sistem pengkondisian udara hotel santika …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator,...

221
i SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA YOGYAKARTA LANTAI 1 TUGAS AKHIR Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat sarjana S-1 Diajukan oleh : SIMEON HERMAWAN NIM : 065214021 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010

Upload: others

Post on 16-Nov-2020

23 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

i

SISTEM PENGKONDISIAN UDARA

HOTEL SANTIKA YOGYAKARTA LANTAI 1

TUGAS AKHIR

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai derajat sarjana S-1

Diajukan oleh :

SIMEON HERMAWAN

NIM : 065214021

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

Page 2: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

ii

AIR CONDITIONING (AC) SYSTEM OF

HOTEL SANTIKA YOGYAKARTA ON THE FIRST FLOOR

FINAL PROJECT

As partitial fulfillment of the requirement

to obtain the Sarjana Teknik degree

in Mechanical Engineering

by

SIMEON HERMAWAN

Student Number : 065214021

MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM

MECHANICAL ENGINEERING DEPARTMENT

SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

2010

Page 3: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

iii

Page 4: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara
Page 5: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara
Page 6: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

vi

ABSTRAK

Perancangan sistem pengkondisian udara dilakukan untuk memperoleh

temperatur, kelembaban, kebersihan, kesejukan udara dan pendistribusian udara

yang nyaman pada gedung Hotel. Pada Tugas Akhir ini penulis menggunakan

Hotel Santika Premiere Yogyakarta sebagai gedung Hotel yang akan dirancang.

Pengkondisian udara yang dirancang adalah lantai I Hotel Santika Premiere

Yogyakarta. Sistem pengkondisian udara yang digunakan dalam perancangan ini

menggunakan sistem air-udara. Sistem air-udara ini menggunakan AHU (Air

Handling Unit) dan FCU (Fan Coil Unit). Komponen utama pada mesin

pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser.

Komponen pendukung sistem pengkondisian udara yang digunakan adalah

pompa, air cooled chiller, AHU, dan FCU. Refrigeran yang digunakan adalah R-

22.

Perhitungan beban pendinginan untuk gedung Hotel Santika Premiere

Yogyakarta lantai I diperoleh sebesar 72,71 TR. Pada perancangan sistem

pengkondisian udara ini menggunakan Air Cooled Chiller Carrier 30 GTN 080,

AHU I Carrier 39G 1724, AHU II Carrier 39G 1118, AHU III 39G 0914, FCU

standard room Carrier 42 CMX 003, FCU deluxe room Carrier 42 CMX 004,

FCU suite room Carrier 42 CMX 006.

Page 7: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara
Page 8: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala

rahmat dan anugrah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Tugas Akhir merupakan sebagian persyaratan yang wajib ditempuh oleh

setiap mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tugas Akhir ini juga merupakan wujud

pemahaman dari hasil belajar mahasiswa selama mengikuti kegiatan perkuliahan

di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam Tugas Akhir ini akan dibahas mengenai perancangan sistem

pengkondisian udara (AC) untuk Hotel Santika Yogyakarta. Dalam Tugas Akhir

tersebut penulis merancang ulang sistem pengkondisian udara pada lantai 1 Hotel

Santika Yogyakarta dengan menggunakan sistem AC sentral.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas Akhir ini melibatkan banyak

pihak. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Yosef Agung Cahyanta, S.T., M.T., Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Budi Sugiharto, S.T., M.T., Ketua Program Studi Teknik Mesin Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Ir. Petrus Kanisius Purwadi, M.T., Dosen Pembimbing Tugas Akhir.

4. Budi Setyahandana, S.T., M.T., Dosen Pembimbing Akademik.

5. Bapak Setiyana, Chief Engineer Hotel Santika Yogyakarta.

Page 9: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

ix

6. Ibu Fiatin Riastuti, S.E. Sekretaris bagian Engineering Hotel Santika

Yogyakarta.

7. Bapak dan Ibu penulis yang memberikan motivasi/semangat paling kuat dan

membiayai penulis dalam menyelesaikan kuliah dan Tugas Akhir ini.

8. Adik penulis Tabita Hermayani dan Hana Hermantriani yang selalu

memberikan semangat dan motivasi dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

9. Teman akrab penulis, Maria Karina Metta Hanjani yang selalu memberikan

dorongan semangat, menghibur di kala susah, dan memberikan motivasi

dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

10. Nona Ria, wanita yang sekarang berada di relung hatiku, yang menjadi

inspirasi, dan semangatku di dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

11. Teman-teman seperjuangan kelompok TA, FX. Hatminto Widhi Kuncoro, dan

Evan terimakasih atas sumbangan pemikiran di dalam menyelesaikan Tugas

Akhir ini.

12. Teman-teman Teknik Mesin 2006, adik-adik Teknik Mesin angkatan 2007.

13. Seluruh staf pengajar Program Studi Teknik Mesin Universitas Sanata

Dharma yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan kepada kami

14. Serta semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu per satu yang telah

ikut membantu dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan yang

perlu diperbaiki dalam Tugas Akhir ini, untuk itu kami mengharapkan masukan

dan kritik, serta saran dari berbagai pihak untuk menyempurnakannya. Semoga

Page 10: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

x

Tugas Akhir ini dapat bermanfaat, baik bagi penulis maupun pembaca. Terima

kasih.

Yogyakarta, Maret 2010

Penulis

Page 11: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

TITLE PAGE ........................................................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iv

HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. v

ABSTRAK ............................................................................................................ vi

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................................................... vii

KATA PENGANTAR........................................................................................ viii

DAFTAR ISI.......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2. Tujuan ..................................................................................................... 2

1.3. Manfaat ................................................................................................... 3

1.4. Langkah Perancangan ............................................................................. 3

1.5. Batasan Masalah ..................................................................................... 4

Page 12: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

xii

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Mekanisme Perpindahan Kalor............................................................... 6

2.2. Tujuan Penyegaran Udara....................................................................... 8

2.3. Sistem Penyegaran Udara ....................................................................... 8

2.4. Mesin Pendingin Dengan Siklus Kompresi Uap .................................. 11

2.5. Faktor Pertimbangan Dalam Pemilihan Sistem Penyegaran Udara...... 17

2.6. Komponen Utama Mesin Pendingin/Refrigerasi .................................. 18

2.7. Komponen Pendukung Dalam Sistem Penyegaran Udara.................... 26

2.8. Refrigeran ............................................................................................. 28

2.9. Sistem Perpipaan....................................................................................29

BAB III BEBAN PENDINGINAN

3.1. Kalor Sensibel ....................................................................................... 31

3.2. Kalor Laten ........................................................................................... 32

3.3. Kondisi Umum Bangunan..................................................................... 32

3.4. Rumus yang Digunakan Dalam Perhitungan Beban Pendinginan........ 39

3.5. Perhitungan Beban Pendinginan pada Lantai I Hotel Santika

Premiere Yogyakarta ............................................................................ 43

3.6. Psychometric Chart ............................................................................. 120

BAB IV PEMILIHAN AIR COOLED CHILLER, AHU, dan FCU

4.1. Air Cooled Chiller............................................................................... 139

4.2. AHU (Air Handling Unit) ................................................................... 145

Page 13: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

xiii

4.3. FCU (Fan Coil Unit) ........................................................................... 152

BAB V PERANCANGAN SISTEM PERPIPAAN dan DUCTING

5.1. Sistem Perpipaan yang Digunakan ..................................................... 158

5.2. Debit Air Pendingin Melalui Unit Penyegar Udara ............................ 159

5.3. Perhitungan Sistem Perpipaan Lantai I Hotel Santika Premiere

Yogyakarta .......................................................................................... 161

5.4. Perhitungan Head Pompa Lantai I Hotel Santika Premiere

Yogyakarta .......................................................................................... 175

5.5. Sistem Ducting Lantai I Hotel Santika Premiere Yogyakarta ............ 177

BAB VI LANGKAH-LANGKAH MENGHEMAT ENERGI PADA HOTEL

6.1. Langkah-langkah Menghemat Energi Pada Hotel .............................. 189

6.2. Pemeliharaan Rutin Terhadap Mesin AC/Chiller ............................... 200

BAB VII KESIMPULAN

7.1. Kesimpulan ......................................................................................... 202

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 204

Page 14: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Nilai Koefisien Perpindahan Panas Melalui Dinding .......................... 45

Tabel 3.2. Maximum Solar Heat Gain Factors Untuk Kaca ................................ 48

Tabel 3.3. Shading Coefficients Untuk Kaca ........................................................ 49

Tabel 3.4. Cooling Load Factors Untuk Kaca Dengan Interior Shading ............. 50

Tabel 3.5. Sensible and Laten Heat Gain Pada Manusia...................................... 52

Tabel 3.6. CFM Untuk Ventilasi........................................................................... 53

Tabel 3.7. Data Hasil Perhitungan Total Beban Pendinginan Standar Room ...... 55

Tabel 3.8. Data Hasil Perhitungan Total Beban Pendinginan Deluxe Room ....... 61

Tabel 3.9. Data Hasil Perhitungan Total Beban Pendinginan Suite Room .......... 67

Tabel 3.10. Heat Gain From Restaurant Appliances ............................................ 70

Tabel 3.11. Properties of Common Foods ............................................................ 73

Tabel 3.12. Data Hasil Perhitungan Total Beban Pendinginan Jatinom

Indonesia Restaurant ......................................................................... 76

Tabel 3.13. Data Hasil Perhitungan Total Beban Pendinginan Pandan Sari

Coffee Shop ....................................................................................... 83

Tabel 3.14. Data Hasil Perhitungan Total Beban Pendinginan Samudera Bar,

Lobby, dan Receptionist .................................................................... 89

Tabel 3.15. Data Hasil Perhitungan Total Beban Pendinginan Ruang

Ardiyanto Batik ................................................................................. 95

Tabel 3.16. Data Hasil Perhitungan Total Beban Pendinginan Ruang

Batik Gentong.................................................................................. 101

Page 15: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

xv

Tabel 3.17. Data Hasil Perhitungan Total Beban Pendinginan Ruang Shop I.... 107

Tabel 3.18. Data Hasil Perhitungan Total Beban Pendinginan Ruang Shop II .. 113

Tabel 3.19. Data Hasil Perhitungan Total Beban Pendinginan Koridor............. 118

Tabel 4.1. Jenis-jenis Air Cooled Chiller Carrier 30GTN,GTR ......................... 141

Tabel 4.2. Spesifikasi Air Cooled Chiller Tipe 30GTN-080, pada 50 Hz.......... 142

Tabel 4.3. Cooling Capacity pada Frekuensi 50 Hz ........................................... 143

Tabel 4.4. Jenis-jenis AHU Carrier 39 G............................................................ 147

Tabel 4.5. Spesifikasi FCU 42CMX,C/V-2ROW............................................... 154

Tabel 5.1. Hasil Perhitungan Laju Aliran Pendingin .......................................... 161

Tabel 5.2. Equivalent Feet of Pipe for Fitting and Valves.................................. 166

Tabel 5.3. Tabel Perhitungan Friction Loss dan Pressure Drop Untuk

Perpipaan Jalur 1 ................................................................................ 168

Tabel 5.4. Tabel Perhitungan Friction Loss dan Pressure Drop Untuk

Perpipaan Jalur 2................................................................................ 172

Tabel 5.5. Recommended maximum duct velocity for low velocity system

(FPM) ................................................................................................. 179

Tabel 5.6. Tabel Perhitungan Friction Loss Dan Ukuran Ducting AHU I ......... 185

Tabel 5.7. Tabel Perhitungan Friction Loss Dan Ukuran Ducting AHU II ........ 187

Tabel 5.8. Tabel Perhitungan Friction Loss Dan Ukuran Ducting AHU III....... 188

Tabel 6.1. Standar Penerangan Untuk Sektor Perhotelan ................................... 199

Page 16: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Hotel Santika Premiere Yogyakarta................................................... 4

Gambar 1.2. Hotel Santika Premiere Yogyakarta................................................... 5

Gambar 2.1. Sistem Air-Udara ............................................................................... 9

Gambar 2.2. Sistem Udara Penuh ......................................................................... 10

Gambar 2.3. Sistem Air Penuh ............................................................................. 11

Gambar 2.4. Siklus Kompresi Uap ....................................................................... 13

Gambar 2.5. Diagram P-h ..................................................................................... 14

Gambar 2.6. Kompresor Torak ............................................................................. 19

Gambar 2.7. Langkah Kerja Kompresor............................................................... 21

Gambar 2.8. Kondenser Berpendingin Udara....................................................... 23

Gambar 2.9. Flooded Evaporator dan Direct Expansion Evaporator ................... 25

Gambar 2.10. Pemisah Minyak Pelumas Dengan Penyaring ............................... 27

Gambar 3.1. Denah Gedung Hotel Santika Premiere Yogyakarta Lantai I .......... 33

Gambar 3.2. Sistem Pengkondisian Udara Di Dalam Ruang ber- AC ............... 125

Gambar 3.3. Diagram Psikometri Untuk AHU I Lantai I

Hotel Santika Premiere Yogyakarta............................................... 126

Gambar 3.4. Diagram Psikometri Untuk AHU II Lantai I

Hotel Santika Premiere Yogyakarta............................................... 132

Gambar 3.5. Diagram Psikometri Untuk AHU III Lantai I

Hotel Santika Premiere Yogyakarta............................................... 138

Gambar 4.1. Dimensi Ukuran Air Cooled Chiller Tipe 30GTN-080 ................. 144

Page 17: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

xvii

Gambar 4.2. Gambar Grafik Pemilihan AHU..................................................... 148

Gambar 4.3. AHU Carrier 39G........................................................................... 149

Gambar 4.4. Dimensi Ukuran FCU 42 CMX, C/V-2ROW................................ 155

Gambar 4.5. FCU 42 CMX, C/V-2ROW ........................................................... 156

Gambar 5.1. Two Pipe Direct Return System..................................................... 159

Gambar 5.2. Grafik Friction Loss Untuk Air Dalam Pipa Tembaga .................. 165

Gambar 5.3. Sistem Perpipaan Lantai I Hotel Santika Premiere Yogyakarta .... 167

Gambar 5.4. Sistem Perpipaan Lantai I Hotel Santika Yogyakarta Jalur 1 ........ 170

Gambar 5.5. Sistem Perpipaan Lantai I Hotel Santika Yogyakarta Jalur 2 ........ 174

Gambar 5.6. Friction Loss For Air Flow in Galvanized Steel Round Duct........ 180

Gambar 5.7. Equivalent Round Duct Sizes......................................................... 181

Gambar 5.8. Sistem Ducting Lantai I Hotel Santika Yogyakarta AHU I........... 182

Gambar 5.9. Sistem Ducting Lantai I Hotel Santika Yogyakarta AHU II.......... 183

Gambar 5.10. Sistem Ducting Lantai I Hotel Santika Yogyakarta AHU III ...... 184

Page 18: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada masa sekarang ini tuntutan kebutuhan hidup makin lama makin banyak.

Salah satu dari sekian banyak kebutuhan manusia adalah kebutuhan akan rasa

nyaman di dalam beraktivitas. Kenyamanan di dalam beraktivitas dapat dicapai

dengan tersedianya lingkungan yang bersih, sejuk, dan bebas dari polusi. Tentu

keadaan yang seperti ini sudah sangat jarang ditemukan di lingkungan tempat

tinggal kita, khususnya daerah perkotaan.

Dalam kondisi seperti ini, manusia dituntut untuk aktif di dalam berbagai

macam kegiatan/aktivitas. Akan tetapi, dengan keadaan udara yang panas, kotor,

dan kurangnya suplai oksigen yang kita hirup dalam udara akan menyebabkan

manusia lebih cepat lelah, mengantuk, malas beraktivitas, dan sangat

dimungkinkan timbulnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan saluran

pernapasan.

Udara kotor dapat disebabkan karena adanya berbagai macam polusi udara.

Polusi udara ini dapat disebabkan dari berbagai macam sumber, yaitu asap

knalpot kendaraan bermotor, asap rokok, asap dari pabrik-pabrik yang beroperasi,

asap pembakaran sampah, bakteri/virus, bau keringat manusia.

Page 19: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

2  

Berbagai macam upaya telah dilakukan manusia untuk mengurangi udara

panas dan kotor. Salah satunya dengan menggunakan AC(Air Conditioning), yang

dapat digunakan pada berbagai macam bangunan dan kendaraan. AC pada

bangunan dapat berupa AC central atau AC split. Untuk bangunan dengan ukuran

yang besar, seperti rumah sakit, bank, perkantoran, hotel, supermarket, mall dll

lebih cocok menggunakan AC central, tetapi untuk bangunan dengan ukuran kecil

ataupun sedang akan lebih cocok menggunakan AC split.

Gedung Hotel Santika Premiere Yogyakarta merupakan salah satu gedung

yang berperan penting dalam mobilitas pengunjung atau turis/wisatawan asing

maupun domestik dengan berbagai keperluan/kegiatan. Oleh karena itu, untuk

mendukung seluruh kegiatan di dalamnya, maka sirkulasi udara di dalam gedung

hotel harus dibuat sedemikian rupa sehingga pengunjung di dalamnya merasa

nyaman dan betah.

1.2 Tujuan

1. Mengkondisikan udara dalam suatu ruangan pada suhu yang nyaman.

2. Mengkondisikan udara dalam suatu ruangan pada RH (kelembaban) tertentu.

3. Mengkondisikan ruangan agar udara segar tercukupi.

4. Menjaga agar udara di dalam ruangan bersih dan terbebas dari polusi, baik itu

dari debu, kuman, virus, bakteri, maupun bibit penyakit.

5. Menghilangkan bau – bau yang menyengat dari ruangan.

Page 20: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

3  

6. Membuang udara kotor yang ada dalam ruangan.

7. Mengatur sistem aliran udara dalam udara sehingga kondisi udara baik suhu

dan kelembabannya merata.

1.3 Manfaat

1. Membuat pengunjung merasa nyaman untuk beristirahat di dalam kamar.

2. Membuat pengunjung merasa betah di dalam hotel.

3. Memberikan suplai udara segar pada pengunjung hotel.

4. Meningkatkan produktivitas para staff Hotel Santika Yogyakarta.

1.4 Langkah perancangan

1. Menentukan gedung yang akan dijadikan sebagai latar perancangan.

2. Mengetahui atau menggambar terlebih dahulu denah ruangan.

3. Melakukan perhitungan beban pendinginan dalam setiap ruangan.

4. Menentukan air cooled chiller yang akan digunakan sesuai beban

pendinginan.

5. Menentukan AHU (Air Handling Unit) dan FCU (Fan Coil Unit)

6. Menggambar dan merancang sistem pengkondisian udara, baik itu ducting

maupun sistem perpipaannya.

Page 21: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

4  

1.5 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam perancangan ini adalah merancang ulang sistem

pengkondisian udara (AC) yang diperuntukkan bagi Hotel Santika Premiere

Yogyakarta yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman No.19 Yogyakarta.

Sistem pengkondisian yang dipilih adalah sistem AC sentral,

AC sentral ini dirancang menggunakan mesin pendinginan udara (Air

Cooled Chiller), AHU (Air Handling Unit), dan FCU (Fan Coil Unit)

Air Cooled Chiller, AHU, dan FCU yang akan digunakan pada rancangan

ini sudah terdapat dipasaran.

Temperatur udara lingkungan yang terletak diluar dan didalam ruangan

dianggap tetap (tidak berubah terhadap waktu).

Gambar 1.1 Hotel Santika Premiere Yogyakarta

Page 22: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

5  

Gambar 1.2 Hotel Santika Premiere Yogyakarta

 

Page 23: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

6  

  

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Mekanisme Perpindahan Kalor

Panas didefinisikan sebagai bentuk energi yang berpindah antara dua sistem yang

dikarenakan perbedaan temperatur. Sedangkan dalam kehidupan sehari-hari,

kalor sering digunakan untuk mengartikan tenaga dalam (energi internal).

Dalam termodinamika, kalor dan energi internal adalah dua hal yang berbeda, energi

adalah suatu sifat tetapi kalor bukan merupakan sifat. Suatu benda mengandung energi

tetapi bukan kalor, energi berhubungan dengan suatu keadaan sedangkan kalor

berhubungan dengan proses. Maka dalam termodinamika, kalor berarti heat transfer.

Perpindahan kalor (heat transfer) adalah energi sebagai hasil dari perbedaan

temperatur. Adapun mekanisme perpindahan kalor dapat terjadi secara konduksi,

konveksi, dan radiasi.

2.1.1. Perpindahan Kalor Secara Konduksi

Perpindahan kalor secara konduksi adalah proses mengalirnya kalor dari

daerahyang bertemperatur tinggi ke daerah yang bertemperatur lebih rendah di

dalam satu medium atau antar medium berlainan yang bersinggungan secara

langsung.

 

Page 24: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

7  

  

2.1.2. Perpindahan Kalor Secara Konveksi

Perpindahan kalor secara konveksi adalah perpindahan kalor yang

disebabkan karena adanya fluida yang mengalir. Perpindahan kalor

konveksi dapat terjadi secara alami (natural convection) dan secara paksa

(forced convection). Konveksi alami terjadi karena adanya fluida yang

mengalir tanpa ada sumber gerakan dari luar. Sedangkan konveksi paksa

terjadi karena adanya sumber gerakan dari luar yang menyebabkan fluida

mengalir, misalnya kipas, pompa, kompresor, blower, dan sebagainya.

2.1.3. Perpindahan Kalor Secara Radiasi

Perpindahan kalor secara radiasi adalah perpindahan panas oleh adanya

gerakan gelombang elektromagnetik. Pads perpindahan panas konduksi

dan konveksi memerlukan adanya media, tetapi pads perpindahan kalor

secara radiasi di ruang hampa atau tanpa adanya perantara medium juga

dapat terjadi.

Page 25: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

8  

  

2.2. Tujuan Penyegaran Udara

Tujuan dari penyegaran udara adalah supaya temperatur, kelembaban,

kebersihan dan distribusi udara dalam ruangan dapat dipertahankan pada tingkat

yang diinginkan.

2.3. Sistem Penyegaran Udara

Jenis sistem penyegaran udara yang digunakan dalam perancangan adalah

sistem air-udara. Adapun sistem penyegaran udara lainnya adalah sistem udara

penuh dan sistem air penuh.

2.3.1. Sistem Air-Udara

Dalam sistem air-udara, seperti terlihat pada Gambar 2.1, unit koil-

kipas udara atau unit induksi dipasang di dalam ruangan yang akan

disegarkan. Air dingin (dalam hal pendinginan) atau air panas (dalam hal

pemanasan) dialirkan ke dalam unit tersebut, sedangkan udara ruangan

dialirkan melalui unit tersebut sehingga menjadi dingin atau panas.

Selanjutnya, udara tersebut bersirkulasi di dalam ruangan. Demikian pula

untuk keperluan ventilasi, udara luar yang telah didinginkan dan

dikeringkan atau udara luar yang telah dipanaskan dan dilembabkan

dialirkan dari mesin penyegar sentral ke ruangan yang akan disegarkan.

Oleh karena berat jenis dan kalor spesifik air lebih besar dari pada

udara, maka baik daya yang diperlukan untuk mengalirkan maupun

Page 26: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

9  

  

ukuran pipa yang diperlukan untuk memindahkan kalor yang sama, adalah

lebih kecil.

Seperti terlihat pada Gambar 2.1, untuk sistem air-udara jumlah

pemasukan udara ke dalam ruangan biasanya sama dengan jumlah udara

luar untuk ventilasi atau jumlah udara yang dikeluarkan dari ruangan.

Udara luar tersebut di atas, didinginkan dan dikeringkan, atau dipanaskan

dan dilembabkan dan termasuk sebagian dari beban kalor ruangan. Udara

tersebut dinamai udara primer. Pada umumnya, sebagian dari kalor

sensibel dari ruangan diatasi oleh unit ruangan, sedangkan kalor laten

diatasi oleh udara primer.

Gambar 2.1 Sistem Air-Udara

Page 27: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

10  

  

2.3.1. Sistem Udara Penuh

Pada sistem udara penuh campuran udara luar dan udara ruangan

didinginkan dan dilembabkan, kemudian dialirkan kembali ke dalam

ruangan melalui saluran udara (ducting). Mesin pendingin dari sistem

udara penuh terletak di dalam ruangan yang akan disegarkan.

Gambar 2.2 Sistem Udara Penuh

2.3.2. Sistem Air Penuh

Pada sistem air penuh air dingin dialirkan melalui FCU untuk

penyegaran udara. FCU diletakkan di dalam ruangan yang akan

dikondisikan udaranya.

Page 28: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

11  

  

Gambar 2.3 Sistem Air Penuh

2.4. Mesin Pendingin Dengan Siklus Kompresi Uap

2.4.1. Proses Siklus Kompresi Uap

Mesin pendingin dengan siklus kompresi uap menggunakan empat

komponen utama yaitu: kompresor, kondensor, katup ekspansi dan

evaporator. Sistem ini menggunakan kompresor untuk mengalirkan

refrigeran yang ada di dalam sistem. Kompresor mengisap uap refrigeran

dari ruang penampung uap.di dalam penampung uap, tekanannya

diusahakan supaya tetap rendah agar refrigerant senantiasa berada dalam

Page 29: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

12  

  

keadaan uap dan bertemperatur rendah. Di dalam kompresor, tekanan

refrigeran dinaikkan sehingga memudahkan pencairannya kembali. Energi

yang diperlukan untuk kompresi diberikan oleh motor listrik yang

menggerakkan kompresor. Uap refrigeran yang bertekanan dan

bertemperatur tinggi pada akhir kompresi dapat dengan mudah dicairkan

dengan mendinginkannya dengan air pendingin atau dengan udara

lingkungan temperatur normal. Di mana uap refrigeran melepaskan kalor

laten pengembunannya kepada air pendingin atau udara pendingin di dalam

kondenser, sehingga mengembun dan menjadi cair.

Selama refrigeran mengalami perubahan dari fasa uap ke fasa cair, terdapat

campuran refrigeran dalam fasa uap dan cair, tekanan pengembunan dan

temperatur pengembunannya konstan.

Kalor yang dikeluarkan di dalam kondenser adalah jumlah kalor yang

diperoleh dari udara yang mengalir melalui evaporator (kapasitas

pendinginan) dan kerja (energi) yang diberikan oleh kompresor kepada

refrigeran. Uap refrigeran menjadi cair sempurna di dalam kondensor,

kemudian dialirkan ke dalam pipa evaporator melalui katup ekspansi.

Dalam hal ini, temperatur refrigeran cair biasanya 5-10 °F lebih rendah dari

temperatur refrigeran cair jenuh pada tekanan kondensasinya. Temperatur

tersebut menyatakan besarnya derajat pendinginan lanjut (degree of

subcooling).

Page 30: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

13  

  

Untuk menurunkan tekanan dari refrigeran cair bertekanan tinggi yang

dicairkan di dalam kondensor supaya dapat mudah menguap maka

dipergunakan alai yaitu katup ekspansi atau pipa kapiler. Diameter dalam

dan panjang dari katup ekspansi ditentukan berdasarkan besarnya

perbedaan tekanan yang diinginkan, antara bagian yang bertekanan tinggi

dan bagian yang bertekanan rendah, dan jumlah refrigeran yang

bersirkulasi.

Tekanan cairan refrigeran yang keluar dari katup ekspansi didistribusikan

secara merata ke dalam pipa evaporator. Di dalam evaporator, refrigeran

akan menguap dan menyerap kalor dari udara ruangan yang dialirkan

melalui permukaan luar dari pipa evaporator. Apabila udara didinginkan di

bawah titik embun, maka air yang ada dalam udara, akan mengembun pada

permukaan evaporator.

Gambar 2.4. Siklus kompresi uap

Page 31: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

14  

  

Cairan refrigeran diuapkan secara berangsur-angsur karena menerima kalor

laten penguapan, selama mengalir di dalam pipa evaporator. Selama proses

penguapan, di dalam pipa akan terdapat campuran refrigeran dalam fasa

cair dan gas. Oleh sebab itu, biasanya dilakukan pemanasan lanjut

(superheating) sebesar 5 - 10 oF lebih tinggi dari uap jenuh, agar refrigeran

masuk ke kompresor semuanya berwujud gas. Selanjutnya refrigeran

masuk ke dalam kompresor dan siklus tersebut terjadi secara berulang-

ulang. Tujuan lain dari subcooling dan superheating adalah untuk

menaikkan nilai COP (Coefficient of Performance).

