pengembangan multimedia interaktif pembelajaran pendidikan

14
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SEBAGAI UPAYA PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Jenri Ambarita, M.Pd.K Pendidikan abad 21 ditandai dengan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran sebagai tuntutan era industry 4.0 (McGrath & Fischetti, 2019; Pakpahan & Fitriani, 2020; Yunita & Wijayanti, 2017). Kemunculan covid-19 di tahun 2019 seolah mempercepat implementasi era industry 4.0 dalam seluruh aspek kehidupan manusia tidak terkecuali dengan dunia pendidikan (Ambarita et al., 2020). WHO telah mengumumkan bahwa virus yang berawal dari kota Wuhan ini sebagai pandemi global (Laura Elvina, 2020). Sebagai dampaknya membuat hampir seluruh Negara di dunia mengalami kesedihan yang mendalam karena banyaknya korban yang meregang nyawa (Mahase, 2020). Demikian halnya dengan pemerintah Indonesia melalui Presiden Jokowi secara resmi mengumumkan bahwa covid-19 sebagai bencana nasional non alam (Kepres Nomor 12, 2020). Berbagai himbauan dan peraturan di terapkan dalam masyarakat, mulai dari jaga jarak, rajin cuci tangan, pakai masker bahkan PSBB (Peraturan Pemerintah Nomor 21, 2020). Pendidikan di masa pandemic covid-19 dituntut untuk tidak melaksanakan pembelajaran tatap muka, dengan tujuan untuk memutus mata rantai penyebaran covid 19 (Almarzooq et al., 2020). Dengan demikian, pembelajaran jarak jauh menjadi kebijakan yang diberlakukan oleh Negara yang terdampak virus corona termasuk dengan pendidikan di Indonesia (Firman & Rahayu, 2020). Untuk menjamin kesehatan para peserta didik dan untuk memastikan pemenuhan hak belajar peserta didik di masa covid, maka pembelajaran akan tetap dilakukan dari rumah masing-masing (Indonesia, 2020; Kemendikbud Republik Indonesia, 2019). Pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah menuntut peran aktif dari orang tua (Kasih, 2020) sebagai pendamping bahkan menjadi actor yang menjalankan peran sebagai seorang guru (Agustien Lilawati, 2021; Ayuni et al., 2020). Selama ini orang tua mendidik anak untuk hal yang dasar seperti penguatan pendidikan keagamaan, kepatuhan terhadap segala aturan dan peraturan bahkan menerapkan kebiasaan yang baik (Nurlaeni & Juniarti, 2017). Namun, peran orang tua mengalami pergeseran bahkan semakin meluas di masa pandemic covid-19 (Agustien Lilawati, 2021). Pembelajaran yang diberlakukan di masa covid-19 telah menjawab tuntutan era industry 4.0 atau era digital yang ditandai dengan pemanfaatan teknologi (Abdul Muis Joenaidy, 2019). Pemanfaatan teknologi (IPTEK) sudah sangat banyak digunakan untuk menyelesaikan persoalan kehidupan masyarakat, tidak terkecuali permasalahan dalam bidang pendidikan (Ambarita et al., 2020). Namun, dalam penelitian yang dilakukan oleh Iskarim mengatakan bahwa kemajuan IPTEK dinilai belum mampu atau belum banyak dimanfaatkan untuk menumbuhkan moral para

Upload: others

Post on 11-Feb-2022

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN PENDIDIKAN

AGAMA KRISTEN SEBAGAI UPAYA PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Jenri Ambarita, M.Pd.K

Pendidikan abad 21 ditandai dengan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran sebagai

tuntutan era industry 4.0 (McGrath & Fischetti, 2019; Pakpahan & Fitriani, 2020; Yunita & Wijayanti,

2017). Kemunculan covid-19 di tahun 2019 seolah mempercepat implementasi era industry 4.0

dalam seluruh aspek kehidupan manusia tidak terkecuali dengan dunia pendidikan (Ambarita et al.,

2020). WHO telah mengumumkan bahwa virus yang berawal dari kota Wuhan ini sebagai pandemi

global (Laura Elvina, 2020). Sebagai dampaknya membuat hampir seluruh Negara di dunia

mengalami kesedihan yang mendalam karena banyaknya korban yang meregang nyawa (Mahase,

2020). Demikian halnya dengan pemerintah Indonesia melalui Presiden Jokowi secara resmi

mengumumkan bahwa covid-19 sebagai bencana nasional non alam (Kepres Nomor 12, 2020).

Berbagai himbauan dan peraturan di terapkan dalam masyarakat, mulai dari jaga jarak, rajin

cuci tangan, pakai masker bahkan PSBB (Peraturan Pemerintah Nomor 21, 2020). Pendidikan di

masa pandemic covid-19 dituntut untuk tidak melaksanakan pembelajaran tatap muka, dengan

tujuan untuk memutus mata rantai penyebaran covid 19 (Almarzooq et al., 2020). Dengan demikian,

pembelajaran jarak jauh menjadi kebijakan yang diberlakukan oleh Negara yang terdampak virus

corona termasuk dengan pendidikan di Indonesia (Firman & Rahayu, 2020).

Untuk menjamin kesehatan para peserta didik dan untuk memastikan pemenuhan hak belajar

peserta didik di masa covid, maka pembelajaran akan tetap dilakukan dari rumah masing-masing

(Indonesia, 2020; Kemendikbud Republik Indonesia, 2019). Pembelajaran jarak jauh atau belajar

dari rumah menuntut peran aktif dari orang tua (Kasih, 2020) sebagai pendamping bahkan menjadi

actor yang menjalankan peran sebagai seorang guru (Agustien Lilawati, 2021; Ayuni et al., 2020).

Selama ini orang tua mendidik anak untuk hal yang dasar seperti penguatan pendidikan keagamaan,

kepatuhan terhadap segala aturan dan peraturan bahkan menerapkan kebiasaan yang baik (Nurlaeni

& Juniarti, 2017). Namun, peran orang tua mengalami pergeseran bahkan semakin meluas di masa

pandemic covid-19 (Agustien Lilawati, 2021).

Pembelajaran yang diberlakukan di masa covid-19 telah menjawab tuntutan era industry 4.0

atau era digital yang ditandai dengan pemanfaatan teknologi (Abdul Muis Joenaidy, 2019).

