pengembangan media visual kirigami pop up …eprints.uny.ac.id/23908/9/ringkasan skripsi.pdf · 1...
TRANSCRIPT
1
PENGEMBANGAN MEDIA VISUAL KIRIGAMI POP UP DENGANMATERI POTENSI DAN SEBARAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA
UNTUK PEMBELAJARAN IPSDI SMP KELAS VII
Oleh:Vladina Nur Widalatika, Anik Widiastuti, M.Pd dan Sugiharyanto, M. Si
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui cara mengembangkan media visualKirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesiauntuk pembelajaran IPS di SMP kelas VII dan mengetahui kelayakan media visualKirigami Pop Up sebagai media pembelajaran IPS.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research andDevelopment. Subjek penelitian ini seorang guru IPS dan 29 siswa kelas VII SMPNegeri 8 Yogyakarta. Instrumen pengumpulan data berupa lembar penilaian validatorserta lembar uji penggunaan. Teknik analisis deskriptif sesuai prosedur pengembangan.
Hasil penelitian menunjukkan cara mengembangkan media visual Kirigami PopUp dengan materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia untukpembelajaran IPS di SMP kelas VII, yaitu: 1) mengkaji KI-KD dan materi Potensi danSebaran Sumber Daya Alam Indonesia; 3) merumuskan cara pembuatan secara teknis,yaitu memotong kertas ivory A3 menjadi A4, menjahit bagian tengah mediamenggunakan benang, mendesain, menempel background, merangkai konstruksi popup, menjilid hardcover; 4) membuat draft media visual Kirigami Pop Up, termasukmemilih gambar dan menentukan enam sub-bab materi; 5) menyelesaikan media visualKirigami Pop Up, 6) melakukan validasi media dan revisi; 7) uji penggunaan mediaoleh guru dan siswa; 8) penyempurnaan produk. Penelitian ini menunjukkan bahwamedia yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran IPS. Hasil validasiahli materi 4,05; hasil validasi ahli media 4,4; uji penggunaan media oleh guru 3,9; ujipenggunaan media oleh siswa 4,34. Dari hasil tersebut, terlihat bahwa media visualKirigami Pop Up layak digunakan untuk pembelajaran IPS dengan kualitas yang baik.
Kata Kunci: Pembelajaran IPS, Media Visual Kirigami Pop Up
A. PENDAHULUAN
Proses belajar yang dilakukan secara formal di sekolah bertujuan untuk
mengarahkan perubahan tingkah laku siswa secara sistematis, baik dalam aspek
pengetahuan, keterampilan, maupun sikapnya. Salah satu keberhasilan proses
belajar di sekolah bergantung pada kompetensi guru dalam mengajar. Guru dapat
menyampaikan materi dengan baik melalui bantuan media pembelajaran.
2
Media pembelajaran merupakan salah satu faktor penting dalam
peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah. Hal tersebut karena adanya tuntutan
efisiensi dan efektivitas dalam pembelajaran. Namun pada kenyataannya, siswa
merasa malas dan bosan dalam mengikuti pembelajaran karena adanya dominasi
sistem penyampaian pelajaran yang bersifat verbalistik dan kurangnya variasi guru
dalam menggunakan media pembelajaran, sehingga penting untuk memaksimalkan
penggunaan media pembelajaran dan menambah variasinya, terutama untuk mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), yang mempunyai cakupan materi luas.
Materi dalam mata pelajaran IPS di Sekolah Menengah Pertama (SMP)
memiliki cakupan yang luas, sehingga muncul anggapan siswa bahwa materi IPS
banyak, sulit, dan cenderung hafalan sehingga terkesan membosankan dan
membuat siswa malas untuk belajar. Di samping cakupan materi IPS yang luas,
mata pelajaran IPS sangat dekat dengan kondisi lingkungan dan kehidupan
masyarakat. Guru harus dapat membawakan kehidupan masyarakat yang sangat
kompleks ke dalam pembelajaran IPS sesuai dengan realitas.
Tidak hanya guru saja yang dituntut untuk mengembangkan kreativitas
dan inovasi dalam mengajar, tetapi siswa juga dituntut untuk mengembangkan
kepekaan sosial serta critical thinking. Apalagi di dalam Kurikulum 2013
mengamanatkan esensi pendekatan ilmiah yang disebut dengan istilah pendekatan
saintifik. Pendekatan saintifik meliputi kegiatan mengamati, menanya, menalar,
mencoba, dan mengkomunikasikan.
Sebuah penelitian menurut Baugh (Azhar Arsyad, 2009: 10), kurang lebih
90% hasil belajar seseorang diperoleh melalui indera pandang, dan hanya sekitar
5% diperoleh melalui indera dengar, sisanya 5% dengan indera lainnya. Penelitian
tersebut menunjukkan bahwa cara belajar visual lebih banyak menyerap
pemahaman siswa karena terlibat langsung dalam pembelajaran daripada hanya
mendengarkan penjelasan guru.
Media visual sangat penting dan besar pengaruhnya dalam pembelajaran
IPS. Melalui media visual, guru dapat mengurangi dominasi sistem penyampaian
pelajaran yang bersifat verbalistik. Di sisi lain, siswa dapat memperkuat ingatannya
dan memberikan kelancaran pemahaman, sehingga mampu mengatasi anggapan
3
siswa bahwa materi IPS banyak, sulit, dan cenderung hafalan. Visual dapat pula
menumbuhkan minat belajar siswa karena menggambarkan hakikat suatu pesan
dalam bentuk yang menyerupai keadaan sebenarnya. Pengajaran akan lebih efektif
apabila objek atau kejadian yang menjadi bahan pengajaran divisualisasikan secara
realistik menyerupai keadaan sebenarnya. Pengamanatan pendekatan saintifik juga
dapat dimunculkan pada media visual karena siswa dapat mengamati gambar atau
bentuk tersebut dan mengkomunikasikan penalarannya sebagai hasil berpikir kritis.
Besarnya manfaat dalam mengatasi permasalahan pembelajaran IPS dan
tuntutan Kurikulum 2013 tersebut, mendorong peneliti untuk mengembangkan
media visual Kirigami Pop Up. Kirigami adalah variasi dari origami melalui
kegiatan melipat, menggunting, dan memotong kertas. Salah satu jenis kirigami
adalah Kirigami Pop Up, yaitu suatu lipatan yang jika dibuka dengan sudut tertentu
akan memunculkan suatu bentuk tampilan. Kirigami Pop Up sangat menarik jika
dihadirkan pada pembelajaran dalam bentuk media visual Kirigami Pop Up. Media
visual Kirigami Pop Up memberikan visualisasi cerita yang lebih menarik karena
gambar dapat bergerak ketika halamannya dibuka atau bagiannya digeser.
Sebagai bentuk usaha untuk mengoptimalkan pembelajaran IPS di SMP
dan menambah variasi media pembelajaran IPS, maka perlu dibuat atau
dikembangkan media pembelajaran berbasis visual, terutama media visual
Kirigami Pop Up. Media ini bertujuan menambah keanekaragaman media
pembelajaran IPS dan sebagai upaya untuk meningkatkan daya tarik, motivasi, dan
minat dalam pembelajaran IPS.
