perancangan buku pop-up cerita rakyat putri mandalika

15
PERANCANGAN BUKU POP-UP CERITA RAKYAT PUTRI MANDALIKA Dany Arya Pratama, I Nyoman Yoga Sumadewa, M.Sn, Sasih Gunalan S.Pd M.Sn Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Bumigora Jln. Ismail Marzuki, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, 83127, INDONESIA [email protected] ABSTRAK Bau Nyale adalah salah satu kegiatan yang sudah terjadi secara turun temurun dan dilatar belakangi dengan cerita rakyat putri Mandalika dimana dalam kisahnya, sang putri mengorbankan diri agar tidak terjadi peperangan karena berbagai kerajaann tetangga memperebutkan dirinya agar menjadi ratu di kerjaan tetangga. Dalam penentuan puncak kegiatan Bau Nyale, masyarakat menghitung penanggalan menggunakan bintang Rowot dan hingga kini masih tetap diterapkan dan dilakukan oleh Lembaga Rowot Nusantara Lombok. Dalam penelusuran data wawancara, disampaikan oleh pak Lalu Ary Irawan bahwa ada sebuah kisah cocokologi terkait hubungan antara Putri Mandalika, Bintang Rowot, dan Bau Nyale dimana sang putri justru berubah menjadi bintang tepat pada munculnya Bintang Rowot dilangit, kemudian pada bulan kesepuluh sebelum bintang Rowot memasuki masa ngarem-nya adalah tanda bahwa bulan tersebut sebentar lagi akan diadakan kegiatan Bau Nyale. Tujuan dari perancangan ini adalah untuk membuat buku Pop-Up yang mengangkat kisah Putri Mandalika yang didalamnya ternyata bersangkutan dengan penanggalan Rowot di pulau Lombok. Perancangan ini menggunakan metode Analisis SWOT guna mendapatkan solusi pemecahan masalah yang tepat dalam merancang karya. Terdapat dua media dalam perancangannya, yaitu media primer buku Pop-Up Putri Mandalika dan media sekunder yaitu x-banner dan merchandise. Dengan perancangan buku Pop-Up ini diharapkan dapat menjadi pilihan media yang baru sebagai bacaan cerita rakyat di Lombok sekaligus sebagai bahan belajar untuk memberikan dan menanamkan budi pekerti luhur serta kecintaan terhadap budaa lokal kepada generasi muda di Lombok. Kata-kata kunci : Buku Pop-Up, Putri Mandalika, Rowot. ABSTRACT Bau Nyale is one of the activities that has been going on for generations and is based on the folklore of the Princess Mandalika, where in her story, the princess sacrifices herself so that there is no war because various kerajaann neighbors fight for her to become queen in a neighboring job. In determining the peak of Bau Nyale activity, the community calculates the calendar using the Rowot star and it is still being implemented and carried out by the Rowot Nusantara Lombok Institute. In tracing the interview data, Mr. Then Ary Irawan conveyed that there was a story of fitology related to the relationship between Princess Mandalika, Bintang Rowot, and Bau Nyale where the princess turned into a star right at the appearance of the Rowot Star in the sky, then in the tenth month before Rowot's star entered. The ngarem period ¬ is a sign that the month will soon be holding Bau Nyale activities. The purpose of this design is to make a Pop-Up book that tells the story of Princess Mandalika, which is in fact related to the Rowot calendar on the island of Lombok. This design uses the SWOT analysis method to get the right problem-solving solution in designing the work. There are two media in the design, namely the primary media for the Putri Mandalika Pop-Up book and the secondary media, namely x-banners and merchandise. With the design of this Pop-Up book, it is hoped that it can become a new media choice as a reading of folklore in Lombok as well as a learning material to provide and instill noble character and love for local culture to the younger generation in Lombok. Key words: Pop-Up Book, Putri Mandalika, Rowot.

Upload: others

Post on 02-Nov-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANCANGAN BUKU POP-UP CERITA RAKYAT PUTRI MANDALIKA

PERANCANGAN BUKU POP-UP CERITA RAKYAT PUTRI

MANDALIKA Dany Arya Pratama, I Nyoman Yoga Sumadewa, M.Sn, Sasih Gunalan S.Pd M.Sn

Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Bumigora Jln. Ismail Marzuki, Kota

Mataram, Nusa Tenggara Barat, 83127, INDONESIA [email protected]

ABSTRAK

Bau Nyale adalah salah satu kegiatan yang sudah terjadi secara turun temurun dan dilatar

belakangi dengan cerita rakyat putri Mandalika dimana dalam kisahnya, sang putri mengorbankan

diri agar tidak terjadi peperangan karena berbagai kerajaann tetangga memperebutkan dirinya agar

menjadi ratu di kerjaan tetangga. Dalam penentuan puncak kegiatan Bau Nyale, masyarakat

menghitung penanggalan menggunakan bintang Rowot dan hingga kini masih tetap diterapkan dan

dilakukan oleh Lembaga Rowot Nusantara Lombok. Dalam penelusuran data wawancara,

disampaikan oleh pak Lalu Ary Irawan bahwa ada sebuah kisah cocokologi terkait hubungan antara

Putri Mandalika, Bintang Rowot, dan Bau Nyale dimana sang putri justru berubah menjadi bintang

tepat pada munculnya Bintang Rowot dilangit, kemudian pada bulan kesepuluh sebelum bintang

Rowot memasuki masa ngarem-nya adalah tanda bahwa bulan tersebut sebentar lagi akan diadakan

kegiatan Bau Nyale.