Pemanfaatan teknologi (IPTEK) sudah sangat banyak digunakan untuk menyelesaikan persoalan

kehidupan masyarakat, tidak terkecuali permasalahan dalam bidang pendidikan (Ambarita et al.,

2020). Namun, dalam penelitian yang dilakukan oleh Iskarim mengatakan bahwa kemajuan IPTEK

dinilai belum mampu atau belum banyak dimanfaatkan untuk menumbuhkan moral para

penggunanya (Mochammad Iskarim, 2016). Pernyataan ini semakin dikuatkan oleh Ningrum yang

mengatakan bahwa kemajuan teknologi sangat banyak disalahgunakan oleh para remaja (pelajar)

untuk hal yang kurang bermanfaat (Ningrum, 2015).

Pendidikan agama bukanlah satu-saunya mata pelajaran yang berperan dalam pembentukan

karakter peserta didik, namun pendidikan agama merupakan mata pelajaran yang berperan penting

dalam penguatan pendidikan karakter seseorang (Ainiyah, 2013; Sagala, 2017; Tafonao, 2018).

Mujizatullah mengatakan bahwa pendidikan agama memiliki peran yang besar dalam menciptakan

generasi-generasi berkarakter (Mujizatullah, 2016; Pujiasih & Bantul, 2020). Pernyataan ini juga

didukung oleh Indarto yang mengatakan bahwa pendidikan agama sangat berperan dalam

membentuk generasi yang berkarakter, beriman, berahlak dan mulia, karena pendidikan agama

sangat erat hubungannya dengan penciptanya (Wijaya et al., 2010).

Dalam peraturan pemerintah (Keagamaan, 2007) tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan

Keagamaan pasal 1 mengatakan bahwa “Pendidikan agama adalah pendidikan yang memberikan

pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian, danketerampilan peserta didik dalam

mengamalkan ajaran agamanya, yang dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui mata

pelajaran/kuliah pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan”. Dalam pasal 2 dikatakan

bahwa“Pendidikan agama berfungsi membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia dan mampu menjaga kedamaian dan kerukunan

hubungan inter dan antar umat beragama”.

Berdasarkan observasi awal penelitian (preliminary research) kepada sejumlah guru

Pendidikan Agama Kristen dari berbagai provinsi di Indonesia terdapat berbagai permasalahan

dalam pembelajaran jarak jauh dimasa pandemic covid-19, diantaranya : 1) Ada sebanyak 48,7%

guru PAK hanya memberikan tugas kepada peserta didik tanpa ada interaksi; 2) 48,5% melakukan

pembelajaran online; 3) sebanyakk 1% tetap melaksanakan tatap muka; dan 4) Sebanyak 1,7% guru

PAK yang tidak melaksanakan aktifitas pembelajaran (berhenti total). Temuan ini tidak jauh berbeda

dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Kemendikbud yang bekerjasama dengan UNICEF

melalui SMS Gratis yang mengatakan bahwa pembelajaran di masa pandemic banyak guru yang

hanya memberikan tugas kepada peserta didik (Kasih, 2020).

Studi lapangan yang telah peneliti lakukan pada bulan Juni 2020 di Sekolah Menengah

Pertama (SMP) Negeri 2 Kairatu Barat, informasi yang peneliti dapatkan dari guru Agama Kristen

sekaligus bagian kurikulum (Corlina, 2020) dan Kepala sekolah (Saija, 2020) mengatakan bahwa

pembelajaran yang diterapkan selama covid-19 adalah penugasan tanpa ada interaksi lain untuk

menjelaskan materi pembelajaran. Informasi yang penulis juga temukan bahwa guru-guru di sekolah

tersebut memiliki laptop, android atau computer, demikian halnya dengan peserta didik juga 70%

memiliki Android yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk mendukung aktifitas pembelajaran.

Namun, kenyataannya tidak dimanfaatkan untuk melaksanakan pembelajaran online di masa

pandemic covid-19. Sebagaimana temuan-temuan penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa

perangkat mobile bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran (Bilfaqih & Qomarudin, 2015; Efendi et al.,

2011; Korucu & Alkan, 2011). Masih berdasarkan wawancara bersama guru PAK di SMP N 2 KB

mengatakan bahwa guru menggunakan aplikasi whatsaap hanya untuk mengingatkan pengumpulan

tugas yang telah diberikan.

Pemahaman dan keterampilan TIK guru yang terbatas, membuat guru tidak mampu untuk

memanfaatkan teknologi dalam merancang pembelajaran yang menarik. Pemahaman guru sangat

terbatas dalam mengembangkan media pembelajaran interaktif yang bisa mendukung pembelajaran

siswa secara mandiri. Beberapa penelitian terdahulu mengatakan bahwa media pembelajaran yang

menarik, interaktif akan membuat peserta didik merasa senang atau termotivasi dalam belajar

(Jamilah et al., 2012; Pujiasih & Bantul, 2020). Selain itu, media pembelajaran yang interaktif juga

mampu meningkatkan hasil belajar siswa (Candra & Masruri, 2015; Priyanto, 2009; Sohibun & Ade,

2017; Wicaksana, 2020), memberikan penguatan terhadap karakter siswa (Nurudin, 2017;

Syahbrudin, 2018) seperti kemandirian (Firman & Rahayu, 2020; Sadikin & Hamidah, 2020; Sobri &

Moerdiyanto, 2014; Sohibun & Ade, 2017) bahkan media interaktif juga mampu mendayagunakan

kemampuan berpikir tingkat tinggi seorang anak (Avianty & Cipta, 2018).

Sejumlah siswa kelas 7 SMP N 2 KB mengatakan bahwa, mereka cenderung merasa jenuh dan

cepat bosan saat belajar sendiri di rumah. Setiap hari mereka diperhadapkan dengan tugas yang

banyak dari setiap mata pelajaran berbeda tanpa ada penjelasan materi dari guru. Hal ini menjadi

keluhan banyak peserta didik sehingga banyak yang tidak mengerjakan tugas dan bahkan asal

menjawab tanpa pemahaman yang benar. Hal ini dikhawatirkan akan membuat anak kehilangan

konsep inti dari kurikulum yang seharusnya dikuasai lebih dulu sebagaimana disampaikan oleh

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan (Kabalitbang dan Perbukuan) Totok

Suprayitno.

