pengembangan perangkat konversi energi …digilib.unila.ac.id/21277/3/skripsi tanpa bab...

65
PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI PANAS MENJADI ENERGI LISTRIK (Skripsi) Oleh: SELAMAT EPENDI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016

Upload: lehuong

Post on 06-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI PANAS

MENJADI ENERGI LISTRIK

(Skripsi)

Oleh:

SELAMAT EPENDI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2016

Page 2: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

ABSTRAK

PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI PANAS

MENJADI ENERGI LISTRIK

Oleh

Selamat Ependi

Hasil observasi menunjukan bahwa belum ada materi yang menjelaskan secara

rinci mengenai konversi energi panas menjadi energi listrik. Materi konversi energi panas

menjadi energi listrik sebagai salah satu solusi keterbatasan sumber energi listrik sangat

diperlukan dalam pembelajaran fisika. Tujuan penelitian pengembangan ini adalah

menghasilkan alat konvertsi energi panas menjadi energi listrik dan petunjuk

penggunaannya (user manual) untuk pembelajaran fisika materi sumber energi

listrik, mengetahui kelayakan dan spesifikasinya.

Penelitian pengembangan ini dimulai dari melakukan analisis kebutuhan

dilanjutkan dengan identifikasi sumber daya untuk memenuhi kebutuhan

kemudian mengidentifikasi spesifikasi produk dan Pengembangan produk

dilanjutkan dengan uji produk dan produksi. Produk konverter energi disertai user

manual yang dikembangkan telah diuji spesifikasi dan kelayakannya.

Berdasarkan uji yang telah dilakukan, diketahui spesifikasi alat konversi energi

panas menjadi energi listrik yaitu; sensitivitas hubungan antara peningkatan suhu

terhadap peningkatan tegangan sebesar 0,702 mV/ºC; sensitivitas hubungan antara

peningkatan suhu terhadap peningkatan arus listrik sebesar 0,035 mA/ºC; sensitivitas

hubungan antara peningkatan suhu terhadap peningkatan daya listrik sebesar 10,927

mW/ºC; volume wadah sisi dingin konverter adalah 1 liter; volume wadah sisi panas

konverter adalah 2,2 liter; suhu sisi dingin konverter adalah 0°C; dan suhu sisi panas

konverter berada pada rentang 25°C-90°C. Hasil Uji kelayakan alat konversi energi

panas menjadi energi listrik dan user manual menyatakan bahwa produk layak

untuk digunakan untuk mengamati perilaku perubahan panas menjadi listrik

dengan skor 3,692 pada uji kelayakan fisik dan skor 2,667 pada uji ahli desain.

Kata kunci: energi listrik, energi panas, konversi energi, pengembangan.

Page 3: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI PANAS

MENJADI ENERGI LISTRIK

Oleh

Selamat Ependi

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Fisika

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2016

Page 4: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi
Page 5: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi
Page 6: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi
Page 7: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

RIWAYAT HIDUP

Selamat Ependi dilahirkan di Pekon Way Semangka, Kecamatan Belalau,

Kabupaten Lampung Barat pada tanggal 28 April 1990, sebagai anak pertama dari

empat bersaudara dari pasangan Bapak Yusuf dan Ibu Yulis.

Penulis mengawali pendidikan formal pada SD Negeri 1 Bedudu pada tahun 1997.

Pada tahun 2003 penulis melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 1 Belalau

hingga tahun 2006. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1

Belalau hingga tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis diterima dan terdaftar

sebagai mahasiswa regular program studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan

MIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Lampung melalui

jalur SNMPTN tertulis.

Di bidang akademik, Sejak SD hingga SMA penulis menjadi juara kelas dan juara

umum hingga sering menjadi perwakilan sekolah mengikuti perlombaan maupun

olimpiade. Penulis aktif dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), saat SMP

penulis menjabat sebagai sekretaris II dan saat SMA menjabat sebagai Bendahara

I. selain itu penulis juga aktif dan berprestasi dalam organisasi ekstrakurikuler

Pramuka, Paskibra, Marching Band, Rohis, dan Mading Sekolah.

Page 8: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

Pada tahun 2013, penulis melaksanakan kegiatan KKN-KT (Kuliah Kerja Nyata-

Kependidikan Terintegrasi) di Pagar Dewa, Kecamatan Sukau dan PPL di SMA

Negeri 1 Sukau, Kabupaten Lampung Barat.

Page 9: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

PERSEMBAHAN

Tahap demi tahap telah kulalui berbagai suka dan duka telah kujalani demi

tercapainya cita-cita yang terpuji. Tak lupa rasa syukur pun selalu ku ucapkan

dalam hati.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan limpahan rahmat dan

karunia-Nya. Dengan kerendahan hati, penulis mempersembahkan karya

sederhana ini kepada:

1. Ibu tersayang yang senantiasa dengan sepenuh hati memberikan segala

yang terbaik untuk penulis yang takkan mungkin bisa dibalas walau

sampai akhir hayat. Pengorbaban dan perjuanganmu untuk

mensukseskanku akan selalu menjadi hadiah terindah untukku sepanjang

masa. Mudah-mudahan kelak Allah SWT memberikan jalan kepadaku

untuk kebahagiaan dan membuatmu bangga, jauh lebih besar dari ini.

2. Almarhum bapak yang telah memberikan yang terbaik semasa hidupnya

untuk anak-anaknya. Banyak hal semasa hidupmu yang dapat kujadikan

sebagai pelajaran berharga untukku, mulai dari kepribadian, kekeluargaan,

kebijaksanaan, tanggung jawab, dan masih banyak lagi yang kujadikan

kenangan terindah dan sekaligus menjadi panutan dalam hidupku. Semoga

Allah SWT mengampuni dosa-dosamu semasa hidupmu, dan memberikan

kebahagiaan di alam sana hingga kita dipertemukan di syurga-Nya kelak.

Page 10: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

3. Adik-adikku Dahliya Wati, Hermansyah, dan Neli Melyana yang selalu

memberikan bantuan baik secara moril ataupun materil. Kekompakan dan

kekeluargaan kita selalu menjadi kebahagiaan tersendiri buatku. Semoga

Allah SWT memberikan kebahagiaan kepada kita di dunia, dan

mempersatukan kita sekeluarga besar di syurga-Nya kelak.

4. Keponakanku Chika Aurelliya dan Reyhan Al Fathir Ramadhan yang aku

sayangi.

5. Rita Sari,S.Pd.I yang setia menemani dan menyemangati, serta

memberikan motivasi hingga selesainya skripsi ini.

6. Almamater yang telah memberikan pengalaman berharga dan tak

terlupakan, FKIP Universitas Lampung.

Page 11: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

MOTTO

“karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya

sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari

sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan

hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”

(QS. Al-Insyirah : 5-8)

“Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-rang tidak menyadari

betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah”

(Thomas Alva Edison)

“Hidup adalah perjuangan yang harus dimenangkan, tantangan yang harus

dihadapi, dan anugerah yang harus disyukuri”

(Merry Riana)

Page 12: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

SANWACANA

Bismillahirohmanirrohim.

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan ridho-

Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “pengembangan perangkat

konversi energi panas menjadi energi listrik”. Penulis menyadari bahwa terdapat

banyak bantuan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh

karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA.

3. Bapak Drs. Eko Suyanto, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika

dan serta Pembimbing II, yang banyak memberikan masukan dan kritik yang

bersifat positif dan membangun.

4. Drs. Nengah Maharta, M.Si., selaku Pembimbing Akademik dan Pembimbing I

atas kesabarannya dalam memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepada

penulis selama menyelesaikan skripsi.

Page 13: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

5. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si., selaku Pembahas atas kesediaan dan

keikhlasannya memberikan bimbingan, saran dan kritik kepada penulis dalam

proses penyusunan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Program Studi Pendidikan Fisika dan Jurusan

Pendidikan MIPA.

7. Ibu penulis tercinta, yang selalu memberikan doa, motivasi dan dukungan yang

sangat besar bagi penulis dalam perjalanan hidup penulis dari masa kecil hingga

saat ini.

8. Almarhum bapak penulis, yang hingga akhir hayatnya mendidik dan memberikan

kasih-sayang yang tak terhingga kepada penulis, beliau adalah salah satu teladan

yang baik untuk penulis.

9. Teman-teman seperjuangan dalam payung penelitian ini, Kak Wira dan Sugeng.

10. Sahabat-sahabat seperjuangan Dodo dan Anton, terimakasih atas kebersamaannya

selama ini.

11. Warga kostan Dito, Hendri, Danu, Encep, Irul, Jay, Jamil, Maya, Indes, serta

keluarga pemilik kostan yang telah membantu saya melewati segala rintangan

yang ada untuk menyelesaikan skripsi ini.

12. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Fisika B 2009, terimakasih untuk

kebersamaannya, semoga kesuksesan selalu menyertai kita.

13. Kakak-kakak Program Studi Pendidikan Fisika 2007 dan 2008, terimakasih telah

memberikan petunjuk, arahan dan bantuan sehingga Program pendidikan S1

Pendidikan fisika ini dapat diselesaikan.

Page 14: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

14. Teman-teman Program Studi Pendidikan Fisika A 2009, Fisika 2010, Fisika 2011,

dan Fisika 2012, terima kasih atas dukungan dan kebersamaannya. Semoga

kebahagian dan kesuksesan selalu menyertai kita.

