pengenalan_alat
DESCRIPTION
PENGENALAN ALAT PRAKTIKUMTRANSCRIPT
![Page 1: Pengenalan_Alat](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082407/563db913550346aa9a99c262/html5/thumbnails/1.jpg)
Pengenalan Alat – Alat Meteorologi dan Klimatologi di Kantor BMKG Semarang
Nama : Mahbub Masduqi NIM : 4411410021
A. Judul
Pengenalan Alat – Alat Meteorologi dan Klimatologi di Kantor BMKG
Semarang
B. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahuhi tugas-tugas BMKG
2. Mahasiswa dapat mengetahui alat-alat apa saja yang ada di BMKG
3. mahasiswa dapat mengetahui fungsi alat- alat apa saja yang ada di
BMKG
4. Mahasiswa dapat menganalisis pentingnya BMKG bagi masyarakat
C. Landasan Teori
1. Meteorologi dan Klimatologi
Meteorologi berasal dari dua kata yang mempunyai makna /arti
yaitu Meteoros yang berarti benda yang ada di dalam udara dan Logos
yang berarti ilmu/kajian. jadi Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari
proses fisis dan gejala cuaca yang terjadi di lapisan atmosfer (troposfer).
Sedangkan Klimatologi berasal dari kata klima yang berarti kemiringan
bumi (lintang tempat) dan logos yang berarti ilmu jadi klimatologi adalah
![Page 2: Pengenalan_Alat](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082407/563db913550346aa9a99c262/html5/thumbnails/2.jpg)
ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat iklim, mengapa
berbeda, keterkaitan degan aktivitas manusia.
2. Atmosfer
Atmosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu Atmos berarti lapisan
uap dan
Spaira yang berarti bulatan. Jadi atmosfer adalah lapisan gas yang
menyelimuti planet termasuk bumi. Atmosfer sendiri mempunyai
karakteristik. Karakteristik atmosfer tersebut adalah tidak tampak, tidak
berwarna dan dapat dimampatkan (kompresibel) Masa total 56 x
1014 ton.
Atmosfer juga mempunyai kegunaan bagi bumi dan brperan penting
seperti melindungi penghuni bumi dari radiasi matahari. Banyak gejala
atmosfer (awan, hujan, badai guruh, badai tropis, perubahan iklim). Dapat
dieksplorasi dan dieksploitasi (teknologi hujan buatan, energi angin).
Media transportasi peka cuaca (cumulonimbus: jalan maut). Tempat
pembuangan zat pencemar.Atmosfer bumi terdiri dari beberapa lapisan
yaitu troposfer lapisan paling bawah dari atmosfer, stratosfer, mesosfer ,
termosfer dan eksofer. Berikut adalah penjelasannya.
a. TROPOSFER
Troposfer merupakan lapisan atmosfer yang paling bawah. Semua
fenomena tentang cuaca dan hujan terjadi di lapisan ini. Didalam
troposfer Terdapat penurunan suhu.
Pertukaran panas banyak terjadi di lapisan troposfer bawah. Batas yang
menandai berakhirnya lapisan ini disebut dengan tropopause.
Ketinggiannya lebih besar di daerah equator daripada di daerah kutub. Di
equator ketinggiannya terletak pada 18 km dengan suhu -80 οC,
sedangkan di kutub hanya mencapai 6 km dengan suhu -40 οC.
b. STRATOSFER
Stratosfer merupakan lapisan di atas tropopause. Stratosfer lebih tebal di
kutub dan tipis di equator bahkan sering tidak ditemukan di equator.
Terjadi kenaikan suhu dikarenakan adanya lapisan ozonosfer (O3) yang
menyerap radiasi ultra violet matahari. Merupakan lapisan inversi,
sehingga pertukaran antara stratosfer dengan troposfer melalui
![Page 3: Pengenalan_Alat](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082407/563db913550346aa9a99c262/html5/thumbnails/3.jpg)
tropopause sangat kecil. Batas yang menandai berakhirnya lapisan ini
adalah stratopause. Terletak pada ketinggian sekitar 60 km, dengan suhu
mencapai 0 οC
c. MESOSFER
Merupakan lapisan di atas stratosfer dengan ketinggian antara 60 – 85
km. Ditandai dengan adanya penurunan orde suhu 0.4 οC setiap 100 m,
karena lapisan mesosfe mempunyai keseimbangan radiasi yang negatif.
