengakuan biayanya. Menurut PSAK

(Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan), organisasi diasumsikan akan hidup terus

(going concern) untuk jangka waktu yang panjang, sehingga pencatatan yang dilakukan

harus menggunakan basis akrual. Perubahan kebiasaan pencatatan dari basis kas ke

basis akrual murni bisa disiasati dengan cara : “Catatlah transaksi rutin dengan basis kas,

dan kemudian lakukan penyesuaian. catatan dengan basis akrual pada saat akan

menerbitkan informasi keuangan.” Akuntansi basis kas banyak diterapkan oleh organisasi

nirlaba karena alasan kepraktisan, tanpa mengetahui lebih dalam pengaruh atas

penggunaan basis kas. Dengan pilihan basis kas. PSAK 45 juga tidak menyatakan dengan

pasti bahwa akuntansi yang diatur di dalamnya ditentukan berdasarkan system

dana.Namun apabila dicermati, terlihat seperti system dana.Dana dalam PSAK 45 bersifat

single entity, yaitu hanya jenis laporan untuk masing – masing kategori , yaitu : satu

neraca , satu laporan aktivitas , dan satu laporan arus kas. Semua unsur rekening masuk

dalam neraca, aktiva lancar dan aktiva tetap, utang jangka pendek dan utang jangka

panjang, serta aktiva bersih (seperti saldo dana).Aspek yang membuat PSAK 45 seperti

system dana terletak pada ketentuan sebagai berikut :

Sumber penerimaan dari pihak lain, donator atau pemerintah, yang ada ketentuan

terbatas atau tidak terbatas (unrestricted atau unrestricted) dalam penggunaan harus

dipisahkan rekeningnya .

Aktiva bersih (seperti saldo dana atau ekuitas dalam akuntansi komersial)

dikelompokkan dalam berbagai rekening seperti : aktiva bersih terikat permanen, aktiva

bersih terikat temporer, dan aktiva bersih tidak terikat.

UNSUR – UNSUR DALAM SISTEM AKUNTANSI

Komponen komponen sistem akuntansi:

Page 8: Pengertian Dan Ruang Lingkup Yayasan

a. Bagan perkiraan /akun

Bagan perkiraan adalah daftar masing – masing item, diman pencatatannya dibagi

kedalam lima kategori

Aktiva

Utang

Aktiva bersih

Pendapatan

Belanja

b. Buku besar

Buku besar mengklasifikasikan informasi pencatatan, dimana bagan perkiraan atau akun

bertindak sebagai daftar isi buku besar. Dalam sisitem manual, ringkasan total dari seluruh

jurnal dimasukkan kedalam buku besar setiap bulannya. Dalam sistem terkomputerasi, data

secara khusus dimasukkan ke sistem sekali saja.

c. Jurnal

Jurnal digunakan untuk mencatat semua transaksi akuntansi, sebelum diklasifikasikan ke

buku besar. Jurnal mengatur informasi secara kronologis dan sesuai dengan jenis transaksi.

d. Buku cek

Pada yayasan berskala kecil, buku cek menyajikan kombinasi jurnal dan buku besar.

Sebagian besar transaksi keuangan akan dicatat melalui buku cek, dimana tanda penerimaan

yang disetor ke dan dari saldo pembayaran akan dibuat.

e. Manual prosedur akuntansi

Yaitu suatu pencatatan prosedur dan kebijakan untuk menangani transaksi keuangan

f. Siklus akuntansi

Terbagi dalam tiga tahap

Tahap

pencatatan

·      Kegiatan penidentifikasian dan pengukuran dalam bentuk bukti

transaksi dan bukti pencatatan

·      Kegiatan pencatatan bukti transaksi ke dalam buku harian atau jurnal

·      Memindahkanbukukan dari jurnal ke buku besar

Tahap

pengikhtisaran

·      Penyusunan neraca saldo (trial balance) berdaasrkan akun – akun

buku besar

·      Pembuatan ayat jurnal penyesuaian

·      Penyusunan kertas kerja (workshet)

