pengembangan video pembelajaran sebagai media … · pembelajaran pemantulan cahaya pada cermin...

171
PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN SEBAGAI MEDIA BELAJAR UNTUK MEMBANGUN PEMAHAMAN SISWA DALAM MEMPELAJARI PEMANTULAN CAHAYA OLEH CERMIN DATAR SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Disusun Oleh : Viligius Fitranada Ab Lonek 141424049 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 30-Jan-2021

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN SEBAGAI MEDIA BELAJAR

    UNTUK MEMBANGUN PEMAHAMAN SISWA DALAM MEMPELAJARI

    PEMANTULAN CAHAYA OLEH CERMIN DATAR

    SKRIPSI

    Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Fisika

    Disusun Oleh :

    Viligius Fitranada Ab Lonek

    141424049

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

    JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

    ALAM

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2019

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • i

    PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN SEBAGAI MEDIA BELAJAR

    UNTUK MEMBANGUN PEMAHAMAN SISWA DALAM MEMPELAJARI

    PEMANTULAN CAHAYA OLEH CERMIN DATAR

    SKRIPSI

    Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Fisika

    Disusun Oleh :

    Viligius Fitranada Ab Lonek

    141424049

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

    JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

    ALAM

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2019

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    “Setiap Orang adalah Produk dari Pikirannya sendiri,

    berpikir ragu maka anda gagal

    berpikir menang maka anda berhasil”

    David J. Schwartz

    Puji dan Syukur kepada Tuhan Yesus sebagai Sumber

    Kekuatanku.

    Ku persembahkan Karya Sederhanaku ini Untuk Kedua Orang tua yang Ku

    sayangi

    Kepada yang tercinta:

    Ayahanda Petrus Suban Demon dan Ibunda Maria Kewa Puli

    dan Kedua Saudaraku:

    Valentinus Febrirama Ab Lonek

    Victoria Friski Lestari Lonek

    Terimakasih untuk semua dukungan, cinta dan kerja kerasnya sehingga saya

    dapat menikmati kehidupan yang layak sampai hari ini.

    Dan Karya ini Kupersembahkan Untuk Semua Dosen dan Kawan-Kawan yang

    telah membantu hingga aku dapat menyelesaikan study S1 di Universitas Sanata

    Dharma Yogyakarta

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    ABSTRAK

    Viligius Fitranada Ab Lonek. 2019. Pengembangan Video Pembelajaran Sebagai

    Media Belajar Untuk Membangun Pemahaman Siswa dalam Mempelajari

    Pemantulan Cahaya oleh Cermin Datar. Skripsi. Program Studi Pendidikan

    Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas

    Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

    Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk (1)

    mengembangkan media berupa video pembelajaran dan (2) mengetahui sejauh mana

    video pembelajaran dapat membangun pemahaman siswa yang diukur dari pre-test dan

    post-test (3) mengetahui tanggapan siswa terhadap video dan proses belajar

    menggunakan video pembelajaran .

    Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2018 di laboratorium

    fisika untuk pembuatan video dan tanggal 29 Juni 2018 & 1 Juli 2018 untuk

    pengambilan data di Desa Narasaosina, Kecamatan Adonara Timur, Fores Timur, Nusa

    Tenggara Timur. Subyek penellitian ini adalah 8 orang siswa SMA XII di kecamatan

    Adonara Timur. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah video

    pembelajaran Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar sebagai media belajar mandiri

    yang dikembangkan oleh peneliti dan instrumen pengumpulan data berupa soal pre-

    test, post-test dan wawancara. Proses belajar yang dilakukan dalam penelitian ini

    menonton video, dan mengerjakan LKS sambil menonton video.

    Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Video pembelajaran yang

    dikembangkan berhasil meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi cermin datar

    (2) Tanggapan siswa sangat positif terhadap video pembelajaran dan proses belajar

    dengan video pembelajaran. Para siswa menilai video yang dhasilkan cukup baik, dan

    mereka tertarik belajar dengan media video pembelajaran.

    Kata Kunci : video pembelajaran, pemantulan cahaya, cermin datar, pemahaman

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    ABSTRACT

    Viligius Fitranada Ab Lonek. 2019. Learning Video Development As A Learning Media To Build Students Understanding in Learning reflection of ligt by Flat

    Mirror. Physics Education program study, Departemen of Mathematic, and

    Natural Science Education, Faculty of Teacher Training and Science

    Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

    This study was a development research which aim to (1) develop media in the

    form of video learning (2) determined the extent to which the video learning could

    build understanding (3) Understand student response the video and learning process

    use learning videos.

    The research begin was carried out from April to June 2018 in physics

    Laboratory for video learning making and 29 june and 1 july 2018 in Narasaosina

    village, distric of east adonara, East Flores regency, east Nusa Tenggarafor for data

    collection. Subject of this research is 8 students in distric of east Adonara. Instrument

    in this study consisted of flat mirror as self learning media developed by research and

    data collection instrument in the form of pre test, post test and interview. The learning

    proscest carried out in study is watching video, do LKS, and wathcing video again.

    Results from this study show that (1) Video learning developed succeeded to

    student understanding of material reflection light on flat mirror (2) response of student

    very positive on video learning and the learning procest with learning video. According

    to the student participating in the research, the video was relative good and half them

    to more interested in learning by watching video.

    Keywords: video learning, flat mirror , understanding

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya,

    sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Video

    Pembelajaran untuk Membangun Pemahaman Siswa Mempelajari Cermin Datar”.

    Penulis menyadari bahwa selama pengerjaan skripsi ada begitu banyak pihak yang

    turut mendukung penulis baik secara lansung maupun tidak lansung. Oleh karena itu

    di dalam kata pengantar ini penulis ingin berterimakasih kepada orang-orang yang telah

    membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, yakni:

    1. Bapak T. Sarkim M. Ed.,Ph.D. selaku dosen pembimbing yang telah dengan

    sabar memberikan bimbingan, bantuan, pengarahan, motivasi serta saran

    kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

    2. Bapak Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S. selaku Ketua Program studi

    Pendidikan Fisika, dan semua dosen penguji atas segala masukannya dalam

    penyelesaian skripsi ini.

    3. Bapak Drs. Severinus Domi M.Si. selaku kepala Lab mickroteaching

    Pendidikan Fisika Sanata Dharma yang telah berkenana mengizinkan

    penggunaan kamera dalam pembuatan video Pemantulan Cahaya oleh

    Cermin Datar.

    4. Ibu Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si. selaku kepala Laboratorium

    Pendidikan Fisika Sanata Dharma yang telah berkenan mengizinkan untuk

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    menggunakan alat-alat Lab dan ruang Lab Fisika untuk proses perekaman

    video Pemantulan Cahaya oleh Cermin Datar

    5. Bapak Agus yang sudah dengan sabar memberitahu dan melayani dengan

    baik selama peminjaman kamera.

    6. Bapak Ngadiyono yang sudah dengan sabar membantu menyiapkan

    ruangan dan alat-alat yang dibutuhkan dalam pembuatan video Pemantulan

    Cahaya oleh Cermin Datar.

    7. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Fisika yang sudah mendidik,

    terkhususnya untuk Dosen Pembimbing Akademik, bapak Drs. Aufridus

    Atmadi, M.Si. yang membagikan ilmu dan memotivasi peneliti selama

    belajar di Program Studi Pendidikan Fisika Sanata Dharma Yogyakarta.

    8. Seluruh staf sekretariat JPMIPA yang telah membantu dan memperlancar

    studi penulis di Program Studi Pendidikan Fisika.

    9. Elsa, Febry, Melki, Ano, Melki, Jefry, Robert, Kristin dan teman-teman

    yang telah beredia untuk meluangkan waktu sebagai subyek penelitian.

    10. Teman-teman Pendidikan Fisika 2014 yang sudah berjalan bersama selama

    4 tahun terkhususnya Prims, Wisnu, Eter, dan kaka Lopes.

    11. Untuk semua pihak yang sudah terlibat baik secara sengaja maupun tidak

    sengaja yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dan

    keterbatasan, oleh karena itu dengan rendah hati menerima kritik dan saran yang dapat

    membangun. Akhir kata penulis berharap bahwa skripsi ini dapat bermanfaat bagi

    pembaca dan dapat dikembangkan menjadi penelitian yang lebih baik.

    Penulis

    Viligius Fitranada Ab Lonek

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................. iv

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................................... v

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

    UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................................................... vi

    ABSTRAK ................................................................................................................... vi

    ABSTRACT .................................................................................................................. vii

    KATA PENGANTAR ................................................................................................. ix

    DAFTAR ISI ............................................................................................................... xii

    DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xv

    DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xvii

    DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xviii

    BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

    A. Latar belakang .................................................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 3

    C. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 4

    D. Batasan Masalah................................................................................................. 4

    E. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 4

    BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................................... 5

    A. Media Belajar/Pembelajaran dan Video............................................................. 5

    1. Pengertian Media Pembelajaran ..................................................................... 5

    2. Fungsi Media .................................................................................................. 5

    B. Video Pembelajaran ........................................................................................... 7

    C. Belajar ................................................................................................................ 8

    1. Pengertian Belajar .......................................................................................... 8

    2. Belajar dan Pemahaman ............................................................................... 10

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    3. Belajar Mandiri ............................................................................................. 10

    D. Penelitian Sejenis ............................................................................................. 11

    E. Materi Belajar dan Pembelajaran; Cermin Datar ............................................. 12

    1. Cermin .......................................................................................................... 12

    2. Hukum Pemantulan ...................................................................................... 13

    3. Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar ................................................ 16

    4. Pembentukan Bayangan Oleh Dua Cermin .................................................. 19

    BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................. 21

    A. Jenis Penelitian ................................................................................................. 21

    B. Subyek Penelitian ............................................................................................. 21

    C. Waktu dan Tempat Penelitian .......................................................................... 21

    D. Desain Penelitian .............................................................................................. 21

    E. Instrumen Penelitian......................................................................................... 24

    1. Instrumen Belajar Mandiri ........................................................................... 24

    2. Instrumen Pengumpulan Data ...................................................................... 28

    F. Validasi Instrumen ........................................................................................... 32

    G. Teknik Analisis Data .................................................................................... 33

    BAB IV DATA, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN ................................................ 43

