pengenalan dasar pencahayaan

11
Pengenalan Dasar Pencahayaan Cahaya dalam fotografi adalah unsur yang paling penting dan utama untuk menciptakan sebuah gambar, image atau foto. Fotografi sendiri berarti: menggambar dengan cahaya Tanpa adanya cahaya kita bagai berada di ruang yang gelap gulita tanpa dapat melihat apapun juga. Kita dapat melihat obyek, memfokuskan lensa kamera dan menekan rana merekam gambar kedalam film semata-mata karena adanya cahaya. Cahaya memberikan informasi tentang struktur bentuk object yang akan difoto. Apa yang kita lihat pada benda adalah akibat dari pantulan cahaya ke benda tersebut yang kita tangkap dengan mata. Pencahayaan yang diatur dengan baik akan mampu memperlihatkan hasil yang berbentuk dua dimensi (foto) menjadi seakan tiga dimensi. Cahaya dapat menambahkan mood atau rasa dalam sebuah karya foto sebagai contoh dalam semua film horor atau thriller..mahluk yang menyeramkan selalu diberi penyinaran dari bawah..sehingga penonton me 'rasa' seram. Kemampuan seorang fotografer dalam mengatur dan menghitung pencahayaan akan menentukan kualitas gambar yang dihasilkan. SIFAT DASAR CAHAYA 1. Cahaya dapat menembus Cahaya dapat menembus bahan-bahan yang tidak padat seperti kain, kertas kalkir dan kaca sehingga kualitas kerasnya cahaya dapat dibuat lunak atau soft. 2. Cahaya dapat difokuskan Cahaya dapat kita salurkan kearah mana kita kehendaki, dia dapat dikumpulkan dan difokuskan agar kuantitasnya lebih besar lagi. Sebagai contoh adalah sinar Matahari yang difokuskan oleh surya kanta atau kaca pembesar. 3. Cahaya dapat dipantulkan Cahaya itu dapat pula kita belokan atau kita pantulkan dengan benda yang mempunya daya pantul yang tinggi seperti cermin, styrofoam, kertas perak dll yang lazim kita sebut dengan reflektor untuk menyinari bagian-bagian yang gelap. 4. Cahaya mempunyai warna Semua sumber cahaya mempunyai warna atau umumnya kita sebut dengan suhu warna dalam hitungan derajat Kelvin dan dapat diukur dengan Kelvin Meter / Color Meter. Walaupun tidak secara fisik memberikan efek yang sama dengan suhu panasnya api atau dinginnya es, secara psikologi warna dapat juga dikelompokan seperti contoh warna yang hangat (merah & kuning) dan dingin (biru & hijau). Cahaya dari sang Suryapun mempunyai warna yang berbeda disepanjang hari

Upload: ksbgroup

Post on 19-Jan-2016

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fotographi

TRANSCRIPT

Page 1: Pengenalan Dasar Pencahayaan

Pengenalan Dasar Pencahayaan Cahaya dalam fotografi adalah unsur yang paling penting dan utama untuk menciptakan sebuah

gambar, image atau foto. Fotografi sendiri berarti: menggambar dengan cahaya Tanpa adanya

cahaya kita bagai berada di ruang yang gelap gulita tanpa dapat melihat apapun juga.

Kita dapat melihat obyek, memfokuskan lensa kamera dan menekan rana merekam gambar

kedalam film semata-mata karena adanya cahaya.

Cahaya memberikan informasi tentang struktur bentuk object yang akan difoto.

Apa yang kita lihat pada benda adalah akibat dari pantulan cahaya ke benda tersebut yang kita

tangkap dengan mata.

Pencahayaan yang diatur dengan baik akan mampu memperlihatkan hasil yang berbentuk dua

dimensi (foto) menjadi seakan tiga dimensi.

Cahaya dapat menambahkan mood atau rasa dalam sebuah karya foto sebagai contoh dalam

semua film horor atau thriller..mahluk yang menyeramkan selalu diberi penyinaran dari

bawah..sehingga penonton me 'rasa' seram.