15. Sahabat seperjuangan KKN-KT Se-kecamatan Sukau, khususnya kelompok desa

Pagar Dewa: Robby, Heru, Welly, Destop, Ilma, Aria, Mela, Chacha, Uli, Rosita,

dan Reda, semoga kekeluargaan kita tetap utuh sampai nanti.

16. Kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.

Penulis berdoa semoga semua amal dan bantuan mendapat pahala serta balasan dari

Allah SWT dan semoga skripsi ini bermanfaat. Amin.

Bandar Lampung, Februari 2016

Penulis,

Selamat Ependi

Page 15: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .......................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. v

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 5

E. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Pengembangan ....................................................................... 6

B. Prototipe .................................................................................................. 12

C. Alat Peraga.............................................................................................. 14

D. Metode Eksperimen ................................................................................ 18

E. Energi panas (Termal) dan Energi Listrik .............................................. 21

F. Konversi Energi Panas menjadi energi Listrik ....................................... 22

III. METODE PENELITIAN

A. Desain Pengembangan ........................................................................... 28

B. Prosedur Pengembangan ......................................................................... 29

C. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 38

D. Teknik Analisis Data .............................................................................. 39

Page 16: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengembangan ............................................................................ 42

B. Pembahasan .......................................................................................... 58

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ............................................................................................... 72

B. Saran ..................................................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 17: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Konversi Skor Penilaian menjadi Pernyataan Nilai Kualitas .... 41

2. Hasil Uji Spesifikasi Alat .......................................................... 45

3. Hasil Uji Spesifikasi Petunjuk Penggunaan Alat ................................ 45

4. Hasil Uji Kelayakan .................................................................. 56

5. Hasil Uji Ahli Desain ................................................................ 56

6. Koefisien Seebeck (pada 100°C) .............................................. 59

Page 18: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Posisi Alat Peraga dan Media sebagai Sumber Belajar......... 16

2. Contoh Salah Satu Jenis Thermoelectric Cooler (TEC) .............. 23

3. Contoh Salah Satu Jenis Thermoelectric Generator .................... 25

4. Model Pengembangan Media Instruksional ............................ 29

5. Bagan Pengembangan Konverter ............................................ 32

6. Desain Bagian Input Konverter ............................................... 33

7. Desain Inti Konverter Energi .................................................. 33

8. Desain Rangkaian Seri-paralel ................................................ 34

9. Desain Rangkaian Multimeter ................................................. 35

10. Wadah Sisi dingin dan Sisi Panas Konverter .......................... 47

11. Rangkaian Inti Konverter ........................................................ 48

12. Rangkaian Seri-paralel ............................................................ 48

13. Rangkaian Multimeter ............................................................. 49

14. Produk Akhir Konverter ........................................................... 49

15. Grafik Hasil Pengukuran .......................................................... 53

Page 19: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Hasil Analisis LKS dan Buku Siswa .................................................... 63

2. Spesifikasi Thermoelectric Cooler TEC 12706 ................................... 66

3. Desain Konverter Energi ...................................................................... 69

4. Daftar Alat dan Bahan ......................................................................... 73

5. Daftar Harga Bahan .............................................................................. 81

6. Langkah Kerja Pembuatan Produk ....................................................... 82

7. Penentuan Prosedur Pengukuran .......................................................... 84

8. Data Pengukuran Menggunakan Konverter Energi ............................. 87

9. Analisis Data Hasil Pengukuran ........................................................... 93

10. Kisi-Kisi Uji Kelayakan Fisik ............................................................ 107

11. Instrument Uji Kelayakan Fisik ......................................................... 110

12. Hasil Uji Kelayakan Fisik .................................................................. 114

13. Analisis Hasil Uji Kelayakan Fisik .................................................... 116

14. Rangkuman Hasil Uji Kelayakan Fisik.............................................. 119

15. Kisi-kisi Uji Ahli Desain ................................................................... 120

16. Instrument Uji Ahli Desain ................................................................ 124

17. Hasil Uji Ahli Desain ......................................................................... 129

18. Analisis Hasil Uji Ahli Desain ........................................................... 133

Page 20: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

19. Rangkuman Hasil Uji Ahli Desain .................................................... 136

20. Petunjuk Penggunaan Konverter Energi ............................................ 137

Page 21: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sains atau Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dikembangkan oleh manusia dengan

tujuan untuk memahami gejala alam. Rasa keingintahuan para ilmuan

mendorong untuk melakukan proses penyelidikan ilmiah hingga ditemukan

suatu jawaban yang kemudian menjadi produk sains, seperti konsep, prinsip,

teori dan hukum.

Fisika merupakan salah satu cabang dari ilmu pengetahuan alam yang

dipelajari di sekolah. Fisika mengkaji perilaku, struktur dan interaksi benda

secara empirik, oleh sebab itu dalam pembelajaran fisika seharusnya dimulai

dengan pengamatan yang melibatkan fenomena dan gejala alam yang berkaitan

dengan materi fisika yang akan diajarkan. Saat ini masih banyak pembelajaran

fisika dilakukan dengan cara tekstual, dengan meminta siswa menghafal

rumus-rumus yang ada di dalam buku. Hal ini menyebabkan tugas belajar

siswa menjadi lebih berat karena menitikberatkan pada konsep dan

mengesampingkan fakta. Akibatnya siswa kehilangan kesempatan untuk

memperoleh pengalaman belajar secara empirik, dan pembelajaran fisika

menjadi tidak menarik.

Page 22: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

2

Salah satu strategi belajar yang dapat memberikan pengalaman empirik kepada

siswa dalam belajar fisika adalah dengan metode praktikum. Metode praktikum

merupakan metode pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, dengan

peran guru lebih sebagai fasilitator daripada mengajar langsung. Dalam strategi

pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, guru menempatkan perhatian

lebih banyak pada keterlibatan, inisiatif dan interaksi sosial peserta didik.

Melalui praktikum peserta didik dapat mempelajari sains dan pengalaman

langsung terhadap gejala-gejala alam, dapat melatih keterampilan berpikir

ilmiah, serta dapat menanamkan sikap ilmiah.

Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan penggunaan metode

praktikum dalam pembelajaran adalah tersedianya peralatan praktikum yang

memadai. Peralatan praktikum untuk kepentingan pembelajaran fisika tersedia

dalam bentuk Kotak Instrumentasi Terpadu (KIT). KIT yang tersedia saat ini

ada dalam berbagai jenis sesuai dengan kebutuhan, misalnya KIT mekanika,

elektronika, optika, gelombang, dan lain-lain. Pada kenyataanya KIT yang

lengkap tidak dimiliki oleh setiap sekolah, terutama untuk sekolah-sekolah

yang terletak di daerah.

Materi pokok yang dipelajari dalam pembelajaran fisika di antaranya adalah

sumber energi listrik. Berdasarkan tinjauan kurikulum tingkat SMA yang

termuat di dalam silabus dan hasil analisis beberapa LKS serta buku siswa

SMA kelas XII, tidak terdapat materi konversi energi yang lebih rinci

mengenai konversi energi panas menjadi energi listrik.

Page 23: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

3

Materi konversi energi panas menjadi energi listrik sebagai salah satu solusi

keterbatasan materi sumber energi listrik sangat diperlukan dalam

pembelajaran fisika. Hal ini diperlukan untuk memperkaya pengetahuan siswa

tentang sumber energi listrik selain energi kimia, nuklir, dan matahari. Dengan

memahami materi tersebut siswa mempunyai peluang yang lebih besar untuk

mencari alternatif sumber energi listrik di dalam kehidupan mereka sehari-hari.

TEC 12706 sebagai salah satu produk termoelektrik yang tersedia di pasaran,

memiliki kemampuan mengkonversi energi panas menjadi energi listrik atau

sebaliknya. TEC 12706 terdiri dari sekumpulan semikonduktor tipe-p dan

tipe-n yang dihubungkan dalam sebuah rangkaian tertutup, dibungkus dengan

material keramik, berdimensi 40×40×5 mm3. TEC 12706 berfungsi sebagai

pendingin di salah satu sisi dan sebagai pemanas sisi lainya apabila diberi

aliran listrik arus searah, namun apabila alat ini di kedua sisinya diberi suhu

yang berbeda, maka akan menghasilkan listrik arus searah. Pada saat perbedaan

suhunya semakain besar maka tegangan dan arus listrik yang dihasilkan

semakin besar pula.

Alat konversi energi panas menjadi energi listrik masih sulit ditemukan dalam

kehidupan sehari-hari. Kita hanya bisa menemukan penerapan konsep konversi

tersebut dalam skala yang besar, yaitu di pusat Pembangkit Listrik Tenaga Uap

(PLTU) yang memanfaatkan energi panas bumi menjadi listrik. Sehingga

diperlukan sebuah sistem yang dapat digunakan untuk memperagakan perilaku

konversi energi panas menjadi energi listrik di lingkungan sekolah.

Page 24: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah:

1. Bagaimanakah perangkat konversi untuk mendalami perilaku perubahan panas

menjadi listrik menggunakan termoelektrik?

2. Bagaimanakah kelayakan perangkat konversi untuk mendalami perilaku

perubahan panas menjadi listrik menggunakan termoelektrik?