Bagian atas mesosfer dibatasi oleh mesopause, yaitu lapisan di dalam
atmosfer yang mempunyai suhu paling rendah, kira-kira -100οC.
Mesopause terletak pada ketinggian sekitar 85 km. Di lapisan ini sebagian
meteor terbakar.
d. TERMOSFER
Terletak di atas mesopause dengan ketinggian 85 – 300 km Ditandai
dengan kenaikan suhu dari - 100 οC sampai ratusan bahkan ribuan
derajat. Bagian atas lapisan atmosfer dibatasi oleh termopause yang
meluas dari ketinggian 300 km sampai pada ketinggian rumbai-rumbai
bumi, yaitu 1000 km. Suhu termopause adalah konstan terhadap
ketinggian, akan tetapi berubah dengan waktu. Suhu malam hari berkisar
antara 300 – 1200 οC. Siang hari berosilasi antara 700 dan 1700 οC.
Kerapatan termopause sangat kecil kira-kira 10-13 kali kerapatan
atmosfer permukaan tanah. Arti penting atmosfer bagi kehidupan di
bumi adalah melindungi kehidupan di bumi dari radiasi matahari yang
kuat pada siang hari dan mencegah hilangnya panas ke ruang angkasa
pada malam hari. Mencegah benda-benda asing masuk ke bumi.
3. RADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR
Gerakan bumi ada dua yaitu Rotasi Bumi adalah, perputaran bumi
pada porosnya
Menghasilkan perubahan waktu, siang dan malam yang kedua revolusi
Bumi adalah, gerakan bumi mengelilingi matahari Revolusi bumi dengan
Kecepatan 18,5 mil/dt dengan waktu 365 hari, 5 jam, 48,8 dt. Revolusi
bumi ini menghasilkan perubahan musim. Tiga gejala alam tentang
penerusan panas ke bumi yaitu Konduksi Adalah panas merambat melalui
![Page 4: Pengenalan_Alat](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082407/563db913550346aa9a99c262/html5/thumbnails/4.jpg)
benda pengantar (logam, bahan cair). Konveksi Adalah proses perambat
dimana benda pengantarnya ikut bergerak (bahan cair, udara) dan
Radiasi Adalah proses penerusan energi matahari melalui bahan
transparansi (udara).
Proses pemindahan gelombang energi dengan gelombang
elektromagnetik
Insolasi→insolation (incoming solar radiation) Adalah Energi yang datang
dari matahari yang sampai ke permukaan bumi. Terdiri atas sinar yang
tersusun berbagai macam panjang gelombang . Jika Lebih panjang dari
sinar yang tampak adalah infra merah .Jika Lebih pendek dari sinar yang
tampak adalah ultraviolet.
Macam–macam sinar tampak/spektrum radiasi yaitu Merah, Jingga,
Kuning, Hijau, Biru, Nila dan Ungu. Warna-warna tersebut akan terlihat
bila energi matahari menembus titik-titik hujan.
4. Keseimbangan panas bumi
35% radiasi matahari yang diterima bumi kembali ke ruang angkasa
dalam bentuk gel pendek oleh hamburan dan pemantulan awan, partikel
debu, molekul udara, dan permukaan bumi (albedo bumi 2% dipantulkan
permukaan bumi 6% dihamburkan atmosfer, 27% dipantulkan awan 14%
diserap atmosfer (awan,debu, gas permanen 51% diserap permukaan
bumi → memanaskan atmosfer 34% radiasi matahari langsung ,17%
radiasi langit/radiasi baur = total radiasi yang diterima bumi 65% (51%+
14%). Rerata suhu bumi secara keseluruhan adalah konstan →65% radiasi
yang diterima harus dipancarkan lagi. 17% hilang ke angkasa (tidak
memanasi atmosfer) 6% radiasi bumi yang terserap atmosfer (radiasi
atmosfer) 9% diterima atm melalui panas yang dibawa arus turbulensi
dan konveksi 19% diterima atm (kondensasi uap air). Jumlah yang
dipancarkan ke ruang angkasa oleh atmosfer 14%+6%+9%+19%=
48% .Jumlah yang dipancarkan langsung ke angkasa dari permukaan
bumi 17%. Jadi 48%+17% = 65%. Besarnya insolasi bervariasi
yaitu dalam sehari, musim yang berbeda, lintang yang berbeda.
