pengembangan sumber belajar cerpen pada …

103
PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR CERPEN PADA PEMBELAJARAN IPA TERPADU UNTUK SISWA KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH JAUHARUL FALAHDESA SUNGAI TERAP KUMPEH ULU MUARO JAMBI SKRIPSI FAISAL JANUAR PUTRA NIM: TB.131048 PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DANKEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2018

Upload: others

Post on 27-Nov-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR CERPEN PADA

PEMBELAJARAN IPA TERPADU UNTUK SISWA

KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH

JAUHARUL FALAHDESA SUNGAI TERAP

KUMPEH ULU MUARO JAMBI

SKRIPSI

FAISAL JANUAR PUTRA

NIM: TB.131048

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DANKEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2018

PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR CERPEN PADA

PEMBELAJARAN IPA TERPADU UNTUK SISWA

KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH

JAUHARUL FALAHDESA SUNGAI TERAP

KUMPEH ULU MUARO JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

FAISAL JANUAR PUTRA

NIM: TB.131048

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DANKEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2018

PERSEMBAHAN Rasa syukurku pada-Mu Allah SWT. Tuhan semesta alam yang

menciptakanku dengan bekal yang begitu teramat sempurna.Sholawat dan salam

selalu ku limpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW.

Ku persembahkan tugas akhir ini untuk kedua orang tua tercinta yakni

Ayahanda Zulkifli (alm) yang semasa hidupnya tidak henti bekerja keras untuk

pendidikan yang harus biasa lebih darinya, dan Ibunda Dawiah yang selalu

memberikan kasih sayang sehingga saya dapat menyelesaikan ini. Beserta abang

dan adik yang juga ikut memberikan semangat dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Dan kepada kedua dosen pembimbingku juga seluruh dosen yang tak

pernah lelah membimbingku dari aku semester 1 hingga selesai. Untuk Walid Toni

Fadliansyah,Majelis guru dan santri Ponpes Jauharul Falah Al-Islamy yang selalu

member semangat supaya bisa lebih cepat meneyesaikan semua ini.Dan juga untuk

sahabat- sahabat STC,ARFIR,dan sahabat Biologi angkatan 2013 yang tak pernah

lelah memberikanku semangat untuk selalu berjuang.

MOTTO

.

Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-

orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat,

akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan

segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.

(Qs.Yusuf.12.111)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, TuhanYang Maha ‘Alim yang kita tidak

mengetahui kecuali apa yang diajarkannya, atas iradahnya hingga skripsi ini dapat

dirampungkan. Shalawat dan salam atas Nabi SAW pembawa risalah pencerahan bagi

manusia.

Penulisanskripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat akademik guna

mendapat gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa

penyelesaian skripsi ini tidak banyak melibatkan pihak yang telah memberi motivasi baik

moril maupun materil. Untuk itu melalui kolom ini penulis menyampaikan terima kasih

dan penghargaan kepada :

1. Bapak Dr.H. Hadri Hasan,MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

2. Ibu Dr. H. Armida,M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

3. Ibu Reny Safita,S.Pt, M.Pd selaku ketua Jurusan Pendidikan Biologi, dan Bapak Ferry

Kurniawan,M.Si selakusekretaris jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

4. Bapak Drs.H.Marzuki Arsyad,Ash,M.A selaku dosen Pembimbing I dan Bapak Nispi

Syahbani,S.Ag,M.Pd.I selaku dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan

mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini.

5. Bapak dan ibu dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

6. Bapak/Ibu para karyawan dan karyawati Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

7. Bapak kepala sekolah Madrasah Tsanawiyah Jauharul falah yang telah memberikan

kemudahan kepada penulis dalam memperoleh data dilapangan.

8. Guru yang ada di Madrasah Tsanawiyah jauharul falah yang telah bekerjasama dalam

penerapan cerpen.

9. Siswa – Siswi Madrasah Tsanawiyah Jauharul Falah yang telah menerima kedatangan

penulis dengan ramah dan senang.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

10. Teman-teman senasib dan seperjuangan angkatan 2013 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang telah memberikan bantuan dan

saran kepada penulis.

11. Keluarga yang telah memberikan motivasi tiada henti hingga menjadi kekuatan

pendorong bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga segala bantuan, pengorbanan dan jasa baik yang diberikan secara langsung

maupun tidak langsung menjadi amal shaleh dan mendapat balasan atau ganjaran yang

setimpal dari Allah SWT.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya,

dan bagi para pembaca pada umumnya. Aamiin ya rabbal alamin.

Jambi,Oktober 2018

Penulis,

Faisal Januar Putra

NIM. TB. 131 048

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

ABSTRAK

Nama : Faisal Januar Putra

Program Studi : Tadris Biologi

Judul : Pengembangan Media Cerpen IPA Terpadu untuk Siswa

Madrasah Tsanawiyah Jauharul Falah Desa Sungai Terap

Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Media Cerita Pendek pada materi pokok

bahasan sistem pernafasan untuk siswa Madrasah Tsanawiyah kelas VIIII. Penelitian ini

dilakukan di lingkungan UIN STS Jambi dan uji coba produk kepada siswa kelas VIII

dengan uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar yang dilakukan di Madrasah

Tsanawiyah Jauharul falah. Penelitian ini merupakan Penelitian dan Pengembangan

(Research and Development) menggunakan model 4-D (Define, Design, Develop, and

Disseminate) sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan instrument angket. Hasil dari

penelian ini bahwa Media Cerita Pendek ini adalah Media cerita pendek pada materi pokok

bahasan pernapasan dikembangkan dalam bentuk buku bacaan yang dilengkapi dengan

tujuan, Materi penjelas dan lain sebagainya yang belum ada pada media sebelumnya yang

di gunakan sebagai media pembelajaran yang berpedoman pada langkah-langkah yang

harus diikuti untuk menghasilkan suatu produk akhir penelitian. Kualitas media yang telah

dikembangkan berdasarkan hasil penilaian akhir tim ahli materi maupun desain dan bahasa

berada pada kategori layak. Selanjutnya darihasil angket uji coba tanggapan guru biologi

diperoleh rata-rata skor 4,23, dari hasil angket uji coba tanggapan guru Biologi adalah

“Sangat Efektif”. Selanjutnya hasil dari angket respon siswa bahwa kelayakan perangkat

yang dikembangkan berdasarkan ujicoba siswa yaitu pada produk media cerita

pendekberkategori sangat layak, nilai ini mengindikasikan bahwa media yang

dikembangkan sesuai untuk siswa kelas VIII semester II Madrasah Tsanawiyah Jauharul

falah dan layak digunakan sebagai media pembelajaran biologi.

Kata kunci: Media, Cerita pendek

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

ABSTRACT

Name : Faisal Januar Putra

Subject : Biology Education Tittle : Development Of Integrated Short Story Media IPA For Student Of Madrasah

Tsanawiyah Jauharul Falah Desa Sungai Terap Kecamatan Kumpeh Kabupaten

Muaro Jambi

This research aims to develop Media short stories on the subject matter of the for Mts students

Class VIII. This research was conducted in an environment of UIN STS Jambi and trial products to students of Class VIII with the trials of small groups and large groups of trials conducted at Mts

Jauharul falah. This research is a research and development (Research and Development) using the

4-D model (Define, Design, Develop, and Disseminate) while data collection is performed with the instrument now. The result of this penelian that this short story Media is the Media's short story on

the subject matter of the ecosystem developed in the form of book readings, which are equipped

with the purpose of the explanatory Material, and others who have not been there in previous media in use as a medium of learning which is based on the steps to follow to produce an end product of

research. The quality of the media that have been developed based on the results of the final

assessment team of experts design and material or language are at a decent category. Further results

from the now test biology teacher responses obtained an average score of 4.23, from the results of a test question form biology teacher's response was "Very effective". Further results from the student

response now that the feasibility of device developed based on tests students in media product

category is well worth the short story, this value indicates that the media are developed according to grade VII semester II Mts Jauharul falah and worthy of being used as media of instruction,

biology.

Keywords: Media,Short Stories.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

NOTA DINAS ................................................................................................ ii

NOTA DINAS ................................................................................................ iii

PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................ iv

PERSEMBAHAN ......................................................................................... v

MOTTO ........................................................................................................ vi

PENGESAHAN ............................................................................................. vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. viii

ABSTRAK .................................................................................................... x

ABSTRACT .................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 4

C. Batasan Masalah .......................................................................... 4

D. Rumusan Masalah ........................................................................ 5

E. Tujuan dan Kegunaan Pengembangan .......................................... 5

F. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ............................................ 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Pengembangan Media Pembelajaran ................................. 8

B. Kajian Teoritik ............................................................................. 9

C. Penelitian yang Relevan ............................................................... 12

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 18

B. Karakteristik Sasaran Penelitian ................................................... 18

C. Pendekatan dan Prosedur Pengembangan ..................................... 18

1. Analisis Kebutuhan ....................................................................... 18

2. Rancangan Pengembangan ............................................................ 19

3. Prosedur Pengembangan ............................................................... 20

D. Pengumpulan Data dan Analisis Data ........................................... 26

1. Jenis Data ...................................................................................... 26

2. Instrument Pengumpulan Data ...................................................... 27

3. Teknik Analisis Data ..................................................................... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengembangan Cerpen ........................................................ 34

B. Efektivitas Media ......................................................................... 53

C. Pembahasan .................................................................................. 54

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 66

B. Saran ............................................................................................ 66

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Hasil Penelitian sebelumnya ................................................................. 12

Tabel III.1 Kisi-kisi Instrumen Validasi Materi .................................................... 24

Tabel III.2 Kisi-kisi Instrumen Validasi Desain .................................................... 25

Tabel III.3 Kisi-kisi Instrumen Validasi Bahasa .................................................... 25

Tabel III.4 Kisi-kisi Angket Guru ......................................................................... 28

Tabel III.5 Kisi-kisi Angket Siswa ........................................................................ 29

Tabel III.6 Pedoman Penilaian Angket.................................................................. 31

Tabel III.7 Presentase Rata-Rata Nilai Respon ...................................................... 32

Tabel IV.1 Hasil Validasi Materi .......................................................................... 38

Tabel IV.2 Hasil Validasi Desain.......................................................................... 39

Tabel IV.3 Hasil Validasi Bahasa ......................................................................... 40

Tabel IV.4 Hasil Angket Guru Madrasah Tsanawiyah Jauharul Falah ................... 45

Tabel IV.5 Respon Angket Siswa Madrasah Tsanawiyah Jauharul Falah .............. 49

Tabel IV.6 Respon Angket Siswa Madrasah Tsanawiyah Jauharul Falah50

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR GAMBAR

Gambar III.1 Model Pengembangan 4 – D .............................................. 17

Gambar IV.1 Tampilan Cover Awal ........................................................ 35

Gambar IV.2 Tampilan Kompetensi dasar dan indikator .......................... 35

Gambar IV.3 Tampilan isi materi cerpen ................................................. 36

Gambar IV.4 Tampilan Daftar Pustaka Media ......................................... 36

Gambar IV.5 Tampilan cover media setelah revisi ................................... 42

Gambar IV.6 Tampilan kompetensi dasar dan indikator setelah revisi...... 42

Gambar IV.7 Tampilan Cover Produk Setelah di Revisi II ....................... 43

Gambar IV.8 Tampilan Halaman pembuka cerpen ................................... 44

Gambar IV.9 Tampilan Gambar dan Tulisan Produk Setelah di Revisi .... 45

Gambar IV.10 Tampilan Cover Produk Akhir ........................................... 52

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Validasi Materi ..................................................................... 59

Lampiran 2. Validasi Desain .................................................................... 60

Lampiran 3. Validasi Bahasa .................................................................... 61

Lampiran 4. Angket Guru Madrasah Tsanawiyah Jauharul falah .............. 62

Lampiran 5. Hasil penilaian angket siswa kelompok A ............................. 63

Lampiran 6. Hasil Penilaian angket siswa kelompok B ............................. 64

Lampiran 7. Daftar Informan dan Responden ........................................... 65

Lampiran 8. Foto Penelitian ..................................................................... 66

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajara IPA terpadu menjadi ciri khas penerapan kurikulum 2013 di

Sekolah Menengah Pertama. Melalui pembelajaran IPA terpadu peserta didik

dapat memperoleh pengalaman langsung sehingga dapat menambah kekuatan

untuk menerima, menyimpan , dan menerapkan konsep yang telah dipelajarinya,

dengan demikian peserta didik terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai

konsep yang dipelajari secara menyeluruh (holistik) ,bermakna, autentik, dan

aktif. Dalam proses pembelajaran, segala bentuk upaya perlu dikerahkan untuk

mencapai proses pembelajaran yang optimal. Langkah-langkah sistematis yang

diambil dalam mengatur dan menggunakan variabel-variabel pengajaran

diperlukan untuk mempengaruhi siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang

telah di tentukan sebelumnya. Kegiatan pembelajaran semacam itu dapat

ditunjang dengan menggunakan bahan ajar berupa pemanfaatan media

pembelajaran.

Menurut Gagne (1970) dalam (Sadiman dkk, 2011: 6) menyatakan

bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat

merangsang bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan

untuk belajar. Sementara itu Briggs (1970) dalam (Sadiman dkk, 2011: 6)

berpendapat bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat

merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa

sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

Media Pembelajaran merupakan salah satu sumber belajar yag dapat

membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar mandiri. Hamalik dalam

Asyad (2008:15) menjelaskan bahwa media pembelajaran memiliki peran yang

sangat penting karena media mampu membangkitkan keinginan dan minat yang

baru, membangkitkan motivasi serta serta rangsangan kegiatan belajar.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

2

Media pembelajaran mempunyai berbagai macam karakter yang

dihasilkan untuk mencapai keberhasilan belajar. Adapun jenis jenis media

pembelajaran menurut lehsin dapat dibagi menjadi 4, yaitu 1). Media berbasis

manusia 2). Cetakan 3). Visual 4). Audio Visual. Arsyad (2011 : 100-101)

Pada prinsipnya media digunakan untuk merangsang dan membangkitkan

motivasi siswa. Seperti yang telah dijelaskan diatas tentang empat media tersebut

media visual memerankan peranan yang sangat penting dalam pembelajaran

karena bisa dinikmati melalui panca ind1era. Diantara jenismedia visual yang dapat

menunjang belajar adalah film, gambar - gambar dan cerita pendek. (Daryanto

1993:27)

Guru dituntut untuk kreatif mencari serta mengumpulkan sumber data

serta membuat bahan ajar yang diperlukan dalam pembelajaran. Namun terkadang

guru belum mampu membuat bahan ajar maupun media bekajar sendiri (Wenno,

2010:6). Menurut Trianto (2010:88) keberhasilan pembelajaran sangat bergantung

pada penggunaan sumber belajar maupun media belajar yang dipilih. Sumber

belajar dan bahan ajar yang sesuai dapat memenuhi tujuan pembelajaran yaitu

memotivasi, menarik perhatian, dan menstimulasi siswa melalui materi

pembelajaran.