Gambar 2.5. Diagram P – h

Page 32: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

15  

  

Proses-proses yang terjadi pada siklus kompresi uap yang ditunjukkan pada

Gambar 2.5. sebagai berikut :

1 - 2 : Proses kompresi berlangsung di kompresor

2 - 4 : Proses pelepasan kalor dan pengembunan refrigeran

4 - 5 : Proses pendinginan lanjut (subcooling)

5 - 6 :Proses penurunan tekanan (throtling) berlangsung di katup ekspansi

6 - 1 : Proses penguapan berlangsung di evaporator

2.4.2. Perhitungan Siklus Kompresi Uap

Perhitungan siklus kompresi uap dengan berdasarkan diagram P – h dapat

menentukan besarnya daya kompresor yang diperlukan dan COP yang

dihasilkan oleh mesin pendingin. Daya kompresor yang diperlukan untuk

mengkondisikan udara pada temperatur tertentu adalah :

Wkomp = . (h2-h1) (BTU/menit)…………………………….. (2.1)

keterangan :

: massa aliran refrigeran (lb/menit)

h1 : besarnya entalpi pada saat masuk kompresor (BTU/lb)

h2 : besarnya entalpi pada saat keluar dari kompresor (BTU/lb)

Page 33: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

16  

  

Refrigeration Effect (RE) adalah

RE = h6-h1 (BTU/Ib) …………………………………………(2.2)

Keterangan :

h6 : besarnya entalpi pada saat masuk evaporator (BTU/lb)

Kalor yang diserap evaporator adalah :

Qin = r (h1-h5) (BTU/mnt)…………………………………..(2.3)

Dari persamaan (2.2) dan (2.3), maka laju aliran massa refrigeran dapat ditulis :

lb/menit … … … … … … … … … … … … … … … … . 2.4

Kalor yang dilepas kondenser adalah

Qout = (h2—h4) (BTU/mnt) ………………………………..(2.5)

Keterangan :

h4 : besarnya entalpi pada saat sebelum masuk proses subcooling

(BTU/1b)

COP yang dihasilkan oleh mesin pendingin adalah :

… … … … … … … … … … … … … … … … … . . … … . 2.6

Page 34: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

17  

  

2.5. Faktor Pertimbangan Dalam Pemilihan Sistem Penyegaran Udara

Sistem penyegaran udara untuk kenyamanan manusia dirancang agar

temperatur, kelembapan, kebersihan dan pendistribusian udara dapat

dipertahankan pada keadaan yang diinginkan. Oleh sebab itu, perancangan harus

mempertimbangkan faktor-faktor dalam pemilihan sistem penyegaran udara.

Adapun faktor-faktor pemilihan sistem penyegaran udara meliputi :

a. Faktor kenyamanan

Kenyamanan pada sistem penyegaran udara yang dirancang ditentukan oleh

beberapa parameter, antara lain : aliran udara, kebersihan udara, bau, kualitas

ventilasi, tingkat kebisingan dan interior ruangan. Tingkat keadaan pada

sistem penyegaran udara dirancang dapat diatur dengan sistem pengaturan

yang ada pada mesin penyegar udara.

b. Faktor ekonomi

Dalam proses pemasangan, operasi dan perawatan, serta sistem pengaturan

yang digunakan harus diperhitungkan pula segi-segi ekonominya. Oleh sebab

itu, dalam perancangan sistem penyegaran udara harus mempertimbangkan

biaya awal, operasional, dan biaya perawatan yaitu sistem tersebut dapat

beroperasi maksimal dengan biaya total yang serendah-rendahnya.

Page 35: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

18  

  

c. Faktor operasi dan perawatan

Pemilihan sistem penyegaran udara yang paling disukai adalah sistem yang

mudah dipahami konstruksi, susunan dan cara menjalankannya. Beberapa

faktor pertimbangan operasi dan perawatan meliputi :

− Konstruksi sederhana

− Tahan lama

− Mudah direparasi jika terjadi kerusakan

− Mudah perawatannya

− Dapat fleksibel melayani perubahan kondisi operasi

− Efisiensi tinggi

2.6. Komponen Utama Mesin Pendingin/Refrigerasi

Komponen utama dari mesm pendingin/refrigerasi terdiri dari kompresor,

kondenser, katup ekspansi dan evaporator.

2.6.1. Kompresor

Dalam sistem penyegaran udara, fungsi dari kompresor adalah

untuk mengalirkan dan menaikkan tekanan refrigeran dalam mesin

pendingin agar dapat berlangsung proses pendingin. Kompresor terdiri

dari beberapa jenis, yaitu :

− Kompresor torak (reciprocating compressor)

− Kompresor rotary (rotary compressor)

Page 36: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

19  

  

− Kompresor sentrifugal (centrifugal compressor)

− Kompresor hermetik (hermetic compressor)

− Kompresor semi hermetik

Perancangan penyegaran udara ini akan digunakan jenis kompresor torak

(reciprocating compressor) dengan pertimbangan efisiensi tinggi, tidak

berisik, dan umur pakai lebih panjang. Pada Gambar 2.6. menunjukkan

konstruksi dari kompresor torak.

Gambar 2.6. kompresor torak

Adapun cara kerja kompresor torak sebagai berikut :

Lubang yang dilalui refrigeran menuju ke kompresor dan dari kompresor

dikontrol oleh katup masuk (suction valve) dan katup keluar (discharge

valve). Kedua katup tersebut terletak pada bagian tutup silinder. Gerak

naik turun katup menyebabkan refrigeran dapat mengalir keluar melalui

Page 37: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

20  

  

saluran keluar (discharge) dan dapat masuk melalui saluran masuk

(suction).

Pada saat torak bergerak ke bawah (menjauhi dari katup masuk) maka

tekanan di dalam silinder menjadi berkurang lebih kecil dibanding tekanan

di atasnya, dengan demikian refrigeran akan dapat mendorong katup

masuk ke sebelah dalam dan mengalirlah refrigeran masuk ke dalam

silinder kompresor.

Pada saat gerak katup ke atas dan katup tertutup (karena telah dicapai

keseimbangan) tekanan di dalam silinder naik sedikit demi sedikit sesuai

dengan jarak yang sudah ditempuh torak. Akibat daya dorong ke atas

maka uap refrigerant terkompresikan sehingga sanggup mendorong katup

keluar (discharge valve) ke arah atas dan dapat mengalirkan refrigeran

tersebut menuju kondenser pada tekanan dan temperatur tinggi.

Page 38: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

21  

  

Gambar 2.7. Langkah kerja kompresor

Berdasarkan Gambar 2.7. torak berada di titik mati atas, katup masuk

(suction valve) dan katup keluar (discharge valve) tertutup. Katup keluar

(discharge valve) tertutup karena gaya tekan dari luar terhadapnya,

sedangkan katup masuk (suction valve) tertutup karena tekanan yang ada

pada ruang antara (clearance) kepala kepala torak dengan tutup silinder.

Jika torak bergerak ke bawah tekanan di dalam silinder menjadi menurun

karena volumenya membesar. Pada saat tekanannya lebih kecil dari

tekanan masuk, katup saluran masuk terbuka dan uap akan mengalir

masuk ke dalam silinder. Kejadian ini akan terus terjadi sampai torak

mencapai titik mati bawah. Setelah mencapai titik mati bawah, katup

masuk akan tertutup lagi karena gaya pegas.yang bekerja padanya.

Kemudian torak bergerak lagi ke atas, volume di dalam silinder mengecil,

berarti uap yang ada di dalammya tertekan dan tekanannya menjadi naik.

Page 39: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

22  

  

Pada saat tekanan uap tersebut lebih besar dari gays pegas pada katup

keluar (discharge valve) maka katup keluar akan terbuka dan uap akan

mengalir ke dalam kondenser.

2.6.2. Kondenser

Fungsi dari kondenser adalah untuk mendinginkan atau mengembunkan

uap refrigeran di dalam sistem penyegaran udara sehingga refrigeran

tersebut berubah fase menjadi cair. Jumlah kalor yang dilepaskan oleh

kondenser ke media pendingin merupakan jumlah kalor yang diterima dari

evaporator dan kalor akibat kompresi oleh kompresor. Berdasarkan media

pendinginannya, kondenser dibagi menjadi 3 macam yaitu :

− Kondenser berpendinginan udara (air cooled)

− Kondenser berpendinginan air (water cooled)

− Kondenser jenis campuran (evaporative)

Pada perancangan sistem penyegaran udara akan digunakan kondenser

berpendinginan udara (air cooled). Pada Gambar 2.8. menunjukkan salah

satu jenis dari kondenser berpendinginan udara.

Page 40: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

23  

  

Gambar 2.8. Kondenser berpendinginan udara

Kondenser berpendinginan udara menggunakan udara yang berada

disekitar kondenser untuk mendinginkan koil-koil kondenser. Kondenser

jenis pada umumnya memiliki fan dibagian atas untuk mensirkulasikan

udara melewati koil-koil kondenser. Kondenser ini memiliki biaya

perawatan yang lebih murah dan pengoprasiannya mudah. Kondenser tipe

ini harus dipasang pada bagian atap gedung, supaya mendapatkan udara

pendingin yang cukup.

2.6.3. Katup Ekspansi

Fungsi dari katup ekspansi adalah untuk menurunkan tekanan cairan

refrigeran dari tekanan tinggi ke tekanan yang rendah dan mengatur jumlah

refrigeran yang masuk ke dalam evaporator sesuai dengan beban

pendinginan yang harus dilayani oleh evaporator. Katup ekspansi yang

Page 41: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

24  

  

banyak digunakan adalah

1. Katup ekspansi otomatis termostatik

2. Katup ekspansi manual

3. Katup ekspansi tekanan konstan

4. Pipa kapiler

5. Orifice plates

2.6.4. Evaporator

Fungsi dari evaporator adalah untuk menyerap kalor pada suatu produk

yang akan didinginkan serta untuk menguapkan cairan refrigeran yang ada

di dalam sistem penyegaran udara. Temperatur refrigeran di dalam

evaporator selalu lebih rendah daripada temperatur sekelilingnya, sehingga

kalor yang ada di sekelilingnya dapat diserap oleh refrigeran. Evaporator

menguapkan cairan refrigeran juga bertujuan agar tidak merusak

kompresor.

Pada water chiller, evaporator digunakan untuk mendinginkan air dan

merubah fase refrigerant menjadi gas. Air yang telah didinginkan pada

water chiller akan digunakan untuk mengkondisikan udara ruangan.

Page 42: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

25  

  

Terdapat dua jenis evaprorator yang sering digunakan pada water chiller

yaitu :

- flooded evaporator

- direct expansion evaporator

Gambar 2.9 Flooded Evaporator dan Direct Expansion Evaporator

Page 43: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

26  

  

2.7. Komponen Pendukung Dalam Sistem Penyegaran Udara

2.7.1. Pompa

Dalam hal ini, pompa berfungsi untuk mensirkulasikan air dingin ke dalam

ruangan yang akan dikondisikan udaranya serta untuk memompakan air

dari dan ke evaporator untuk didinginkan. Pada perancangan penyegaran

udara ini digunakan pompa sentrifugal, dengan pertimbangan perawatan

dan pengoprasiannya yang mudah.

2.7.2. Kipas dan Blower

Kipas berfungsi untuk menghisap udara dari luar atau ke luar ruangan.

Blower juga mempunyai fungsi yang sama, hanya saja blower mampu

menghisap udara dalam kapasitas yang sangat besar.

2.7.3. Pemisah Minyak Pelumas

Kompresor torak merupakan salah satu jenis kompresor yang

membutuhkan pelumasan untuk mengurangi gesekan antara bagian ring

piston dan dinding silinder. Pelumas (refrigerator oil) yang digunakan

untuk melumasi kompresor akan bercampur dengan refrigeran. Pelumas

akan mengganggu proses perpindahan kalor yang terjadi di evaporator dan

kondenser.

Untuk mencegah terjadinya minyak pelumas ikut masuk ke dalam

kondenser dan kemudian masuk evaporator, maka perlu dipasang pemisah

Page 44: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

27  

  

minyak pelumas di antara kompresor dan kondenser. Pemisah tersebut akan

memisahkan pelumas dari refrigeran dan akan mengalirkannya kembali ke

dalam ruang engkol kompresor.

Gambar 2.10. Pemisah minyak pelumas dengan penyaring

Minyak yang terpisah tersebut akan berkumpul di bagian bawah dari

pemisah minyak pelumas. Apabila permukaan minyak pelumas telah

mencapai suatu ketinggian tertentu, minyak pelumas tersebut akan

mengalir ke dalam ruang engkol kompresor secara otomatik, yaitu apabila

pelampung mencapai suatu posisi tertentu.

2.7.4. Saringan

Saringan berfungsi sebagai penyaring kotoran yang akan mengganggu.

Kotoran yang ada di dalam refrigeran yang bersirkulasi dapat menempel

dan mengendap dalam orifice dari katup ekspansi, katup hisap atau katup

buang kompresor, sehingga akan menggangu kerja dari kompresor.

Page 45: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

28  

  

2.8. Refrigeran

Refrigeran adalah suatu zat yang mudah diubah bentuknya dari gas menjadi

cair atau sebaliknya, dipakai untuk menyerap kalor dari evaporator dan

membuang kalor di kondenser.

Dalam pemilihan refrigeran, sifat-sifat refrigeran yang perlu diperhatikan adalah

1. Tekanan evaporator dan tekanan kondenser diusahakan lebih besar dari

tekanan atmosfir untuk mencegah udara masuk dan memudahkan mencari

kebocoran.

2. Mempunyai viskositas yang rendah.

3. Tidak beracun dan berbau merangsang.

4. Tidak mudah terbakar dan mudah meledak.

5. Tidak bersifat korosif.

6. Mempunyai titik didih dan tekanan kondensasi yang rendah.

7. Mempunyai susunan kimia yang stabil, tidak terurai jika dimampatkan

(dikompesi), diembunkan dan diuapkan mempunyai kalor laten yang besar

agar kalor penguapan yang terjadi di evaporator besar sehingga dapat

menyerap kalor dalam jumlah yang besar pula dan refrigeran yang

bersirkulasi sedikit.

8. Hemat energi

9. Ramah lingkungan (tidak merusak ozon)

Page 46: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

29  

  

2.9. Sistem Perpipaan

2.9.1. Sistem Perpipaan Pada Refrigeran

Dalam menentukan ukuran pipa refrigeran perlu diperhatikan faktor-faktor

yang berhubungan dengan ekonomi dan kerugian akibat gesekan (friction

loss). Jika dilihat dari segi ekonomi tentunya dipilih ukuran pipa sekecil

mungkin, akan tetapi dari segi lain akan dijumpai beberapa kerugian yang

akan timbul akibat kerugian gesek, baik pada pipa suction maupun pada

pipa discharge, yang nantinya akan mempengaruhi kapasitas sistem. Selain

itu, adanya penurunan tekanan (pressure drop) pada liquid line akan

menyebabkan refrigeran cair mengalir tidak lancar dengan konsekuensi

katup ekspansi tidak akan bekerja normal.

2.9.2. Sistem Perpipaan Pada Air Dingin Dan Udara Dingin

Kunci keberhasilan dari sistem pendinginan adalah sebagian besar

tergantung pada perencanaan sistem perpipaan. Dalam pemasangan

perpipaan diusahakan tidak terlalu banyak belokan dan sambungan guna

untuk mengurangi timbulnya kerugian gesekan (friction loss) dan kerugian

tekanan (pressure loss) yang tedadi.

Pipa-pipa pada yang mengalir air dingin atau udara dingin untuk

menyegarkan ruangan harus diisolasi karena ada perbedaan temperatur

antara air dingin atau udara dingin dengan udara luar. Tujuan lain dari

isolasi adalah untuk mengurangi masuknya kalor ke fluida kerja dari

Page 47: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

30  

  

dinding pipa. Bahan isolasi pipa dapat mengunakan asbestos, serat kaca,

magnesium karbida, kalsium silikat, busa polistilen dan bulu binatang

ternak. Untuk mencegah perembesan air embun melalui isolasi maka

permukaan luar isolasi biasanya dilapisi dengan aluminium koil.

 

Page 48: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

BAB III

BEBAN PENDINGINAN

Dalam perancangan sistem penyegaran udara, beban pendinginan

merupakan h a l y a n g p a l i n g p e n t i n g . U n t u k m e m p e r o l e h

k e n y a m a n a n m a k a b e b a n pendinginan perlu diperhitungkan. Beban

pendinginan yang dihitung juga akan menentukan sistem perpipaan dan ukuran

ducting dari sistem penyegaran udara.

Sumber beban pendinginan suatu ruangan ada, 2 macam yaitu beban kalor

sensibel dan beban kalor laten. Beban kalor sensibel adalah beban karena kalor

yang dilepas atau diperlukan untuk merubah temperatur.

Sedangkan beban kalor laten adalah beban karena kalor yang dilepas atau

diperlukan untuk berubah fase.

3.1. Kalor Sensibel

Kalor sensibel suatu ruangan dapat ditimbulkan oleh

1. Manusia

2. Penyinaran matahari

3. Udara luar yang masuk ke ruangan

4. Peralatan listrik yang dioperasikan di dalam ruangan (motor listrik,

televisi, kipas angin, tape, lampu, dll).

Page 49: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

32  

5. Benda yang bertemperatur tinggi, seperti kopi, air panas, dan

makanan yang dibawa ke dalam ruangan.

6. Perbedaan suhu permukaan dinding luar dengan permukaan dinding

dalam. 

3.2. Kalor Laten

Kalor laten suatu ruangan dapat ditimbulkan oleh:

1. Manusia.

2. Udara luar yang masuk ke dalam ruangan.

3. Perbedaan kelembaban udara luar dan udara ruangan (ventilasi).

4. Adanya perubahan fase zat yang terjadi di dalam ruangan.

3.3. Kondisi Umum Bangunan

Hotel Santika Premiere terletak di Jalan Jenderal Sudirman No. 19

Yogyakarta pada 7,48o LS dan 110,22o BT. Untuk memudahkan perhitungan

beban pendinginan, kondisi udara Yogyakarta dianggap sama dengan kondisi

udara Jakarta. Kota Jakarta terletak pada 6o LS dan 107o BT.

3 .3 .1 . Denah Gedung Hotel Santika Premiere Yogyakarta Lantai I

Page 50: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

33  

Gambar 3.1 Denah Gedung Hotel Santika Premiere Yogyakarta Lantai I

Page 51: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

34  

3. 3. 2. Lantai I

Sistem penyegaran udara yang digunakan pada lantai I adalah sistem

udara penuh dan sistem air penuh. Pada sistem udara penuh

menggunakan AHU (dengan peletakkan AHU berada di luar ruangan

yang dikondisikan), sedangkan sistem air penuh menggunakan FCU (dengan

peletakkan FCU berada di dalam ruangan yang dikondisikan). Lantai I terdiri dari

beberapa ruangan dengan ukuran yang berbeda.

a. Standart Room Hotel Santika Premiere Yogyakarta Lantai I

Kondisi dari ruang sebagai berikut:

Luas lantai : 248,52 ft2

Tinggi ruangan : 11,48 ft

Volume ruangan : 2853,01 ft3

Luas pintu dan jendela kaca : 53,792 ft2

Daya yang digunakan atau dibangkitkan dalam ruangan

Lampu TL : 6 @ 40 W

Televisi : 75 W

Kulkas : 45 W

Jumlah pengunjung : 2 orang

b. Deluxe Room Hotel Santika Premiere Yogyakarta Lantai I

Kondisi dari ruang sebagai berikut :

Luas lantai : 331,47 ft2

Tinggi ruangan : 11,48 ft

Page 52: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

35  

Volume ruangan : 3805,27 ft3

Luas pintu dan jendela kaca : 64,55 ft2

Daya yang digunakan atau dibangkitkan dalam ruangan

Lampu TL : 8 @ 40 W

Televisi : 75 W

Kulkas : 45 W

Jumlah pengunjung : 4 orang

c. Suite Room Hotel Santika Premiere Yogyakarta Lantai I

Kondisi dari ruangan sebagai berikut:

Luas lantai : 387,30 ft2

Tinggi ruangan : 11,48 ft

Volume ruangan : 4446,20 ft3

Luas pintu dan jendela kaca : 86,07 ft2

Daya yang digunakan atau dibangkitkan dalam ruangan

Lampu TL : 10 @ 40 W

Televisi : 100 W

Kulkas : 45 W

Jumlah pengunjung : 6 orang

d. Jatinom Indonesia Restoran Hotel Santika Premiere Yogyakarta

Kondisi dari ruangan sebagai berikut:

Luas lantai                :387,30 ft2

Tinggi ruangan : 11,48 ft

Volume ruangan : 4446,20 ft3

Page 53: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

36  

Daya yang digunakan atau dibangkitkan dalam ruangan

Lampu TL : 30 @ 40 W

Food Warmer

Stoves

Griddle Frying

Fry Kettle

Jumlah pengunjung : 50 orang

e. Pandan Sari Coffee Shop Hotel Santika Premiere Yogyakarta

Kondisi dari ruangan sebagai berikut :

Luas lantai : 1175,4 ft2

Tinggi ruangan : 11,48 ft

Volume ruangan : 13493,59 ft3

Luas pintu dan jendela kaca : 451,85 ft2

Daya yang digunakan atau dibangkitkan dalam ruangan

Lampu TL : 20 @ 40 W

Coffee Warmer

Toaster

Waffle Iron

Jumlah pengunjung : 50 orang

Page 54: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

37  

f. Samudera Bar Lounge, Lobby, Receptionist Hotel Santika Premiere

Yogyakarta

Kondisi dari ruangan sebagai berikut:

Luas lantai : 4357,2 ft2

Tinggi ruangan : 11,48 ft

Luas pintu dan jendela kaca : 309,304 ft2

Volume ruangan : 50020,66 ft3

Daya yang digunakan atau dibangkitkan dalam ruangan

Lampu TL : 50 @ 40 W

Kulkas : 300 W

Komputer : 2 @ 350 W

Printer : 2 @ 100 W

Jumlah pengunjung : 40 orang

g. Ruang Ardiyanto Batik Hotel Santika Premiere Yogyakarta

Kondisi ruang sebagai berikut :

Luas lantai : 387,30 ft2

Tinggi ruangan : 11,48 ft

Volume ruangan : 4446,20 ft3

Luas kaca jendela : 96,83 ft2

Daya yang digunakan atau dibangkitkan dalam ruangan

Lampu TL : 10 @ 40 W

Komputer : 1 @ 350 W

Printer : 1 @ 100 W

Page 55: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

38  

Jumlah pengunjung : 10 orang

h. Ruang Batik Gentong Hotel Santika Premiere Yogyakarta

Kondisi ruang sebagai berikut :

Luas lantai : 258,20 ft2

Tinggi ruangan : 11,48 ft

Volume ruangan : 2964,14 ft3

Luas kaca jendela : 96,83 ft2

Daya yang digunakan atau dibangkitkan dalam ruangan

Lampu TL : 10 @ 40 W

Komputer : 1 @ 350 W

Printer : 1 @ 100 W

Jumlah pengunjung : 10 orang

i. Ruang Shop I Hotel Santika Premiere Yogyakarta

Kondisi ruang sebagai berikut :

Luas lantai : 387,30 ft2

Tinggi ruangan : 11,48 ft

Volume ruangan : 4446,20 ft3

Luas kaca jendela : 96,83 ft2

Daya yang digunakan atau dibangkitkan dalam ruangan

Lampu TL : 10 @ 40 W

Komputer : 1@ 350 W

Jumlah pengunjung : 10 orang

Page 56: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

39  

j. Ruang Shop II Hotel Santika Premiere Yogyakarta

Kondisi ruang sebagai berikut :

Luas lantai : 387,30 ft2

Tinggi ruangan : 11,48 ft

Volume ruangan : 4446,20 ft3

Luas kaca jendela : 96,83 ft2

Daya yang digunakan atau dibangkitkan dalam ruangan

Lampu TL : 10 @ 40 W

Komputer : 1@ 350 W

Jumlah pengunjung : 10 orang

3.4. Rumus yang Digunakan dalam Perhitungan Beban Pendinginan

Komponen-komponen yang menghasilkan kalor terhadap ruangan

merupakan faktor utama dalam mempengaruhi besar kecilnya beban pendinginan.

Sumber kalor yang ditimbulkan dapat berasal dari luar maupun dari dalam

ruangan.

3.4.1. Konduksi Melalui Lantai, Kaca, Dinding dan Atap Bangunan

Besarnya beban kalor konduksi melalui kaca, dinding, langit-langit/atap,

lantai, partisi, dan pintu pada bangunan dapat dihitung dengan persamaan berikut:

Q = U x A x ∆T (BTU/hr) …………………………………………………. (3.1)

Page 57: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

40  

Keterangan :

Q : kalor konduksi melalui lantai, kaca dinding dan atap bangunan (BTU/hr)

U : koefisien perpindahan kalor dari lantai, kaca, dinding dan atap bangunan

(BTU/hr. ft2 . ° F)

A : luas permukaan dari lantai, kaca, dinding dan atap bangunan (ft2 )

∆T : perbedaan temperatur antara permukaan dinding luar dan permukaan

dinding dalam ruangan, tetapi untuk pendekatan dapat dipergunakan kondisi

udara luar dan dalam ruangan (oF ).

3.4.2. Radiasi Sinar Matahari Melalui Kaca

Besarnya beban kalor radiasi sinar matahari melalui kaca dapat dihitung

dengan menggunakan persamaan berikut :

Q= SHGF x A x SC x CLF (BTU/hr)……………………………………. (3.2)

Keterangan :

Q : kalor dari radiasi sinar matahari melalui kaca (BTU/hr)

SHGF : faktor kalor dari sinar matahari (BTU/hr. ft2 )

A : luas permukaan kaca yang terkena sinar matahari (ft2 )

SC : koefisien penyerapan kaca terhadap sinar matahari

CLF : faktor beban pendinginan pada kaca

Page 58: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

41  

3.4.3. Lampu dan Peralatan Listrik

Besarnya beban kalor yang dihasilkan oleh lampu atau peralatan listrik

dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:

Q = 3,4 x W x BF x CLF (BTU/hr)………………………………… (3.3)

Keterangan :

Q : kalor yang dihasilkan oleh lampu atau peralatan listrik (BTU/hr)

W : daya dari lampu atau peralatan listrik (Watt)

BF : faktor ballast

CLF : faktor beban pendinginan pada lampu atau peralatan listrik

3.4.4. Manusia

Besarnya beban kalor yang dihasilkan manusia dibagi menjadi 2 macam

yaitu kalor sensibel dan kalor laten. Kalor sensibel yang dihasilkan manusia dapat

dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :

Qs = qs x n x CLF (BTU/hr)……………………………………………… (3.4)

Sedangkan kalor laten yang dihasilkan manusia dapat dihitung dengan persamaan

berikut :

QL = qL x n (BTU/hr)…………………………………………………….. (3.5)

Keterangan :

Qs : kalor sensibel yang dihasilkan manusia (BTU/hr)

QL : kalor laten yang dihasilkan manusia (BTU/hr)

qs : kalor sensibel yang dihasilkan per orang (BTU/hr)

Page 59: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

42  

qL : kalor laten yang dihasilkan per orang (BTU/hr)

n : jumlah manusia

CLF : faktor beban pendinginan pada manusia

3.4.5. Ventilasi

Besarnya beban kalor yang dihasilkan ventilasi terdiri atas kalor sensibel

dan kalor laten. Kalor sensibel dari ventilasi dapat dihitung dengan menggunakan

persamaan berikut:

Qs = 1,1 x CFM x ∆T (BTU/hr)…………………………………………………. (3.6)

Sedangkan untuk menghitung kalor laten dapat digunakan persamaan berikut:

QL = 0,68 x CFM x ∆W’ (BTU/hr) ……………………………………… (3.7)

Keterangan

Qs : beban pendinginan kalor sensible dari ventilasi (BTU/hr)

QL : beban pendinginan kalor latent dari ventilasi (BTU/hr)

CFM : laju aliran udara pads ventilasi (ft3/min)

∆T : perbedaan temperatur antara di luar dan di dalam ruangan (oF)

∆W’ : perbedaan kelembaban antara di luar dan di dalam ruangan (gr/lb)

Dengan diuraikannya persamaan untuk menghitung beban

pendinginannya, maka perhitungan beban pendinginan pada Gedung Hotel

Santika Premiere Yogyakarta Lantai I yang posisinya menghadap ke arah Selatan

sebagai berikut :

Page 60: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

43  

3.5 Perhitungan Beban Pendinginan pada Lantai I Hotel Santika Premiere

Yogyakarta

Perhitungan beban pendinginan pada lantai I Hotel Santika Premiere Yogyakarta

dilakukan dengan menghitung beban pendinginan pada setiap ruangan pada lantai

tersebut.

3.5.1 Ruang Standar Room Hotel Santika Lantai I

a. Kondisi Perancangan

Kondisi di dalam ruangan

Temperatur bola kering : 80 oF

Kelembaban relatif rata-rata (RH) : 50%

Dari Diagram Psikometri diperoleh :

Temperatur bola basah : 67 oF

Entalpi (h) : 31,5 BTU/lb

Perbandingan kelembaban (W) : 76 gr/lb

Kondisi di luar ruangan

Asumsi (diambil pada bulan Oktober yang merupakan bulan terpanas di

Jakarta).

