fungsi bagian investasi dalam pengelolaan dana …

113
FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA ASURANSI UMUM DI BUMIDA BUMIPUTERA SYARIAH Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam ( SEI ) Oleh : ERIE ROMIATUL ANIQOH NIM : 103046228373 KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAH (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H / 2008 M

Upload: others

Post on 20-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA ASURANSI

UMUM DI BUMIDA BUMIPUTERA SYARIAH

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Islam ( SEI )

Oleh :

ERIE ROMIATUL ANIQOH

NIM : 103046228373

KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAH (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H / 2008 M

Page 2: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA ASURANSI

UMUM DI BUMIDA BUMIPUTERA SYARIAH

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Islam ( SEI )

Oleh :

ERIE ROMIATUL ANIQOH

NIM : 103046228373

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

A.M. Hasan Ali, MA Drs. H. Asep Syarifuddin Hidayat, SH. MH NIP. 150 370 226 NIP. 150 268 783

KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAH ( EKONOMI ISLAM )

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H / 2008 M

Page 3: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA ASURANSI UMUM DI BUMIDA BUMIPUTERA SYARIAH telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Pada 23 September 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).

Jakarta, 23 September 2008

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Prof.DR.H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM NIP. 150 210 422

PANITIA UJIAN 1. Ketua : DR. Euis Amalia, M.Ag. (…….………….)

NIP. 150 289 264

2. Sekretaris : Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag (………….…… ) NIP. 150 318 308 3. Pembimbing I : A.M. Hasan Ali, MA (………….…….)

NIP. 150 370 226

4. Pembimbing II : Drs. H. Asep Syarifuddin Hidayat, SH. MH (………………..) NIP. 150 268 783 5. Penguji I : Hendra Pertaminawati, M.Ag (………………..) 6. Penguji II : Dra. Nuriyah Thaher, MM (………………..) NIP. 150 321 873

Page 4: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 23 September 2008

Erie Romiatul Aniqoh

Page 5: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

ABSTRAK

Nama : ERIE ROMIATUL ANIQOH

NIM : 103046228373

FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA ASURANSI DI

BUMIDA BUMIPUTERA SYARIAH

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana fungsi bagian investasi

pada divisi keuangan di BUMIDA Bumiputera Syariah Jakarta dalam mengelola dana

untuk diinvestasikan dan bagaimana proses investasi yang dilakukan.

Adapun Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini

adalah dengan menggunakan metode deskriftif analisis kualitatif, yakni suatu tehnik

analisis data dimana terlebih dahulu dipaparkannya semua data yang telah diperoleh

kemudian menganalisisnya dengan berpedoman pada sumber – sumber dalam bentuk

kalimat – kalimat yaitu dengan menggunakan analisis domain, komponen dan analisis

tema.

Hasil dari penelitian ini adalah pengelolaan dana yang dilakukan BUMIDA

Bumiputera Syariah Jakarta dikelola oleh bagian investasi Konvensional yaitu BUMIDA

Bumiputera 1967 karena BUMIDA Bumiputera Syariah merupakan cabang dari

BUMIDA Bumiputera konvensional tetapi modal telah terpisah dari induknya. Dalam

menentukan instrumen investasi, bagian investasi melakukan langkah – langkah dan

hasil dari investasi yang dilakukan secara keseluruhan mengalami peningkatan.

Kata kunci : Investasi

Page 6: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

KATA PENGANTAR

الرحمن الرحيماللهبسم ا

Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta

alam yang menguasai seluruh kehidupan dan yang telah memberikan segala nikmat.

Segala yang tampak maupun tidak tampak pasti ada rahasia ilmu yang terkandung

didalamnya. Sebagai pencipta yang mengatur alam ini, adalah penguasa mutlak atas

segala ilmu yang ada dan yang senantiasa memberikan bimbingan dan petunjuk kepada

kita, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan tidak menemukan kendala

apaun yang berarti.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak dibantu, baik secara moril maupun

materil oleh berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan terima kasih serta penghargaan yang setinggi – tingginya kepada :

1. Bapak Prof. DR. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM Dekan Fakultas Syariah

dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Ketua Program Studi Muamalat Ibu DR. Euis Amalia, M.ag dan Sekretaris Program

Studi Muamalat Bapak Ah. Azharuddin Latifh, M.ag

3. Bapak AM. Hasan Ali MA dan Bapak Drs. H. Asep Syarifuddin Hidayat, SH, MH

selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan waktu luang, pengarahan

dan bimbingan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Page 7: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

4. BUMIDA Bumiputera Syariah Jakarta, Bapak Drs. Saiful Hadi, Mas Setyo, Mas

Kholil dan Mas Landung yang telah membantu memberikan informasi dan data

dalam penyelesaian skripsi ini

5. Pimpinan Perpustakaan yang telah memberikan fasilitas untuk mengadakan studi

perpustakaan.

6. Teman – teman mahasiswa yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang

telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi.

7. Ien, terima kasih telah memberikan berbagai informasi kepada penulis dalam

menyelesaikan kuliah.

8. My Love, Ayah dan Zahra terima kasih sayang, karena kalian penulis menyelesaikan

skripsi ini. Dan

9. Bapak, Mama’ dan adik – adikku, terima kasih atas segala pengertian, bantuan dan

dorongannya sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 6 Juli 2008 M 4 Rajab 1429 H

Penulis

Page 8: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C. Tujuan Penelitian 6

D. Kegunaan dan Manfaat Penelitian 6

E. Kajian Pustaka 7

F. Metodologi Penelitian 8

G. Sistematika Penulisan 12

BAB II TINJAUAN TEORITIS INVESTASI DAN ASURANSI SYARIAH

A. Investasi

1. Pengertian Investasi 14

2. Prinsip Dasar Investasi 16

3. Bentuk Investasi Syariah 17

4. Instrumen Investasi syariah 32

B. Asuransi Syariah

Page 9: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

1. Pengertian Asuransi 44

2. Prinsip Dasar Asuransi Syariah 47

3. Mekanisme Operasional Asuransi Syariah 53

4. Pembebanan Biaya Operasional 54

5. Mekanisme Pengelolaan Dana Premi 55

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah BUMIDA Bumiputera Syariah 57

B. Falsafah, Visi dan Misi Perusahaan 58

C. Prinsip dan Landasan Operasional 62

D. Produk BUMIDA Syariah 64

E. Struktur Organisasi 70

BAB IV FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA

ASURANSI UMUM BUMIDA BUMIPUTERA SYARIAH

A. Mengalola Dana 71

B. Menentukan Instrumen Investasi 74

C. Strategi Memdapatkan Return Optimal 89

D. Kendala yang dihadapi 90

E. Hasil Investasi 91

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 97

Page 10: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

B. Saran 99

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

DAFTAR TABEL

Tabel. 4.1 Daftar Instrumen dan Proporsi Dana BUMIDA

Bumiputera Syariah 76

Tabel 4.2 Daftar Saham BUMIDA Bumiputera Syariah 80

Tabel 4.3 Daftar Reksa Dana yang dipilih BUMIDA Bumiputera Syariah 84

Tabel 4.4 Daftar outlet BUMIDA Bumiputera Syariah

hingga periode Mei 2008 88

Tabel 4.5 Perkembangan Investasi BUMIDA Bumiputera Syariah 92

Tabel 4.6 Pencapaian Target Investasi s.d. Mei 2008 93

Tabel 4.7 Pertumbuhan Investasi BUMIDA Bumiputera Syariah 94

Page 12: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sehari hari, manusia selalu dihadapkan pada masalah

ekonomi. Bagaimana mengelola kehidupan dengan baik dan sejahtera untuk

mendapatkan kehidupan yang layak, tentu manusia harus pandai – pandai

mengatur ekonomi terutama dalam mengelola keuangan. Oleh karena itu,

manusia dituntut untuk menggunakan kegiatan tersebut dengan sebaik – baiknya.

Seperti menabung, berhemat dan berinvestasi.

Investasi merupakan salah satu faktor penting dalam pengelolaan dana

pada sebuah perusahaan. Investasi dapat dilakukan pada aktiva riil atau real

assets ataupun financial assets atau sekuritas (commercial paper, saham, obligasi

atau sertifikat reksadana)1.

Istilah investasi adalah penanaman uang atau modal dalam suatu

perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan2. Hampir semua

investasi mengandung ketidakpastian atau resiko, oleh karena itu, perusahaan

asuransi/pemodal harus mengetahui tiga elemen pokok yang ada dalam investasi,

yaitu :

1 Suad Husnan, Dasar-dasar Portofolio dan Analisis Sekuritas (Yogyakarta : UPP AMP

YPKN, 2001), h.3.

2 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta : Balai Pustaka, 1989), h. 337,Cet-2.

Page 13: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

1. Return/tingkat keuntungan, pemodal tidak mengetahui secara pasti berapa

tingkat keuntungan yang akan didapatkan, pemodal hanya bisa mengira –

ngira berapa tingkat yang diharapkannya.

2. Resiko, yaitu kemungkinan penyimpangan dari return yang diharapkan

dengan return yang sebenarnya.

3. Waktu, yaitu kapan dan berapa lama investasi dilakukan, apakah pemodal

akan menginvestasikan dananya/modalnya dalam jangka panjang atau jangka

pendek.

Kegiatan investasi yang kedua yaitu sekuritas pada pasar modal

merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan perekonomian

nasional, dengan bukti bahwa banyak perusahaan dan industri yang

menggunakan institusi pasar modal ini untuk menyerap investasi dan media

untuk memperkuat posisi keuangannya.

Dalam setiap kegiatan investasi, return yang diharapkan diperoleh

investor akan selalu diikuti dengan resiko yang mungkin terjadi. Keown Dkk

menyatakan bahwa “Trade off risk & return” keseimbangan resiko dan

pengembalian yang berarti jangan menambah resiko kecuali mendapatkan

kompensasi tambahan pendapatan.3

Para investor pasti menginginkan suatu tingkat pengembalian minimum

yang harus lebih besar dari tingkat inflasi yang diperkirakan terjadi atas

keputusan menunda konsumsi pada saat ini. Tabungan yang memiliki

3 Keown, Arthur J Dkk, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan (Jakarta : Salemba Empat,

2001).

Page 14: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

purchasing power yang terus menurun tidak akan memberikan daya tarik bagi

individu untuk menunda konsumsinya.

Investor akan selalu menitikberatkan tingkat pengembalian yang

diharapkan (expected return) dari pada tingkat pengembalian aktual (actual

retun). Hubungan antara resiko dan tingkat pengembalian merupakan konsep

dasar yang menjadi kunci dalam menilai sekuritas (saham, obligasi, dll) maupun

usulan proyek baru.

Industri asuransi sebagai salah satu lembaga keuangan pengelola dana

masyarakat dalam jumlah besar sangat tergantung pada keberhasilan mengelola

investasi dalam upaya mewujudkan tujuan perusahaan.

Dalam perusahaan asuransi, investasi merupakan hal yang sangat penting

untuk menjaga kesehatan keuangan perusahaan agar tetap solvent, artinya

mampu membayar biaya operasi dan kewajibannya.

Untuk itu ahli manajemen keuangan dan investasi berusaha

mengembangkan ukuran – ukuran yang yang dapat digunakan untuk menentukan

layak tidaknya sebuah usulan investasi atau seberapa besar keberhasilan suatu

investasi dalam memenuhi tingkat pengembalian yang diharapkan.

Menurut Lawrence & Michael, “ A portofolio is a collection of invesment

vehicles assembled to meet a common invesment goal” Artinya tujuan utama dari

pembentukan suatu portofolio investasi adalah untuk mendapatkan hasil yang

optimal dengan risiko yang minimal.4

4 Lawrence , J Gitman & Michael D Joehnk, Fundamental of Investing edisi 3 (New

York : Harper & Row Publiser, 1995).

Page 15: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

Seperti pada perusahaan asuransi maka tujuan portofolio investasi adalah

untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang tinggi dengan tingkat risiko yang

kecil untuk memenuhi kewajiban kepada pemegang polis (pembayaran klaim)

maupun untuk pertumbuhan perusahaan.

Dalam suatu investasi di industri asuransi, investor memiliki tanggung

jawab systematic risk dan unsystematic risk. Agar suatu bisnis sukses dan dapat

menguntungkan maka bisnisnya harus dijalankan berdasarkan atas keputusan

yang sehat, bijaksana dan hati – hati. Hasil yang akan dicapai dengan semua itu

akan nyata dan tahan lama. Investasi dalam asuransi juga harus berfungsi dengan

baik. Sebab investasi yang dilakukan akan menentukan tingkat keuangan dan

kemajuan suatu perusahaan asuransi.

Kemampuan seseorang yang melakukan investasi dalam meraih

keuntungan dari pengelolaan dana dilihat dari kebijakan investasi yang

diterapkannya. Kebijakan investasi itu dapat dilihat dari pembentukan portofolio

investasi. Portofolio berarti kumpulan bentuk investasi yang terpadu untuk tujuan

mendapatkan keuntungan investasi5. Oleh karena itu, dibutuhkan orang – orang

yang mampu dan berkompeten dalam melakukan investasi yang dapat

memberikan kontribusi untuk perkembangan suatu perusahaan. Maka penulis

tertarik untuk membuat skripsi dengan judul “ FUNGSI BAGIAN INVESTASI

DALAM PENGELOLAAN DANA ASURANSI UMUM DI BUMIDA

BUMIPUTERA SYARIAH ”.

5 Agus Edi Sumanto,Alokasi Asset dan Optimasi Portofolio dalam Asuransi Syariah

dengan Menggunakan Pendekatan Makrowitz : Skripsi (Jakarta : AAMAI, 2004), h.42.

Page 16: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah

Dengan adanya permasalahan diatas, dan untuk mencegah terjadinya

pembahasan yang melebar, penulis membatasi pokok bahasan penelitian dengan

membahas tentang pelaksanaan investasi pada bagian investasi.

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka penulis merumuskan

masalah penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana bagian Investasi mengelola dana asuransi?

2. Bagaimana bagian Investasi menentukan instrumen investasi?

3. Strategi apa yang dilakukan bagian Investasi untuk mendapatkan kuntungan

yang optimal?

4. Apakah ada kendala yang dihadapi saat melakukan investasi?

5. Bagaimana hasil dari investasi yang dilakukan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah sebagaimana dijabarkan sebelumnya,

maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana bagian Investasi mengelola dana asuransi.

2. Untuk mengetahui bagaimana bagian investasi dalam menentukan instrumen

investasi.

3. Untuk mengetahui strategi yang dilakukan bagian Investasi dalam

mendapatkan return optimal

4. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam berinvestasi dan

Page 17: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

5. Untuk mengetahui hasil dari investasi.

D. Kegunaan / Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan penulis pada penulisan skripsi antara lain :

1. Hasil penelitian merupakan informasi bagi perusahaan – perusahaan untuk

melakukan investasi khususnya Perusahaan Asuransi Syariah.

2. Penulis memperoleh pengetahuan berharga tentang pengelolaan dana

Asuransi syariah.

3. Masyarakat dapat mengetahui investasi yang dilakukan perusahaan asuransi

syariah, sehingga masyarakat tidak ragu dalam berasuransi dan berinvestasi.

4. Hasil penelitian dapat digunakan para mahasiswa sebagai bahan perkuliahan

untuk menambah pengetahuan, khususnya mahasiswa jurusan Asuransi

Syariah UIN Syarifhidayatullah Jakarta, Fakultas Syariah dan Hukum.

E. Kajian Pustaka

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyertakan review hasil penelitian

terdahulu mengenai investasi secara umum yaitu :

1. Judul “Manajemen investasi islami pada perusahaan asuransi syariah”

dengan nomor skripsi 122. Skripsi ini membahas tentang manajemen

investasi yang sesuai dengan syariah pada perusahaan asuransi syariah. Pada

skripsi ini juga membahas tentang kebijakan investasi dengan prinsip kehati

– hatian, menyusun investasi yang terkonsentrasi pada investasi yang

strategis. Pelaksanaan investasi yang tidak bertentangan dengan syariah.

Page 18: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

2. Judul “Peranan Manajer Investasi dalam pengembangan Reksa Dana

Syariah” dengan nomor skripsi 81. Skripsi ini membahas tentang manajer

investasi dalam mengembangkan Reksa Dana syariah. Skripsi ini juga

berbicara tentang bagaimana manajer investasi mengelola dana untuk

mendapatkan return yang diharapkan oleh para investor.

3. Judul “Mekanisme Pengelolaan Dana Asuransi Syariah” dengan nomor

skripsi 136. Skripsi ini membahas tentang pengelolaan dana premi yang

terbagi menjadi dua, yaitu saving dan non saving.

4. Judul “Mekanisme Pengelolan Dana Premi pada Asuransi Kumpulan”

dengan nomor skripsi 18. Skripsi ini membahas tentang pengelolaan dana

premi asuransi kumpulan yang terbagi menjadi dua, saving dan non saving

dan dana tersebut di investasikan ke berbagai instrumen yang sesuai dengan

syariah. Tata cara pengajuan klaim dan penagihan premi yang berbentuk

kolektif.

Dari keempat judul diatas menjelaskan bahwa dana premi yang dikelola

perusahaan asuransi sebatas pengelolaan yang bersifat ekstern yaitu hanya

menampilkan pengeolaan dana secara umum. Sedangkan judul skripsi yang

penulis jabarkan adalah tentang pengelolaan dana intern perusahaan asuransi

yaitu tentang kinerja perusahaan dalam melakukan atau mengelola dana untuk

mendapatkan keuntungan yang optimal khususnya kinerja perusahaan pada

bagian Investasi dan keuangan.

F. Metodologi Penelitian

Page 19: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

1. Jenis Penelitian

a. Library Research (Studi Pustaka) yaitu dengan mengumpulkan dan

menganalisis data dari berbagai sumber yang relevan dengan analisis

yang akan digunakan yaitu buku – buku investasi, Koran dan majalah

yang terkait serta situs internet.

b. Field Research (penelitian Lapangan) yang diperoleh melalui pusat

referensi perusahaan Asuransi (tempat penelitian), website Asuransi dan

sumber – sumber lainnya untuk mengumpulkan data.

Sedangkan penelitian ini bersifat deskriftif analitis, yaitu

menggambarkan data dan informasi lapangan berdasarkan fakta sebagaimana

adanya pada waktu penelitian dilakukan.