Kemampuan seorang fotografer dalam mengatur dan menghitung pencahayaan akan menentukan

kualitas gambar yang dihasilkan.

SIFAT DASAR CAHAYA 1. Cahaya dapat menembus

Cahaya dapat menembus bahan-bahan yang tidak padat seperti kain, kertas kalkir dan

kaca sehingga kualitas kerasnya cahaya dapat dibuat lunak atau soft.

2. Cahaya dapat difokuskan

Cahaya dapat kita salurkan kearah mana kita kehendaki, dia dapat dikumpulkan dan

difokuskan agar kuantitasnya lebih besar lagi. Sebagai contoh adalah sinar Matahari yang

difokuskan oleh surya kanta atau kaca pembesar.

3. Cahaya dapat dipantulkan

Cahaya itu dapat pula kita belokan atau kita pantulkan dengan benda yang mempunya

daya pantul yang tinggi seperti cermin, styrofoam, kertas perak dll yang lazim kita sebut

dengan reflektor untuk menyinari bagian-bagian yang gelap.

4. Cahaya mempunyai warna

Semua sumber cahaya mempunyai warna atau umumnya kita sebut dengan suhu warna

dalam hitungan derajat Kelvin dan dapat diukur dengan Kelvin Meter / Color Meter.

Walaupun tidak secara fisik memberikan efek yang sama dengan suhu panasnya api atau

dinginnya es, secara psikologi warna dapat juga dikelompokan seperti contoh warna yang hangat

(merah & kuning) dan dingin (biru & hijau).

Cahaya dari sang Suryapun mempunyai warna yang berbeda disepanjang hari

Page 2: Pengenalan Dasar Pencahayaan

Pada pagi dan sore hari akan memberikan warm tone color atau warna yang hangat kekuning

kuningan, maka dari itu pemotretan model di outdoor dianjurkan pada saat seperti ini.

Derajat Kelvin rata-rata pada siang hari adalah 5500K

Lilin 1800K

Bohlam 100watt 2850K

Bohlam 500watt 3200K

Fotoflood 3400K

Flash 5500- 5700K

Langit biru 10000-12000K

Mata manusia kurang peka akan perubahan warna cahaya tetapi film sangatlah peka oleh sebab

itu film dibagi menjadi 2 macam atau jenis yaitu :

1. Film untuk Daylight

2. Film Type A dan Type B untuk Tungsten

Apabila pemakaian film tidak sesuai dengan peruntukannya, sebagai contoh film Type A untuk

pemotretan dengan tungsten maka dibutuhkan filter koreksi untuk menormalkan kembali warna

yang terekam.

STUDIO FOTO Pada umumnya studio terbagi dalam beberapa jenis menurut kegunaan dan kategorinya.

Jenis foto studio yang paling banyak dimiliki oleh fotografer profesional adalah jenis studio

untuk memotret benda atau dikenal sebagai still-life foto studio dan untuk memotret manusia

atau kerennya disebut portrait studio.

Jenis studio lainnya yang khusus dibuat menurut subjek yang difotonya adalah studio untuk

memotret mobil, food fotografi, fashion fotografi yang lebih luas ukurannya dari portrait

fotografi dll.

Fungsi utama dari studio adalah untuk memberikan kemudahan dalam pengaturan cahaya serta

subjek.

Satu-satunya cara adalah memisahkan subject kedalam ruang dengan penggunaan cahaya yang

dapat dikontrol sesuai dengan kemauan kita

Hal ini adalah kebalikan dari pada apabila kita melakukan pemotretan diluar ruang dengan

mengandalkan cahaya dan apa yang telah disediakan oleh Tuhan YME, kita tidak dapat

mengontrol sang Matahari dan mengatur atau merubah keadaan alam sekitar sesuai dengan

kehendak kita, melainkan kita harus melakukan kompromi dan menyesuaikan keinginan dengan

keadaan

Tetapi ada juga yang disebut daylight studio atau studio yang menggunakan Matahari sebagai

sumber pencahayaannya.