Hal lain yang juga terabaikan dalam pembelajaran jarak jauh adalah penguatan pendidikan

karakter peserta didik. Kebijakan belajar dari rumah membuat guru tidak bisa secara langsung

mendampingi/mengawasi peserta didik oleh karena itu peran orang tua sangatlah sentral saat

belajar dari rumah. Beberapa penelitian menemukan bahwa peran orang tua semakin meluas saat

kebijakan PJJ diberlakukan oleh pemerintah (Agustien Lilawati, 2021; Ayuni et al., 2020). Namun,

peran orang tua sebagai pendamping akademik sangat sulit untuk diimplementasikan untuk

masyarakat Kairatu secara umum dan orang tua siswa SMP 2 KB secara kusus.

Dari observasi peneliti dilapangan, kondisi perekonomian keluarga yang terbatas

mengharuskan masyarakat untuk tetap beraktifitas di luar rumah agar kebutuhan hidup sehari-hari

tetap terpenuhi. Hal ini juga didukung oleh temuan penelitian yang dilakukan oleh Steve Humble &

Dixion yang mengatakan bahwa anak-anak dari latar belakang yang lebih miskin dirugikan

perkembangan, pembelajaran, dan pencapaian potensi mereka (Humble & Dixon, 2017). Orang tua

tidak memiliki waktu untuk mendampingi anak saat belajar dari rumah dan tidak mampu untuk

memfasilitasi kebutuhan anak untuk mendukung anak saat belajar dari rumah (paket data).

Berdasarkan permasalahan yang terjadi, maka sangatlah penting untuk mengembangakan media

pembelajaran interaktif sebagai upaya penguatan pendidikan karakter.

Penyajian materi Pendidikan Agama Kristen di sekolah masih sangat jauh dari pemanfaatn

teknologi. Selama 3 tahun menjadi guru PAK (2015-2018) di SMP Negeri 36 Batam, peneliti bahkan

guru PAK yang tergabung dalam MGMP PAK Kota Batam kurang memanfaatkan teknologi untuk

membuat dan mengembangkan media pembelajaran Pendidikan Agama Kristen. Hal yang tidak jauh

berbeda juga terjadi pada guru Pendidikan Agam Kristen Indonesia dan Guru PAK di SMP Negeri 2

Kairatu Barat.

Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman dan kemampuan guru PAK dalam

memanfaatkan Teknologi untuk merancang media pembelajaran yang menarik. Kondisi ini seolah

memaksa guru Pendidikan Agama Kristen hanya sekedar memberikan tugas, bahkan beberapa guru

PAK tidak melaksanakan aktifitas pembelajaran alias libur.

Pendidikan Agama Kristen adalah salah satu mata pelajaran yang bertujuan untuk membentuk

pribadi yang berahlak dan berkarakter yang kuat. Untuk itu, diharapkan setiap guru PAK mampu

merancang dan menciptakan pembelajaran/media pembelajaran yang menarik sehingga tujuan

pembelajaran boleh tercapai dengan baik.

Teknologi komputer memungkinkan seseorang untuk mengeksplorasi data dan informasi

secara lebih luas dan praktis. Perkembangan teknologi juga memberikan inovasi dalam proses

pembelajaran dan juga membuat pembelajaran menjadi menarik. Pengembangan media

pembelajaran ditujukan untuk menarik perhatian siswa dan meningkatkan motivasi siswa dalam

belajar. Media pembelajaran berbasis multimedia interaktif dapat menarik minat siswa dengan

memanfaatkan teknologi komputer. Oleh karena itu, penelitian ini dimaksudkan untuk

mengembangkan media pembelajaran Pendidikan Agama Kristen berbasis multimedia interaktif

sebagai penguatan pendidikan karakter.

Pada pengembangan ini, peneliti menggunakan model pengembangan ADDIE yang terdiri dari

Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation, namun dalam hal ini peneliti hanya

sampai ke tahap uji kelayakan tanpa mengukur tingkat efektifitasnya. Hasil dari penelitian ini berupa

software yang ada dalam DVD room ataupun Flashdisk yang dapat diinstall dan disave di komputer.

Hasil pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif menggunakan Powerpoint,

Corel draw, Filmora ini digunakan untuk menyampaikan pelajaran Pendidikan Agama Kristen tingkat

SMP agar peserta didik dapat belajar mandiri, meningkatkan pemahaman dan untuk mendorong

kreativitas pendidik dalam mengembangkan media pembelajaran.

ANALYSIS

Analisis kurikulum, studi lapangan ke Kecamatan Kairatu untuk mendapatkan data tentang karakteristik siswa, lingkungan belajar

terutama saat belajar di rumah, media atau bahan ajar yang digunakan oleh guru dan siswa di masa covid

IMPLEMENTATION

Uji coba lapangan

Layak

Uji coba kelompok kecil dan kelompok

DESIGN

Multimedia pembelajaran

interaktif

EVALUATION

TAHAP

AWAL

Penelitian dan pengembangan ini menggunakan model penelitian yang di adaptasi dari model

pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implement, dan Evaluate). Model ADDIE mulai ada

pada tahun 1990-an yang dikembangkan oleh Dick dan Carry. Model ADDIE digunakan untuk

menjadi pedoman dalam pengembangan dalam membangun perangkat dan infrastruktur program

pelatihan yang efektif. Model ADDIE meliputi lima tahapan, yaitu Analysis, Design, Development,

Implementation, and Evalution. Namun, pada penelitian pengembangan ini hanya dilakukan 4 tahap

yaitu Analysis, Design, Development, dan Implementation. Dikarenakan penelitian pengembangan ini

hanya menilai kelayakan produk dan tidak sampai menilai keefektifan dari produk media

pembelajaran berbasis multimedia interaktif.

Menurut Gay dalam (Priyanto, 2009), penelitian dan pengembangan pendidikan adalah suatu

usaha untuk mengembangkan suatu produk yang efektif berupa bahan pembelajaran untuk

digunakan di sekolah, bukan untuk menguji teori. Sedangkan menurut Nana Syaodih Sukmadinata

dalam (Mahnun, 2018) menyebutkan bahwa penelitian dan pengembangan merupakan suatu proses

yang meliputi berbagai langkah untuk memperbaiki produk sebelumnya atau bahkan

mengembangkan yang baru, namun harus dapat dipertanggung jawabkan. Penelitian dan

pengembangan di bidang pendidikan dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan melalui studi

literatur dan studi lapangan, sehingga produk yang akan dikembangkan mampu menjawab

permasalahan yang ada di lapangan.