3. Bagaimanakah spesifikasi alat konversi untuk mendalami perilaku perubahan

panas menjadi listrik menggunakan termoelektrik?

4. Bagaimanakah hubungan peningkatan jumlah TEC yang disusun secara seri dan

atau paralel terhadap besarnya tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh alat

konversi energi panas menjadi energi listrik?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian pengembangan ini adalah:

1. Mengembangkan perangkat konversi energi panas menjadi energi listrik

menggunakan termoelektrik dan mengetahui kinerja perangkat tersebut.

2. Mengetahui kelayakan perangkat konversi untuk mendalami perilaku perubahan

panas menjadi listrik menggunakan termoelektrik.

3. Mengetahui spesifikasi alat konversi untuk mendalami perilaku perubahan panas

menjadi listrik menggunakan termoelektrik

4. Mengetahui hubungan peningkatan jumlah TEC yang disusun secara seri dan atau

paralel terhadap besarnya tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh alat

konversi energi panas menjadi energi listrik.

Page 25: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

5

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh melalui penelitian pengembangan ini adalah

sebagai solusi keterbatasan perangkat peragaan perubahan energi panas

menjadi energi listrik sehingga dapat membantu siswa untuk mendalami

perilaku perubahan energi panas menjadi energi listrik.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian pengembangan ini dibatasi dalam ruang lingkup berikut:

1. Pengembangan yang dimaksud beroerientasi untuk merancang suatu

produk, yaitu prototipe konverter energi panas menjadi energi listrik disertai

petunjuk penggunaan (user manual).

2. Produk dikembangkan untuk menampilkan energi panas yang diproyeksikan

secara makroskopis oleh suhu serta energi listrik yang diproyeksikan secara

makroskopis oleh besaran tegangan, arus dan daya listrik.

3. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah termoelektrik jenis

TEC 12706.

4. Uji validasi adalah uji ahli desain dilakukan oleh ahli desain Pendidikan

Fisika Universitas Lampung.

5. Uji keterpenuhan spesifikasi produk alat konversi dilakukan melalui

percobaan langsung dan berdasarkan datasheet termoelektrik.

6. Pengembangan perangkat peragaan konversi energi dibatasi hingga uji coba

produk (terpenuhinya spesifikasi produk).

Page 26: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Pengembangan

Penelitian pengembangan merupakan jenis penelitian yang berorientasi pada

pengembangan dan validasi produk. Penelitian pengembangan sering dikenal

dengan Research and Development (R&D). Menurut Setyosari (2010: 214)

penelitian pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk

mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan.

Sukmadinata dalam Potter (2010:1) menyatakan bahwa:

Penelitian dan pengembangan adalah proses atau langkah-langkah

untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan

produk yang telah ada yang dapat dipertanggungjawabkan.

Penelitian pengembangan merupakan proses untuk mengembangkan suatu

produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada dan memvalidasi

produk tersebut untuk mengetahui layak atau tidak untuk digunakan dalam

proses pembelajaran.

Sedangkan Badarudin (2011: 1) mengemukakan bahwa:

Pengembangan perangkat pembelajaran adalah serangkaian proses

atau kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan suatu perangkat

pembelajaran berdasarkan teori pengembangan yang telah ada.

Page 27: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

7

Borg dan Gall dalam Wahyudi (2011: 1) mengemukakan bahwa:

Riset dan pengembangan bidang pendidikan (R & D) adalah suatu

proses yang digunakan untuk mengembangkan dan mengesahkan

produk bidang pendidikan.

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian

pengembangan adalah serangkaian proses untuk menghasilkan atau

memperbaiki suatu produk pembelajaran yang sudah ada kemudian divalidasi

berdasarkan teori pengembangan yang telah ada melalui beberapa proses atau

tahapan-tahapan agar sesuai sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

Prosedur penelitian pengembangan menurut beberapa pendapat antara lain:

Menurut Suyanto, prosedur pengembangan media instruksional (2009: 322)

memuat tujuh langkah sebagai berikut.

a. Analisis kebutuhan

Analisis kebutuhan dapat dilakukan dengan cara melaukan observasi untuk

mendapatkan informasi bahwa diperlukan adanya pengembangan.

b. Identifikasi sumber daya untuk memenuhi kebutuhan

Identifikasi sumber daya untuk memenuhi kebutuhan telah dilakukan

dengan menginventarisir segala sumber daya yang dimiliki, baik sumber

daya guru maupun sumber daya sekolah yaitu perpustakaan dan

laboratorium .

c. Identifikasi spesifikasi produk

Identifikasi spesifikasi produk dilakukan untuk mengetahui ketersediaan

sumber daya yang mendukung pengembangan produk, dengan

Page 28: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

8

memperhatikan hasil analisis kebutuhan dan identifikasi sumber daya yang

dimiliki.

d. Pengembangan produk

Tahap selanjutnya yaitu pengembangan produk, pada tahap ini dilakukan

pembuatan produk berdasarkan spesifikasi produk yang telah dibuat

sebelumnya.

e. Uji internal (Uji kelayakan produk)

Uji kelayakan dilakukan oleh ahli, baik desain maupun ahli materi. Pada

tahap ini saran dan masukan dari penguji mengenai produk dijadikan

pedoman untuk melaukukan penyempurnaan produk, sebelum dilanjutkan

ketahap berikutnya.

f. Uji eksternal (Uji kemanfaatan produk)

Uji eksternal dilakukan untuk mengetahui kemanfaatan produk dalam

pembelajaran. Uji eksternal dikenakan pada siswa pada lembaga

pendidikan lebih luas yang dijadikan sebagai objek observasi.

g. Produksi

Tahap tarakhir adalah produksi, dapat dilakukan apabila produk telah

dinyatakan efektif melalui beberapa pengujian dan selanjutnya dapat

diterapkan pada setiap lembaga pendidikan.

Page 29: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

9

Menurut Sugiyono (2011 : 298), langkah-langkah penelitian dan

pengembangan ada sepuluh langkah sebagai berikut:

1. Potensi dan masalah

Potensi adalah segala sesuatu yang apabila didayagunakan akan memiliki

nilai tambah. Sedangkan masalah dapat dijadikan potensi apabila kita

dapat mendayagunakanya.

2. Mengumpulkan informasi

Setelah potensi dan masalah ditunjukan secara faktual, dan up to date

selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan

sebagai bahan untuk perencanaan produk yang diharapkan dapat mengatasi

masalah tersebut.

3. Desain produk

Produk yang dihasilkan dalam penelitian dan pengembangan bermacam-

macam. Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat

dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia adlah produk yang berkualitas,

ergonomis dan bermanfaat ganda.

4. Validasi desain

Merupakan suatu kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk , dalam

hal ini metode mengajar baru secara rasional akan lebih efektif dari yang

lama atau tidak. Dikatakan secara rasional, karena validasi disini masih

bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum berdasarkan fakta

lapangan.

Page 30: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

10

5. Perbaikan desain

Yang bertugas memperbaiki desain adalah peneliti yang akan

menghasilkan produk yang lebih bagus.

6. Uji coba produk

Dalam bidang pendidikan, desain produk seperti metode mengajar baru

langsung diuji coba, setelah divalidasi dan revisi.

7. Revisi produk

Setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin ada revisi yang

tidak terlalu penting selanjutnya produk yang berupa metode mengajar

baru diterapkan dalam lingkup pendidikan yang luas.

8. Uji coba pemakaian

Pengujian efektifitas metode mengajar baru pada sampel yang terbatas

tersebut menunjukan bahwa metode mengajar baru lebih efektif daripada

metode lama.

9. Revisi produk

Dilakukan apabila dalam pemakaian dalam lembaga pendidikan terdpat

kekurangan dan kelemahan. Dalam uji pemakaian sebaiknya pembuat

produk selalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk.

10. Pembuatan produk massal

Apabila produk baru tersebut telah dinyatakan efektif melalui berbagai

pengujian, maka dapat diproduksi secara massal dan dapat diterapkan

disetiap lembaga pendidikan.

Page 31: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

11

Sedangkan menurut Asyhar (2011: 95) sebagai berikut:

(1) Analisis kebutuhan dan karakteristik siswa, (2) Merumuskan tujuan

pembelajaran, (3) Merumuskan butir-butir materi, (4) Menyusun

instrumen evaluasi, (5) Menyusun naskah/ draft media, (6) Melakukan

validasi ahli dan (7) Melakukan uji coba/ tes dan revisi.

Dalam melakukan penelitian pengembangan mengikuti prosedur

pengembangan yang sudah ada, mulai dari menganalisis kebutuhan sampai

melakukan uji coba dan kemudian produksi.

Menurut Borg dan Gall dalam Wahyudi (2011: 1) terdapat sepuluh langkah

dalam melakukan penelitian pengembangan, yaitu:

(1) Research and information collecting; termasuk dalam langkah ini

antara lain studi literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang

dikaji, dan persiapan untuk merumuskan kerangka kerja penelitian;

(2) Planning; termasuk dalam langkah ini merumuskan kecakapan dan

keahlian yang berkaitan dengan permasalahan, menentukan tujuan yang

akan dicapai pada setiap tahapan, dan jika mungkin/diperlukan

melaksanakan studi kelayakan secara terbatas; (3) Develop preliminary

form of product, yaitu mengembangkan bentuk permulaan dari produk

yang akan dihasilkan. Termasuk dalam langkah ini adalah persiapan

komponen pendukung, menyiapkan pedoman dan buku petunjuk, dan

melakukan evaluasi terhadap kelayakan alat-alat pendukung;

(4) Preliminary field testing, yaitu melakukan ujicoba lapangan awal

dalam skala terbatas. dengan melibatkan subjek sebanyak 6 – 12 subjek.