Walaupun kita tetap harus berkompromi dengan keadaan cahaya yang disediakan sang surya,

kita masih tetap dapat melakukan pengontrolan terhadap cahaya dengan menggunakan reflektor

dan penyaring sinar yang masuk dengan tetap menyediakan kemudahan dalam mengontrolan

subjek yang hendak kita foto

SUMBER PENCAHAYAAN DALAM STUDIO Sumber pencahayaan Studio ada 3 macam

1. Sinar Matahari yang masuk melalui jendela atau lazim disebut Window Lighting

Page 3: Pengenalan Dasar Pencahayaan

Cahaya Matahari ini sebaiknya tidak langsung mengenai objek karena akan susah sekali

mengontrol kontrasnya

2. Lampu Tungsten atau Fotoflood

Lampu tipe ini biasanya kita sebut dengan Continous Lighting atau cahaya yang bersinar

secara terus-menerus. Keuntungannya akan lebih mudah pengaturannnya, apa yang kita

lihat itu yang terekam kedalam film. Kerugiannya adalah : silau, panas dan berkecepatan

lambat

3. Flash

Berbagai macam jenis flash banyak ditawarkan pasaran saat ini dari yang paling

sederhana seperti elektronik flash (Canon speedlight, SB Nikon ,Metz, Nissin dll) hingga

yang canggih seperti Broncolor, Visatec, Bowens, Hensel, Proflash, Electra, Multiblitz,

Elinchrom dll

Bentuknya Flash juga beraneka ragam..

a. Camera Flash

Built-in flash, Flash yang ditaruh diatas kamera pada hotshoe dan/atau pada bracket

seperti Metz CT 45,CT60 dll yang dihubungkan dengan kabel syncro ke terminal x sync

kamera

b. Monoflash atau dikenal juga dengan Monoblok / Monolight

Jenis lampu ini adalah jenis yang paling sering digunakan dimana instrumen

pengaturannya berada dalam satu body dan pemakaiannya tinggal dicolok ke stop kontak,

biasanya lampu jenis ini dilengkapi dengan built in slave yaitu mata yang menangkap

sinar flash dari lampu lain sehingga menyalakan flashnya

c. Flashhead dengan Powerpack / Generator

Alternative lain dari monoblok adalah Powerpack.

Lampu jenis ini terdiri dari dua bagian yaitu :

a. Flash Head sebagai sumber cahaya

b. Powerpack / Generator sebagai sumber daya

Flashhead hanya sebagai sumber cahaya sedangkan sumber daya terletak terpisah dan

dihubungkan oleh kabel.

Karena itu bentuknya lebih kecil dari monoblok menjadikan lampu jenis ini lebih fleksibel serta

mudah dalam pengaturan karena instrumen pengaturannya tidak terletak pada flashhead

melainkan pada sumber dayanya yang dapat diletakan didekat fotografer

Satu Powerpack dapat menyediakan daya untuk dua hingga empat flash head, tergantung pada

jenisnya dan besarnya daya yang dimiliki yaitu Joule atau Watt per-Second (WS)

Page 4: Pengenalan Dasar Pencahayaan

Monoblok dan Flashhead ini mempunyai kelebihan dibandingkan saudara kecilnya Elektronik

flash yaitu memiliki apa yang disebut dengan modelling light atau lampu penuntun yang

fungsinya menuntun kita untuk dapat mengatur arah lampu dengan sebaik-baiknya.