Mengingat pentingnya ketersediaan sumber belajar mandiri berupa media

pembelajaran bagi peserta didik, maka salah satu cara yang dapat digunakan

adalah melalui pengembangan media pembelajaran cerpen IPA terpadu. Cerpen

akan membantu guru dalam proses belajar mengajar.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cerita adalah tuturan yang

membentangkan bagaimana terjadinya suatu hal (peristiwa, kejadian, dsb). Pendek

adalah akronim dari cerita pendek, yaitu kisahan pendek (kurang dari 10.000 kata)

yang memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu

tokoh dalam satu situasi (Anonim, 1991: 186).

Cerpen adalah salah satu media visual. Cerpen adalah bacaan yang

banyak di konsumsi oleh kalangan anak-anak, remaja dan dewasa. Cerpen

merupakan salah satu media yang bisa ditawarkan untuk sarana pendidikan.

Hampir sebagian besar dan kebanyakan orang–orang beranggapan bahwa cerpen

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

3

adalah bacaan sederhana yang hanya berisi tentang kisah yang hanya dikonsumsi

untuk kesenangan belaka dan tidak memiliki nilai guna lainnya. Anggapan negatif

tersebut tentunya dapat dirubah dengan pemanfaatan cerpen sebagai salah satu

media tepat guna dalam pembelajaran yang menyenangkan.

Cerpen sangat berfungsi dalam penyampaian gagasan, ide dan

kebebasan untuk berfikir. Isi pesan dari cerpen itu sendiri adalah sebuah kunci

yang amat penting. Selayaknya pembelajaran IPA dapat disuguhi sesuatu yang

baru semacam energi baru dalam mengikuti pelajaran maka materi-materi

yang berhubungan dengan pernapasan kemungkinan besar dapat dibuat dalam

bentuk cerpen sedemikian rupa sehingga diharapkan dapat menjadikan

pembelajaran IPA terpadu yang menarik, menyenangkan dan memotivasi siswa

untuk mempelajari materi pernapasan. Beranjak dari pernyataan tersebut peneliti

bermaksud mengangkat permasalahan tersebut menjadi penelitian dengan tujuan

penelitian yaitu mendiskripsikan kelayakan teoritis media cerpen IPA terpadu

sebagai media pembelajaran pada materi pernapasan berdasarkan penilaian para

validator serta mendiskripsikan kelayakan empiris media cerpen IPA terpadu

sebagai media pembelajaran pada materi pernapasan berdasarkan respon siswa

saat mengikuti pelajaran menjadi lebih fokus dan memiliki daya konsentrasi yang

tinggi dalam mengerjakan tugasnya selama jangka waktu yanglama.

Media cerpen IPA terpadu diharapkan dapat berfungsi sebagai media

pembelajaran mandiri karena siswa diharapkan dapat menemukan sendiri konsep

IPA Terpadu yang dimaksud dengan atau tanpa bantuan dari guru, sehingga

konsep itu akan bertahan lama dalam ingatan siswa karena konsepnya ditemukan

dan disimpulkan sendiri oleh siswa. Selain itu, media cerpen juga diharapkan

dapat meningkatkan daya visual siswa karena cerpen biologi ini berisi cerita

sekaligus sebagai media hiburan, dan dapat meningkatkan motivasi siswa untuk

belajar biologi karena siswa akan lebih mudah untuk membaca cerpen dari pada

membaca buku pelajaran. Alasan peneliti memilih untuk mengembangkan media

cerpen ini karena media cerpen dibuat dalam

bentukceritayangmenceritakantentangsesuatuyangtidakasinglagibagi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

4

mereka yaitu tentang lingkungan, yang berkaitan dengan materi pernapasan yang

mengarahkan pada pemahaman siswa sehingga bisa membuat siswa tertarik untuk

belajar dengan adanya gambar-gambar yang akan membuat siswa mudah

mengingat materi pelajaran IPA Terpadu.

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara peneliti di madrasah

tsanawiyah Jauharul Falah, menunjukkan bahwa disana guru pernah menggunkan

media pembelajaran visual berjenis cerpen dan berdasarkan pengamatan penulis

penggunaan media cerpen tersebut cenderung monoton dan berdampak ketidak

efektivan didalam proses pemeblajaran. Karena penggunaan media cerpen yang

dibacakan sehingga siswa merasa bosan. Seharusnya berdasarkan teori

penggunaan media cerpen variatif bisa mengoptimalkan dan

mengefektivkanpembelajaran.

Menurut beberapa siswa penggunaan media cerpen sangat

menyenangkan hanya saja cerpennya yang kurang menarik dan panjang, sehingga

monoton dan membuat siswa malas mendengarkan, kemudian pengamatan dihari

selanjutnya beberapa guru dalam proses pembelajaran kurang melakukan variasi

penggunaan media pembelajaran. Ketika guru memiliki satu media, maka satu

media itulah yang akan di gunakan dalam proses pembelajaran. Hal ini

dikarenakan sarana dan prasarana sekolah yangkurang.

Berdasarkan latar belakang yang sudah dikemukakan di atas, peneliti mencoba untuk

meneliti permasalahan tersebut ke dalam skripsi dengan judul “Pengembangan

Sumber Belajar Cerpen Pada Pembelajaran Ipa Terpadu Untuk Siswa

Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Jauharul FalahDesa Sungai Terap

Kumpeh Ulu Muaro Jambi”

B. IdentifikasiMasalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, dapat diidentifikasi

permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini, yaitu:

1. Kurangnya minat dan partisipasi siswa dalam mengikuti pelajaran khususnya

pelajaran IPATerpadu.

2. Proses pembelajaran kurang efektiv karena penjelasan guru kurangmenarik.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

5

3. Keterbatasan media pembelajaran yang di gunakan olehguru.

4. Keterbatasan Sarana dan prasarana dalam penggunaan mediapembelajaran.

5. Penggunaan media media pembelajaran yang tidak tepatsasaran

C. BatasanMasalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan agar penelitian ini lebih terarah,

perlu adanya batasan masalah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini

adalah :

1. Produk yang dibuat berupa media cerpen IPA terpadu pada pelajaran IPA

terpadu.

2. Pokok bahasan yang digunakan pada media cerpen IPA terpadu ini adalah

pernapasan.

3. Aspek yang dinilai meliputi 4 tahap, yaitu : persiapan, pendahuluan, kegiatan

percobaan, dan kegiatanakhir.

4. Tahap-tahap kerja yang dinilai dalam media cerpen IPA terpadu disesuaikan

dengan langkah kerja yang sesuai dengan pokok bahasan pernapasan dalam

waktu yang teliti dan seakuratmungkin.

5. Setelah di kembangkan penelitian ini hanya di terapkan di Kelas

VIIIMadrasah Tsanawiyah Jauharul Falah.

D. RumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah yang akan diteliti

dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut

1. Bagaimana tahapan pengembangan media cerpen pada pembelajaran IPA

terpadu pokok bahasanpernapasan?

2. Bagaimana kelayakan media cerpen yang digunakan?

3. Bagaimana efektifitas penggunaan media cerpen pada pembelajaran IPA

Terpadu?

E. Tujuan dan KegunaanPengembangan

1. Tujuan

Tujuan penelitian pengembangan ini adalah :

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

6

a. Untuk mengembangkan dan menghasilkan produk media cerpen IPA

terpadu pada materi pokok pernapasan untuk Kelas VIIII di

Madrasah Tsanawiyah.

b. Untuk mengetahui tingkat kelayakan media cerpen IPA terpadu yang

dikembangkan sebagai media belajar IPA terpadu pada materi pokok

pernapasan untuk Kelas VIIII di MadrasahTsanawiyah.

c. Untuk mengetahui respon siswa terhadap media cerpen IPA terpadu

yang dikembangkan sebagai media belajar IPA terpadu pada materi

pokok pernapasan untuk Kelas VIIII di MadrasahTsanawiyah.

2. KegunaanPengembangan

a. Mengembangkan bentuk media cerpen IPA terpadu yang bisa

digunakan sebagai bahan ajar di MadrasahTsanawiyah.

b. Bagi siswa: meningkatkan minat belajar siswa dan membantu siswa

dalam memahami konsep-konsep IPAterpadu.

c. Bagi Guru: sebagai alternatif bahan ajar yang dapat menunjang

pembelajaran IPA terpadu disekolah.

d. Bagi Peneliti : memperoleh produk berupa media cerpen IPA terpadu

serta dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengembangkan media

pembelajaran yang lebih baik lagi untuk penelitianberikutnya.

F. Spesifikasi Produk yangDiharapkan

Spesifikasi produk dalam penelitian ini adalah :

1. Media cerpen IPA terpadu untuk Madrasah Tsanawiyah pada pelajaran

IPA terpadu untuk siswa Kelas VIII.

2. Media cerpen IPA terpadu materi pokokpernapasan

3. Media cerpen IPA terpadu mampu menarik pembaca untukberimajinasi.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

7

4. Media cerpen IPA terpadu materi pokok bahasan pernapasan disajikan

dalam bentuk buku, yang terdiri dari cover, cerpen pernapasan, penutup,

tentang penulis danreferensi.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep PengembanganModel

DefinisiPengembangan

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia pengembangan adalah proses,

cara, perbuatan mengembangkan. Menurut Seels dan Richey (1994) dalam

(Setyosari 2015: 280) pengembangan berarti proses menerjemahkan atau

menjabarkan spesifikasi rancangan ke dalam bentuk fitur fisik.

Pengembangan secara khusus berarti proses menghasilkan bahan-bahan

pembelajaran.

Menurut Tessmer dan Richey (1997) dalam (Setyosari 2015: 281)

pengembangan mungkin memusatkan perhatiannya tidak hanya pada analisis

kebutuhan, tetapi juga isu-isu luas tentang analisis awal-akhir seperti analisis

kontekstual. Pengembangan bertujuan untuk menghasilkan produk

berdasarkan temuan-temuan di lapangan.

Pengembangan atau dalam bahasa inggris Research and

Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk dapat

menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis

kebutuhan dan untuk menguji kefektifan ptoduk tersebut supaya dapat

berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji

keefektifan produk tersebut (Sugiyono,2014:407).

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

pengembangan adalah usaha yang dilakukan secara sadar, terencana, terarah

untuk membuat atau memperbaiki, sehingga menjadi produk yang semakin

bermanfaat untuk meningkatkan kualitas sebagai upaya menciptakan mutu

yang lebih baik.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

9

B. KajianTeoretik

1. PengertianModel

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan

pengembangan. Pada metode penelitian dan pengembangan terdapat

beberapa jenis model. Model yang digunakan adalah pengembangan model

4-D. Model pengembangan 4-D (Four D) merupakan model pengembangan

perangkat pembelajaran. Model ini dikembangkan oleh S. Thiagarajan,

Dorothy S. Semmel, dan Melvyn I. Semmel (1974: 5). Model pengembangan

4D terdiri atas 4 tahap utama yaitu: Define (Pendefinisian), Design

(Perancangan), Develop (Pengembangan) dan Disseminate (Penyebaran).

Metode dan model ini dipilih karena bertujuan untuk menghasilkan produk

berupa media cerpen. Produk yang dikembangkan kemudian diuji

kelayakannya dengan validitas dan uji coba produk untuk mengetahui sejauh

mana peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik setelah

pembelajaran menggunakan media cerpen pada materi organisasikehidupan.

2. Hakikat Ilmu Pengetahuan AlamTerpadu

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu

tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penugasan

kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-

prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Menurut

Depdiknas (2006: 337) dalam Jurnal (Sulastri, 2012: 88). IPA adalah ilmu

yang mempelajari tentang alam dan sebab akibat terjadinya gejala-gejala

alam. Secara umum Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SMP/MTs, meliputi

mata pelajaran fisika, bumi antariksa biologi dan kimia yang sebenarnya

sangat berperan dalam membantu anak untuk memahami fenomenaalam.

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia Ilmu adalah pengetahuan

tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode

tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu

dibidang (pengetahuan) itu. Pengetahuan adalah gabungan berbagai

pengetahuan yang disusun secara logis dan bersistem dengan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

10

memperhitungkan sebab dan akibat. Alam adalah pengetahuan tentang

keadaan alam, ilmu fisika. Terpadu adalah sudah dipadu (disatukan,

dileburkan menjadi satu), (Anonim,1991: 713). Jadi IPA Terpadu adalah

pengetahuan dalam bidang biologi, fisika, kimia yang disusun dalam metode-

metode tertentu yang dapat digunakan secara logis dengan

mempertimbangkan sebab dan akibat tentang keadaan alam yang sudah

disusun menjadi satu.

3. Pembelajaran IPATerpadu

Pembelajaran IPA Terpadu dapat mempermudah dan memotivasi

peserta didik untuk mengenal, menerima, menyerap, dan memahami

keterkaitan atau hubungan antara konsep pengetahuan dan nilai atau tindakan

yang termuat dalam tema tersebut. Keberhasilan pembelajaran terpadu akan

lebih optimal jika perencanaan mempertimbangkan kondisi dan potensi

peserta didik (minat, bakat kebutuhan dan kemampuan). Jurnal (Sulastri,

2012: 88).

4. MediaPembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah

berarti „tengah‟, „perantara atau „pengantar‟. Gerlach & Ely (1971) dalam

(Azhar Arsyad. 2011: 3). mengatakan bahwa media apabila dipahami secara

garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi

yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau

sikap.

Menurut Heinich dkk (1982) dalam (Azhar Arsyad, 2011: 4)

mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi

antara sumber dan penerima. Jadi, televise, film, foto, radio, rekaman audio,

gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah

media komunikasi.