B. KAJIAN TEORI
1. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Di Sekolah
a. Pengertian Pembelajaran IPS
Trianto (2010: 171) mengemukakan IPS merupakan integrasi dari
berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi,
ekonomi, politik, hukum dan budaya yang dirumuskan atas dasar kenyataan
dan fenomena sosial dan diwujudkan dalam suatu pendekataan
interdisipliner dari aspek dan cabang ilmu-ilmu sosial. IPS merupakan
pengintegrasian dari berbagai macam disiplin ilmu sehingga cakupan materi
4
dan pengajarannya luas. Menurut Sardiman (2007: 12), pengajaran atau
pembelajaran adalah salah satu usaha yang bersifat sadar tujuan yang
dengan sistematis terarah pada perubahan tingkah laku menuju kedewasaan
siswa. Pembelajaran IPS merupakan upaya membelajarkan materi-materi
yang terkandung dalam mata pelajaran IPS.
b. Tujuan Pembelajaran IPS di Sekolah
Menurut Awan Mutakin (Supardi, 2011: 185) disebutkan bahwa
tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk mengembangkan siswa agar peka
terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental
positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil
mengatasi masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya
sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Pembelajaran IPS dapat
membekali siswa untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan
dengan individu, masyarakat, lingkungan, dan kebangsaan berdasarkan
perubahan waktu. Pembelajaran IPS diperlukan untuk mendewasakan siswa
mencapai keberhasilannya dalam kehidupan bermasyarakat.
c. Pembelajaran IPS Di Sekolah
Pembelajaran IPS di SMP dilakukan dengan menggunakan
pendekatan terpadu. Depdikbud dalam Supardi (2011: 194) menyatakan
bahwa model pembelajaran terpadu pada hakikatnya merupakan suatu
pendekatan pembelajaran yang memungkinkan siswa baik secara individual
maupun kelompok aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta
prinsip secara holistik dan otentik. Melalui pembelajaran terpadu siswa
dapat memperoleh pengalaman langsung, sehingga dapat menambah
kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan memproduksi kesan-kesan
tentang hal-hal yang dipelajarinya.
Berdasarkan karakteristik pendekatan IPS tersebut, materi
pembelajaran IPS sangat relevan apabila diajarkan menggunakan media
visual Kirigami Pop Up. Hal ini dikarenakan, melalui media visual
Kirigami Pop Up dapat mengatasi penguasaan materi siswa yang hanya
dengan cara menghafal. Materi yang digunakan dalam media ini adalah
5
Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia. Materi tersebut sangat
cocok apabila ditampilkan karena pada materi ini, banyak berbicara
mengenai struktur alam yang sifatnya 3D. Oleh karenanya, bentang alam
yang sifatnya 3D dapat divisualkan melalui konstruksi pop up yang ada
pada media ini sehingga membentuk gambaran.
2. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Cecep Kustandi & Bambang Sutjipto (2011: 8), media
pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan
berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga
dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna.
Penggunaan media pembelajaran sangat membantu dalam efektivitas proses
pembelajaran dan penyampaian isi pelajaran.
b. Macam-Macam Media Pembelajaran
Menurut Leshin (Cecep Kustandi & Bambang Sutjipto, 2011: 84)
klasifikasi media pembelajaran meliputi: 1) media berbasis manusia; 2)
media berbasis cetakan; 3) media berbasis visual; 4) media berbasis audio
visual; dan 5) media berbasis komputer. Berdasarkan klasifikasi di atas,
media visual Kirigami Pop Up termasuk pada klasifikasi yang ketiga, yaitu
media berbasis visual karena media visual Kirigami Pop Up merupakan
media pembelajaran yang melibatkan simbol-simbol komunikasi visual.
c. Manfaat Media Pembelajaran
Menurut Kemp & Dayton (Azhar Arsyad, 2009: 19), media harus
memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan,
kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu 1)
memotivasi minat atau tindakan, 2) menyajikan informasi, dan 3) memberi
instruksi. Dampak positif dari penggunaan media di atas, yang relevan
dengan media visual Kirigami Pop Up adalah: 1) memotivasi minat atau
tindakan, karena dengan melihat tampilan media visual Kirigami Pop Up
yang unik dan menarik dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa,
menumbuhkan rasa ingin tahu, meningkatkan kepekaan sosial, merangsang
6
berpikir runtut, meningkatkan keterampilan berpikir kritis, dan
meningkatkan minat baca siswa; 2) menyajikan informasi, karena melalui
media visual Kirigami Pop Up dapat memudahkan dalam mempelajari
materi yang didukung oleh sajian gambar dan teks penjelas; 3) memberi
instruksi, karena siswa, guru, dan media merupakan satu kesatuan dalam
pembelajaran sehingga guru melalui media dapat memberikan instruksi
kepada siswa untuk aktif menggali informasi yang ada pada media.
Berdasarkan dampak positif di atas, menggambarkan bahwa media visual
Kirigami Pop Up tepat untuk dikembangkan dan digunakan dalam
pembelajaran.
d. Pemilihan Media Pembelajaran
Kriteria yang perlu dipertimbangkan guru dalam memilih media
pembelajaran menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2010: 4), yakni: 1)
ketepatan media dengan tujuan pengajaran; 2) dukungan terhadap isi bahan
pelajaran; 3) kemudahan memperoleh media; 4) keterampilan guru dalam
menggunakannya; 5) tersedia waktu untuk menggunakannya; dan 6) sesuai
dengan taraf berfikir anak. Berkaitan dengan pemilihan media ini, Azhar
Arsyad (2009: 75) menyatakan bahwa kriteria dalam memilih media yaitu:
1) sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai; 2) tepat untuk mendukung isi
pelajaran; 3) praktis, luwes, dan tahan; 4) guru terampil menggunakannya;
5) pengelompokan sasaran; dan 6) mutu teknis.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat ditegaskan bahwa pada
prinsipnya pendapat-pendapat tersebut memiliki kesamaan dan saling
melengkapi. Berikut ini penjelasan dari pendapat di atas: 1) media dipilih
berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan dan secara umum
mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif,
afektif, dan psikomotorik; 2) media yang digunakan dapat menyampaikan
materi dengan baik yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi;
3) media yang akan dipilih hendaknya praktis, luwes, dan tahan, sehingga
dapat digunakan di manapun dan kapanpun dengan peralatan yang tersedia
disekitarnya, serta mudah dipindahkan dan dibawa kemana-mana; 4) media
7
yang dipilih sebaiknya mudah digunakan, sehingga guru dapat
mengoperasionalkan media dengan baik sehingga nilai dan manfaat media
dapat tercapai; 5) pemilihan media juga harus memperhatikan sasarannya,
karena terdapat media yang tepat untuk kelompok besar, kelompok sedang,
maupun kelompok perorangan; 6) media harus memenuhi persyaratan
teknis tertentu sehingga informasi atau pesan yang ditonjolkan dapat
tersampaikan.
3. Media Visual Kirigami Pop Up untuk Pembelajaran IPS
a. Pengertian Media Visual Kirigami Pop Up
Pendapat Hinders (2010: 1) mengenai Kirigami adalah sebagai
berikut:
“Kirigami is the Japanese art of cutting paper, named from thewords "kiru" (to cut) and "kami" (paper). Symmetry is a veryimportant concept in Kirigami. Snowflakes, pentagrams, andflowers are all examples of Kirigami projects in which cuts aremade to enhance the symmetry of the design”.
Kirigami merupakan kesenian dari Jepang dengan menggunakan
media kertas. Alat dan bahan yang digunakan adalah gunting, cutter, lem
dan kertas warna. Kirigami hampir sama dengan origami, perbedaannya
terletak pada proses pengerjaan.
b. Ciri-Ciri Media Visual Kirigami Pop Up
Media visual Kirigami Pop Up termasuk ke dalam media grafis
atau media visual, karena pembuatannya melalui proses desain dengan
memperhatikan harmonisasi antar unsur visual yang meliputi warna, garis,
bentuk, background, gambar, teks, dan sebagainya. Jadi untuk ciri-ciri
media visual Kirigami Pop Up relevan dengan ciri-ciri media pembelajaran
berbasis visual. Menurut Dina Indriana (2011: 61), ciri-ciri media grafis
atau media visual yaitu: 1) terdapat fakta, ide, dan gagasan melalui kata-
kata, kalimat, angka-angka, dan berbagai simbol atau gambar; 2)
mengutamakan indra penglihatan dengan menuangkan pesan simbol
komunikasi visual dan dan simbol pesan yang perlu dipahami.