Flash Jenis lainnya adalah :

d. Light Brush

Powerpack dengan ujung yang dapat diganti-ganti sehingga menghasilkan cahaya yang

kecil dan digunakannya seperti kita menggunakan alat cat airbrush

e. Ringflash

Ditaruh seperti filterdidepan lensa efeknya bila diatur sedemikian rupa dapat memberi

bayangan tipis disekeliling obyek. Biasanya flash ini dipakai untuk pemotretan mikro

fotografi

f. Linear Flashtube

Flashtube yang berbentuk macam neon...panjang sering digunakan untuk mencahayai

background

PENCAHAYAAN DI STUDIO

Standard pencahayaan dalam studio yang umum dipakai saat ini adalah elektronik flash

menggantikan lampu continuous atau tungsten lighting

Keuntungan yang didapat dari Elektronik Flash adalah :

1. Dingin tidak mengeluarkan panas dan cahaya silau secara terus menerus yang

mengganggu

2. Kecepatan Tinggi sekitar 1/100 hingga 1/500 second sehingga dapat membekukan gerak

3. Karena suhu warna flash yang berkisar antara 5500K s/d 5700K maka sesuai dengan

suhu warna Film Daylight yaitu 5500K

Hal diatas menggantikan kerugian Lampu Tungsten yang antara lain:

1. Panas dan silau

2. Slow atau harus menggunakan kecepatan yang lebih lambat untuk mendapatkan

diafragma yang ideal atau DOF yang diinginkan

3. Kebanyakan lampu ini mempunyai suhu sekitar 3200K-3400K dan untuk mendapatkan

hasil warna yang normal dapat digunakan Type B Tungsten Film atau Type A film yang

sedikit diatas suhu warna tungsten yaitu 3400K atau menggunakan filter koreksi didepan

lensa atau sumber cahaya Tungsten itu sendiri

Page 5: Pengenalan Dasar Pencahayaan

Keuntungan lain dari pada Elektronik Flash adalah karena bentuknya yang mungil serta suhu

yang dingin tidak panas maka dapat dimasukan kedalam softbox atau aksesori tambahan lainnya

yang beraneka ragam.

Tetapi lampu tungsten juga memiliki kelebihan khusus dibandingkan dengan Elektronik Flash,

kelebihan lain itu adalah :

1. Lampu Tungsten dapat merekam Motion Bur atau merekam gambar gerak yang blur atau

istilah kerennya Streak Photography yang dapat digabungkan dengan flash untuk

mendapatkan gambar yang tajam diakhir blur akibat gerakan tersebut.

2. Mengumpulkan Quantitas jumlah cahaya yang ideal untuk mendapatkan DOF yang ideal

pada pemotretan tertentu seperti Industrial Fotografi, dengan Tungsten kita dapat

merekam ruang tajam gambar sesuai dengan diafragma yang kita butuhkan dengan cara

mengatur atau menyesuaikan kecepatan rana.

Elektronik Flash dapat melakukan hal yang sama dengan cara Multiple Flashes atau dengan

melepaskan Flash secara berulang kali dengan catatan

1 x flash = normal eksposure contoh f/number 4

2 x flashes = +1 stop f/5.6

3 x flashes = +1½ stop f/6.7

4 x flashes = +2 stop f/8

6 x flashes = +2½ stop f/9.6

8 x flashes = +3 stop f/11

10x flashes = +31/3 stop f/12.5

12x flashes = +3½ stop f/13.2

14x flashes = +32/3 stop f/14.2

16x flashes = +4 stop f/16

tetapi tetap saja akan mudah bila menggunakan Tungsten, tinggal menggunakan fasilitas AV,

mengatur diafragma yang diinginkan dan speed akan otomatis menyesuaikan

Menentukan besarnya kekuatan Studio Flash (kecuali kamera flash) tidak dengan GN atau Guide

Numbernya melainkan dengan Elektrikal Inputnya yaitu dengan Joule atau Watt per-Second

(WS).

Maksudnya adalah kekuatan energi mentah yang dapat ditampung dalam unit, tergantung pada

besarnya kapasitor dan voltase yang akhirnya akan dilepaskan menjadi energi cahaya dengan

catatan tidak semuanya dapat dilepaskan menjadi cahaya karena adanya variable flashtube dan

juga kebocoran.