Tujuan dari perancangan ini adalah untuk membuat buku Pop-Up yang mengangkat kisah

Putri Mandalika yang didalamnya ternyata bersangkutan dengan penanggalan Rowot di pulau

Lombok.

Perancangan ini menggunakan metode Analisis SWOT guna mendapatkan solusi pemecahan

masalah yang tepat dalam merancang karya. Terdapat dua media dalam perancangannya, yaitu

media primer buku Pop-Up Putri Mandalika dan media sekunder yaitu x-banner dan merchandise.

Dengan perancangan buku Pop-Up ini diharapkan dapat menjadi pilihan media yang baru sebagai

bacaan cerita rakyat di Lombok sekaligus sebagai bahan belajar untuk memberikan dan

menanamkan budi pekerti luhur serta kecintaan terhadap budaa lokal kepada generasi muda di

Lombok.

Kata-kata kunci : Buku Pop-Up, Putri Mandalika, Rowot.

ABSTRACT

Bau Nyale is one of the activities that has been going on for generations and is based on

the folklore of the Princess Mandalika, where in her story, the princess sacrifices herself so that there

is no war because various kerajaann neighbors fight for her to become queen in a neighboring job.

In determining the peak of Bau Nyale activity, the community calculates the calendar using the

Rowot star and it is still being implemented and carried out by the Rowot Nusantara Lombok

Institute. In tracing the interview data, Mr. Then Ary Irawan conveyed that there was a story of

fitology related to the relationship between Princess Mandalika, Bintang Rowot, and Bau Nyale

where the princess turned into a star right at the appearance of the Rowot Star in the sky, then in the

tenth month before Rowot's star entered. The ngarem period ¬ is a sign that the month will soon be

holding Bau Nyale activities.

The purpose of this design is to make a Pop-Up book that tells the story of Princess

Mandalika, which is in fact related to the Rowot calendar on the island of Lombok.

This design uses the SWOT analysis method to get the right problem-solving solution in

designing the work. There are two media in the design, namely the primary media for the Putri

Mandalika Pop-Up book and the secondary media, namely x-banners and merchandise. With the

design of this Pop-Up book, it is hoped that it can become a new media choice as a reading of

folklore in Lombok as well as a learning material to provide and instill noble character and love for

local culture to the younger generation in Lombok.

Key words: Pop-Up Book, Putri Mandalika, Rowot.

Page 2: PERANCANGAN BUKU POP-UP CERITA RAKYAT PUTRI MANDALIKA

I. PENDAHULUAN

Lombok adalah salah satu

pulau yang berada di provinsi Nusa

Tenggara Barat sekaligus mejadi

pusat pemerintahan Provinsi NTB,

Pulau ini ditempati oleh berbagai

macam suku dan budaya yang

menjadikan pulau ini juga kental akan

rasa toleransi. Tidak dipungkiri bahwa

dulu di Lombok juga pernah menjadi

sebuah wilayah kekuasaan kerajaan.

Hal itu dapat terlihat dari Pura-Pura

peninggalan kerajaan yang pernah

menetap di Pulau Lombok. Hal

tersebut memicu lahirlah tradisi dan

budaya di Lombok yang kemudian

menciptakan banyak legenda dan

cerita rakyat yang tersebar diseluruh

masyarakat Lombok.

Dari sekian banyak legenda

dan cerita rakyat dipulau Lombok, ada

satu cerita rakyat yang menjadi Brand

dari Lombok yakni kisah Putri

Mandalika, menurut buku Literasi

Cerita Rakyat yang diterbitkan oleh

Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat,

dikisahkan Putri Mandalika, yang

lebih dikenal dengan nama Mandalike

adalah seorang putri yang lahir dari

sebuah kerajaan dipulau Lombok

bernama kerajaan Tonjang Beru. Ia

adalah seorang putri yang sangat

cantik, saking cantiknya sampai

tersiar hingga ke pelosok negeri

nusantara, namun walau memiliki

kecantikan ang sangat memikat

sehingga membuat seluruh pangeran

dipenjuru negeri berniat melamar,

namun sang putri tidak menerima

lamaran mereka dan pada akhir

kisahnya diceritakan sang putri

Mandalika terjun dari tebing tepat

pada waktu sebelum matahari terbit.

Disaksikan oleh para pangeran dan

seluruh rakyat kerajaan, tiba-tiba

keajaiban terjadi setelah sang putri

melompat dari tebing dan muncul

“nyale” dari dalam laut menuju

kepesisir pantai, dan masyarakat pun

percaya bahwa “nyale” tersebut

adalah jelmaan sang putri dan akan

kembali disetiap tahunnya, dari kisah

tersebut kini dijadikan sebuah festival

tahunan “Bau Nyale”.

Untuk mengetahui puncak dari

festival Bau Nyale tersebut

masyarakat Suku Sasak (Majelis

Sasak Lombok) menggunaan

perhitungan “Rowot”. Menurut

penuturan Lalu Ari Irawan selaku

anggota Majelis Sasak di Lombok,

penanggalan Kalender Rowot dalam

kalender Sasak ini sudah menjadi

penentu puncak Bau Nyale sedari dulu

namun baru dipublikasikan pada

tahun 2014. Beliau pun memberikan

penututran bahwa ada sebuah adaptasi

dari cerita rakyat Putri Mandalika

yang melatar belakangi penggunaan

penanggalan kalender Rowot, dalam

kisah tersebut sang putri yang terjun

kelaut justru diangkat ke langit dan

menjadi sebuah rasi bintang Rowot.

Perhitungan “Rowot” pada

kalender Sasak adalah sistem

penanggalan kalender yang

menghitung pergerakan bulan,

bintang (Pleades), dan matahari.