Pada langkah ini pengumpulan dan analisis data dapat dilakukan

dengan cara wawancara, observasi atau angket; (5) Main product

revision, yaitu melakukan perbaikan terhadap produk awal yang

dihasilkan berdasarkan hasil ujicoba awal. Perbaikan ini sangat

mungkin dilakukan lebih dari satu kali, sesuai dengan hasil yang

ditunjukkan dalam ujicoba terbatas, sehingga diperoleh draft produk

(model) utama yang siap diujicoba lebih luas; (6) Main field testing,

uji coba utama yang melibatkan seluruh mahasiswa; (7) Operational

product revision, yaitu melakukan perbaikan atau penyempurnaan

terhadap hasil uji coba lebih luas, sehingga produk yang dikembangkan

sudah merupakan desain model operasional yang siap divalidasi;

(8) Operational field testing, yaitu langkah uji validasi terhadap model

operasional yang telah dihasilkan; (9) Final product revision, yaitu

melakukan perbaikan akhir terhadap model yang dikembangkan guna

menghasilkan produk akhir (final); (10) Dissemination and

implementation, yaitu langkah menyebar -luaskan produk/model yang

dikembangkan.

Page 32: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

12

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian

pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan suatu produk maka

harus melalui beberapa tahapan (prosedur) agar produk yang dihasilkan

berkualitas baik, bermanfaat dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran.

B. Prototipe

Kata prototipe berasal dari bahasa latin, yaitu kata proto yang berarti asli, dan

typus yang berarti bentuk atau model. Dalam konteks non-teknis, prototipe

adalah contoh khusus sebagai wakil dari kategori tertentu. Dalam berbagai

keperluan, terutama pada bidang desain produksi pembuatan prototipe

menjadi sangat penting, karena prototipe ini yang nantinya akan menjadi

model dasar dan acuan dalam produksi yang lebih besar.

Sedangkan menurut Wikipedia (2014), dijelasakan:

Purwarupa (bahasa Inggris: prototype) atau arketipe adalah bentuk awal

(contoh) atau standar ukuran dari sebuah entitas. Dalam bidang desain,

sebuah prototipe dibuat sebelum dikembangkan atau justru dibuat khusus

untuk pengembangan sebelum dibuat dalam skala sebenarnya atau

sebelum diproduksi secara massal.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa prototipe adalah

model kerja dasar dari pengembangan sebuah produk. Sebelum produk

dikembangkan lebih lanjut dan diproduksi secara massal.

Secara garis besar prototipe dibagi menjadi empat kategori dasar, yaitu:

1. Proof of Principle Prototype (Model)

Jenis prototipe ini digunakan untuk menguji beberapa aspek dari desain

tanpa mencoba mensimulasikan persis tampilan visual. prototipe tersebut

Page 33: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

13

dapat digunakan untuk membuktikan pendekatan desain yang potensial

seperti gerakan, mekanika, sensor, arsitektur.

2. Form Study Prototype (Model)

Jenis prototipe akan memungkinkan desainer untuk mengeksplorasi dasar

ukuran, tampilan dan nuansa dari suatu produk tanpa simulasi fungsi

aktual atau tampilan visual yang tepat dari produk. Mereka dapat

membantu menilai faktor ergonomis dan memberikan wawasan tentang

aspek visual dari bentuk final produk.

3. Visual Prototype (Model)

Visual Prototype akan menangkap estetika warna dan tekstur permukaan

dari produk yang dimaksudkan tetapi tidak akan benar-benar mewujudkan

fungsi dari produk akhir.

4. Functional Prototype (Model)

Prototipe secara lebih luas praktis, berusaha untuk mensimulasikan

rancangan akhir, estetika, bahan dan fungsi dari desain yang dimaksud.

Prototipe fungsional dapat dikurangi dalam ukuran (skala bawah) untuk

mengurangi biaya. Pembangunan prototipe skala penuh sepenuhnya

bekerja dan tes akhir konsep, adalah pemeriksaan terakhir para insinyur

cacat desain dan memungkinkan perbaikan menit terakhir akan dilakukan

sebelum menjalankan produksi yang lebih besar.

Page 34: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

14

Dalam pengembangan suatu pembuatan prototipe juga memberikan

keuntungan tersendiri, diantarnya:

1. Dapat memberikan bukti konsep yang diperlukan untuk menarik dana

2. Awal visibilitas prototipe memberikan pengguna gagasan tentang apa

sistem akhir seperti apa

3. Mendorong partisipasi aktif antara pengguna dan produsen

4. Memungkinkan output yang lebih tinggi untuk pengguna

5. Biaya yang efektif (biaya Pengembangan dikurangi)

6. Meningkatkan kecepatan pengembangan sistem

7. Membantu untuk mengidentifikasi masalah dengan kemanjuran dari desain

sebelumnya dan analisis persyaratan.

C. Alat Peraga

Alat peraga merupakan sesuatu yang dapat digunakan untuk membantu

proses pembelajaran dalam menerangkan/mewujudkan suatu konsep.

Anderson dalam Lestari (2006: 2), alat peraga digunakan sebagai media atau

perlengkapan untuk membantu para pengajar. Alat peraga pengajaran adalah

alat atau bahan yang digunakan oleh pembelajar untuk: (l) membantu

pembelajar dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pembelajar;

(2) mengilustrasikan dan memantapkan pesan dan informasi; dan (3)

menghilangkan ketegangan dari hambatan dan rasa malas peserta didik.

Ruiz dkk. dalam Asyhar (2011: 11) mengatakan alat peraga digunakan oleh

guru untuk memberi penekanan pada informasi, memberikan stimulasi

perhatian, dan memfasilitasi proses pembelajaran. Alat peraga memiliki

Page 35: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

15

spektrum yang cukup luas mulai dari media sederhana hingga media canggih

dalam bentuk aural, visual, atau computerized.

Beberapa definisi tentang alat peraga menurut beberapa ahli dalam Asyhar

(2007: 12) yang lainnya adalah sebagai berikut,

a) Menurut Estiningsih, alat peraga merupakan media pembelajaran yang

mengandung atau membawakan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari.

b) Sementara Sanaky mengartikan alat peraga sebagai suatu alat bantu yang

dipergunakan oleh pembelajar untuk memperagakan materi pelajaran. Alat

peraga bisa berbentuk benda atau perbuatan.

Dalam proses pembelajaran alat peraga digunakan dengan tujuan membantu

guru agar proses belajar mengajar lebih efektif dan efisien. Selain itu,

penggunaan alat peraga dalam pembelajaran fisika juga dimaksudkan agar

siswa meningkatkan minat dan motivasi siswa sehingga siswa merasa tertarik,

senang dan lebih mudah dalam memahami konsep yang terkandung di

dalamnya.

Alat peraga sebagai salah satu sumber belajar untuk siswa memiliki peran

penting dalam proses pembelajaran. Istilah alat peraga berkaitan dengan

istilah media pembelajaran. Kedua hal ini sulit dipisahkan namun dapat

dibedakan.

Page 36: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

16

Perbedaan alat peraga dan media pembelajaran dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Posisi Alat Peraga dan Media Sebagai Sumber Belajar, menurut

Rohani (2009: 5)

Pola (I), anak didik hanya menggunakan sumber belajar berupa orang. Guru

sebagai pengajar memegang kendali penuh terhadap kegiatan belajar

mengajar. Pola (II), anak didik dibantu oleh bahan/ sumber belajar lain yang

berfungsi sebagai alat bantu atau alat peraga, guru masih memegang kendali

namun tidak mutlak. Pola (III), anak didik menggunakan sumber belajar

orang dan sumber belajar lain berdasarkan suatu pembagian tanggung jawab.

Sumber belajar lain itu merupakan bagian integral dari keseluruhan kegiatan

belajar dan disebut sebagai media. Pola (IV), anak didik hanya menggunakan

sumber belajar bukan manusia (media) (Rohani, 2009: 4-5).

Berdasarkan penjelasan Gambar 1 tersebut dapat diketahui bahwa suatu

sumber belajar dikatakan alat peraga jika fungsinya hanya sebagai alat bantu

saja, namun dikatakan media jika merupakan bagian integral dari seluruh

kegiatan belajar dan ada pembagian tanggung jawab antara guru dan sumber

Kurikulum

Alat peraga

Anak didik

Pengajar Pengajar Pengajar Media Media

Page 37: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

17

belajar lain. Disimpulkan perbedaan antara media dan alat peraga terletak

pada fungsinya bukan pada substansinya.