Temperatur bola kering : 35 oC (95 oF)

Temperatur bola basah :28 oC (82,4 oF)

Dari Diagram Psikometri diperoleh :

Entalpi (h) : 46,5 BTU/lb

Perbandingan kelembaban (W) : 170 gr/lb

Page 61: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

44  

Kondisi udara di dalam hotel dan tempat-tempat lainnya yang tidak

terkena langsung radiasi matahari dan tidak dikondisikan diasumsikan:

Temperatur bola kering: 28 oC (82,4 oF)

Temperatur bola basah: 24 oC (75,2 oF)

b. Menentukan Nilai Koefisien Perpindahan Panas Menyeluruh (U) pada

kaca, dinding, langit-langit/atap, dan lantai

Kaca

Kaca yang digunakan adalah kaca single dengan tebal ¼ inchi.

Nilai U = 1,04 BTU/hr.ft2.oF (Air Conditioning Principles and

Systems, Edward G. Pita, Tabel A.5 hal. 449)

Dinding

Dinding terbuat dari beton yang terdiri dari lapisan plester, batu bata,

dan plester. Plester dibuat dengan campuran antara semen dan pasir,

kemudian dicat krem. Sehingga tebal dinding keseluruhan 6 inchi.

Dari Tabel 3.1 diperoleh, U = 0,200 BTU/hr.ft2.oF

Page 62: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

 

L

p

d

T

(Air

Langit-langit

panas. Hal

dikondisikan

Tabel 3.1 Nil

r Conditioni

t dan lantai

ini dikaren

n pada suhu

lai Koefisien

ing Principl

i diasumsik

nakan kondi

dan kelemba

n Perpindaha

les and Syste

an tidak me

isi semua ru

aban udara y

an Panas M

ems, Edward

engalami pe

uangan pad

yang sama.

Melalui Dind

d G. Pita, ha

45

erpindahan

da lantai I

ding

al 99)

Page 63: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

46  

Pintu yang terbuat dari kaca pada standar room lantai I Hotel Santika,

khususnya pada bagian balkon diasumsikan sama dengan jendela.

c. Menghitung Besarnya Beban Pendinginan dengan Rumus-rumus yang

Tersedia

Untuk menghitung beban pendinginan pada lantai I Hotel Santika

Premiere Yogyakarta, digunakan standar room sebagai contoh dalam

perhitungan beban pendinginan.

Beban kalor konduksi melalui kaca

Q = U x A x ∆T (BTU/hr)

Besarnya beban kalor konduksi melalui kaca di sebelah timur

(terdapat 9 kamar) adalah:

1,04 ⁄ . . 9 53,792 95 80

7552,40 ⁄

Besarnya beban kalor konduksi melalui kaca di sebelah barat (terdapat

16 kamar) adalah:

1,04 ⁄ . . 16 53,792 95 80

13426,48 ⁄

Besarnya beban kalor konduksi melalui kaca di sebelah utara (terdapat

3 kamar) adalah:

1,04 ⁄ . . 3 53,792 95 80

2517,47 ⁄

Page 64: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

47  

Besarnya beban kalor konduksi melalui kaca di sebelah selatan

(terdapat 4 kamar) adalah:

1,04 ⁄ . . 4 53,792 95 80

3356,62 ⁄

Besarnya beban kalor konduksi melalui dinding yang menghadap arah

utara adalah:

0,20 ⁄ . . 2 25 13,12 95 80

1968 ⁄

Beban kalor radiasi matahari melalui kaca

Q= SHGF x A x SC x CLF (BTU/hr)

Kaca jendela diasumsikan terdapat lapisan pelindung dari sinar

matahari. Nilai SHGF (Solar Heat Gain Factors) diasumsikan pada

LU = LS, maka pada Tabel 3.2 diambil nilai terdekat dari 7,48 oLS

yaitu 8 oLU, sehingga diperoleh nilai SHGF: N = 35, E = 231, W =

231, S = 108. Seluruh kaca diasumsikan dapat menyerap sebagian

panas dan cahaya dari matahari serta terdapat interior shading oleh

Venetian Blinds atau Roller Shades. Dari Tabel 3.3 menggunakan

Venetian Blinds diperoleh nilai SC = 0,29. Nilai CLF diperoleh dari

Tabel 3.4, yaitu pada pukul 13.00 sebesar: N = 0,88; E = 0,22; W =

0,31; S = 0,79 (Heavy Construction)

Besarnya beban kalor radiasi melalui kaca yang terletak di sebelah

utara (terdapat 3 kamar) adalah:

35 3 53,792 0,29 0,88 1441,41 ⁄

Page 65: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

 

B

t

Q

B

b

Q

B

s

Q

(Air C

Besarnya be

timur (terdap

Q = 231 x ( 9

Besarnya be

barat (terdap

Q = 231 x (

Besarnya be

selatan (terda

Q = 108 x ( 4

Tabel 3

Conditioning

eban kalor r

pat 9 kamar)

9 x 53,792 ft

eban kalor r

pat 16 kamar

16 x 53,792 f

eban kalor r

apat 4 kama

4 x 53,792 ft

3.2 Maximum

g Principles

radiasi mela

) adalah:

ft2 ) x 0,29 x

radiasi mela

r) adalah:

ft2 ) x 0,29 x

radiasi mela

ar) adalah:

ft2 ) x 0,29 x

m Solar Hea

and Systems

alui kaca yan

0,22 = 7134

alui kaca yan

x 0,31 = 178

alui kaca yan

0,79 = 5323

at Gain Fact

s, Edward G

ng terletak

4,98 BTU/hr

ng terletak

873,49 BTU/

ng terletak

3,86 BTU/hr

tors untuk k

G. Pita, Tabe

48

di sebelah

di sebelah

/hr

di sebelah

kaca

el 6.6 hal. 10

02)

Page 66: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

 

(Air C

T

Conditioning

Tabel 3.3 Sh

g Principles a

hading Coeff

and Systems

fficients untu

s, Edward G

uk kaca

G. Pita, Tabe

49

el 6.7 hal. 10

04)

Page 67: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

 

B

Q

D

m

d

T

k

E

k

p

(Air

Beban kalor

Q = 3,4 x W

Di dalam st

masing mem

dihasilkan ad

TL diasumsi

kulkas, dll) d

Edward G.

kerja, sehing

penggunaan

Tabel 3.4 C

Conditionin

peralatan lis

W x BF x CLF

tandar room

miliki daya

dalah sebesa

ikan 1,25 se

diasumsikan

Pita, hal. 1

gga lama w

AC, sehingg

Cooling Load

ng Principles

strik/lampu

F (BTU/hr)

m terdapat 6

a 40 Watt,

ar 240 Watt

edangkan un

n 1 (Air Con

11). Lampu

waktu penya

ga nilai CLF

d Factors un

s and System

6 buah lam

maka day

. Ballast Fac

ntuk peralata

nditioning Pr

u hanya diny

alaan lampu

F = 1.

ntuk kaca de

ms, Edward

mpu TL yan

ya total lam

ctor (BF) un

an listrik lai

rinciples and

yalakan sela

u sama deng

engan interi

G. Pita, Tab

50

ng masing-

mpu yang

ntuk lampu

innya (TV,

d Systems,

ama waktu

gan waktu

ior shading

bel 6.8 hal. 1

106)

Page 68: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

51  

Maka besarnya beban kalor yang dihasilkan lampu TL dari 32 kamar

adalah:

3,4 240 32 1,25 1 32640 /

Besarnya beban kalor yang dihasilkan TV dari 32 kamar adalah:

3,4 75 32 1 1 8160 /

Besarnya beban kalor yang dihasilkan Kulkas dari 32 kamar adalah:

3,4 45 32 1 1 4896 /

Beban kalor dari manusia

Qs = qs x n x CLF (BTU/hr)

QL = qL x n (BTU/hr)

Orang-orang di dalam standar room yang melakukan aktivitas dapat

diperhitungkan dari Tabel 3.5. Diasumsikan nilai CLF = 1 dan

terdapat 2 orang yang beristirahat (seated at rest), maka

perhitungannya:

Page 69: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

 

Q

Q

M

B

Q

Q

U

s

(Air Con

Qs = 210 Btu

QL = 140 Btu

Maka besarn

Beban kalor

Qs = 1,1 x C

QL = 0,68 x

Untuk ventil

sebanyak 20

Tabel 3.

nditioning P

uh x 64 x 1 =

uh x 64 =

nya Qtotal = 2

dari ventilas

CFM x ∆T (B

CFM x ∆W’

lasi, diasum

CFM, terda

.5 Sensible

Principles an

= 13440 BTU

= 8960 BT

22400 BTU/h

si

BTU/hr)

’ (BTU/hr)

msikan setiap

apat pada Ta

and Laten H

nd Systems,

U/hr

TU/hr

hr

p orang mem

abel 3.6.

Heat Gain p

Edward G.

mbutuhkan u

pada manus

Pita, Tabel

52

udara segar

sia

6.11 hal. 11

0)

Page 70: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

53  

Tabel 3.6 CFM untuk ventilasi

(Air Conditioning Principles and Systems, Edward G. Pita, Tabel 6.15 hal. 118)

Page 71: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

54  

Pada sambungan ducting juga diasumsikan terdapat kebocoran sebesar

5% dari total CFM. Selain itu, juga dibutuhkan suatu unit untuk

menghembuskan udara suplai air fan gain (draw through) sebesar

2,5%.

Selisih udara kering di dalam dan di luar ruangan adalah

(95oF - 80oF) = 15oF

Selisih perbandingan kelembaban di dalam dan di luar ruangan adalah

(170 gr/lb – 76 gr/lb) = 94 gr/lb

Sehingga:

1,1 20 64 15 21120 ⁄

0,68 20 64 94 ⁄ 81817,60 ⁄

Maka besarnya 102937,6 ⁄

Hasil perhitungan beban pendinginan pada Standar Room Hotel

Santika Premiere Yogyakarta Lantai I dapat dilihat pada Tabel 3.7

Page 72: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

55  

Tabel perhitungan total beban pendinginan standar room

Proyek : Hotel Santika Yogyakarta Ruang :

Standar Room Engr : Simeon

Lokasi : Jln. Jend. Sudirman No. 19 Yogyakarta Calc. by Simeon

Temperatur Temperatur RH W Daily range : 22

Bola Kering Bola Basah % gr/lb Temp. Ave : 860F

0F 0F Bulan : Oktober Kondisi Luar 95 (350C) 82,4 (280C) 59 170 Jam : 13:00 Desain Dalam 80 (26,670C) 67 (19,40C) 50 76

Konduksi Letak U Luas

Perbedaan Suhu RSHG

BTU/(hr.ft2.0F) ft2 Luar Dalam BTU/hr Timur 1,04 484,13 95 80 7552,40

Pintu dan Barat 1,04 860,67 95 80 13426,48 Jendela Kaca Utara 1,04 161,38 95 80 2517,47

Selatan 1,04 215,17 95 80 3356,62

Dinding

Timur Barat Utara 0,20 656 95 80 1968 Selatan

Langit-langit Lantai Partisi

Radiasi Letak SHGF Luas SC CLF Timur 231 484,13 0,29 0,22 7134,98

Pintu dan Barat 231 860,67 0,29 0,31 17873,49 Jendela Kaca Utara 35 161,38 0,29 0,88 1441,41

Selatan 108 215,17 0,29 0,79 5323,86

Lampu W BF CLF RLHG Watt BTU/hr

Flourance 3,4 7680 1,25 1 32640 Bohlam

Peralatan Televisi 3,4 2400 1 1 8160 Kulkas 3,4 1440 1 1 4896 Komputer

Tabel 3.7 Data hasil perhitungan total beban pendinginan standar room

Page 73: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

56  

Printer Food Warmer Stoves Griddle Frying Fry Kettle Coffee Warmer Toaster Waffle Iron

Makanan Buah-buahan Makanan Minuman panas Minuman dingin

Manusia SHG LHG CLF Jumlah orang Sensibel 210 1 64 13440 Laten 140 64 8960

Infiltrasi CFM W ∆T ft3/menit gr/lb 0F

Sensibel Laten

Supply air duct gain Supply air leakage 5% 5986,54 Supply air fan gain (draw through) 2,5% 2993,27

Room Heat Gain 128710,51 8960

Ventilasi CFM W (gr/lb) ∆T (0F)

Jumlah orang

Sensibel 1,1 20 15 64 21120 Laten 0,68 20 94 64 81817,60

Supply air fan gain ( blow through) 0% RTHG Pump gain BTU/hr Return air duct gain

Return air fan gain 0% Cooling Load 149830,51 90777,60 240608,11

Tons 20,05

Lanjutan Tabel 3.7

Page 74: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

57  

3.5.2 Ruang Deluxe Room Hotel Santika Lantai I

Dalam perhitungan beban pendinginan deluxe room ini, kondisi udara

rancangan sama dengan kondisi udara pada ruang standar room Hotel

Santika Premiere Yogyakarta dan ruangan lainnya. Selain itu, bahan yang

digunakan untuk kaca, dinding, dan pintu sama dengan bahan yang

digunakan pada standar room, sehingga nilai koefisien perpindahan panas

menyeluruhnya (U) sama dengan standar room. Perhitungan beban

pendinginan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Beban kalor konduksi melalui kaca

Q = U x A x ∆T (BTU/hr)

Besarnya beban kalor konduksi melalui kaca di sebelah timur adalah:

1,04 ⁄ . . 64,55 95 80

1006,98 ⁄

Besarnya beban kalor konduksi melalui dinding di sebelah timur

adalah:

0,20 ⁄ . . 184,73 95 80

554,19 ⁄

Beban kalor radiasi matahari melalui kaca

Q= SHGF x A x SC x CLF (BTU/hr)

Kaca jendela diasumsikan terdapat lapisan pelindung dari sinar

matahari. Nilai SHGF (Solar Heat Gain Factors) diasumsikan pada

LU = LS, maka pada Tabel 3.2 diambil nilai terdekat dari 7,48 oLS

yaitu 8 oLU, sehingga diperoleh nilai SHGF: N = 35, E = 231, W =

Page 75: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

58  

231, S = 108. Seluruh kaca diasumsikan dapat menyerap sebagian

panas dan cahaya dari matahari serta terdapat interior shading oleh

Venetian Blinds atau Roller Shades. Dari Tabel 3.3 menggunakan

Venetian Blinds diperoleh nilai SC = 0,29. Nilai CLF diperoleh dari

Tabel 3.4, yaitu pada pukul 13.00 sebesar: N = 0,88; E = 0,22; W =

0,31; S = 0,79 (Heavy Construction)

Besarnya beban kalor radiasi melalui kaca yang terletak di sebelah

timur adalah:

231 64,55 0,29 0,22 951,32 ⁄

Beban kalor peralatan listrik/lampu

Q = 3,4 x W x BF x CLF (BTU/hr)

Di dalam standar room terdapat 8 buah lampu TL yang masing-

masing memiliki daya 40 Watt, maka daya total lampu yang

dihasilkan adalah sebesar 320 Watt. Ballast Factor (BF) untuk lampu

TL diasumsikan 1,25 sedangkan untuk peralatan listrik lainnya (TV,

kulkas, dll) diasumsikan 1. Lampu hanya dinyalakan selama waktu

kerja, sehingga lama waktu penyalaan lampu sama dengan waktu

penggunaan AC, sehingga nilai CLF = 1.

Maka besarnya beban kalor yang dihasilkan lampu TL adalah:

3,4 320 1,25 1 1360 /

Besarnya beban kalor yang dihasilkan TV adalah:

3,4 75 1 1 255 /

Page 76: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

59  

Besarnya beban kalor yang dihasilkan Kulkas adalah:

3,4 45 1 1 153 /

Beban kalor dari manusia

Qs = qs x n x CLF (BTU/hr)

QL = qL x n (BTU/hr)

Orang-orang di dalam deluxe room yang melakukan aktivitas dapat

diperhitungkan dari Tabel 3.5. Diasumsikan nilai CLF = 1 dan

terdapat 4 orang yang beristirahat (seated at rest), maka

perhitungannya:

210 4 1 840 ⁄

140 4 560 ⁄

Maka besarnya 1400 ⁄

Beban kalor dari ventilasi

Qs = 1,1 x CFM x ∆T (BTU/hr)

QL = 0,68 x CFM x ∆W’ (BTU/hr)

Untuk ventilasi, diasumsikan setiap orang membutuhkan udara segar

sebanyak 20 CFM, terdapat pada Tabel 3.6. Pada sambungan ducting

juga diasumsikan terdapat kebocoran sebesar 5% dari total CFM.

Selain itu, juga dibutuhkan suatu unit untuk menghembuskan udara

suplai air fan gain (draw through) sebesar 2,5%.

Selisih udara kering di dalam dan di luar ruangan adalah

(95oF - 80oF) = 15oF

Page 77: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

60  

Selisih perbandingan kelembaban di dalam dan di luar ruangan adalah

(170 gr/lb – 76 gr/lb) = 94 gr/lb

Sehingga:

1,1 20 4 15 1320 ⁄

0,68 20 4 94 ⁄ 5113,6 ⁄

Maka besarnya 6433,6 ⁄

Hasil perhitungan beban pendinginan pada Deluxe Room Hotel

Santika Premiere Yogyakarta Lantai I dapat dilihat pada Tabel 3.8

Page 78: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

61  

Tabel perhitungan beban pendinginan deluxe room

Proyek : Hotel Santika Yogyakarta Ruang :

Deluxe Room Engr : Simeon

Lokasi : Jln. Jend. Sudirman No. 19 Yogyakarta Calc. by Simeon

Temperatur Temperatur RH W Daily range : 22

Bola Kering Bola Basah % gr/lb Temp. Ave : 860F

0F 0F Bulan : Oktober Kondisi Luar 95 (350C) 82,4 (280C) 59 170 Jam : 13:00 Desain Dalam 80 (26,670C) 67 (19,40C) 50 76

Konduksi Letak U Luas

Perbedaan Suhu RSHG

BTU/(hr.ft2.0F) ft2 Luar Dalam BTU/hr Timur 1,04 64,55 95 80 1006,98

Pintu dan Barat Jendela Kaca Utara

Selatan

Dinding

Timur 0,20 184,73 95 80 554,19 Barat Utara Selatan

Langit-langit Lantai Partisi

Radiasi Letak SHGF Luas SC CLF Timur 231 64,55 0,29 0,22 951,32

Pintu dan Barat Jendela Kaca Utara Selatan

Lampu W BF CLF RLHG Watt BTU/hr

Flourance 3,4 320 1,25 1 1360 Bohlam

Peralatan Televisi 3,4 75 1 1 255 Kulkas 3,4 45 1 1 153 Komputer Printer Food Warmer Stoves

Tabel 3.8 Data hasil perhitungan beban pendinginan deluxe room

Page 79: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

62  

Griddle Frying Fry Kettle Coffee Warmer Toaster Waffle Iron

Makanan Buah-buahan Makanan Minuman panas Minuman dingin

Manusia SHG LHG CLF Jumlah orang Sensibel 210 1 4 840 Laten 140 4 560

Infiltrasi CFM W ∆T ft3/menit gr/lb 0F

Sensibel Laten

Supply air duct gain Supply air leakage 5% 256,02 Supply air fan gain (draw through) 2,5% 128,01

Room Heat Gain 5504,53 560

Ventilasi CFM W (gr/lb) ∆T (0F)

Jumlah orang

Sensibel 1,1 20 15 4 1320 Laten 0,68 20 94 4 5113,60

Supply air fan gain ( blow through) 0% RTHG Pump gain BTU/hr Return air duct gain

Return air fan gain 0% Cooling Load 6824,53 5673,60 12498,13

Tons 1,04

Lanjutan Tabel 3.8

Page 80: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

63  

3.5.3 Ruang Suite Room Hotel Santika Lantai I

Dalam perhitungan beban pendinginan suite room ini, kondisi udara

rancangan sama dengan kondisi udara pada ruang standar room Hotel

Santika Premiere dan ruangan lainnya. Selain itu, bahan yang digunakan

untuk kaca, dinding, dan pintu sama dengan bahan yang digunakan pada

standar room, sehingga nilai koefisien perpindahan panas menyeluruhnya

(U) sama dengan standar room. Perhitungan beban pendinginan yang

dilakukan adalah sebagai berikut:

Beban kalor konduksi melalui kaca

Q = U x A x ∆T (BTU/hr)

Besarnya beban kalor konduksi melalui kaca di sebelah timur adalah:

1,04 ⁄ . . 86,07 95 80

1342,69 ⁄

Besarnya beban kalor konduksi melalui dinding di sebelah selatan

adalah:

0,20 ⁄ . . 196,8 95 80

649,44 ⁄

Beban kalor radiasi matahari melalui kaca

Q= SHGF x A x SC x CLF (BTU/hr)

Kaca jendela diasumsikan terdapat lapisan pelindung dari sinar

matahari. Nilai SHGF (Solar Heat Gain Factors) diasumsikan pada

LU = LS, maka pada Tabel 3.2 diambil nilai terdekat dari 7,48 oLS

yaitu 8 oLU, sehingga diperoleh nilai SHGF: N = 35, E = 231, W =

Page 81: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

64  

231, S = 108. Seluruh kaca diasumsikan dapat menyerap sebagian

panas dan cahaya dari matahari serta terdapat interior shading oleh

Venetian Blinds atau Roller Shades. Dari Tabel 3.3 menggunakan

Venetian Blinds diperoleh nilai SC = 0,29. Nilai CLF diperoleh dari

Tabel 3.4, yaitu pada pukul 13.00 sebesar: N = 0,88; E = 0,22; W =

0,31; S = 0,79 (Heavy Construction)

Besarnya beban kalor radiasi melalui kaca yang terletak di sebelah

timur adalah:

231 86,07 0,29 0,22 1268,48 ⁄

Beban kalor peralatan listrik/lampu

Q = 3,4 x W x BF x CLF (BTU/hr)

Di dalam standar room terdapat 10 buah lampu TL yang masing-

masing memiliki daya 40 Watt, maka daya total lampu yang

dihasilkan adalah sebesar 400 Watt. Ballast Factor (BF) untuk lampu

TL diasumsikan 1,25 sedangkan untuk peralatan listrik lainnya (TV,

kulkas, dll) diasumsikan 1. Lampu hanya dinyalakan selama waktu

kerja, sehingga lama waktu penyalaan lampu sama dengan waktu

penggunaan AC, sehingga nilai CLF = 1.

Maka besarnya beban kalor yang dihasilkan lampu TL adalah:

3,4 400 1,25 1 1700 /

Besarnya beban kalor yang dihasilkan TV adalah:

3,4 100 1 1 340 /

Page 82: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

65  

Besarnya beban kalor yang dihasilkan Kulkas adalah:

3,4 45 1 1 153 /

Beban kalor dari manusia

Qs = qs x n x CLF (BTU/hr)

QL = qL x n (BTU/hr)

Orang-orang di dalam suite room yang melakukan aktivitas dapat

diperhitungkan dari Tabel 3.5. Diasumsikan nilai CLF = 1 dan

terdapat 6 orang yang beristirahat (seated at rest), maka

perhitungannya:

210 6 1 1260 ⁄

140 6 840 ⁄

Maka besarnya 2100 ⁄

Beban kalor dari ventilasi

Qs = 1,1 x CFM x ∆T (BTU/hr)

QL = 0,68 x CFM x ∆W’ (BTU/hr)

Untuk ventilasi, diasumsikan setiap orang membutuhkan udara segar

sebanyak 20 CFM, terdapat pada Tabel 3.6. Pada sambungan ducting

juga diasumsikan terdapat kebocoran sebesar 5% dari total CFM.

Selain itu, juga dibutuhkan suatu unit untuk menghembuskan udara

suplai air fan gain (draw through) sebesar 2,5%.

Selisih udara kering di dalam dan di luar ruangan adalah

(95oF - 80oF) = 15oF

Page 83: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

66  

Selisih perbandingan kelembaban di dalam dan di luar ruangan adalah

(170 gr/lb – 76 gr/lb) = 94 gr/lb

Sehingga:

1,1 20 6 15 1980 ⁄

0,68 20 6 94 ⁄ 7670,4 ⁄

Maka besarnya 9650,4 ⁄

Hasil perhitungan beban pendinginan pada Suite Room Hotel Santika

Premiere Yogyakarta Lantai I dapat dilihat pada Tabel 3.9

Page 84: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

67  

Tabel perhitungan beban pendinginan suite room

Proyek : Hotel Santika Yogyakarta Ruang : Suite Room Engr : Simeon

Lokasi : Jln. Jend. Sudirman No. 19 Yogyakarta Calc. by Simeon

Temperatur Temperatur RH W Daily range : 22

Bola Kering Bola Basah % gr/lb Temp. Ave : 860F

0F 0F Bulan : Oktober Kondisi Luar 95 (350C) 82,4 (280C) 59 170 Jam : 13:00 Desain Dalam 80 (26,670C) 67 (19,40C) 50 76

Konduksi Letak U Luas Perbedaan Suhu RSHG

BTU/(hr.ft2.0F) ft2 Luar Dalam BTU/hr Timur 1,04 86,07 95 80 1342,69

Pintu dan Barat Jendela Kaca Utara

Selatan

Dinding

Timur Barat Utara Selatan 0,22 196,8 95 80 649,44

Langit-langit Lantai Partisi

Radiasi Letak SHGF Luas SC CLF Timur 231 86,07 0,29 0,22 1268,48

Pintu dan Barat Jendela Kaca Utara Selatan

Lampu W BF CLF RLHG Watt BTU/hr

Flourance 3,4 400 1,25 1 1700 Bohlam

Peralatan Televisi 3,4 100 1 1 340 Kulkas 3,4 45 1 1 153 Komputer Printer Food Warmer Stoves Griddle Frying Fry Kettle Coffee Warmer Toaster Waffle Iron

Tabel 3.9 Data hasil perhitungan beban pendinginan suite room

Page 85: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

68  

Makanan Buah-buahan Makanan Minuman panas Minuman dingin

Manusia SHG LHG CLF Jumlah orang Sensibel 210 1 6 1260 Laten 140 6 840

Infiltrasi CFM W ∆T ft3/menit gr/lb 0F

Sensibel Laten

Supply air duct gain Supply air leakage 5% 335,68 Supply air fan gain (draw through) 2,5% 167,84

Room Heat Gain 7217,14 840

Ventilasi CFM W (gr/lb) ∆T (0F)

Jumlah orang

Sensibel 1,1 20 15 6 1980 Laten 0,68 20 94 6 7670,4

Supply air fan gain ( blow through) 0% RTHG Pump gain BTU/hr Return air duct gain

Return air fan gain 0% Cooling Load 9197,14 8510,4 17707,54

Tons 1,48

Lanjutan Tabel 3.9

Page 86: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

69  

3.5.4 Ruang Jatinom Indonesia Restaurant

Dalam perhitungan beban pendinginan Jatinom Indonesia Restaurant Hotel

Santika Premiere Yogyakarta, kondisi udara rancangan berbeda dengan

kondisi udara rancangan pada ruangan lain. Pada ruang restaurant ini nilai

konduksi dan radiasi kaca serta dinding diabaikan. Karena ruangan ini tidak

langsung terpengaruh oleh kondisi udara di luar lingkungan. Perhitungan

beban pendinginan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Beban kalor peralatan listrik/lampu

Q = 3,4 x W x BF x CLF (BTU/hr)

Di dalam Jatinom Indonesia Restaurant terdapat 30 buah lampu TL

yang masing-masing memiliki daya 40 Watt, maka daya total lampu

yang dihasilkan adalah sebesar 1200 Watt.

Ballast Factor (BF) untuk lampu TL diasumsikan 1,25 sedangkan

untuk peralatan listrik lainnya diasumsikan 1. Lampu hanya

dinyalakan selama waktu kerja, sehingga lama waktu penyalaan

lampu sama dengan waktu penggunaan AC, sehingga nilai CLF = 1.

Untuk peralatan yang menimbulkan beban kalor sensible dan kalor

laten pada ruang restoran dapat dilihat pada Tabel 3.10.

Maka besarnya beban kalor yang dihasilkan lampu TL adalah:

3,4 1200 1,25 1 5100 /

Page 87: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

 

(Handboo

Tabel

ok of Air Con

l 3.10 Heat G

nditioning SyTabe

Gain From R

ystem Desigel 50-51 hal.