·      Pembuatan ayat jurnal penutup

Page 9: Pengertian Dan Ruang Lingkup Yayasan

·      Pembuatan neraca saldo setelah penutupan

·      Pembuatan ayat jurnal pembalik

Tahap

pelaporan

Laporan Posisi Keuangan

Laporan aktivitas

·      Laporan arus kas

·     Catatan atas laporan keuangan

CONTOH JURNAL STANDAR

Sebelum membuat jurnal sebaiknya memahami pos pos berikut :

POS DEBET KREDITSALDO

NORMAL

ASET (+) (-) DEBET

KEWAJIBAN (-) (+) KREDIT

AKTIVA BERSIH (-) (+) KREDIT

PENERIMAAN (-) (+) KREDIT

BIAYA (+) (-) DEBET

Contoh Jurnalnya :

Pencatatan Pendapatan

PENDAPATAN SUMBANGAN/DONASI

Tgl 19 April 2005 Yayasan menerima sumbangan/donasi dari perseorangan dan korporasi

sebesar Rp 50juta via transfer bank (Bank Cari Artha) untuk korban bencana alam.

Tgl CoA Nama Akun Debet Kredit

19/4/05 Bank Cari Artha 50.000.000

19/4/05 Pend. Sumbangan 50.000.000

PENDAPATAN IURAN ANGGOTA

Tgl 30 April 2005 Yayasan menerima iuran bulanan dari 15 orang anggota

sebesar Rp 1juta per orang atau sebesar Rp15juta secara tunai.

Tgl CoA Nama Akun Debet Kredit

30/4/05 Kas 15.000.000

30/4/05 Pend. Iuran 15.000.000

Page 10: Pengertian Dan Ruang Lingkup Yayasan

Anggota

PENERIMAAN BUNGA DEPOSITO

Yayasan memiliki Dana Abadi yang disimpan dalam bentuk Deposito di Bank Cari Artha

sebesar Rp15milyar dan tidak boleh dicairkan. Tgl 30 April 2005 atau setiap akhir bulan

Yayasan menerima bunga deposito sebesar Rp 1,5juta ke rekening bank.

Tgl CoA Nama Akun Debet Kredit

30/4/05 Bank Cari Artha 1.500.000

30/4/05 Pend. Hasil Investasi 1.500.000

PENDAPATAN SEWA TRAINING CENTRE

Tgl 5 Agustus 2005 Yayasan menerima pembayaran sewa gedung Training Centre dari PT

Aku Cinta Ilmu untuk 10 hari sebesar Rp10juta dipotong pajak 10% secara tunai.

Tgl CoA Nama Akun Debet Kredit

05/8/05 Kas di Tangan 9.000.000

05/8/05 PPh ps 4 (2) 1.000.000

05/8/05 Pend. Sewa Gedung 10.000.000

Pencatatan Biaya

BIAYA FUNDRAISING

Tgl 1 April 2005 Yayasan membuat kegiatan bazar dan pengumpulan dana untuk korban

bencana alam sebagai berikut: Biaya cetak brosur 500 buah Rp1,5juta, biaya transportasi

lokal ke bazar Rp500ribu, biaya sewa lokasi bazar Rp5juta. Untuk sewa tempat, Yayasan

memungut pajak sebesar 10% atau Rp500ribu.

Tgl CoA Nama Akun Debet Kredit

01/4/05 By. Cetak Brosur 1.500.000

01/4/05 By. Transportasi Lokal 500.000

01/4/05 By. Sewa Lokasi Bazar 5.000.000

01/4/05 Hutang PPh ps.4 (2) 500.000

01/4/05 Kas 6.500.000

PEMBELIAN AKTIVA TETAP

Page 11: Pengertian Dan Ruang Lingkup Yayasan

Tgl 1 April 2005 Yayasan membeli aset sebagai berikut : Meja Kelas 100 unit

Rp10juta,Kursi Kelas 200 unit Rp10juta,Papan Tulis 5 unit Rp1juta, dan Peralatan

Laboratorium Rp 7,5juta. Kebijakan Direksi menyatakan bahwa semua peralatan dan aktiva

unit sekolah dicatat di Yayasan.

