pengkondisian pengelolaan lingkungan berbasis … · 2018. 3. 13. · pengkondisian pengelolaan...

49
PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA SMP N 2 JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN AJARAN 2017/2018 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Negeri Semarang Oleh Aji Prasetyo 3201413019 JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Upload: others

Post on 02-Nov-2020

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS

PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI

LINGKUNGAN SISWA SMP N 2 JATISRONO KABUPATEN

WONOGIRI TAHUN AJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Aji Prasetyo

3201413019

JURUSAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

Page 2: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

ii

Page 3: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

iii

Page 4: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

iv

Page 5: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

� Mengapa harus menyerah. Ingat jarak kemenangan hanya antara kening

dan sajadah.

� Tidak ada kemenangan tanpa pengorbanan

� Hidup yang tidak dipertaruhkan tidak akan pernah dimenangkan

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk:

1. Bapakku Mulyanto dan Ibuku Maryati yang telah

memberikan semangat dan kasih sayangnya.

2. Keluarga besarku yang selalu mendoakan serta

membantuku baik secara moril maupun spiritual.

3. Nafsul Mutmainah yang sudah membantu baik secara

moril dan spiritual

4. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Geografi 2013

5. Almamaterku

Page 6: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

vi

PRAKATA

Segala puji bagi Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya. Sholawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulallah

Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan bagi umatnya.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari peran pihak-pihak yang telah

membantu, sehingga skripsi dengan judul “Pengondisian Pengelolaan Berbasis

Partisipatif Dalam Pembentukan Perilaku Peduli Lingkungan Siswa SMP Negeri

2 Jatisrono Kabupaten Wonogiri Tahun Ajaran 2017/2018” dapat diselesaikan.

Oleh karenanya, pada kesempatan ini dengan kerendahan hatipenulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang,

atas fasilitas dan kemudahan yang telah diberikan kepada penulis selama

mengikuti perkuliahan.

2. Drs. Moh. Solehatul Mustofa, MA., Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Negeri Semarang yang telah memfasilitasi selama kuliah.

3. Dr. Tjaturahono Budi Sanjoto, M.Si., Ketua Jurusan Geografi Fakultas Ilmu

Sosial Universitas Negeri Semarang terimakasih atas semua bimbingannya

4. Dr. Eva Banowati, M.Si., Dosen pembimbing I dan Drs. Sunako, M.Pd dosen

pembimbing II yang telah memberikan waktu, bimbingan dan arahan dengan

penuh kesabaran untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Drs. Saptono Putro, M.Si., Dosen Penguji yang telah member izin dan

bersedia menguji serta memberikan masukan dalam penyempurnaan skripsi

ini

6. Segenap Dosen Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri

Semarang yang telah member bekal dan pengalaman penulis selama

perkuliahan.

7. Bu Kuswati, pegawai tata usaha Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial atas

bantuan dalam administrasi dan informasinya.

8. Basuki S. Pd, Kepala SMP N 2 Jatisrono yang telah memberikan ijin untuk

melakukan penelitian.

Page 7: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

vii

9. Giyadi S.Pd., koordinator Adiwiyata SMP N 2 Jatisrono yang telah

membantu terlaksananya penelitian.

10. Segenap guru, staf tata usaha dan petugas kebersihan di SMP Negeri 2

Jatisrono yang telah memberikan informasi dan masukan dalam penyusunan

skripsi.

11. Siswa-siswi SMP Negeri 2 Jatisrono terimakasih atas kerjasama dan

bantuannya.

12. Bapak ibu tercinta dan segenap keluarga yang telah memotivasi dan

mendoakan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

13. Apresiasi khusus kepada teman-teman geografi 2013 yang telah memberikan

semangat inspirasi dan doa kepadaku.

14. Nafsul Mutmainah yang telah memberikan dukungan, semangat dan

inspirasinya.

15. Teman-teman kos beno, yohanes, goldy, zidni, imron, raga dan ulil

terimakasih atas kebersamaannya.

16. Pihak-pihak yang tidak dapat kami sebutkan namanya satu persatu yang telah

membantu pembuatan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca di waktu sekarang dan yang

akan datang.

Semarang, Agustus 2017

Penyusun

Page 8: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ii

PENGESAHAN KELULUSAN iii

PERNYATAAN iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN v

PRAKATA vi

SARI viii

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL x

DAFTAR GAMBAR xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 6

C. Tujuan Penelitian 6

D. Manfaat Penelitian 7

E. Batasan Istilah 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kebijakan Sekolah Program Adiwiyata 12

B. Pengondisian Belajar 16

C. Tinjauan Geografi 19

D. Perilaku 21

E. Kepedulian Lingkungan 23

F. Kerangka Berfikir 30

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian 33

B. Populasi dan Sampel 33

C. Variabel Penelitian 34

D. Metode Pengumpulan Data 35

E. Teknik Analisis Data 37

Page 9: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

ix

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Objek Penelitian 40

2. Kebijakan Sekolah dalam Pengeolaan Lingkungan

SMPN 2 Jatisrono 42

3. Pengondisian Pengelolaan Lingkungan Sekolah

Berbasis Partisipatif 64

4. Perilaku Peduli Lingkungan Siswa SMPN 2 Jatisrono 73

B. Pembahasan

1. Pelaksanaan Kebijakan Sekolah Dalam Pengelolaan Lingkungan

SMPN 2 Jatisrono 80

2. Pengondisian Pengelolaan Lingkungan Sekolah Berbasis

Partisipatif 91

3. Perilaku Peduli Lingkungan Siswa SMP N 2 Jatisrono 98

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan 103

B. Saran 104

DAFTAR PUSTAKA 105

Page 10: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

x

DAFTAR TABEL

1. Hasil-hasil penelitian yang relevan 27

2. Kriteria deskriptif presentasi 39

3. Perilaku siswa dalam pengelolaan air 74

4. Perilaku siswa dalam pengelolaan sampah 75

5. Perilaku siswa dalam pengelolaan energi 76

6. Perilaku siswa dalam pengelolaan air 77

7. Perilaku siswa dalam pengelolaan lingkungan sekolah 78

Page 11: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

xi

DAFTAR GAMBAR

1. Kerangka berfikir 32

2. Gerbang masuk SMP N 2 Jatisrono 41

3. Kondisi depan ruang kelas 42

4. Kegiatan pembelajaran di kebun sekolah 48

5. Kegiatan daur ulang sampah 50

6. Kegiatan jumat bersih 53

7. Kegiatan penanaman berbagai jenis tanaman 54

8. Kunjungan dari SMP N 2 Jatiroto 59

9. Kondisi kolam ikan di SMP N 2 Jatisrono 60

10. Keberadaan biopori 61

11. Kegiatan pembibitan tanaman 62

12. Pembuatan apotik hidup 63

13. Program SASI SAPOCIL 66

14. Pameran hasil karya 71

Page 12: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan sebuah proses pembelajaran bagi setiap

individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi

mengenai obyek tertentu dan spesifik. Pengetahuan yang diperoleh secara

formal tersebut berakibat pada setiap individu yaitu memiliki pola pikir,

perilaku dan akhlak yang sesuai dengan pendidikan yang diperolehnya

(Kamus Besar Bahasa Indonesia). Pendidikan merupakan suatu proses yang

panjang dan berlangsung terus menerus. Pendidikan juga memiliki tujuan

sebagai titik tolak dalam perjalanannya. Sebuah pendidikan akan selalu

diarahkan pada sebuah tujuan yang dapat membawa sebuah fungsi

kebermanfaatan. Kaitannya dengan hal ini sebagai pendidik tentulah kita

harus mengetahui konsep, fungsi dan tujuan pendidikan di Negara ini dengan

kefleksibelan yang memang membawa kita ke taraf kehidupan globalisasi.