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang dipakai adalah studi di perusahaan

Asuransi Umum BUMIDA Bumiputera Syariah dengan menggunakan kasus

antara teori dan praktek.

3. Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah :

a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber data

atau hasil dari penelitian lapangan. Untuk memperoleh data primer ini,

penulis secara langsung mengadakan wawancara dengan Kepala Bagian

Investasi perusahaan asuransi dan orang – orang yang berhubungan

dengan permasalahan yang dibahas.

Page 20: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

b. Data Sekunder, yaitu data yang diterima melalui studi dokumentasi

(library research) yang ada hubungannnya dengan materi skripsi ini.

Dalam penelitian ini, penulis melakukan studi kepustakaan dengan

melakukan kunjungan ke berbagai perpustakaan untuk mendapatkan data

dari berbagai literature.

Adapun Sumber Data yang digunakan berasal dari tempat penelitian

dan perpustakaan.

4. Tehnik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam rangka mengumpulkan data dan

penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut :

a. Observasi, dilakukan guna mendapatkan data dengan melakukan

pengamatan langsung ke tempat penelitian yaitu Asuransi umum

BUMIDA Bumiputera Syariah untuk mendapatkan data yang relevan.

b. Wawancara, dilakukan penulis secara langsung dengan pihak – pihak

yang terkait dan berkompeten dengan tujuan penelitian untuk

mendapatkan data yang akurat.

c. Studi Dokumentasi, yakni pengumpulan data dokumentasi tentang

BUMIDA Bumiputera Syariah Jakarta yang diambil dari dokumen –

dokumen yang berupa makalah – makalah, brosur dan dokumen lainnya.

5. Tehnik Analisa Data

Tehnik analisa data yang penulis pakai dalam menganalisis data

menggunakan metode deskriftif analisis kualitatif, yakni suatu tehnik analisis

data dimana terlebih dahulu dipaparkannya semua data yang telah diperoleh

Page 21: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

kemudian menganalisisnya dengan berpedoman pada sumber – sumber

dalam bentuk kalimat – kalimat yaitu dengan menggunakan beberapa tahapan

:

a. Analisis Domain, yaitu menganalisis hasil observasi (pengamatan) dan

hasil wawancara yang terfokus pada Kepala Bagian Investasi BUMIDA

Bumiputera Syariah.

b. Analisis Komponen, yaitu analisis data berdasarkan unsur – unsur atau

bagian dari observasi dan wawancara dengan Kepala Bagian Investasi

BUMIDA Bumiputera Syariah

c. Analisis Tema, yaitu analisis data yang dihasilkan dari analisis komponen

yang disesuaikan dan diarahkan sesuai dengan tema skripsi yang akan

dibahas.

6. Pedoman Penulisan Skripsi

Pedoman yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah buku

“Pedoman penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi Fakultas Syariah dan

Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta” tahun 2007. dengan beberapa

pengecualian :

a. Penulisan Al - Qur’an tidak menggunakan catatan kaki dan sebagai

sumber penulisan menggunakan Al - Qur’an yang diterbitkan oleh

Departemen Agama RI tahun 1996.

b. Kutipan langsung dari buku ejaan lama ditulis dengan ejaan yang

disempurnakan kecuali nama pengarang dan penerjemah.

Page 22: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

c. Dalam kepustakaan, Al - Qur’an dan terjemahnya ditulis pada urutan

pertama sebagai penghormatan sebelum sumber – sumber lainnya. Untuk

berikutnya ditulis secara alfabetis.

G. Sistematika Penulisan

Secara sistematis, penulisan skripsi dibagi kedalam 5 bab, masing –

masing terdiri dari beberapa sub bab yang merupakan penjelasan dari bab – bab

tersebut. Yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini terdiri dari latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian,

kegunaan/manfaat penulisan, kajian pustaka, metodologi

penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Dalam bab ini dibahas antara lain pengertian investasi,

prinsip – prinsip dasar investasi syariah, bentuk investasi syariah,

instrumen investasi syariah, pengertian asuransi, prinsip – prinsip

asuransi syariah, mekanisme operasional asuransi syariah,

mekanisme pengelolaan dana premi.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai sejarah berdirinya

Asuransi umum BUMIDA Bumiputera Syariah, falsafah, visi dan

misi perusahaan, prinsip dan landasan operasional, produk

Page 23: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

Asuransi umum BUMIDA Bumiputera Syariah dan struktur

organisasi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dibahas antara lain; Pengelolaan dana

asuransi, Menentukan instrumen investasi, Strategi mendapatkan

keuntungan optimal, kendala yang dihadapi dalam melakukan

investasi dan Hasil Investasi.

BAB V PENUTUP

Bab terakhir adalah penutup yang berisi kesimpulan dan

saran. Bab ini memberikan penerangan tentang intisari

(kesimpulan) dari hasil pembahasan pada bab – bab sebelumnya,

serta saran – saran yang sekiranya dapat dijadikan suatu

pertimbangan dan kontribusi pemikiran.

Page 24: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

BAB II

TINJAUAN TEORITIS INVESTASI DAN ASURANSI SYARIAH

C. INVESTASI

1. Pengertian Investasi

Istilah investasi adalah penanaman uang atau modal dalam suatu

perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.6 Investasi bisa

dikatakan sebagai komitmen dana dengan tujuan memperoleh pengembalian

ekonomi selama sutau periode waktu, yang biasanya dalam bentuk kas arus

periodik dan nilai akhir.7 Investasi juga dapat dikatakan sebagai wahana

dimana dana ditempatkan dengan harapan dapat memelihara atau menaikkan

nilai dan atau memberikan hasil (return) yang positif. 8

Secara umum Investasi adalah menanamkan atau menempatkan asset,

baik berupa harta maupun dana, pada sesuatu yang diharapkan akan

memberikan hasil pendapatan atau akan meningkatkan nilainya di masa

mendatang. Sedangkan, investasi keuangan adalah menanamkan dana pada

6 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta :

Balai Pustaka, 1989), h. 337,Cet-2. 7 Johar Arifin dan Moh fakhrudin, Kamus Istilah Pasar Modal (Jakarta : Elex Media

Komputindo, 1999), h. 195. 8 Kertonegoro Santanoe, Analisa dan Manajemen Investasi ( Jakarta : Widya Press,

1995 ), h.3.

Page 25: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

suatu surat berharga yang diharapkan akan meningkat nilainya di masa

mendatang.9

Investasi keuangan menurut syariah dapat berkaitan dengan kegiatan

perdagangan atau kegiatan usaha, dimana kegiatan usaha dapat berbentuk

usaha yang berkaitan dengan suatu produk atau asset maupun usaha jasa.

Dalam ajaran islam kegiatan berinvestasi dapat dikategorikan sebagai

kegiatan investasi sekaligus kegiatan bermuamalah, yaitu kegiatan yang

mengatur hubungan antar manusia. Berdasarkan hukum fiqh bahwa hukum

asal dari kegiatan muamalah itu adalah mubah (boleh) yaitu semua kegiatan

dalam pola hubungan antar manusia adalah mubah (boleh) kecuali yang jelas

ada larangannya (haram). Hal ini berarti ketika suatu kegiatan muamalah

yang kegiatan tersebut baru muncul dan belum dikenal sebelumnya dalam

ajaran islam, maka kegiatan tersebut dapat dianggap atau diterima. Kecuali

terdapat implikasi dari Al - Qur’an dan Hadits yang melarangnya secara

implisit maupun eksplisit.

Dalam literatur Islam klasik memang tidak ditemukan adanya

terminology investasi, akan tetapi sebagai kegiatan ekonomi , kegiatan

tersebut dapat dikategorikan sebagai kegiatan jual beli (al bay). Oleh karena

itu untuk mengetahui apakah kegiatan investasi merupakan kegiatan sesuatu

yang dibolehkan atau tidak menurut ajaran islam, maka perlu diketahui hal –

9 Iwan P. Pontjowinoto, Prinsip Syariah Di Pasar Modal ( Jakarta : Modal Publication,

2003), h. 45.

Page 26: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

hal yang dilarang atau diharamkan oleh ajaran islam dalam hubungan jual

beli (al bay).

2. Prinsip Dasar Investasi

Prinsip dasar investasi syariah adalah bahwa perusahaan selaku

pemegang amanah wajib melakukan investasi terhadap dana yang terkumpul

dari peserta, dan investasi yang dimaksud harus sesuai dengan prinsip –

prinsip syariah.

Investasi bagi ummat Islam berarti menanamkan sejumlah dana pada

sektor tertentu (sektor keuangan ataupun sektor riil) pada periode waktu

tertentu untuk mendapatkan keuntungan yang diharapkan (expected return).

Keuntungan dalam pandangan Islam mempunyai pandangan yang holistik.10

a. Aspek material atau finansial; artinya suatu bentuk investasi hendaknya

menghasilkan manfaat finansial yang kompetitif dibandingkan dengan

bentuk investasi lainnya.

b. Aspek kehalalan; artinya suatu bentuk investasi harus terhindar dari

bidang maupun prosedur yang syubhat dan/atau haram. Suatu bentuk

investasi yang tidak halal hanya akan membawa pelakunya kepada

kekesatan serta sikap dan perilaku yang destruktif secara individu

maupun sosial.

10 M. Syakir Sula, Asuransi Syariah ( Life and General ) Konsep dan Operasional

(Jakarta : Gema Insani Press, 2004), h. 362.

Page 27: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

c. Aspek sosial dan lingkungan; artinya suatu bentuk investasi hendaknya

memberikan kontribusi positif bagi masyarakat banyak dan lingkungan

sekitar, baik untuk generasi saat ini maupun yang akan datang.

d. Aspek pengharapan kepada ridha Allah; artinya suatu bentuk investasi

tertentu itu dipilih dalam rangka mencapai ridha Allah. Kesadaran adanya

kehidupan yang abadi, menjadi panduan bagi ketiga aspek diatas. Dengan

demikian probabilitas usaha harus dipandang sebagai sesuatu yang

berkesinambungan sampai dalam kehidupan di alam baqa’.

3. Bentuk Investasi Syariah

Investasi mempunyai arti yang luas, yaitu bukan terbatas pada

investasi uang dan barang atau yang biasa disebut harta. Investasi bisa

dilakukan pada kekayaan lain berupa Asset, yaitu; tabungan (uang), tanah

(sawah, kebun, dan sejenisnya), bangunan (gedung, perkantoran , ruko, dan

sejenisnya), juga lainnya yang dapat dikategorikan sebagai harta kekayaan.

Dan diantara bentuk investasi islami adalah sebagai berikut :

a. Mudharabah

Mudharabah adalah akad antara kedua belah pihak untuk salah

seorangnya (salah satu pihak) mengeluarkan sejumlah uang kepada pihak

lainnya untuk diperdagangkan. Dan laba dibagi dua sesuai dengan

kesepakatan.11

11 Sabiq Sayyid, Terjemah Fiqh Sunnah ( Bandung : Almaarif, 1993 ), Jilid 13, h.36.

Page 28: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

Dalam istilah fiqh muamalah, mudharabah adalah suatu bentuk perniagaan dimana sipemilik modal (shahibul Maal) menyetorkan modalnya kepada pengusaha, yang selanjutnya disebut mudharib, untuk diniagakan dengan keuntungan akan dibagi bersama sesuai dengan kesepakatan dari kedua belah pihak sedangkan kerugian, jika ada akan ditanggung oleh si pemilik modal.12

Secara teknis mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara

dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%) modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama bukan akibat kelalaian si pengelola.13

Adapun landasan dasar syariah atas transaksi mudharabah yang

terdapat pada ayat – ayat Al – Qur’an dan Hadits Nabi Muhammad SAW

dapat dikemukakan sebagai berikut :

1) Al – Qur’an

ى واخرون يضربون علم ان سيكون منكم مرض

اخرون يقاتلون في فىالارض يبتغون من فضل االله و

سبيل االله

“ …Dia mengetahui bahwa akan ada diantara kamu orang – orang yang

sakit dan orang – orang yang berjalan dimuka bumi mencari sebagian

karunia Allah…” ( Q.S. Al – Muzammil : 20 )

12 Tim Pengembangan Perbankan Syariah Institute Bankir Indonesia, Konsep, Produk

dan implementasi Operasional Bank Syariah ( Jakarta : Djambatan, 2001 ), Cet. 1 hal. 164. 13 Syafii Antonio. M, Bank Syariah Wacana Ulama dan Cendikiawan ( Jakarta : BI dan

Tazkia Institute, 1999 ), Cet. I., h.171.

Page 29: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

2) Hadits

ل رصول االله صل اق: ل اعن صا لح بن صهيب عن ابيه ق

سلم ثلا ث فيهن البرآة البيع الى اجل والمقار واالله عليه

) ابن ماجه رواه(ضة واخلاط البربالشعير البيت لا للبيع “ Dari shalih bin Suhaib, bahwa Rasulullah bersabda : “ tiga hal yang

didalamnya terdapat keberkatan : jual – beli secara tangguh,

muqaradhah ( mudharabah ), dan mencampur gandum dengan tepung

untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual ”. ( HR. Ibnu Majah )14

Secara umum mudharabah dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

a) Mudharabah muthlaqah

Mudharabah muthlaqah adalah bentuk kerjasama antara

sahibul maal dan mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak

dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan daerah bisnis. Dalam

pembahasan fiqih ulama Salaf As – Shalih seringkali dicontohkan

dengan ungkapan if’ al ma syi’ ta (lakukanlah sesukamu) dari

shahibul maal ke mudharib yang memberi kekuasaan sangat besar.

b) Mudharabah Muqayyad

Mudharabah Muqayyad atau disebut juga istilah restricted

mudharabah atau specified mudharabah adalah kebalikan dari

mudharabah muthlaqah. Si mudharib dibatasi dengan batasan jenis

14 Ibnu Majjah, Kitab At – Tijaarah No. 2280.

Page 30: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

usaha, waktu, atau tempat usaha. Adanya pembatasan ini seringkali

mencerminkan kecenderungan umum si shahibul maal dalam

memasuki jenis dunia usaha.

b. Musyarakah

Musyarakah adalah kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk

suatu usaha tertentu, dimana masing – masing pihak memberikan

kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan

ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.15

Menurut Sunarto Zulkifli, Musyarakah adalah akad kerjasama

atau percampuran antara dua pihak atau lebih untuk melakukan suatu

usaha tertentu yang halal dan produktif dengan kesepakatan bahwa

keuntungan akan dibagikan sesuai nisbah yang disepakati dan resiko akan

ditanggung sesuai porsi kerjasama.16

Ketentuan dasar musyarakah adalah sebagai berikut :

1) Semua pihak wajib menyertakan modal dan tenaga atau keahlian pada

kegiatan usaha walau tidak perlu sama.

2) Semua pihak mendapatkan laba sesuai dengan kesepakatan, namun

menaggung resiko kerugian secara proporsionil menurut porsi modal

yang disertakan masing – masing pihak.

15 Rifai Moh. DKK. Terjemah khulashah kifayatul Akhyar ( Semarang : Toha Putra,

1990 ), h. 183. 16 Zulkifli Sunarto, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah ( Jakarta : Zikrul

Hakim, 2003 ), h. 51.

Page 31: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

3) Kerugian yang disebabkan oleh kelalaian dari salah satu pihak

menjadi tanggung jawab pihak yang bersangkutan.

Musyarakah dibagi menjadi dua jenis, yaitu; musyarakah pemilikan dan musyarakah akad (kontrak). Musyarakah pemilikan tercipta karena warisan wasiat atau kondisi lainnya yang berakibat pemilikan satu asset oleh dua orang atau lebih. Sedangkan musyarakah akad tercipta dengan kesepakatan dimana dua orang atau lebih setuju bahwa tiap orang dari mereka memberikan modal musyarakah dan berbagi keuntungan dan kerugian.17

Menurut Sunarto Zulkifli, ada 5 jenis musyarakah, yaitu : 18

1) Syirkah mufawadah, yakni kerjasama atau percampuran dana antara dua pihak atau lebih dengan porsi dana yang sama.

2) Syirkah al – ‘Inan, yakni kerjasama atua percampuran dana antara dua pihak atau lebih dengan porsi dana yang tidak mesti sama.

3) Syirkah wujuh, yakni kerjasama atau percampuran antara pihak pemilik dana dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas ataupun kepercayaan.

4) Syirkah ‘abdan, yakni kerjasama atau percampuran tenaga atau profesionalisme antara dua pihak atau lebih (kerjasama profesi).

5) Syirkah al – mudharabah, yakni kerjasama atau percampuran dana antara pihak pemilik dana dengan pihak lain yang memiliki profesionalisme atau tenaga.

Landasan hukum musyarakah tercantum dalam Al – Qur’an surat

Shaad ayat 24 :

وان آثيرا من الخلطآء ليبغي بعضهم على بعض الاالذين

......امنوا وعملواالصلحت

“ Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang – orang yang bersyarikat

itu sebagian mereka berbuat zhalim kepada sebagian yang lain kecuali

17 Tim Pengembangan Perbankan Syariah IBI, Konsep, Produk dan implementasi

Operasional Bank Syariah, h. 72. 18 Zulkifli Sunarto,. Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah, h. 52.

Page 32: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh....” ( Q.S. Shaad : 24

)

Musyarakah merupakan kerjasama atau kemitraan yang dilakukan

oleh dua belah pihak untuk ikut serta dalam suatu usaha. Dimana dalam

menjalankan usaha tersebut kedua belah pihak tadi dapat secara bersama

– sama terlibat dalam manajemen atau boleh juga disepakati bersama.

Tapi pihak yang membiayai dapat melakukan intervensi dalam

manajemen jika perlu. Pembagian keuntungan dilakukan juga sesuai

dengan kesepakatan.

c. Kafalah

Kafalah merupakan jaminan yang diberikan oleh penanggung

(kafil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau

yang ditanggung. Dalam pengertian lain, kafalah juga berarti

mengalihkan tanggung jawab seseorang yang dijamin dengan berpegang

pada tanggung jawab orang lain sebagai jaminan.19

Kafalah adalah jaminan yang diberikan oleh satu pihak kepada

pihak lain. Pihak pemberi jaminan bertanggung jawab atas pembayaran

kembali suatu hutang atau pelaksanaan prestasi tertentu yang menjadi

pihak penerima jaminan.20

19 Sudarsono Heri, Bank & Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan illustrasi (

Yogyakarta : Ekonosia FE UII, 2004 ), h. 77. 20 Tri Cahyo Bambang Ph.D., Analisis Bank Syariah ( Jakarta : Badan Penerbit IPWI,

1995),h.17.

Page 33: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

Landasan hukum kafalah terdapat dalam Al – Quran surat Ali

Imran ayat 37 :

وآفلها زآريا بتهانباتا حسنافتقبلها ربهابقبول حسن وان

قا قال آلما دخل عليها زآريا المحراب وجد عندها رز

يرزق من اللهن ا االلهاعندقالت هومن يمريم انى لك هذا

يشآء بغيرحساب“ Maka Tuhannya menerimanya sebagai (Nazar) dengan penerimaan

yang baik dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Dia

(Allah) menjadikan Zakaria sebagai penjaminnya (maryam) setiap

Zakaria masuk untuk menemui Maryam di Mihrab, ia dapati makanan

disisinya. Zakaria berkata : hai Maryam darimana kamu memperoleh

makanan ini? Maryam menjawab : makanan itu dari sisi Allah.

Sesungguhnya Allah memberi rizki kepada siapa yang dikehendakiNya

tanpa Hisab ”. ( Q.S. Ali Imran : 37 ).

Jenis – jenis kafalah adalah sebagai berikut : 21

1) Kafalah bin nafs adalah jaminan dari diri si penjamin (personal guarantee).

2) Kafalah bil maal adalah jaminan pembayaran barang atau pelunasan hutang. Dalam aplikasinya, diperbankan dapat berbentuk jaminan uang muka (Advance Payment Bond).

3) Kafalah mualaqoh adalah jaminan mutlak yang dibatasi oleh kurun waktu tertentu dan untuk tujuan tertentu. Dalam perbankan modern hal ini diterapkan untuk jaminan pelaksanaan suatu proyek atau jaminan penawaran.

21 Sumber Diklat Pelatihan Asuransi Syariah ( Jakarta : Tazkia Institute, 2000).

Page 34: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

d. Hiwalah

Hiwalah adalah pengalihan kewajiban dari satu pihak yang

mempunyai kewajiban kepada pihak lain.22 Hiwalah juga didefinisikan

sebagai pindahnya hutang dari tanggungan seseorang kepada orang lain.23

Landasan hukum hiwalah adalah Al – Qur’an surat Yusuf ayat 72

:

حمل بعير وانابه صواع الملك ولمن جآء بهنفقدقالوا

زعيم

“ Dan siapa yang dapat mengembalikannya, akan memperoleh bahan

makanan (seberat) beban onta dan aku menjamin terhadapnya ( Q.S.

Yusuf : 72 )

Jenis Hiwalah berdasarkan obyeknya, ada dua : 24

1) Hiwalah ad – dain, yaitu hiwalah dimana obyeknya adalah hutang.

2) Hiwalah al – haq, yaitu hiwalah dimana obyeknya adalah piutang atau

hak penagihan.

e. Ijarah

22 Syafii Antonio M, Bank Syariah Wacana Ulama dan Cendikiawan h. 121. 23 Moh Rifai Dkk, Terjemah khulashah kifayatul Akhyar, h. 203. 24 Zulkifli Sunarto, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah, h. 30.

Page 35: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

Ijarah secara bahasa berarti upah dan sewa. Transaksi ijarah

merupakan salah satu bentuk kegiatan muamalah yang banyak dilakukan

manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Ijarah adalah transaksi pertukaran antara ‘ayn berbentuk jasa atau

manfaat dengan dayn. Dalam istilah lain, ijarah dapat juga didefinisikan

sebagai akad pemindahan hak guna atau manfaat atas barang atau jasa,

melalui upah sewa tanpa diikuti pemindahan hak kepemilikan atas barang

itu sendiri. 25

Landasan hukum tentang ijarah terdapat dalam Al – Qur’an surat

ayat al – Baqarah : 233.

ااولادآم فل جناح عليكم اذا سلمتم وان اردتم انتسترضعو

بماتعملون اللهااان واعلموالله واتقواامآ اتيتم بالمعروف

بصير

“ Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak

ada dosa bagimu apabila kamu mamberikan bayaran menurut yang

patut. Bertaqwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah

Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. “ ( Q.S. Al – Baqarah : 233 )

Jenis ijarah menurut obyeknya terdiri dari :

25 Ibid., h. 42.

Page 36: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

1) Ijarah dimana obyeknya manfaat dari barang, seperti sewa mobil,

sewa rumah, dan lain – lain.

2) Ijarah dimana obyeknya adalah manfaat dari tenaga seseorang seperti

jasa taxi, jasa guru, dan lain – lain.

Harta benda yang dapat dijadikan ijarah harus memenuhi

persyaratan sebagai berikut :

1) Manfaat dari obyek akad harus diketahui secara jelas. Misalnya

dengan memeriksa, atau pemilik memberikan informasi secara

transparan tentang kualitas manfaat barang.

2) Obyek ijarah dapat diserah – terimakan dan dimanfaatkan secara

langsung dan tidak mengandung cacat yang menghalangi fungsinya.

3) Obyek ijarah dan pemanfaatannya haruslah tidak bertentangan dengan

hukum syara’.

4) Obyek yang disewakan adalah manfaat langsung dari sebuah benda.

Misalnya sewa – menyewa rumah untuk ditempati, mobil untuk

dikendarai.

5) Harta benda yang menjadi obyek ijarah haruslah harta benda yang

bersifat isti’maliy, yakni harta benda yang dapat dimanfaatkan

berulang kali tanpa mengakibatkan kerusakan dzat dan pengurangan

sifat. Seperti tanah, rumah, mobil. Sedangkan harta yang bersifat

istihlaki, harta benda yang rusak atau berkurang sifatnya karena

pemakaian. Seperti makanan, buku tulis.

Page 37: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

Adapun ijarah yang mentransaksikan suatu pekerjaan atas seorang

pekerja atau buruh harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1) Perbuatan tersebut harus jelas batas waktu pekerjaan, misalnya

bekerja menjaga rumah satu malam, atau satu bulan. Dan harus jelas

jenis pekerjaannya, misalnya memasak, mencuci dan lain – lain.

Pendek kata diperlukan adanya job description (uraian pekerjaan).

2) Pekerjaan yang menjadi obyek ijarah tidak berupa pekerjaan yang

telah menjadi kewajiban pihak musta’jir (pekerja) sebelum

berlangsung akad ijarah, seperti kewajiban membayar hutang,

mengembalikan pinjaman dan lain – lain.

Hukum Islam juga mengatur sejumlah persyaratan yang berkaitan dengan ujrah (upah atau ongkos sewa) sebagaimana berikut ini : 1) Upah harus berupa mal mutaqawwim dan upah tersebut harus

dinyatakan secara jelas. 2) Upah harus berbeda dengan jenis obyeknya. Menyewakan rumah

dengan rumah lainnya, atau mengupah suatu pekerjaan dengan pekerjaan yang serupa, merupakan contoh ijarah yang tidak memenuhi persyaratan ini. Karena itu hukumnya tidak sah, karena dapat mengantarkan kepada praktek riba.26

f. Rahn

Rahn adalah istilah yang sering digunakan dalam bahasa fikih

yang berarti gadai. Rahn adalah sebuah akad utang piutang yang disertai

dengan jaminan atau agunan. Sesuatu yang dijadikan agunan disebut

marhun, dan pihak yang menyerahkan disebut rahin, sedangkan pihak

yang menerima jaminan disebut murtahin.

26A. Mas’adi Gufron, Fiqh Muamalah Konstekstual ( Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada, 2002 ), Ed. 1., Cet. 1. h. 187.

Page 38: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

Pandangan fuqoha tentang kebolehan akad gadai didasarkan pada

keterangan Al – Qur’an surat Al – Baqarah ayat 283 sebagai berikut :

فان ن مقبوضةى سفر ولم تجدوا آاتبا فرهوان آنتم عل

هللامن بعضكم بعضا فليؤد الذى اؤتمن اما نته وليتق ا

بما اللهه واثم قلب اومن يكتمهافانه ولاتكتمواالشهادة ربه

تعملون عليم “ jika (hendak bermuamalah secara tidak tunai) engkau dalam

perjalanan sedangkan engkau tidak menemukan seorang penulis, maka

hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang. Akan tetapi jika kamu

mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu

menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertaqwa kepada

Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) membunyikan

persaksian. Dan barang siapa menyembunyikannya, maka sesungguhnya

ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha Mengetahui apa

yang kamu kerjakan. ( Al – Baqarah : 283 ).

Mengenai al – marhun (benda yang dijadikan sebagai jaminan

utang) seluruh fuqaha berprinsip bahwasanya setiap harta benda (al maal)

yang sah diperjual belikan sah pula dijadikan sebagai jaminan.

Menurut fuqaha malikiyah piutang terhadap pihak ketiga dapat

dijadikan sebagai jaminan utang kepada pihak kedua, dan membolehkan

Page 39: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

jaminan berupa harta berserikat, sekalipun tidak ada izin dari pihak

sekutunya. Hal demikian, mereka berpendapat bahwa al – rahn (jaminan

utang) tidak harus disertai penyerahan barang jaminan. Menurut fuqaha

jumhur akad al – rahn harus disertai penyerahan barang jaminan.

Menurut mereka piutang dan harta bersama tidak sah dijadikan jaminan,

kecuali ada persetujuan dari sekutunya. Fuqaha Syafi’iyah dan Hanabilah

mempertegas persyaratan al – marhun harus berupa benda, tidak sah

menjaminkan manfaatnya suatu benda.

Mengenai pemanfaatan barang jaminan oleh pihak murtahin (orang yang menerima jaminan) terdapat perbedaan pendapat dikalangan fuqaha, yaitu : 1) Menurut Fuqaha Hanabilah, apabila barang jaminan tersebut berupa

binatang (termasuk barang – barang lain yang memerlukan perawatan khusus), maka pemegang gadai boleh mengambil manfaat darinya sebatas biaya atau ongkos perawatan yang dikeluarkannya. Sedangkan apabila barang tersebut tidak memerlukan perawatan, menurut mereka pemegang gadai haram menganbil manfaat apapun darinya.

2) Menurut fuqaha Hanafiyah, al – rahin tidak dapat memanfaatkan barang gadai secara sewenang – wenang, kecuali atas izin dari pemegang gadai. Dan setiap resiko yang ditimbulkan dari pemanfaatan barang tersebut menjadi tanggung jawab pihak yang mengambil manfaat.

3) Menurut fuqaha Syafi’iyah, pemanfaatan barang gadai oleh pemiliknya tidak diperlukan izin dari pihak pemegang gadai. Menurut mereka pemilikan atas barang yang digadaikan tetap bersifat sempurna (milk al – tam) sehingga ia mempunyai kekuasaan penuh untuk bertasharruf atasnya sepanjang tidak merugikan pihak pemegang gadai.

4) Menurut fuqaha Malikiyah, pemilikan atas barang gadai tidak lagi bersifat sempurna. Karena rahin tidak berhak memanfaatkan barang gadai sekalipun ada izin daripihak murtahin. 27

g. Qardh

27 ibid., h. 179.

Page 40: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

Qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat

ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa

mengharapkan imbalan.28

Dalil Al – Qur’an tentang Qardh terdapat dalam firman Allah

dalam surat Al – Hadid ayat 11 yaitu :

ريمرآ له وله اجعفهمن ذااللذي يقرض االله قرضاحسنافيض“ Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik,

maka Allah akan melipat gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan

dia akan memperoleh pahala yang banyak.” ( Q.S. Al – Hadid : 11)

Ada beberapa rukun qardh, yaitu :

1) Pihak yang meminjam (murtaqidh)

2) Pihak yang memberikan pinjaman (muqridh)

3) Dana (berupa Uang atau benda)

4) Ijab qabul (sighat).

4. Instrumen Investasi Syariah

Berdasarkan ketentuan dari fatwa DSN No. 40/DSN/MUI/X/2003

maka produk – produk investasi di pasar modal yang sesuai dengan prinsip

syariah dapat berupa:

a. Saham

28 Sudarsono Heri, Bank & Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan illustrasi, h. 74.

Page 41: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

Saham menunjukkan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan

yang berbentuk Perseroan Terbatas ( PT ). Pemilik saham suatu

perusahaan disebut sebagai pemegang saham, merupakan pemilik

perusahaan. Tanggung jawab pemilik perusahaan yang berbentuk PT

terbatas pada modal yang disetorkan.

Para ahli fiqh berpendapat bahwa suatu saham dapat

dikategorikan memenuhi prinsip syariah apabila kegiatan perusahaan

emiten tidak tercakup pada hal – hal yang dilarang dalam syariah islam,

seperti:

1) Alkohol

2) Perjudian

3) Produksi yang bahan bakunya berasal dari babi

4) Pornografi

5) Jasa keuangan yang bersifat konvensional

6) Asuransi yang bersifat konvensional

Selain dilihat dari sektor kegiatan usahanya, penilaian kesyariahan

suatu saham perusahaan juga harus dilihat dari sisi permodalannya,

seperti:

1) Rasio atas utang dan ekuitas (debt to equity rati)

2) Cash & interest bearing securities to equity ratio

3) Rasio atas kas dan asset (cash to asset ratio)

Fatwa diatas telah menentukan bagaimana memilih saham –

saham yang sesuai dengan ajaran islam. Dalam perkembangannya

Page 42: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

beberapa institusi keuangan telah membuat batasan – batasan untuk

kategori saham syariah, Seperti Amerika Serikat melalui Dow Jones

Islamic Index, Islamic com, dan di Indonesia dengan Jakarta Islamic

Index.

Untuk menetapkan saham – saham yang masuk dalam

perhitungan indeks JII dilakukan dengan urutan seleksi sebagai berikut:

1) Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak

bertentangan dengan prinsip syariah dan sudah tercatat lebih dari 3

(tiga) bulan, kecuali termasuk dalam 10 kapitalisasi besar.

2) Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau

semesteran terakhir yang memiliki rasio kewajiban terhadap aktiva

maksimal 90%.

3) Memilih 60 saham dari saham – saham diatas berdasarkan urutan rata

– rata kapitalisasi pasar terbesar selama 1 (satu) tahun terakhir.

4) Memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas rata –

rata nilai perdagangan reguler selama 1 (satu) tahun terakhir.

b. Obligasi

Obligasi merupakan surat utang dari suatu lembaga atau suatu

perusahaan yang dijual kepada investor untuk mendapatkan dana segar.

Sebagai surat utang, penerbitan obligasi melibatkan perjanjian

kontrak yang mengikat antara pihak penerbit (iusser) dengan pihak

pembeli pinjaman atau investor (bondholder). Kontrak perjanjian yang

Page 43: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

mengikat antara penerbit dengan pihak pemberi pinjaman sebagai

investor minimal harus berisi 4 hal :

1) Besarnya tingkat kupon serta periode pembayarannya

2) Jangka waktu jatuh tempo

3) Besarnya nominal

4) Jenis obligasi

Besarnya prosentase pembayaran yang diberikan secara periodik atas pembayaran prosentase tertentu didasarkan atas nilai nominalnya atau disebut pembayaran kupon. Kupon merupakan penghasilan bunga obligasi yang didasarkan atas nilai nominal yang dilakukan berdasarkan perjanjian, biasanya setiap tahun atau setiap semester atau triwulan. Penentuan tingkat kupon obligasi biasa ditentukan berdasarkan tingkat bunga komersial yang sedang berlaku.29

Berdasarkan uraian tersebut maka obligasi adalah produk yang

tidak sesuai dengan ajaran islam, karena dalam islam suatu hutang

piutang termasuk kegiatan tabarru (kebajikan), sehingga diharamkan

untuk mendapatkan sesuatu dari kegiatan tersebut.

Obligasi syariah berbeda dengan obligasi konvensional. Semenjak

ada konvergensi pendapat bahwa bunga adalah riba, maka instrumen –

instrumen yang mempunyai komponen bunga (interest – bearing

instruments) ini keluar dari daftar investasi halal. Karena itu,

dimunculkan alternatif yang dinamakan obligasi syariah.

Merujuk kepada Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 32/DSN-

MUI/IX/2002, " Obligasi Syariah adalah suatu surat berharga jangka

panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan Emiten kepada

29 Ibid., h. 222.

Page 44: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

pemegang Obligasi Syariah yang mewajibkan Emiten untuk membayar

pendapatan kepada pemegang Obligasi Syariah berupa bagi

hasil/margin/fee, serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh

tempo ".

Pada awalnya, penggunaan istilah "obligasi syariah" sendiri

dianggap kontradiktif. Obligasi sudah menjadi kata yang tak lepas dari

bunga sehingga tidak dimungkinkan untuk di- syariah-kan.

Namun sebagaimana pengertian bank syariah adalah bank yang menjalankan prinsip syariah, tetap menghimpun dan menyalurkan dana, tetapi tidak dengan dasar bunga, demikian juga adanya pergeseran pengertian pada obligasi. Mulanya dikenal sebagai instrumen fixed income karena memberikan kupon dengan bunga tetap (fixed) sepanjang tenornya. Kemudian dikembangkan juga obligasi dengan kupon bunga mengambang (floating) sehingga bunga yang diterima pemegang obligasi tidak lagi tetap. Dalam hal obligasi syariah, kupon yang diberikan tidak lagi berdasarkan bunga, tetapi bagi hasil atau margin/fee.30

Akad yang dapat digunakan dalam penerbitan obligasi syariah

yaitu:

a) Mudharabah

b) Murabahah

c) Salam

d) Istishna

e) Ijarah

Obligasi syariah sebagai bentuk pendanaan (financing) dan

sekaligus investasi (investment) memungkinkan beberapa bentuk struktur

30 “Obligasi Syariah” artikel di akses pada 8 Mei 2008 dari http// www. bapepam.com.

Page 45: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

yang dapat ditawarkan untuk tetap menghindarkan pada riba.

Berdasarkan pengertian tersebut, obligasi syariah dapat memberikan:

1) Bagi Hasil berdasarkan akad Mudharabah/Muqaradhah/Qiradh atau

Musyarakah. Karena akad Mudharabah/Musyarakah adalah kerja

sama dengan skema bagi hasil pendapatan atau keuntungan, obligasi

jenis ini akan memberikan return dengan penggunaan term

indicative/expected return karena sifatnya yang floating dan

tergantung pada kinerja pendapatan yang dibagihasilkan.

2) Margin/Fee berdasarkan akad Murabahah atau Salam atau Istishna

atau Ijarah. Dengan akad Murabahah/Salam/ Isthisna sebagai bentuk

jual beli dengan skema cost plus basis, obligasi jenis ini akan

memberikan fixed return.

c. Reksadana

Reksadana merupakan salah satu alternatif investasi bagi

masyarakat pemodal khususnya pemodal kecil yang tidak mengetahui

dan tidak memiliki banyak waktu untuk menghitung resiko atas investasi

mereka. Reksadana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana

dari masyarakat yang mempunyai modal dan keinginan untuk melekukan

investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas.31

31 Tjipto Darmadji dan Hendy MF, Pasar Modal di Indonesia ( Jakarta : Salemba

Empat, 2001 ). h. 147.

Page 46: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

Menurut undang – undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 pasal 1

ayat 27 didefinisikan bahwa Reksadana adalah wadah yang dipergunakan

untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya

dinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi.

Sedangkan Reksadana syariah mengandung pengertian sebagai

Reksadana yang pengelolaan dan kebijakan investasinya mengacu pada

syariat islam. Yaitu tidak menginvestasikan pada saham – saham atau

obligasi dari perusahaan yang pengelolaan atau produknya bertentangan

dengan syariat islam.

Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 20/DSN-MUI/IX/2000

tanggal 18 April 2000 tentang Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa Dana

Syariah telah mendefinisikan tentang reksa dana syariah yaitu reksa dana

yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip syariah islam, baik dalam

bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik harta (shahib al mal/rabb

al mal) dengan Manajer investasi sebagai wakil shahib al mal maupun

antara Manajer Investasi sebagai wakil shahib al mal dengan pengguna

investasi.

Berdasarkan hal tersebut maka batasan untuk produk – produk

yang dapat dijadikan portofolio bagi Reksadana syariah adalah produk –

produk investasi sesuai dengan ajaran islam.

Macam – macam Reksadana sesuai kebijakan Investasi meurut

peraturan Bapepam adalah :

1). Reksa Dana Pasar Uang (Money Market Funds)

Page 47: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

Reksadana yang hanya melakukan investasi pada Efek bersifat

utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun. Reksadana ini

mengutamakan investasi pada jenis – jenis efek di Pasar uang dengan

orientasi pendapatan jangka pendek.

2). Reksa Dana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds)

Reksadana yang melakukan investasi sekurang – kurangnya

80 % dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat utang. Reksadana ini

mengkhususkan pada Efek yang memberikan pendapatan secara

tetap.

3). Reksa Dana saham (Growth Funds)

Reksadana yang melakukan investasi sekurang – kurangnya

80% dari aktivanya dalam Efek bersifat Ekuitas. Reksadana ini

mengupayakan untuk memperoleh capital gain dalam jangka panjang.

4). Reksa Dana Campuran (Balanced funds)

Reksadana yang melakukan investasi dalam Efek bersifat

Ekuitas dan efek bersifat utang yang perbandingan tidak termasuk

huruf b dan c diatas. Reksadana ini mengutamakan

penganekaragaman jenis efek dengan proporsi yang seimbang antara

efek ekuitas dan efek utang.

Instrumen investasi syariah di Indonesia pada saat ini masih

dalam tahap tumbuh dan berkembang. Beberapa instrumen investasi

Page 48: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

syariah yang ada saat ini dan bisa menjadi outlet investasi bagi asuransi

syariah adalah:

a. Investasi ke bank – bank umum syariah seperti BMI, BSM

b. Investasi ke bank umum yang memiliki cabang syariah Seperti BNI

Syariah, BRI Syariah, BII Syariah, Danamon Syariah, Bank IFI

Syariah dll.

c. Investasi ke BPR Syariah dan Baitul Mal wat Tamwil (BMT)

d. Investasi langsung ke perusahaan yang tidak menjual barang haram

atau maksiat dengan sistem mudharabah, wakalah, wadiah dll

e. Investasi ke lembaga keuangan syariah lainnya seperti Reksadana

syariah, modal ventura syariah, leasing syariah, pegadaian syariah,

obligasi syariah dll.

Jenis investasi syariah yang saat ini diimplementasikan di

perusahaan asuransi syariah di Indonesia:

1. Deposito mudharabah, investasi dapat dilakukan di bank syariah

2. Obligasi syariah, yaitu investasi dengan membeli obligasi syariah

yang diterbitkan oleh bank syariah atau lembaga keuangan lain yang

berdasarkan prinsip syariah dengan nisbah tertentu.

3. Reksadana syariah, yaitu reksadana yang beroperasi menurut prinsip

syariah baik dalam bentuk akad antara shohibul mal dengan Manajer

investasi sebagai wakil shohibul mal, maupun antara Manajer

investasi dengan pengguna investasi

Page 49: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

4. Saham, yaitu dengan membeli saham – saham yang menjadi anggota

JII di BEJ

5. Penyertaan langsung, yaitu melakukan penyertaan langsung pada

perusahaan yang secara analisis studi kelayakan menguntungkan.

6. Bangunan, dengan membeli aktiva tetap yang kemudian disewakan.

7. Pembiayaan mudharabah, investasi yang dilakukan dengan akad

kerjasama usaha antara shohibul mal dan mudharib dengan nisbah

bagi hasil menurut kesepakatan.

8. Pembiayaan bai bithaman ajil, investasi dengan akad jual beli barang

yang menyatakan harga perolehan dan keuntungan yang disepakati

bersama.

9. Hipotik yaitu memberikan pinjaman dalam bentuk hipotik untuk

pembiayaan kendaraan bermotor dan rumah.

Departemen keuangan (SK Dirjen No. Kep. 4499/LK/2000

tanggal 11 September 2000) sebagai regulator mengeluarkan peraturan

tentang tempat investasi bagi asuransi syariah yaitu:

1) Deposito dan sertifikat deposito syariah

2) Deposito dan sertifikat deposito pada BPRS 10%

3) Sertifikat wadiah bank Indonesia 20%

4) Saham syariah yang tercatat di BEJ 20%

5) Obligasi syariah yang tercatat di BEJ 20%

6) Saham syariah yang tercatat di bursa efek luar negeri 10%

7) Obligasi syariah yang tercatat di bursa efek luar negeri 10%

Page 50: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

8) Surat berharga syariah yang diterbitkan/dijaminkan pemerintah 20%

9) Reksadana syariah 20%Investasi langsung 10%

10) Pembiayaan Modal kerja dengan skema mudharabah 10%

11) Bangunan atau tanah dengan bangunan untuk investasi 20%

12) Hipotik/mudharabah 30%

13) Pinjaman polis

Dalam Keputusan Menteri Keuangan terbaru No.

424/KMK.06/2003, jenis investasi yang diperkenankan untuk perusahaan

asuransi dan reasuransi dengan prinsip syariah adalah sebagai berikut :

a. Deposito berjangka dan sertifikat deposito pada bank, termasuk

deposit on call dan deposito yang berjangka waktu kurang dari atau

sama dengan 1 (satu) bulan.

b. Saham yang tercatat di bursa efek.

c. Obligasi dan Medium Term Notes dengan peringkat paling rendah A

atau yang setara pada saat penempatan.

d. Surat berharga yang duterbitkan atau dijamin oleh Pemerintah atau

Bank Indonesia.

e. Unit penyertaan reksa dana.

f. Penyertaan langsung (saham yang tidak tercatat di bursa efek).

g. Bangunan dengan hak strata atau tanah dengan bangunan, untuk

investasi.

h. Pinjaman polis.

Page 51: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

i. Pembiayaan kepemilikan tanah dan atau bangunan, kendaraan

bermotor, dan barang modal dengan skema murabahah (jual beli

dengan pembayaran ditangguhkan).

j. Pembiayaan modal kerja dengan skema mudharabah (bagi hasil).

B. ASURANSI SYARIAH

1. Pengertian Asuransi

Ruang lingkup usaha asuransi yaitu jasa keuangan yang

menghimpun dana masyarakat melalui pengumpulan premi asuransi,

memberi perlindungan kepada anggota masyarakat pemakai jasa asuransi

terhadap kemungkinan timbulnya kerugian karena suatu peristiwa yang tidak

pasti atau terhadap hidup atau meninggalnya seseorang.

M. Az Zarqa mengatakan bahwa asuransi syariah adalah sebuah sistem ta’awun atau tadhawun yang bertujuan untuk menutupi kerugian peristiwa – peristiwa atau musibah, tugas ini dibagikan kepada sekelompok tertanggung dengan cara memberikan pengganti kepada orang yang tertimpa musibah. Pengganti tersebut diambil dari kumpulan premi – premi mereka.32

Dalam ekonomi Islam, asuransi syariah merupakan lembaga

keuangan Syariah non Bank, yang bergerak dibidang jasa penjamin atau

pertanggungan risiko. Karenanya asuransi syariah dapat dilihat sebagai

32 Zarqa Mustafa Ahmad, Al Ightishodi al Islamiyah nidzomutta’min (Bairut

: Dar al Fikr, 1968).

Page 52: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

lembaga keuangan non Bank yang beroperasi dalam bidang pertanggungan

atau pinjaman risiko kepada para nasabah.33

DSN MUI No. 21/DSN-MUI/X/2001 dalam fatwanya tentang

pedoman umum asuransi syariah (Ta’min, takaful atau Tadhamun) adalah

usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang atau

pihak melalui iuran tabarru’ untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad

(perikatan) sesuai dengan syariah.34

Sedangkan pada pasal 246 KUHD asuransi atau pertanggungan

adalah suatu perjanjian (timbal balik), dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya, karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tentu.35

Berdasarkan definisi tersebut maka dalam asuransi terkandung tiga

unsur, yaitu:

a. Pihak tertanggung (Insured) yang berjanji untuk membayar uang premi

kepada pihak penanggung, secara sekaligus atau angsuran

b. Pihak penanggung (Insurer) yang berjanji akan membayar sejumlah uang

(santunan) kepada tertanggung, apabila terjadi sesuatu risiko yang

mengandung unsur ketidakpastian.

33 Hendi Suhendi dan Denik, Yusuf, Asuransi Takaful : Dari Teori ke Praktis (Bandung,

Mimbar Pustaka asuransi), h.3. 34 Tim penyusun Fatwa dewan Pengawas Syariah Nasional, Himpunan Fatwa Dewan

Syariah Nasional ( Jakarta : Intermasa, 2003 ), Edisi ke-2, H. 135. 35 Purwosutcjpto, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia 6 (Jakarta: Djambatan, 1996),

cet-4, h. 1.

Page 53: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

c. Suatu peristiwa (accident) yang tidak diketahui sebelumnya

Pengertian asuransi dalam UU No. 2 Th. 1992 ketentuan pasal 1 angka (1) Asuransi atau pertanggungan adalah “ perjanjian antara dua belah pihak atau lebih dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan “. 36

Istilah lain yang sering digunakan untuk asuransi syariah adalah

Takaful. Kata Takaful berasal dari takafala-yatakafalu, yang secara

epistimologis berarti menjamin atau saling menaggung. Kata Takaful

sebenarnya tidak dijumpai dalam Al – Qur’an. Namun ada sejumlah kata

yang seakar dengan Takaful, seperti dalam surah Thaha ayat 40. Takaful

dalam pengertian muamalah adalah saling memikul risiko diantara sesama

orang sehingga antara satu dengan yang lainnya menjadi penanggung atas

risiko yang lainnya. Saling pikul resiko ini dilakukan atas dasar saling

menolong dalam kebaikan dengan cara masing – masing mengeluarkan dana

tabarru’ dana sumbangan, derma yang ditujukan untuk menanggung risiko.

Takaful dalam pengertian ini sesuai dengan Al – Qur’an surat Almaidah ayat

2 yang berbunyi :

36 Prof. Dr. H. Man Supraman Sastrawidjaja, S.H, S U, dan Endang S.H, Hukum

Asuransi Perlindungan Tertanggung Asuransi Deposito Usaha Perasuransian ( Bandung : PT Alumni, 2004 ), cet-3, h.165.

Page 54: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

ولاتعاونوا علىالاثم والاعدوان ىوتعا ونوا علىالبر والتقو

شديدالعقاباللهان ا اللهواتقواا

“ Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa,

dan jangan tolong – menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” ( Al –

Maidah : 2 )

Asuransi kerugian adalah usaha asuransi yang memberikan jasa

dalam penanggulangan resiko atas kerugian, kehilangan manfaat, dan

tanggungjawab hukum kepada pihak ketiga, yang timbul dari peristiwa yang

tidak pasti.

Dari definisi diatas tampak bahwa asuransi syariah bersifat saling

melindungi dan tolong – menolong yang disebut ta a’wun yaitu prinsip hidup

saling tolong – menolong dan melindungi atas dasar ukhuwah islamiah antara

sesama anggota peserta asuransi syariah dalam menghadapi risiko.

2. Prinsip Dasar Asuransi Syariah

Industri asuransi, baik asuransi kerugian maupun asuransi jiwa,

memiliki prinsip – prinsip yang menjadi pedoman bagi seluruh

penyalenggaraan kegiatan perasuransian dimanapun berada.37

a. Insurable Interest (Kepentingan yang dipertanggungkan)

37 AM. Hasan Ali, MA, Asuransi dalam persepektif hokum Islam ( Jakarta : Kencana,

2004), h.77.

Page 55: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

Iinsurabe interest didefinisikan oleh Darmawi adalah sebagai

hak atau adanya hubungan dengan persoalan pokok dari kontrak, seperti

menderita kerugian financial, sebagai akibat terjadinya kerusakan,

kerugian, atau kehancuran suatu harta. Tanpa insurable interest, suatu

kontrak akan merupakan kontrak taruhan atau kontrak perjudian, lagi

pula dapat menimbulkan niat jahat untuk menyebabkan terjadinya

kerugian dengan tujuan memperoleh santunan. Jika insurable interest itu

ada, maka tidak mungkin mendapatkan keuntungan dari peristiwa

tersebut.

b. Utmost Good Faith (Kejujuran Sempurna)

Utmost Good Faith adalah bahwa kita berkewajiban

memberitahukan sejelas – jelasnya dan teliti mengenai segala fakta –

fakta yang penting yang berkaitan dengan objek yang diasuransikan.

Kewajiban untuk memberikan fakta – fakta penting tersebut berlaku :

1) Sejak perjanjian mengenai perjanjian asuransi dibicarakan sampai

kontrak asuransi selesai dibuat.

2) Pada saat perpanjangan kontrak asuransi

3) Pada saat terjadi perubahan pada kontrak asuransi dan mengenai hal –

hal yang ada kaitannya dengan perubahan – perubahan itu.

c. Indemnity (Indemnitas)

Indemnitas adalah kontrak penggantian kerugian. Yaitu

penenggung menyediakan penggantian kerugian untuk kerugian yang

nyata diderita tertanggung, dan tidak lebih besar daripada kerugian yang

Page 56: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

diderita tertanggung. Artinya batas tertinggi kewajiban penanggung

berdasarkan prinsip ini adalah memulihkan tertanggung pada ekonomi

yang sama dengan posisinya sebelum terjadi kerugian.

d. Subrogation (Subrogasi)

Prinsip subrogasi diatur dalam Undang – undang Hukum

Dagang Pasal 284 yang berbunyi : “Apabila seorang penanggung telah

membayar ganti rugi sepenuhnya kepada tertanggung, maka penanggung

akan menggantikan kedudukan tertanggung dalam segala hal untuk

menuntut pihak ketiga yang telah menimbulkan kerugian pada

tertanggung”. Dengan kata lain, apabila tertanggung mengalami kerugian

akibat kelalaian atau kesalahan pihak ketiga maka penanggung setelah

memberikan ganti rugi kepada tertanggung, akan menggantikan

kedudukan tertanggung dalam mengajukan tuntutan kepada pihak ketiga

tersebut.

e. Contribution (Kontribusi)

Prinsip kontribusi berarti bahwa apabila penanggung telah

membayar penuh ganti rugi yang menjadi hak tertanggung, maka

penanggung berhak menuntut perusahaan – perusahaan lain yang terlibat

suatu pertanggungan (secara bersama – sama menutup asuransi harta

benda milik Anda) untuk membayar bagian kerugian masing – masing

yang besarnya sebanding dengan jumlah pertanggungan yang ditutupnya.

f. Proximate Cause (Kausa Proksimal)

Page 57: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

Apabila kepentingan yang diasuransikan mengalami musibah

atau kecelakaan, maka pertama – tama penanggung akan mencari sebab –

sebab yang aktif dan efisien yang menggerakkan suatu rangkaian

peristiwa tanpa terputus sehingga pada akhirnya akan terjadilah peristiwa

atau musibah tersebut. Suatu prinsip yang digunakan untuk mencapai

penyebab kerugian yang aktif dan efisien adalah : “ Unbroken Chain of

Events “ yaitu suatu rangkaian mata rantai peristiwa yang tidak terputus.

Sebagai contoh, kasus klaim kecelakaan diri berikut ini :

1) Seorang mengendarai kendaraannya di jalan tol dengan kecepatan

tinggi sehingga mobil tidak terhindari dan terbalik.

2) Korban luka parah dan dibawa ke rumah sakit.

3) Tidak lama kemudian korban meninggal dunia.

Dari peristiwa tersebut diketahui bahwa kuasa proksimalnya

adalah korban mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi sehingga

mobil tidak terkendali dan terbalik. Melalui kuasa proksimal akan dapat

diketahui apakah penyebab terjadinya musibah atau kecelakaan tersebut

dijamin dalam kondisi polis asuransi atau tidak.

Prinsip yang diterapkan dalam asuransi syariah tidaklah jauh berbeda dari prinsip yang berlaku pada konsep ekonomika islami secara komprehensif dan bersifat major. Hal ini disebabkan karena kajian asuransi syariah merupakan turunan ( minor ) dari konsep ekonomi islami. Dalam hal ini, prinsip dasar asuransi syariah ada sepuluh macam, yaitu :38

a. Tauhid (Unity)

38 Ibid., h. 125.

Page 58: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

Prinsip Tauhid (unity) adalah dasar utama dari setiap bentuk

bangunan yang ada dalam syariah islam. Setiap bangunan dan

aktivitas kehidupan manusia harus didasarkan pada nilai – nilai

tauhidnya. Artinya bahwa setiap gerak langkah serta bangunan hukum

harus mencerminkan nilai – nilai ketuhanan.

b. Keadilan (Justice)

Prinsip kedua dalam berasuransi adalah terpenuhinya nilai –

nilai keadilan (justice) antara pihak – pihak yang terikat dengan akad

asuransi. Keadilan dalam hal ini dipahami sebagai upaya dalam

menempatkan hak dan kewajiban antara nasabah (anggota) dan

perusahaan asuransi.

c. Tolong menolong (Ta’awun)

Praktik tolong – menolong dalam asuransi adalah unsur

utama pembentuk (DNA-Chromosom) bisnis asuransi. Tanpa adanya

unsur ini atau hanya semata – mata untuk mengejar keuntungan bisnis

(profit oriented) berarti perusahaan asuransi itu sudah kehilangan

karakter utamanya, dan seharusnya sudah wajib terkena pinalti untuk

dibekukan operasionalnya sebagai perusahaan asuransi.

d. Kerja Sama (Cooperation)

Kerja sama dalam bisnis asuransi dapat berwujud dalam

bentuk akad yang dijadikan acuan antara kedua belah pihak yang

terlibat, yaitu antara anggota (nasabah) dan perusahaan asuransi.

Page 59: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

Dalam operasionalnya akad yang dipakai dalam bisnis asuransi dapat

memakai konsep mudharabah atau musyarakah.

e. Amanah (Trustworthy)

Prinsip amanah dalam organisasi perusahaan dapat terwujud

dalam nilai – nilai akuntabilitas (pertanggungjawaban) perusahaan

melalui penyajian laporan keuangan tiap periode. Dalam hal ini

perusahaan asuransi harus memberi kesempatan yang besar bagi

nasabah untuk mengakses laporan keuangan perusahaan. Laporan

keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan asuransi harus harus

mencerminkan nilai – nilai kebenaran dan keadilan dalam

bermuamalah dan melalui auditor public.

f. Kerelaan (al – ridha)

Dalam bisnis asuransi, kerelaan dapat diterapkan pada setiap

anggota (nasabah) agar mempunyai motivasi dari awal untuk

merelakan sejumlah dana (premi) yang disetorkan ke perusahaan

asuransi, yang difungsikan sebagai dana sosial (tabarru).

g. Larangan Riba

Riba secara bahasa bermakna ziyadah (tambahan). Dalam

pengertian lain, secara linguistik riba berarti tumbuh dan membesar.

Sedangkan untuk istilah teknis riba berarti pengambilan tambahan

dari harta pokok atau modal secara bathil. Baik dalam transaksi jual –

beli maupun pinjam – meminjam secara bathil atau bertentangan

dengan prinsip muamalah dalam islam.

Page 60: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

h. Larangan Maisir ( judi)

Yaitu adanya salah satu pihak yang untung namun di lain

pihak justru mengalami kerugian.

i. Larangan Gharar (Ketidakpastian)

Gharar dalam pengertian bahasa adalah al – khida’

(penipuan) yaitu suatu tindakan yang didalamnya diperkirakan tidak

ada unsur kerelaan.

3. Sistem Operasional Asuransi Syariah

Sistem operasional asuransi syariah dilandasi oleh tiga prinsip, yaitu

:

a. Rasa saling bertanggungjawab

b. Kerja sama dan saling membantu

c. Serta saling melindungi antara para peserta dan perusahaan.

Perusahaan asuransi syariah bertindak sebagai mudharib, yaitu

pihak yang diberi kepercayaan atau amanah oleh para peserta sebagai

shahibul maal untuk mengelola uang premi dan mengembangkan dengan

jalan yang halal sesuai dengan syariah serta memberikan santunan kepada

yang mengalami musibah sesuai dengan akad.

Premi pada asuransi kerugian syariah dan term insurance life,

preminya hanya mengandung unsur tabarru yang besarnya merujuk pada rate

standard yang diterapkan Dewan Asuransi Indonesia (DAI).

Page 61: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

Pembagian keuntungan didasarkan atas akad awal yang telah

disepakati antara perusahaan dan peserta dalam bentuk persentase atau sistem

pembagian tertentu, seperti 60 % : 40 % dari pendapatan bersih setelah

dikurangi berbagai macam biaya atau beban asuransi, seperti reasuransi dan

klaim. Surplus tersebut kemudain dibagi hasil antara peserta dan perusahaan.

Bagian perusahaan ini diambil sebagai biaya operasional sebelum menjadi

profit perusahaan.

4. Pembebanan biaya operasional

Untuk menghindari unsur ketidakadilan bagi peserta yang tidak

mengetahui penggunaan dananya oleh perusahaan, perusahaan asuransi

syariah tidak diperbolehkan membayar uang komisi agen atau biaya lainnya

dengan uang premi, kecuali untuk penggunaan dana tabarru yang besarnya 5-

10 % atas izin dan keikhlasan peserta. Ini karena dana tersebut akan

dimanfaatkan untuk dana kebajikan dalam bentuk bantuan kepada peserta

yang terkena musibah. Dengan tidak adanya pemotongan biaya, peserta pada

tahun pertama telah memiliki nilai tunai yang dapat diambil jika peserta

mengundurkan diri pada tahun pertama atau bulan pertama. Dana akan

dikembalikan penuh kecuali dana tabarru.

Namun melihat situasi dan kondisi sosial ekonomi serta pasar saat

ini, dan tidak semua perusahaan memiliki modal besar, Dewan Pengawas

Syariah membolehkan beberapa perusahaan asuransi menggunakan biaya

loading, misalnya dalam bentuk biaya komisi dan biaya penagihan sebesar

Page 62: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

20-30 % dari premi tahun pertama. Agar tidak menyalahi akad mudharabah

dan tabarru, perusahaan asuransi syariah tidak diperbolehkan mengenakan

biaya tersebut kepada peserta.39

5. Mekanisme Pengelolaan Dana Premi

pengelolaan adalah pengurusan, penyelenggaraan dan manajemen

perusahaan40. Dana adalah jumlah uang yang di sediakan untuk suatu

kumpulan41. Premi adalah kewajiban peserta asuransi untuk memberikan

sejumlah dana kepada perusahaan asuransi sesuai dengan kesepakatan dalam

akad.42

Jadi pengelolaan dan premi adalah pengurusan oleh perusahaan

didalam mengurusi dana premi yang sudah terkumpul, dengan cara

menginvestasikannya ke lembaga – lembaga keuangan lain yang berbasis

syariah.

Dalam praktik di beberapa perusahaan asuransi kerugian syariah di Indonesia dan Malaysia, mekanisme pengelolaan dana adalah sebagai berikut; Dana dibayarkan peserta, kemudian terjadi akad mudharabah (bagi hasil) antara mudharib (pengelola) dan shahibul mal (peserta). Kumpulan dana tersebut kemudian diinvestasikan secara syariah ke bank syariah maupan ke investasi syariah lainnya, lalu dikurangi biaya – biaya operasional (seperti klaim, Reasuransi, komisi broker, dll). Selanjutnya surplus (profit) dilakukan bagi hasil antara mudharib (pengelola) dan shahibul mal (peserta)

39 Abdullah Amrin, Asuransi Syariah ( keberadaaannya dan Kelebihannya Ditengah

Asuransi konvensional ) ( Jakarta : Elex Media Komputindo, 2006 ), h. 70. 40 J.S. Badudu & Sutan Moh. Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia ( Jakarta : Pustaka

Hampan, 1996 ), h. 228. 41 Save M. Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan ( Jakarta : LPKN, 1997 ), H. 154

42 Dewan Syariah Nasional Majlis Ulama’ Indonesia Fatwa DSN, no. 21/DSN-MUI

/x/2001 Tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah ( Jakarta, 2001 ).

Page 63: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

sesuai dengan skim bagi hasil yang telah ditentukan sebelumnya (misalnya 60 : 40). Bagian yang 60 persen untuk mudharib (perusahaan) tadi setelah dikurangi biaya administrasi dan management expense, sisanya menjadi profit bagi shareholders. Sedangkan bagian yang lain, yaitu 40 persen menjadi share surplus for participant (surplus bagi hasil untuk participan).43

43 M. Syakir Sula, Asuransi Syariah ( Life and General ) Konsep dan Operasional.

H.249.

Page 64: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

F. Sejarah Berdirinya BUMIDA Bumiputera Syariah

PT ASURANSI UMUM BUMIPUTERAMUDA 1967 SYARIAH,

disingkat BUMIDA BUMIPUTERA SYARIAH, memperoleh izin pendirian

sejak 19 Februari 2004, sesuai dengan surat keputusan Menteri Keuangan RI No.

Kep-075/KM.6/2004. Secara resmi beroperasi sejak bulan April 2004.

Induknya sendiri, PT ASURANSI UMUM BUMIPUTERAMUDA 1967

atau BUMIDA BUMIPUTERA, memperoleh ijin operasi dari Direktorat

Lembaga Keuangan, Direktorat Jenderal Moneter Dalam Negeri, Departemaen

Keuangan Republik Indonesia No. KEP.350/DJM/111.3/71973 tanggal 24 Juli

1973.

BUMIDA BUMIPUTERA didirikan atas ide pengurus AJB Bumiputera

1912, sebagai induk perusahaan, yang diwakili oleh Dra. H.I.K. Suprakto dan

Mohamad S. Hasyim, MA sesuai dengan akte No.7 tanggal 8 Desember 1967

dari Notaris Raden Soerojo Wongsowidjojo, SH yang berkedudukan di Jakarta

dan diumumkan dalam tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 15

tanggal 20 Februari 1970.

BUMIDA BUMIPUTERA SYARIAH merupakan bagian kelompok

bisnis AJB Bumiputera 1912, yang secara khusus bergerak di bidang asuransi

Page 65: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

umum/kerugian syariah. Induknya sendiri merupakan perusahaan yang

mempelopori industri asuransi di Indonesia.

G. Falsafah, Visi dan Misi Perusahaan

1. Falsafah

a. Idealisme

Senantiasa memelihara semangat dan nilai – nilai kejuangan

bangsa dalam upaya meningkatkan martabat dan kesejahteraan bangsa

melalui asuransi

b. Kebersamaan

Senantiasa memelihara dan meningkatkan nilai – nilai

nasionalisme dan kejuangan dengan semangat kebersamaan menghadapi

era globalisasi, melalui upaya sinergi dan optimalisasi manfaat bagi

semua pihak yang berkepentingan.

c. Profesionalisme

Memiliki kemampuan mengelola bisnis asuransi umum secara

profesional, dengan dukungan SDM yang berwawasan dan

berpengetahuan luas, didukung dengan keterampilan tinggi serta

senantiasa memberikan pelayanan prima kepada nasabah.

2. Visi

Page 66: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

Berkembang untuk menjadi yang terdepan sebagai pemain utama

Pasar Retail.

3. Misi

Menguasai Pasar Retail melalui inovasi terus – menerus memberikan

layanan optimal didukung oleh SDM yang berkualitas aktif dalam

pengembangan jaringan Bumiputera Group menuju 10 besar Asuransi

Umum.

4. Nilai – nilai Dasar

a. Berkualitas

Membangun SDM merupakan kunci pokok eksistensi dan

kelanjutan perkembangan Perusahaan ke depan. Dengan SDM yang

berkualtias; Perusahaan mampu menghadirkan kualtias produk dan

pelayanan terbaik, serta memiliki komitmen yang tinggi untuk menjaga

integritas dan moralitas usaha menuju Good Coporate Governance.

b. Dipercaya

Komitmen yang tinggi untuk membangun SDM berkualitas,

inovasi dan diferensiasi produk, pelayanan yang optimal dengan

dukungan teknologi informasi yang andal, diharapkan dapat

meningkatkan kepercayaan dan loyalitas stake holder terhadap

Perusahaan.

c. Menguntungkan

Page 67: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

Kepercayaan dan loyalitas stake holder terhadap Perusahaan akan

menghasilkan manfaat yang saling menguntungkan, bukan hanya

dinikmati oleh share holder, tetapi juga oleh pemegang polis, karyawan

dan semua pihak yang berkepentingan terhadap Perusahaan.

5. Struktur Kepemilikan Permodalan

Kepemilikan Perusahaan sesuai dengan UU No. 1 Tahun 1995

tentang Perseoraan Terbatas dimiliki oleh AJB Bumiputera 1912 98% dan

PT Eurasia Wisata 2%.

Struktur permodalan Perusahaan telah dipenuhi, sesuai ketentuan

modal setor minimum yang dipersyaratkan dalam UU No. 2 Tahun 1992,

dari Rp 25.000.000.000.00 menjadi Rp 100.000.000.000.00 Untuk Bumida

Bumiputera Syariah, sejak tahun 2007 modal setor yang dipisahkan dari

modal induknya telah mencapai Rp 10.000.000.000.00 dan saat ini

merupakan asuransi syariah berbadan hukum cabang yang memiliki modal

terbesar.

6. Dukungan Kelompok Usaha

Perusahaan – perusahaan lain yang menjadi kelompok usaha AJB

Bumiputera 1912 antara lain:

a) Bank Bumiputera

Page 68: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

b) Bumiputera Multimedia

c) Informatics OASE

d) Mardi Mulyo

e) Eurasia Wisata

f) Bumiputera Mitra Sarana

g) Bapindo Bumi Seguritas

h) Wisma Bumiputera

i) Yayasan Dharma Bumiputera

j) Dana Pensiun Bumiputera

k) Hotel Bumiwiyata

Bumida Bumiputera Syariah bersinergi dengan AJB Bumiputera

1912 Syariah yang telah beroperasi lebih dahulu.

7. Dukungan Reasuransi dan Mitra Asuransi

Didukung oleh beberapa Perusahaan Reasuransi dalam negeri dan

luar negeri, meliputi:

a) Reasuransi Internasional Indonesia (ReIndo) Syariah

b) Reasuransi Nasional Indonesia (Nasre) Syariah

c) Maskapai Reasuransi Indonesia (Marein) Syariah

d) Dukungan Reasuransi Luar Negeri, ARIL Malaysia

Serta Mitra Perusahaan Asuransi yang tergabung dalam Asosiasi

Asuransi Syariah Indonesia (AASI).

Page 69: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

8. Jaringan Perkantoran

Bumida Bumiputera hingga saat ini memiliki 43 kantor cabang dan

perwakilan, disamping dukungan Sinergi Rumpun Bambu AJB Bumiputera

1912 dengan kantor operasional yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia,

serta didukung lebih dari 20.000 tenaga pemasaran Sinergi.

H. Prinsip dan Landasan Operasional

Keputusan Menteri Keuangan RI No. 424/KMK.06/2003, tanggal 30

september 2003, yang isinya :

a. Prinsip syariah adalah prinsip perjanjian beardasarkan hukum Islam antara

perusahaan asuransi dengan pihak lain dalam menerima amanah dengan

mengelola dana peserta melalui kegiatan investasi atau kegiatan lain yang di

selenggarakan sesuai dengan syariah.

b. Perusahaan asuransi yang menjalankan usaha asuransi dengan prinsip

syariah, laporan perhitungan tingkat solvabilitas harus dilengkapi dengan

surat pernyataan DPS bahwa pengelolaan kekayaan dan kewajiban telah

dilakukan sesuai dengan prinsip syariah.

c. Perusahaan asuransi yang menyelenggarakan usaha asuransi dengan prinsip

syariah harus melakukan pemisahan kekayaan dan kewajiban usaha asuransi

dengan prinsip syariah dengan kekayaan dan kewajiban usaha asuransi

dengan prinsip konvensional.

Fatwa MUI No. 21/DSN-MUI/X/2001, tanggal 17 Oktober 2001 tentang

Pedoman Umum Asuransi Syariah.

Page 70: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

1). Usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara orang/pihak melalui

investasi dalam bentuk asset dan/atau tabarru yang memberikan pola

pengambilan untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang

sesuai dengan syariah.

2). Tidak mengandung gharar (penipuan) maysir (perjudian) riba

(melipatgandakan), zhulm (penganiayaan), risywah (suap), barang haram dan

maksiat.

3). Pengelolan asuransi syariah hanya boleh dilakukan oleh lembaga yang

berfungsi sebagai Pemegang Amanah dan wajib melakukan investasi dari

dana yang terkumpul sesuai dengan prinsip syariah.

4). Perusahaan asuransi syariah memperoleh bagi hasil dari pengelolaan dana

atas dasar akad tabarru (hibah).

I. Produk BUMIDA Bumiputera Syariah

Produk BUMIDA syariah merupakan suatu program dengan konsep

tolong – menolong dalam kebaikan dan ketakwaan (wa ta’awannu alal birri wat

taqwa) yang memberikan manfaat santunan bila terjadi musibah (Kecelakaan).

Semua peserta BUMIDA syariah merupakan sebuah keluarga besar yang

akan saling menanggung satu sama lain terhadap musibah yang dialami oleh

peserta lain. Sistem ini diatur dengan meniadakan tiga unsur yang masih sering

dipertanyakan, yaitu : ketidakpastian (gharar), untung – untungan (maisir), dan

bunga (riba).

Page 71: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

Adapun Produk – produk yang ditawarkan BUMIDA syariah antara lain :

Produk Standard Syariah terdiri dari :

1. Asuransi Kebakaran

Yang terjadi karena kekurang hati – hatian atau kesalahan pelayan

atau karyawan Tertanggung, tetangga, perampok atau sejenisnya, ataupun

karena sebab kebakaran lain sepanjang tidak dikecualikan dalam Polis.

2. Asuransi Kendaraan Bermotor

a. Kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor akibat tabrakan, perbuatan

jahat orang lain, pencurian, kebakaran dan sambaran petir.

b. Kerugian atau kerusakan sebagaimana tersebut diatas selama

penyeberangan dengan feri atau alat penyeberangan resmi lain yang

berada dibawah pengawasan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.

c. Kerusakan roda bila kerusakan tersebut mengakibatkan pula kerusakan

kendaraan bermotor itu yang disebabkan oleh kecelakaan.

d. Biaya yang wajar yang dikeluarkan oleh Tertanggung untuk penjagaan

atau pengangkutan ke bengkel atau tempat lain guna menghindari atau

mengurangi kerugian atau kerusakan yang dijamin dalam Polis.

Setinggi – tingginya sebesar setengah persen (0.5%) dari jumlah

pertanggungan, tanpa diperhitungkan dengan risiko sendiri.

3. Asuransi Kesehatan

Suatu bentuk pertanggungan Asuransi yang memberikan jaminan

kepada tertanggung untuk mengganti setiap biaya pengobatan, seperti biaya

perawatan di rumah sakit, biaya pembedahan, obat – obatan, bila tertanggung

Page 72: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

menderita penyakit/sakit berdasarkan program yang disepakati atau yang di

jamin oleh polis perusahaan asuransi.

4. Asuransi Kecelakaan Diri

Asuransi Kecelakaan Diri menjamin tertanggung akibat dari suatu

kecelakaan yang menimpa dirinya selama 24 jam dalam periode

pertanggungan tertentu, misalnya selama satu tahun atau selama satu

perjalanan.

5. Asuransi Pengangkutan

Memberikan perlindungan kepada Tertanggung (pemilik barang yang

diangkut) dari kerusakan/kerugian atas barang – barang yang diangkut (yang

sedang dalam pengangkutan) sebagai akibat suatu musibah/kecelakaan.

Kepentingan yang bisa dipertanggungkan dalam asuransi pengangkutan

adalah : Barang yang diangkut, biaya/ongkos pengiriman dan keuntungan

yang diharapkan.

6. Asuransi Surety Bond

Perjanjian 3 (tiga) pihak antara Perusahaan Asuransi sebagai

penjamin (Surety) dan Pemborong/Kontraktor sebagai terjamin (Principal)

untuk menjamin kepentingan pihak Pemilik Proyek (Obligie), apabila

Principal gagal/tidak memenuhi kewajibannya sesuai dengan perjanjian (

perjanjian pokok) yang dibuat antara Principal dan Obligie.

7. Tanggung Gugat Dokter serta asuransi yang bersifat tailor made (sesuai

kebutuhan )

Page 73: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

Mengganti kerugian kepada dokter, sebagai akibat dari tindakan

medis selama menjalankan profesinya, dan secara hukum bertanggung jawab

dari kerugian yang timbul dari cedera badan pada pasien yang disebabkan

oleh tindakan yang terjadi di daerah lingkup jaminan selama masa

berlakunya polis.

8. Asuransi AKDHK

Pengertian Asuransi Kecelakaan Diri Diluar Jam Kerja dan

Hubungan Kerja :

a. Tenaga Kerja merupakan motor perusahaan, partner kerja, juga asset

perusahaan. Jaminan kesejahteraan yang diberikan oleh Pengusaha

terhadap karyawannya adalah investasi jangka panjang untuk peningkatan

produktivitas.

b. Kecelakaan adalah suatu peristiwa yang terjadi secara tiba – tiba tidak

terduga sebelumnya, datang dari luar diri tertanggung, bersifat kekerasan,

tidak dikehendaki dan tidak ada unsur kesengajaan dalam peristiwa itu

serta dapat didiagnosa secara medis.

Produk Paketkoe Syariah ;

1. Asuransi Rumahkoe

Program ini dinamakan ”RumahKoe Syariah” yang dirancang

sebagai produk asuransi kebakaran syariah khusus rumah tinggal yang

dikemas secara sederhana dengan penambahan benefit – benefit bagi peserta.

Page 74: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

Dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu ”RumahKoe Asri Syariah” dan

”RumahKoe Idaman Syariah”.

Adapun manfaat yang diberikan sebagai bagian kesatuan paket

meliputi Kerugian / Kerusakan Rumah Tinggal sesuai Polis Standar Asuransi

Kebakaran Indonesia (PSAKI).

2. Asuransi Motorkoe

Produk motorkoe syariah dirancang khusus untuk kendaraan roda dua

yang dikemas secara sederhana untuk memenuhi kebutuhan pasar. Saat ini

banyak kendaraan bermotor khususnya roda dua yang mengalami

kecelakaan. Untuk mengurangi resiko penderita dari kecelakaan, maka

asuransi memproteksi semua kerugian yang dialami peserta atas ketentuan

yang telah disepakati.

3. Asuransi Mobilkoe

Program dinamakan “MobilKoe Syariah” yang di kelompokkan

menjadi dua jenis yaitu ”MobilKoe Grand Syariah” dan ”MobilKoe Elegant

Syariah” yang dirancang dari produk Asuransi Kendaraan Bermotor Syariah

dengan tambahan manfaat bagi Peserta.

Program MobilKoe Syariah dirancang khusus bagi Pemilik kendaraan

yang menginginkan manfaat yang bersifat comprehensive/menyeluruh,

kemudahan program serta pembayaran premi yang terjangkau/murah dan

disesuaikan dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) tersebut.

Page 75: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

4. Asuransi Sehatkoe

Program ini mudah dipahami karena berupa Hospital Income yang diberikan

perhari sesuai dengan lamanya perawatan. Manfaat akan diberikan sesuai

dengan perjanjian yang dilakukan.

5. Asuransi Siswakoe

Produk Asuransi SiswaKoe Syariah adalah penyempurnaan dari

produk Asuransi Siswakoe Syariah sebelumnya setelah diadakan sedikit

perubahan sesuai dengan perkembangan pasar yang ada serta kebutuhan

masyarakat khususnya pada tingkat pendidikan pra sekolah, dasar, menengah

dan lanjutan.

6. Asuransi Mahasiswakoe

Produk Asuransi Mahasiswakoe Syariah adalah penyempurnaan dari

produk Asuransi Siswakoe Syariah sebelumnya setelah diadakan sedikit

perubahan sesuai dengan perkembangan pasar yang ada serta kebutuhan

masyarakat khususnya pada tingkat pendidikan tinggi di atas SMA atau

sederajat.

7. Asuransi kecelakaan diri syariah

Asuransi Kecelakaan Diri menjamin tertanggung akibat dari suatu

kecelakaan yang menimpa dirinya selama 24 jam dalam periode

pertanggungan tertentu, misalnya selama satu tahun atau selama satu

perjalanan.

Page 76: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

J. Struktur Organisasi

Dewan Pengawas Syariah

Ketua : H. Endy M. Astiwara, MA, AAAI-J, FIIS

Anggota : DR. KH. Surahman Hidayat, MA

: DR. KH. Ahzami Samiun Jazuli, MA

Kabag SDM dan Keuangan Syariah : Drs. Saiful Hadi

Kabag Pengembangan Bisnis Syariah : Fahmi Basyah, ST, AAAI-K

AIIS

Kepala Cabang Syariah : Drs. M. Nasyubun, AAAI-K,

AIIS

Kasie Teknik : Yeny Triana, AAAI-K, AIIS

Kasie Keuangan : Yakub Malik, SE

Kasie Pemasaran Retail : Kusumaningsyah Rousstia, SP

Kasie Pemasaran Korporasi : H. Nuryanto

Page 77: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

BAB IV

FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA ASURANSI

UMUM DI BUMIDA BUMIPUTERA SYARIAH

A. Mengelola Dana

Sebagai perusahaan yang berorientasi pada profit, perusahaan asuransi

harus menginvestasikan dananya keberbagai instrumen investasi untuk

mendapatkan sesuatu yang diharapakan dalam mencapai tujuan. Dana pun harus

dikelola dengan sebaik mungkin agar mendapatkan keuntungan yang optimal.

Pada asuransi kerugian, premi yang dibayarkan peserta ke perusahaan

asuransi disebut dengan premi kontribusi. Kontribusi premi Asuransi Umum

BUMIDA Bumiputera Syariah dikelola dalam bentuk investasi oleh Bagian

investasi pada Divisi Keuangan BUMIDA Bumiputera 1967 Konvensional 44.

Karena Asuransi Umum BUMIDA Bumiputera Syariah merupakan cabang dari

Asuransi Umum BUMIDA Bumiputera 1967 Konvensional, maka pengelolalaan

dananya masih dikelola oleh Induk perusahaan yaitu BUMIDA Bmiputera 1967

konvensional. Pelaksanaan investasi dikelola oleh bagian investasi pada Divisi

Keuangan konvensional dan investasi tersebut tidak keluar dari koridor syariah.

44 Wawancara Pribadi dengan Setyo, Bagian Investasi Bumida Bumiputera (Jakarta, 8

Februari 2008).

Page 78: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

Investasi yang dilakukan sesuai dengan peraturan yang telah diberikan oleh

Dewan Syariah Nasional yang telah tercantum dalam Fatwa DSN-MUI.

Untuk sementara waktu, masih dikelola oleh bagian konvensional, karena cabang syariah belum mampu mengelola sendiri. Cabang syariah masih membutuhkan banyak dana untuk memperluas jaringan, pengembangan produk dan untuk mengurangi biaya – biaya operasional perusahaan. Itulah yang menjadi alasan mengapa dana masih dikelola oleh konvensional.harapan kedepan mudah- mudahan cabang syariah dapat mengelola sendiri keuangannya. Namun, harus digaris bawahi bahwa, hanya pengelolaannya dibagian konvensional tetapi pelaksanaannya syariah.45

Bagian investasi BUMIDA Bumiputera Syariah mengelola dana yang

berasal dari dana premi dan modal perusahaan.

1. Dana Premi

Premi kontribusi yang berasal dari peserta dikelola setelah dikurangi

Ujroh kemudian dana tersebut dikumpulkan menjadi dana tabarru dan

diinvestasikan ke berbagai instrumen investasi oleh bagian investasi. Setelah

mendapatkan hasil dari investasi, dikembalikan ke pool tabarru dan dikurangi

beban asuransi seperti; klaim dan reasuransi. Sisanya menjadi surplus

tabarru. Jika terjadi Surplus tabarru, akan dibagihasilkan kepada peserta dan

perusahaan sesuai dengan nisbah yang telah disepakai di awal perjanjian.

Lihat gambar 4.1

Klaim asuransi dibayarkan pada peserta dari dana peserta dan alokasi

untuk cadangan klaim ditetapkan di BUMIDA Bumiputera Syariah sebesar

45 Wawancara Pribadi dengan Syaiful Hadi, Kabag Teknik dan keuangan, (Jakarta, 26

Februari 2008).

Page 79: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

40% dari dana tabarru. Jumlah premi yang diinvestasikan pada tahun 2007

sebesar Rp. 10.788.712.336,-.

2. Modal Perusahaan

Modal perusahaan di investasikan untuk menopang laju

perkembangan perusahaan. modal ini digunakan sebagai cadangan atau

talangan ( qardul hasan ) jika terjadi defisit pada dana tabarru dan akan

dikembalikan apabila ditahun berikutnya terjadi surplus tabarru. Modal

perusahaan yang diinvestasikan pada tahun 2007 sebesar Rp. 10.000 000

000,- yang diinvestasikan ke berbagai instrumen jangka panjang ataupun

jangka pendek.

BUMIDA Bumiputera Syariah menggunakan akad antara peserta dan

perusahaan dengan akad wakalah bil ujroh. Wakalah adalah pelimpahan

kekuasaan oleh seorang sebagai pihak pertama kepada orang lain sebagai pihak

kedua dalam hal – hal yang diwakilkan. Ujroh adalah upah atau imbalan, berasal

dari kata ijarah yang berarti upahan. Ujroh dalam pembahasan ini adalah sebagai

biaya loading (upah perusahaan), yaitu biaya – biaya yang dikeluarkan peserta

untuk perusahaan (pengelola dana) sebagai biaya untuk memenuhi kebutuhan

perusahaan, seperti biaya operasional perusahaan, meliputi biaya marketing, gaji

karyawan, dsb.

Page 80: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

Gambar 4.1

Skema Pengelolaan dana premi BUMIDA Bumiputera Syariah

Sumber : BUMIDA BUMIPUTERA SYARIAH

B. Menentukan instrumen investasi

Dalam perusahaan asuransi, investasi sangat penting peranannya dalam

menjalankan kemajuan dan perkembangan perusahaan yang lebih baik.

Keuntungan yang didapatkan dari hasil investasi digunakan untuk biaya / beban

asuransi seperti beban klaim, beban Reasuransi, dan untuk cadangan.

Untuk menentukan instrumen investasi, bagian investasi BUMIDA

Bumiputera Syariah melakukan beberapa tahap dalam menentukan instrumen,

yaitu :

1. Menentukan kebijakan investasi

Insentif` ( Bagi Hasil )

30% of Surplus

X % of Premi Tab

% of HI

Insentif` ( Bagi Hasil )

70% of Surplus

Mudharabah (1-x) % of HI

(+)

(-) (-) Premi

Kontribusi Ujroh Pool

Tabbaru

Beban Asuransi

Investasi

Hasil Investasi

Bagian Pendapatan Pengelolaan (Perusahaan)

Surplus Tabbaru

Bagian Peserta

X % of Premi

( 1-x ) % of Premi

( - ) Klaim ( - ) Sesi R/A ( + ) Wa’ad R/A ( + ) Cadangan

Page 81: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

Bagian Investasi BUMIDA Bumiputera Syariah yang disebut sebagai

pemodal menentukan apa yang menjadi tujuan investasinya, dan berapa

banyak investasi tersebut dilakukan. Karena dalam berinvestasi, tidak

tertutup kemungkinan untuk rugi. Jadi pemodal harus mempertimbangkan

resiko dan keuntungan dengan sangat hati – hati.

2. Menganalisis Sekuritas

Dalam hal ini Bagian investasi BUMIDA Bumiputera Syariah

melakukan analisis sekuritas dengan menggunakan dua cara, yaitu :

a. Analisis Teknikal, analisis ini menggunakan data – data (perubahan)

harga sekuritas di masa lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga

sekuritas di masa yang akan datang.

b. Analisis Fundamental, analisis ini mengidentifikasikan prospek

perusahaan (lewat analisis terhadap faktor – faktor yang

mempengaruhinya) untuk dapat memperkirakan harga saham di masa

mendatang.

3. Membentuk Portofolio

Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas – sekuritas mana yang akan

dipilih, dan berapa proporsi dana yang akan ditanamkan pada masing –

masing sekuritas tersebut. Dalam hal ini BUMIDA Bumiputera Syariah

menggunakan proporsi dana pada masing – masing portofolio pada periode 5

– 2008 seperti tabel berikut :

Page 82: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

Tabel. 4.1

Daftar Instrumen yang digunakan BUMIDA Bumiputera Syariah

dan Proporsi Dana pada periode 5 – 2008 ( posisi s.d. 31/05/2008 )

Instrumen Proporsi Dana Saham

Reksa Dana

Obligasi

Deposito

4,236,724,998.46

1,408,274,763.00

1,000,000,000.00

5,335,000,000.00

Total 11,979,999,761.46Sumber : Bagian Keuangan BUMIDA Syariah

4. Melakukan Revisi Portofolio

Tahap ini merupakan pengulangan terhadap tiga tahap sebelumnya,

dengan maksud jika perlu melakukan perubahan terhadap portofolio yang

telah dimiliki. Jika dirasa bahwa portofolio yang sekarang dimiliki tidak lagi

optimal, atau tidak sesuai dengan preferensi risiko BUMIDA Bumiputera

Syariah (pemodal), maka BUMIDA Bumiputera Syariah dapat melakukan

perubahan terhadap sekuritas – sekuritas yang membentuk portofolio

tersebut.

5. Evaluasi kinerja portofolio

Bagian investasi BUMIDA Bumiputera Syariah melakukan penilaian

terhadap kinerja portofolio, baik dalam aspek tingkat keuntungan yang

diperoleh maupun risiko yang ditanggung.

Page 83: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

Tujuan dari kelima tahap diatas dilakukan oleh bagian investasi

BUMIDA Bumiputera Syariah adalah untuk mendapatkan hasil investasi dengan

resiko yang rendah dan return yang optimal.

BUMIDA Bumiputera Syariah masih tergolong Asuransi Umum Syariah

yang baru. Pada tahun berdirinya BUMIDA Bumiputera Syariah, yaitu tahun

2004 dana yang dimiliki sangat sedikit. Dana tersebut hanya dapat digunakan

untuk biaya operasional perusahaan dan untuk memenuhi klaim peserta. Dana

yang diinvestasikan sangat kecil dan hanya dapat ditempatkan pada Deposito

saja. Lalu pada awal 2007 mendapatkan suntikan dana dari Induk perusahaan

yaitu Bumida Bumiputera menjadi 10 Milyar. Maka BUMIDA Bumiputera

Syariah melakukan investasi ke berbagai instrumen investasi di Pasar Modal

untuk menopang laju perkembangan perusahaan menjadi lebih besar.

Fatwa DSN No. 40/DSN-MUI/X/2003 tanggal 4 Oktober 2003 tentang

Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di bidang Pasar

Modal, telah menentukan tentang kriteria produk – produk investasi yang sesuai

dengan ajaran Islam. 46

Pasar modal syariah tidak saja berfungsi untuk meningkatkan partisipasi

masyarakat dalam kegiatan bisnis dengan memperoleh bagian keuntungan dan

resikonya. Tetapi juga bagi pemegang saham, pasar modal memungkinkan

menjual saham untuk mendapatkan likuiditas.

46 Tim penyusun Fatwa dewan Pengawas Syariah Nasional, Himpunan Fatwa Dewan

Syariah Nasional ( Jakart : Intermasa, 2003 ), Edisi ke-2.

Page 84: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

Fungsi dari keberadaan pasar modal syariah menurut MM. Metwally adalah sebagai berikut :47 1). Memungkinkan bagi masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan bisnis dengan

memperoleh bagian dari keuntungan dan resikonya. 2). Memungkinkan para pemegang saham menjual sahamnya guna mendapat

kan likuiditas. 3). Memungkinkan perusahaan meningkatkan modal dari luar untuk membangun

dan mengembangkan lini produksinya. 4). Memisahkan operasi kegiatan bisnis dari fluktuasi jangka pendek pada harga

saham yang merupakan ciri umum pada pasar modal konvensional. 5). Memungkinkan investasi pada ekonomi itu ditentukan oleh kinerja kegiatan

bisnis sebagaimana tercermin pada harga saham.

Instrumen yang digunakan BUMIDA Bumiputera Syariah dalam

investasi adalah instrumen – instrumen yang terdaftar di pasar modal syariah :

1. Saham

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, saham adalah surat bukti

kepemilikan bagian modal Perseroan Terbatas (PT) yang memberi hak atas

deviden dan lain – lain menurut besar kecilnya modal yang disetor.48

Dengan diluncurkannya Jakarta Islamic Index (JII) oleh Bursa Efek

Jakarta pada tanggal 3 Juli 2000 yang merupakan benchmark bagi saham –

saham likuid dan memenuhi prinsip syariah islam, diharapkan kepercayaan

investor yang ingin berinvestasi pada saham yang berbasis syariah dan

memberikan manfaat bagi pemodal dalam menjalankan syariah islam untuk

melakukan investasi di bursa semakin meningkat.

47 MM. Metwally, Teori dan Praktek Ekonomi Islam ( Jakarta : Bangkit Daya Inasani,

1995 ), h. 177. 48 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta :

Balai Pustaka, 1989), h. 766, Cet-2.

Page 85: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

Jakarta Islamic Index (JII) adalah indeks atas 30 saham yang

memenuhi prinsip – prinsip syariah. Saham – saham yang termasuk dalam

anggota JII akan dievaluasi setiap 6 (enam) bulan sekali yaitu pada bulan

Januari dan Juli setiap tahunnya.

Saham yang dipilih bagian Investasi di BUMIDA Bumiputera Syariah

adalah saham yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index (JII). Untuk

mengetahui saham – saham yang dipilih BUMIDA Bumiputera Syariah

berikut digambarkan tabel dan harga perolehan hingga periode Mei 2008.

Tabel 4.2

Daftar Saham BUMIDA Bumiputera Syariah

periode 5 – 2008 ( posisi s.d. 31/05/2008 )

No. Nama Saham Harga Perolehan

Page 86: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

PT. Telkom / TLKM

PT. Indosat / ISAT

PT. Astra Agro Lestari / AALI

PT. Astra International / ASII

Medco Energi Coorp / MEDC

Kalbe Farma / KLBF

Indocement Tunggal Prakarsa / INTP

PT. Aneka Tambang / ANTM

PT. Tambang Batubara Bukit Asam / PTBA

Perusahaan Gas Negara / PGAS

PT. Unilever / UNVR

1.075.181.250.00

1.096.860.313.00

441.726.563.00

340.850.000.00

263.156.250.00

356.388.750.00

98.370.313.00

521.300.000.00

136.590.625.00

377.190.626.00

273.807.811.00

Sumber : Asuransi BUMIDA Syariah

Dengan berinvestasi dalam bentuk saham keuntungan yang dipeoleh

BUMIDA Bumiputera Syariah adalah :

a) Dividen, pembagian keuntungan perusahaan/emiten kepada pemegang

saham

b) Capital gain, potensi keuntungan dari selisih harga jual beli saham

Sementara risiko yang menyertainya adalah bahwa perusahaan/emiten

bisa gagal membayar dividen atau dividen tidak selalu bisa dibagikan setiap

tahun. Selain itu pergerakan saham yang sangat fluktuatif bisa naik drastis

maupun merosot tajam, sehingga menyebabkan nilai investasi akan turun

naik.

Page 87: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

2. Obligasi

Pengertian obligasi syariah dalam fatwa Dewan Syariah Nasional No.

32/DSN-MUI/IX/2002 tanggal 14 September 2002 adalah suatu surat

berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan

emiten kepada pemegang obligasi syariah yang mewajibkan emiten

membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi

hasil/margin/fee serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh

tempo.

Obligasi syariah bukan merupakan utang berbunga tetap, tetapi lebih

merupakan penyerta dana yang diadasarkan pada prinsip bagi hasil.

Transaksinya bukan akad utang – piutang melainkan penyertaan. Dana yang

terhimpun disalurkan untuk mengembangkan usaha lama atau pembangunan

suatu unit baru yang benar – benar berbeda dari usaha lama. Atas

penyertaannya, investor berhak mendapatkan nisbah keuntungan tertentu

yang dihitung secara proporsional dan dibayarkan secara periodik.

Dari sisi pasar modal, penerbitan obligasi syariah muncul sehubungan

dengan berkembangnya institusi – institusi keuangan syariah, seperti asuransi

syariah, dana pensiun syariah, dan reksa dana syariah yang membutuhkan

alternatif penempatan investasi.

Bagi emiten, menerbitkan obligasi syariah berarti juga memanfaatkan

peluang – peluang tertentu. Emiten dapat memperoleh sumber pendanaan

yang lebih luas, baik investor konvensional maupun syariah. Selain itu,

Page 88: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

struktur obligasi syariah yang inovatif juga memberi peluang untuk

memperoleh biaya modal yang kompetitif dan menguntungkan.

Obligasi yang dipilih BUMIDA Bumiputera Syariah adalah obligasi

Citra Sari Makmur Ijarah. dengan nilai investasi sebesar Rp.

1,000,000,000.00 dengan kerugian yang belum terealisir dari penurunan

harga saham sebesar Rp. 20,746,860.- total obligasi sebesar Rp.

1,020,746,860.- pada periode 5 – 2008 (posisi s.d. 31/05/2008). Obligasi ini

memberikan return sebesar 15%/Th, dan obligasi ini diharapkan mampu

memberikan return yang telah dijanjikan.

3. Reksa Dana

Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana

dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio

efek oleh Manajer Investasi. Sesuai Undang – undang Nomor 8 tahun 1995

tentang Pasar Modal, Reksa dana dapat berbentuk Perseroan Tertutup atau

Terbuka atau kontrak investasi kolektif.49

Bagi masyarakat pemodal, reksadana merupakan salah satu alternativ

investasi, khususnya pemodal yang tidak memiliki keahlian dalam

menghitung resiko atas investasi yang mereka lakukan. Reksadana dirancang

sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki

modal dan mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya

memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas.

49 Prospektus Danareksa Indek Syariah, Jakarta : 2006

Page 89: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

Reksa Dana Syariah adalah Reksa Dana yang beroperasi menurut

ketentuan dan prinsip syariah, baik dalam bentuk akad, pengelolaan dana dan

penggunaan dana. Reksadana yang dipilih bagian investasi pada divisi

keuangan BUMIDA Bumiputera Syariah adalah reksa dana campuran dan

reksadana pendapatan tetap. Reksadana campuran memiliki kelebihan return

yang tinggi dan likuiditas yang kecil, karena reksa dana campuran bersifat

jangka panjang. Sedangkan reksadana pendapatan tetap tidak berfluktuasi

atau lebih stabil tetapi return yang tidak tertalu tinggi. Instrumen investasi

yang dipilih BUMIDA Bumiputera Syariah dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.3

Daftar Reksa Dana yang dipilih BUMIDA Bumiputera Syariah

dan nilai investasi ( posisi s.d. 31/05/2008 )

Nama Reksa Dana Kategori Investasi Return PNM Syariah

Danareksa Indeks Syariah

Trimegah Syariah

BSM Investa berimbang

Campuran

Saham

Pndpt Tetap

Campuran

500,000,000.00

100,000,000.00

300,000,000.00

500,000,000.00

20%

30%

20%

20%

Sumber : Bagian Investasi BUMIDA Syariah

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa return yang diberikan oleh

masing – masing reksa dana beragam, mulai dari 20% - 30%. Keberagaman

Page 90: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

return yang diberikan tersebut menarik investor (BUMIDA Bumiputera

Syariah) untuk melakukan investasi. Dilihat dari perkembangan pasar modal

syariah, keempat instrumen tersebut berada di level aman. Berdasarkan

analisis yang telah disebutkan diatas, BUMIDA Bumiputera Syariah memilih

instrumen tersebut dengan tujuan instrumen tersebut diharapkan dapat

memberikan return yang dihaparkan oleh BUMIDA Bumiputera Syariah.

Reksa dana mempunyai beberapa keuntungan oleh Iggi H Ichsien

diuraikan antara lain :50

a) Diversifikasi investasi, reksadana melakukan diversifikasi dalam berbagai

instrumen efek sehingga dapat menyebarkan risiko.

b) Kemudahan investasi, dalam reksadana memiliki kemudahan pelayanan

administrasi dalam pembelian, penjualan kembali unit penyertaan

maupun melakukan reinvestasi pendapatan.

c) Dikelola oleh manajemen professional, pengelolaan portofolio suatu

reksadana dilakukan oleh fund manager yang memang mempunyai

keahlian khusu mengelola dana.

d) Transparansi informasi, reksadana diwajibkan memberikan informasi atas

perkembangan portofolio dan biaya secara berkala dan kontinyu. NAV

juga wajib diumumkan setiap hari, membuat laporan keuangan

perkuartal, persemester dan pertahun serta menerbitkan prospektus secara

teratur.

50 Achsien, Iggi H, Investasi Syariah di Pasar Modal: Menggagas Konsep dan Praktek

Manajemen Portofolio Syariah, Jakarta:PT. SUN, 2000

Page 91: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

e) Likuiditas, pemodal dapat mencairkan kembali unit penyertaannya setiap

saat sesuai ketetapan yang dibuat masing – masing reksadana.

f) Biaya rendah, reksadana merupakan kumpulan dari banyak pemodal

sehingga akan dihasilkkan efisiensi biaya transaksi.

g) Return yang kompetitif, berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa rata

– rata reksadana secara historis mempunyai kinerja yang lebih baik

dibanding deposito. Bahkan ada beberapa yang outperform terhadap

portofolio pasar.

Namun, dari beberapa keuntungan yang diberikan reksadana juga

mempunyai beberapa resiko yang menyertainya, yaitu :

a) Risiko politik dan ekonomi, perubahan kebijakan ekonomi politik dapat

dan sangat mempengaruhi kinerja bursa dan perusahaan.

b) Risiko pasar, nilai sekuritas di pasar efek memang berfluktuasi sesuai

dengan kondisi ekonomi secara umum. Hal ini akan berpengaruh

langsung pada nilai bersih portofolio.

c) Risiko inflasi, total real return investasi dapat menurun karena terjadinya

inflasi.

d) Risiko nilai tukar, risiko ini terjadi jika terdapat sekuritas luar negeri

dalam portofolio yang dimiliki, karena nilai tukar akan mempengaruhi

nilai sekuritas.

e) Risiko spesifik yaitu risiko dari setiap sekuritas yang dimiliki, selain

dipengaruhi pasar secara keseluruhan.

Page 92: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

f) Risiko menurunnya nilai unit penyertaan, NAV dipengaruhi oleh

turunnya harga dari efek – efek yang menyusun portofolionya. Berkaitan

juga dengan kemampuan managemen perusahaan dalam mengelola dana

atau fund management risk sebagai akibat kinerja yang buruk.

g) Risiko likuiditas/redemption effect, yaitu penjualan kembali/redemption

sebagian besar unit penyertaan secara bersamaan.

4. Deposito

Deposito adalah hak atas saldo uang dari bank bagi mereka yang telah

menyimpan dana di bank.51 Deposito merupakan investasi yang mudah

karena tidak mengandung resiko. Walaupun memiliki resiko tetapi sangat

kecil. Deposito, merupakan investasi yang hanya dapat diambil atau

dicairkan sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati, 1,3,6,12 bulan.

Deposito yang diperpanjang setelah jatuh tempo akan diperlakukan sama

seperti deposito baru, tetapi nilai pada akad sudah tercantum perpanjangan

otomatis maka tidak perlu dibuat akad baru.52

Deposito yang digunakan di Bank syariah adalah deposito

mudharabah, dimana penyimpan atau deposan bertindak sebagai shahibul

maal (pemilik modal) dan bank sebagai mudharib (pengelola). Dana tersebut

digunakan Bank sebagai pembiayaan mudharabah atau ijarah. Hasil usaha ini

51 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta :

Balai Pustaka, 1989), h. 766, Cet-2. h. 198. 52 Sudarsono Heri, Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah (Yogyakarta : Ekonisia,

2004), Cet-2. h.59.

Page 93: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

akan dibagihasilkan sesuai nisbah yang telah disepakati. Bila bank

menggunakannya untuk pembiayaan mudharabah, maka bank bertanggung

jawab atas kerugian yang terjadi. BUMIDA Bumiputera Syariah melakukan

investasi atau mendepositokan ke berbagai bank syariah, berikut tabel

deposito yang digunakan BUMIDA Bumiputera Syariah.

Tabel 4. 4

Daftar outlet Deposito BUMIDA Bumiputera syariah

hingga periode Mei 2008

No. Outlet Deposito Jumlah Deposito 1

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Bank Syariah Mandiri

Bank Syariah Mandiri ( Tabarru )

Bank Muamalat Indonesia

Bank IFI Syariah

Bank DKI Syariah

Bank Permata Syariah

Bank Bukopin Syariah Surabaya

Bank Muamalat Ind Yogyakarta

Bank RIAU Syariah

1,100,000,000.00

1,300,000,000.00

1,325,000,000.00

600,000,000.00

350,000,000.00

400,000,000.00

200,000,000.00

10,000,000.00

50,000,000.00

Sumber : Auransi Umum BUMIDA Syariah

C. Strategi Mendapatkan Keuntungan Optimal

Page 94: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

Untuk mendapatkan keuntungan yang optimal bagian investasi

melakukan langkah – langkah atau strategi dalam melakukan investasi. Strategi

yang dilakukan BUMIDA Bumiputera Syariah adalah dengan melakukan

diversifikasi portofolio dimaksudkan untuk mengurangi resiko – resiko yang

dihadapi dalam berinvestasi.

1. Investasi Reksa Dana

Untuk mendapatkan investasi yang optimal pada instrumen investasi

Reksa Dana, Bagian Investasi BUMIDA Bumiputera Syariah melakukan

investasi Reksa Dana dengan jangka panjang karena dapat memberikan

keuntungan yang optimal.

2. Investasi Saham

BUMIDA Bumiputera Syariah melakukan investasi saham dengan

menanamkan sahamnya pada dua pilihan, yaitu jangka panjang dan jangka

pendek dengan menganalisis pasar, baik pergerakan indeks luar negeri

maupun indeks IHSG. Jangka panjang dan jangka pendek dipilih karena

dianggap cukup memberikan keuntungan.

3. Investasi Obligasi

BUMIDA Bumiputera Syariah melakukan investasi Obligasi dengan

memilah – milah obligasi yang ada saat ini, tingkat Return yang dapat

diperoleh lebih besar daripada SBI dan tidak beresiko.

4. Investasi Deposito

Page 95: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

Dilakukan dengan cara menempatkan dana pada Bank yang

mamberikan tingkat bagi hasil yang tinggi dan Bank tersebut dijamin oleh

pemerintah.

D. Kendala Yang Dihadapi

Profesionalitas dan transparan bagi sebuah perusahaan yang berbasis

syariah adalah sangat penting, mengaplikasikan nilai – nilai syariah dalam

berbagai bidang khususnya bagian investasi akan mempengaruhi semua bidang.

Akan tetapi ketika hal itu diaplikasikan pada perusahaan, bukan hal yang

mustahil ditemukan kendala – kendala untuk tercapai tujuan tersebut.

Tujuan sebuah perusahaan dalam berbisnis adalah untuk mencapai

kesejahteraan bagi semua pihak yang terlibat maupun bagi mereka yang secara

tidak langsung memberikan dukungan terhadap perusahaan. Dengan adanya

suatu bisnis maka semua pihak akan mendapatkan manfaat baik secara ekonomi,

sosial dan budaya.

Investasi yang dilakukan tidak selalu berjalan dengan lancar. Ada resiko

- resiko yang harus di hadapi dalam melakukan investasi. kendala yang dihadapi

Bagian Investasi BUMIDA Bumiputera Syariah adalah kondisi pasar yang

kurang kondusif, seperti :

1. Naik turunnya Indeks saham, dengan kondisi yang tidak stabil ini, bagian

investasi sangat berhati – hati dalam melakukan investasi.

Page 96: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

2. NAB Reksa Dana, Nilai Aktiva Bersih atau Net Asset Value merupakan salah

satu tolok ukur dalam memantau hasil portofolio suatu reksadana. NAB yang

besarnya fluktuatif mempengaruhi perubahan nilai efek dari portofolio.

3. Indeks Dunia yang tidak stabil juga mempengaruhi indeks – indeks yang ada

di BEJ.

Disamping adanya kendala – kendala yang dihadapi diatas, Bagian

investasi BUMIDA Bumiputera Syariah terus melakukan upaya – upaya untuk

dapat menangani kendala tersebut. Yaitu dengan meningkatkan kewaspadaan

dalam memilih instrumen yang aman, juga memantau perkembangan dan

melakukan diversifikasi agar dapat mendapatkan keuntungan yang optimal.

E. Hasil Investasi

Sejak diberikan dana dari induk perusahaan, yaitu BUMIDA Bumiputera

1967, BUMIDA Bumiputera Syariah melakukan investasi ke berbagai instrumen

dalam sekuritas. Beberapa instrumen yang dipilih memberikan keuntungan dan

resiko yang berbeda - beda. Pada tahun 2005 dan 2006 hasil dari investasi kecil

bagi perusahaan, karena investasi yang dilakukan hanya Deposito dan hasil ini

hanya dapat memenuhi klaim saja. Hingga akhir Desember 2007 hasil yang

didapatkan dari investasi cukup untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Dilihat

dari perkembangan investasi dari tahun 2005 hingga akhir tahun 2007 ada sedikit

peningkatan. Untuk mengetahui perkembangan tersebut berikut tabel

perkembangan investasinya.

Page 97: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

Tabel 4.5

Perkembangan Investasi BUMIDA Bumiputera Syariah

TAHUN INVESTASI HASIL INVESTASI

2005 4,492,000,000.00 98,636,070.00

2006 3,425,000,000.00 195,062,049.00

2007 10,786,712,336.00 2,643,055,613.00Sumber : BUMIDA Syariah

Pada awal tahun 2008 pasar sekuritas mengalami penurunan. Hal ini

disebabkan kondisi politik yang tidak kondusif dan ekonomi yang tidak stabil.

Dari hasil evaluasi kinerja bagian investasi dan keuangan, hasil investasi hingga

bulan Mei 2008 yang didapatkan BUMIDA Bumiputera Syariah dari investasi

mengalami penurunan. Pencapaian target investasi yang direncanakan tidak

tercapai. Berikut tabel target investasi ;

Tabel 4.6

Pencapaian Target Investasi s.d. Mei 2008

No. KETERANGAN TARGET REALISASI PENCAPAIAN

1. Investasi 155,127,570,731 128,173,419,763 82.62% 2. Hasil Investasi 3,592,263,741 2,901,743,058 80.78%

Page 98: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

Sumber : Divisi Keuangan dan Investasi BUMIDA

Pada tabel 4.6 dijelaskan bahwa target yang diharapkan hingga bulan Mei

2008 tidak tercapai. Dari target investasi sebesar Rp. 155,127,570,731.00 dan

hasil Investasi yang ditargetkan sebesar Rp. 3,592,263,741.00 yang terealisasi

hanya sebesar Rp. 128,173,419,763.00 dan hasil investasi sebesar Rp.