Namun menurut penuturan Pak Lalu

Ari Irawan, kalender Sasak saat ini

masih kurang dikenal dikalangan

generasi muda, dan itu merupakan

salah satu masalah yang patut untuk

dicari jalan keluarnya karena menurut

beliau generasi muda adalah kunci

untuk melestarikan budaya dan tradisi

yang ada di pulau Lombok agar tidak

hilang oleh zaman yang kemudian

terganti dengan budaya dan tradisi

baru dari luar Nusantara.

Dapat kita lihat bahwa sekarang anak-

anak sedari usia balita sudah

disuguhkan dengan cerita dongeng

luar Nusantara seperti Cinderella,

sleeping beauty dll. Sedangkan kisah

cerita rakyat yang memiliki banyak

pesan moral yang cocok untuk

ditanamkan diusia dini justru jarang

untuk diceritakan kepada generasi

muda, justru cerita rakyat

diperkenalkan sebagai media

pembelajaran. Menurut bapak Lalu

Ari Irawan, dibutuhkan sebuah media

pendekatan yang baru tentang cerita

rakyat yang dapat menarik hati

generasi muda guna menanamkan

kecintaan terhadap tradisi dan budaya

Page 3: PERANCANGAN BUKU POP-UP CERITA RAKYAT PUTRI MANDALIKA

sasak sendiri, seperti kisah putri

mandalika yang mengangkat

penghitungan tentang kalender Sasak.

Berdasarkan uraian di atas

maka dibutuhkan inovasi dalam

memperkenalkan cerita rakyat Putri

Mandalika yang mengangkat unsur

pengenalan kalender Sasak, karena

hal ini merupakan suatu warisan

budaya dan tradisi yang jarang

dikenal oleh anak-anak generasi

muda, Karena mereka lebih

mengetahui Legenda Putri

Mandalika yang dijadikan sebagai

tradisi Bau Nyale, penulis

memutuskan untuk merancang

sebuah buku Pop-Up yang

ditargetkan untuk anak dari usia 6

tahun ke atas. Harapannya buku

Pop- Up ini dapat menjadi media

untuk memperkenalkan kalender

Rowot melalui cerita Putri

Mandalika memalui media

pendekatan yang kreatif dan

komunikatif .

Penulis merasa pembuatan buku ini

sangat penting untuk memberikan

sebuah informasi edukatif kepada

generasi muda agar mereka

mengetahui tentang kalender Sasak

dan ini adalah merupakan salah satu

upaya untuk mengenalkan budaya

dan tradisi dengan media baru yang

mampu beradaptasi dizaman

sekarang.

Buku Pop-Up di rancang agar

mempu memotivasi anak-anak

sebagai generasi selanjutnya untuk

gemar membaca, memahami pesan-

pesan serta nilai tradisi yang

terkandung di dalam cerita Putri

Mandalika, sekaligus mengetahui

dan melestarikan budaya sastra lisan.

Selain itu ungsur visual yang

terdapat dalam buku Pop-Up di

setiap halamannya dapat

memberikan pengalaman baru bagi

anak-anak. Tidak hanya itu, anak-

anak diajak berimajinasi dan

memberikan ingatan yang kuat dari

cerita tersebut.

II. METODOLOGI

Metode Kualitatif

Kualitatif adalah data

berupa kata-kata atau ungkapan dari

narasumber. Menurut Sukmadinata

(2009:53) penelitian kualitatif adalah

penelitian yang digunakan untuk

mendeskripsikan dan menganalisis

fenomena, peristiwa, aktivitas sosial,

sikap, kepercayaan, persepsi dan

orang secara individual maupun

kelompok. Meleong (2012:05) juga

berpendapat bahwa dalam penelitian

kualitatif metode yang biasanya di

manfaatkan adalah wawancara,

pengamatan, dan pemanfaatan

dokumen.Dalam Perancangan ini

metode kualitatif dilakukan dalam

bentuk wawancara secara langsung ke

lokasi narasumber dan studi literasi

dari beberapa buku.

Metode Kuantitatif

Pendekatan ini menekankan

kepada penggunaan desain riset yang

baku. Karena itu sebelum melakukan

riset, peneliti disarankan untuk

menyusun desain riset dengan sebaik

– baiknya. Pendekatan kuantitatif

menurut Sugiyono (2011:7) yaitu

Metode penelitian kuantitatif dapat

diartikan juga sebagai metode

penelitian yang berlandaskan pada

filsafat positivisme, digunakan untuk

meneliti pada populasi atau sampel

tertentu, pengumpulan data

menggunakan instrument penelitian,

analisis data bersifat

kuantitatif/statistik, dengan tujuan

untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan. Metode ini sebagai

metode ilmiah karena telah menemui

kaidah-kaidah ilmiah yaitu

konkrit,obyektif,terukur, rasional dan

sistematis. Metode ini disebut metode

kuantitatif karena data penelitian

berupa angka-angka dan analisis

menggunakan statistik. Dalam

perancangan ini pendekatan

kuantitatif dilakukan dalam bentuk

kuisioner. Sumber data yang

dihasilkan dari kedua metode

penelitian diatas terbagi menjadi dua

yaitu sumber data Primer dan data

Skunder :

Data Primer

Page 4: PERANCANGAN BUKU POP-UP CERITA RAKYAT PUTRI MANDALIKA

Sumber data primer adalah

sumber data aktual pada saat terjadi

peristiwa pengumpulan data atau

data yang didapatkan dari subyek

penelitan secara langsung untuk

mengetahui tentang Putri Mandalika

Data Skunder

Sumber data skunder adalah

sumber data dari tangan kedua atau

data pendukung yang di dapatkan

lewat literasi mengenai Putri

Mandalika yang ada di buku

maupun artikel daring dan dapat

dibuktikan kebenarannya.