Tujuan Pendidikan Nasional dituangkan dalam Undang-Undang

Nomor 20 Tahun 2003. Pasal 3 menyebutkan, “Pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa

yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

Page 13: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

2

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis

serat bertanggung jawab.”

Kajian ilmu Geografi (ecological approach) terdapat pendekatan

kelingkungan yang pada saat ini menjadi tolak ukur baik pada bidang

pendidikan, ekonomi, pembangunan nasional bahkan dalam bidang politik.

Kaligis (2008:3) menyatakan bahwa manusia dapat menggunakan

pengetahuannya dengan bersahabat dengan lingkungan hidupnya untuk

membangun lingkungan hidup yang manusiawi bukan untuk generasi

sekarang tapi untuk generasi yang akan datang. Apabila dilihat dari segi

pendidikan formal maupun non-formal, lingkungan atau lingkungan hidup

berpengaruh terhadap segala bentuk proses pembelajaran dan aktivitas serta

perilaku manusia yang dikaji dalam ranah geografi manusia, karena

lingkungan memberikan timbal balik langsung terhadap proses pembelajaran

baik pembelajaran yang berada di dalam maupun di luar kelas.

Kondisi lingkungan hidup mengalami penuruan memprihatinkan dari

tahun ke tahun yang disebabkan oleh kegiatan-kegiatan manusia dalam

memenuhi kebutuhannya. Akibat dari penurunan kualitas lingkungan adalah

timbulnya berbagai masalah dalam kehidupan manusia. Beberapa

permasalahan itu diantaranya adalah perubahan iklim, menurunnya daya

dukung ekosistem, menipisnya lapisan ozon, semakin cepatnya pertumbuhan

populasi, bertambahnya urbanisasi, hujan asam, menurunnya

keanekaragaman spesies dan habitat alami, serta berbagai macam

pencemaran. Pendidikan lingkungan memberikan suatu strategi efektif untuk

Page 14: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

3

meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan, mengembangkan

keterampilan untuk menyelesaikan masalah-masalah lingkungan, memelihara

dan meningkatkan kualitas hidup dan lingkungan.

Permasalahan yang terjadi pada lingkungan dibutuhkan peran manusia

dalam menyelesaikanya, masalahnya tidak semua manusia mau berperan aktif

dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan, maka dari itu dibutuhkan

suatu cara agar manusia mau berperan aktif dalam menyelamtakan

lingkungan. Salah satu caranya yaitu dengan pengkondisian melalui suatu

kebiasaan. Kebiasaan adalah suatu kondisi yang terjadi dimana kita sudah

terbiasa dengan suatu stimulus sehingga lama-lama kita makin memberikan

perhatian pada stimulus tersebut. Proses yang terjadi di dalamnya

berlangsung setahap demi setahap, sedangkan adaptasi merupakan suatu

proses penyesuaian diri terhadap lingkungan di sekitar kita. Proses adaptasi

sendiri biasanya terjadi secara otomatis ketika kita menghadapai situasi atau

lingkungan yang baru. Dari masing-masing proses yang telah dijelaskan di

atas akan dapat menimbulkan jenis reaksi yang berbeda-beda tergantung dari

penyebab dan proses yang terjadi

Kurikulum berbasis lingkungan hidup menurut panduan Adiwiyata

yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup, 2010 adalah

kurikulum yang memiliki visi misi yang peduli dan berbudaya lingkungan

sesuai dengan norma-norma dasar dan prinsip-prinsip dasar Adiwiyata.

Dimana visi misi tersebuttertuang dalam kegiatan proses belajar mengajar

yang terlaksana secara terintegrasi pada mata pelajaran atau monlitik sebagai

Page 15: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

4

pelajaran tersendiri. Secara umum tujuan pendidikan lingkungan hidup dalam

kegiatan pembelajaran ialah agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap

dan perilaku rasional serta bertanggungjawab terhadap masalah lingkungan

hidup disekitarnya.

Pendidikan lingkungan hidup pada dasarnya merupakan sebuah

pembelajaran dimana peserta didik mampu menerapkan kesadaran dan

kepeduliannnya akan keadaan lingkungan dimana pada umumnya unsur-

unsur akan kepedulian terhadap lingkungan telah terintegrasi secara instrinsik

dalam proses belajar mengajar yang ada didalam sekolah.

Mulyana (2009:175) berpendapat berkaitan dengan perilaku

manusiayang cenderung tidak peduli terhadap kelestarian lingkungan, maka

mengubah perilaku harus menjadi prioritas utama dalam mengatasi krisis

lingkungan. Iskandar (2003:219) mengemukakan bahwa kesadran akan

lingkungan tidak akan terjadiapabila tidak adanya nilai-nilai peduli pada

lingkungan dalam dirinya. Penanaman kepedulian terhadap kelestarian

sumberdaya alam dan lingkungan disekolah dapat dilakukan melalui proses

belajar mengajar yang bermuatan pendididkan lingkungan hidup, menyedikan

lingkungan yang asri, dan ditunjang dengan fasilitas sekolah.

SMP N 2 Jatisrono memiliki konsep pendidikan yang menamkan nilai

peduli lingkungan dalam proses pembelajaran dilingkungan sekolah melalui

progam adiwiyata. Sekolah ini merupakan satu-satunya sekolah menengah

pertama yang berwawasan lingkungan dan masuk dalam kategori sekolah

adiwiyata mandiri yang lokasinya berada di Kabupaten Wonogiri yang dilihat

Page 16: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

5

dari kaca mata geografi wilayah kabupaten Wonogiri berdasarkan

pembentukan lahanya berasal dari karstsehingga tanah di daerah wonogiri

bersifat kering. Sekolah inipun terletak didaerah pedesaan yang sangat jauh

dari kota. Dilihat dari kondisi lingkungan sekitar sekolah yang berada didesa

yang secara langsung bersentuhan dengan kondisi alam di desa yang masih

terjaga kelestarianya serta masyarakat yang mayoritas bekerja pada sektor

pertanian yang menggangap alam merupakan sumber rezeki sehari-hari.

Sekolah yang memiliki luas tanah 19.500 m2 terlihat sejuk dan asri bahkan

jika dilihat dari luar sekolah bangunan sekolah yang ada didalamnya tidak

terlihat begitu jelas dikarenakan banyaknya tanaman dan pepohonan yang ada

di sekitar sekolah ini. Semua stakeholder dilibatkan dalam pengelolaan

lingkungan sekolah melalui “Kurikulum Ajeg Lestari”. Berbagai kebijakan

yang berkaitan dengan sekolah adiwiyata juga diterapkan dengan baik di

sekolah ini guna mendukung program sapta adiwiyata, progam tersebut antara

lain (1) Kebijakan berwawasan lingkungan, (2) Pelaksanaan kurikulum

berbasis lingkungan, (3) Kegiatanlingkungan berbasis partisipatif, (4)

Pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan. Kebijakan yang terlaksana

secara terus menerus kemudian diterapkan siswa dengan baik maka akan

menimbulkan suatu pengondisian perilaku siswa peduli akan lingkungan

sekitar. Siswa akan terbiasa melakukan sesuatu yang baik terhadap

lingkungan entah dalam pengelolaan sampah, air, energi dan halaman.

Melalui program-program yang terlaksana dengan baik maka tidak

heran jika sekolah ini memang memiliki aspek lingkungan yang cukup baik

Page 17: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

6

sehingga berimbas terhadap prestasi sekolah ini menjadi salah satu contoh

sekolah berwawasan lingkungan di Kabupaten Wonogiri, bahkan di Jawa

Tengah. SMPN 2 Jatisrono meraih pringkat pertama sebagai Sekolah

Adiwiyata Tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2013 dan SMP N 2 Jatisrono

meraih peringkat pertama Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional Tahun 2013.