Media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan

dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa)sehingga

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

11

dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Penggunaan media

secara kreatif akan memungkinkan audien (siswa) untuk belajar lebih baik

dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang ingin

dicapai (Basyiruddin, 2002:11).

Menurut Riyana (2006) dalam (Rayandra Asyhar, 2011: 29) melalui

media suatu proses pembelajaran bisa lebih menarik dan menyenangkan

(joyfull learning), misalnya siswa yang memiliki ketertarikan terhadap warna

maka dapat diberikan media dengan warna yang menarik.

Hamalik (1989) mengemukakan dalam (Rostina Sundayana, 2013:

5) bahwa hubungan komunikasi akan berjalan lancar dengan hasil yang

maksimal apabila menggunakan alat bantu yang disebut media komunikasi.

5. Media Cerpen Sebagai Media Pembelajaran IPATerpadu

Menurut kamus besar bahasa Indonesia Cerita adalah tuturan yang

membentangkan bagaimana terjadinya suatu hal (peristiwa, kejadian, dsb).

Pendek adalah akronim dari cerita pendek, yaitu kisahan pendek (kurang dari

10.000 kata) yang memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan

diri pada satu tokoh dalam satu situasi (Anonim, 1991: 186). Jadi Cerpen

adalah penuturan atau penjelasan yang menceritakan suatu kejadian menjadi

cerita pendek yang kurang dari 10.000 kata yang memberikan kesan yang

menarik dan memusatkan diri pada satu toko dalam satu situasi (Anonim,

1991:186).

Cerita pendek adalah cerita yang pada hakikatnya merupakan salah

satu wujud pernyataan seni yang menggunakan bahasa sebagai media

komunikasi. Sebagai wujud pernyataan seni, dalam hal ini seni sastra, cerita

pendek tentunya memiliki persamaan dengan bentuk-bentuk karya sastra lain

seperti novel, drama, dan sajak (Sutawijaya dan Rumini, 1996: 1). Cerpen

adalah fiksi pendek yang selesai dibaca dalam “sekali duduk” (Sumardjo,

2007:202).

Cerita pendek atau cerpen merupakan sebuah karya sastra berbentuk

prosa dan mempunyai komposisi cerita, tokoh, latar, yang lebih sempit dari

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

12

pada novel. Cerita yang disajikan dalam cerpen terbatas hanya memiliki satu

kisah. Cerpen (“Short Story”) merupakan salah satu bentuk karya sastra yang

sekaligus disebut fiksi. Menurut Sumardjo (2007: 84) dalam Journal (Dewi

Ika Fitryana, 2011: 15), cerpen adalah seni keterampilan menyajikan cerita.

Oleh karena itu, seseorang peneliti harus memiliki ketangkasan meneliti dan

menyusun cerita yang menarik.

Cerpen merupakan cerita yang pendek, akan tetapi berapa ukuran

panjang pendek itu memang tidak ada aturannya (Nurgiyantoro, 2012: 10).

Cerita pendek dapat diartikan sebagai cerita berbentuk prosa pendek. Ukuran

pendek di sini bersifat relatif (Suyanto, 2012: 46). Lebih menspesifikasikan

yaitu cerita pendek adalah cerita yang panjangnya sekitar 5000 kata atau kira-

kira 17 halaman kuarto spasi rangkap yang terpusat dan lengkap pada dirinya

sendiri Notosusanto, (2011) dalam (Tarigan 2011: 180). Cerita pendek pada

dasarnya adalah cerita yang menceritakan: hal (benda atau manusia, juga

keadaan), dan peristiwa (Sutawijaya dan Rumini, 1996: 3). Kelebihan cerpen

yang khas adalah kemampuan mengemukakan masalah yang kompleks dalam

bentuk yang sedikit (Nurgiyantoro, 2012: 10).

Berdasarkan uraian para pakar di atas peneliti menyimpulkan bahwa

cerpen adalah cerita yang relatif singkat dan menceritakan peristiwa yang

kompleks. Peristiwa yang diceritakan berdasarkan kejadian-kejadian yang ada

di masyarakat. Efek positif dari penggunaan Media Cerpen pada siswa, siswa

lebih mudah memahami pelajaran karena Media Cerpen ini dibuat dalam

bentuk cerita yang membuat siswa tertarik untuk membaca dan

mempelajarinya dan pada Media Cerpen ini ada gambarnya yang membuat

siswa tertarik untuk melihat dan mempelajarinya.

C. Penelitian yangRelevan

Berdasarkan dari hasil penelitian sebelumnya dari beberapa penelitian

yaitu di antaranya: menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Sulastri dkk

(2012) tentang Pengembangan Cerpen IPA Terpadu Sebagai Sumber Belajar

Mandiri untuk Menanamkan Karakter Siswa SMP/MTs Kelas VIIII Semester 2

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

13

Hasil penelitiannya yaitu: (1) Berupa Cerpen IPA Terpadu Sebagai Sumber

Belajar Mandiri untuk Menanamkan Karakter Siswa SMP/MTs Kelas VIIII

Semester 2; (2) Kualitas Cerpen berdasarkan penilaian ahli media, ahli materi,

ahli karakter, ahli sastra indonesia dan guru SMP/MTs adalah sangat baik (SB)

dengan persentase ke idealan masing-masing ahli media 86,59%, ahli materi

76,49%, ahli karakter 77,38%, ahli sastra Indonesia 85,75%, dan guru SMP/MTs

74,45%. Sedangkan respon siswa terhadap Cerpen IPA Terpadu sebagai sumber

belajar mandiri untuk menanamkan karakter siswa SMP/MTs Kelas VIIII

semester 2 pada uji coba lapangan skala kecil dan uji coba lapangan skala besar

adalah sangat setuju (SS) dengan persentase ke idealan 77,75% dan 80,17%

(Journal Sulastri dkk, 2012: 85).Sedangkan

Hasil penelitian Prasetiyo dkk (2013) tentang Pengembangan Bahan

Ajar Biologi Bentuk Cerpen Berorientasi Character Building Berbasis Kearifan

Lokal. Hasil penelitian tahap awal ini menunjukkan bahwa bahan ajar yang

dihasilkan rata-rata skor adalah 4 dengan kreteria baik, dengan revisi di beberapa

bagian, berkaitan dengan pengaruh terhadap penanaman karakter, terdapat

peningkatan khususnya untuk karakter teliti dan peduli sedangkan karakter

pantang menyerah mengalami penurunan. Kesimpulannya ialah, bahan ajar yang

dikembangkan masuk pada kreteria baik dengan rata-rata skor 4, dengan

perbaikan pada beberapa komponen. Sedangkan hasil uji coba terbatas

menunjukkan belum semua karakter mengalami peningkatan dengan baik,

khususnya karakter pantang menyerah (Journal Prasetiyo dkk, 2013:69).

Berdasarkan hasil penelitian, yang dilakukan oleh Lutfiana Khairoh dkk

(2014) tentang Pengembangan Buku Cerita IPA Terpadu Bermuatan Pendidikan

Karakter Peduli Lingkungan Pada Tema Pencemaran Lingkungan dapat

disimpulkan bahwa Buku Cerita IPA Terpadu bermuatan pendidikan karakter

peduli lingkungan pada tema pencemaran lingkungan layak diterapkan dalam

pembelajaran. Buku Cerita IPA Terpadu bermuatan pendidikan karakter peduli

lingkungan yang dikembangkan memiliki skor keterbacaan sebesar 88,33%

artinya Buku Cerita IPA Terpadu bermuatan pendidikan karakter peduli

lingkungan memiliki kriteria sangat layak digunakan sebagaimedia

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

14

pembelajaran. Buku Cerita IPA Terpadu bermuatan pendidikan karakter peduli

lingkungan yang dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa

sebesar 0,44 pada kategori sedang. Buku Cerita IPA Terpadu bermuatan

pendidikan karakter peduli lingkungan yang dikembangkan dapat menumbuhkan

karakter peduli lingkungan siswa dengan perolehan skor penumbuhan karakter

melalui pengisian angket dan hasil observasi memperoleh skor yang tidak jauh

berbeda yaitu pada pengisian angket siswa secara menyeluruh berada pada

kriteria “Mulai Berkembang” dengan perolehan persentase 60,4% dan kategori

sedang dengan perolehan faktor-g sebesar 0,35, sedangkan penumbuhan karakter

siswa melalui observasi secara menyeluruh berada pada kriteria “Mulai

Berkembang” dengan perolehan persentase 64,43% dan kategori sedang dengan

perolehan faktor-g sebesar 0,44 (Journal Lutfiana Khairoh, 2014 :526).

Untuk lebih lebih jelas perbandingannya dapat dilihat pada tabel II.I

dibawah ini.

Tabel II.1

Hasil penelitian sebelumnya

N o

Nama

Penulis

dan

tahun

penelitia

n

Nama Judul Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

1 Sulastri

dkk

(2012)

Pengembang

an Cerpen

IPA Terpadu

Sebagai

Sumber

Belajar

Mandiri

Untuk

Menanamkan

Karakter

Siswa

SMP/MTs

Kelas VIII

Semester 2

1) Berupa Cerpen

IPA Terpadu

Sebagai Sumber

Belajar Mandiri

untuk

Menanamkan

Karakter Siswa

SMP/MTs Kelas

VIII Semester2;

2) Kualitas Cerpen

berdasarkan

penilaian ahli

media, ahli

materi,ahli

karakter, ahli

sastra indonesia

Sama-sama

mengemban

g kan Media

Cerpen Ipa

Terpadu,

menanamka

n karakter.

Menanamka

n karakter

siswa,

kualitas

cerpen

berdasarkan

para ahli.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

15

dan guru

SMP/MTs

(Sulastri, 2012 : 85).

2 Prasetiyo Pengembang Bahan ajar yang Bahan ajar dkk an Bahan dikembangkan yang (2013) Ajar Biologi masuk pada dikembangk Bentuk kriteria baik an masuk Cerpen dengan rata-rata pada Berorientasi skor 4,dengan kriteria rata- Character perbaikan pada rata skor Building Beberapa nya 4 Berbasis komponen. berkriteria Kearifan Sedangkan hasil baik, Lokal uji cobaterbatas perbaikan menunjukkan beberapa belum semua komponen. Karakter

Mengalami

peningkatan

dengan baik,

khususnya karakter

pantang menyerah

(Prasetiyo, 2013:

69).

3 Lutfiana Pengembang Buku Cerita IPA Karakter Khairoh an Buku Terpadu bermuatan peduli dkk Cerita IPA Pendidikan lingkungan (2014) Terpadu karakterpeduli memiliki Bermuatan lingkungan pada kriteria Pendidikan temapencemaran sangat layak Karakter lingkungan layak di gunakan Peduli diterapkan dalam sebagai Lingkungan pembelajaran. media Pada Tema Buku CeritaIPA pembelajara Pencemaran Terpadu bermuatan n. Lingkungan Pendidikan

karakter peduli

lingkungan yang

dikembangkan

memiliki skor

keterbacaan

sebesar 88,33%

artinya memiliki

kriteria sangat

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

16

layak digunakan

sebagai Media

Pembelajaran.

Buku Cerita IPA

Terpadu bermuatan

pendidikan

karakter peduli

lingkungan yang

dikembangkan

dapat

meningkatkan hasil

belajar kognitif

siswa sebesar 0,44

pada kategori

sedang. Buku

Cerita IPA Terpadu

bermuatan

pendidikan

karakter peduli

lingkungan yang

dikembangkan

dapat

menumbuhkan

karakter peduli

lingkungan siswa

dengan perolehan

skor penumbuhan

karakter melalui

pengisian angket

dan hasil observasi

memperoleh skor

60,4% dan

kategori sedang

dengan perolehan

faktor-g sebesar

0,35, (Lutfiana

Khairoh, 2014 : 526)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

17

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan WaktuPenelitian

Penelitian ini dilakukan di Madrasah Tsanawiyah. Penelitian ini

dilaksanakan pada tahun ajaran 2017/2018. Pembuatan produk dimulai dari

menganalisis produk, mengumpulkan bahan dan pembuatan produk yang

diperkirakan menghabiskan waktu lebih kurang 2 bulan.

B. Karakteristik dan SasaranPenelitian

Dalam penelitian ini ada beberapa karakteristik yang dimiliki oleh

sasaran penelitian yaitu uji coba dilakukan pada kelompok calon pengguna Media

Pembelajaran Cerpen. Subjek uji coba adalah 15 siswi perempuan Kelas VIIIA

Madrasah Tsanawiyah Jauharul Falah , dan 15 siswa laki – laki Kelas VIII C

Madrasah Tsanawiyah Jauharul Falah. Pada uji coba produk yang telah divalidasi

ini, siswa diminta mengisi angket yang telah disediakan. Angket yang diberikan

berupa angket tertutup namun responden diminta untuk berkomentar secara bebas

mengenai media pembelajaran cerpen yang disediakan pada kolom komentar. Hal

ini bertujuan untuk mempermudah peneliti dalam merevisi produk tersebut setelah

uji coba kelompok A kemudian diujicobakan pada kelompokB.

C. Pendekatan dan Prosedur Pengembangan

1. AnalisisKebutuhan

Analisis pendahuluan dilakukan pada tahap ini untuk mengetahui

perlunya pengembangan media cerpen berdasarkan fakta dilapangan. Dalam

menganalisis kebutuhan pada penelitian pengembangan ini, peneliti

mencoba mengobservasi kelapangan untuk melihat penggunaan media

cerpen yang di gunakan oleh siswa Madrasah Tsanawiyah melalui proses

kegiatan belajar mengajar, masalah asesmen dan studi literatur sehingga

didapatkan gambaran awal secara menyeluruh dankongkrit.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

18

a) Melakukan analisis terhadap kurikulum yang berlaku, hal ini

dimaksudkan untuk mengetahui bahwa penggunaan media pembelajaran

cerpen yang dilakukan terhadap kegiatan belajar mengajar apakah telah

sesuai dengan ketentuan kurikulum berbasis kompetens yang ada

MadrasahTsanawiyah.

b) Melakukan analisis terhadap lembar media cerpen Siswa yang ada

sekarang pada kurikulum berbasis kompetensi. Hal ini dilakukan untuk

mengetahui kekurangan media cerpen siswa yang ada dan untuk

mengetahui apakah lembar media cerpen tersebut dapat mengoptimalkan

hasil belajar siswa Madrasah Tsanawiyah sesuai dengan kurikulum yang

berlaku.

c) Melakukan analisis terhadap SK dan indikator hasil belajar. Analisis ini

dilakukan untuk mengetahui pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam Terpadu (IPA Terpadu) apakah dapat diterapkan dengan

menggunakan media cerpen dalam proses pembelajaran. Berdasarkan

materi inilah dikembangkan suatu media pembelajaran cerpen untuk

mengukur dan menilai kompetensi siswa dari segi hasil belajar melalui

kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

Terpadu (IPA Terpadu) pada materi sub pokok bahasanpernapasan.