    A. Pelaksanaan Penelitian ..................................................................................... 43

    1. Pembuatan Video Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar ......................... 43

    2. Pembuatan Instrumen Pengambilan Data dan Lembar Kerja Siswa ............ 54

    3. Uji Coba Instrumen Penelitian ..................................................................... 54

    4. Pengambilan Data ......................................................................................... 54

    B. Data, Analisis dan Pembahasan ....................................................................... 56

    1. Data .............................................................................................................. 56

    2. Analisis Data ................................................................................................ 63

    3. Pembahasan ................................................................................................ 103

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 107

    A. Kesimpulan .................................................................................................... 107

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    B. Saran ............................................................................................................... 107

    DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 108

    LAMPIRAN .............................................................................................................. 110

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Prinsip-prinsip pembuatan video pembelajara fisika .................................. 24

    Tabel 3.2 Perencanaan isi video I pemantulan cahaya oleh cermin datar ................ 25

    Tabel 3.3 Perencanaan isi video II pemantulan cahaya oleh cermin datar ................. 26

    Tabel 3.4 Perencanaan isi video III pemantulan cahaya pada cermin datar ............... 26

    Tabel 3.5 Perencanaan kegiatan belajar dengan menggunakan video pembelajaran

    sebagai media belajar .................................................................................................. 27

    Tabel 3.6 Kisi-kisi soal pre-test dan post test ............................................................. 28

    Tabel 3.7 Rubrik penilaian pre test dan post test ........................................................ 33

    Tabel 3.7 Skor pre test dan post test ........................................................................... 38

    Tabel 3.9 Klasifikasi tingkat pemahaman siswa ......................................................... 39

    Tabel 3.10 Tingkat pemahamahan siswa .................................................................... 40

    Tabel 3.11 Presentasi kenaikan skor total siswa ........................................................ 40

    Tabel 3.12 Analisis butir soal...................................................................................... 41

    Tabel 3.13 Analisis pemahaman awal dan akhir siswa ............................................... 41

    Tabel 3.14 Perbandingan persentase skor rata-rata setiap butir soal .......................... 42

    Tabel 4.1 Isi video pembelajaran hukum pemantulan cahaya .................................... 44

    Tabel 4.2 Isi video pembelajaran pembentukan bayangan pada cermin datar dan sifat

    –sifat bayangan............................................................................................................ 48

    Tabel 4.3 Pembentukan bayangan benda pada dua cermin datar yang berhadapan ... 52

    Tabel 4.4 Rincian kegiatan belajar mandiri menggunakan video .............................. 55

    Tabel 4.5 Skor Pre-test siswa ...................................................................................... 56

    Tabel 4.6 Nilai pre test yang diperoleh siswa ............................................................ 56

    Tabel 4.7 Skor post-test siswa ..................................................................................... 57

    Tabel 4.8 Nilai post test yang diperoleh siswa ........................................................... 57

    Tabel 4.9 Perbandingan tingkat pemahaman siswa sebelum dan sesudah belajar

    menggunakan video dari hasil pre test dan post test ................................................... 65

    Tabel 4.10 Presentasi Kenaikan Pre-test dan Post-test .............................................. 65

    Tabel 4.11 Analisis butir soal peningkatan pemahaman siswa berdasarkan hasil yang

    diperoleh dari pre-test dan post-test ............................................................................ 66

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    Tabel 4.12 Pemahaman siswa setelah belajar menggunakan video pembelajaran ..... 95

    Tabel 4.13 Pemahaman awal siswa berdasarkan hasil pre-test ................................... 97

    Tabel 4.14 Pemahaman akhir siswa berdasarkan hasil post-test................................. 99

    Tabel 4.15 Perbandingan persentase skor rata-rata setiap butir soal ........................ 100

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Beberapa berkas cahaya dipantulkan oleh sebuah cermin datar ............. 13

    Gambar 2.2 Posisi gelombang rata AA’ stetlah dipantulkan dari sebuah cermin datar

    ..................................................................................................................................... 13

    Gambar 2.3 Permukaan-permukaan gelombang rata digambarkan sebagai sinar ...... 14

    Gambar 2.4 ................................................................................................................. 15

    Gambar 2.5 Sudut sinar datang dan sudut sinar pantul yang diukur dengan sebuah

    busur derajat ................................................................................................................ 16

    Gambar 2.6 Sinar-sinar pantul mengenai mata mengakibatkan mata dapat melihat

    bayangan bayangan benda B yang diletakan di depan sebuah cermin datar............... 17

    Gambar 2.7 Hubungan jarak benda (s) dengan jarak bayangan (s’) ........................... 17

    Gambar 2.8 Bayangan yang terbentuk pada cermin datar yang berhadapan .............. 20

    Gambar 3.1 Bagan tahap-tahap penelitian .................................................................. 22

    Gambar 4.1 Perbandingan persentase skor rata-rata setiap butir soal ....................... 101

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xviii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 soal pre-test dan post-test ...................................................................... 111

    Lampiran 2 Jawaban pre-test dan post-test ............................................................... 114

    Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa .............................................................................. 119

    Lampiran 4 Pedoman Penilaian ................................................................................ 124

    Lampiran 5 Contoh Pre-test ..................................................................................... 128

    Lampiran 6 Contoh Post-test ..................................................................................... 133

    Lampiran 7 Contoh Lembar Kerja Siswa ................................................................. 138

    Lampiran 8 Pertanyaan Wawancara.......................................................................... 144

    Lampiran 9 Contoh hasil Wawancara ...................................................................... 145

    Lampiran 10 Skenario Video .................................................................................... 147

    Lampiran 11 Dokumentasi ....................................................................................... 152

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar belakang

    Mutu pendidikan bergantung pada proses belajar dan pembelajaran yang

    terjadi. Beberapa mata pelajaran di dalam kurikulum dianggap momok bagi banyak

    siswa. Hal ini terjadi karena terjadi masalah pada proses belajar dan pembelajaran.

    Ronald Gross dalam bukunya yang berjudul Peak Learning (1991), dalam Suyono, dan

    Hariyanto (2011: 11), telah mengidentifikasikan enam mitos tentang belajar, sebagai

    akibat praktik belajar yang kurang kondusif, tidak demokratis, tidak memberikan

    kesempatan untuk berkreasi dan belum mengembangkan seluruh potensi anak didik

    secara optimal :

    1. Belajar itu membosankan, merupakan kegiatan yang tidak menyenangkan;

    2. Belajar hanya terkait dengan materi dan keterampilan yang diberikan disekolah;

    3. Pembelajaran harus pasif, menerima dan mengikuti apa yang diberikan guru;

    4. Di dalam belajar, si pembelajar di bawah perintah dan aturan guru;

    5. Belajar harus sistematis, logis dan terencana;

    6. Belajar harus mengikuti seluruh program yang telah ditentukan.

    Enam mitos seperti yang diungkapkan Gross bukan hanya menjadi mitos,

    akan tetapi banyak terjadi di dalam proses belajar dan pembelajaran di Indonesia. Hal

    ini menunjukan bahwa model belajar dan pembelajaran di Indonesia kurang efektif.

    Sunarto dalam Mubair Agustin (2011 : 81) dalam penelitiannya menyatakan bahwa

    80% guru di Jawa Tengah masih menggunakan metode konvensional. Kebanyakan

    guru-guru masih menggunakan metode seperti ceramah yang yang merupakan metode

    belajar di mana guru sebagai pusat. Padahal belajar tidak harus dilakukan di kelas,

    belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja dengan media belajar yang

    bervariasi seperti media online, menonton video, dan mendengarkan audio.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    Memasuki abad ke-21 pola kehidupan manusia mulai berubah, dari analog ke

    digital. Dunia pendidikan mau tidak mau juga berubah. Pola belajar siswa-siswi mulai

    bergeser ke arah digital. Buku tidak lagi menjadi satu-satunya media belajar mandiri.

    Peran buku lambat laun mulai digantikan dengan perangkat seperti laptop, komputer,

    telepon pintar, dan segala macam perangkat elektronik lainya.

    Permasalahan yang terkait penggunaan teknologi di Indonesia seperti yang

    dikemukakan oleh Mubair Agustin (2011: 106) adalah bahwa masih ada anggapan

    bahwa untuk belajar gurulah yang mendatangi rumah dan kantor. Guru masuk ke

    ruangan untuk menyajikan materi pelajaran, membagi pengalaman atau

    menginformasikan sesuatu. Anggapan ini tidak sepenuhnya benar karena belajar dapat

    dilakukan di mana saja dan kapan saja dengan berbagai cara, misalnya menonton video

    pembelajaran di youtube, televisi, atau membaca buku yang tersedia secara online.

    Fisika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah menengah, merupakan

    salah satu pelajaran yang tidak disukai oleh banyak siswa. Ada beberapa faktor yang

    mempengaruhi antara lain keaktifan siswa dalam belajar, metode mengajar guru, media

    pembelajaran yang digunakan, dan hubungan antara siswa dan guru. Beberapa peneliti

    menyoroti bahwa mata pelajaran fisika sulit untuk dipelajari dan individu mengalami

    kesulitan untuk memahami konsep abstrak. Tas, Kose dan Cepni (2006) dalam Kotluk

    (2016), menyatakan bahwa Konsep-konsep abstrak ini sangat membingungkan peserta

    didik sehingga penting untuk mengembangkan dan menggunakan aktivitas belajar dan

    pembelajaran yang dapat mendorong visualisasi peserta didik dalam proses belajar dan

    pembelajaran tersebut

    Visualisasi konsep-konsep abstrak ini dapat dilakukan dengan bantuan media

    pembelajaran seperti video pembelajaran. Video pembelajaran dapat mengatasi

    masalah-masalah seperti yang diungkapkan di atas. Video pembelajaran dapat

    dijumpai dengan mudah lewat media online, dan media elektronik lainnya. Miller

    (2009) dalam Granito (2012) menyatakan bahwa di dunia yang lebih digital, alat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    pengajaran online lebih baik untuk memori siswa. Tidak hanya alat online tapi alat

    digital pada umumnya lebih baik untuk memori siswa, SMARTboards, “clickers”

    digital, dan komputer memacu ketertarikan pada seorang dan lebih cenderung

    memotivasi siswa untuk tampil di level tertinggi.

