pengembangan kelompok tanai

11
Pengertian-pengertian Kelompok Tani 1.KelompokTani Manusia pada umumnya dilahirkan seorang diri tetapi kemudian ingin berkelompok dengan manusia lainnya karena sifat manusia yang monodualistik yaitu manusia sebagai individu dan sekaligus sebagai makhluk sosial. Sejak manusia dilahirkan sudah mempunyai dua hasrat atau keinginan yaitu: a) Keinginan untuk menyatu dengan manusia lain yang berbeda disekelilingnya yaitu masyarakat. b) Keinginan untuk menyatukan dengan suasana alam sekelilingnya kesemuanya itu akan menyebabkan timbulnya kelompok-kelompok sosial di dalam kehidupan manusia ini, karena manusia itu tidak bisa hidup sendiri (Soekanto, 1982). Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Mulyana, 2000). Kelompok tani adalah petani yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya) keakraban dan keserasian yang dipimpin oleh seorang ketua (Trimo, 2006). Kelompok Tani menurut Anonim dalam Mardikanto (1993) diartikan sebagai kumpulan orang-orang tani atau yang terdiri dari petani dewasa (pria/wanita) maupun petani taruna (pemuda/pemudi) yang terikat secara formal dalam suatu wilayah keluarga atas dasar keserasian dan kebutuhan bersama serta berada di lingkungan pengaruh dan pimpinan seorang kontak tani. Menurut Suhardiyono (1992) kelompok tani biasanya dipimpin oleh seorang ketua kelompok, yang dipilih atas dasar musyawarah dan mufakat diantara anggota kelompok tani. Pada waktu pemilihan ketua kelompok tani sekaligus dipilih kelengkapan struktur organisasi kelompot tani yaitu sekretaris kelompok, bendahara kelompok, serta seksi-seksi yang mendukung kegiatan kelompoknya. Seksi-seksi yang ada disesuai kan dengan tingkat dan volume kegiatan yang akan dilakukan. Masing-masing pengurus dan anggota kelompok

Upload: ajat-learner

Post on 17-Feb-2015

57 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kelompok tani

TRANSCRIPT

Page 1: pengembangan kelompok tanai

Pengertian-pengertian Kelompok Tani

1.KelompokTani

Manusia pada umumnya dilahirkan seorang diri tetapi kemudian ingin

berkelompok dengan manusia lainnya karena sifat manusia yang monodualistik

yaitu manusia sebagai individu dan sekaligus sebagai makhluk sosial. Sejak

manusia dilahirkan sudah mempunyai dua hasrat atau keinginan yaitu:

a) Keinginan untuk menyatu dengan manusia lain yang berbeda

disekelilingnya yaitu masyarakat.

b) Keinginan untuk menyatukan dengan suasana alam sekelilingnya

kesemuanya itu akan menyebabkan timbulnya kelompok-kelompok

sosial di dalam kehidupan manusia ini, karena manusia itu tidak bisa

hidup sendiri (Soekanto, 1982).

Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama,

yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu

sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut

(Mulyana, 2000).

Kelompok tani adalah petani yang dibentuk atas dasar kesamaan

kepentingan kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya)

keakraban dan keserasian yang dipimpin oleh seorang ketua (Trimo, 2006).

Kelompok Tani menurut Anonim dalam Mardikanto (1993) diartikan sebagai

kumpulan orang-orang tani atau yang terdiri dari petani dewasa (pria/wanita)

maupun petani taruna (pemuda/pemudi) yang terikat secara formal dalam suatu

wilayah keluarga atas dasar keserasian dan kebutuhan bersama serta berada di

lingkungan pengaruh dan pimpinan seorang kontak tani.