5. ALBEDO (α)
![Page 5: Pengenalan_Alat](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082407/563db913550346aa9a99c262/html5/thumbnails/5.jpg)
Merupakan perbandingan antara radiasi yang dipantulkan kembali
dengan radiasi yang diterima oleh suatu permukaan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi insolasi :
Konstanta matahari yang tergantung pada: energi yang dikeluarkan oleh
matahari jarak antara matahari dan bumi
Kejernihan atmosfer
Lama periode penyinaran matahari
Sudut datang sinar matahari tengah hari
Perjalanan suhu dalam setahun adalah fluktuasi temperatur tahunan
berubah-ubah dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Fluktuasi tersebut
berhubungan erat dengan lintang bumi. Di katulistiwa fluktuasi kecil,
semakin jauh dari katulistiwa semakin besar
Dan dibedakan menjadi tiga pola fluktuasi temperatur tahunan, yaitu Pola
katulistiwa, Pola daerah sedang, Pola daerah kutub dan Pola Katulistiwa.
Fluktuasi temperatur tahunan kecil, lebih kecil daripada flukruasi
tempertaur harian. Mempunyai dua maksimum dan dua minimum yagn
terjadi berturut-turut saat matahari berada di atas daerah itu dan pada
saat berada di garis balik
a. Pola Daerah Sedang
Dalam pola ini menunjukkan fluktuasi temperatur yang besar. Fluktuasi ini
akan diperbesar jika suatu daerah terletak di tengah benua. Lebih kecil
jika berdekatan dengan laut. Fluktuasi tahunan lebih besar dari pada
fluktuasi harian. Terdapat satu maksimum dan satu minimum.
b. Pola Daerah Kutub.
Fluktuasi sangat besar. Besarnya tergantung pada letaknya di tengah
benua atau di dekat laut. Mempunyai satu maksimum dan satu minimum.
6. BMKG
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (disingkat BMKG),
sebelumnya bernama Badan Meteorologi dan Geofisika (disingkat BMG)
adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang mempunyai
tugas melaksanakan tugas pemerintahan di
bidang meteorologi,klimatologi, dan geofisika. Sejarah
![Page 6: Pengenalan_Alat](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082407/563db913550346aa9a99c262/html5/thumbnails/6.jpg)
Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di Indonesia dimulai
pada tahun 1841 diawali dengan pengamatan yang dilakukan secara
perorangan oleh Dr. Onnen, Kepala Rumah Sakit di Bogor. Tahun demi
tahun kegiatannya berkembang sesuai dengan semakin diperlukannya
data hasil pengamatan cuaca dan geofisika.
Pada tahun 1866, kegiatan pengamatan perorangan tersebut oleh
Pemerintah Hindia Belanda diresmikan menjadi instansi pemerintah
dengan namaMagnetisch en Meteorologisch
Observatorium (Observatorium Magnetik dan Meteorologi) yang dipimpin
oleh Dr. Bergsma. Pada masa pendudukan Jepang antara
tahun 1942 sampai dengan 1945, nama instansi meteorologi dan
geofisika tersebut diganti menjadi Kisho Kauso Kusho.
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, instansi
tersebut dipecah menjadi dua yakni:
Biro Meteorologi yang berada di lingkungan Markas Tertinggi Tentara
Rakyat Indonesia, Yogyakarta, khusus untuk melayani
kepentingan Angkatan Udara.
Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang berada di Jakarta dibawah
Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga.
Pada tanggal 21 Juli 1947, Jawatan Meteorologi dan Geofisika diambil
alih oleh Pemerintah Belanda dan namanya diganti
menjadi Meteorologisch en Geofisiche Dienst. Sementara itu, ada juga
Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang dipertahankan oleh Pemerintah
Republik Indonesia yang berkedudukan di Jalan Gondangdia, Jakarta.