Penelitian pengembangan ini merupakan penelitian dengan model prosedural, yang

menunjukkan langkah-langkah dari proses pengembangan produk. Pengembangan produk dalam

penelitian ini berbentuk media pembelajaran. Media yang dikembangkan akan dinilaikan kepada ahli

media, ahli materi, dan siswa sebagai pengguna media pembelajaran. Sehingga diharapkan media

pembelajaran ini dapat digunakan dalam proses pembelajaran PAK materi Indahnya Mengampuni.

Pengumpulan data dilakukan secara purposive kepada guru pendidikan agama Kristen yang

sekaligus sebagai waka kurikulum dan lima orang peserta didik sebagai informan primernya.

Sedangka informan sekundernya adalah kepala sekolah SMP Negeri 2 Kairatu barat, guru Pendidikan

Agama Kristen se Indonesia dan tiga orang tua peserta didik. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan

yang telah dilaksanakan sebagai tahap awal, selanjutnya membuat perencanaa, pengembangan, dan

implementasi.

Berdasarkan paparan data di atas, pembelajaran Pendidikan Agama Kristen tidak berjalan

dengan efektif di masa pandemic covid-19. Sejak kebijakan belajar dari rumah diberlakukan pada

bulan April sampai akhir semester genap pada bulan Juni 2020 bisa dikategorikan tidak berjalan

dengan efektif. Ketidakefektifan pembelajaran di masa pandemic dipengaruhi oleh beberapa factor

yang bersumber dari pendidik, peserta didik maupun orang tua.

Dari 421 orang guru Pendidikan Agama Kristen yang diobeservasi, ada sebanyak 204 orang

(48,5%) yang melaksanakan pembelajaran online, 205 orang (48,7%) yang menerapkan

pembelajaran penugasan (cukup memberikan tugas tanpa ada interaksi), sebanyak 4 orang (1%)

yang mengatakan tetap melaksanakan pembelajaran tatap muka dan sebanyak 8 orang (1,9%) yang

menjawab tidak ada aktifitas pembelajaran.

Permasalahan yang dihadapi oleh guru Pendidikan Agama Kristen dalam pembelajaran

dimasa pandemic bervariasi, mulai dari masalah sarana-prasarana, masalah ekonomi dan masalah

keterbatasan pemahaman dan keteramilan ITC guru. Hal ini juga terjadi di SMP Negeri 2 Kairatu

Barat. Guru Pendidikan Agama Kristen di SMP Negeri 2 Kairatu hanya memberikan penugasan

kepada peserta didik. Setiap hari senin guru akan mengunjungi peserta didik ke rumah masing-

masing untuk memberikan tugas dan membagikan materi pembelajaran dalam bentuk kertas

fotokopi. Pada hari jumat berikutnya guru akan kembali datang untuk mengumpulkan tugas-tugas

yang telah diberikan.

Terbatasnya sumber belajar atau media pembelajaran sebagai penghungung antara guru

dengan siswa membuat pembelajarn kurang efektif. Sejumlah siswa dan orang tua sangat mengeluh

terhadap tugas-tugas yang diberikan oleh guru kepada peserta didik. Peserta didik merasa bosan dan

sangat cepat jenuh ketika belajar mandiri di rumah yang diperhadapkan dengan tugas-tugas yang

sangat banyak. Hal ini sangat berhubungan terhadap moral atau karakter peserta didik selama

belajar dari rumah.

Peserta didik tidak kreatif dalam mengerjakan tugas, tidak bersemangat saat belajar mandiri

di rumah, tidak disiplin atau kurang bertanggung jawab dalam menyelesaikan tuga-tugas yang sudah

diberikan oleh guru. Hal ini sering menimbulkan permasalahan antara orang tua dengan anak saat

belajar di rumah. Keterbatasan pengetahuan dan keterampilan akademik, keterbatasan ekonomi

yang mengharuskan orang tua untuk tetap beraktifitas di dusun(kebun), membuat orang tua tidak

maksimal bahkan tidak mampu mendampingi anak saat BDR. Oleh karena itu, orang tua berharap

ada kebijakan dari lembaga pendidikan agar guru bisa mendampingi anak dalam belejar dimasa

pandemic covid-19.

Media pembelajaran merupakan penghubung antar guru dengan siswa, media pembelajaran

bisa dimanfaatkan oleh guru untuk menyampaikan informasi atau pesan-pean pembelajaran tanpa

tatap muka. Salah satu media pembelajaran yang bisa dimanfaatkan di masa pandemic saat ini adalah

Multimedia interaktif.

Gambar 1. Diagram Batang Hasil Penilaian Multimedia Interaktif secara keseluruhan.

Pengembangan multimedia interaktif pada pembelajaran PAK, dinyatakan layak oleh ahli

materi dengan skor 4,09 pada kategori “baik”, ahli bahasa demgam skor 4,2 pada kategori “baik”, ahli

media dengan skor 4,4 pada kategori “sangat baik”, Praktisi memberikan skor 4,2 pada kategori

“baik”. Demikian halnya dengan media pembelajaran interaktif dari sudut pendidikan karakter,

menyatakan layak untuk digunakan sebagai upaya penguatan pendidikan karakter di masa pandemic

covid-19. Berdasarkan penilaian dari 1 orang dosen pendidikan karakter dan 5 orang guru PAK,

Multimedia interaktif memiliki dampak terhadap karakter peserta didik. Secara tidak langsung

multimedia interaktif akan berdampak terhadap penguatan nilai-nilai karakter bagi peserta didik,

diantaranya: karakter Religious, Jujur, Toleransi, Cinta damai, Kreatif, Mandiri, Disiplin, Rasa Ingin

Tahu, Gemar membaca, Tanggung jawab.

