bab 9. proses pengkondisian dan pembelajaran
TRANSCRIPT
Bab 9Proses Pengkondisian & Pembelajaran
Perilaku Konsumen
Pembelajaran• Merupakan proses bagi para individu untuk
memperoleh pengetahuan dan pengalaman pembeliaan dan pemakaian yang mereka terapkan pada perilaku yang akan datang
• Pemasar harus mengajar konsumen :– Sifat dan manfaat produk– Dimana harus membelinya– Bagaimana menggunakannya– Bagaimana memeliharanya– Bagaimana membuangnya
05/03/2023 3
Unsur Pembelajaran1. Motivasi: dorongan yang berdasarkan
atas kebutuhan dan tujuan/sasaran. Merupakan pemacu pembelajaran
2. Isyarat: Merupakan stimuli yang memberikan arah bagi motif. Berfungsi mengarahkan dorongan konsumen
3. Respon: cara bereaksi para individu terhadap dorongan atau isyarat
4. Penguatan: Peningkatan kemungkinan respon khusus akibat isyarat atau stimuli khusus
Jenis-Jenis Pembelajaran
• Pengkondisian Klasik• Pengkondisian Instrumental (Operant)• Pembelajaran Model
Pengkondisian Klasik
Menganggap semua organisme (binatang
maupun manusia) dapat diajarkan
berbagai perilaku tertentu melalui
pengulangan (atau pengkondisian).
Classic Conditional
Classic Conditional
Setelah pengulangan :
Stimulus tidak terkondisi :Daging
Stimulus terkondisi :Bel
Respon Tak Terkondisi :Air Liur
Stimulus terkondisi :Bel
Respon Tak Terkondisi :Air Liur
Aplikasi Strategis Classic Conditional
• Pengulangan • Generalisasi
Stimulus• Diskriminasi
Stimulus
• Meningkatkan hubungan antara stimulus yang dikondisikan dan tidak dikondisikan
• Mengurangi kemungkinan untuk dilupakan
• Kebosanan terhadap iklan akan menjadi masalah (advertising Wearout)
Konsep Dasar
Menanggulangi Advertising Wearout
• Iklan Lux, menggunakan model yang berbeda dalam menunjukkan variasi pilihan sabun lux.
• Sampoerna Hijau, menggunakan plot cerita yang berbeda untuk menarik minat dan perhatian konsumen.
• konsep : Three Hit Theory (konsep pengulangan 3 kali)ie: Iklan Chocolatos.
Aplikasi Strategis Classic Conditional
• Repetition• Generalisasi
Stimulus• Stimulus
discrimination
• Melakukan reaksi yang sama terhadap stimuli yang agak berbeda
• Membantu produk “me-too” untuk sukses di pasaran
• Berguna ketika akan melakukan perluasan produk
Konsep Dasar
Generalisasi Stimulus Family Branding
Contoh dari family branding, yaitu : merk ABC, pertama kali hanya ada pada batu baterai saja, namun kemudian diperluas menjadi berbagai macam produk seperti : Kecap, sirop, sambal, mie, dan sebagainya.
Generalisasi Stimulus: Me Too Product
Me too ProductMe Too Product adalah suatu konsep yang membuat kemasan mirip dengan kemasan produk pesaing, yang biasa melakukan ini adalah follower yang berusaha membuat kemiripan dengan produk pemimpin pasar.
Para pesaing yang menciptakan produk me too product ini bertujuan untuk menyampaikan pesan bahwa produknya memiliki citra yang baik seperti layaknya produk dengan merek yang sudah ternama.
Me Too Products kadang di sebut juga Look Alike Packaging
Generalisasi Stimulus: Similar Names
Similar NamePrinsip produk similar name sama dengan me too product, yaitu pesaing ingin membuat citra produknya sama dengan produk pemimpin pasar dimata konsumen.
Kesamaan tersebut diharapkan bisa membuat konsumen menarik asosiasi kualitas antara kedua produk tersebut.
Contoh untuk similar name ini yaitu : Oreo VS Rodeo (biskuit) Nyam-nyam VS Yan-yan (snack anak-anak) Toto VS Toho (produk sanitary) Gucci VS Guci (produk tas, accessoris)
Generalisasi Stimulus: Licensing Lincensing
Licensing adalah praktek pemberian nama produk/merek dengan menggunakan nama-nama selebriti, nama desainer, nama produsen, nama perusahaan, bahkan tokoh-tokoh film kartun.
Nama-nama tersebut digunakan sebagai merek dengan prinsip dan tujuan untuk menimbulkan citra positif terhadap produk-produknya.
Citra positif yang telah terbangun dari tokoh-tokoh tersebut diharapkan dapat mengalir kepada produk-produk yang menggunakan namanya.
Contoh product Lincensing : Calvin Klein Christian Dior Charles Jourdan Paris Hilton
Aplikasi Strategis Classic Conditional
• Pengulangan• Generalisasi
Stimulus• Diskriminasi
Stimulus
• Pemilihan stimulus yang khusus diantara stimuli yang sama
• Merupakan dasar bagi strategi pengaturan posisi yang berusaha membangun citra khas produk tertentu kedalam pikiran konsumen
Konsep Dasar
Diskriminasi Stimulus: Positioning
PositioningPositioning suatu merek/produk adalah citra/image yang dimiliki konsumen terhadap produk tersebut.
Diskriminasi Stimulus: Differensiasi
DifferentiationPemasar/produsen berusaha mengkomunikasikan nilai lebih produk mereka yang tidak dimiliki produk lain.
Jika konsumen dapat /mampu merasakan adanya perbedaan tersebut, maka produsen tersebut dianggap telah mampu membuat differensiasi produknya dimata konsumen.
Pengkondisian Instrumental
(Operant)
Pembelajaran terjadi melalui proses
mencoba (trial and error), dimana
kebiasaan dibentuk sebagai hasil ganjaran yang diterima untuk
tanggapan dan perilaku tertentu.
Operant ConditioningDari sudut perilaku
konsumen, pengkondisian instrumental : konsumen belajar dg memakai proses mencoba.Contoh : Konsumen yang mencoba beberapa merk dan model celana jeans sebelum menemukan model yg cocok dg bentuk badan
Operant Conditioning• Penguatan Perilaku , dibagi
dua :1. Penguatan positif : berbagai
peristiwa yg memperkuat timbulnya tanggapan khusus. Contoh : iklan kosmetik.
2. Penguatan negatif : daya tarik yg menekankan rasa takut dalam pesan iklan.
Perbedaan Classic vs Operant
ClassicalConditioning
• Asosiasi antar dua stimulus• Respons yang dipaksakan• Respons sederhana
Operant Conditioning
• Karena adanya rewads• Rewads mempengaruhi
keputusan konsumen berikutnya• Respons terkontrol
Pembelajaran Model
(Vicarious Model)
Sebuah proses dimana individu mengamati
bagaimana orang lain berperilaku dalam
menjawab berbagai situasi (stimuli) tertentu
dan hasil-hasil berikutnya yang terjadi,
dan mereka meniru (model) perilaku yang diperkuat secara positif
ketika menghadapi situasi yang sama
Proses Pembelajaran Model
Implikasi Pembelajaran Model
Selesai…