Pada tahun 1949, setelah penyerahan kedaulatan negara Republik
Indonesia dari Belanda, Meteorologisch en Geofisiche Dienst diubah
menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika dibawah Departemen
Perhubungan dan Pekerjaan Umum.
Selanjutnya pada tahun 1950, Indonesia secara resmi masuk sebagai
anggota Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization
atau WMO) dan Kepala Jawatan Meteorologi dan Geofisika menjadi
Permanent Representative of Indonesia with WMO.
![Page 7: Pengenalan_Alat](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082407/563db913550346aa9a99c262/html5/thumbnails/7.jpg)
Pada tahun 1955, Jawatan Meteorologi dan Geofisika diubah namanya
menjadi Lembaga Meteorologi dan Geofisika dibawah Departemen
Perhubungan, dan pada tahun 1960 namanya dikembalikan menjadi
Jawatan Meteorologi dan Geofisika di bawah Departemen Perhubungan
Udara. Namun 10 tahun kemudian diubah lagi menjadi Direktorat
Meteorologi dan Geofisika.
Pada tahun 1972, Direktorat Meteorologi dan Geofisika diganti
namanya menjadi Pusat Meteorologi dan Geofisika, suatu instansi
setingkat eselon II di bawah Departemen Perhubungan, yang pada
tahun 1980 statusnya dinaikkan menjadi suatu instansi setingkat eselon I
dengan nama Badan Meteorologi dan Geofisika, dengan kedudukan tetap
berada dibawah Departemen Perhubungan.
Pada tahun 2002, melalui Keputusan Presiden RI Nomor 46 dan 48
tahun 2002, struktur organisasinya diubah menjadi Lembaga Pemerintah
Non Departemen (LPND) dengan nama tetap Badan Meteorologi dan
Geofisika.
Terakhir, melalui Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008, BMG berganti
nama menjadi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika dengan
status tetap sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen.[1][2]
a. Tugas, fungsi dan kewenangan
Tugas dan fungsi
pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang meteorologi,
klimatologi, kualitas udara dan geofisika koordinasi kegiatan fungsional di
bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
memfasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah dan
swasta di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
penyelenggaraan pengamatan, pengumpulan dan penyebaran,
pengolahan dan analisis serta pelayanan di bidang meteorologi,
klimatologi, kualitas udara dan geofisika penyelenggaraan kegiatan
kerjasama di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan
geofisika. penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum
di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan
![Page 8: Pengenalan_Alat](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082407/563db913550346aa9a99c262/html5/thumbnails/8.jpg)
tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian,
perlengkapan dan rumah tangga.
Kewenangan
penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya perumusan
kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro
penetapan sistem informasi di bidangnya penetapan standar teknis
peralatan serta pelayanan meteorologi penerbangan dan maritime
pengaturan sistem jaringan pengamatan meteorologi dan klimatologi
pemberian jasa meteorologi dan klimatologi pengamatan dan pemberian
jasa geofisika. pengamatan dan pemberian jasa kualitas udara
pengaturan sistem jaringan pengamatan geofisika penetapan standar
teknis peralatan meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika.
b. Struktur Organisasi
BMKG dipimpin oleh seorang Kepala berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Presiden. BMKG memiliki 2 deputi sebagai berikut:
Deputi Bidang Observasi, terdiri dari: Pusat Tata Laksana Observasi, Pusat
Sistem Instrumentasi dan Kalibrasi, serta Pusat Sistem Jaringan Observasi.
Deputi Bidang Sistem Data dan Informasi, terdiri dari: Pusat Sistem
Informasi Data Meteorologi, Pusat Sistem Informasi Data Klimatologi dan
Kualitas Udara, serta Pusat Sistem Informasi Data Geofisika.
BMKG memiliki 5 Balai Besar:
Balai Besar Wilayah I Medan
Balai Besar Wilayah II Ciputat
Balai Besar Wilayah III Denpasar
Balai Besar Wilayah IV Makassar
Balai Besar Wilayah V Jayapura
Masing-masing Balai Besar membawahi sejumlah Stasiun BMKG.