Hal ini juga ada sangkut pautnya dengan aksesori yang dapat ditambahkan pada sumber cahaya

ini seperti Softbox, Reflektor dan Payung Pantul

MENGUKUR PENCAHAYAAN STUDIO FLASH

Page 6: Pengenalan Dasar Pencahayaan

Alat untuk mengukur kekuatan sinar atau menetukan bukaan diafragma yang dikeluarkan oleh

lampu studio dengan berbagai macam aksesorinya hanya ada tiga macam yaitu dengan :

1. Flash Meter yaitu alat untuk mengukur diafragma yang dibutuhkan atau EV (Eksposure

Value) dari Flash.

Ada 2 (dua) cara dalam membaca atau mengukur pencahayaan flash yaitu :

a. Incident Light Reading

Mengukur besarnya cahaya yang jatuh pada subjek dengan menggunakan kubah putih kecil yang

terdapat pada flash meter dengan cara mengarahkannya kekamera dibagian yang ingin diukur

b. Reflected Light Reading

Mengukur besarnya cahaya yang direfleksikan oleh bagian tertentu pada subjek.

Alatnya bernama spot meter cara kerjanya hampir sama dengan lightmeter yang berada alam

kamera hanya saja alat pada kamera tidak dapat mengukur kilatan cahaya.

2. Polaroid Film

Merupakan alat pengukur yang paling akurat dibandingkan Flash Meter tetapi masih

menggunakan metode lama yaitu trial and error, semakin lama jam terbang seorang fotografer

studio dia akan semakin dapat mengira eksposure yang pas dan semakin akrab sang fotografer

dengan peralatan lightingnya semakin mudah dalam mengukur pencahayaan dengan tepat.

3. Dengan adanya kemajuan tehnologi digital, maka kamera digital pun bisa menjadi cara yang

akurat untuk membaca pencahayaan flash, sama halnya seperti film Polaroid.

Berdasarkan sifat dasar cahaya, sumber cahaya studio seperti sinar Mentari, tungsten dan flash

dapat kita

1. Lembutkan atau disaring agar sumber cahaya menjadi lebih lembut dan lebih melebar

Contohnya adalah SoftBox dengan ciri-ciri terbuat dari semacam kain campuran plastik dengan

warna perak bagian dalamnya berfungsi untuk memantulkan/mengumpulkan cahaya dan hitam

dibagian luarnya dan terdapat lapisan transparan didepannya yang berfungsi untuk melunakan

cahaya yang keluar. Rangkanya terbuat dari aluminium dan mudah dibongkar pasang dalam

waktu singkat

Jenis-jenis Soft Box menurut bentuknya:

a. Striplight dengan ukuran perbandingan panjang dan lebar berkisar antara 3 :15 dengan fungsi

untuk memperoleh refleksi garis yang sempit tetapi memanjang pada pemotretan benda-benda

yang mengkilat

b. Persegi panjang / rectangle lite

c. Bujur sangkar

d. Oktalite persegi delapan

Page 7: Pengenalan Dasar Pencahayaan

2. Konsentrasikan atau diarahkan agar sumber cahaya dapat bertambah intensitas, kontras,

mudah diarahkan dan tajam

Contohnya antara lain

a. Standard reflektor yang berbentuk semacam panci dengan dasar yang bolong dan biasanya

adalah perlengkapan standard studio flash

b. Barndoor yang berfungsi untuk menyekat / menghalangi arah cahaya lampu agar tidak jatuh

kebidang yang tidak diinginkan, bentuknya lembaran hitam dipasang fleksibel seperti daun pintu

kandang (barndoor) di kiri dan kanan atau juga atas dan bawah standard reflektor

c. Cone / Snot

3. Pantulkan keberbagai bidang yang memantul, ini adalah alternatif lain untuk mendapatkan

cahaya yang lebih besar dan lebih lembut tetapi dengan intensitas kekuatan yang lebih kecil

dibandingkan dengan disaring

Contohnya adalah :

a. Styrofoam

b. Langit-langit / plafon rumah

c. Payung pantul dengan bermacam-macam warna dasar (emas, perak dan putih)

d. Bahan yang dibuat khusus untuk reflektor seperti Photoflex Lite Disc dll

Untuk menambahkan dan mengurangi Intensitas atau kekuatan cahaya ada 3 (tiga) cara yang

dapat dilakukan, yaitu :

