pengembangan buku elektronik interaktif teori …digilib.unila.ac.id/54871/3/tesis tanpa bab...

79
PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK INTERAKTIF TEORI RELATIVITAS BERBASIS LCDS UNTUK BELAJAR MANDIRI DAN MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS (Tesis) Oleh: DITA HARYANINGTIAS PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Upload: doantuyen

Post on 15-Aug-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK INTERAKTIF TEORIRELATIVITAS BERBASIS LCDS UNTUK BELAJAR MANDIRI

DAN MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

(Tesis)

Oleh:

DITA HARYANINGTIAS

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN FISIKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG

2018

Dita Haryaningtias

ii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK INTERAKTIF TEORIRELATIVITAS BERBASIS LCDS UNTUK BELAJAR MANDIRI

DAN MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

Oleh

Dita Haryaningtias

Keterampilan abad 21, menuntut siswa dapat berinteraksi dengan bahan ajar

secara optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan buku

elektronik interaktif fisika materi teori relativitas untuk belajar mandiri dan

menumbuhkan keterampilan berpikir kritis siswa kelas XII SMA. Metode

penelitian yaitu penelitian pengembangan dengan prosedur pelaksanaan meliputi

pengumpulan informasi, perencanaan, pengembangan draft produk, uji coba awal,

revisi produk, uji coba lapangan dan produk akhir. Data dikumpulkan

menggunakan kuesioner, lembar observasi dan tes kemampuan berpikir kritis

siswa. Data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif

digunakan untuk melihat kevalidan dan kepraktisan buku elektronik interaktif dan

analisis kuantitatif digunakan untuk melihat keefektifan buku elektronik interaktif.

Hasil penelitian menunjukan bahwa buku elektronik interaktif teori relativitas

berbasis LCDS hasil pengembangan, valid digunakan untuk belajar mandiri dan

menumbuhkan kemampuan berpikir kritis. Buku elektronik interaktif juga secara

Dita Haryaningtias

iii

praktis dapat digunakan untuk belajar mandiri siswa. Kepraktisan berupa respons

pengguna menunjukan bahwa buku elektronik interaktif sangat efektif, sangat

interaktif, efisien, mudah digunakan, dan dapat digunakan untuk belajar mandiri

siswa. Keterlaksanaan penggunaan buku elektronik interaktif dalam pembelajaran

secara keseluruhan berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari keaktifan dan

kemudahan siswa dalam menggunakan buku elektronik interaktif. Hasil uji

efektivitas menunjukan bahwa penerapan buku elektronik interaktif dalam

pembelajaran dapat digunakan untuk belajar mandiri dan meningkatkan

kemampuan berpikir kritis siswa (p < 0.05). Hasil N-gain pada kelas eksperimen

menunjukan bahwa besar perbedaan sesudah dan sebelum pembelajaran

berkategori sedang ((g) =0.68) lebih tinggi dibandingkan hasil N-gain pada kelas

kontrol ((g)= 0,36) dan hasil uji effect size dalam katagori sedang (d = 0.7273)

serta rata-rata indikator berpikir kritis mengalami peningkatan setelah dilakukan

pembelajaran dengan menggunakan buku elektronik interaktif.

Kata kunci: buku elektronik interaktif, belajar mandiri, berpikir kritis

Dita Haryaningtias

iv

ABSTRACT

DEVELOPMENT OF INTERACTIVE ELECTRONIC BOOKS OFRELATIVITY THEORY TO SELF-STUDY AND TO GENERATE

STUDENTS’ CRITICAL THINKING

By

Dita Haryaningtias

The 21st century skills, requires students to interact with teaching materials

optimally. The purpose of this study was to develop interactive physics electronic

books on the theory of relativity for independent learning and foster critical

thinking skills of high school class XII students. The research method is

development research with implementation procedures including information

gathering, planning, product draft development, initial trials, product revisions,

field trials and final products. Data were collected using questionnaires,

observation sheets and tests of students' critical thinking skills. Data are analyzed

qualitatively and quantitatively. Qualitative analysis is used to see the validity and

practicality of interactive electronic books and quantitative analysis used to see

the effectiveness of interactive electronic books. The results of the study show

that the interactive electronic book of LCDS-based theory of relativity as a result

of development is valid for self-learning and fostering critical thinking skills.

Interactive electronic books can also be practically used for student self-learning.

The practicality of user responses shows that interactive electronic books are very

Dita Haryaningtias

v

effective, very interactive, efficient, easy to use, and can be used for student self-

learning. The implementation of the use of interactive electronic books in overall

learning is going well. It can be seen from the activeness and ease of students in

using interactive electronic books. The effectiveness test results show that the

application of interactive electronic books in learning can be used for independent

learning and improving students' critical thinking skills (p <0.05). The N-gain

results in the experimental class show that the difference between after and before

moderate category learning ((g) = 0.68) is higher than the N-gain results in the

control class ((g) = 0.36) and the effect size test results in the medium category ( d

= 0.7273) and the average indicator of critical thinking has increased after

learning by using interactive electronic books.

Keywords: Critical thinking, interactive electronic book, self-study,

PENGEMBANGAN BUKU ELEKTRONIK INTERAKTIF TEORIRELATIVITAS BERBASIS LCDS UNTUK BELAJAR MANDIRI

DAN MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

Oleh

DITA HARYANINGTIAS

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarMAGISTER PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan FisikaJurusan Pendidikan Matematika Ilmu Pengetahuan Alam

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, pada tanggal 1 Januari 1991, anak kedua

dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Edy Mulyanto dan Ibu Suci

Harpangesti.

Penulis mengawali pendidikan formal di SD Al-azhar 2 di Bandar Lampungyang

diselesaikan pada Tahun 2003, melanjutkan di SMP Negeri 5 Bandar Lampung

yang diselesaikan pada Tahun 2006, dan masuk SMA Negeri 12 Bandar Lampung

yang diselesaikan pada Tahun 2009. Pada tahun 2009 penulis diterima di Program

Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan

Tinggi Negeri (SNMPTN). Tahun 2016, penulis melanjutkan kuliah program

magister di Program Studi Magister Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan

MIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Lampung. Saat ini

penulis aktif sebagai pengajar bimbingan belajar.

MOTTO

“Lakukanlah yang terbaik dalam hidup anda dan jangan sia-siakan hidup anda, karena hiduphanya sekali dan terlalu singkat untuk disia-siakan.”

(Dita Haryaningtias)

“Life is a struggle, there is no life without a struggle.”

(Author Unknown)

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan limpahan rahmat dan

karunia-Nya. Dengan kerendahan hati, kupersembahkan lembaran-lembaran

sederhana karya kecilku ini kepada:

1. Bapak dan Ibuku (Edy Mulyanto, S.Pd dan Suci Harpangeti, S.Pd) tersayang

yang senantiasa dengan sepenuh hati memberikan segala yang terbaik

untukku yang takkan mungkin adinda balas walau sampai akhir hayat.

Mudah-mudahan kelak dapat lebih banyak memberikan kebahagiaan dan

membuat bapak dan ibu bangga.

2. Kakak dan adik-adikku tersayang (Mas Didit, Mba Anjel, Doni dan Dennis)

yang turut memberi semangat dan do’a dalam setiap langkahku.

3. Keluarga besar Mbah Sarimoen (Alm) dan Ponirah(Alm.), serta Keluarga

besar Mbah Suharjo (Alm) dan Sri (Alm) yang senantiasa memberikan

dorongan material maupun spiritual.

4. Sahabat-sahabatku seperjuangan yang tak henti-hentinya memberi motivasi

dalam langkahku menyelesaikan studi.

5. Para pendidik yang kuhormati

6. Almamaterku tercinta Universitas Lampung.

7. Kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.

xiii

SANWACANA

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, karena kasih sayang dan

rahmat-Nya tesis ini dapat terselesaikan. Tesis dengan judul “Pengembangan

Buku Elektronik Interaktif Teori Relativitas Berbasis LCDS Untuk Belajar

Mandiri Dan Menumbuhkan Kemampuan Berpikir Kritis” adalah salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada.

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas

Lampung.

2. Bapak Prof. Drs. Mustofa, M.A., Ph.D., selaku Direktur Pascasarjana

Universitas Lampung.

3. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Dr. Caswita, M.Si., Selaku Ketua Jurusan MIPA.

5. Bapak Prof. Dr. Agus Suyatna, M.Si., selaku Ketua Program Studi Magister

Pendidikan Fisika,Pembimbing Akademik dan Pembimbing Utama atas

kesediaannya untuk memberikan bimbingan, saran dan kritik kepada penulis

dalam proses penyelesaian tesis ini.

xiv

6. Bapak Dr. I Wayan Distrik M.Si., selaku Pembimbing Kedua atas

kesediaannya untuk memberikan bimbingan, saran, dan kritik selama proses

penyelesaian tesis ini.

7. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si., selaku validator ahli. Terimakasih untuk

masukan,saran dan kritik selama proses penyelesaian tesis ini.

8. Ibu Dr. Kartini Herlina, M.Si., selaku validator ahli. Terimakasih untuk

masukan,saran dan kritik selama proses penyelesaian tesis ini.

9. Bapak Dr. Chandra Ertikanto, M.Pd., selaku validator ahli. Terimakasih untuk

masukan,saran dan kritik selama proses penyelesaian tesis ini.

10. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Program Studi Magister Pendidikan Fisika

dan Jurusan Pendidikan MIPA.

11. Sahabat seperjuangan Magister Pendidikan Fisika 2014 Genap.

12. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan,

akan tetapi sedikit harapan semoga tesis yang sederhana ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung,

Penulis,

Dita Haryaningtias

xv

DAFTAR ISI

Halaman

COVER ............................................................................................................... iABSTRAK .......................................................................................................... iiCOVER DALAM ............................................................................................... viSURAT PERNYATAAN.................................................................................... viiMENYETUJUI ................................................................................................... viiiMENGESAHKAN.............................................................................................. ixRIWAYAT HIDUP............................................................................................. xMOTTO .............................................................................................................. xiPERSEMBAHAN............................................................................................... xiiSANWACANA................................................................................................... xiiiDAFTAR ISI....................................................................................................... xvDAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xiiDAFTAR TABEL............................................................................................... xiiiDAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv

I. PENDAHULUANA. Latar Belakang ...................................................................................... 1B. Rumusan Masalah ................................................................................. 6C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 7D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 7E. Ruang Lingkup Penelitian..................................................................... 8

II. TINJAUAN PUSTAKAA. Mobile Learning.................................................................................... 9B. Buku Elektronik Interaktif .................................................................... 10C. Berpikir Kritis ....................................................................................... 13D. Belajar Mandiri ..................................................................................... 19E. Learning Content Development System (LCDS) ................................ 21F. Desain Buku Elektronik Interaktif Fisika Materi Teori Relativitas ...... 23G. Deskripsi dan Permasalahan Pembelajaran Materi Teori Relativitas ... 26H. Kerangka Pikir ..................................................................................... 28

III. METODE PENELITIANA. Desain Penelitian................................................................................... 30

1. Pengumpul Informasi........................................................................ 312. Perencanaan ...................................................................................... 313. Pengembang Draf Produk ................................................................. 32

xvi

4. Uji Coba Awal .................................................................................. 335. Revisi Produk.................................................................................... 346. Uji Coba Lapangan ........................................................................... 347. Produk Akhir..................................................................................... 35

B. Lokasi dan Subjek Penelitian ................................................................ 35C. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 36

1. Angket dan observasi ........................................................................ 362. Tes .................................................................................................... 37

D. Teknik Analisis Data............................................................................. 401. Analisis Intrumen Pengumpul Informasi .......................................... 402. Analisis Intrumen Desain Komponen Materi dan Validitas Produk. 403. Analisis Uji Keefektifan dan Kepraktisan Produk untuk Belajar

Mandiri.............................................................................................. 414. Analisis Penilaian Kemampuan Berpikir Kritis................................ 425. Analisis Tes....................................................................................... 43

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian ......................................................................................48

1. Pengumpulan Informasi......................................................................482. Perencanaan ........................................................................................513. Pengembangan Draf Produk...............................................................534. Uji Coba Awal ....................................................................................605. Revisi Produk .....................................................................................646. Uji Coba Lapangan.............................................................................667. Produk Akhir ......................................................................................78

B. Pembahasan .............................................................................................781. Kevalidan Buku Elektronik Interaktif Berbasis LCDS ......................782. Kepraktisan Buku Elektronik Interaktif berbasis LCDS ....................813. Kefektifan buku elektronik interaktif berbasis LCDS........................85

V. SIMPULAN DAN SARANA. Simpulan..................................................................................................98B. Saram.......................................................................................................99

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................100LAMPIRAN........................................................................................................110

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 a. Kisi-Kisi Angket Analisis Kebutuhan Guru ..................................... 111b. Kuisioner Analisis Kebutuhan Guru................................................. 112

2 a. Kisis-Kisi Angket Analisis Kebutuhan Siswa .................................. 120b. Kuisioner Analisis Kebutuhan Siswa ............................................... 121

3. Hasil Analisis Kebutuhan Guru .............................................................. 1294. Hasil Analisis Kebutuhan Siswa............................................................. 1365. Silabus .................................................................................................... 1436. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................................ 1467. Rancangan desain Materi, Intrumen dan Analisis Uji Materi ................ 1558. a Rancangan Buku Elektronik Interaktif untuk Menumbuhkan

Kemampuan Berpikir Kritis ............................................................. 167b. Rancangan Buku Elektronik Interaktif untuk Belajar Mandiri......... 170

9. Story Board............................................................................................. 17310. Kisi-Kisi Instrumen Uji Ahli Desain Buku Elektronik Interaktif........... 18411. Instrumen Uji Ahli Desain Buku Elektronik Interaktif .......................... 18812. Kisi-Kisi Intrumen Uji Ahli Materi Buku Elektronik Interaktif............. 19813. Instrumen Uji Ahli Isi Buku Elektronik Interaktif ................................. 20214. Kisi-Kisi Instrumin Uji Satu Lawan Satu ............................................... 21315. Instrumen Uji Satu Lawan Satu.............................................................. 21516. Kisi-Kisi Angket Kepraktisan “Respon Siswa” ..................................... 21717. Angket Uji Kepraktisan”Respon Siswa.................................................. 22318. Kisi-Kisi Lembar Observasu Keterlaksanaan......................................... 22619. Instrumen Keterlaksanaa ........................................................................ 22720. Kisi-Kisi Instrumen Soal Kemampuan Berpikir Kritis .......................... 23021. Instrumen Soal Kemampuan Berpikir Kritis .......................................... 23422. Kunci Jawaban Soal Kemampuan Berpikir Kritis.................................. 23823. Rubik Instrumen Uji Ahli dan Instrumen Soal ....................................... 24324. Rekapitulasi Hasil Uji Ahli Desain......................................................... 24525. Rekapitulasi Hasil Uji Ahli Isi................................................................ 24726. Rekapitulasi Hasil Uji Satu Lawan Satu................................................. 24927. Rekapitulasi Hasil Kepraktisan “Respons Siswa” dan Uji Belajar

Mandiri ................................................................................................... 25128. Rekapitulasi Hasil Observasi Keterlaksanaan dikelas............................ 25429. Uji Validasi dan Reliabilitas Soal Kemampuan berpikir Kritis.............. 25630. Hasil Uji Efektivitas Buku Elektronik Interaktif .................................... 261