D. Alat dan Bahan
No Nama Alat No Nama Alat
1 Alat Tulis & Buku 16 THERMOHIGROGRAPH
2 Flash Disk 17 OPEN PAN EVAPORIMETER
3 Kamera 18 PICHE
![Page 9: Pengenalan_Alat](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082407/563db913550346aa9a99c262/html5/thumbnails/9.jpg)
4 GUN BELLANI 19 PENAKAR HUJAN OBS
5 ACTINOGRAPH BIMETAL 20 PENAKAR HUJAN TIPE HELMAN
6 CAMPBELL STOKES 21 AUTOMATIC RAIN SAMPLER
7 Thermometer Bola Basah
(BB)
22 HIGH VOLUME SAMPLER
8 Thermometer Bola Kering
(BK)
23 LIGHTNING DETECTOR
9 Thermometer Maximum 24 WIND DIRECTION
10 Thermometer Minimum 25 DISPLAY RADAR CUACA
11 Piche Evaporimeter 26 BAROGRAPH
12 Thermometer Tanah Gundul
& Berumput
27 BAROMETER
13 Very small aparture terminal
Internet Protocol (VSAT-IP)
28 Visual Satelite Internet Protocol
(VSAT IP)
14 Automatic Weather Station
(AWS)
29 ANEMOMETER 10m, 8m, 2m
15 SYNERGIE (Meteo France
International Weather)
30 CUP COUNTER ANEMOMETER
E. Langkah Kerja
1. Mahasiswa berkunjung ke kantor BMKG Semarang dengan menggunakan
bus yang telah ditentukan.
2. Mahasiswa mendengarkan materi yang disampaikan oleh petugas BMKG.
3. Mahasiswa melakukan pengamatan langsung terhadap alat-alat BMKG di
lapangan di dampingi oleh petugas BMKG.
4. Mahasiswa mencatat informasi penting yang disampaikan petugas BMKG.
5. Mahasiswa membuat laporan hasil pengamatan sesuai dengan
sistematika yang benar.
![Page 10: Pengenalan_Alat](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082407/563db913550346aa9a99c262/html5/thumbnails/10.jpg)
F. Hasil dan Pembahasan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (disingkat BMKG),
sebelumnya bernama Badan Meteorologi dan Geofisika (disingkat BMG)
adalah Lembaga Pemerintah Non Kementrian di Indonesia yang
mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
meteorologi, klimatologi, dan geofisika. Lokasi Stasiun BMKG / Klimatologi
Semarang ini dari arah Tugu Muda sebelum Ereveld Kalibanteng. Secara
spesisfik tugas BMKG meliputi pengkajian dan penyusunan kebijakan
nasional di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
koordinasi kegiatan fungsional di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas
udara dan geofisika memfasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan
instansi pemerintah dan swasta di bidang meteorologi, klimatologi,
kualitas udara dan geofisika penyelenggaraan pengamatan, pengumpulan
dan penyebaran, pengolahan dan analisis serta pelayanan di bidang
meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika penyelenggaraan
kegiatan kerjasama di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan
geofisika. penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum
di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan
tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian,
perlengkapan dan rumah tangga.
Tugas-tugas Klimatologi adalah membuat prakiraan cuaca, membuat
prakiraan musim hujan/kemarau, menginformasikan cuaca ektrim,
menginformasikan gempa, peringatan dini tentang cuaca maupun
tsunami, sosialisasi dan lain-lain. Tugas tugas tersebut didukung dengan
berbagai data yang menjadi kajian dari BMKG sendiri. Data-data yang
dimaksud adalah keadaan cuaca, angin, jumlah macam dan tinggi dasar
awan, penglihatan mendatar, suhu udara, kelembaban udara, tekanan
udara, curah hujan, penyinaran matahari, dan suhu tanah.
Terdapat berbagai tempat di dalam stasiun BMKG. Taman alat,
tempat pengambilan data, tempat olah data serta tempat prakiraan cuaca
dan musim. Taman alat-alat klimatologi merupakan tempat dimana
terdapat berbagai alat-alat yang menunjang untuk pengambilan berbagai
data seperti suhu, kecepatan angin, intensitas cahaya dan lai sebagainya.
![Page 11: Pengenalan_Alat](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082407/563db913550346aa9a99c262/html5/thumbnails/11.jpg)
Bentu taman ini adalah sebidang tanah datar untuk meletakkan alat-
alat klimatologi. syaratnya sudut pandangan 45 o berumput pendek,
kanan-kiri tidak boleh ada bangunan/pohon yg tinggi, diberi pagar,
supaya terhindar dari gangguan binatang dll. letaknya sebaiknya dekat
dengan pertanian.
Adapun alat-alat yang digunakan dapat dikelompokkan berdasarkan
Unsur yang diamati, meliputi :
a. Unsur yang dimati adalah radiasi matahari, terdiri atas
1. Pengukur Intensitas Penyinaran, meliputi :
a. Gun Bellani
Pencatat Intensitas Cahaya Matahari. Satuan : Calori/Cm2 (Langley).
Intensitas Cahaya Matahari = pembacaan skala dikalikan konstanta di
bagi 21
Cara kerja alat : Sewaktu memasang alat dipagi hari, alat dibalik dan
dikembalikan sehingga permukaan air dalam tabung mendekati nol. Air
dlm alat volumenya konstan dan bila kena cahaya matahari akan
menguap dan berkondensasi shg air turun ke bawah.
b. Actinograph
Alat pengukur/pencatat secara otomatis intensitas Radiasi Matahari.
Satuan K Cal/cm2 (Langley). Keterangan : Kertas pias diganti setiap hari.
Setiap kotak kecil = 12 kalori, perhitungan total 1 hari dihitung jumlah
kotak kecil. Alat ini menggunakan sensor Bimetal.
2. Pengukuran Lama Penyinaran Matahari
Campbell Stokes
Pencatat lama penyinaran matahari Satuan : Jam/ Prosentase (%) Pias
harian
Jenis pias 3 macam :
1. Lengkung panjang (11 Okt- 28 Feb)
2. Lurus (11 Sep – 10 Okt) (1 Maret – 10 April)
3. Lengkung pendek (11 Aprl – 10 Agst) Bola Kaca dari kaca Masip.
b. Unsur Cuaca yang diamati Suhu Udara
Psychrometer Standar
![Page 12: Pengenalan_Alat](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082407/563db913550346aa9a99c262/html5/thumbnails/12.jpg)
Fungsi alat Pengukur Suhu Udara & Kelembaban udara Satuan : Suhu
Derajat Celcius ( oC ). Kelembaban dalam Persen ( % ).
* Thermometer BK menunjukan suhu udara,
* Thermometer BB digunakan mencatat kelembaban
udara dengan bantuan table,
* Thermometer BB, bola air raksa harus selalu basah
dengan menggunakan kain muslin yang selalu
basah oleh air murni
c. Unsur yang diamati Suhu Tanah
Thermometer Tanah Gundul & Berumput
d. Unsur yang diamati Tekanan Udara
1. Barometer
Alat untuk mengukur Tekanan Udara. Satuan Milibar (mb). Tabung berisi
air raksa. Dilengkapi thermometer untuk mengetahui sauhu udara dalam
ruangan. Alat ini tidak boleh terkena sinar Matahari & angin langsung
dipasang tegak lurus pada dinding yang kuat. Tinggi bejan 1 m dari
lantai. Baca termometer yang menempel pada barometer kemudian stel
nonius sehingga menyinggung permukaan air raksa, baca skala
barometer
2. Barograph
Alat pencatat tekanan udara secara otomatis. Satuan Milibar.(mb). Sensor
menggunakan tabung hampa udara/kotak logam yang hampa udara yg
terbuat dari logam yang sangat lenting. Bila tekanan Atmosfer berubah
volume kotak berubah. Perubahan volume kotak di hubungkan dengan
tangkai pena dan menggores di pias.
e. Unsur cuaca yang diamati angin
1. Anemometer
Fungsi alat : Pencatat Arah dan Kecepatan Angin Sesaat
![Page 13: Pengenalan_Alat](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082407/563db913550346aa9a99c262/html5/thumbnails/13.jpg)
Satuan : Arah Angin (8 mata angin) Kecepatan Angin : Knots (1 Knots
= 1.8 Km/Jam)
Keterangan :Yang dimaksud arah angin yaitu Arah dari mana angin
berhembus.
