pengelolaan sampah oleh masyarakat. kalau sulit dilawan jadikan kawan

Upload: oswar-mungkasa

Post on 05-Apr-2018

278 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    1/64

    November 2007

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    2/64

    PengantarPengelolaan sampah bukanlah sesuatu yang mudah dan murah. Sampai saat

    ada kota dan kabupaten yang benar-benar mampu mengelola 100% sampa

    ngan baik. Jumlah sampah yang terus meningkat dan semakin beragam membu

    pemerintah semakin bertambah. Oleh karena itu, pola pengelolaan sampah terpa

    direalisasikan. Pola tersebut mengharuskan adanya peran seluruh pemangku kep

    (stakeholders) yang optimal, termasuk mereka yang selama ini berperan m

    pemanfaatan sampah sebagai mata pencahariannya.

    Operasi pemulung, pengepul (lapak dan bandar), pihak pengkompos dan pabhan daur-ulang harus didukung agar mereka semakin mampu meningkatkan

    laan sampah. Di sisi lain, masyarakat perlu terus diingatkan untuk melakukan

    upaya pengurangan jumlah sampah. Tidak hanya di rumahnya tetapi juga d

    kerjanya.

    Buku ini berisi informasi yang mendasar tentang sampah dan konsep pengel

    yang dirasakan tepat saat ini. Para pembaca dapat menjumpai informasi menge

    ki pengelolaan sampah, berbagai jenis sampah dan peluang-peluang pemanfa

    Buku ini tidak dimaksudkan sebagai buku referensi yang memuat informasi m

    tentang persampahan. Informasi yang disampaikan rasanya cukup untuk me

    kan pemahaman dasar tentang perlunya kita mengoptimalkan pemanfaatan

    sebagai bagian penting dari penerapan pola pengelolaan sampah terpadu. Lberkawan dengan sampah daripada terus menerus memeranginya. Selamat m

    Jakarta, 12 November 2007

    Direktur Permukiman dan Perumahan Badan Perencanaan Pembangunan Nas

    Sebagai Ketua Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan

    Basah Hernowo

    DITERBITKAN OLEHKelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) yang beranwakil-wakil dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), DePekerjaan Umum, Departemen Dalam Negeri, Departemen Kesehatan, dan KemNegara Lingkungan Hidup. Alamat Pokja: Jl. Cianjur No. 4, Menteng, Jakarta PFaks (62-21) 31904113. Website: http://www.ampl.or.id. E-mail: [email protected]

    ATAS PENDANAANDirektorat Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    3/64

    ApresiasiUNTUK SUBSTANSI

    Cecep Saefudin dan Jajat Sudrajat (Staf RumahTangga Istana Kepresidenan Cipanas); Sri Bebas-

    sari, Eko Junaedy, dan Herlinda Murap (Dana

    Mitra Lingkungan); Kania Parwanti (Dinas Ke-

    bersihan dan Lingkungan Hidup Kota Depok);

    Endang Setyaningrum (Ditjen Cipta Karya, De-

    partemen Pekerjaan Umum); Astri Handayani

    dan Reski Dian Diniari (Sekretariat Pokja AMPL);

    Miki dan Sunatra (Dinas Pertamanan DKI); John

    Peter dan Domartin (Peka Group, Bandung), Rika

    Lestari (PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk), Danu

    Maraden (PT. Lippo Karawaci Tbk.), Defi Hendra

    (PT. Muhtomas); Douglas Manurung (PT. Godang

    Tua Jaya); Ibu Bambang Harini (Kompleks Peruma-

    han Banjarsari); Markasan dan Edi (Kebun Bina-

    tang Ragunan dan Kirai); Hidayat, SE (Mitratani

    Mandiri Perdana); Tri Bangun Laksono (KLH);

    Bagong Suyoto; Eka Jatnika (ITENAS, Bandung);

    Suharsono dan Setiawan Wangsaatmaja (BPLHD

    Provinsi Jawa Barat); dan pihak lain yang tidak

    dapat disebutkan satu per satu.

    UNTUK FOTOWinarko Hadi (ESP); Heri Wibowo (Green Planet

    Indonesia, PT); Jan Ricko; Bismo Agung dan Yo-

    sep Arkian (Tempo); M. Gelora Sapta (Pikiran

    Rakyat).

    UNTUK DUKUNGANBayu, Desi, Rio, Dewi, Sahlan, dan Mistur (Qipra

    Galang Kualita, PT)

    PENGARAHBasah Hernowo, Oswar Mungkasa dan Nugroho

    Tri Utomo (Badan Perencanaan Pembangunan Na-

    sional); Raymond Marpaung (Ditjen Cipta Karya,

    Departemen Pekerjaan Umum); Anggota Kelom-

    pok Kerja AMPL.

    PENYUSUN

    Rudy Yuwono (Penulis), Taufik Ismail, Echi Desvita,Hidayah Pujiwati, Salida Arianti, Endro Adinugro-

    ho (Dukungan Penulisan); Isna Marifa, Nuraman

    Sjach, Laksmi Wardhani (Dukungan Editorial); Zar-

    koni, Endang Sunandar, Muhammad Taufik (Tata

    Letak & Desain Grafis)

    Daftar Isi

    BERKAWAN DALAM KETERPADUAN

    Prinsip Keterpaduan

    Persepsi Harus Sama

    AWALNYA JANGAN SAMPAI PUNYA BANYAK LAWA

    Cegah

    Pakai-Ulang

    Semua Dimulai di Rumah

    Perlu Juga di Kantor

    Extended Producer Responsibility

    MENGENALI KAWAN

    Sebagian untuk Dijual atau Dikompos

    Sebagian Harus Dibuang

    Sebagian dapat Dibakar

    MENELUSURI PERJALANAN KAWAN

    Jalur Formal dan Jalur Informal

    Peran Pemulung dan Pengepul

    KAWAN DILEBUR, KAWAN DIBENTUK

    Proses Daur-Ulang Faktor Sukses

    Beragam Jenis Plastik

    Daur-Ulang Skala Kecil

    YANG BUSUK YANG BERMANFAAT

    Kelemahan Kompos

    Dibuat Pupuk Cair

    DARI SAMPAH JADI ENERGI

    Dibakar Jadi Energi

    Dibusukkan Jadi Energi

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    4/64

    Tentang Buku Ini

    Buku ini dibagi menjadi beberapa bagian. Bagian

    pertama, berjudul BERKAWAN DALAM KETERPA-

    DUAN, memperkenalkan gagasan memperlakukan

    sampah sebagai sumberdaya daripada sesuatu

    yang harus dibuang. Pada bagian kedua, AWAL-

    NYA, JANGAN SAMPAI PUNYA BANYAK LAWAN,

    buku ini mengajak pembaca untuk mempelajari

    cara-cara untuk mencegah terjadinya sampah,

    sebagai salah satu pendekatan untuk mengurangi

    beban pada lingkungan dan sekaligus berhemat.

    Selanjutnya, buku ini menjelaskan karakteris-

    tik dan kategori sampah, serta perlakuan yangdapat dilakukan untuk mengurangi jumlah yang

    harus dibuang. Bagian ini, bertajuk MENGENALI

    KAWAN, memperkenalkan istilah-istilah seperti

    Sampah Layak-Jual, Sampah Layak-Kompos, dan

    Sampah Layak-Buang. Bagian MENELUSURI PER-

    JALANAN KAWAN, menggambarkan perjalanan

    Sampah Layak-Jual di Indonesia, serta peran sek-

    tor informal dan usaha kecil-menengah. Ini di-

    ikuti oleh bagian yang bertajuk KAWAN DILEBUR,

    KAWAN DIBENTUK, dimana proses daur-ulang be-

    berapa jenis bahan dijelaskan. Bagian selanjutnya,

    YANG BUSUK YANG BERMANFAAT menjelaskan

    proses pembuatan kompos dari sampah organik.

    Terakhir, buku ini memperkenalkan konsep meng-

    gunakan sampah sebagai sumber energi listrik,

    dalam bagian berjudul DARI SAMPAH JADI ENER-

    GI. Diharapkan bagian ini memberi harapan dan

    pandangan baru bahwa sampah tidak selamanya

    membawa petaka.

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    5/64

    Di satu sisi, sampah semakin banyak dan beragam. Di sisi lain, kemampuan

    institusi pengelola sampah masih saja terbatas. Pola Pengelolaan SampahTerpadu perlu segera diterapkan. Pola tersebut meminta kita untuk tidak

    langsung menganggap sampah sebagai lawan yang harus dibuang jauh-

    jauh. Sebagian sampah adalah kawan yang dapat dimanfaatkan.

    Berkawan dalam

    KETERPADUAN

    Foto/Koleks

    iMittran

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    6/64

    Tidak dapat dipungkiri, urusan pen-

    gelolaan sampah bukanlah perkara

    mudah bagi pemerintah kota atau

    kabupaten manapun di Indonesia. Semua

    penduduknya mau sampahnya tertangani

    dengan baik, tapi fasilitas dan anggaran

    untuk urusan kebersihan yang mampu

    disediakan sangatlah terbatas. Dari ke-

    butuhan idealnya Rp100.000,00 per ton

    sampah, kota-kota di Indonesia rata-rata

    baru mampu menyediakan tidak lebih

    dari Rp15.000,00 per ton sampah. Takheran jika berbagai masalah sampah pun

    sering kita dengar. Yang paling menyedih-

    kan tentunya adalah bencana longsornya

    Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leu-

    wigajah di Kota Cimahi (Jawa Barat).

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    7/64

    Bencana itu terjadi sekitar pukul 2 menjelang subuh, hari Rabu, 21 Februari 2005.

    diguyur hujan selama dua hari berturut-turut, gunungan sampah setinggi hampir 70

    dengan luas 8 hektar di TPA Leuwigajah (Kota Cimahi, Jawa Barat) longsor dan m

    puluhan rumah penduduk. Hampir 150 orang tewas tertimbun sampah dan ratusan cedera. Saksi mata mengatakan longsornya bukit sampah itu didahului oleh suara l

    keras yang dicurigai sebagai ledakan gas metan. Longsornya timbunan sampah di T

    wigajah menunjukkan ketidakmampuan kita untuk mengelola sampah secara baik. S

    tetap saja ditimbun di TPA yang sebenarnya sudah penuh. Cara beroperasinya juga

    ceroboh. Lahan penimbunan tidak pernah disiapkan, timbunan sampah jarang seka

    datkan, gas metan tidak pernah dikelola, penutupan sampah (soil covering) t idak dila

    dan kegiatan pemulung tidak diatur dengan baik. Celakanya hampir 400-an TPA d

    nesia memiliki permasalahan yang hampir serupa. Penutupan TPA Leuwigajah ke

    mengakibatkan lumpuhnya operasi pengelolaan sampah di kota-kota yang meman

    TPA tersebut. Salah satunya adalah kota Bandung. Di berbagai pelosok kota Bandun

    waktu itu, dapat kita jumpai onggokan sampah yang tidak terangkut. Selama ham

    bulan, kota Bandung dipenuhi bau sampah yang sangat menyengat.

    Kalau Sulit Dilawan

    Foto-foto/M.

    GeloraSapta/PikiranRakyat

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    8/64

    Instansi kebersihan di kota-kota Indonesia sampai saat

    ini belum mampu memberi layanan pengumpulan sam-

    pah kepada seluruh penduduk perkotaan. Menurut data

    Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2004, cakupan layanan

    pengumpulan sampah rata-rata masih sekitar 41%. Ma-

    sih jauh dari target Millenium Development Goals (MDGs)

    yang besarnya harus mencapai 70% di tahun 2015. Di be-

    berapa kota besar, seperti Jakarta, Semarang, Surabaya,

    Yogyakarta, dan Denpasar tingkat layanan yang dimiliki

    sudah di atas 70%. Namun sayangnya kualitas pelayanan-

    nya belum selalu memenuhi harapan penduduknya.

    Sekarang saja sudah sulit apalagi nanti. Dari tahun

    ke tahun, volume timbulan sampah terus bertambah.

    Tingkat pertambahannya dapat mencapai 4% per tahun

    Permasalahan sampah di kota-kota Indonesia ada di setiap komponen pengelolaan sampah.Pengumpulan sampah belum dapat dilakukan secara optimal. Saat ini rata-rata baru sekitar

    30% penduduk perkotaan di Indonesia yang sampahnya berhasil dikumpulkan. Rendah-nya

    kesadaran masyarakat membuat upaya pengumpulan sampah menjadi lebih sulit dan ma-

    hal. Misalnya, sampah yang menggenangi dan menyumbat sungai di Jakarta Barat. Peng-

    angkatannya tentu membutuhkan anggaran yang lebih besar.

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    9/64

    35,59%Dibakar

    41,28%Diangkut Petuga

    14,01%Lainnya(dibuang ke sungai, jalan, taman,dan sebagainya)

    1,15%Diolah (Kompos)

    7,97%Ditimbun

    Institusi-institusi pengelola sampah

    baru mampu melayani sekitar 41%

    rumah-rumah yang ada di perkotaan.

    Selebihnya, masyarakat menentukan

    caranya sendiri-sendiri. Pembakaran

    dilakukan oleh lebih dari 36% rumah-

    rumah. Yang menyedihkan masih ba-

    nyak rumah-rumah memilih untuk

    membuangnya di kali atau sungai ter-

    dekat.

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    10/64

    sehingga volume timbulan sampah ki

    hun 2010 akan menjadi dua kali dar

    timbulan di tahun 2005. Jenisnya jug

    kin beragam. Sekarang banyak dijum

    pah kemasan makanan atau minum

    terbuat dari kertas dan plastik

    Demikian juga sampah barang

    elektronik.

    Pola pengelolaan samp

    diterapkan oleh kebanyak

    tusi pengelola sampah saat

    jelas tidak akan mampu m

    beban itu. Pola pengelolaan

    lain perlu segera diterapkan. Publik

    butnya sebagai Pola Pengelolaan

    Terpadu (Integrated Solid Waste M

    ment).

    Permasalahan juga dengan mudah dapat dijumpai di ba-

    gian hilir pengelolaan sampah, yaitu di tempat-tempat

    pembuangan akhir. Dari ratusan TPA yang ada di Indo-

    nesia, tidak ada satupun yang benar-benar menerapkanprosedur kerja suatu sanitary landfill. Penutupan sampah

    dengan tanah hanya dilakukan sesekali. Tidak semua TPA

    dilengkapi dengan lapisan dasar yang kedap. Keberadaan

    pemulung yang tidak terkendali juga semakin memper-

    sulit pengoperasian TPA-TPA yang ada. Di beberapa TPA,

    seperti yang ada di kota Yogyakarta, hewan-hewan ter-

    nak malah dibiarkan berkeliaran untuk mencari makan.

    Jenis sampah yang ada sekarang semakin beragam. Sampah

    plastik semakin banyak dan beragam. Sampah elektronik sa-

    ngat mudah dijumpai. Yang paling merepotkan adalah sampah

    yang terbuat dari materi gabungan, seperti plastik, kertas, dan

    alumunium. Contohnya, bekas kemasan makanan atau minu-

    man.

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    11/64

    Sampah rongsokan komputer merupakan salah stoh sampah jenis baru yang mulai banyak dijumpaSebagaimana diilustrasikan oleh tukang becak dkota Surabaya ini, sampah-sampah jenis baru mangani dengan cara-cara konvensional.

    Kalau Sulit Dilawan

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    12/64

    Upaya ini dapat dilakukan sebelum maupun sesudah upaya Buang. Se-bagian sampah, khususnya yang kering dan nilai kalor bakarnya tinggi,dapat dijadikan bahan bakar dalam suatu pembangkit listrik. Sebagiansampah lainnya, khususnya bahan organik yang mudah membusuk,dapat menghasilkan gas metan yang dapat dimanfaatkan sebagai sum-

    ber energi.

    Dilakukan sebagai pilihan terakhir di saat semua upaya sdioptimalkan. Metode yang banyak digunakan adalah stary landfill. Sampah dibuang di suatu wilayah yang sdirekayasa guna mencegah adanya polutan-polutan darbunan sampah yang akan mencemari lingkungan.

    Jika Pakai-Ulang adalah penggunaan kembali barancara langsung, Daur-Ulang a

    upaya pemanfaatan kembali barang setelah melalui proses. Barang yang sudah terpakai lagi diolah untuk dkan produk baru yang bermaContohnya, pembuatan kodaur-ulang kertas, daur-plastik, dan sebagainya. Uini banyak membutuhkan ca

    tangan prod

    Dengan mengurangi jumlah barang-barang yang kita gunakan maka semakin sedikit pula barang yperlu dibuang sebagai sampah. Upaya Cegah tidak melulu hanya ditujukan terhadap kuantitas spah. Upaya ini perlu dilakukan untuk mencegah timbulnya sampah yang tidak dapat dimanfaa

    kembali atau sampah yang tergolong sebagai bahan beracun dan berbah

    Usia pakai barang dapat diperpanjang bila kita mau merawatnya.Daya gunanya juga bertambah jika kita mampu memanfaatkansuatu barang untuk penggunaan lain yang berbeda dengan peng-gunaan utamanya. Itulah prinsip umum upaya Pakai-Ulang.

    Pola pengelolaan sampah terpadu atau integrated solid waste management mengandalkan pendekatan multi-pihak berjenjang atau hirarkis. Hirarki diawali dengan upaya untuk mengurangi pembentukan sampah. Baik itu dilakukan

    produsen maupun oleh para pengguna produk. Pengurangan sampah diawali dengan upaya Cegah (reduce) dan upaya PUlang (reuse). Jika sampah sudah terlanjur terbentuk, hirarki pengelolaan selanjutnya adalah upaya Daur-Ulang (recyTiga upaya awal tadi, yaitu reduce, reuse, dan recycle, populer disebut upaya 3R. Ada juga yang menyebutnya seb

    pendekatan zero-waste atau nirsampah. Harapannya jika kita mau menerapkan ketiga upaya itu, tidak akan lagi ada sayang perlu dibuang ke lingkungan. Sayangnya, harapan itu sulit untuk dipenuhi karena tidak semua sampah dapat dicdipakai-ulang atau didaur-ulang. Sampah yang ada kemudian harus diwadahi, dikumpulkan, dibawa, dan dibuang ke tempat pembuangan akhir yang sudah disiapkan sebelumnya. Pendekatan terakhir ini disebut sebagai upaya Buang (dispoBesaran upaya ini sangat dipengaruhi oleh tingkat penerapan ketiga upaya sebelumnya. Pendekatan pengelolaan salain yang akhir-akhir ini banyak dibicarakan orang adalah upaya Tangkap-Energi (energy recovery). Upaya ini dapat ditekan sebelum upaya Buang atau setelah sampah tertimbun lama di tempat pembuangan akhirnya.

    1

    3

    54

    2

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    13/64

    Praktek Pakai-Ulang dan Daur-Ulang,yang penerapannya dituntut dalam PolaPengelolaan Sampah Terpadu, sebenarnyabukan hal baru bagi kita. Dari dulu, ba-nyak orang sudah memanfaatkan ber-bagai jenis sampah untuk bahan baku

    proses produksinya. Misalnya, peman-faatan ban bekas sebagai bahan pembua-tan sandal.

    PRINSIP KETERPADUAN

    Pola Pengelolaan Sampah Terpadu m

    kita untuk jangan lagi terburu-buru mem

    atau membakar sampah. Sebisanya manf

    sampah itu terlebih dulu! Caranya berm

    macam, bisa dalam bentuk Pakai-Ulang

    maupun dalam bentuk Daur-Ulang (recyc

    sanya dibuang dengan cara-cara yang lebih

    bagi lingkungan sekitar. Demikianlah hirark

    dikenal dalam pola pengelolaan sampah t

    grasi itu (lihat diagram).

    Pola Pengelolaan Sampah Terpadu ju

    minta semua pihak untuk ikut terlibat dan

    jasama. Penghasil sampah, seperti pen

    pengelola gedung, produsen barang, dan la

    harus terlibat aktif untuk m

    kan upaya Cegah dan

    Ulang. Sangat ba

    mereka juga

    melakukan

    Daur-Ulang

    perti penposan. Jik

    melakuka

    mereka setid

    dapat memban

    timasi upaya Daur

    dengan memilah samp

    suai kebutuhan pelaku

    Ulang.

    Di sisi lain, institusi pengelola sampah d

    hak-pihak yang terlibat dalam praktek dau

    harus lebih bekerjasama. Setidaknya untuk

    memberikan kesempatan ke masing-masing

    Kalau Sulit Dilawan

    Foto/E.

    Sunandar

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    14/64

    agar dapat melaksanakan tugasnya masing-mas-

    ing secara optimal. Siapapun yang terlibat dalam

    pemanfaatan sampah harus dianggap sebagai

    subsistem pengelolaan sampah perkotaan.

    Jika dioptimalkan, kontribusi upaya peman-

    faatan sampah akan sangat signifikan. Upaya

    tersebut diperkirakan dapat mengurangi 60%

    lebih sampah yang seharusnya dikelola peme-

    rintah. Keuntungannya jelas banyak. Jumlah

    sampah yang perlu diangkut akan berkurang

    sehingga biaya operasi pengangkutan dapat

    ditekan. Usia pakai TPA dapat diperpanjang.Tingkat penggunaan sumber daya alam dapat

    ditekan karena kebutuhan terhadap bahan

    baku baru dapat dikurangi.

    Pola Pengelolaan Sampah Terpadu diyakini

    dapat mengurangi kebutuhan kita terha-

    dap TPA baru. Hal ini penting mengingat

    rencana pengembangan TPA baru hampir

    selalu ditolak oleh masyarakat sekitar. Me-

    reka khawatir terhadap berbagai dampak

    lingkungan dan sosial yang akan di-tim-

    bulkan oleh operasi TPA. Penolakan juga

    terjadi walaupun suatu TPA direncanakan

    menggunakan teknologi yang lebih bersih

    dan ramah lingkungan. Banyak masyara-

    kat sudah terlanjur tidak percaya bahwa

    pemerintah akan mampu menjalankannya

    dengan baik. Salah satu contohnya adalah

    penolakan sebagian masyarakat sekitar ter-

    hadap rencana pengoperasian Tempat Pe-

    ngolahan Sampah Terpadu (TPST) Bojong.

    Padahal, TPST yang akan menggunakan

    teknik balapress ini yang jauh lebih baik

    dari TPA-TPA yang ada.

    Foto/BismoAgungda

    nYosepArkian/Tempo

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    15/64

    Dalam pola Pengelolaan Sampah Terpadu, semuapihak harus bekerjasama dalam kesetaraan. Ke-beradaan aktivitas daur-ulang harus dianggap se-bagai subsistem pengelolaan sampah. Keberadaan-

    nya perlu diintegrasikan oleh pemerintah sebagaibagian dari sistem pengelolaan sampah kota. De-ngan mendukung upaya mereka, volume sampah

    yang tertangani akan semakin sedikit karena ba-nyaknya kalangan yang terlibat semakin besar.

    PERSEPSI HARUS SAMA

    Pengembangan Pola Pengelolaan Sampah Terpad

    mang tidak mudah. Walau konsepnya sudah diperke

    sejak awal tahun 80-an, realisasi dari pola ini masih

    jumpai banyak hambatan. Khususnya saat ingin me

    kan pola kerja antara institusi pengelola sampah d

    pihak-pihak pelaku pemanfaatan sampah. Masih ada

    regulasi, kelembagaan, ekonomi, sosial, dan buday

    harus dibenahi.

    Walau sulit, pengembangan pola ini harus terus d

    Syaratnya, persepsi tentang sampah dan pengelola

    harus disamakan. Pertama, sebagian besar sampah

    kawan. Mereka masih dapat digunakan sebagai baha

    dan sumber energi. Kedua, semua pihak harus bekerj

    Pihak yang satu harus mempermudah pekerjaan piha

    lain. Tentunya sesuai dengan peran, tanggung jawa

    kemampuannya masing-masing.

    Kalau Sulit Dilawan

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    16/64

    Punya Banyak LawaAwalnyaJANGAN SAMPA IUrusan sampah jadi sulit kalau jumlahnya banyak.

    sampah jadi lebih sulit lagi kalau jenisnya ternyatramah lingkungan. Oleh karena itu, biar mudah, mendatangkan barang-barang yang akan menjelm

    jadi sampah yang merepotkan. Jika sudah terlannya barang-barang itu, terus usahakan untuk menya berulang-ulang.

    Foto / Taufik Ismail

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    17/64

    Upaya Cegah (reduce) dan Pakai-Ulang (reuse) diletakkan pada urutan awal

    dalam hirarki pengelolaan sampah terpadu (lihat diagram di halaman 8).

    Artinya, kedua upaya ini perlu dilakukan sebelum kita melakukan upaya-

    upaya lainnya. Jika tidak di tingkat produsen, kedua upaya ini perlu dilakukan di

    tingkat pengguna. Sebagian menyebutnya sebagai upaya pencegahan sampah di

    sumbernya (source reduction). Alasan melakukan kedua upaya itu umumnya bersifat

    personal, yaitu untuk berhemat atau untuk berkontribusi terhadap upaya pelestari-

    an lingkungan. Institusi pengelola sampah hampir tidak berperan sama sekali dalam

    upaya ini kecuali untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar mau melaku-

    kan kedua upaya tersebut. Biar bagaimanapun, semakin banyak masyarakat yang

    melakukan kedua upaya ini maka semakin berkurang beban institusi pengelola sam-

    pah.

    Di halaman-halaman berikut ini, kita dapat melihat beberapa hal yang dapat

    dilakukan untuk mendukung upaya Cegah dan Pakai-Ulang.

    ngelola sampah kawasan perumahan Bumi Karang Indah, Jakarta Selatan, memanfaatkan drum bekas

    tuk dijadikan tong sampah. Setelah dibersihkan, drum bekas dicat ulang dengan warna-warna berbeda

    na mendukung upaya pemilahan sampah kertas, plastik, organik, dan anorganik.

    Kalau Sulit Dilawan

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    18/64

    CegahCegah artinya menghindari memiliki barang-barang yang

    nantinya bakal menimbulkan sampah dalam jumlah banyak.

    Atau, yang nantinya bakal menjelma menjadi sampah yang ti-

    dak ramah lingkungan. Misalnya, karena mengandung bahan

    beracun dan berbahaya, atau karena sulit terdegradasi secara

    alamiah (non-biodegradable), atau karena tidak dapat didaur-

    ulang (non-recyclable). Banyak contoh pencegahan sampah (li-

    hat boks), tetapi prinsipnya sama, yaitu 1) dengan lebih selektif

    saat membeli barang dengan cara mengurangi pembelian ba-

    rang-barang yang kemasannya berlebihan, barang-barang sekalipakai (disposable), dan barang-barang yang mengandung bahan

    tidak ramah lingkungan. Memang tidak mudah untuk berlaku

    selektif. Selain perlu pengetahuan tentang spesifikasi barang-

    barang yang ada di pasaran, kita seringkali lebih tergoda untuk

    membeli barang-barang yang harganya lebih murah atau yang

    pemakaiannya lebih praktis.

    2) Dengan memperbaiki cara kita bekerja, yakni dengan

    bekerja lebih efisien dan memanfaatkan kemajuan teknologi.

    Berbagai peralatan yang menggunakan teknologi digital saat

    ini mampu mengurangi penggunaan banyak bahan. Misalnya,

    file elektronik akan mengurangi penggunaan kertas, foto digital

    yang tidak lagi membutuhkan film seluloid, dan sebagainya. Har-

    ganya juga semakin lama semakin terjangkau.

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    19/64

    Pakai-Ulang

    Pakai-Ulang artinya pemanfaatan kembali ben-

    da-benda yang sudah terpakai secara langsung. Baik

    itu untuk pemanfaatan yang sama maupun berbeda.Contohnya banyak dan kitapun secara tidak sadar

    pasti pernah menerapkannya. Misalnya, saat kita

    menggunakan kotak kardus sepatu untuk menyim-

    pan mainan anak-anak. Atau, saat kita menggunak-

    an drum bekas untuk tong sampah.

    Kunci keberhasilan upaya Pakai-Ulang

    kreativitas dan kerajinan kita dalam mene

    cara untuk memanfaatkan barang-barang teDengan sedikit sentuhan seni, kaleng bekas

    dimanfaatkan sebagai pot kembang yang ind

    ngan sedikit lebih rajin mencetak dokumen di

    sisi dari selembar kertas, efisiensi penggunaan

    bar kertas dapat digandakan.

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    20/64

    canakan dengan cermat barang-barang yang akan kita beli. Belilah barangam jumlah seperlunya, sesuai waktunya, dan sesuai catatan. Kalau kita in--ingat, pasti kita pernah membeli barang persediaan yang akhirnya tidaknah digunakan sampai barang tersebut rusak atau kadaluarsa.

    Upaya-cegah (reduce) dan pakai-ulang (reuse) harus diterapkan sejak dirumah. Ada yang mudah, ada juga yang sulit. Namun demikian, penerapankedua upaya tersebut bisa-bisa malah membuat kita berhemat

    Bawa tas belanjaan sendiri dari rumah. Jadi,kita tidak lagi perlu tas kresek atau kantung

    plastik dari toko tempat kita berbelanja.

    Semua Dimulai di Rumah

    Kurangi bahan pemengandkimia berabahaya. nyak terselain yanglingkunganya, alanyamuk dtanpa mbahan kim

    Langganan koran atau majalah seperlunya. Sering-kali, kantor kita juga berlangganan koran ataumajalah yang sama.

    Kalau ada yang menyewakannya, ja-ngan beli. Khususnya untuk film-filmdalam format VCD maupun DVD.

    Pelihara barang kita sebaik-baiknya. Selaluperbaiki dulu barang yang rusak sebelum me-mutuskan untuk membeli barang pengganti

    yang baru.

    Gunakan kertas tisu seperlunya. Kalau perlu, letak-kan di tempat yang agak menyulitkan biar kita ti-dak sebentar-sebentar menggunakannya. Sebagai

    gantinya, gunakan lap kain atau lainnya.

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    21/64

    Belilah barang dengan kemasan yang paling se-dikit bahannya. Kemasan memang membuat suatu

    produk menjadi menarik. Namun, kemasan yangberlebihan hanya akan membuat tong sampah kitacepat penuh.

    Belilah barang yang kemasannyadipakai-ulang atau mudah didauTambah terus pengetahuan kita m

    jenis-jenis kemasan yang dapat dim

    kan kembali.

    Kurangi beli barang sekali-pakai, se-perti gelas atau piring kertas, sendokgarpu plastik, batu baterai, ataupunlap kertas. Dengan menggunakanbarang-barang yang dapat dipakai-ulang, kita bisa lebih hemat.

    Sebisanya belilah barang yang bahannya kuat (du-rable) sehingga tidak cepat rusak dan terbuang.

    kan barang bekas kita ke pihakyang mungkin membutuhkannya.lnya, majalah bekas, baju bekas,an anak, dan sebagainya.

    Kenali pemulung yang seringmelintasi rumah kita. Mereka sum-ber informasi terbaik tentang ber-bagai barang bekas yang masihberguna.

    Pisahkan potongan tanamankantung khusus dan berikan mereka yang melakukan pe

    posan. Dalam jumlah yang lebihsertakan juga sisa-sisa makanan

    Kalau Sulit Dilawan

    Foto / Dok. Qipra

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    22/64

    Upaya-cegah (reduce) dan pakai-ulang (reuse) perlu juga diterap-kan di kantor. Sudah dari sananya suatu kantor biasa menggunakanbanyak kertas. Baik untuk urusan internal maupun urusan eksternal.Sasaran utama biasanya kertas. Lainnya, bisa tinta printer, alat tulis,amplop, dan sebagainya.

    Perlu Juga di Kantor

    Gunakan kertas seperlunya. Hindari penggunaannya untuk coretan-coretangagasan awal atau tulisan draft. Mengedit laporan draft dapat dilakukanlangsung di komputer, kita tidak perlu mencetaknya.

    Hindari kekeliruan dalam pencetakalau perlu tempelkan kertas petunjutang bagaimana meletakkan posisi di printer, khususnya untuk kertas dletterhead. Pastikan juga kita mencetkumen dengan benar.

    Gunakan amplop bekasnya untuk pengiriman dinternal.

    alkan benar-benar berkualitas

    k, gunakan tinta printer isi-ulangfill). Atau, gunakan tinta printerg produsennya masih mau mem-i kembali cartridge bekas.

    Gunakan alat kantor yang dapat digu-nakan berulang-ulang. Misalnya, ballpoint

    yang isinya dapat diganti.

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    23/64

    Sampaikan dokumen secara digital. Antar ba-gian, dokumen dapat dikirim melalui jaringankomputer (local area network atau LAN). Tidak

    perlu lagi ada dokumen yang perlu dicetak un-tuk masing-masing bagian. Untuk pengirimanke kantor-kantor lain, gunakan surat elektronik(electronic mail atau e-mail).

    Cetaklah dokumen di kedua sisi kertas atau bolak-balik. Dengan demikian, ketebalan dokumen kitadapat berkurang separuhnya. Jika perlu dikirim per

    pos, ongkos kirimnya tentu lebih murah.

    Manfaatkan sisi kertas yang ma-sih polos untuk kepentingan lain.Misalnya, untuk lembar catatan,kertas mesin faksimili (jenis plainpaper fax machines), fotokopi,

    dan sebagainya.

    Gunakan perangkat keras ataupun perangkatlunak kantor yang dapat meminimalkan peng-

    gunaan kertas. Misalnya, faks langsung dari kom-puter, penyimpanan file dan data secara elektronisyang dapat dihapus dan ditulis ulang (baik dihard-disk, CD, dan flash disk).

    Kalau Sulit Dilawan

    Foto / Dok. Qipra

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    24/64

    Walau merupakan tindakan personal, peranan produsen barang tetap-

    lah sangat penting untuk menunjang keberlangsungan kedua upaya itu

    di tingkat pengguna. Para produsen perlu memikirkan konsekuensi pe-

    ngelolaan sampah yang ditimbulkan dari keberadaan produk-produknya,

    khususnya yang menyangkut kemasan. Beberapa produsen memang

    sudah memulai upaya ini, setidaknya dengan mulai menyederhanakan

    bentuk kemasan. Di sisi lain, dunia usaha juga sudah melihat adanya be-

    berapa peluang bisnis Pakai-Ulang. Sebagai contoh, usaha isi-ulang tinta

    printer yang saat ini menjamur di kota-kota besar Indonesia.

    EPR (Extended Producer Responsibilit

    suatu konsep yang meminta produse

    untuk secara langsung bertanggung ja

    produk mereka setelah habis masa pakainya.

    diharuskan untuk mengambil sampah produkny

    dan mengelolanya dengan menggunakan prins

    ulang atau daur-ulang. Di beberapa negara ma

    Uni-Eropa, Kanada, Amerika Serikat, Australia, Ta

    rea Selatan dan Jepang, EPR sudah diwajibkan o

    rintahnya.

    Dengan adanya EPR, produsen mau tidak m

    memperbaiki desain produknya. Mereka harus

    produknya jadi lebih tahan lama (durable). D

    setelah habis masa pakainya, mereka juga harus

    sampah produknya dapat dimanfaatkan kemb

    setidaknya, sampah produknya dapat dikngan mudah. Selain itu, EPR juga meminta produ

    mengembangkan cara pengumpulan sampah p

    secara efektif. Dengan kelangsungan EPR ini,

    jawab penanganan sampah akan terbagi. Tida

    menjadi urusan pemerintah, namun juga ke prod

    pihak-pihak lain yang terlibat dalam distribusiny

    Extended ProducerResponsibility (EPR)

    Foto/TaufikIsmail

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    25/64

    Sebagian sampah bisa dimanfaatkan, sebagian lagi memang harus dibuang. Sgian kawan, sebagian lawan. Pola Pengelolaan Sampah Terpadu meminta kittuk mengoptimalkan pemanfaatan kawan. Kenalilah kawan-kawan itu. Dan jalupa untuk mewaspadai lawan. Apalagi yang beracun dan berbahaya.

    MENGENALI

    KAWAN

    Kalau Sulit Dilawan

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    26/64

    Gelaran Sampah Sebelum Dipilah

    Penurunan Sampah Dari Gerobak

    Pengembangan pola Pengelolaan Sampah Terpadu harus disesuaikan

    dengan karakteristik sampah yang ada. Kita perlu untuk mengenali

    jenis sampah-sampah yang akan dikelola sebelum kita merencanakan

    penerapan dari pola pengelolaan tersebut. Cara mengenali sampah bisa

    bermacam-macam. Sumber informasi bisa siapa saja. Salah satunya adalah

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    27/64

    mereka-mereka yang terlibat langsung dalam pengumpulan dan

    lungan sampah. Mereka tahu betul sampah mana yang masih m

    nilai jual dan mana yang tidak. Mana yang harganya mahal, man

    harganya murah. Tidak jarang juga mereka tahu sampah organik

    yang dapat dikompos dan mana yang tidak. Tidak percaya? P

    saja tukang gerobak sampah yang setiap hari bertugas di lingkperumahan kita. Mintalah dia untuk membongkar muatan gero

    di depan kita. Lalu lihatlah cara mereka memilah sampah.

    Pemungutan Sampah Layak-ko

    Pemungu

    tanPlas

    tik

    PemungutanKain

    PemungutanKer

    tas

    PemungutanKresek

    /TaufikIsmail

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    28/64

    SEBAGIAN UNTUK DIJUAL ATAU DIKOMPOS

    Awalnya, ajak si tukang gerobak sampah untuk memilah dan

    mengelompokkan sampah-sampah yang masih laku dijual. Se-

    perti yang kita duga, dia pasti akan mengambil kaleng, botol

    kaca, kertas, dan kardus dari tumpukan sampah. Tidak lupa juga

    dia mengambil kantong-kantong dan botol plastik. Setelah di-

    satukan, jadilah kelompok sampah yang dapat kita sebut sebagai

    Sampah Layak-Jual. Artinya, sampah ini masih dapat dijual ke pi-

    hak-pihak lain yang akan memanfaatkannya sebagai bahan baku

    produknya.

    Yang agak mengejutkan, ternyata tidak semua kertas atau

    plastik diambil dan dimasukkan ke dalam kelompok Sampah La-

    yak-Jual. Sebagai contoh, kertas berlapis lilin (wax-paper), plastik

    melamine, dan busa gabus (polystyrene foam). Si tukang gerobak

    sampah membiarkannya tetap di tumpukan sampah. Katanya, ba-

    rang-barang itu tidak ada yang mau membelinya. Entah karena

    memang tidak bisa di daur-ulang, atau memang karena belum ada

    pasarnya di Indonesia.

    Kalau kita perhatikan tumpukan Sampah Layak-Jual itu, se-

    benarnya sebagian sampah masih dapat dimanfaatkan langsung

    oleh pemilik rumah. Misalnya, kardus, kantong plastik, botol, dan

    lainnya. Jika pemilk rumah menerapkan upaya Cegah atau upaya

    Pakai-Ulang secara konsisten, beberapa barang tentunya tidakakan ada di dalam gerobak sampah.

    Lalu, ajak dia untuk mengelompokkan sampah-sampah yang

    dapat dibuat menjadi kompos. Dia akan mengelompokkan sam-

    pah-sampah potongan daun, rumput, batang-batang kecil, dan

    sisa dapur menjadi satu. Kelompok ini disebut Sampah Layak-

    Kompos. Berbeda dengan anggapan selama ini, tidak semua jenis

    sampah organik atau sampah basah dapat dijadikan bahan baku

    kompos. Batang-batang pohon keras dan sisa masakan tidak di-

    masukkan ke dalam kelompok ini. Walau demikian, jelas terlihat

    bahwa Sampah Layak-Kompos jumlahnya tetap yang terbanyak.

    Lebih dari separuh muatan gerobak sampah.

    Packing Sampah Kertas

    Packing Sampah Layak Kompo

    Sampah Layak Buang

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    29/64

    SEBAGIAN HARUS DIBUANG

    Setelah Sampah Layak-Jual dan Sampah Layak-Kompos

    dipisahkan, kita akan mendapatkan sampah yang nantinya

    benar-benar harus dibuang ke TPA. Inilah yang tidak dapat

    disebut sebagai kawan. Sebut saja mereka sebagai Sampah

    Layak-Buang. Jumlahnya, kurang lebih 30% dari tumpukan

    sampah awalnya. Nilai ekonomisnya sudah sangat rendah

    karena hampir tidak ada lagi yang dapat dimanfaatkan dari

    sampah tersebut.

    Sebagian Sampah Layak-Buang mungkin saja tergolong se-

    bagai Sampah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3). Ini lawan

    yang perlu diwaspadai bersama. Sampah B3 mungkin saja

    merupakan benda yang mudah terbakar dan mudah mele-

    dak. Atau, sampah yang dapat mencederai orang-orang yang

    bersentuhan dengannya, misalnya jarum suntik, pisau, dan se-

    bagainya. Sampah B3 juga mencakup benda-benda yang men-

    gandung bahan kimia yang berbahaya, misalnya, kaleng cat,

    kaleng insektisida, kaleng lem perekat, dan sebagainya. Yang

    juga banyak dikhawatirkan orang adalah sampah B3 yang

    dapat meracuni tubuh manusia atau makhluk hidup lainnya,

    misalnya sampah-sampah infeksius dari rumah sakit.

    Kalau Sulit Dilawan

    Foto-Foto/TaufikIsmail

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    30/64

    34%Sampah Layak Buang

    (Disposable)Berbagai jenis sampah yang sudah tidak layak atau tidak mampu untuk dimanfaatkan kembali. Sebagian terdiridari sampah organik yang tidak dapat dijadikan kompos atau sampah kering yang tidak dapat didaur-ulang.

    50%Sampah Layak Kompos (Compostable)Berbagai jenis sampah organik yang dapat membusuk (putrescidapat diuraikan oleh mikroba (biodegradable), dan berubah mekompos. Misalnya, sampah dapur, sayuran, kulit buah, daun.

    16%

    Sampah Layak JualBerbagai jenis sampah yang dapat diolah kembali untuk dijadikan bahan dasar pembuatanproduk lain yang memiliki nilai ekonomis. Misalnya, botol, kaca, plastik, botol plastik, tasplastik, dan kaleng.

    Kita dikelilingi oleh

    benda yang nant

    menjadi sampah y

    terdegradasi secara

    sampah yang tidak

    daur-ulang, atau sa

    racun dan berbahay

    contoh, busa gabus

    foam). Banyak oran

    butnya sebagai styr

    benarnya styrofoam

    merek dagang pro

    padat dari DOW

    Busa gabus dipakapenyangga dalam

    barang-barang elek

    ring, gelas, dan pe

    makanan. Di alam, b

    tidak dapat terdeg

    cara alamiah. Bahan

    terbakar dan asapny

    mengandung uap

    mengingat gabus

    dung bahan kimia st

    KOMPOSISI SAMPAH

    Sampah Layak-Kompos, yang disebut berbagai pihak sebagai sam-

    pah organik maupun sampah basah, memiliki jumlah terbanyak

    dibandingkan Sampah Layak-Jual maupun Sampah Layak-Buang.

    Secara keseluruhan, 70% isi gerobak sampah ternyata masih dapat

    dimanfaatkan. Jika upaya pemanfaatannya dapat dilakukan de-

    ngan optimal, hanya 30% dari sampah kita yang membutuhkan la-

    han TPA.

    Foto/TaufikIsmail

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    31/64

    SEBAGIAN DAPAT DIBAKAR

    Ada cara lain untuk mengelompokkan sampah. Yaitu, berdasarkan layak-tidaknya

    sampah tersebut untuk dibakar. Pengelompokan dengan cara ini sangat bermanfaat

    bagi pengembangan sistem Tangkap-Energi, khususnya yang melibatkan proses insinera-

    si. Sampah dianggap sebagai Sampah Layak-Bakar jika berasal dari materi yang memang

    mudah terbakar. Artinya, materi itu tidak membutuhkan minyak atau lainnya agar dapat

    terbakar sampai habis. Materi demikian biasanya memiliki 1) nilai kalor atau kandungan

    energi (energy content) yang tinggi, atau minimal 1500 kilokalori per kilogramnya, 2)

    kandungan air (water content) yang rendah, atau maksimal 30 %, dan 3) kandungan abu

    (ash) yang rendah. Suatu materi dapat dikatakan layak-bakar jika materi tersebut tidak

    meledak atau mengemisikan gas racun saat terbakar. Misalnya gas dioksin, gas furan,

    dan debu logam berat. Terakhir, sampah tersebut memang sudah tidak dapat diman-

    faatkan lagi, baik untuk dipakai-ulang, dikompos, maupun didaur-ulang.

    Plastik

    Karet

    Kayu

    Kain

    Kertas

    Sisa tanaman

    Sisa makanan

    Kaleng

    Kaca

    7.780

    5.560

    4.450

    4.170

    4.000

    1.560

    1.100

    170

    30

    2

    2

    20

    10

    6

    60

    70

    2

    2

    10

    10

    2

    2

    6

    4

    5

    98

    98

    kandungan energi(KKal/KG)

    kadar air(% berat basah)

    kadar abu(% berat kering)

    Plastik merupakan materi yang ideal un-

    tuk dibakar. Kandungan energinya men-

    capai 16.000 kkal per kilogram, kandu-

    ngan airnya tidak lebih dari 5 %. Walau

    demikian, pembakaran beberapa jenis

    plastik yang mengandung klorida seperti

    PVC dapat mengemisi senyawa kimia be-

    racun seperti dioksin. Oleh karena itu,

    kita perlu hati-hati dalam menggolong-

    kan plastik sebagai Sampah Layak-Bakar.

    Lagipula sampah plastik masih dapat

    didaur-ulang sehingga pembakaran sam-

    pah plastik seringkali dianggap sebagai

    pemborosan sumber daya.

    Kalau Sulit Dilawan

    KANDUNGAN ENERGI BERBAGAI JENIS SAMPAH

    sumber/ Handbook of Solid Waste Magement by Frank K & G Tchobanoglous

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    32/64

    Menelusuri

    PerjalananKawan

    Sampah Layak-Jual sudah dianggap kawan sejak dulu. Rantai perjalanan dan perdaganganny

    melibatkan sektor informal. Pembagian perannya jelas. Semua bisa berjalan dengan baik karen

    semua diuntungkan. Pengembangan Pola Pengelolaan Sampah Terpadu sebaiknya memanfaa

    kan pihak-pihak itu.

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    33/64

    Perjalanan kebanyakan sampah sebenarnya sederhana. Dari bak

    di depan rumah, sampah diangkut gerobak ke tempat pembua

    sementara (TPS). Setelah TPS penuh, truk sampah akan datang u

    mengangkut sampah-sampah itu ke tempat pembuangan akhir (TPA). Itu

    formal yang dilakukan oleh institusi -institusi pengelola sampah di berb

    kota-kota Indonesia. Tentu ada juga perkecualian di sana-sini, khususny

    ada fasilitas insinerasi atau fasiltas pengolahan sampah terpadu.

    Pola perjalanan sampah agak berbeda untuk sampah Layak-Jual. Pe

    nannya dimulai saat pemulung mulai beraksi. Tempatnya bisa di mana

    Bisa di bak sampah depan rumah, di bak sampah komunal, di TPS, dan

    pula di TPA. Walau dipandang sebelah mata oleh kebanyakan orang, p

    pemulung dalam pengelolaan sampah sangatlah berarti. Apalagi jika di

    bahwa jumlah sampah Layak-Jual mencapai 15%-30% dari sampah yang

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    34/64

    Pemulungan di TPAPemulung di TPA akan mengambil apapun yang masih bernilai jual. Mulai dari plastik kresek hingga kekardus basah. Persaingan sangat ketat karena jumlah pemulung yang sangat banyak. Sebagai contohBantar Gebang ada sekitar duaribuan pemulung.

    Pengumpulan Pengumpulan sampah di kawasan permukiman umumnya dibiayai sendiri oleh para warganya. Pelaksanaannya dikoordinangurus RW atau kelurahan setempat. Sampah dikumpulkan maksimal 3 kali seminggu. Gerobak masih banyak digunakan k

    jangkau dan murahnya pengoperasian. Di daerah tertentu, pengambilan sampah dilakukan dengan mobil b

    Pembuangan AkhirDi sini, perjalanan sampah dianggap berakhir. Banyak TPA didesain se-bagai suatu sanitary landfill. Keterbatasan biaya pengoperasian akhirnyamembuat TPA-TPA dioperasikan secara open dumping. Tidak semua kotamemiliki TPA. Ada 1 TPA yang digunakan oleh beberapa kota secara ber-

    sama-sama.

    Pengiriman ke Pabrik Daur-UlangSampah yang telah terpilah dan siap-olah dikirim oleh lapak atau bandarke pabrik-pabrik daur-ulang yang su-dah memesannya. Di pabrik-pabrikitu, sampah akan diolah menjadi

    produk baru yang kemudian dijual kepasaran. Pengiriman dlakukan denganmenggunakan truk-truk biasa.

    Penampungan SementaraTPS menampung sampah yang dikumpulkan dari sumber-sumbernya. Umumnya hanya berupa bak sampah terbukaberukuran besar. Sebagian besar TPS dibangun dan dimiliki oleh instansi kebersihan setempat, walau ada beberapa TPS

    yang tidak jelas kepemilikannya. Satu TPS di Jakarta umumnya dibuat untuk melayani satu kelurahan.

    Pengangkutan SampahTruk sampah bertugas untuk mengangkut sampahdari TPS sampai ke TPA. Saat ini, kebanyakan truk sam-

    pah yang ada masih menggunakan bak terbuka. Tiap trukmempunyai lokasi tugas dan jadwal pengangkutan sampah

    yang tetap. Beban kerja disesuaikan dengan jenis dan kapasitasdari truk sampah tersebut.

    Penadahan dan Pemrosesan Awal di BandarBerton-ton sampah keluar-masuk Bandar. Sebagian besar mereka dapatkan dari Lapak langga-nan mereka. Disini sampah disiapkan untuk diproses di pabrik daur ulang. Ada yang dicacah,dan ada juga yang diolah menjadi pelet, seperti plastik. Banyak juga yang hanya di pak dan di

    padatkan.

    JALUR FORMAL DAN JALUR INFORMAL

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    35/64

    Pemulungan di PemukimPemulungan di pemukiman ber

    setiap saat. Pagi, siang, maupun Kebanyakan pemulung memilikikerja yang sudah disepakati di a

    sesama pemulung atau lapak. Bamenyangkut wilayah kerja maupunis sampah yang di ambil. Pemulu

    yang langsung dilakukan di pemman memiliki peluang terbesar umendapatkan sampah-sampah

    bernilai ti

    Penadahan di LapakLapak menerima semua sampah layak-jual. Ada yang punya anabuah pemulung ada yang tidak. Setiap harinya mereka bisa membeli lebih dari seratus kilo sampah. Disini semua sampah dipiladan dibersihkan lebih lanjut.

    Pemulungan di TPSTidak semua sampah layak-jual ber-hasil diambil oleh para pemulung

    yang beroperasi di pemukiman. Se-bagian yag lolos akan diambil oleh

    para pemulung yang beroperasi diTPS. Sama dengan pemulungan di

    pemukiman, mereka hanya mengam-bil sampah yang bernilai jual tinggi,

    sepert botol dan wadah plastik, ker-tas, botol beling, dan alumunium.

    Pola pengelolaan sampah ydi Indonesia sebenarnya melib

    institusi formal, warga pemukimainformal. Institusi pengelola sampah

    berperan di pengumpulan sementara, tranpembuangan akhir sampah. Peran warga lebih

    pada pengumpulan sampah. Sementara itu, sektor inberperan dalam pengumpulan dan perdagangan sampa

    Di beberapa tempat memang ada pengelolaan sampah berbkat, di mana penduduk suatu kawasan permukiman turut serta d

    lahan sampah. Tapi jumlahnya saat ini sangat sedikit sehingga pengarskala kota kurang begitu terasa. Diagram ini menunjukkan pola pengelo

    yang melibatkan ketiga pihak tersebut.

    Pewadahan Dari bak sampah inilah perjalanan sampah dimularumah memiliki bak sampahnya sendiri. Namun barumah-rumah di kawasan kumuh yang memanfaatkan

    pah komunal. Di pasar-pasar atau tempat keramalainnya, instansi kebersihan meletakan bak sampah Sampai saat ini, jarang sekali dijumpai bak sampah kh

    dibuat untuk mendukung upaya pemilaha

    Kalau Sulit Dilawan

    Keterangan: FORMAL INFORMAL

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    36/64

    BANDAR TERSPE

    Bandar atau pengepul besar u

    spesialisasi. Mereka hanya m

    suatu jenis sampah saja. Itu

    kenapa pengepul-pengepul

    dikenal sebagai bandar kard

    botol, atau bandar plastik. O

    nya lumayan besar. Tidak j

    seorang bandar bisa mencap

    PEMULUNG DI TPA

    Pemulung mengenal pembagian konsesi wilayah kerja. Sebagian hanya boleh bekerja

    di kawasan pemukiman, sebagian lainnya hanya boleh bekerja di lokasi TPS. Di TPA,kelompok pemulungnya lain lagi. Pembagian ini terjadi berdasarkan kesepakatan-ke-

    sepakatan informal di antara mereka sendiri atau dengan para pengepul.

    PEMULUNG DI PERUMAHAN

    Seorang pemulung di kawasan pemukiman kota besar seperti Jakarta mampu mengumpulkan sampah Layak-Jual

    rata-rata sampai 30 kg per hari. Dengan dukungan peralatan kerja yang lebih baik, mereka pasti mampu me-

    nyerap sampah Layak-Jual lebih banyak lagi.

    52%Plastik

    3%Beling

    9%Logam

    36%Kertas

    KOMPOSISI JENIS MATERI SAMPAH LAYAK JUALSampai saat ini, sampah plastik masih merupakan sampah

    yang paling banyak diperdagangkan. Menyusul berikutnya

    adalah sampah kertas, termasuk kardus dan karton.

    Foto / Taufik IsmFoto / Jan Ricko

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    37/64

    TUMPUKAN SAMPAH LAYAK-JUAL

    Berdasarkan data tahun 2003, ada 23% sampah kota Bandun

    golong sebagai sampah Layak-Jual. Atau, sekitar 1500 m3/hari. Hit

    an sederhana menunjukkan bahwa aktivitas pemanfaatan sampa

    berpotensi menimbulkan penghematan biaya operasi instansi kebe

    sar 15 juta rupiah per hari. Sudah sewajarnya kegiatan pemanfaa

    Layak-Jual diperhitungkan sebagai bagian integral dari upaya p

    sampah kota.

    PENGEPUL DAN PEMROSESAN AWAL

    Beberapa pengepul besar juga memiliki peralatan untuk melakukan pemrosesan

    awal (preprocessing) beberapa jenis sampah Layak-Jual. Misalnya, pencacahan sam-

    pah plastik. Dengan demikian, sampah yang mereka jual akan memiliki harga yang

    lebih tinggi. Dan, keuntungannya juga meningkat berkali lipat.

    PERAN PEMULUNG DAN PENGEPUL

    Secara sekilas, para pemulung terlihat sama. Kerjanya juga tampak serampanga

    benarnya mereka bekerja dengan pembagian konsesi yang jelas. Coba amati pemululung yang sering beredar di kawasan rumah kita. Dari hari ke hari, pemulung-pemu

    datang orang-orangnya selalu sama. Artinya, para pemulung memang memiliki wi

    tertentu. Selain pembagian konsensi wilayah kerja, para pemulung juga mengenal p

    konsesi untuk jenis-jenis sampah yang boleh dipulungnya. Ada pemulung yang ha

    Kalau Sulit Dilawan

    Foto / Dok. Mittran

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    38/64

    Sebagai primadona, tidak susah bagi kita untuk menemukan pelaku daur-ulang plas-tik bekas. Mereka tidak hanya menangani plastik-plastik bekas kemasan saja, tetapi

    juga kabel, perangkat elektronik, mainan hingga komponen-komponen pada kenda-raan bermotor. Sebagian besar masih menggunakan teknologi sederhana. Penggunaanteknologi yang lebih maju, khususnya untuk pemilahan dan pencetakan bijih pelet,

    sudah mulai dijumpai di beberapa pelaku daur-ulang plastik di Indonesia.

    mengambil gelas atau botol minum plastik saja. Ada

    juga yang hanya boleh mengambil kardus atau kar-

    ton saja. Semua berlangsung tertib walau tidak ada

    pihak yang mengawasinya.

    Pemulung membawa hasilnya ke pengepul. Di

    tangan pengepul, sampah kemudian dipilah-pilah

    lebih lanjut, dibersihkan, dikemas, untuk kemudian

    dijual ke pihak-pihak lain yang membutuhkannya.

    Di tangan pengepullah, sampah terpilah diubah

    statusnya menjadi bahan baku bagi suatu proses

    produksi. Ada pengepul kecil alias lapak dan ada

    juga pengepul besar alias bandar. Lapak umumnya

    menerima berbagai jenis sampah Layak-Jual yang

    dibawa pemulung. Sedangkan kebanyakan bandar

    hanya mau menerima jenis sampah tertentu saja

    yang umumnya dikirim lapak.

    Pengepul, khususnya pengepul besar atau ban-

    dar, menjual sampahnya ke pabrikan daur-ulang

    secara berkala dan dalam jumlah besar. Pihak pabri-

    kan daur-ulang memang lebih senang bertransaksi

    dengan bandar. Alasannya, bandar bisa lebih men-

    jamin kepastian pasokan bahan dalam volume besar

    dan kualitas yang baik. Sebagian bandar bahkan

    sudah mampu melakukan pemrosesan awal sesuai

    spesifikasi yang diinginkan pabrikan. Misalnya,

    memproses sampah plastik sampai menjadi pelet-

    pelet dengan spesifikasi tertentu.

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    39/64

    Para pelaku bisnis sampah Layak-Jual, khususny

    lung dan pengepul, memiliki hubungan kerja yan

    menguntungkan. Tiap pihak menyadari ketergan

    nya dengan pihak lainnya. Bandar seringkali turut

    diakan modal kerja ke lapak-lapak. Sebagai imba

    para lapak hanya akan menjual sampahnya ke ba

    saja. Di beberapa tempat, lapak juga sering meny

    tempat tinggal bagi para pemulung. Dan yang leb

    ting lagi, para lapak juga turut melindungi kons

    setiap pemulung.

    Kontribusi pemulung dan pengepul terhadap

    pengelolaan sampah sangat besar. Sayangnya

    pemulung dan pengepul tidak pernah dikenal sec

    mi. Sampai saat ini, belum ada institusi pengelola

    yang menggambarkan keberadaan pengepul dal

    ma-skema pengelolaan sampah resmi yang dike

    institusi tersebut. Jarang juga ada pen

    gan beban persampahan kota yang

    hitung pengurangan jumlah samp

    mereka lakukan. Suatu kota yan

    mengembangkan Pola Pengelolaa

    pah Terpadu sebaiknya tetap me

    peran serta mereka. Sedapat mketerlibatan pemulung dan pe

    semakin difasilitasi agar hasil k

    lebih optimal. Biar bagaima

    mereka memiliki mekanisme ke

    dapat mendukung pencapaian

    pengelolaan sampah perkotaa

    Hampir di semua pengepul kita dapat menjumpai sampahkertas. Sumbernya memang sangat banyak, demikian jugakebutuhannya. Dari beratnya, kertas memang menem-

    pati urutan kedua terbanyak di antara sampah-sampahLayak-Jual lainnya. Di tingkatan pengepul, sampah kertasdikelompokkan berdasarkan kebutuhan konsumennya. Pe-ngelompokan jenisnya bisa mencapai belasan. Termasuk diantaranya kertas koran, kertas bekas arsip kantor, kertasbuku tulis, kertas HVS polos, art paper, kertas bekas maja-lah, sak semen, kertas kardus, kertas karton, dan lainnya.Hanya yang ada pemesannya yang dikumpulkan oleh pe-milik lapak. Jika tidak ada pabrikan yang membutuhkan

    sampah kertas koran, pemilik lapak tidak akan mengum-pulkannya. Setelah dikelompokkan, sampah kertas dipa-datkan dan diikat untuk kemudian dikirimkan langsung ke

    pabrikan kertas. Berbeda dengan sampah plastik, penge-pul tidak pernah melakukan pengolahan awal terhadapsampah kertas yang dikumpulkannya.

    Kalau Sulit Dilawan

    Foto/Istimewa

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    40/64

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    41/64

    K A W A N D I L E B U R ,

    Kawan DibentukSetelah dibeli, sampah plastik diubah menjadi produk plastik baru, sam

    pah kertas menjadi kertas baru, dan sampah logam jadi produk logambaru. Pelakunya beragam. Ada yang berskala pabrikan dan ada yangberskala rumah tangga. Prinsip proses produksinya sama. Faktor sukse

    perlu diupayakan agar intensitas upaya daur-ulang dapat ditingkatkanMereka perlu dianggap sebagai subsistem pengelolaan sampah.

    Ibu Bambang Harini, dari pemukiman Banjarsari (Jakarta Selatan) sedang memperkenalkan cara mendaur-ulang keranak sekolah. Caranya sangat sederhana. Cukup bermodalkan baskom atau ember, saringan, dan kain, kita sudahmembuat kertas daur-ulang dari koran atau kertas lainnya. Sebagian dari kita mungkin juga sempat berlatih membuat dari koran bekas waktu di Sekolah Dasar.

    Kalau Sulit Dilawan

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    42/64

    Di negara kita, pabrik yang memanfaatkan sampah se-

    bagai bahan baku proses produksinya dapat dijum-

    pai dengan mudah. Baik pabrik yang memproduksi

    produknya dari 100% sampah daur-ulang atau pabrik yang

    menggunakan sampah tersebut sebagai campuran. Misalnya,

    pabrik kertas yang memanfaatkan campuran bahan pulp dari

    kertas bekas dengan bahanpulp baru. PT Indah Kiat Pulp andPaper di Serang (Provinsi Banten) atau PT Tjiwi Kimia di Sido-

    arjo (Provinsi Jawa Timur) menggunakan campuran pulp dari

    kertas bekas dalam jumlah yang besar sehingga sebagian har-

    us didatangkan dari luar negeri. Demikian juga dengan pabrik

    plastik yang mencampur bijih pelet hasil daur-ulang dengan

    bijih plastik baru.

    Pelaku peleburan dan pengecoran besi (ironcasting) di daerah Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten (JawaTengah) sudah melakukan upaya daur-ulang ini sejak tahun 1950-an. Mereka hampir selalu mengguna-kan 100% bahan baku dari sampah besi. Setelah dilelehkan di dalam tungku, besi cair dituangkan ke

    dalam pasir cetakannya. Produknya bermacam-macam termasuk di antaranya perlengkapan pipa dan sukucadang kendaraan.

    Foto/RudyYuwono

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    43/64

    Tingginya kebutuhan pabrik-pabrik tersebut mendo

    pengepul untuk meningkatkan kapasitas produksinya. S

    mengembangkan jaringan pengumpulannya, peralatan y

    nakannya juga semakin canggih. Mekanisasi dilakukan unt

    pemilahan, pembersihan, pembuatan bibit daur-ulang, sam

    masannya. Sampah yang dikumpulkan juga semakin berag

    mendapatkan plastik, mereka tidak hanya mengumpulk

    botol atau wadah plastik. Tetapi juga mengumpulkan kabe

    bekas, suku cadang mobil, dan sebagainya.

    Saat ini banyak pengepul sudah menggunakanperalatan yang lebih modern. Sebagai contoh,perusahaan Peka Group di Bandung memi-liki alat pemilahan plastik yang menerapkanteknologi maju. Teknologi yang disebuthydrocy-clone itu mengandalkan gaya sentrifugal untukmemisahkan plastik secara lebih baik. Demikianjuga untuk pembuatan bijih peletnya. Dengankapasitas output sekitar 200 ton per bulan, om-set yang diterima setiap bulannya dapat menca-

    pai milyaran rupiah.

    Kalau Sulit Dilawan

    Foto/TaufikIsmail

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    44/64

    PROSES DAUR-ULANG

    Proses daur-ulang suatu material pada prinsipnya

    sederhana. Setelah dicacah dan dilelehkan, materi terseb

    tak menjadi bibit-bibit materi siap-pakai. Bibit itu diseb

    untuk materi plastik, atau bubur pulp untuk materi kert

    ingotuntuk materi alumunium. Untuk mencapai spesifik

    diinginkan, zat pewarna ataupun bahan kimia lain daditambahkan saat pencetakan bibit-bibit tersebut. Bibit-

    kemudian diproses oleh pabrikan untuk dijadikan produk

    inginkan. Semakin sering didaur-ulang, kualitas materi m

    dapat menurun. Namun demikian, saat ini sudah ditemu

    berapa cara untuk menambah kekuatan produk daur-ula

    Jenis sampah yang saat ini didaur-ulang juga sema-kin beragam. Salah satunya adalah compact disc (CD).Setelah lapisan film datanya dibuang, piringan plas-tiknya yang terbuat dari polikarbonat dapat dileburkembali dan dijadikan bibit plastik. Materi alumuniumdi dalamnya dapat diekstraksi untuk kemudian dilebur

    kembali sebagai bahan alumunium siap-cetak.

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    45/64

    Proses daur-ulang biasanya harus memperhatikan

    nian jenis materi sampah yang digunakannya. Mate

    satu jangan sampai tercampur dengan materi jenis l

    Tercampurnya plastik jenis satu dengan plastik jenis

    akan menurunkan kualitas bijih pelet. Demikian juga

    dengan daur-ulang kertas. Untuk menghasilkan kert

    kuat dan bersih, materi sampah kertas yang diguna

    tidak boleh terkontaminasi dengan sisa makanan, pla

    gam, dan lainnya. Beberapa jenis kertas daur-ulang ju

    tuh bubur pulp yang bebas tinta. Oleh karena itu, bub

    seringkali harus dicuci dengan surfaktan agar tinta

    terlepas dari bubur tersebut.

    Hasil antara proses daur-ulang.Pelet untuk sampah plastik dan in-

    got untuk sampah alumunium.

    Kalau Sulit Dilawan

    Foto/Istimewa

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    46/64

    Pembersihan

    dan pengepakan

    Pemilahansampah plastik

    Pencacahan

    Peleburan

    (pembuatan pelet)

    Pelet

    Produksi

    barang baru

    Untungnya saat ini sudah tersedia berbagai teknologi pemilahan dan

    pemisahan materi (reclamation) sampah. Plastik PVC dengan plastik HDPE

    dapat dipisahkan dengan mudah dan cepat walaupun keduanya sudah

    berada dalam kondisi cacahan. Demikian juga halnya dengan pemilahan

    beling berdasarkan warnanya. Teknologi optik sudah banyak diterapkan

    untuk memisahkan botol bening, botol berwarna coklat, dan botol ber-

    warna hijau.

    Proses daur-ulang berbagai jenis sampah padaintinya mirip dengan proses daur-ulang plastikberikut ini. Sampah plastik dicacah, dilelehkan,dan kemudian dicetak menjadi bijih-bijih pelet.Bijih pelet kemudian dibeli pabrik-pabrik untukkemudian dilelehkan kembali dan dicetak se-suai bentuk produk yang diinginkan.

    afik/ E. Sunandar

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    47/64

    FAKTOR SUKSES

    Sukses tidaknya upaya daur-ulang ditentukan oleh

    banyak faktor. Yang utama adalah adanya perminta-

    an pasar terhadap produk-produk daur-ulang. Per-

    mintaan akan tinggi jika ongkos penggunaan bahan

    daur-ulang masih lebih rendah daripada ongkos peng-

    gunaan bahan baru. Faktor-faktor lain yang turut ber-

    pengaruh antara lain adalah 1) kemudahan perolehan

    sampah daur-ulang dengan jumlah dan kualitas yang

    memadai, 2) ketersediaan teknologi yang te

    baik itu menyangkut teknologi pemilahan, pe

    materi-sasaran, ataupun pembuatan produ

    adanya kesadaran dan keinginan kolektif unt

    jaga kelestarian lingkungan.

    Ongkos pembuatan produk daur-ulang u

    memang lebih rendah daripada pembuata

    tersebut dari material baru. Harga bahan ba

    terbuat dari sampah tentu masih lebih mu

    Untuk membuat suatu produk dari suatu jenis materi biasanya dibupah dengan jenis materi yang sama. Pembuatan botol beling yanhijau membutuhkan sampah dari jenis beling berwarna hijau pulanya harus dilakukan dengan cermat guna menghasilkan produk botberkualitas.

    Kalau Sulit Dilawan

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    48/64

    PET (Polyethylene terephthalate)Banyak digunakan untuk botol air minum ke-

    masan, dan botol minuman ringan. Setelah

    didaur-ulang, dijadikan serat plastik, bahan pa-

    kaian polyester karpet, koper, atau untuk botol

    kemasan lagi.

    HDPE( High-density poly ethyle

    Banyak digunakan untuk botol susubotol juice kemasan, botol sabun cu

    mutih, kantung belanja, dan kantun

    Setelah didaur-ulang, dijadikan wa

    cuci cair, wadah shampoo, botol oli m

    ember, peti, pot bunga, tempat sampa

    tegel lantai, dan meja piknik.

    V (Vinyl) /PVC (Polyvinyl chloride)Banyak digunakan untuk wadah sabun cuci cair, map kertas, pipa air, tabung m

    kabel, panel penahan karpet, dan lainnya. Setelah didaur-ulang, umumnya dij

    kemasan, tegel lantai, keset, rak kaset, boks elektrik, kabel-kabel, kerucut mark

    kebun, dan pipa.

    ERAGAM JENIS PLASTIKita menyebut semuanya sebagai plastik. Botol plastik, kantong plastik, mainan plastik, pi-ng plastik, map plastik, dan masih banyak lagi. Untuk kepentingan daur-ulang, materiastik dibagi ke dalam 7 (tujuh) jenis. Pembagiannya didasarkan kepada struktur dasar se-

    yawa kimia pembentuknya, sepertipolyethylene, vinylchloride, propylene, dan styrene. Agarnisnya mudah dikenali oleh masyarakat dan juga oleh pelaku daur-ulang plastik, tiaproduk plastik umumnya dilengkapi dengan kode angka seperti ditunjukkan di bawah ini.ecara umum, plastik diklasifikasikan sebagaithermoplastic dan thermoset. Jika dipanas-an, plastik jenis thermoplastic akan meleleh. Apabila terus dipanaskan sampai suhu lebihari 200C, plastik jenis ini akan mencair. Bila didinginkan, cairan itu akan mengeras kem-ali mengikuti bentuk. Plastik jenis inilah yang mungkin didaur-ulang. Contoh populernyadalah plastik jenis PET yang banyak digunakan untuk botol air minum dalam kemasan

    ang terbuat dari bahan PET. Sementara itu plastik thermoset sangat sulit untuk dileleh-an. Sekali dibentuk, plastik thermoset tidak mungkin untuk dibentuk kembali. Contohnyadalah plastik melamin yang paling mungkin hanya digunakan sebagai bahan penggantiasir halus dalam proses sandblasting.

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    49/64

    LDPE (Low-density polyethylene)Banyak digunakan untuk kantung cucian, lembar pembungkus makan-

    an, kantung roti dan makanan beku, wadah makanan, dan botol saus.

    Setelah didaur-ulang, umumnya dijadikan tegel lantai, furnitur, wadah

    kompos, panel-panel bangunan, dan tempat sampah.

    PP (Polypropylene)Banyak digunakan untuk wadah air dalam kemasan gelas, suku

    cadang otomotif, botol obat, tutup botol aerosol, dan sedotan

    minum. Setelah didaur-ulang, umumnya dijadikan casing aki,

    lampu sein, kabel batere, sapu, sikat, langit-langit, dan pipa oli.

    PS (Polystyrene)Banyak digunakan untuk wadah CD, wadah telur, bo

    gabus, dan beragam peralatan makan plastik. Setela

    umumnya dijadikan termometer, stop-kontak lampu

    nas, wadah telur, penggaris, bingkai foto, cangkir-

    dan perkakas.

    LainnyaBanyak digunakan untuk wadah air min

    wadah jus, beberapa jenis wadah makantupperware. Setelah didaur-ulang, umum

    botol atau rangka plastik.

    Kalau Sulit Dilawan

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    50/64

    pada harga bahan baku baru. Dalam penentuan

    harga bahan daur-ulang, kita tidak perlu memasuk-

    kan biaya ekstraksi materi tersebut dari bentukan

    alamnya. Sebagai contoh, dengan menggunakan

    sampah alumunium, ongkos penambangan dan

    pengolahan bijih bauksit tidak perlu lagi diperhi-

    tungkan. Demikian juga dengan biaya pengangku-tan material tersebut. Apalagi jika diingat bahwa

    kita butuh 5 ton bijih bauksit untuk menghasilkan 1

    ton alumunium. Prosesnya juga lebih cepat. Dari sisi

    penggunaan air dan energi. Proses pembuatan alu-

    munium daur-ulang hanya membutuhkan 5% dari

    energi yang dibutuhkan jika pembuatan dilakukan

    dengan menggunakan materi baru. Pembuatan ker-

    tas dengan menggunakan bubur pulp daur-ulang

    diyakini dapat menghemat tingkat penggunaan

    penggunaan air dan energi sampai 50% lebih.

    Melihat faktor-faktor sukses upaya daur-ulang,dak heran jika plastik merupakan materi yang pabanyak didaur-ulang. Plastik memenuhi semua fa

    yang membuat suatu upaya daur-ulang sukses. Ongproduksinya murah, sampah plastik mudah ditemudan teknologi prosesnya terjangkau. Dari faktor lkungan, plastik tergolong sebagai materi yang diagap tidak ramah terhadap lingkungan. Alasannya, ptik merupakan materi yang sangat sulit terdegra

    secara alamiah. Para ahli memperkirakan degraalamiah plastik membutuhkan waktu sampai pulu

    tahun.

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    51/64

    Penciptaan pasar daur-ulang dapat lebih terbantu

    peraturan yang mengharuskan pabrikan untuk meng

    sampah daur-ulang sebagai bahan bakunya. Atau jik

    bijakan yang mendorong penggunaan produk daur-u

    masyarakat. Undang-undang persampahan di Republ

    malah mengharuskan pemerintah membeli produk-pro

    ulang untuk kebutuhan kantor-kantornya. Insentif ter

    hak pengumpul dan produsen juga diyakini dapat meni

    besaran pasar daur-ulang.

    Kalau berbicara soal reinkarnasi produk, sampamunium dapat digolongkan sebagai salah satu Dalam waktu kurang dari 8 minggu sejak dibukaleng alumunium sudah berubah lagi menjadi knium baru. Semua jenis sampah alumunium paddapat didaur-ulang. Tidak hanya terbatas pada minuman ringan saja. Lembar-lembar pembung(alumunium foil) juga dapat didaur-ulang. Begngan suku cadang kendaraan bermotor. Bahkanalumunium yang melekat pada kertas kotak m

    dapat didaur-ulang.

    Kertas dibuat dari serat selulosa sehingga seha-

    rusnya sampah kertas dapat mudah terdegradasidi alam. Namun seiring berkembangnya zaman,jenis kertas jadi semakin beraneka ragam. Ker-tas sekarang tak hanya murni terdiri dari serattumbuhan. Selain berwarna warni, kertas ada

    yang dilapisi lilin, plastik, dan tanah liat. Cam-puran-campuran inilah yang membuat sebagiankertas menjadi tidak ramah lingkungan lagi. Se-lain menjadi sulit terdegradasi, sampah kertaskemungkinan juga mengandung logam berat

    yang berasal dari tinta cetakan.

    Kalau Sulit Dilawan

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    52/64

    DAUR-ULANG SKALA KECIL

    Daur ulang lebih banyak dilakukan dalam skala kecil atau lebih tepat dise-

    but sebagai industri rumah tangga. Sebagai contoh, daur-ulang sampah ker-

    tas banyak dilakukan oleh kelompok remaja, sanggar kerajinan, dan Pramuka.

    Ada juga yang bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan besar di dekatnya.

    Salah satu contohnya adalah daur-ulang kertas yang dilakukan kelompok war-

    ga kelurahan Ancol. Pengelola Taman Impian Jaya Ancol (Jakarta Utara) me-

    ngirimkan sampah kertasnya untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan

    kertas hias. Sebagian besar produk daur-ulang kertas hias tersebut kemudian

    dibeli kembali oleh pengelola taman hiburan tersebut. Selain dijadikan kertas,

    sampah kertas juga dimanfaatkan untuk pembuatan produk kerajinan.

    Puluhan warga RW 08, Kelurahan Ancol, terlibat dalam pembuatan kertas daur ulang sampah-sam-pah yang dihasilkan PT Pembangunan Jaya Ancol. Kertas daur ulang itu kemudian dibuat menjadikertas, amplop, tas, dan produk hias lain.

    Fo

    to/EchiDesvita

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    53/64

    Upaya daur-ulang, baik itu dalam skala ruma

    ga maupun skala pabrikan, pastinya berpenga

    hadap jumlah sampah yang harus ditangani inst

    ngelola sampah. Diperkirakan sekitar 20% samp

    dapat teratasi oleh pelaku daur-ulang tanpa p

    tah harus mengeluarkan biaya apapun. Dalam

    hitungan volume sampah, kontribusi mereka

    signifikan. Ada jutaan ton sampah setiap tahu

    Indonesia yang dapat ditangani oleh pelaku dau

    Pantas rasanya jika mereka dianggap juga seba

    sistem pengelolaan sampah. Ruang dan kelanca

    janya perlu difasilitasi agar kontribusinya dalam

    lolaan sampah semakin optimal. Seperti diseb

    awal, pemaduan pola kerja antara institusi pe

    sampah dengan pihak-pihak pemanfaat sampa

    lah mudah. Kita masih perlu membenahi urusa

    lasi, kelembagaan, ekonomi, sosial, dan budaya

    Sampah alumunium dapat jugabagai bahan kerajinan tangan. BaCiledug, telah lama menggeluti

    munium menjadi beragam kerajinmunium yang digunakannya keba

    dari wadah minuman atau wadah pbentuk lembaran-lembaran. Dari le

    ran tersebut, Pak Slamet menganyatikar, tas, tali, sabuk, dompet hingga s

    nium yang Pak Slamet gunakan memandari sampah buangan rumah tangga, akawadah atau bungkus reject dari pabrik.

    Kalau Sulit Dilawan

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    54/64

    YANG BERMANFAYang BusukSampah Layak-Kompos berlimpah jumlahnya. faatnya jelas, produksinya mudah, tetapi tetapbelum banyak pihak yang mau secara serius menrap pengkomposan sampah kota. Mungkin memkarena harga jualnya yang kurang menarik. Nilainomis pengkomposan sebenarnya sangat tingg

    dai saja kita mau menghitungnya sebagai suatupengelolaan sampah. Dan lagi, andai saja kita selebih kreatif, sampah Layak-Kompos dapat meng

    kan produk yang harga jualnya ti

    Sampah kota dapat mengandung sampah organik sampai 70%. Sebagian besar sampah orgakita golongkan sebagai sampah Layak-Kompos. Sampah dapur, kulit buah, batang tumbuhdaun, dan rumput adalah beberapa contoh sampah Layak-Kompos. Kompos yang baik handihasilkan bila kita menjaga komposisi dari sampah-sampah tersebut dengan tepat. Rasio kaKarbon dan Nitrogen (C/N) di awal-awal pengkomposan sebaiknya sekitar 30:1.

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    55/64

    Seperti disebutkan sebelumnya, sampah Layak-Kompos terdiri dari berbagai jenis

    organik yang dapat membusuk (putrescible) dalam waktu kurang dari satu bu

    didiamkan, sampah-sampah tersebut akan diuraikan oleh mikroba (biodegr

    Bisa secara aerobik, dapat pula secara anaerobik. Sisa-sisa proses penguraian mikro

    itulah yang dinamakan sebagai kompos. Warnanya coklat gelap dan bentuknya me

    butiran tanah yang lembab.

    Ada yang menggolongkan kompos sebagai pupuk, namun ada juga yang menggo

    nya sebagai materi pengkondisian tanah (soil conditioner). Keduanya betul. Kompos

    mengandung unsur hara yang dibutuhkan tumbuhan. Tidak hanya unsur hara makro s

    P, dan K, tetapi juga unsur hara mikro seperti Fe, B, S, dan Ca yang dibutuhkan oleh t

    Walau demikian, jangan bandingkan kandungan unsur hara kompos dengan unsur ha

    0 Hari

    Awalnya, sampah Layak-Kompos ditumpuk sesuai dengan kompo-sisinya yang tepat. Di hari-hari selanjutnya, mikroba mulai mengurai-kan sampah organik sehingga suhu tumpukan naik mencapai 60oC.Pengadukan dilakukan guna menjaga suhu tumpukan agar tetap be-rada direntang 40o-60oC. Kelembaban juga perlu dijaga. Pada harike-14, sampah Layak-Kompos sudah mulai berubah wujudnya. Selaintampak kehitaman, materi sampah mulai hancur. Setelah hari ke-28,

    sampah Layak-Kompos biasanya sudah dapat dianggap matang

    dan siap untuk dimanfaatkan. Kompos matang memiliki nilairasio kandungan Karbon dan Nitrogen (C/N) yang ren-dah. Di hari pertama, bisa saja sampah memiliki nilaiC/N sekitar 30 : 1. Setelah 1 bulan, nilai C/N komposmungkin tinggal 20-an. Dalam pengkomposan, mi-kroba memang mengubah senyawa karbon men-

    jadi gas CO2

    sehingga kandungan karbon sampah terusmenurun. Kompos matang biasanya perlu diayak terlebihdahulu agar kompos memiliki gradasi butiran halus.

    14 Hari

    21 Hari

    28 Ha

    Kalau Sulit Dilawan

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    56/64

    dikandung pupuk kimia. Jelas, pupuk urea dan pupuk NPK memiliki

    kandungan unsur hara yang jauh lebih tinggi. Kelebihan kompos yang

    sebenarnya ada pada kemampuannya dalam memperbaiki kondisi ta-

    nah. Kompos dapat menggemburkan tanah sehingga oksigen dan air

    dapat meresap ke dalam tanah secara lebih baik.

    KELEMAHAN KOMPOS

    Kompos punya beberapa kelemahan yang dapat menghambat

    pemanfaatannya.Pertama, kualitasnya yang tidak merata. Mengingat

    bahan bakunya adalah sampah kota, proses pengkomposan sulit sekali

    menghasilkan produk kompos dengan kandungan yang konsisten. Be-

    lum lagi adanya kemungkinan bahwa kompos dari sampah kota juga

    mengandung logam berat yang dapat meracuni tumbuhan. Kelemahan

    kedua, volumenya yang besar. Hal ini menyulitkan pemanfaatannya,

    khususnya untuk pemanfaatan skala besar. Biaya pengangkutannya

    sangat tinggi. Berdasarkan pengalaman di beberapa negara di Asia,

    jarak konsumen dengan produsen kompos sebaiknya tidak lebih dari

    25 km untuk menjaga harga yang kompetitif. Kelemahan yang ketiga

    adalah kualitasnya yang tidak merata.

    Walau terlihat sangat bermanfaat, tidak banyak orang yang tertarik

    untuk memulai upaya pengkomposan yang berskala komersial. Penye-

    bab utamanya adalah harganya yang sangat rendah. Di Jakarta saja,

    Pengkomposan dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan cacing. Selain dapat membiakkan cacing yang memiliki nil

    tinggi, kotoran cacing juga akan menambah kandungan hara kompos. Produk kompos jenis ini biasa disebut sebagai kompo

    cing atau vermicompost.

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    57/64

    Kompos dapat dibuat dengan mudah. Setelah dicacahkecil-kecil, sampah Layak-Kompos hanya perlu ditumpuk

    untuk kemudian secara berkala disiram air dan diaduk.Setelah 4 minggu, kompos pun siap untuk dimanfaat-kan. Agar pengkomposan berlangsung lebih optimal,kita bisa sedikit memodifikasi proses pengkomposanitu. Misalnya dengan memasukkan bibit mikroba (bioak-tivator) ke tumpukan awal sampah Layak-Kompos agar

    proses pengkomposan dapat dipersingkat. Atau denganmenambahkan pupuk kimia guna meningkatkan kan-dungan hara kompos yang dihasilkan. Pengkomposanmemang mudah untuk dilakukan Oleh karena itu, ba-nyak keluarga yang turut melakukan pengkomposan dihalamannya rumahnya sendiri. Upaya itu patut ditiru.

    Jika dilakukan bersama-sama di setiap rumah, upaya inidapat mengurangi beban operasi pengelolaan sampah.

    kompos berkualitas baik hanya dijual dengan harga 400 r

    per kilogramnya. Padahal komponen ongkos produksinya c

    banyak. Mulai dari ongkos pendatangan sampah, upah pe

    pengepakan, dan pemasaran. Hitung-hitungan kasar menu

    kan produsen kompos bisa-bisa hanya mendapat keuntu

    100 rupiah per kilogram kompos yang dihasilkannya. Itu

    belum memasukkan hitungan pengembalian biaya modal. diketahui, pengkomposan membutuhkan lahan yang sanga

    sehingga permodalannya juga cukup besar.

    Hitung-hitungan nilai ekonomisnya akan berbeda jika

    mau menganggap pengkomposan sebagai salah satu opsi p

    lahan sampah. Dengan adanya pengkomposan, instansi ke

    han tidak perlu lagi mengeluarkan ongkos pengangkutan b

    ongkos penimbunan sampah Layak-Kompos di TPA. Waja

    jika kemudian ada pemikiran agar upaya pengkomposan

    disubsidi sesuai dengan besar ongkos yang dapat dihemat.

    Kalau Sulit Dilawan

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    58/64

    Pengkomposan tidak hanya dilakukan di pemukiman atau

    di perkebunan biasa. Di Istana Cipanas, kita juga dapat men-

    jumpai aktivitas itu. Para petugas istana melakukan peng-

    komposan terhadap sampah-sampah daun dan sampah sisa-

    sisa makanan yang dihasilkan kompleks istana tersebut.

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    59/64

    Pengkomposan juga dapat dilakukan dengan bantuan cacing. Selain dapat membiakan cacmiliki nilai jual tinggi, kotoran cacing juga akkandungan hara dari kompos. Produk komposdisebut sebagai kompos kascing atau vermicom

    Pengkomposan sampah skala besar, sebagaima-

    na dilakukan pihak Godang Tuajaya di Bantar

    Gebang, Kabupaten Bekasi, umumnya membu-tuhkan dukungan peralatan mekanis. Beberapa

    di antaranya adalah mesin pencacah dan con-

    veyer belt. Pengkomposan juga dibantu dengan

    penggunaan wheel-loader untuk mengaduk sam-

    pah. Upaya pemberian subsidi pernah dilaku-

    kan pemerintah pada tahun 2006 kepada para

    produsen kompos di DKI Jakarta, Provinsi Jawa

    Barat, dan Provinsi Banten sebagai bagian dari

    Western Java Environmental Manajemen Project

    (WJEMP). Targetnya, 60.000 ton produk kompos

    harus dapat dihasilkan para produsen dalam

    waktu kurang dari setahun. Subsidi diberi-

    kan ke para produsen sebesar 200 rupiahsampai 350 rupiah per kilogram kom-

    pos yang berhasil mereka jual. Syarat-

    nya, mereka harus menggunakan sam-

    pah kota sebagai bahan baku kompos.

    Me-reka juga diwajibkan untuk melaku-

    kan pengkomposan secara aerobik guna

    mencegah emisi gas metan yang dapat

    menambah akumulasi gas rumah kaca.

    Syarat lainnya, kualitas produk kom-

    pos harus memenuhi persyaratan yang

    ditentukan. Selain pemberian subsidi,

    pemerintah juga terus melakukan upaya

    sosialisasi pengkomposan dan manfaat

    penggunaan kompos ke para penduduk.

    Beberapa kantor dinas di tingkat provinsi

    dan kabupaten/kota, seperti dinas per-

    tamanan dan dinas perkebunan, secara

    rutin selalu berusaha untuk membeli kom-

    pos.

    DIBUAT PUPUK CAIR

    Jika kompos dianggap kurang menarik, ada baiknya kita melihat

    dari sampah Layak-Kompos. Misalnya, sebagai bahan baku pembuatan

    Kelebihannya dibanding kompos padat sangat banyak. Konsentrasi

    haranya sangat tinggi. Aplikasi pupuk cair juga lebih mudah, cukup

    atau disemprotkan ke tanah. Harga jualnya lebih mahal. Pupuk cair dib

    mencampur air dengan cairan ekstrak bahan organik yang dibusukkan

    disi anaerobik. Pembuatannya membutuhkan waktu yang lebih s

    Proses pembusukan atau fermentasi sampah Layak-Ko

    menghasilkan biogas yang dapat dimanfaatkan sebagai sum

    Biogas sebagian besar terdiri dari gas metana (CH4) dan g

    dioksida (CO2). Potensi produksi biogas sebenarnya s

    mengingat jumlah sampah Layak-Kompos yang sangat

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    60/64

    EnergiSebagian sampah masih mengandung energi. Upaya Tangkap-Energi (enrecovery) berusaha mengambil energi yang masih dikandung sampah. Pengbilannya dapat dilakukan degan berbagai cara, baik dengan membakarmaupun membusukkannya. Upaya ini sekarang sedang banyak dipelajarilayakannya di Indonesia.

    Seperti disebutkan sebelumnya, berbagai jenis materi sampah masih me-

    miliki kandungan energi yang cukup besar. Besarnya berbeda-beda. Walau

    tidak selalu akurat, tingginya kandungan energi dari suatu materi dapat

    dilihat dari kemampuannya menahan nyala api. Plastik dan karet merupakan jenis

    sampah yang memiliki kandungan energi terbesar. Sementara itu, kaleng dan kacamemiliki kandungan energi terendah.

    Ada beberapa cara untuk mengambil energi yang ada dalam sampah. Perta-

    ma, dengan menggunakan sampah langsung sebagai bahan bakar pembangkit

    tenaga listrik. Upaya ini dilakukan di suatu instalasi pembangkit listrk tenaga sam-

    pah. Orang menyebutnya sebagai fasilitas waste-to-energy. Kedua, dengan

    membiarkan sampah membusuk secara anaerobik sehingga menghasilkan biogas

    yang mengandung gas metana (CH4). Gas metana kemudian digunakan sebagai

    bahan bakar pembangkit tenaga listrik. Cara kedua tentu hanya dapat dilakukan

    untuk sampah-sampah organik yang dapat membusuk atau kita menyebutnya se-

    bagai Sampah Layak-Kompos.

    Ban bekas merupakan salah satu jeni

    yang memiliki kandungan energi yan

    tinggi. Pembakarannya akan meng

    panas yang tinggi dan bertahan lama

    nya pembakaran karet ban akan m

    kan emisi yang kualitasnya sangat bu

    DARI SAMPAH JADI

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    61/64

    DIBAKAR JADI ENERGI

    Sampah jika dibakar akan men

    panas. Panasnya digunakan untuk me

    air. Uap panas kemudian dialirkan un

    gerakkan turbin pembangkit (generat

    Demikianlah prinsip kerja suatu insta

    bangkit listrik tenaga sampah. Pe

    sampah dilakukan di suatu tungku ba

    bustion chamber) yang terbuat d

    baja tahan-api. Suhu pembakaran h

    capai setidaknya 7000C agar sampah

    bakar dengan baik.

    Agar dapat terbakar dengan baik

    harus memenuhi karakteristik terte

    bagian Mengenali Kawan). Jika k

    energi sampah kita lebih lebih kecil d

    kilokalori per kilogramnya, ada kem

    kita membutuhkan bahan bakar

    guna membakar sampah itu sampai h

    sampah kita terlalu basah atau kand

    lebih besar dari 50%, sampah harus d

    terlebih dahulu. Sampah kota-kota di

    tidak jarang memiliki kandungan en

    besarnya hanya sekitar 800 kilokalorgram. Di sisi lain, kandungan organikn

    tinggi sehingga kandungan air samp

    mencapai 65%. Beberapa langkah

    seperti pemilahan dan pengeringan,

    lakukan agar sampah kota kita dapat

    kan sebagai Sampah Layak-Bakar.

    Instalasi Senoko merupakan salah satu dari 5 instalasiwaste-to-energy di Singapura.

    Kapasitasnya 2400 ton per hari atau sepertiga dari jumlah sampah di negara itu. Ba-

    ngunannya megah dan dikelilingi jalur hijau yang sekaligus berfungsi sebagai taman

    kota. Ampas pembakarannya tidak mengandung racun atau zat berbahaya sehingga

    dapat dipakai untuk bahan reklamasi daratan. Fasilitas ini tidak mencemari sehingga

    digunakan sebagai sarana pendidikan untuk anak sekolah yang ingin mengetahui

    bagaimana mengolah sampah secara baik dan benar.

    Kalau Sulit Dilawan

    Foto/Istimewa

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    62/64

    Instalasi pembangkit listrik tenaga sampah sudah ada di mana-mana. Di negara-negara tetangga seperti

    Singapura dan Malaysia, instalasi demikian sudah umum dipakai. Demikian juga di Cina dan Jepang, instalasi

    pembangkit listrik tenaga sampah sudah merupakan salah satu opsi pengelolaan sampah mereka. Instalasi pem-

    bangkit listrik tenaga sampah di kota Pudong, Shanghai, yang baru-baru ini dikunjungi Presiden Soesilo Bambang

    Yudhoyono, mengolah sekitar 1100-1200 ton sampah untuk menghasilkan listrik sebesar 40 MW. Sebagaimanapenampakan umum di instalasi serupa, instalasi di kota Pudong itu terlihat sangat bersih, apik, dan asri.

    Salah satu kekhawatiran masyarakat tentang instalasi pembangkit listrik tenaga sampah adalah emisi po-

    lutan pembakaran sampahnya. Logikanya, kalau yang dibakar terdiri dari bermacam-macam materi maka emisi

    pembakarannya juga mengandung beragam jenis polutan. Mulai dari debu terbang, sulfur dan nitrogen dioksida,

    hidrokarbon, dan logam berat. Yang paling sering disebut-sebut tentunya adalah gas dioksin. Ada beberapa hal

    Debu ringan yang berterbangan (fly ash) ditangkafilter. Emisi gas buangan dikendalikan sebelumnya

    hilangkan senyawa-senyawa asam, logam dan za

    dinilai membahayakan. Gas yang telah melalui pr

    polusi dibuang melalui cerobong pe

    Abu residu sampah yang tidak terbakar (bottom ash) akan ditam-pung dan dikumpulkan untuk dibuang sesuai tatacara yang di-

    perbolehkan. Jumlahnya dapat mencapai 17% dari total sampah

    terbakar. Logam yang terkandung dalam abu dapat dipisahkan

    menggunakan magnet.

    Di dalam tungku bakar, sampah dibakar pad

    - 1000oC. Panas pembakaran akan dialirkan

    hingga menghasilkan uap air dalam jumla

    air akan dikirim ke unit generator pemba

    Truk pengangkut sampah, setelah ditimbang akan menurunkan

    sampahnya ke kompartemen penyimpanan sementara. Ruang

    tersebut biasanya memiliki suhu yang agak tinggi agar kan-

    dungan air sampah dapat diturunkan.

    LenganPenggaruk

    Generator Listrik Lis

    PDT

    PAS

    Menara Cerobong

    FilterBoiler

    Tungku Bakar

    CorongInput

    Sampah

    KompartemenPenyimpananSampah

    k/ E. Sunandar

  • 7/31/2019 Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat. kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan

    63/64

    yang harus dilakukan agar emisi pembakaran sampah tidak mengeluarkan emisi yang berbahaya.

    Pertama, pengawasan dan pemilahan ketat terhadap jenis-jenis sampah yang akan dibakar. Beberapa

    jenis plastik dipisahkan agar tidak ikut terbakar. Kedua, pengendalian proses pembakaran yang te-

    pat. Suhu minimal 700oC harustetap terjaga. Waktu retensi pembakaran juga harus memadai. Dan,

    ketiga, penggunaan teknologi pengendalian pencemaran udara yang tepat. Hal-