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti akan mengadakan penelitian dengan

judul “Pengondisian Pengelolaan lingkungan berbasis partisipatif dalam

pembentukan perilaku peduli lingkungan siswa SMP N 2 Jatisrono

Kabupaten Wonogiri tahun ajaran 2017/2018.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka terdapat

masalah yang muncul dan ingin penulis teliti ialah:

1. Bagaimanakah kebijakan sekolah dalam pengelolaan lingkungan

sekolah?

2. Bagaimanakah pengondisian pengelolaan lingkungan berbasis partisipatif

yang diterapkan SMP N 2 Jatisrono dalam upaya mendukung

pembentukan perilaku peduli lingkungan?

3. Bagaimanakah perilaku peduli lingkungan siswa SMP N 2 Jatisrono?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam Penelitian ini didasarkan pada Rumusan Masalah diatas

ialah:

Page 18: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

7

1. Mengetahui kebijakan sekolah dalam pengelolaan lingkungan sekolah.

2. Mengidentifikasi pengondisiaan pengelolaan lingkungan berbasis

partisipatif yang diterapkan SMP N 2 Jatisrono dalam upaya mendukung

pembentukan perilaku peduli lingkungan.

3. Mengetahui perilaku peduli lingkungan siswa SMP N 2 Jatisrono.

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam bidang akademik

untuk menambah pengetahuan dan informasi tentang bagaimana

karakteristik perilaku peserta didik terhadap kelestarian lingkungan hidup

dalam konteks akademik.

2. Secara Praktis

Hasil penelitian dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak yang

berkepentingan dalam penyusunan kebijakan khususnya dalam bidang

lingkungan hidup.

E. Batasan Istilah

1. Pengondisian

Istilah pengondisian operan (operant conditioning) diciptakan oleh

Skinner dan memiliki arti umum pengondisian perilaku.Istilah “operan” di

sini berarti operasi (operation) yang pengaruhnya mengakibatkan

organisme melakukan suatu perbuatan pada lingkungannya.

Page 19: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

8

Pengondisian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

kebijakan-kebijakan sekolah yang berkaitan dengan pengelolaan

lingkungan sekolah yang melibatkan siswa dalam proses tersebut. Adapun

pengondisian yang dilakukan oleh sekolah melalui 4 kebijakan program

adiwiyata diantaranya:

a. Kebijakan berwawasan lingkungan

b. Pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan

c. Kegiatan lingkungan berbasis partisipatif

d. Pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan

2. Pengelolaan lingkungan berbasis partisipatif

Program Adiwiyata adalah salah satu program Kementerian

Lingkungan Hidup yang merupakan implementasi Permen Lingkungan

Hidup No. 02 th 2009. Program ini merupakan suatu bentuk penghargaan

yang diberikan oleh pemerintah kepada lembaga pendidikan formal yang

dinilai berjasa dalam mengembangkan pendidikan lingkungan hidup.

Untuk mencapai tujuan program adiwiyata, maka ditetapkan 4 komponen

program yang menjadi satu kesatuan yang utuh dalam mencapai sekolah

adiwiyata, salah satunya yaitu kegiatan lingkungan berbasis partisipatif

dimana kegiatan ini melibatkan seluruh komponen warga sekolah tidak

terkecuali siswa. Kegitan lingkungan berbasis partisipatif menekan kan

peran warga sekolah dalam ikut serta pengelolaan lingkungan sekolah

untuk mencapai sekolah adiwiyata.

Page 20: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

9

Lingkungan berbasis partisispatif yang dimaksud di dalam

penelitian ini yaitu kegiatan-kegitan yang melibatkan siswa dalam

mengelola lingkungan sekolah yang meliputi:

a. Memelihara dan merawat gedung dan lingkungan sekolah oleh warga

sekolah

b. Memanfaatkan lahan dan fasilitas sekolah sesuai kaidah-kaidah

perlindungandan pengelolaan lingkungan hidup

c. Mengembangkan kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan upaya

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

d. Adanya kreativitas dan inovasi warga sekolah dalam upaya

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

e. Mengikuti kegatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak

luar

3. Perilaku

Perilaku merupakan hasil segala macam pegalaman serta interaksi

manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan,

sikap dan tindakan. Dengan kata lain, perilaku merupakan respon/reaksi

seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari

dalam dirinya. Respon ini dapat berupa pendapat, sikap dan tindakan.

Sesuai dengan batasan ini, perilaku yang dimaksud didalam penelitian ini

mencakup 4 aspek pengelolaan lingkungan sekolah yaitu :

a. Perilaku siswa dalam pengelolaan air

b. Perilaku siswa dalam pengelolaan sampah

Page 21: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

10

c. Perilaku siswa dalam pengelolaan energi

d. Perilaku siswa dalam pengelolaan halaman sekolah

4. Peduli lingkungan

Menurut Suparno (2004:84), sikap kepedulian

lingkungan ditunjukkan dengan adanya peghargaan terhadap alam.

Hakikat penghargaan terhadap alam adalah kesadaran bahwa manusia

menjadi bagian alam, sehingga mencintai alam juga mencintai kehidupan

manusia. Mencintai lingkungan hidup dan alam haruslah diarahkan agar

ada sikap untuk mencintai kehidupan. Jika semua orang mencintai

lingkungan hidup dan alam, maka semua orang akan peduli untuk

memelihara kelangsungan hidup lingkungan, tidak pernah merusak dan

mengeksploitasi sehingga di kemudian hari tercipta lingkungan yang

menguntungkan semua manusia yang termasuk bagian dari lingkungan

tersebut.

Peduli lingkungan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sikap

dan tindakan siswa SMP Negeri 2 Jatisrono yang menunjukkan upaya

perawatan, pemanfaatan, pemeliharaan untuk mencegah kerusakan dan

menjaga kelestarian sarana dan prasarana serta lingkungan sekolah, seperti

menjaga kebersihan kelas dan lingkungan sekolah (pelaksanaan kegiatan

piket kelasserta kebiasaan membuang sampah pada tempatnya) dan

memelihara kelestarian lingkungan (pelaksanaan kegiatan perawatan

taman, penggunaan sarana-prasarana sesuai kebutuhan, juga hemat energi

air dan listrik).

Page 22: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

11

5. Adiwiyata

Istilah Adiwiyata mempunyai pengertian atau makna sebagai

tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu

pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar

manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup dan menuju kepada

cita-cita pembangunan berkelanjutan (Kementerian Lingkungan Hidup

dan Kemendikbud, 2011: 3).

Sekolah peduli dan berbudaya lingkungan (adiwiyata) yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah sekolah yang sedang atau telah

menunjukkan upaya perwujudan budaya positif dalam hal perawatan,

pemanfaatan, pemeliharaan untuk mencegah kerusakan dan menjaga

kelestarian sarana dan prasarana serta lingkungan sekolah melalui

pemberian pemahaman, kesadaran, tuntunan, keteladanan, pembiasaan

kepada siswa dalam bersikap serta berperilaku peduli dan berbudaya

lingkungan sekaligus bentuk implementasi nilai peduli lingkungan dari

pendidikan karakter di tingkat pendidikan dasar.

Page 23: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

12

BAB II

Tinjauan Pustaka

A. Kebijakan Sekolah Program Adiwiyata

Program Adiwiyata adalah salah satu program Kementerian

Lingkungan Hidup yang merupakan implementasi Permen Lingkungan

Hidup No. 02 th 2009. Program ini merupakan suatu bentuk penghargaan

yang diberikan oleh pemerintah kepada lembaga pendidikan formal yang

dinilai berjasa dalam mengembangkan pendidikan lingkungan hidup

(KLH,2012).

