pengelolaan tambang untuk kemakmuran
DESCRIPTION
Bidang Teknik PertambanganTRANSCRIPT
19/8/2014 Pengelolaan Tambang untuk Kemakmuran
http://atjehpost.co/articles/read/9618/Pengelolaan-Tambang-untuk-Kemakmuran 1/4
atjehpost.com
19 August 2014 - 16:15 pm
Follow @atjehpostcom
Upaya meningkatkan daya saing secara global tidaklah cukup dengan hanya
mengandalkan sumberdaya alam yang kita miliki terutama sektor mineral dan migas
Doto Zaini Tegaskan
Penghentian Aksi
Tambang Emas
Ilegal di Aceh
Ilustrasi eksplorasi tambang
SALEUM
Pengelolaan Tambang untuk Kemakmuran
Gedung Juang yang “Terbuang”
Irman I. Pangeran
Si Ceudah Rupa dari India
Ihan Nurdin
HEADLINE
Surat Terbuka Honorer Aceh Untuk
Presiden SBY
AUTHOR
TERJEMAHKAN
dengan
Lowongan Kerja 2014berniaga.com/LowonganKerja
Ribuan Lowongan Dibuka, Mulai Manager sampai Office Staff!
DAMAI ITU BUKAN PATTIMURA
ATJEH POST POLITEK SALEUM NEWS TECH + HEALTH BHAN GAMINONG DIWANA REUSAM MEUKAT PROFILE OTOMOTIF PRINTED RSS TUESDAY 19 AUGUST 2014
Butuh sebuah kantor?regus.co.id/Ruang_Kantor
Sewa harian hingga tahunan. Paket sewa sesuai anggaran.
Share
Abenk Beutari, Ajir and 9,968 others like this.Like
0 1 2Google + 0
19/8/2014 Pengelolaan Tambang untuk Kemakmuran
http://atjehpost.co/articles/read/9618/Pengelolaan-Tambang-untuk-Kemakmuran 2/4
Opini: Fakhrurrazi dan Cut Intan Keumala
17 Agustus 1945 adalah hari bersejarah buat bangsa Indonesia yang merebut kemerdekaan
dari penjajahan selama 3,5 Abad lamanya. Mulai dari penjajahan bangsa Portugis, VOC atau
Belanda, sampai masa penjajahan Jepang. Semangat Pejuang kita dahulu yang rela berkorban
dengan harta benda bahkan nyawa demi bangsa ini agar kelak anak-anak cucunya tidak lagi
dijajah seperti masa mereka. Para generasi penerus bangsa diharapkan dapat hidup dengan
damai, tenteram, dan bisa menuntut ilmu pengetahuan agar kelak dapat membangun bangsa
Indonesia ini ke arah yang lebih baik dan bisa mengelola sumberdaya alam yang melimpah
demi kepentingan dan kemakmuran bangsa Indonesia.
Saat ini, 69 tahun sudah bangsa Indonesia merdeka. Itu berarti kita sudah semestinya dapat
mandiri dalam mengelola sumberdaya alam pertambangan. Dalam artian, berarti
mengoptimalkan segenap potensi lokal sesuai dengan kearifan lokal menyangkut sektor
strategis dan vital ini. Pada kenyaatannya, masalah yang dihadapi dalam pengelolaan
sumberdaya alam pertambangan untuk mendukung pembangunan ekonomi dan
kemakmuran bangsa masih belum optimal.
Kalau kita mengkaji ke belakang tentang Pasal 33 UUD 1945, Ayat (3)”Bumi, air dan kekayaan
alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat”, jelas tujuannya bahwa semata-mata untuk kepentingan
bangsa ini yang dikelola dengan baik oleh Negara dalam hal ini yaitu Pemerintah selaku
pihak yang membuat aturan dan kebijakan. Ini sebagaimana cita-cita dan harapan para
leluhur bangsa mewujudkan masa depan bangsa yang adil dan makmur.
Berbicara mengenai pengelolaan sumberdaya alam pertambangan yang umum terjadi melalui
aktivitas pertambangan selama ini memiliki beberapa kendala. Pertama, minat dari investor
terutama dari inverstor lokal untuk berinvestasi suatu daerah rendah karena menyangkut
modal yang dikeluarkan sangat besar. Hal ini belum tentu sesuai dengan keuntungan yang
diperoleh dari proses eksploitasi. Apalagi belum terpadunya konsep penataan ruang dan
wilayah sehingga timbul konflik lahan dan kepastian iklim investasi bagi para investor, serta
ada dampak negatif yang tinggi dari aktivitas proses pertambangan bagi kegiatan
pertambangan. Ditambah lagi kalau usaha pertambangan dan industri pengolahan serta
sektor-sektor pendukung lainnya selama ini masih belum berkembang.
Kedua, menyangkut dengan penyediaan informasi data mengenai kondisi geologi
permukaan dan bawah permukaan yang lebih lengkap dan lebih detail. Belum lagi mengenai
bencana geologi yang akan ditimbulkan seperti: gempa bumi, tsunami, gerakan tanah berupa
longsor yang sering terjadi, maupun potensi gunung api.
Ketiga, terpenting adalah kualitas sumberdaya manusia (SDM) yang profesional mengenai
pengelolaan sumberdaya mineral masih sangat terbatas baik dari segi keilmuan maupun
kemampuan untuk memakai teknologi eksplorasi dan penambangan, serta kemampuan
manajerial dari pemerintah daerah masih perlu ditingkatkan lagi. Padahal mineral dan migas
merupakan peranan besar sebagai sumber penerimaan devisa negara. Namun juga sebagai
bahan baku dan pemasok energi untuk industri di dalam negeri. Tak lain dan tak bukan
adalah dapat membuka peluang dan kesempatan besar bagi tenaga kerja berbagai tingkatan.
Tantangan Globalisasi
Tidak lama lagi kita akan menghadapi tantangan baru yaitu tahun 2015, yang kita hitung
tinggal 4 (empat) bulan lagi. Dibukanya Pasar Bebas ASEAN atau “ASEAN Free Trading Area
(AFTA)” di mana kesepakatan ini telah dibuat sejak tahun 1992 saat Konferensi Tingkat
Tinggi (KTT) ASEAN ke-4 di Singapura. Kuat atau lemah posisi kita, poisisi bangsa ini harus
berhadapan dengan tantangan globalisasi. Sedangkan upaya dalam meningkatkan daya saing
secara global tidaklah cukup dengan hanya mengandalkan sumberdaya alam yang kita miliki
terutama sektor mineral dan migas. Tapi harus dibarengi dengan kapasitas, produktivitas,
serta industri lokal yang kuat.
Hal ini bertujuan untuk menghindari Indonesia hanya sebagai pasar dengan penduduk yang
Camat Geumpang:
Ada Dua Lokasi
Tambang Emas
Ilegal di Pedalaman
Aktivis Minta
Pemerintah Aceh
Keluarkan Pergub
Morotarium
Tambang
Kak Seto Anggap Fenomena 'Marlboro Boys'
Sebagai Kritik untuk Pemerintah: Seharusnya
Indonesia merasa malu kar... bit.ly/1n5k4tW
atjehpost
@atjehpostcom
Buaya Raksasa Teror Darwin: Jumlah buaya di
Australia meningkat sejak dinyatakan sebagai
spesies yang dilindun... bit.ly/1n5k253
atjehpost
@atjehpostcom
Positif Mariyuana, Putra Jackie Chan Digari Polisi:
Pada bulan Juni Presiden Cina Xi Jinping meminta
"upaya ke... bit.ly/1rSb1zx
atjehpost
@atjehpostcom
Tweet
Tweet ke @atjehpostcom
Coal Is Kingenergyandcapital.com/Coal_Mining
It's The World's #1 Power Source How It's Still Making Smart $ Rich
atjehpost.com Community
9,970 people like atjehpost.com Community.
Facebook social plugin
Like
19/8/2014 Pengelolaan Tambang untuk Kemakmuran
http://atjehpost.co/articles/read/9618/Pengelolaan-Tambang-untuk-Kemakmuran 3/4
sangat banyak, karena industri mineral dan migas dikuasai pihak luar. Sebagai contoh, China
yang saat ini sebagai negara “haus” dengan bahan mentah mineral dari berbagai negara di
dunia terutama Indonesia untuk mengembangkan industri dalam negeri mereka. Dengan
diberlakukannya pasar bebas ASEAN tahun 2015 nanti, bukan menjadi mustahil bagi China
akan melakukan investasi besar-besaran untuk melakukan eksplorasi dan produksi di
Indonesia.
Bukan hanya itu saja menjadi tantangan kita dalam menghadapi era globalisai, permasalahan
utama yang dialami oleh negara saat ini yaitu krisis energi bahan bakar minyak (BBM). Di
tengah-tengah harga BBM yang kian naik di samping konsumsi masyarakat kita semakin
tinggi. Hal ini berbanding dengan cadangan hidrokarbon yang diproduksi dengan hanya
mengandalkan sumur-sumur tua yang dikembangkan sejak tahun 1970-an dan 1980-an
sudah menipis dan tidak produktif lagi. Jika tidak dilakukan eksplorasi secara intensif untuk
menemukan cadangan-cadangan minyak yang baru, maupun mengembangkan sumber
energi alternatif lainnya seperti panas bumi dan CBM “Coal Bed Methane”, maka siap-siap
saja akan terus mengimpor BBM dari luar negeri untuk keperluan energi negara kita. Maka
apa yang kita inginkan, apa yang kita harapkan dari makna Pasal 33 UUD 1945 itu belum bisa
terwujud demi kepentingan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat dan bangsa. Kita hanya
sebagai “mangsa” bagi negara-negara lain, harga barang kebutuhan semakin naik serta
meningkatnya jumlah pengangguran dimana-mana.
Visi Indonesia 2025
Apa yang telah terjadi, cukuplah menjadi pengalaman dan pelajaran penting bagi bangsa ini
tentang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya. Tidak ada kata terlambat untuk berbenah,
hanya dibutuhkan usaha, waktu dan sikap optimisme. Era pasar global akan segera kita
hadapi, mau tidak mau kita dituntut berperan di sana. Sesuai dengan visi Indonesia 2025
ingin menjadi Negara yang mandiri, maju, adil dan makmur. Mandiri berarti
mengoptimalkan segenap potensi lokal sesuai dengan kearifan lokal. Karena dengan
kemandirian dan daya saing yang kuat dapat mewujudkan ketahanan Nasional di bidang
pengelolaan sumberdaya alam pertambangan untuk kemakmuran bangsa.
Tentunya peran besar pemerintah dalam meningkatkan kemandirian dan daya saing dalam
pengelolaan sumberdaya pertambangan sangat penting. Peran pemerintah menjadi pusat
perhatian, karena pemerintah selaku pihak yang bertanggung jawab dan memiliki
kewenangan atas peraturan-peraturan yang didesain dan diimplementasikan untuk
menciptakan kondisi lingkungan yang kondusif dalam hal pengelolaan sumberdaya alam
pertambangan demi kepentingan rakyat dan bangsa. Sehingga sektor penting ini diharapkan
dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi negara.
SDM Perlu Ditingkatkan
Sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumnya, upaya mewujudkan pengelolaan
sumberdaya alam pertambangan untuk kemakmuran bangsa sesuai dengan visi Indonesia
2025 pentingnya kualitas sumberdaya manusia (SDM) ditingkatkan. Terutama yang
berkaitan dengan bidang pengelolaan sumberdaya alam mineral dan migas bumi atau disebut
bidang ilmu kebumian. Karena sektor ini merupakan salah satu hal penting menopang
perekonomian negara.
Diperlukan penguasaan keilmuan dan kemampuan menggunakan teknologi dalam bidang
kebumian yang baik untuk menemukan prospek mineral, batubara, panas bumi, dan minyak
bumi sehingga bisa dimanfaatkan melalui kegiatan pertambangan.
Oleh sebab itu, diharapkan akan banyak lahir para teknokrat kebumian lokal yang andal di
Indonesia terutama apa yang sedang dikembangkan oleh Universitas Syiah Kuala dengan
adanya 3 bidang keilmuan yaitu: Geologi, Geofisika, dan Pertambangan. Sehingga dapat
mewujudkan kemandirian dalam pengelolaan sumberdaya alam pertambangan demi
kemakmuran bangsa dan negara Republik Indonesia khususnya Aceh yang tercinta ini.
Apakah kita seperti pepatah Aceh “Lagee Manok Matee Lam Krong” yang artinya“seperti
ayam mati dalam lumbung padi”. Atau juga seperti pepatah Aceh lainnya “Buya Krueng Teu
Dong Dong, Buya Tamoeng Meuraseuki". Kita punya segala-galanya tapi tidak bisa berbuat
apa-apa dan menjadi penoton di Negeri kita sendiri. Semoga saja, semoga apa yang dicita-
citakan oleh para leluhur kita, para pendiri bangsa ini, para pemimpin negeri ini, para
generasi muda tercapai nantinya.[]
19/8/2014 Pengelolaan Tambang untuk Kemakmuran
http://atjehpost.co/articles/read/9618/Pengelolaan-Tambang-untuk-Kemakmuran 4/4
Penulis adalah mahasiswa Teknik Geofisika (Bidang: Eksplorasi Sumberdaya
Alam)
Topik:
Skandal Sekolah Penerbangan Aceh
Pendidikan Aceh Terpuruk
Aceh Menagih Janji SBY
Skandal Dinas Kelautan Aceh
P UB L I S H ER N urlis E. M e uk o | P EM I M P I N REDA K S I Y us w a rdi A . S uud | REDA K TUR S EN I OR Ris ma n A Ra c hma n, I s k a nda r N orma n | REDA K TUR P EL A K S A N A B oy N a s hruddin A gus | S I DA N G REDA K S I M urda ni
A bdulla h, I ha n N urdin, H e ri Jua nda , A dy Gondrong, I rma n I . P a nge ra n, S a fr ia ndi, M urde li S S ulta n, Zulk if l i A nw a r, Ta ufiq A r R ifa i , M uha mma d I s a , M uha mma d Fa z il | K REA TI F & I T Re dha M una nda r, I qba l R idha ,
S a y e d Ja ma luddin | FI N A N C E A gus ria ni | M A RK ETI N G EK S EK UTI F N urma la | A L A M A T REDA K S I Ja la n Tgk . S ula ima n Da ud, L r. S e ha t N o. 8 , P e unit i , K e c . B a iturra hma n, B a nda A c e h. Te le pon: 0651-35080 | EM A I L
REDA K S I the a tj e hpos t@ gma il. c om | K OM UN I TA S tw itte r @ a tj e hpos tc om da n fa c e book . c om/ a tj e hpos t | B a nk A c e h Re k . 010. 01. 05. 620252-7 | C opy right © 2011 | A tj e h M ult i M e dia
Facebook social plugin
Also post on Facebook Posting as Fachroerrazi Geos (Not you?) Comment
Add a comment...