1. Menaikan atau menurunkan kekuatan atau output power dari sumber cahaya

2. Menggeser, mendekatkan atau menjauhkan sumber cahaya dengan obyek

3. Menambahkan lensa pada sumber cahaya untuk memfokuskan kekuatan cahaya (optical

snoot) atau filter/gel ND (netral Density) peredam sinar didepan sumber cahaya

Hal dibawah ini akan mempengaruhi bukaan diafragma dan kontras cahaya

1. Semakin besar luas sumber cahaya terhadap obyek maka semakin rendah kontras cahaya

yang dihasilkan, bayangan akan menjadi lembut.

2. Semakin dekat sumber cahaya ke obyek semakin besar kontras permukaan obyek yang

terdekat dengan yang terjauh dari sumber cahaya dan semakin jauh jarak sumber cahaya

ke obyek semakin rendah kontras perbedaan obyek yang tercahayai khususnya pada

obyek yang mempunyai kedalaman dimensi

Kesimpulannya:

Membuat Studio bagi pemula tidaklah membutuhkan biaya yang mahal..

Kita dapat membuat studio dengan modal yang udah ada seperti ruangan yang mempunyai

jendela dirumah ditambah alat untuk memantulkan cahaya dan BG (background) yang bisa dari

kain atau sprei...

Atau dengan bohlam lampu 250 watt dengan kombinasi penutup, pengarah atau pemantul sinar

Page 8: Pengenalan Dasar Pencahayaan

seperti diatas.

Atau dengan elektronik flash yang dipantulkan keatas atau tembok samping maupun belakang

dengan catatan tembok harus berwarna putih dan memperhitungkan GN flashnya

Be creative lah!

Pendapat umum menyatakan bahwa Fotografi adalah hobi yang mahal, mulai dari peralatan

hingga biaya produksi untuk mendapatkan hasil selembar cetakan foto, saya yakin semua orang

diruangan ini menyetujuinya

Untuk mendapatkan hasil karya fotografi yang baik, seorang fotografer harus dapat menguasai

tehnik foto atau ketrampilan tehnik yang dapat dipelajari melalui sekolah maupun seminar atau

workshop serupa ini

Tetapi untuk mendapatkan hasil karya yang sempurna yang dapat dibanggakan tidaklah dijamin

oleh pengetahuan atau kepintaran dalam hal tehnik yang dikuasai oleh sang fotografer atau

dengan kata lain, meskipun masalah tehnis merupakan ketrampilan atau pengetahuan dasar untuk

mendapatkan suatu karya fotografi yang baik, tetapi hal tersebut tidak akan pernah bisa

menghasilkan karya-karya foto yang gemilang tanpa dipadukan dengan kecermatan pengamatan,

kepekaan perasaan dan ketajaman intuisi atau naluri serta mampu menjunjung tinggi etika

profesi

Jadi dengan tidak menguasai sama sekali tehnik fotografi, fotografer benar-benar menggunakan

perasaannya dalam membuat komposisi kemudian untuk urusan tehnisnya dia menggunakan

metoda trial and error alias mencoba berbagai macam kombinasi kecepatan dan diafragma yang

istilah fotografinya adalah bracketing

Satu yang menonjol dalam dunia fotografi saat ini adalah banyaknya hasil foto tetapi

mengandung sedikit ‘jiwa’. Dengan makin canggihnya tehnologi fotografi yang mempermudah

pemakaiannya orang akan lebih mengadu kecanggihan alat dan berlomba memiliki kamera yang

canggih dari pada menghasilkan sebuah foto yang ber’isi’