Hamalik dalam Herlina (2010: 1) mengatakan bahwa alat peraga dalam

pengajaran dapat bermanfaat sebagai berikut: meletakkan dasar-dasar yang

kuat untuk berpikir sehingga mengurangi verbalisme, dapat memperbesar

perhatian siswa, meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan

belajar, sehingga belajar akan lebih mantap. Dengan melihat peranan alat

peraga dalam pengajaran, maka pelajaran fisika merupakan pelajaran yang

paling membutuhkan alat peraga, karena pada pelajaran ini siswa berangkat

dari yang abstrak yang akan diterjemahkan ke sesuatu yang konkret. Dengan

alat peraga, hal-hal yang abstrak dapat disajikan dalam bentuk model-model

yang berupa benda konkret yang dapat dilihat, dipegang, diputarbalikkan

sehingga dapat lebih mudah dipahami. Fungsi utamanya adalah untuk

menurunkan keabstrakan konsep agar siswa mampu menangkap arti konsep

tersebut.

Dari segi pengadaannya, alat peraga dapat dikelompokkan sebagai alat peraga

sederhana dan alat peraga buatan pabrik. Pembuatan alat peraga sederhana

biasanya memanfaatkan lingkungan sekitar dan dapat dibuat sendiri,

sedangkan alat peraga buatan pabrik pada umumnya berupa perangkat keras

dan lunak yang pembuatannya memiliki ketelitian ukuran serta memerlukan

biaya tinggi.

Page 38: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

18

Nilai-nilai penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran diantaranya

sebagai berikut:

a. Dapat mengurangi terjadinya verbalisme,

b. Dapat memperbesar minat dan perhatian siswa,

c. Hasil belajar bertambah mantap,

d. Memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan

berusaha sendiri pada setiap siswa,

e. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan,

f. Membantu tumbuhnya pemikiran dan membantu berkembangnya bahasa,

g. Membantu berkembangnya efisiensi dan pengalaman belajar.

Prinsip-prinsip penggunaan alat peraga sebagai berkut:

a. Menentukan alat peraga dengan tepat,

b. Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat,

c. Menyajikan alat peraga dengan tepat,

d. Menempatkan atau memperlihatkan alat peraga tepat waktu, tempat, dan

situasi yang tepat.

D. Metode Eksperimen

Metode eksperimen merupakan metode pembelajaran untuk mengaktifkan

siswa melalui prosedur yang telah dirancang sebelumnya. Prosedur tersebut

digunakan untuk mengarahkan siswa belajar dan memahami suatu konsep

melalui proses pengamatan, pengumpulan data, dan penarikan kesimpulan.

Page 39: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

19

Ismanto (2008: 14) menjelaskan,

Metode eksperimen adalah suatu cara membelajarkan, dimana siswa

melakukan suatu percobaan tentang suatu hal; mengamati prosesnya

serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu

disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.

Sejalan dengan pendapat Ismanto, Djamarah dalam Widarmika (2012: 12)

menjelaskan bahwa metode eksperimen merupakan cara penyajian

pembelajaran, dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan

membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam pembelajaran dengan

metode percobaan ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau

melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek,

menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri mengenai objek,

keadaan atau suatu proses. Dengan demikian siswa dituntut mengalami

sendiri, mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil,

dan menarik kesimpulan atau proses yang dialaminya itu.

Sedangkan menurut Sukarto (2011: 1),

Metode eksperimen merupakan metode pembelajaran yang memberi

kesempatan kepada siswa untuk melakukan percobaan sendiri proses

yang telah dirancang oleh guru. Metode eksperimen ini dapat

digunakan untuk mempertinggi efektivitas pembelajaran.

Dari ketiga kutipan tentang pengertian metode eksperimen tersebut dapat

diketahui bahwa dengan menerapkan metode eksperimen ini, siswa

diharapkan mampu mengkonstruksi pengetahuannya sendiri melalui

pengamatan secara langsung. Guru sebagai pembimbing dapat membantu

siswa dengan cara mengarahkan proses pengkonstruksian pengetahuannya

Page 40: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

20

melalui desain percobaan yang direncanakan dan memberi penguatan setelah

siswa menarik kesimpulan melalui eksperimen yang ia lakukan.

Sukarto (2011:2) menjelaskan metode eksperimen ini dapat diterapkan

melalui langkah-langkah berikut:

(1) Merumuskan tujuan yang jelas tentang kemampuan apa yang akan

dicapai siswa.

(2) Mempersiapkan semua peralatan yang dibutuhkan.

(3) Memeriksa kelengkapan dan memastikan peralatan dapat berfungsi

dengan baik.

(4) Menetapkan langkah-langkahnya agar pelaksanaanya lebih efesien.

(5) Memberikan penjelasan secukupnya tentang apa yang harus

dilakukan saat eksperimen

(6) Menjelaskan taahapan yang harus ditempuh, variabel yang perlu

diamati dan yang perlu dicatat.

(7) Menentukan langkah pokok dalam membantu siswa selama

eksperimen.

(8) Menetapkan tindak lanjut setelah eksperimen.

Metode eksperimen memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan

metode eksperimen: (1) membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau

kesimpulan berdasarkan percobaannya, (2) membina siswa untuk membuat

terobosan-terobosan baru dengan penemuan dari hasil percobaannya dan

bermanfaat bagi kehidupan manusia. (3) hasil-hasil percobaan yang berharga

dapat dimanfaatkan lebih lanjut. Sedangkan kekurangannya: (1) lebih sesuai

dengan bidang-bidang sains dan teknologi, (2) memerlukan berbagai fasilitas

peralatan dan bahan yang terkadang tidak selalu mudah diperoleh,

(3) menuntut ketelitian, keuletan, dan ketabahan, (4) setiap percobaan tidak

selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada faktor-faktor

tertentu yang berada di luar jangkauan kemampuan/pengendalian (Djamarah

dalam Widarmika, 2012: 27).

Page 41: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

21

E. Energi Panas (Termal) dan Energi Listrik

1. Energi Panas (Termal)

Culp (1996: 6) menjelaskan,

Energi termal adalah jenis energi yang berkaitan dengan getaran

atomik dan molekular. Energi jenis ini adalah bentuk energi dasar

dengan arti kata, semua bentuk energi lain dapat dikonversi secara

penuh ke energi ini, tetapi pengkonversian energi termal menjadi

bentuk energi lain dibatasi oleh hukum kedua termodinamika.

Bentuk transisional dari energi termal adalah panas dan pada

umumnya dinyatakan dalam satuan kalori atau British thermal unit.

Energi termal dapat disimpan hampir pada semua media sebagai

panas sensibel maupun panas laten. Penyimpanan panas sensibel

diikuti dengan kenaikan temperatur, sementara penyimpanan panas

laten diikuti dengan perubahan fase dan bersifat isotermis.

Sedangkan menurut Bueche (2006: 139):

Panas adalah energi yang dipindahkan dari suatu sistem dengan

temperatur yang lebih tinggi ke suatu system dengan temperatur

yang lebih rendah dimana keduanya mengalami kontak melalui

tumbukan partikel-partikel penyusunnya.

Selanjutnya Bueche (2006:143) menjelaskan:

Energi termal atau kalor adalah energi yang mengalir dari benda

yang satu ke benda yang lain karena perbedaan suhu. Kalor selalu

berpindah dari benda yang panas ke benda yang dingin. Agar kedua

benda yang saling bersentuhan tersebut berada dalam keadaan termal

yang seimbang (yakni ada perpindahan kalor antara kedua benda),

suhu kedua benda haruslah sama. Jika benda pertama dan benda

kedua berada dalam keadaan setimbang termal dengan benda ketiga,

maka kedua benda pertama berada dalam keadaan seimbang termal.

(pernyataan ini sering disebut hukum ke-nol termodinamika).

2. Energi Listrik

Culp (1996: 4) menjelaskan,

Energi listrik adalah jenis energi yang berkaitan dengan arus dan

akumulasi elektron. Energi jenis ini umumnya dinyatakan dalam

satuan daya dan waktu, misalnya watt-jam atau kilowatt-jam. Bentuk

transisional dari energi listrik adalah aliran elektron, biasanya melaui

Page 42: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

22

konduktor dari jenis tertentu. Energi listrik dapat disimpan sebagai

energi medan elektrostatik atau sebagai energi medan induksi.

Energi medan elektrostatik adalah energi yang berkaitan dengan

medan listrik yang dihasilkan oleh terakumulasinya muatan

(elektron) pada pelat-pelat kapasitor. Energi medan induksi, yang

kadang-kadang disebut energi medan elektromagnetik, adalah energi

yang berkaitan dengan medan magnet yang timbul akibat aliran

elektron yang melaui kumparan induksi. Energi listrik adalah entuk

energi yang sangat terpakai Karena ia dapat dengan mudah dan

efisien dikonversi menjadi bentuk energi yang lain.

Sedangkan Bueche (2006: 191) menjelaskan,

Daya Listrik P (satuan watt) yang dihasilkan sumber energi dalam

membawa muatan q (dalam satuan coulomb) melintasi potensial

yang naik V (dalam satuan volt) dalam waktu t (dalam satuan detik)

sebagai berikut:

Karena

, rumus ini dapat pula dituliskan sebagai berikut:

Dengan I dalam satuan ampere

F. Konversi Energi Panas menjadi Energi Listrik

Culp (1996: 385-386) menjelaskan,

Beberapa sistem konversi yang digunakan untuk menghasilkan energi

listrik sering disebut sebagai pengubah energi langsung (direct-energy

converter). Energi panas dapat langsung diubah menjadi energi listrik,

misalnya dalam converter termoelektrik (thermoelectric converter) dan

konverter termionik (thermionic converter).

Ada sejumlah sistem berbeda yang dapat digunakan untuk mengubah

energi termis ke listrik, tetapi yang banyak digunakan hanyalah

generator termoelektrik dan generator termionik.

Berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki, dalam perkembanganya elemen

termoelektrik terbagi menjadi dua jenis berdasarkan kegunaanya, yaitu

Page 43: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

23

sebagai pendingin yaitu Thermoelectric Cooler (TEC) dan sebagai

pembangkit listrik atau generator, Thermoelectric Generator (TEG).

1. Thermoelectric cooler (TEC)

Pendingin termoelektrik (thermoelectric cooler) adalah komponen

elektronika yang menggunakan efek Peltier untuk membuat aliran

panas (heat flux) pada percabangan (junction) antara dua jenis

material yang berbeda. Komponen ini bekerja sebagai pompa panas

aktif dalam bentuk padat yang memindahkan panas dari satu sisi ke

sisi permukaan lainnya yang berseberangan, dengan konsumsi energi

elektris tergantung pada arah aliran arus listrik. Komponen ini dikenal

dengan nama peltier device, peltier heat pump, solid state refrigerator,

atau Thermoelectric Cooler (TEC).

sumber : www.ebay.in Gambar 2. Contoh Salah Satu Jenis Thermoelectric Cooler (TEC)

Walaupun namanya adalah "pendingin" (cooler) sesuai dengan aplikasi

utamanya. TEC dapat juga digunakan sebagai pemanas dengan cara

membalik arah arus yang mengalir, dengan demikian TEC dapat

Page 44: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

24

digunakan sebagai alat pengontrol temperatur (bisa jadi pendingin atau

sebaliknya pemanas).

Teknologi ini jauh lebih jarang digunakan dalam perangkat pendingin

(refrigerator) komersial dibanding pendingin dengan sistem kompresi

uap (vapor-compression refrigeration, misalnya AC berbasis freon)

mengingat harganya yang relatif lebih mahal dan tingkat efisiensi yang

rendah. Namun teknologi ini memiliki keunggulan tersendiri, yaitu

tidak ada bagian yang bergerak secara fisik/cairan yang disirkulasikan,

ukuran yang kecil dan kompak, dan bentuk yang fleksibel. Dengan

karakteristik seperti itu, TEC kerap digunakan dalam peralatan

bergerak atau peralatan yang ringkas di mana ukuran menjadi faktor

penting, contohnya sebagai pendingin kaleng minuman di mobil,

lemari dengan sistem pengatur suhu dan kelembaban, pendingin CPU

di kotak komputer, dan sebagainya.

(http://www.vcc2gnd.com/2014/01/Peltier-TEC1-12706.html).

2. Thermoelectric Generator (TEG)

Thermoelectric generator atau TEG adalah suatu pembangkit listrik

yang didasarkan pada efek sebeeck. Struktur TEG yang terdiri dari

suatu susunan elemen tipe-n (material dengan kelebihan elektron) dan

tipe-p (material dengan kekurangan elektron). Panas masuk pada satu

sisi dan dibuang dari sisi yang lainya, menghasilkan suatu tegangan

yang melewati sambuangan termoelektrik. Besarnya tegangan yang

dihasilkan sebanding dengan gradien temperatur.

Page 45: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

25

sumber : www.ebay.in

Gambar 3. Contoh Salah Satu Jenis Thermoelectric Generator

Saat ini, aplikasi TEG telah banyak diterapkan di berbagai bidang,

sebuah perusahaan Amerika (Hi-Z Technology, Inc.) telah berhasil

mengembangkan delapan modul peltier (model HZ-14) yang

digunakan pada glycol generator dan dapat menghasilkan daya sebesar

60 Watt dengan temperatur ambien 15-30°C dan temperatur operasi

berkisar 175-200°C. Besarnya daya yang dihasilkan dikarenakan

modul yang digunakan tersebut adalah khusus pada TEG, bukan TEC

dan perbedaan temperaturnya mencapai 170°C. Perkembangan

teknologi termoelektrik dari Hi-Z mengalami kemajuan yang pesat

karena saat ini teknologi Hi-Z mampu mencapai nilai ZT (figure of

merit) 3,2 walaupun diproduksi masih dalam skala kecil (Nandy,

2009: 3).

TEC dapat juga digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik tenaga panas /

Thermoelectric Generator (TEG). Ketika terjadi perbedaan panas yang

signifikan di antara kedua sisinya (contoh: satu sisi dipaparkan ke terik

matahari dan sisi lainnya didinginkan dengan air), perbedaan tegangan akan

Page 46: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

26

tercipta di antara kedua sisi komponen ini. Kondisi ini dikenal dengan

sebutan efek Seebeck. Walaupun demikian, sebuah TEC yang baik hanya

akan beroperasi sebagai TEG biasa-biasa saja, demikian juga sebaliknya. Ini

disebabkan TEC dan TEG dirancang secara berbeda dengan cara pengemasan

yang berbeda sesuai tujuan utama pembuatannya.

Pembangkit termoelektrik (TEG) berdasarkan pada efek Seebeck yaitu “jika

panas digunakan pada suatu sirkuit di ujung dua konduktor yang berbeda,

maka arus listrik akan dihasilkan”.

Fenomena termoelektrik pertama kali ditemukan tahun 1821 oleh ilmuan

Jerman, Thomas Johann Seebeck. Ia menghubungkan tembaga dan besi

dalam sebuah rangkaian. Di antara kedua logam tersebut diletakkan sebuah

kompas. Ketika sisi logam tersebut dipanaskan, jarum kompas ternyata

bergerak. Belakangan diketahui, hal ini terjadi karena aliran listrik yang

terjadi pada logam menimbulkan medan magnet. Medan magnet inilah yang

menggerakkan jarum kompas. Fenomena tersebut kemudian dikenal dengan

efek Seebeck.

TEG yang paling sederhana terdiri dari suatu termokopel yang terdiri dari

elemen tipe-N (material yang kelebihan elektron) dan tipe-P (material yang

kekurangan elektron) yang dihubungkan secara listrik dalam seri dan secara

termal dalam paralel. Panas masuk pada satu sisi dan dibuang dari sisi yang

lainnya, menghasilkan suatu tegangan yang melewati kopel TE. Besarnya

tegangan yang dihasilkan sebanding dengan gradien temperatur.

Page 47: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

27

Penemuan Seebeck ini memberikan inspirasi pada Jean Charles Peltier untuk

melihat kebalikan dari fenomena tersebut. Dia mengalirkan listrik pada dua

buah logam yang direkatkan dalam sebuah rangkaian. Ketika arus listrik

dialirkan, terjadi penyerapan panas pada sambungan kedua logam tersebut

dan pelepasan panas pada sambungan yang lainnya. Pelepasan dan

penyerapan panas ini berbalik begitu arah arus dibalik. Penemuan yang terjadi

pada tahun 1934 ini kemudian dikenal dengan efek Peltier.

Ketika input listrik diberikan ke termokopel TE, elektron bergerak dari

material tipe-P ke material tipe-N menyerap energi termal pada sisi dingin.

Elektron membuang energi lebihnya pada sisi panas ketika elektron mengalir

dari tipe-N kembali ke tipe-P melalui konektor listrik. Memindahkan panas

dari sisi panas akan menurunkan temperatur pada sisi dingin dengan cepat,

besarnya penurunan tergantung pada arus listrik yang digunakan (Roekettino,

2008: 10-12).

Page 48: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

III. METODE PENELITIAN

A. Desain Pengembangan

Desain pengembangan ini menggunakan pendekatan penelitian pengembangan

(research and development / R & D). Berdasarkan tujuan dari penelitian dan

pengembangan yang dilakukan yaitu untuk menghasilkan perangkat konversi

energi panas menjadi energi listrik, maka metode penelitian yang digunakan

mengacu pada prosedur pengembangan media intruksional pembelajaran

menurut Suyanto (2009). Metode penelitian tersebut berupa enam prosedur

pengembangan produk dan uji produk, yaitu:

1. Analisis kebutuhan

2. Identifikasi sumber daya untuk memenuhi kebutuhan

3. Identifikasi spesifikasi produk

4. Pengembangan produk

5. Uji produk

6. Produksi

Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan perangkat peraga sebagai

media pembelajaran berupa perangkat peragaan konversi energi untuk SMA

pada konsep perubahan energi panas menjadi energi listrik sebagai salah satu

solusi keterbatasan sumber energi listrik. Alat peraga yang dikembangkan

Page 49: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

29

dapat digunakan untuk mendalami perilaku perubahan panas menjadi listrik

menggunakan termoelektrik.

B. Prosedur Pengembangan

Dengan mengadopsi model pengembangan research and development, maka

prosedur pengembangan yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Model Pengembangan Media Instruksional Diadaptasi dari

Prosedur Pengembangan Produk dan Uji Produk menurut Suyanto

(2009: 322)

Produksi

Uji Produk

Pengembangan

Produk

Identifikasi

Spesifikasi Produk

Identifikasi Sumber

daya

Analisis Kebutuhan

Page 50: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

30

1. Analisis Kebutuhan

Menganalisis beberapa LKS dan buku siswa dilakukan untuk memenuhi

tuntutan pada tahap ini, yaitu mengidentifikasi bahwa perlu dikembangkan

perangkat peragaan konversi panas menjadi listrik. Permasalahan yang

ditemukan adalah tidak ada materi pembelajaran yang signifikan untuk

memahami konsep konversi panas menjadi listrik. Hal inilah yang

digunakan sebagai dasar dalam pengembangan alat percobaan yang akan

dibuat.