8
c. Kelebihan dan Kekurangan Media Visual Kirigami Pop Up
Media visual Kirigami Pop Up, sebagai bagian media
pembelajaran berbasis visual memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan
dan kelemahan media visual Kirigami Pop Up sama dengan kelebihan dan
kelemahan yang dimiliki oleh media pembelajaran berbasis visual.
Kelebihan media pembelajaran menurut Dina Indriana (2011: 63) adalah
mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang
disajikan; dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik
perhatian siswa; dan proses pembuatannya yang lebih cepat dan berbiaya
murah. Menurut Dzuanda (2009: 1), kelebihan Kirigami Pop Up adalah: 1)
memberikan visualisasi cerita yang lebih menarik karena tampilannya
memiliki dimensi, gambar dapat bergerak, bagian yang berubah bentuk,
memiliki tekstur seperti benda asli, bahkan beberapa ada yang dapat
mengeluarkan bunyi; 2) dapat memberikan kejutan-kejutan ketika
halamannya dibuka; 3) memancing antusias dalam membaca; 4)
memperkuat kesan yang ingin disampaikan.
Menurut Dina Indriana (2011: 65) kelemahan-kelemahan media
grafis atau media visual meliputi: membutuhkan keterampilan khsusus
dalam pembuatannya; dan penyajian pesannya berupa unsur visual saja.
Menurut Dzuanda (2009: 2), kelemahan Kirigami Pop Up adalah: 1)
memiliki mekanik yang membuat pop up dapat bergerak; 2) waktu
pengerjaannya cenderung lama; 3) menuntut ketelitian; 4) biaya yang
dikeluarkan lebih mahal dibandingkan dengan buku pada umumnya.
d. Evaluasi Media Visual Kirigami Pop Up
Dalam penelitian ini, kisi-kisi instrumen untuk validasi ahli materi
memperhatikan penyusunan media visual yang baik menurut Rudi Susilana
dan Cepi Riyana (2008: 33) yang meliputi aspek sahih atau valid, tingkat
kepentingan, kebermanfaatan, learnability, dan menarik minat. Aspek-aspek
tersebut dijabarkan menjadi beberapa indikator sesuai dengan penjelasan.
Pada aspek sahih atau valid, indikatornya dijabarkan ke dalam kebenaran isi
materi, keaktualan materi, serta sistematis dan logis. Pada aspek tingkat
9
kepentingan, indikatornya dijabarkan menjadi kesesuaian perumusan
masalah. Pada aspek kebermanfaatan, indikatornya dijabarkan ke dalam
kebermanfaatan akademis dan kebermanfaatan non akademis. Pada aspek
learnability, indikatornya dijabarkan menjadi kemungkinan dipelajari. Pada
aspek menarik minat, indikatornya terdiri dari minat belajar dan memotivasi.
Setelah semua aspek dijabarkan ke dalam indikator, dibuat butir pernyataan
angket yang digunakan untuk validator dan uji penggunaan media.
Kisi-kisi instrumen untuk validasi ahli media memperhatikan
penyusunan unsur-unsur visual dalam media pembelajaran yang baik
menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2010: 20) yang meliputi aspek
kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, keseimbangan, garis, bentuk,
tekstur, ruang, dan warna. Aspek-aspek tersebut dijabarkan menjadi
beberapa indikator sesuai dengan penjelasan. Pada aspek kesederhanaan,
indikatornya terdiri dari tata letak dan bahasa. Pada aspek keterpaduan,
indikatornya menjadi keterpaduan antar unsur visual. Pada aspek penekanan
terdapat indikator penekanan pada unsur visual. Aspek keseimbangan yaitu
keseimbangan unsur visual. Pada aspek garis dan bentuk yaitu visual garis
dan visual bentuk. Aspek ruang dan aspek tekstur meliputi ruang dalam
desain dan tekstur dalam desain. Pada aspek warna yaitu pewarnaan.
e. Media Visual Kirigami Pop Up untuk Pembelajaran IPS
Perkembangan arus globalisasi berdampak bagi pendidikan di
Indonesia. Inovasi-inovasi media pembelajaran dalam pendidikan
terinspirasi dari berbagai hal, termasuk adaptasi dari kebudayaan-
kebudayaan di luar negeri. Media visual Kirigami Pop Up merupakan salah
satu inovasi yang dihadirkan untuk mempermudah pemahaman siswa dalam
pembelajaran IPS, terutama bahwa IPS adalah mata pelajaran yang
mengintegrasikan dengan berbagai disiplin ilmu sehingga cakupan
materinya luas.
Materi dalam pembelajaran IPS yang luas dapat disampaikan
menggunakan media visual Kirigami Pop Up. Dalam penelitian ini, materi
10
yang akan dikembangkan untuk media visual Kirigami Pop Up adalah
Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia.
4. Pengembangan Media Visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan
Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia untuk Pembelajaran IPS di SMP
Kelas VII
a. Pengembangan Media Visual Kirigami Pop Up
Sebelum mengembangkan media visual Kirigami Pop Up, perlu
diperhatikan aturan-aturan pokok untuk mengembangkan media
pembelajaran. Dalam mengembangkan media visual Kirigami Pop Up,
mengacu pada aturan pokok pembuatan media berbasis visual. Hal ini
dikarenakan dalam media visual Kirigami Pop Up melibatkan unsur-unsur
visual.
Menurut Azhar Arsyad (2009: 106), visualisasi pesan, informasi,
atau konsep yang ingin disampaikan kepada siswa, dapat dikembangkan
dalam berbagai bentuk, seperti foto, gambar atau ilustrasi, sketsa atau
gambar garis, grafik, bagan, chart, dan gabungan dari dua bentuk atau lebih.
Melalui berbagai macam bentuk tersebut, keberhasilan penggunaan media
berbasis visual ditentukan oleh kualitas dan efektivitas bahan-bahan visual.
b. Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia
Menurut Iwan Setiawan (2006: 1), sumber daya alam diartikan
sebagai semua bahan yang ditemukan manusia di alam yang dapat dipakai
untuk kepentingan hidupnya. SDA dapat diklasifikasikan berdasarkan
proses pemulihan, materi, habitat, dan kegunaannya. Potensi SDA di
Indonesia sangat banyak. SDA di Indonesia meliputi air, tanah, hutan,
udara, laut, dan tambang. Faktor yang menyebabkan Indonesia memiliki
SDA yang melimpah adalah: 1) letak geologis, yaitu pertemuan lempeng
sehingga memiliki banyak gunung berapi dan tambang mineral, 2) letak
astronomis yang mengakibatkan daerahnya tropis, sehingga curah hujan dan
temperatur udara tinggi, air melimpah dan tanah subur, dan 3) luas wilayah
Indonesia yang 1/3 berupa daratan dan 2/3 berupa lautan, sehingga
kekayaan laut dan darat melimpah.