Restaurant A

gn, Carrier A 105-106)

Appliances

Air Condition

70

ning Compa

ny,

Page 88: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

 

B

M

B

M

Besarnya beb

Maka besarn

Besarnya beb

Maka besarn

ban kalor ya

nya

ban kalor ya

nya

ang dihasilka

ang dihasilka

an food warm

an stoves ada

mer adalah:

alah:

71

Page 89: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

72  

Besarnya beban kalor yang dihasilkan griddle frying adalah:

3100 ⁄

1700 ⁄

Maka besarnya 4800 ⁄

Besarnya beban kalor yang dihasilkan fry kettle adalah:

1600 ⁄

2400 ⁄

Maka besarnya 4000 ⁄

Besarnya beban kalor yang dihasilkan makanan di dalam ruangan

dapat dihitung dengan melihat Cp dari masing-masing jenis makanan

yang terdapat pada Tabel 3.11 sebagai berikut:

Page 90: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

 

(Heat T

Ta

Transfer a Pr

abel 3.11 Pro

ractical Appr

operties of c

roach, Ceng

common foo

gel,Property

ds

Tables and

73

Charts)

Page 91: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

74  

∆ ⁄

Buah-buahan (asumsi massa = 8 kg)

17,64 ⁄ 0,650 . 73 82,4 ⁄

107,78 ⁄

Makanan (asumsi massa = 15 kg)

33,07 ⁄ 0,802 . 212 82,4 ⁄

3437,27 ⁄

Minuman panas (asumsi massa = 8 kg)

17,64 1,000 . 212 82,4 ⁄

2286,14 ⁄

Minuman dingin (asumsi massa = 8 kg)

17,64 0,922 . 50 82,4 ⁄

526,96 ⁄

Beban kalor dari manusia

Qs = qs x n x CLF (BTU/hr)

QL = qL x n (BTU/hr)

Orang-orang di dalam Jatinom Indonesia Restaurant yang melakukan

aktivitas dapat diperhitungkan dari Tabel 3.5. Diasumsikan nilai CLF

= 1 dan terdapat 50 orang yang makan (seated, eating), maka

perhitungannya:

255 50 1 12750 ⁄

325 50 16250 ⁄

Page 92: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

75  

Maka besarnya 29000 ⁄

Beban kalor dari ventilasi

Qs = 1,1 x CFM x ∆T (BTU/hr)

QL = 0,68 x CFM x ∆W’ (BTU/hr)

Untuk ventilasi, diasumsikan setiap orang membutuhkan udara segar

sebanyak 20 CFM, terdapat pada Tabel 3.6. Pada sambungan ducting

juga diasumsikan terdapat kebocoran sebesar 5% dari total CFM.

Selain itu, juga dibutuhkan suatu unit untuk menghembuskan udara

suplai air fan gain (draw through) sebesar 2,5%.

Selisih udara kering di dalam dan di luar ruangan adalah

(95oF – 82,4oF) = 12,6oF

Selisih perbandingan kelembaban di dalam dan di luar ruangan adalah

(170 gr/lb – 76 gr/lb) = 94 gr/lb

Sehingga:

1,1 20 50 12,6 13860 ⁄

0,68 20 50 94 ⁄ 63920 ⁄

Maka besarnya 77780 ⁄

Hasil perhitungan beban pendinginan pada Jatinom Indonesia

Restoran Hotel Santika Premiere Yogyakarta Lantai I dapat dilihat

pada Tabel 3.12

Page 93: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

76  

Tabel perhitungan beban pendinginan Jatinom Indonesia Restaurant

Proyek : Hotel Santika Yogyakarta Ruang :

Jatinom Indonesia Engr : Simeon

Lokasi : Jln. Jend. Sudirman No. 19 Yogyakarta Restaurant Calc. by Simeon

Temperatur Temperatur RH W Daily range : 22

Bola Kering Bola Basah % gr/lb Temp. Ave : 860F

0F 0F Bulan : Oktober Kondisi Luar 95 (350C) 82,4 (280C) 59 170 Jam : 13:00 Desain Dalam 80 (26,670C) 67 (19,40C) 50 76

Konduksi Letak U Luas Perbedaan Suhu RSHG

BTU/(hr.ft2.0F) ft2 Luar Dalam BTU/hr Timur

Pintu dan Barat Jendela Kaca Utara

Selatan

Dinding

Timur Barat Utara Selatan

Langit-langit Lantai Partisi

Radiasi Letak SHGF Luas SC CLF Timur

Pintu dan Barat Jendela Kaca Utara

Selatan

Lampu W BF CLF RLHG Watt BTU/hr

Flourance 3,4 1200 1,25 1 5100 Bohlam

Peralatan Televisi Kulkas Komputer Printer Food Warmer 350 350 Stoves 4200 4200 Griddle Frying 3100 1700 Fry Kettle 1600 2400

Tabel 3.12 Data hasil perhitungan beban pendinginan Jatinom Indonesia Restaurant

Page 94: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

77  

Coffee Warmer Toaster Waffle Iron

Makanan massa (lb) Cp

(BTU/lbm.0F) T2 (0F) T1 (0F) Buah-buahan 17,64 0,65 73,00 82,40 -107,78 Makanan 33,07 0,80 212,00 82,40 3437,27 Minuman panas 17,64 1,00 212,00 82,40 2286,14 Minuman dingin 17,64 0,92 50,00 82,40 -526,96

Manusia SHG LHG CLF Jumlah orang Sensibel 255 1 50 12750 Laten 325 50 16250

Infiltrasi CFM W ∆T ft3/menit gr/lb 0F

Sensibel Laten

Supply air duct gain Supply air leakage 5% 1521,47 Supply air fan gain (draw through) 2,5% 760,74

Room Heat Gain 32711,70 26659,19

Ventilasi CFM W (gr/lb) ∆T (0F) Jumlah orang

Sensibel 1,1 20 12,6 50 13860 Laten 0,68 20 94 50 63920

Supply air fan gain ( blow through) 0% RTHG Pump gain BTU/hr Return air duct gain

Return air fan gain 0% Cooling Load 46571,70 90579,19 137150,89

Tons 11,43

Lanjutan Tabel 3.12

Page 95: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

78  

3.5.5 Ruang Pandan Sari Coffee Shop

Dalam perhitungan beban pendinginan Pandan Sari Coffee Shop Hotel

Santika Premiere Yogyakarta, kondisi udara rancangan sama dengan

kondisi udara pada ruang standar room dan ruangan lainnya. Selain itu,

bahan yang digunakan untuk kaca dan pintu sama dengan bahan yang

digunakan pada standar room, sehingga nilai koefisien perpindahan panas

menyeluruhnya (U) sama dengan standar room.

Perhitungan beban pendinginan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Beban kalor konduksi melalui kaca

Q = U x A x ∆T (BTU/hr)

Besarnya beban kalor konduksi melalui kaca di sebelah selatan

adalah:

1,04 ⁄ . . 451,85 95 80

7048,86 ⁄

Beban kalor radiasi matahari melalui kaca

Q= SHGF x A x SC x CLF (BTU/hr)

Kaca jendela diasumsikan terdapat lapisan pelindung dari sinar

matahari. Nilai SHGF (Solar Heat Gain Factors) diasumsikan pada

LU = LS, maka pada Tabel 3.2 diambil nilai terdekat dari 7,48 oLS

yaitu 8 oLU, sehingga diperoleh nilai SHGF: N = 35, E = 231, W =

231, S = 108. Seluruh kaca diasumsikan dapat menyerap sebagian

panas dan cahaya dari matahari serta terdapat interior shading oleh

Venetian Blinds atau Roller Shades. Dari Tabel 3.3 menggunakan

Page 96: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

79  

Venetian Blinds diperoleh nilai SC = 0,29. Nilai CLF diperoleh dari

Tabel 3.4, yaitu pada pukul 13.00 sebesar: N = 0,88; E = 0,22; W =

0,31; S = 0,79 (Heavy Construction)

Besarnya beban kalor radiasi melalui kaca yang terletak di sebelah

selatan adalah:

108 451,85 0,29 0,79 11180,03 ⁄

Beban kalor peralatan listrik/lampu

Q = 3,4 x W x BF x CLF (BTU/hr)

Di dalam Pandan Sari Coffee Shop terdapat 20 buah lampu TL yang

masing-masing memiliki daya 40 Watt, maka daya total lampu yang

dihasilkan adalah sebesar 800 Watt. Ballast Factor (BF) diasumsikan

1,25. Lampu hanya dinyalakan selama waktu kerja, sehingga lama

waktu penyalaan lampu sama dengan waktu penggunaan AC,

sehingga nilai CLF = 1.

Untuk peralatan yang menimbulkan beban kalor sensible dan kalor

laten pada ruang restoran dapat dilihat pada Tabel 3.10.

Maka besarnya beban kalor yang dihasilkan lampu TL adalah:

3,4 800 1,25 1 3400 /

Besarnya beban kalor yang dihasilkan Coffee Warmer adalah:

230 ⁄

90 ⁄

Maka besarnya 500 ⁄

Page 97: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

80  

Besarnya beban kalor yang dihasilkan Toaster adalah:

5100 ⁄

1300 ⁄

Maka besarnya 6400 ⁄

Besarnya beban kalor yang dihasilkan Waffle Iron adalah:

1100 ⁄

750 ⁄

Maka besarnya 1850 ⁄

Besarnya beban kalor yang dihasilkan makanan di dalam ruangan

dapat dihitung dengan melihat Cp dari masing-masing jenis makanan

yang terdapat pada Tabel 3.11.

Beban kalor yang dihasilkan makanan di dalam ruangan dapat

dihitung sebagai berikut:

∆ ⁄

Makanan (asumsi massa = 15 kg)

33,07 ⁄ 0,591 . 212 80 ⁄

2579,86 ⁄

Minuman panas (asumsi massa = 15 kg)

33,07 1,000 . 212 80 ⁄

4365,24 ⁄

Beban kalor dari manusia

Qs = qs x n x CLF (BTU/hr)

Page 98: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

81  

QL = qL x n (BTU/hr)

Orang-orang di dalam Pandan Sari Coffee Shop yang melakukan

aktivitas dapat diperhitungkan dari Tabel 3.5. Diasumsikan nilai CLF

= 1, dan terdapat 50 orang yang makan (seated, eating), maka

perhitungannya:

255 50 1 12750 ⁄

325 50 16250 ⁄

Maka besarnya 29000 ⁄

Beban kalor dari ventilasi

Qs = 1,1 x CFM x ∆T (BTU/hr)

QL = 0,68 x CFM x ∆W’ (BTU/hr)

Untuk ventilasi, diasumsikan setiap orang membutuhkan udara segar

sebanyak 20 CFM, terdapat pada Tabel 3.6. Pada sambungan ducting

juga diasumsikan terdapat kebocoran sebesar 5% dari total CFM.

Selain itu, juga dibutuhkan suatu unit untuk menghembuskan udara

suplai air fan gain (draw through) sebesar 2,5%.

Selisih udara kering di dalam dan di luar ruangan adalah

(95oF - 80oF) = 15oF

Selisih perbandingan kelembaban di dalam dan di luar ruangan adalah

(170 gr/lb – 76 gr/lb) = 94 gr/lb

Sehingga:

1,1 20 50 15 16500 ⁄

0,68 20 50 94 ⁄ 63920 ⁄

Page 99: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

82  

Maka besarnya 80420 ⁄

Hasil perhitungan beban pendinginan pada Ruang Pandan Sari Coffee

Shop Hotel Santika Premiere Yogyakarta Lantai I dapat dilihat pada

Tabel 3.13

Page 100: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

83  

Tabel perhitungan beban pendinginan Pandan Sari Coffee Shop

Proyek : Hotel Santika Yogyakarta Ruang :

Pandan Sari

Coffee Engr : Simeon Lokasi : Jln. Jend. Sudirman No. 19 Yogyakarta Shop Calc. by Simeon

Temperatur Temperatur RH W Daily range : 22

Bola Kering Bola Basah % gr/lb Temp. Ave : 860F

0F 0F Bulan : Oktober Kondisi Luar 95 (350C) 82,4 (280C) 59 170 Jam : 13:00 Desain Dalam 80 (26,670C) 67 (19,40C) 50 76

Konduksi Letak U Luas

Perbedaan Suhu (0F) RSHG

BTU/(hr.ft2.0F) ft2 Luar Dalam BTU/hr Timur

Pintu dan Barat Jendela Kaca Utara

Selatan 1,04 451,85 95 80 7048,86

Dinding

Timur 0,20 408,82 95 80 1226,46 Barat 0,20 408,82 95 80 1226,46 Utara Selatan

Langit-langit Lantai Partisi

Radiasi Letak SHGF Luas SC CLF Timur Pintu dan Barat Jendela Kaca Utara

Selatan 108 451,85 0,29 0,79 11180,03

Lampu W BF CLF RLHG Watt BTU/hr

Flourance 3,4 800 1,25 1 3400 Bohlam Peralatan

Televisi Kulkas Komputer Printer Food Warmer Stoves Griddle

Tabel 3.13 Data hasil perhitungan beban pendinginan Pandan Sari Coffee Shop

Page 101: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

84  

Frying

Fry Kettle Coffee Warmer 230 90 Toaster 5100 1300 Waffle Iron 1100 750

Makanan massa (lb) Cp

(BTU/lbm.0F) T2

(0F) T1

(0F) Buah-buahan Makanan 33,07 0,591 212 80 2579,86 Minuman panas 33,07 1 212 80 4365,24 Minuman dingin

Manusia SHG LHG CLF Jumlah orang Sensibel 255 1 50 12750 Laten 325 50 16250

Infiltrasi CFM W ∆T ft3/menit gr/lb 0F

Sensibel Laten

Supply air duct gain Supply air leakage 5% 2292,08 Supply air fan gain (draw through) 2,5% 1146,04

Room Heat Gain 49279,79 22755,24

Ventilasi CFM W (gr/lb) ∆T (0F)

Jumlah orang

Sensibel 1,1 20 12,6 50 13860 Laten 0,68 20 94 50 63920

Supply air fan gain ( blow through) 0% RTHG Pump gain BTU/hr Return air duct gain

Return air fan gain 0%

Cooling Load 63139,79 86675,24 149815,03 Tons 12,48

Lanjutan Tabel 3.13

Page 102: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

85  

3.5.6 Samudera Bar Lounge, Lobby, Receptionist Hotel Santika

Dalam perhitungan beban pendinginan Samudera Bar Lounge, Lobby, dan

Receptionist Hotel Santika Premiere Yogyakarta, kondisi udara rancangan

sama dengan kondisi udara ruangan lainnya. Selain itu, bahan yang

digunakan untuk kaca, dan pintu sama dengan bahan yang digunakan pada

standar room, sehingga nilai koefisien perpindahan panas menyeluruhnya

(U) juga sama.

Perhitungan beban pendinginan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Beban kalor konduksi melalui kaca, pintu

Q = U x A x ∆T (BTU/hr)

Besarnya beban kalor konduksi melalui kaca di sebelah selatan

adalah:

1,04 ⁄ . . 309,304 95 80

4825,14 ⁄

Beban kalor radiasi matahari melalui kaca

Q= SHGF x A x SC x CLF (BTU/hr)

Kaca jendela diasumsikan terdapat lapisan pelindung dari sinar

matahari. Nilai SHGF (Solar Heat Gain Factors) diasumsikan pada

LU = LS, maka pada Tabel 3.2 diambil nilai terdekat dari 7,48 oLS

yaitu 8 oLU, sehingga diperoleh nilai SHGF: N = 35, E = 231, W =

231, S = 108. Seluruh kaca diasumsikan dapat menyerap sebagian

panas dan cahaya dari matahari serta terdapat interior shading oleh

Venetian Blinds atau Roller Shades. Dari Tabel 3.3 menggunakan

Page 103: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

86  

Venetian Blinds diperoleh nilai SC = 0,29. Nilai CLF diperoleh dari

Tabel 3.4, yaitu pada pukul 13.00 sebesar: N = 0,88; E = 0,22; W =

0,31; S = 0,79 (Heavy Construction)

Besarnya beban kalor radiasi melalui kaca yang terletak di sebelah

selatan adalah:

108 309,304 0,29 0,79 7653,05 ⁄

Beban kalor peralatan listrik/lampu

Q = 3,4 x W x BF x CLF (BTU/hr)

Di dalam Samudera Bar Lounge, Lobby, Receptionist Hotel Santika

terdapat 50 buah lampu TL yang masing-masing memiliki daya 40

Watt, 1 buah kulkas pada ruangan Samudera Bar Lounge dengan daya

300 W, 2 buah komputer yang masing-masing memiliki daya 350 W,

dan 2 buah printer yang masing-masing memiliki daya 100 W. Maka

dari data didapat daya total lampu yang dihasilkan sebesar 2000 Watt,

daya total komputer yang dihasilkan sebesar 700 W, dan daya total

printer yang dihasilkan sebesar 200 W. Ballast Factor (BF)

diasumsikan 1,25. Lampu hanya dinyalakan selama waktu kerja,

sehingga lama waktu penyalaan lampu sama dengan waktu

penggunaan AC, sehingga nilai CLF = 1.

Maka besarnya beban kalor yang dihasilkan lampu TL adalah:

3,4 2000 1,25 1 8500 /

Page 104: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

87  

Besarnya beban kalor yang dihasilkan kulkas pada Samudera Bar

Lounge adalah:

3,4 300 1 1 1020 /

Besarnya beban kalor yang dihasilkan komputer adalah:

3,4 700 1 1 2380 /

Besarnya beban kalor yang dihasilkan printer adalah:

3,4 200 1 1 680 /

Beban kalor dari manusia

Qs = qs x n x CLF (BTU/hr)

QL = qL x n (BTU/hr)

Orang-orang di dalam Samudera Bar Lounge, Lobby, dan

Receptionist Hotel Santika Yogyakarta yang melakukan aktivitas

dapat diperhitungkan dari Tabel 3.5. Diasumsikan nilai CLF = 1 dan

terdapat 20 orang (standing, light work or walking slowly), 20 orang

(seated, light work, typing) maka perhitungannya:

315 40 1 255 20 1

17700 ⁄

325 40 255 20 18100 ⁄

Maka besarnya 35800 ⁄

Beban kalor dari ventilasi

Qs = 1,1 x CFM x ∆T (BTU/hr)

QL = 0,68 x CFM x ∆W’ (BTU/hr)

Page 105: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

88  

Untuk ventilasi, diasumsikan setiap orang membutuhkan udara segar

sebanyak 20 CFM, terdapat pada Tabel 3.6. Pada sambungan ducting

juga diasumsikan terdapat kebocoran sebesar 5% dari total CFM.

Selain itu, juga dibutuhkan suatu unit untuk menghembuskan udara

suplai air fan gain (draw through) sebesar 2,5%.

Selisih udara kering di dalam dan di luar ruangan adalah

(95oF - 80oF) = 15oF

Selisih perbandingan kelembaban di dalam dan di luar ruangan adalah

(170 gr/lb – 76 gr/lb) = 94 gr/lb

Sehingga:

1,1 20 40 15 13200 ⁄

0,68 20 40 94 ⁄ 51136 ⁄

Maka besarnya 64336 ⁄

Hasil perhitungan beban pendinginan pada Samudera Bar Lounge,

Lobby, dan Receptionist Hotel Santika Premiere Yogyakarta dapat

dilihat pada Tabel 3.14

Page 106: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

89  

Tabel perhitungan beban pendinginan Samudera Bar Lounge, Lobby, dan Receptionist

Proyek : Hotel Santika Yogyakarta Ruang : Samudera

Bar Lounge Engr : Simeon

Lokasi : Jln. Jend. Sudirman No. 19 Yogyakarta Lobby dan

Receptionist Calc. by Simeon

Temperatur Temperatur RH W Daily range : 22

Bola Kering Bola Basah % gr/lb Temp. Ave : 860F

0F 0F Bulan : Oktober Kondisi Luar 95 (350C) 82,4 (280C) 59 170 Jam : 13:00 Desain Dalam 80 (26,670C) 67 (19,40C) 50 76

Konduksi Letak U Luas

Perbedaan Suhu (0F) RSHG

BTU/(hr.ft2.0F) ft2 Luar Dalam BTU/hr Timur

Pintu dan Barat Jendela Kaca Utara

Selatan 1,04 309,30 95 80 4825,14

Dinding

Timur Barat Utara Selatan

Langit-langit Lantai Partisi

Radiasi Letak SHGF Luas SC CLF Timur Pintu dan Barat Jendela Kaca Utara

Selatan 108 309,30 0,29 0,79 7653,05

Lampu W BF CLF RLHG Watt BTU/hr

Flourance 3,4 2000 1,25 1 8500 Bohlam Peralatan Televisi Kulkas 3,4 300 1 1 1020 Komputer 3,4 700 1 1 2380 Printer 3,4 200 1 1 680 Food Warmer Stoves Griddle Frying Fry Kettle Coffee

Tabel 3.14 Data hasil perhitungan beban pendinginan Samudera Bar, Lobby, dan Receptionist

Page 107: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

90  

Warmer Toaster Waffle Iron

Makanan massa (lb) Cp

(BTU/lbm.0F) T2

(0F) T1

(0F) Buah-buahan Makanan Minuman panas Minuman dingin

Manusia SHG LHG CLF Jumlah orang Sensibel 315;255 1 40;20 17700 Laten 325;255 40;20 18100

Infiltrasi CFM W ∆T ft3/menit gr/lb 0F

Sensibel Laten

Supply air duct gain Supply air leakage 5% 2137,91 Supply air fan gain (draw through) 2,5% 1068,95

Room Heat Gain 45965,05 18100

Ventilasi CFM W (gr/lb) ∆T (0F) Jumlah orang

Sensibel 1,1 20 12,6 60 16632 Laten 0,68 20 94 60 76704

Supply air fan gain ( blow through) 0% RTHG Pump gain BTU/hr Return air duct gain

Return air fan gain 0%

Cooling Load 62597,05 94804 157401,05 Tons 13,12

Lanjutan Tabel 3.14

Page 108: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

91  

3.5.7 Ruang Ardiyanto Batik Hotel Santika Lantai I

Dalam perhitungan beban pendinginan Ruang Ardiyanto Batik Hotel

Santika Premiere Yogyakarta Lantai I, kondisi udara rancangan sama

dengan kondisi udara ruangan lainnya. Selain itu, bahan yang digunakan

untuk kaca, dan pintu sama dengan bahan yang digunakan pada standar

room, sehingga nilai koefisien perpindahan panas menyeluruhnya (U) juga

sama. Perhitungan beban pendinginan yang dilakukan adalah sebagai

berikut:

Beban kalor konduksi melalui kaca

Q = U x A x ∆T (BTU/hr)

Besarnya beban kalor konduksi melalui kaca di sebelah selatan

adalah:

1,04 ⁄ . . 96,83 95 80

1510,55 ⁄

Beban kalor radiasi matahari melalui kaca

Q= SHGF x A x SC x CLF (BTU/hr)

Kaca jendela diasumsikan terdapat lapisan pelindung dari sinar

matahari. Nilai SHGF (Solar Heat Gain Factors) diasumsikan pada

LU = LS, maka pada Tabel 3.2 diambil nilai terdekat dari 7,48 oLS

yaitu 8 oLU, sehingga diperoleh nilai SHGF: N = 35, E = 231, W =

231, S = 108. Seluruh kaca diasumsikan dapat menyerap sebagian

panas dan cahaya dari matahari serta terdapat interior shading oleh

Venetian Blinds atau Roller Shades. Dari Tabel 3.3 menggunakan

Page 109: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

92  

Venetian Blinds diperoleh nilai SC = 0,29. Nilai CLF diperoleh dari

Tabel 3.4, yaitu pada pukul 13.00 sebesar: N = 0,88; E = 0,22; W =

0,31; S = 0,79 (Heavy Construction)

Besarnya beban kalor radiasi melalui kaca yang terletak di sebelah

selatan adalah:

108 96,83 0,29 0,79 2395,84 ⁄

Beban kalor peralatan listrik/lampu

Q = 3,4 x W x BF x CLF (BTU/hr)

Di dalam Ruang Ardiyanto Batik Hotel Santika Yogyakarta Lantai I

terdapat 10 buah lampu TL yang masing-masing memiliki daya 40

Watt, dan 1 buah komputer yang memiliki daya 350 W, dan 1 buah

printer yang memiliki daya 100 W. Maka dari data didapat daya total

lampu yang dihasilkan sebesar 400 Watt, daya total komputer yang

dihasilkan sebesar 350 W, dan daya total printer yang dihasilkan

sebesar 100 W. Ballast Factor (BF) untuk lampu TL diasumsikan 1,25

sedangkan untuk peralatan listrik lainnya 1. Lampu hanya dinyalakan

selama waktu kerja, sehingga lama waktu penyalaan lampu sama

dengan waktu penggunaan AC, sehingga nilai CLF = 1.

Maka besarnya beban kalor yang dihasilkan lampu TL adalah:

3,4 400 1,25 1 1700 /

Besarnya beban kalor yang dihasilkan komputer adalah:

3,4 350 1 1 1190 /

Page 110: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

93  

Besarnya beban kalor yang dihasilkan printer adalah:

3,4 100 1 1 340 /

Beban kalor dari manusia

Qs = qs x n x CLF (BTU/hr)

QL = qL x n (BTU/hr)

Orang-orang di dalam Ruang Ardiyanto Batik Hotel Santika

Yogyakarta Lantai I yang melakukan aktivitas dapat diperhitungkan

dari Tabel 3.5. Diasumsikan nilai CLF = 1 dan terdapat 8 orang

(standing, light work or walking slowly), 2 orang (seated, light work,

typing)maka perhitungannya:

315 8 1 255 2 1 3030 ⁄

325 8 255 2 3110 ⁄

Maka besarnya 6140 ⁄

Beban kalor dari ventilasi

Qs = 1,1 x CFM x ∆T (BTU/hr)

QL = 0,68 x CFM x ∆W’ (BTU/hr)

Untuk ventilasi, diasumsikan setiap orang membutuhkan udara segar

sebanyak 20 CFM, terdapat pada Tabel 3.6. Pada sambungan ducting

juga diasumsikan terdapat kebocoran sebesar 5% dari total CFM.

Selain itu, juga dibutuhkan suatu unit untuk menghembuskan udara

suplai air fan gain (draw through) sebesar 2,5%.

Selisih udara kering di dalam dan di luar ruangan adalah

(95oF - 80oF) = 15oF

Page 111: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

94  

Selisih perbandingan kelembaban di dalam dan di luar ruangan adalah

(170 gr/lb – 76 gr/lb) = 94 gr/lb

Sehingga:

1,1 20 10 15 3300 ⁄

0,68 20 10 94 ⁄ 12784 ⁄

Maka besarnya 16084 ⁄

Hasil perhitungan beban pendinginan pada Ruang Ardiyanto Batik

Hotel Santika Yogyakarta Lantai I dapat dilihat pada Tabel 3.15

Page 112: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

95  

Tabel perhitungan beban pendinginan ruang Ardiyanto Batik

Proyek : Hotel Santika Yogyakarta Ruang : Ardiyanto

Batik Engr : Simeon

Lokasi : Jln. Jend. Sudirman No. 19 Yogyakarta Calc. by Simeon

Temperatur Temperatur RH W Daily range : 22

Bola Kering Bola Basah % gr/lb Temp. Ave : 860F

0F 0F Bulan : Oktober Kondisi Luar 95 (350C) 82,4 (280C) 59 170 Jam : 13:00 Desain Dalam 80 (26,670C) 67 (19,40C) 50 76

Konduksi Letak U Luas

Perbedaan Suhu (0F) RSHG

BTU/(hr.ft2.0F) ft2 Luar Dalam BTU/hr Timur

Pintu dan Barat Jendela Kaca Utara

Selatan 1,04 96,83 95 80 1510,55

Dinding

Timur Barat Utara Selatan

Langit-langit Lantai Partisi

Radiasi Letak SHGF Luas SC CLF Timur

Pintu dan Barat Jendela Kaca Utara

Selatan 108 96,83 0,29 0,79 2395,85

Lampu W BF CLF RLHG Watt BTU/hr

Flourance 3,4 400 1,25 1 1700 Bohlam

Peralatan Televisi Kulkas Komputer 3,4 350 1 1 1190 Printer 3,4 100 1 1 340 Food

Tabel 3.15 Data hasil perhitungan beban pendinginan ruang Ardiyanto Batik

Page 113: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

96  

Warmer

Stoves Griddle Frying Fry Kettle Coffee Warmer Toaster Waffle Iron

Makanan massa (lb) Cp

(BTU/lbm.0F) T2

(0F) T1

(0F) Buah-buahan Makanan Minuman panas Minuman dingin

Manusia SHG LHG CLF Jumlah orang Sensibel 315;255 1 8;2 3030 Laten 325;255 8;2 3110

Infiltrasi CFM W ∆T ft3/menit gr/lb 0F

Sensibel Laten

Supply air duct gain Supply air leakage 5% 508,32 Supply air fan gain (draw through) 2,5% 254,16

Room Heat Gain 10928,87 3110

Ventilasi CFM W (gr/lb) ∆T (0F)

Jumlah orang

Sensibel 1,1 20 15 10 3300 Laten 0,68 20 94 10 12784

Supply air fan gain ( blow through) 0% RTHG Pump gain BTU/hr Return air duct gain

Return air fan gain 0% Cooling Load 14228,87 15894 30122,87

Tons 2,51

Lanjutan Tabel 3.15

Page 114: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

97  

3.5.8 Ruang Batik Gentong Hotel Santika Lantai I

Dalam perhitungan beban pendinginan Ruang Batik Gentong Hotel Santika

Yogyakarta Lantai I ini, kondisi udara rancangan sama dengan kondisi

udara ruangan lainnya. Selain itu, bahan yang digunakan untuk kaca, dan

pintu sama dengan bahan yang digunakan pada standar room, sehingga nilai

koefisien perpindahan panas menyeluruhnya (U) juga sama.

