pengembangan kurikulum

6
Nama : Echwan Bayu S. Kelas : A NIM : 13504241044 A. Perbedaan KTSP dan KURIKULUM 2013 di SMK Pengertian kurikulum menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi yang dirancang untuk mengantisipasi kebutuhan kompetensi abad 21. Kurikulum 2013 mempunyai tujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengomunikasikan (mempresentasikan) apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pelajaran. 1. Pendekatan dan metode pembelajaran Pada metode pembelajaran KTSP guru memberikan materi dan peserta didik memperhatikan, jika kurang jelas bisa ditanyakan. Hal ini dirasa kurang efektif karena belum tentu

Upload: tyodwixprasetyo

Post on 05-Nov-2015

14 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

silahkan download

TRANSCRIPT

Nama : Echwan Bayu S.Kelas : ANIM : 13504241044A. Perbedaan KTSP dan KURIKULUM 2013 di SMKPengertian kurikulum menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi yang dirancang untuk mengantisipasi kebutuhan kompetensi abad 21. Kurikulum 2013 mempunyai tujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengomunikasikan (mempresentasikan) apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pelajaran.1. Pendekatan dan metode pembelajaranPada metode pembelajaran KTSP guru memberikan materi dan peserta didik memperhatikan, jika kurang jelas bisa ditanyakan. Hal ini dirasa kurang efektif karena belum tentu siswa yang tidak bertanya itu berarti paham dan juga metode seperti ini tidak dapat mengembangkan kreativitas peserta didik. Bahkan cenderung materi tidak berkembang karena guru adalah sumber utama materi pembelajaran. Dan pembelajaran Pada Kurikulum 2013 dilakukan perubahan konsep. Perubahan tersebut berdasarkan pada analisis kebutuhan akan sikap, pengetahuan, dan keterampilan apa yang harus dikuasai oleh anak didik, kemudian konsep pembelajaran apa yang sekiranya dapat digunakan untuk menunjang anak didik agar menguasai sikap, pengetahuan, dan keterampilan tertentu secara tepat dan optimal.Berdasarkan pada ulasan latarbelakang dirumuskan dan dikembangkannya Kurikulum 2013 di depan, beberapa kemampuan yang harus dikuasai oleh anak didik secara sekilas dapat dikategorisasikan sebagai berikut beserta contohnya.a. Pengetahuan (kognitif): daya kritis dan kreatif; kemampuan analisis dan evaluasi.b. Sikap (afektif): religiusitas; mempertimbangkan nilai-nilai moralitas dalam melihat sebuah masalah; mengerti dan toleran terhadap perbedaan pendapat.c. Keterampilan (psikomotorik): komunikasi; ahli dan terampil dalam bidang kerja.Pengetahuan, sikap, dan keterampilan tersebut agar dapat secara tepat dan optimal dikuasai oleh anak didik, maka diperlukan konsep pembelajaran yang tepat pula. Konsep dasar pembelajaran yang diajukan pada Kurikulum 2013 adalah yang mengedepankan pengalaman personal melalui observasi (menyimak, melihat, membaca, mendengarkan), bertanya, asosiasi, menyimpulkan, mengkomunikasikan, dan sejenisnya.Berdasarkan pada analisis kemampuan yang penting dan dibutuhkan pada abad ke-21, maka Kurikulum 2013 merancang proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal dan kolektif melalui pengamatan, bertanya, menalar, dan berani bereksperimen yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kreativitas anak didik. Pendekatan ini terkenal sebagai pembelajaran berbasis pengamatan (observation based learning). Selain itu proses pembelajaran juga diarahkan untuk membiasakan anak didik beraktivitas secara kolaboratif dan berjejaring. Pada ragam pembelajaran tersebut, beberapa konsep metode pembelajaran yang selama ini berkembang di dunia pendidikan kembali ditegaskan untuk digunakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran Kurikulum 2013. Konsep-konsep pendekatan utama yang diacu antara lain adalah sebagai berikut.a) Student centered: proses pembelajaran berpusat pada siswa/anak didik, guru berperan sebagai fasilitator atau pendamping dan pembimbing siswa dalam proses pembelajaran, oleh karena itu guru bukan satu-satunya sumber belajar, banyak sumber belajar berbasis internet dan lingkungan sekitar yang dapat digunakan.b) Active and cooperative learning: dalam proses pembelajaran siswa harus aktif untuk bertanya, mendalami, dan mencari pengetahuan untuk membangun pengetahuan mereka sendiri melalui pengalaman dan eksperimen pribadi dan kelompok, metode observasi, diskusi, presentasi, melakukan proyek sosial dan sejenisnya adalah beberapa bentuk pembelajaran aktif dan kerjasama.c) Contextual: pembelajaran harus mengaitkan dengan konteks sosial dimana peserta didik/siswa hidup di sekitarnya, yaitu lingkungan kelas, sekolah, keluarga, dan masyarakat.Melalui pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa, aktif dan saling kerjasama serta kontekstual tersebut diharapkan dapat betul-betul menunjang capaian kompetensi anak didik secara optimal. 2. Metode PenilaianPada metode penilaian sangat jauh berbeda. Pada KTSP sendiri Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis pada kompetensi (proses dan hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berskala. Sedangkan pada Kurikulum 2013 Penilaiannya menekankan pada aspek kognitif, afektif, psikomotorik secara proporsional. Inti konsep penilaian yang diajukan dalam Kurikulum 2013 adalah penilaian yang konstruktif, atau menunjang pengembangan pengetahuan, sikap, dan keterampilan anak didik. Bukan penilaian yang bersifat memvonis bodoh atau pintar anak didik hingga berpotensi untuk membunuh rasa percaya diri, daya kritis, dan kreativitas anak didik. Beberapa pendekatan dan metode yang diarahkan dalam Kurikulum 2013 antara lain adalah sebagai berikut. a. Portofolio: penilaian dibuktikan dalam bentuk dokumen-dokumen yang memuat karya dan prestasi anak didik, jadi penilaian tidak lagi menekankan pada kemampuan hafalan anak didik. b. Penilaian proses: penilaian dengan memperhatikan proses pengerjaan tugas, jadi tidak hanya menilai hasilnya saja, dengan begitu anak akan dilatih untuk serius mengerjakan tugas, juga ulet dan jujur dalam mengerjakan tugas secara baik dan benar hingga hasilnya juga diharapkan dapat optimal. c. Menalar dan pemecahan masalah: menilai sampai pada level dapat menalar atau memahami suatu hal dengan baik dan tepat, yang salah satunya dapat dilihat dari kemampuan mengungkapkan secara individual maupun kolektif, juga menilai kemampuan anak didik dalam memecahkan masalah secara tepat. Selain itu nilai juga diubah formatnya seperti nilai kuliah yang biasa disebut dengan angka indeks prestasi. Berikut tabel konversi nilainya.

Tabel Konversi Nilai Ketuntasan Pencapaian Kompetensi Kurikulum 2013 ke Kurikulum 2006 di SMA/SMK