2. RancanganPengembangan

Model pengembangan merupakan dasar untuk mengembangkan produk

yang dihasilkan. Model pengembangan dalam penelitian ini yang menjadi

acuan adalah pada model 4-D (Four D). Model ini terdiri dari 4 tahapan,

yaitu: define,design, develop,dan dessimenate. Siklus desain model 4-D

disajikan pada gambar III.1.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

19

Gambar III.1 Model Pengembangan 4-D

3. Prosedur Pengembangan

Berdasarkan model pengembangan yang diadaptasi dari model 4-D,

adapun prosedur dalam penelitian ini meliputi empat tahap utama yakni

analisis pendahuluan, perencanaan pengembangan, dan pelaksanaan

pengembangan. Berdasarkan model pengembangan yang diadaptasi dari

model 4-D, adapun prosedur dalam penelitian ini meliputi sebagai berikut:

1) Tahap pendefinisian(define)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

20

Tahap pendefinisian berguna untuk menentukan dan

mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan di dalam proses pembelajaran serta

mengumpulkan berbagai informasi yang berkaitan dengan produk yang

akan dikembangkan. Dalam tahap ini dibagi menjadi beberapa langkah

yaitu:

a. Analisis Awal (Front-endAnalysis)

Analisis awal dilakukan untuk mengetahui permasalahan dasar

dalam pengembangan media cerpen. Pada tahap ini dimunculkan

fakta-fakta dan alternatif penyelesaian sehingga memudahkan untuk

menentukan langkah awal dalam pengembangan media cerpen yang

sesuai untuk dikembangkan.

b. Analisis Peserta Didik (LearnerAnalysis)

Analisis peserta didik sangat penting dilakukan pada awal

perencanaan. Analisis peserta didik dilakukan dengan cara mengamati

karakteristik peserta didik. Analisis ini dilakukan dengan

mempertimbangkan ciri, kemampuan, dan pengalaman peserta didik,

baik sebagai kelompok maupun individu. Analisis peserta didik

meliputi karakteristik kemampuan akademik, usia, dan motivasi

terhadap mata pelajaran.

c. Analisis Tugas (TaskAnalysis)

Analisis tugas bertujuan untuk mengidentifikasi tugas-tugas

utama yang akan dilakukan oleh peserta didik. Analisis tugas terdiri

dari analisis terhadap Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar

(KD) terkait materi yang akan dikembangkan melalui media cerpen

d. Analisis Konsep (ConceptAnalysis)

Analisis konsep bertujuan untuk menentukan isi materi dalam

media cerpen yang dikembangkan. Analisis konsep dibuat dalam peta

konsep pembelajaran yang nantinya digunakan sebagai sarana

pencapaian kompetensi tertentu, dengan cara mengidentifikasi dan

menyusun secara sistematis bagian-bagian utama materi pembelajaran

e. Analisis Tujuan Pembelajaran (Specifying InstructionalObjectives)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

21

Analisis tujuan pembelajaran dilakukan untuk menentukan

indikator pencapaian pembelajaran yang didasarkan atas analisis

materi dan analisis kurikulum. Dengan menuliskan tujuan

pembelajaran, peneliti dapat mengetahui kajian apa saja yang akan

ditampilkan dalam media cerpen, menentukan kisi-kisi soal, dan

akhirnya menentukan seberapa besar tujuan pembelajaran yang

tercapai.

2) Tahap Perancangan(design)

Setelah mendapatkan permasalahan dari tahap pendefinisian,

selanjutnya dilakukan tahap perancangan. Tahap perancangan ini bertujuan

untuk merancang suatu media cerpen yang dapat digunakan dalam

pembelajaran IPA. Tahap perancangan ini meliputi:

a. Penyusunan Tes (criterion-testconstruction)

Penyusunan tes instrumen berdasarkan penyusunan tujuan

pembelajaran yang menjadi tolak ukur kemampuan peserta didik

berupa produk, proses, psikomotor selama dan setelah kegiatan

pembelajaran.

b. Pemilihan Media (mediaselection)

Pemilihan media dilakukan untuk mengidentifikasi media

pembelajaran yang relevan dengan karakteristik materi dan sesuai

dengan kebutuhan peserta didik. Media dipilih untuk menyesuaikan

analisis peserta didik, analisis konsep dan analisis tugas, karakteristik

target pengguna, serta rencana penyebaran dengan atribut yang

bervariasi dari media yang berbeda-beda. Hal ini berguna untuk

membantu peserta didik dalam pencapaian kompetensi inti dan

kompetensi dasar yang diharapkan.

c. Pemilihan Format (formatselection)

Pemilihan format dilakukan pada langkah awal. Pemilihan

format dilakukan agar format yang dipilih sesuai dengan materi

pembelajaran. Pemilihan bentuk penyajian disesuaikan dengan media

pembelajaran yang digunakan. Pemilihan format dalam

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

22

pengembangan dimaksudkan dengan mendesain isi pembelajaran,

pemilihan pendekatan, dan sumber belajar, mengorganisasikan dan

merancang isi cerpen, membuat desain cerpen. yang meliputi desain

layout, gambar, dan tulisan.

d. Desain Awal (initialdesign)

Desain awal (initial design) yaitu rancangan media cerpen

yang telah dibuat oleh peneliti kemudian diberi masukan oleh dosen

pembimbing, Masukan dari dosen pembimbing akan digunakan untuk

94 memperbaiki media cerpen sebelum dilakukan produksi. Kemudian

melakukan revisi setelah mendapatkan saran perbaikan media cerpen

dari dosen pembimbing dan nantinya rancangan ini akan dilakukan

tahap validasi. Rancangan ini berupa Draft I dari mediacerpen.

3) Tahap Pengembangan(develop)

Tahap pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan media

popup yang sudah direvisi berdasarkan masukan ahli dan uji coba kepada

peserta didik. Terdapat dua langkah dalam tahapan ini yaitu sebagai

berikut:

a. Validasi Ahli (expertappraisal)

Validasi ahli ini berfungsi untuk memvalidasi konten materi

IPA dalam media cerpen sebelum dilakukan uji coba dan hasil validasi

akan digunakan untuk melakukan revisi produk awal. Media cerpen

yang telah disusun kemudian akan dinilai oleh dosen ahli materi dan

dosen ahli media, sehingga dapat diketahui apakah media cerpen

tersebut layak diterapkan atau tidak. Hasil dari validasi ini digunakan

sebagai bahan perbaikan untuk kesempurnaan media cerpen yang

dikembangkan. Setelah draf I divalidasi dan direvisi, maka dihasilkan

draf II. Draf II selanjutnya akan diujikan kepada peserta didik dalam

tahap uji coba lapangan terbatas.

b. Uji Coba Produk (development testing)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

23

Setelah dilakukan validasi ahli kemudian dilakukan uji coba

lapangan terbatas untuk mengetahui hasil penerapan media cerpen

dalam pembelajaran di kelas, meliputi pengukuran motivasi belajar 30

peserta didik, dan pengukuran hasil belajar peserta didik. Hasil yang

diperoleh dari tahap ini berupa media cerpen yang telah direvisi.

4) Tahap Diseminasi(diseminate)

Setelah uji coba terbatas dan instrumen telah direvisi, tahap

selanjutnya adalah tahap diseminasi. Tujuan dari tahap ini adalah

menyebarluaskan media cerpen. Pada penelitian ini hanya dilakukan

diseminasi terbatas, yaitu dengan menyebarluaskan dan mempromosikan

produk akhir media cerpen secara terbatas kepada guru Madrasah

Tsanawiyah Jauharul falah.

4. Uji Coba/Validasi, Evaluasi, dan RevisiMedia

Uji penggunaan Media Pembelajaran Cerpen dimaksudkan untuk

mengumpulkan data yang dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk

menetapkan Media Pembelajaran Cerpen untuk digunakan dalam penggunaan

Media Pembelajaran Cerpen pada pokok bahasan Pernapasan.

a) Desain UjiCoba.

Uji coba produk dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang

dapat digunakan sebagai dasar untuk menetapkan tingkat keefektifan,

efesien, dan daya tarik produk yang dihasilkan. Tahap yang dilakukan

dalam desain uji coba produk yaitu:

(1) Validasi oleh para ahli yang terdiri dari ahli instrumen. Penggunaan

Media Pembelajaran Cerpen Ahli Bahasa dan desain

(Drs.Mursyid,M.Pd) A dan Ahli Materi (Susanti,S.Pd) yang

dilanjutkan dengan analisis data hasil validasi danrevisi.

(2) Uji coba kelompok A yang terdiri dari 15 orang siswi perempuan

Kelas VIIII A Madrasah Tsanawiyah Jauharul Falah

(3) Uji coba kelompok B yang terdiri dari 15 orang siswa laki – laki

Kelas VIIII C Madrasah Tsanawiyah JauharulFalah.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

24

b) Evaluation (Evaluasi)

Tahap evaluasi dimulai dengan melakukan pengukuran

ketercapaian penggunaan produk dapat dilihat melalui kuesioner yang

telah disiapkan yang kemudian diisi oleh responden. Dari hasil evaluasi

diketahui ketercapaian tujuan pengembangan produk yang juga menjadi

acuan merevisi produk yang dikembangkan agar sesuai dengan

keterampilan Media Pembelajaran Cerpen yang diharapkan.

c) Revisidesain

Setelah validasi desain dilakukan maka hal berikutnya yang

dilakukan yaitu revisi produk sesuai dengan apa yang menjadi masukan

dan pendapat terhadap kelemahan produk yang telah dibuat. Secara garis

besar kegiatan ini dapat dikatakan evaluasi produk dengan urutan sebagai

berikut:

(1) Validasi tim ahli instrumen Media Pembelajaran Cerpen. Validasi

dilakukan oleh tim ahli validasi yakni (Eval Setiawan,M.Pd)

Validasi dilakukan terhadap produk instrument Media Pembelajaran

Cerpen. Validasi yang dilakukan terhadap Media Pembelajaran

Cerpen ini mengenai isi secara teoritis dan rasional yakni mengenai

segi isi, desain, bahasa danpraktikalitas.

(2) Validasi ahlimateri

Validasi dilakukan oleh dosen mata kuliah yang bersangkutan yaitu

dosen mata Kuliah dengan materi pernapasan (Nining Nuraida,

M.Pd) validasi ini dilakukan untuk dilakukan penilaian terhadap

materi. Ahli materi juga mengoreksi apakah instrumen cocok untuk

digunakan dalam media pembelajaran cerpen dengan melihat kondisi

siswanya.

(3) Penilaianresponden

Angket penilaian untuk responden terbagi atas kelompok A dan uji

coba kelompok B yakni, 15 siswi perempuan kelompok A dan 15

siswa laki – laki kelompok B, mereka adalah siswa Kelas VIIII

Madrasah Tsanawiyah yang mengikuti proses pembelajaran ini

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

25

ditujukan untuk mengetahui tanggapan siswa Kelas VIIII terhadap

produk yang dibuat. Dalam angket ini peneliti menyiapkan kolom

komentar untuk produk yang dirancang guna mengetahui apa

tanggapan siswa dan juga kritik dan saran dalam menanggapi produk

yang dibuat.

5. Pengumpulan Data dan AnalisisData

a) JenisData

Jenis data yang diperoleh dari penelitian ini berupa data kualitatif

dan kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang diperoleh dari saran dari

ahli mengenai perbaikan produk dari segi substansi, konstruk, kebahasaan,

dan praktikalitas. Selain itu data kualitatif lainnya diperoleh dari guru yang

mengajar mata pelajaran media pembelajaran sebagai pengguna instrumen

media pembelajaran cerpen berupa saran dan tanggapan terhadap produk

dari segi praktikalitas. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari uji coba

lapangan instrumen sikap ilmiah terhadap 30 orang siswa Madrasah

Tsanawiyah yang terbagi dalam kelompok A dan kelompok B, sehingga

diperoleh nilai korelasi produk moment dan reliabilitas uji coba instrumen.

b) Instrumen PengumpulanData

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data pada

penelitian ini adalah lembar validasi ahli dan lembar validasi untuk

praktikalitas. Lembar validasi yang digunakan untuk masing-masing ahli

berupa lembar validasi berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan

dengan produk disertai dengan kolom komentar dan saran terhadap

perbaikan produk. Sedangkan untuk lembar validasi praktikalitas juga

berupa pertanyaan, namun pertanyaannya hanya berkaitan dengan

praktikalitas (kegunaan). Untuk instrumen sikap ilmiah dilakukan uji coba

lapangan terhadap 15 orang siswi perempuan Madrasah Tsanawiyah dan

15 siswa laki – laki Madrasah Tsanawiyah sebagai sampel uji coba

instrumen sikap ilmiah tersebut. Instrumen sikap ilmiah yang

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

26

dikembangkan oleh peneliti dijadikan pengumpul data untuk mendapatkan

nilai validitas dan reliabilitas.

(1) Angket penilaian validasiproduk

Angket penilaian validasi produk digunakan untuk mengukur

aspek kevalidan instrumen penggunaan media pembelajaran cerpen.

Angket ini terdiri dari validasi isi materi dan validasi instrumen

penggunaan media pembelajaran cerpen.

Setelah merancang media pembelajaran berupa media cerpen

dilakukan validasi oleh tim ahli. Pada tahapan ini dilakukan validasi

rancangan media yang telah dibuat melalui pertimbangan ahli untuk

mendapatkan data tentang hasil media pembelajaran berupa media

cerpen. Dalam hal ini, kegiatan yang dilakukan adalah menilai

rancangan media cerpen apakah efektif untuk digunakan.