2. Identifikasi Sumber Daya

Identifikasi sumber daya untuk memenuhi analisis kebutuhan yang telah

diungkapkan sebelumnya, dilakukan dengan menginventarisir sumber

daya yang dimilliki. Pengembangan produk yang berdasarkan prinsip

termoelektrik masih sangat terbatas terutama aplikasi untuk keperluan

pembelajaran. Oleh karena itu peneliti mengembangkan seperangkat

produk peragaan konversi energi panas menjadi energi listrik untuk

keperluan pembelajaran fisika dengan memanfaatkan potensi dari bahan

termoelektrik tipe TEC 12706.

3. Identifikasi Spesifikasi Produk

Identifikasi spesifikasi produk telah dilakukan untuk mengetahui

ketersediaan sumber daya yang mendukung pengembangan produk,

dengan memperhatikan hasil analisis kebutuhan dan identifikasi sumber

Page 51: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

31

daya yang dimiliki. Pada tahap ini dilakukan langkah-langkah sebagai

berikut:

a. Topik atau materi pokok pembelajaranya adalah pembangkit energi

listrik.

b. Peralatan dan bahan-bahan dalam pembuatan perangkat peragaan

konversi energi panas menjadi energi listrik sebagai salah satu media

pembelajaran fisika materi sumber energi listrik.

c. Pembuatan langkah kerja pembuatan alat.

d. Penentuan jumlah percobaan dan judul percobaan.

e. Penentuan pengambilan data percobaan.

4. Pengembangan Produk

Pengembangan alat konversi energi panas menjadi energi listrik meliputi

desain bagian input konverter, desain konverter energi, desain rangkaian

seri-paralel, desain rangkaian multitester, penentuan percobaan, dan desain

petunjuk penggunaan alat.

Page 52: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

32

Pengembangan alat konversi dilakukan berdasarkan pada bagan seperti

Gambar 5.

Gambar 5. Bagan Pengembangan Alat Konversi Energi Panas menjadi

Energi Listrik

a. Desain bagian input konverter

Bagian input konverter digunakan untuk mengukur suhu sisi dingin dan

sisi panas TEC 12706. Kedua sisi diberi wadah untuk air yang akan

diukur suhunya. Wadah air dingin dibuat dari kaleng biskuit yang pada

bagian tutupnya dilubangi untuk meletakkan termometer. Desain wadah

air dingin dan air panas dapat dilihat pada Gambar 6.

Termometer

Kaleng

Steroform

Tripleks

(a)

Panas

Dingin

Konverter

(TEC 12706)

Rangkaian

Seri

Rangkaian

Paralel

Tegangan

dan Arus

Listrik

INPUT OUTPUT

Page 53: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

33

Lubang pengisi air

Wadah

Termometer

Pemanas air

Lubang pembuangan air

(b)

Gambar 6. Desain Bagian Input Konverter; (a) Desain Wadah Air

Dingin ; (b) Desain Wadah Air Panas

b. Desain bagian konverter energi

Bagian ini merupakan rangkaian antara delapan buah TEC 12706, sisi

bawah wadah air dingin dan heatsink yang di antara kedua sisi diberi

lapisan pasta panas. Bagian TEC yang polos merupakan sisi TEC

bagian panas, sedangkan yang memiliki label merupakan bagian TEC

sisi dingin.

Desain bagian konverter energi dapat dilihat pada Gambar 7.

Air dingin

TEC 12706

Heatsink

Air Panas

Gambar 7. Desain Inti Konverter Energi

Page 54: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

34

c. Desain rangkaian seri-paralel

Bagian ini berfungsi untuk membuat TEC yang digunakan terhubung

secara seri atau paralel. Pada kutub bagian luar TEC yang dirangkai

dipasang jack banana yang berfungsi sebagai probe penghubung

dengan rangkaian multitester yakni voltmeter dan amperemeter. Desain

rangkaian seri-paralel dapat dilihat pada Gambar 8.

TEC

Male

probe

banana

Sakelar

(a)

TEC

Sakelar

Male

probe

banana

(b)

Gambar 8. Desain Rangkaian Seri-paralel; (a) Desain Rangkaian

Paralel; (b) Desain Rangkaian Seri

Page 55: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

35

d. Desain rangkaian multimeter

Pada bagian amperemeter dipasang hambatan tetap 1 Ω yang dirangkai

secara seri, kemudian voltmeter dirangkai secara paralel terhadap

hambatan tetap tersebut. Sakelar berfungsi untuk membuat voltmeter

menyala secara bergantian. Pengukuran tegangan dan arus secara

bergantian dimaksudkan untuk menghindari adanya penyimpangan data

akibat hambatan dalam yang dimiliki oleh multimeter. Desain

rangkaian multimeter dapat dilihat pada Gambar 9.

Jack probe

banana

Sakelar

Amperemeter Voltmeter

Hambatan 1Ω

Gambar 9. Desain Rangkaian Multimeter

e. Penentuan Percobaan

Pada langkah ini setelah alat konversi energi panas menjadi energi

listrik dibuat maka selanjutnya akan dilakukan percobaan menggunakan

alat tersebut untuk menguji spesifikasi alat. Hasil data dari percobaan

Page 56: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

36

yang dilakukan kemudian digunakan untuk mengidentifikasi pengujian

spesifikasi alat.

f. Desain petunjuk penggunaan alat

Petunjuk penggunaan alat (user manual) sebagai kelengkapan alat

konversi energi panas menjadi energi listrik berisi tentang pengenalan

alat, spesifikasi alat, prodesur penggunaan dan prosedur perawatan.

Bagian-bagian user manual terdiri dari.

1). Cover

2). Pendahuluan

3). Spesifikasi alat

4). Petunjuk perawatan

5). Prosedur penggunaan

6). Tabel data hasil pengukuran

Penyajian materi konversi energi panas menjadi energi listrik

digunakan sebagai salah satu alternatif keterbatasan pemahaman

tentang sumber daya energi khususnya terkait konversi energi panas

menjadi energi listrik dengan pemberian tugas pengayaan berupa

pemecahan masalah dengan amatan praktik.

Pada pelaksanaan praktikum akan dilakukan dua macam pengukuran

yaitu pengukuran pada rangkaian termoelektrik secara seri dan paralel.

Variabel temperatur (T) dijadikan sebagai variabel kontrol dan variabel

daya listrik (P) dijadikan sebagai variabel terikat. Dalam praktikum

Page 57: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

37

yang dilaksanakan, variabel terikat diproyeksikan oleh dua variabel

yaitu variabel kuat arus (I) dan tegangan listrik (V). Jadi, dalam

pelaksanaan pengukuran ada tiga variabel yang akan diukur yaitu

temperatur (T), kuat arus (I) dan tegangan (V).

5. Uji Produk

Tahap kelima adalah tahap uji produk. Uji produk ini merupakan uji

kelayakan produk yang berupa alat konversi energi panas menjadi energi

listrik disertai user manual yang telah dikembangkan (prototipe I).

Kelayakan alat konversi energi panas menjadi energi listrik diuji

menggunakan uji kinerja alat dalam percobaan di laboratorium. Selain itu

juga dilakukan uji keterpenuhan spesifikasi produk. Sedangkan user

manual diuji kelayakannya oleh ahli desain. Setelah mengalami uji

spesifikasi dan uji kualitas produk, maka prototipe I telah mendapat saran-

saran perbaikan dari ahli desain dan telah dihasilkan prototipe II.

6. Produksi

Tahap keenam adalah tahap produksi. Tahap ini merupakan tahap akhir

penelitian pengembangan. Pada tahap ini dilakukan produksi setelah

dilakukan serangkaian perbaikan dan pengujian. Produksi dilakukan

dengan membuat prototipe alat konversi energi panas menjadi energi

listrik beserta petunjuk penggunaan alat berdasarkan desain konverter yang

Page 58: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

38

telah mengalami perbaikan setelah melalui pengujian-pengujian. Produksi

yang dilakukan berupa prototipe, bukan produksi masal.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

metode observasi dan angket.

1. Metode Observasi

Observasi yang dimaksud adalah observasi lapangan maupun studi pustaka

mengenai hal yang berkaitan dengan konversi energi panas menjadi energi

listrik. Untuk menemukan konsep-konsep atau landasan-landasan teoritis

yang memperkuat produk yang akan dibuat. Melalui studi literatur dikaji

pula ruang lingkup produk dan ketersediaan materi terkait pada sumber-

sumber belajar SMA kelas XII sebelumnya. Melalui studi literatur juga

untuk mengetahui langkah-langkah yang paling tepat untuk

mengembangkan produk dan memberikan gambaran yang berkaitan

dengan bahan termoelektrik. Selain studi literatur, studi lapangan atau

dengan kata lain disebut sebagai pengukuran kebutuhan dan penelitian

dalam skala kecil.

2. Metode Angket

Instrumen angket uji ahli digunakan untuk mengumpulkan data tentang

kelayakan produk berdasarkan kesesuaian desain dan isi materi sumber

energi listrik pada produk yang telah dikembangkan. Instrumen angket

Page 59: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

39

diberikan kepada Ahli desain dan ahli materi untuk mengumpulkan data

kelayakan produk. Sedangkan untuk mengumpulkan data keterpenuhan

spesifikasi produk, angket uji spesifikasi produk yaitu prototipe alat peraga

konversi energi yang disertai dengan user manual.

D. Teknik Analisis Data

Teknik Analisis data angket pada penelitian ini adalah dengan cara

menganalisis angket uji ahli desain dan materi, menganalisis angket

kelayakan dan keterpenuhan spesifikasi produk yang dikembangkan.

1. Uji Validasi Ahli

Angket uji validasi ahli digunakan untuk menguji kesesuaian isi pada

produk, yaitu alat konversi energi panas menjadi energi listrik beserta user

manual. Instrumen penilaian uji ahli desain dan kelayakan fisik, memiliki

2 pilihan jawaban sesuai konten pertanyaan, yaitu “ya” dan “tidak”. Revisi

dilakukan pada konten yang diberikan jawaban tidak. Analisis angket uji

validasi ahli berisi masukan, komentar, kritik dan saran yang diperoleh

dari angket

2. Uji Keterpenuhan Spesifikasi Produk

Angket uji spesifikasi produk digunakan untuk menguji apakah spesifikasi

produk alat konversi energi panas menjadi energi listrik telah terpenuhi

sesuai dengan telah diidentifikasi sebelumnya. Uji yang kenakan yaitu

untuk mengetahui informasi detail mengenai alat konversi energi panas

Page 60: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

40

menjadi energi listrik. Sensitivitas alat konversi dihitung berdasarkan data

pengukuran yang dihasilkan saat proses pengembangan alat dilakukan. Uji

sensitivitas untuk mengetahui perbandingan hasil keluaran/instrumen

pengukuran terhadap perubahan variabel masukan yaitu daya listrik

(tegangan dan arus listrik). Harga yang diperoleh dengan melakukan plot

pada grafik, kemiringan dari garis lurus adalah sensitivitas. Uji dilakukan

dengan cara melakukan pengukuran menggunakan alat konversi energi

panas menjadi energi listrik dan memasukan nilai-nilai hasil pengukuran

pada persamaan garis berikut.

y= mx + c

Sumber: Roberts (2012: 1)

Analisis data berdasarkan instrumen uji validasi ahli dan uji spesifikasi

produk dilakukan untuk menilai sesuai atau tidaknya produk yang

dihasilkan sebagai sumber belajar dan media pembelajaran.

Skor penilaian total pada instrumen uji kelayakan fisik dan desain dapat

dicari dengan menggunakan rumus:

Hasil dari skor penilaian tersebut kemudian dicari rata-ratanya dari sejumlah

subyek sampel uji coba dan dikonversikan ke pernyataan penilaian untuk

menentukan kualitas dan tingkat kemanfaatan produk yang dihasilkan

Page 61: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

41

berdasarkan pendapat pengguna. Pengkonversian skor menjadi pernyataan

penilaian ini dapat dilihat dalam Tabel 1.

Skor Penilaian Pernyataan Penilaian

Kelayakan

Pernyataan Penilaian

Kualitas

3,26 - 4,00 Sangat layak Sangat baik

2,51 – 3,25 Layak Baik

1,76 – 2,50 Kurang layak Kurang baik

1,01 – 1,75 Tidak layak Tidak baik

Tabel 1. Konversi Skor Penilaian menjadi Pernyataan Nilai Kualitas

menurut Suyanto (2009: 227)

Page 62: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan dari pengembangan ini adalah:

1. Dihasilkan sebuah produk berupa konverter energi panas menjadi energi

listrik dan disertai petunjuk pengunaan (user manual) yang dapat

digunakan untuk mengamati perilaku perubahan energi panas menjadi

energi listrik sebagai solusi keterbatasan sumber energi listrik untuk

pembelajaran materi sumber energi listrik.

2. Produk konverter energi panas menjadi energi listrik dan disertai petunjuk

pengunaan layak digunakan sebagai pelengkap perangkat pembelajaran

fisika materi sumber energi listrik dengan skor 3,692 pada uji kelayakan

fisik dan skor 2,667 pada uji ahli desain.

3. Konverter energi yang dihasilkan memiliki spesifikasi sensitivitas

hubungan antara peningkatan suhu terhadap peningkatan tegangan sebesar

0,7022 mV/ºC; sensitivitas hubungan antara peningkatan suhu terhadap

peningkatan arus listrik sebesar 0,03478 mA/ºC; sensitivitas hubungan

antara peningkatan suhu terhadap peningkatan daya listrik sebesar 10,9268

mW/ºC; volume wadah sisi dingin konverter adalah 1 liter; volume wadah

sisi panas konverter adalah 2,2 liter; suhu sisi dingin konverter adalah 0°C;

dan suhu sisi panas konverter berada pada rentang 25°C-90°C.

Page 63: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

73

4. Peningkatan jumlah TEC secara seri menghasilkan peningkatan tegangan

dan arus listrik yang relatif sama besar, sedangkan peningkatan jumlah

TEC secara paralel menghasilkan peningkatan arus listrik dan tegangan

yang relatif sama besar.

B. Saran

Saran dari pengembangan ini adalah:

1. Hendaknya membaca petunjuk penggunaan yang tersedia dengan seksama

baik cara penggunaan, perawatan dan penyimpanan alat sebelum

menggunakan konverter energi.

2. Hendaknya menggunakan konverter energi di tempat yang memiliki

intensitas cahaya yang mencukupi.

Page 64: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

DAFTAR PUSTAKA

Awan, Dede. 2008. Pentingnya Alat Peraga dalam Mengajar IPA. (Online),

(http://adinmuh2.blogspot.com), diakses 15 Januari 2015.

Asyhar, Rayanda. 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta :

Gaung Persada (GP) Press Jakarta.

Badarudin. 2011. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran. (Online),

(http:// ayahalby.wordpress.com /2011/02/23/model-pengembangan-

perangkat-pembelajaran/), diakses 3 Desember 2014.

Bueche , Frederick J., Eugene Hecht. 2006. Fisika Universitas Edisi Kesepuluh.

Jakarta: Erlangga.

Culp , Archie W.1996. Prinsip-Prinsip Konversi Energi. Jakarta: Erlangga.

Herlina, Cici. 2010. Alat Peraga. (Online), (http://pendidikanmatematika.files.

wordpress.com), diakses 18 Januari 2015.

Ismanto, Arif. 2008. Pengembangan LKS Menggunakan Pendekatan

Konstruktivisme pada Materi Pokok Fluida Melalui Metode Eksperimen.

Skripsi. Unila. Bandarlampung.

Lestari, Linda Puji. 2006. Keefektifan Pembelajaran dengan Menggunakan Alat

Peraga dan LKS. (Online), (http://digilib.unnes.ac.id.skripsi/archives/doc.

pdf), diakses 15 Januari 2015.

Potter, Arfiy. 2010. Skripsi Pengembangan Multimedia. (Online), (http://www.

sekripsiku.blogspot. com/ 2010/02/bab-iii.html), diakses 3 Februari 2015.

.

Putra, Nandy, Raldi Artono Koestoer, M. Aditya, Ardian Roekettino, dan Bayu

Trianto. 2009. Potensi Pembangkit Daya Termoelektrik Untuk Kendaraan

Hybrid. Jurnal. Jakarta: Universitas Indonesia.

Roeketino, Ardian. 2008. Perancangan Awal dan Manufaktur Mesin Pendorong

Mobil Berteknologi Hybrid. Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Jakarta.

Rohani, Ahmad. 2009. Media Instruksional edukatif. Jakarta : Rineka Cipta.

Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan.

Prenada Media Group. Jakarta.

Page 65: PENGEMBANGAN PERANGKAT KONVERSI ENERGI …digilib.unila.ac.id/21277/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · diperlukan dalam pembelajaran fisika. ... Sejak SD hingga SMA penulis menjadi

75

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Alfabeta.

Sukarto. 2011. Metode Pembelajaran dan Eksperimen. (Online), (http://id.

shvoong.com/ social-sciences/education/2098574-metode-pembelajaran-

dan-eksperimen/), diakses 21 Januari 2015.

Suyanto, Eko. 2009. Pengembangan Contoh Lembar Kerja Fisika Siswa dengan

Latar Penuntasan Bekal Awal Ajar Tugas Studi Pustaka dan Keterampilan

Proses Untuk SMA Negeri 3 Bandarlampung. Prosiding Seminar Nasional

Pendidikan 2009. Bandarlampung: Unila.

Wahyudi, Adip. 2011. Model Penelitian Pengembangan Borg and Gall (1983).

(Online), (http://adipwahyudi.blogspot.com/2011/01/model-penelitian-

pengembangan-borg-and.html), diakses 3 Februari 2015.

Widarmika, Komang. 2012. Metode Eksperimen. (Online), (http://komangwidar

mika.bolspot.com/2012/12/metode-eksperimen.html), diakses 30 Januari

2015.

Wijaya, Alexander Prasetya. 2014. Jurnal Mahasiswa Mesin Fakultas Teknik

Universitas Brawijaya. (Online), Vol 4, No.119.18.XI.861, (http://mesin.

ub.ac.id), diakses 24 Desember 2015.