Menurut Suhardiyono (1992) kelompok tani biasanya dipimpin oleh

seorang ketua kelompok, yang dipilih atas dasar musyawarah dan mufakat

diantara anggota kelompok tani. Pada waktu pemilihan ketua kelompok tani

sekaligus dipilih kelengkapan struktur organisasi kelompot tani yaitu sekretaris

kelompok, bendahara kelompok, serta seksi-seksi yang mendukung kegiatan

kelompoknya. Seksi-seksi yang ada disesuai kan dengan tingkat dan volume

kegiatan yang akan dilakukan. Masing-masing pengurus dan anggota kelompok

Page 2: pengembangan kelompok tanai

tani harus memiliki tugas dan wewenang serta tanggung jawab yang jelas dan

dimengerti oleh setiap pemegang tugasnya. Selain itu juga kelompok tani harus

memiliki dan menegakkan peraturan-peraturan yang berlaku bagi setiap

kelompoknya dengan sanksi-sanksi yang jelas dan tegas. Biasanya jumlah anggota

kelompok tani berkisar antara 10-25 orang anggota.

Menurut Samsudin (1993) bahwa dalam suatu kelompok sosial seperti

halnya kelompok tani, selalu mempunyai apa yang disebut external structure atau

socio group dan internal structure atau psycho group. External structure dalam

kelompok tani adalah dinamika kelompok, yaitu aktivitas untuk menanggapi tugas

yang timbul karena adanya tantangan lingkungan dan tantangan kebutuhan, antara

lain termasuk tuntutan meningkatkan produktivitas usahatani. Sedangkan internal

structure adalah menyangkut norma atau pranata dan kewajiban dalam mencapai

prestasi kelompok. Internal structure akan sekaligus merupakan dasar solidaritas

kelompok, yang timbul dari adanya kesadaran setiap anggota kelompok tani yang

bersangkutan.

Dinamika Kelompok Tani

Menurut Suhardiyono (1992), dinamika kelompok tani adalah gerakan

bersama yang dilakukan oleh anggota kelompok tani secara serentak dan bersama-

sama dalam melaksanakan seluruh kegiatan kelompok tani dalam mencapai

tujuannya yaitu peningkatan hasil produksi dan mutunya yang gilirannya nanti

akan meningkatkan pendapatan mereka. Dinamika kelompok tani mencakup

seluruh kegiatan meliputi inisiatif, daya kreatif dan tindakan nyata yang dilakukan

oleh pengurus dan anggota kelompok tani dalam melaksanakan rencana kerja

kelompoknya yang telah disepakati bersama.

Untuk melakukan analisis terhadap Dinamika Kelompok, pada hakekatnya

dapat dilalukan melalui dua macam pendekatan, yakni:

a) Pendekatan sosiologis, yaitu analisis dinamika kelompok melalui

analisis terhadap proses sistem sosial tersebut.

b) Pendekatan psiko-sosial, yaitu analisis dinamika kelompok melalui

analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika

kelompok itu sendiri.

Page 3: pengembangan kelompok tanai

Pendekatan seperti ini, lebih sering diterapkan pada kelompok-kelompok-

kelompok tugas. Meskipun demikian, karena banyak kelompok (seperti halnya

kelompok tani) masih merupakan bentuk peralihan dari kelompok sosial ke

kelompok tugas, di dalam analisis dinamika kelompoknya seringkali masih

dilakukan penggabungan terhadap kedua macam pendekatan tersebut

(Mardikanto, 1996).

Analisis dinamika kelompok dengan pendekatan psiko-sosial,

dimaksudkan untuk melakukan kajian terhadap perilaku anggota-anggota

kelompok dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan demi tercapainya tujuan

kelompok. Faktor-faktor itu adalah:

A. Tujuan Kelompok (group goal)

Menurut Shaw dalam Mardikanto (1996) mengartikan tujuan

kelompok sebagai hasil akhir atau keadaan yang diinginkan oleh semua

anggota kelompok. Tujuan kelompok biasanya dirumuskan sebagai

perpaduan dari tujuan-tujuan semua anggota kelompok.

Menurut Johnson dalam Huraerah dan Purwanto (2006)

menjelaskan bahwa suatu tujuan kelompok yang efektif harus memiliki

aspek-aspek sebagai berikut:

1) Tujuan tersebut dapat didefinisikan secara operasional, dapat diukur,

dan dapat diambil.