Teknik Pengumpulan Data

A. Wawancara

Wawancara adalah proses

memperoleh keterangan untuk

tujuan penelitian dengan cara tanya

jawab sambil bertatap muka antara

pewawancara dengan responden

atau orang yang diwawancarai,

dengan menggunakan pedoman

wawancara. (Nazir, 1988: 234).

Pada perancangan tugas akhir ini,

penulis melakukan wawancara

kepada narasumber untuk

memperoleh data mengenai Putri

Mandalika dan Kalender Rowot.

B. Kuisioner

Menurut Dewa Ketut

Sukardi (1983) kuisioner ialah suatu

bentuk teknik dalam mengumpulkan

data yang dilakukan pada metode

penelitian dengan tidak perlu/wajib

memerlukan kedatangan langsung

dari sumber data.

Sementara, pada tahap

pengumpulan data untuk

perancangan ini, digunakan

beberapa instrument/alat sebagai

berikut :

a. Pedoman wawancara

b. Alat tulis seperti pena,

pensil, buku dan kertas

c. Kamera Handphone

sebagai media untuk dokumentasi,

d. Komputer serta beberapa software

editing sebagai pendukung dalam

proses pengerjaan.

e. Internet untuk pencarian data secara

daring

Metode Analisis Data

Dalam menganalisis data

penulis menggunakan dua metode

yakni 5W + 1H dan analisis SWOT.

5W+1H adalah sebuah konsep

perumusan pertanyaan yang

digunakan dalam penelitian untuk

memecahkan permasalahan. Meliputi

pertanyaan What (Apa), When

(Kapan), Where (Dimana), Who

(Siapa), Why (Mengapa) dan How

(Bagaimana). Manfaat

penggunaannya adalah untuk

mempermudah dalam proses analisis

data.

Sedangkan, analisis SWOT

adalah metode untuk menganalisa

strength (kekuatan), weakness

(kelemahan), opportunity (peluang)

dan threat (ancaman) pada suatu

produk guna memudahkan dalam

penentu keberlangsungan kegunaan

produk tersebut di masa depan.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam menyelesaikan

perancangan tugas akhir ini digunakan

metode penelitian Design Thinking.

Metode ini dipopulerkan oleh David

Kelley dan Tim Brown, pendiri

perusahaan IDEO yaitu sebuah

perusahaan konsultan desain yang

mempunyai latar belakang desain

produk berbasis inovasi. Menurut

mereka, Design Thinking adalah

metode penyelesaian masalah yang

berfokus kepada pengguna (user).

tahapannya sebagai berikut :

Empathize – Define – Ideate

– Prototype – Test

a. Empathize

Desainer harus mengetahui

siapa target audiens yang dituju,

ketika sudah mengetahui target

audiens maka desainer harus mencoba

menempatkan diri sebagai target

audiens sehingga memahami betul

kebutuhan target audiens. Hal ini

dapat dilakukan dengan cara seperti

Page 5: PERANCANGAN BUKU POP-UP CERITA RAKYAT PUTRI MANDALIKA

wawancara dan observasi terhadap

target audiens.

b. Define

Setelah desainer mengerti

kebutuhan target audiens, selanjutnya

desainer menggambarkan ide atau

pandangan target audiens yang

menjadi dasar dari perancangan. Hal

ini dapat dilakukan dengan membuat

daftar kebutuhan target audiens dan

pengetahuan mengenai kondisi yang

terjadi.

c. Ideate

Setelah desainer mengetahui

kebutuhan target audiens, selanjutnya

desainer menemukan gagasan/ide

sebagai solusi dari kebutuhan target

audiens.

d. Prototype

Setelah itu penulis akan

melanjutkan ketahap prototype yaitu

mengaplikasikan rancangan desain ke

dalam mock up, melakukan cross

check, lalu

diimplementasikan/diterapkan

sebagai sebuah produk yang nyata.

e. Test

Dari hasil prototype yang

sudah diproduksi, tahap selanjutnya

adalah melakukan test dan presentasi

kepada beberapa target audiens, guna

mendapat kritik dan masukan untuk

perbaikan hasil produk apabila

terdapat kekurangan.

Tahap Perancangan 1) Judul buku : “KISAH CERITA

RAKYAT PUTRI MANDALIKA”

2) Sinopsis : Cerita Putri Mandalika

bercerita tentang kisah seorang putri

cantik jelita yang sangat dicintai

oleh rakyatnya dipulau Lombok,

dimana suatu saat Putri Mandalika

dilamar oleh banyak pangeran

namun tidak memilih salah satu dari

pangeran tersebut dan menimbulkan

amarah yang sangat besar dan akan

memicu perperangan. Putri

Mandalika yang tidak ingin terjadi

hal buruk kepada para rakyatnya

akhirnya mengorbankan diri terjun

kelaut dan berubah jadi bintang

setelah didoakan oleh rakyatnya

tercinta. Setelah itu sang putri

berjanji akan kembali pada bulan

ke-sepuluh untuk menemui para

rakyatnya. Bulan kesepuluh pun tiba

dan para rakyat mencari sang putri,

namun yang ditemukan adalah nyale

yang muncul dari pantai dan ketika

mereka melihat kelangit mereka

tidak menemukan bintang Rowot.

Para rakyat pun percaya bahwa putri

Mandalika menjelma menjadi Nyale

untuk menemui rakyatnya.

Semenjak saat itu, mereka pun

dengan rutin bertemu dengan sang

putri pada bulan kesepuluh setiap

tahun dan kegiatan itu dinamai “Bau

Nyale”

3) Story Line Halaman 1

Gambar 4.1 halaman pertama

Sumber: Data Pribadi

Visual :

bangunan kerajaan

Teks : Dahulu

kala di Pulau Lombok, berdiri

sebuah kerajaan yang sangat

terkenal karena kerajaan ini sangat

damai dan tentram. Kerajaan ini

dipimpin oleh putri yang sangat

cantik jelita, putri itu bernama

bernama Putri Mandalika. Putri

Mandalika sangat cantik, selain

cantik sang putri juga sangat baik

dan rendah hati. Dia tidak pernah

membedakan dirinya dengan

rakyatnya karena dia tidak mau

merasa terlalu diagungkan oleh

rakyatnya sendiri.

Halaman 2

Page 6: PERANCANGAN BUKU POP-UP CERITA RAKYAT PUTRI MANDALIKA

Gambar 4.2 halaman kedua

Sumber: Data Pribadi

Visual : sang

putri bersalaman dengan orang tua

Teks : Putri

Mandalika biasanya berjalan

keliling kerajaan untuk menyapa

rakyatnya, dia sangat ramah

terhadap semua rakyatnya. Sang

putri tidak pilih kasih dalam

menyapa rakyatnya, bahkan dia

juga menghormati rakyatnya yang

lebih tua darinya. Hal itu membuat

rakyatnya merasa sangat dekat

dengan sang putri, mereka tidak

takut menyapa atau bahkan

bersalaman dengan sang putri.

mereka sangat senang bisa

dipimpin oleh putri seperti putri

Mandalika.

Halaman 3

Gambar 4.3 halaman ketiga

Sumber: Data Pribadi

Visual : sang

putri ikut bertani membantu

rakyatnya.

Teks : Kalau

sang putri memiliki waktu lebih,

dia biasanya ikut membantu

rakyatnya bertani disawah sesuai

dengan musim tanam yang sudah

mereka hitung melalui peredaran

bintang dilangit. Jadi para rakyat

biasanya menggunakan bintang

sebagai acuan penentuan bulan

dimasa itu.

Rakyat pun tetap menaruh rasa

hormat yang tinggi terhadap sang

putri walau sang putri melakukan

perkerjaan rakyat-rakyatnya,

mereka justru semakin hormat

dengan sikap rendah hati yang

dimiliki oleh sang Putri

Mandalika.

Halaman 4

Gambar 4.4 halaman keempat

Sumber: Data Pribadi

Visual : sang

putri memberikan bekal kepada

perantau.

Teks : Tidak

hanya rendah hati serta baik

kepada rakyatnya, sang putri juga

sangat baik kepada rakyat

perantau yang datang kedesanya.

bahkan perantau akan diberikan

bahan makanan gratis jika mereka

kehabisan bahan makanan untuk

kembali pulang. rakyatnya pun

ikut meniru sikap sang putri,

mereka memberlakukan para

perantau yang berdagang atau

perantau yang mampir ke kerajaan

dengan baik dan sopan tanpa

memikirkan latar belakang si

perantau dari daerah mana.

Halaman 5

Gambar 4.5 halaman kelima

Sumber: Data Pribadi

Visual : kapal-

kapal berlayar menuju kerajaan

putri mandalika

Teks : Hal ini

pun membuat kabar bahwa sang

putri tidadk hanya cantik, namun

baik hati serta rendah hati tersebar

Page 7: PERANCANGAN BUKU POP-UP CERITA RAKYAT PUTRI MANDALIKA

keberbagai daerah. Akibatnya

banyak pangeran dari berbagai

negeri datang ke kerajaan untuk

melamar sang putri Mandalika.

Mereka datang bergiliran dan

bahkan datang bersamaan dengan

pangeran dari daerah lain, hal

tersebut membuat perasaan sang

putri sedikit gelisah dann

merasakan sesuatu yang tidak

diinginkan mungkin akan terjadi.

Halaman 6

Gambar 4.6 Halaman keenam

Sumber: Data Pribadi

Visual : sang

pangeran melamar putri Mandalika

Teks : Suatu

saat, datanglah pangeran-pangeran

dari berbagai daerah untuk

melamar sang putri. Mereka

memberikan berbagai macam

bawaan dari daerah mereka untuk

dijadikan buah tangan dan

diberikan kepada sang Putri

Mandalika. Namun sang putri

tidak menerima mereka satupun,

sang putri merasa dirinya tidak

mau menikah karena dirinya

sangat mencintai rakyatnya. sang

putri tidak ingin meninggalkan

rakyat-rakyatnya dan begitu juga

sebaliknya.

Halaman 7

Gambar 4.7 Halaman ketujuh

Sumber: Data Pribadi

Visual : Para

pangeran melakukan ajang

pembuktian

Teks :

Jawaban sang putri pun membuat

para pangeran merasa tidak

nyaman dan mereka pun akan

melakukan ajang pembuktian

kepada sang putri dengan

melakukan peresean sesuai

dengan adat di Lombok. Siapa

yang berhak untuk dinikahi nanti

akan ditentukan oleh pilihan dari

sang putri Mandalika.

Halaman 8

Gambar 4.8 Halaman kedelapan

Sumber: Data Pribadi

Visual : putri

Mandalika bersedih

Teks : Setelah

melakukan pertandingan presean,

maka sang pangeran pun menuntut

jawaban dari sang putri. Sang putri

mandalika sangat bersedih dengan

hal tersebut dan ia tidak bisa

memilih pangeran yang akan

dinikahinya. Sang putri Mandalika

pun memohon doa kepada Tuhan

agar diberikan petunjuk untuk

memilih apa yang akan dia

lakukan demi menyelamatkan

kerajaannya yang tercinta.

Halaman 9

Gambar 4.9 Halaman kesembilan

Sumber: Data Pribadi

Visual : Putri

Mandalika terjun dari tebing

Teks : Sang

putri pun memilih untuk

mengorbankan dirinya dihadapan

para pangeran berserta rakyatnya.

Page 8: PERANCANGAN BUKU POP-UP CERITA RAKYAT PUTRI MANDALIKA

dia meminta kepada rakyatnya

bahwa dia akan memberikan

jawabannya dihadapan rakyat

beserta para pangeran dan

meminta mereka untuk

menghargai pilihan sang putri.

sang putri pun mengatakan bahwa

dia akan mengorbankan dirinya

agar tidak ada terjadi pertumpahan

darah lagi akibat memperebutkan

dirinya. dan dia mengatakan

kepada rakyatnya bahwa dia

sangat mencintai rakyatnya dan

akan bertemu mereka lagi dibulan

kesepuluh.

Halaman 10

Gambar 4.10 Halaman kesepuluh

Sumber: Data Pribadi

Visual : putri

Mandalika diangkat menjadi

bintang

Teks : Sang

putri pun terjun dari atas tebing ke

laut. hal tersebut disaksikan oleh

seluruh rakyatnya, dan membuat

rakyatnya sangat bersedih. Mereka

pun berdoa kepada tuhan agar

sang putri diberikan tempat

terindah karena pengorbanan

cintanya kepada rakyatnya. Tiba-

tiba sang putri muncul dari dalam

laut dengan bersinar sangat terang.

perlahan sang putri diangkat

kelangit hingga terlihat seperti

bintang. mereka pun bersyukur

dengan hal tersebut dan mereka

berjanji akan mencari putri lagi

dibulan kesepuluh di tempat

tersebut.

Halaman 11

Gambar 4.11 halaman kesebelas

Sumber: Data Pribadi

Visual : rakyat

menemukan nyale ketika kembali

mencari sang putri mandalika.

Teks : Bulan

kesepuluh pun tiba, seluruh rakyat

beserta pangeran dari berbagai

daerah ikut mencari sang putri ke

tempat sang putri ternjun kelaut.

dan mereka menemukan adanya

cacing laut yang muncul di pinggir

pantai, seluruh rakat pun percaya

bahwa itu adalah jelmaan sang

putri. Mereka percaya nyale

tersebut adalah jelmaan sang putri

karena ketika sang putri

menghilang dilangit, muncullah

nyale di laut. Seluruh rakyat pun

setuju untuk tetap mencari sang

putri setiap setahun sekali dibulan

kesepuluh. kegiatan mereka pun

diberinama “Bau Nyale” dan sang

putri yang sudah menjadi bintang

dinamakan “BINTANG

ROWOT”

4) Diskripsi Tokoh Putri Mandalika

sang putri adalah seorang

putri yang cantik, baik hati, serta

rendah hati. Putri Mandalika sangat

mencintai rakyatnya sehingga dia

rela melakukan apapun untuk

melindungi rakyatnya, begitu juga

sebaliknya dia sangat dicintai oleh

rakyatnya .

5) Target Audiens Target Audiens disini lebih

berfokus pada 50% adalah keluarga

yang memiliki anak diusia balita,

35% adalah sekolah dimana buku ini

bisa dijadikan bahan bacaan di

perpustakaan sekolah, 15% adalah

khalayak umum dimana buku ini

Page 9: PERANCANGAN BUKU POP-UP CERITA RAKYAT PUTRI MANDALIKA

juga nanti akan diberikan kepada

perpustakaan milik Majelis Sasak

Lombok sebagai bahan bacaan dan

asset refrensi untuk bahan penelitian

berikutnya.

6) Format Buku a. Isi dan ukuran buku

isi buku dicetak menggunakan

kertas artpaper 260gsm agar lipatan-

lipatan pop up tetap bagus dan hasil

karya tidak rusak oleh lipatan buku.

Buku nanti akan dicetak dengan

ukuran 21cm x 21cm agar lebih

praktis dan tidak terlalu besar.

b. Jenis Buku Pop-Up

Jenis buku Pop Up ang

digunakan adalah jenis Semi Auto

Movement dengan jenis lipatan V-

Fold Pop Up dan Floating Planes.

Penulis memilih jenis tersebut

dikarenakan agar lebih terkesan

praktis dan membuat target audiens

tidak bingung dengan alur cerita

didalam satu halaman Pop Up

tersebut, selain itu penggunaan jenis

lipatan yang cukup simple agar

menekan resiko kerusakan yang

diakibatkan jika ada kesalahan

dalam membuka atau menutup buku

Pop Up tersebut.

7) KONSEP VISUAL

a. Konsep Visual Tokoh

Utama Dan Tokoh

Pendukung Sang putri Mandalika akan

digambarkan menggunakan

pakaian adat sasak untuk

seorang wanita, namun nanti

akan menggunakan tambahan

perhiasan agar membedakan

sang putri dengan wanita dari

kalangan rakyat biasa.