Tgl CoA Nama Akun Debet Kredit

01/4/05 Meja Kelas 10.000.000

01/4/05 Kursi Kelas 10.000.000

01/4/05 Papan Tulis 1.000.000

01/4/05 Peralatan Laboratorium 7.500.000

01/4/05 Bank Cari Artha 28.500.000

LAPORAN KEUANGAN AKUNTANSI YAYASAN

Menurut PSAK 45 Laporan keuangan organisasi nonprofit seperti yayasan meliputi

laporan posisi keuangan pada akhir periode pelaporan, laporan aktivitas serta laporan arus kas

untuk suatu periode pelaporan, dan catatan atas laporan keuangan.

1. Laporan Posisi Keuangan.

Tujuan penyusuanan laporan posisi keuangan adalah untuk menyediakan informasi

mengenai aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih dan informasi mengenai hubungan di antara

unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu. Informasi dalam laporan posisi keuangan yang

digunakan bersama pengungkapan dan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat

membantu para penyumbang, anggota organisasi, kreditur dan pihak-pihak lain untuk

menilai:

a) kemampuan organisasi untuk memberikan jasa secara berkelanjutan, dan

b) likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi kewajibannya, dan

kebutuhan pendanaan eksternal.

Klasifikasi Aktiva dan Kewajiban

Laporan posisi keuangan mencakup organisasi secara keseluruhan dan harus menyajikan

total aktiva, kewajiban dan aktiva bersih.Laporan posisi keuangan, termasuk catatan atas

laporan keuangan, menyediakan informasi yang relevan mengenai likuiditas, fleksibilitas

keuangan, dan hubungan antara aktiva dan kewajiban. Informasi tersebut umumnya disajikan

dengan pengumpulan aktiva dan kewajiban yang memiliki karakteristik serupa dalam suatu

kelompok yang relatif homogen. Sebagai contoh, organisasi biasanya melaporkan masing-

masing unsur aktiva dalam kelompok yang homogen, seperti:

Page 12: Pengertian Dan Ruang Lingkup Yayasan

kas dan setara kas;

piutang pasien, pelajar, anggota, dan penerima jasa yang lain;

persediaan;

sewa, asuransi, dan jasa lainnya yang dibayar di muka;

surat berharga/efek dan investasi jangka panjang;

tanah, gedung, peralatan, serta aktiva tetap lainnya yang digunakan untuk

menghasilkan barang dan jasa.

Kas atau aktiva lain yang dibatasi penggunaanya oleh penyumbang harus disajikan

terpisah dari kas atau aktiva lain yang tidak terikat penggunaannya.Informasi likuiditas

diberikan dengan cara sebagai berikut:

a. menyajikan aktiva berdasarkan urutan likuiditas, dan kewajiban berdasarkan tanggal

jatuh tempo.

b. mengelompokan aktiva ke dalam lancar dan tidak lancar, dan kewajiban ke dalam jangka

pendek dan jangka panjang.

c. mengungkapkan informasi mengenai likuiditas aktiva atau saat jatuh temponya

kewajiban termasuk pembatasan penggunaan aktiva, pada catatan atas laporan keuangan.

Klasifikasi Aktiva Bersih Terikat atau Tidak Terikat

Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah setiap kelompok ativa berdasarkan ada atau

tidaknya pembatasan oleh penyumbang yaitu terikat secara permanen terikat secara temporer

dan tidak terikat.

1. Pembatasan permanen adalah pembatasan penggunaan sumber daya yang ditetapkan

oleh penyumbang agar sumber daya tersebut dipertahankan secara permanen, tetapi

organisasi diizinkan untuk menggunakan sebagian atau semua penghasilan atau manfaat

ekonomi lainnya yang berasal dari sumber daya tersebut.

2. Pembatasan temporer adalah pembatasan penggunaan sumber daya oleh penyumbang

yang menetapkan agar sumber daya tersebut dipertahankan sampai dengan periode

tertentu atau sampai dengan terpenuhinya keadaan tertentu.

3. Sumbangan terikat adalah sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan

tertentu oleh penyumbang. Pembatasan tersebut dapat bersifat permanen atau temporer.

4. Sumbangan tidak terikat adalah sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi

untuk tujuan tertentu oleh penyumbang.

2. Laporan Aktivitas

Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai :

a. pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aktiva bersih,

Page 13: Pengertian Dan Ruang Lingkup Yayasan

b. hubungan antar transaksi, dan peristiwa lain, dan

c. bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa,

Informasi dalam laporan aktivitas, yang digunakan bersama dengan pengungkapan

informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu para penyumbang,

anggota organisasi, kreditur dan pihak lainnya untuk :

a. mengevaluasi kinerja dalam suatu periode,

b. menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi dan memberikan jasa,

dan

c. menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajer.

Pada laporan terdiri atas aktivitas sebagai berikut.

1) Perubahan Kelompok Aktiva Bersih

Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aktiva bersih yang terikat permanen,

terikat temporer, dan tidak terikat selama suatu periode.

2) Klasifikasi Pendapatan, Beban, Keuntungan, dan Kerugian

Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambah aktiva bersih tidak terikat,

kecuali penggunaannya dibatasi oleh penyumbang, dan menyajikan beban sebagai

pengurang aktiva bersih tidak terikat

Sementara itu, sumbangan disajikan sebagai penambah aktiva bersih tidak terikat,

terikat permanen, atau terikat temporer, tergantung pada tindakannya ada tidaknya

pembatasan. Jika sumbangan terikat yang pembatasnya tidak berlaku lagi dalam periode

yang sama, maka dapat disajikan sebagai sumbangan tidak terikat sepanjang disajikan

secara konsisten dan diungkapkan sebagai kebijakan akuntansi.

Laporan aktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui dari investasi

dan aktiva lain (atau kewajiban)sebagai penambah atau pengurangan aktiva bersih tidak

terikat, kecuali jika penggunaanya dibatasi.

3) Informasi Mengenai Pendapatan dan Beban

Laporan aktivitas menyajikan jumlah pendapatan dan beban secara bruto, namun

demikian, pendapatan investasi dapat disajikan secara netto dengan syarat beban-beban

terkait, seperti beban penitipan dan beban penasihat investasi, diungkapkan dalam catatan

atas laporan keuangan.

4) Informasi Mengenai Pemberian Jasa

Laporan aktivitas atau catatan atas laporan keuangan harus menyajikan informasi

mengenai beban menurut klasifikasi fungsional, seperti menurut kelompok program jasa

utama dan aktivitas pendukung.

Page 14: Pengertian Dan Ruang Lingkup Yayasan

3. Laporan Arus Kas

Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan

pengeluaran kas dalam suatu periode.Laporan arus kas disajikan sesuai PSAK 2 tentang

Laporan Arus Kas dengan tambahan berikut ini :

a. Aktivitas pendanaan:

1. penerimaan kas dari penyumbang yang penggunaannya dibatasi untuk jangka panjang.

2. penerimaan kas dari sumbangan dan penghasilan investasi yang penggunaanya dibatasi

untuk pemerolehan, pembangunan dan pemeliharaan aktiva tetap, atau peningkatan

dana abadi (endowment).

3. bunga dan dividen yang dibatasi penggunaanya untuk jangka panjang.

b. Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan nonkas: sumbangan

berupa bangunan atau aktiva investasi.

4. Catatan atas Laporan Keuangan

Merupakan bagian dari laporan keuangan yang tak terpisahkan karena berisikan

penjelasan – penjelasan rinci atas akun – akun dalam laporan keuangan.

Contoh laporan keuangannya sebagai berikut:

Page 15: Pengertian Dan Ruang Lingkup Yayasan
Page 16: Pengertian Dan Ruang Lingkup Yayasan

DAFTAR PUSTAKA

http://www.slideshare.net/AKURASTRA/akuntansi-yayasan

http://www.slideshare.net/tarymarthen/makalah-akuntansi-sektor-publik-studi-kasus-laporan-

keuangan-yayasan-jiantari-c-301-09-013

http://www.slideshare.net/search/slideshow?searchfrom=header&q=akuntansi+yayasan