    Dari analisis dan latar belakang di atas maka peneliti sangat berminat untuk

    melakukan penelitian berjudul “PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN

    SEBAGAI MEDIA BELAJAR UNTUK MEMBANGUN PEMAHAMAN SISWA

    DALAM MEMPELAJARI PEMANTULAN CAHAYA OLEH CERMIN DATAR”.

    B. Rumusan Masalah

    Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

    1. Sejauh mana video pembelajaran membangun pemahaman siswa tentang materi

    cermin datar?

    2. Bagaimana tanggapan siswa terhadap video dan proses belajar dengan media

    belajar video pembelajaran?

    C. Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini adalah:

    1. Mengembangkang media berupa video pembelajaran tentang materi pemantulan

    cahaya oleh cermin datar..

    2. Mengetahui sejauh mana video pembelajaran dapat membangun pemahaman

    siswa tentang materi pemantulan cahaya oleh cermin datar.

    3. Mengetahui tanggapan siswa terhadap video dan proses belajar dengan media

    belajar video pembelajaran.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    D. Batasan Masalah

    Batasan masalah pada skripsi ini adalah :

    1. Penelitian dilakukan untuk satu kelompok siswa-siswi SMA yang berada di

    Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.

    2. Pokok bahasan pada penelitian ini adalah pemantulan cahaya oleh cermin datar.

    E. Manfaat Penelitian

    1. Bagi guru mata pelajaran Fisika, penelitian ini diharapkan membantu dan

    menginspirasi guru untuk berinovasi mengembangkan metode pembelajaran yang

    menarik dan menyenangkan bagi siswa.

    2. Bagi siswa, penelitian dan video pembelajaran yang telah dikembangkan ini

    diharapkan dapat membantu siswa memahami materi pemantulan cahaya oleh

    cermin datar.

    3. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan peneliti

    dalam mengembangkan metode pembelajaran terutama metode pembelajaran

    berbantuan video pada saat peneliti sudah masuk ke dalam dunia kerja.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Media Belajar/Pembelajaran dan Video

    1. Pengertian Media Pembelajaran

    Rusman (2015: 60) menyatakan bahwa media berasal dari kata “medius” yang

    artinya tengah, perantara atau pengantar. Pembelajaran adalah sebuah proses

    komunikasi antara peserta didik, guru, dan bahan ajar. Sehingga media yang

    digunakan di dalam pembelajaran disebut media pembelajaran , yang mempunyai

    fungsi sebagai perantara pesan-pesan dalam hal ini materi pelajaran kepada peserta

    didik.

    Abdulhak, dan Darmawan (2013) dalam buku berjudul Teknologi Pendidikan,

    media pembelajaran dalam bentuk visual dalam bentuk gambar, foto, audio dalam

    bentuk rekaman suara, bunyi-bunyi tertentu, demikian juga dalam bentuk gabungan

    keduanya seperti rekaman video telah mengubah paradigma hasil belajar.

    Selanjutnya, Abdulhak dan Darmawan (2013: 90) juga menjelaskan bahwa ada lima

    sudut pandang yang menjadikan media berpengaruh pada pembelajaran secara

    optimal, yaitu: media sebagai teknologi, media sebagai tutor atau guru, sebagai agen

    sosialisasi, sebagai pemotivasi pembelajaran dan media sebagai alat mental untuk

    berpikir dan memecahkan masalah.

    2. Fungsi Media

    Beberapa pandangan para ahli mengenai fungsi media adalah sebagai berikut;

    Gegne dalam Rusman (2015: 64), menempatkan media sebagai komponen sumber,

    mendefinisikan media sebagai ”komponen sumber belajar di lingkungan peserta

    didik yang dapat merangsangnya untuk belajar”. Briggs dalam Rusman (2015: 64),

    berpendapat bahwa media harus didukung untuk mengkomunikasikan materi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    pelajaran supaya terjadi proses belajar yang mendefinisikan media sebagai wahana

    fisik yang mengandung materi instruksional.

    Menurut Rusman (2015: 65) media mempunyai fungsi memperjelas,

    memudahkan dan membuat menarik pesan pembelajaran yang akan disampaikan

    guru kepada peserta didik sehingga memotivasi belajarnya dan mengefisienkan

    proses belajarnya. Raharjo (1991) dalam Rusman (2015: 65) menunjukan bahwa

    kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan mudah bila dibantu dengan sarana

    visual, dimana 11% dari yang dipelajari terjadi lewat indra pendengaran, sedangkan

    83% lewat indra penglihatan.

    Rusman, dkk (2015: 176) mengungkapkan beberapa fungsi media

    pembelajaran

    1. Sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran.

    2. Sebagai komponen dari subsistem pembelajaran.

    3. Sebagai pengarah dalam pembelajaran.

    4. Sebagai permainan atau membangkitkan perhatian dan motivasi siswa.

    5. Meningkatkan hasil dan proses pembelajaran.

    6. Mengurangi terjadimya verbalisme.

    7. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra.

    Selanjutnya Rusman, dkk menjelaskan bahwa media pembelajaran

    mempunyai nilai sebagai berikut:

    1. Menjadikan konsep yang abstrak menjadi kongkret.

    2. Tidak membawa objek yang berbahaya.

    3. Memperjelas objek pesan.

    4. Berintegrasi dengan lingkungan (kontekstual).

    5. Menimbulkan motivasi, kreativitas, dan inovatif siswa.

    6. Seragam pengamatan dan fokus pesan.

    7. Mengontrol arah dan kecepatan belajar siswa.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    B. Video Pembelajaran

    Menurut Situmorang (2006) dalam Warsita (2011:118) menjelaskan bahwa

    media video adalah media elektronik yang memanfaatkan kekuatan gambar dan suara

    dalam memengaruhi penontonya. Dengan kedua kekuatan tersebut video mampu

    memengaruhi emosi setiap penontonnya. Informasi yang disampaikan lewat video

    akan mudah dimengerti dengan jelas karena terdengar secara audio dan terlihat secara

    visual.

    Bambang Warsita (2011: 121) menjelaskan keunggulan video sebagai media

    pembelajaran antara lain : (a) merupakan media yang populer, hampir semua lapisan

    masyarakat menggunakannya, (b) bersifat audiovisual dan gerak sehingga pesan akan

    lebih mudah dipahami, (c) menarik karena dapat menampilkan realita dan visual live

    serta memanipulasi/memberi penekanan tertentu, (d) aktual, yaitu dapat menyajikan

    informasi terbaru secara seketika, (e) dapat menghadirkan objek yang jauh, terlalu

    besar atau terlalu kecil, dan berbahaya, (f) menembus batas ruang dan waktu, (g)

    dapat menjangkau sasaran yang lebih luas dan serempak, (h) pilihan format sajiannya

    beragam dan bervariasi, sehingga mendorong kreativitas pengembang program, dan

    hampir semua mata pelajaran dapat disampaikan melalui media video.

    Bambang Warsita (2011: 126) menyatakan bahwa salah satu prinsip

    pengembangan bahan belajar termasuk program video adalah prinsip relevansi. Video

    yang dikembangkan harus sesuai dengan kebutuhan siswa. Artinya, program video

    harus dapat memfasilitasi peserta didik untuk belajar atau membelajarkan sehingga

    dapat menguasai kompetensi pembelajaran sesuai standar kompetensi yang

    ditetapkan.

    Bambang Warsita (2011: 126), menyatakan bahwa aspek-aspek yang perlu

    diperhatikan dalam pengembangan video adalah informasi yang berkaitan dengan

    kualitas teknis atau kemasan (presentation), seperti kualitas suara (narasi, musik,

    suara atmosfer), kualitas visual (gambar live, animasi, caption), dan kemenarikan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    program video pembelajaran. Sedangkan menurut Suparno (2013: 124) ada beberapa

    catatan yang harus diperhatikan saat membuat video fisika antara lain sebagai berikut:

    1. Sebaiknya program tidak terlalu panjang, karena dapat membosankan kecuali

    bila itu tentang suatu sejarah atau penemuan fisika.

    2. Selalu diberi pertanyaan refleksi dan mengambil maknanya.

    3. Program sebaiknya berwarna dan disiapkan yang menarik; gambar harus jelas

    dan tidak kabur waktu ditayangkan.

    4. Ada baiknya dalam satu program, memang hanya satu konsep yang mau

    ditekankan.

    Kelebihan video pembelajaran menuru Rusman, dkk (2015: 220) adalah

    1. Memberi pesan yang dapat diterima secara lebih merata oleh siswa.

    2. Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses.

    3. Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.

    4. Lebih realistis, dapat diulang dan dihentikan sesuai kebutuhan.

    5. Memberi kesan mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap siswa.

    Kelemahan media video menurut Rusman, dkk (2015: 221) adalah

    1. Jangkauanya terbatas.

    2. Sifat komunikasinya satu arah.

    3. Gambarnya relatif kecil.

    4. Kadang kala terjadi distorsi gambar dan warna akibat kerusakan atau gangguan

    magnetik.

    C. Belajar

    1. Pengertian Belajar

    Menurut Gegne dalam Dahar (2011: 2), belajar merupakan suatu proses di

    mana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman,. Menurut

    Suyono dan Hariyanto (2011: 9) belajar adalah suatu aktivitas atau proses untuk

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap

    dan mengokohkan kepribadian.

    Prinsip-prinsip yang berkaitan dengan belajar menurut Sardirman (1986)

    adalah sebagai berikut:

    a. Belajar pada hakikatnya menyangkut potensi manusiawi dan kelakuannya.

    b. Belajar memerlukan proses dan penahapan serta kematangan diri para siswa.

    c. Belajar akan lebih mantap apabila di dorong dengan motivasi, terutama motivasi

    dari dalam/dasar kebutuhan/kesadaran atau intrinsic motivation.

    d. Dalam banyak hal, belajar merupakan proses percobaan (dengan kemungkinan

    berbuat keliru) dan conditioning atau pembiasaan.

    e. Kemampuan belajar seseorang siswa harus diperhitungkan dalam rangka

    menentukan isi pelajaran.

    f. Belajar dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu:

    1) Diajar secara langsung.