Kata adiwiyata berasal dari kata Sansekerta. “adi” bermakna: besar,

agung, baik, sempurna, sedangkan “wiyata” bermakna: tempat dimana

seseorang mendapat ilmu pengetahuan, norma. Jadi, adiwiyata bermakna:

tempat yang baik dan ideal dimana diperoleh ilmu pengetahuan, norma serta

etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan

hidup dan cita-cita pembangunan berkelanjutan. Adapun tujuan dari program

Adiwiyata adalah mewujudkan warga sekolah yang bertanggungjawab dalam

upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola

sekolah yang baik.

Untuk mencapai tujuan program Adiwiyata, maka ditetapkan 4

komponen program yang menjadi satu kesatuan utuh dalam mencapai

sekolah Adiwiyata, yaitu :

Page 24: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

13

1. Kebijakan Berwawasan Lingkungan

a. Visi, misi dan tujuan sekolah yang tertuang dalam kurikulum memuat

kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

b. Struktur kurikulum memuat mata pelajaran wajib, muatan lokal,

pengembangan diri terkait kebijakan perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup

c. Mata pelajaran wajib dan/ atau mulok yang terkait PLH dilengkapi

dengan Ketuntasan Minimal Belajar

d. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) memuat upaya

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, meliputi;

Kesiswaan, kurikulum dan kegiatan pembelajaran, peningkatan

kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan. Tersedianya sarana dan

prasarana, budaya dan lingkungan sekolah, peran serta masyarakat

dan kemitraan, peningkatan dan pengembangan mutu

2. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan

a. Menerapkan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran

yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran.

b. Mengembangkan isu lokal dan atau isu global sebagai materi

pembelajaran LH sesuai dengan jenjang pendidikan.

c. Mengembangkan indikator dan instrumen penilaian pembelajaran LH.

d. Menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan

didalam kelas, laboraturium, maupun diluar kelas.

Page 25: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

14

e. Mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam

program pembelajaran LH.

f. Mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi pembelajaran LH.

g. Mengkaitkan pengetahuan konseptual dan prosedural dalam

pemecahan masalah LH, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-

hari.

h. Menghasilkan karya nyata yang berkaitan dengan pelestarian fungsi

LH, mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan LH

i. Menerapkan pengetahuan LH yang diperoleh untuk memecahkan

masalah LH dalam kehidupan sehari-hari

j. Mengkomunikasikanhasil pembelajaran LH dengan berbagai cara dan

media

3. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif

a. Memelihara dan merawat gedung dan lingkungan sekolah oleh warga

sekolah

b. Memanfaatkan lahan dan fasilitas sekolah sesuai kaidah-kaidah

perlindungan dan pengelolaan LH (dampak yang diakibatkan oleh

aktivitas sekolah)

c. Mengembangkan kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan upaya

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

d. Adanya kreativitas dan inovasi warga sekolah dalam upaya

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

Page 26: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

15

e. Mengikuti kegatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak

luar

f. Memanfaatkan nara sumber untuk meningkatkan pembelajaran

lingkungan hidup

g. Mendapatkan dukungan dari kalangan yang terkait dengan sekolah

(orang tua, alumni, media/ pers, dunia usaha, pemerintah, LSM,

Perguruan tinggi, sekolah lain) untuk meningkatkan upaya

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup disekolah

h. Meningkatkan peran komite sekolah dalam membangun kemitraan

untuk pembelajaran lingkungan hidup dan upaya perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup

i. Menjadi nara sumber dalam rangka pembelajaran lingkungan hidup

j. Memberi dukunganuntuk meningkatkan upaya perlindungan dan

pengelolaan LH

4. Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan

a. Menyediakan sarana dan prasarana untuk mengatasi permasalahan

lingkungan hidup di sekolah

b. Menyediakan sarana prasarana untuk mendukung pembelajaran

lingkungan hidup disekolah

c. Memelihara sarana dan prasarana sekolah yang ramah lingkungan

d. Meningkatkan pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas sanitasi sekolah

e. Memanfaatkan listrik, air dan ATK secara efisien

f. Meningkatkan kualitas pelayanan kantin sehat dan ramah lingkungan

Page 27: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

16

B. Pengondisian Belajar

Pengondisian belajar yaitu peristiwa belajar melalui pengondisian.

Proses belajar pengondisian menitikberatkan pada belajar assosiatif.

Membuat suatu asosiasi atau hubungan baru dari dua peristiwa adalah bentuk

belajar yang paling dasar.

1. Pengertian Pengondisian Operan

Teori Pengondisian operan diciptakan oleh salah satu psikolog

paling berpengaruh pada abad ke-20, B. F. Skinner (1904-1990) menurut

Skinner pengondisian operan adalah belajar di mana respon yang

disadari diperkuat atau diperlemah, tergantung pada konsekuensi yang

menyenangkan atau tidak menyenangkan. Ketika kita mengatakan bahwa

respon telah diperkuat atau diperlemah, hal tersebut bahwa respon telah

dibuat sedemikian rupa agar terulang secara lebih teratur atau lebih tidak

teratur. Perbedaan dengan pengondisian klasik, dimana perilaku dasarnya

adalah alami, respon biologis terhadap keberadaan stimulus seperti

makanan, air, atau rasa sakit sedangkan pengondisian operan diterapkan

pada respon-respon volunter, dimana seorang organisme menampilkan

niat untuk melakukan hasil yang di inginkan.

2. Dasar dari pengondisian operan

Percobaan teori ini menggunakan seekor tikus yang dilakukan oleh

psikolog yang paling berpengaruh pada abad ke-20, B. F. Skinner (1904-

1990) dalam percobaan tersebut tikus yang diletakan di sebuah kotakan

kecil diajarkan belajar mendapat makanan dengan mengoperasikan

Page 28: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

17

lingkungan disekitar kotak tersbut. Kotak yang menjadi tempat tikus

tersebut diberi pedal untuk mendapatkan makanan, pertama tikus akan

berkeliling di dalam kotak mengeksplorasi lingkungan tersebut secara

acak. Pada beberapa titik mungkin akan menekan pedal tersebut secara

tidak sengaja, dan ketika hal ini terjadi tikus tersebut akan mendapatkan

makanan. Pertama kali ini terjadi tikus tersebut tidak akan mempelajari

hubungan anatara menekan sebuah pedal dan mendapatkan makanan dan

kan tetap mengeksplorasi kotak tersebut. Namun kemudian sang tikus

akan kembali menekan pedal dan mendapat makanan, dan seiring

berjalanya waktu frekuensi penekan pedal akan meningkat. Akhirnya

tikus tersebutakan menekan terus-menerus menekan pedal hingga ia

merasa kenyang, yang menunjukan ketersediaan makanan sejalan dengan

penekan pedal.

3. Penguat : konsep sentral dari pengondisian operan

Skinner menyebut proses yang mengarahkan tikus untuk terus

menekan pedal sebagai “penguat.” Penguat atau reinforcement adalah

proses di mana stimulus meningkatkan kemungkinanterjadinya

pengulangan perilaku yang telah dimunculkan. Dengan kata lain perilaku

menekan pedal akan kembali terjadi karena stimulus makanan.Dalam

situasi seperti ini makanan disebut penguat. Penguat adalah setiap

stimulus yang meningkatkan kemungkinan akan kembali terjadinya

perilaku. Menurut skinner penguat yang terjadi dalam pengondisian

operan ada dua yaitu penguat primer dan penguat sekunder adapun

Page 29: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

18

perbedaan dari keduanya ialah penguat primer memuaskan beberapa

kebutuhan biologis dan bekerja secara alami, terlepas dari pengalam

seseorang. Makanan bagi orang yang lapar, kehangatan bagi orang yang

kedinginan, dan kesembuhan bagi orang yang sedang sakit adalah contoh

dari penguatan primer. Pengutan sekunder sebaliknya, adalah stimulus

yang menjadi memperkuat karena asosiasinya dengan penguat primer.