Muatan materi Indahnya mengampuni, tampilan media yang didesain dengan nuansa rohani

Kristen, backsound lagu rohani yang sesuai dengan materi dinilai mampu memberikan penguatan

terhadap nilai karakter religious peserta didik. Materi indahnya mengampuni, cerita kehiduan

Nelson mandela, model soal yang dirancang dinilai mampu memberikan penguatan terhadap nilai

karakter kejujuran, Toleransi dan Cinta damai peserta didik sebagai pengguna. Media pembelajaran

yang didesain interaktif dinilai mampu menuntut peserta didik untuk semakin lebih kreatif. Media

pembelajaran dilengkapi dengan fitur-fitur yang kreatif, lengkap dan mudah dipahami sehingga

mampu digunakan secara mandiri oleh pengguna tanpa pendampingan dari orang lain. Dalam

menjawab soal evaluasi, pengguna akan diarahkan otomatis ke halaman materi ketika siswa salah

menjawab soal, dengan demikian media pembelajaran interaktif dinilai mampu memberikan

dampak terhadap penguatan nilai karakter gemar membaca dan rasa ingin tahu peserta didik. Pada

slide kedua media pembelajaran, mengajak peserta didik untuk terlibat aktif dalam bernyanyi dan

berdoa sebagai pembukaan, hal ini dinilai mampu berdampak terhadap penguatan nilai karakter

kedisiplinan dan rasa tanggung jawab peserta didik.

Simpulan penelitian pengembangan ini mengunggkap bahwa multimedia interaktif yang telah

dikembangkan dinilai layak untuk digunakan dalam pembelajaran PAK sebagai upaya penguatan

3.8

3.9

4

4.1

4.2

4.3

4.4

4.5

4.6

Ahli Materi Ahli Bahasa Ahli Media Uji Coba Kel.Kecil

Uji Coba Kel.Besar

pendidikan karakter dimasa pandemi covid-19. Ahli materi dengan skor 4,09 pada kategori “baik”,

ahli bahasa demgam skor 4,2 pada kategori “baik”, ahli media dengan skor 4,4 pada kategori “sangat

baik”, Praktisi memberikan skor 4,2 pada kategori “baik”. Multimedia interaktif memiliki dampak

terhadap karakter peserta didik. Secara tidak langsung multimedia interaktif akan berdampak

terhadap penguatan nilai-nilai karakter bagi peserta didik, diantaranya: karakter Religious, Jujur,

Toleransi, Cinta damai, Kreatif, Mandiri, Disiplin, Rasa Ingin Tahu, Gemar membaca, Tanggung jawab.

Dari temuan penelitian pengembangan multimedia interactive pada pembelajaran PAK, maka

peneliti merekomendasikan beberapa hal, yaitu :

1. Kemenag RI membuat program dan mendampingi guru-guru Pendidikan Agama Kristen

berupa diklat/workshop secara berkesinambungan untuk meningkatkan kreatifitas guru

PAK.

2. Kemenang RI Pusat dan Kemenag Daerah harus mensinkronkan kebijakan terhadap

pengembangan kompetensi dan keterampilan guru PAK, sehingga lebih merata.

3. Kemenag RI pusat dan daerah hendaknya memberikan ruang/wadah bagi guru-guru PAK

yang memiliki keterampilan ICT untuk memperlengkapi rekan-rekan guru PAK di

daerahnya masing-masing.

4. Kemenag RI pusat dan daerah hendaknya merekrut guru PAK sebagai Guru Penggerak

sebagaimana kebijakan dalam Kemendikbud RI.

5. Kemenag RI hendaknya melaksanakan workshop pembuatan media pembelajaran

berbasis digital secara kontiniyu bagi guru-guru PAK.

Abdul Muis Joenaidy. (2019). Konsep Dan Strategi Pembelajaran Di Era Industri 4.0. Laksana.

Agustien Lilawati. (2021). Peran Orang Tua Dalam Mendampingi Anak Di Masa Pandemi

Covid-19. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 241–256.

Https://Doi.Org/10.31004/Obsesi.V5i1.541

Ahmadi, F., Sutaryono, Witanto, Y., & Ratnaningrum, I. (2017). Pengembangan Media Edukasi

“Multimedia Indonesian Culture” (Mic) Sebagai Penguatan. Jurnal Penelitian Pendidikan,

34(2), 127–136.

Ainiyah, N. (2013). Pembentukan Karakter Melalui Pendidikan Agama. Al-Ulum: Jurnal Studi

Islam, 13(1), 25–38.

Alfhad, H., Saftarina, F., Kurniawan, B., Kedokteran, F., Lampung, U., Ilmu, B., Komunitas, K.,

Kedokteran, F., & Lampung, U. (2020). Dampak Infeksi Sars-Cov-2 Terhadap Penderita

Hipertensi The Impact Of Sars-Cov-2 Infection On Patients With Hypertension. 9(April).

Ambarita, J., Helwaun, H., & Houten, L. Van. (2020). Workshop Pembuatan E-Book Sebagai

Bahan Ajar Elektronik Interaktif Untuk Guru Indonesia Secara Online Di Tengah Covid 19.

Community Engagement & Emergence Journal, 2(1), 44–57.

Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.37385/Ceej.V2i1.136

Anes Kaya. (2020). Tantangan Orang Tua Dalam Mendampingi Anak Saat Bdr.

Avianty, D., & Cipta, D. A. S. (2018). Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Masalah

Untuk Mendayagunakan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Pada Siswa Sekolah Dasar.

Aksioma: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 7(2), 237.

Https://Doi.Org/10.24127/Ajpm.V7i2.1503

Ayuni, D., Marini, T., Fauziddin, M., & Pahrul, Y. (2020). Kesiapan Guru Tk Menghadapi

Pembelajaran Daring Masa Pandemi Covid-19. 5(1), 414–421.

Https://Doi.Org/10.31004/Obsesi.V5i1.579

Azhar Arsyad. (2015). Media Pembelajaran. Raja Grafindo.

Barus, G. (2015). Menakar Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi Di Smp. Jurnal Cakrawala

Pendidikan, 2(2), 222–233. Https://Doi.Org/10.21831/Cp.V2i2.4827

Bilfaqih, Y., & Qomarudin, M. N. (2015). Esensi Pengembangan Pembalajaran Daring. In

Deepublish (1st Ed., Vol. 1, Issue 1). Deepublish.