    2) Kontrol, kontak, penghayatan, pengalaman langsung.

    3) Pengenalan dan/atau peniruan.

    g. Belajar melalui praktik atau mengalami secara langsung akan lebih efektif

    mampu membina sikap, keterampilan, cara berpikir kritis dan lain-lain, bila

    dibandingkan dengan belajar hafalan saja.

    h. Perkembangan pengalaman anak didik akan banyak memengaruhi kemampuan

    belajar yang bersangkutan.

    i. Bahan belajar yang bermakna/berarti, lebih mudah dan menarik untuk dipelajari,

    dari pada bahan yang kurang bermakna.

    j. Informasi tentang kelakuan baik, pengetahuan, kesalahan serta keberhasilan

    siswa, banyak membantu kelancaran dan gairah belajar.

    k. Belajar sedapat mungkin diubah ke dalam bentuk aneka ragam tugas, sehingga

    anak-anak melakukan dialog dalam dirinya atau mengalaminya sendiri.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    2. Belajar dan Pemahaman

    Winkel (2004: 59) menyatakan bahwa belajar pada manusia dapat dirumuskan

    sebagai “suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan

    lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan-

    pemahaman, keterampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif

    konstan dan berbekas”.

    Pemahaman atau comprehension menurut Sardirman (2007: 43) dapat

    diartikan menguasai sesuatu dengan pikiran. Comprehension/pemahaman tidak

    sekedar tahu, tetapi juga menghendaki agar subjek belajar dapat memanfaatkan

    bahan-bahan yang telah dipahami. Selanjutnya Sadirman menjelaskan, “memahami

    maksudnya, menangkap maknanya, adalah tujuan akhir dari setiap belajar. Apabila

    subjek belajar atau siswa benar-benar memahaminya, maka akan siap memberi

    jawaban yang pasti atas pertanyaan-pertanyaan atau berbagai masalah dalam belajar”.

    3. Belajar Mandiri

    Menurut Warsita (2011) belajar mandiri merupakan suatu bentuk belajar yang

    memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan tujuan belajar,

    sumber-sumber belajar, dan kegiatan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya

    sendiri. Wademeyer (1983) dalam Rusman (2010: 353) menyatakan bahwa dalam

    belajar mandiri peserta didik yang belajar secara mandiri mempunyai kebebasan

    untuk belajar tanpa harus menghadiri pembelajaran yang diberikan guru/pendidik di

    kelas. Peserta didik dapat mempelajari pokok materi tertentu dengan membaca modul

    atau melihat dan mengakses tanpa bantuan atau dengan bantuan terbatas orang lain.

    Warsita (2011: 155) menjelaskan bahawa dalam belajar mandiri seseorang

    dapat belajar sendiri atau belajar secara berkelompok. Belajar kelompok

    dimaksudkan untuk memfasilitasi belajar mandiri dan kegiatan tutorial, serta

    membahas dan mendiskusikan materi sulit dan menyaksikan program video.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    Miarso (2004) dalam Warsita (2011: 148) menjelaskan bahwa dalam

    pelaksanaannya konsep belajar mandiri ini dikembangkan dengan rambu-rambu

    sebagai berikut:

    1) Adanya pilihan materi pembelajaran sesuai kebutuhan peserta didik dan tersaji

    dalam beraneka bentuk dan strategi.

    2) Pengaturan waktu belajar yang luwes sesuai kebutuhan peserta masing-masing

    peserta didik.

    3) Kemajuan belajar dipantau oleh berbagai pihak dan dapat dilakukan kapan saja

    peserta didik siap.

    4) Lokasi belajar dipilih sendiri oleh peserta didik.

    5) Dilakukan diagnosis kemampuan awal kebutuhan belajar peserta didik, serta

    remedial atau perbaikan jika kemampuan kurang atau pengecualian jika

    kemampuan sudah dikuasai.

    6) Evaluasi belajar dilakukan dengan berbagai cara dan bentuk, sesuai kondisi

    peserta didik.

    7) Pilihan berbagai bentuk kegiatan belajar dan pembelajaran sesuai dengan kondisi

    dan karakteristik peserta didik maupun pelajaran.

    D. Penelitian Sejenis

    Ada beberapa penelitian sejenis yang terkait dengan pengembangan video

    pembelajaran. Ada penelitian yang dimuat di dalam jurnal, dan ada yang merupakan

    skripsi. Untuk skripsi yang mengembangkan video pembelajaran adalah skripsi yang

    berjudul “Pemanfaatan Video untuk Membangun Pemahaman tentang Pemantulan

    Cahaya oleh Cermin Cekung pada Siswa SMP dan SMA”, yang ditulis oleh Bernadus

    Danang Mahendra (2017). Hasil dari skripsi ini menunjukan bahwa penggunaan

    video dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pemantulan cahaya

    oleh cermin cekung, dan siswa memberikan tanggapan positif mengenai video yang

    telah dibuat.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    Penelitian lain ditulis oleh Valerie Sharrits (Tanpa tahun), dengan judul How

    does video Clip tecnologi affect student motivation and learning? Hasil penelitian

    menunjukan bahwa penggunaan video klip dapat meningkatkan motivasi dan

    pembelajaran siswa. Sebagian besar siswa merasa bahwa video yang dipelajari

    membantu pemahaman mereka tentang materi dan telah mengindikasikan bahwa

    mereka ingin memiliki pilihan untuk melihat video itu dirumah untuk

    mengakomodasikan jadwal mereka.

    Sedangkan Granito, Mark and Chernobilsky, Ellina (2012), dalam penelitian

    berjudul "The Effect of Technology on a Student's Motivation and Knowledge

    Retention" (2012). Menunjukan bahwa teknologi memiliki potensi untuk menjadi alat

    pendidikan yang hebat bagi mereka yang memiliki minat terhadapnya. Bagi siswa

    yang tidak berminat menggunakan teknologi, mereka tetap mendapat manfaat

    pendidikan dari metode tradisional

    E. Materi Belajar dan Pembelajaran; Cermin Datar

    Materi cermin datar diambil dari buku Bahan Ajar Persiapan Menuju Olimpiade

    Sains Nasional/Internasional SMA: OPTIKA oleh Surya (2010) dan buku

    Pendekatan Pembelajaran Saintifik oleh Daryanto (2014).

    1. Cermin

    Cermin merupakan suatu alat yang mampu memantulkan hampir semua

    cahaya yang datang padanya. Dahulu cermin dibuat dengan melapisi kaca dengan

    perak, karena perak mempunyai daya pantul yang sangat tinggi untuk semua

    gelombang cahaya tampak. Sekarang cermin banyak dibuat dengan melapisi suatu

    benda yang telah digosok halus dengan aluminium yang diuapkan dalam ruang

    hampa.

    Cermin dapat dikelompokkan dalam dua jenis yaitu cermin datar dan cermin

    lengkung. Cermin datar adalah cermin yang permukaannya datar seperti yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    ditunjukan pada gambar 2.1, sedangkan cermin lengkung merupakan cermin yang

    permukaannya melengkung.

    Gambar 2.1 Beberapa berkas cahaya dipantulkan oleh sebuah cermin

    datar

    2. Hukum Pemantulan

    Menurut prinsip Huygens setiap titik pada suatu muka gelombang, dapat

    dipandang sebagai pusat gelombang sekunder yang memancar ke segalah arah dengan

    kecepatan yang sama dengan cepat rambat gelombang. Muka gelombang yang baru

    dilukiskan dengan sebuah permukaan yang menyinggung (menyelubungi)

    gelombang-gelombang sekunder tersebut. Prinsip Huygens di atas dapat diturunkan

    menjadi hukum pemantulan.

    Gambar 2.2 Posisi gelombang rata AA’ setelah dipantulkan dari sebuah

    cermin datar

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    Pada gambar 2.2 jalannya permukaan gelombang rata yang baru saja

    menyinggung bidang pantul MM’ sepanjang garis melalui A dan tegak lurus bidang.

    Posisi permukaan gelombang setelah jangka waktu t dapat dicari dengan

    menggunakan prinsip Huygens. Dengan titik AA’ sebagai pusat, ditarik sejumlah

    gelombang sekunder dengan radius vt ; disini v ialah kecepatan rambat gelombang

    dalam medium diatas permukaan. Gelombang sekunder yang timbul bagian atas AA’

    menyebar tanpa halangan dan selubunggnya membentuk gelombang baru, yaitu OB’.

    Tetapi gelombang sekunder yang timbul di bagian bawah AA’ tertumbuk pada bidang

    pantul. Bidang pantul menyebabkan arah gelombang-gelombang yang mengenainya

    berubah sedemikian rupa, sehingga bagian gelombang yang seharusnya masuk ke

    bawah permukaan bidang pantul itu jadinya terletak di atasnya. Selubung gelombang

    yang dipantulkan ini lalu menjadi permukaan gelombang OB. Garis tempuhan

    seluruh permukaan gelombang pada saat ini adalah garis patah BOB’. Seperti itu

    pulalah bentuknya setelah jangka waktu berikutnya, yaitu garis CPC’.

    Gambar 2.3 Permukaan-permukaan gelombang digambarkan sebagai sinar

    Akan lebih mudah apabila prinsip Huygens ini ditinjau hanya untuk beberapa

    sinar yang dipantulkan. Permukaan-permukaan gelombang digambarkan tegak lurus

    sinar-sinar, dan garis yang tegak lurus bidang pantul merupakan garis normal. Maka,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    sianar datang dan sinar pantul pada gambar 2.2 digambarkan dengan garis XX’ dan

    YY’. Sinar XX’ sejajar dengan garis CP dan BO sedangkan sinar YY’ sejajar dengan

    garis OB’ dan PC’. Permukaan-permukaan gelombang rata AA’ digambarkan sebagai

    sinar ditunjukan oleh gambar 2.3, dipantulkan oleh bidang pantul MM’. sinar datang

    dan sinar pantul membentuk sudut datang (i) dan sudut pantul,(i) di mana sudut

    datang adalah sudut antara sinar datang dengan garis normal dan sudut pantul adalah

    sudut antara sinar pantul dengan garis normal. Untuk mengetahui hubungan kedua

    sudut ini gambar 2.3 dapat dianalisis pada gambar 2.4 yang merupakan kelanjutan

    dari gambar 2.3 dan gambar 2.2 yang disederhanakan.