2,901,743,058.00. artinya target investasi dan hasilnya tidak tercapai 100%.

Target investasi hanya tercapai 82.62% dan target hasil investasi sebesar 80.76%.

Ini disebabkan karena kondisi pasar yang tidak stabil.

Tabel 4 .7

Pertumbuhan Investasi BUMIDA Bumiputera Syariah

Tahun 2005 - 2007

INVESTASI HASIL % GAIN INVESTASI HASIL % GAIN1 Deposito :

USD 0 0 0.00%IDR 4,492,000,000 98,636,070 2.20% 3,425,000,000 195,062,049 5.70%

2 ReksadanaUSD 0 0 0.00% 0 0 0.00%IDR 0 0 0.00% 0 0 0.00%

3 Saham : 0 0 0.00% 0 0 0.00%4 Obligasi : 0 0 0.00% 0 0 0.00%5 Penyertaan : 0 0 0.00% 0 0 0.00%

4,492,000,000 98,636,070 2.20% 3,425,000,000 195,062,049 5.70%

S.D. Desember 2006No.

TOTAL

S.D. Desember 2005KETERANGAN

Page 99: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

S.D. Desember 2007Perusahaan Tabbaru

INVESTASI HASIL % GAIN INVESTASI HASIL % GAIN1 Deposito :

USD 0 0.00% 0.00%IDR 3,160,000,000 195,940,498 6.20% 1,000,000,000 10,366,390 1.04%

2 ReksadanaUSD 0.00% 0.00%IDR 411,237,727 372,197,025 90.51% 125,489,099 141,024,041 112.38%

3 Saham : 5,103,750,000 1,841,052,660 36.07% 0 0 0.00%4 Obligasi : 986,235,510 82,475,000 8.36% 0 0 0.00%5 Penyertaan : 0 0 0.00% 0 0 0.00%

9,661,223,237 2,491,665,183 25.79% 1,125,489,099 151,390,431 13.45% Investasi Hasil10,786,712,336 2,643,055,614

Sumber : Divisi keuangan dan Investasi BUMIDA Bumiputera

No.

TOTAL

KETERANGAN

Pada tabel 4.7 Tahun 2005 Investasi yang dilakukan BUMIDA

Bumiputera Syariah pada Deposito dengan nilai sebesar Rp. 4,492,000,000.00

dengan hasil Investasi sebesar Rp. 98,636,070.00 dan Gain sebesar 2.20%. Dana

yang diinvestasikan adalah dari dana perusahaan dan dana tabarru. Dan hasil

investasi yang didapatkan sangat kecil. Investasi pada tahun 2006 juga pada

Deposito dengan menggunakan kurs rupiah dengan investasi sebesar Rp.

3,425,000,000.00 hasil yang didapatkan dari investasi sebesar Rp.

195,062,049.00 dengan gain 5.70%. artinya, ada peningkatan hasil investasi

dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun 2007 investasi yang dilakukan

BUMIDA Bumiputera Syariah di kelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu

investasi dengan modal perusahaan dan dari dana tabarru karena pada awal 2007

BUMIDA Bumiputera Syariah mendapatkan dana dari Induk perusahaan.

Page 100: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

BUMIDA Bumiputera Syariah pun melakukan investasi ke berbagai instrumen

diantaranya adalah Deposito, Reksa dana, Obligasi dan Saham.

Pada tahun 2007 BUMIDA Bumiputera Syariah mengalokasikan dana

pada Deposito dari dana perusahaan sebesar Rp. 3,160,000,000.00 dengan hasil

investasi sebesar Rp. 195,940,498.00 dan gain sebesar 6.20%. Investasi

Reksadana menggunakan Kurs IDR sebesar Rp. 411,237,727.00 dengan hasil

investasi sebesar Rp. 372,197,025.00 dan gain sebesar 90.51% menunjukkan

bahwa hasil investasi dari Reksadana pada tahun 2007 sangat tinggi. Investasi

pada Saham sebesar Rp. 5,103,750,000.00 dengan hasil investasi sebesar Rp.

1,841,052,660.00 dan gain sebesar 36.07%. Investasi pada Obligasi sebesar Rp.

986,235,510.00 dengan hasil investasi sebesar Rp. 82,475,000.00 dan gain

sebesar 8.36%.

Pada dana Tabarru, instrumen investasi yang digunakan hanya dua yaitu

Deposito dan Reksadana. Dana yang diinvestasikan sebesar Rp.

1,125,489,099.00 dengan proporsi dana pada Deposito sebesar Rp.

1,000,000,000.00 dengan hasil investasi sebesar Rp. 10,366,390.00 dan gain

sangat kecil yaitu 1.04%. Pada Reksadana sebesar Rp. 125,489,099.00 dengan

hasil investasi sebesar Rp. 141,024,041.00 dan gain sangat tinggi melebihi target

yang diharapkan yaitu sebesar 112.38%.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa BUMIDA Bumiputera

Syariah melakukan diversifikasi investasi setelah mendapatkan dana dari induk

perusahaan yaitu BUMIDA Bumiputera 1967. Secara umum Investasi yang

dilakukan BUMIDA Bumiputera Syariah pada tahun 2007 cukup bagus, dilihat

Page 101: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

dari hasil investasi. Untuk masukan, BUMIDA Bumiputera Syariah hendaknya

menginvestasikan dananya lebih besar ke Instrumen Reksadana karena dilihat

dari evaluasi kinerja bagian investasi dan keuangan, hasil investasi yang besar

didapatkan dari Reksadana. Reksadana pun cukup menjanjikan di masa – masa

seperti ini, karena Reksadana saat ini adalah instrumen yang aman dari resiko –

resiko kerugian.

Page 102: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah menyelesaikan bab IV ada beberapa kesimpulan dari hasil

penelitian, yaitu :

1. Pengelolaan dana yang dilakukan Asuransi Umum BUMIDA Bumiputera

Syariah masih dikelola oleh bagian investasi pada Divisi keuangan

konvensional yaitu BUMIDA Bumiputera 1967. Karena BUMIDA

Bumiputera Syariah masih merupakan cabang dari BUMIDA Bumiputera

1967. Tetapi modal setor BUMIDA Bumiputera Syariah sudah terpisah dari

induknya sebesar Rp. 10,000,000,000.00 dan merupakan asuransi umum

syariah yang berbadan hukum cabang dengan modal terbesar. Pengelolaan ini

dilakukan BUMIDA Bumiputera 1967 Konvensional karena untuk

mengurangi biaya – biaya operasional perusahaan juga BUMIDA

Bumiputera Syariah masih merupakan cabang dan masih dibawah struktur

organisasi BUMIDA Bumiputera 1967.

2. Dalam menentukan instrumen investasi, BUMIDA Bumiputera Syariah

melakukan investasi ke berbagai sekuritas yang terdaftar di pasar modal

syariah dan telah ditentukan oleh Dewan Syariah Nasional yang telah

tercantum dalam Undang – Undang No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal.

Dalam pelaksanaannya, cabang BUMIDA Bumiputera Syariah tidak

Page 103: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

melakukan sendiri kegiatan investasinya. Kegiatan investasinya dilaksanakan

oleh bagian investasi BUMIDA Bumiputera 1967 konvensional, cabang

syariah hanya memantau hasil investasi tiap bulannya. Instrumen yang

digunakan BUMIDA Bumiputera Syariah adalah Deposito, Reksadana,

obligasi dan Saham. Proporsi dana yang diberikan pada masing – masing

instrumen berbeda.

3. Strategi yang dilakukan BUMIDA Bumiputera Syariah dalam mendapatkan

keuntungan yang optimal, dilakukan dengan melakukan diversifikasi

portofolio. Yaitu melakukan penyebaran portofolio dengan memilih banyak

sekuritas dimaksudkan untuk mengurangi resiko. Untuk instrumen

Reksadana dilakukan dengan jangka panjang dengan tujuan mendapatkan

keuntungan yang optimal. Saham dilakukan dengan jangka panjang dan

jangka pendek karena saham mengikuti pergenakan indeks. Obligasi dipilih

yang memberikan return yang lebih besar dari SBI dan tidak berisiko, dan

Deposito yang dipilih adalah deposito pada Bank yang dijamin pemerintah.

4. Kendala yang dihadapi BUMIDA Bumiputera Syariah dalam menjalankan

investasi adalah naik turunnya saham, NAB Reksadana yang fluktuatif, dan

indeks dunia yang tidak stabil mempengaruhi indeks – indeks yang ada di

BEJ.

5. Hasil investasi yang didapatkan BUMIDA Bumiputera Syariah secara

keseluruhan mengalami peningkatan. Dilihat dari hasil investasi pada akhir

tahun 2007 sebesar 24.51%. dengan investasi sebesar Rp. 10,786,712,336

dan hasil investasi sebesar Rp. 2,643,055,613. Dibanding tahun 2005 dan

Page 104: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

2006, hasil investasi yang didapatkan sangat jauh. Karena tahun 2005 dan

tahun 2006 BUMIDA Bumiputera Syariah tidak memiliki cukup dana untuk

melakukan investasi ke berbagai instrumen.

B. SARAN – SARAN

Saran – saran yang diberikan penulis kepada tempat penelitian yaitu

BUMIDA Bumiputera Syariah adalah :

1. Untuk menjadikan BUMIDA Bumiputera Syariah semakin maju, dan

berkembang sesuai dengan cita – citanya, komitemen dari manajemen

puncak sangat diperlukan sebagai pijakan awal untuk mengembangkan dan

membangun distribusi. Langkah selanjutnya adalah harus ada komitmen yang

kuat dari seluruh level manajemen untuk mengembangkan Investasi tersebut.

Berikutnya, semua pihak yang terkait harus memiliki visi, misi dan

implementasi strategi yang selaras. Tim kerja yang solid dan terciptanya

komunikasi yang interaktif memperlancar jalannya usaha. Sistem teknologi

yang terintegrasi dan pola investasinya yang terencana atau terprogram

dengan efektif dan juga senetiasa meningkatkan keterampilan atau kualitas

kerja dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya secara efisien,

menjadikan perusahaan semakin maju dan berkembang. Melakukan evaluasi

secara rutin untuk melakukan perbaikan dan inovasi untuk pengembangan

Investasi kedepan.

2. Agar BUMIDA Bumiputera Syariah dapat mengelola investasi sendiri,

BUMIDA Bumiputera Syariah hendaknya mengoptimalkan kinerja

Page 105: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

karyawan, merekrut agen – agen untuk dididik secara professional serta

memberikan pelayanan yang optimal. Agen sangat berpengaruh bagi

perusahaan asuransi, karena agen merupakan tombak dari usaha perusahaan

asuransi.

Page 106: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

DAFTAR PUSTAKA Abdullah Amrin, Asuransi Syariah(keberadaaannya dan Kelebihannya Ditengah

Asuransi konvensional) Jakarta : Elex Media Komputindo, 2006 Achsien, Iggi H, Investasi Syariah di Pasar Modal: Menggagas Konsep dan Praktek

Manajemen Portofolio Syariah, Jakarta:PT. SUN, 2000 Agus Edi Sumanto, Alokasi Asset dan Optimasi Portofolio dalam Asuransi Syariah

dengan Menggunakan Pendekatan Makrowitz : Skripsi, Jakarta, AAMAI, 2004 A. Mas’adi Gufron, Fiqh Muamalah Konstekstual, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada.

2002 AM. Hasan Ali, MA, Asuransi dalam perspektif hokum Islam, Jakarta, Kencana, 2004 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai

Pustaka, Jakarta, 1989 Dewan Syariah Nasional Majlis Ulama’ Indonesia Fatwa DSN, no. 21/DSN-MUI

/X/2001 Tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah, Jakarta, 2001 Hendi Suhendi dan Denik, Yusuf, Asuransi Takaful : Dari Teori ke Praktis, Mimbar

Pustaka, asuransi, Bandung. Ibnu Majjah, Kitab At – Tijaarah No. 2280. Iwan P. Pontjowinoto, PrinsipSyariah Di Pasar Modal ( Pandangan Praktisi ),Modal

Publication, Jakarata, 2003 Johar Arifin dan Moh fakhrudin, Kamus Istilah Pasar Modal, Jakarta : Elex Media

Komputindo. 1999 J.S. Badudu & Sutan Moh. Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : Pustaka

Hampan, 1996

Page 107: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

Keown, Arthur J Dkk, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Jakarta: Salemba Empat: (edisi Bahasa Indonesia) 2001

Kertonegoro Santanoe, Analisa dan Manajemen Investasi, Jakarta : Widya Press, 1995 Lawrence , J Gitman & Michael D Joehnk, Fundamental of Investing edisi 3, New York

: Harper & Row Publiser 1995 Man Supraman Sastrawidjaja, dan Endang, Hukum Asuransi Perlindungan tertanggung

Asuransi Deposito Usaha Perasuransian, Bandung: PT Alumni, 2004 MM. Metwally, Teori dan Praktek Ekonomi Islam, Jakarta : Bangkit Daya Inasani, 1995 M. Syakir Sula, Asuransi Syariah ( Life and General ) Konsep dan Operasional, Jakarta

: Gema Insani Press, 2004 Prof. Dr. H. Man Supraman Sastrawidjaja, S.H, S U, dan Endang S.H, Hukum Asuransi

Perlindungan Tertanggung Asuransi Deposito Usaha Perasuransian, Bandung : PT Alumni, 2004

Prospektus Danareksa Indek Syariah, Jakarta : 2006 Purwosutcjpto, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia 6, Jakarta: Djambatan,

1996 Rifai Moh. DKK. Terjemah khulashah kifayatul Akhyar, Semarang : Toha Putra, 1990 Sabiq Sayyid, Terjemah Fiqh Sunnah, Bandung : Almaarif, 1993 Save M. Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, Jakarta : LPKN, 1997 Suad Husnan, Dasar-dasar Portofolio dan Analisis Sekuritas, Yogyakarta : UPP AMP

YPKN, 2001 Sudarsono Heri, Bank & Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan illustrasi,

Yogyakarta : Ekonosia FE UII, 2004 Sumber Diklat Pelatihan Asuransi Syariah, Jakarta : Tazkia Institute, 2000 Syafii Antonio. M, Bank Syariah Wacana Ulama dan Cendikiawan, Jakarta : BI dan

Tazkia Institute, 1999 Tim Pengembangan Perbankan Syariah Institute Bankir Indonesia, Konsep, Produk dan

implementasi Operasional Bank Syariah, Jakarta : Djambatan, 2001 Tim penyusun Fatwa dewan Pengawas Syariah Nasional, Himpunan Fatwa Dewan

Syariah Nasional, Jakarta : Intermasa, 2003

Page 108: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

Tjipto Darmadji dan Hendy MF, Pasar Modal di Indonesia, Jakarta : Salemba Empat.

2001 Tri Cahyo Bambang Ph.D., Analisis Bank Syariah, Jakarta : Badan Penerbit IPWI, 1995 Wawancara Pribadi dengan Setyo, Bagian Investasi Bumida Bumiputera, Jakarta, 8

Februari, 2008. Zarqa Mustafa Ahmad, Al Ightishodi al Islamiyah nidzomutta’min,Bairut, Dar al Fikr,

1968. Zulkifli Sunarto, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah, Jakarta : Zikrul

Hakim, 2003 http// www. bapepam.com.

Page 109: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

PEDOMAN WAWANCARA

Nama : Drs. Syaiful Hadi

Jabatan : Kabag. Teknik dan Keuangan Syariah

Tempat : BUMIDA Bumiputera Syariah

Pertanyaan dan jawaban :

A : Siapa yang mengelola dana premi asuransi umum BUMIDA Bumiputera Syariah?

B : Kontribusi premi dikelola dalam bentuk investasi oleh bagian investasi pada divisi

keuangan Bumida Bumiputeramuda 1967

A : Kemana premi tersebut di investasikan?

B : Premi tersebut diinvestasikan pada instrumen – instrumen syariah di Pasar Modal.

Nama : Setyo

Jabatan : Staff Bagian Investasi dan keuangan

Tempat : BUMIDA Bumiputera Konvensional

Pertanyaan dan jawaban :

A : Bentuk Investasi apa saja yang dilakukan Asuransi Umum BUMIDA Bumiputera

Syariah?

Page 110: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

B : Bentuk investasi yang dilakukan BUMIDA Bumiputera Syariah adalah obligasi,

Reksadana, Saham dan Deposito syariah.

A : Bagaimana strategi untuk melakukan investasi yang optimal?

B : Dengan cara melakukan diversifikasi portofolio, antara lain :

1. Investasi pada Reksadana, untuk mendapatkan keuntungan yang optimal

digunakan jangka panjang minimal 2 tahun.

2. Investasi Saham, dilakukan jangka panjang dan jangka pendek dengan

menganalisis pasar baik pergerakan indeks luar negeri maupun indeks IHSG.

3. Investasi obligasi, memilah – milah obligasi yang ada pada saat inidan tingkat

return yang diperoleh lebih besar daripada SBI.

4. Investasi Deposito, dilakukan dengan cara menempatkan pada Bank yang

memberikan bagi hasil yang tinggi dan Bank tersebut dijamin pemerintah.

A : Apakah ada kendala yang dihadapi dalam melakukan investasi? Kendala seperti apa?

B : Ada, kendala yang dihadapi antara lain :

1. kondisi pasar yang kurang kondusif seperti; naik turunnya indeks saham, NAB

Reksadana, bunga deposito dan indeks dunia.

Page 111: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

Nama : Kholil

Jabatan : Staff Bagian Investasi dan keuangan

Tempat : BUMIDA Bumiputera Konvensional

Pertanyaan dan jawaban :

A : Bagaimana cara menentukan instrumen investasi?

B : Caranya adalah dengan melakukan kebijakan investai, menganalisis sekuritas,

membentuk portofolio, melakukan revisi portofolio, mengevaluasi kinerja portofolio.

A : Hasil dari investasi digunakan untuk apa saja ?

B : Hasil investasi digunakan untuk menopang laju kembang perusahaan, yaitu untuk

pemenuhan klaim, biaya operasional perusahaan meliputi biaya marketing, karyawan

dan sebagainya.

Page 112: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …

LAMPIRAN :

Page 113: FUNGSI BAGIAN INVESTASI DALAM PENGELOLAAN DANA …