Validasi desain dilakukan dengan cara meminta tim ahli yang sudah

berpengalaman untuk menilai desain yang dirancang tersebut sehingga

dapat diketahui kekuatan dan kelemahannya. Dengan memperlihatkan

rancangan desain, para pakar diminta untuk menilainya. Sehingga saran

dan masukan validator tersebut dapat dijadikan dasar perbaikan desain

produk tersebut. Validator diberikan angket sebagai bentuk instrument

validasi untuk menilai produk tersebut.

Pada penelitian ini media cerpen divalidasi oleh tim pakar

pendidikan, tim pakar yang dipilih sesuai dengan pertimbangan

keahlian dan pengalaman dalam pembelajaran pada materi pokok

bahasan virus dan dalam mendesain media cerpen berupa cetak. Dalam

hal ini validasi yang dilakukan adalah validasi materi, validasi desain

dan validasibahasa.

Adapun kisi-kisi instrumen validasi materi dapat dilihat pada tabel

II.1 berikut.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

27

Tabel III.1

Kisi-kisi instrumen validasi materi

Variabel Indikator Deskriptor Ite

1) (2) (3) m

(4)

Penggunaan

media cerita

pendek

(cerpen)

Komponen

Kelayakan

Isi

Materi sesuai dengan kompetensi dasar

1

Materi sesuai dengan indicator 2

Materi mudah dipahami 3

Kebenaran substansi materi Pembelajaran

4

Komponen

penyajian

Konsistensi penggunaan istilah 5

Konsistensi sistematika sajian 6

Kelogisan penyajian 7

Keruntutan konsep 8

Materi sesuai dengan gambar 9

(Lestari, 2013)

Kemudian validasi yang dilakukan oleh tim ahli adalah validasi

desain. Adapun kisi-kisi instrumen validasi desain produk dapat dilihat

pada dan pada tabel III.2 di berikut :

Tabel III.2

Kisi-kisi Instrumen Validasi Desain

Variabel (1)

Indikator (2)

Deskriptor (3)

Item (4)

Penggunaan

media cerita

pendek

(cerpen)

Tampilan

pembuka

Tampilan cover kuat dan tidak mudah sobek

1

Memperlihatkan kejelasan indikator pembelajaran

2

Tampilan

tulisan

Bentuk dan Ukuran huruf yang mudah dibaca

3

Pola pengetikan 4

Tampilan

gambar

Tata gambar maupun letaknya menarik minat baca

5

Tata letak gambar

mempermudah pembaca

mempelajari isi media cerita

pendek (cerpen)

6

Komponen

penyajian

Kombinasi warna tulisan dengan background

7

Kelogisan penyajian 8

Keruntutan konsep 9

keseimbangan antara ilustrasi/gambar dan tulisan

10

Fungsi Kemampuan merangsang 11

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

28

media cerita

pendek

kedalaman berfikir peserta didik

Kesesuaian media

pembelajaran dengan kebutuhan belajar siswa

12

Media pembelajaran memperkaya pengetahuan

13

(Belawati, 2007:9.14)

Kemudian validasi yang dilakukan oleh tim ahli adalah validasi

bahasa. Adapun kisi-kisi instrumen validasi bahasa produk dapat dilihat

pada tabel III.3 berikut :

Tabel III.3

Kisi-kisi Instrumen Validasi Bahasa Produk

Variabel (1)

Indikator (2)

Deskriptor (3)

Item (4)

Penggunaan

Media

Cerita

Pendek

(Cerpen)

Fungsi

Media

Cerita

pendek

(Cerpen)

Menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar

1

Pilihan huruf dan kata sesuai

dengan aturan ejaan yang disempurnakan (EYD

2

Menggunakan istilah yang sesuai dengan konsep yang

menjadi pokok bahasan

3

Kata atau istilah yang digunakan

tidak menimbulkan makna Ganda

4

Struktur kalimat yang digunakan Baku

5

Bahasa yang digunakan

sederhana, lugas dan mudah Dipahami

6

Manfaat

Media

Cerita

Pendek

(Cerpen)

Penggunaan bahasa Indonesia

dalam biologi pada media cerita

pendek (Cerpen) sesuai dengan

kaidah dan mudah dipahami

7

Bahasa disesuaikan dengan

tahap perkembangan siswa

(komunikatif)

8

Efektivitas kalimat (kalimat yang digunakan efektivitas dan

sesuai kaidah)

9

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

29

Penalaran dan paragraf memenuhi paragraf yang baik

10

Instrumen tersebut memiliki jawaban berupa data kuantitatif dengan

jawaban sebagai berikut:

5 = jika tingkat pencapaian deskriptor terhadap bahan ajar 100%

(sangatvalid)

4 = jika tingkat pencapaian deskriptor terhadap bahan ajar 75% (valid)

3 = jika tingkat pencapaian deskriptor terhadap bahan ajar 50%

(sedang)

2 = jika tingkat pencapaian deskriptor terhadap bahan ajar 25% (tidak

valid)

1 = jika tingkat pencapaian deskriptor tidak tampak (sangat tidak valid)

Tabel III.1 adalah instrument yang dinilai oleh pakar materi

memiliki 9 pertanyaan, Tabel III.2 adalah instrument yang dinilai oleh

pakar desain pembelajaran dan memiliki 13 pertanyaan. Dan tabel III.3

adalah instrument yang dinilai oleh pakar bahasa dan memiliki 10

pertanyaan. Maka analisis perhitungan masing-masing ahli adalah

jumlah skor kriterium (N) = (jumlah skor validasi : jumlah pertanyaan).

Untuk skor maksimum 5 dan skor minimum 1, maka rentang skor (R)

adalah 5 – 1 = 4. Dalam menentukan kategori kevalidasian (sangat

valid, valid, sedang, tidak valid, dan sangat tidak valid) , maka panjang

kelas intervalnya (i) adalah 4 : 5 = 0,8. Dimana 4 = rentang skor (R)

dan 5 = skor tertinggi tiap butir. Secara kontinum dapat dibuat kategori

interval sebagaiberikut:

1,00 ≤ N ≤ 1,79: Sangat tidak valid

1,80 ≤ N ≤ 2,59: Tidak valid

2,60 ≤ N ≤ 3,39: Sedang

3,40 ≤ N ≤ 4,19: Valid

4,20 ≤ N ≤ 5,00: Sangat Valid

(2) Angket penilaian uji coba produk

Angket uji coba produk digunakan untuk mengukur aspek

kepraktisan instrumen penggunaan media pembelajaran cerpen.Angket

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

30

penilaian uji coba produk bertujuan untuk mendapatkan data mengenai

tanggapan guru dan siswa terhadap instrumen media pembelajaran

cerpen yang dibuat. Angket ini akan menentukan apakah instrumen

media pembelajaran cerpen berdasarkan standar kurikulum, layak untuk

digunakan tanpa revisi atau dengan revisi. Skor validasi tidak konkrit

dan tidak kontinum karena pada pengembangan ini angket validasi

kepada validatornya berupa pertanyaan yang jawabannya opini bukan

jawabannya melalui skor.

Setiap angket juga memuat komentar atau saran terhadap

instrumen media pembelajaran cerpen yang sudah dikembangkan.

Berikut adalah angket uji coba produk yang akan diujikan kepada guru

dansiswa.

Tabel. III.4

Kisi-kisi Angket Guru Penilaian Uji Coba Produk Media Cerita Pendek

(Cerpen)

Variabel

(1)

Variabel

(2)

Deskriptor

(3)

Item

(4)

Tampilan Sampul media cerita pendek (cerpen) menarik

1

Cetakan media cerita pendek (cerpen) jelas

2

Bentuk Huruf Menarik 3

Ukuran huruf mudah dibaca 4

Halaman pembuka 5

Judul media cerita pendek (cerpen)

6

Jenis huruf yang digunakan 7

Anantomi

Cerpen

Materi dalam cerita pendek

(cerpen) dapat terorganisir

dengan baik

8

Kedalaman materi sesuai dengan kemampuan peserta

didik

9

Kebenaran dan

keluasan

konsep

Hubungan konsep materi dengan kehidupan sehari-hari

10

Penggunaan informasi baru 11

Kemudahan materi yang disajikan bagi peserta didik

12

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

31

Penggunaan kata yang memuat makna ganda

13

Pemilihan kata dalam penjabaran materi

14

Kesesuaian kata dengan penguasaan bahasa peserta

didik

15

Alur cerita jelas dan mengarah pada pemahaman

konsep

16

Penggunaan bahasa yang Komunikatif

17

Pada tabel III.4 terdapat kisi-kisi angket yang terdiri atas 17

pertanyaan yang dinilai oleh guru biologi. Untuk skor maksimum 5 dan

skor minimum 1, maka rentang skor (R) adalah 5 – 1 = 4. Dalam

menentukan kategori kefektifan (sangat efektif, efektif, sedang, tidak

efektif, dan sangat tidak efektif), maka panjang kelas intervalnya (i)

adalah 4 : 5 = 0,8. Dimana 4 = rentang skor (R) dan 5 = skor tertinggi

tiap butir. Secara kontinu dapat dibuat kategori interval sebagai berikut:

1,00 ≤ N≤ 1,79 : Sangat tidak efektif

1,80 ≤ N≤ 2,59 : Tidakefektif

2,60 ≤ N≤ 3,39 : Sedang

3,40 ≤ N≤ 4,19 :Efektif

4,20 ≤ N≤ 5,00 : SangatEfektif

Instrumen angket uji coba tersebut memiliki jawaban berupa data

kuantitatif dengan pilihan jawaban sebagai berikut:

5 = Sangat efektif

4 = efektif

3 = Sedang

2 = Tidak efektif

1 = Sangat tidak efektif

Maka analisis perhitungan adalah:

Jumlah skor kriterium (N) =

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

32

Tabel III.5

Kisi-kisi Angket Siswa Penilaian Uji Coba Produk Media Cerita Pendek

(Cerpen)

Variabel (1)

Variabel (2)

Deskriptor (3)

Item (4)

Penggunaan

Media

Cerita

pendek

(Cerpen)

Tampilan Saya berpendapat bahwa desain

cerita pendek (cerpen) biologi sangat menarik (+)

1

Saya kurang memperhatikan media

cerita pendek (cerpen) yang

terpentinga bagi saya adalah isi cerita pendek (cerpen) (-)

2

Desain cover memiliki daya tarik

awal dan menggambarkan isi atau materi yang disampaikan(+)

3

Tampilan

gambar

Saya kurang memperhatikan media

cerita pendek (cerpen) biologiyang

terpenting bagi saya adalahisi

cerita pendek (cerpen) (+)

4

Gambar yang disajikan

berhubungan dan mendukung

kejelasan konsep (+)

5

Cetakan gambar mudah dipahami dan berwarna menarik (+)

6

Penempatan gambar kurang sesuai dengan materi (-)

7

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

33

Bentuk tulisan mudah dibaca dan ukuran huruf proporsional (+)

8

Komponen

penyajian

Kalimat yang digunakan tidak menimbulkan makna ganda (+)

9

Kalimat yang digunakan fmudah

dipahami (+)

10

Bahasa yang digunakan sangat komunikatif dan interaktif (+)

11

Kalimat dalam cerita pendek

(cerpen) biologi membuat saya tidak faham dengan

12

Terdapat penjelasan untuk

mendefinisikan istilah biologi (+)

13

Kegunaan

Media Cerita

Pendek

(Cerpen)

Saya berpendapat bahwa dengan

adanya cerita pendek (cerpen)

biologi membantu saya

mempermudah dalam belajar

biologi (+)

14

Saya kurang tertarik mempelajari

biologi dengan menggunakan

media pembelajaran ini (-)

15

Analisis terhadap kepraktisan media pembelajaran

menggunakan data respon siswa. Penentuan nilai mengacu pada

pedoman penilaian menurut Masriyah (2006, dalam Muttaqim dan

Amin, 2013), dapat dilihat pada tabelIII.6

Tabel III.6

Pedoman Penilaian Angket

Pilihan jawaban Nilai untuk butir

Kesukaan Tidak suka

Sangat setuju 5 1

Setuju 4 2

Sedang 3 3

Tidak Setuju 2 4

Sangat tidak setuju 1 5

Menghitung persentase dari rata-rata nilai respon untuk setiap

pernyataan dengan rumus:

% = X100%

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

34

Keterangan:

% = persentase rata-rata nilairespon

= rata-rata nilai respon

Mencocokkan persentase rata-rata nilai respon dengan kategori

respon menurut Riduwan (2010, dalam Muttaqim dan Amin, 2013),

yang ada pada tabel III.7

Tabel III.7

Persentase Rata-Rata Nilai Respon

Interval Nilai Kategori

80% 100% Sangat efektif

60% 80% Efektif

40% 60% Cukup

20% Tidak efektif

0% 20% Sangat tidak efektif

(Firdaus Daud & Arini Rahmadana, 2014:32)

c) Teknik AnalisisData

Teknik analisis data kualitatif menggunakan teknik analisis

deskriptif yaitu uraian yang berupa penggambaran untuk menjelaskan

jawaban-jawaban yang diberikan responden dalam angket. Penghitungan

angket data kuantitatif berupa penilaian angka dari angket ahli dan

persepsi menggunakan skala pengukuran ratingscale.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data kuantitatif

dan kualitatif, data kuantitatif diperoleh dari perhitungan skor angket

yang menggunakan rating scale. Data kualitatif berupa saran pada angket

dan lembar observasi untuk melihat efektifitasproduk.

Analisis angket untuk siswa dilakukan dengan perhitungan skor.

Jawaban responden yang dikumpulkan melalui angket berbentuk data

kuantitatif yang telah diberikan skor pada setiap pilihan jawabannya,

sebelum dianalisis, terlebih dahulu ditabulasi sehingga diperoleh jumlah

skor hasil pengumpulan data dari instrumen.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

35

Pengambilan dan penilaian uji coba produk instrumen Media

Pembelajaran Cerpen untuk siswa yang dilakukan dengan menggunakan

angket yang diolah dengan skala pengukuran rating scale dengan 4

interval jawaban. Pada angket juga terdapat kolom komentar dan saran

guna menyempurnakan produk yang telah dikembangkan. Angket ini

meliputi:

(1) Angket uji coba produk untuk kelompok A, terdiri atas 15 orang

siswi perempuan Madrasah Tsanawiyah.