11
Aktivitas manusia dalam memanfaatkan SDA pada masa pra-
aksara, Hindu-Budha, Islam, dan saat ini terus mengalami perubahan. Lahan
yang pada masa pra-aksara digunakan untuk berburu, meramu, dan
bercocok tanam, kemudian masa Hindu-Budha sebagai tempat berdirinya
kerajaan Hindu-Budha, masa Islam sebagai tempat berdirinya kerajaan
Islam, dan hingga saat ini lahan banyak digunakan sebagai lahan pertanian,
industri, perumahan, dan lain-lain. Usaha produksi di Indonesia berdasar
potensi SDA: ekstraktif, agraris, pedagang, industri, jasa. Pelestarian SDA
merupakan usaha yang dilakukan manusia untuk mengawetkan atau
melestarikan sumber daya alam agar tetap lestari keberadaannya. Dalam
pemanfaatan sumber daya alam, manusia perlu mendasarkan pada prinsip
ekoefisiensi. Teknik pengelolaan sumber daya alam sangat tergantung dari
jenis sumber daya alamnya.
c. Pengembangan Media Visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi
dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia untuk Pembelajaran IPS di
SMP Kelas VII
Langkah-langkah membuat media visual Kirigami Pop Up dengan
Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia mengacu pada
aturan dan patokan pembahasan sebelumnya, serta disesuaikan dengan
evaluasi media yang dikemukakan oleh Rudi Susilana dan Cepi Riyana
(2008: 33) dan Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2010: 20). Maka diperoleh
langkah-langkah pembuatan media tersebut sebagai berikut: 1) menganalisa
kondisi siswa; 2) mengkaji KI-KD; 3) mengkaji materi, yaitu Potensi dan
Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia; 4) merumuskan strategi dan cara
pembuatannya; 5) mengembangkan naskah; 6) membuat draft; 7) memilih
gambar yang akan digunakan dalam media; 8) menentukan poin-poin materi
yang akan ditampilkan, 9) merancang dan menyelesaikan media visual
Kirigami Pop Up; 10) memperhatikan elemen-elemen penting agar media
layak digunakan; 11) memeriksa komponen media visual Kirigami Pop Up
dan kelengkapannya; 12) melakukan validasi media; 13) melakukan revisi;
14) uji penggunaan media oleh guru dan siswa dalam uji coba terbatas; 15)
12
melakukan revisi; 16) uji penggunaan media oleh guru dan siswa dalam uji
coba pemakaian; 17) melakukan penyempurnaan produk; 18) evaluasi
penggunaan media.
C. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research
and Development (RnD). Penelitian dan pengembangan atau Research and
Development (RnD) adalah sebuah strategi atau metode penelitian yang cukup
ampuh memperbaiki praktik (Nana Syaodih Sukmadinata, 2006: 164).
2. Prosedur Pengembangan
Pada penelitian pengembangan ini mengacu pada prosedur penelitian
pengembangan menurut Sugiyono (2012: 409) yang disesuaikan dengan
kebutuhan peneliti. Langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan
produk meliputi tahap potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk,
validasi desain, revisi desain produk, uji coba produk, revisi produk, uji coba
pemakaian, revisi produk, dan produksi masal.
3. Penilaian Produk
a. Desain Validasi dan Uji Penggunaan Media
Proses validasi dan uji penggunaan yang dilakukan meliputi: 1)
validasi media oleh ahli materi; 2) validasi media oleh ahli media; 3) revisi
produk; 4) uji penggunaan media dalam uji coba terbatas (1 guru dan 6
siswa); 5) revisi produk; 6) uji penggunaan media dalam uji coba
pemakaian (1 guru dan 29 siswa); dan 7) penyempurnaan produk.
b. Validator dan Subjek Uji Coba
Validator dalam penelitian ini adalah ahli materi IPS dan ahli media
pembelajaran. Subjek uji penggunaan media adalah seorang guru IPS dan
siswa SMP Negeri 8 Yogyakarta kelas VII sejumlah 29 siswa atau satu
kelas yang dipilih secara acak karena kemampuan rata-rata siswa sama.
c. Jenis Data
Sesuai dengan tujuan penelitian pengembangan ini, maka data yang
diperoleh terdiri dari dua macam, yaitu: 1) data mengenai proses
13
pengembangan media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan
Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia dalam pembelajaran IPS untuk
SMP kelas VII sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan, termasuk
masukan dari ahli media dan ahli materi; 2) data tentang kelayakan media
visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya
Alam Indonesia untuk pembelajaran IPS di SMP kelas VII sesuai dengan
hasil uji penggunaan media oleh guru dan siswa dalam uji coba terbatas
dan uji coba pemakaian.
d. Instrumen Pengumpulan Data
1) Bentuk instrumen
a) Penyusunan instrumen
Pada penelitian ini instrumen yang digunakan adalah lembar
penilaian kelayakan media untuk validator yang meliputi ahli materi
dan ahli media, serta lembar uji penggunaan media oleh guru dan
siswa. Instrumen penilaian ahli materi dikembangkan sesuai
pendapat Rudi Susilana dan Cepi Riyana (2008: 33). Instrumen
penilaian untuk ahli media sesuai pendapat Nana Sudjana dan
Ahmad Rivai (2010: 20). Instrumen penelitian berupa lembar uji
penggunaan media oleh siswa dan guru dikembangkan sesuai
dengan penggabungan pendapat antara Rudi Susilana dan Cepi
Riyana (2008: 33, serta Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2010: 20).
Tabel 1. Kisi-Kisi Instrumen Aspek Penilaian untuk Ahli MateriNo Aspek Penilaian Indikator Butir
InstrumenJumlahButir
1 Sahih atau validKebenaran isi materi 1, 2, 3 3Keaktualan materi 4, 5 2Sistematis dan logis 6, 7 2
2Tingkat
kepentinganKesesuaian perumusanmateri
8, 9 2
3 Kebermanfaatan
Kebermanfaatanakademis
10, 11 2
Kebermanfaatannonakademis
12, 13, 14 3
4 LearnabilityKemungkinandipelajari
15, 16 2
5 Menarik minatMinat belajar 17, 18 2Memotivasi 19, 20 2
14
Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Aspek Penilaian untuk Ahli MediaNo Aspek Penilaian Indikator Butir
InstrumenJumlahButir
1 KesederhanaanTata letak 1, 2 2Bahasa 3, 4, 5 3
2 KeterpaduanKeterpaduan antarunsur visual
6, 7, 8, 9,10
5
3 PenekananPenekanan pada unsurvisual
11, 12, 13 3
4 KeseimbanganKeseimbangan unsurvisual
14, 15 2
5 Garis Visual garis 16, 17 26 Bentuk Visual bentuk 18, 19 27 Ruang Ruang dalam desain 20, 21 28 Tekstur Tekstur dalam desain 22, 23 29 Warna Pewarnaan 24, 25 2
Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen Uji Penggunaan Media oleh GuruNo Aspek Penilaian Indikator Butir
InstrumenJumlahButir
1 Sahih atau validKebenaran isi materi 1, 2 2Sistematis dan logis 3 1
2Tingkat
kepentinganSignifikansi perumusanmateri
4, 5 2
3 KebermanfaatanKebermanfaatan akademis 6, 7 2Kebermanfaatannonakademis
8, 9 2
4 Learnability Kemungkinan dipelajari 10, 11 2
5 Menarik minatMinat belajar 12, 13 2Memotivasi 14, 15 2
6 KesederhanaanTata letak 16 1Bahasa 17, 18 2
7 KeterpaduanKeterpaduan antar unsurvisual
19, 20, 21,22
4
8 PenekananPenekanan pada unsurvisual
23, 24 2
9 KeseimbanganKeseimbangan unsurvisual
25 1
10 Garis Visual garis 26 111 Bentuk Visual bentuk 27 112 Ruang Ruang dalam desain 28 113 Tekstur Tekstur dalam desain 29 114 Warna Pewarnaan 30 1
15
Tabel 4. Kisi-Kisi Instrumen Uji Penggunaan Media oleh SiswaNo Aspek Penilaian Indikator Butir
InstrumenJumlahButir
1Tingkat
kepentinganSignifikansi perumusanmateri
1, 2 2
2 KebermanfaatanKebermanfaatan akademis 3, 4 2Kebermanfaatannonakademis
5, 6 2
3 Learnability Kemungkinan dipelajari 7 1
4 Menarik minatMinat belajar 8, 9 2Memotivasi 10, 11 2
5 KesederhanaanTata letak 12 1Bahasa 13 1
6 KeterpaduanKeterpaduan antar unsurvisual
14, 15, 16,17
4
7 PenekananPenekanan pada unsurvisual
18, 19 2
8 KeseimbanganKeseimbangan unsurvisual
20 1
9 Garis Visual garis 21 110 Bentuk Visual bentuk 22 111 Ruang Ruang dalam desain 23 112 Tekstur Tekstur dalam desain 24 113 Warna Pewarnaan 25 1
b) Validasi instrumen
Instrumen dalam penelitian pengembangan ini divalidasi
secara logis dan teoritis oleh dosen pembimbing. Hasil validasi
tersebut adalah instrumen yang siap digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian.