Perhitungan beban pendinginan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Beban kalor konduksi melalui kaca

Q = U x A x ∆T (BTU/hr)

Besarnya beban kalor konduksi melalui kaca di sebelah selatan

adalah:

1,04 ⁄ . . 96,83 95 80

1510,55 ⁄

Beban kalor radiasi matahari melalui kaca

Q= SHGF x A x SC x CLF (BTU/hr)

Kaca jendela diasumsikan terdapat lapisan pelindung dari sinar

matahari. Nilai SHGF (Solar Heat Gain Factors) diasumsikan pada

LU = LS, maka pada Tabel 3.2 diambil nilai terdekat dari 7,48 oLS

yaitu 8 oLU, sehingga diperoleh nilai SHGF: N = 35, E = 231, W =

231, S = 108. Seluruh kaca diasumsikan dapat menyerap sebagian

panas dan cahaya dari matahari serta terdapat interior shading oleh

Venetian Blinds atau Roller Shades. Dari Tabel 3.3 menggunakan

Venetian Blinds diperoleh nilai SC = 0,29. Nilai CLF diperoleh dari

Page 115: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

98  

Tabel 3.4, yaitu pada pukul 13.00 sebesar: N = 0,88; E = 0,22; W =

0,31; S = 0,79 (Heavy Construction)

Besarnya beban kalor radiasi melalui kaca yang terletak di sebelah

selatan adalah:

108 96,83 0,29 0,79 2395,84 ⁄

Beban kalor peralatan listrik/lampu

Q = 3,4 x W x BF x CLF (BTU/hr)

Di dalam Ruang Batik Gentong Hotel Santika Yogyakarta Lantai I

terdapat 10 buah lampu TL yang masing-masing memiliki daya 40

Watt, dan 1 buah komputer yang memiliki daya 350 W, dan 1 buah

printer yang masing-masing memiliki daya 100 W. Maka dari data

didapat daya total lampu yang dihasilkan sebesar 400 Watt, daya total

komputer yang dihasilkan sebesar 350 W, dan daya total printer yang

dihasilkan sebesar 100 W. Ballast Factor (BF) untuk lampu TL

diasumsikan 1,25 sedangkan untuk peralatan listrik lainnya

diasumsikan 1. Lampu hanya dinyalakan selama waktu kerja,

sehingga lama waktu penyalaan lampu sama dengan waktu

penggunaan AC, sehingga nilai CLF = 1.

Maka besarnya beban kalor yang dihasilkan lampu TL adalah:

3,4 400 1,25 1 1700 /

Besarnya beban kalor yang dihasilkan komputer adalah:

3,4 350 1 1 1190 /

Page 116: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

99  

Besarnya beban kalor yang dihasilkan printer adalah:

3,4 100 1 1 340 /

Beban kalor dari manusia

Qs = qs x n x CLF (BTU/hr)

QL = qL x n (BTU/hr)

Orang-orang di dalam Ruang Batik Gentong Hotel Santika

Yogyakarta Lantai I yang melakukan aktivitas dapat diperhitungkan

dari Tabel 3.5. Diasumsikan nilai CLF = 1 dan terdapat 8 orang

(standing, light work or walking slowly), 2 orang (seated, light work,

typing) maka perhitungannya:

315 8 1 255 2 1 3030 ⁄

325 8 255 2 3110 ⁄

Maka besarnya 6140 ⁄

Beban kalor dari ventilasi

Qs = 1,1 x CFM x ∆T (BTU/hr)

QL = 0,68 x CFM x ∆W’ (BTU/hr)

Untuk ventilasi, diasumsikan setiap orang membutuhkan udara segar

sebanyak 20 CFM, terdapat pada Tabel 3.6. Pada sambungan ducting

juga diasumsikan terdapat kebocoran sebesar 5% dari total CFM.

Selain itu, juga dibutuhkan suatu unit untuk menghembuskan udara

suplai air fan gain (draw through) sebesar 2,5%.

Selisih udara kering di dalam dan di luar ruangan adalah

(95oF - 80oF) = 15oF

Page 117: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

100  

Selisih perbandingan kelembaban di dalam dan di luar ruangan adalah

(170 gr/lb – 76 gr/lb) = 94 gr/lb

Sehingga:

1,1 20 10 15 3300 ⁄

0,68 20 10 94 ⁄ 12784 ⁄

Maka besarnya 16084 ⁄

Hasil perhitungan beban pendinginan pada Ruang Batik Gentong

Hotel Santika Premiere Yogyakarta Lantai I dapat dilihat pada Tabel

3.16.

Page 118: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

101  

Tabel perhitungan beban pendinginan Batik Gentong

Proyek : Hotel Santika Yogyakarta Ruang : Batik

Gentong Engr : Simeon

Lokasi : Jln. Jend. Sudirman No. 19 Yogyakarta Calc. by Simeon

Temperatur Temperatur RH W Daily range : 22

Bola Kering Bola Basah % gr/lb Temp. Ave : 860F

0F 0F Bulan : Oktober Kondisi Luar 95 (350C) 82,4 (280C) 59 170 Jam : 13:00 Desain Dalam 80 (26,670C) 67 (19,40C) 50 76

Konduksi Letak U Luas

Perbedaan Suhu (0F) RSHG

BTU/(hr.ft2.0F) ft2 Luar Dalam BTU/hr Timur

Pintu dan Barat Jendela Kaca Utara

Selatan 1,04 96,83 95 80 1510,55

Dinding

Timur Barat Utara Selatan

Langit-langit Lantai Partisi

Radiasi Letak SHGF Luas SC CLF Timur Pintu dan Barat Jendela Kaca Utara

Selatan 108 96,83 0,29 0,79 2395,85

Lampu W BF CLF RLHG Watt BTU/hr

Flourance 3,4 400 1,25 1 1700 Bohlam Peralatan

Televisi Kulkas Komputer 3,4 350 1 1 1190 Printer 3,4 100 1 1 340 Food Warmer Stoves

Tabel 3.16 Data hasil perhitungan beban pendinginan ruang Batik Gentong

Page 119: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

102  

Griddle Frying Fry Kettle Coffee Warmer Toaster Waffle Iron

Makanan massa (lb) Cp

(BTU/lbm.0F) T2

(0F) T1

(0F) Buah-buahan Makanan Minuman panas Minuman dingin

Manusia SHG LHG CLF Jumlah orang Sensibel 315;255 1 8;2 3030 Laten 325;255 8;2 3110

Infiltrasi CFM W ∆T ft3/menit gr/lb 0F

Sensibel Laten

Supply air duct gain Supply air leakage 5% 508,32 Supply air fan gain (draw through) 2,5% 254,16

Room Heat Gain 10928,87 3110

Ventilasi CFM W (gr/lb) ∆T (0F)

Jumlah orang

Sensibel 1,1 20 15 10 3300 Laten 0,68 20 94 10 12784

Supply air fan gain ( blow through) 0% RTHG Pump gain BTU/hr Return air duct gain

Return air fan gain 0% Cooling Load 14228,87 15894 30122,87

Tons 2,51

Lanjutan Tabel 3.16

Page 120: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

103  

3.5.9 Ruang Shop I Hotel Santika Lantai I

Dalam perhitungan beban pendinginan Ruang Shop I Hotel Santika

Yogyakarta Lantai I ini, kondisi udara rancangan sama dengan kondisi

udara ruangan lainnya. Selain itu, bahan yang digunakan untuk kaca, dan

pintu sama dengan bahan yang digunakan pada standar room, sehingga nilai

koefisien perpindahan panas menyeluruhnya (U) juga sama. Perhitungan

beban pendinginan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Beban kalor konduksi melalui kaca

Q = U x A x ∆T (BTU/hr)

Besarnya beban kalor konduksi melalui kaca di sebelah selatan

adalah:

1,04 ⁄ . . 96,83 95 80

1510,55 ⁄

Beban kalor radiasi matahari melalui kaca

Q= SHGF x A x SC x CLF (BTU/hr)

Kaca jendela diasumsikan terdapat lapisan pelindung dari sinar

matahari. Nilai SHGF (Solar Heat Gain Factors) diasumsikan pada

LU = LS, maka pada Tabel 3.2 diambil nilai terdekat dari 7,48 oLS

yaitu 8 oLU, sehingga diperoleh nilai SHGF: N = 35, E = 231, W =

231, S = 108. Seluruh kaca diasumsikan dapat menyerap sebagian

panas dan cahaya dari matahari serta terdapat interior shading oleh

Venetian Blinds atau Roller Shades. Dari Tabel 3.3 menggunakan

Venetian Blinds diperoleh nilai SC = 0,29. Nilai CLF diperoleh dari

Page 121: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

104  

Tabel 3.4, yaitu pada pukul 13.00 sebesar: N = 0,88; E = 0,22; W =

0,31; S = 0,79 (Heavy Construction)

Besarnya beban kalor radiasi melalui kaca yang terletak di sebelah

selatan adalah:

108 96,83 0,29 0,79 2395,84 ⁄

Beban kalor peralatan listrik/lampu

Q = 3,4 x W x BF x CLF (BTU/hr)

Di dalam Ruang Shop I Hotel Santika Yogyakarta Lantai I terdapat

10 buah lampu TL yang masing-masing memiliki daya 40 Watt, dan 1

buah komputer yang memiliki daya 350 W. Maka dari data didapat

daya total lampu yang dihasilkan sebesar 400 Watt, daya total

komputer yang dihasilkan sebesar 350 W. Ballast Factor (BF) untuk

lampu TL diasumsikan 1,25 sedangkan untuk peralatan listrik lainnya

diasumsikan 1. Lampu hanya dinyalakan selama waktu kerja,

sehingga lama waktu penyalaan lampu sama dengan waktu

penggunaan AC, sehingga nilai CLF = 1.

Maka besarnya beban kalor yang dihasilkan lampu TL adalah:

3,4 400 1,25 1 1700 /

Besarnya beban kalor yang dihasilkan komputer adalah:

3,4 350 1 1 1190 /

Beban kalor dari manusia

Qs = qs x n x CLF (BTU/hr)

QL = qL x n (BTU/hr)

Page 122: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

105  

Orang-orang di dalam Ruang Shop I Hotel Santika Yogyakarta Lantai

I yang melakukan aktivitas dapat diperhitungkan dari Tabel 3.5.

Diasumsikan nilai CLF = 1 dan terdapat 8 orang (standing, light work

or walking slowly), 2 orang (seated, light work, typing)maka

perhitungannya:

315 8 1 255 2 1 3030 ⁄

325 8 255 2 3110 ⁄

Maka besarnya 6140 ⁄

Beban kalor dari ventilasi

Qs = 1,1 x CFM x ∆T (BTU/hr)

QL = 0,68 x CFM x ∆W’ (BTU/hr)

Untuk ventilasi, diasumsikan setiap orang membutuhkan udara segar

sebanyak 20 CFM, terdapat pada Tabel 3.6. Pada sambungan ducting

juga diasumsikan terdapat kebocoran sebesar 5% dari total CFM.

Selain itu, juga dibutuhkan suatu unit untuk menghembuskan udara

suplai air fan gain (draw through) sebesar 2,5%.

Selisih udara kering di dalam dan di luar ruangan adalah

(95oF - 80oF) = 15oF

Selisih perbandingan kelembaban di dalam dan di luar ruangan adalah

(170 gr/lb – 76 gr/lb) = 94 gr/lb

Sehingga:

1,1 20 10 15 3300 ⁄

0,68 20 10 94 ⁄ 12784 ⁄

Page 123: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

106  

Maka besarnya 16084 ⁄

Hasil perhitungan beban pendinginan pada Ruang Shop I Hotel

Santika Premiere Yogyakarta Lantai I dapat dilihat pada Tabel 3.17.

Page 124: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

107  

Tabel perhitungan beban pendinginan Shop I

Proyek : Hotel Santika Yogyakarta Ruang : Shop 1 Engr : Simeon

Lokasi : Jln. Jend. Sudirman No. 19 Yogyakarta Calc. by Simeon

Temperatur Temperatur RH W Daily range : 22

Bola Kering Bola Basah % gr/lb Temp. Ave : 860F

0F 0F Bulan : Oktober Kondisi Luar 95 (350C) 82,4 (280C) 59 170 Jam : 13:00

Desain Dalam 80 (26,670C) 67 (19,40C) 50 76

Konduksi Letak U Luas

Perbedaan Suhu (0F) RSHG

BTU/(hr.ft2.0F) ft2 Luar Dalam BTU/hr Timur

Pintu dan Barat Jendela Kaca Utara

Selatan 1,04 96,83 95 80 1510,55

Dinding

Timur Barat Utara Selatan

Langit-langit Lantai Partisi

Radiasi Letak SHGF Luas SC CLF Timur Pintu dan Barat Jendela Kaca Utara

Selatan 108 96,83 0,29 0,79 2395,85

Lampu W BF CLF RLHG Watt BTU/hr

Flourance 3,4 400 1,25 1 1700 Bohlam Peralatan

Televisi Kulkas Komputer 3,4 350 1 1 1190 Printer Food Warmer

Tabel 3.17 Data hasil perhitungan beban pendinginan ruang Shop I

Page 125: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

108  

Stoves Griddle Frying Fry Kettle Coffee Warmer Toaster Waffle Iron

Makanan massa (lb) Cp

(BTU/lbm.0F) T2

(0F) T1

(0F) Buah-buahan Makanan Minuman panas Minuman dingin

Manusia SHG LHG CLF Jumlah orang Sensibel 315;255 1 8;2 3030 Laten 325;255 8;2 3110

Infiltrasi CFM W ∆T ft3/menit gr/lb 0F

Sensibel Laten

Supply air duct gain Supply air leakage 5% 491,32 Supply air fan gain (draw through) 2,5% 245,66

Room Heat Gain 10563,37 3110

Ventilasi CFM W (gr/lb) ∆T (0F)

Jumlah orang

Sensibel 1,1 20 15 10 3300 Laten 0,68 20 94 10 12784

Supply air fan gain ( blow through) 0% RTHG Pump gain BTU/hr Return air duct gain

Return air fan gain 0% Cooling Load 13863,37 15894 29757,37

Tons 2,48

Lanjutan Tabel 3.17

Page 126: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

109  

3.5.10 Ruang Shop II Hotel Santika Lantai I

Dalam perhitungan beban pendinginan Ruang Shop II Hotel Santika

Yogyakarta Lantai I ini, kondisi udara rancangan sama dengan kondisi

udara ruangan lainnya. Selain itu, bahan yang digunakan untuk kaca, dan

pintu sama dengan bahan yang digunakan pada standar room, sehingga

nilai koefisien perpindahan panas menyeluruhnya (U) juga sama.

Perhitungan beban pendinginan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Beban kalor konduksi melalui kaca

Q = U x A x ∆T (BTU/hr)

Besarnya beban kalor konduksi melalui kaca di sebelah selatan

adalah:

1,04 ⁄ . . 96,83 95 80

1510,55 ⁄

Beban kalor radiasi matahari melalui kaca

Q= SHGF x A x SC x CLF (BTU/hr)

Kaca jendela diasumsikan terdapat lapisan pelindung dari sinar

matahari. Nilai SHGF (Solar Heat Gain Factors) diasumsikan pada

LU = LS, maka pada Tabel 3.2 diambil nilai terdekat dari 7,48 oLS

yaitu 8 oLU, sehingga diperoleh nilai SHGF: N = 35, E = 231, W =

231, S = 108. Seluruh kaca diasumsikan dapat menyerap sebagian

panas dan cahaya dari matahari serta terdapat interior shading oleh

Venetian Blinds atau Roller Shades. Dari Tabel 3.3 menggunakan

Venetian Blinds diperoleh nilai SC = 0,29. Nilai CLF diperoleh dari

Page 127: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

110  

Tabel 3.4, yaitu pada pukul 13.00 sebesar: N = 0,88; E = 0,22; W =

0,31; S = 0,79 (Heavy Construction)

Besarnya beban kalor radiasi melalui kaca yang terletak di sebelah

selatan adalah:

108 96,83 0,29 0,79 2395,84 ⁄

Beban kalor peralatan listrik/lampu

Q = 3,4 x W x BF x CLF (BTU/hr)

Di dalam Ruang Shop II Hotel Santika Yogyakarta Lantai I terdapat

10 buah lampu TL yang masing-masing memiliki daya 40 Watt, dan 1

buah komputer yang memiliki daya 350 W. Maka dari data didapat

daya total lampu yang dihasilkan sebesar 400 Watt, daya total

komputer yang dihasilkan sebesar 350 W. Ballast Factor (BF) lampu

TL diasumsikan 1,25 sedangkan peralatan listrik lainnya diasumsikan

1. Lampu hanya dinyalakan selama waktu kerja, sehingga lama waktu

penyalaan lampu sama dengan waktu penggunaan AC, sehingga nilai

CLF = 1.

Maka besarnya beban kalor yang dihasilkan lampu TL adalah:

3,4 400 1,25 1 1700 /

Besarnya beban kalor yang dihasilkan komputer adalah:

3,4 350 1 1 1190 /

Beban kalor dari manusia

Qs = qs x n x CLF (BTU/hr)

QL = qL x n (BTU/hr)

Page 128: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

111  

Orang-orang di dalam Ruang Shop II Hotel Santika Yogyakarta

Lantai I yang melakukan aktivitas dapat diperhitungkan dari Tabel

3.5. Diasumsikan nilai CLF = 1 dan terdapat 8 orang (standing, light

work or walking slowly), 2 orang (seated, light work, typing)maka

perhitungannya:

315 8 1 255 2 1 3030 ⁄

325 8 255 2 3110 ⁄

Maka besarnya 6140 ⁄

Beban kalor dari ventilasi

Qs = 1,1 x CFM x ∆T (BTU/hr)

QL = 0,68 x CFM x ∆W’ (BTU/hr)

Untuk ventilasi, diasumsikan setiap orang membutuhkan udara segar

sebanyak 20 CFM, terdapat pada Tabel 3.6. Pada sambungan ducting

juga diasumsikan terdapat kebocoran sebesar 5% dari total CFM.

Selain itu, juga dibutuhkan suatu unit untuk menghembuskan udara

suplai air fan gain (draw through) sebesar 2,5%.

Selisih udara kering di dalam dan di luar ruangan adalah

(95oF - 80oF) = 15oF

Selisih perbandingan kelembaban di dalam dan di luar ruangan adalah

(170 gr/lb – 76 gr/lb) = 94 gr/lb

Page 129: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

112  

Sehingga:

1,1 20 10 15 3300 ⁄

0,68 20 10 94 ⁄ 12784 ⁄

Maka besarnya 16084 ⁄

Hasil perhitungan beban pendinginan pada Ruang Shop II Hotel

Santika Yogyakarta Lantai I dapat dilihat pada Tabel 3.18.

Page 130: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

113  

Tabel perhitungan beban pendinginan Shop II

Proyek : Hotel Santika Yogyakarta Ruang : Shop 2 Engr : Simeon

Lokasi : Jln. Jend. Sudirman No. 19 Yogyakarta Calc. by Simeon

Temperatur Temperatur RH W Daily range : 22

Bola Kering Bola Basah % gr/lb Temp. Ave : 860F

0F 0F Bulan : Oktober Kondisi Luar 95 (350C) 82,4 (280C) 59 170 Jam : 13:00 Desain Dalam 80 (26,670C) 67 (19,40C) 50 76

Konduksi Letak U Luas

Perbedaan Suhu (0F) RSHG

BTU/(hr.ft2.0F) ft2 Luar Dalam BTU/hr Timur

Pintu dan Barat Jendela Kaca Utara

Selatan 1,04 96,83 95 80 1510,55

Dinding

Timur Barat Utara Selatan

Langit-langit Lantai Partisi

Radiasi Letak SHGF Luas SC CLF Timur Pintu dan Barat Jendela Kaca Utara

Selatan 108 96,83 0,29 0,79 2395,85

Lampu W BF CLF RLHG Watt BTU/hr

Flourance 3,4 400 1,25 1 1700 Bohlam Peralatan

Televisi Kulkas Komputer 3,4 350 1 1 1190 Printer Food Warmer Stoves Griddle Frying

Tabel 3.18 Data hasil perhitungan beban pendinginan ruang shop II

Page 131: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

114  

Fry Kettle Coffee Warmer Toaster Waffle Iron

Makanan massa (lb) Cp

(BTU/lbm.0F) T2

(0F) T1

(0F) Buah-buahan Makanan Minuman panas Minuman dingin

Manusia SHG LHG CLF Jumlah orang Sensibel 315;255 1 8;2 3030 Laten 325;255 8;2 3110

Infiltrasi CFM W ∆T ft3/menit gr/lb 0F

Sensibel Laten

Supply air duct gain Supply air leakage 5% 491,32 Supply air fan gain (draw through) 2,5% 245,66

Room Heat Gain 10563,37 3110

Ventilasi CFM W (gr/lb) ∆T (0F)

Jumlah orang

Sensibel 1,1 20 15 10 3300 Laten 0,68 20 94 10 12784

Supply air fan gain ( blow through) 0% RTHG Pump gain BTU/hr Return air duct gain

Return air fan gain 0% Cooling Load 13863,37 15894 29757,37

Tons 2,48

Lanjutan Tabel 3.18

Page 132: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

115  

3.5.11 Koridor Hotel Santika Yogyakarta Lantai I

Dalam perhitungan beban pendinginan koridor Hotel Santika

Yogyakarta Lantai I ini, kondisi udara rancangan sama dengan kondisi

udara ruangan lainnya. Pada koridor hanya memperhitungkan beban kalor

konduksi pada dinding sebelah timur saja dan tidak memperhitungkan

beban kalor konduksi melalui kaca, dan beban kalor radiasi matahari

melalui kaca. Perhitungan beban pendinginan yang dilakukan adalah

sebagai berikut:

Besarnya beban kalor konduksi melalui dinding di sebelah timur

adalah:

0,20 ⁄ . . 918 95 80

2755,2 ⁄

Beban kalor peralatan listrik/lampu

Q = 3,4 x W x BF x CLF (BTU/hr)

Koridor Hotel Santika Yogyakarta Lantai I secara keseluruhan

memiliki panjang 292,05 ft, dan lebar 4,92 ft. Jumlah lampu TL yang

digunakan adalah 40 lampu @ 40 W. Sehingya total lampu yang

dihasilkan sebesar 1600 W. Ballast Factor (BF) diasumsikan 1,25.

Lampu dinyalakan selama 24 jam, sehingga nilai CLF = 1.

Maka besarnya beban kalor yang dihasilkan lampu TL adalah:

3,4 1600 1,25 1 6800 /

Page 133: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

116  

Beban kalor dari manusia

Qs = qs x n x CLF (BTU/hr)

QL = qL x n (BTU/hr)

Pada koridor keseluruhan diasumsikan terdapat 12 orang (standing,

light work or walking slowly) diperhitungkan dari Tabel 3.5.

Diasumsikan nilai CLF = 1, maka perhitungannya:

315 12 1 3780 ⁄

325 12 3900 ⁄

Maka besarnya 7680 ⁄

Beban kalor dari ventilasi

Qs = 1,1 x CFM x ∆T (BTU/hr)

QL = 0,68 x CFM x ∆W’ (BTU/hr)

Untuk ventilasi, diasumsikan setiap orang membutuhkan udara segar

sebanyak 20 CFM, terdapat pada Tabel 3.6. Pada sambungan ducting

juga diasumsikan terdapat kebocoran sebesar 5% dari total CFM.

Selain itu, juga dibutuhkan suatu unit untuk menghembuskan udara

suplai air fan gain (draw through) sebesar 2,5%.

Selisih udara kering di dalam dan di luar ruangan adalah

(95oF - 80oF) = 15oF

Selisih perbandingan kelembaban di dalam dan di luar ruangan adalah

(170 gr/lb – 76 gr/lb) = 94 gr/lb

Page 134: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

117  

Sehingga:

1,1 20 12 15 3960 ⁄

0,68 20 12 94 ⁄ 15340,8 ⁄

Maka besarnya 19300,8 ⁄

Hasil perhitungan beban pendinginan pada koridor Hotel Santika

Yogyakarta Lantai I dapat dilihat pada Tabel 3.19

Page 135: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

118  

Tabel perhitungan beban pendinginan koridor

Proyek : Hotel Santika Yogyakarta Ruang : Koridor Engr : Simeon

Lokasi : Jln. Jend. Sudirman No. 19 Yogyakarta Calc. by Simeon

Temperatur Temperatur RH W Daily range : 22

Bola Kering Bola Basah % gr/lb Temp. Ave : 860F

0F 0F Bulan : Oktober Kondisi Luar 95 (350C) 82,4 (280C) 59 170 Jam : 13:00 Desain Dalam 80 (26,670C) 67 (19,40C) 50 76

Konduksi Letak U Luas

Perbedaan Suhu (0F) RSHG

BTU/(hr.ft2.0F) ft2 Luar Dalam BTU/hr Timur

Pintu dan Barat Jendela Kaca Utara

Selatan

Dinding

Timur 0,20 918,4 95 80 2755,2 Barat Utara Selatan

Langit-langit Lantai Partisi

Radiasi Letak SHGF Luas SC CLF Timur Pintu dan Barat Jendela Kaca Utara

Selatan

Lampu W BF CLF RLHG Watt BTU/hr

Flourance 3,4 1600 1,25 1 6800 Bohlam

Peralatan Televisi Kulkas Komputer Printer Food Warmer Stoves

Tabel 3.19 Data hasil perhitungan beban pendinginan koridor

Page 136: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

119  

Griddle Frying Fry Kettle Coffee Warmer Toaster Waffle Iron

Makanan massa (lb) Cp

(BTU/lbm.0F) T2 (0F) T1 (0F) Buah-buahan Makanan Minuman panas Minuman dingin

Manusia SHG LHG CLF Jumlah orang Sensibel 315 1 12 3780 Laten 325 12 3900

Infiltrasi CFM W ∆T ft3/menit gr/lb 0F

Sensibel Laten

Supply air duct gain Supply air leakage 5% 666,76 Supply air fan gain (draw through) 2,5% 333,38

Room Heat Gain 14335,34 3900

Ventilasi CFM W (gr/lb) ∆T (0F)

Jumlah orang

Sensibel 1,1 20 15 12 3960 Laten 0,68 20 94 12 15340,8

Supply air fan gain ( blow through) 0% RTHG Pump gain BTU/hr Return air duct gain

Return air fan gain 0%

Cooling Load 18295,34 19240,8 37536,14 Tons 3,13

Lanjutan Tabel 3.19

Page 137: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

120  

3.6. Psychometric Chart

Psychrometric chart merupakan suatu diagram yang menunjukkan

sifat termal dari udara basah. Sifat-sifat termal dari udara dibedakan menjadi

2, yaitu sensibel dan laten. Dalam uraian berikut akan dipaprkan contoh

penggunaan diagram psychometric.

Dalam hal ini akan diambil dua buah contoh penggunaan diagram

psikometri, yaitu AHU pada lantai I Hotel Santika Premiere Yogyakarta.

3.6.1 AHU I pada lantai I

AHU I pada lantai I Hotel Santika Premiere Yogyakarta digunakan untuk

mendinginkan ruang kamar standar room (16 kamar), Jatinom Indonesia

Restaurant, Pandan Sari Coffee Shop, sebagian koridor, Shop I, dan Shop

II. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Mengumpulkan data-data yang telah diketahui

Dari data-data udara yang ada, dapat ditentukkan titik-titik sebagai

berikut :

Titik A : kondisi udara luar ruangan, yaitu DB (Dry Bulb) = 95oF, dan

WB (Wet Bulb) = 82,4oF

Titik B : kondisi udara dalam ruang rancangan, yaitu DB (Dry Bulb) =

80oF, dan RH = 50%

Kemudian, dari titik A dan titik B dihubungkan dengan sebuah garis.

2. Menghitung nilai RSHF (Room Sensible Heat Factor)

RSHF merupakan perbandingan antara RSHG dengan jumlah antara

Page 138: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

121  

RSHG dan RLHG. RSHF dapat dihitung dengan persamaan 3.8.

= ......................................................(3.8)

Dengan :

RSHG = Room Sensible Heat Gain

RLHG = Room Latent Heat Gain

RTHG = Room Total Heat gain atau (RSHG + RLHG)

Nilai RSHG dan RLHG merupakan penjumlahan dari beberapa ruangan

yang didinginkan oleh AHU I lantai I Hotel Santika Premiere

Yogyakarta.

RSHG :

Standar room (16 kamar) = 63701,89 BTU/hr

Jatinom Indonesia Restaurant = 32711,70 BTU/hr

Pandan Sari Coffee Shop = 49279,79 BTU/hr

Sebagian koridor = 7734,84 BTU/hr

Shop I = 10563,37 BTU/hr

Shop II = 10563,37 BTU/hr

Maka RSHG total = 174554,96 BTU/hr

RLHG:

Standar room (16 kamar) = 4480 BTU/hr

Jatinom Indonesia Restaurant = 26659,19 BTU/hr

Page 139: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

122  

Pandan Sari Coffee Shop = 22755,24 BTU/hr

Sebagian koridor = 1950 BTU/hr

Shop I = 3110 BTU/hr

Shop II = 3110 BTU/hr

Maka RLHG total = 62064,43 BTU/hr

174554,96 ⁄174554,96 ⁄ 62064,43 ⁄ 0,73

Kemudian dari RSHF ditarik garis lurus (1) sehingga melalui titik

acuan, yaitu DB (Dry Bulb) = 80oF dan RH = 50%. Garis RSHF didapat

dengan menggambar garis lurus yang sejajar dengan garis (1) melalui

titik B.

3. Menentukan suhu permukaan koil pendingin (titik D)

Diasumsikan suhu air pendingin yang keluar dari chiller adalah 10

atau 50 , sehingga dapat dianggap bahwa suhu permukaan koil

pendingin pada AHU sama dengan suhu air pendingin yang keluar dari

chiller, yaitu 50 .

4. Menghitung GSHF (Grand Sendible Heat factor)

GSHF digunakan untuk memperoleh coil Process line. GSHF

merupakan perbandingan antara TSH dengan jumlah TSH dan TLH.

GSHF dapat dilhitung dengan persamaan 3.9.

= ......................................................(3.9)

Page 140: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

123  

Dengan :

TSH = Total Sensibel Heat

TLH = Total Latent Heat

GTH = Grand Total Heat

Sama seperti pada perhitungan RSHF, nilai TSH dan TLH merupakan

penjumlahan dari beberapa ruangan yang didinginkan oleh AHU I lantai

I Hotel Santika Premiere Yogyakarta.

TSH :

Standar room (16 kamar) = 74261,89 BTU/hr

Jatinom Indonesia Restaurant = 46571,70 BTU/hr

Pandan Sari Coffee Shop = 63139,79 BTU/hr

Sebagian koridor = 9714,84 BTU/hr

Shop I = 13863,37 BTU/hr

Shop II = 13863,37 BTU/hr

Maka TSH total = 221414,96 BTU/hr

TLH :

Standar room (16 kamar) = 45388,80 BTU/hr

Jatinom Indonesia Restaurant = 90579,19 BTU/hr

Pandan Sari Coffee Shop = 86675,24 BTU/hr

Sebagian koridor = 9620,4 BTU/hr

Shop I = 15894 BTU/hr

Shop II = 15894 BTU/hr

Page 141: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

124  

Maka TLH total = 264051,64 BTU/hr

221414,96 ⁄221414,96 ⁄ 264051,64 ⁄ 0,45

Kemudian dari GSHF ditarik garis lurus (2) sehingga melalui titik

acuan, yaitu DB (Dry Bulb) = 80oF dan RH = 50%. Garis GSHF

didapatkan dengan menggambar garis lurus sejajar dengan garis (2)

melalui titik suhu permukaan koil pendingin (titik D).

Hasil penggambaran Psychometric Chart AHU I pada lantai I Hotel

Santika Premiere Yogyakarta dapat dilihat pada Gambar 3.2. Dari

gambar Psychometric yang telah dilakukan, diperoleh data-data sebagai

berikut :

1. Titik A merupakan kondisi udara luar ruangan, yaitu DB (Dry Bulb)

= 95oF, WB (Wet Bulb) = 82,4oF, dan RH = 59%.

2. Titik B merupakan kondisi udara dalam ruangan, yaitu DB (Dry

Bulb) = 80oF, dan RH = 50%.

3. Titik C merupakan kondisi udara campuran antara udara segar dari

lingkungan dengan udara dalam ruangan, yaitu DB (Dry Bulb) =

92oF, WB (Wet Bulb) = 80oF, dan RH = 60%.

4. Titik D merupakan suhu permukaan koil pendingin, yaitu 50oF.

5. Titik E merupakan kondisi udara setelah melalui koil pendingin,

Page 142: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

125  

yaitu 53oF dan RH = 100%.

Letak dari masing-masing titik dapat dilihat pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2 Sistem pengkondisian udara di dalam ruang ber-AC

Keterangan :

A : kondisi udara luar

B : kondisi udara di dalam ruangan ber-AC

C : kondisi udara hasil campuran udara luar dengan udara

dari dalam ruang ber-AC

D : suhu permukaan koil pendingin

E : kondisi udara keluar setelah melalui koil pendingin

Page 143: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

126  

Gambar 3.3 Diagram Psikometri untuk AHU I Lantai I Hotel Santika Premiere Yogyakarta

Page 144: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

127  

3.6.2 AHU II pada lantai I

AHU II pada lantai I Hotel Santika Premiere Yogyakarta digunakan untuk

mendinginkan ruang kamar standar room (3 kamar), deluxe room, Samudera

Bar Lounge, Lobby, dan Receptionist, Ardiyanto Batik, Batik Gentong.

Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Mengumpulkan data-data yang telah diketahui

Dari data-data udara yang ada, dapat ditentukkan titik-titik sebagai

berikut :

Titik A : kondisi udara luar ruangan, yaitu DB (Dry Bulb) = 95oF, dan

WB (Wet Bulb) = 82,4oF

Titik B : kondisi udara dalam ruang rancangan, yaitu DB (Dry Bulb) =

80oF, dan RH = 50%

Kemudian, dari titik A dan titik B dihubungkan dengan sebuah garis.

2. Menghitung nilai RSHF (Room Sensible Heat Factor)

RSHF merupakan perbandingan antara RSHG dengan jumlah antara

RSHG dan RLHG. RSHF dapat dihitung dengan persamaan 3.8.

= ......................................................(3.8)

Dengan :

RSHG = Room Sensible Heat Gain

RLHG = Room Latent Heat Gain

RTHG = Room Total Heat gain atau (RSHG + RLHG)

Page 145: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

128  

Nilai RSHG dan RLHG merupakan penjumlahan dari beberapa ruangan

yang didinginkan oleh AHU II lantai I Hotel Santika Premiere

Yogyakarta.

RSHG :

Standar room (3 kamar) = 12379,75 BTU/hr

Deluxe room = 5504,53 BTU/hr

Samudera Bar, Lobby, Receptionist= 45965,05 BTU/hr

Ardiyanto Batik = 10928,87 BTU/hr

Batik Gentong = 10928,87 BTU/hr

Maka RSHG total = 85707,07 BTU/hr

RLHG:

Standar room (3 kamar) = 840 BTU/hr

Deluxe room = 560 BTU/hr

Samudera Bar, Lobby, Receptionist= 18100 BTU/hr

Ardiyanto Batik = 3110 BTU/hr

Batik Gentong = 3110 BTU/hr

Maka RLHG total = 25720 BTU/hr

85707,07 ⁄85707,07 ⁄ 25720 ⁄ 0,77

Page 146: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

129  

Kemudian dari RSHF ditarik garis lurus (1) sehingga melalui titik

acuan, yaitu DB (Dry Bulb) = 80oF dan RH = 50%. Garis RSHF didapat

dengan menggambar garis lurus yang sejajar dengan garis (1) melalui

titik B.

3. Menentukan suhu permukaan koil pendingin (titik D)

Diasumsikan suhu air pendingin yang keluar dari chiller adalah 10

atau 50 , sehingga dapat dianggap bahwa suhu permukaan koil

pendingin pada AHU sama dengan suhu air pendingin yang keluar dari

chiller, yaitu 50 .

4. Menghitung GSHF (Grand Sendible Heat factor)

GSHF digunakan untuk memperoleh coil Process line. GSHF

merupakan perbandingan antara TSH dengan jumlah TSH dan TLH.

GSHF dapat dilhitung dengan persamaan 3.9.

= ......................................................(3.9)

Dengan :

TSH = Total Sensibel Heat

TLH = Total Latent Heat

GTH = Grand Total Heat

Sama seperti pada perhitungan RSHF, nilai TSH dan TLH merupakan

penjumlahan dari beberapa ruangan yang didinginkan oleh AHU II

Page 147: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

130  

lantai I Hotel Santika Premiere Yogyakarta.

TSH :

Standar room (3 kamar) = 14359,75 BTU/hr

Deluxe room = 6824,53 BTU/hr

Samudera Bar, Lobby, Receptionist= 62597,05 BTU/hr

Ardiyanto Batik = 14228,87 BTU/hr

Batik Gentong = 14228,87 BTU/hr

Maka TSH total = 112239,07 BTU/hr

TLH :

Standar room (3 kamar) = 8510,40 BTU/hr

Deluxe room = 5673,60 BTU/hr

Samudera Bar, Lobby, Receptionist= 94804 BTU/hr

Ardiyanto Batik = 15894 BTU/hr

Batik Gentong = 15894 BTU/hr

Maka TLH total = 140776 BTU/hr

112239,07 ⁄112239,07 ⁄ 140776 ⁄ 0,44

Page 148: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

131  

Kemudian dari GSHF ditarik garis lurus (2) sehingga melalui titik

acuan, yaitu DB (Dry Bulb) = 80oF dan RH = 50%. Garis GSHF

didapatkan dengan menggambar garis lurus sejajar dengan garis (2)

melalui titik suhu permukaan koil pendingin (titik D).

Hasil penggambaran Psychometric Chart AHU II pada lantai I Hotel

Santika Premiere Yogyakarta dapat dilihat pada Gambar 3.2. Dari

gambar Psychometric yang telah dilakukan, diperoleh data-data sebagai

berikut :

1. Titik A merupakan kondisi udara luar ruangan, yaitu DB (Dry Bulb)

= 95oF, WB (Wet Bulb) = 82,4oF, dan RH = 59%.

2. Titik B merupakan kondisi udara dalam ruangan, yaitu DB (Dry

Bulb) = 80oF, dan RH = 50%.

3. Titik C merupakan kondisi udara campuran antara udara segar dari

lingkungan dengan udara dalam ruangan, yaitu DB (Dry Bulb) =

93oF, WB (Wet Bulb) = 80,6oF, dan RH = 60%.

4. Titik D merupakan suhu permukaan koil pendingin, yaitu 50oF.

5. Titik E merupakan kondisi udara setelah melalui koil pendingin,

yaitu 55,5oF dan RH = 98%.

Page 149: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

132  

Gambar 3.4 Diagram Psikometri untuk AHU II Lantai I Hotel Santika Premiere Yogyakarta

Page 150: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

133  

3.6.3 AHU III pada lantai I

AHU III pada lantai I Hotel Santika Premiere Yogyakarta digunakan untuk

mendinginkan ruang kamar standar room (13 kamar), suite room, dan

sebagian koridor. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Mengumpulkan data-data yang telah diketahui

Dari data-data udara yang ada, dapat ditentukkan titik-titik sebagai

berikut :

Titik A : kondisi udara luar ruangan, yaitu DB (Dry Bulb) = 95oF, dan

WB (Wet Bulb) = 82,4oF

Titik B : kondisi udara dalam ruang rancangan, yaitu DB (Dry Bulb) =

80oF, dan RH = 50%

Kemudian, dari titik A dan titik B dihubungkan dengan sebuah garis.

2. Menghitung nilai RSHF (Room Sensible Heat Factor)

RSHF merupakan perbandingan antara RSHG dengan jumlah antara

RSHG dan RLHG. RSHF dapat dihitung dengan persamaan 3.8.

= ......................................................(3.8)

Dengan :

RSHG = Room Sensible Heat Gain

RLHG = Room Latent Heat Gain

RTHG = Room Total Heat gain atau (RSHG + RLHG)

Nilai RSHG dan RLHG merupakan penjumlahan dari beberapa ruangan

yang didinginkan oleh AHU III lantai I Hotel Santika Premiere

Page 151: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

134  

Yogyakarta.

RSHG :

Standar room (13 kamar) = 52628,91 BTU/hr

Suite room = 7217,14 BTU/hr

Sebagian koridor = 9562,34 BTU/hr

Maka RSHG total = 69408,39 BTU/hr

RLHG:

Standar room (13 kamar) = 3640 BTU/hr

Suite room = 840 BTU/hr

Sebagian koridor = 1950 BTU/hr

Maka RLHG total = 6430 BTU/hr

69408,39 ⁄69408,39 ⁄ 6430 ⁄ 0,91

Kemudian dari RSHF ditarik garis lurus (1) sehingga melalui titik

acuan, yaitu DB (Dry Bulb) = 80oF dan RH = 50%. Garis RSHF didapat

dengan menggambar garis lurus yang sejajar dengan garis (1) melalui

titik B.

3. Menentukan suhu permukaan koil pendingin (titik D)

Diasumsikan suhu air pendingin yang keluar dari chiller adalah 10

atau 50 , sehingga dapat dianggap bahwa suhu permukaan koil

Page 152: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

135  

pendingin pada AHU sama dengan suhu air pendingin yang keluar dari

chiller, yaitu 50 .

4. Menghitung GSHF (Grand Sendible Heat factor)

GSHF digunakan untuk memperoleh coil Process line. GSHF

merupakan perbandingan antara TSH dengan jumlah TSH dan TLH.

GSHF dapat dilhitung dengan persamaan 3.9.

= ......................................................(3.9)

Dengan :

TSH = Total Sensibel Heat

TLH = Total Latent Heat

GTH = Grand Total Heat

Sama seperti pada perhitungan RSHF, nilai TSH dan TLH merupakan

penjumlahan dari beberapa ruangan yang didinginkan oleh AHU III

lantai I Hotel Santika Premiere Yogyakarta.

TSH :

Standar room (13 kamar) = 61208,91 BTU/hr

Suite room = 9197,14 BTU/hr

Sebagian koridor = 11542,34 BTU/hr

Maka TSH total = 81948,39 BTU/hr

Page 153: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

136  

TLH :

Standar room (13 kamar) = 36878,40 BTU/hr

Suite room = 8510,4 BTU/hr

Sebagian koridor = 9620,4 BTU/hr

Maka TLH total = 55009,2 BTU/hr

81948,39 ⁄81948,39 ⁄ 55009,2 ⁄ 0,6

Kemudian dari GSHF ditarik garis lurus (2) sehingga melalui titik

acuan, yaitu DB (Dry Bulb) = 80oF dan RH = 50%. Garis GSHF

didapatkan dengan menggambar garis lurus sejajar dengan garis (2)

melalui titik suhu permukaan koil pendingin (titik D).

Hasil penggambaran Psychometric Chart AHU III pada lantai I Hotel

Santika Premiere Yogyakarta dapat dilihat pada Gambar 3.2. Dari

gambar Psychometric yang telah dilakukan, diperoleh data-data sebagai

berikut :

1. Titik A merupakan kondisi udara luar ruangan, yaitu DB (Dry Bulb)

= 95oF, WB (Wet Bulb) = 82,4oF, dan RH = 59%.

2. Titik B merupakan kondisi udara dalam ruangan, yaitu DB (Dry

Bulb) = 80oF, dan RH = 50%.

3. Titik C merupakan kondisi udara campuran antara udara segar dari

lingkungan dengan udara dalam ruangan, yaitu DB (Dry Bulb) =

Page 154: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

137  

83,4oF, WB (Wet Bulb) = 70,5oF, dan RH = 55%.

4. Titik D merupakan suhu permukaan koil pendingin, yaitu 50oF.

5. Titik E merupakan kondisi udara setelah melalui koil pendingin,

yaitu 67,7oF dan RH = 74%.

Page 155: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

138  

Gambar 3.5 Diagram Psikometri untuk AHU III Lantai I Hotel Santika Premiere Yogyakarta

Page 156: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

BAB IV

PEMILIHAN AIR COOLED CHILLER, AHU, DAN FCU

4.1 Air Cooled Chiller

Air Cooled Chiller adalah mesin yang digunakan untuk mendinginkan air

dengan menggunakan suatu refrigeran tertentu. Air hangat yang masuk ke evaporator

air cooled chiller akan mengenai pipa-pipa dingin yang didalamnya mengalir

refrigerant, sehingga air yang keluar dari air cooled chiller dengan suhu yang rendah.

Air dingin tersebut ditampung terlebih dahulu di Header Supply sebelum dialirkan

dengan menggunakan pompa, yang kemudian digunakan untuk mendinginkan koil

pendingin yang terletak di dalam unit pendingin, yang biasa dikenal dengan istilah

AHU (Air Handling Unit) dan FCU (Fan Coil Unit). Dalam hal ini, pompa berperan

penting dalam mengalirkan air dingin karena jika tidak ada pompa, maka air tidak

akan mengalir menuju AHU atau FCU.

Untuk memilih air cooled chiller digunakan beban pendinginan total dari keseluruhan

ruangan. Dengan data beban pendinginan sebagai berikut :

RTHG (Room Total Heat Gain) :

Standard Room : 240608,11 BTU/hr : 20,05 Tons

Deluxe Room : 12498,13 BTU/hr : 1,04 Tons

Suite Room total : 17707,54 BTU/hr : 1,48 Tons

Jatinom Restaurant Indonesia : 137150,89 BTU/hr : 11,43 Tons

Page 157: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

140   

Pandan Sari Coffee Shop : 149815,03 BTU/hr : 12,48 Tons

Samudera Bar Lounge, Lobby, Receptionist: 157401,05BTU/hr :13,12 Tons

Ardiyanto Batik : 30122,87 BTU/hr : 2,51 Tons

Batik Gentong : 30122,87 BTU/hr : 2,51 Tons

Shop I : 29757,37 BTU/hr : 2,48 Tons

Shop II : 29757,37 BTU/hr : 2,48 Tons

Koridor : 37536,14 BTU/hr : 3,13 Tons

Maka RTHG Total : 72,71 Tons

Dari perhitungan beban pendinginan yang telah dilakukan, diperoleh total beban

pendinginan sebesar 72,71 TR atau 872520 BTU/hr. Apabila diketahui 1 kW = 3410

BTU/hr, maka besar beban pendinginan pada air cooled chiller adalah 255,87 kW.

Dari besar beban pendinginan yang telah dihitung, maka air cooled chiller yang akan

digunakan dapat dipilih sesuai dengan Tabel 4.1.

Page 158: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

141   

Dengan demikian, air cooled chiller yang akan digunakan adalah Air Cooled Chiller

buatan Carrier Unit 30GTN 080 dan memiliki spesifikasi dan dimensi ukuran yang

ditunjukkan pada Tabel 4.2, Tabel 4.3, dan Gambar 4.1.

Tabel 4.1. Jenis-jenis Air Cooled Chiller Carrier 30GTN,GTR

(Product Data Carrier International Sdn. Bdn. Malaysia)

Page 159: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

142   

Tabel 4.2. Spesifikasi Air Cooled Chiller Tipe 30GTN-080, pada 50 Hz (Product Data Carrier International Sdn. Bdn. Malaysia)

Page 160: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

  

Tabel 4. (Product D

3. Cooling Capata Carrier Inte

pacity pada frekuernational Sdn. B

uensi 50 Hz Bdn. Malaysia)

143 

Page 161: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

  

Gammbar 4.1 Dimens

(Product Data

si Ukuran Air C

Carrier Interna

Cooled Chiller T

ational Sdn. Bdn

Tipe 30 GTN-08

n. Malaysia)

0

144 

Page 162: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

145   

4.2 AHU (Air Handling Unit)

Air Handling Unit tersedia dengan kapasitas antara 2000-1.000.000

m3/jam, dalam berbagai ukuran sesuai dengan standar yang diberikan oleh pabrik

pembuatnya. Ada dua jenis air handling unit, yaitu jenis vertikal dan jenis

horisontal. Jenis kipas udara yang digunakan tergantung dari volume udara dan

tekanan yang diinginkan. Kipas udara yang banyak dipakai adalah jenis daun

berganda (multiblade). Koil udara dibuat dari pipa bersirip plat; dalam hal tersebut

pipa dibuat dari tembaga, sedangkan sirip dibuat dari aluminium. Ada dua jenis

koil udara, satu untuk pendinginan dan yang lain untuk pemanasan; namun, dapat

dipergunakan satu koil udara saja yang dapat dipakai untuk pendinginan dan

pemanasan.

Untuk memilih Air Handling Unit digunakan beban pendinginan total dari

keseluruhan ruangan yang akan dikondisikan oleh AHU I, AHU II, dan AHU III.

4.2.1 AHU I

Dengan data beban pendinginan sebagai berikut :

TSH :

Standar room (16 kamar) = 74261,89 BTU/hr

Jatinom Indonesia Restaurant = 46571,70 BTU/hr

Pandan Sari Coffee Shop = 63139,79 BTU/hr

Sebagian koridor = 9714,84 BTU/hr

Shop I = 13863,37 BTU/hr

Shop II = 13863,37 BTU/hr

Page 163: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

146   

Maka TSH total = 221414,96 BTU/hr

TLH :

Standar room (16 kamar) = 45388,80 BTU/hr

Jatinom Indonesia Restaurant = 90579,19 BTU/hr

Pandan Sari Coffee Shop = 86675,24 BTU/hr

Sebagian koridor = 9620,4 BTU/hr

Shop I = 15894 BTU/hr

Shop II = 15894 BTU/hr

Maka TLH total = 264051,64 BTU/hr

RTHG (Room Total Heat Gain) = TSH + TLH

= 221414,96 BTU/hr + 264051,64 BTU/hr

= 485466,6 BTU/hr

Diperoleh beban pendinginan sebesar 485466,6 BTU/hr. Jika diketahui 1 kW =

3410 BTU/hr, maka besar beban pendinginan pada AHU (Air Handling Unit)

adalah 142,36 kW. AHU yang akan digunakan dapat dipilih sesuai Tabel 4.4 dan

Gambar 4.2.

Page 164: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

  

(Produc

Tabel 4.4. J

t Data Carr

Jenis-jenis AH

ier Internati

HU Carrier

ional Sdn. Bh

39 G

hd. Malaysia

147

a)

Page 165: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

148   

Gambar 4.2 Gambar grafik pemilihan AHU

(Product Data Carrier International Sdn. Bhd. Malaysia)

Page 166: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

149   

Dengan demikian, AHU yang akan digunakan adalah Carrier 39G 1724. AHU ini

dapat dilihat pada Gambar 4.3.

4.2.2 AHU II

Dengan data beban pendinginan sebagai berikut :

TSH :

Standar room (3 kamar) = 14359,75 BTU/hr

Deluxe room = 6824,53 BTU/hr

Samudera Bar, Lobby, Receptionist= 62597,05 BTU/hr

Ardiyanto Batik = 14228,87 BTU/hr

Batik Gentong = 14228,87 BTU/hr

Maka TSH total = 112239,07 BTU/hr

Gambar 4.3 AHU Carrier 39G

(Product Data Carrier International Sdn. Bhd. Malaysia)

Page 167: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

150   

TLH :

Standar room (3 kamar) = 8510,40 BTU/hr

Deluxe room = 5673,60 BTU/hr

Samudera Bar, Lobby, Receptionist= 94804 BTU/hr

Ardiyanto Batik = 15894 BTU/hr

Batik Gentong = 15894 BTU/hr

Maka TLH total = 140776 BTU/hr

RTHG (Room Total Heat Gain) = TSH + TLH

= 112239,07 BTU/hr + 140776 BTU/hr

= 253015,07 BTU/hr

Diperoleh beban pendinginan sebesar 253015,07 BTU/hr. Jika diketahui 1 kW =

3410 BTU/hr, maka besar beban pendinginan pada AHU (Air Handling Unit)

adalah 74,2 kW. AHU yang akan digunakan dapat dipilih sesuai Tabel 4.4. dan

Gambar 4.2.

Dengan demikian, AHU yang akan digunakan adalah Carrier 39G 1118.

Page 168: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

151   

4.2.3 AHU III

Dengan data beban pendinginan sebagai berikut :

TSH :

Standar room (13 kamar) = 61208,91 BTU/hr

Suite room = 9197,14 BTU/hr

Sebagian koridor = 11542,34 BTU/hr

Maka TSH total = 81948,39 BTU/hr

TLH :

Standar room (13 kamar) = 36878,40 BTU/hr

Suite room = 8510,4 BTU/hr

Sebagian koridor = 9620,4 BTU/hr

Maka TLH total = 55009,2 BTU/hr

RTHG (Room Total Heat Gain) = TSH + TLH

= 81948,39 BTU/hr + 55009,2 BTU/hr

= 136957,59 BTU/hr

Diperoleh beban pendinginan sebesar 136957,59 BTU/hr. Jika diketahui 1 kW =

3410 BTU/hr, maka besar beban pendinginan pada AHU (Air Handling Unit)

Page 169: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

152   

adalah 40,16 kW. AHU yang akan digunakan dapat dipilih sesuai Tabel 4.4 dan

Gambar 4.2.

Dengan demikian, AHU yang akan digunakan adalah Carrier 39G 0914.

1.2 FCU (Fan Coil Unit)

FCU (Fan Coil Unit) adalah penyegar udara kecil yang dipergunakan di

dalam ruangan, terdiri dari kipas udara, motor listrik, koil udara dan saringan

udara yang terletak dalam satu kotak. Di dalam unit ini, udara ruangan yang diisap

masuk diatur temperatur serta kelembabannya, kemudian dimasukkan kembali ke

dalam ruangan. Unit ini dapat merupakan jenis lantai atau jenis langit-langit, yang

dapat diletakkan di atas lantai atau digantungkan pada langit-langit, atau

ditanamkan di dalamnya.

Pada perancangan ini FCU (Fan Coil Unit) akan diletakkan pada ruang kamar

tidur saja, yaitu pada standar room, deluxe room, dan suite room.

Untuk memilih Fan Coil Unit digunakan beban pendinginan pada satu kamar

standar room, deluxe room, dan suite room.

4.3.1 Standar Room

Data beban pendinginan :

TSH :

Standar room (1kamar) = 4749,52 BTU/hr

Maka TSH total = 4749,52 BTU/hr

Page 170: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

153   

TLH :

Standar room (1 kamar) = 2836,80 BTU/hr

Maka TLH total = 2836,80 BTU/hr

RTHG (Room Total Heat Gain) = TSH + TLH

= 4749,52 BTU/hr + 2836,80 BTU/hr

= 7586,32 BTU/hr

Diperoleh beban pendinginan sebesar 7586,32 BTU/hr. Jika diketahui 1 kW =

3410 BTU/hr, maka besar beban pendinginan pada FCU (Fan Coil Unit) adalah

2,22 kW = 2200 W. FCU yang akan digunakan dapat dipilih sesuai Tabel 4.5.

Page 171: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

  

(STabe

Shanghai Tonel 4.5. Spesifnghui Carrie

fikasi FCU 4er Air-Condi

42CMX,C/Vitioning Equ

V-2ROW uipment Co.,L

154

LTD)

Page 172: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

  

(SGambar 4.

Shanghai Tongh4 Dimensi Ukur

hui Carrier Air-ran FCU 42CM-Conditioning E

MX,C/V-2ROW Equipment Co.,LLTD)

155 

Page 173: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

156   

Dengan demikian, FCU yang akan digunakan adalah Carrier 42 CMX 003.

4.3.2 Deluxe Room

Data beban pendinginan :

TSH :

Deluxe room (1kamar) = 6824,53 BTU/hr

Maka TSH total = 6824,53 BTU/hr

TLH :

Deluxe room (1 kamar) = 5673,60 BTU/hr

Maka TLH total = 5673,60 BTU/hr

RTHG (Room Total Heat Gain) = TSH + TLH

= 6824,53 BTU/hr + 5673,60 BTU/hr

= 12498,13 BTU/hr

Gambar 4.5 FCU 42CMX,C/V-2ROW (Shanghai Tonghui Carrier Air-Conditioning Equipment Co.,LTD)

Page 174: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

157   

Diperoleh beban pendinginan sebesar 12498,13 BTU/hr. Jika diketahui 1 kW =

3410 BTU/hr, maka besar beban pendinginan pada FCU (Fan Coil Unit) adalah

3,66 kW = 3660 W. FCU yang akan digunakan dapat dipilih sesuai Tabel 4.5.

Dengan demikian, FCU yang akan digunakan adalah Carrier 42 CMX 004.

4.3.3 Suite Room

Data beban pendinginan :

TSH :

Suite room (1kamar) = 9197,14 BTU/hr

Maka TSH total = 9197,14 BTU/hr

TLH :

Suite room (1 kamar) = 8510,4 BTU/hr

Maka TLH total = 8510,4 BTU/hr

RTHG (Room Total Heat Gain) = TSH + TLH

= 9197,14 BTU/hr + 8510,4 BTU/hr

= 17707,54 BTU/hr

Diperoleh beban pendinginan sebesar 17707,54 BTU/hr. Jika diketahui 1 kW =

3410 BTU/hr, maka besar beban pendinginan pada FCU (Fan Coil Unit) adalah

5,19 kW = 5190 W. FCU yang akan digunakan dapat dipilih sesuai Tabel 4.5.

Dengan demikian, FCU yang akan digunakan adalah Carrier 42 CMX 006.

Page 175: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

158   

Bab V

Rancangan Sistem Perpipaan dan Ducting

5.1 Sistem Perpipaan Yang Digunakan

5.1.1 Two Pipe Direct Return

Sistem ini juga disebut sistem kembali langsung. Sistem ini bertujuan

untuk memperoleh air dingin yang sama pada saat masuk ke setiap unit pendingin

udara. Siistem ini menggunakan dua buah pipa utama, yaitu masing-masing pipa

mendapatkan fungsi yang berlainan, yang satu sebagai pipa suplai dan yang

satunya menjadi pipa balik.

Two pipe system ini diberikan untuk kontrol dan servis terpisah dari tiap-

tiap unit terminal. Dan karena suhu air suplai sama pada tiap-tiap unit, sistem ini

dapat digunakan untuk berbagai macam ukuran instalasi. Two pipe system sering

digunakan untuk sistem dalam skala besar. Sehingga biaya perawatannya pun jauh

lebih besar dari one pipe system, maka biaya yang dibutuhkan pun semakin mahal.

Sistem dengan dua pipa ini disebut direct return system karena saluran balik

untuk mengalirkan air kembali ke generator menggunakan jalur yang terdekat.

Skema sistem ini dapat dilihat pada Gambar 5.1.

 

Page 176: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

159   

 

 

5.2 Debit Air Pendingin Melalui Unit Penyegar Udara

Setelah dilakukan perhitungan pada Bab III, maka dapat diketahui beban

pendingin keseluruhan pada grdung Hotel Santika Yogyakarta adalah sebesar

872520 BTU/hr. Dengan demikian, laju aliran air pendingin yang masuk pada

setiap unit penyegar udara dapat dihitung meggunakan persamaan:

Q = 500 x GPM x TC …………………………………………………………(5.1)

(Air Conditioning Principles and System, Edward G. Pita, Eq 5.2)

Dengan:

Q = beban pendingin, BTU/hr

GPM = laju aliran air pendingin

TC = Tempeature Change (perubahan temperatur)

Gambar 5.1 Two Pipe Direct Return System

Air Conditioning Principles and System, Edward G. Pita, Fig 5.5, hal.77

Page 177: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

160   

Sistem pengkondisian udara lantai I Hotel Santika Premiere Yogyakarta ini

dirancang menggunakan menggunakan 37 unit penyegar udara, yaitu 34 buah

FCU dan 3 buah AHU. Setiap unit mempunyai beban pendinginan yang berbeda-

beda sehingga debit air yang masuk juga berbeda-beda.

Temperatur air dingin yang keluar water chiller menuju ke unit-unit

penyegar udara adalah 10 C ( 50 F) sedangkan yang masuk ke dalam water chiller

temperaturnya adalah 15 C ( 59 F). Dengan demikian dapat dihitung laju aliran

air dingin yang masuk ke setiap unit penyegar udara.

Pada pemompaan jalur 1, AHU I digunakan untuk mendinginkan 16

Standard Room, Jatinom Indonesia Restoran, Pandan Sari Coffee Shop, sebagian

koridor, Shop I, dan Shop II dan pada jalur 1 terdapat 16 FCU yang digunakan

untuk mendinginkan 16 Standard Room. Maka beban pendinginan pada

pemompaan jalur I adalah penjumlahan beban pendinginan AHU I dan 16 FCU,

yaitu sebesar 493052,92 BTU/hr. Dengan demikian, dapat dilakukan perhitungan

laju aliran pendingin yang masuk pada pemompaan jalur 1 sebagai berikut :

GPM AHU I =

GPM AHU I = , TU/

107,88

GPM untuk 16 FCU =

GPM untuk 16bh FCU = , /

26,97 GPM

Sehingga debit air pendingin yang masuk pada pemompaan jalur 1 adalah

GPM tot = GPM untuk AHU I + GPM untuk 16 FCU

Page 178: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

161   

= 107,88 GPM + 26,97 GPM

= 134,86 GPM

Perhitungan dengan cara tersebut juga dilakukan terhadap unit-unit

penyegar udara yang lain. Dengan menggunakan microsoft excell, maka dapat

diperoleh hasil perhitungan laju aliran pendingin yang masuk ke setiap unit

penyegar udara. Hasil perhitungan selengkapnya ditunjukan pada Tabel 5.1

Peralatan

Beban/ Unit

JumlahTC Debit (GPM)

(BTU/hr) oF Setiap peralatan

Pompa ke-

Pemompaan Jalur 1 AHU1 485466,6 1 9 107,88

134,86 FCU-Standard Room 7586,32 16 9 26,97

Pemompaan Jalur 2 AHU2 253015,07 1 9 56,23

120,35

AHU3 136957,59 1 9 30,44 FCU-Standard

Room 7586,32 16 9 26,97

FCU-Deluxe Room 12498,13 1 9 2,78 FCU-Suite Room 17707,54 1 9 3,94

Total GPM 255,20

5.3 Perhitungan Sistem Perpipaan Lantai I Hotel Santika Premiere

Yogyakarta

Sebelum dilakukan perhitungan system perpipaan yang akan digunakan,

terlebih dahulu harus ditentukan bahan pipa yang akan digunakan. Pipa-pipa dapat

dibuat dengan berbagai macam bahan. Pemilihannya tergantung pada sejauh mana

Tabel 5.1 Hasil perhitungan laju aliran pendingin

Page 179: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

162   

pipa-pipa tersebut akan digunakan. Beberapa hal yang digunakan dalam pemilihan

bahan pipa, antaralain:

1. Fluida yang mengalir dalam pipa

2. Temperatur

3. Tekanan

4. Ketahanan pipa terhadap oksidasi dan karat

Bahan yang sering digunakan untuk system perpipaan pada system

pengkondisian udara adalah baja dan tembaga. Masing-masing bahan tersebut

memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Biasanya pipa baja

digunakan untuk instalasi perpipaan yang besar, sedangkan untuk pipa

tembaga digunkana untuk instalasi perpipaan yang relative lebih kecil.

Pipa tembaga memiliki tiga macam keuntungan. Pertama, hambatan

karena gesekan lebih kecil bila dibandingkan dengan pipa baja, sehingga

pompa yang digunakan ukurannya juga lebih kecildan konsumsi daya yang

digunakan juga lebih kecil. Kedua, tembaga bukan merupakan bahan yang

mudah teroksidasi. Ketiga, tembaga merupakan bahan yang mudah diperoleh,

dikerjakan, dan harganya lebih relative murah.

Sedangkan baja memiliki daya tahan yang lebih lama, karena baja

merupakan bahan yang lebih kuat dan tidak mudah rusak. Seringkali pipa

yang berukuran besar dibuat dari baja dan pipa yang berukuran kecil terbuat

dari tembaga. Apabila pipa baja dan tembaga digunakan dalam satu

Page 180: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

163   

sambungan maka keduanya tetap harus dipisahkan dengan sambungan yang

terbuat dari plastik. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya korosi.

Dari penjelasan sebelumnya, maka system perpipaan yang akan digunakan

adalah yang terbuat dari tembaga. Hal tersebut bertujuan agar system

perpipaan tersebut tidak mudah teroksidasi dan dapat menghemat biaya

seefisien mungkin.

Pemasangan pipa air pendingin diasumsikan menempel pada dinding,

shingga panjangg pipa mesesuaikan dengan ukuran dinding. Perlu diketahui

bahwa system perpipaan yang akan digunakan adalah sistem tertutup (closed

hydronic system), hal tersebut dikarenakan pemasangan sistem

perpipaanberada di tempay tang relative terlindungi. Untuk menentukan

ukuran pipa yang akan digunakan pada setiap sambungan, maka langkah-

langkah yang diperlukan untuk menentukan ukuran sistem perpipaan adalah

sebagai berikut:

1. Menentukan skema sistem perpipaanyang akan digunakan. Pada gedung

ini digambarkan skema perpipaan pada lantai 1

2. Laju aliran rata-rata air pendingin pada setiap pipa ditentukan dengan

menjumlahkan debit air pendingin yang mengalir di setiap unit penyegar

udara.

3. Air pendingin ynag mengalir melalui pipa tembaga akan mengalami rugi-

rugi gesekan. Untuk pipa dengan bahan tembaga dapat ditentukan dengan

Gambar 5.2. seperti yang telah dejelaskan sebelumnya, pipa yang

Page 181: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

164   

digunakan dalam system perpipaan ini menggunkana pipa berbahan

tembaga.

a. Besar rugi-rugi gesekan rata-rata berada di antara 1 s/d 5 feed.w/100ft.

b. Kecepatan alira air pendingin melalui pipa berada di antara 4s/d 6 FPS

pada system yang kecil dan 8 s/d 10 pada system yang besar. Akan

tetapi, kecepatan aliran airpendingin dalam pipa yang berada di daerah

yang dihuni tidak boleh lebih dari 4 FPS, hal ini bertujuan untuk

menghindari suara berisik.

4. Ukuran pipa ditentukan melalui Gambar 5.2. untuk pipa tembaga sesuai

dengan laju aliran air dan besar rugi-rugi gesekan yang terjadi.

 

Page 182: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

165   

 

 

 

Gambar 5.2 Grafik Friction loss untuk air dalam pipa tembaga

Air Conditioning Principles and System, Edward G. Pita, Fig 8.15, hal.179

Page 183: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

  

5

t

u

S

S

k

P

5.3.1 Sistem

Pad

sistem perpi

telah ditentu

unit FCU da

Standard R

Standard Ro

koridor, Sho

Panjang eku

(Air Co

m Perpipaan

da lantai I

ipaan yang a

ukan. Sistem

an 1 unit AH

oom dan 1

oom, Jatinom

op I, dan Sh

uivalen untuk

Tabel 5.2 onditioning P

n Jalur I

Hotel Santi

akan mengk

m perpipaan

HU. 16 unit F

unit AHU

m Indonesia

op II. Pada

k belokan ter

Equivalent FPrinciples and

ika Premier

kondisikan A

jalur I digu

FCU disini d

disini digu

Restoran, P

sistem perpi

rsebut dapat

Feet of Pipe fd Systems, Ed

re Yogyakar

AHU dan FC

unakan untu

digunakan u

unakan untu

Pandan Sari

ipaan jalur I

t dilihat pada

for Fittings andward G. Pita

rta digunak

CU pada rua

uk mengkon

untuk mendin

uk mengkon

Coffee Shop

I terdapat be

a Tabel 5.2.

nd Valves a, tabel 8.1 ha

166

kan 2 jalur

angan yang

ndisikan 16

nginkan 16

ndisikan 16

p, sebagian

elokan 90o.

al. 181)

Page 184: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

167   

Gambar 5.3 Sistem perpipaan Lantai I Hotel Santika Premiere Yogyakarta

Page 185: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

168   

Skema Sistem perpipaan lengkap Hotel Santika Premiere Yogyakarta dapat

dilihat pada Gambar 5.3. Skema perpipaan jalur I lantai II Hotel Santika Premiere

Yogyakarta dapat dilihat pada Gambar 5.4. Setiap unit penyegar (FCU) untuk

Standard Room menerima 1,68 GPM air pendingin dan untuk AHU I menerima

107,88 GPM air pendingin. Setelah dilakukan pembacaan grafik pada Gambar

5.2, maka diperoleh data-data menggunakan excel yang ditunjukan melalui Tabel

5.3.

 

Perpipaan Jalur 1

Section D, in GPM V, FPS E. L.,

L, ft Friction Loss, Hf

ft ft w./100 ft ft w AB 5 255,2 4,4 13 76 1,20 1,07 BC 3 134,86 5,9 16 115 3,80 4,98 CD 2 26,98 2,7 29 1,50 0,44 DE 2 23,62 2,5 8 1,30 0,10 EF 2 20,26 2,2 24 1,00 0,24 FG 1,5 16,9 2,9 8 2,40 0,19 GH 1,5 13,54 2,3 24 1,60 0,38 HI 1,5 10,18 1,9 8 1,20 0,10 IJ 1,25 6,82 1,7 24 1,30 0,31 JK 1 3,46 1,4 8 1,30 0,10 LM 1 3,46 1,4 10 1,30 0,13 MN 1,25 6,82 1,7 25 1,30 0,33 NO 1,5 10,18 1,9 10 1,20 0,12 OP 1,5 13,54 2,3 25 1,60 0,40 PQ 1,5 16,9 2,9 10 2,40 0,24 QR 2 20,26 2,2 25 1,00 0,25 RS 2 23,62 2,5 10 1,30 0,13 ST 2 26,98 2,7 25 1,50 0,38 TU 3 134,86 5,9 8 36 1,80 0,79 UV 5 255,2 4,4 26 80 1,20 1,27

V-HR 5 255,2 4,4 23 1,20 0,28

Tabel 5.3 Tabel Perhitungan Friction Loss dan Pressure Drop untuk Perpipaan Jalur 1 

Page 186: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

169   

CABANG C-T 3,5 107,88 3,8 16 1,3 0,208

D1-S1 0,75 1,68 1,2 10 1 0,1 D2-S2 0,75 1,68 1,2 10 1 0,1 E1-R1 0,75 1,68 1,2 10 1 0,1 E2-R2 0,75 1,68 1,2 10 1 0,1 F1-Q1 0,75 1,68 1,2 10 1 0,1 F2-Q2 0,75 1,68 1,2 10 1 0,1 G1-P1 0,75 1,68 1,2 10 1 0,1 G2-P2 0,75 1,68 1,2 10 1 0,1 H1-O1 0,75 1,68 1,2 10 1 0,1 H2-O2 0,75 1,68 1,2 10 1 0,1 I1-N1 0,75 1,68 1,2 10 1 0,1 I2-N2 0,75 1,68 1,2 10 1 0,1 J1-M1 0,75 1,68 1,2 10 1 0,1 J2-M2 0,75 1,68 1,2 10 1 0,1 K1-L1 0,75 1,68 1,2 10 1 0,1 K2-L2 0,75 1,68 1,2 10 1 0,1

Total 14,03

Page 187: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

170   

 

 

Gambar 5.4 Sistem Perpipaan Lantai 1 Hotel Santika Yogyakarta jalur 1

Page 188: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

171   

1.3.2 Sistem Perpipaan Jalur II

Sistem perpipaan jalur II digunakan untuk mengkondisikan 2 unit AHU

dan 18 unit FCU. 2 unit AHU terdiri dari AHU 2 untuk mendinginkan 3 Standard

Room, 1 Deluxe Room, Samudera Bar, Lobby, Receptionist, Ardiyanto Batik,

Batik Gentong dan AHU 3 untuk mendinginkan 13 Standard Room, 1 Suite

Room, sebagian koridor. Pada sistem perpipaan jalur II juga terdapat belokan 90o.

Panjang ekuivalen untuk belokan dapat dilihat pada Tabel 5.2.

Skema perpipaan jalur II lantai II Hotel Santika Premiere Yogyakarta dapat

dilihat pada Gambar 5.5. Setiap unit penyegar untuk Standard Room menerima

1,68 GPM air pendingin, unit penyegar untuk Deluxe Room menerima 2,78 GPM,

unit penyegar untuk Suite Room menerima 3,94 GPM, AHU 2 disini mendapat

56,23 GPM, dan AHU 3 mendapat 30,44 GPM. Setelah dilakukan pembacaan

grafik pada Gambar 5.2, maka diperoleh data-data menggunakan excel yang

ditunjukan melalui Tabel 5.4.

 

 

Page 189: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

172   

Perpipaan Jalur 2

Section D, in GPM

V, FPS

E. L.,

L, ft

Friction Loss, Hf

ft ft w./100 ft ft w AB 5 255,2 4,40 13,00 76 1,2 1,07

B-BA 3 120,35 5,70 16,00 59 3,4 2,55 BA-BB 2,5 60,76 4,00 18 2,4 0,43 BB-BC 2,5 59,08 4,00 24 2,4 0,58 BC-BD 2,5 56,3 3,50 13,00 58 1,8 1,28 BD-BE 2,5 54,62 3,50 17 1,8 0,31 BE-BF 2,5 52,94 3,50 17 1,8 0,31 BF-BG 2,5 51,26 3,50 17 1,8 0,31 BG-BH 2,5 49,58 3,30 17 1,7 0,29 BH-BI 2,5 47,9 3,30 17 1,6 0,27 BI-BJ 2,5 46,22 3,20 17 1,5 0,26 BJ-BK 2 44,54 4,50 5,50 17 3,8 0,86 BK-BL 2 42,86 4,50 7 3,7 0,26 BL-BM 2 41,18 4,50 6 3,6 0,22 BM-BN 1,5 10,74 1,90 15 1,3 0,20 BN-BO 1,25 7,38 1,90 17 1,4 0,24 BO-BP 1 4,02 1,60 5,20 12 1,4 0,24 BQ-BR 1 4,02 1,60 12 1,4 0,17 BR-BS 1,25 7,38 1,90 16 1,4 0,22 BS-BT 1,5 10,74 1,90 13 1,3 0,17 BT-BU 2 41,18 4,50 8 3,6 0,29 BU-BV 2 42,86 4,50 2 3,7 0,07 BV-BW 2 44,54 4,50 17 3,8 0,65 BW-BX 2,5 46,22 3,20 17 1,5 0,26 BX-BY 2,5 47,9 3,30 17 1,6 0,27 BY-BZ 2,5 49,58 3,30 17 1,7 0,29 BZ-CA 2,5 51,26 3,50 17 1,8 0,31 CA-CB 2,5 52,94 3,50 17 1,8 0,31 CB-CC 2,5 54,62 3,50 17 1,8 0,31 CC-CD 2,5 56,3 3,50 62 1,8 1,12 CD-CE 2,5 59,08 4,00 24 2,4 0,58 CE-CF 2,5 60,76 4,00 10 2,4 0,24 CF-U 3 120,35 5,70 129 3,4 4,39 U-V 5 255,2 4,40 80 1,2 0,96

V-HR 5 255,2 4,40 23 1,2 0,28 CABANG

BA-CF (AHU2) 2,5 56,23 3,80 35 2,1 0,74 BA-CF (FCU pojok) 0,75 1,68 1,20 31 1 0,31

BA-CF (FCU pinggir) 0,75 1,68 1,20 71 1 0,71 BB-CE 0,75 1,68 1,20 6 1 0,06 BC-CD 0,75 2,78 1,70 6 2,4 0,14

Tabel 5.4 Tabel Perhitungan Friction Loss dan Pressure Drop untuk Perpipaan Jalur 2 

Page 190: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

173   

BD-CC 0,75 1,68 1,20 10 1 0,10 BE-CB 0,75 1,68 1,20 10 1 0,10 BF-CA 0,75 1,68 1,20 10 1 0,10 BG-BZ 0,75 1,68 1,20 10 1 0,10 BH-BY 0,75 1,68 1,20 10 1 0,10 BI-BX 0,75 1,68 1,20 10 1 0,10 BJ-BW 0,75 1,68 1,20 10 1 0,10 BK-BV 0,75 1,68 1,20 10 1 0,10 BL-BU 0,75 1,68 1,20 10 1 0,10 BM-BT 2 30,44 3,20 35 2 0,70

BN1-BS1 0,75 1,68 1,20 10 1 0,10 BN2-BS2 0,75 1,68 1,20 10 1 0,10 BO1-BR1 0,75 1,68 1,20 10 1 0,10 BO2-BR2 0,75 1,68 1,20 10 1 0,10

BP-BQ 1 3,94 1,60 24 1,4 0,34 Total 24,79

Page 191: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

174   

Gambar 5.5 Sistem Perpipaan Lantai 1 Hotel Santika Yogyakarta jalur 2

Page 192: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

175   

5.4 Perhitungan Head Pompa Lantai I Hotel Santika Premiere Yogyakarta

5.4.1 Perhitungan Head Pompa jalur I

Skema perpipaan pada perpipaan jalur I dapat dilihat pada Gambar

5.4.Perhitungan Head Pompa yang akan digunakan mengacu pada saluran pipa

yang terpanjang. Pada jalur I saluran pipa yang terpanjang adalah melalui

Pompa1-C-D-E-F-G-H-I-J-K-L-M-N-O-P-Q-R-S-T-U-V-HR.

Pompa1-B

Saluran ini memiliki pipa lurus sepanjang 115 ft dengan diameter 3 inchi

dan mengalirkan air sebanyak 134,86 GPM. Pada Tabel 5.2 diketahui bahwa rugi-

rugi gesekan 1ft . w/100ft dan pada saluran ini terdapat sambungan siku standar

sebanyak 2 buah. Pada Tabel 5.2 didapatkan ekivalen 90o elbow standard sebesar

8 ft dengan rugi-rugi gesek sebesar 1ft . w/100ft, maka rugi-rugi tekanan pada dua

sambungan siku standar adalah :

Hf = L + (E.L x n) x Friction Loss ........................................................ 5.1

Hf = Head pompa (ft w)

L = Panjang (ft)

E.L = Ekivalen panjang (ft)

n = Jumlah belokan

FL = Rugirugi gesekan (ft . w/100ft)

Maka :

Hf = 115 ft + (8 ft x 2) x 3,80 ft . w/100ft

Hf = 4,98 ft w

Page 193: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

176   

Perhitungan Head pompa untuk saluran lain juga menggunakan cara yang sama

yaitu dengan menggunakan Microsoft Excel diperoleh hasil perhitungan Head

pompa untuk jalur I dapat dilihat dari Tabel 5.3. Dari perhitungan dengan

menggunakan Microsoft Excel diperoleh Hf total jalur 1 sebesar 14,03 ft w.

5.4.2 Perhitungan Head Pompa jalur II

Skema perpipaan pada perpipaan jalur II dapat dilihat pada Gambar

5.5.Perhitungan Head Pompa yang akan digunakan mengacu pada saluran pipa

yang terpanjang. Pada jalur II saluran pipa yang terpanjang adalah melalui

Pompa1-BA-BB-BC-BD-BE-BF-BG-BH-BI-BJ-BK-BL-BM-BN-BO-BP-BQ-

BR-BS-BT-BU-BV-BW-BX-BY-BZ-CA-CB-CC-CD-CE-CF-U-V-HR.

Perhitungan Head pompa untuk jalur II juga menggunakan cara yang sama

dengan perhitungan Head pompa pada jalur I yaitu dengan menggunakan

Microsoft Excel diperoleh hasil perhitungan Head pompa untuk jalur II dapat

dilihat dar Tabel 5.4. Dari perhitungan dengan menggunakan Microsoft Excel

diperoleh Hf total sebesar 24,79 ft w.

Page 194: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

177   

5.5 Sistem Ducting Lantai I Hotel Santika Premiere Yogyakarta

Ducting yaitu sebuah saluran yang mengalirkan/medistribusikan udara dari

mesin penyegar udara ke lubang keluaran dalam suatu ruangan, dari lubang hisap

ke mesin penyegar udara, mengalirkan udara segar masuk ke penyegar udara, atau

mengalirkan udara kotor untuk dibuang keluar ruangan.

Dalam perancangan sistem saluran udara (ducting), hal pertama yang perlu

diperhitungkan adalah ukuran saluran yang akan digunakan. Metode perancangan

saluran udara ada beberapa macam, tetapi yang digunakan di dalam perancangan

ini adalah metode gesekan sama.

Sistem ducting pada Hotel Santika Premiere Yogyakarta lantai I ini

dirancang menggunakan metode gesekan sama. Dasar dari metode ini adalah

besar rugi-rugi gesek rata-rata per satuan panjang saluran udara saluran udara

yang telah ditentukan sebelumnya. Besar rugi-rugi gesekan yang telah ditentukan

biasanya didasarkan pada kecepatan maksimum udara yang diijinkan di saluran

udara utama dari fan. Hal ini bertujuan untuk mencegah suara bising yang

ditimbulkan akibat aliran udara.

Untuk menentukan besar ukuran saluran udara yang akan digunakan, perlu

dilakukan langkah-langkah adalah sebagai berikut :

1. Menentukan AHU yang sesuai dengan beban pendinginan yang telah didapat

dari perhitungan.

2. Menggambarkan skema ducting bersama panjang pada setiap bagian.

Biasanya digambarkan secara sederhana untuk mempermudah perhitungan.

Page 195: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

178   

3. Menentukan jumlah kapasitas udara yang mengalir sebekum akhirnya

dikeluarkan ke ruangan.

4. Menentukan kecepatan udara rancangan untuk saluran udara utama, yaitu

yang langsung dihembuskan oleh fan. Kecepatan udara ini dapat ditentukan

dari Tabel 5.5.

5. Menentukan rugi-rugi gesekan pada saluran udara utama. Rugi-rugi gesekan

ini dapat ditentukan melalui Gambar 5.6. rugi-rugi gesekan yang telah

diperoleh digunakan sebagai acuan untuk menentukan ukuran saluran udara.

Dengan kata lain semua saluran udara memiliki rugi-rugi gesekan yang sama.

6. Ukuran diameter saluran udara (equivalent round duct) juga ditentukan

melalui Gambar 5.6

7. Setelah diperoleh ukuran diameter saluran udara, maka ukuran saluran udara

dalam bentuk segi empat (rectangular sizes) dapat ditentukan menggunakan

Gambar 5.7.

Page 196: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

179   

APPLICATION 

CONTROLLING FACTOR  CONTROLLING FACTOR‐DUCT FRICTION 

NOISE GENERATION  Main ducts  Branch Ducts Main Ducts  Supply  Return  Supply  Return 

Residences  600  1000  800  600  600 Apartments 

1000  1500  1300  1200  1000 Hotel Bedrooms Hospital Bedrooms Private Offices 

1200  2000  1500  1600  1200 Directors Rooms Libraries Theatres 

800  1300  1100  1000  800 Auditoriums General Offices 

1500  2000  1500  1600  1200 High Class Restaurants High Class Stores Banks Averages Stores 

1800  2000  1500  1600  1200 Cafetarias Industrial  2500  3000  1800  2200  1500 

Tabel 5.5 Recommended maximum duct velocity for low velocity system (FPM)

(Handbook of Air Conditioning System Design, Table 2

Page 197: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

180   

Gambar 5.6 Friction Loss For Air Flow in Galvanized Steel round Ducts (Air Conditioning Principles and systems, Edward G. Pita, Fig 8.21)  

Page 198: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

181   

Gambar 5.7 Equivalent round duct sizes (Air Conditioning Principles and systems, Edward G. Pita, Fig 8.23)

Page 199: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

182   

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

   

 

 

 

A

3

CD

3

B

2 2

3

2

3

E

2

F

2

3

G

2

3

H

3

2

I

2

3

J

K

2

3

L

2

3

M

2

3

N

2

4

3

5

O

2

4

3

5

P

2

4

3

5

Q

40 CFM

40 CFM 40 CFM

40 CFM 40 CFM

40 CFM

40 CFM 40 CFM

40 CFM 40 CFM

40 CFM 40 CFM

40 CFM 40 CFM

40 CFM

40 CFM

12 CFM 12 CFM 12 CFM 12 CFM 12 CFM 12 CFM 12 CFM 12 CFM 12 CFM 12 CFM 111,11 111,11 111,11

111,11 111,11 111,11

111,11 111,11 111,11

62,5 CFM 62,5 CFM 62,5 CFM

62,5 CFM 62,5 CFM 62,5 CFM

62,5 CFM 62,5 CFM 62,5 CFM

62,5 CFM

62,5 CFM 62,5 CFM 62,5 CFM

62,5 CFM 62,5 CFM 62,5 CFM

Gambar 5.8 Sistem Ducting Lantai 1 Hotel Santika Yogyakarta AHU 1

Page 200: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

183   

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

    

A

2

B

2

3 4

C2

D 2

E

F

G

H

I

J 2

K 2

L

M

2

3

4

5

6

N

2

3

4

5

6

7

8

40 CFM

40 CFM

40 CFM 80 CFM

200 CFM

200 CFM

200 CFM

200 CFM

66,67 CFM66,67 CFM

66,67 CFM

66,67 CFM

66,67 CFM

66,67 CFM

66,67 CFM

66,67 CFM

66,67 CFM

66,67 CFM

66,67 CFM

66,67 CFM

66,67 CFM

66,67 CFM

66,67 CFM

66,67 CFM

66,67 CFM

66,67 CFM

66,67 CFM

Gambar 5.9 Sistem Ducting Lantai 1 Hotel Santika Yogyakarta AHU 2

Page 201: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

184   

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

AHU 3

 

A

B

C

D

2

2 3

3 2

E

2

F

2

G

2 2

H I

2

J

2

K

2

L

2

M

N

O P8,6 CFM 8,6 CFM

8,6 CFM

8,6 CFM

8,6 CFM 8,6 CFM 8,6 CFM 8,6 CFM 8,6 CFM 8,6 CFM 8,6 CFM

8,6 CFM

8,6 CFM

8,6 CFM

40 CFM

40 CFM

40 CFM

40 CFM

40 CFM

40 CFM 40 CFM 40 CFM 40 CFM 40 CFM 40 CFM 40 CFM 40 CFM

120 CFM

Gambar 5.10 Sistem Ducting Lantai 1 Hotel Santika Yogyakarta AHU 3

Page 202: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

185   

AHU I

Section CFM v friction loss eq rect duct ft/ mnt in.w/100ft D.in in

AHU-A 2759,99 1000 0,06 22 20 X 21 AB 748 740 0,06 13,8 10 X 15 BC 656 710 0,06 13 10 X 14 CD 564 690 0,06 12 10 X 12 DE 472 670 0,06 11,8 10 X 11,5 EF 380 640 0,06 11,4 10 X 10,2 FG 288 580 0,06 9,5 10 X 7,8 GH 196 540 0,06 8,3 10 X 5,8 HI 104 450 0,06 6,7 7 X 5,5 IJ 12 270 0,06 3 3 X 3

AK 1999,99 910 0,06 20 17 X 20 KL 1666,66 880 0,06 18 15 X 18 LM 1333,33 850 0,06 17 15 X 16,5 MN 1000 790 0,06 15,8 15 X 14 NO 687,5 710 0,06 13 10 X 14 OP 375 640 0,06 11,4 10 X 10,2 PQ 62,5 390 0,06 5,5 7 X 3,8

CABANG B2 & B3

40 350 0,06 4,8 6 X 3,4

C2 & C3 D2 & D3 E2 & E3 F2 & F3 G2 & G3 H2 & H3 I2 & I3 J2 & J3

Tabel 5.6 Tabel Perhitungan Friction Loss dan Ukuran Ducting AHU I

Page 203: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

186   

B, C

12 270 0,06 3 3 X 3 D, E F, G

H, I, J K, K2, K3

111,11 480 0,06 6,8 7 X 5,6 L, L2, L3 M, M2, M3

N, N2,N3,N4, N5

62,5 390 0,06 5,5 7 X 3,8 O, O2,O3,O4,O5 P, P2, P3, P4, P5

Q  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 204: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

187   

 

 

AHU II

Section CFM v friction loss eq rect duct ft/ mnt in.w/100ft D.in in

AHU-A 2200,06 1000 0,07 20 17 X 20 AB 2160,06 995 0,07 18,9 17 X 18 BC 2000,06 990 0,07 18,8 17 X 18 CD 1800,06 970 0,07 18 17 X 16 DE 800,02 800 0,07 13,8 15 X 10,5 EF 733,35 790 0,07 13,6 15 X 10,4 FG 666,68 750 0,07 12,8 15 X 10 GH 600,01 750 0,07 12,5 15 X 9,5 HI 533,34 720 0,07 11,8 12 X 9,5 IJ 466,67 700 0,07 11,3 12 X 9 JK 266,67 600 0,07 9 9 X 7,5 KL 66,67 430 0,07 5,4 5 X 5

CABANG D & M 800,04 801 0,07 13,9 13 X 12 M & N 466,69 700 0,07 11 11 X 9

M2 & M3 266,68 600 0,07 9 9 X 7,5 M3 & M4 200,01 580 0,07 8,2 8 X 7 M4 & M5 133,34 510 0,07 7 7 X 5,9 M5 & M6 66,67 430 0,07 5,4 5 X 5 N & N2 66,67 430 0,07 5,4 5 X 5 N & N3 400,02 690 0,07 10,8 10 X 10 N3 & N4 333,35 650 0,07 9,8 9 X 9 N4 & N5 266,68 600 0,07 9 9 X 7,5 N5 & N6 200,01 580 0,07 8,2 8 X 7 N6 & N7 133,34 510 0,07 7 7 X 5,9 N7 & N8 66,67 430 0,07 5,4 5 X 5

 

 

Tabel 5.7 Tabel Perhitungan Friction Loss dan Ukuran Ducting AHU II

Page 205: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

188   

 

 

AHU III

Section CFM v friction loss eq rect duct ft/ mnt in.w/100ft D.in in

AHU-A 760,4 1000 0,13 11,8 12 X 10 AB 297,2 795 0,13 8,1 8 X 7 BC 208,6 730 0,13 7,3 7 X 6,5 CD 120 620 0,13 5,8 7 X 4,5 AE 414,6 890 0,13 9,5 9 X 8,5 EF 374,6 820 0,13 8,8 9 X 7,5 FG 326 800 0,13 8,5 8 X 7,5 GH 277,4 780 0,13 7,7 8 X 6,5 HI 228,8 740 0,13 7,4 7 X 6,4 IJ 180,2 710 0,13 7 7 X 6 JK 131,6 680 0,13 6,3 6 X 5,5 KL 83 580 0,13 5,4 5 X 4,7 LM 34,4 480 0,13 3,8 3,8 X 3,8 MN 25,8 450 0,13 3,5 3,5 X 3,5 NO 17,2 380 0,13 2,8 3 X 3 OP 8,6 350 0,13 2,7 3 X 3

CABANG A, B, C

8,6 350 0,13 2,7 3 X 3

F, G H, I J, K L, M

N, O, P A2

40 480 0,13 4 4 X 3,4

B2 & B3 C2 & C3 E2 & F2 G2 & H2 I2 & J2

K2 & L2 D 120 620 0,13 5,8 7 X 4,5

Tabel 5.8 Tabel Perhitungan Friction Loss dan Ukuran Ducting AHU III

Page 206: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

189   

BAB VI

LANGKAH-LANGKAH MENGHEMAT ENERGI PADA HOTEL

6.1 Langkah-langkah Menghemat Energi Pada Hotel

Beberapa cara dapat dilakukan untuk menghemat energi: (1) kebijakan

pengaturan pola pola operasi, (2) modifikasi ringan, dan (3) modifikasi yang

menyeluruh. Jika dilaksanakan, kebijakan pola-pola operasi akan dapat

menghemat konsumsi energi antara 5% sampai 10%, modifikasi ringan dapat

menghemat energi 10% sampai 20%, dan modifikasi menyeluruh akan dapat

menghemat energi sampai 30%.

Kebijakan pengaturan pola-pola operasi relatif membutuhkan biaya rendah

bahkan bisa tidak berbiaya karena sebenarnya tidak melakukan modifikasi apa-

apa. Contohnya, mematikan alat jika tidak dipergunakan, membersihkan alat agar

dapat bekerja secara optimal, menurunkan jam kerja peralatan, dll. Untuk

modifikasi ringan, meskipun memerlukan biaya, tetapi pengeluarannya tidak

begitu besar. Misalnya memberikan alat kontrol, mengganti refrigerant, dll.

Sedangkan modifikasi yang sifatnya lebih menyeluruh membutuhkan biaya yang

cukup tinggi, karena harus mengganti peralatan yang boros energi dengan

peralatan yang hemat energi.

 

Page 207: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

190   

Misalnya mengganti semua lampu lama dengan lampu yang hemat energi,

mengganti mesin AC yang hemat energi, dll.

Program hemat energi tidak dimaksudkan untuk mengurangi kenyamanan

tamu. Kenyamanan para tamu tetap dinomorsatukan. Program hemat energi

dilakukan untuk mencegah terjadinya pembuangan energi yang tidak semestinya.

6.1.1 Pergunakan FCU, AHU, atau AC Paket Seoptimal Mungkin

Untuk AC kamar, sistemnya adalah AC sentral. Mematikan AC kamar

berarti mematikan kipas-angin FCU (Fan Coil Unit) di kamar bersangkutan.

Sedangkan AC ruangan besar, berarti mematikan blower AHU (Air Handling

Unit) ruangan bersangkutan. Jadi chiller tetap bekerja dan sirkulasi air dingin

tetap berlangsung. Jika kipas angin atau blower mati, maka air dingin tidak akan

menyedot panas ruangan kamar. Untuk ruangan dengan sistem AC paket,

mematikan AC berarti mematikan keseluruhan kerja AC window, AC split, AC

floor mounted, atau Rooftop liquid chiller, sesuai dengan AC yang ada di ruangan

itu. Pola operasi yang harus dilakukan adalah, gunakan AC ketika diperlukan dan

matikan AC ketika tidak dipergunakan.

Jika AC kamar tidak dipergunakan, AC dimatikan, pelaksanaannya dapat

diserahkan pada tamu hotel sendiri atau dapat diserahkan kepada staf karyawan

hotel. Ketika tamu keluar dalam waktu yang cukup lama, dan jika tamu lupa

untuk mematikan AC, maka staf karyawan dapat bekerja untuk mematikan AC

ruang kamar. Sedangkan untuk ruang-ruang hotel besar yang dipergunakan untuk

Page 208: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

191   

segala macam kegiatan, pekerjaan mematikan blower dapat diserahkan pada staf

karyawan.

6.1.2 Mengatur Kondisi Udara Ber-AC pada Kondisi Standar

Kondisi udara di dalam ruangan meliputi suhu dan kelembaban udara.

Untuk mendapatkan kondisi yang nyaman, suhu dan kelembaban udara pada

ruangan ber-AC dijaga pada nilai tertentu. Untuk negara-negara yang berada di

daerah tropis, suhu udara nyaman standar terletak pada daerah: 24°C-26°C.

Sedangkan kelembaban udara atau RH standar terletak pada daerah 55%-60%.

Pola operasi yang harus dilakukan, menjaga suhu dan kelembaban udara pada

kondisi udara standar. Para tamu diminta untuk menset suhu dan RH pada

keadaan standar.

Pada kondisi udara ruangan standar ber-AC udara dalam ruangan ber-AC

dipertahankan tetap antara 55%-60%. Nilai kelembaban yang rendah ini

menyebabkan jika ada air yang ada di dalam ruangan ber-AC akan menjadi

menguap. Karenanya perlu dihindari benda-benda yang basah berair yang tidak

perlu berada di dalam ruangan ber-AC. Misalnya kain basah. Air minum yang ada

di dalam ruangan diberi tutup dan tidak dimasukkan ke dalam kulkas juga

berpotensi untuk cepat menguap. Akibat jika banyak air yang menguap,

kelembaban udara akan naik, dan untuk menurunkan kelembaban udara kembali

naik ke posisi RH 55%-60% diperlukan konsumsi energi untuk AC semakin

besar.

Page 209: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

192   

6.1.3 Mengganti Fluida Kerja (Refrigeran) Mesin Pendingin

Mesin pendingin chiller mempergunakan refrigeran (fluida kerja) tertentu

untuk mendinginkan air. Demikian juga pada AC jenis paket, mempergunakan

refrigeran tertentu untuk mendinginkan udara ruangan. Energi listrik yang utama

dipergunakan untuk menggerakkan kompresor. Besarnya konsumsi energi listrik

yang diperlukan ternyata bergantung pada jenis refrigeran yang dipergunakan.

Mesin pendingin dengan refrigeran jenis hidrokarbon ternyata lebih irit

daripada mesin dengan refrigeran jenis freon R12 atau R134a. Di Indonesia

banyak refrigeran jenis hidrokarbon produksi Pertamina yang dapat dipergunakan:

Petrozon, Musicool, maupun Hycool. Hasil penelitian yang telah dilakukan,

penggantian R12 dengan refrigeran hidrokarbon pada AC split kapasitas 2,5 PK,

mampu menurunkan konsumsi listrik sampai sebesar 23%. Selain hemat energi,

refrigeran jenis hidrokarbon juga bersifat ramah lingkungan.

Hasil penelitian lain juga memperlihatkan bahwa besarnya penghematan

konsumsi listrik tergantung pada merk mesin pendingin, umur pemakaian mesin

pendingin, kondisi mesin pendingin, serta kapasitas mesin pendingin. Pada AC

split, penggantian refrigeran R22 dengan Musicool dapat menghemat energi

listrik sebesar 14%-20%. Sedangkan penggantian freon dengan Petrozon mampu

menghemat listrik sebesar: 10%-20%.

Page 210: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

193   

6.1.4 Menurunkan Jumlah Jam Kerja Mesin Pendingin

Salah satu alternatif untuk menghemat energi dilakukan dengan

menurunkan jam kerja chiller. Pihak hotel dapat melakukan pemilihan kapan

waktu yang tepat untuk mematikan/menghentikan kerja chiller, yang dirasa tidak

mengganggu kenyamanan para tamu hotel.

6.1.5 Mencegah Pemasukan Udara dari Luar Gedung

Udara di luar gedung hotel mempunyai kondisi yang berbeda dengan

kondisi udara di dalam ruangan ber-AC. Perbedaannya terletak pada suhu dan

kelembabannya. Suhu udara luar dapat mencapai suhu yang tinggi, misalnya 34°C

dengan kelembaban udara sekitar 85%. Jika udara luar gedung hotel masuk ke

dalam ruangan ber-AC, maka kondisi udara luar ini selain harus diturunkan

suhunya pada suhu standar (24°C-26°C), juga harus diturunkan kelembabannya

pada RH standar 55%-60%.

Udara dari luar gedung dapat masuk ke dalam ruangan melalui banyak

cara, misalnya lewat pintu, jendela, dan celah celah udara. Karenanya pintu

jendela (meskipun dapat dibuka) jangan dibuka ketika AC dihidupkan. Udara

segar sudah disediakan untuk ruangan yang dikondisikan udaranya dengan sistem

sentral, jadi tidak perlu kuatir kekurangan oksigen. Kecuali untuk ruangan yang

mempergunakan jenis AC paket (kebutuhan udara segar diserahkan pada

penghuni ruangan). Pintu masuk hotel (atau semua pintu yang berbatasan dengan

udara luar hotel) juga harus diperhatikan, udara harus dikontrol agar udara luar

Page 211: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

194   

yang masuk tidak terlalu banyak, atau melebihi debit udara rancangan. Kecuali

jika sudah dirancang dengan "tirai udara dingin" pada pintu masuk. Prinsipnya

udara yang masuk dari luar gedung hotel diusahakan seminim mungkin. Jika

mungkin tidak ada udara luar yang masuk ke dalam ruangan ber-AC.

6.1.6 Memilih AC Paket Hemat Energi

Untuk ruangan yang dikondisikan dengan AC paket, pemilihan AC yang

tepat adalah AC yang hemat energi dengan kapasitas pendingin yang sesuai

dengan ruangan. Tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Kapasitas pendingin

ditunjukkan dengan satuan BTU/jam atau dalam TR. (1 TR=12.000 BTU/jam).

Walaupun tidak ada acuan standar yang tepat, tetapi kapasitas pendinginnya rata-

rata berkisar antara 600 BTU/jam/m2. Berarti untuk luas ruangan 20 m2, dapat

dipilih AC dengan kapasitas pendingin sebesar 12.000 BTU/jam atau 1 TR.

Dapat juga menggunakan tips sederhana berikut, (1) Tentukan total area

ruangan yang ingin dikondisikan udaranya (dalam m2), kemudian hasilnya dibagi

dengan 55. Hasil yang diperoleh merupakan kebutuhan TR minimal yang harus

disediakan. (2) Tentukan jumlah orang yang biasanya ada di ruangan, jika

seringkali di dalam ruangan ada lebih dari 10 orang dalam waktu yang bersamaan,

tambahkan 0,5 TR dari kebutuhan minimal hasil perhitungan 1. Jika kurang dari

10 orang tidak perlu ada tambahan 0,5 TR. (3) Berapa banyak peralatan yang

menggunakan listrik atau penerangan di ruangan. Tambahkan 0,5 TR untuk setiap

1500 watt listrik yang dipergunakan (4) Hitung kapasitas pendinginnya atau

jumlah TR-nya.

Page 212: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

195   

Harga setiap AC tergantung pada jenis AC: AC window, AC split, AC floor

mounted atau Rooftop liquid chiller dan kapasitas pendinginnya. Pilihlah AC yang

hemat energi. Dalam arti AC, memiliki kemampuan mendinginkan paling tinggi

namun dengan energi paling sedikit Langkah ini merupakan langkah penghematan

dengan cara mempergunakan AC hemat energi dan dengan kapasitas pendingin

sesuai dengan ruangan. Jika ruangan sudah ber-AC, tetapi mesin AC kurang

dingin atau terlalu dingin, maka AC perlu diganti dengan AC yang sesuai. Perlu

biaya yang tidak sedikit, tetapi untuk jangka panjang penggunaan AC yang hemat

energi dan sesuai akan lebih menguntungkan.

6.1.7 Mengurangi Pemakaian Peralatan/Bahan yang Mampu Menimbulkan

Panas.

Banyak peralatan dalam ruangan yang mampu menimbulkan panas atau

kalor, seperti lampu, televisi, komputer, kipas angin, kulkas (kondenser-kulkas).

Semua peralatan listrik ketika bekerja akan menimbulkan efek panas yang tidak

dapat dihindarkan. Dalam sistem pengkondisian udara, munculnya panas/kalor

harus diusahakan sedikit mungkin dan sesingkat mungkin.

Pola operasi yang dipergunakan adalah, jika lampu tidak terpakai, lampu

dimatikan. Nyalakan lampu pada saat diperlukan. Pada saat ruangan kamar

ditinggalkan tamu, lampu kamar sebaiknya dirancang secara otomatis padam. Saat

ini kemajuan teknologi dapat menciptakan peralatan yang dapat membantu

mengendalikan lampu. Gunakan teknologi pengendali penerangan, misalnya

photocell (ketika cahaya alami lemah, sensor ini secara otomatis akan

Page 213: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

196   

menghidupkan lampu, dan sebaliknya) atau sensor gerakan (akan

menghidupkan/mematikan lampu berdasarkan gerakan manusia, cocok untuk

lampu di koridor). Pesawat televisi dan video, jika tidak ditonton, hendaknya

dimatikan. Hindari kondisi stand by ketika TV tidak dipergunakan dalam waktu

yang lama. Demikian juga dengan kipas angin, tape compo jika tidak dipakai,

dimatikan dan gunakan pada saat diperlukan saja. Semua peralatan kantor yang

dapat merupakan sumber panas, seperti komputer dimatikan ketika tidak

dipergunakan. Dan gunakan semua peralatan listrik yang hemat energi.

Jika ruangan sudah terang karena adanya pencahayaan matahari melalui

dinding kaca, sebaiknya lampu dimatikan saja. Tentunya dengan rancangan

dinding kaca yang baik sehingga aliran kalor yang menembus melalui dinding

kaca kecil. Penurunan jam kerja lampu akan dapat menurunkan "sedotan kalor"

yang akhirnya akan menghemat energi. Pemakaian lampu yang dikurangi dari 12

jam per hari menjadi 10 jam per hari bisa menghemat 70 persen dari biaya listrik.

Untuk hotel berbintang, bisa menghemat biaya sebesar Rp 6 juta per bulan.

Penghematan ini tidak butuh investasi besar, hanya membutuhkan kedisiplinan

staf hotel (Kompas, 13 Mei 2005)

Makanan yang masih panas juga merupakan sumber panas yang harus

dihindarkan dalam sistem pengkondisian udara. Jika tidak harus panas, sebaiknya

makanan yang masuk sudah didinginkan terlebih dahulu. Rokok juga merupakan

sumber panas. Ujung rokok adalah bara yang suhunya tinggi. Karenanya

diusahakan para tamu dilarang merokok di ruang ber-AC. Kondenser kulkas juga

Page 214: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

197   

merupakan sumber panas. Pemilihan kulkas yang hemat energi akan mampu

menurunkan konsumsi energi sebesar 20%.

6.1.8 Menghindari Dinding Luar/Dinding Kaca/Jendela terkena Sinar

Matahari Langsung

Perbedaan suhu akan dapat menyebabkan adanya aliran kalor atau aliran

panas. Kalor mengalir dari suhu tinggi ke suhu yang lebih rendah. Semakin tinggi

perbedaan suhu, maka semakin besar aliran kalor yang terjadi. Demikian juga

yang terjadi pada permukaan dinding pada bangunan AC. Jika terjadi perbedaan

yang cukup besar antara suhu permukaan dinding luar dengan dengan suhu

permukaan dinding bagian dalam ruangan yang ber-AC, maka akan terjadi aliran

kalor yang cukup besar.

Untuk menghemat energi, sebaiknya permukaan dinding bagian luar tidak

terkena langsung cahaya matahari. Akan terjadi Penghematan energi jika di luar

ruangan ber-AC ada peneduhnya (overhang atau peneduh jenis lain). Pohon

pohon yang tinggi yang ada di sekitar gedung hotel dapat juga membantu

penghematan energi (relatip kecil). Penghematan energi juga akan terjadi jika

suhu ruangan dijaga tetap pada daerah suhu standar. Jika suhu udara ruangan ber-

AC turun dan menjauh dari suhu standar, maka dengan sendirinya aliran kalor

masuk secara konduksi akan menjadi lebih besar.

Jika dinding hotel terbuat dari kaca, maka selain ada energi kalor yang

lewat melalui konduksi juga ada energi radiasi matahari yang dapat masuk ke

Page 215: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

198   

dalam ruangan. Untuk menghemat energi, gunakan dinding kaca ganda. Sehingga

kaca bagian dalam tidak kontak langsung dengan sinar matahari. Karena antara

kaca bagian luar (lapis luar) dengan lapis dalam terdapat udara, yang mampu

bersifat sebagai isolator panas. Demikian juga untuk jendela ruangan kamar yang

terbuat dari dinding kaca. Prinsipnya, cahaya matahari dibiarkan dapat masuk

keruangan seterang-terangnya, tetapi kalor yang masuk keruangan sedikit

mungkin, Dengan demikian, korden dapat dibuka. Lampu ruangan dapat

dipadamkan.

6.1.9 Mengganti lampu

Dari segi keindahan dan warna yang dihasilkan, lampu pijar memang

menarik, terutama untuk lampu meja dan ruang kamar mandi. Karenanya masih

banyak hotel mempergunakan lampu pijar untuk penerangannya. Tapi sebenarnya

lampu pijar boros energi, hampir 85% daya yang dikonsumsi lampu pijar diubah

menjadi panas dan bukannya menjadi cahaya. Lampu jenis TL sebenarnya lebih

hemat energi, tetapi penggunaan lampu TL menuntut adanya ballast yang

memakan daya. Ballast pada lampu TL (neon) dipergunakan untuk pengatur

voltase.

Lampu merupakan kebutuhan yang harus ada, maka langkah untuk

menghemat energi adalah dengan cara mengganti lampu yang yang lama dengan

lampu yang hemat energi, seperti mengganti dengan jenis CFL. Lampu jenis ini

dapat menghemat energi hingga 80%. Sekarang banyak sekali lampu hemat energi

yang dijual di pasaran. Dengan lampu CFL, jumlah lampu yang terpasang akan

Page 216: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

199   

menjadi lebih sedikit. Lampu pijar mempunyai 10-20 lumen per watt (Ipw),

sedangkan lampu jenis CFL mempunyai 50-60 Ipw. Meski harga awal lampu CFL

lebih mahal tetapi untuk jangka panjang, lampu CFL tetap lebih hemat dari lampu

pijar. Jika masih mempertahankan lampu TL, maka untuk menghemat energi,

gunakan lampu TL dengan ballast elektronik. Jenis lampu ini mampu mengurangi

konsumsi listrik hingga 30% dibandingan dengan lampu TL yang

mempergunakan ballas konvensional.

Tabel 6.1. Standar Penerangan untuk Sektor Perhotelan

No Area Standar

(lumen/m2)

1. Area umum, taman 30

2. Lorong, gudang yang jarang dipergunakan, restoran 75

3. Kantor, lobby, lift, tangga, tempat parkir 150

4. Ruang pertemuan, kantor, toko, kasir 300

5. Kamar tamu, ruang laundry, dapur 300-400

Membersihkan lampu dari debu yang melekat juga diperlukan, agar

kekuatan penerangan yang dihasilkan tidak berkurang. Debu pada lampu, dapat

menurunkan produksi lumen hingga 5%. Terkadang orang lebih tertarik

menambah jumlah lampu ketika yang seharusnya dilakukan adalah membersihkan

Page 217: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

200   

lampu yang sudah ada. Menambah lampu ketika tidak diperlukan merupakan

tindakan pemborosan energi.

6.2 Pemeliharaan Rutin Terhadap Mesin AC/Chiller

a. Pemeliharaan AC Jenis Paket

Pemeliharaan rutin perlu dilakukan terhadap mesin AC. Kegiatan ini

diperlukan untuk memaksimalkan kinerja mesin AC. Seperti pengisian

refrigeran ulang, pergantian pelumas kompresor, pembersihan evaporator,

filter udara, pengencangan mur-baut (untuk tidak menimbulkan suara) dan

kipas dari debu/kotoran. Karena sifatnya yang mudah terbakar sebaiknya

pengisian ulang refrigeran dilakukan oleh tenaga profesional sedangkan

pembersihan dari kotoran, dan yang lainnya dapat dilakukan sendiri oleh

karyawan hotel. Pipa refrigeran dan sambungan-sambungan pada sistem AC

juga perlu diperiksa agar kebocoran refrigeran tidak terjadi. Remote kontrol

juga diperiksa apakah masih berfungsi dengan baik.

Jika evaporator terlalu berdebu atau kotor, maka udara yang

dihasilkan tidak sedingin jika evaporator tidak berdebu. Karena udara dingin

diperoleh secara kontak langsung dengan permukaan evaporator. Demikian

juga dengan filter udara yang terlalu kotor. Filter udara yang terlalu kotor

dapat menghambat aliran udara yang akan lewat. Debit udara yang mengalir

akan menjadi turun sehingga kemampuan mendinginkan udara menjadi

berkurang. Pembersihan dan perawatan pada kipas juga perlu dilakukan, agar

kipas dapat berputar dengan baik. Jangan sampai kotoran dapat

Page 218: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

201   

menggangu/memperlambat kerja dari kipas ini. Putaran kipas yang lambat,

akan menyebabkan debit udara berkurang.

b. Pemeliharaan Sistem AC Sentral

Pemeliharaan rutin pada sistem AC sentral tidak jauh berbeda dengan

sistem AC paket, dengan tujuan utama memaksimalkan kinerja mesin. Kipas

angin, filter udara FCU, blower, filter udara AHU, pipa air dingin perlu

dibersihkan. Pelumasan pada benda yang berputar perlu dilakukan. Pada

chiller demikian juga, pelumasan kompresor, pengisian refrigeran,

pembersihan pipa kondenser yang mungkin timbul kerak, demikian juga pipa-

pipa evoporator. Perawatan rutin kipas angin, dan pompa sirkulasi pada

sistem hidronik, semua juga dilakukan.

Page 219: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

202  

BAB VII

KESIMPULAN

7.1 Kesimpulan

Dari hasil perancangan sistem pengkondisian udara pada Hotel Santika

Premiere Yogyakarta yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh data-data

sebagai berikut:

1. Kondisi udara

Kondisi di dalam ruangan

Temperatur bola kering : 80 oF

Kelembaban relatif rata-rata (RH) : 50%

Kondisi di luar ruangan

Temperatur bola kering : 35 oC (95 oF)

Temperatur bola basah :28 oC (82,4 oF)

2. Beban pendinginan total pada Hotel Santika Premiere Yogyakarta adalah

72,71 TR atau 872520 BTU/hr.

3. Air Cooled Chiller yang digunakan adalah Air Cooled Chiller buatan Carrier

unit 30 GTN 080.

4. AHU (Air Handling Unit) yang digunakan adalah

AHU I : Carrier 39G 1724

 

Page 220: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

203  

AHU II : Carrier 39G 1118

AHU III : Carrier 39G 0914

5. FCU (Fan Coil Unit) yang digunakan adalah

FCU standar room : Carrier 42 CMX 003

FCU deluxe room : Carrier 42 CMX 004

FCU suite room : Carrier 42 CMX 006

6. Sistem perpipaan yang digunakan pada Hotel Santika Premiere Yogyakarta

adalah Two Pipe Direct Return System sehingga air pendingin yang masuk

ke setiap unit penyegar udara mempunyai temperatur yang sama.

 

Page 221: SISTEM PENGKONDISIAN UDARA HOTEL SANTIKA …1].pdf · pendingin/refrigerasi adalah evaporator, kompresor, katup ekspansi, kondenser. Komponen pendukung sistem pengkondisian udara

DAFTAR PUSTAKA

Carrier Handbook of Air Conditioning System Design

Holman, J.P. alih bahasa : Jasjfi. E. Perpindahan Kalor. Jakarta : Erlangga, 1995.

Pita, Edward G. Air Conditioning Principles and System An Energy Approach.

New York,1981.

Product Data Carrier International Sdn. Bhd. Malaysia

Purwadi, PK. Arah Reformasi Indonesia; Beberapa Langkah Penghematan

Energi Untuk Sistem AC Pada Hotel Berbintang. Yogyakarta : LPPM

USD Yogyakarta

Saito, Heizo. Alih bahasa : Wiranto Arismunandar. Penyegaran Udara. Jakarta :

Pradnya Paramita, 1980.

Shanghai Tonghui Carrier Air-Conditioning Equipment Co., LTD

Sugarman, Samuel C., 1946. HVAC fundamentals

Wang, Shan K. Handbook of Air Conditioning And Refrigeration. New York :

Mc Graw Hill.