    Gambar 2.4

    Sinar datang pada gambar 2.4 dilukiskan sebagai garis AO dan sinar pantul

    dilukiskan sebagai garis BO. Segitiga AOC dan BOC adalah sama dan sebangun

    (segitiga siku-siku dengan sisi OC berimpit san AC = BC). Oleh karena itu sudut (i)

    sama dengan sudut (r), sehingga kita mendapatkan hukum pemantulan yang berbunyi:

    Sebuah gelombang rata dipantulkan dari permukaan datar dengan sudut pantul sama

    dengan sudut datang.

    Hukum pemantulan cahaya dapat dibuktikan melalui eksperimen. Gambar 2.5

    melukiskan suatu percobaan dengan cermin datar dan sinar laser. Seberkas sinar laser

    tipis diarahkan pada sudut datang 𝑖 ke suatu cermin datar yang di letakan dekat suatu

    busur derajat. Sinar laser akan dipantulkan pada sudut pantul r’.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    Gambar 2.5 Sudut sinar datang dan sudut sinar pantul yang diukur

    dengan sebuah busur derajat

    Sudut datang didefinisikan sebagai sudut yang dibentuk oleh berkas sinar

    datang dengan garis normal. Sudut pantul didefinisikan sebagai sudut yang di bentuk

    oleh berkas sinar pantul dengan garis normal. Garis normal adalah garis yang tegak

    lurus dengan bidang pantul.

    Hasil percobaan menunjukan bahwa :

    1) Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada suatu bidang datar.

    2) Sudut sinar datang sama dengan sudut sinar pantul (𝑖 = 𝑟′).

    Kedua kesimpulan ini dikenal sebagai hukum pemantulan

    3. Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar

    Suatu titik B ditempatkan di depan sebuah cermin datar CC’. sinar BA dan BE

    yang berasal dari B dipantulkan oleh cermin sesuai dengan hukum pemantulan

    sepanjang garis AD dan EF. Kedua sinar pantul ini akan mencapai mata di M. mata

    melihat kedua sinar seolah-olah berasal dari suatu sumber di B’. titik B’ dinamakan

    bayangan dari titik B. Titik ini terletak dibelakang cermin pada perpotongan

    perpanjangan sinar-sinar pantul AD dan EF.

    Jarak B’ ke cermin dinamakan jarak bayangan, s’ dan jarak B ke cermin dinamakan

    jarak benda, s.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    Gambar 2.6 Sinar-sinar pantul mengenai mata mengakibatkan mata

    dapat melihat bayangan bayangan benda B yang diletakan di depan

    sebuah cermin datar

    Hubungan antara s dan s’

    Gambar 2.7 Hubungan jarak benda (s) dengan jarak bayangan (s’)

    Gambar 2.7 menunjukan geometri dari sinar datang BA dan sinar pantul AD.

    Garis AN merupakan garis normal di titik pantul A. jarak s dan s’ menyatakan jarak

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    benda dan jarak bayangan. Karena BC sejajar dengan AN, maka: ∠ CBA = ∠BAN

    (sudut-sudut yang berseberangan) dan ∠CB’A = ∠NAD (sudut-sudut sehadap).

    Menurut rumus pemantulan : Sudut datang ∠BAN = sudut pantul ∠NAD ((𝑖 = 𝑟′).

    Dari ketiga persamaan sudut di atas, diperoleh bahwa : ∠CBA = ∠CB’A dan ∠B’CA

    = ∠BCA (tegak lurus).

    Dari dua pernyataan terakhir, kita simpulkan bahwa ΔCB’A sama dan

    sebangun dengan ΔCBA, sehingga dapat disimpulakan bahwa CB’ = CB atau s= s’.

    Jadi, untuk cermin datar jarak banyangan sama dengan jarak benda.

    Catatan: walaupun banyangan B’ dapat dilihat oleh pengamat, bayangan ini

    tidak akan tampak pada layar yang ditempatkan di B’, karena sesungguhnya sinar-

    sinar yang datang ke pengamat bukan berasal dari B’. sinar-sinar ini hanya terlihat

    seolah-olah berasal dari B’. Bayangan yang tidak dapat diproyeksikan pada suatu

    layar dinamakan bayangan maya, sedangkan bayangan yang dapat diproyeksikan

    pada layar adalah bayangan sejati/nyata. Bayangan sejati dapat dibentuk oleh cermin

    lengkung atau lensa.

    Sifat-sifat bayangan yang dibentuk cermin datar adalah sebagai berikut:

    1) Bayangan mempunyai ukuran yang sama dengan bendanya, terbalik secara

    menyamping (kiri menjadi kanan) dan sifatnya maya.

    2) Jarak bayangan dibelakang cermin sama dengan jarak benda ke permukaan

    cermin.

    3) Bayangan yang dihasilkan berkebalikan kanan dan kirinya dengan benda

    (inversi lateral)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    4. Pembentukan Bayangan Oleh Dua Cermin

    Bagaimanakah bayangan yang dibentuk oleh lebih dari satu cermin? Misalkan

    sebuah benda O berada di depan dua cermin XY dan YZ yang saling tegak lurus atau

    membentuk sudut 90° (gambar 2.8). Dengan menganggap sinar yang datang saling

    tegak lurus, 𝐼1, dan , 𝐼2 adalah bayangan yang terbentuk di dalam cermin XY dan YZ.

    Selanjutnya bayangan 𝐼1 bertindak sebagai benda maya bagi bayangan cermin

    𝑋𝑍1, yang menghasikan bayangan , 𝐼3 begitu pula dengan , 𝐼2 yang berlaku sebagai

    benda maya bagi bayangan cermin X𝑌1 yang menghasilkan bayangan , 𝐼4, bayangan

    , 𝐼3 dan , 𝐼4 tumpang tindih sehingga membentuk bayangan yang sangat terang jadi

    secara keseluruhan hanya terdapat 3 bayangan.

    Secara umum, jika 2 buah cermin datar diletakan sedemikian rupa sehingga

    membentuk sudut 𝜃, maka jumlah bayangan suatu benda di depan susunan 2 cermin

    itu dapat dihitung dengan persamaan :

    𝑛 = 360

    𝜃− 𝑚

    Dengan : n = jumlah bayangan

    𝜃= sudut yang terbentuk

    jika 360

    𝜃 = bilangan ganjil, dan benda terletak tidak di tengah-tengan

    keduacermin, maka m = 0

    jika 360

    𝜃 = bilangan ganjil, dan benda terletak di tengah-tengan kedua

    cermin, maka m = 1

    jika 360

    𝜃 = bilangan genap, di manapun benda diletakan di depan kedua

    cermin, m = 0

    Jika 2 cermin sejajar dan saling berhadapan, maka bayangan objek yang

    berada diantaranya berjumlah tak terhingga. Namun, yang teramati hanya beberapa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    bayangan saja. Hal ini karena cahaya mengalami absorbsi sehingga setelah sekian kali

    terpantul kecerahannya (energinya) akan menyusut dan hilang, selain itu, jarak

    bayangan dari mata juga semakinn jauh sehingga semakin tidak kelihatan.

    Gambar 2.8 Bayangan yang terbentuk dari sebuah benda yang

    diletakan di depan dua cermin datar yang saling berhadapan

    membentuk sudut tertentu

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and

    development). Menurut Sugiyono (2012: 407) metode penelitian dan pengembangan

    adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan

    menguji keefektifan produk tersebut.

    B. Subyek Penelitian

    Subyek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMA Kelas XII, Jurusan IPA,

    di Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur yang

    berjumlah 8 orang.

    C. Waktu dan Tempat Penelitian

    1. Pembuatan Video

    Pembuatan video dilakasanakan pada April sampai dengan Juni 2018, di

    laboratorium Pendidikan Fisika, Universita Sanata Dharma.

    2. Pengambilan Data

    Penelitian ini dilakukan pada tanggal 29 Juni dan 1 Juli 2018 di Desa

    Narasaosina, Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa

    Tenggara Timur.

    D. Desain Penelitian

    Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan untuk mengetahui

    peningkatan pemahaman dan tanggapan siswa terhadap video dan proses belajar.

    Penelitian ini dirancang dalam memenuhi beberapa tahap yakni perencanaan,

    pembuatan instrumen, dan pelaksanaan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    1. Tahap perencanaan

    a. Tahap perencanaan ini terdiri dari; studi literatur yaitu mencari artikel

    dan skripsi yang terkait dengan video sebagai media belajar.

    b. Menentukan materi.

    c. Menganalisis dan konsultasi materi ke dosen pembimbing.

    2. Tahap pembuatan instrumen terdiri dari dua tahap yaitu:

    a. Pembuatan video

    i. Mendonload aplikasi windows video maker.

    ii. Membuat skenario video pemantulan cahaya pada cermin datar.

    iii. Membuat video.

    iv. Validasi video oleh dosen pembimbing.

    v. Merevisi video.

    vi. Implementasi video untuk penelitian.

    b. Instrumen pengambilan data

    i. Membuat kisi-kisi soal pre-test dan post-test.

    ii. Membuat soal dan rubrik penilaian pre-test dan post-test.

    iii. Penilaian validasi isi dan bahasa.

    iv. Implementasi instrumen pada penelitian.

    3. Tahap pelaksanaan

    Tahap pelaksanaan terdiri dari:

    a. Melaksanaan pre-test.

    b. Mengimplementasikan produk video kepada subyek penelitian.

    c. Melaksanakan post-test.

    d. Melaksanakan Wawancara untuk melihat tanggapan siswa terhadap

    kegiatan belajar dengan media belajar video pembelajaran.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    Gambar 3.1 Bagan tahap-tahap penelitian

    Tahap- tahap Penelitian

    Perencanaan

    Studi literatur: mencari skripsi dan jurnal terkait

    Menentukan materi

    Menganalisis dan konsultasi materi oleh dosen

    Pembuatan Instrumen

    video

    1. Mendownload aplikasi

    2. Membuat skenario video

    3. Membuat video

    4. Validasi video oleh dosen pembimbing

    5. Merevisi video

    Pengumpulan Data

    1. Membuat kisi-kisi soal

    2. Membuat soal

    3. Membuat rubrik penilaian

    4. Penilaian validasi isi dan bahasa

    Pelaksanaan

    Pre-test (tes awal)

    Belajar dengan video

    Post-test (tes akhir)

    Wawancara

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    E. Instrumen Penelitian

    Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini adalah video pembelajaran

    sebagai media belajar mandiri. Untuk instrumen pengambilan data peneliti

    menggunakan pre-test dan post-test serta pertanyaan wawancara.

    1. Instrumen Belajar Mandiri

    Pokok bahasan dalam video ini adalah cermin datar. Video ini menggunakan

    pertanyaan pembimbing, walaupun di dalam Lembar Kerja Siswa telah disiapkan soal

    – soal sebagai panduan untuk membantu siswa untuk mengkonstruksikan

    pengetahuannya mengenai cermin datar. Beberapa unsur dimasukan kedalam video ini

    seperti animasi, gambar pembentukan bayangan, dan audio yang bertujuan

    memberikan video yang menarik dan interaktif. Video dibuat akan mengadaptasi

    model pembelajaran doing science. Suparno (2013 : 56) menyatakan bahwa Model

    doing science ini sesuai dengan model konstruktivisme, di mana fisika itu adalah

    pengetahuan fisis yang bertolak dari kejadian nyata atau pengalaman, lalu siswa diajak

    mempertanyakannya, dan mencoba dengan mengukur, mencari data, dan

    menyimpulkannya. Dari model ini peneliti membuat beberapa unsur yang harus

    dipenuhi dalam pembuatan video ini.

    Tabel 3.1 Unsur-unsur dalam pembuatan video pembelajaran fisika

    No Unsur-Unsur Pembuatan Video

    1 Materi yang ditampilkan harus teratur, dari sederhana ke yang lebih

    kompleks.

    2 Selalu awali dengan fenomena.

    3 Terdapat pertanyaan-pertanyaan pemandu.

    4 Urutan dalam menjelaskan suatu konsep adalah fenomena,

    pertanyaan pemandu, penjelasan dan kesimpulan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    Video ini terbagi dalam 3 bagian, bagian pertama berisi fenomena fisika yang

    berkaitan dengan cermin datar dilanjutkan dengan hukum pemantulan cahaya. Bagian

    kedua tentang pembentukan bayangan pada cermin datar dan sifat-sifat bayangan yang

    terbentuk, dan video yang ketiga tentang pembentukan bayangan pada dua cermin datar

    yang berhadapan. Berikut adalah gambaran isi video pembelajaran:

    Tabel 3.2 Perencanaan isi video I pemantulan cahaya oleh cermin datar

    Materi Keterangan Isi Video Waktu

    Hukum

    pemantulan

    cahaya

    Fenomena tentang pemantulan cahaya

    pada cermin datar, yaitu inversi lateral,

    invinity mirror, dan bayangan benda

    yang terbentuk pada dua cermin

    berhadapan, dan lain-lain.

    60 detik

    Penjelasan tentang garis normal, sinar

    datang, sinar pantul,sudut sinar datang

    dan sudut sinar pantul.

    180 detik

    Percobaan sinar laser yang ditembakan

    pada cermin datar dan pemantulan bola

    billiard pada permainan billiard untuk

    merumuskan hukum pemantulan cahaya

    yang pertama.

    90 detik

    Kesimpulan tentang bunyi hukum

    pemantulan cahaya yang pertama.

    10 detik

    Percobaan sinar laser dengan berbagai

    sudut sinar datang untuk merumuskan

    hukum pemantulan cahayayang kedua.

    90 detik

    Kesimpulan bunyi hukum pemantulan

    yang kedua.

    10 detik

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    Tabel 3.3 Perencanaan isi video II pemantulan cahaya oleh cermin datar

    Materi Keterangan Isi Video Waktu

    Pembentukan

    bayangan pada

    cermin datar

    Menjelaskan bahwa sinar datang dari

    sebuah benda memancar ke segala arah.

    10 detik

    Penjelasan bagaimana pembentukan

    sebuah bayangan dari sebuah benda

    yang diletakan di depan cermin datar

    berdasarkan hukum pemantulan cahaya

    yang telah dirumuskan.

    120 detik

    Sifat-sifat

    cahaya

    Merumuskan sifat-sifat bayangan yang

    dibentuk cermin datar.

    120 detik

    Penjelasan bagaimana bayangan yang

    dihasilkan bersifat maya.

    90 detik

    Kesimpulan tentang sifat-sifat

    bayangan.

    30 detik

    Tabel 3.4 Perencanaan isi video III pemantulan cahaya oleh cermin datar

    Materi Keterangan Isi Video Waktu

    Pembentukan

    bayangan pada 2

    cermin datar

    yang saling

    berhadapan

    Percobaan tentang bayangan yang

    dihasilkan dari dua cermin yang

    berhadapan.

    50 detik

    Persamaan untuk mencari jumlah

    bayangan dari sebuah benda diletakan

    di depan dua cermin yang berhadapan.

    10 detik

    Penjelasan mengenai bayangan yang

    dihasilkan dua cermin yang berhadapan

    berdasarkan hukum pemantulan cahaya.

    120 detik

    Penutup. 10 detik

    Produk akan diimplementasikan kepada subyek penelitian dalam suatu proses

    kegiatan belajar. Berikut perencanaan proses kegiatan belajar yang akan dilakukan:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    Tabel 3.5 Perencanaan kegiatan belajar dengan menggunakan video pembelajaran

    sebagai media belajar

    No Kegiatan Waktu Keterangan

    1 Pengantar dari peneliti 10 menit Peneliti menjelaskan tentang

    garis besar video, dan

    rangkaian kegiatan belajar.

    2 Pembagian file video

    kepada subjek penelitian

    10 menit Pembagian akan diatur sesuai

    dengan jumlah perangkat

    elektronik yang dibawa

    3 Subjek penelitian

    menonton video

    30 menit Siswa bebas menonton sendir

    Siswa bebas menonton

    sendiri atau berkelompok

    atau berkelompok.

    4 Pembagian Lembar

    Kerja Siswa Siswa

    1 menit LKS dibagikan kepada setiap

    siswa masing-masing satu,

    5 Subjek mengerjakan

    LKS sambil menonton

    video

    120

    menit

    Siswa bebas memilih

    mengerjakan secara

    berkelompok atau sendiri.

    Peneliti menjadi fasilitator

    dan mediator untuk setiap

    kesulitan yang dialami subjek

    penelitian.

    Soal yang dikerjakan siswa

    harus berurutan.

    6 Subjek penelitian

    menonton kembali

    video pembelajaran

    30 menit Siswa bebas menonton

    sendiri atau berkelompok,

    dan dilaksanakan sebelum

    pelaksanaan post-test.

    7 Penutup 20 menit Peneliti mengecek apakah

    siswa sudah paham terhadap

    materi pemantulan cahaya

    pada cermin datar.

    Lembar Kerja Siswa dibuat berdasarkan materi yang ada pada video

    pembelajaran yang diharapkan mampu mengarahkan siswa untuk membangun

    pengetahuannya tentang pemantulan cahaya oleh cermin datar.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    2. Instrumen Pengumpulan Data

    a) Instrumen Berbentuk Test

    Soal pre-test dan post-test disusun berdasarkan konsep tentang materi cermin

    datar yang telah diuraikan pada landasan teori. Soal pre-test disusun untuk melihat

    pengetahuan awal subyek penelitian terhadap materi cermin datar. Setelah

    dilaksanakan treatment maka soal post-test akan menguji pemahaman subyek

    penelitian sesudah belajar menggunakan media video pembelajaran. Berikut

    merupakan kisi-kisi instrument pre-test dan post-test:

    Tabel 3.6 Kisi-kisi soal pre-test dan post test

    No Indikator Materi Soal

    1 Siswa dapat

    merumuskan

    hukum

    pemantulan

    cahaya

    Hukum

    pemantuan

    cahaya

    1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan

    a. sudut pantul

    b. sudut datang

    c. garis normal

    2. Suatu sinar diarahkan ke cermin 1 pada

    susunan cermin 1, dan 2. Sinar datang

    dari a ke b, akan dipantulkan sesuai

    dengan hukum pemantulan cahaya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    No Indikator Materi Soal

    a. Sebutkan pernyataan hukum pemantulan

    cahaya

    b. Gambarkan arah sinar pantul oleh ketiga

    cermin tersebut (lengkap dengan

    keterangan sinar datang, sinar pantul,

    garis normal, sudut sinar datang dan

    sudut sinar pantul.

    c. Dari pernyataan hukum pemantulan

    pertama, arsir mengunakan pensil letak

    bidang datar pada gambar diatas!

    2 Siswa dapat

    menggambar

    pembentukan

    bayangan

    pada cermin

    datar

    Pembentukan

    bayangan

    pada cermin

    datar

    3. Seorang laki-laki berdiri di titik M yang

    terletak di sisi cermin XY

    a) Dapatkah orang tersebut melihat

    bayangan dirinya sendiri? Jelaskan

    alasan anda!

    b) Tiga benda A, B, dan C ditempatkan

    serperti pada gambar, dapatkah orang

    pada M melihat bayangan ketiga

    benda tersebut? Jelaskan alasan anda!

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    No Indikator Materi Soal

    4. Lukiskan proses pembentukan bayangan

    dari sebuah benda yang diletakan di

    depan sebuah cermin!

    3 Siswa dapat

    menjelaskan

    sifat-sifat

    bayangan

    pada cermin

    datar

    Sifat-sifat

    bayangan

    pada cermin

    datar

    5. Dari hasil bayangan yang didapatkan pada soal no 4

    a) sebutkan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar

    b) jelaskan mengapa bayangan yang terbentuk bersifat maya?

    c) jelaskan apa yang dimaksud dengan inversi lateral?

    6. Pada sebuah kartu tertulis huruf-huruf

    “FISIKA”. Tunjukan seperti apa

    bayangan benda tersebut yang dibentuk

    oleh sebuah cermin datar (tidak perlu

    menggunakan diagram sinar).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    No Indikator Materi Soal

    7. Seekor serangga berada satu meter di

    depan sebuah cermin datar.

    a. Di manakah bayangan serangga

    terbentuk?

    b. Berapkah jarak antara serangga dan

    bayangannya?

    8. Seorang anak laki-laki berdiri 4 m di

    depan sebuah cermin datar. Jika anak

    tersebut bergerak 0,5 m ke depan,

    berapa jarak dia terhadap bayangannya

    sekarang? Berikan alasan untuk

    jawabanmu!

    4 Siswa dapat

    menggambar

    pembentukan

    bayangan

    dari 2 cermin

    yang

    berhadapan

    Pembentukan

    bayangan

    pada 2

    cermin datar

    yang saling

    berhadapan

    9. Dua buah cermin berhadapan dan

    membentuk sudut 120°.

    a. Berapakah bayangan yang dihasilkan

    oleh cermin tersebut apabila sebuah

    benda berbentuk lingkaran kecil

    diletakan di depan kedua cermin

    tersebut?

    b. Lukiskan diagram sinar proses

    pembentukan bayangan dari benda ini!

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    b) Instrumen Berbentuk Non-test

    Instrument non-test yang digunakan adalah pertanyaan wawancara. Pertanyaan

    wawancara dibuat sebagai panduan untuk mewawancara subyek penelitian. Tujuan

    dari wawancara ini adalah melihat bagaimana tanggapan subyek penelitian atas

    proses belajar mandiri berbantuan video pembelajaran yang telah mereka lakukan.

    Wawancara yang dilakukan merupakan wawancara bebas terpimpin, beberapa

    pertanyaan telah disiapkan sebagai panduan untuk mewancara subyek penelitian.

    Pertanyaan – pertanyaan wawancara yang disiapkan adalah sebagai berikut :

    i. Apakah anda pernah menggunakan video sebagai media belajar mandiri atau

    kelompok?

    ii. Apakah di kelas pernah mendapatkan pembelajaran menggunakan video?

    iii. Bagaimana pendapatmu tentang video pembelajaran “pemantulan cahaya pada

    cermin datar” ini?

    iv. Apakah belajar menggunakan video pembelajaran menarik bagi anda?

    v. Apakah video pembelajaran ini menggunakan video ini membuat anda lebih

    memahami materi pemantulan cahaya pada cermin datar?

    vi. Apakah belajar menggunakan video ini membuat anda menyukai fisika?

    vii. Dibandingkan dengan cara belajar yang biasa anda lakukan, apa kelebihan

    belajar menggunakan video pembelajaran? Apa alasan anda!

    viii. Dibandingkan dengan cara belajar yang biasa anda lakukan, apa kekurangan

    belajar menggunakan video pembelajaran? Apa alasan anda!

    F. Validasi Instrumen

    1. Uji validasi Produk

    Uji validasi produk dilakukan oleh dosen untuk menguji kelayakan produk

    yaitu video pembelajaran dan lembar kerja siswa pembelajaran sebelum diaplikasikan

    dalam penelitian. Proses validasi ini juga melibatkan siswa untuk mencoba menonton

    video, sehingga bahan evaluasi dari siswa menjadi evaluasi bagi peneliti terhadap video

    yang telah dibuat.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    2. Uji validasi instrumen

    Uji validasi instrumen dilakukan oleh dosen pembimbing. Validasi yang

    dilakukan meliputi validasi isi dan validitas Bahasa. Proses validasi instrument ini

    melibatkan siswa untuk mencoba instrument yang telah dibuat. Proses dan hasil yang

    diperoleh siswa kemudian dianalisis dan menjadi bahan evaluasi yang disampaikan ke

    dosen pembimbing.

    G. Teknik Analisis Data

    1. Video Pembelajaran Sebagai Media Belajar untuk Membangun Pemahaman Siswa

    dalam Mempelajari Pemantulan oleh Cermin Datar

    Terjadinya peningkatan pemahaman siswa dapat diketahui setelah hasil pre-

    test dan post-test dianalisis. Data hasil pre-test dan post-test akan dianalisis secara

    kuantitatif dengan uji T-Test dependen. Teknik analisis data menggunakan program

    SPSS statistic. Uji-t ini digunakan untuk mengetes dua kelompok yang dependen,

    atau satu kelompok yang ditest dua kali, yaitu pada pre-test dan post-test (Suparno,

    2014 : 87).

    Dalam menentukan skor untuk pre-test dan post-test digunakan rubrik sebagai

    berikut:

    Tabel 3.7 Rubrik penilaian pre-test dan post-test

    Sub Bahan Kemampuan

    Berpikir

    No

    Soal

    Jawaban yang Diharapkan Skor

    Max

    Hukum

    pemantulan

    cahaya

    Mengingat

    1a

    Sudut pantul adalah sudut antara

    sinar pantul dan garis normal.

    2

    Mengingat 1b

    Sudut datang adalah sudut antara

    sinar datang dan garis normal.

    2

    Mengingat

    1c

    Garis normal adalah garis yang

    tegak lurus terhadap bidang pantul.

    2

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    Sub bahan Kemampuan

    berpikir

    No

    soal

    Jawaban yang diharapkan Skor

    Max

    Mengingat

    2a

    1. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul berada

    pada satu bidang datar

    2. Sudut sinar datang selalu sama dengan sudut sinar

    pantul

    2

    Penerapan

    2b

    5

    Pemahaman

    2c

    Bidang datarnya adalah, alas kertas

    itu.

    2

    Pembentukan

    bayangan

    pada cermin

    datar

    Penerapan

    3a

    Iya, karena sinar pantul sampai ke

    mata pengamat pada titik M.

    sehingga ia dapat melihat

    bayangannya sendiri.

    3

    Penerapan

    3b

    Iya, karena sinar pantul yang

    merupakan hasil pemantulan sinar

    datang dari benda dari titik S, B,

    dan C sampai ke mata pengamat

    pada titik M

    3

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    Materi Kemampuan

    berpikir

    No

    soal

    Jawaban yang Diharapkan Skor

    Max

    penerapan

    4

    5

    Sifat-sifat

    bayangan

    pada cermin

    datar

    Pengingat

    5a

    1. Maya

    2. Tegak

    3. Jarak antara benda dan bayangan ke cermin sama

    4. Besar benda sama dengan besar bayangan

    5. Mengalami inversi lateral

    2

    Pemahaman

    5b

    1. Karena titik bayangan yang terbentuk merupakan

    perpotongan perpanjangan

    sinar pantul

    2. Berada di belakang cermin

    3. Tidak dapat ditangkap layar

    3

    Mengingat

    5c

    Yang dimaksud dengan inversi

    lateral adalah posisi bayangan

    yang berkebalikan kanan dan

    kirinya terhadap benda, posisi pada

    benda kiri maka pada bayangan

    berubah jadi kanan dan sebaliknya

    posisi pada benda kanan maka

    pada bayangan berubah menjadi

    kiri.

    2

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    Sub bahan Kemampuan

    berpikir

    No

    soal

    Jawaban yang Diharapkan Skor

    Max

    Penerapan

    6

    2

    Pemahaman 7a

    Bayangan serangga terbentuk di

    belakang cermin 2

    Penerapan 7b

    Jarak antara serangga dan

    bayangannya adalah 2 m 2

    Penerapan

    8

    Jarak awal benda = 4 meter

    Bergerak 0,5 meter ke depan maka

    jarak benda sekarang 3,5 meter

    Karena jarak benda sam dengan

    jarak bayangan maka maka jarak

    benda dengan bayangannya adalah

    3,5 m + 3,5 m = 7 meter

    3

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    Sub bahan Kemampuan

    berpikir

    No

    soal

    Jawaban yang Diharapkan Skor

    Max

    Pembentukan

    bayangan

    pada 2

    cermin

    berhadapan

    Penerapan

    9a

    jika 360

    𝜃 = bilangan ganjil, dan

    benda terletak tidak di tengah-

    tengan kedua cermin, maka m =

    0

    𝑛 = 3 − 0 =3

    jika 360

    𝜃 = bilangan ganjil, dan

    benda terletak di tengah-tengan

    kedua cermin, maka

    m =1

    𝑛 = 3 − 0 = 2

    3

    Penerapan

    9b

    5

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    Selanjutnya untuk merekap nilai pre-test dan post-test subyek penelitian,

    maka digunakan format tabel sebagai berikut:

    Tabel 3.8 Skor pre-test dan post-test

    Kode

    Siswa

    Nomor Soal

    ∑𝑆 ∑𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠 1a

    1

    b

    1

    c

    2

    a

    2

    b

    2

    c

    3

    a

    3

    b

    4 5

    a

    5

    b

    5

    c

    6 7

    a

    7

    b

    8 9

    a

    9

    b

    A 50

    B 50

    C 50

    D 50

    E 50

    F 50

    G 50

    H 50

    Rata-

    rata

    Keterangan:

    ∑S = jumlah skor keseluruhan yang diperoleh siswa

    ∑Smaksimum = jumlah skor maksimal yang dapat diperoleh siswa

    Sehingga untuk menentukan nilai pre-test atau nilai post-test dapat menggunakan

    persamaan sebagai berikut :

    Nilai =∑S

    ∑Smaksimum 𝑥 100

    Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa, total skor yang diperoleh kemudian

    dianalisis.

    Skor tertinggi yang mungkin diperoleh siswa adalah 50

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    Skor terendah yang mungkin diperoleh siswa adalah 0

    Penilaian menggunakan lima (5) kategori yaitu “sangat tinggi”, “tinggi”,

    “cukup”, “rendah”, dan “sangat rendah”Range = 50 – 0 = 50

    Pembagian interval, range dibagi dalam 5 interval, maka lebar interval 50 : 5 =

    10.

    Tabel 3.9 Klasifikasi tingkat pemahaman siswa

    Interval Keterangan

    41 – 50 Sangat tinggi

    31 – 40 Tinggi

    21 - 30 Cukup

    11 – 20 Rendah

    0 – 10 Sangat rendah

    a. Membandingkan nilai akhir pre test dan post test menggunakan statistika uji-T

    untuk kelompok dependen. Persamaan umum yang digunakan pada uji-T adalah:

    Tobservasi = (𝑿̄ 𝟏−𝑿̄ 𝟐)

    √[∑𝑫𝟐−

    (∑𝑫)𝟐

    𝑵 ]

    𝑵(𝑵−𝟏)

    Keterangan:

    X1 = nilai rata-rata pre-test

    X2 = nilai rat-rata post-test

    D = perbedaan skor pre-test dan post-test

    df = N-1 = derajat kebebasan

    N = banyaknya data(kode siswa)

    Dengan persamaan di atas akan diperoleh nilai Tobservasi.nilai Tobservasi ini akan

    dibandingkan dengan nilai Tcrit. Nilai Tcrit atau nilai T critical merupakan nilai yang

    diperoleh dari tabel statistika dengan level signifikan α = 0,05, untuk menentukan

    besarnya nilai T critical di dalam tabel statistika, derajat kebebasan atau degree of

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    freedom (df) harus diketahui. Besarnya nilai df diperoleh dengan menggunakan

    persamaan:

    df = N-1

    Keterangan:

    df = degree of freedom

    N = Jumlah pasangan.

    Jika dalam perbandingan kedua nilai T tersebut diperoleh hasil Tobservasi > Tcrit,

    maka signifikan, hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan prestasi belajar siswa

    setelah menggunakan metode video pembelajaran.

    Untuk mengurangi adanya kesalahan dalam perhitungan data maka peneliti

    menggunakan program SPSS tipe 17.0. Menentukan signifikan dengan SPSS dilakukan

    dengan memandingkan nilai probabilitas ( p- value ) dan nilai α, besar nilai α adalah

    0,05. Jika diperoleh hasil p-value< α maka didapatkan hasil yang signifikan.

    Setelah dianalisis menggunakan SPSS, untuk mengetahui tingkat pemahaman

    setiap siswa dari hasil analisis skor total yang diperoleh dari hasil pre-test dan post-test

    digunakan tabel sebagai berikut.

    Tabel 3.10 Tingkat pemahamahan siswa

    No Kode

    Siswa

    Pre-test Tingkat

    Pemahaman

    Post-

    test

    Tingkat

    Pemahaman

    1

    2

    dst

    Untuk mengetahui persentase kenaikan skor total setiap siswa digunakan tabel

    sebagai berikut

    Tabel 3.11 Persentase kenaikan skor total siswa

    No Kode Siswa Pre-test(%) Post-test(%) Kenaikan (%)

    1

    2

    dst

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    Untuk menganalisis peningkatan pemahaman siswa untuk tiap butir soal maka

    data dapat dianalisis dengan tabel berikut :

    Tabel 3.12 Analisis butir soal

    No

    Soal

    Kode

    Siswa

    Jawaban Pre-

    test

    Skor Jawaban Post-

    test

    Skor Peningkatan

    1

    2

    Selanjutnya untuk merangkum data dari hasil analisis butir, untuk setiap materi

    dan butir soal, dapat dianalisis peningkatan pemahaman siswa secara umum pada tabel

    berikut:

    Tabel 3.13 Analisis pemahaman awal dan akhir siswa

    Materi Nomor

    Soal

    Pemahaman Awal Pemahaman Akhir

    1a

    1b

    1c

    dst

    Dari analisis butir soal dapat dianalisis untuk melihat rata-rata kenaikan skor

    tiap butir soal melalui tabel dan akan diperjelas dengan grafik perbandingan skor rata-

    rata pre-test dan post-test.

    Tabel 3.14 Perbandingan persentase skor rata-rata setiap butir soal

    Materi No

    soal

    pre test post test

    Skor Persentase Skor Persentase

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    2. Tanggapan Siswa Terhadap Video dan Proses Belajar Berbantuan Video

    Pembelajaran

    Data yang dihasilkan berupa hasil wawancara, maka data ini akan dianalisis

    secara kualitatif. Adapun tahapan-tahapan analisis data hasil wawancara adalah

    sebagai berikut (Suparno, 2014 : 105) :

    a. Membuat transkrip data.

    b. Kategorisasi/coding.

    c. Menyusun menjadi sebuah konsep atau kesimpulan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    BAB IV

    DATA, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN

    A. Pelaksanaan Penelitian

    Pelaksanaan penelitian terdiri atas 4 bagian penting yaitu, pembuatan video

    pemantulan cahaya pada cermin datar, pembuatan instrumen pengambilan data, uji

    coba instrumen, dan pengambilan data.

    1. Pembuatan Video Pemantulan Cahaya oleh Cermin Datar

    Proses pembuatan video ini di laksanakan dengan 3 tahap yaitu :

    a) Analisis Materi

    Analisis materi dilaksanakan pada bulan November 2017. Dari beberapa

    sumber yang digunakan seperti buku pelajaran, artikel, dan youtube, peneliti

    memutuskan membuat video pembelajaran tentang pemantulan cahaya terkhususnya

    materi cermin datar. Selanjutnya materi ini dianalisis sebagai dasar pembuatan skenario

    video pembelajaran.

    b) Pembuatan Skenario

    Dari hasil analisis materi peneliti membuat skenario video pembelajaran

    dengan materi pemantulan cahaya oleh cermin datar. Untuk materi cermin datar ini,

    video pembelajaran dibagi menjadi 3 bagian yaitu :

    i. Perumusan hukum pemantulan cahaya berdasarkan peristiwa pemantulan

    cahaya oleh cermin datar.

    ii. Menggambar pembentukan bayangan benda yang diletakan di depan cermin

    datar, dan merumuskan sifat cahaya.

    iii. Menggambar pembentukan bayangan benda dari sebuah benda yang diletakan

    di depan 2 cermin datar yang berhadapan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    c) Pembuatan Video

    Proses pembuatan video ini dimulai dari bulan April sampai Juni tahun 2018.

    Proses pembuatan video termasuk juga validasi isi video. Berikut merupakan isi dari

    video pembelajaran yang telah dibuat.

    Tabel 4.1 Isi video pembelajaran hukum pemantulan cahaya

    No Waktu

    (menit)

    Keterangan Isi Video Cuplikan Potongan Video

    1 00.00 –

    01.21

    Fenomena tentang

    pemantulan cahaya pada

    cermin datar, yaitu

    bayangan yang terbentuk

    pada cermin datar.

    Fenomena inversi lateral

    lateral pada cermin datar.

    Bayangan benda yang

    terbentuk pada dua cermin

    berhadapan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    No Waktu

    (menit)

    Keterangan Isi Video Cuplikan Potongan Video

    Infinity mirrors

    2 01.21 –

    04.40

    Penjelasan tentang garis

    normal, sinar datang, sinar

    pantul,sudut sinar datang

    dan sudut sinar pantul,

    lebih khusus membahas

    bagaimana cara

    menggambar garis normal.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 46

    No Waktu

    (menit)

    Keterangan Isi Video Cuplikan Potongan Video

    Gambaran jalannya sinar

    sampai ke mata.

    3 04.40 –

    06.07

    Percobaan sinar laser yang

    ditembakan pada cermin

    datar dan pemantulan bola

    billiard pada permainan

    billiard untuk

    merumuskan hukum

    pemantulan cahaya yang

    pertama.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 47

    No Waktu

    (menit)

    Keterangan Isi Video Cuplikan Potongan Video

    4 06.07 –

    06.18

    Kesimpulan tentang bunyi

    hukum pemantulan cahaya

    yang pertama.

    5 06.18 –

    07.32

    Percobaan sinar laser

    dengan berbagai sudut

    sinar datang untuk

    merumuskan hukum

    pemantulan cahayayang

    kedua.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 48

    No Waktu

    (menit)

    Keterangan Isi Video Cuplikan Potongan Video

    6 07.32 –

    07.51

    Kesimpulan bunyi hukum

    pemantulan yang kedua.

    Tabel 4.2 Isi video pembelajaran pembentukan bayangan pada cermin datar dan sifat

    –sifat bayangan

    No Waktu

    (menit)

    Keterangan Isi Video Cuplikan Potongan Video

    Pembelajaran

    1 00.00 –

    00.13

    Menjelaskan bahwa sinar

    datang dari sebuah benda

    memancar ke segala arah.

    2 00.13 –

    02.05

    Penjelasan bagaimana

    pembentukan sebuah

    bayangan dari sebuah

    benda yang diletakan di

    depan cermin datar

    berdasarkan hukum

    pemantulan cahaya yang

    telah dirumuskan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 49

    No Waktu

    (menit)

    Keterangan Isi Video Cuplikan Potongan Video

    Pembelajaran

    Proses pembentukan

    sebuah bayangan dari

    sebuah benda yang

    diletakan di depan cermin

    datar berdasarkan hukum

    pemantulan cahaya yang

    telah dirumuskan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 50

    No Waktu

    (menit)

    Keterangan Isi Video Cuplikan Potongan Video

    Pembelajaran

    Kesimpulan cara

    menggambar diagram

    jalannya sinar sampai

    membentuk bayangan

    pada cermin datar.

    3 02.05 –

    03.40

    Perumusan sifat-sifat

    bayangan yang dibentuk

    cermin datar.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 51

    No Waktu

    (menit)

    Keterangan Isi Video Cuplikan Potongan Video

    Pembelajaran

    02.05 –

    03.40

    Perumusan sifat-sifat

    bayangan yang dibentuk

    cermin datar.

    4 03.40 –

    04.20

    Penjelasan bagaimana

    bayangan yang dihasilkan

    bersifat maya.

    5 04.20 –

    04.50

    Kesimpulan tentanng

    sifat-sifat bayangan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 52

    Tabel 4.3 Isi video pembentukan bayangan benda pada dua cermin datar yang

    berhadapan

    No Waktu

    (menit)

    Keterangan Isi Video Cuplikan Potongan Video

    Pembelajaran

    1 00.00 –

    00.48

    Percobaan tentang bayangan

    yang dihasilkan dari dua cermin

    yang berhadapan.

    2 00.48 –

    00.56

    Persamaan untuk mencari

    jumlah bayangan dari sebuah

    benda diletakan di depan dua

    cermin yang berhadapan.

    3 00.56 –

    02.42

    Penjelasan mengenai bayangan

    yang dihasilkan dua cermin

    yang berhadapan berdasarkan

    hukum pemantulan cahaya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 53

    No Waktu

    (menit)

    Keterangan Isi