Misalnya, kita mengetahui kalau uang itu berharga karena kita belajar

bahwa dengan uang kita bisa mendapatkan benda-benda lain yang kita

inginkan termasuk penguat primer seperti makanan, tempat tinggal

dengan demikian uang menjadi penguat skunder.

4. Penguat positif, Penguat negatif dan hukuman

Penguat bisa dipandan sebagai hadiah, baik penguat atau hadiah

sama-sama meningkatkan kemungkinan respon akan terjadi lagi namun

istilah penghargaan atau hadiah terbatas pada kejadian positif disini lah

letak perbedaan hadiah atau penghargaan dengan penguat-penguat dapat

merupakan hal positif atau negatif.

Penguat poistif adalahstimulus yang ditambahkan kelingkungan

yang menyebabkan peningkatan respon yang terjadi. Jika makanan,

minuman atau uang diberikan setelah respon besar kemungkinan bahwa

respon tersebut akan terjadi lagi dimasa depan. Slip gaji yang diterima

pekerja pada akhir minggu misalnya, meningkatkan kemungkinan

bahawa mereka akan kembali bekerja untuk minggu depan.

Page 30: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

19

Penguat negatif adalah merujuk pada stimulus yang tidak

menyenangkan yang penghilang terhadap stimulus mendorong

peningkatan lemungkinan respon yang telah muncul akan di ulang di

masa depan. Misalnya jika anda memiliki ruam gatal (stimulus yang tidak

menyenangkan) yang menjadi lebih baik ketika anda mengoleskan

minyak tertentu, mka besar kemungkinan anda akan menggunakan

minyak tersebut jika anda memiliki ruam gatal lagi di masa depan.

Perhatikan penguat negatif tidak sma dengan hukuman.

Hukuman adalah stimulus yang menurunkan kemungkinan bahwa

perilaku kan terjadi lagi. Berbeda dengan penguat negatif yang

menghasilkan peningkatan perilaku, hukuman menurunkan kemungkinan

kembali munculnya respon

C. Tinjauan Geografi

Ilmu Geografi dalam Seminar Peningkatan Relevansi Metode

Penelitian Geografi tanggal 24 Oktober 1981 Prof. Bintarto dalam papernya

berjudul Suatu Tinjauan Filsafat Geografi mengemukakan definisi Geografi

sebagai berikut: Geografi memepelajari hubungan kausal gejala-gejala di

muka bumi dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi baik yang

fisikal maupun yang menyangkut makhluk hidup beserta permasalahannya,

melalui pendekatan keruangan, ekologikal dan regional untuk kepentingan

program, proses dan keberhasilan pembangunan (Bintarto, 1981). Seminar dan

lokakarya yang dilaksanakan di Jurusan Geografi, FKIP, IKIP Semarag

Page 31: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

20

kerjasama dengan IGI tahun 1988 telah menghasilkan rumusan definisi:

Geografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perbedaan dan

persamaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan,

kewilayahan dalam konteks keruangan.

Rumusan dua definisi Geografi tersebut sedikit berbeda namun

memberikan ketegasan dan kejelasan tentang obyek kajian dalam Geografi

baik obyek material maupun formalnya. Obyek materialnya adalah gejala,

fenomena, peristiwa di muka bumi (di geosfer), sedang obyek formalnya

adalah sudut pandang atau pendekatan keruangan, kelingkungan dan

kompleks wilayah. Ketegasan obyek formal kajian Geografi penting untuk

membedakan kajian dengan disiplin ilmu lain yang obyek materialnya juga

fenomena geosfer. Geosfer terdiri atas atmosfer, litosfer (termasuk pedosfer),

hidrosfer dan biosfer (termasuk antroposfer). Definisi Geografi versi Semlok

Semarang tersebut masih banyak digunakan dalam proses pembeljaran

geografi di sekolah dan perguruan tinggi.

Ilmu Geografi pada hakikatnya disebut dengan mother of science

dengan pendekatan kelingkungan memang berperan penting terhadap

kelestarian lingkungan hidup dan sistem tatanan lingkungan hidup.

Lingkungan tidak dapat terpisahkan dengan apa yang disebut ekosistem, yaitu

hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

Ekosistem yang dimaksudkan ialah lingkungan dimana makhluk hidup (dalam

konteks ini ialah manusia) tinggal dan membentuk pola hidupnya dalam

kehidupan sehari-hari.

Page 32: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

21

Apabila ditinjau dari paradigma geografi salah satunya ialah paradigma

determinisme lingkungan, yaitu suatu pandangan yang melihat bahwa pola

perilaku manusia sangat berpengaruh terhadap lingkungan, dan apabila dilihat

dari paradigma posibilis, bahwa lingkungan atau alam memberikan suatu

alternatif sedangkan manusia yang menentukan dasarnya dengan berbekal

ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya. Sejalan dengan salah satu hakekat

geografi yaitu sebagai relasi timbal balik antara manusia dengan alam atau

sering disebut dengan ekosistem (Daldjoeni, 1982). Hubungan timbal balik

tersebut bisa dilakukan dengan berbagai cara salah satunya dengan

menerapkan pendekatan kelingkungan dengan suatu sistem pengelolaan

lingkungan sekolah.

Menurut Paryadi (2008) lingkungan merupakan sebuah sistem kehidupan

yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda (materi), daya (energi),

keadaan (tatanan alam) dan makhluk hidup, termasuk manusia dengan

perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan

kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Berdasarkan defnisi

tersebut bahwa lingkungan merupakan sebuah sistem yang terdiri dari

beberapa komponen hingga timbul hubungan timbal balik hingga menuju pada

sebuah kesetimbangan, dimana perubahan yang terjadi pada sebuah sub-

sistem akan berpengaruh terhadap kesetimbangan seluruh lingkungan sampai

menuju pada sebuah kesetimbangan baru.

Page 33: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

22

D. Perilaku

Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu

tindakan yang dapat diamati dan mempunyai tujuan baik disadari maupun

tidak. Perilaku dapat dipengaruhi oleh factor genetik atau keturunan dan faktor

lingkungan.Perilaku merupakan tindakan atau perbuatan suatu organisme yang

dapat diamati dan dapat dipelajari. Perilaku mempunyai dua bentuk, pertama

adalah bentuk pasif yang tidak secara langsung dapat terlihat oleh orang lain

seperti berpikir, tanggapan, dan pengetahuan. Kedua adalah bentuk aktif yaitu

apabila perilaku itu jelas dapat diobservasi langsung (Wawan dan Dewi, 2010:

48-54). Sedangkan menurut Hardati, P, (2016:77) perilaku berarti tanggapan

atau reaksi individu terhadap rangsangan.

Terdapat beberapa cara dalam pengukuran perilaku, menurut

Notoatmodjo, (2005:59) pengukuran atau cara mengamti perilaku dapat

dilakukan melalui dua cara, secara langsung dan tidak langsung. Pengukuran

secara langsung yakni dengan pengamatan (observasi) dan secara tidak

langsung menggunakan metode mengingat kembali (recall). Metode ini

diakukan melalui pertanyaan-pertanyaan terhadap subyek tentang apa yang

telah dilakukan berhubungan dengan obyek tertentu.

Cara pengukuran penelitian ini mengunakan cara langsung dan tidak

langsung dimana cara langsung meliputi, wawancra, observasi, dan

dokumentasi. Teknik wawancara dalam penelitian ini ialah terstruktur yaitu

menggunakan lembar wawancara untuk mengungkap data selengkap mungkin

Page 34: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

23

dari narasumber antara lain kepala sekolah, ketua adiwiyata, guru geografi di

SMP N 2 Jatisrono.