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Indikator Kemampuan berpikir kritis .................................................... 152. Nonequivalent pre-post control group design ........................................ 353. Kemampuan Berpikir Kritis ................................................................... 384. Hasil Uji Validitas Soal ......................................................................... 395. Kriteria Koefesien Reliabilitas ............................................................... 406. Konversi Skor Penilaian untuk Komponen Materi................................. 417. Konversi Skor Penilaian untuk Validitas................................................ 418. Skala Penilaian Pernyataan..................................................................... 429. Kriteria Kepraktisan................................................................................ 4210. Skor Penilaian Kemampuan Berpikir Kritis ........................................... 4311. Kriteria Interpretasi N-gain..................................................................... 4412. Klasifikasi Effect Size ............................................................................. 4713. Rancangan Buku Elektronik Interaktif untuk Menumbuhkan Kemampuan

Berpikir Kritis......................................................................................... 5414. Rancangan Buku Elektronik Interaktif untuk Belajar Mandiri............... 5615. Hasil penilaian uji ahli ............................................................................ 6116. Hasil Skor Rata-rata Uji Ahli Desain ..................................................... 6117. Hasil Skor Rata-rata Uji Ahli Isi/Materi................................................. 6118. Rekomendasi Perbaikan Hasil Uji Ahli .................................................. 6219. Hasil Skor Rata-rata Uji Satu Lawan Satu ............................................. 6320. Rekapitulasi Lembar Observasi Keterlaksanaan dalam Pembelajaran... 6821. Hasil skor rata-rata respons/tanggapan siswa ......................................... 6922. Hasil Uji Belajar Mandiri ....................................................................... 7023. Hasil Perhitungan Peningkatan Indikator Berpikir Kritis....................... 7124 Hasil Uji Normalitas Tahap Uji Coba Lapangan.................................... 7325. Hasil Uji Homogenitas antara Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen.... 7426. Hasil Uji Paired Samples T-Test ............................................................ 7527. Hasil Uji Independet Sample T-Test ....................................................... 7628. Hasil Output Mean dan Std. Deviation ................................................... 77

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Indikator Kemampuan berpikir kritis .................................................... 152. Nonequivalent pre-post control group design ........................................ 353. Kemampuan Berpikir Kritis ................................................................... 374. Hasil Uji Validitas Soal ......................................................................... 395. Kriteria Koefesien Reliabilitas ............................................................... 396. Konversi Skor Penilaian untuk Komponen Materi................................. 417. Konversi Skor Penilaian untuk Validitas................................................ 418. Skala Penilaian Pernyataan..................................................................... 419. Kriteria Kepraktisan................................................................................ 4210. Skor Penilaian Kemampuan Berpikir Kritis ........................................... 4211. Kriteria Interpretasi N-gain..................................................................... 4312. Klasifikasi Effect Size ............................................................................. 4713. Rancangan Buku Elektronik Interaktif untuk Menumbuhkan Kemampuan

Berpikir Kritis......................................................................................... 5414. Rancangan Buku Elektronik Interaktif untuk Belajar Mandiri............... 5615. Hasil penilaian uji ahli ............................................................................ 6116. Hasil Skor Rata-rata Uji Ahli Desain ..................................................... 6117. Hasil Skor Rata-rata Uji Ahli Isi/Materi................................................. 6118. Rekomendasi Perbaikan Hasil Uji Ahli .................................................. 6219. Hasil Skor Rata-rata Uji Satu Lawan Satu ............................................. 6320. Rekapitulasi Lembar Observasi Keterlaksanaan dalam Pembelajaran... 6821. Hasil skor rata-rata respons/tanggapan siswa ......................................... 6922. Hasil Uji Belajar Mandiri ....................................................................... 7023. Hasil Perhitungan Peningkatan Indikator Berpikir Kritis....................... 7124 Hasil Uji Normalitas Tahap Uji Coba Lapangan.................................... 7325. Hasil Uji Homogenitas antara Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen.... 7326. Hasil Uji Paired Samples T-Test ............................................................ 7527. Hasil Uji Independet Sample T-Test ....................................................... 7628. Hasil Output Mean dan Std. Deviation ................................................... 77

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Desain Buku Elektronik Interakti Fisika Materi Teori Relativitas ......... 232. Bagan Kerangka Berpikir Pengembangan.............................................. 293. Prosedur Pengembangan R&D (Borg and Gall. 2003)........................... 314. Hasil Uji Komponen Materi Buku Elektronik Interaktif ........................ 535. Tampilan Cover Buku Elektronik Interaktif Menggunakan LCDS....... 586. Tampilan Petunjuk Buku Elektronik Interaktif ...................................... 587. Tampilan Latihan Interaktif pada Buku Elektronik Interaktif ................ 588. Bagan Hasil Pengembangan Produk Awal ............................................. 599. Bagan Hasil Pengembangan Produk Prototipe III .................................. 6510. Uji effect size kemampuan berpikir kritis pada kelas eksperimen dan kelas

Kontro ..................................................................................................... 7711. Diagram Hasil Rata-rata Uji Ahli ........................................................... 7812. Grafik Peningkatan Rata-rata Nilai Indikator Berpikir Kritis ................ 8913. Grafik Perhitungan Nilai N-gain Indikator Bepikir Kritis...................... 90

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran adalah suatu proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan

yang diberikan pendidik agar terjadi proses pemerolehan ilmu, pengetahuan,

penguasaan kemahiran dan pembentukan sikap serta kepercayaan peserta didik.

Pembelajaran juga mengandung arti bahwa setiap kegiatan yang dirancang untuk

membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan pengetahuan baru

(Putnam & Borko, 2000).

Proses pembelajaran menurut pemendikbud no 65 tahun 2013 seyogianya

menggunakan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Siswa

ditempatkan sebagai subjek pembelajaran aktif dalam mengembangkan minat dan

potensinya. Siswa tidak lagi dituntut untuk mendengarkan dan menghafalkan

materi yang diberikan guru, tetapi siswa dituntut untuk mengkonstruksi

pengetahuannya dan keterampilannya sesuai dengan kapasitas dan tingkat

perkembangan berpikirnya. Hal tersebut menjadi salah satu tuntutan guru untuk

menghadapi pembelajaran pada abad 21.

Pembelajaran di abad 21 yang menuntut siswa dapat berinteraksi dengan bahan

ajar secara optimal. Paradigma pembelajaran abad 21 juga menekankan pada

kemampuan peserta didik dalam mencari tahu pengetahuannya dari berbagai

2

sumber, merumuskan permasalahan, berpikir kritis, kreatif, inovasi dan kerjasama

serta berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah (Binkley dkk., 2012). Berpikir

kritis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki siswa pada abad 21

(Dede, 2010). Berdasarkan hasil penelitian, keterampilan belajar dan berinovasi

memiliki nilai yang lebih baik dari pada keterampilan berpikir kritis. Hal tersebut

dapat dilihat dari pencapaian prestasi belajar siswa (Etistika dkk., 2016).

Hasil asesmen global seperti PISA dan TIMSS tahun 2015 menunjukkan bahwa

kemampuan berpikir kritis siswa dalam bidang sains tergolong rendah. Hal ini

terlihat pada skor rata-rata siswa Indonesia berada pada ranking bawah. Pada

asesmen TIMSS tahun 2015, Indonesia mendapat nilai 397 dan berada pada

urutan 44 dari 47 negara peserta untuk bidang sains. Pada asesmen PISA dalam

bidang sains Indonesia mendapat nilai 403 dan berada pada urutan 69 dari 76

negara. Nilai tersebut masih di bawah nilai rata-rata sebesar 493 (OECD., 2015).

Pembelajaran fisika merupakan proses yang mempelajari gejala alam untuk

memperoleh pengetahuan atau mencari penjelasan mengenai gejala-gejala alam

yang bersifat abstrak (Dede dkk., 1999). Pembelajaran fisika juga menekankan

pada keterampilan proses, sehingga siswa menemukan fakta-fakta, membangun

konsep-konsep, teori, dan sikap ilmiah. Kesulitan yang dialami para siswa dalam

belajar fisika khususnya fisika modern, karena konsep-konsep yang dimiliki siswa

pada umumnya diperoleh melalui pengalaman empiris sehari-hari, sementara

konsep-konsep fisika modern (khususnya teori relativitas) tampak seolah-olah

bertentangan dengan pengalaman sehari-hari mereka. Faktor lain yang juga

menjadi penyebab para siswa mengalami kesulitan adalah sifat konsep-konsep

fisika modern yang didominasi oleh konsep-konsep abstrak. Untuk memahami

3

konsep-konsep abstrak tersebut secara umum membutuhkan kemampuan

penalaran yang tinggi (Hartono, 2007; Gunawan & Liliasari, 2012).

Hasil analisis kebutuhan menunjukkan bahwa proses pembelajaran fisika pada

kenyataannya yang terjadi selama ini masih berpusat pada guru. Kebanyakan

metode yang digunakan guru dalam pembelajaran adalah ceramah (67%). Media

yang digunakan siswa adalah LKS penerbit (83%) dan buku cetak (76%). Sedikit

peserta didik yang tidak mengalami kesulitan pada pelajaran fisika (0,8%).

Artinya masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar fisika.

Penyebab siswa mengalami kesulitan dalam belajar fisika adalah tidak suka

belajar fisika (56%), kurangnya percaya diri peserta didik dalam pelajaran fisika

(52%) dan metode mengajar yang kurang sesuai (39%).

Materi fisika di kelas XII semester genap menjadi sulit untuk disampaikan secara

menyeluruh oleh guru dan dipahami oleh siswa. Hal ini dikarenakan dalam

kurung waktu yang sedikit (3 bulan lebih), siswa sudah menghadapi Ujian

praktek, Ujian Sekolah (US) dan Ujian Nasional (UN). Kendala waktu yang tidak

mencukupi mengakibatkan banyak materi fisika yang tidak dijelaskan secara

menyeluruh. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan hanya 23% siswa merasa

keseluruhan materi fisika semester genap telah selesai dibelajarkan. Artinya

beberapa materi hanya dijelaskan secara ringkas, sedangkan materi yang diajarkan

pada semester genap adalah materi yang cukup sulit. Salah satu materi yang

cukup sulit dan belum dijelaskan adalah teori relativitas. Berdasarkan hasil

analisis sebanyak 61% siswa mengungkapkan bahwa materi teori relativitas sulit

4

dipahami dan sebanyak 32% siswa merasa materi teori relativitas belum

dijelaskan.

Dalam suatu pembelajaran, siswa tidak hanya berinteraksi dengan guru sebagai

sumber belajarnya dalam memperoleh pengetahuannya. Banyak cara yang dapat

dilakukan dalam upaya merubah pusat pembelajaran dari pendidik menjadi

menjadi peserta didik. Salah satunya dengan memanfaatkan sumber belajar

seperti LKS, BSE, dan BSE interaktif atau media interaktif lainnya untuk

mencapai hasil yang diinginkan.

Pemanfaatan sumber belajar berbasis teknologi komputer sebagai media

pembelajaran dapat menjadi solusi dalam upaya merubah pusat pembelajaran dari

pendidik menjadi peserta didik. Sumber belajar yang bersifat interaktif dapat

berpengaruh secara positif terhadap sikap peserta didik, sehingga mampu

meningkatkan kinerja peserta didik (Kettanurak dkk., 2001). Pembelajaran

interaktif dapat dijadikan alternatif dalam mengimplementasikan pembelajaran

dikelas, serta dapat menambah rasa percaya peserta didik selama mengikuti

pembelajaran. Peserta didik juga diberikan kebebasan dan tanggung jawab selama

mengikuti pembelajaran menggunakan multimedia interaktif (Zarifi & Azimeh,

2002). Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

interaktif berpengaruh positif dan dapat mengatasi tuntutan perkembangan ilmu

yang ada

Buku elektronik interaktif dapat digunakan sebagai solusi untuk mengatasi

keterbatasan media pembelajaran. Buku elektronik interaktif dapat memenuhi

kriteria media yang diharapkan siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Zucker dkk

5

(2009) yang mengungkapkan bahwa e-book merupakan alat yang menarik bagi

peserta didik, karena bisa dengan mudah diterapkan dalam program pendidikan

untuk meningkatkan literasi peserta didik.

Hasil studi pendahuluan terhadap guru dan siswa SMA provinsi Lampung

ditemukan fakta yang menunjukkan bahwa guru belum pernah menggunakan

buku elektronik interaktif. Guru hanya pernah menggunakan buku elektronik

sekolah (bersifat statis) yang telah dibuat oleh pemerintah (33%). Dari analisis

angket juga terlihat keinginan yang sama antara guru fisika dan siswa yang

mendukung pengembangan buku elektronik interaktif.

Desain buku elektronik interaktif disesuaikan dengan kriteria buku yang

diharapkan siswa seperti berisikan paparan materi yang sifatnya interaktif dan

latihan soal interaktif untuk meningkatkan pemahaman materi pelajaran serta

dapat dioperasikan secara mandiri. Desain buku elektronik yang sifatnya interaktif

dapat dijadikan sumber belajar yang dapat menumbuhkan kemampuan berpikir

kritis siwa (Rosida dkk., 2017).

Banyak aplikasi yang dapat membuat buku elektronik interaktif. Salah satu

aplikasi yang memudahkan pengguna atau pengembang dalam mengembangkan

buku elektronik interaktif adalah Learning content development system. LCDS

merupakan output dari microsoft yang memungkinkan kita menciptakan konten

pembelajaran berkualitas tinggi, interaktif dan dapat diakses online (Aremu &

Efuwape, 2013). LCDS adalah salah satu sajian multimedia pembelajaran yang

penyampaiannya dapat dirancang secara tutorial. Artinya LCDS dapat

dioperasikan secara mandiri siswa. LCDS dapat memadukan teks gambar,

6

animasi, simulasi dan video serta terdapat soal latihan untuk melihat pemahaman

siswa tentang materi pelajaran dan mengajak siswa untuk belajar mandiri

(Kurniawan dkk., 2016).

Mempertimbangkan kegunaan dan kemanfaatan buku elektronik interaktif serta

masalah-masalah yang telah dipaparkan maka peneliti telah mengembangkan

buku elektronik interaktif berbasis LCDS pada materi teori relativitas untuk

belajar mandiri dan menumbuhkan kemampuan berpikir kritis.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah diperlukan pengembangan buku elektronik

interaktif teori relativitas berbasis LCDS yang dapat digunakan secara mandiri

dan dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis siswa secara spesifik

rumusan masalahnya adalah

1. Bagaimana kevalidan buku elektronik interaktif teori relativitas berbasis

LCDS untuk belajar mandiri dan menumbuhkan kemampuan berpikir kritis?

2. Bagaimana kepraktisan buku elektronik interaktif teori relativitas berbasis

LCDS untuk belajar mandiri?

3. Bagaimana keefektifan buku elektronik interaktif teori relativitas berbasis

LCDS dalam pembelajaran?

7

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian pengembangan ini adalah

1. Menghasilkan buku elektronik interaktif berbasis LCDS pada materi teori

relativitas untuk belajar mandiri dan menumbuhkan kemampuan berpikir

kritis siswa yang valid.

2. Menghasilkan buku elektronik interaktif materi teori relativitas untuk belajar

mandiri dan menumbuhkan kemampuan berpikir kritis siswa yang praktis.

3. Menghasilkan buku sekolah elektronik interaktif berbasis LCDS pada materi

teori relativitas untuk belajar mandiri dan menumbuhkan kemampuan

berpikir kritis yang efektif.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh siswa dan guru dari penelitian pengembangan ini adalah

1. Memberikan alternatif pemecahan masalah dalam kurangnya media

pembelajaran dalam mempelajari teori relativitas.

2. Menyediakan alternatif atau pilihan yang bagi siswa dalam mengembangkan

pengetahuan dan pengalaman serta meningkatkan motivasi untuk terus

belajar, baik secara mandiri maupun berkelompok.

3. Menumbuhkan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi teori relativitas.

8

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan yang dimaksud adalah pembuatan buku elektronik interaktif

teori relativitas berbasis LCDS untuk belajar mandiri dan menumbuhkan

kemampuan berpikir kritis siswa.

2. LCDS adalah software untuk membuat multimedia pada materi teori

relativitas yang menyajikan gambar, video, animasi, simulasi, konsep dan

latihan interaktif.

3. Materi teori relativitas yang dimaksud adalah teori relativitas khusus yang

meliputi gerak relatif, transformasi galileo, postulat Einsten, transformasi

lorenz, dilatasi, panjang, massa, momentum dan energi relativistik

4. Berpikir kritis merupakan serangkaian aktivitas dalam meningkatkan

kualitas pemikirannya dengan cara menganalisis atau mengevaluasi informasi

yang jelas, masuk akal, terarah, dan berfokus pada penentuan apa yang harus

dipercaya atau dilakukan.

5. Kemampuan belajar mandiri yang dimaksud adalah kegiatan aktif belajar

siswa dengan penuh kesadaran untuk memiliki sikap tanggung jawab,

mengelolah, mengevaluasi dan mengontrol proses belajarnya untuk mengatasi

berbagai masalah dalam belajar dengan mempergunakan berbagai alternatif

atau strategi belajar.

9

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Mobile learning

Mobile learning mendefinisikan sebagai perangkat dan teknologi nirkabel dan

digital, umumnya diproduksi untuk publik, yang digunakan oleh peserta didik saat

sendiri atau dia berpartisipasi dalam pendidikan tinggi (El-Hussein & Cronje,

2010). Istilah mobile learning sendiri mengacu pada penggunaan perangkat

teknologi informasi (TI) seperti PDA, telpon genggam, laptop dan tablet PC yang

dapat menyalurkan materi pelajaran sehingga dapat melatih pengguna untuk

mendaparkan pengetahuan dan keterampilan serta meningkatkan pengalaman

pembelajaran siswa (Sutrisno & Istiyanto, 2012). Mobile learning merupakan

pembelajaran bergerak yang memanfaatkan teknologi komputer sehingga para

pembelajar dapat belajar dimanapun tanpa adanya batasan waktu dan tempat

(Traxler, 2009). Berdasarkan kutipan-kutipan tersebut maka dapat disimpulkan

bahwa mobile learning merupakan pembelajaran bergerak yang memanfaatkan

teknologi informasi seperti PDA, telpon genggam, laptop dan tablet PC.

Pembelajaran secara mobile memiliki keuntungan diantaranya penghematan

biaya, fleksibilitas waktu dan tempat dan fleksibilitas kecepatan pembelajaran

(kemampuan yang berbeda dalam menyerap pelajaran (Traxler, 2009). Attewell

(2005), mobile learning sendiri memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut: 1)

10

Membantu siswa meningkatkan kemampuannya. 2) Menguatkan pembelajaran

inidividual atau kolaboratif. 3) Membantu siswa mengidentifikasi area dimana

siswa membutuhkan bimbingan dan dukungan. 4) Membantu menjembatani jarak

antara perangkat keras mobile seperti telepon genggang dan teknologi komunikasi

dan informasi. 5) Membantu siswa dalam melakukan pembelajaran dan mengatur

tingkat ketertarikan mereka. 6) Membantu siswa untuk tetap terfokus pada periode

yang lama. 7) Membantu meningkatkan apresiasi dan kepercayaan diri pada

siswa. Berdasarkan paparan beberapa peneliti maka dapat disimpulkan bahwa

penggunaan mobile learning memberikan pengaruh positif terhadap pengguna

dalam memperoleh pengetahuannya.

B. Buku Elektronik Interaktif

Buku elektronik merupakan format digital yang sajiannya dapat dilihat dapat buat

dengan beberapa diantaranya PDF, RTF, wordprocessor, HTML / CHM atau

XML (Ebied & Rahman, 2015).

Menurut Shiratuddin, dkk (2006) mengungkapkan bahwa ” E-books are any kindof digitised information ranging from a CD-ROM title to an online interactivedatabase or a collection of Web page”. or “interactive pages containingelectronic information displaying many of the characteristics of the electronicbook”, or "a learning environment with an application program containing adatabase with assistant media for educational resources capable of savingmultimedia presentations related to subjects before importing them".

Berdasarkan kutipan tersebut dapat diartikan bahwa e-book adalah segala jenis

informasi digital mulai dari CD-ROM hingga database interaktif online atau

kumpulan halaman web. Dimana halaman interaktif berisi informasi elektronik

yang menampilkan banyak karakteristik dari buku elektronik, lingkungan belajar

11

dengan program aplikasi yang berisi database digunakan sebagai sumber daya

pendidikan yang mampu menyimpan presentasi multimedia yang berkaitan

dengan subjek sebelum mengimpornya.

E-book didefinisikan sebagai “the container that has been transformed to digitalform, and readable via personal computer or via a compacted disc or portabledevice designed to achieve this purpose, and usually it can be exchanged and setavailable on the internet and through its services; e-book is featured than printedmedia by adding multiple new specific features such as hypertext links, cross-references function and multimedia elements” (Anuradha & Usha, 2006).

E-book merupakan buku dalam bentuk elektronik berisikan informasi yang dapat

berwujud teks dan gambar (Eskawati & Sanjaya, 2012). Pandangan yang sama

juga diungkapkan Zhang (2005) bahwa e-book adalah salah satu teknologi yang

memanfaatkan komputer untuk menayangkan informasi multimedia dalam

bentuk ringkas dan dinamis.

Berdasarkan paparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa buku elektronik (e-

book) merupakan buku dalam bentuk digital yang dapat menyajikan informasi

secara ringkas dan dinamis melalui perangkat elektronik seperti PC dan seluler.

Manfaat dan kelebihan e-book diantaranya minat baca semakin meningkat, tidak

mengganggu lingkungan, memperbaharuinya lebih mudah, bisa dibawa kemana

saja, e-book dapat didistribusikan dengan cepat, dapat dibaca secara simultan oleh

ribuan orang dalam waktu yang sama, ongkos produksi lebih murah , dapat

dilengkapi dengan multimedia: gambar diam, gambar bergerak, dan suara

sehingga menarik perhatian dan minat siswa (Prabowo dkk., 2013).

Berdasarkan paparan yang telah diberikan, maka dapat disimpulkan bahwa

manfaat dan kelebihan e-book diantarannya lebih praktis dan mudah dibawa,

12

ramah lingkungan, tahan lama, lebih simpel, lebih murah, lebih portabel,

menambah kemandirian, pengetahuan dan keterampilan.

Seiring dengan perkembangan TIK, e-book semakin banyak diminati. Hal ini

mendorong inovasi dalam pengembangan e-book, dimana awalnya e-book hanya

dapat menyajikan teks dan gambar, saat ini e-book telah dapat menintegrasikan

suara, animasi, video bahkan memanfaatkan internet untuk berkomunikasi dua

arah atau lebih e-book tersebut dikenal dengan istilah buku elektronik interaktif.

Kelebihan buku elektronik interaktif diantarannya 1) memiliki format interaktif

yang mengandung audio, gambar dan video, 2) memberikan kesempatan peserta

didik melakukan kegiatan penemuan, 3) memberikan kesempatan untuk melihat

konten yang tersaji kapan saja dan dimana saja, 4) mampu menghubungkan

berbagai sumber buku lainnya melalui hyperlink, 5) menambah pengetahuan dan

keterampilan siswa yang sesuai denga prinsip belajar mandiri, dan 6) memberikan

kebebasan dan fleksibilitas kepada peserta didik dalam belajar sesuai kemampuan,

waktu mereka sendiri dan kecepatan belajar (Ebied & Rahman, 2015).

Penerapan e-book interaktif dalam pembelajaran dinilai efektif untuk

menumbuhkan kemampuan berpikir kritis siswa (Rosida dkk., 2015). Penggunaan

e-book interaktif juga dapat berpengaruh postif dalam meningkatkan prestasi

belajar siswa baik dikelas maupun secara mandiri dan memiliki tingkat kepuasan

yang tinggi dalam penggunaanya (Ebied & Rahman, 2015; Alshaya & Oyaid,

2017).

13

Dengan adanya hasil dari pengembangan buku elektronik interaktif interaktif

peserta didik akan sangat terbantu dalam memahami konsep yang abstrak menjadi

lebih konkrit. Konsep yang sudah konkrit tersebut akan membuat peserta didik

jadi lebih bermakna dalam pembelajarannya, sehingga dapat menumbuhkan

kemampuan berpikir kritis.

C. Berpikir Kritis

Kemampuan berpikir kritis abad 21, menuntut siswa dapat berinteraksi dengan

bahan ajar secara optimal, memiliki keterampilan, pengetahuan dan kemampuan

dibidang teknologi. Berpikir kritis adalah salah satu kemampuan yang harus

dimiliki oleh siswa. Berpikir merupakan ciri utama yang membedakan manusia

dengan makhluk lainnya. Proses berpikir merupakan fitrah bagi manusia yang

hidup. Kualitas hidup seseorang dapat ditentukan oleh bagaimana cara dia

berpikir. Pada kenyataannya, saat kita berpikir, sering apa yang dipikirkan

menjadi tidak jelas, tidak mempunyai arah yang jelas, dan terkesan egosentris,

oleh karena itu, kita dituntut untuk dapat berpikir kritis (Fahruddin, 2012: 2).

Beberapa pendapat mengenai definisi berpikir kritis diantaranya

1) Foundation of Critical thinking mendefinisikan kemampuan berpikir kritis

adalah cara berpikir tentang subjek, konten atau masaalah dimana pemikir

meningkatkan kualitas pemikirannya atau pemikir dengan trampil mengambil

alih struktur yang melekat dalam pemikirannya dan menerapkan standar

intelektualnya (Sade dkk., 2012).

14

2) Berpikir kritis merupakan cara pemikiran yang masuk akal dan reflektif yang

berfokus pada penentuan apa yang harus dipercaya atau dilakukan (Enis,

2011).

3) Berpikir kritis mencakup tindakan untuk mengevaluasi situasi, masalah, atau

argumen, dan memilih pola investigasi yang menghasilkan jawaban terbaik

yang bisa didapat (Feldman, 2010: 4).

Berdasarkan pendapat mengenai pengertian berpikir kritis di atas, dapat

disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kritis merupakan serangkaian aktivitas

dalam menganalisis atau mengevaluasi informasi yang bersifat jelas dan terarah,

dan di dalamnya terdapat penguatan terhadap alasan dalam meyakini sesuatu

tersebut serta implikasi dari keyakinan-keyakinan akan hal tersebut.

Berikut lima tahapan berpikir kritis dalam proses pemecahan masalah yang

dinamakan IDEAS (Facione, 2000) yaitu

1. Identify the problem and set priorities (I). Pada tahap ini, seseorang harus

mengidentifikasi terlebih dahulu masalah yang dihadapi, dan menentukan

prioritas utama yang akan membantu dalam menyelesaikan masalah tersebut.

2. Deepen understanding and gather relevant information (D). Setelah masalah

teridentifikasi, selanjutnya memperdalam pemahaman terkait masalah

tersebut dan mencari informasi yang relevan dari prioritas utama yang dibuat.

3. Enumerate options and anticipate consequences (E), yakni menghitung,

menentukan pilihan, serta mengantisipasi konsekuensi dari pilihan yang

dibuat.

4. Assess the situation and make a preliminary decision (A), yakni menilai

situasi dan membuat keputusan awal.

15

5. Crutinize the process and self correct as needed (S), yakni meneliti proses

yang telah dilakukan dalam menyelesaikan masalah dan pembenaran diri

ketika diperlukan (regulasi diri).

Berikut indikator dan sub indikator kemampuan berpikir kritis.

Tabel 1. Indikator Kemampuan Berpikir Kritis

No. Kelompok Indikator Sub Indikator1. Memberikan

penjelasansederhana

Memfokuskanpertanyaan

mengidentifikasi ataumemformulasi suatumasalah

mengidentifikasi ataumemformulasikan kriteriauntuk mempertimbangkankemungkinan jawaban

menjaga pikiran terhadapsituasi yang dihadapi

Menganalisis argumen mengidentifikasikesimpulan

mengidentifikasi kalimat-kalimat pertanyaan

mengidentifikasi kalimat-kalimat bukan pertanyaan

mengidentifikasi danmenangani suatuketidaktepatan sepertimencari persamaan danpembeda

melihat struktur dari suatuargumen

membuat ringkasanBertanya danmenjawab pertanyaanpertanyaan klarifikasidan pertanyaan yangmenantang

menanyakan pertanyaan menjawab pertanyaan menentukan aplikasi, contoh

dan fakta

2. Membangunketerampilandasar

Mempertimbangkanapakah sumber dapatdipercaya atau tidak

mempertimbangkankeahlian

mempertimbangkankemenarikan konflik

mempertimbangkankesesuaian sumber

mempertimbangkanpenggunaan prosedur yangtepat

mempertimbangkan risikountuk reputasi

kemampuan untuk

16

No. Kelompok Indikator Sub Indikatormemberikan alasan

Mengobservasi danmempertimbangkanlaporan observasi

melibatkan sedikit dugaan menggunakan waktu yang

singkat antara observasi danlaporan

melaporkan hasil observasi merekam hasil observasi menggunakan bukti-bukti

yang benar menggunakan akses yang

baik menggunakan teknologi mempertanggungjawabkan

hasil observasi3. Menyimpulkan Mendeduksi dan

mempertimbangkanhasil deduksi

siklus logika Euler mengkondisikan logika menginterpretasikan

pernyataanMenginduksi danmempertimbangkanhasil induksi

mengemukakan hal yangumum (menggeneralisasi)

mengemukakan kesimpulandan hipotesis

mengemukakan hipotesis merancang eksperimen menarik kesimpulan sesuai

fakta menarik kesimpulan dari

hasil menyelidikiMembuat danmenentukan ataumengevaluasi hasilpertimbangan

membuat dan menentukanhasil pertimbanganberdasarkan latar belakangfakta-fakta

membuat dan menentukanhasil pertimbanganberdasarkan akibat

membuat dan menentukanhasil pertimbanganberdasarkan penerapan fakta

mempertimbangkanalternatif

menyeimbangkan,menimbang danmemutuskan

4. Memberikanpenjelasan lanjut

Mendefinisikan istilahdanmempertimbangkansuatu definisi

membuat bentuk definisi strategi membuat definisi bertindak dengan

memberikan penjelasanlanjut

mengidentifikasi danmenangani ketidakbenaranyang disengaja

17

No. Kelompok Indikator Sub Indikator membuat isi definisi

Mengidentifikasiasumsi-asumsi

penjelasan, bukanpernyataan

mengkonstruksi argumen5. Mengatur

strategi dantaktik

Memutuskan suatutindakan

mendefinisikan masalahmasalah

memilih kriteria untukmempertimbangkan solusiyang mungkin

merumuskan solusi alternatif menentukan tindakan

sementara mengulang kembali mengamati penerapannya

Berinteraksi denganorang lain

menggunakan argumen menggunakan strategi logika menggunakan strategi

retorika menunjukkan posisi, orasi,

atau tulisan(Sumber: Ennis, 2011)

Indikator kemampuan berpikir kritis menurut Faciaone (2000) meliputi 1)

menginterpretasi, 2) menganalisis, 3) mengevaluasi, 4) menjelaskan, 5) regulasi

diri. Indikator kemampuan berpiki kritis menurut Garison (2001) diantaranya

identifikasi, definisi, eksplorasi, penerapan dan integritas masalah. Indikator

kemampuan berpikir kritis menurut Philips & Mackintosh (2011) diantaranya

menganalisis, mengevaluasi, menyimpulkan, pemikiran deduktif, dan pemikiran

induktif

Berdasarkan kajian yang telah dipaparkan maka kemampuan berpikir kritis yang

ditumbuhkan dalam buku elektronik interaktif adalah memfokuskan pertanyaan

meliputi mengidentifikasi atau memformulasi suatu masalah, mempertimbangkan

sumber belajar yang dapat dipercaya untuk memperoleh informasi yang utuh,

menyimpulkan, mengidentifikasi asumsi dengan cara memberikan penjelasan

lanjut dengan memberikan alasan, dan memutuskan suatu tindakan seperti

18

memilih kriteria yang memungkinkan. Tingkatan kemampuan berpikir kritis yang

bersifat kognitif meliputi analisis, dan evaluasi.

Kemampuan berpikir kritis dengan menggunakan komputer dapat dilakukan

dengan 4 tahap diantaranya diantaranya 1) menyajikan masalah, 2) eksplorasi

(mencari informasi), 3)integrasi (mengkontruksi solusi yang memungkinkan), dan

4) resolusi (penilaian kritis dari suatu solusi) (Meyer, 2003). Penggunaan media

berbasis teknologi komputer untuk kemampuan berpikir kritis merupakan

kemampuan yang meliputi 1) interpretasi: kategorisasi dan pemahaman makna

dari pertanyaan, 2)analisis: identifikasi argumen atau pertanyaan, 3) inferensi:

bukti, pengamatan, pendapat dan menarik kesimpulan, 4) evaluasi, 5) penjelasan:

mengungkapkan hasil, memvalidasi prosedur dan mengajukan argumen, dan 6)

pengaturan diri: melakuan koreksi diri dan pemeriksaan diri (Haghparast dkk.,

2014).

Penggunaan media interaktif menunjukkan secara signifikansi siswa menganggap

bahwa “interaktivitas” dapat digunakan sebagai materi berpikir kritis karena

lingkungan virtual hadir untuk menumbuhkan pemikiran kritis (Saadé dkk., 2012).

Penerapan e-book interaktif dalam pembelajaran dinilai cukup efektif untuk

menumbuhkan kemampuan berpikir kritis siswa (Rosida, 2015). Keterampilan

berpikir kritis juga dapat ditingkatkan dengan partisipasi siswa dalam

menggunakan media interaktif (Dwyer dkk., 2012; Suarsana, 2013).

19

D. Belajar Mandiri

Proses belajar mandiri mengubah peran guru atau instruktur, menjadi fasilitator

atau perancang proses belajar. Proses belajar mandiri juga mengubah

pembelajaran menjadi berpusat pada siswa. Pembelajaran individual menurut

Anderson, dkk (2005) dapat didefinisikan sebagai bentuk upaya dari guru dan

pengelolah sekolah untuk menyesuaikan pembelajaran dengan perbedaan

individu diantara siswa terhadap pribadi, sosial dan perkembangan siswa

pembelajaran madiri lebih baik dari pembelajaran tradisional (pembelajaran yang

tidak diindividualisasikan). Belajar mandiri juga memungkinkan siswa untuk

mengeksplorasi pengetahuannya, sementara pada saat bersamaan berkembang

hubungan antar siswa yang memungkinkan kita untuk belajar dari satu lain dan

menjadi lebih cakap (Hostetler dkk., 2013).

Belajar mandiri menurut Mujiman (2007) adalah kegiatan belajar aktif, yang

didorong oleh motif untuk menguasai sesuatu kompetensi, dan dibangun dengan

bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki dalam menetapkan tujuan

belajar, waktu belajar, tempat belajar, irama belajar, tempo belajar, cara belajar,

sumber belajar, maupun evaluasi hasil belajar dilakukan sendiri. Kemandirian

belajar siswa adalah kesadaran diri yang digerakkan oleh diri sendiri melalui

kemampuan belajar siswa untuk mencapai tujuannya (Brookfield, 2002)

Berdasarkan paparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa belajar mandiri

merupakan kegiatan aktif belajar siswa dengan penuh kesadaran dan kemampuan

belajar untuk mencapai tujuan. Adapun ciri-ciri belajar mandiri menurut Song &

20

Hill (2007) diantaranya kegiatan belajar mengarahkan diri sendiri, lebih suka aktif

daripada pasif, dan memiliki kesadaran apa yang harus dilakukan.

Sistem belajar mandiri memiliki ciri-ciri atau karakteristik, yaitu pertama, siswa

menentukan tujuan sendiri dari tujuan utama pembelajaran yang ditetapkan oleh

guru. Siswa dapat membagi-bagi tujuan pembelajaran sesuai dengan

keinginannya namun pada akhir secara keseluruhan proses belajar harus

mencapai tujuan utama yang ditetapkan. Kedua, belajar mandiri dapat

menggunakan berbagai sumber dan media belajar.

Ketiga, belajar mandiri dapat dilakukan di sekolah, di rumah, di perpustakaan, di

warnet, dan dimanapun tempat yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan

belajar sesuai dengan kenyamanan siswa. Keempat, belajar mandiri dapat

dilaksanakan pada setiap waktu yang dikehendaki pembelajar, di antara waktu

yang digunakan untuk kegiatan- kegiatan lain. Kelima, kecepatan belajar dan

intensitas kegiatan belajar ditentukan sendiri oleh pembelajar, sesuai dengan

kebutuhan, kemampuan, dan kesempatan yang tersedia. Keenam, pembelajar

memiliki cara belajar yang tepat untuk dirinya sendiri. Ketujuh, evaluasi hasil

belajar mandiri dilakukan oleh pembelajar sendiri. Kedelapan, siswa melakukan

refleksi sendiri terhpadap hasil belajar mandiri yang telah dilakukan.

Kesembilan, belajar mandiri dapat dijalankan dalam sistem pendidikan formal,

nonformal, atau bentuk-bentuk belajar campuran. Kesepuluh, sistem belajar

mandiri melatih siswa untuk menjalankan lifelong education selepas pendidikan

formal yang dijalaninya (Mujiman, 2007: 16-19).

21

Berdasarkan hal tersebut maka belajar mandiri memiliki karakteristik diantaranya,

siswa dapat menentukan tujuan belajar sendiri dari tujuan utama, siswa dapat

memahami materi secara mandiri melalui media yang dikembangkan, siswa

memiliki kesadaran untuk belajar melalui media yang dikembangkan diluar jam

sekolah, meluangkan waktu untuk belajar menggunakan media yang

dikembangkan, dan siswa dapat mengevaluasi sendiri melalui media yang

dikembangkan.

E. Learning Content Development System (LCDS)

Definisi learning content development system menurut Aremu & Efuwape (2013)menjelaskan bahwa “Learning Content Development System is free software fromMicrosoft and is a free tool that enables the Microsoft Learning community tocreate high-quality, interactive, online courses. The LCDS allows anyone in theMicrosoft Learning community to publish e-learning courses by completing theeasy to use”.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat kita ketahui bahwa Learning Content

Development System (LCDS) adalah software gratis yang berasal dari Microsoft

menyediakan peralatan atau media gratis yang memungkinkan kita untuk

menciptakan konten pembelajaran yang berkualitas tinggi, interaktif, dan dapat

diakses secara online. LCDS juga salah satu alat untuk membuat e-learning yang

pengunaannya mudah digunakan.

LCDS menurut Kurniawan dkk. (2015) adalah software yang digunakan untuk

membuat modul interaktif yang berisi teks, video, animasi, gambar dan soal

interaktif. Media pembelajaran dengan menggunakan LCDS, akan lebih mudah

dalam menyampaikan isi pesan pembelajaran.

22

Berdasarkan paparan diatas maka dapat disimpulkan bahaw LCDS merupakan

software gratis keluaran dari microsoft yang sajiannya dapat berisi teks, video,

gambar, animasi dan soal interaktif, sehingga dengan menggunakan LCDS

memungkinkan terjadinya pembelajaran.

Langkah-langkah dalam membuat konten pada LCDS menurut Taufani & Iqbal

(2011:4) diantaranya:1) create: membuat konten course/pelatihan, menentukan

tema, nama, struktur dan jenis pelatihan, 2) review: memreview hasilnya untuk

memudahkan kita untuk tahu seperti apa hasil e-learning yang telah kita buat pada

saat itu juga, 3) refine mengeditnya kembali dan kemudian menyimpannya, 4)

delight: mempublikasikan pelatihan anda dan mendistribusikannya kepada

audiens melalui Web.

Keuntungan menggunakan LCDS menurut Taufani & Iqbal (2014: 4) memiliki

beberapa, diantaranya: 1) dapat mengembangkan dan mem-publish konten dengan

cepat, tepat waktu, dan relevan, 2) dapat memberikan konten Web yang sesuai

dengan SCORM 1.2 dan dapat di-host dalam sebuah learning management

system, 3) dapat mengupload atau publish konten yang ada, 4) dapat membuat

rich e-learning content yang berbasiskan Silverlight secara mudah, 5) dapat

mengembangkan struktur pelatihan dan dengan mudah mengatur ulang setiap

saat; dan 6) dapat mengembangkan modul pembelajaran yang dilengkapi dengan

animasi, gambar, video, dan soal interaktif.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat kita simpulkan keuntungan dari penggunaan

aplikasi LCDS yaitu dapat digunakan untuk mengembangkan modul secara cepat

dan relevan, konten pelatihan dapat diatur ulang dengan mudah, modul

23

pembelajaran yang dikembangkan menggunakan aplikasi ini nantinya akan

bersifat interaktif dengan dilengkapi oleh animasi, gambar, teks, video, dan soal

interaktif.

Pengembangan Learning Content Development System (LCDS) dan

penggunaannya sebagai sumber belajar dapat menarik perhatian, mudah

digunakan, bermanfaat bagi siswa dan secara signifikan efektif digunakan sebagai

bahan ajar (Kurniawan dkk., 2015; Suryani dkk., 2016; Sunantri dkk., 2016).

Penggunaan LCDS juga dapat meningkatkan penguasaan konsep secara signifikan

(Citra dkk., 2017).

F. Desain Buku Elektronik Interaktif Fisika Materi Teori Relativitas

Desain buku elektronik interaktif teori relativitas dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Desain Buku Elektronik Interakti Fisika Materi Teori Relativitas

24

Perancangan buku elektrinik interaktif l haruslah sistematis sehingga tidak

membingungkan user atau pemakai program. Tahapan proses rancangan buku

elektronik interaktif diadaptasi dari pembelajaran berbasis komputer menurut

Rusman (2012: 216-219 ).

1. Bagian Pendahuluan

a. Judul Program (Title page)

Program ini diawali dengan tampilan halaman judul, serta bentuk-bentuk

lain yang dapat menarik perhatian siswa. Judul ini merupakan bagian paling

penting untuk mengoperasikan keseluruhan materi pelajaran yang akan

disajikan dalam buku elektronik interaktif.

b. Petunjuk Penggunaan (Usage instructions)

Berisikan petunjuk penggunaan untuk mengopersikan buku elektronik

interaktif, sehingga penggunaan atau user tidak merasa bingung dalam

mengoperasikan buku elektronik interaktif. Petunjuk penggunaan yang jelas

dapat memudahkan siswa dalam menggunakan buku elektronik interaktif

secara mandiri.

c. Penyajian tujuan (Presentation of Objective)

Buku Elektronik Interaktif terdapat beberapa tujuan pembelajaran yang

dapat dipilih oleh siswa. Perumusan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

berdasarkan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang akan digunakan,

serta indikator yang akan dicapai. Penyajian tujuan pembelajaran dalam

buku elektronik interaktif digunakan agar siswa dapat penentukan tujuan

belajar secara mandiri.

25

d. Kontrol awal terhadap siswa (Early control of the student)

Pengontrolan terhadap kegiatan belajar siswa dilakukan dengan pembuatan

menu pelajaran. Hal ini dilakukan karena dalam program tutorial suatu

bahan pelajaran dapat dipecah beberapa topik.

2. Penyajian Informasi

Hal-hal yang perlu dipastikan dalam penyajian informasi dalam program

tutorial diantaranya adalah

a. Metode Penyajian

Metode penyajian berisi informasi yang disajikan kepada siswa dalam

bentuk teks, grafik, suara, animasi, video atau kombinasi kelimanya.

Penyajian buku elektronik interaktif bersifat tutorial karena buku elektronik

ini diperuntunkan siswa untuk belajar mandiri. Dimana siswa dapat

mengotrol buku elektrok interktif yang digunakan

b. Memusatkan perhatian siswa

Memusatkan perhatian siswa pada materi pelajaran dilakukan dengan

mempergunakan gambar, animasi, simulasi, video yang dapat memperjelas

materi sehingga dapat menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa untuk

belajar.

3. Pertanyaan/Evaluasi

Fungsi dari pertanyaan adalah agar siswa fokus pada pelajaran dan untuk

mengetahui pencapaian tujuan pelajaran yang dicapai dengan menggunakan

buku elektronik interaktif. Pertanyaan dalam bentuk pilihan ganda. Cara

menjawabnya dilakuakan dengan menekan atau mengklik jawaban yang

26

menurut siswa benar. Evaluasi hasil belajar dengan menggunakan buku

elektronik interaktif dilakukan oleh pembelajar secara mandiri.

4. Penilaian

Penilaian adalah proses mengevaluasi respon agar umpan balik (feed back)

dapat diberikan kepada siswa. Proses penilaian berbentuk pilihan ganda.

Fungsi dari penilaian ini adalah untuk menilai apakah hasil belajar siswa fokus

dalam pelajaran atau tidak, serta membuat keputusan apakah prosess belajar

dapat dilanjutkan ketopik selanjutnya atau mengulang kembali ke materi

sebelumnya.

5. Menyiapkan umpan balik (Feed back)

Umpan balik (Feed back) merupakan reaksi dari program terhadap respon yang

diberikan siswa. Umpan balik dapat berupa pesan-pesan dalam bentuk teks,

juga dalam bentuk ilustrasi. Fungsi umpan balik adalah untuk

menginformasikan kepada siswa apakah respon yang diberikan tepat atau tidak.

Desain buku elektronik interaktif harus mempunyai prescription yang dapat

menggambarkan desain yang baik, sehingga media yang dikembangkan dapat

dikatakan layak.

G. Deskripsi dan Permasalahan Pembelajaran Materi Teori Relativitas

Pengembangan silabus dilakukan dengan cara mengembangkan indikator, tujuan

pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar

mengacu pada pada pencapaian kompetensi dasar sesuai dengan karakteristik

mata pelajaran dan sumber daya yang ada dan berpedoman pada standar isi yang

ditetapkan pemerintah dalam lampiran Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016

27

tentang muatan Fisika untuk kelompok peminatan matematika dan ilmu

pengetahuan alam pada SMA/MA.

Materi teori relativitas mulai diperkenalkan pada siswa SMA semester 2 kelas

XII. Teori relativitas dalam materi fisika merupakan salah satu mata pelajaran

yang berisikan rumus-rumus, hukum-hukum, dan hitungan yang diperoleh

berdasarkan percobaan yang berkaitan dengan fenomena-fenomena yang ada,

sehingga berdampak pada kesulitan dan kepercayaan diri siswa dalam memahami

materi teori relativitas khusus.

Faktor lain yang juga menjadi penyebab para siswa mengalami kesulitan adalah

sifat konsep-konsep fisika modern yang didominasi oleh konsep-konsep abstrak.

Untuk memahami konsep-konsep abstrak tersebut secara umum membutuhkan

kemampuan penalaran yang tinggi, sementara tidak semua siswa memiliki

kemampuan penalaran seperti itu (Hartono, 2007; Gunawan & Liliasari, 2012).

Dalam memahami materi pelajaran, siswa tidak bisa hanya mengandalkan daya

ingat siswa, namun sangat membutuhkan pemahaman mendalam siswa untuk

memahami materi teori relativitas. Oleh karena itu, siswa harus dituntut untuk

dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritisnya agar tidak hanya menghafal

materi, namun memahami secara mendalam materi fisika khususnya teori

relativitas, sehingga fisika tidak lagi menjadi pelajaran yang menakutkan bagi

siswa namun menjadi menarik untuk dipelajari. Berpikir kritis juga sangat penting

untuk ditumbuhkan, karena berpikir kritis merupakan salah satu keterampilan

yang harus dimiliki siswa dalam mempersiapkan keterampilan abad 21.

28

Berpikir kritis merupakan serangkaian aktivitas dalam menganalisis atau

mengevaluasi informasi yang bersifat jelas dan terarah, dan di dalamnya terdapat

penguatan terhadap alasan dalam meyakini sesuatu tersebut serta implikasi dari

keyakinan-keyakinan akan hal tersebut. Adanya kemampuan berpikir kritis akan

membuat seseorang memiliki pemahaman yang mendalam mengenai suatu hal

yang dipelajarinya.

Pokok bahasan materi teori relativitas terdiri atas transformasi galileo, postulat

einsten, transformasi lorenz, dilatasi waktu, kontraksi panjang, massa, momentum

dan energi relativistik. Paparan materi yang dijabarkan pada tingkat SMA

terbatas pada tingkat SMA terbatas pada aspek aljabar, yaitu berorientasi pada

ruang lingkup konsep-konsep dasar yang memanfaatkan matematika untuk

mengungkapkan fenomena alam secara kuantitatif.

H. Kerangka Pikir

Pembelajaran merupakan usaha yang dilakukan guru dalam mengelola kegiatan

belajar dalam mencapai tujuan pembelajaran. Keterbatasan media pembelajaran,

sebagai sumber belajar siswa dan keterbatasan waktu yang dimiliki untuk

memahami materi pelajaran, sehingga berdampak pada kesulitan dan kepercayaan

diri siswa dalam memahami pelajaran fisika. Hal ini manjadi pertimbangan untuk

mengembangkan buku elektronik interaktif untuk belajar mandiri siswa maupun

sebagai prantara dalam proses komunikasi antara guru dan siswa dikelas.

Pengembangan buku elektronik interaktif fisika nantinya berisikan tahapan-

tahapan kegiatan yang mampu menumbuhkan kemampuan berpiki kritis siwa dan

29

dirancang untuk mencapai tujuan pembelajaran. Buku elektronik interaktif fisika

juga dirancang untuk belajar mandiri siswa, sehingga keterbatasan waktu dalam

memahami pelajaran dapat teratasi. Adapun secara skematis kerangka pikir dalam

penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.

Sajian Buku Elektronik yang dapat Menumbukan Kemampuan Berpikir kritis siswaSajian Buku Elektronik Interaktif Indikator Kemampuan Berpiki Kritis

Gambar dan animasi tentang gerakrelatif, dilatasi waktu, kontraksipanjang, dan massa relativisti

Memfokuskan Pertanyaan Mengidentifikasi dan memformulasi untuk

menyelesaikan masalahVideo gerak relatif dan Simulasipercobaan michelson morley

Mengobservasi dan mempertimbangkanlaporan observasi

Menarik kesimpulan sesuai faktaLink- Sumber belajar lain Mempertimbangkan sumber yang dapat

dipercayaPaparan materi tentang teorirelativitas.

Memberikan penjelasan lanjut

Rangkuman materi Memutuskan suatu tindakanLatihan dan Tes interaktif Mefokuskan pertanyaa, melaporkan hasil

observasi, menyimpulkan, mengidentifikasiasumsi, memutuskan suatu tindakan

Gambar 2. Bagan Kerangka Pikir Pengembangan.

Diperlukan buku elektronik interaktif untuk belajar mandiri siswa

Pengembangan bukuelektronik interaktif fisika

materi teori relatifitas untukbelajar mandiri

Kegiatanpembelajaran Standar proses

Standar isi

Siswa memahamiteori relativitas

Pembelajaran merupakan usaha yang dilakukan guru dalam mengelolah kegiatanbelajar untuk menciptakan proses belajar yang terarah dan terkendali sehingga

berdampak pada hasil belajar siswa

Keterbatasan media pembelajaran, sebagai sumber belajar siswa dan keterbatasanwaktu yang dimiliki untuk memahami materi pelajaran, sehingga berdampak pada

kesulitan dan kepercayaan diri siswa dalam memahami pelajaran fisika.

30

III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan yaitu mengembangkan

buku elektronik interaktif berbasis LCDS untuk belajar mandiri dan

menumbuhkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas XII. Metode yang

digunakan dalam penelitian pengembangan adalah research and development

(R&D)

Desain pengembangan produk yang menjadi pedoman dalam penelitian ini

diadaptasi dari tahapan penelitian yang dikemukakan oleh Gall dkk. 2003).

Model Gall dkk. (2003) terdiri atas 10 langkah prosedur penelitian

pengembangan, yaitu : 1) Pengumpulan informasi, 2) Perencanaan; 3)

Pengembangan draf produk, 4) Uji coba awal, 5) Revisi hasil uji coba awal, 6) Uji

coba lapangan, 7) Penyempurnaan produk uji coba lapangan, 8) Uji pelaksanaan

lapangan, 9) Penyempurnaan produk akhir, 10) Desiminasi. Namun dalam

penelitian dan pengembangan ini peneliti tidak memakai langkah 8, 9 dan 10

dikarenakan membutuhkan biaya yang mahal dan cakupan yang sangat luas dalam

waktu yang lama. Sehingga langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang

akan dilakukan dapat dilihat pada Gambar 3.

31

Gambar 3. Prosedur Pengembangan R&D (Gall dkk., 2003)

1. Pengumpulan Informasi

Pengumpulan informasi dilakukan melalui studi pustaka dan studi lapangan. Studi

pustaka dilakukan dengan mengkaji beberapa literatur dan hasil penelitian yang

relevan dengan penelitian pengembangan ini. Studi lapangan dilakukan untuk

mengumpulkan informasi bahwa diperlukan adanya buku elektronik interaktif

untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis siswa. Pengumpulan informasi

untuk studi lapangan ini dilakukan dengan cara pemberian angket kepada guru

dan siswa. Tahap ini dilakukan untuk mencari data tentang kebutuhan guru dan

siswa dan untuk mengetahui proses pembelajaran fisika dikelas.

• Studi Pustaka• Studi Lapangan

Tahap 1 Pengumpulan

Informasi

• Penentuan Tujuan Pembelajaran• Penentuan Butir-butir MateriTahap 2 Perencanaan

• Desain dan Storyboard• Program• Soal Efektivitas

Tahap 3 Pengembangan

Draft I

• Uji Validasi Ahli• Uji Satu Lawan SatuTahap 4 coba awal

• Revisi uji Ahli• Revisi Uji satu lawan satuTahap 5 Revisi Produk

• Uji Kepraktisan• Uji EfektivitasTahap 6 Uji coba lapangan

• Buku Elektronik Interaktif MateriRelativitas untuk Belajar Mandiri danMenumbuhkan Kemampuan BerpikirKritis

Tahap 7 Produk Akhir

cv

cv

cv

cv

cv

32

2. Perencanaan

Setelah dilakukan pengumpulan informasi, selanjutnya dilakukan perencanaan

terhadap produk yang akan dikembangkan. Tahap ini yang dilakukan adalah

menentukan tujuan pembelajaran dan menentukan butir-butir materi pembelajaran

yang akan dimuat dalam buku elektronik interaktif fisika materi teori relativitas

yang akan dikembangkan

a) Penentuan tujuan pembelajaran harus memperhatikan langkah-langkah sebagai

berikut:

1) menganalisis kompetensi inti dan kompetensi dasar yang digunakan;

2) menentukan indikator berdasarkan ranah kognitif kompetensi dasar yang

digunakan;

3) membuat silabus/garis-garis besar isi media.

b) Penentuan butir-butir materi harus berdasarkan kompetensi inti, kompetensi

dasar, indikator dan tujuan pembelajaran dirumuskan butir-butir materi yang

menjadi topik materi. Butir-butir materi yang dirumuskan, diuji cobakan

kepada beberapa dosen ahli materi untuk menentukan komponen materi

dimasukan kedalam sub materi buku elektronik interaktif. Hasil uji komponen

materi yang telah dilakukan selanjutnya digunakan sebagai dasar

pengembangan buku elektronik interaktif fisika materi teori relativitas.

3. Pengembangan Draf Produk

Langkah pengembangan draf produk atau produk awal terdiri dari beberapa

langkah persiapan diantarannya

33

a) Pembuatan desain dan storyoboard

Pembuatan desain merupakan rancangan buku elektronik interaktif. Rancangan

buku elektronik interaktif terbagi menjadi 2 yaitu rancangan buku elektronik

interaktif untuk belajar mandiri dan rancangan buku elektronik interaktif untuk

menumbuhkan kemampuan berpikir kritis. Hasil uji komponen materi dan

rancangan buku elektronik interaktif menjadi dasar pembuatan storyboard.

Storyboard merupakan gambaran dari cerita produk pengembangan, agar

mudah dimengerti oleh semua pihak. Storyboard berisikan rangkaian gambar

manual yang dibuat secara keseluruhan sehingga menggambarkan setiap scene

yang secara jelas. Storyboard ini akan memuat: 1) sketsa atau gambar layar,

halaman atau frame, 2) warna, penempatan dan ukuran grafik, 3) teks asli pada

halaman atau layar, 4) warna ukuran dan tipe font, 5) narasi, 6) animasi, 7)

video.

b) Pembuatan program

Tahap ini merupakan rangkaian semua bahan-bahan yang telah dikumpulkan

pada langkah-langkah sebelumnya sesuai dengan komponen materi, desain

rancangan, storyboard dan soal evaluasi. Hasil pembuatan program ini

merupakan sebuah prototype produk buku elektronik interaktif, yang siap

untuk diujicobakan dan dilakukan perbaikan pada uji coba prototipe

c) Penyusunan soal efektivitas

Soal evaluasi yang dirancang disesuiakan dengan indikator dan tujuan

pelajaran yang telah dirumuskan.

34

4. Uji Coba Awal

Tujuan dari uji coba awal adalah untuk mengetahui kevalidan dari buku elektronik

interaktif yang dikembangkan. Uji coba awal produk terdiri dari uji validasi, dan

uji satu lawan satu. Selanjutnya setiap naskah dan prototipe media pembelajaran

yang sudah selesai disusun akan dievaluasi. Pada tahap evaluasi dilakukan

pembuatan instrumen berupa angket uji validasi ahli dan uji satu lawan satu

a. Uji validasi

Uji validasi diberikan kepada beberapa dosen ahli dibidang pendidikan fisika

atau sains. Uji validasi dilakukan untuk menentukan komponen materi dan

mengevaluasi pengembangan buku elektronik interaktif pada materi teori

relativitas, seperti mengkaji aspek konten materi, aspek kontruksi materi dan

aspek bahasa. Draf produk yang sudah jadi kemudian divalidasi oleh tiga dosen

ahli sebagai validator. Draf produk yang sudah divalidasikan kepada dosen ahli

akan memperoleh penilaian dan masukan untuk dijadikan perbaikan.

b. Uji satu lawan satu

Uji satu lawan satu dilakukan untuk melihat keterbacaan dan kemudahan

penggunaan produk yang dibuat. Uji ini dilakukan dengan memilih beberapa

siswa yang dapat mewakili populasi target. Siswa diberikan instrumen yang

berisi tentang komponen yang dibuat. Siswa diminta mencurahkan pendapat

tentang buku elektronik interaktif yang dibuat.

5. Revisi Produk

Revisi dilakukan setelah melalui tahap uji coba produk berupa uji validasi, dan uji

satu lawan satu sesuai dari saran perbaikan yang diberikan oleh ahli/responden.

35

Data hasil uji coba ini akan dijadikan sebagai dasar merevisi prosuk, sehingga

produk yang dihasilkan benar-benar layak untuk ketahap selanjutnya yaitu uji

coba lapangan.

6. Uji Coba Lapangan

Tujuan dari uji coba ini, untuk mengetahui kepraktisan dan keefektifan dari buku

elektronik interaktif yang dikembangkan. Uji keprakisan diberikan kepada kelas

ekperimen untuk melihat respon siswa dan keterlaksanaan sesuai dengan

pembelajaran. Desain penelitian yang digunakan untuk uji keefektifan adalah

quasi experimental design dalam bentuk nonequivalent pre-post control group

design. Desain ini digunakan untuk melihat perbandingan kemajuan siswa setelah

pembelajaran dengan sebelum pembelajaran antara kelas eksperimen dengan kelas

kontrol. Desain penelitian ini ditunjukkan oleh Tabel 2 berikut ini.

Tabel 2. Nonequivalent pre-post control group design

Kelas Pretest Treatment PosttestEksperimenKontrol

Keterangan:: Perlakuan berupa pembelajaran menggunakan buku elektronik interaktif

yang telah dikembangkan: Perlakuan dengan pembelajaran menggunakan media yang biasa digunakandikelas

: Pretest siswa kelas eksperimen: Posttest siswa kelas eksperimen: Pretest siswa kelas kontrol: Posttest siswa kelas kontrol

(Sugiyono, 2013: 116)

36

7. Produk Akhir

Hasil akhir dari pengembangan ini adalah buku elektronik interaktif fisika materi

teori relativitas untuk belajar mandiri dan menumbuhkan kemampuan berpikir

kritis siswa telah tervalidasi dan siap digunakan sebagai media pembelajaran.

B. Lokasi dan Subjek Uji CobaPenelitian

Penelitian pengembangan ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran

2017/2008 di SMA N 14 Bandar Lampung. Peneliti memilih sekolah tersebut

didasarkan pada hasil observasi pada tahap analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan

menunjukan bahwa guru dan siswa membutuhkan buku elektronik interaktif untuk

belajar mandiri dan menumbuhkan kemampuan berpikir kritis. Subjek uji coba

dalam penelitian ini adalah para ahli, beberapa siswa kelas XII dan dua kelas

sample.

C. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian pengembangan ini diperoleh melalui instrumen angket,

observasi dan tes.

1. Angket dan observasi

Angket yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya

a. Angket pengumpul informasi

Angket digunakan untuk mengumpulkan informasi berupa data kebutuhan

awal yang ditujukan kepada siswa.

37

b. Angket pengujian komponen materi

Angket ini digunakan untuk melihat komponen-komponen materi. Hasil dari

uji ini akan menjadi dasar pembuatan buku elektronik interaktif fisika materi

teori relativitas.

c. Angket pengumpul data tentang kesesuaian dari produk yang telah

dikembangkan. Angket pengumpul kesesuaian produk diberikan kepada

validator dan kelompok kecil. Angket kesesuaian produk yang diberikan

kepada para validator untuk menilai aspek kontruks, konten dan bahasa yang

digunakan dalam buku elektronik interaktif. Angket pengumpul data tentang

kesesuaian produk juga diberikan pada kelompok kecil yang meliputi

keterbacaan dan kemudahan siswa dalam menggunakan buku elektronik

interaktif.

d. Angket dan lembar observasi tentang kepraktisan dan keefektifan buku

elektronik interaktif untuk belajar mandiri. Angket dan lembar observasi

tentang kepraktisan ini meliputi keterlaksanaan produk yang dikembangkan

dan respons siswa setelah mengikuti proses pembelajaran menggunakan buku

elektronik interaktif yang telah dikembangkan. Keterlaksanaan buku

elektronik interaktif dalam pembelajaran meliputi 3 aspek yang diamati

diantaranya keterlaksanaan belajar mandiri, keterlaksanaan sistem sosial dan

keterlaksanaan prinsip reaksi. Respons siswa berisi pernyataan untuk

mengetahui perasaan siswa tentang beberapa aspek diantaranya efektif,

interaktif, kemudahan, efisien dan belajar mandiri. Penyusunan angket dan

lembar observasi untuk belajar mandiri diadaptasi menurut Mujiman (2007:

38

16-19) untuk mengetahui keefektifan buku elektronik interaktif yang

didasarkan pada karakteristik belajar mandiri.

2. Tes

Pengambilan data menggunakan tes yang terdiri atas pretest dan postest. Pretest

dilakukan sebelum pembelajaran dimulai, sedangkan postest dilakukan setelah

materi selesai. Tes dilakukan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen untuk

mengukur efektifitas buku elektronik interaktif. Tes terdiri dari soal-soal yang

disesuaikan dengan indikator berpikir kritis. Berikut indikator kemampan berpikir

kritis yang diadatasi menurut Ennis (2011):

Tabel 3. Kemampuan Berpikir Kritis

Aspek Indikator berpikir kritis Sub-IndikatorMemberikanpenjelasan sederhana

Memfokuskan pertanyaan mengidentifikasi ataumemformulasi

Membangunketerampilan dasar

Mempertimbangkan sumberyang dapat dipercaya

Kemampuan untukmemberikan alasan

Mengobservasi danmempertimbangkan laporanobservasi

Menggunakan bukti-buktiyang benar

Menyimpulkan

Menginduksi danmempertimbangkan hasilinduksi

Menarik kesimpulansesuai fakta

Membuat dan menentukanatau mengevaluasi hasilpertimbangan

Membuat danmenentukan hasilpertimbangan berdasarkanfakta

Membuat penjelasanlebih lanjut

Mengidentifikasi asumsi Memberikan penjelasan,bukan pernyataan

Mengatur strategi dantaktik

Memutuskan suatu tindakan Memilih kriteria yangmemungkinkan sebagaisolusi untukmenyelesaikan masalah.

(Sumber: Ennis, 2011)

39

Tes kemampuan berpikir kritis diberikaan diakhir pembelajaran, instrumen ini

diujicobakan terlebih dahulu pada kelas lain yang telah menempuh materi teori

relativitas untuk mengetahui validitas dan reliabilitas soal yang diberikan.

a. Validitas

Tes yang dikategorikan valid, jika mampu mengukur apa yang diinginkan.

Uji validitas dilakukan menggunakan program SPSS IBM 21.0 untuk

menganalisis validitas soal, selanjutnya nilai XYr yang diperoleh

dibandingkan dengan rtabel product moment. Jika harga, XYr > rtabel maka

butir soal yang diuji bersifat valid, dan jika sebaliknya maka soal dikatakan

tidak valid. Penelitian ini menggunakan 10 butir soal yang diujicobakan

kepada 27 siswa diluar sampel penelitian. Penelitian ini menggunakan taraf

signifikansi 5% diperoleh rtabel 0,367. Hasil perhitungan validitas dapat dilihat

pada Tabel 4. Hasil perhitungan dengan SPSS selengkapnya dapat dilihat

pada Lampiran 29

Tabel 4. Hasil Uji Validitas Soal

Uji Validitas Nomor Soal Jumlah SoalValid 1,3,4,5,6,7,8,9,10 9

Valid dengan perbaikan 2 1Jumlah 10 10

b. Reliabilitas

Instrumen tes dikatakan reliable apabila tes tersebut dapat menunjukkan hasil

yang ajeg, jika tes tersebut digunakan pada kesempatan yang lain.

Perhitungan koefisien reliabilitas menggunakan program SPSS IBM 21.0.

Kriteria pengujian koefisien reliabilitas butir soal berpedoman pada Arikunto

(2006: 154), dengan kriteria seperti Tabel 5 berikut.

40

Tabel 5. Kriteria Koefesien Reliabilitas

Besarnya r Tingkat Reliabilitas0,00 < r11 < 0,20 Sangat rendah0,20 < r11 < 0,40 Rendah0,40 < r11 < 0,60 Sedang0,60 < r11 < 0,80 Tinggi0,80 < r11 < 1,00 Sangat Tinggi

Harga r11 yang diperoleh lalu dibandingkan dengan rtabel dengan taraf

signifikansi 5%. Apabila rhitung > rtabel maka alat ukur tersebut 40eliable. Hasil

perhitungan dari seluruh butir soal diperoleh harga rhitung sebesar 0,625 ,

sehingga disimpulkan rhitung > rtabel maka alat ukur tersebut sudah reliabel

dengan tingkat reliabilitas tinggi. Perhitungan reliabilitas selengkapnya dapat

dilihat pada Lampiran 29.

D. Teknik Analisis Data

Terdapat tiga aspek yang akan diukur yaitu

1. Analisis Instrumen Pengumpul Informasi

Instrumen yang digunakan untuk melihat seberapa besar informasi diperlukan

dengan menghitung besar persentasenya dengan menggunakan rumus Weighted

Means Score (Sudjana, 2005: 67)

= ∑ 100%Dengan keterangan

= Besar Persentase∑ = Jumlah responden yang memilih= total responeden keseluruhan

41

2. Analisis Intrumen Desain Komponen Materi dan Validitas Produk

Teknik analisis desain komponen dan validitas produk dengan menggunakan

intrumen uji diberikan kepada dosen ahli dengan 4 pilihan jawaban sesuai konten

pertanyaan, yaitu “Sangat penting (4)”, “Penting (3)”, “kurang penting (2)” dan

“Tidak Penting (1). Instrumen untuk menentukan ketercapaian respon pada

masing-masing kriteria dapat menggunakan rumus Weighted Means Score

(Sudjana, 2005: 67)

= ∑Dengan keterangan

= Rata-rata skor responden∑ = Jumlah skor gabungan= Jumlah responden

Selanjutnya mengubah skor rata-rata nilai menjadi nilai dengan Kriteria. Hal ini

dilakukan untuk mengetahui hasil komponen materi dan produk pengembangan

maka data yang mula-mula berupa skor, diubah menjadi data interval. Adapun

acuan pengubahan skor menjadi skala empat diadaptasi menurut Suyanto dan

Sartinem (2009:227) dapat dilihat pada Tabel 6 dan Tabel 7.

Tabel 6. Konversi Skor Penilaian untuk Komponen Materi

Skor Kualitas Peryataan Kualitas3,26 – 4,00 Sangat Penting dimuat dalam buku elektronik interaktif2,51 – 3,25 Penting dimuat dalam buku elektronik interaktif1,76 – 2,50 Kurang penting dimuat dalam buku elektronik interaktif1,01 – 1,75 Tidak penting dimuat dalam buku elektronik interaktif

Tabel 7. Konversi Skor Penilaian Untuk ValiditasSkor Kualitas Pernyataan kualitas Keterangan

3,26 – 4,00 Sangat Baik Tidak Perlu direvisi2,51 – 3,25 Baik Direvisi Seperlunya1,76 – 2,50 Kurang Banyak direvisi1,01 – 1,75 Sangat Kurang Direvisi Total

42

3. Analisis Uji Keefektifan dan Kepraktisan Produk untuk Belajar Mandiri

Uji keefektifan dan kepraktisan buku elektronik untuk belajar mandiri dilakukan

dengan menggunakan angket yang diberikan kepada siswa. Angket respons siswa

bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa yang dapat dijadikan tolak ukur

kualitas perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan dari aspek kepraktisan

dan keefektifan buku elektronik interaktif. Angket respons ini terdapat empat

pilihan jawaban dengan kriteria penilaian sebagai berikut.

Tabel 8. Skala Penilaian Pernyataan

Kategori Skor(SS) sangat setuju 4(S) setuju 3(KS) kurang setuju 2(TS) tidak setuju 1

Analisis kepraktisan dilakukan dengan langkah-langkah yang sama dengan

analisis kevalidan. Interval kriteria kepraktisan ditinjau dari angket respons siswa

dijelaskan pada Tabel 9.

Tabel 9. Kriteria Kepraktisan

Rentang Skor Kriteria3,26 - 4,00 Sangat baik2,51 - 3,25 Baik1,76 - 2,50 Kurang baik1,01 - 1,75 Sangat kurang baik

4. Analisis Penilaian Kemampuan Berpikir Kritis

Penilaian tes kemampuan berpikir kritis, menggunaan skor penilaian menurut

Stiggins (1994:153) dengan kriteria pada Tabel 10.

43

Tabel 10. Skor Penilaian

Kategori Skor RubikTinggi 5 Jawaban yang diberikan benar, lengkap, jelas, dan

akurat. Poin-poin yang berhubungan denganpertanyaan soal dikemukakan dengan jelas untukmendukung jawaban yang diberikan, sehinggahubungan antara jawaban dengan soal tergambar jelas.

Sedang 3 Jawaban yang diberikan jelas namun kurang lengkap.Keterkaitan antara jawaban dengan soal jawaban dansoal kurang akurat.

Rendah 1 Jawaban yang diberikan kurang sesuai dengan apayang dimaksud dengan soal, berisi informasi yangkurang akurat atau menunjukan kurangnya penguasaanterhadap materi. Poin-poin yang diberikan tidak jelas.

0 Tidak ada jawaban

Analisis efektivitas produk untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis

diperoleh berdasarkan data skor pretes dan postes siswa dari kelas kontrol dan

kelas ekperimen. Tahap ini telah dilakukan untuk melihat keefektifan dari produk

yang dikembangkan serta menjawab hipotesis yang telah dibuat. Nilai pretest dan

postest pada penilaian kemampuan berpikir kritis siswa dirumuskan sebagai

berikut:

= ℎ 100%5. Analisis Tes

Tahapan analisis tes sebagai uji keefektifan penggunaan buku elektronik interaktif

untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis. Uji efektivitas yang terdiri atas

Uji persyaratan, uji hipotesis data, N-gain, dan effect size.

a. N-Gain

N-gain digunakan untuk mengetahui perbandingan antara nilai pretest dan nilai

postest. Analisis data untuk mengetahui perbandingan buku elektronik interaktif

dengan menggunakan LCDS sebagai bahan ajar fisika pada siswa dilakukan

44

analisis terhadap skor posttest terhadap skor pretest. Rumus N-Gain adalah

sebagai berikut:

− = − −Kriteria interpretasi N-gain yang dikemukakan oleh Meltzer (2002) seperti pada

Tabel 11.

Tabel 11. Kriteria Interpretasi N-gain

Besarnya Gain Kriteria Interpretasig > 0,7 Tinggi

0,3 < g ≤ 0,7 Sedangg ≤0,3 Rendah

Setelah dilakukan analisis menggunakan uji N-gain, apabila nilai hasil

perhitungan Gain mencapai rata-rata skor 0,3 < g > 0,7 yang termasuk dalam

klasifikasi Gain ternormalisasi sedang hingga tinggi maka produk yang

dikembangkan layak dan efektif digunakan sebagai sumber belajar.

b. Uji Persyaratan

Uji prasyarat dilakukan untuk menentukkan langkah pengujian hipotesis. Uji ini

meliputi uji normalitas dan homogenitas.

1) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji normal atau tidaknya sebaran data.

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov smirnov ada

program SPSS 21.00. Persyaratan data disebut normal jika probabilitas atau p

> 0,05 (Riduwan dkk., 2012: 62).

2) Uji Homogenitas

Uji homogentias digunakan untuk mengetahui apakah data dalam variabel X

dan Y bersifat homogen atau tidak. Uji homogenitas dilakukan dengan uji

45

Homogeneity of Variances pada program SPSS 21.00. Menurut Riduwan dkk

(2012: 62) kaidah keputusan jika ∝= 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai

Sig. atau (∝= 0,05 ≤ ), maka varians tersebut homogen.

c. Uji Hipotesis

Setelah data kelompok berdistribusi normal dan memiliki varian yang sama.

Selanjutnya analisis uji hipotesis menggunakan uji parametrik . Uji hipotesis ini

dilakukan untuk mengetahui perbedaan rata-rata nilai pretest dengan posttest,

serta untuk mengetahui perbedaan rata-rata nilai pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Analisis yang dilakukan pada uji hipotesis yaitu menguji hipotesis dengan

menggunakan uji paired samples test dan independent sample t-test.

1) Uji Paired Samples T-Test

Uji paired samples t-test digunakan untuk mengetahui adanya perbedaan

kemampuan berpikir kritis siswa sebelum dan setelah menggunakan buku

elektronik interaktif pada pokok bahasan teori relativitas dapat

diformulasikan sebagai berikut. ∶ =∶ >Keterangan:

: Tidak terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa

setelah menggunakan buku elektronik interaktif pada pokok bahasan

teori relativitas.

: Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa

setelah menggunakan buku elektronik interaktif pada pokok bahasan

teori relativitas.

46

Uji hipotesis ini dapat dilakukan dengan menggunakan paired sample t-test

pada program SPSS 21.00. prinsip pengujian terhadap skor kemampuan

berpikir kritis siswa setelah menggunakan buku elektronik interaktif dengan

skor kemampuan berpikir kritis sebelum menggunakan buku elektronik

interaktif. Menurut Riduwan (2012) jika > 0,05maka diterima. Akan

tetapi, jika < 0,05maka ditolak.

2) Uji Independent Sample T-Test.

Uji Independent Sample T-Test digunakan untuk perbedaan peningkatan hasil

kemampuan berpikir kritis siswa antara siswa kelas eksperimen yang

menggunakan buku elektronik interaktif dengan siswa kelas kontrol yang

tidak menggunakan buku elektronik interaktif diformulasikan sebagai berikut.∶ ≤∶ >Keterangan:

: Tidak terdapat perbedaan peningkatan hasil kemampuan berpikir kritis

siswa kelas eksperimen dengan hasil kemapuan berpikir kritis siswa kelas

kontrol

: Terdapat perbedaan peningkatan hasil kemampuan berpikir kritis siswa

pada kelas eksperimen dengan hasil kemampuan berpikir kritis siswa

kelas kontrol

Uji hipotesis menggunakan Independent Sample t Test pada program SPSS

21.00 . Prinsip pengujian terhadap skor kemampuan berpikir kritis siswa yang

menggunakan buku elektronik interaktif dengan skor kemampuan berpikir

47

kritis siswa yang tidak menggunakan buku elektronik interaktif. Jika >0,05maka diterima. Akan tetapi, jika < 0,05maka ditolak.

d. Mengetahui Besar Pengaruh (effect size)

Analis data ini menggunakan effect size. Effect size digunakan untuk mengetahui

besar pengaruh besar efek suatu variabel pada variabel lain. Ukuran seberapa

besar pengaruh pembelajaran menggunakan buku elektronik interaktif berbasis

LCDS terhadap kemampuan berpikir kritis siswa dapat diketahui dengan

perhitungan effect size dengan menggunakan Cohen’s. Nilai effect size penting

untuk dicari sebab p value hanya memberikan informasi mengenai ada atau

tidaknya efek, tetapi jika menggunakan effect size maka informasi yang diperoleh

yaitu mengenai besar ukuran efeknya (Sullivan &Feinn, 2012). Cara menghitung

besarnya effect size menggunakan rumus Cohen’s, lalu diinterpretasikan

berdasarkan kriteria menurut Cohen (Becker, 2000) pada Tabel 12 sebagai

berikut.

Tabel 12. Klasifikasi Effect Size

Besar d Kriteria Interpretasi0,8≤ d ≤ 2,0 Besar0,5 ≤ d < 0,8 Sedang0,2 ≤ d < 0,5 Kecil

Setelah dilakukan analisis menggunakan uji effect size, apabila nilai hasil

perhitungan effect size mencapai rata-rata skor 0,5≤ d < 0,8 yang termasuk dalam

klasifikasi effect size ternormalisasi sedang hingga tinggi maka produk yang

dikembangkan layak dan efektif digunakan sebagai sumber belajar.

98

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan:

1. Buku elektronik interaktif teori relativitas berbasis LCDS hasil

pengembangan, valid digunakan untuk belajar mandiri dan menumbuhkan

kemampuan berpikir kritis. Hal ini terlihat dari validitas desain sebesar

3,41(sangat baik), validitas isi sebesar 3,41 (sangat baik), dan keterbacaan

sebesar 3,36 (sangat baik).

2. Buku elektronik interaktif berbasis LCDS praktis digunakan untuk belajar

mandiri siswa. Hal ini terlihat dari keterlaksanaan buku elektronik interaktif

dalam pembelajaran memperoleh skor rata-rata 3,28 (sangat baik) khususnya

keterlaksanaan belajar mandiri memperoleh skor 3,37 (sangat baik) dan

respons siswa sebagai pengguna mengungkapkan bahwa buku elektronik

sangat efektif (3,44), sangat interaktif (3,32), mudah (3,22), sangat efisien

(3,27) dan sangat baik digunakan untuk belajar mandiri (3,32).

3. Buku elektronik interaktif yang telah dikembangkan efektif digunakan untuk

belajar mandiri dan menumbuhkan kemampuan berpikir kritis siswa dilihat

dari rata-rata aspek belajar mandiri yang secara keseluruhan memenuhi

kualitas yang baik dan peningkatan kemampuan berpikir siswa pada setiap

indikatornya. Buku elektronik telah efektif digunakan dalam proses

99

pembelajaran dilihat dari (1) hasil uji hipotesis (p < 0.05) terdapat perbedaan

antara rata-rata nilai pretest dan posttest pada kelas eksperimen serta terdapat

perbedaan peningkatan antara rata-rata nilai pada kelas eksperimen dengan

nilai pada kelas kontrol, (2) hasil N-gain kemampuan berpikir kritis siswa

pada kelas eksperimen ((g) = 0.68) yang lebih tinggi dibangingkan kelas

kontrol ((g)= 0,36) dan (3) hasil uji efect size dalam katagori sedang (d =

0.7273).

B. SARAN

Berdasarkan hasil akhir penelitian ini, maka peneliti memberikan saran yaitu:

1. Buku elektronik interaktif fisika berbasis LCDS pada materi teori relativitas

dapat digunakan sebagai sumber belajar mandiri siswa.

2. Siswa harus memastikan laptop atau perangkat lain yang akan digunakan

telah terinstal sofware pendukung seperti Macromedia flash dan Microsoft

silverlight

3. Buku elektronik interaktif teori relativitas hasil pengembangan dapat

digunakan sesuai kebutuhan pendidik pada materi fisika yang lain. Selain itu,

kelengkapan insfrastruktur di sekolah seperti LCD, proyektor, sumber listrik

dan laptop harus memadai untuk kelancaran pengimplemetasian buku

elektronik interaktif

4. Penelitian selanjutnya dapat dikembangkan buku elektronik interaktif

berbasis mobile learning khususnya HP android pada materi lainnya untuk

menghadapi potensi belajar masa depan.

100

DAFTAR PUSTAKA

Afrizon, R., Ratnawulan, R., & Fauzi, A. 2012. “Peningkatan PerilakuBerkarakter Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas IX MTsnModel Padang pada Mata Pelajaran IPA-Fisika Menggunakan ModelProblem Based Instruction”. Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika, 1(1),1-16. http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jppf/article/download/598/517

Ainsworth, S. 2008. The Educational Value of Multiple-Representations WhenLearning Complex Scientific Concepts. In J. K. Gilbert, M. Reiner, &M.Nakhleh (Eds.), Visualization: Theory And Practice In Science Education(pp. 191–208). London: Springer. https://link.springer.com/chapter/10.1007/978-1-4020-5267-5_9

Ali, M. 2009. “Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Mata Kuliah MedanElektromagnetik”. Jurnal Edukasi Elektro, 5(1), 11-18. http://staffnew.uny.ac.id/upload/132256208/penelitian/PENGEMBANGAN%20MEDIA%20PEMBELAJARAN%20INTERAKTIF%20MEDAN%20ELEKTROMAGNETIK.pdf

Alshaya, H., & Oyaid, A. 2017. “Designing and Publication of Interactive E-Bookfor Students of Princess Nourah Bint Abdulrahman University: AnEmpirical Study”. Journal of Education and Practice, 8(8), 41-57.https://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ1138827.pdf

Ambarwati, D., & Suyatna, A. 2018. “Interactive Design for Self-study andDeveloping Students’ Critical Thinking Skills in ElectromagneticRadiation Topic”. In Journal of Physics: Conference Series 948 (1): 1-8.https://doi.org/10.1088/1742-6596/948/1/012039

Amir, M. F. 2015. “Proses Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar dalamMemecahkan Masalah Berbentuk Soal Cerita Matematika BerdasarkanGaya belajar”. Jurnal Math Educator Nusantara, 1(2), 159-170.http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jppf/article/download/598/517

Anderson, R. A., Crabtree, B. F., Steele, D. J., & McDaniel Jr, R. R. 2005. “CaseStudy Research: The View from Complexity science”. Qualitative HealthResearch, 15(5), https://doi.org/669-685. 10.1177/1049732305275208

101

Anggraeni, R. D., & Kustijono, R. 2013. “Pengembangan Media Animasi Fisikapada Materi Cahaya dengan Aplikasi Flash Berbasis Android”. JurnalPenelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA), 3(1), 11-18.http://journal.unesa.ac.id/index.php/jpfa/article/download/192/104

Anuradha, K.T. & Usha, H.S. 2006. ”Use of E-books in An Academic andResearch Environment: A Case Study from The Indian Institute of ScienceProgram”. Eleetronie Library and Information Systems, 40(l), 48-62.https://doi.org/10.1108/00330330610646807

Aremu, A., & Efuwape, B. M. 2013. “A Microsoft Learning ContentDevelopment System (LCDS) Based Learning Package for Electrical andElectronics Technology-Issues on Acceptability and Usability in Nigeria”.American Journal of Educational Research, 1(2), 41-48.https://pdfs.semanticscholar.org/f1e0/9a3e9ce0f3312745e9a4f6455286b3074a83.pdf

Arikunto, S. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara

Attewell, J. 2005. “Mobile technologies and learning”. Learning and SkillsDevelopment Agency, 2(4), 44-75. http://www.academia.edu/download/33915284/Attewell__J._Mobile_technologies_and_learning.pdf

Becker, L. A. 2000.” Effect size (ES)”. Accessed on October, 12(2006), 155-159.http://www2.jura.unihamburg.de/instkrim/kriminologie/Mitarbeiter/Enzmann/Lehre/StatIIKrim/EffectSizeBecker.pdf.

Binkley, M., Erstad, O., Herman, J., Raizen, S., Ripley, M., Miller-Ricci, M., &Rumble, M. 2012. Defining twenty-first century skills. In Assessment andteaching of 21st century skills (pp. 17-66). Netherlands: Springer.https://doi.org/10.1007/978-94-007-2324-5_2

Brookfield, S. 2002. “Overcoming Alienation as The Practice of Adult Education:The Contribution of Erich Fromm to A Critical Theory of Adult Learningand Education”. Adult Education Quarterly, 52(2), 96-111. https://doi.org/10.1177/0741713602052002002

Broadbear, J. T. 2003. “Essential Elements of Lessons Designed to PromoteCritical Thinking”. Journal of Scholarship of Teaching and Learning, 3(3),1–8. https://doi.org/10.1.1.925.6405

Browne, M. N., & Keeley, S. M. 2007. Asking The Right Questions: A Guide toCritical Thinking. Prentice-Hall and University of Phoenix: PearsonEducation,Inc.http://thuvien.ued.udn.vn:8080/dspace/bitstream/TVDHSPDN_123456789/8412/2/1.pdf

Citra, C., Abdurrahman, A., & Suana, W. 2017. “Implementasi ModulPembelajaran Berbasis Learning Content Development System Terhadap

102

Penguasaan Konsep Siswa”. Jurnal Pembelajaran Fisika, 5(2), 33-44.https://media.neliti.com/media/publications/118752-ID-none.pdf

Curto, K., & Bayer, T. 2005. “Writing & Speaking to Learn Biology: AnIntersection of Critical Thinking and Communication Skills”. Bioscene:Journal of College Biology Teaching, 31(4), 11-19. https://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ876526.pdf

Dede, C. 2010. “Comparing Frameworks for 21st Century Skills”. 21st centuryskills: Rethinking how students learn, 20, 51-76. https://sttechnology.pbworks.com/f/Dede_%282010%29_Comparing%20Frameworks%20for%2021st%20Century%20Skills.pdf

Dede, C., Salzman, M. C., Loftin, R. B., & Sprague, D. 1999. MultisensoryImmersion as a Modeling Environment for Learning Complex ScientificConcepts in Modeling and Simulation in Science and MathematicsEducation (pp. 282-319). New York: Springer-verlag. https://link.springer.com/chapter/10.1007/978-1-4612-1414-4_12

Dwyer, C. P., Hogan, M. J., & Stewart, I. 2012. “An evaluation of ArgumentMapping as A Method of Enhancing Critical Thinking Performance in E-learning Environments”. Metacognition and Learning, 7(3), 219-244.https://doi.org/10.1007/s11409-012-9092-1

Ebied, M. M. A., & Rahman, S. A. A. 2015. “The Effect of Interactive e-Book onStudents' Achievement at Najran University in Computer in EducationCourse”. Journal of Education and Practice, 6(19), 71-82.https://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ1079544.pdf

El-Hussein, M., Osman, M., & Cronje, J. C. 2010. Defining Mobile Learning inThe Higher Education Landscape. Journal of Educational Technology &Society, 13(3), 12-21. https://www.researchgate.net/profile/Christian_Harteis/publication/220374927_How_Epistemic_Beliefs_Influence_e-Learning_in_Daily_Work-life/links/02e7e528c4e2e490b7000000.pdf#page=17

Ennis, R. H. 2011. The Nature of Critical Thinking: An Outline of CriticalThinking Dispositions and Abilities. Robert H. Ennis' Academic Web Site.Recuperado el, 20: 1-8. http://faculty.education.illinois.edu/rhennis/documents/TheNatureof CriticalThinking51711000.pdf

Eskawati, S. Y., & Sanjaya, I. G. 2012. “Pengembangan E-book Interaktif padaMateri Sifat Koligatif Sebagai Sumber Belajar Siswa Kelas XII IPA”.Unesa Journal of Chemical Education, 1(2), 46-53. http://ejournal.unesa.ac.id/article/513/36/article.pdf

103

Etistika Y.W, Dwi A.S., &Amat N. 2016. “Transformasi Pendidikan Abad 21Sebagai Tuntutan Pengembangan Sumber Daya Manusia Di Era Global”.Jurnal Pendidikan,1(266), 263-278. http://repository.unikama.ac.id/840/32/263278%20TRANSFORMASI%20PENDIDIKAN%20ABAD%2021%20SEBAGAI%20TUNTUTAN%20PENGEMBANGAN%20SUMBER%20DAYA%20MANUSIA%20DI%20ERA%20GLOBAL.pdf

Facione, P. A. 2000. “The Disposition Toward Critical Thinking: Its Character,Measurement, and Relationship to Critical Thinking Skill”. InformalLogic, 20(1), 61-84. https://ojs.uwindsor.ca/ojs/leddy/index.php/informallogic/article/download/2254/1698

Fahruddin F. 2012. Thinking Skill: Pengantar Menuju Berpikir Kritis.Yogyakarta: Suka Press.

Feldman, Daniel A. 2010. Berpikir Kritis: Strategi untuk PengambilanKeputusan. Penerjemah: Ati Cahayani. Jakarta: PT. Indeks.

Gall, Meredith D., Joycep P. Gall., and Walter R. Borg. 2003. Education ResearchAn Introduction 7th ed. Sanfrancisco: Pearson Education Inc.

Gunawan, G., & Liliasari, L. 2012. “Model Virtual Laboratory Fisika Modernuntuk Meningkatkan Disposisi Berpikir Kritis Calon Guru”. JurnalCakrawala Pendidikan, 5(2), 185-199. Https://Www.Researchgate.Net/Profilem/Gunawangunawan9/Publication/301820094_MODEL_VIRTUAL_LABORATORY_FISIKA_MODERN_UNTUK_MENINGKATKAN_DISPOSISI_BERPIKIR_KRITIS_CALON_GURU/Links/5729b53608ae2efbfdb8b96c/MODEL-VIRTUAL-LABORATORY-FISIKA-MODERN-UNTUK-MENINGKATKAN-DISPOSISI-BERPIKIR-KRITIS-CALON-GURU.Pdf

Haghparast, M., Nasaruddin, F. H., & Abdullah, N. 2014. “Cultivating CriticalThinking Through E-learning Environment and Tools: A Review”.Procedia-Social and Behavioral Sciences, 129, 527-535.https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.03.710

Hartono, H. 2007. “Melatih Kemampuan Berpikir Alternatif MelaluiPembelajaran Fisika Modern”. In Seminar Nasional Penelitian,Pendidikan dan Penerapan MIPA 2007”. Fakultas Matematika dan IlmuPengetahuan Alam UNY. http://eprints.uny.ac.id/20206/1/5_Hartono.pdf

Hostetler, A. L., Hawley, T. S., Crowe, A. R., Smith, E., Janosko, A., Koppes, L.,... & Loudin, A. 2013. “Self-study of Practice as a Framework to PromoteGrowth in the Student Teaching Experience”. Studying TeacherEducation, 9(2), 187-200. https://doi.org/10.1080/17425964.2013.808064

Husein, S., Herayanti, L., & Gunawan, G. 2017. “Pengaruh PenggunaanMultimedia Interaktif Terhadap Penguasaan Konsep dan KeterampilanBerpikir Kritis Siswa pada Materi Suhu dan Kalor”. Jurnal Pendidikan

104

Fisika dan Teknologi, 1(3), 221-225. http://jurnalfkip.unram.ac.id/index.php/JPFT/article/viewFile/262/258

Jordan, S., & Mitchell, T. 2009. “E‐Assessment for learning? The Potential ofShort‐answer Free‐text Questions With Tailored Feedback”. BritishJournal of Educational Technology, 40(2) ,371-385.http://oro.open.ac.uk/15270/2 /4DE47584.pdf

Kettanurak V, Ramamurthy K & Haseman W D . 2001. “User Attitude as aMediator of Learning Performance Improvement in an InteractiveMultimedia Environment: an Empirical Investigation of The Degree ofInteractivity and Learning Styles”. International Journal of Human-Computer Studies, 54 (4), 541–583. https://doi.org/10.1006/ijhc.2001.0457

Kurniawan, D., Suyatna, A., & Suana, W. 2015. “Pengembangan Modul InteraktifMenggunakan Learning Content Development System pada Materi ListrikDinamis.” Jurnal Pembelajaran Fisika, 3(6), 1-10.https://media.neliti.com/media/publications/120296-ID-none.pdf

Lim, C. P., & Chai, C. S. 2004. “An Activity-theoretical Approach to Research ofICT Integration in Singapore Schools: Orienting Activities and LearnerAutonomy”. Computers & Education, 43(3), 215-236.https://doi.org/10.1016/j.compedu.2003.10.005

Luthvitasari, N., & Linuwih, S. 2012. “Implementasi Pembelajaran FisikaBerbasis Proyek terhadap Keterampilan Berpikir Kritis, Berpikir Kreatifdan Kemahiran Generik Sains”. Journal of Innovative Science Education,1(2), 92-97. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jise/article/download/630/616

Mana, N., Mich, O., De Angeli, A., & Druin, A. 2013. “Interactive E-books forChildren”. In Proceedings of the 12th International Conference onInteraction Design and Children (pp. 593-595). ACM.http://doi.org/10.1145/2485760.2485886

Meltzer, E.D. 2002. “The Relationship between Mathemathics Preparation AndConceptual Learning Gains in Physics: A Possible Hidden Variable inDiagnostic Pretest Score”. American Journal of Physics, 70 (2), 1259–1268. https://doi.org/10.1119/1.1514215

Meyer, K. A. 2003. “Face-to-face Versus Threaded Discussions: The Role ofTime and Higher-order thinking”. Journal of Asynchronous LearningNetworks, 7(3), 55-65. http://itecideas.pbworks.com/f/v7n3_meyer.pdf

Mujiman, Haris. 2007. Manajemen Pelatihan Berbasis Belajar Mandiri.Yogyakarta: Mitra Cendekia.

105

Najihah, S. 2014. “Pengembangan Model E-Book Interaktif TermodifikasiMajalah Pada Materi Struktur Atom (Development Model Of InteractiveE-Book Magazine Modification On The Material Atomic Structure)”.Unesa Journal Of Chemical Education, 3(3), 100-104. http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id /index.php/journal-of-chemical-education/article/view/9750

Nurulsari, Novinta, Abdurrahman, dan Suyatna, Agus. 2017. “Development ofSoft Scaffolding Strategy to Improve Student’s Creative Thinking Ability inPhysics”. Journal of Physics: Conference Series, 909(1), 1-8.http://iopscience.iop.org/article/10.1088/1742-6596/909/1/012053/pdf

Nurmalia, M. A., Syamwil, R., & Endroyo, B. 2016. “Pengembangan E-BookPembelajaran Berbasis Scientific Kompetensi Keahlian Dasar TeknologiMenjahit Untuk Smk Paket Keahlian Tata Busana”. Journal ofEducational Social Studies, 5(1), 72-83. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php /jess/article/view/13096/7173

OECD. 2015. Pisa 2015 Tehnikal Report PISA. OECD Publihing.https://www.oecd.org/pisa/pisa-2015-results-in-focus.pdf.

Permendiknas, RI No.21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar danMenegah. Jakarta: BNSP

Phillips, F. & Mackintosh, B. 2011. “Wiki Art Gallery, Inc.: A Case for CriticalThinking”. Issues in Accounting Education, 26(3), 593-608.https://doi.org/10.2308/iace-50038

Prabowo, A., Heriyanto, S., & IM, M. 2013. “Analisis Pemanfaatan BukuElektronik (E-Book) oleh Pemustaka di Perpustakaan SMA Negeri 1Semarang”. Jurnal Ilmu Perpustakaan, 2(2), 1-9. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jip/article/download/3123/2982

Pradina, L. P., & Suyatna, A. 2018. “Atom Core Interactive Electronic Book toDevelop Self Efficacy and Critical Thinking Skills”. TOJET, 17(1).http://www.tojet.net/articles/v17i1/1713.pdf

Putnam, R. T., & Borko, H. 2000. “What do new views of knowledge andthinking have to say about research on teacher learning?”. EducationalResearcher, 29(1), 4-15. https://doi.org/10.3102/0013189X029001004

Redecker, C., & Johannessen, Ø. 2013. “Changing Assessment—Towards a NewAssessment Paradigm Using ICT”. European Journal of Education, 48(1),79-96. http://www.mycota.ca/assets/uploads/documents/eAssessment.pdf

Richardson Jr, J. V., & Mahmood, K. 2012. “E-Book Readers: User Satisfactionand Usability Issues”. Library Hi Tech, 30(1), 170-185.http://www.academia.edu/download/11255841/LHT_30_1.pdf

106

Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan, PenelitiPemula. Bandung:Alfabeta.

Rosida, R., Fadiawati, N., & Jalmo, T. 2017. “Efektivitas Penggunaan Bahan AjarE-Book Interaktif Dalam Menumbuhkan Keterampilan Berpikir KritisSiswa”. Jurnal Pembelajaran Fisika, 5(1), 35-45. https://media.neliti.com/media/publications/120296-ID-none.pdf

Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: CVAfabeta.

Saadé, R. G., Morin, D., & Thomas, J. D. 2012. “Critical Thinking in E-learningEnvironments”. Computers in Human Behavior, 28(5), 1608-1617.https://pdfs.semanticscholar.org/a395/9943c555a310646ea5c69a1a203ed6fe801e.pdf

Santoso, H. 2010. “Memberdayakan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa MelaluiPembelajaran Konstruktivitik”. Jurnal Bioedukasi, 1(1), 50-56.http://ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php/biologi/article/view/193/158

Samsuri, N. N., Nadzri, F. A., & Rom, K. B. M. 2014. “A Study on the Student'sPerspective on the Effectiveness of Using e-learning”. Procedia-Social andBehavioral Sciences, 123, 139-144. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877042814014451/pdf?md5=31dc256a1047b49f273889d12ef96800&isDTMRedir=Y&pid=1-s2.0-S1877042814014451-main.pdf&_valck=1

Sari, D. S., & Sugiyarto, K. H. 2015. “Pengembangan Multimedia BerbasisMasalah untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan BerpikirKritis Siswa”. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 1(2), 153-166.https://journal.uny.ac.id/index.php/jipi/article/viewFile/7501/6496

Serin, O. 2011. “The Effects of The Computer-based Instruction on TheAchievement and Problem Solving Skills of The Science and TechnologyStudents”. TOJET: The Turkish Online Journal of Educational Technology,10(1), 183-201. https://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ926568.pdf

Shiratuddin, N., Landoni, M., Gibb, F., & Hassan, S. 2006.” E-book Technologyand Its Potential Applications in Distance Education”. Journal of DigitalInformation, 3(4). https://strathprints.strath.ac.uk/2613/1/strathprints002613.htm

Singh, P. K. 2013. Interactive e-books on Aakash Tablet. Doctoral Dissertation,Indian Institute of Technology Bombay. https://www.it.iitb.ac.in/frg/wiki/images/4/4a/123050078Final Stage2 Report 24 june.pdf

Song, L., & Hill, J. R. 2007. “A Conceptual Model for Understanding Self-directed Learning in Online Environments”. Journal of Interactive OnlineLearning, 6(1), 27-42. https://www.researchgate.net/profile/LiyanSong4/publication/250699716_A_Conceptual_Model_for_Understanding_Self-

107

Directed_Learning_in_Online_Environments/links/00b7d52b2c6b2ada02000000.pdf

Snyder, L. G., & Snyder, M. J. 2008. “Teaching Critical Thinking and ProblemSolving Skills”. The Journal of Research in Business Education, 50(2), 90-99.https://tccl.arcc.albany.edu/knilt/images/a/a5/Teaching_critical_thinking.pdf

Stinggins, R. J. 1994. Student Centered Classroom Assesment. New York: Merril.

Suarsana, I. M. 2013. “Pengembangan E-Modul Berorientasi Pemecahan Masalahuntuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Mahasiswa”. JPI (JurnalPendidikan Indonesia, 2(2), 264-275. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPI/article/viewFile/2171/1887

Sudjana. 2005. Metode Statistika Edisi ke-6. Bandung: Tarsito

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sullivan, G & Feinn R. 2012. “Using Effect Size – or Why the P Value Is NotEnough”. Journal of Graduate Medical Education, 4(3): 279 – 282.https://doi.org/10.4300/JGME-D-12-00156.1

Sun, P. C., Tsai, R. J., Finger, G., Chen, Y. Y., & Yeh, D. 2008. “What drives asuccessful e-Learning? An empirical investigation of the critical factorsinfluencing learner satisfaction”. Computers & education, 50(4), 1183-1202.http://www.academia.edu/download/39652266/successful e_learning.pdf

Sunantri, A., Suyatna, A., & Rosidin, U. 2016. “Pengembangan ModulPembelajaran Menggunakan Learning Content Development System MateriUsaha dan Energi”. Jurnal Pembelajaran Fisika, 4(1), 107-117.http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JPF/article/download/13783/10164

Suryani, Y., Suyatna, A., & Wahyudi, I. 2016. “Pengembangan ModulPembelajaran Menggunakan Learning Content Development System MateriGerak Harmonik Sederhana”. Jurnal Pembelajaran Fisika, 4(3).http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JPF/article/download/11485/8179

Sutrisno, A., & Istiyanto, J. E. 2012. “Perspektif & Tantangan Pengembangan M-Learning”. Jurnal Informatika, 5(1), 87-96. http://majour.maranatha.edu/index.php/jurnal-informatika/article/download/408/pdf

Suyanto, E. 2009. “Pengembangan Contoh Lembar Kerja Fisika Siswa denganLatar Penuntasan Bekal Awal Ajar Tugas Studi Pustaka dan KeterampilanProses Untuk SMA Negeri 3 Bandarlampung”. Prosiding Seminar NasionalPendidikan 2009, ISBN 978-979-18755-1-6. Bandar Lampung:Unila

108

Taufani, D.R. &Iqbal, Muhammad. 2011. Membuat Konten E-learning denganMicrosoft Learning Content Development System (LCDS). Bandung: MugiUnikom.

Traxler, J. 2009. “Current State of Mobile Learning”. Mobile learning:Transforming the delivery of education and training, 1(2), 9-24.http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.535.860&rep=rep1&type=pdf

Uno, Hamzah B. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta. Bumi Aksara.

Wahyudi, A. K. 2014. “Arca, Pengembangan Buku Interaktif BerbasisAugmented Reality dengan Smartphone Android”. Jurnal Nasional TeknikElektro dan Teknologi Informasi (JNTETI), 3(2), 64-73. http://ejnteti.jteti.ugm.ac.id/index.php/JNTETI/article/download/60/43

Woodard, B. S. 2003. “Technology and The Constructivist LearningEnvironment: Implications for Teaching Information Literacy Skills”.Research Strategies, 19(3-4), 181-192. https://doi.org/10.1016/j.resstr.2005.01.001

Yanti, F., Yasmi, F., & Jaenam, J. 2014. “Pengembangan Media InteraktifBerbasis Karakter Pada Materi Sistem Peredaran Darah Manusia UntukSma”. Jurnal Pelangi, 7(1), 126-136. http://ejournal.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/pelangi/article/viewFile/194/184

Zarifi, A. & Azimeh T. 2002. “E-Learning in Hong Kong: Comparing LearningOutcomes In Online Multimedia and Lecture Versions of an IntroductoryComputing Course”. British Journal of Educational Technology, 33 (4),423−433.https://pdfs.semanticscholar.org/8a58/e48b811ac66200ac8fb4c1d0905d76d9f8bb.pdf

Zhang, D. 2005.“Interactive Multimedia-based e-learning: A Study ofEffectiveness”. The American Journal of Distance Education, 19(3), 149-162.http://tccl.rit.albany.edu/knilt/images/4/45/Zhang%2C_2005._interactive_multimedia.pdf

Zubaidah, S. 2010. “Berpikir kritis: Kemampuan berpikir tingkat Tinggi Yangdapat Dikembangkan melalui Pembelajaran Sains”. In Makalah SeminarNasional Sains dengan Tema Optimalisasi Sains untuk memberdayakanManusia. Pascasarjana Unesa, 16(1),1-14. https://www.researchgate.net/profile/Siti_Zubaidah5/publication/318040409_Berpikir_Kritis_Kemampuan_Berpikir_Tingkat_Tinggi_yang_Dapat_Dikembangkan_melalui_Pembelajaran_Sains/links/59564c650f7e9b591cda994b/Berpikir-Kritis-Kemampuan-Berpikir-Tingkat-Tinggi-yang-Dapat-Dikembangkan-melalui-Pembelajaran-Sains.pdf

109

Zucker, T.A., Moody, A.K., & McKenna, M.C. 2009. “The Effects of ElectronicBooks on Prekindergartento-grade 5 Students’ Literacy and LanguageOutcomes: A Research Synthesis”. Journal of Educational ComputingResearch, 40(1), 47-87. https://www.researchgate.net/profile/Michael_Mckenna4/publication/250144846_The_Effects_of_Electronic_Books_on_Pre-Kindergarten-to-Grade_5_Students%27_Literacyand_Language_Outcomes_A_Research_Synthesis/links/549455f30cf2707074a06f81.pdf