2) Tujuan tersebut mempunyai makna bagi anggota kelompok, relevan,

realistik, dapat diterima dan dapat dicapai.

3) Anggota-anggota kelompok mempunyai orientasi terhadap tujuan

yang telah ditetapkan.

4) Adanya keseimbangan tugas-tugas dan aktivitas-aktivitas dalam

mencapai tujuan individu dan tujuan kelompok.

5) Terjadinya konflik yang berkaitan dengan tujuan dan tugas-tugas

kelompok dapat diselesaikan dengan baik.

6) Tujuan tersebut bersifat menarik dan menantang serta mempunyai

risiko kegagalan yang kecil dalam mencapainya.

7) Tercapainya tingkat koordinasi di antara anggota-anggota.

Page 4: pengembangan kelompok tanai

8) Tersedianya sumber-sumber yang diperlukan untuk melaksanakan

tugas-tugas dan tujuan-tujuan kelompok.

9) Adanya kemudahan untuk menjelaskan dan mengubah tujuan

kelompok.

10) Berapa lama waktu yang diperlukan oleh suatu kelompok untuk

mencapai tujuan kelompok.

B. Struktur Kelompok (group structure)

Menurut Cartwright and Zander dalam Mardikanto (1996) struktur

kelompok yaitu suatu pola yang teratur tentang bentuk tata hubungan

antara individu-individu dalam kelompok sekaligus menggambarkan

kedudukan dan peran masing-masing dalam upaya pencapaian kelompok.

Menurut Haerurah dan Purwanto (2006) struktur kelompok sebagai

suatu pola interaksi, komunikasi dan hubungan-hubungan antara anggota

kelompok. Struktur kelompok ada yang bersifat formal dan ada pula yang

bersifat informal. Jika suatu struktur kelompok telah menjadi kuat,

biasanya sulit untuk mengadakan perubahan terhadap struktur kelompok

tersebut. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan struktur

kelompok yaitu jika tujuan perubahan tersebut tidak dikemukakan secara

jelas, berorientasi pada kepentingan pribadi, dilakukan secara mendadak,

kurang bermanfaat, unsur pimpinan tidak diikutsertakan dalam

perubahan, serta jika kelompok telah merasa puas terhadap kondisi yang

dimiliki sekarang ini.

A. PENDAHULUAN

1. Pengertian

Istilah dinamika kelompok tani berasal dari bahasa inggris “dynamics” yang

berarti mempunyai gairah atau semangat untuk bekerja. Sisi lain dinamika berarti

adanya intraksi, saling mempengaruhidan ketergantungan antara anggota

kelompok satu sama lain secara timbal balik diantara Anggota kelompok dengan

kelompok secara keseluruhan.

Page 5: pengembangan kelompok tanai

Dinamika kelompok adalah suatu kelompok yang teratur dari dua individu

atau lebih yang mempunyai hubungan psikologis secara jelas antara anggota yang

satu dengan yang lain. Dinamika kelompok menguraikan kekuatan-kekuatan yang

terdapat dalam situasi kelompok yang menentukan perilaku kelompok dan

anggotanya.

Pengertian dinamika kelompok merupakan suatu metode dan proses yang

bertujuan meningkatkan nilai kerjasama kelompok ini berusaha menumbuhkan

dan membangun kelompok yang semula terdiri dari kumpulan individu yang

belum saling mengenal satu sama lain menjadi satu kesatuan kelompok dengan

satu tujuan,satu norma,dan satu cara pencapaiannya yang disepakati bersama.

2. Tujuan dinamika kelompok

Tujuan kelompok merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh kelompok.

Tujuan perlu memberi artah pada kegiatan dan memberi kerangka bagi

pengambilan keputusan yang rasional tentang jenis dan jumlah kegiatan yang

harus dilakukanoleh kelompok yang menjadi kriteria pengukur kemajuan.

