pengembangan desa wisata nglinggo kabupaten kulon...

21

Upload: buinga

Post on 19-Aug-2019

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN DESA WISATA NGLINGGO KABUPATEN KULON …repo.apmd.ac.id/464/1/632-IP-IV-2018-14520027-YUNI SILVIANTI.pdf · dorongan kepada saya dari awal masuk kuliah sampai penyelesaian
Page 2: PENGEMBANGAN DESA WISATA NGLINGGO KABUPATEN KULON …repo.apmd.ac.id/464/1/632-IP-IV-2018-14520027-YUNI SILVIANTI.pdf · dorongan kepada saya dari awal masuk kuliah sampai penyelesaian
Page 3: PENGEMBANGAN DESA WISATA NGLINGGO KABUPATEN KULON …repo.apmd.ac.id/464/1/632-IP-IV-2018-14520027-YUNI SILVIANTI.pdf · dorongan kepada saya dari awal masuk kuliah sampai penyelesaian

i

PENGEMBANGAN DESA WISATA NGLINGGO

DESA PAGERHARJO KECAMATAN SAMIGALUH

KABUPATEN KULON PROGO

Penelitian Deskriptif Kualitatif di Desa Pagerharjo

SKRIPSI

Disusun Oleh :

Nama : Yuni Silvianti

Nim : 14520027

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD”

YOGYAKARTA

2018

Page 4: PENGEMBANGAN DESA WISATA NGLINGGO KABUPATEN KULON …repo.apmd.ac.id/464/1/632-IP-IV-2018-14520027-YUNI SILVIANTI.pdf · dorongan kepada saya dari awal masuk kuliah sampai penyelesaian

ii

PENGEMBANGAN DESA WISATA NGLINGGO

DESA PAGERHARJO KECAMATAN SAMIGALUH

KABUPATEN KULON PROGO

SKRIPSI

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Program Studi Program Studi Ilmu Pemerintahan pada

Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD”

Yogyakarta

Disusun Oleh :

Yuni Silvianti

14520027

SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD”

YOGYAKARTA

2018

Page 5: PENGEMBANGAN DESA WISATA NGLINGGO KABUPATEN KULON …repo.apmd.ac.id/464/1/632-IP-IV-2018-14520027-YUNI SILVIANTI.pdf · dorongan kepada saya dari awal masuk kuliah sampai penyelesaian

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji untuk memenuhi

persyaratan memperoleh gelar Sarjana (S1) Program Studi Ilmu Pemerintahan pada Sekolah

Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta pada:

Hari : Selasa

Tanggal : 03 April 2018

Pukul : 12.00 WIB

Tempat : Ruang Ujian Skripsi STPMD “APMD” Yogyakarta

TIM PENGUJI

NAMA TANDA TANGAN

Ir. Muhammad Barori, M.Si

Ketua/Penguji/Pembimbing

Drs. Suharyanto, MM .

Penguji Samping 1

Ir. Nelly Tiurmida, MPA .

Penguji Samping 2

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan (Sarjana)

Gregorius Sahdan, S.IP., MA.

Page 6: PENGEMBANGAN DESA WISATA NGLINGGO KABUPATEN KULON …repo.apmd.ac.id/464/1/632-IP-IV-2018-14520027-YUNI SILVIANTI.pdf · dorongan kepada saya dari awal masuk kuliah sampai penyelesaian

iv

Motto

“Tidak Ada Yang Mustahil Bagi Orang Yang Percaya”

(Markus 9:23)

“Tidak Ada Hal Yang Mudah Dalam Perjuangan,

Tidak Ada Hal Yang Tidak Berhasil Bila Dikerjakan”

“Jangan Pernah Mengikuti Kemana Jalan Akan Berujung.

Buat Jalan Mu Sendiri Tinggalkanlah Jejak”

Page 7: PENGEMBANGAN DESA WISATA NGLINGGO KABUPATEN KULON …repo.apmd.ac.id/464/1/632-IP-IV-2018-14520027-YUNI SILVIANTI.pdf · dorongan kepada saya dari awal masuk kuliah sampai penyelesaian

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Puji syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan

rahmatNya sehingga peneliti bisa menyelesaikan studi di Program Studi Ilmu Pemerintahan

(Sarjana) Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa ”APMD” Yogyakarta.

Peneliti mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah

membantu peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini, skripsi ini peneliti persembahkan kepada:

1. Kedua orang tua peneliti, Bapak Albert Suyoto dan Ibu Angela Widya. Mereka adalah

orang tua yang selalu mendukung dan mensupport peneliti dalam segala bidang

terutama dalam menyelesaikan skripsi ini. Juga seluruh anggota keluarga besar yang

tidak dapat saya sebutkan satu per satu.

2. Bapak Drs. Suharyanto, M.M. sebagai Dosen wali akademik yang selalu memberikan

dorongan kepada saya dari awal masuk kuliah sampai penyelesaian skripsi saya.

3. Bapak Supali yang selalu menjadi motivasi saya untuk menjadi seorang wanita yang

kuat dan harus berguna untuk keluarga.

4. Kakak saya Adrianus Suwinto dan Adik saya Triana Julianti Hensi, yang telah

memberikan dorongan semangat sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan tepat

waktu.

5. Teman-teman saya seperjuangan Endy Marselino, Rici Mialina, Rila Pani antary,

Linggar Satria Pamungkas, Putri Remijawa, Laura Anasias, Alpinus, Tri Wahyuni,

Erik Pradika, Yovensius Yonni Dian Nanda, Yoga, Dens, Satria Reksy Pratama,

Nirmala, Om Dus, Zeni, Jumi, dll.

6. Teman-teman saya Anastasia, Agata Nelly, Parida, Ovi, Kak Diah, Dedek Varo, Bg

Elyas, Yudi, bg mimik, ce mizy, Atan, Randa, Akiong, Ucu Tungkris, Riko, Dessy,

Muhammad Hafrian Fajar, Marsianus Sutrisno, Long, Bg Wahyu, Aji, Bg Teddy,

Kak Vivie, Kak Dita, Kak Nona, kak Ola, Riko, Domi, dan semua orang yang sudah

hadir dalam hidup saya yang tidak bisa disebutkan lagi Terima kasih untuk kalian.

7. Informan yang telah memberikan keterangan pada saat penelitian, khususnya

masyarakat Desa Pagerharjo.

8. Teman-teman Almamater STPMD ”APMD” Yogyakarta

Page 8: PENGEMBANGAN DESA WISATA NGLINGGO KABUPATEN KULON …repo.apmd.ac.id/464/1/632-IP-IV-2018-14520027-YUNI SILVIANTI.pdf · dorongan kepada saya dari awal masuk kuliah sampai penyelesaian

vi

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

izin bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Desa Wisata

Nglinggo (Suatu Penelitian Deskriptif Kualitatif di Desa Pagerharjo)”.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu

(S-1) Program Studi Ilmu Pemerintahan di Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa

“APMD” Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak baik

secara langsung maupun tidak langsung, skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik.

Bantuan dan dukungan baik berupa moril dan spiritual dari semua pihak sangat membantu

penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu penulis akan menyampaikan

ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Habib Muhsin, S.Sos, M.Si. selaku Ketua Sekolah Tinggi Pembangunan

Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta.

2. Bapak Gregorius Sahdan, S.IP, M.Si. selaku Ketua Prodi Ilmu Pemerintahan STPMD

“APMD” Yogyakarta periode 2015-2019.

3. Bapak Drs. Suharyanto, M.M. sebagai Dosen wali akademik yang selalu memberikan

dorongan kepada saya dari awal masuk kuliah sampai penyelesaian skripsi saya.

4. Bapak Ir. Muhammad Barori M.Si selaku pembimbing skripsi saya yang telah

memberikan bimbingan serta arahan kepada saya sehingga terselesainya skripsi ini.

5. Dosen Penguji 1 (satu) Bapak Drs. Suharyanto, MM

6. Dosen penguji 2 (dua) IBu Ir. Nelly Tiurmida, MPA

7. Bapak/ibu Dosen, yang telah banyak memberikan materi kuliah khususnya dosen prodi

Ilmu Pemerintahan dan Seluruh staff serta karyawan-karyawan Sekolah Tinggi

Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta.

Akhir kata peneliti berharap semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat

bagi peneliti maupun pihak-pihak yang berkepentingan.

Yogyakarta, 03 April 2018

(Yuni Silvianti)

Page 9: PENGEMBANGAN DESA WISATA NGLINGGO KABUPATEN KULON …repo.apmd.ac.id/464/1/632-IP-IV-2018-14520027-YUNI SILVIANTI.pdf · dorongan kepada saya dari awal masuk kuliah sampai penyelesaian

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi

DAFTAR ISI .................................................................................................. vii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN .............................................................. x

INTISARI ........................................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................. 7

1. Tujuan ................................................................................... 7

2. Manfaat ................................................................................. 8

D. Kerangka Konseptual ................................................................ 8

1. Peran Pemerintah Desa ......................................................... 8

a. Peran ................................................................................. 8

b. Pemerintah Desa ............................................................. 10

c. Pengembangan Desa Wisata ................................................ 12

a. Pengembangan ............................................................... 12

b. Objek Wisata ................................................................. 14

E. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................... 21

F. Metode Penelitian ..................................................................... 21

1. Jenis Penelitian...................................................................... 21

2. Unit Analisis ......................................................................... 22

3. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 23

4. Teknik Analisis Data............................................................. 26

Page 10: PENGEMBANGAN DESA WISATA NGLINGGO KABUPATEN KULON …repo.apmd.ac.id/464/1/632-IP-IV-2018-14520027-YUNI SILVIANTI.pdf · dorongan kepada saya dari awal masuk kuliah sampai penyelesaian

viii

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PAGERHARJO ............................. 28

A. Profil Desa Pagerharjo .............................................................. 28

1. Sejarah Desa Pagerharjo ....................................................... 28

2. Kondisi Geografis ................................................................. 30

3. Kondisi Demografi................................................................ 31

4. Pemerintah Desa Pagerharjo ................................................. 40

5. Badan Permusyawaratan Desa Pagerharjo ............................ 47

6. Kelembagaan Desa................................................................ 48

B. Sejarah Nglinggo ....................................................................... 54

1. Kondisi Pariwisata Desa Wisata Nglinggo dan Ragam Objek

............................................................................................. 55

a. Daya Tarik Desa Wisata Nglinggo ................................. 57

b. Struktur Pengurus Desa Wisata Nglinggo ...................... 61

c. Sarana Penunjang Pariwisata Nglinggo ......................... 62

d. Jumlah Pengunjung Tahun 2017 ..................................... 63

e. Jumlah pendapatan pada Tahun 2017 ............................. 64

C. Rencana Pengembangan Desa Wisata Nglinggo dalam RPJMDES

................................................................................................... 65

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................. 66

A. Pengembangan Desa Wisata Nglinggo ...................................... 67

B. Pembangunan Sarana dan Prasarana Desa Wisata Nglinggo ...... 70

C. Promosi Desa Wisata Nglinggo .................................................. 73

D. Kendala dalam Pengembangan Desa Wisata Nglinggo ............. 76

E. Peningkatan Kesejahteraan Warga Dusun Nglinggo .................. 79

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 82

A. Kesimpulan ................................................................................. 82

B. Saran ............................................................................................ 83

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 85

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 11: PENGEMBANGAN DESA WISATA NGLINGGO KABUPATEN KULON …repo.apmd.ac.id/464/1/632-IP-IV-2018-14520027-YUNI SILVIANTI.pdf · dorongan kepada saya dari awal masuk kuliah sampai penyelesaian

ix

DAFTAR TABEL

TABEL I.1 Subyek Penelitian.................................................................. 23

TABEL II.1 Nama – Nama Lurah / Kepala Desa Sebelum dan Sesudah

Berdirinya Desa Pagerharjo .................................................. 29

TABEL II.2 Jumlah kependudukan ........................................................... 32

TABEL II.3 Kesejahteraan Sosial ............................................................. 32

TABEL II.4 Tingkat Pendidikan Berdasarkan Usia .................................. 33

TABEL II.5 Mata Pencaharian .................................................................. 34

TABEL II.6 Penduduk Berdasarkan Agama ............................................. 35

TABEL II.7 Sarana Transportasi ............................................................... 36

TABEL II.8 Sarana Air Bersih dan Sanitasi ............................................. 37

TABEL II.9 Sarana Olahraga .................................................................... 38

TABEL II.10 Prasarana Kesehatan ............................................................. 39

TABEL II.11 Sarana Kesehatan .................................................................. 39

TABEL II.12 Sarana Pendidikan ................................................................. 40

TABEL II.13 Nama-Nama Pejabat Pemerintahan Desa Pagerharjo

Tahun 2017 ........................................................................... 46

TABEL II.14 Daftar Anggota BPD Desa Pagerharjo ................................. 48

TABEL II.15 Jumlah Pegawai Pemerintah Desa Pagerharjo ...................... 48

TABEL II.16 Pendidikan Pemerintah Desa Pagerharjo .............................. 49

TABEL II.17 Jumlah Pengunjung Tahun 2017 ........................................... 63

TABEL II.18 Jumlah Pendapatan Tahun 2017 ........................................... 64

Page 12: PENGEMBANGAN DESA WISATA NGLINGGO KABUPATEN KULON …repo.apmd.ac.id/464/1/632-IP-IV-2018-14520027-YUNI SILVIANTI.pdf · dorongan kepada saya dari awal masuk kuliah sampai penyelesaian

x

DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN

GAMBAR II.1 Peta Desa Pagerharjo ............................................................ 30

GAMBAR II.2 Peta Desa Wisata Nglinggo .................................................. 56

BAGAN II.1 Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Pagerharjo ............. 45

BAGAN II.2 Struktur Pengurus Desa Wisata Nglinggo ............................ 61

Page 13: PENGEMBANGAN DESA WISATA NGLINGGO KABUPATEN KULON …repo.apmd.ac.id/464/1/632-IP-IV-2018-14520027-YUNI SILVIANTI.pdf · dorongan kepada saya dari awal masuk kuliah sampai penyelesaian

xi

INTISARI

Penelitian ini mengambil Judul Pengembangan Desa Wisata Nglinggo. Lokasi

penelitian ada di Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, DIY.

Melalui UU No. 6 Tahun 2014, desa diberikan kewenangan untuk mengurus sendiri

pemerintahannya berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-usul dan hak tradisional yang

diakui dan dihormati. Dengan asas kemandirian, desa khusunya desa Pagerharjo ditantang

untuk dapat memaksimalkan potensi daerah guna membangum kesejahteraan desa, dalam

hal ini desa Pagerharjo berupaya untuk mengembangkan objek wisata kebun teh Nglinggo.

Rumusan masalah Bagaimana pengembangan objek wisata Kebun Teh Nglinggo? Tujuan

Penelitian yaitu: 1). Untuk mendeskripsikan Pengembangan Desa Wisata Nglinggo; 2).

Untuk mengetahui kendala yang dihadapi pemerintah desa dalam pengembangan Desa

Wisata Nglinggo

Metode penelitian yang digunakan yaitu Deskriptif Kualitatif yaitu, mendiskripsikan

fenomena yang ada pada Desa Wisata Nglinggo. Adapun informannya ditetapkan

berdasarkan kriteria dari peneliti yaitu : Kepala Desa, Ketua Pokdarwis, Tokoh Masyrakat,

Pelaku Usaha, Pengunjung, dan Tukang Parkir.

Adapun hasil penelitian sebagai berikut : 1). Pengembangan Desa Wisata Nglinggo

dari sisi jumlah alokasi anggaran masih terbatas, hal ini karena anggaran Desa yang

terbatas dan harus dibagi untuk memenuhi berbagai kepentingan lainnya. Sehingga banyak

fasilitas yang ada di Desa Wisata Nglinggo dibangun atas biaya dari pemerintah khususnya

Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Provinsi; 2). Bahwa pembangunan sarana dan

prasarana Desa Wisata Nglinggo disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan seperti akses

jalan, area parkir, toilet, papan nama, warung kuliner, home stay, dan gazebo. Walaupun

belum optimal, fasilitas umum tersebut telah diupayakan peningkatannya secara terus

menerus; 3). Promosi Desa Wisata Nglinggo: Pada awalnya promosi dilakukan melalui cara-

cara yang sederhana misalnya dari mulut ke mulut yang kemudian berkembang dengan

menggunakan media sosial; 4). Kendala dalam Pengembangan Desa Wisata Nglinggo:

Kendala yang berupa fisik misalnya penambahan fasilitas wisata terkendala tanah yang

adalah kebanyakan milik warga (bukan milik desa) sehingga ada kesulitan untuk

membangun; keterbatasan anggaran pemerintah desa; serta akses jalan yang sempit serta

masih terbatasnya sarana dan prasarana bagi pengunjung; 5). Peningkatan Kesejahteraan

Warga Dusun Nglinggo: Pengembangan Desa Wisata Nglinggo telah berkontribusi terhadap

peningkatan kesejahteraan warga Desa Pagerharjo khususnya warga dusun Nglinggo. Ada

sejumlah 30 orang yang terlibat dalam pengelolaan Desa Wisata Nglinggo. Ada 17 orang

pelaku usaha khusus di kawasan objek wisata kebun teh Nglinggo dan ada beberapa warga

yang mengusahakan homestay. Desa Pagerharjo menjadi lebih dikenal dan dinamika

perekonomian desa menjadi lebih tinggi.

Kata Kunci : Pengembangan; Desa Wisata.

Page 14: PENGEMBANGAN DESA WISATA NGLINGGO KABUPATEN KULON …repo.apmd.ac.id/464/1/632-IP-IV-2018-14520027-YUNI SILVIANTI.pdf · dorongan kepada saya dari awal masuk kuliah sampai penyelesaian

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pandangan umum masyarakat Indonesia saat ini bahwa desa merupakan ujung tombak

pembangunan di Negara Indonesia ini, jika hendak membangun sebuah negara yang maju

maka harus diawali dari desa. Sejak ditetapkan Undang-undang No 6 Tahun 2014 tentang

Desa, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota dapat melakukan penataan desa.

Penataan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Undang-Undang No 6 Tahun 2014 tentang

Desa berdasarkan hasil evaluasi tingkat perkembangan pemerintah desa sesuai dengan

ketentuan peraturan Perundang-undangan. Hal tersebut untuk mewujudkan efektivitas

penyelenggaraan pemerintahan desa, mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat

Desa, mempercepat peningkat kualitas pelayanan publik, meningkatkan tata kelola

Pemerintahan Desa, dan meningkatkan daya saing Desa (Undang-Undang No 6 Tahun 2014

tentang Desa Pasal 7 Ayat 3).

Desa menurut Undang-Undang No 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 1, adalah :

“Desa adalah desa dan desa adat yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa,

adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk

mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat

berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan atau hak tradisional yang diakui dan

di hormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Hal tersebut menjelaskan bahwa Desa mempunyai wewenang untuk mengurus sendiri

pemerintahannya. Dan mementingkan masyarakat setempat yang berdasarkan prakarsa

masyarakat, hak asal usul dan hak tradisional yang diakui dan di hormati.

Page 15: PENGEMBANGAN DESA WISATA NGLINGGO KABUPATEN KULON …repo.apmd.ac.id/464/1/632-IP-IV-2018-14520027-YUNI SILVIANTI.pdf · dorongan kepada saya dari awal masuk kuliah sampai penyelesaian

2

Asas pengaturan dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 antara lain: Asas

Kemandirian, yaitu suatu proses yang dilakukan oleh Pemerintahan Desa dan masyarakat

Desa untuk melakukan suatu kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhan dengan

kemampuan sendiri. Asas Rekognisi, yaitu pengakuan terhadap hak asal usul. Asas

Subsidiaritas, yaitu penetapan kewenangan berskala lokal dan pengambilan keputusan secara

lokal untuk kepentingan masyarakat Desa.

Desa ditantang untuk dapat mengenali potensi masing-masing dan mengelolanya demi

kesejahteraannya sendiri. Namun, tanpa perencanaan dan pengelolaan yang baik, penggunaan

dana desa dapat melenceng dari tujuan awalnya. Sejalan dengan hal tesebut, potensi Sumber

Daya Alam (SDA) di desa juga harus dikelola secara berkelanjutan dan memberi manfaat

yang besar bagi masyarakat. Untuk mewujudkan kesejahteraannya sendiri, banyak cara yang

dapat dilakukan desa yang salah satunya adalah menggali dan mengembangkan potensi desa

yang ada di desa salah satunya adalah potensi desa disektor pariwisata.

Sektor pariwisata merupakan salah satu sumber aset desa yang sangat penting dan

mampu memberikan sumbangan yang cukup berarti bagi pembangunan. Produk wisata

konvensional saat ini pun mulai banyak ditinggalkan dan wisatawan beralih kepada produk

wisata yang lebih menghargai lingkungan, alam, budaya dan atraksi secara spesial. Kepuasan

wisatawan tidak hanya bersandar pada keindahan alam dan kelengkapan fasilitas wisata

melainkan juga pada keleluasaan dan intensitas interaksi dengan lingkungan dan masyarakat

lokal. Berdasarkan fakta di atas maka perlu dirumuskan bentuk pembangunan pariwisata

berkelanjutan yang lebih tepat dimasa mendatang. Konsep pariwisata pedesaan (rural

tourism) dengan cirinya produk yang unik, khas serta ramah lingkungan kiranya dapat

menjadi solusi baru bagi pengembangan kepariwisataan di dunia. Sebagai respon atas

Page 16: PENGEMBANGAN DESA WISATA NGLINGGO KABUPATEN KULON …repo.apmd.ac.id/464/1/632-IP-IV-2018-14520027-YUNI SILVIANTI.pdf · dorongan kepada saya dari awal masuk kuliah sampai penyelesaian

3

pergeseran minat wisatawan tersebut maka di Indonesia pun tumbuh pilihan wisata baru

berupa desa-desa wisata di berbagai provinsi di Indonesia.

Dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Pariwisata disebutkan bahwa

maksud dari kepariwisataan ialah merupakan bagian intergral dari pembangunan nasional

yang dilakukan secara sistematis, terencana, terpadu, berkelanjutan dan bertanggung jawab

dengan tetap memberikan perlindungan terhadap nilai-nilai agama, budaya yang hidup, serta

kepentingan nasional, sedangkan tujuan dari kepariwisataan diperlukan untuk mendorong

pemerataan kesempatan berusaha dan memperoleh manfaat serta mampu menghadapi

tantangan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global.

Berdasarkan undang-undang tersebut, menjadi jelas bahwa pembangunan pariwisata

terutama yang ditujukan untuk masyarakat, bertujuan untuk menciptakan lapangan pekerjaan,

mampu bersaing di era perubahan serta mampu memelihara nilai-nilai agama dan kelestarian

budaya lokal dan daerah. Saat ini berbagai potensi wisata di daerah-daerah terus

dikembangkan dan dipromosikan, mengingat di era otonomi daerah sekarang menentukan

nilai-nilai kearifan lokalnya, apabila potensi-potensi wisata tersebut dikembangkan secara

baik dan berkesinambung, maka akan memajukan wisata nasional yang akan menjadikan

Indonesia Negara yang kaya akan pariwisata.

pengembangan objek wisata sebagai pelaksana meningkatkan potensi wisata. Sesuai

dengan Undang-Undang No 6 Tahun 2014 pasal 26 ayat 1 Kepala Desa bertugas

menyelenggarakan Pemerintahan Desa, melaksanakan Pembangunan Desa, pembinaan

kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa. Di dalam melaksanakan tugas

tersebut, Kepala Desa berwenang:

a. Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa;

Page 17: PENGEMBANGAN DESA WISATA NGLINGGO KABUPATEN KULON …repo.apmd.ac.id/464/1/632-IP-IV-2018-14520027-YUNI SILVIANTI.pdf · dorongan kepada saya dari awal masuk kuliah sampai penyelesaian

4

b. Mengangkat dan memberhentikan perangkat Desa;

c. Memegang kekuasaan pengelolaan Keuangan dan Aset Desa;

d. Menetapkan Peraturan Desa;

e. Menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa;

f. Membina kehidupan masyarakat Desa;

g. Membina ketenteraman dan ketertiban masyarakat Desa;

h. Membina dan meningkatkan perekonomian Desa serta mengintegrasikannya agar

mencapai perekonomian skala produktif untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat

Desa;

i. Mengembangkan sumber pendapatan Desa;

j. Mengusulkan dan menerima pelimpahan sebagian kekayaan negara guna meningkatkan

kesejahteraan masyarakat Desa;

k. Mengembangkan kehidupan sosial budaya masyarakat Desa;

l. Memanfaatkan teknologi tepat guna;

m. Mengoordinasikan Pembangunan Desa secara partisipatif;

n. Mewakili Desa di dalam dan di luar pengadilan atau menunjuk kuasa hukum untuk

mewakilinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

o. Melaksanakan wewenang lain yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Di dalam penyelenggaraan pemerintahan desa, kepala desa berwenang

mengembangkan sumber pendapatan desa secara efisien, efektif, transparan dan akuntabel

melalui perbaikan administrasi pemerintahan desa. Terutama peran pemerintah desa sangat

diutamakan dan dapat mendorong kemandirian desa. Desa diharapkan mampu

Page 18: PENGEMBANGAN DESA WISATA NGLINGGO KABUPATEN KULON …repo.apmd.ac.id/464/1/632-IP-IV-2018-14520027-YUNI SILVIANTI.pdf · dorongan kepada saya dari awal masuk kuliah sampai penyelesaian

5

mengoptimalkan potensi yang ada seperti potensi pasar desa, pengelolaan tanah desa dan

pariwisata desa. Adapun Peran Pemerintah Desa yaitu dengan menyediakan fasilitas sarana

dan prasarana yang memadai, akses Promosi dan pemasaran, pendanaan, penyediaan lahan

parkir, pengelolaan dan perencanaan pengembangan objek wisata yang berkelanjutan.

Perlu adanya peran pemerintah desa untuk membangun potensi desa menjadi desa

wisata. Melalui dinas-dinas terkait, perangkat-perangkat baik berupa regulasi, perijinan,

pajak dan sebagainya sehingga secara hirarkis administratif desa wisata berada di bawah

pembinaan dan tanggung jawab Pemerintah. Untuk menjadi desa wisata diperlukan

perangkat regulasi/norma sebagai aspek legalitas dan yuridis formal. Dengan memiliki dasar

hukum yang jelas dan kuat, desa wisata diharapakan dapat beraktivitas tanpa ada gangguan

misalnya keberatan dari pihak-pihak lain.

Salah satu model pengembangan pariwisata yang sejalan dengan pariwisata alternatif

adalah pariwisata berbasis masyarakat sebagai pola yang diyakini mampu memberikan

keuntungan dan pemerataan ekonomi, pelestarian lingkungan, pelestarian budaya lokal dan

pemberdayaan masyarakatnya. Pariwisata Berbasis Masyarakat adalah pengembangan

pariwisata dengan tingkat keterlibatan masyarakat setempat yang tinggi dan dapat

dipertanggungjawabkan dari aspek sosial, budaya dan lingkungan hidup, dengan

menggunakan pendekatan kerjasama antara para pihak seperti pemerintah, perguruan tinggi,

LSM, dan lembaga-lembaga penelitian pada keseluruhan tahapannya

Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai daya tarik wisata yang dapat memikat hati

para wisatawan baik alam, maupun buatan dan kebudayaan yang masih sangat kental dengan

masih adanya kerajaan Keraton Ngayogyakarta yang masih kukuh bertahan di Era

Moderenisasi. Yogyakarta juga terkenal sebagai pusat pelajar di Indonesia, terdapat banyak

Page 19: PENGEMBANGAN DESA WISATA NGLINGGO KABUPATEN KULON …repo.apmd.ac.id/464/1/632-IP-IV-2018-14520027-YUNI SILVIANTI.pdf · dorongan kepada saya dari awal masuk kuliah sampai penyelesaian

6

sekali perguruan tinggi negeri maupun swasta. Sehingga Yogyakarta di sebut sebagai kota

budaya dan pelajar. Yogyakarta meiliki 4 kabupaten dan 1 kota yang disetiap kabupaten dan

kotanya terdapat objek wisata. Salah satunya adalah di Kabupaten Kulon Progo.

Kabupaten Kulon Progo terkenal dengan berbagai macam obyek wisata seperti Air

Terjun, Goa, Kebun Teh, Kali Biru, Waduk Sermo dan lain-lain. Kebun Teh Nglinggo adalah

salah satu objek Wisata Kebun Teh yang cukup terkenal di daerah Dusun Nglinggo, Desa

Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Keberadaan kebun

teh Nglinggo memang sudah lama, bahkan sudah belasan tahun silam. Tapi itulah kreatifitas

warga Nglinggo. Mereka menyulap perkebunan teh yang pada awalnya hanya dimanfaatkaan

hasil perkebunannya, kini menjadi tempat wisatawan untuk berkunjung. Inilah yang

menjadikan kebun teh Nglinggo menjadi tempat wisata di Kulon Progo yang wajib di

kunjungi.

Kebun Teh yang dulunya hanya digunakan para petani teh tradisional untuk dipetik

daun tehnya, sekarang menjadi tempat wisata yang ramai pengunjung. Secara tidak langsung

ini meningkatkan penghasilan para petani teh tradisonal. Karena selain mendapatkan

penghasilan dari daun teh, mereka mendapat penghasilan dari wisatawan. Selain kebun teh,

pesona lain yang ditawarkan oleh Desa Wisata Nglinggo adalah air terjun yang berada di

ketinggian 900 mdpl. Oleh warga sekitar air terjun ini disebut dengan nama Curug Watu

Jonggol, salah satu keistimewaan kebun teh Nglinggo adalah terdapatnya spot gardu pandang

yang biasa digunakan untuk menikmati panorama perbukitan yaitu bukit Ngisis, para

wisatawan juga bisa menikamti wisata Off-road, Jika menghendaki untuk menginap untuk

berburu sunrise atau menikmati pagi hari di perkebunan teh, disana sudah tersedia homestay

rimbono yang lengkap dengan tempat tidur, toilet yang bersih. Pemilik homestay pun akan

Page 20: PENGEMBANGAN DESA WISATA NGLINGGO KABUPATEN KULON …repo.apmd.ac.id/464/1/632-IP-IV-2018-14520027-YUNI SILVIANTI.pdf · dorongan kepada saya dari awal masuk kuliah sampai penyelesaian

7

mempersiapkan makanan tradisional khas daerah Samigaluh. Di seputar kebun teh Nglinggo

juga sudah tersedia warung-warung kecil yang menyediakan makanan dan minuman ringan.

https://alampriangan.com/desa-wisata-nglinggo-jogja-tempat-asyik-untuk-dikunjungi/ Di

Unduh Pada 24 November 2017, Jam 2:11

Pada awalnya belum ada bantuan dari pemerintah kabupaten Kulon Progo maupun

Pemerintah Desa untuk Pengembangan Desa Wisata Nglinggo, sehingga Pengembangan

Desa Wisata Nglinggo dilakukan dengan kerja bakti warga dan rotong-royong setempat

seperti membangun tempat berteduh/ istirahat dan sarana prasarana yang diperlukan bagi

pengunjung Desa Wisata Nglinggo. Seperti halnya berupa Gapura, Gazebo, Gardu Pandang,

dan area parkir. Akses jalan aspal dari Pasar Plono menuju wilayah Desa Wisata Nglinggo

masih sempit dan berlubang. Diperlukan kewasapadaan jika melewati jalan tersebut, apalagi

ketika berpapasan dengan kendaraan roda 4. Di saat hari libur terjadi keterbatasan lahan

parkir dan sempitnya jalan menuju Desa Wisata Nglinggo menjadi penyebab utama

terjadinya penumpukan pengunjung.

Dari permasalahan tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang

“Pengembangan Desa Wisata Nglinggo”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diatas, maka perumusan masalah adalah :

Bagaimana Pengembangan Desa Wisata Nglinggo?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan

a. Untuk mendeskripsikan Pengembangan Desa Wisata Nglinggo

Page 21: PENGEMBANGAN DESA WISATA NGLINGGO KABUPATEN KULON …repo.apmd.ac.id/464/1/632-IP-IV-2018-14520027-YUNI SILVIANTI.pdf · dorongan kepada saya dari awal masuk kuliah sampai penyelesaian

85

Daftar Pustaka

Yoeti A Oka. 1993. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: Pradynya

Paramita.

Yoeti A. 2001 Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta : Pradynya Paramita.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suwantoro, Gamal, 1997. Dasar-dasar Pariwisata. ANDY. Yogyakarta.

James L. Gibson. 2003 Organisasi, perilaku, Struktur, Proses. Jakarta: Erlangga.

Soekanto, Soerjono. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

James. J. Spillane. 1990. Pariwisata Indonesia dengan Prospeknya. Yogyakarta: Kanisius.

Daftar Laman

https://alampriangan.com/desa-wisata-nglinggo-jogja-tempat-asyik-untuk-dikunjungi/

Undang-Undang

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

Peraturan Menteri Desa Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan

Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun 2014 tentang

Pedoman Pembangunan Desa