Lalu untuk pangeran nanti

akan digambarkan dengan

tokoh siluet, fungsinya agar

dalam segi cerita akan lebih

berfokus kepada sang Putri

Mandalika. Kemudian untuk

rakyat kerajaan akan

menggunakan pakaian yang

mirip dengan pakaian adat

sasak namun bedanya lebih

memiliki warna yang tidak

terlalu mencolok, gunanya

agar ketika karakter rakyat

tidak terlalu mencolok ketika

berada dalam satu pop-up

dengan sang Putri Mandalika.

b. Gaya Layout Pengaturan Layout Panel

pada perancangan buku Pop

UpPutri Mandalika ini akan

didasarkan pada arah

membaca. Disesuaikan

dengan arah membaca target

audiens dimana targetnya

adalah orang Indonesia, yaitu

dari kiri ke kanan. Selain itu

untuk penerapan teks cerita

akan menggunakan kotak

naskah yang akan terletak

pada bagian bawah buku

c. Gaya Visual dan Warna Gaya visual yang

digunakan oleh penulis

menekankan pada bentuk yang

sederhana, penggunaan warna

pastel dan tidak terlalu banyak

varian warna agar terlihat lebih

harmonis serta akan pembaca

tidak bingung dengan

banyaknya warna yang

digunakan, memberikan aksen

goresan pada objek yang

divisualisasikan oleh penulis

untuk menambah kesan texture

dalam objek yang digambar.

Berikut visualisasi

buku Pop Up Putri Mandalika :

Gambar 4.12 Sampul Depan

Sumber: Data Pribadi

Gambar 4.13 halaman pembuka

Sumber: Data Pribadi

Page 10: PERANCANGAN BUKU POP-UP CERITA RAKYAT PUTRI MANDALIKA

Gambar 4.14 prolog

Sumber: Data Pribadi

Gambar 4.15 Halaman pertama

Sumber: Data Pribadi

Gambar 4.16 Halaman kedua

Sumber: Data Pribadi

Gambar 4.17 Halaman ketiga

Sumber: Data Pribadi

Gambar 4.18 Halaman keempat

Sumber: Data Pribadi

Gambar 4.19 Halaman kelima

Sumber: Data Pribadi

Gambar 4.20 Halaman keenam

Sumber: Data Pribadi

Gambar 4.21 Halaman ketujuh

Sumber: Data Pribadi

Gambar 4.22 Halaman kedelapan

Sumber: Data Pribadi

Gambar 4.23 Halaman kesembilan

Sumber: Data Pribadi

Gambar 4.24 Halaman kesepuluh

Sumber: Data Pribadi

Page 11: PERANCANGAN BUKU POP-UP CERITA RAKYAT PUTRI MANDALIKA

Gambar 4.25 Halaman kesebelas

Sumber: Data Pribadi

Gambar 4.26 Halaman penutup

Sumber: Data Pribadi

d. Tipografi Tipografi yang digunakan

dalam merancang visual dan

penulisan naskah cerita di

dalamnya akan menggunakan

font yang berbeda. Untuk isi

cerita, penulis akan

menggunakan font ARIAL

ROUNDED MT BLACK

Tipografi untuk cover

akan menggunakan custom

tipografi yang terinspirasi dari

aksara sasak.

Gambar 4.27 Desain sampul pada

buku

Sumber: Data Pribadi

e. Sampul Sampul atau cover

merupakan salah satu elemen

pada buku yang merupakan

halaman awal pada buku.

Dimana cover berperan

penting untuk menarik minat

pembaca. Dalam sebuah

cover harus memuat beberapa

informasi penting mengenai

buku, yaitu seperti judul,

ilustrasi, nama penulis

danlain-lain.

Gambar 4.28 Sketsa desain

sampul alternatif

Sumber: Data Pribadi

Gambar 4.29 Sketsa desain

sampul alternatif

Sumber: Data Pribadi

Gambar 4.30 Sketsa desain

sampul alternatif

Sumber: Data Pribadi

Page 12: PERANCANGAN BUKU POP-UP CERITA RAKYAT PUTRI MANDALIKA

Gambar 4.31 Desain final

sampul untuk buku

Sumber: Data Pribadi

Gambar 4.32 Desain sampul

pada buku

Sumber: Data Pribadi

Desain Pendukung Dalam menunjang branding

Buku Pop-Up ini, penulis juga

merancang beberapa desain

pendukung untuk diterapkan

dalam berbagai media seperti

berikut :

Gambar 4.33 Desain pada gelas mug

Sumber: Data Pribadi

Gambar 4.34 Desain pada tote bag

Sumber: Data Pribadi

Gambar 4.35 Desain pada X-

banner

Sumber: Data Pribadi

Gambar 4.36 Desain pada tshirt

Sumber: Data Pribadi

Page 13: PERANCANGAN BUKU POP-UP CERITA RAKYAT PUTRI MANDALIKA

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Perancangan buku Pop Up

Putri Mandalika sebagai komunikasi

visual untuk memperkenalkan

kalender Rowot sebagai salah satu

system kalender yang diterapkan

oleh masyarakat di pulau Lombok

dan system penanggalannya pun

diterapkan untuk menentukan

puncak dari kegiatan Bau Nyale

dilakukan dengan beberapa langkah,

yang pertama yaitu mencari sumber

literasi cerita Putri Mandalika itu

sendiri. Tujuannya adalah agar kita

memiliki data dari sumber yang kuat

dan berdasar pada batasan masalah.

Kemudian meringkas cerita, agar

ceritanya dapat disampaikan dengan

ringkas namun jelas. Setelah itu

membuat story line, dimana

tujuannya adalah mempermudah

penulis untuk mengetahui jalan

cerita. Langkah berikutnya yaitu

mendesain karakter-karakter tokoh

yang ada di dalam cerita. Tujuannya

agar pembaca mendapat gambaran

bagaimana visual yang ada dalam

cerita yang diciptakan berdasarkan

sumber data dan imajinasi penulis.

Setelah itu membuat story board.

Tujuannya agar penulis atau

perancang dapat dengan mudah

membuat ilustrasi agar jalan

ceritanya dapat disampaikan dengan

menarik. Kemudian memvektorkan

semua yang telah di sketsa. Barulah

dicetak dan kemudian disusun

menjadi buku Pop Up sesuai dengan

ilustrasi atau sketsa pada story board

yang telahdibuat.

Dalam perancangan ini

penulis menggunakan visual dengan

gaya gambar kartun yang

menyesuaikan dengan target

audiens. Pada alur cerita Putri

Mandalika juga dilakukan

modifikasi agar audiens dapat

mudah memahami jalan cerita.

Danperingkrasan alur cerita agar

meminimalisir waktu dan biaya

produksi

mengingatteknikPopUpmemilikitin

gkatkesukaranyangtinggi

SARAN

Bagi perancang selanjutnya

diharapkan lebih kreatif dan inovatif

dalam menghasilkan buku Pop Up

dengan memanfaatkan cerita rakyat

nusantara sebagai tema. Bagi

Mahasiswa/I DKV Universitas

Bumigora diharapkan dengan

membaca laporan ini dapat menjadi

refrensi agar nantinya lebih kreatif

dan menghasilkan karya-karya baru

yang lebih menarik.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin dan Kusrianto. 2009. Sukses

Menulis Buku Ajar dan Refrensi,

Jakarta: PT Gramedia

Widiasarana Indonesia

Burhan Nurgiyantoro. (1995). Teori

Pengkajian Fiksi. Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press

Danandjaja, J. 2002. Foklor

Indonesia, Ilmu Gosip,

Dongeng, dll. Jakarta:

Grafitipers.

Dewanti Handaruni, dkk. 2018.

Pengembangan Media Pop-Up Book

Untuk Pembelajaran Lingkungan

Tempat Tinggalku Kelas IV SDN 1

PAKUNDEN Kabupaten Ponorogo.

Malang. Universitas Negeri Malang

Edi Sudadi. 1994. Merencana Desain

Grafis III (BPK). Surakarta :

Universitas Sebelas Maret Press

Effendy, Onong Uchjana. 2002. Ilmu

Komunikasi Teori dan Praktek.

Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Fajar M. 2009. Ilmu Komunikasi Teori

dan Praktik. Yogyakarta: Graham Ilmu

Hutomo, S. S. 1991. Mutiara Yang

Terlupakan. Surabaya:

Himpunan Sarjana Kesusastraan

Indonesia, HISKI-Komisariat

Jawa Timur

Irawan Ary Lalu, dkk. 2014. Mengenal

Kalender Rowot. Lombok.

Kohar Abdul. 2017. Penanggalan Rowot

Sasak Dalam Perspektif Astronomi.

Semarang. Universitas Islam Negeri

Walisongo.

Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar

Desain Komunikasi

Visual.Yogyakarta:

Page 14: PERANCANGAN BUKU POP-UP CERITA RAKYAT PUTRI MANDALIKA

Pemerintah Indonesia. 2014. Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia Nomor 10 Tahun

2014 Tentang Pedoman Pelestarian

Tradisi. Lembaran RI Tahun 2014

No. 02. Jakarta: Sekretariat Negara.

Poerodarminta,W.J.S. 1990.

Kamus Besar Bahasa

Indonesia.Balai Pustaka,

Jakarta.

Rothlein, L., & Meinbach, A. M.

(1991). The Literature

Connection: Using Chlidren’s

Books in The Classroom.

Glenview, Illinois Scoot,

Foresman and Company

Sachari, Agus & Sunarya, Yan yan.

2000:4 Sosiologi Desain.

Erlangga. Jakarta. Sudiana,

Dendi. 2001. Pengantar

Tipografi. Bandung. Rumah

Produksi Dendi

Safri Meilia, dkk. 2017. Pengembangan

Media Belajar Pop-Up Book Pada

Materi Minyak Bumi. Medan.

Universitas Negeri Medan.

Sidiana Sunaryo, A. 2002. Paparan

Perkuliahan Mahasiswa Mata Kuliah

Nirmana I. Semarang: Jurusan Seni

Rupa Fakultas Bahasa Dan Seni

Universitas Negeri Semarang.

Tim literasi cerita rakyat. 2016. Literasi

Cerita Rakyat Kelas 10,11,12.

Lombok.

http://berajahaksara.org/2017/09/19/menilik-

akar-sejarah-astronomi-sasak-tradisi-

periodisasi-kalender-rowot-sasak/

diakses pada 23 juli 2020, pkl.00.26

WITA

http://dgi.or.id/read/observation/sekilas-

tentang-pop-up-lift-the-flap-dan-

movable-book.html diakses pada 22

juli 2020, pkl.23.53 WITA

https://id.wikihow.com/Membuat-Buku-

Pop-Up diakses pada 23 juli 2020,

pkl.00.28 WITA

https://kumparan.com/bandungkiwari/menge

nal-pop-up-buku-tiga-dimensi-yang-

unik-dan-banyak-dicari-

27431110790538368 pada 23 juli

2020, pkl.00.30 WITA

https://www.carrotacademy.com/5-tips-

membuat-ilustrasi-buku-anak/

diakses pada 22 juli 2020, pkl.23.48

WITA

https://www.neliti.com/id/publications/1391

99/pengembangan-buku-pop-up-

sebagai-media-pembelajaran-pada-

materi-crustacea-untuk diakses pada

22 juli 2020, pkl.23.51 WITA

Page 15: PERANCANGAN BUKU POP-UP CERITA RAKYAT PUTRI MANDALIKA