Tujuan dinamika kelompok :

1. Meningkatkan proses interaksi antara anggota kelompok

2. Meningkatkan produktivitas anggota kelompok

3. Mengembangkan kelompok ke arah yang lebih baik dan lebih maju

4. Meningkatkan kesejahteraan hidup anggotanya

3. Manfaat dinamika kelompok

Dinamik kelompok merupakan kebutuhan bagi setiap individu yang hidup

dalam sebuah kelompok, Manfaat dinamika kelompok antara lain :

1. Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan

hidup ( Bagaimanapun manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan

orang lain )

2. Memudahkan segala pekerjaan ( Banyak pekerjaan yang tidak dapat

dilaksanakan tanpa bantuan orang lain)

Page 6: pengembangan kelompok tanai

3. Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan

mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga selesai lebih

cepat, efektif dan efisien (pekerjaan besar dibagi- bagi sesuai bagian

kelompoknya masing-masing/ sesuai keahlian)

4. Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat (setiap

individu bisa memberkan masukan, berintraksi dan peran yang sama

dalam masyarakat)

B. UNSUR-UNSUR DINAMIKA KELOMPOK

Unsur-unsur dinamika kelompok disebut juga dengan variable atau dimensi

dinamika kelompok, unsur-unsur dinamika kelompok terdiri dari :

1. Tujuan kelompok

Tujuan kelompok dapat diartikan sebagai gambaran yang diharapkan

anggota yang akan dicapai oleh kelompok. Tujuan kelompok harus jelas dan

diketahui oleh seluruh anggota. Untuk mencapai tujuan kelompok tersebut

diperlukan aktivitas bersama oleh para anggota. Hubungan antara tujuan

kelompok dengan tujuan anggota bisa :

a). Seluruhnya bertentangan

b). Sebagian bertentangan

c.). Netral

d). Searah

e). Identik

Dengan demikian bentuk hubungan a tidak menguntungkan dan bentuk

hubungan b adalah yang paling baik. Tujuan kelompok dirumuskan sebagai

perpaduan dari tujuan individu dan tujuan semua anggota kelompok.

Tujuan kelompok yang efektif harus mempunyai aspek-aspek sebagai berikut :

Dapat didefinisikan secara operasional dapat diukur dan diamati

Mempunyai makna bagi anggota kelompok,relevan, realistis dapat

diterima dan dapat dicapai

Anggota mempunyai orientasi terhadap tujuan yang telah ditetapkan

Adanya keseimbangan tugas dan aktivitas dalam mencapai tujuan individu

dan kelompok

Page 7: pengembangan kelompok tanai

Bersifat menarik dan menantang serta mempunyai resiko kegagalan yang

kecil dalam mencapainya

Adanya kemudahan untuk menjelaskan dan mengubah tujuan kelompok

Berapa lama waktu yang diperlukan oleh suatu kelompok untuk mencapai

tujuan kelompok

2. Struktur Kelompok

Struktur kelompok adalah bentuk hubungan antara individu-individu

dalam kelompok sesuai posisi dan peranan masing-masing. Struktur kelompok

harus sesuai/memdukung tercapainya tujuan kelompok. Yang berhubungan

dengan struktur kelompok yaitu:

a). Struktur Komunikasi

Sistim komunikasi dalam kelompok harus lancar agar pesan sampai kepada

seluruh anggota. Pada gilirannya kelompok menjadi tidak kompak.

b). Struktur Tugas dan Pengambilan keputusan

Pembagian tugas harus merata dengan memperhatikan kemampuan peranan,

dan posisi masing-masing anggota. Dengan demikian seluruh anggota

kelompok ikut berpatisipasi dan terlibat, sehingga dinamika kelompok harus

semakin kuat.

c). Struktur Kekuasaan dan Pengambilan Keputusan

Kedinamisan kelompok sangat erat dengan kecepatan pengambilan

keputusan selain harus jelas siapa yang mengambil keputusan dan ketidak

cepatan (kelambatan) pengambilan keputusan menunjukkan lemahnya

struktur kelompok.

d). Sarana Terjadinya Interaksi

Interaksi di dalam kelompok sangat diperlukan sedangakan dalam struktur

kelompok harus menjamin kelancaran interksi, kelancaran interaksi

memerlukan rencana (contoh ketersediaan ruang pertemuan kelompok) dapat

menjamin kelancaran interaksi antar anggota.

A. Unsur-unsur Dinamika Kelompok

Page 8: pengembangan kelompok tanai

Pada bagian ini akan dibahas mengenai unsur-unsur dinamika kelompok,

yang juga disebut dengan variabel-variabel dinamika kelompok atau juga disebut

dimensi-dimensi dinamika kelompok. Unsur-unsur dinamika kelompok tersebut

yaitu: (1) Tujuan kelompok, (2) kekompakan kelompok, (3) struktur kelompok,

(4) fungsi tugas kelompok, (5) pengembangan dan pemeliharaan kelompok, (6)

suasana kelompok, (7) efektifitas kelompok, (8) tekanan kelompok, (9) maksud

terselubung. Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas, unsur-unsur dinamika

kelompok tersebut akan diuraikan sebagai berikut:

a. Tujuan Kelompok

Setiap kelompok apapun bentuknya tetap memiliki tujuan yang hendak

dicapai dari aktivitas berkelompok tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut

Johnson dan Johnson mengemukakan pengertian tujuan kelompok sebagai suatu

keadaan di masa mendatang yang di inginkan oleh anggota-anggota kelompok dan

oleh karena itu mereka melakukan berbagai tugas kelompok dalam rangka

mencapai keadaan tersebut. Tujuan kelompok biasanya dirumuskan sebagai

perpaduan dari tujuan-tujuan individual dan tujuan-tujuan semua anggota

kelompok (Carolina Nitimihadjo dan Jusman Iskandar, 1999:43). Selanjutnya,

Johnson dan Johnson menjelaskan bahwa suatu tujuan kelompok yang efektif

harus harus memiliki aspek-aspek sebagai berikut:

a. Tujuan tersebut dapat didefinisikan secara operasional, dapat diukur dan

diamati.

b. Tujuan tesebut mempunyai makna bagi anggota kelompok, relevan, realistik,

dapat diterima dan dapat dicapai.

c. Anggota-anggota kelompok mempunyai orientasi terhadap tujuan yang telah

ditetapkan.

d. Adanya keseimbangan tugas-tugas dan aktifitas-aktifitas dalam mencapai

tujuan individu dan tujuan kelompok.

e. Terjadinya konflik yang berkaitan dengan tujuan dan tugas-tugas kelompok

dapat diselesaikan dengan baik.

f. Tujuan tersebut bersifat menarik dan menantang serta mempunyai risiko

kegagalan yang kecil dalam mencapainya.

g. Tercapainya tingkat koordinasi di antara anggota-anggota.

Page 9: pengembangan kelompok tanai

h. Tersedianya sumber-sumber yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas

dan tujuan-tujuan kelompok.

i. Adanya kemudahan untuk menjelaskan dan mengubah tujuan kelompok.

j. Berapa lama waktu yang diperlukan oleh suatu kelompok untuk mencapai

tujuan kelompok (Carolina Nitimihardjo dan Jusman Iskandar, 1999: 43-44).

b. Kekompakan kelompok

Cartwright dan Zander merumuskan pengertian kekompakan kelompok

sebagai hasil semua tindakan yang memperkuat anggota kelompok untuk tetap

berada dalam kelompok. Sedangkan, Golembiewski merumuskan pengertian

kekompakan kelompok sebagai berikut: “kekompakan kelompok adalah tongkat

kebersamaan yang menggambarkan ketertarikan anggota kelompok kepada

kelompoknya dan hal tersebut menjadi tiga klasifikasi pengertian, yakni:

a) Sebagai daya tarik terhadap anggota-anggotanya.

b) Sebagai koordinasi dari usaha anggota kelompok.

c) Sebagai tindakan motivasi anggota kelompok untuk mengerjakan berbagai

tugas kelompok dengan penuh semangat dan efisien (Carolina Nitimihardjo dan

Jusman Iskandar, 1999: 48-49).

Sementara itu, Ivancevich menjelaskan enam faktor yang dapat

meningkatkan kekompakan kelompok, yakni:

a) Kesepakatan anggota kelompok terhadap tujuan kelompok.

b) Tingkat keseringan berinteraksi.

c) Adanya keterikatan pribadi.

d) Adanya persaingan kelompok.

e) Adanya evaluasi yang menyenangkan; dan

f) Adanya perlakuan antar-anggota dalam kelompok sebagai manusia bukan

sebagai mesin (Carolina Nitimihardjo dan Jusman Iskandar, 1999: 501).

c. Struktur Kelompok

Shaw mengemukakan bahwa struktur kelompok adalah pola-pola hubungan

di antara berbagai posisi dalam suatu susunan kelompok. Dalam menganalisis

struktur kelompok, terdapat tiga unsur penting yang terbaik dalam struktur

kelompok, yaitu posisi, status dan peranan perlu ditelaah. Posisi mengacu kepada

tempat seseorang dalam suatu kelompok. Status mengacu dalam kedudukan

Page 10: pengembangan kelompok tanai

seseorang dalam suatu kelompok, peranan mengacu dalam hal-hal yang harus

dilakukan oleh seseorang sesuai dengan statusnya dalam kelompok (Carolina

Nitimihardjo dan Jusman Iskandar, 1999: 44).

Menurut Cartwright dan Zander, faktor-faktor yang menentukan struktur

suatu kelompok dapat diklasifikasikan dalam tiga kategori besar, yaitu:

a. Keperluan-keperluan untuk efesiensi pekerjaan kelompok.

b. Kemampuan-kemampuan dan motivasi para anggota kelompok.

c. Lingkungan sosial dan fisik suatu kelompok.

Ketiga klasifikasi yang diajukan tersebut, memberikan iklim, bentuk,

aturan, fungsi, peran, posisi, dan status seseorang anggota kelompok di dalam

suatu kelompok tertentu (Yusuf, 1988: 84).

Pengertian lain tentang struktur kelompok telah pula dikemukakan oleh

para ahli lainnya dan disimpulkan sebagai suatu pola interaksi, komunikasi, dan

hubungan-hubungan antara anggota kelompok. Struktur kelompok ada yang

bersifat formal dan ada pula yang bersifat informal. Jika suatu struktur kelompok

telah menjadi kuat, biasanya sulit untuk mengadakan perubahan terhadap struktur

kelompok tersebut. Mengapa struktur kelompok sulit diubah?

Daftar Pustaka

1. [DEPDIKNAS]. Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar

Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

2. Ginting, M. 2003. Dinamika Organisasi dalam Mengukur Keberhasilan. Di

dalam: Yustina I dan Sudrajat A, editor. Dalam Membentuk Pola Perilaku

Manusia Pembangunan. Bogor : IPB Press. hlm 243-247.

3. Indrawijaya AI. 1989. Perilaku Organisasi. Bandung: Sinar Baru Bandung.

4. Mardikanto, Totok, dkk. 1996. Penyuluhan Pembangunan Kehutanan.

Jakarta: Pusat Penyuluhan Kehutanan Departemen Kehutanan.

5. Muhammad A, 2000. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara

6. Slamet M. 2008. Kumpulan Bahan Kuliah Manajemen Kelompok dan

Organisasi (tidak dipublikasikan). Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Page 11: pengembangan kelompok tanai

7. Stoner JAF dan Wankel C. 1986. Manajemen. Edisi Ketiga. Bakowatun

WW, penerjemah. Jakarta: CV Intermedia Jakarta

8. Suyatna IG, 1982. Ciri-ciri Kedinamisan Kelompok Sosial Tradisional di

Bali dan Peranannya Dalam Pembangunan. [tesis]. Bogor: Sekolah

Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor