pengembangan e-scaffolding listrik dinamis...
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN E-SCAFFOLDING LISTRIK DINAMIS BERBASIS PEMBELAJARAN HIBRID UNTUK MENUMBUHKAN KERJA ILMIAH
DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA
Afifah Nur Hayati, Purbo Suwasono, dan Supriyono Koes H. Universitas Negeri Malang
E-mail: [email protected]
ABSTRAK: Metode perkuliahan yang dilakukan secara konvensional membuat mahasiswa tidak dapat menyelesaikan permasalahan dengan runtut dan benar. Untuk itu diperlukan metode pembelajaran hibrid yang mengkom-binasikan pembelajaran tatap muka dan online. Mahasiswa dituntut agar dapat menyelesaikan masalah fisika secara runtut dan benar sesuai dengan kerja ilmiah. E-scaffolding diperlukan untuk menuntun mahasiswa mengerjakan soal dengan bantuan yang runtut dan benar. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk e-scaffolding listrik dinamis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan Borg dan Gall (1983). Untuk mengetahui kelayakan produk dilakukan validasi materi, produk, dan uji coba terbatas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk dinyatakan baik namun memerlukan sedikit revisi. Revisi dilakukan berdasarkan pada komentar dan saran. Produk pengembangan ini perlu dikembangkan lebih baik dan perlu ditindak lanjuti dengan uji coba lebih luas.
Kata kunci: e-scaffolding, pembelajaran hibrid, kerja ilmiah, prestasi belajar
Mahasiswa yang menempuh matakuliah fisika dasar yang diselenggarakan
melalui ceramah mengalami berbagai kesulitan. Kesulitan tersebut akan membuat
mahasiswa cenderung mencari bantuan. Jarak antara apa yang seseorang dapat
kerjakan dengan dan tanpa bantuan disebut sebagai Zone of Proximal
Development (Koes dkk., 2013:6). Pada kenyataannya rentang ZPD materi listrik
dinamis pada mahasiswa di wilayah Jawa Timur masih rendah, untuk itu masih
diperlukannya bantuan (scaffolding). Salah satu tantangan guru dalam mengajar
pada abad 21 ini adalah penggunaan layanan internet, sehingga diperlukan
bantuan berupa web online. Penggunaan web online dapat dilaksanakan pada saat
pembelajaran di dalam kelas berlangsung, yaitu saat diskusi kelas. Kombinasi
pemebelajaran tatap muka dengan pembelajaran online disebut sebagai
pembelajaran hibrid menurut Melton dkk. (2009:1).
Bantuan web online yang ditawarkan berupa e-scaffolding listrik dinamis.
E-scaffolding berisi ringkasan materi dan latihan soal listrik dinamis. Setiap soal
latihan terdapat dua scaffolding beserta pembahasannya yang akan membantu
pengguna dalam menyelesaikan soal latihan secara runtut dan benar. Bantuan
yang runtut dan benar sesuai dengan tahap penyelesaian (cara kerja) soal
merupakan salah satu tahap dalam metode penyelidikan ilmiah menurut Welch
dalam Koes (2003:12). Untuk itu produk ini dikembangkan agar dapat
menumbuhkan kerja ilmiah mahasiswa. Di dalam soal latihan juga terdapat
beberapa soal yang menuntut pengguna menggunakan metode ilmiah dalam
menyelesaikannya, seperti membuat hipotesis dan menyimpulkan dari data yang
disajikan. Selain itu, e-scaffolding diharapkan mampu menumbuhkan prestasi
belajar fisika melalui soal-soal latihan yang dikerjakan.
ZPD adalah jarak antara taraf perkembangan aktual (memecahkan masalah
secara mandiri) dan tingkat perkembangan potensial (memecahkan masalah di
bawah bimbingan) (Kwartolo, 2007:35). Tes dalam penelitian awal untuk
mengetahui rentang ZPD kompetensi fisika calon guru SMA di wilayah Jawa
Timur menghasilkan bahwa pada materi listrik dinamis berkisar antara 1,01
sampai 100. Nilai ZPD 1,01 salah satunya disebabkan oleh kurangnya perhatian
mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan dan tidak meminta bantuan kepada
kakak tingkat atau teman sebaya dengan baik. Sedangkan mahasiswa yang
mendapat nilai 100 kebanyakan diperoleh oleh mahasiswa yang memanfaatkan
bantuan dari kakak tingkat. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa masih
memerlukan bantuan. Penanggulangan agar seseorang dapat sampai pada ZPD
yaitu dengan menggunakan scaffolding.
Secara kognitif, scaffolding membantu pemilihan aktivitas dan
penggunaan berbagai bantuan untuk memastikan bahwa belajar telah terjadi.
Secara emosional, scaffolding membantu pebelajar untuk menjaga dari rasa gagal
melalui berbagai bantuan yang difokuskan pada kesuksesan pebelajar (Bean dan
Stevens, 2002). Scaffolding dapat membantu peserta didik untuk menghubungkan
pengetahuan baru dengan pengetahuan awalnya, sehingga membuat peserta didik
lebih memahami materi pelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan kerja ilmiah mahasiswa yang mendapat pembelajaran menggunakan
paket scaffolding dengan mahasiswa yang mendapat pembelajaran langsung
(Seratina, 2012).
Pembelajaran online yang dilakukan dengan menggunakan web online
dengan fasilitas scaffolding di dalamnya (e-scaffolding) diharapkan menjadi
pilihan yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk mahasiswa yang
menempuh fisika dasar. Jadi, e-scaffolding adalah bantuan yang diberikan secara
online atau menggunakan media elektronik seperti internet. Pembelajaran tatap
muka dengan desain kooperatif yang dipadukan dengan pembelajaran online
berupa e-scaffolding yang digunakan pada tahap diskusi disebut dengan
pembelajaran hibrid.
Melton dkk. (2009:1) menyebutkan bahwa pembelajaran hibrid adalah
gabungan pembelajaran dalam kelas dan pembelajaran secara online tanpa
menghilangkan pembelajaran secara tatap muka langsung. Pembelajaran hibrid
(hybrid learning) sangat membantu pengajar dalam proses belajar mengajar dan
dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Syarif (2012:234)
menyimpulkan bahwa “ada peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa yang
signifikan akibat penerapan model blended learning”.
Penggunaan layanan internet pada saat proses belajar mengajar dapat
dilaksanakan pada saat diskusi setelah pengajar menerangkan. Tentunya layanan
internet yang diakses oleh peserta didik adalah layanan internet yang berhubungan
dengan materi pelajaran, misalnya adalah ringkasan dan soal latihan. Peserta didik
yang tidak memahami ringkasan materi ataupun pembahasan yang diberikan pada
soal latihan dapat ditanyakan secara langsung pada pengajar. Hal ini akan
menambah minat dan meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Diharapkan
pula dapat menumbuhkan kerja ilmiah.
Kerja ilmiah didefinisikan sebagai usaha sistematis untuk mendapatkan
jawaban atas masalah atau pertanyaan dengan ciri khas menggunakan metode
ilmiah melalui penalaran dan pengamatan (Mahyudinnor, 2010). Secara umum
proses kerja ilmiah yang dilakukan fisikawan mencakup langkah sebagai berikut:
(1) mengamati gejala yang ada (eksplorasi pustaka); (2) mengajukan pertanyaan
mengapa gejala itu terjadi (merumuskan masalah); (3) membuat hipotesis untuk
menjawab persoalan yang diajukan atau menjelaskan alasannya; (4)
merencanakan suatu eksperimen untuk menguji hipotesis; (5) menarik kesimpulan
apakah hipotesisnya benar atau tidak berdasarkan eksperimen yang dilakukan
(Ariesta dan Supartono, 2011:62).
Pengertian prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
hasil yang telah dicapai dari apa yang telah dilakukan atau dikerjakan. Jadi pelajar
harus melalui belajar mengajar barulah bisa mendapatkan prestasi belajar berkat
pengalaman dan latihan yang telah dilaluinya sebagai bukti keberhasilan belajar.
Prestasi belajar semua orang tidak selamanya baik dan dapat menguasai konsep
dengan baik. Untuk meningkatkan prestasi belajar banyak upaya yang dilakukan,
salah satunya dengan adanya bantuan atau scaffolding. Terdapat perbedaan
prestasi belajar yang signifikan antara siswa yang menggunkan teknik scaffolding
dengan yang tidak menggunakan (Erawan dkk., 2013).
METODE
Penelitian pengembangan e-scaffolding ini ditujukan untuk mengetahui
tersusunnya e-scaffolding listrik dinamis berbasis pembelajaran hibrid untuk dapat
menumbuhkan kerja ilmiah dan prestasi belajar fisika dan dapat mengetahui
kelayakan e-scaffolding listrik dinamis berbasis pembelajaran hibrid pada
mahasiswa calon guru SMA. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian pengembangan (Research and Development / R&D) dari Borg &
Gall (1983). Langkah-langkah penelitian dan pengembangan ini meliputi lima
tahap yakni mengamati dan mengumpulkan data awal, melakukan perencanaan,
mengembangkan produk tahap awal, melakukan uji coba, dan memperbaiki
produk.
Penelitian ini diawali dengan mengamati dan mengumpulkan data awal,
yang meliputi studi pustaka, tes pemetaan ZPD, dan wawancara mendalam. Tahap
ini dilakukan untuk mengetahui seberapa pentingnya produk ini dibutuhkan dan
untuk mengetahui tingkat perkembangan potensi mahasiswa Jawa Timur dalam
materi listrik dinamis. Tahap selanjutnya adalah penyusunan draft materi produk.
Materi listrik dinamis akan dibagi menjadi tiga sub materi, yaitu arus dan
hambatan, rangkaian arus searah, dan rangkaian arus bolak-balik. Setiap sub
materi terdapat ringkasan materi dan 15 soal latihan seperti Tabel 1.
Tabel 1. Cuplikan Soal Latihan pada Materi Arus dan Hambatan
No. Indikator Tingkat Kognitif Soal Scaffolding Jawaban dan Pembahasan
1. Mahasiswa dapat menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan sebuah konduktor dengan benar ketika diberi beberapa hal yang berhubungan dengan arus dan hambatan
C1 Perhatikan beberapa hal dibawah ini yang berhubungan dengan arus dan hambatan. i. Panjang ii. Tegangan iii. Luas penampang iv. Resistivitas v. Arus
Dari hal-hal di atas. Faktor yang mempengaruhi hambatan sebuah konduktor adalah....
A. i, ii, dan iii B. i, iii, dan iv C. ii dan iv D. ii dan v E. iii, iv, dan v
a. Hambatan konstan dan independen terhadap tegangan yang diberikan
b. Lihat kembali persamaan untuk mencari nilai suatu hambatan
B hambatan dalam sebuah konduktor tidak akan berubah terhadap tegangan ataupun arus yang diberikan. Persamaan 푅 = ∆ hanya mengetahui nilai hambatan pada suatu rangkaian. Sedangkan nilai hambatan pada sebuah konduktor dapat menggunakan persamaan 푅 = 휌 . Ketika panjang sebuah konduktor bertambah, maka hambatan konduktor tersebut juga semakin besar.
Tahap selanjutnya adalah penyusunan story board. Berikut ini disajikan contoh
story board produk e-scaffolding listrik dinamis pada Tabel 2.
Tabel 2. Contoh Story Board Produk E-Scaffolding Listrik Dinamis
No Laman Gambaran Keterangan 1 Login
- Dibuat dengan bantuan software artisteer 4 dan di export dalam bentuk zip
- Terdapat header yang akan selalu ada dalam setiap tampilan sebagai identitas dari produk e-scaffolding
- Terdapat nim dan password untuk dapat masuk melihat ringkasan materi dan soal.
- Terdapat popup box yang akan muncul setelah memasukkan nim dan password.
- Ketika benar akan muncul popup box bertuliskan “Anda berhasil login”
Story bord yang telah dikembangkan akan diwujudkan dalam artisteer 4,
mengexport artisteer 4 dalam bentuk zip dan setelah itu bentuk zip tadi di extract
dalam bentuk folder, membuat akun sebagai hostinger dengan alamat
http://000webhost.com//, dan mengupload semua file yang ada dalam folder.
Hasil dari proses pengembangan yang dilakukan adalah, dapat diaksesnya produk
e-scaffolding listrik dinamis melalui jaringan internet dengan alamat
“http://fisikadasar.webatu.com//”. Terdapat soal latihan yang disertai scaffolding
untuk membantu mahasiswa dalam menyelesaikan latihan soal yang diberikan.
Ketika pengguna menjawab salah untuk pertama kalinya, akan muncul scaffolding
pertama. Jika menjawab salah lagi muncul scaffolding kedua, dan menjawab salah
ketiga kalinya akan muncul pembahasan. Berikut di sajikan gambaran tentang
produk e-scaffolding listrik dinamis seperti Gambar 1.
(a) (b)
(c) (d)
(e) (f)
(g) (h) Gambar 1: Beberapa Tampilan Produk E-Scaffolding antara lain: (a) Laman Login,
(b) Home, (c) Pendahuluan Listrik Dinamis, (d) Ringkasan Materi, (e) Soal Latihan, (f) Scaffolding, (g) Help Desk, dan (h) About Us.
Laman login hanya terdiri dari beberapa konten saja, hal ini dimaksudkan
agar lebih memudahkan dan tidak membuat bingung mahasiswa untuk
mengakses. Header berupa gambar di bagian atas yang akan selalu ada dalam
setiap tampilan web, ucapan selamat datang, dan gambar dimana web bernaung
yaitu Universitas Negeri Malang, serta yang paling penting dari halaman ini
adalah user id, password dan tombol untuk login. Halaman ini berfungsi untuk
dapat masuk melihat ringkasan materi dan soal. Tidak semua pengguna dapat
mengakses web ini untuk melihat isi materi dan latihan soal karena yang dapat
login adalah pengguna yang sudah terdaftar dalam administrator.
Home terdapat gambar dimana web bernaung, ucapan selamat datang,
langkah awal yang harus dikerjakan mahasiswa yaitu memilih konten “Help
Desk”, dan pilihan beberapa materi fisika dasar salah satunya adalah listrik
dinamis di sebalah kanan. Selain tombol materi di sebelah kanan juga terdapat
tombol Help Desk, About Us, dan Logout.
Pendahuluan listrik dinamis berisi tentang salah satu kejadian dalam
kehidupan sehari-hari materi listrik dinamis dan memuat sub materi yang akan
dibahas dalam materi listrik dinamis. Untuk dapat membaca setiap sub materi
dapat di akses pada tombol sebelah kanan.
Sub materi terdiri dari uraian ringkasan materi subbab yang dipilih dan
daftar pustaka di bawah ringkasan materi. Di pojok bawah terdapat tombol
bertuliskan ”SOAL” yang berfungsi untuk melihat soal latihan sub materi yang
dipilih.
Terdapat soal pilihan ganda dengan opsi jawaban A sampai E. Jika
mahasiswa salah mengerjakan, barulah akan muncul scaffolding berupa popup
box. Jika salah untuk yang ketiga kalinya, maka akan muncul pembahasan.
Dibagian bawah pembahasan terdapat tombol “NEXT” untuk melanjutkan ke soal
berikutnya. Tetapi jika mahasiswa langsung dapat mengerjakan dengan benar,
maka akan muncul popup box dengan tulisan “Selamat Anda benar. Klik OK untuk
melanjutkan” dan langsung pada soal berikutnya.
Help desk berisi tentang panduan penggunaan web e-scaffolding. Terdapat
13 poin hal-hal penting dan wajib yang perlu diperhatikan dalam menggunakan
produk e-scaffolding. Tampilan yang sama tetapi kata-kata didalamnya berbeda
dengan help desk adalah about us. Berisi tentang latar belakang pembuatan
produk e-scaffolding, penyusun, dan penanggung jawab.
Produk yang telah dimasukkan dalam web akan divalidasi. Validasi
produk dilakukan oleh dosen ahli materi dan dosen ahli IT. Subjek uji coba
terbatas dalam penelitian ini meliputi 20 mahasiswa fisika UM yang telah
menempuh matakuliah fisika dasar II. Instrumen pengumpulan data terdiri dari
tiga instrumen. Antara lain adalah: instrumen kelayakan materi, soal, scaffolding,
dan pembahasan, instrumen penilaian produk e-scaffolding, dan instrumen uji
coba terbatas. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian
pengembangan ini adalah teknik analisis data rata-rata. Jawaban penilaian
instrumen menggunakan skala Likert (Sugiyono, 2012:94). Data yang sudah
terkumpul akan dirata-rata. Berdasarkan jawaban rata-rata yang diperoleh
kemudian ditentukan kelayakan produk yang dikembangkan berdasarkan kriteria
(Sugiyono, 2012). Nilai rata-rata inilah sebagai data kuantitatif. Sedangkan data
kualitatif diperoleh berdasarkan komentar dan saran validator dan subjek uji coba
terbatas.
ANALISIS DATA
Hasil validasi materi, produk, dan uji coba terbatas menghasilkan data
kuantitatif. Setelah dilakukan analisis rata-rata, produk e-scaffolding listrik
dinamis dalam kriteria baik, dengan rincian skor rata-rata analisis data hasil
validasi materi 3,65, hasil validasi produk 3,26, dan hasil uji coba terbatas 3,39.
REVISI PRODUK
Hasil komentar dan saran dari validator dan subjek uji coba terbatas
digunakan sebagai dasar revisi produk. Revisi produk meliputi beberapa hal.
Revisi berdasarkan penilaian validasi materi akan disajikan cuplikannya dalam
Tabel 3.
Tabel 3. Cuplikan Hasil Revisi Validasi Materi
No. Hasil Validasi Materi Sebelum Revisi Setelah Revisi Sub Materi Aru dan Hambatan 4. Soal 1
Domain kognitif dirubah Pada scaffolding 1: kata
awal ”hambatan” diperbaiki menjadi “besarnya hambatan sebuah penghantar”
Pada scaffolding 2: “lihat” diperbaiki menjadi “perhatikan”
C1 Hambatan konstan dan
independen terhadap tegangan yang diberikan
Lihat kembali persamaan untuk mencari nilai suatu hambatan
C2 Besarnya hambatan
sebuah penghantar konstan dan independen terhadap tegangan yang diberikan
Perhatikan kembali persamaan untuk mencari nilai suatu hambatan
Revisi berdasarkan penilaian validasi produk akan disajikan dalam Tabel 4.
Tabel 4. Cuplikan Hasil Revisi Berdasarkan Validasi Produk E-Scaffolding
No. Hasil Validasi Media
Keterangan Sebelum Revisi Setelah Revisi
1. Pada bagian sub materi arus dan hambatan, rangkaian arus bolak-balik disarankan untuk lebih expresif dengan disertai gambar
Arus dan Hambatan
Arus dan Hambatan
Berdasarkan hasil komentar dan saran dari subjek uji coba, peneliti tidak
merevisi produk e-scaffolding secara menyeluruh dan tidak semua saran dari
subjek coba dipenuhi. Hal ini dilakukan karena beberapa alasan yakni ditinjau dari
semakin beratnya web ketika digunakan, keterbatasan peneliti sebagai programer,
dan sudah cukup jelas dan baik produk e-scaffolding.
KAJIAN DAN SARAN
Wujud akhir dari produk yang dikembangkan setelah direvisi berupa web
online e-scaffolding listrik dinamis yang dapat diakses dengan alamat
“fisikadasar.webatu.com”. E-scaffolding listrik dinamis digunakan untuk
mahasiswa yang sedang menempuh matakuliah fisika dasar II. Web ini digunakan
pada saat pembelajaran berlangsung dengan barbasis pembelajaran hibrid.
Keunggulan dari produk ini antara lain 1) e-scaffolding listrik dinamis ini
dapat diakases kapanpun dan dimanapun jika pengguna telah terdaftar, 2) terdapat
uraian ringkasan materi listrik dinamis dan soal latihan, 3) setiap soal latihan
terdapat 2 scaffolding yang akan membantu pengguna dalam menyelesaikan soal
ketika menjawab salah, 4) terdapat pembahasan yang sesuai dengan kebenaran
konsep yang ada, dan 5) dapat digunakan sebagai penunjang pembelajaran di
dalam kelas.
Selain keunggulan yang ada juga terdapat beberapa kelemahan dalam
produk ini, yaitu 1) soal latihan yang telah dikerjakan tidak dapat terekam nilai
yang didapatkan, 2) tidak ada latihan untuk menguji tes kemampuan, 3) soal
latihan yang tidak berubah ketika membuka produk untuk yang kedua kalinya dan
seterusnya, 4) kurang adanya animasi dan efek suara pada produk, dan 5) font
popup box scaffolding yang terlalu kecil. Masalah yang akan dihadapi ketika
menggunakan produk e-scaffolding ini adalah harus terhubung dengan koneksi
internet, jika koneksi pengguna lambat, maka e-scaffolding tidak dapat terbuka
sepenuhnya dan akan mengalami loading lama. Untuk itu sebaiknya ketika
membuka produk ini tidak melakukan aktivitas browsing yang lainnya dan
koneksi dalam keadaan cepat. Selain masalah koneksi juga terdapat masalah lain
yaitu ketika menggunakan web browser selain google chrome, maka popup box
scaffolding akan berbeda tampilan, bahkan ada kemungkinan scaffolding tidak
akan muncul.
Saran yang dapat dikemukan setelah melakukan penelitian dan
pengembangan terhadap produk e-scaffolding listrik dinamis adalah sebagai
berikut. Melakukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut untuk
menggunakan secara maksimal semua konten yang tersedia dalam layanan online,
seperti penggunaan animasi, video, efek suara, pengacakan latihan soal, dan
pembuatan yang lebih efektif lagi agar tidak terlalu berat dalam membuka produk.
Melakukan penelitian secara eksperimen dengan menguji cobakan produk pada
saat pembelajaran fisika dasar di dalam kelas. Mengembangkan produk e-
scaffolding dengan memberikan soal komprehensif sebagai uji pemahaman
setelah melakukan latihan soal. Dimana soal tersebut memuat soal kerja ilmiah
dengan melakukan praktikum melalui simulasi phet. Hasil yang diperoleh dari
pengguna dapat disimpan dan dilihat oleh admin.
DAFTAR RUJUKAN
Ariesta, R. & Supartono. 2011. Pengembangan Perangkat Perkuliahan Kegiatan Laboratorium Fisika Dasar II Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Kerja Ilmiah Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 7 (2011). (Online), (http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/ JPFI/article/download/1072/981), diakses 8 September 2013
Bean, T. W. & Stevens, L. 2002. Scaffolding Reflection for Preservice and
Inservice Teachers. Reflective Practice, 3(2), 205 – 218 Borg, W. & Gall, M. 1983. Educational Research: An Introduction. New York:
Longman Erawan, W., Arnyana, I.B.P. & Lasmawan, I W.2013. Pengaruh Model
Rekonstruksi Sosial Teknik Scaffolding Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif dan Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Dasar, 3 (1). (Online), (http://pasca.undiksha.ac.id/e-journal/index.php/ jurnal_pendas/article/view/758), diakses 16 Oktober 2013
Koes H., S. 2003. Strategi Pembelajaran Fisika. Universitas Negeri Malang : JICA
Koes H., S., Suwasono, P. & Wisodo, H. 2013. Pengembangan E-Scaffolding
Berbasis Pembelajaran Hibrid untuk Menumbuhkan Kompetensi Fisika. Proposal Hibah Bersaing Perguruan Tinggi 2013. Malang: LP2M UM
Kwartolo, Y. 2007. Brilliant Class dalam Perspektif Vygotsky. Jurnal Pendidikan
Penabur, (08). (Online), (http://www.bpkpenabur.or.id/ files/Hal.%2029-38%20Brillian%20Class.pdf), diakses 1 Oktober 2013
Mahyudinnor. 2010. Kerja Ilmiah dalam Pembelajaran Fisika. (Online),
(http://bdkbanjarmasin.kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id2=mahyudinnor003), diakses 8 September 2013
Melton, B., Graf, H. & Chopak-Foss, J. 2009. Achievement and Satisfaction in
Blended Learning versus Traditional General Health Course Designs. International Journal for the Scholarship of Teaching and Learning, 3 (1): 1-13
Seratina, A. 2012. Pengaruh Penerapan Paket Scaffolding Berbasis Kooperatif
pada Materi Listrik Magnet Terhadap Kerja Ilmiah dan Prestasi Belajar Mahasiswa Fisika Universitas Negeri Malang. (Online), (http://library.um.ac.id/free-contents/new-karyailmiah/search.php/ Pengaruh.php), diakses 4 September 2013
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta Syarif, I. 2012. Pengaruh Model Blended Learning Terhadap Motivasi dan
Prestasi Belajar Siswa SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, 2 (2). (Online), (http://journal.uny.ac.id/index.php/jpv/article/download/1034/835), diakses 2 Desember 2013