(2) Angket uji coba produk untuk kelompok B, terdiri dari 15orang

siswa laki – laki MadrasahTsanawiyah.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Penggunaan Media Cerpen IPA Terpadu di Madrasah Tsanawiyah

JauharulFalah

1. Pembelajaran IPA terpadu dan Mediacerpen

Pembelajara IPA terpadu menjadi ciri khas penerapan kurikulum 2013

di Sekolah Menengah Pertama. Melalui pembelajaran IPA terpadu peserta

didik dapat memperoleh pengalaman langsung sehingga dapat menambah

kekuatan untuk menerima, menyimpan , dan menerapkan konsep yang

telah dipelajarinya, dengan demikian peserta didik terlatih untuk dapat

menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari secara menyeluruh

(holistik) ,bermakna, autentik, dan aktif.

Mata pelajaran IPA Terpadu yang penulis perhatikan pada proses

pembealajaran di Madrasah Tsanawiyah Jauharul Falah terlihat berbeda

dengan pembelajaran pada kebiasaanya. Di madrasah tersebut guru

menggunakan media visual seperti cerpen yang di gunakan agar

pembelajaran tersebut lebih menarik dan inovatif. (Observasi)

Sesuai dengan apa yang diamati penulis disekolah Madrasah

Tsanawiyah Jauharul Falah terlihat respon siswa yang kurang

memperhatikan dan tampak raut muka bingung saat mendengarkan materi

yang disampaikan oleh guru yang menggunakan media pembelajaran

ceritapendek.

2. Kekurangan penggunaan mediacerpen

Berdasarakan pengamatan penggunaan media cerpen yang

digunakan guru pada pelajaran IPA terpadu terlihat bahwa penggunaan

media cerpen tersebut cenderung monoton dan kurang menarik. Hal itu di

perkuat berdasarkan hasil wawancara pra penelitian dengan salah satu guru

di madrasah tasawanawiyah tersebut yang menyebutkan “ memang benar

pada pembelajaran IPA terpadu kami menggunnakan media visual dalam

hal ini cerpen”.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

37

Dan pendapat tersebut di perkuat oleh pengamatan peneliti ketika

berada pada proses pembelajaran terlihat bahwa guru menggunakan media

tersebut. Dengan terus membacakan cerita yang berimbas kepada siswa

yang merasa bosan mendengarkannya. Dan juga berimplikasi ketidak

efektifannya pembelajaran tersebut.

Cerpen yang di gunakan guru juga kurang menarik sehingga siswa

merasa bosan dan tidak terlalu tertarik dengan media cerita pendek yang di

gunakan guru, hal ini di buktikan dengan wawancara peneliti dengan salah

satu siswa “kami menyukai pembelajaran dengan menggunakan media

cerpen hanya saja media cerpen yang digunakan oleh guru yang kurang

menarik dan panjang, sehingga monoton dan membuat kami malas

mendengarkan”.

B. Hasil Pengembangan Media CeritaPendek

1. Langkah-langkah dalam Pengembangan Media CeritaPendek

Produk yang dihasilkan adalah media cerita pendek (cerpen) materi pokok

bahasan pernapasan. Langkah-langkah pengembangan cerpen ini yaitu:

1) Menentukan judulcerpen

2) Menentukan materi yang akan dikembangkan, dalamhalini adalah materi

pokok bahasanPernapasan

3) Penutup yaitu berisi ucapan terimakasih olehpenulis.

4) Daftar pustaka,yaitureferensi-referensi yang digunakan oleh peneliti

dalam mengembangkan mediacerpen.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

38

sebelu 34

2. Tahap-Tahap Uji Coba Produk

a). Desain AwalProduk

pada pengembangan media cerpen ini penulis memuat tentang pernapasan pada

lingkungan sekitar yang biasa dilihat oleh siswa. pada tampilan awal media cerpen memuat cover,

dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut

Gambar IV.1

Tampilan Awal Cover Media Cerita Pendek (Cerpen)

Tampilan selanjutnya memuat kompetensi dasar dan indikator

pembelajaran yangsangatpenting m masuk pada materi pokok bahasan

Pernapasan, dapat dilihat pada gambar 4.2berikut.

Gambar IV.2.

Tampilan belakang Media Cerita Pendek

(Cerpen)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

39

Tampilan selanjutnya berisi isi materi pokok bahasan Pernapasan, dapat

dilihat pada gambar 4.3 berikut.

Gambar IV.3

Tampilan Isi Materi Media Cerita Pendek (Cerpen)

Selanjutnya tampilan pada daftar pustaka, dapat dilihat pada gambar 4.4

Gambar IV.4

Tampilan Daftar Pustaka Media Cerita Pendek (Cerpen)

Komponen-komponen media cerpen yang dikembangkan menggambarkan

kesesuaian dengan karakteristik pembelajaran. Kesesuaian tersebut tampak

lebih lanjut menjadi rumusan indikator yang dapat diukur atau diobservasi.

Tujuan pembelajaran yang dirumuskan pada indikator mengarah pada upaya

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

40

untuk membentuk mahasiswa yang mandiri dan terampil dalam memecahkan

masalah dalam pembelajaran.

Materi pembelajaran yang dikembangkan memuat bahan ajar tentang

materi Pernapasan dan terdapat cerita yang berkaitan pada kehidupan dan

ditulis sesuai dengan materi pokok dan rumusan indikator.

b). Hasil Pengujian Pertama

Setelah peneliti mendesain media cerpen, peneliti akan melakukan

pengujian pertama atau validasi media cerpen yang telah dibuat melalui

pertimbangan ahli untuk mendapatkan data tentang hasil produk media cerpen

materi pokok bahasan Pernapasan. Peneliti memilih 1 orang dosen

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dan 1 orang guru

mata pelajaran IPA Terpadu yang dianggap berpengalaman untuk menilai

produk tersebut sebagai tim ahli atau validator. Validasi yang dilakukan oleh

tim ahli adalah validasi materi dan validasi desain dan bahasa. Validasi ini

dilakukan dengan mendatangi langsung ahli untuk menilai dan memvalidasi

produk yang dibuat dengan memperlihatkan rancangan desain, tim ahli

diminta untuk menilai media cerpen sehingga selanjutnya dapat diketahui

kelemahan dan kekuatannya. Hasil validasi dari ahli yang berupa saran atau

komentar digunakan untuk merevisi media cerpen yang telah dibuat.

1. Validasi Isi Materi media cerita pendek (cerpen) materi pokok bahasan

pernapasan

Pada validasi materi ini peneliti memilih guru mata pelajaran IPA

Terpadu sekolah yang dituju sebagai validator ahli materi yaitu ibu

Susanti,S.Pd untuk menilai materi dari media cerpen tersebut. Setelah ahli

tersebut melihat media cerpen yang peneliti buat, barulah validator menilai

angket tersebut dengan menggunakan instrument rating scale. Hasil

penelitian dapat dilihat pada tabelIV.1

Tabel IV.1

Data Hasil Validasi Materi Media Cerita Pendek (Cerpen) Materi Pokok

Bahasan Pernapasan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

41

No Aspek yang dinilai Skor

1 Materi sesuai dengan kompetensi dasar 4

2 Materi sesuai dengan indicator 4

3 Materi mudah dipahami 4

4 Materi sesuai dengan subtansi pokok bahasan 4

5 Konsistensi penggunaan istilah 4

6 Konsistensi sistematika sajian 4

7 Kelogisan penyajian 4

8 Keruntutan konsep 4

9 Materi sesuai dengan gambar 4

Jumlah 36

Rata-rata skor 4

Berdasarkan penilaian angket validasi tersebut, diperoleh jumlah skor

penilaian oleh tim ahli materi terhadap media cerpen materi pokok bahasan

pernapasan ini adalah 36 dan diperoleh rata-rata skor penilaian oleh tim ahli

materi terhadap media cerpen adalah 4 dari hasil rata-rata tersebut diperoleh

bahwa penilaian oleh ahli materi terhadap media cerpen materi pokok

bahasan Pernapasan ini adalah “valid”. Hal ini berarti media cerpen yang

dikembangkan sudah baik dan siap diimplementasikan sebagai sumber

bahan belajar bagi siswa dalam proses pembelajaran. Namun ada beberapa

komentar dan saran untuk perbaikan terhadap media cerpen yaitu (1) untuk

pengembangan produk selanjutnya, agar materi lain bisa dijadikan bentuk

cerpen juga. (2) bentuk cerpen juga bisa di variasikan lagi, agar menarik

perhatiansiswa.

2. Validasi Desain Media Cerita Pendek (Cerpen) Materi Pokok Bahasan

Pernapasan

Pada validasi desain ini peneliti memilih dosen Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yaitu Drs.Mursyid,M.Pd untuk

menilai desain media cerpen tersebut. Setelah tim ahli

tersebutmelihatmediacerpenyangpenelitidesain,barulahvalidator

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

42

menilai angket tersebut dengan menggunakan instrument rating scale.

Hasil penilaiannya dapat dilihat pada Tabel IV.2

Tabel IV.2

Hasil Validasi Desain Media Cerita Pendek (Cerpen) Materi Pokok Bahasan

Pernapasan

No Aspek Yang Dinilai

Sko

r

1. Bahan cover kuat dan tidak mudah sobek 5

2. Bentuk dan Ukuran huruf yang mudah di baca 5

3. Tata gambar maupun letaknya menarik minat baca 4

4. Kombinasi warna tulisan dengan background 5

5. Pola pengetikan 5

6. Memperlihatkan kejelasan tulisan 5

7. Memperlihatkan kejelasan indikator pembelajaran 5

8. Tata letak gambar mempermudah pembaca mempelajari isi media cerita pendek (cerpen)

4

9. Urutan penyajian 4

10. Desain media 4

11. Media pembelajaran menarik dan merangsang aktivitas Siswa

5

12. kesesuaian media pembelajaran dengan kebutuhan belajar siswa

5

13. Media pembelajaran memperkaya pengetahuan 4

Jumlah skor 60

Rata-rata skor 4,61

Berdasarkan penilaian angket validasi tersebut, diperoleh jumlah skor

penilaian oleh ahli desain terhadap media cerpen pokok bahasan

pernapasan ini adalah 60 dan diperoleh rata-rata skor penilaian oleh ahli

desain terhadap media cerpen materi pokok bahasan pernapasan ini adalah

4,61. Dari hasil rata-rata tersebut diperoleh bahwa penilaian oleh ahli

desain terhadap media cerpen materi pokok bahasan pernapasan ini adalah

“valid”. Hal ini berarti media cerpen yang dikembangkan sudah baik dan

siap diimplementasikan sebagai sumber bahan belajar bagi siswa dalam

proses pembelajaran. Komentar yang diberikan oleh validator pada kolom

saran

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

43

adalah (1) media sudah dapat digunakan untuk penelitian. Berdasarkan

penilaian media yangdikembangkan.

3. Validasi isi Bahasa dan Media Cerita Pendek (Cerpen) Materi Pokok

Bahasanpernapasan

Pada validasi bahasa ini peneliti memilih dosen Universitas Islam

NegeriSulthan Thaha Saifuddin Jambi yaitu bapak Drs.Mursyid,M.Pd

untuk menilai bahasa media cerpen tersebut. Setelah tim ahli tersebut

melihat media cerpen yang peneliti desain, barulah validator menilai

angket tersebut dengan menggunakan instrument rating scale. Hasil

penilaiannya dapat dilihat pada TabelIV.3

Tabel IV.3

Hasil Validasi Bahasa Media Cerita pendek (Cerpen) Materi Pokok Bahasan

Pernapasan

No Aspek Yang Dinilai Sko

r

1. Penulisan judul

5

2. Ukuran Huruf

4

3. Kejelasan tulisan

4

4. Penggunaan bahasa EYD dan Mudah dimengerti

5

5. Penggunaan bahasa yang efektif dan efesien 5

6. Kemampuan merangsang kedalam berfikir peserta didik

4

7. Cerpen dapat menggambarkan kejadian di kehidupan

sehari hari

4

8. Keseimbangan cerita dan tulisan 5

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

44

siswa (komunikatif)

9. Kalimat yang digunakan jelas dan mudah dimengerti

4

10. Istilah yang digunakan mudah dipahami

4

Jumlah Skor 44

Rata-rata skor 4,4

Berdasarkan penilaian angket validasi tersebut, diperoleh jumlah skor

penilaian oleh tim ahli bahasa terhadap media cerpen pokok bahasan

pernapasan ini adalah 44 dan diperoleh rata-rata skor penilaian oleh ahli

bahasa terhadap media cerpen materi pokok bahasan Pernapasan ini adalah

4,4. Hal ini bearti media cerpen yang dikembangkan sudah baik dan siap di

implementasikan sebagai sumber bahan belajar bagi siswa dalam proses

pembelajaran. Komentar yang diberikan oleh validator pada kolom saran

adalah (1) Sudah layak digunakan perhatikan penggunaan kata baku.

c). RevisiProduk

Revisi dilakukan peneliti berdasarkan pendapat dan penilaian tim ahli

terhadap materi, desain, dan bahasa media cerpen materi pokok bahasan

pernapasan yang telah dibuat. Pada tahap ini dilakukan perbaikan media cerpen

berdasarkan saran dan komentar dari tim ahli tersebut. Adapun tampilan

setelah direvisi pada media cerpen dapat dilihat pada gambar 4.5berikut.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

45

Gambar IV.5

Tampilan Cover Media Cerita Pendek (Cerpen) Setelah di Revisi

Tampilan cover setelah direvisi masih sama seperti sebelumnya karena tim

ahli tidak mengomentari tampilan pada cover media cerpen, akan tetapi

penulis mengubah gambar pada tampilan cover dan ukuran tulisan pada

cover.

Selanjutnya komentar dan saran oleh ahli desain untuk memperhatikan

pengunaan kata baku pada isi. Dapat dilihat pada gambar berikut:

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

46

Gambar IV.6

Tampilan Materi pokok pernapasan Media Cerita Pendek (Cerpen) Setelah

di Revisi

d). Hasil Pengujian Tahap KeII

Pada tahap pengujian kedua ini peneliti melakukan validasi kembali

kepada tim ahli agar produk yang dibuat mendapat pertimbangan oleh

masing-masing ahli dan siap untukdiimplementasikan

e). RevisiProduk

Revisi dilakukan peneliti berdasarkan pendapat dan penilaian tim ahli

terhadap materi, desain, dan bahasa media cerpen materi pokok bahasan

Pernapasan yang telah dibuat. Pada tahap ini dilakukan perbaikan media

cerita cerpen berdasarkan saran dan komentar dari validator. Adapun revisi

pada media cerpen berdasarkan saran dan komentar dari validator ahli materi

yaitu:

Jika membuat cerpen, maka alur dan cara penulisan dibuat seperti

bercerita. Media yang ada belum menggambarkancerpen.