Manusia memang makin pandai menciptakan alat bantu. Namun, bagaimanapun juga apa yang

lahir dari otak tidaklah bisa disamai dengan alat buatan manusia

Ciri khas bukanlah suatu keahlian yang dapat dibeli maupun dipelajari tetapi merupakan bakat

yang dapat diasah dan dikembangkan dalam diri

Kita harus mau dan mampu melihat dengan mata hati, mempertajam intuisi dan kepekaan

terhadap lingkungan sekitar, serta mengikuti dorongan naluri seni yang mengalir bebas tanpa

beban maka niscaya kita akan mampu menciptakan suatu karya foto yang ‘kental’ dengan

personal touch

Tehnik Pencahayaan Portrait Klasik

Page 9: Pengenalan Dasar Pencahayaan

Sudah menjadi pendapat umum bahwa foto yang disebut dengan potret/portrait adalah foto

dengan manusia sebagai objeknya dan manusia yang berada didalam sebuah potret mempunyai

perbedaan gaya dan karakter satu dengan lainnya.

Potret dalam bentuk nuansa klasik mempunyai perbedaan dalam pengambilannya. Sebuah potret

klasik bukanlah foto yang candid atau yang diambil seadanya, melainkan sebuah hasil foto yang

diatur sedemikian rupa pose dan komposisinya menurut kaidah dan disiplin fotografi potret yang

telah berabad-abad di wariskan.

Tujuan dasar seorang tukang potret atau portraitist (portrait artist) adalah menonjolkan karakter

dan membuat ideal subjeknya. Hasil potret yang baik tidak hanya menunjukan karakter dari

subjek tetapi juga menonjolkan ke’cantikan’ atau ke’gantengan’ yang dimilikinya.

Lebih dari itu tampilan dari subjek dalam foto harus tampak tidak membosankan dan enak dilihat

selamanya.

Semuanya itu merupakan suatu tantangan yang harus diatasi bagi seorang portraitist untuk dapat

mencapai kesuksesan

Karena sebuah hasil karya foto yang dapat disebut sempurna terdiri dari berbagai macam hal-hal

yang tidak dapat diukur dan bersifat relatif, maka untuk menghasilkan karya tersebut seorang

portraitist dapat mengandalkan disiplin dan tehnik yang telah terbukti selama berabad-abad yang

diantaranya adalah :

1. Elemen cahaya atau pencahayaan

2. Posing atau gaya

3. Komposisi

dan yang paling penting diantara ketiganya adalah elemen cahaya

Walaupun posisi angle kamera, pose dan ekspresi memegang peranan yang tak kalah pentingnya,

pencahayaan adalah alat yang paling fleksibel.

Dengan pencahayaan yang tepat anda dapat merubah penampilan orang yang gemuk menjadi

lebih kurus, orang yang lemah menjadi perkasa dan orang yang tua menjadi tampak lebih muda.

Dengan cahaya yang cukup anda dapat menciptakan ilusi tiga dimensi diatas bidang yang rata.

Pencahayaan yang diatur dengan hati-hati dengan rasio yang tepat menciptakan penampakan

yang seakan membuat hasil potret menjadi terlihat hidup, ilusi yang membuat gambar dua

dimensi seakan terlihat tiga dimensi.

Pencahayaan Dasar

Dibutuhkan 4 (empat) sumber pencahayaan dasar atau tradisional yang dapat dibedakan menurut

fungsinya yaitu :

1. Key atau Mainlight

2. Fill light

3. Hairlight

4. Background light

Page 10: Pengenalan Dasar Pencahayaan

Kadangkala lampu tambahan atau lampu kelima dipakai terutama untuk memotret seorang pria,

lampu kelima itu disebut dengan:

5. Kicker

Semua pencahayaan potret mencontoh dan mengimitasikan sinar mentari yang dapat kita cermati

secara alami.

The Key light, seperti halnya sinar mentari, adalah sumber cahaya yang memberikan

penampakan bentuk dari subjek sedangkan pencahayaan lainnya hanya bersifat membantu

melengkapi key light. Seperti layaknya sang surya, mainlight tidak pernah diletakan dibawah

level mata, selalu terletak diatas wajah atau kepala dapat terletak dikiri atau kanan kamera.

Mainlight ini juga menciptakan apa yang disebut dengan catchligts di bola mata subjek.

Catchlights ini adalah pantulan dari sumber cahaya yang seharusnya tampak pada iris bagian

hitam bola mata subjek dengan letak agak keatas tergantung dari pengaturan sumber cahayanya

Keylight biasanya adalah sumber cahaya yang lembut dan diatur tidak langsung terarah

ketengah-tengah muka melainkan hanya menyerempet wajah subjek.

Apabila inti cahaya langsung mengarah ketengah subjek maka kulitnya akan cendrung

oversaturated dan akibatnya seluruh foto akan tampak over

Fill light diletakan disamping dan dekat dengan kamera pada posisi yang berlawanan dengan

mainlight. Hal ini untuk menerangi bayangan yang ditimbulkan oleh key atau mainlight, letaknya

yang dekat dengan kamera dimaksudkan untuk mencegah timbulnya bayangan yang kedua.

Letaknya hampir sejajar dengan kamera kecuali jika kamera diletakan pada posisi low angle.

Kadangkala sumber cahaya fill light ini digantikan reflektor dengan hasil yang tak kalah

sempurna

Hair ligth adalah sumber cahaya tambahan yang bertugas menerangi bagian rambut dan terletak

diatas kira-kira 45 derajat dari lens axis, berfungsi untuk memisahkan subjek dengan BG.

Dalam mengatur letak hairlight, kita harus berhati-hati agar tidak menyinari muka subjek dan

lensa kamera karena akan menimbulkan flare

BG light berfungsi untuk menyinari BG agar subjek terlihat terpisah, sama seperti fungsi dari

hairlight. BG light tidak boleh terlihat oleh kamera, harus tersembunyi baik dibelakang maupun

disamping subjek

Kicker light adalah lampu tambahan yang biasanya dipakai untuk pemotretan pria agar terlihat

lebih maskulin

Empat macam pola pencahayaan

1. Paramount lighting

2. Loop lighting

3. Rembrant lighting

4. Split lighting

adalah kombinasi sederhana dari perpaduan ke empat tipe sumber pencahayaan dasar.

Page 11: Pengenalan Dasar Pencahayaan

Perbedaan pola pencahayaan tersebut adalah pada tata-letak sumber cahaya sehingga

menimbulkan efek pencahayaan yang berbeda pada wajah

Pada Paramount lighting atau butterfly, sumber cahaya Mainlight dan Fill berada pada posisi

yang sama hanya berbeda mainlight agak jauh diatas dan fill light dibawahnya.

Nama butterfly didapat dari bayangan dibawah hidung yang berbentuk seperti kupu-kupu

Nama Loop lighting didapat dari bayangan hidung yang membentuk lengkungan di pipi subjek

yang dicahayai fill light, sedangkan mainlight terletak berlawanan disebelah kamera dan terletak

sedikit agak jauh

Rembrant lighting berasal dari nama seorang pelukis maestro yang karya-karyanya kebanyakan

menggunakan cahaya seperti ini yaitu dengan meletakan Keylight agak jauh dan lebih rendah

dari loop lighting sehingga pada pipi subjek yang dicahayai oleh fill light terdapat bocoran

cahaya berlian yaitu cahaya dari mainlight yang berbentuk segitiga terletak dipipi bagian atas

subjek

Split light lebih mudah lagi yaitu setengah dari wajah tercahayai sedangkan setengahnya lagi

sembunyi dalam bayangan.