Https://Doi.Org/10.1109/Icasi.2017.7988469

Candra, A. A., & Masruri, M. S. (2015). Pengembangan Multimedia Interaktif Dengan

Pendekatan Saintifik Untuk Pembelajaran Pkn Smp. Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan

Ips, 66(2), 37–39. Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.21831/Hsjpi.V2i2.7662

Clara. (2020). “Kendala Pembelajaran Pada Masa Pandemi.intervew”

Corlina. (2020). Pembelajaran Pak Di Masa Pandemi Covid-19, Telephone Interview. 04 Juni

2020.

Cornelia. (2020). Tantangan Orang Tua Dalam Mendampingi Anak Saat Bdr.

Dalyono, B., & Enny Dwi Lestariningsih. (2017). Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter

Di Sekolah. Bangun Rekaprima, 3(3), 33–42. Https://Doi.Org/10.1111/J.1469-

8986.1974.Tb00542.X

Darmadi, H. (2015). Tugas, Peran,Kompetensi, Dan Tanggung Jawab Menjadi Guru Profesional.

Jurnal Edukasi, 13(2), 161–174.

Https://Doi.Org/Http://Dx.Doi.Org/10.31571/Edukasi.V13i2.113

Darmalaksana, W., Hambali, R. Y. A., Masrur, A., & Muhlas. (2020). Analisis Pembelajaran

Online Masa Wfh Pandemic Covid-19 Sebagai Tantangan Pemimpin Digital Abad 21.

Karya Tulis Ilmiah (Kti) Masa Work From Home (Wfh) Covid-19 Uin Sunan Gunung Djati

Bandung Tahun 2020, 1(1), 1–12.

Daryanto, & Darmiatun. (2013). Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah. Gaya Media.

Debora, K., & Han, C. (2020). Pentingnya Peranan Guru Kristen Dalam Membentuk Karakter

Siswa Dalam Pendidikan Kristen: Sebuah Kajian Etika Kristen. Diligentia: Journal Of

Theology And Christian Education, 2, No. 1(January), 1–14.

Https://Doi.Org/Http://Dx.Doi.Org/10.19166/Dll.V2i1.2212

Denusa, B. (2020). “Kendala Pembelajaran Pada Masa Pandemi.”

Dinda. (2020). “Kendala Pembelajaran Pada Masa Pandemi.”

Drs. Anas Salahudin, & Irwanto Alkrienchiechie, S. A. (2014). Pendidikan Karakter. Pustaka

Setia.

Efendi, Y., Lusiana, & Muzawi, R. (2011). Workshop Mobile Learning Menuju Sekolah

Berbasis Digital Pada Smk Negeri 1 Siak Kecil. In ممممممم مممم مممم (Vol. 8,

Issue 4, Pp. 214–242). Https://Doi.Org/10.21608/Jfe.2011.92924

Faiqoh. (2015). Model Pembentukan Karakter Religius Santri Tahfidz Al-Qur’an Di Pondok

Pesantren Mathali’ul Huda Pusat Kajen Pati (Vol. 13, Issue 3). Https://Doi.Org/

Fanny, A. M., & Suardiman, S. P. (2013). Pengembangan Multimedia Interaktif Untuk Mata

Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (Ips) Sekolah Dasar Kelas V. Jurnal Prima Edukasia,

1(1), 1. Https://Doi.Org/10.21831/Jpe.V1i1.2311

Fauzi, A. (2020). Penanggulangan Pergaulan Bebas Remaja Melalui Pendekatan Pendidikan

Spiritual. Bidayah, 11(1), 63–86.

Http://Ejournal.Staindirundeng.Ac.Id/Index.Php/Bidayah/Article/View/313

Firman, F., & Rahayu, S. (2020). Pembelajaran Online Di Tengah Pandemi Covid-19.

Indonesian Journal Of Educational Science (Ijes), 2(2).

Https://Doi.Org/10.31605/Ijes.V2i2.659

George R. Knight. (2009). Filsafat Dan Pendidikan. Universitas Pelita Harapan Press.

Giovani Dio Prasasti. (2020). Unesco: Penutupan Sekolah Akibat Covid-19 Berdampak Pada

290 Juta Pelajar Di Dunia. Liputan 6.Com.

Https://Www.Liputan6.Com/Health/Read/4195275/Unesco-Penutupan-Sekolah-Akibat-

Covid-19-Berdampak-Pada-290-Juta-Pelajar-Di-Dunia

Hadibin, M. M., Purnama, B. E., & Kristianto, G. (2012). Pembangunan Media Pembelajaran

Teknik Komputer Jaringan Kelas X Semster Ganjil Pada Sekolah Menengah. Indonesian

Journal On Networking And Security (Ijns), 9330(1), 1–6.

Hari Ariyanti. (2020). Menelusuri Asal Muasal Munculnya Virus Corona Covid-19. Liputan

6.Com. Https://Www.Liputan6.Com/News/Read/4244241/Menelusuri-Asal-Muasal-

Munculnya-Virus-Corona-Covid-19

Heryanto. (2019). Kreativitas Guru Dalam Pengembangan Sumber Dan Metode. 1, 44–52.

Humble, S., & Dixon, P. (2017). The Effects Of Schooling, Family And Poverty On Children’s

Attainment, Potential And Confidence—Evidence From Kinondoni, Dar Es Salaam,

Tanzania. International Journal Of Educational Research, 83, 94–106.

Https://Doi.Org/10.1016/J.Ijer.2017.03.001

Indonesia, M. P. Dan K. R. (2020). Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2o2o Tentang Pelaksanaan

Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Co Ro Naviru S D/Sease (Covid-

1 9). 300.

Jamilah, Z., Raharjo, T., & Samsudi. (2012). Keefektifan Multimedia Interaktif Dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Menggambar Busana Siswa Smk Negeri 6

Semarang. Innovative Journal Of Curriculum And Educational Technology, 1(1).

Https://Doi.Org/10.15294/Ijcet.V1i1.126

Josephus Primus. (2012). Memberi Contoh Membentuk Karakter. Kompas.Com.

Https://Tekno.Kompas.Com/Read/2012/12/08/14073471/Memberi.Contoh.Membentuk.Kar

akter

Karimah, A., Rusdi, R., & Fachruddin, M. (2017). Efektifitas Media Pembelajaran Matematika

Menggunakan Software Animasi Berbasis Multimedia Interaktif Model Tutorial Pada

Materi Garis Dan Sudut Untuk Siswa Smp/Mts Kelas Vii. Jurnal Penelitian Pembelajaran

Matematika Sekolah (Jp2ms), 1(1), 9–13. Https://Doi.Org/10.33369/Jp2ms.1.1.9-13

Kasih, A. P. (2020). Survei Unicef: 66 Persen Siswa Mengaku Tak Nyaman Belajar Di Rumah.

Kompas.Com. Https://Edukasi.Kompas.Com/Read/2020/06/24/090832371/Survei-Unicef-

66-Persen-Siswa-Mengaku-Tak-Nyaman-Belajar-Di-Rumah

Keagamaan, P. A. Dan P. (2007). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun

2007 Tentang. 2007, 67(6), 14–21.

Kemendikbud. (2018). Permendikbud Ri No 20 Tahun 2018. 8–12.

Kemendikbud Republik Indonesia. (2019). Surat Edaran Nomor 14 2019. 2.

Kemendikbud Ri. (2020). Surat Edaran Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 15

Tahun 2020 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat

Penyebaran Corona Virus Disease (Covid 19). No 15 Tahun 2020, 021.

Www.Kemdikbud.Go.Id

Kepres Nomor 12. (2020). Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 Sebagai

Bencana Nasional. Fundamental Of Nursing, 01, 18=30.

Korucu, A. T., & Alkan, A. (2011). Differences Between M-Learning (Mobile Learning) And E-

Learning, Basic Terminology And Usage Of M-Learning In Education. Procedia - Social

And Behavioral Sciences, 15, 1925–1930. Https://Doi.Org/10.1016/J.Sbspro.2011.04.029

Kosim, M. (2011). Urgensi Pendidikan Karakter. Karsa, Ixi(1), 85–92.

Https://Doi.Org/Http://Dx.Doi.Org/10.19105/Karsa.V19i1.78

Kustandi, C., & Bambang Sutjipto. (2013). Media Pembelajaran Manual Dan Digital. Ghalia

Indonesia.

Laksana, S. D. (2015). Urgensi Pendidikan Karakter Bangsa Di Sekolah. M U A D D I B, 05(01),

167–184.

Laura Elvina. (2020). Who Tetapkan Wabah Virus Corona Sebagai Pandemi Global. Kompas Tv

Internasional. Https://Www.Kompas.Tv/Article/70893/Who-Tetapkan-Wabah-Virus-

Corona-Sebagai-Pandemi-Global

Locatis, C. N., & Atkinson, F. D. (1984). Media And Technology For Educration And Training.

Bell & Howell Company.

Lubis, M. A., & Azizan, N. (2018). Peran Media Komik Dalam Membentuk Karakter Dan

Kecerdasan Interpersonal Siswa Sekolah Dasar. Osf.Io, 53(9), 1689–1699.

Https://Doi.Org/10.1017/Cbo9781107415324.004

Machali, I. (2014). Kebijakan Perubahan Kurikulum 2013 Dalam Menyongsong Indonesia Emas

Tahun 2045. Jurnal Pendidikan Islam, 4(1), 71. Https://Doi.Org/10.14421/Jpi.2014.31.71-

94

Mahase, E. (2020). Coronavirus Covid-19 Has Killed More People Than Sars And Mers

Combined, Despite Lower Case Fatality Rate. Bmj (Clinical Research Ed.), 368(February),

M641. Https://Doi.Org/10.1136/Bmj.M641

Mahnun, N. (2018). Implementasi Pembelajaran Online Dan Optimalisasi Pengelolaan

Pembelajaran Berbasis Online Di Perguruan Tinggi Islam Dalam Mewujudkan World Class

University. Ijem: Kajian Teori Dan Hasil Penelitian Pendidikan, 1(1), 29–36.

Mcgrath, J., & Fischetti, J. (2019). What If Compulsory Schooling Was A 21st Century

Invention? Weak Signals From A Systematic Review Of The Literature. International

Journal Of Educational Research, 95(November 2018), 212–226.

Https://Doi.Org/10.1016/J.Ijer.2019.02.006

Mochammad Iskarim. (2016). Dekadensi Moral Di Kalangan Pelajar (Revitalisasi Strategi Pai

Dalam Menumbuhkan Moralitas Generasi Bangsa). Edukasia Islamika, 1(1), 1–20.

Muhammad Ali Ramdhani. (2014). Lingkungan Pendidikan Dalam Implementasi Pendidikan

Karakter. Jurnal Pendidikan Universitas Garut, 08(1), 38–37.

Https://Doi.Org/10.1177/002218568402600108

Muhammad Yamin. (2016). Pendidikan Karakter : Landasam, Pilar & Implementasi. Prenada

Meida.

Mujizatullah, M. (2016). Inovasi Pembelajaran Agama Kristen Di Sma Oikumene Kendari. Al-

Qalam, 21(2), 361. Https://Doi.Org/10.31969/Alq.V21i2.236

Mulyatiningsih, E. (2012). Metoode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Alfabeta.

Munir. (2009). Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi.

Alfabeta.

Najib. (2016). Manajemen Strategi Pendidikan Karakter Bagi Anak Usia Dini. Gaya Media.

Ningrum, D. (2015). Kemerosotan Moral Di Kalangan Remaja: Sebuah Penelitian Mengenai

Parenting Styles Dan Pengajaran Adab Diah Ningrum Sekolah Menengah Islam Terpadu

(Smit) Al Marjan. Unisia, Xxxvii(82), 18–30.

Nuhamara, D. (2018). Pengutamaan Dimensi Karakter Dalam Pendidikan Agama Kristen. Jurnal

Jaffray, 16(1), 93. Https://Doi.Org/10.25278/Jj71.V16i1.278

Nurudin. (2017). Pengembangan Media Interaktif Pembelajaran Berbasis Pendidikan Budaya

Dan Karakter Pada Mata Pelajaran Ips Kelas V. Universitas Lampung.

Pakpahan, R., & Fitriani, Y. (2020). Analisa Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam

Pembelajaran Jarak Jauh Di Tengah Pandemi Virus Corona Covid-19. Journal Of

Information System, Applied, Management, Accounting And Research, 4(2).

Pasaribu, A. (2017). Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Dalam Pencapaian Tujuan

Pendidikan Nasional Di Madrasah. Edutech: Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 3(1),

12–34. Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.30596/Edutech.V3i1.984

Prabawati, P. E., Kristiana, D., & Fadlillah, M. (2018). Pengaruh Puzzle Geomewa Terhadap

Kemampuan Dan Minat Anak Dalam Mengenal Bentuk Geometri Pada Kelompok Usia 4-5

Tahun Di Ba`Aisyiyah Ronowijayan. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 2(2018), 70–

80. Https://Www.Researchgate.Net

Priyanto, D. (2009). Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbasis Komputer. 14(1), 1–13.

Pujiasih, E., & Bantul, S. M. A. N. (2020). Membangun Generasi Emas Dengan Variasi

Pembelajaran Online Di Masa Pandemi Covid-19 Building A Golden Generation By

Applying Various Online Learning In The Pandemic Of Covid-19. Jurnal Karya Ilmiah

Guru, 5(1), 42–48.

Purwanti, D. (2017). Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan Dan Implementasinya. Dwija

Cendekia: Jurnal Riset Pedagogik, 1(2), 14–20. Https://Doi.Org/10.20961/Jdc.V1i2.17622

Purwanto, A., Pramono, R., Asbari, M., Santoso, P. B., Wijayanti, L. M., Choi, C. H., & Putri, R.

S. (2020). Studi Eksploratif Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Proses Pembelajaran

Online Di Sekolah Dasar. Edupsycouns: Journal Of Education, Psychology And

Counseling, 2(1), 1–12. Https://Ummaspul.E-Journal.Id/Edupsycouns/Article/View/397

Rantauwati, H. S. (2019). Kolaborasi Orang Tua Dan Guru. 116–130.

Roy Siahaya. (2020). Tantangan Orang Tua Dalam Mendampingi Anak Saat Bdr.

Rusman. (2013). Belajar Dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Alfabeta.

Rusmiyati, I., Nurkamto, J., & Haryanto, S. (2014). Penggunaan Multimedia Dalam

Pembelajaran Bahasa Sastra Indonesia Di Smp Negeri 2 Bawen Kabupaten Semarang.

2(April).

Sadikin, A., & Hamidah, A. (2020). Pembelajaran Daring Di Tengah Wabah Covid-19. Biodik,

6(2), 109–119. Https://Doi.Org/10.22437/Bio.V6i2.9759

Sagala, L. D. (2017). Peran Pendidikan Agama Kristen Dalam Menghadapi Perubahan Sosial.

Jurnal Simpson: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen, 1(1), 48.

Saija, J. A. (2020). No Title.

Salahudin, A., & Alkrienchiechie, I. (2017). Pendidikar Karakter (2nd Ed.). Pustaka Setia.

Samani, M., & Ms Hariyanto. (2011). Konsep Dan Model Pendidikan Karakter. Rosdakarya.

Sobri, M., & Moerdiyanto. (2014). The Effect Of Discipline And Autonomy Learning On The

Learning Achievement In Economics Subject. Jurnal Harmoni Sosial, 1(1), 43–56.

Sohibun, S., & Ade, F. Y. (2017). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Virtual Class

Berbantuan Google Drive. Tadris: Jurnal Keguruan Dan Ilmu Tarbiyah, 2(2), 121.

Https://Doi.Org/10.24042/Tadris.V2i2.2177

Sudrajat, A. (2011). Mengapa Pendidikan Karakter. 1(1), 47–58.

Https://Doi.Org/10.21831/Jpk.V1i1.1316

Susilana, R., & Riyana, C. (2010). Media Pembelajaran : Hakekat, Pengembangan,

Pemanfaatan, Dan Penilaian. Cv. Wacana Prima.

Syahbrudin, J. (2018). Multimedia Interaktif Berbasis Karakter Sebagai Upaya Peningkatan

Nilai-Nilai Karakter Dan Interactive Multimedia Based On Character As Efforts To

Improve The Value Of Character And The High Order Thinking Skills. 3(1), 7–13.

Tafonao, T. (2018). Peran Pengajaran Pendidikan Agama Kristen Dalam Keluarga Sangat

Penting Untuk Diajarkan Kepada Anak-Anak, Baik Dalam Keluarga, Sekolah, Di Tempat

Ibadah Dan Masyarakat, Agar Kelak Anak-Anak Dapat Menghadapi Setiap Problem Secara

Kognitif, Afektif Dan Psik. Edudikara: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 3(2), 125.

Utami, D. (2011). Efektifitas Animasi Dalam Pembelajaran. Majalah Ilmiah Pembelajaran, 7(1),

44–52.

Wicaksana, E. (2020). Efektifitas Pembelajaran Menggunakan Moodle Terhadap Motivasi Dan

Minat Bakat Peserta Didik Di Tengah Pandemi Covid -19. Eduteach : Jurnal Edukasi Dan

Teknologi Pembelajaran, 1(2). Https://Doi.Org/10.37859/Eduteach.V1i2.1937

Wijaya, H., Tinggi, S., & Jaffray, F. (2010). “ Pengemban Ngan Model Pembela Ajaran

Pendidikan A Agama Kriste En Di Sekollah Dasa Melalui Pendekata R An Kontek Stual

(Co Contextual Teaching And Lear Ing). August 2010.

Wijayanti, W., & Zulaeha, I. (2015). Pengembangan Bahan Ajar Interaktif Kompetensi

Memproduksi Teks Prosedur Kompleksyang Bermuatan Kesantunan Bagi Peserta Didik

Kelas X Sma/Ma. Seloka - Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 4(2), 94–101.

Yuniarti, D., & Suprianto, E. (2020). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Tingkat Pendidikan

Terhadap Kinerja Karyawan Pada Direktoreat Operasi/Produksi Pt. X. Jurnal Industri

Elektro Dan Penerbangan, 4(1), 11–19. Https://Doi.Org/Http://Id.Portalgaruda.Org/

Yunita, D., & Wijayanti, A. (2017). Pengaruh Media Video Pembelajaran Terhadap Hasil

Belajar Ipa Ditinjau Dari Keaktifan Siswa. Sosiohumaniora: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Dan

Humaniora, 3(2), 153–160. Https://Doi.Org/10.30738/Sosio.V3i2.1614