2) Pengumpulan data
a) Data proses pengembangan produk
Berupa data deskriptif, yaitu tinjauan dan masukan dari ahli
materi dan ahli media sesuai dengan prosedur pengembangan
produk.
b) Data produk yang layak digunakan sebagai media
Produk yang layak digunakan sebagai media ditentukan
melalui analisis hasil validasi ahli materi, validasi ahli media, serta
uji penggunaan media oleh guru dan siswa dalam uji penggunaan.
16
e. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif sesuai prosedur
pengembangan yang dilakukan, yaitu sebagai berikut:
1) Mengubah penilaian dalam bentuk kualitatif menjadi kuantitatif dengan
ketentuan sebagai berikut:
Tabel 5. Pedoman Penilaian SkorData kualitatif SkorSB (Sangat Baik) 5B (Baik) 4C (Cukup) 3K (Kurang) 2SK (Sangat Kurang) 1
2) Menghitung skor rata-rata tiap aspek penilaian dengan rumus:= ℎ ℎ3) Mengubah skor rata-rata menjadi nilai kualitatif dengan kriteria
penilaian sebagai berikut:
Tabel 6. Klasifikasi Penilaian TotalRumus Rata-rata Skor Klasifikasi
X > + 1,8 x > 4,2 Sangat Baik+ 0,6 x < X ≤ + 1,8 x > 3,4 – 4,2 Baik– 0,6 x < X ≤ + 0,6 x > 2,6 – 3,4 Cukup– 1,8 x < X ≤ - 0,6 x > 1,8 – 2,6 Kurang
X ≤ - 1,8 x ≤ 1,8 Sangat KurangSumber: Eko Putro Widoyoko (2009: 238)Keterangan:X = Skor yang dicapai
= Rerata skor ideal
= (skor maksimum ideal + skor minimum ideal)
sbi = simpangan baku skor ideal
= (skor maksimum ideal – skor minimum ideal)
Skor tertinggi ideal = butir kriteria x skor tertinggiSkor terendah ideal = butitr kriteria x skor terendah
Dalam penilaian pengembangan media visual Kirigami Pop Up ini,
penilaian ditentukan dengan nilai minimal B, yaitu kategori baik. Jadi, jika rata-rata
penilaian oleh ahli, serta hasil uji penggunaan media menunjukkan hasil akhir B,
maka pengembangan media pada penelitian ini dikategorikan layak digunakan
dalam proses pembelajaran IPS di SMP.
17
D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian
a. Deskripsi Lokasi Penelitian
Pengembangan media visual Kirigami Pop Up dengan materi Potensi
dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia untuk pembelajaran IPS di SMP
Kelas VII divalidasi oleh ahli yang dilakukan di kampus Fakultas Ilmu Sosial
(FIS), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Kedua ahli yang ditunjuk
tersebut merupakan dosen Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (P.
IPS) FIS UNY. Uji penggunaan media visual Kirigami Pop Up dengan
materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia untuk
pembelajaran IPS di SMP Kelas VII dilakukan di SMP Negeri 8 Yogyakarta
yang beralamat di Jalan Prof. Dr. Kahar Muzakir 2 Yogyakarta.
b. Deskripsi Data Hasil Validasi Ahli
1) Data Hasil Validasi Ahli Materi
Sebelum dilakukan uji penggunaan media oleh guru dan siswa,
produk yang dikembangkan oleh peneliti divalidasi oleh satu dosen ahli
materi. Validasi ini dilakukan untuk memperoleh data tentang
kelayakan media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan
Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia untuk pembelajaran IPS, dilihat
dari aspek materinya.
Berdasarkan hasil validasi, diketahui bahwa media visual
Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya
Alam Indonesia yang dikembangkan memperoleh rata-rata skor 4,05
dengan kategori baik. Peneliti diizinkan melakukan uji penggunaan
media setelah diperoleh rata-rata skor lebih dari 3,4 atau dengan
kategori minimal baik.
2) Data Hasil Validasi Ahli Media
Validasi produk oleh dosen ahli media dilakukan sebelum uji
penggunaan media oleh guru dan siswa. Validasi ahli media ini
dilakukan untuk memperoleh data mengenai kelayakan media visual
18
Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya
Alam Indonesia dilihat dari aspek medianya.
Berdasarkan hasil validasi di atas, dapat diketahui bahwa media
visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber
Daya Alam Indonesia yang dikembangkan memperoleh rata-rata skor
4,4 dengan kategori sangat baik. Peneliti diizinkan melakukan uji
penggunaan media setelah diperoleh rata-rata skor lebih dari 3,4 atau
dengan kategori minimal baik.
c. Deskripsi Data Hasil Uji Penggunaan Media
1) Data Hasil Uji Penggunaan Media oleh Guru
Berdasarkan hasil uji penggunaan media oleh guru di atas, dapat
diketahui bahwa media yang dikembangkan melewati proses revisi dan
uji penggunaan sebanyak dua kali, yaitu dalam uji coba terbatas dan uji
coba pemakaian. Pada uji penggunaan media oleh guru dalam uji coba
terbatas, media yang dikembangkan memperoleh rata-rata skor 3,76
dengan kategori baik, dan pada uji penggunaan media oleh guru dalam
uji coba pemakaian memperoleh rata-rata skor sebanyak 3,9 dengan
kategori baik. Dari hasil yang diperoleh tersebut, dapat dikatakan
bahwa media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan
Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia yang dikembangkan peneliti
mengalami perkembangan yang baik dan mendapatkan respon positif
dari guru.
2) Data Hasil Uji Penggunaan Media oleh Siswa
Pelaksanaan uji penggunaan media oleh siswa dilakukan
sebanyak dua kali, yaitu dalam uji coba terbatas (6 siswa) dan uji coba
pemakaian (29 siswa). Pada uji penggunaan media oleh siswa dalam uji
coba terbatas, media yang dikembangkan memperoleh rata-rata skor
4,56 dengan kategori sangat baik, dan pada uji penggunaan media oleh
siswa dalam uji coba pemakaian memperoleh rata-rata skor sebanyak
4,34 dengan kategori sangat baik.
19
Adanya penurunan rata-rata skor hasil uji penggunaan media oleh
siswa dipengaruhi oleh penambahan jumlah subjek sehingga
menambah variasi jawaban pada lembar hasil uji penggunaan. Namun,
kualitas media mengalami kenaikan, dibuktikan dengan skor siswa
yang mengikuti kedua uji penggunaan mengalami kenaikan.
Dari hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa media visual Kirigami Pop Up
dengan materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia sudah
memenuhi kelayakan untuk dikembangkan dan digunakan. Hal tersebut dapat
dibuktikan dengan rata-rata skor yang didapat dari hasil validasi ahli materi
sebesar 4,05; validasi ahli media sebesar 4,4; uji penggunaan media oleh guru
dengan skor akhir 3,9; dan uji penggunaan media oleh siswa dengan skor akhir
4,34.
2. Pembahasan
Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengetahui cara
mengembangkan media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan
Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia untuk pembelajaran IPS di SMP kelas
VII dan mengetahui kelayakan media visual Kirigami Pop Up engan materi
Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia sebagai media pembelajaran
IPS. Media yang dikembangkan dinyatakan layak dikembangkan dan digunakan
berdasarkan validasi ahli materi, validasi ahli media, uji penggunaan media oleh
guru, dan uji penggunaan media oleh siswa.
1) Pembahasan Cara Mengembangkan Media Visual Kirigami Pop Up
Cara mengembangkan media visual Kirigami Pop Up dengan Materi
Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a) Mengkaji KI-KD
Peneliti mengumpulkan studi literatur untuk menemukan landasan-
landasan teoritis guna memperkuat produk yang dikembangkan,
melakukan tinjauan terhadap standar isi yang meliputi Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Inti (KI) pada Kurikulum 2013,
20
menyusun kisi-kisi instrumen yang akan digunakan untuk menentukan
kelayakan media.
Pada penelitian ini dipilih materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya
Alam di Indonesia yang di dalamnya mencakup KD.1.1, 2.1, 2.2, 3.1, 3.2,
4.1, dan 4.2. Dalam KD 1.1 relevan dengan materi karena melalui
pengajaran dalam materi ini dapat menumbuhkan sikap menghargai
karunia Tuhan yang Maha Esa atas kekayaan sumber daya alam di
Indonesia yang melimpah. KD 2.1 dan KD 2.2 relevan dengan materi
karena siswa dapat menunjukkan perilaku rasa ingin tahu bagaimana
sebaiknya memanfaatkan potensi sumber daya alam Indonesia,
menghargai dan bertanggung jawab terhadap. Pada KD 3.1 dan KD 3.2
relevan dengan materi karena dapat mempelajari fenomena dan kejadian
yang tampak mata atau keterkaitan antarruang. Dalam keterkaitannya
antarwaktu dijelaskan dengan perbedaan pemanfaatan sumber daya alam
Indonesia. Selain itu juga dapat mempelajari interaksi manusia dengan
lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi. Adanya berbagai macam
sumber daya alam di Indonesia, menimbulkan pula berbagai macam
pekerjaan yang ada di Indonesia. KD 4.1 dan KD 4.2 relevan dengan
materi dikarenakan mencakup hal yang lebih mendalam dari KI 3.
b) Mengkaji Materi
Materi yang digunakan dalam media ini adalah Potensi dan Sebaran
Sumber Daya Alam Indonesia. Materi tersebut sangat cocok apabila
ditampilkan dalam media, karena selain keterkaitan dengan tujuan
istruksional KI-KD di atas, sumber daya alam yang melimpah dalam
kehidupan manusia dapat dihadirkan dalam media, sehingga siswa dapat
langsung mengamati dan mengeksplorasi lebih lanjut teks dan gambar
yang berkaitan dengan materi. Pada materi ini, banyak berbicara mengenai
struktur alam yang sifatnya 3D. Oleh karenanya, bentang alam yang
sifatnya 3D dapat divisualkan melalui konstruksi pop up yang ada pada
media ini sehingga membentuk gambaran sebenarnya. Gambar-gambar
tersebut dapat dimunculkan melalui pop up yang tampilannya dapat
21
menarik perhatian siswa. Selain itu, eksplorasi gambar dan teks dapat
membantu menghubungkan materi yang disampaikan dengan pengalaman
siswa sehingga pengetahuan dapat mengendap lebih lama.
c) Merumuskan Strategi dan Cara Pembuatan secara Teknis
Rumusan strategi dan cara pembuatan secara teknis media visual
Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam
Indonesia adalah sebagai berikut: 1) mengumpulkan gambar-gambar yang
mendukung isi materi, 2) membuat plot materi tiap halaman, 3) melakukan
desain kasar tata letak gambar, background, konstruksi pop up, dan teks,
4) membeli kertas Ivory ukuran A3 disesuaikan dengan jumlah media
yang akan dibuat, 5) memotong kertas Ivory ukuran A3 tersebut menjadi
ukuran A4, 6) beberapa kertas A4 yang sudah dipotong kemudian dijahit
menggunakan benang, sehingga membentuk lembaran-lembaran halaman,
7) setelah dijahit menggunakan benang, desain background diprint out
menggunakan kertas A3, sehingga satu kertas A3 terdapat dua halaman
ukuran A4, 8) semua background pada masing-masing halaman ditempel
menggunakan doubletape. Pemasangan background dibuat sedikit
mengangkat pada bagian tengahnya agar ketika konstruksi pop up sudah
ditempel dapat tetap terbuka dengan baik, 9) setelah semua background
tertempel, rapikan bagian pinggir-pinggir kertas, 10) apabila desain untuk
konstruksi pop up sudah jadi, desain tersebut diprint out menggunakan
kertas ukuran A3. Hasilnya berupa gambar kecil-kecil yang akan dirangkai
menjadi pop up, 11) potongi gambar kecil-kecil tersebut menggunakan
cutting mat dan cutter pen untuk mempermudah pengerjaan dan
memberikan efek rapi. Tidak disarankan menggunakan gunting, 12)
setelah rangkaian pop up dipotong, berikan doubletape pada bagian-bagian
lipatan yang disediakan untuk membentuk konstruksi pop up, 13) rangkai
konstruksi pop up menjadi sebuah bentuk sesuai desain. Tambahkan lem
yang daya rekatnya lebih tinggi agar konstruksi pop up tidak lepas, 14)
setelah semua selesai, media visual Kirigami Pop Up dijilid hardcover.
22
d) Membuat Draft
Pembuatan draft dilakukan dengan membuat plot-plot layout,
menentukan teks informasi penjelas, dan mengorganisasi gambar sehingga
tampilannya terlihat sederhana dan tidak berlebih-lebihan. Pembuatan
draft media dilakukan untuk mempermudah dalam pelaksanaan desain
menggunakan komputer dan proses perancangan media.
e) Memilih Gambar
Pada pengumpulan dan pemilihan gambar yang sesuai dengan
materi, dipilih gambar-gambar yang substansial dan mendukung materi.
Pada sub-bab pengertian sumber daya alam, background yang dipilih
adalah sebuah sawah yang membentang luas, termasuk hewan-hewan
kerbau yang berfungi untuk membajak sawah, pohon kelapa yang rimbun
sehingga pemandangan hijau yang segar dapat dimunculkan. Selain itu
juga terdapat tambang minyak bumi dan penambangan pasir dan batu bara.
Pada materi klasifikasi SDA terdapat 4 poin utama, yaitu: 1) SDA
Berdasarkan Kemungkinan Pemulihan, 2) SDA Berdasarkan Materi, 3)
SDA berdasarkan habitat, dan 4) SDA Berdasarkan Kegunaan. Masing-
masing gambar yang dipilih sesuai dengan relevansi materi. Melalui
eksplorasi gambar tersebut, dapat menumbuhkan sikap siswa untuk selalu
bersyukur atas pemberian sumber daya alam yang melimpah. Pada potensi
SDA di Indonesia terdapat gambar peta Indonesia untuk mengetahui letak
astronomis Indonesia, letak geologis yang dipenuhi dengan banyak
gunung berapi dan tambang mineral, serta wilayah yang 2/3nya berupa
lautan. Disajikan pula gambar-gambar perubahan pemanfaatan SDA dari
masa pra aksara- Hindu-Budha, dan Islam, yaitu mulai dari penggunaan
lahan untuk berburu, meramu, dan bercocok tanam menjadi penggunaan
lahan untuk berdirinya kerajaan Hindu-Budha beserta candi, serta untuk
berdirinya kerajaan Islam beserta masjid sebagai peninggalan. Pada
persebaran SDA di Indonesia dijelaskan tentang SDA udara, tanah, air,
hutan, tambang, dan laut. Dari masing-masing persebaran SDA tersebut,
disajikan gambar yang berkaitan dengan materi disertai peta
23
persebarannya. Pada materi usaha produksi berdasarkan potensi SDA
menggunakan background berupa transportasi bus, pedagang buah dan
sayur, petani, penambang pasir, dan nelayan. Pada materi pelestarian SDA
di Indonesia tersaji gambar kebijakan konservasi hutan dari pemerintah
dan penanaman pohon bakau.
f) Menentukan Poin-Poin Materi
Penentuan materi dilakukan satu rangkaian dengan menentukan KI-
KD, materi, dan draft media. Poin-poin materi diturunkan dari penentuan
SK-KI dan materi. Pada materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam
Indonesia terdapat enam poin materi, yaitu: 1) pengertian Sumber Daya
Alam, 2) klasifikasi Sumber Daya Alam, 3) potensi Sumber Daya Alam,
4) sebaran Sumber Daya Alam, 5) usaha produksi berdasarkan potensi
Sumber Daya Alam, dan 6) pelestarian Sumber Daya Alam.
g) Merancang dan Menyelesaikan Media
Dalam melakukan kegiatan desain, hal-hal yang perlu didesain yaitu
sampul media yang mencerminkan judul dan isi materi, petunjuk
penggunaan media untuk guru dan siswa, background materi, dan
rangkaian konstruksi pop up. Proses mendesain produk menggunakan
aplikasi Corel Draw karena lebih mudah penggunaannya.
h) Melakukan Validasi Media dan Revisi
Tahap validasi media dilakukan agar media yang dikembangkan
valid dan mengetahui kelayakan media visual Kirigami Pop Up dengan
Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia yang
dikembangkan dan digunakan. Validasi media dilakukan oleh ahli materi
dan ahli media. Produk direvisi berdasarkan masukan dan saran dari ahli
untuk perbaikan media.
i) Melakukan Uji Penggunaan Media oleh Guru dan Siswa
Dalam melakukan uji penggunaan media oleh guru dan siswa terdiri
dari dua tahap, yaitu uji coba penggunaan media dalam uji coba terbatas (1
guru dan 6 siswa) dan dalam uji coba pemakaian (1 guru dan 29 siswa).
24
Revisi produk berdasarkan hasil uji penggunaan media dalam uji coba
terbatas untuk penyempurnaan sesuai dengan komentar dan saran.
j) Melakukan Penyempurnaan Produk
Setelah produk direvisi, kegiatan selanjutnya adalah memproduksi
media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran
Sumber Daya Alam Indonesia secara terbatas. Produksi terbatas hanya
dilakukan untuk kepentingan skripsi.
2) Pembahasan Hasil Validasi Ahli
a) Pembahasan Hasil Validasi Ahli Materi
Terdapat 20 pernyataan dalam angket untuk ahli materi. Berdasarkan
data tersebut diketahui skor tertingi adalah 5, skor terendah adalah 1, rata-
rata ideal adalah 60, simpangan baku ideal (sbi) adalah 13,33. Berdasarkan
perhitungan tersebut dapat dibuat konversi skor validasi untuk ahli materi
sebagai berikut:
Tabel 14. Konversi Skor Validasi untuk Ahli Materi
No. Rentang Skor Rata-rata Skor Klasifikasi
1. X > 83,94 > 4,2 Sangat Baik
2. 67,98 < X < 83,94 > 3,4 - 4,2 Baik
3. 52,02 < X < 67,98 > 2,6 - 3,4 Cukup
4. 39,06 < X < 52,02 > 1,8 - 2,6 Kurang
5. X< 36,06 <1,8 Sangat Kurang
Sumber: Data hasil perhitungan peneliti.
Hasil validasi ahli materi memperoleh rata-rata skor 4,05 atau
dengan kategori baik. Rata-rata skor sebesar 4,05 berada pada rentang
+ 0,6 (sbi) < X ≤ + 1,8 (sbi) dengan rata-rata >3,4 – 4,2 atau dengan
kategori baik. Dapat disimpulkan bahwa media visual Kirigami Pop Up
dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia yang
telah dikembangkan, baik dan layak digunakan secara materi.
b) Pembahasan Hasil Validasi Ahli Media
Terdapat 25 pernyataan dalam angket untuk ahli media. Berdasarkan
data tersebut diketahui skor tertingi adalah 5, skor terendah adalah 1, rata-
rata ideal adalah 75, simpangan baku ideal (sbi) adalah 16,67. Perhitungan
25
lebih rinci dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan perhitungan tersebut
dapat dibuat konversi skor validasi untuk ahli media sebagai berikut:
Tabel 15. Konversi Skor Validasi untuk Ahli Media
No. Rentang Skor Rata-rata Skor Klasifikasi
1. X > 105,006 > 4,2 Sangat Baik
2. 85,002 < X ≤ 105,006 > 3,4 - 4,2 Baik
3. 64,998 < X ≤ 85,002 > 2,6 - 3,4 Cukup
4. 44,994 < X ≤ 64,998 > 1,8 - 2,6 Kurang
5. X ≤ 44,994 <1,8 Sangat Kurang
Sumber: Data hasil perhitungan peneliti.
Berdasarkan hasil validasi ahli media, peneliti memperoleh hasil
penilaian dengan rata-rata skor sebesar 4,4 atau dengan kategori sangat
baik. Rata-rata skor validasi oleh ahli media sebesar 4,4 berada pada
rentang X > + 1,8 (sbi) dengan rerata >4,2 atau dengan kategori sangat
baik. Dari hasil tersebut, dapat diketahui bahwa media visual Kirigami
Pop Up yang dikembangkan, sangat baik dan layak digunakan
berdasarkan validasi ahli media.
3) Pembahasan Hasil Uji Penggunaan Media
a) Pembahasan Hasil Uji Penggunaan Media oleh Guru
Terdapat 30 pernyataan dalam angket untuk guru. Dari data tersebut
diketahui skor tertinggi adalah 5, skor terendah adalah 1, rata-rata ideal
adalah 90, dan simpangan baku ideal (sbi) adalah 20. Dari perhitungan
dapat dibuat konversi sebagai berikut:
Tabel 16. Konversi Skor Uji Penggunaan Media oleh Guru
No. Rentang Skor Rerata Skor Kategori
1. X > 126 > 4,2 Sangat Baik
2. 102 < X ≤ 126 > 3,4 – 4,2 Baik
3. 78 < X ≤ 102 > 2,6 – 3,4 Cukup
4. 54 < X ≤ 78 > 1,8 – 2,6 Kurang
5. X ≤ 54 ≤ 1,8 Sangat Kurang
Sumber: Data Hasil Penghitungan Peneliti
26
Peneliti melewati 2 kali uji penggunaan, yaitu uji coba terbatas dan
uji coba pemakaian. Rata-rata skor dari uji penggunaan mengalami
kenaikan dan perbaikan. Uji penggunaan media oleh guru dalam uji coba
terbatas memperoleh rata-rata skor sebesar 3,76 atau dengan kategori baik.
Pada uji penggunaan media oleh guru dalam uji coba pemakaian,
memperoleh rata-rata skor 3,9 atau dengan kategori baik. Hal tersebut
menunjukkan adanya perbaikan dari media visual Kirigami Pop Up.
b) Pembahasan Hasil Uji Penggunaan Media oleh Siswa
Terdapat 25 pernyataan dalam angket untuk siswa. Dari data tersebut
diketahui skor tertinggi adalah 5, skor terendah adalah 1, rata-rata ideal
adalah 75, dan simpangan baku ideal (sbi) adalah 16,67. Dari perhitungan
tersebut dapat dibuat konversi sebagai berikut:
Tabel 17. Konversi Skor Uji Penggunaan Media oleh Siswa
No. Rentang Skor Rerata Skor Kategori
1. X > 105,006 > 4,2 Sangat Baik
2. 85,002 < X ≤ 105,006 > 3,4 – 4,2 Baik
3. 64,998 < X ≤ 85,002 > 2,6 – 3,4 Cukup
4. 44,994 < X ≤ 64,998 > 1,8 – 2,6 Kurang
5. X ≤ 44,994 ≤ 1,8 Sangat Kurang
Sumber: Data Hasil Penghitungan Peneliti
Peneliti melewati 2 kali uji penggunaan oleh siswa, yaitu uji coba
terbatas dan uji coba pemakaian. Kualitas media visual Kirigami Pop Up
dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia yang
dikembangkan mengalami peningkatan berdasarkan skor dari 5 siswa yang
mengikuti kedua uji coba, meskipun rata-rata skor dari uji penggunaan
mengalami penurunan. Dalam uji coba terbatas memperoleh rata-rata skor
sebesar 4,56 atau dengan kategori sangat baik, sedangkan dalam uji coba
pemakaian, rata-rata skor 4,34 atau dengan kategori sangat baik.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata skor hasil
validasi oleh ahli materi 4,05 dengan kategori baik, hasil validasi oleh ahli
media 4,4 dengan kategori sangat baik, hasil akhir uji penggunaan media oleh
guru 3,9 dengan kategori baik, dan hasil akhir uji penggunaan media oleh siswa
27
4,34 dengan kategori sangat baik. Hasil tersebut dapat digambarkan dalam
grafik sebagai berikut:
Sumber: Data Hasil Penghitungan Peneliti
Gambar 7. Rata-Rata Skor Keseluruhan
Secara keseluruhan, hasil tesebut menunjukkan bahwa media visual
Kirigami Pop Up dengan materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam
Indonesia yang dikembangkan pada penelitian pengembangan ini dinyatakan layak
untuk digunakan dengan kualitas media yang baik. Media tersebut juga siap
diproduksi dalam jumlah yang lebih banyak untuk masyarakat.