Berdasarkan penilaian tim ahli materi tersebut maka peneliti melakukan

perbaikan pada media cerpen materi pokok bahasan pernapasan, peneliti

mengubah desain warna cover media cerpen, tujuannya agar tampilan cover

lebih menarik bagi para pembacanya. dapat dilihat pada gambar 4.7

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

47

Gambar IV.7

Tampilan cover media cerita pendek (Cerpen) Setelah di Revisi

Selanjutnya pada bagian halaman pembuka peneliti menambahkan

gambar yang cocok untuk materi yang digunakan dan menjelaskan apa itu

cerpen. Hal ini dibuat agar media cerpen tersebut terbentuk seperti buku

bacaan dan sebagai bahan untuk pembelajaran siswa, dapat dilihat pada

gambar IV.8

Gambar IV.8

Tampilan penjelasa media Cerita Pendek (Cerpen)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

48

Selanjutnya peneliti menambahkan cerpen pernapasan langsung setelah

penjelasan materi yang terdapat pada awal dapat dilihat padagambar

IV.9 berikut

Gambar IV.9

Tampilan cerpen materi pernapasan

Setelah dilakukan perbaikan media cerita pendek (cerpen) baru dapat

melakukan penelitian atau uji coba produk.

Uji coba produk ini dilakukan agar memperoleh masukan tentang produk

yang telah dikembangkan. Hasil evaluasi uji coba produk tersebut digunakan

untuk merevisi media cerpen yang telah dibuat. Adapun proses uji coba yang

dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Analisis Uji Coba Satu-satu (one-to-one-trial)

Uji coba produk perorangan ini dilakukan pada satu orang guru

IPA terpadu yang mengajar di Madrasah Tsanawiyah Jauharul Falah ibu

Lina,S.Pd Guru diminta untuk mengamati dan menilai media cerpen

materi pokok bahasan Pernapasan dengan menggunakan angket yang

terdiri dari 17pernyataan.

Hasil penilaian angket uji coba tanggapan guru biologi Madrasah

Tsanawiyah Jauharul Falah dapat dilihat pada tabel IV.4

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

49

Tabel IV.4

Hasil Penilaian Angket Uji Coba Tanggapan Guru Biologi Madrasah

Tsanawiyah Jauharul Falah

No Aspek yang dinilai Skor

1. Sampul media cerita pendek (cerpen) menarik 5

2. Cetakan media cerita pendek (cerpen) jelas 5

3. Bentuk huruf menarik 5

4. Ukuran huruf mudah dibaca 4

5. Halaman pembuka 4

6. Judul media cerita pendek (cerpen) 5

7. Jenis huruf yang digunakan 4

8. Materi dalam media cerita pendek (cerpen) dapat terorganisir dengan baik

4

9. Kedalaman materi sesuai dengan kemampuan peserta didik

4

10. Hubungan konsep materi dengankehidupan sehari-hari

4

11. Penggunaan informasi baru 4

12. Kemudahan materi yang disajikan 4

13. Penggunaan kata yang memuat makna ganda 4

14. Pemilihan kata dalam penjabaran materi 4

15. Kesesuaian kata dengan penguasaan bahasa peserta didik

4

16. Alur cerita jelas dan mengarah pada pemahaman konsep

4

17. Penggunaan bahasa yang komunikatif 4

Jumlah skor 72

Rata-rata skor 4,23

Berdasarkan penilaian angket tersebut, diperoleh jumlah skor uji

coba produk tanggapan guru terhadap media cerpen materi pokok bahasan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

50

Pernapasandi Madrasah Tsanawiyah Jauharul Falah ini adalah 72 dan

diperoleh rata-rata skor uji coba tanggapan guru terhadap media cerpen

materi pokok bahasan pernapasan ini adalah 4,23. Dari hasil rata- rata

tersebut diperoleh bahwa penilaian uji coba produk tanggapan guru

terhadap media cerpen materi pokok bahasan Pernapasan ini adalah

“Sangat Efektif”.

Berdasarkan penilaian responden, dapat disimpulkan tanggapan

guru tentang media cerpen yang dibuat memberikan respon positif,

sehingga media cerpen ini dapat dikatakan layak dan baik. Namun ada

sedikit komentar untuk perbaikan media cerpen yang dikembangkan.

Adapun komentar dan saran dari guru biologi terhadap media cerpen

tersebut yaitu: (1) membutuhkan waktu pelaksanaan belajar mengajar yang

sangat lama, karena masing-masing siswa menceritakannya, (2) pada judul

dan materi sangat efektif karena sesuai dengan kompetensi dasar dan

indikator untuk peserta didik tingkat Madrasah Tnasawiyah Jauharul

Falah.

2). Analisis Uji Coba Produk Siswa

Uji coba produk dilakukan di Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah

Jauharul Falah dengan dua kali uji coba yaitu dengan kelompok A dan

kelompok B. Untuk uji coba kelompok A dilakukan oleh 15 siswi

perempuan Kelas VIII A Madrasah Tsanawiyah Jauharul Falah dan untuk

uji kelompok B dilakukan oleh 15 siswa laki - laki Kelas VIII C madrasah

Tsanawiyah Jauharul Falah. Kegiatan ini dilakukan hanya 2 kali

pertemuan, yaitu memberikan produk yang telah dibuat oleh peneliti

berupa media cerpen tersebut kepada masing-masing siswa agar media

cerpen dapat dibaca dan diamati oleh siswa, dengan harapan agar peserta

didik dapat meningkatkan minat belajar melalui media cerpen tersebut

sehingga peserta didik tertarik dan terinspirasi untuk mempelajari biologi

baik dilingkungan sekolah ataupun diluar sekolah. pada pertemuan

selanjutnyasetelahsiswamembacadanmengamatimediacerpen,siswa

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

51

Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Jauharul Falah diminta untuk mengisi

angket respon siswa terhadap penggunaan media cerpen materi pokok

bahasan Pernapasan yang terdiri dari 15 pernyataan. Hasil respon siswa

dapat dilihat pada Tabel IV.4 dan tabel IV.5 berikut ini. Instrumen ini

menggunakan skalalikert.

Tabel IV.5

Respon Siswa Terhadap Media Cerita pendek (Cerpen) Materi Pokok Bahasan

Pernapasan Madrasah Tsanawiyah Jauharul Falah dalam uji coba kelompok A

No Pernyataan (SS) (S) (KS) (TS) (STS) R %

1.

Saya berpendapat

bahwa media

cerita pendek

(cerpen) biologi

sangat menarik

(+)

5

4

1

0

0

4,4

88

2.

Saya kurang

memperhatikan

media cerita

pendek (cerpen)

biologi yang

terpenting bagi

saya adalah isi

cerita pendek

(cerpen) (-)

1

5

3

1

0

3,6

72

3.

Desain cover

memiliki daya

tarik awal dan

menggambarkan

isi atau materi

yang disampaikan

(+)

5

4

1

0

0

4,4

88

4.

Saya sulit

memahami

gambar/tulisan

pada cerita

pendek (cerpen)

1

4

5

0

0

3,6

72

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

52

biologi (-)

5.

Gambar yang

disajikan

berhubungan dan

mendukung

kejelasan konsep

(+)

4

6

0

0

0

4,4

88

6.

Cetakan gambar

mudah dipahami

dan berwarna

menarik (+)

2

4

3

1

0

3,7

74

7.

Penempatan

gambar kurang

sesuai dengan

materi (-)

1

3

4

2

0

3,3

66

8.

Bentuk tulisan

mudah dibaca dan

ukuran huruf

proporsional (+)

1

4

4

1

0

3,5

70

9.

Kalimat yang

digunakan tidak

menimbulkan

makna ganda (+)

0

6

3

1

0

3,5

70

10. Kalimat yang

digunakan mudah

dipahami (+)

3

5

2

0

0

4,1

82

11.

Bahasa yang

digunakan sangat

komunikatif dan

interaktif (+)

2

7

1

0

0

4,1

82

12.

Terdapat

penjelasan untuk

mendefinisikan

istilah biologi (+)

3

3

4

0

0

3,9

78

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

53

13.

Kalimat dalam

media cerita

pendek (cerpen)

biologi membuat

saya tidak faham

dengan materi

yang ada dalam

biologi (-)

0

0

5

5

0

2,5

50

14.

Saya berpendapat

bahwa dengan

adanya media

cerita pendek

(cerpen) biologi

membantu saya

mempermudah

dalam belajar

biologi (+)

5

5

0

0

0

4,5

90

15. Saya kurang

tertarik

mempelajari

biologi dengan

menggunakan

media

pembelajaran ini

(-)

0

0

5

2

3

2,2

44

Tabel IV.6

Respon Siswa Terhadap Media Cerita pendek (Cerpen) Materi Pokok Bahasan

Pernapasan Madrasah Tsanawiyah Jauharul Falah dalam uji coba kelompok B

N o

Pernyataan (SS) (S) (KS) (TS) (STS) R %

1. Saya berpendapat

bahwa media

cerita pendek

(cerpen) biologi

sangat menarik (+)

5

4

1

0

0

4,2

84

2. Saya kurang memperhatikan

1 5 3 1 0 4 80

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

54

media cerita

pendek (cerpen)

biologi yang

terpenting bagi

saya adalah isi

cerita pendek (cerpen) (-)

3. Desain cover

memiliki daya

tarik awal dan

menggambarkan

isi atau materi

yang

disampaikan (+)

5

4

1

0

0

4,4

88

4. Saya sulit

memahami

gambar/tulisan

pada cerita

pendek (cerpen)

biologi (-)

1

4

5

0

0

2,9

58

5. Gambar yang

disajikan

berhubungan dan

mendukung

kejelasan konsep

(+)

4

6

0

0

0

4,5

90

6. Cetakan gambar

mudah dipahami

dan berwarna

menarik (+)

2

4

3

1

0

3,7

74

7. Penempatan

gambar kurang

sesuai dengan materi (-)

1

3

4

2

0

2,6

52

8. Bentuk tulisan

mudah dibaca

dan ukuran huruf

proporsional (+)

1

4

4

1

0

4

80

9. Kalimat yang

digunakan tidak

menimbulkan

makna ganda (+)

0

6

3

1

0

3,9

78

10 .

Kalimat yang

digunakan

mudah dipahami (+)

3

5

2

0

0

4,4

88

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

55

11 .

Bahasa yang

digunakan sangat

komunikatif dan interaktif (+)

2

7

1

0

0

4,4

88

12 .

Terdapat

penjelasan untuk

mendefinisikan istilah biologi (+)

3

3

4

0

0

4,2

84

13 .

Kalimat dalam

media cerita

pendek (cerpen)

biologi membuat

saya tidak faham

dengan materi

yang ada dalam biologi (-)

0

0

5

5

0

2,6

52

14 .

Saya berpendapat

bahwa dengan

adanya media

cerita pendek

(cerpen) biologi

membantu saya

mempermudah

dalam belajar biologi (+)

5

5

0

0

0

4,6

92

15 .

Saya kurang

tertarik

mempelajari

biologi dengan

menggunakan

media

pembelajaran ini (-)

0

0

5

2

3

1,9

38

Berdasarkan data pada Tabel IV.5 dari 15 pernyataan tentang respon

siswa setelah menggunakan produk di Kelas VIII A Madrasah Tsanawiyah

Jauharul Falah diperoleh 6 diantaranya mendapat persentase dengan kategori

“Sangat Efektif” (di atas 80%) dan 6 diantaranya mendapat presentase dengan

kategori “Efektif”. Persentase tertinggi adalah 90% dan yang terendah

adalah44%

Berdasarkan data pada Tabel IV.6, dari 15 pernyataan tentang respon

siswa setelah menggunakan produk C Madrasah Tsanawiyah Jauharul Falah

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

56

Kumpeh diperoleh 8 diantaranya mendapat persentase dengan kategori

“Sangat Efektif” (di atas 80%) dan 3 diantaranya mendapat persentase

dengan kategori “Efektif”. Persentase tertinggi adalah 92% dan yang

terendah adalah52%

f). PenyempurnaanProduk

Media cerpen yang telah di validasi oleh tim ahli dan tahap revisi serta

penilaian terhadap guru biologi dan di uji cobakan ke siswa Madrasah Tsanawiyah

Jauharul Falah, berdasarkan hasil penilaiannya peneliti melakukan revisi produk

akhir terhadap media cerpen tersebut hingga menjadi sempurna. Sesuai dengan

saran dan komentar dari guru dan siswa Madrasah Tsanawiyah Jauharu Falah

Kumpeh setelah melakukan uji coba produk, peneliti mendesain ulang produk dari

mulai memperbaiki cover sampai dengan daftar pustaka, peneliti mengharapkan

agar produk yang telah di revisi tersebut layak untuk dipergunakan sebagai bahan

ajar disekolah. dapat dilihat pada gambar IV.10

Gambar IV.10

Tampilan Akhir Cover Media Cerita pendek (Cerpen)

C. EfektifitasMedia

Keefektifan media cerita pendek (cerpen) dapat diketahui melalui

penilaian ahli materi, ahli media, ahli bahasa, guru mata pelajaranbiologi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

57

dan siswa Madrasah Tsanawiyah Jauharul Falah yang menilai aspek media dan

aspek materi, berdasarkan angket penilaian

1. Pembahasan hasil pengembangan oleh tim ahli validasievaluasi

Hasil validasi ahli materi, desain, dan bahasa dari 32 pertanyaan yang

diberikan kepada validator dapat dikategorikan “efektif” karena saran-saran

yang diberikan oleh validator untuk perbaikan media cerpen sudah

dilaksanakan dan validator mengijinkan untuk diuji cobakan kepada siswa

madrasah tsanawiyah jauharul falah setelah dilakukan revisi demi

kesempurnaan produk yang dikembangkan.

2. Pembahasan hasil pengembangan ujicobaproduk

a). Uji coba produk berdasarkan penilaianguru

Ujicoba produk berdasarkan penilaian guru yang dilaksanakan di

Madrasah Tsanawiyah Jauharul Falah. Angket penilaian ujicoba produk yang

diisi oleh guru biologi dianalisis menggunakan skala pengukuran rating scale.

Tanggapan guru masing-masing pertanyaan pada angket berbeda-beda sesuai

dengan penilaian mereka terhadap produk media cerpen materi pokok

bahasan Pernapasan. Dari 17 pertanyaan yang diberikan kepada guru biologi

diperoleh skor penilaian dengan nilai rata-rata 4,23, hasil ini menunjukkan

bahwa desain produk sudah “sangat efektif”

b). Uji coba produk berdasarkan penilaian siswa

Uji coba produk yang dilaksanakan dengan jumlah responden siswa

Kelas VIIIMadrasah Tsanawiyah Jauharul Falah. Angket penilaian uji coba

produk yang diisi responden dianalisis menggunakan pengukuran skala likert.

Tanggapan responden terhadap masing-masing pertanyaan pada angket

berbeda-beda sesuai dengan penilaian mereka terhadap produk media cerpen

materi pokok bahasan Pernapasan. Media cerpen bermanfaat sebagai

pedoman guru saat memberi pelajaran kepada siswa dan hasil belajar siswa,

pedoman siswa, serta dapat memperkaya wawasan dalam melakukan

pembelajaran bagi peserta didik.

Media cerpen bermanfaat dalam menggali pemahaman siswa, sehingga

siswa mudah mengerti dan mengingat materi sistem pencernaan dan menjadi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

58

panduan yang baik bagi siswa dalam memahami materi dan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

D. Pembahasan

a. Pengembangan media cerpen IPA TERPADU

Secara keseluruhan Produk yang dirancang oleh penulis pada penelitian ini

adalah berupa pengembangan media cerita pendek (cerpen) materi pokok bahasan

pernapasan untuk siswa Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Jauharul Falah. Pada

tahapan desain atau merancang, penulis mengalami kendala dalam pembuatan

produk membutuhkan waktu yang lumayan lama dalam pembuatannya. Karena

produk yang dikembangkan ini memerlukan keterampilan dan detail yang tajam

sehingga produk yang dihasilkan dapat dikatakan layak untuk diuji cobakan.

Penulis berkonsultasi dengan validator dalam melakukan perbaikan media mulai

dari perbaikan cover sampai daftar pustaka agar dapat disistematiskan sehingga

memudahkan pengguna untuk membaca dan mempelajarinya.

Berdasarkan hasil angket kepada ahli materi maka dapat disimpulkan bahwa

hasil dari penilaian media cerita pendek (cerpen) diperoleh jumlah skor

penilaian oleh ahli materi terhadap media cerpen ini adalah 36 dan diperoleh rata-

rata 4. Menurut penelitian sebelumnya prasetyo dkk (2013) Hasil penelitian

tahap awal ini menunjukkan bahwa bahan ajar yang dihasilkan rata-rata skor

adalah 4 dengan kreteria baik, dengan revisi di beberapabagian.

Berdasarkan hasil angket kepada ahli desain maka dapat disimpulkan

bahwa hasil dari penilaian media cerita pendek (cerpen) diperoleh jumlah skor

penilaian oleh ahli desain terhadap media cerita pendek (cerpen) ini adalah 49 dan

diperoleh rata-rata 3,76. Menurut arthana (2005:80), persentase tersebut dalam

sedang, sehingga media tersebut sudah layak untukditerapkan.

Berdasarkan hasil angket kepada ahli bahasa maka dapat disimpulkan

bahwa hasil dari penilaian media cerita pendek (cerpen) diperoleh jumlah skor

penilaian oleh ahli bahasa terhadap media cerita pendek (cerpen) ini adalah 42 dan

diperoleh rata-rata 4,2. Menurut arthana (2005:80), persentase tersebut dalam

kategori sangat baik, sehingga media tersebut sudah layak untukditerapkan.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

59

b. Kelayakan media cerpen untuk siswa Madrasah Tsanawiyah

Berdasarkan penilaian angket validasi, diperoleh jumlah skor

penilaian oleh ahli materi terhadap media cerpen materi pokok bahasan

pernapasan ini adalah 36 dan diperoleh rata-rata skor penilaian oleh tim

ahli materi terhadap media cerpen adalah 4 dari hasil rata-rata tersebut

diperoleh bahwa penilaian oleh ahli materi terhadap media cerpen materi

pokok bahasan Pernapasan ini adalah “valid”,dan jugaberdasarkan

penilaian angket validasi tersebut, diperoleh jumlah skor penilaian oleh

ahli desain terhadap media cerpen pokok bahasan pernapasan ini adalah 60

dan diperoleh rata-rata skor penilaian oleh ahli desain terhadap media

cerpen materi pokok bahasan pernapasan ini adalah 4,61. Dari hasil rata-

rata tersebut diperoleh bahwa penilaian oleh ahli desain terhadap media

cerpen materi pokok bahasan pernapasan ini adalah “valid”. Berdasarkan

penilaian angket tersebut, diperoleh jumlah skor uji coba produk

tanggapan guru terhadap media cerpen materi pokok bahasan pernapasan

di Madrasah Tsanawiyah Jauharul Falah ini adalah 72 dan diperoleh rata-

rata skor uji coba tanggapan guru terhadap media cerpen materi pokok

bahasan pernapasan ini adalah 4,23. Dari hasil rata- rata tersebut diperoleh

bahwa penilaian uji coba produk tanggapan guru terhadap media cerpen

materi pokok bahasan Pernapasan ini adalah “Sangat Efektif”.

Berdasarkan penilaian responden, dapat disimpulkan tanggapan guru

tentang media cerpen yang dibuat memberikan respon positif, sehingga media

cerpen ini dapat dikatakan layak dan baik

c. Efektifitas media cerpen

Berdasarkan hasil angket kepada guru Madrasah Tsanawiyah Jauharul

Falah, diperoleh bahwa hasil dari penilaian guru maka dapat disimpulkan

bahwa hasil dari penilaian media cerpen diperoleh jumlah skor penilaian oleh

guru biologi terhadap media cerpen ini adalah 72 dan diperoleh rata-rata 4,23.

Selanjutnya hasil penilaian guru Madrasah Tsanawiyah Jauharul

Falahterhadap media cerpen maka dapat disimpulkan bahwa hasil penilaian

media cerpen diperoleh jumlah skor penilaian oleh guru biologi terhadap

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

60

media cerpen ini adalah 72 dan diperoleh rata-rata 4,23. Menurut arthana

(2005:80), persentase tersebut dalam kategori sangat baik, sehingga dapat

dikatakan bahwa guru memberi respon yang positif terhadap media cerpen

materi pokok bahasan pernapasan yang telahdikembangkan.

Berdasarkan hasil angket kepada siswa perempuan Kelas VIIIA

Madrasah Tsanawiyah Jauharul Falah, dari 15 pernyataan tentang respon

siswa setelah menggunakan produk diperoleh 6 diantaranya mendapat

persentase dengan kategori “sangat efektif” (di atas 80%) dan 6 diantaranya

mendapat presentase dengan kategori “efektif”. Persentase tertinggi adalah

90% dan yang terendah adalah 44%. Sedangkan hasil angket penilaian siswa

laki – laki Kelas VIII C Madrasah Tsanawiyah Jauharul Falah dari 15

pernyataan tentang respon siswa setelah menggunakan produk diperoleh 8

diantaranya mendapat persentase dengan kategori “sangat efektif” (di atas

80%) dan 3 diantaranya mendapat persentase dengan kategori “efektif”.

Persentase tertinggi adalah 92% dan yang terendah adalah52%

Hal ini berarti bahwa siswa memberi respon yang positif terhadap

media cerpen materi pokok bahasan pernapasan yang telah dikembangkan

oleh peneliti yang sudah layak di ujikan. Dan menurut pendapat guru dan

siswa Madrasah Tsanawiyah Jauharul Falah maka media ini sudah efektiv

digunakan dalam proses pembelajaran.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

61

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat dikemukakan

simpulan dari hasil penelitian sebagai berikut :

1. Berdasarkan penilaian angket dari masing masing ahli yaitu ahli bahasa dan

desain serta ahli materi pokok pembahasan system persnapasan serta adanya

revisi bertahap oleh peneliti ,bahwa pada tahap penegembangan media cerpen

ini sudah layak di ujicobakan.

2. Dari Tahapan-tahapan model pengembangan adalah model pengembangan 4-

D (define,design, develop,dan dessimenate). Kualitas media yang telah

dikembangkan berdasarkan hasil penilaian akhir tim ahli materi maupun

desain dan bahasa berada pada kategori layak. Selanjutnya dari hasil

angketujicobatanggapangurubiologidiperolehrata-rataskoryang mencukupi

untuk di uji cobakan.Media cerita pendek (cerpen) pada materi pokok

bahasan pernapasan dikembangkan dalam bentuk buku bacaan yang

dilengkapi dengan tujuan, Materi penjelas dan lain sebagainya yang belum

ada pada media sebelumnya yang di gunakan sebagai media pembelajaran

yang berpedoman pada langkah-langkah yang harus diikuti untuk

menghasilkan suatu produk akhir penelitian. hasil angket uji coba tanggapan

guru Biologi adalah “Sangat Efektif”. Selanjutnya hasil dari angket respon

siswa bahwa kelayakan perangkat yang dikembangkan berdasarkan ujicoba

siswa yaitu pada produk media cerita pendek (cerpen) berkategori sangat

layak, nilai ini mengindikasikan bahwa media yang dikembangkan sesuai

untuk siswa Kelas VIII semester II Madrasah Tsanawiyah Jauharul Falah dan

layak digunakan sebagai media pembelajaran biologi.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

62

B. Saran

Berdasarkan simpulan diatas, penulis memyimpulkan beberapa saran

sebagai berikut :

1. Penulis menyarankan kepada guru mata pelajaran biologi untuk menggunakan

media cerita pendek (cerpen) materi pokok bahasan pernapasan, karena akan

membuat siswa lebih aktif dalam belajar biologi, siswa juga lebih mudah

memahami materi pelajaran yang disampaikan. Sehingga diharapkan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajarbiologi.

2. Penulis juga menyarankan untuk peneliti pengembangan selanjutnya agar dapat

mengembangkan media cerita pendek (cerpen) biologi lainnya dengan variasi-

variasi lain untuk menghasilkan media cerita pendek (cerpen) yang lebih baik

serta lebih menarik sehingga dapat membuat siswa lebih aktif lagi dalam

belajar biologi.

3. Penulis juga menyarankan kepada siswa dengan adanya media cerita pendek

(cerpen) ini siswa lebih aktif lagi dalam belajar biologi, dan lebih mudah

memahami materi pelajaran biologi. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan

hasil belajar yang efektif danefisien.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2016.Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi III. Jakarta : Balai Pustaka

Sadiman.S Ariefdkk.2011.Media Pendidikan, pengertian, pengembangan,

dan pemanfaatannya. Jakarta : PT. Grafindo Persada

Azhar Arsyad.2011.Media Pembelajaran Cetakan ke-15. Jakarta : Rajawali

Raynandra Asyhar.2011.Kreatif mengembangkan media pembelajaran. Jakarta

: Gaung persada

A.P ribadi, Benn.2009.Model desain sistem pembelajaran. Jakarta : Dian

Rakyat

Basyiruddin Usma.2002.Media Pendidikan. Jakarta : Ciputat Press

Firdaus Daud&Arini Rahmadana (2015) “Pengembangan Media

Pembelajaran Biologi Berbasis E-Learning Pada Materi Ekskresi Kelas

XI IPA 3 SMAN 4. Makassar.

Depdiknas.2006.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Untuk Sekolah

Dasar/MI. Jakarta : Terbitan Depdiknas

Fitriyana Ika Dewi.2011.Peningkatan Ketrampilan menulis Cerpen Melalui

Media berita dengan metode latihan terbimbing pada siswa kelas X.3

SMA Negeri 1 Rembang Purbalingga : Universitas Negeri Yogyakarta

Fadlillah.2016.Jurnal pendidikan dan Pembelajaran vol.54,No 2

Nurgiyantoro Burhan.2012.Penilaian Pendidikan Bahasa.Yogyakarta : BPFE

Punaji Setyosari.2015.Metode Penelitian Pendidikan dan pengembangan.

Jakarta : kencana

Richey dkk.2011.Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta

Sugiyono.2014.Metode penelitian pendekatan, kuantitatif, kualitatif, dan R&D.

Bandung : alfabeta

Sulastri.2012.Pengembangan Media Pembelajaran Media Cerpen IPA

Terpadu Type Shared Berbasis Pendidikan Karakter Sebagai Sumber

Belajar Mandiri Peserta Didik SMP/MTS Kelas VIIII Semester II.UIN

Sunan Kalijaga

Sumardjo jakob.2007.Catatan Kecil Tentang Menulis Cerpen. Yogyakarta:

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Sundayana Rostina.2013.Media Pembelajaran Matematika.Bandung : Alfabeta

Suyanto Edi.2012. Perilaku Tokoh Dalam Cerpen Indonesia. Bandar lampung.,

Universitas lampung

Tarigan henry guntur (2011).Pengajaran Kosakata. Bandung : Angkasa

ganding

Tim Penyusun. (2017). Pedoman Penulisan Skripsi. UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

Trianto.2009 Mendesain Model pembelajaran Inovatif – Progresif : Konsep

landasan dan implementasinya pada kurikulum Tingkat satuan

pendidikan (KTSP) Jakarta:Kencana

Wenno, Izak H 2010. Pengembangan Model Modul IPA Berbasis Problem

Solving Method Berdasarkan Karakteristik Siswa Dalam Pembelajaran di

SMP/MTs. Jurnal Cakrawala No.2 Tahun XXIX.Hal 176 - 188

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

( CURRICULUM VITAE )

Nama : Faisal Januar Putra

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat, Tanggal Lahir : Sungai Terap,10 Januari 1995

Alamat Asal : Jl.Jambi Suakkandis Km.19 Desa sungai Terap

Alamat Domisili : Jl.Jambi Suakkandis Km.19 Desa sungai Terap RT 06

No. HP : 081368637506

Email : [email protected]

Pendidikan Formal : SD N 49/IX Sungai Terap

MTs Jauharul Falah

SMA Islam Jauharul Falah

Motto Hidup : Buatlah Mimpi Sebesar Harapan

Jambi, 13 November 2018 Faisal Januar Putra NIM : TB.131048

1.