2. Cup Counter Anemometer 2m
Fungsi alat : Pengukur Kecepatan Angin Rata-rata harian
Satuan : Km / Jam
Keterangan : Prinsip kerja seperti garakan Spedometer sepeda motor
dalam satuan km/jam . Kecepatan angin rata-rata harian selisih
pembacaan angka dibagi 24 jam.
3. Wind Force
Funsi alat : Pencatat Arah dan Kecepatan Angin Sesaat
Satuan : Arah Angin ( 8 mata angin ) Kecepatan Angin : Knots. ( 1 Knots
= 1.8 Km/Jam )
Keterangan : Model ini Paling lama (Awal) dari Jenis Anemometer.
Kecepatan Angin sesaat di perkirakan dari gerakan lempeng logam (Plat)
f. Unsur yang diamati Kelembaban Udara
Thermohigrograph
Fungsi alat : Pencatat Suhu udara dan Kelembaban Udara (Nisbi)
Satuan : Derajat Celcius (oC) & Prosentase (%).
Keterangan : Pias harian, atau Mingguan.
Sensor Suhu terbuat dari logam, bila udara panas logam memuai dan
menggerakan pena keatas, bila udara dingin mengkerut gerakan pena
turun
Sensor Kelembaban udara terbuat dari rambut manusia, bila udara basah.
Rambut memanjang dan bila udara kering rambut memendek.
g. Unsur yang diamati Penguapan Air
1. Oven Pan Evaporimeter
Fungsi alat : Pengukur Penguapan air langsung
![Page 14: Pengenalan_Alat](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082407/563db913550346aa9a99c262/html5/thumbnails/14.jpg)
Satuan : Milimeter (mm).
Keterangan : Alat ini dilengkapi dengan thermometer air Six Bellani
(Thermometer Apung serta Cup Counter anemometer tinggi 0,5 meter.
2. Piche Evaporimeter
Fungsi alat : Pengukur Penguapan air dalam ruang
Satuan : Milimeter (mm).
h. Unsur yang diamati Curah Hujan
1. Penakar Hujan Obs
Fungsi alat : Pengukur Curah Hujan
Satuan : Milimeter ( mm ).
Keterangan : Curah hujan di ukur dengan gelas penakar setiap pagi jam
07.00WS. Atau 1 mm hujan yang ditakar sama volumenya dengan 10 cc.
2. Penakar Hujan Otomatis
Fungsi alat : Pencatat Instensitas Curah hujan / tingkat kelebatannya
Satuan : Milimeter ( mm ).
Keterangan : Setiap hari pias diganti (pias Harian atau Pias Mingguan).
Hujan dengan instensitas lebat bentuk grafik terjal dengan intensitas
ringan bentuk grafik landai. Waktu terjadi dan berakhirnya hujan dapat
diketahui.
i. Unsur cuaca yang diamati Kualitas Air Hujan
Automatic Rain Sampler
Mengambil sampel air hujan untuk diuji keasamannya di laboratorium
bmkg pusat. Dengan alat seperti ini air hujan tidak
terkontaminasi/tercemar.
j. Unsur cuaca yang diamati Kualitas Udara
High Volume Sampler
![Page 15: Pengenalan_Alat](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082407/563db913550346aa9a99c262/html5/thumbnails/15.jpg)
HV Sampler adalah peralatan sampling untuk mengambil sampel SPM
(Suspensious Particles Matter / Partikel Padat yang melayang di udara
0,1micron)
k. Lightening Detector
Mendeteksi petir. Biasanya untuk klaim pihak asuransi.
l. Synergie (Meteo International Weather)
m. Display radar Cuaca
n. Automatic Weather Station
Fungsi alat : Lengkap dengan Sensor Pengukur Suhu udara,
Kelembaban, Tekanan Udara, Arah angin, kecepatan angin, curah hujan,
penyinaran matahari, suhu tanah.