3. Revisi Produk
Revisi produk yang dilakukan mengacu pada masukan dari ahli materi,
ahli media, serta komentar dan saran dari guru dan siswa. Revisi yang dilakukan
berdasarkan masukan dari ahli materi dan ahli media dilakukan sebanyak 1 kali.
Revisi berdasarkan komentar dan saran dari guru dan siswa bertujuan untuk
penyempurnaan media visual Kirigami Pop Up dengan materi Potensi dan
Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia.
E. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Hasil penelitian dan pengembangan ini dapat disimpulkan bahwa:
a. Cara mengembangkan media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi
dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia untuk pembelajaran IPS di SMP
kelas VII adalah: 1) mengkaji KI-KD dan materi Potensi dan Sebaran Sumber
Daya Alam Indonesia; 3) merumuskan cara pembuatan secara teknis, yaitu
3,6
3,8
4
4,2
4,4
4,6
Ahli Materi Ahli Media Uji PenggunaanMedia oleh Guru
Uji PenggunaanMedia oleh Siswa
Skor Validasi dan Uji Penggunaan Media
28
memotong kertas ivory A3 menjadi A4, menjahit bagian tengah media
menggunakan benang, mendesain, menempel background, merangkai
konstruksi pop up, menjilid harcover; 4) membuat draft, termasuk memilih
gambar dan menentukan enam sub-bab materi; 5) menyelesaikan media
visual Kirigami Pop Up, 6) melakukan validasi media dan revisi; 7) uji
penggunaan media oleh guru dan siswa; 8) penyempurnaan produk.
b. Hasil pengembangan media visual Kirigami Pop Up dengan materi Potensi
dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia untuk pembelajaran IPS di SMP
kelas VII dinyatakan layak dengan kualitas yang baik untuk digunakan dalam
pembelajaran berdasarkan validasi ahli materi, validasi ahli media, uji
penggunaan media oleh guru, dan uji penggunaan media oleh siswa.
c. Kualitas media visual Kirigami Pop Up dengan materi Potensi dan Sebaran
Sumber Daya Alam Indonesia dinyatakan layak setelah melalui beberapa
revisi. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1) Skor yang diperoleh dari hasil validasi media oleh ahli materi sebesar 4,05
atau dengan kategori baik.
2) Skor yang diperoleh dari hasil validasi media ahli oleh media sebesar 4,4
atau dengan kategori sangat baik.
3) Skor yang diperoleh dari hasil uji penggunaan media oleh guru dalam uji
coba terbatas sebesar 3,7 atau dengan kategori baik dan uji coba
pemakaian sebesar 3,9 atau dengan kategori baik.
4) Skor yang diperoleh dari hasil uji penggunaan media oleh siswa dalam uji
coba terbatas sebesar 4,56 atau dengan kategori sangat baik dan uji coba
pemakaian sebesar 4,34 atau dengan kategori sangat baik.
2. Keterbatasan Penelitian
Beberapa keterbatasan dalam penelitian pengembangan ini adalah:
a. Produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini hanya terdiri dari
satu materi pokok, yaitu Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia.
b. Penelitian ini hanya berlaku pada subjek penelitian yang terbatas, yakni satu
guru IPS dan 29 siswa kelas VII-10 di SMP Negeri 8 Yogyakarta.
29
c. Media visual Kirigami Pop Up yang dikembangkan oleh peneliti tidak
sampai pada tahap penyebarluasan, sebab media ini diproduksi secara
terbatas untuk kepentingan tugas akhir skripsi.
d. Pada penelitian pengembangan ini belum menilai tentang pengaruhnya
terhadap prestasi belajar siswa.
3. Saran
Saran dari penelitian pengembangan ini adalah:
a. Media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber
Daya Alam Indonesia diharapkan dapat digunakan untuk pembelajaran IPS di
SMP kelas VII.
b. Perlu dilakukan penelitian pengembangan lebih lanjut terhadap media
tersebut untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di SMP.
c. Perlu dilakukan pengembangan produk dengan materi lain yang disesuaikan
dengan kurikulum yang berlaku dengan bentuk yang lebih bervariasi.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Anneke Bastian. 2012. Balanced Scorecard sebagai Indikator Pengelolaan SumberDaya Alam. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi (Vol. 1 Nomor 2). Hlm. 1-8
Arief S. Sadiman, dkk. 2011. Media Pendidikan: Pengertian Pengembangan danPemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Azhar Arsyad. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto. 2011. Media Pembelajaran: Manual danDigital. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia
Depdiknas. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Repubik Indonsia No.22Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional.
Depdiknas. 2006. Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan.Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI.
Dina Indriana. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Yogyakarta: Diva Press.
30
Dzuanda. 2009. Perancangan Buku Cerita Anak Pop-Up Tokoh-Tokoh Wayang BerseriSeri Gatotkaca. (http://digilib.its.ac.id/ITS-Undergraduate-3100009035043/5380).Diakses tanggal 4 Januari 2014 pukul 07.26 WIB.
Eko Putro Widoyoko. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: PustakaPelajar.
Hinders, Dana. 2010. History of Kirigami. (http://lovetoknow.com/history-of-kirigami).Diakses pada 27 November 2013 pukul 10.00 WIB.
Iwan Setiawan. 2006. Sumber Daya Alam.(http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197106041999031-IWAN_SETIAWAN/SUMBERDAYA_ALAM.pdf). Diakses pada 9 Juli 2014pukul 11.00 WIB.
Khafidhoh. 2011. Developing Pop Up Media for Teaching English Reading to the 3rd
Grade Elementary School Students. Tesis. Yogyakarta: Jurusan PendidikanBahasa Inggris, FBS UNY.
Muhamad Hamid Mitarwan. 2011. Membuat Gift Cards Kirigami Bunga, Buah, danSayuran. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2010. Media Pengajaran: Penggunaan danPembuatannya. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Nana Syaodih Sukmadinata. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
Numan Somantri. 2001. Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: PTRemaja Rosdakarya.
Oemar Hamalik. 2001. Media Pendidikan. Bandung: Penerbit Alumni.
Olvista. 2011. Kirigami Seni Lipat-Potong Kertas. (http://olvista.com/kirigami-seni-lipat-potong-kertas). Diakses pada 27 November 2013 pukul 10.15 WIB.
Rudi Susilana dan Cepi Riyana. 2008. Media Pembelajaran. Bandung: FIP UPI.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, danR&D. Bandung: Alfabeta.
Supardi. 2011. Dasar-Dasar Ilmu Sosial. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Susilowati. 2012. Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia DiniMenggunakan Kreasi Kirigami pada Anak Kelompok B2 TK ABA Gendol
31
Tempel Sleman. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, FIPUNY.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara.