pengelolaan perilaku bagian 2.pdf

17
Pengelolaan Perilaku Bagian 2 Bagian 2 Dr. Jayanthi Narayan Consultan, Special Education, (Learning and Intellectual Disabilities)

Upload: muhammad-basori

Post on 29-Jan-2016

226 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengelolaan Perilaku bagian 2.pdf

Pengelolaan PerilakuBagian 2Bagian 2

Dr. Jayanthi NarayanConsultan, Special Education, (Learning and Intellectual Disabilities)

Page 2: Pengelolaan Perilaku bagian 2.pdf

Perilaku berlebihan

• Perilaku muncul pada waktu dan tempat yang• Perilaku muncul pada waktu dan tempat yangtidak tepat behaviors exhibited at inappropriate time and place.

• tingkatan perilaku berlebihan meliputi:The class of behaviors excessive in terms of:

• 1. Frekuensi (frequency)• 1. Frekuensi (frequency)

• 2. Intensitas (intensity)

• 3. Durasi (duration)

Page 3: Pengelolaan Perilaku bagian 2.pdf

Asesment perilaku fungsional(functional behavior assessment)

• Metode dalam pengumpulan informasi meliputi: method ofgathering information on:gathering information on:

• a – antecedents – apa yang terjadi sebelum perilakumuncul what happens prior the behavior exhibited.

• b – behaviors – perilaku apa yang terlihat what is the behaviorseen.

• c – consequences – apa yang terjadi setelah perilakumuncul what happens after the behavior is exhibited.

Menemukan tujuan atau penyebab untuk sasaran perilakuin order to find out the purpose or cause for the selected/targeted behavior.

• Informasi ini akan digunakan untuk mengurangi masalahperilaku dan atau meningkatkan perilaku yang positif thisinformation will be used to reduce problem behavior and/or to increase positivebehaviors.

Page 4: Pengelolaan Perilaku bagian 2.pdf

Perilaku sasaran: memukulkan kepala padasesuatu (target behavior: bangs head)

Antecedent Behavior ConsequenceAntecedent Behavior Consequence

Situasi 1 situation 1.Ketika dia ditolaksaat meminta eskrim (when he wasdenied ice cream).

Situasi 2 situation 2.

Memukulkankepala padadinding (bangs head on the wall).

Diberi es krim (give icecream).

Situasi 2 situation 2.Ketika dia ditolaksaat meminta eskrim (when he wasdenied ice cream).

Memukulkankepala padadinding (bangs head on the wall).

Dialihkan pada kegiatanlain dan mendapatkanpenghargaan ataspekerjaannya (diverted toanother activity and appreciatedfor the performance).

Page 5: Pengelolaan Perilaku bagian 2.pdf

Contoh dari perilaku yang dapat dikurangi ataudihilangkan

(examples of behaviors to be reduced/eliminated)

• Melukai diri sendiri: menggigit tangan, menarik rambut,• Melukai diri sendiri: menggigit tangan, menarik rambut,membenturkan kepala, mencolok mata Self injurious: biting hands,pulling hair, banging head, poking eyes.

• Merusak barang: melempar benda, melempar bendadengan batu…Damaging Properties: throwing objects, trowing stones atobjects.

• Melukai orang: menggigit, mencubit, meludah, menarikrambut orang lain Hurting people: beating, pirching, spitting, pulling hairof others.of others.

• Mengeluarkan kata-kata kasar Abusive language.

• Menentang/melawan Noncompliance.

• Perilaku aneh: tubuh bergoyang, menggerakan tangan,berbicara sendiri Odd behaviors: body rocking, hand weaving, self talking.

• Tidak menyelesaikan tugas Incomolete tasks.

Page 6: Pengelolaan Perilaku bagian 2.pdf

Strategi mengurangi perilaku(strategies for behavioral reductions)

• Penghilangan Extinction.• Penghilangan Extinction.

• Jeda dari penguatan positif timeout from positivereinforcement.

• Menanggung kerugian Response cost.

• Pemulihan melakukan perbaikan melebihi dariyang sebelumnya, latihan positif Restitution, overcorrection,positive practice.positive practice.

• Pengendalian fisik physical restraint

• Hukuman punishment.

• Pembedaan penguatan Differential reinforcements.

Page 7: Pengelolaan Perilaku bagian 2.pdf

Penglihatan (extinction)

• Menahan penguatan, mengarah pada penghapusanperilaku withholding reinforcement, thus leading to behavior beingperilaku withholding reinforcement, thus leading to behavior beingeliminated.

• Paling efektif dalam mengurangi/menghilangkanperilaku mencari perhatian most effective in reducing/eliminatingattention seking behavior.

• Konsisten dalam menggunakan penghilangan beconsistent in using extinction.

• “extinction burst” adalah meningkatnyafrekuensi/intensites dari perilaku sasaran denganfrekuensi/intensites dari perilaku sasaran dengantujuan untuk mendapatkan perhatian. Janganberteriak dalam penghilangan ini akan efektif an“extinction burst” ia a temporary increase in the frequency/intensity of the of thetarget behavior with the aim to gain attention. Do not yield in such a situation. Ifconsistenly used, extinction is effective.

Page 8: Pengelolaan Perilaku bagian 2.pdf

Jeda dari penguatan positif (Time out from positive reinforcement)

• Memindahkan anak dari setiap kemudahan untukmendapatkan penguatan Removing a child from any access to reinforcement.mendapatkan penguatan Removing a child from any access to reinforcement.

• Jika suatu lingkungan terlihat tidak memberikan penguatanpada anak, memindahkan anak menjadi tidak efektif. Contoh:memindahkan anak dari kelas/pelajaran yang tidakdisukainya ini berarti hadiah bukan time out if an environment is assuch, not reinforcing to the hild, removiing will n ot be effective. (e.g. removing him froma class/lesson he does not like is rewarding and not a time out).

• Bagi anak kecil dianjurkan minimum 2 menit maksimal 8• Bagi anak kecil dianjurkan minimum 2 menit maksimal 8menit tergantung pada perilaku yang tidak wahar/sesuai sertalingkungannya A minimum of 2 maximum of 8 minutes is recommended for youngchildren depending on the inappropriate behavior and the environment.

• Dapat digunakan untuk perilaku merusak, seperti: melemparbenda, berteriak, mengganggu kelas suitable for inapropriate disuotivebehaviors, e.g. throwing objects, shouting, disturbing the class.

Page 9: Pengelolaan Perilaku bagian 2.pdf

Menanggung kerugian (response cost)

• ‘Kerugian’ dibayar oleh anak atas perilaku tidaksenonoh/tepat ‘cost’ paid by the child for the inappropriate behavior.senonoh/tepat ‘cost’ paid by the child for the inappropriate behavior.

• Pemindahan penguatan secara sistematis: uang,token, nilai Sysmatic removal of reinforcers: money, tokens, points.

• Siswa diinformasikan tentang akibat yang harusditanggung sebelum pelaksanaan program the student isinformed about the response cost before implementing the program.

• Dapat digunakan dalam kelompok can be used in groups.• Dapat digunakan dalam kelompok can be used in groups.

• Efektif pada perilaku seperti tidak menyelesaikantugas, tidak tepat waktu, memberikan respon yangtidak benar pada latihan-latihan akdemik effective forbehaviors such as not completing tasks, not being punctual, incorrect responses toacademic exercises.

Page 10: Pengelolaan Perilaku bagian 2.pdf

Pemulihan, membuat lebih baik dari sebelumnya, latihanpositif (Restitution, overcorrection, positive practice)

• Pemulihan: memperbaiki lingkungan seperti kondisi semulakarena adanya perilaku sehinigga lingkungan berubah. Contoh,menuang susu: membersihkanyakarena adanya perilaku sehinigga lingkungan berubah. Contoh,menuang susu: membersihkanya Resitution: restoring the environment toits state prior to the behavior that changed the enviroment. e.g. spilling milk:cleaning it.

• Membuat lebih baik dari yang sebelumnya memperbaiki lingkunganpada kondisi yang lebih baik dari sebelum perilaku sehinggalingkungan berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya. Contoh:menumpahkan susu: mengelap susu dan membersihkan seluruhruang Overcorrection: restoring the environment to a state better thann what it wasprior to the behavior that changed it. e.g. spilling milk: clean milk and the entireprior to the behavior that changed it. e.g. spilling milk: clean milk and the entireroom.

• Latihan Positif: berlatih mengulang perilaku yang wajar sebagaiakibat dari dilakukannya perilaku yang tidak tepat. Contoh: ketikamengeja kata dengan salah, siswa diminta untuk mengulang ejaanyang benar berulang-ulang Positive practice: practicing the appropriatebehavior repeatedly as a consequence of inappropiate behavior . e.g. when a word iswrongly spelt, repeating the correct spelling several times by the student.

Page 11: Pengelolaan Perilaku bagian 2.pdf

Pembatasan fisik (Physical restraint)

• Merupakan prosedur yang digunakan ketika anakmenunjukkan perilaku melukai diri sendiri oranglain atau mrusak, dilakukan untuk mencegahkerusakan lebih jauh A procedure used when the child exhibitsbehavior injurious to self, others or property, only to prevent further damage.

• Tangan anak dipegang tanpa pemaksaan dibelakangdan dipindahkan dari lingkungan semula the chil’s handsare held without force at his back and is removed from that environment.are held without force at his back and is removed from that environment.

• Diferential Reinforcement digunakan untukmengalihkan perhatian anak pada kegiatan laindifferential reinforcements are used to divert the child’s attention to other activities.

Page 12: Pengelolaan Perilaku bagian 2.pdf

Hukuman (Punishment)

• Suatu rangsangan agar menghasilkanpenurunan dari kemunculan perilaku Any stimuluspenurunan dari kemunculan perilaku Any stimuluswhich result in decrease of the behavior preceding it.

• Hukuman dihindari atas dasar kepantasanseperti halnya lebih baik memperkuat lagikeefektifan hasil dari penguatan Punishment are avoided onethical grounds as well as emphasizing more on the productive effects ofethical grounds as well as emphasizing more on the productive effects ofreinforcements.

• Menghindari akibat dari hukuman merupakankeinginan pada hubungan guru-siswa Avoidingpunishments results in desirable student-teacher relationship.

Page 13: Pengelolaan Perilaku bagian 2.pdf

Differential reinforcements (DRs)

• Penunjukkan penguatan rangsangan yang tidak tentudiikuti dengan perilaku yang diinginkan, dan penahananpenguatan yang tidak tentu diikuti dengan perilaku yangpenguatan yang tidak tentu diikuti dengan perilaku yangtidak diinginkan. Seperti: berterian di kelas untukmendapatkan perhatian guru-diabaikan;(pengurangan),ketika anak mengangkat tangan dan tidak berteriak,guru memberikan penguatan dengan perhatian contingentpresentation of reinforcing stimuli following desired behavior and contingentwithholding of reinforcement following undesirable behavior. (e.g. calling out inclass to get teacher’s attention-ignored; (extinction), when he raises hand instead ofcalling out, reinforced by teaacher’s attention).calling out, reinforced by teaacher’s attention).

• Salah satu cara terbaik untuk mengurangi perilaku yangtidak tepat, karena ada peningkatan kesempatan untukperilaku yang diinginkan one of the least aversive means of reducinginappropriated behavior, as it increases opportunities for more desirable behavior.

Page 14: Pengelolaan Perilaku bagian 2.pdf

Tipe dari DRs (type of DRs)

• Pembedaan penguatan pada perilaku lain (DRO):

penguatan untuk tidak menunjukkan perilakupenguatan untuk tidak menunjukkan perilakusasaran selama kurun waktu tertentu. Contoh: tidakberteriak differential reinforcement of other behavior (DRO): reinforcing for notexhibiting the target behavior during a specified interval. e.g. not screaming.

• Pembedaan perilaku pada perilaku alternatif (DRA):

penguatan pada bentuk perilaku yang lain dapatditerima dalam perilaku sasaran yang akan dikurangi(penguatan untuk meminjam pensil secara sopan daritemannya daripada merebutnya differential reinforcement ofalternate to be reduced. (reinforcement for asking politely for a pencil from theneighbor instead of snatching).

Page 15: Pengelolaan Perilaku bagian 2.pdf

• Pembedaan penguatan pada perilaku yang tidak sesuai (DRI):Penguatan terhadap perilaku yang secara fisik tidak mungkinterjadi bersamaan dengan perilaku sasaran yang setengahdikurangi. Contoh: anak yang bernyanyi diberi hadiah, anakyang ‘tangannya di mulut’ dijadikan sasaran untuk pengurangandikurangi. Contoh: anak yang bernyanyi diberi hadiah, anakyang ‘tangannya di mulut’ dijadikan sasaran untuk penguranganperilaku.Differential reinforcement of incompatible behavior (DRI):Reinforcement of behavior that rephysically impossible to occur along with the targetted behaviorto be reduced. e.g. singing by the child is rewarded whose ‘hands in the mouth’ behavior istergetted for reduction.

• Perbedaan penguatan pada perilaku tingkat rendah (DRL):direkomendasikan untuk perilaku yang dianggap sesuai tetapidirekomendasikan untuk perilaku yang dianggap sesuai tetapimuncul dengan frekuensi yang tinggi atau terlalu sering. Contoh:anak yang suka berbicara setiap saat, hanya akan diberi hadiahapabila ia berbicara hanya pada saat ditanya/dibutuhkan.Differential reinforcement of low rate behavior (DRL): recommended for behaviorsconsidered appropriate but occur at high rates or too frequently. e.g. child eager totalk all the time is rewarded when talks only when needed/asked.

Page 16: Pengelolaan Perilaku bagian 2.pdf

• Perbedaan penguatan pada perilaku tingkattinggi (DRH):tinggi (DRH):Direkomendasikan untuk perilaku yang bersifatpengulangan tetapi tidak terlalu sering. Contoh:mengucapkan kata ‘terimakasih’ tetapi seringtidak pada situasi yang tepat, anda akan diberihadiah apabila ia lebih sering mengucapkanpada situasi yang tepat.pada situasi yang tepat.Differential reinforcement of high rate behavior (DRH):Recommended for behaviors that are in the repertoire often enough in theappropriate circumstances is rewarded for using appropriately more frequently.

Page 17: Pengelolaan Perilaku bagian 2.pdf

Pertimbangan etika (ethical considerations)

• Perijinan-anak, orangtua/pengasuh, dan/ataupemegang kebijakan sekolah Permission-client,pemegang kebijakan sekolah Permission-client,parent/caregiver, and/or school authorities.

• Melindungi hak asasi anak Protect basic rights of the child.

• Hindari prosedur aversif (menyakitkan) Avoidaversive procedures.

• Jangan mencabut reinforcer utama dari anak Donot deprive the child of primary reinforcers.

• Buat kesepakatan atas tanggung jawab• Buat kesepakatan atas tanggung jawabkepekepedulian dan perlindungan anak Takeconsensus of those responsible for the child’s care and welfare.

• Pastikan agar anak sedapat mungkin menerimapenanganan yang paling baik dan efektif Ensure thatthe child receives the most effective and best possible intervention.