Satuan : Suhu udara -> o C. Tekanan -> milibar (MB), Curah hujan
-> Milimeter (mm). Penyinaran matahari -> Langley. Kecepatan angin -
> Knots, Km/Jam. Arah angin -> derajat (o).
Keterangan : Dari sensor tersebut data disimpan didata loger dan
disambung melalui kabel ke Komputer yang ada diruangan Observasi
untuk melihat tampilan alat tersebut.
o. Very small aparture terminal Internet Protocol (VSAT-IP)
![Page 16: Pengenalan_Alat](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082407/563db913550346aa9a99c262/html5/thumbnails/16.jpg)
Fungsi alat : Untuk komunikasi pengiriman data pengamatan cuaca ke
BMG Pusat. Untuk mengambil produk CMSS (Computerized Message
Switching System ) dari Jakarta yang berupa Citra Satelit Cuaca, Peta
Angin, Peta Suhu laut dan produk lainnya.
Keterangan : Menggunakan sistem komunikasi Satelit Palapa.
Data CMSS dimanfaatkan untuk menganalisa prakiraan cuaca
regional/Jawa Tengah.
G. Simpulan
Setelah mengadakan kunjungan study ke BMKG dapat disimpulkan
bahwa Meteorologi berasal dari dua kata yang mempunyai makna /arti
yaitu : Meteoros : benda yang ada di dalam udara Logos : ilmu/kajian.
Jadi Meteorologi adalah : ilmu yang mempelajari proses fisis dan gejala
cuaca yang terjadi di lapisan atmosfer (troposfer) sedangkan Klimatologi
berasal dari kata Klima: kemiringan bumi (lintang tempat) dan logos: ilmu.
Jadi klimatologi adalah : ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat
iklim, mengapa berbeda, keterkaitan degan aktivitas manusia.Ilmu ini di
dalam nya mempelajari Atmosfer bumi yang terdiri dari beberapa lapisan
yaitu troposfer lapisan paling bawah dari atmosfer, stratosfer, mesosfer ,
termosfer dan eksofer.
Dalam mempelajari hal tersebut ada satu badan yang bertugas
memberikan informasi keadaan dari lapisan – lapisan tersebut, yaitu
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (disingkat BMKG),
sebelumnya bernama Badan Meteorologi dan Geofisika (disingkat BMG)
adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang mempunyai
tugas melaksanakan tugas pemerintahan di
bidang meteorologi,klimatologi, dan geofisika
Alat-alat yang terdapat di BMKG antara lain:
Thermohigrograph , Open Pan Evaporimeter , Piche , Gun Bellani ,
Penakar Hujan Obs , Actinograph Bimetal , Penakar Hujan Tipe Helman ,
Campbell Stokes , Automatic Rain Sampler , Thermometer Bola Basah
(Bb) , High Volume Sampler , Thermometer Bola Kering (Bk) , Lightning
![Page 17: Pengenalan_Alat](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082407/563db913550346aa9a99c262/html5/thumbnails/17.jpg)
Detector , Thermometer Maximum , Synergie (Meteo France International
Weather) , Thermometer Minimum , Display Radar Cuaca , Piche
Evaporimeter , Automatic Weather Station (Aws) , Thermometer Tanah
Gundul & Berumput , Very Small Aparture Terminal , Internet Protocol
(Vsat-Ip) , Barometer , Visual Satelite Internet Protocol (Vsat Ip) ,
Barograph Anemometer 10m, 8m, 2m , Wind Direction , Cup Counter
Anemometer.
Alat-alat tersebut digunakan berdasarkan fungsi dan kebutuhan nya.
Ada yang digunakan didalam ruangan dan ada juga yang digunakan
diluar ruangan. Contoh alat yang digunakan di dalam ruangan seperti :
barometer , barograph , piche evaporimeter , lightening detector atau
deteksi petir , synergie , display radar cuaca , Very Small Aparture
Terminal. Sedangkan alat yang digunakan diluar ruangan biasanya untuk
mengetahui curah hujan dan kecepatan angin
H. Daftar Pustaka
Tukidi.2007.Buku Ajar Meteorologi dan Klimatologi.Semarang:Jurusan
Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.
www.bmkg.co.id/BMKG_Pusat/Depan.bmkg. diakses 25 Mei 2013.