Metode observasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi

sistematis, dimana peneliti mengadakan pengamatan menggunakan pedoman

sebagai instrumen observasi. Peneliti akan terjun langsung kelokasi penelitian

menggunakan lembar observasi untuk mengamati secara langsung meliputi

kebijakan-kebijakan sekolah, serta kondisi lingkungan sekolah yang meliputi

sarana dan prasarana sekolah di SMP N 2 Jatisrono. Metode dokumentasi ini

digunakan untuk mengambil semua data pendukung tentang mata pelajaran

PLH dan pengelolaan lingkungan sekolah meliputi kebijakan, visi dan misi,

sarana prasarana sekolah,dan lain-lain yang dijadikan sebagai data pendukung

dalam pengolahan atau pengumpulan data melalui dokumen, arsip, foto,

rekaman,dan data pendukung penelitian lainnya. Cara pengukuran tidak

langsung dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan kuesioner dimana

metode kuesioner yang digunakan dalam penitian ini yaitu kuesioner tertutup.

Alasan menggunakan kuesioner tertutup adalah memudahkan responden untuk

mengisi jawaban yang mempunyai patokan jelas. Tujuan menggunakan

kuesioner ini adalah untuk melengkapi dan mengungkapkan seberapa besar

perilaku peduli lingkungan siswa terhadap pengelolaan lingkungan sekolah

adapaun indikator perilaku yang diukur meliputi perilaku siswa dalam

pengelolaan air, sampah, energi dan halaman sekolah.

Page 35: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

24

E. Kepedulian lingkungan

Lingkungan adalah keadaan sekitar yang mempengaruhi

perkembangan dan tingkah laku makhluk hidup. Segala sesuatu yang ada di

sekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik

langsung maupun tidak langsung juga merupakan pengertian lingkungan.

Lingkungan hidup dapat didefinisikan sebagai: 1) daerah tempat suatu

makhluk hidup berada; 2) keadaan atau kondisi yang melingkupi suatu

makhluk hidup; 3) keseluruhan keadaan yang meliputi suatu makhluk hidup

atau sekumpulan makhluk hidup menurut Undang Undang RI No. 4 tahun

1982, tentang Kententuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup

dan Undang-Undang RI No. 32 Tahun 2009, tentang Pengelolaan

Lingkungan Hidup, dikatakan bahwa: Lingkungan hidup adalah kesatuan

ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk

manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan

perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

Otto Soemarno, seorang pakar lingkungan mendefinisikan lingkungan

hidup sebagai berikut: lingkungan adalah jumlah semua benda dan kondisi

yang ada dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan

kita.Pengertian lingkungan hidup menurut S. J. McNaughton dan Larry L.

Wolf adalah semua faktor eksternal yang bersifat biologis dan fisika yang

langsung mempengaruhi kehidupan, pertumbuhan, perkembangan, dan

reproduksi manusia.

Page 36: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

25

Menurut Emil Salim (1985) dalam bukunya: Lingkungan Hidup dan

Pembangunan, menyatakan bahwa lingkungan hidup adalah segala benda,

daya, kondisi, keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruang yang kita

tempati dan mempunyai hal-hal yang hidup termasuk kehidupan manusia.

Lingkungan hidup menurut Mohamad Soerjani dan Surna T. Djajadiningrat

(1985) dikaji oleh ilmu lingkungan yang landasan pokoknya adalah ekologi,

serta dengan mempertimbangkan disiplin lain, terutama ekonomi dan

geografi. Berdasarkan pendapat tokoh-tokoh di atas, maka harus adanya

pemahaman yang seimbang tentang prinsip dan konsep dasar, serta saling

keterkaitan antara ekologi, ekonomi dan geografi untuk mewujudkan

lingkungan hidup yang selaras.

Sifat lingkungan hidup ditentukan oleh beberapa faktor. Pertama,

jenis dan masing-masing jenis unsur lingkungan hidup tersebut. Kedua,

hubungan atau interaksi antar unsur dalam lingkungan hidup itu. Ketiga,

kelakuan atau kondisi unsur lingkungan hidup. Keempat, faktor non-materil

suhu, cahaya dan kebisingan. Faktor-faktor inilah yang menentukan

lingkungan hidup akan menjadi lebih baik atau akan menjadi lebih buruk.

Untuk menciptakan lingkungan yang harmonis, antara faktor lingkungan dan

lingkungannya haruslah seimbang. Dengan peka atau sadar terhadap

lingkungan, maka lingkungan akan menjadi lebih baik serta dapat

memberikan sesuatu yang positif yang dapat kita manfaatkan dengan baik.

Dari berbagai pengertian lingkungan yang sama itu perlu disadari

bahwa pengelolaan oleh manusia sampai saat ini tidak sesuai dengan etika

Page 37: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

26

lingkungan. Etika lingkungan sangat dibutuhkan untuk menyeimbangkan

alam semesta, sementara itu manusia beranggapan bahwa manusia bukan

bagian dari alam semesta sehingga manusia secara bebas mengelolanya

bahkan sampai merusak lingkungan hidup.

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, etika diartikan ilmu

pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral). Etika adalah sebuah cabang

filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma dalam menentukan perilaku

manusia. Etika lingkungan merupakan kebijakan moral manusia dalam

berhubungan dengan lingkungannya. Etika lingkungan sangat diperlukan

agar setiap kegiatan yang menyangkut lingkungan dipertimbangkan secara

cermat sehingga keseimbangan lingkungan tetap terjaga.

Dengan memahami etika lingkungan kita tidak hanya

mengimbangi hak dan kewajiban terhadap lingkungan, tetapi kita dapat

membatasi tingkah laku dan berupaya mengendalikan berbagai kegiatan

yang dapat merusak lingkungan.

Salah satu prinsip dari etika lingkungan adalah kasih sayang dan

kepedulian terhadap alam atau lingkungan, kata peduli adalah menaruh

perhatian, mengindahkan, memperhatikan, dan menghiraukan. Sedangkan

kepedulian dapat disimpulkan bahwa kepedulian lingkungan adalah peka

danpeduli terhadap hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan sekitardan

senantiasa memperbaiki bila terjadi pencemaran atau ketidakseimbangan.

Page 38: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

27

Tabel 1. Hasil-Hasil Penelitian yang Relevan

No Peneliti Judul Metode Penelitian

Hasil penelitian

1. Teguh Dwi

Arianto Karakteristik

perilaku peduli

lingkungan siswa

SMP alam Ar

Ridho Semarang

dan SMP N 26

Semarang tahun

2016

Deskriptif � Proses belajar

mengajar di SMP

alam Ar Ridho

sudah baik karena

sudah memenuhi

standart kurikulum

sedangkan SMP N

26 Semarang tahun

2016 sudah baik

namun belum ada

muatan lokal

tentang lingkungan

hidup

� Sarana dan

prasarana di SMP

alam Ar Ridho

sudah baik namun

baru ada satu

tempat sampah

organik dan organik

sedangkan SMP N

26 Semarang sudah

baik namun belum

ada resapan biopori

� Kepedulian siswa di

SMP alam Ar

Ridho termasuk

kriteria sangat

peduli dengan skor

77,88%, 81,6%, dan

78,19% kriteria

aktif 67,28%

� Kepedulian siswa di

SMP N 26

Semarang termasuk

kriteria peduli

76,96%, 73,44%,

dan78,55% kriteria

aktif 53,23%

2. Rudy Saputro Implementasi

program

adiwiyata dalam

Deskriptif � Implementasi

program adiwiyata

di SMA N 1 Jekulo

Page 39: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

28

pengelolaan

lingkungan

sekolah SMA N

1 Jekulo Kudus

sudah terlaksana

dengan baik sesuai

standart sekolah

adiwiyata

� Kriteria perilaku

warga sekolah

dalam kegiatan

pengelolaan

lingkungan sekolah

mencapai 54,62%

� Pengetahuan siswa

tentang lingkungan

hidup SMA N 1

Jekulo meliputi

pengetahuan

tentang konsep,

fakta, prinsip,

penafsiran data

sederhana, dan

pengetahuan siswa

tentang lingkungan

hidup sangat tinggi

99,07%

3. Setiyani Nina Pendidikan

Karakter Peduli

Lingkungan

Melalui Program

“Green

Environment” Di

SMP Alam Ar-

Ridho Kota

Semarang.

Diskriptif

kualitatif

Hasil penelitian

menunjukan bahwa

pelaksanaan kegiatan

Pendidikan Karakter

Peduli lingkungan

melalui Program Green Environment dilaksanakan dengan

strategi tranformasi

budaya sekolah dan

pembiasaan melalui

tiga kegiatan yaitu

kegiatan rutin,

terprogram, dan

kegiatan spontan.

Kegiatan ini

dilaksanakan oleh

Pihak SMP Alam Ar-

Ridho dan bekerjasama

dengan pihak lain

sehingga berjalan

dengan baik.

Page 40: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

29

Kelebihan yang dimiliki penelitian ini dibanding dengan penelitian yang

terdahulu antara lain penilitian ini meneliti kebijakan sekolah dalam mendukung

program adiwiyata, penelitian ini juga meniliti pada kebijakan sekolah yang

berfokus pada pengondisian siswa yang berperan aktif dalam pengelolaan

lingkungan sekolah dimana melalu kebijakan lingkungan sekolah berbasis

partisipatif, perilaku siswa dalam pengelolaan lingkungan sekolah juga diteliti

dalam penelitian ini sehingga akan terlihat integritas antara kebijakan apa saja

yang diterapkan sekolah guna mendukung program adiwiyata lalu kebijakan

sekolah yang seperti apan yang bias mengkondidikan siswanya mau berperan aktif

dalam pengelolaan lingkunganya serta tercermin dalam perilaku siswa dalam

pengelolaan lingkungan sekolah yang meliputi empat aspek yaitu perilaku siswa

dalam pengelolaan air, sampah, energi, dan halaman sekolah. Penelitian-penelitian

terdahulu yang berkaitan dengan sekolah adiwiyata cenderung berfokus hanya

pada beberapa aspek seperti untuk mengetahui implementasi program adiwiyata

sudah berjalan dengan baik atau belum, hambatan dalam pelaksanaan program

adiwiyata. Karena pada dasarnya dalam pelaksanaan sekolah adiwiyata bukan

hanya sejauh mana sekolah tersebut sudah melaksanakan program-program

adiwiyata namun juga perlu diketahui kebijakan apa saja yang menjadi ujung

tombak sekolah guna mencapai sekolah adiwiyata yang berimbas pada aspek

perilaku siswa dalam berperan aktif mensukseskan program adiwiyata.

Page 41: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

30

F. Kerangka Berfikir

Manusia selalu berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya, baik

lingkungan alam maupun sosial dengan suatu hubungan timbal balik.

Keseimbangan alam memiliki keterkaitan (mempengaruhi dan dipengaruhi)

dengan perilaku manusia. Alam beserta isinya diciptakan Tuhan untuk

kesejaheraan manusia. Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk

berakal dan pemimpin di muka bumi. Oleh karena itu, manusia perlu menjaga

keharmonisan interaksinya dengan alam, termasuk dengan Tuhan sebagai

bentuk tanggung jawab terhadap Tuhan dan sesama sekaligus demi

keberlangsungan dan kesejahteraan hidupnya.

Ketika manusia mulai menunjukkan ketidakharmonisan interaksinya

dengan alam, sesama, serta Tuhan dengan perilaku desruktif terhadap alam

maka sebenarnya manusia telah mengalami kerugian.Kerugian ini tercermin

dari berbagai kerusakan lingkungan yang berdampak pada timbulnya

permasalahan hidup manusia itu sendiri. Setiap manusia pada dasarnya

memiliki hak dan kewajiban untuk hidup bersih dan sehat serta berperilaku

peduli lingkungan. Bumi hanya satu dan sudah mengalami kerusakan

sehingga memerlukan perhatian dalam bentuk sikap peduli lingkungan.Pada

hakikatnya, kerusakan lingkungan berkaitan dengan perubahan perilaku

manusia.

Perubahan perilaku manusia senantiasa memerlukan edukasi. Sekolah

dasar sebagai sebuah lembaga pendidikan formal memiliki tanggung jawab

memberikan pendidikan yang baik bagi siswa. Sekolah juga bertanggung

Page 42: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

31

jawab dalam proses pembudayaan kehidupan manusia. Pembudayaan

kehidupan manusia menunjuk pada proses transmisi, transformasi, serta

internalisasi untuk melestarikan nilai-nilai luhur bangsa, dalam hal ini nilai

peduli lingkungan kepada siswa pada khususnya dan warga sekolah pada

umumnya. Hal ini dilakukan dalam kerangka pendidikan karakter (nilai

peduli lingkungan) melalui berbagai kegiatan, kebijakan, program sekolah.

Pentingnya implementasi nilai peduli lingkungan berkaitan dengan

permasalahan degradasi moral masyarakat Indonesia dalam hal peduli

lingkungan. Kesadaran masyarakat, dalam hal ini masyarakat sekolah

terutama siswa akan pentingnya sikap peduli lingkungan menjadi suatu

keniscayaan demi kelestarian alam dan kehidupan sebagaimana tujuan

program Adiwiyata (Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan). Meskipun

dalam proses implementasi masih ditemui kendala, harapan untuk sikap

peduli lingkungan dapat menjadi karakter dan budaya (identitas) sekolah

tetaplah ada. Budaya sekolah secara tidak langsung juga akan menjadi ciri

khas, karakter atau watak, dan citra sekolah tersebut di mata masyarakat luas.

Uraian kerangka berpikir di atas dapat disederhanakan dalam sebuah

bagan. Berikut ini adalah bagan kerangka berpikir penelitian yang dimaksud

Page 43: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

32

Ga

Gambar 1. Kerangka Berpikir

Kebijakanan

lingkungan

berwawasan

lingkungan

Kebijakan sekolah

adiwiyata dalam

pengelolaan lingkungan

Pelaksanaan

kurikulum berbasis

lingkungan

Kegiatan

lingkungan

berbasis

partisipatif

Pengelolaan

sarana

pendukung

Pengondisian pengelolaan

lingkungan berbasis

partisipatif

Indikator kegiatan lingkungan berbasis

partisipatif :

1. Memelihara dan merawat gedung dan

lingkungan sekolah oleh warga sekolah

2. Memanfaatkan lahan dan fasilitas

sekoalah sesuai kaidah-kaidah

perlindungan dan pengelolaan LH

3. Mengembangkan kegiatan ekstra

kurikuler yang sesuai dengan upaya

perlindungan dan pengelolaan LH

4. Adanya kreativitas dan inovasi warga

sekolah dalam upaya perlindungan dan

pengelolaan LH

5. Mengikuti kegiatan aksi lingkungan

hidup yang dilakukan oleh pihak luar

Perilaku siswa dalam pengelolaan

lingkungan sekolah

Page 44: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

102

BAB V

PENUTUPAN

A. Simpulan

Berdasdarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut.

1. Pelaksanaan kebijakan sekolah SMP N 2 Jatisrono dalam pengelolaan

lingkungan sekolah telah terlaksana dengan baik dan sudah sesuai

dengan standart sekolah Adiwiyata menurut kriteria Kementrian

Lingkungan Hidup yaitu menerapkan program-program berkaitan

dengan program Adiwiyata yang memiliki komponen dan standart

dalam pengelolaan lingkungan sekolah, akan tetapi masih memiliki

kekurangan dalam hal tujuan sekolah yang harusnya berdiri sendiri

sesuai dengan komponen sekolah adiwiyata.

2. Pengondisian pengelolaan lingkungan di SMP N 2 Jatisrono telah

berjalan dengan baik melalui kebijakan kegiatan lingkungan berbasis

partisipatif dan melibatkan peran siswa secar aktif dalam

melaksanakan pengelolaan lingkungan hidup, akan tetapi dalam

kegiatan yang melibatkan siswa dalam aksi lingkungan hidup yang

dilakukakn oleh pihak luar kurang berjalan efektif kartena tidak semua

terlibat dalam kegiatan tersebut.

3. Perilaku peduli lingkungan siswa SMP N 2 Jatisrono dalam kegiatan

pengelolaan lingkungan sekolah meliputi 4 aspek yaitu perilaku dalam

Page 45: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

103

pengelolaan air, pengelolaan sampah, pengelolaan energi dan

pengelolaan halaman sekolah. Sebagian besar perilaku siswa memiliki

kriteria sangat baik dalam kegiatan pengelolaan lingkungan sekolah.

B. Saran

Saran yang diajukan berdasarkan hasil penelitian yaitu:

1. Perlu adanya tujuan sekolah yang jelas karena di dalam indikator

sekolah adiwiyata tentang program kebijakan berwawasan lingkungan

harus memiliki komponen yang lengkap mulai dari visi, misi dan tujuan

sekolah.

2. Pihak sekolah harus mengupayakan pengondisian siswa secara maksimal

sehingga siswa akan terbiasa melakukan tindakan yang berorientasi

terhadap pengeloalaan lingkungan sekolah.

3. Pihak sekolah diharapkan mampu melibatkan siswa dalam kegiatan yang

dilaksanakan oleh pihak luar. Sehingga siswa akan mempunyai wawasan

yang luas dan mudah berinteraksi dengan masyarakat luar yang memiliki

kemauan yang sama dalam hal pengelolaan peduli lingkungan dengan

baik.

Page 46: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

104

DAFTAR PUSTAKA

_________. 2005. Perundangan Lingkungan Hidup. Yogyakarta : Pustaka

Widyatama

_________. 2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:

Alfabeta.

Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta:

Rineka Cipta.

Asriati Asriati, Erni Suharini. “HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU

RUMAH TANGGA DENGAN PEMELIHARAAN KEBERSIHAN

LINGKUNGAN DI KELURAHAN PASARBATANG KABUPATEN

BREBES TAHUN 2015”. Journal of Educational Social Studies 4.3

2013

Daldjoeni, N. 1982. Pengantar Geografi. Bandung: Alumni.

Daryanto. 2010. Belajar Mengajar. Bandung: CV. Yrama Widya.

Dea Halimatus Syadiah, Saptono Putro, and Ariyani Indrayati.

“EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA

DISPLAY MATERI PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP

DAN PENANGGULANGANNYA SISWA KELAS VIII SMPN 10

SEMARANG TAHUN AJARAN 2016/2017”. Journal of Educational

Social Studie 5.2 2017.

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Page 47: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

105

Dini Yuniar Safitri, Suroso. “PENGARUH KEAKTIFAN SISWA DALAM

PEMBELAJARAN KLH (KETERAMPILAN LINGKUNGAN

HIDUP) TERHADAP PARTISIPASI PENGELOLAAN SAMPAH DI

SMANEGERI 1 BANDAR KABUPATEN BATANG”. Journal of

Educational Social Studies 5.1 2017.

Dini Yuniar Safitri, Suroso. “PENGARUH KEAKTIFAN SISWA DALAM

PEMBELAJARAN KLH (KETERAMPILAN LINGKUNGAN

HIDUP) TERHADAP PARTISIPASI PENGELOLAAN SAMPAH DI

SMANEGERI 1 BANDAR KABUPATEN BATANG”. Journal of

Educational Social Studies 5.1 2017.

Eko Ahmad Riyanto, Sutardji, and Sunarko. “HUBUNGAN ANTARA

PENGETAHUAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN SIKAP

MAHASISWA DALAM PROGRAM KONSERVASI UNNES

(STUDI KASUS PADA MAHASISWA JURUSAN GEOGRAFI FIS

UNNES)”. Journal of Educational Social Studies 1.1 2012.

Feldman, Roberts. 2012. Pengantar Psikologi. Jakarta: Salemba Humanika.

Ika Yunita Sari, Sunarko, and Puji Hardati. “TINGKAT PENGETAHUAN

WARGA KAMPUS DI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS

NEGERI SEMARANG TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH”.

Journal of Educational Social Studies 4.3 2016.

Kaligis, dkk. 2008. Pendidikan Lingkungan Hidup. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Page 48: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

106

Mas Aditia Nugroho, Hariyanto, and Erni Suharini. “PERILAKU PEDULI

LINGKUNGAN SISWA SEKOLAH ADIWIYATA PERDESAAN

DAN PERKOTAAN DI JAWA TENGAH TAHUN 2016”. Journal of

Educational Social Studies 5.2 2017

Mukminin, Amirul. 2014. Strategi Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan

Di Sekolah Adiwiyata Mandiri. Skripsi. Jambi: IAIN Jambi

Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Netti Liana Dewi, Eva Banowati, and Sunarko. “PERILAKU PENDUDUK

DALAM UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP PADA

DUA DESA DI KABUPATEN KUDUS TAHUN 2012”. Journal of

Educational Social Studies 1.1 2012.

Ngalawiyah, Lutfi. 2014. ‘Studi Deskriptif Implementasi Nilai Peduli

Lingkungan Menuju Sekolah Adiwiyata di SDN Tukangan

Yogyakarta’. Skripsi. Yogyakarta: UNY

Psikologi Pendidikan. http://psikologikartinaningsih.blogspot.co.id/2009/12/

blog-post.html. Diakses 22 Maret 2017

Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sari, Kumala Diah. 2015. Konsep Habituasi Dalam Pembentukan Karakter

Menurut IR. Felix Yanuar Siaw Dalam Buku “How To Master Your

Habits”. Skripsi. Jepara: UNISNU

Siva Safitri, Wahyu Setyaningsih, and Tukidi. “HUBUNGAN ANTARA

PERILAKU WARGA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN

LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN KETERCAPAIAN

Page 49: PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS … · 2018. 3. 13. · PENGKONDISIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN SISWA

107

PROGRAM ADIWIYATA DI SMA NEGERI 1 DEMAK TAHUN

2016”. Journal of Educational Social Studies 5.1 2017.

Sri Nata Saputri, Mochammad Arifien, and Muhammad Sholeh.

“EFEKTIVITAS BUKLET PARIWISATA KABUPATEN TEGAL

BERWAWASAN LINGKUNGAN HIDUP SEBAGAI SUMBER

BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS VIII SMP

NEGERI 5 ADIWERNA KABUPATEN TEGAL”. Journal of

Educational Social Studies 2.1 2013

Sugiyono, 2009.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Supardi, Imam. 2003. Lingkungan Hidup dan Kelestariannya. Bandung: PT.

ALUMNI.

Tim Penyusun. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Wawan, A dan Dewi, M. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan , Sikap

dan Perilaku Manusia.Yogyakarta : Nuha Medika.

Yusnidar, Takarina, Dewi Liesnoor, and Eva Banowati. “PERAN SERTA

WARGA SEKOLAH DALAM MEWUJUDKAN PROGRAM

ADIWIYATA DI SMP WILAYAH SEMARANG BARAT”. Journal

of Educational Social Studies 4.1 (2015).