analisis tentang rekening dana investasi i. · pdf filekeputusan menteri keuangan no....

44
1 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. PENDAHULUAN 1. DASAR HUKUM a. Keputusan Dewan Moneter Nomor 07/KEP/DM/1971, tanggal 31 Desember 1971; b. Keputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; c. Peraturan Menteri Keuangan No. 82/PMK.06/2005 tentang Tambahan Atas KMK No.346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi 2. SEJARAH A. Latar Belakang Pada awal pelaksanaan Pelita I, untuk meningkatkan ketersediaan dana dalam rangka pembiayaan kegiatan kegiatan pembangunan, Pemerintah membuka keran atau jalur pinjaman dari luar negeri untuk membiayai pembangunan di Indonesia. Untuk maksud tersebut, maka Pemerintah melalui Dewan Moneter menetapkan pembentukan Rekening Dana Investasi (RDI) pada Bank Indonesia. Penetapan ini dituangkan dalam Keputusan Dewan Moneter Nomor 07/KEP/DM/1971, tanggal 31 Desember 1971. Keputusan Dewan Moneter ini mengatur mengenai pembentukan “rekening antara” untuk menampung pinjaman luar negeri yang akan diteruskan dalam bentuk pinjaman kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Pemerintah Daerah (Pemda). Di dalam Keputusan Dewan Moneter ini juga ditetapkan penggunaan dana yang ditampung dalam rekening tersebut. B. Pengelolaan RDI 1. Sumber Dana Sumber dana RDI menurut Pasal 2 KMK No. 346/KMK.017/2000, terdiri dari : a. pembayaran kembali pokok pinjaman yang berasal dari pinjaman/hibah luar negeri yang diteruspinjamkan kepada BUMN, BUMD, Pemda, dan penerima pinjaman lainnya; b. pembayaran kembali pokok pinjaman yang berasal dari RDI yang dipinjamkan kepada BUMN, BUMD, Pemda, dan penerima pinjaman lainnya; c. pembayaran biaya administrasi, denda, dan biaya-biaya lainnya yang timbul dari pemberian pinjaman pinjaman/hibah luar negeri yang

Upload: lydieu

Post on 08-Feb-2018

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

1 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI

I. PENDAHULUAN

1. DASAR HUKUM

a. Keputusan Dewan Moneter Nomor 07/KEP/DM/1971, tanggal 31 Desember 1971;

b. Keputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan

Rekening Dana Investasi;

c. Peraturan Menteri Keuangan No. 82/PMK.06/2005 tentang Tambahan Atas KMK

No.346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi

2. SEJARAH

A. Latar Belakang

Pada awal pelaksanaan Pelita I, untuk meningkatkan ketersediaan dana dalam

rangka pembiayaan kegiatan kegiatan pembangunan, Pemerintah membuka keran

atau jalur pinjaman dari luar negeri untuk membiayai pembangunan di Indonesia.

Untuk maksud tersebut, maka Pemerintah melalui Dewan Moneter menetapkan

pembentukan Rekening Dana Investasi (RDI) pada Bank Indonesia. Penetapan ini

dituangkan dalam Keputusan Dewan Moneter Nomor 07/KEP/DM/1971, tanggal

31 Desember 1971. Keputusan Dewan Moneter ini mengatur mengenai

pembentukan “rekening antara” untuk menampung pinjaman luar negeri yang

akan diteruskan dalam bentuk pinjaman kepada Badan Usaha Milik Negara

(BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Pemerintah Daerah (Pemda). Di

dalam Keputusan Dewan Moneter ini juga ditetapkan penggunaan dana yang

ditampung dalam rekening tersebut.

B. Pengelolaan RDI

1. Sumber Dana Sumber dana RDI menurut Pasal 2 KMK No. 346/KMK.017/2000,

terdiri dari :

a. pembayaran kembali pokok pinjaman yang berasal dari pinjaman/hibah

luar negeri yang diteruspinjamkan kepada BUMN, BUMD, Pemda, dan

penerima pinjaman lainnya;

b. pembayaran kembali pokok pinjaman yang berasal dari RDI yang

dipinjamkan kepada BUMN, BUMD, Pemda, dan penerima pinjaman

lainnya;

c. pembayaran biaya administrasi, denda, dan biaya-biaya lainnya yang

timbul dari pemberian pinjaman pinjaman/hibah luar negeri yang

Page 2: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

2 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

diteruspinjamkan kepada BUMN, BUMD, Pemda, dan penerima pinjaman

lainnya;

d. pengembalian dana APBN yang dialokasikan oleh Pemerintah untuk

pembiayaan investasi dan modal kerja proyek-proyek pemerintah;

e. dana APBN yang dialokasikan Pemerintah untuk RDI guna pembiayaan

investasi dan modal kerja proyek-proyek pemerintah;

f. pembayaran kembali dana talangan dari RDI yang telah dikeluarkan untuk

pembiayaan program Pemerintah.

2. Penggunaan RDI Menurut Pasal 3, Pasal 4, dan Pasal 5 KMK No.

346/KMK.017/2000; serta Pasal 1 PMK No. 82/PMK.06/2005, Dana RDI

digunakan untuk :

a. pembayaran sebagian hutang luar negeri yang diteruspinjamkan kepada

BUMN, BUMD, Pemda, dan penerima pinjaman lainnya.

b. pembiayaan suatu keperluan yang memenuhi persyaratan sebagaimana

yang telah ditetapkan dalam KMK No. 346/KMK.017/2000.

c. pembiayaan pembelian kembali Surat Utang Negara (SUN) yang

dilakukan oleh Pemerintah.

3. PERMASALAHAN

A. Bagaimana komposisi RDI dan kontribusinya terhadap Pembiayaan dalam APBN

tahun 2005 s.d. 2010.

B. Bagaimana posisi piutang RDI (Rekening Dana Investasi).

C. Bagaimana investasi RDI (Rekening Dana Investasi).

D. Klasifikasi Temuan BPK atas penerusan pinjaman RDI dalam APBN tahun 2005 s.d.

2010

Page 3: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

3 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

II. PEMBAHASAN

1. Komposisi dan Kontribusi RDI terhadap Pembiayaan APBN

Dalam APBN, RDI berperan sebagai salah satu sumber pembiayaan non utang. Setoran

RDI untuk pembiayaan anggaran berasal dari setoran penerimaan pembayaran kembali

pokok pinjaman atas; (1) penerusan pinjaman luar negeri (2) pinjaman RDI dan (3)

pinjaman Rekening Pembangunan Daerah (RPD).

Sejak tahun 2005, Rekening Dana Investasi (RDI) dan Rekening Pembangunan Daerah

(RPD) mempunyai kontribusi yang besar sebagai sumber penerimaan PNBP dan

penerimaan pembiayaan.

Posisi saldo RDI dan RPD pada periode 2005 – 2008 dapat dilihat pada tabel berikut :

2005 2006 2007 2008 2009 2010 20111. Akumulasi saldo awal tahun 12.23 5.73 4.26 0.45 0.07 - - 2. Penerimaan tahun berjalan 9.66 7.96 8.63 8.23 5.19 7.173. Pengeluaran tahun berjalan 16.16 9.43 12.44 8.61 5.26 7.17

8.00 7.38 7.85 8.23 1.49 1.67b. Setoran ke Rek BUN untuk Pembiayaan 7.15 2.00 4.00 0.30 3.70 5.50 6.80c. Pengeluaran Lainnya 1.01 0.05 0.59 0.08 0.07 04. Akumulasi saldo akhir tahun 5.73 4.26 0.45 0.07 - - Sumber : Kementerian Keuangan, diolah

a. Setoran pelunasan piutang/penerimaanbunga penerusan pinjaman

UraianTahun Anggaran

Pengelolaan RDI dan RDP Tahun 2005 - 2008(triliun rupiah)

Dari data – data di atas dapat diketahui bahwa saldo RDI setiap tahunnya mengalami

penurunan, bahkan di akhir tahun 2009 dan akhir tahun 2010 tidak ada saldo tersisa. Hal ini

disebabkan seluruh penerimaan pada tahun berjalan digunakan seluruhnya untuk pembiayaan

dan setoran PNBP.

Page 4: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

4 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

Tahun Keterangan

2005 Penggunaan RDI dan RPD untuk pembiayaan defisit APBN mencapai Rp7,2 triliun atau

58,4% terhadap saldo awalnya

2006 Pembiayaan defisit mencapai Rp2,0 triliun atau 34,9% terhadap saldo awal tahun 2006

2007 Pembiayaan defisit mencapai Rp4,0 triliun atau 93,8% dari saldo awal tahun 2007

2008 Seiring dengan makin rendahnya saldo rekening RDI sebagai akibat jumlah pengembalian

pokok utang yang makin kecil, tahun 2008 realisasi saldo rekening RDI untuk pembiayaan

defsit turun menjadi Rp0,3 triliun atau 66,4% dari saldo awal tahun 2008

2009 Dalam RAPBNP 2009 target penerimaan dari Rekening Dana Investasi ditetapkan sebesar

Rp5,2 Triliun. Penerimaan tersebut disetorkan ke dalam pembiayaan sebesar Rp3,7 Triliun

sedangkan penerimaan bunga atas penerusan pinjaman sebesar Rp1,5 Triliun disetorkan

sebagai PNBP

2010 Setoran RDI dalam pembiayaan anggaran dalam APBNP 2010 ditetapkan sebesar Rp5,5

Triliun yang berarti meningkat Rp1,8 Triliun dibandingkan tahun sebelumnya

2011 Dalam RAPBN 2011, pembiayaan non utang yang berasal dari RDI ditetapkan sebesar

Rp6,8 Triliun.

2. Posisi Piutang RDI/RPD/SLA

Adapun posisi Piutang RDI/RPD/SLA per 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:

Page 5: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

5 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

`

Komposisi Piutang RDI/RPD/SLA per 31 Desember 2009

Dari tabel diatas dapat diketahui total tunggakan adalah sebesar Rp15,417.542.043 juta, piutang

tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Tunggakan Kewajiban Pinjaman 31 Desember 2009 (Audited)

(dalam juta)

Pokok 5.766.977,85

Bunga 5.620.923,04

Biaya Lainya 4.029.641,54

Berdasarkan tingkat kolektibilitasnya, tunggakan tersebut dapat diklasifikasikan sbb :

Kategori Rp juta %

Dalam perhatian 118.961,19 0,77

Kurang lancar 136.843,77 0,89

Diragukan 1.304.250,08 8,46

Macet 13.857.487,39 89,88

Jumlah 15.417.542,43 100,00

Page 6: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

6 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

Dari tebel tersebut besar kemungkinan tidak dapat ditagih.

Dilihat dari sisi penerimaan RDI sepanjang tahun 2005-2011, maka penerimaan yang tertinggi

pada tahun 2005 yaitu Rp9,6 Triliun. Tentunya nilai penerimaan tersebut sangat kecil

dibandingkan outstandingi RDI. Sebagai informasi, pada 31 Desember 2008 piutang RDI adalah

sebesar Rp 73,3 Triliun sedangkan penerimaan pembayaran kembali pokok pinjaman yang

diterima pada tahun 2009 adalah Rp5,19 Triliun atau hanya 6,8% dari total piutang RDI. Pada 31

Desember 2009, piutang RDI/RPD/SLA menurun menjadi Rp 65,7 Triliun. Penurunan piutang ini

perlu dicermati apakah karena ada pelunasan /pengembalian pinjaman atau terkait dengan

penghapusan piutang RDI pada PDAM ataupun kebijakan swap debt to investment.

3. Investasi Non Permanen RDI/RPD

Tahun Investasi Jangka Panjang

31 Desember 2005 Rp60.371.748.000.000

31 Desember 2006 Rp59.212.080.140.000

31 Desember 2007 Rp39.533.081.330.000

31 Desember 2008 Rp50.671.978.070.000

31 Desember 2009 Rp58.829.949.663.857

4. Klasifikasi Temuan BPK atas RDI

Kelompok Temuan

Jumlah Temuan Menurut

Hasil Pemeriksaan BPK

pada Tahun 2007-2010

Total

Jumlah

Temuan

Total Nilai

Temuan

(Rp.

Milyar) 2007 2008 2009 2010

Sistem Pengendalian Intern 1 1 2 3 7 10760,26

Kepatuhan thd Per UUan 1 - 1 2 4 6553,18 (Sumber: LHP Tahun 2007, 2009 dan 2010 serta LKPP 2008, diolah)

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah temuan dari tahun ke tahun semakin meningkat

kecuali pada tahun 2008 terjadi penurunan. Temuan yang terdapat pada Sistem Pengendalian

Intern adalah masih lemahnya sistem pencatatan serta laporan keuangan yang tidak didukung

oleh sumber dokumen yang valid. Sedangkan temuan atas kepatuhan terhadap perundang-

undangan adalah penggunaan RDI dan RPD yang dilakukan tanpa melalui mekanisme APBN,

pengelolaan RDI/RPD yang tidak tertib serta restrukturisasi piutang yang tidak optimal.

Penjelasan lebih lanjut mengenai nilai temuan dapat di lihat ada tabel di bawah ini

Page 7: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

7 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

Tahun Nilai Temuan

(Rp. Milyar)

Kelompok

Temuan Keterangan

2007

(LHP) 6203 SPI

Nilai Investasi Jangka Panjang Rekening Dana Investasi dalam

Neraca BA 098 Tahun 2007 Tidak Dapat Diyakini Kewajarannya

sehingga saldo nilai investasi jangka panjang RDI/RPD dalam

Neraca BA 098 per 31 Desember 2007 sebesar

Rp62.029.407.490.699,00 tidak dapat diyakini kewajarannya.

2008

(LKPP)

50,67 SPI Sistem Pencatatan Pemberian Pinjaman RDI/RPD/SLA Belum

Memadai Sehingga Investasi Non Permanen RDI/RPD/SLA yang

disajikan dalam Neraca Pemerintah Pusat per 31 Desember 2008

dan 2007 masing-masing sebesar Rp50.671.978,07 juta dan

Rp39.533.081,33 juta Belum Diyakini Kewajarannya 39,53 SPI

2009

(LHP)

15,06 SPI

Berdasarkan pemeriksaan, jumlah penarikan pinjaman selama

tahun 2008 sebesar Rp20.350.719,70 juta. Namun, Realisasi

penerusan pinjaman yang dilaporkan dalam LRA hanya sebesar

Rp5.189.316,20 juta.

55,18 Kepatuhan Penggunaan RDI/RPD sebesar Rp55,18 Miliar Dilakukan Tanpa

Melalui Mekanisme APBN

2010

(LHP)

4452 SPI

Investasi Non Permanen Dana Bergulir dan Aset Lainnya yang

dikelola oleh Direktorat SMI sebesar Rp4.452.901,99juta belum

dilakukan aging schedule

1653 Kepatuhan Dit SMI tidak menyetorkan semua penerimaan yang ditampung

dalam RDI/RPD sebesar Rp1,65 T juta ke Kas Negara

4845 Kepatuhan Program restukturisasi piutang macet Pemda dan PDAM sebesar

Rp4.845.036,20 juta tidak optimal

(Sumber: LHP Tahun 2007, 2009 dan 2010 serta LKPP 2008, diolah)

Page 8: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

8 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

Lampiran Temuan BPK Tahun 2007 - 2010

LHP SEMESTER I TAHUN 2007

HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN

1. Tindak Lanjut Temuan Pemeriksaan SPI Tahun 2005 dan 2006

Temuan pemeriksaan tahun 2004, 2005, dan 2006 terkait SPI sebanyak 4 temuan, jumlah yang, masih dipantau sebanyak 3 temuan, dan belum

ditindaklanjuti sebanyak 1 temuan.

2. Temuan Pemeriksaan SPI Tahun 2007

TEMUAN AKIBAT PENYEBAB REKOMENDASI BPK

Nilai Investasi Jangka Panjang Rekening

Dana Investasi dalam Neraca BA 098 Tahun

2007 Tidak Dapat Diyakini Kewajarannya

Seharusnya nilai Investasi Jangka Panjang

RDI/RPD yang disajikan di Laporan Keuangan

BA 098 tahun 2007 mencerminkan jumlah

yang semestinya.

Hal tersebut mengakibatkan saldo

nilai investasi jangka panjang

RDI/RPD dalam Neraca BA 098 per

31 Desember 2007 sebesar

Rp62.029.407.490.699,00 tidak

dapat diyakini kewajarannya.

Hal tersebut disebabkan penatausahaan

dan pencatatan pinjaman (investasi non

permanen) Pemerintah oleh Direktorat P3

tidak didukung oleh Standard Operating

Procedures (SOP) serta sistem

pengendalian dan pemantauan yang

memadai.

BPK menyarankan Pemerintah

agar menetapkan SOP

penatausahaan dan pencatatan

pinjaman jangka panjang dari

RDI dan RPD serta SLA.

HASIL PEMERIKSAAN TERHADAP KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN

1. Tindak Lanjut Temuan Pemeriksaan Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-undangan Tahun 2004, 2005 dan 2006

Temuan pemeriksaan tahun 2004, 2005, dan 2006 terkait kepatuhan, yang berisi total temuan sebanyak lima temuan, jumlah yang sudah selesai sebanyak

empat temuan dan belum ditindaklanjuti sebanyak satu temuan. Rincian hasil pemantauan atas tindak lanjut dituangkan dalam lampiran

Page 9: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

9 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

2. Temuan Pemeriksaan Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan Tahun 2007

TEMUAN AKIBAT PENYEBAB REKOMENDASI BPK TINDAK LANJUT

Laporan Keuangan Bagian

Anggaran 098 (Penerusan

Pinjaman sebagai Pinjaman)

Departemen Keuangan Tahun

2007 Tidak Dilengkapi Dengan

Pernyataan Telah Direviu oleh

Aparat Pengawas Internal

Pemerintah,

Hal tersebut mengakibatkan

Pernyataan Tanggung Jawab Menteri

Keuangan atas Laporan Keuangan BA

098 tahun 2007 tidak mempunyai

dasar yang memadai dan validitas

informasi yang disajikan dalam

laporan keuangan kurang dapat

diyakini kebenarannya.

Hal tersebut disebabkan

Itjen Departemen Keuangan

selaku APIP yang melakukan

review belum

menyampaikan Pernyataan

Telah Direviu atas Laporan

Keuangan BA 098.

BPK menyarankan

Menteri Keuangan agar

melakukan tindakan aktif

dalam menindaklanjuti

hasil pemeriksaan Itjen.

Belum sesuai / pantau

(berdasarkan BAPP 098

Semester I Tahun 2009)

LHP SEMESTER I TAHUN 2008

TEMUAN AKIBAT REKOMENDASI BPK TINDAK LANJUT

Sistem Pencatatan Pemberian Pinjaman RDI/RPD/SLA

Belum Memadai Sehingga Investasi Non Permanen

RDI/RPD/SLA Belum Diyakini

Kewajarannya

Nilai Investasi Non Permanen Rekening Dana Investasi

dan Rekening Dana Pembangunan Daerah (RDI/RPD)

yang disajikan dalam Neraca Pemerintah Pusat per 31

Desember 2008 dan 2007 masing-masing sebesar

Rp50.671.978,07 juta dan Rp39.533.081,33 juta.

Hasil pemeriksaan atas LKPP Tahun 2007 menunjukkan

masih terdapat kelemahan atas pencatatan dan

pelaporan investasi non permanen RDI/RPD.

Hal ini akan

mengakibatkan

Investasi Non

Permanen RDI/RPD

yang disajikan di

LKPP belum dapat

diyakini kewajarannya.

Rekomendasi - BPK

menyarankan Pemerintah agar:

1) melakukan koordinasi antar

unit di Departemen Keuangan

terkait perolehan BPK LHP SPI –

LKPP Tahun 2008 Halaman 26

dari 49 dokumen penarikan

untuk keperluan pelaporan

keuangan, dan

2) meningkatkan efektivitas

rekonsiliasi dengan penerima

pinjaman dan bank piñata

usaha.

Tanggapan – Atas permasalahan tersebut,

Pemerintah memberikan penjelasan bahwa

Pemerintah telah melakukan identifikasi dan

meneliti transaksi pembayaran SLA/RDI

melalui suatu sistem. Namun demikian, masih

terkendala data/informasi pada rekening

koran yang belum lengkap dan tidak

diperolehnya seluruh bukti setoran dari

debitur. Pemerintah akan meningkatkan

koordinasi antar unit di Departemen

Keuangan yang terkait dengan penarikan dan

penerusan pinjaman, meningkatkan

pengendalian pencatatan penarikan pinjaman

berdasarkan bukti yang valid, serta lebih

mengefektifkan pelaksanaan rekonsiliasi

dengan debitur dan bank penatausaha.

Page 10: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

10 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

LHP SEMESTER I TAHUN 2009

TEMUAN AKIBAT PENYEBAB REKOMENDASI TINDAK LANLANJUT

SISTEM PENGENDALIAN INTERN

Realisasi Penerusan

Pinjaman yang Dilaporkan

dalam Laporan Realisasi

Anggaran BA 098 Tahun 2008

belum Disajikan secara

Wajar

Berdasarkan pemeriksaan,

jumlah penarikan pinjaman

selama tahun 2008 sebesar

Rp20.350.719,70 juta.

Seharusnya, nilai penarikan

pinjaman ini sama dengan

nilai realisasi penerusan

pinjaman yang dilaporkan di

Laporan Realisasi Anggaran

(LRA) BA 098. Namun,

Realisasi penerusan pinjaman

yang dilaporkan dalam LRA

hanya sebesar

Rp5.189.316,20 juta.

Perbedaan antara penarikan

pinjaman dan realisasi

penerusan pinjaman sebesar

Rp15.161.403,50 juta

tersebut disebabkan oleh

perbedaan dokumen sumber

yang digunakan oleh

Direktorat Sistem

Manajemen Investasi (Dit.

SMI) Direktorat Jenderal

Perbendaharaan (DJPB).

Permasalahan tersebut

mengakibatkan Realisasi

Penerusan Pinjaman

yang

dilaporkan dalam LRA BA

098 tidak dapat diyakini

kewajarannya.

Pencatatan penarikan pinjaman

sebagai penambah nilai

outstanding RDI/RPD/SLA

dilakukan oleh Dit. SMI

berdasarkan Notice of

Disbursement

(NoD) yang diperoleh dari

Direktorat Jenderal Pengelolaan

Utang (DJPU). NoD tersebut berisi

pernyataan dari pemberi

pinjaman luar negeri (PPLN) atas

saat dan jumlah dana yang

ditransfer atau telah menjadi

utang Pemerintah. DJPU telah

melakukan konfirmasi kepada

PPLN atas kelengkapan

perolehan NoD sampai dengan 31

Desember 2008.

Sementara itu, Dit SMI mencatat

realisasi penerusan pinjaman

berdasarkan Surat Perintah

Pencairan Dana (SP2D) atau Surat

Perintah Pengesahan/Pembukuan

(SP3). SP2D atau SP3 tersebut

merupakan dokumen yang

dikeluarkan Kantor Pelayanan

Perbendaharaan Negara (KPPN)

dan/atau Direktorat Pengelolaan

Kas Negara (Dit. PKN) DJPB yang

diperoleh Dit.SMI dari

BUMN/BUMD/Pemda terkait.

Kedua dokumen tersebut

seringkali menunjukkan nilai dan

tanggal yang berbeda dengan

BPK menyarankan Menteri

Keuangan agar

menyelaraskan system

pencatatan penarikan

pinjaman melalui penetapan

dokumen sumber penarikan

utang luar negeri dan saat

pengakuan pencatatan

penarikan pinjaman luar

negeri.

Pemerintah telah menerbitkan PMK

207/PMK.05/2008 tentang Tata Cara

Penarikan Pinjaman dan atau Hibah

Luar Negeri yang diterusinjamkan

kepada BUMN/Pemda. Dalam

peraturan tersebut dijelaskan

mengenaipenganggaran,

pelaksanaan dan pelaporan atas

penerusan pinjaman luar negeri

kepada BUMN/Pemda. Seiring

dengan hal tersebut terkait tentang

pelaporan penerusan pinjaman

sedang disusun sistem akuntansi dan

pelaporan penerusan pinjaman.

Page 11: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

11 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

yang dicantumkan dalam NoD.

Mekanisme perolehan SP2D dan

SP3 tersebut juga berisiko

dokumen tidak diterima secara

lengkap.

Nilai Investasi Non

Permanen RDI/SLA/RPD

yang Disajikan pada

LK BA 098 Tahun 2008 Belum

Disajikan secara Wajar

Hal ini akan

mengakibatkan Investasi

Non Permanen

RDI/SLA/RPD yang

disajikan di LK BA 098

belum dapat diyakini

kewajarannya.

BPK menyarankan Menteri

Keuangan agar:

1) melakukan koordinasi

antar unit di

Departemen Keuangan

terkait perolehan

dokumen penarikan

untuk keperluan

pelaporan keuangan,

dan

2) meningkatkan

efektivitas rekonsiliasi

dengan penerima

pinjaman dan bank

penata usaha.

KEPATUHAN

Penggunaan Rekening Dana

Investasi dan Rekening

Pembangunan Daerah

sebesar Rp55,18 Miliar

Dilakukan Tanpa Melalui

Mekanisme APBN

Hal ini mengakibatkan

pengeluaran-

pengeluaran dari RDI

dan RPD tersebut senilai

Rp55.183,96 juta

(Rp48.171,83 juta +

Rp4.622,81 juta +

Rp2.389,32 juta) belum

Dipertanggungjawabkan

kepada lembaga

perwakilan.

Hal ini disebabkan Pemerintah:

1) Belum menindaklanjuti

rekomendasi BPK dalam

Pemeriksaan atas

Pengelolaan Pinjaman Luar

Negeri untuk untuk mengkaji

kembali biaya dan manfaat

pengenaan fee bank

penatausaha; dan

2) tidak konsisten dalam

memperlakukan pembayaran

terkait jasa perbankan dan

penerusan pinjaman.

BPK merekomendasikan

agar Menteri Keuangan:

1) menindaklanjuti

rekomendasi BPK

sebagaimana

diungkapkan dalam

Laporan Hasil

Pemeriksaan (LHP) atas

Pengelolaan Pinjaman

luar Negeri untuk

mengkaji kembali biaya

dan manfaat pengenaan

fee Bank Penatausaha;

dan BPK LHP Kepatuhan

atas LK BA 098 Tahun

2008 BPK LHP

1) Pemerintah sedang menyusun

proses bisnis pembayaran fee

bank penatausaha melalui

mekanisme APBN.

2) Terkait dengan pembayaran

Proyek Pasar Sentral

Watampone Kabupaten Bone,

pembayaran tersebut merupakan

komitmen atas perjanjian

pinjaman antara Pemerintah

Republik Indonesia dan

Pemerintah Kabupaten Bone,

Sulawesi Selatan Nomor

RDA0327/DP3/2006 tanggal 10

Juli 2006. Sedangkan

pembayaran Pembangunan

Page 12: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

12 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

Kepatuhan atas LK BA

098 Tahun 2008

2) Konsisten menerapkan

mekanisme penarikan

pinjaman RDI/RPD

melalui APBN dan

menganggarkan

pembayaran tahap

selanjutnya atas

perjanjian pinjaman

Proyek Pasar Sentral

Watampone Kabupaten

Bone dan Pembangunan

Pasar Sidikalang

Kabupaten Dairi.

Pasar Sidikalang Kabupaten Dairi

merupakan komitmen atas

perjanjian pinjaman antara

Pemerintah Republik Indonesia

dan Pemerintah Kabupaten Dairi

nomor RDA-328/DP3/2007

tanggal 7 September 2007.

LHP SEMESTER I TAHUN 2010

1. LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN

TEMUAN AKIBAT PENYEBAB REKOMENDASI BPK TINDAK LANJUT

Pencatatan realisasi Penerusan

Pinjaman yang dilaporkan dalam

Laporan Realisasi Anggaran BA 999.04

Tahun 2009 tidak berdasarkan

dokumen sumber yang valid.

Permasalahan tersebut

mengakibatkan selisih antara

penarikan pinjaman dan

realisasi Penerusan Pinjaman

diragukan kewajarannya.

BPK menyarankan agar

Pemerintah Segera

menerapkan

peraturanperaturan mengenai

penyelarasan dokumen

sumber dan saat pengakuan

penarikan pinjaman dan

penerusannya.

Rekonsiliasi atas investasi

RDI/RPD/SLA tidak berjalan efektif

Dit. SMI seharusnya memiliki sistem

pencatatan yang memungkinkan

terekonsiliasinya saldo Investasi Non

Permasalahan tersebut

mengakibatkan Investasi Non

Permanen RDI/RPD yang

disajikan di LKPP belum dapat

diyakini kewajarannya.

Kondisi tersebut disebabkan

kurangnya koordinasi antara Dit

SMI, Dit EAS, debitur dan bank

penata usaha dalam melaksanakan

rekonsiliasi.

BPK menyarankan Menteri

Keuangan agar meningkatkan

efektivitas rekonsiliasi dan

validasi data piutang dengan

penerima pinjaman dan/atau

bank penata

Page 13: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

13 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

Permanen RDI/RPD dengan pengakuan

hutang oleh penerima pinjaman

sehingga dapat memenuhi Standar

Akuntansi Pemerintahan yang

menyatakan bahwa “Laporan Keuangan

menyajikan dengan wajar Laporan

Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan

Arus Kas, dan Catatan atas Laporan

Keuangan”.

Investasi Non Permanen Dana Bergulir

dan Aset Lainnya yang dikelola oleh

Direktorat SMI sebesar

Rp4.452.901,99juta belum dilakukan

aging schedule

Hal tersebut mengakibatkan Investasi

Non Permanen Dana Bergulir dan Aset

Lainnya yang dilaporkan dalam neraca

LK BA 999.04 tidak dapat diyakini

kewajarannya.

BPK menyarankan Menteri

Keuangan agar:

a. Segera mengeluarkan

aturan klasifikasi umur

piutang (aging schedule)

dana bergulir sehingga

dapat mengetahui nilai

bersih dana bergulir yang

dapat direalisasikan (net

realizable value);

b. Segera menutup empat

rekening pasif untuk skim

program yang telah selesai.

2. LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP PERUNDANG-UNDANGAN

TEMUAN AKIBAT PENYEBAB REKOMENDASI BPK TINDAK LANJUT

Pengelolaan Rekening Dana

Investasi/Rekening Pembangunan

Daerah pada Dit SMI tidak tertib,

diantaranya Dit SMI tidak

menyetorkan semua penerimaan yang

ditampung dalam RDI/RPD sebesar

Rp1.653.866,30 juta ke Kas Negara.

Dalam pemeriksaan Laporan Keuangan

Tahun 2008, BPK melaporkan

ketidakpatuhan terhadap peraturan

BPK merekomendasikan agar

Menteri Keuangan segera

menyetorkan semua penerimaan

yang ditampung dalam RDI/RPD ke

Kas Negara.

Page 14: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

14 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

perundang-undangan yaitu atas

pengelolaan rekening koran RDI dan

RPD menunjukkan adanya penggunaan

rekening dimaksud tanpa melalui

mekanisme APBN, diantaranya

pembayaran fee kepada bank penata

usaha sebagai bank yang

menatausahakan penerimaan piutang

dan penyaluran pinjaman RDI kepada

debitur untuk pembayaran tahap I

(uang muka) pekerjaan konstruksi

proyek pembangunan Pasar Sidikalang

kabupaten Dairi langsung dikeluarkan

dari RPD nomor 519.000112.

Program restukturisasi piutang macet

Pemda dan PDAM sebesar

Rp4.845.036,20 juta tidak optimal.

Pinjaman dikategorikan sebagai

pinjaman macet apabila tunggakan

kewajiban angsuran pokok dan/atau

bunga/biaya lainnya yang umurnya

lebih dari 18 bulan terhitung sejak

tanggal jatuh tempo. Terhadap

tunggakan macet tersebut dilakukan

program restrukturisasi yang

dituangkan dalam addendum Naskah

Perjanjian Penerusan Pinjaman (NPPP).

Sampai dengan akhir tahun 2009,

sebanyak 15 perjanjian PDAM telah

mendapatkan persetujuan Menteri

Keuangan untuk dilakukan program

restrukturisasi sebesar Rp384.728,73

juta. Sedangkan sebanyak 600

perjanjian sebesar Rp4.460.307,47 juta

belum dilakukan addendum NPPP.

Pemerintah segera melakukan

restrukturisasi terhadap piutang

macet Pemda dan PDAM dengan

memperhatikan PMK No:

21/PMK.07/2009 tentang

Pelaksanaan dan

Pertanggungjawaban Anggaran

Transfer ke Daerah.

Page 15: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

15 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

Page 16: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

16 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

III. KESIMPULAN

Dalam

Page 17: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

17 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

LHP TAHUN 2007

HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN

3. Tindak Lanjut Temuan Pemeriksaan SPI Tahun 2005 dan 2006

Temuan pemeriksaan tahun 2004, 2005, dan 2006 terkait SPI sebanyak 4 temuan, jumlah yang, masih dipantau sebanyak 3 temuan, dan belum

ditindaklanjuti sebanyak 1 temuan.

4. Temuan Pemeriksaan SPI Tahun 2007

TEMUAN AKIBAT PENYEBAB REKOMENDASI BPK TINDAK LANJUT

Nilai Investasi Jangka Panjang

Rekening Dana Investasi dalam

Neraca BA 098 Tahun 2007

Tidak Dapat Diyakini

Kewajarannya

Seharusnya nilai Investasi

Jangka Panjang RDI/RPD yang

disajikan di Laporan Keuangan

BA 098 tahun 2007

mencerminkan jumlah yang

semestinya.

Hal tersebut

mengakibatkan saldo nilai

investasi jangka panjang

RDI/RPD dalam Neraca BA

098 per 31 Desember 2007

sebesar

Rp62.029.407.490.699,00

tidak dapat diyakini

kewajarannya.

Hal tersebut disebabkan

penatausahaan dan pencatatan

pinjaman (investasi non

permanen) Pemerintah oleh

Direktorat P3 tidak didukung

oleh Standard Operating

Procedures (SOP) serta sistem

pengendalian dan pemantauan

yang memadai.

BPK menyarankan

Pemerintah agar

menetapkan SOP

penatausahaan dan

pencatatan pinjaman

jangka panjang dari RDI dan

RPD serta SLA.

HASIL PEMERIKSAAN TERHADAP KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN

3. Tindak Lanjut Temuan Pemeriksaan Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-undangan Tahun 2004, 2005 dan 2006

Temuan pemeriksaan tahun 2004, 2005, dan 2006 terkait kepatuhan, yang berisi total temuan sebanyak lima temuan, jumlah yang sudah selesai sebanyak

empat temuan dan belum ditindaklanjuti sebanyak satu temuan. Rincian hasil pemantauan atas tindak lanjut dituangkan dalam lampiran

Page 18: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

18 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

4. Temuan Pemeriksaan Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan Tahun 2007

TEMUAN AKIBAT PENYEBAB REKOMENDASI BPK TINDAK LANJUT

Laporan Keuangan Bagian

Anggaran 098 (Penerusan

Pinjaman sebagai Pinjaman)

Departemen Keuangan Tahun

2007 Tidak Dilengkapi Dengan

Pernyataan Telah Direviu oleh

Aparat Pengawas Internal

Pemerintah.

Hal tersebut

mengakibatkan Pernyataan

Tanggung Jawab Menteri

Keuangan atas Laporan

Keuangan BA 098 tahun

2007 tidak mempunyai

dasar yang memadai dan

validitas informasi yang

disajikan dalam laporan

keuangan kurang dapat

diyakini kebenarannya.

Hal tersebut disebabkan Itjen

Departemen Keuangan selaku

APIP yang melakukan review

belum menyampaikan

Pernyataan Telah Direviu atas

Laporan Keuangan BA 098.

BPK menyarankan Menteri

Keuangan agar melakukan

tindakan aktif dalam

menindaklanjuti hasil

pemeriksaan Itjen.

Belum sesuai / pantau

(berdasarkan BAPP 098

Semester I Tahun 2009)

HAPSEM I 2008

TEMUAN AKIBAT PENYEBAB REKOMENDASI BPK TINDAK LANJUT

Sistem Pencatatan Pemberian

Pinjaman RDI/RPD/SLA Belum

Memadai Sehingga Investasi

Non Permanen RDI/RPD/SLA

Belum Diyakini

Kewajarannya

Nilai Investasi Non Permanen

Rekening Dana Investasi dan

Rekening Dana

Pembangunan Daerah

(RDI/RPD) yang disajikan dalam

Hal ini akan

mengakibatkan

Investasi Non

Permanen RDI/RPD

yang disajikan di

LKPP belum dapat

diyakini

kewajarannya.

Rekomendasi - BPK

menyarankan

Pemerintah agar:

1) melakukan koordinasi

antar unit di Departemen

Keuangan terkait

perolehan

BPK LHP SPI – LKPP Tahun

2008 Halaman 26 dari 49

dokumen penarikan

untuk keperluan

pelaporan keuangan, dan

Tanggapan – Atas

permasalahan tersebut,

Pemerintah memberikan

penjelasan

bahwa Pemerintah telah

melakukan identifikasi dan

meneliti transaksi

pembayaran

SLA/RDI melalui suatu

sistem. Namun demikian,

masih terkendala

data/informasi pada

Page 19: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

19 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

Neraca Pemerintah Pusat per

31

Desember 2008 dan 2007

masing-masing sebesar

Rp50.671.978,07 juta dan

Rp39.533.081,33 juta.

Hasil pemeriksaan atas LKPP

Tahun 2007 menunjukkan

masih terdapat kelemahan

atas pencatatan dan pelaporan

investasi non permanen

RDI/RPD.

2) meningkatkan

efektivitas rekonsiliasi

dengan penerima

pinjaman dan bank

penata

usaha.

rekening koran yang belum

lengkap dan tidak

diperolehnya seluruh bukti

setoran dari

debitur. Pemerintah akan

meningkatkan koordinasi

antar unit di Departemen

Keuangan

yang terkait dengan

penarikan dan penerusan

pinjaman, meningkatkan

pengendalian

pencatatan penarikan

pinjaman berdasarkan bukti

yang valid, serta lebih

mengefektifkan

pelaksanaan rekonsiliasi

dengan debitur dan bank

penatausaha.

HAPSEM II 2008

TEMUAN AKIBAT PENYEBAB REKOMENDASI BPK TINDAK LANJUT

3.2.1.6 Temuan - Status Piutang Pemerintah atas SLA Nomor 183/DDI/1985 kepada PT PAL Indonesia (Persero) Tidak Jelas dan Telah Dihapusbukukan oleh PT

Page 20: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

20 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

PAL USD104.28 juta

BAPP 01 BA 098 SEMESTER I 2009

TEMUAN AKIBAT PENYEBAB REKOMENDASI TINDAK LANLANJUT

Temuan - Realisasi Penerusan

Pinjaman yang Dilaporkan

dalam Laporan Realisasi

Anggaran BA 098 Tahun 2008

belum Disajikan secara Wajar

Berdasarkan pemeriksaan,

jumlah penarikan pinjaman

selama tahun 2008 sebesar

Rp20.350.719,70 juta.

Seharusnya, nilai penarikan

pinjaman ini sama dengan nilai

realisasi penerusan pinjaman

yang dilaporkan di Laporan

Realisasi Anggaran (LRA) BA

098. Namun, Realisasi

penerusan pinjaman yang

Permasalahan

tersebut

mengakibatkan

Realisasi Penerusan

Pinjaman yang

dilaporkan dalam

LRA BA 098 tidak

dapat diyakini

kewajarannya.

Pencatatan penarikan

pinjaman sebagai penambah

nilai outstanding RDI/RPD/SLA

dilakukan oleh Dit. SMI

berdasarkan Notice of

Disbursement

(NoD) yang diperoleh dari

Direktorat Jenderal

Pengelolaan Utang (DJPU).

NoD tersebut berisi

pernyataan dari pemberi

pinjaman luar negeri (PPLN)

atas saat dan jumlah dana

yang ditransfer atau telah

menjadi utang Pemerintah.

DJPU telah melakukan

konfirmasi kepada PPLN atas

BPK menyarankan

Menteri Keuangan agar

menyelaraskan system

pencatatan penarikan

pinjaman melalui

penetapan dokumen

sumber penarikan utang

luar negeri dan saat

pengakuan pencatatan

penarikan pinjaman luar

negeri.

Pemerintah telah menerbitkan

PMK 207/PMK.05/2008 tentang

Tata Cara Penarikan Pinjaman

dan atau Hibah Luar Negeri yang

diterusinjamkan kepada

BUMN/Pemda. Dalam peraturan

tersebut dijelaskan

mengenaipenganggaran,

pelaksanaan dan pelaporan atas

penerusan pinjaman luar negeri

kepada BUMN/Pemda. Seiring

dengan hal tersebut terkait

tentang pelaporan penerusan

pinjaman sedang disusun sistem

akuntansi dan pelaporan

penerusan pinjaman.

Page 21: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

21 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

dilaporkan dalam LRA hanya

sebesar Rp5.189.316,20 juta.

Perbedaan antara penarikan

pinjaman dan realisasi

penerusan pinjaman sebesar

Rp15.161.403,50 juta tersebut

disebabkan oleh perbedaan

dokumen sumber yang

digunakan oleh Direktorat

Sistem Manajemen Investasi

(Dit. SMI) Direktorat Jenderal

Perbendaharaan (DJPB).

kelengkapan perolehan NoD

sampai dengan 31 Desember

2008.

Sementara itu, Dit SMI

mencatat realisasi penerusan

pinjaman berdasarkan Surat

Perintah Pencairan Dana

(SP2D) atau Surat Perintah

Pengesahan/Pembukuan

(SP3). SP2D atau SP3 tersebut

merupakan dokumen yang

dikeluarkan Kantor Pelayanan

Perbendaharaan Negara

(KPPN) dan/atau Direktorat

Pengelolaan Kas Negara (Dit.

PKN) DJPB yang diperoleh

Dit.SMI dari

BUMN/BUMD/Pemda terkait.

Kedua dokumen tersebut

seringkali menunjukkan nilai

dan tanggal yang berbeda

dengan yang dicantumkan

dalam NoD. Mekanisme

perolehan SP2D dan SP3

tersebut juga berisiko

dokumen tidak diterima

secara lengkap.

Nilai Investasi Non Permanen

RDI/SLA/RPD yang Disajikan

pada

LK BA 098 Tahun 2008 Belum

Disajikan secara Wajar

Hal ini akan

mengakibatkan

Investasi Non

Permanen

RDI/SLA/RPD yang

disajikan di LK BA

098 belum dapat

BPK menyarankan

Menteri Keuangan agar:

1) melakukan koordinasi

antar unit di

Departemen

Keuangan terkait

perolehan dokumen

Page 22: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

22 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

diyakini

kewajarannya.

penarikan untuk

keperluan pelaporan

keuangan, dan

2) meningkatkan

efektivitas rekonsiliasi

dengan penerima

pinjaman dan bank

penata usaha.

KEPATUHAN

Penggunaan Rekening Dana

Investasi dan Rekening

Pembangunan

Daerah sebesar Rp55,18 Miliar

Dilakukan Tanpa Melalui

Mekanisme APBN

Hal ini

mengakibatkan

pengeluaran-

pengeluaran dari RDI

dan RPD tersebut

senilai

Rp55.183,96 juta

(Rp48.171,83 juta +

Rp4.622,81 juta +

Rp2.389,32 juta)

belum

dipertanggungjawab

kan kepada lembaga

perwakilan.

Hal ini disebabkan

Pemerintah:

3) Belum menindaklanjuti

rekomendasi BPK dalam

Pemeriksaan atas

Pengelolaan Pinjaman Luar

Negeri untuk untuk

mengkaji kembali biaya

dan manfaat pengenaan

fee bank penatausaha; dan

4) tidak konsisten dalam

memperlakukan

pembayaran terkait jasa

perbankan dan penerusan

pinjaman.

BPK merekomendasikan

agar Menteri Keuangan:

2) menindaklanjuti

rekomendasi BPK

sebagaimana

diungkapkan dalam

Laporan Hasil

Pemeriksaan (LHP)

atas Pengelolaan

Pinjaman luar Negeri

untuk mengkaji

kembali biaya dan

manfaat pengenaan

fee Bank

Penatausaha; dan BPK

LHP Kepatuhan atas

LK BA 098 Tahun 2008

BPK LHP Kepatuhan

atas LK BA 098 Tahun

2008

2) konsisten menerapkan

mekanisme penarikan

pinjaman RDI/RPD

melalui APBN dan

3) Pemerintah sedang menyusun

proses bisnis pembayaran fee

bank penatausaha melalui

mekanisme APBN.

4) Terkait dengan pembayaran

Proyek Pasar Sentral

Watampone Kabupaten Bone,

pembayaran tersebut

merupakan komitmen atas

perjanjian pinjaman antara

Pemerintah Republik

Indonesia dan Pemerintah

Kabupaten Bone, Sulawesi

Selatan Nomor

RDA0327/DP3/2006 tanggal

10 Juli 2006. Sedangkan

pembayaran Pembangunan

Pasar Sidikalang Kabupaten

Dairi merupakan komitmen

atas perjanjian pinjaman

antara Pemerintah Republik

Indonesia dan Pemerintah

Kabupaten Dairi nomor RDA-

328/DP3/2007 tanggal 7

September 2007.

Page 23: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

23 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

menganggarkan

pembayaran tahap

selanjutnya atas

perjanjian pinjaman

Proyek Pasar Sentral

Watampone

Kabupaten Bone dan

Pembangunan Pasar

Sidikalang Kabupaten

Dairi.

LHP SEMESTER I TAHUN 2010

3. LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN

TEMUAN AKIBAT PENYEBAB REKOMENDASI BPK TINDAK LANJUT

Pencatatan realisasi Penerusan

Pinjaman yang dilaporkan dalam

Laporan Realisasi Anggaran BA 999.04

Tahun 2009 tidak berdasarkan

dokumen sumber yang valid.

Permasalahan tersebut

mengakibatkan selisih antara

penarikan pinjaman dan

realisasi Penerusan Pinjaman

diragukan kewajarannya.

BPK menyarankan agar

Pemerintah Segera

menerapkan

peraturanperaturan mengenai

penyelarasan dokumen

sumber dan saat pengakuan

penarikan pinjaman dan

penerusannya.

Rekonsiliasi atas investasi

RDI/RPD/SLA tidak berjalan efektif

Dit. SMI seharusnya memiliki sistem

pencatatan yang memungkinkan

terekonsiliasinya saldo Investasi Non

Permanen RDI/RPD dengan pengakuan

hutang oleh penerima pinjaman

sehingga dapat memenuhi Standar

Permasalahan tersebut

mengakibatkan Investasi Non

Permanen RDI/RPD yang

disajikan di LKPP belum dapat

diyakini kewajarannya.

Kondisi tersebut disebabkan

kurangnya koordinasi antara Dit

SMI, Dit EAS, debitur dan bank

penata usaha dalam melaksanakan

rekonsiliasi.

BPK menyarankan Menteri

Keuangan agar meningkatkan

efektivitas rekonsiliasi dan

validasi data piutang dengan

penerima pinjaman dan/atau

bank penata

Page 24: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

24 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

Akuntansi Pemerintahan yang

menyatakan bahwa “Laporan Keuangan

menyajikan dengan wajar Laporan

Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan

Arus Kas, dan Catatan atas Laporan

Keuangan”.

Investasi Non Permanen Dana Bergulir

dan Aset Lainnya yang dikelola oleh

Direktorat SMI sebesar

Rp4.452.901,99juta belum dilakukan

aging schedule

Hal tersebut mengakibatkan Investasi

Non Permanen Dana Bergulir dan Aset

Lainnya yang dilaporkan dalam neraca

LK BA 999.04 tidak dapat diyakini

kewajarannya.

BPK menyarankan Menteri

Keuangan agar:

c. Segera mengeluarkan

aturan klasifikasi umur

piutang (aging schedule)

dana bergulir sehingga

dapat mengetahui nilai

bersih dana bergulir yang

dapat direalisasikan (net

realizable value);

Segera menutup empat

rekening pasif untuk skim

program yang telah selesai.

4. LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP PERUNDANG-UNDANGAN

TEMUAN AKIBAT PENYEBAB REKOMENDASI BPK TINDAK LANJUT

Pengelolaan Rekening Dana

Investasi/Rekening Pembangunan

Daerah pada Dit SMI tidak tertib,

diantaranya Dit SMI tidak

menyetorkan semua penerimaan yang

ditampung dalam RDI/RPD sebesar

Rp1.653.866,30 juta ke Kas Negara.

Dalam pemeriksaan Laporan Keuangan

Tahun 2008, BPK melaporkan

BPK merekomendasikan agar

Menteri Keuangan segera

menyetorkan semua penerimaan

yang ditampung dalam RDI/RPD ke

Kas Negara.

Page 25: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

25 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

ketidakpatuhan terhadap peraturan

perundang-undangan yaitu atas

pengelolaan rekening koran RDI dan

RPD menunjukkan adanya penggunaan

rekening dimaksud tanpa melalui

mekanisme APBN, diantaranya

pembayaran fee kepada bank penata

usaha sebagai bank yang

menatausahakan penerimaan piutang

dan penyaluran pinjaman RDI kepada

debitur untuk pembayaran tahap I

(uang muka) pekerjaan konstruksi

proyek pembangunan Pasar Sidikalang

kabupaten Dairi langsung dikeluarkan

dari RPD nomor 519.000112.

Program restukturisasi piutang macet

Pemda dan PDAM sebesar

Rp4.845.036,20 juta tidak optimal.

Pinjaman dikategorikan sebagai

pinjaman macet apabila tunggakan

kewajiban angsuran pokok dan/atau

bunga/biaya lainnya yang umurnya

lebih dari 18 bulan terhitung sejak

tanggal jatuh tempo. Terhadap

tunggakan macet tersebut dilakukan

program restrukturisasi yang

dituangkan dalam addendum Naskah

Perjanjian Penerusan Pinjaman (NPPP).

Sampai dengan akhir tahun 2009,

sebanyak 15 perjanjian PDAM telah

mendapatkan persetujuan Menteri

Keuangan untuk dilakukan program

restrukturisasi sebesar Rp384.728,73

juta. Sedangkan sebanyak 600

perjanjian sebesar Rp4.460.307,47 juta

belum dilakukan addendum NPPP.

Pemerintah segera melakukan

restrukturisasi terhadap piutang

macet Pemda dan PDAM dengan

memperhatikan PMK No:

21/PMK.07/2009 tentang

Pelaksanaan dan

Pertanggungjawaban Anggaran

Transfer ke Daerah.

Page 26: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

26 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BA 098 merupakan bagian anggaran terkait penerusan pinjaman kepada

BUMN/BUMD/Pemerintah Daerah (Pemda) yang dananya diantaranya berasal dari

penarikan pinjaman luar negeri. Piutang kepada BUMN/BUMN/Pemda dicatat

sebagai Investasi SLA/RDI/RPD dalam Neraca BA 098. LK BA 098 menggambarkan

kenaikan Investasi SLA/RDI/RPD yang berasal dari penarikan pinjaman selama tahun

2008 sebesar Rp20,35 triliun. Kenaikan investasi tersebut tidak sebanding dengan

Realisasi Penerusan Pinjaman yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran BA

098 Tahun 2008 sebesar Rp5,19 triliun sehingga terdapat selisih sebesar Rp15,16

triliun yang tidak dapat dijelaskan. Departemen Keuangan mencatat penarikan

pinjaman dan realisasi penerusannya berdasarkan dokumen sumber yang berbeda.

Penarikan pinjaman dicatat berdasarkan Notice of Disbursement (NoD) yang

diterbitkan Pemberi Pinjaman Luar Negeri (PPLN) sedangkan realisasi penerusan

pinjaman dicatat berdasarkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) atau Surat

Perintah Pengesahan/ Pembukuan (SP3) yang diterbitkan Departemen Keuangan.

SP2D dan SP3 yang diterbitkan Departemen Keuangan tersebut seringkali

menunjukkan perbedaan tanggal maupun nilai penarikan pinjaman jika

dibandingkan dengan NoD terkait. Catatan dan data yang tersedia tidak

memungkinkan BPK untuk melaksanakan prosedur pemeriksaan yang memadai

untuk memperoleh keyakinan atas nilai realisasi penerusan pinjaman.

Selanjutnya, Neraca BA 098 per 31 Desember 2008 melaporkan saldo Investasi

RDI/RPD/SLA sebesar Rp39,53 triliun. Nilai tersebut belum termasuk penarikan dan

pelunasan pinjaman oleh/dari debitur masing-masing senilai Rp178,63 miliar dan

Rp20,62 miliar yang belum bisa dicatat karena debitur terkait belum dapat

diidentifikasi. Departemen Keuangan juga tidak dapat menjelaskan dan

merekonsiliasi perbedaan saldo outstanding sebesar Rp569,91 miliar antara catatan

Departemen Keuangan dan hasil konfirmasi pada 90 BUMN. Catatan dan data yang

tersedia tidak memungkinkan BPK untuk melaksanakan prosedur pemeriksaan yang

Page 27: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

27 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

memadai untuk memperoleh keyakinan atas nilai investasi RDI/RPD/SLA yang belum

terekonsiliasi maupun belum tercatat tersebut.

Karena permasalahan yang diuraikan dalam paragraf 2 dan 3, BPK tidak dapat

melaksanakan prosedur pemeriksaan untuk meyakini nilai realisasi penerusan

pinjaman dan saldo investasi RDI/RPD/SLA, lingkup pemeriksaan BPK tidak cukup

untuk memungkinkan BPK menyatakan, dan BPK tidak menyatakan, pendapat atas

LK BA 098 Tahun 2008 dan2007.

---

Di Bagian Anggaran Penerusan Pinjaman (BA 999.04), pengelolaan rekening dana

investasi/rekening pembangunan daerah (RDI/RPD) pada Direktorat Sistem

Manajemen Investasi (Dit. SMI) Kementerian Keuangan tidak tertib, di antaranya

tidak menyetorkan semua penerimaan yang ditampung dalam RDI/RPD senilai

Rp1,65 triliun ke kas negara.

Bagian Lancar Investasi Permanen (RDI)

Jumlah Bagian Lancar Investasi Non Permanen (RDI) per 31 Desember 2008 sebesar

Rp22.657.399.160.000,00 atau mengalami penurunan sebesar Rp523.548.020.000,00

dibandingkan posisi per 31 Desember 2007 sebesar Rp23.180.947.180.000,00. Jumlah

Bagian Lancar Investasi Permanen (RDI) per 31 Desember 2008 sebesar

Rp22.657.399.160.000,00 terdiri dari :

Page 28: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

28 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

Jumlah Bagian Lancar Investasi Permanen (RDI) per 31 Desember 2008 sebesar

Rp22.657.399.160.000,00 dapat diklasifikasikan :

Tunggakan Kewajiban Pinjaman sampai dengan 31 Desember 2008 sebesar

Rp17.136.615.720.000,00 terdiri dari :

Berdasarkan tingkat kolektibilitas tunggakan, maka tunggakan sebesar

Rp17.136.615.720.000,00 diklasifikasikan sebagai berikut :

Page 29: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

29 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

INVESTASI JANGKA PANJANG

Jumlah investasi jangka panjang – Investasi Non Permanen – Rekening Dana Investasi

per 31 Desember 2008 sebesar Rp50.671.978.070.000,00, atau mengalami kenaikan

sebesar Rp11.138.896.740.000,00 jika dibandingkan posisi per 31 Desember 2007

sebesar Rp39.533.081.330.000,00 Jumlah investasi jangka panjang SLA/RDI/RPD per

31 Desember 2008 sebesar Rp50.671.978.070.000,00 merupakan pokok yang jatuh

tempo setelah tahun 2009 dari piutang SLA/RDI/RPD.

Apabila dilihat dari valuta, maka piutang SLA/RDI/RPD paling besar berasal dari valuta

Rupiah, US Dollar, Japan Yen dan mata uang lain yang digunakan di Eropa dan

Australia. Dari total Piutang Rp73.329.377.230.000,00, maka piutang yang berasal dari

valuta Rupiah mencapai Rp28.820.157.980.000,00 valuta USD mencapai

Rp21.137.332.500.000,00, valuta JPY mencapai Rp.19.163.775.330.000,00 dan valuta

EUR mencapai Rp3.046.047.110.000,00. Jika dibandingkan dengan posisi per 31

Desember 2007, maka posisi piutang SLA/RDI/RPD terjadi kenaikan

10.615.348.710.000,00 Hal ini dikarenakan beberapa faktor antara lain tambahan

penarikan pinjaman dan adanya fluktuasi kurs rupiah terhadap valuta asing.

Perbandingan Posisi Tahun 2008 dan 2007

(dalam juta rupiah)

Page 30: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

30 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

EKUITAS DANA LANCAR

Jumlah Cadangan Piutang per 31 Desember 2008 sebesar Rp22.657.399.160.000,00

atau mengalami penurunan sebesar Rp523.548.020.000,00 dibandingkan posisi per 31

Desember 2007 sebesar Rp23.180.947.180.000,00.

EKUITAS DANA INVESTASI

Jumlah Ekuitas Dana Investasi - Diinvestasikan dalam Investasi jangka Panjang per 31

Desember 2008 sebesar Rp50.671.978.070.000,00, atau mengalami kenaikan sebesar

11.138.896.740.000,00 jika dibandingkan posisi per 31 Desember 2007 sebesar

Rp39.533.081.330.000,00

Temuan BPK

Pengelolaan, pencatatan, dan pelaporan pinjaman RDI, RPD, dan SLA belum memadai

Page 31: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

31 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

Tindak Lanjut Pemerintah

Pemerintah sedang menyusun dan terus berupaya untuk meningkatkan SPI (Sistem

Pengendalian Internal) dalam penatausahaan pinjaman RDI/RPD/SLA. SPI tersebut

dirancang dari 2 unsur yaitu administratif dan penggunaan teknologi informasi.

a. Unsur Administratif

1) Dalam upaya meningkatkan percepatan perolehan dokumen sumber pengakuan

piutang berupa NOD atau dokumen lain yang dipersamakan. Namun demikian

mengingat NOD tersebut diterbitkan langsung oleh pemberi pinjaman luar negeri

maka ada faktor ketergantungan yang cukup tinggi dari pemberi pinjaman luar negeri

dalam memperoleh NOD.

2) Dalam upaya memperoleh data piutang yang akurat sedang diupayakan model

rekonsiliasi yang efektif dan efisien antara pihak Pemerintah dengan debitur. Model

rekonsiliasi tidak hanya untuk menghitung jumlah kewajiban debitur yang akan jatuh

tempo, namun ditambah dengan model rekonsiliasi posisi piutang secara periodik.

3) Sedang diupayakan suatu mekanisme validasi untuk memperoleh dokumen data

yang akurat dan kesepakatan perhitungan berupa Berita Acara Rekonsiliasi atau

dokumen lain yang dipersamakan dengan Berita Acara. Dalam jangka pendek, akan

disusun ulang tatacara penagihan maupun format surat tagihan sehingga dapat

mengakomodir kebutuhan penyamaan data. Selain itu, akan diupayakan untuk

mengadakan rekonsiliasi dengan debitur secara selektif. Dalam jangka panjang, akan

disusun mekanisme penagihan dan validasi dengan menggunakan fasilitas teknologi

informasi yang dimiliki oleh Pemerintah.

4) Dalam upaya memperoleh informasi yang akurat dan jelas atas pembayaran debitur

melalui RDI pada Bank Indonesia, akan terus ditingkatkan pelaksanaan verifikasi atas

transaksi RDI pada Bank Indonesia. Disamping itu pula telah diupayakan rekonsiliasi

atas transaksi pembayaran oleh debitur dilingkungan internal Pemerintah selaku

pengelola Rekening

Pemerintah Lainnya.

5) Dalam upaya menciptakan tata kelola Laporan Keuangan Pemerintah yang sesuai

dengan Standar Akuntansi Pemerintahan, maka Pemerintah telah menyusun proses

bisnis yang baru tentang penerusan pinjaman (terutama menyangkut Bagian Anggaran

98 – Penerusan Pinjaman). Saat ini telah disusun Peraturan Menteri Keuangan nomor

207/PMK.05/2008 tentang Tata Cara Penarikan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri

yang diteruspinjamkan kepada BUMN/Pemda. Dalam PMK ini dirancang yang menjadi

Kuasa Pengguna Anggaran adalah Ditjen Perbendaharaan. Hal ini dimaksudkan

sebagai pelaksanaan ketentuan dalam UU Keuangan Negara yang menyatakan bahwa

KPA berada di Kementerian/Lembaga. Dengan adanya PMK ini diharapkan dapat

menghasilkan LKPP sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan.

b. Penggunaan Teknologi Informasi

Page 32: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

32 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

1) Pemerintah berencana menggunakan DMFAS (Debt Management and Financial

Analysis System). Sampai saat ini penggunaan DMFAS tersebut pada tahap migrasi

data dari kartu pinjaman. Disamping itu pula dilakukan pelatihan berjenjang dalam

penggunaan DMFAS.

2) Penggunaan Sistem Monitoring RDI. Sistem ini dipergunakan untuk memantau

mutasi transaksi pada rekening koran RDI dan mulai dipergunakan November 2007.

Sistem ini akan terus dikembangkan sampai dengan sistem penagihan debitur

sehingga terdapat sistem yang terintegrasi dalam penagihan, pembayaran debitur dan

transaksi kas lainnya pada RDI.

BPK menemukan adanya ketidakpatuhan dalam pengujian kepatuhan terhadap

peraturan perundang-undangan pada BA 098. Temuan ketidakpatuhan terhadap

peraturan perundang-undangan yang ditemukan BPK adalah Penggunaan Rekening

Dana Investasi dan Rekening Pembangunan Daerah sebesar Rp55,18 Miliar Dilakukan

Tanpa Melalui Mekanisme APBN.

Sehubungan dengan temuan tersebut, BPK merekomendasikan kepada Menteri

Keuangan

agar:

1) Menindaklanjuti rekomendasi BPK sebagaimana diungkapkan dalam Laporan Hasil

Pemeriksaan (LHP) atas Pengelolaan Pinjaman luar Negeri untuk mengkaji kembali

biaya dan manfaat pengenaan fee Bank Penata usaha; dan

2) Konsisten menerapkan mekanisme penarikan pinjaman RDI/RPD melalui APBN dan

menganggarkan pembayaran tahap selanjutnya atas perjanjian pinjaman Proyek Pasar

Sentral Watampone Kabupaten Bone dan Pembangunan Pasar Sidikalang Kabupaten

Dairi.

HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN

A. Pemantauan atas Temuan Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan

Tahun 2007, 2006 dan 2005

Untuk lebih mengoptimalkan pemantauan atas tindak lanjut, BPK telah

mengklasifikasikan temuan-temuan yang berulang sehingga pemantauan atas tindak

lanjut dilakukan atas rekomendasi dan kondisi yang paling mutakhir. Dari 3 (tiga)

temuan terkait Kepatuhan terhadap Perundang-undangan atas Laporan Keuangan

Bagian Anggaran (LK BA) 098 Tahun 2005 - 2007 yang belum ditindaklanjuti, semuanya

merupakan satu permasalahan yang ditemukan berulang sehingga pemantauan atas

tindak lanjut akan dilakukan pada satu temuan.

Hasil pemantauan atas tindak lanjut temuan tersebut menunjukkan bahwa sampai

dengan pemeriksaan lapangan berakhir, temuan tersebut masih dalam proses

tindaklanjut.

Page 33: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

33 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

B. Temuan Pemeriksaan atas Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan

Tahun 2008

Temuan - Penggunaan Rekening Dana Investasi dan Rekening Pembangunan Daerah

sebesar Rp55,18 Miliar Dilakukan Tanpa Melalui Mekanisme APBN

Dalam Neraca LK BA TA 2008 dan 2007 disajikan saldo Rekening Pemerintah Lainnya

(RPL) 2008 sebesar Rp35.642.938,77 juta dan Rp3.248.408,39 juta. Saldo RPL per 31

Desember 2008 mencakup Rekening Dana Investasi (RDI)/Rekening Pembangunan

Daerah (RPD) sebesar Rp73.154,21 juta. RDI dan RPD merupakan rekening

penampungan yang digunakan untuk menampung penerimaan yang berasal dari

pengembalian pinjaman luar negeri yang diteruspinjamkan kepada Pemerintah Daerah

(Pemda) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). RDI terdiri dari 1 (satu) rekening

dalam rupiah dan 6 (enam) rekening dalam valas. Sedangkan RPD berjumlah 1 (satu)

rekening dalam rupiah.

Sejak tahun 2008, penerusan pinjaman dan penyertaan modal negara pada BUMN

maupun Pemda dibayarkan melalui mekanisme APBN yang dianggarkan dalam Bagian

Anggaran (BA) 98 untuk penerusan pinjaman dan BA 99 untuk penyertaan modal

pemerintah.

Hasil pemeriksaan atas rekening koran RDI dan RPD selama tahun 2008 menunjukkan

adanya penggunaan rekening dimaksud tanpa melalui mekanisme APBN, yaitu sebagai

berikut:

1) Pembayaran fee kepada bank penata usaha sebagai bank yang menatausahakan

penerimaan piutang dan penyaluran pinjaman RDI kepada debitur sebesar

Rp48.171,83 juta yang langsung dikeluarkan dari RDI yang terdiri dari RDI Rupiah

sebesar Rp12.812,73 juta dan RDI valas sebesar USD1,85 juta + EUR252,200.00 +

GBP25,325.00 + JPY152,22 juta + AUD16,036.00 atau total ekuivalen sebesar

Rp35.359,01 juta. Pembayaran tersebut tidak melalui mekanisme APBN. Dalam

pemeriksaan BPK atas Pengelolaan Pinjaman Luar Negeri, diungkapkan bahwa fungsi

dan tugas bank penatausahaan tersebut sebenarnya telah dilaksanakan oleh

Departemen Keuangan dhi. Direktorat Sistem Manajemen dan Investasi (Dit.SMI)

sehingga pembayaran fee kepada bank penatausaha tersebut merupakan

pemborosan.

2) Pembayaran proyek pasar sentral Watampone Kabupaten Bone sebesar Rp4.622,81

juta dan pembayaran tahap I (uang muka) pekerjaan konstruksi proyek pembangunan

Pasar Sidikalang kabupaten Dairi sebesar Rp2.389,32 juta langsung dikeluarkan dari

RPD nomor 519.000112.

Permasalahan ini tidak sesuai dengan UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara Pasal 24 ayat (1) dan ayat (2) yang menyatakan bahwa pemerintah dapat

memberikan pinjaman/hibah/penyertaan modal kepada perusahaan negara/daerah

yang terlebih dahulu ditetapkan dalam APBN. Hal ini mengakibatkan pengeluaran-

Page 34: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

34 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

pengeluaran dari RDI dan RPD tersebut senilai Rp55.183,96 juta (Rp48.171,83 juta +

Rp4.622,81 juta + Rp2.389,32 juta) belum dipertanggungjawabkan kepada lembaga

perwakilan.

Hal ini disebabkan Pemerintah:

1) belum menindaklanjuti rekomendasi BPK dalam Pemeriksaan atas Pengelolaan

Pinjaman Luar Negeri untuk untuk mengkaji kembali biaya dan manfaat pengenaan

fee bank penatausaha; dan

2) tidak konsisten dalam memperlakukan pembayaran terkait jasa perbankan dan

penerusan pinjaman.

Tanggapan – Pemerintah memberikan tanggapan bahwa:

1) Pemerintah sedang menyusun proses bisnis pembayarann fee bank penatausaha

melalui mekanisme APBN.

2) Terkait dengan pembayaran Proyek Pasar Sentral Watampone Kabupaten Bone,

pembayaran tersebut merupakan komitmen atas perjanjian pinjaman antara

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan

Nomor RDA0327/DP3/2006 tanggal 10 Juli 2006.

Sedangkan pembayaran Pembangunan Pasar Sidikalang Kabupaten Dairi merupakan

komitmen atas perjanjian pinjaman antara Pemerintah Republik Indonesia dan

Pemerintah Kabupaten Dairi nomor RDA-328/DP3/2007 tanggal 7 September 2007.

Rekomendasi - BPK merekomendasikan agar Menteri Keuangan:

1) menindaklanjuti rekomendasi BPK sebagaimana diungkapkan dalam Laporan Hasil

Pemeriksaan (LHP) atas Pengelolaan Pinjaman luar Negeri untuk mengkaji kembali

biaya dan manfaat pengenaan fee Bank Penata usaha; dan

2) konsisten menerapkan mekanisme penarikan pinjaman RDI/RPD melalui APBN dan

menganggarkan pembayaran tahap selanjutnya atas perjanjian pinjaman Proyek Pasar

Sentral Watampone Kabupaten Bone dan Pembangunan Pasar Sidikalang Kabupaten

Dairi.

Page 35: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

35 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

Realisasi Pembiayaan Penerusan Pinjaman sebagai Pinjaman

Page 36: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

36 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

Sistem pengendalian intern tersebut meliputi berbagai kebijakan dan prosedur yang: (1) terkait

dengan catatan keuangan; (2) menyediakan keyakinan yang memadai bahwa laporan tersebut

telah sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan dan penerimaan serta pengeluaran telah

sesuai dengan otorisasi yang diberikan; (3) menyediakan keyakinan yang memadai atas

keamanan aset yang berdampak material pada laporan keuangan, bertanggung jawab untuk

mengatur dan menyelenggarakan sistem pengendalian tersebut. Kelemahan dalam sistem

pengendalian intern atas Laporan Keuangan BA 098 Departemen Keuangan yang ditemukan BPK

adalah nilai investasi jangka panjang rekening dana investasi dalam Neraca BA 098 Tahun 2007

tidak dapat diyakini kewajarannya. Berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut, BPK

menyarankan Pemerintah agar menetapkan SOP penatausahaan dan pencatatan pinjaman

jangka panjang dari RDI dan RPD serta SLA. Permasalahan dan saran perbaikan secara rinci

dapat dilihat dalam laporan ini.

Atas pemeriksaan tersebut, selain Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern,

BPK telah menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan atas Laporan Keuangan BA098

Page 37: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

37 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

tahun 2007 yang memuat opini tidak menyatakan pendapat dengan Nomor

24a/LHP/XV/04/2008 tanggal 30 April 2008, dan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan

terhadap Peraturan Perundang-undangan dengan Nomor 24c/LHP/XV/04/2008 tanggal 30 April

2008.

HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN

A. Tindak Lanjut Temuan Pemeriksaan SPI Tahun 2005 dan 2006

Temuan pemeriksaan tahun 2004, 2005, dan 2006 terkait SPI sebanyak 4 temuan, jumlah yang,

masih dipantau sebanyak 3 temuan, dan belum ditindaklanjuti sebanyak 1 temuan. Rincian hasil

pemantauan atas tindak lanjut dituangkan dalam lampiran

B. Temuan Pemeriksaan SPI Tahun 2007

1. Nilai Investasi Jangka Panjang Rekening Dana Investasi dalam Neraca BA 098 Tahun 2007

Tidak Dapat Diyakini Kewajarannya

Pengelolaan pinjaman Sub Loan Agreement (SLA), Rekening Dana Investasi (RDI), dan Rekening

Pembangunan Daerah (RPD), dan dilakukan oleh Direktorat Pengelolaan Penerusan Pinjaman

(Direktorat P3) Departemen Keuangan. Dari hasil pemeriksaan atas kegiatan diatas diketahui

hal-hal sebagai berikut:

a. Nilai saldo pinjaman SLA yang tercantum di Kartu Pinjaman tidak mencerminkan jumlah yang

semestinya.

Pengadministrasian penarikan pinjaman SLA oleh Direktorat P3 didasarkan pada dokumen

Notice Of Disbursement (NOD) dari Direktorat Evaluasi, Akuntansi Setelmen Direktorat Jenderal

Pengelolaan Utang dan Nota Debet dari BI. Dalam upaya mempercepat penyampaian NOD antar

dua instansi (Ditjen Pengelolaan Utang dan Ditjen Perbendaharaan) telah diterbitkan Perdirjen

bersama tentang Tata Cara Penyampaian Dokumen Pinjaman Dan Atau Hibah Luar Negeri

(Perdirjen Per-01/PU/2007; Per-74/PB/2007 tanggal 23 November 2007). Namun dalam

pelaksanaannya NOD seringkali terlambat diterima oleh Direktorat P3.

Sedangkan untuk sumber pancatatan pembayaran tagihan, Direktorat P3 mendasarkan pada

rekening koran BI mengingat debitur tidak mengirimkan bukti setoran pembayaran kepada

Direktorat P3. Namun dari data di rekening koran BI yang menampung pembayaran

pengembalian penerusan pinjaman ternyata tidak dapat diketahui rincian debitur yang

melakukan pembayaran. Atas dasar kondisi tersebut, pihak Direktorat P3 tidak dapat

melaporkan dengan pasti rincian hutang masing-masing debitur. Hal ini mengingat tidak adanya

bukti setoran dari debitur, sedangkan data mutasi di rekening koran BI tidak dapat menyajikan

informasi debitur yang telah melakukan setoran pembayaran. Dalam tahun 2007, terdapat dana

dalam rekening koran BI dari pembayaran pengembalian penerusan pinjaman yang tidak dapat

ditelusuri sumbernya sebesar Rp947.073.760.958,57.

Kondisi di atas didukung juga oleh hasil pemeriksaan uji petik atas 7 (tujuh) Kartu Pinjaman, yang

terdapat penarikan pinjaman dalam tahun 2007. Nilai penarikan pinjaman di Kartu Pinjaman

bersumber dari data realisasi anggaran yang dilaporkan Bagian Anggaran 98 (Penerusan

Pinjaman sebagai Pinjaman) dalam bentuk dokumen SP3/SP2D dari KPPN Khusus Jakarta VI.

Dari hasil uji petik tersebut ditemukan penarikan pinjaman yang belum tercatat dalam kartu

pinjaman dengan rincian sebagai berikut:

Page 38: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

38 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

a. Perhitungan saldo pinjaman SLA yang tercantum di Kartu Pinjaman tidak sesuai dengan

ketentuan di Naskah perjanjian.

Dari perhitungan ulang secara uji petik atas 8 kartu pinjaman penerusan pinjaman (SLA) dengan

total nilai Rp15.684.795,21 juta (25,75% dari saldo hutang SLA,RDI,RPD di LKPP per 31 Desember

2007) ditemukan adanya selisih perhitungan sebesar Rp525.595,84 juta, dengan rincian sebagai

berikut:

Page 39: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

39 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

Penjelasan atas terjadinya selisih perhitungan tersebut adalah sebagai berikut:

a) RDI-330

Selisih perhitungan sebesar Rp74,902.61 juta dikarenakan Direktorat P3 tidak memperhitungkan

terlebih dulu adanya denda pokok dan denda biaya administrasi atas setiap pembayaran yang

dilakukan Debitur.

Merujuk pada ketentuan di Naskah Perjanjian Penerusan Pinjaman telah dinyatakan dengan

tegas bahwa “dalam hal terjadi tunggakan pembayaran biaya komitmen, biaya administrasi,

pokok pinjaman dan denda dari masing-masing tanggal jatuh tempo, maka setiap pembayaran

yang dilakukan oleh debitur terlebih dahulu akan dianggap dan BPK LHP SPI LK BA 098 Tahun 2007

5

Page 40: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

40 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

diperhitungkan sebagai pelunasan tunggakan denda dan/atau biaya komitmen dan/atau biaya

administrasi.”.

b) SLA-779

Selisih perhitungan sebesar Rp103.272,67 juta dikarenakan Direktorat P3 mengenakan denda atas

tunggakan hutang pokok hanya sebesar 2% dari saldo tunggakan dan denda terhadap biaya komitmen

yang tertunggak.

Padahal dalam ketentuan Naskah Perjanjian Penerusan Pinjaman dinyatakan bahwa tunggakan hutang

pokok semestinya dikenakan denda sebesar 2% per tahun diatas tingkat bunga. Sedangkan denda untuk

tunggakan biaya komitmen tidak diatur dalam naskah perjanjian.

c) SLA-775

Selisih perhitungan sebesar Rp303.465,03 juta dikarenakan Direktorat P3 mengenakan denda atas

tunggakan hutang pokok hanya sebesar 2%. Berdasarkan ketentuan Perjanjian Penerusan Pinjaman,

denda tunggakan pokok semestinya adalah sebesar 2% per tahun diatas tingkat bunga.

d) SLA-828

Selisih perhitungan sebesar Rp3.079,92 juta disebabkan Direktorat P3 belum mengenakan denda biaya

komitmen sebesar 2% per tahun diatas tingkat bunga seperti yang diatur di Naskah Perjanjian

Penerusan Pinjaman.

b. Terdapat perbedaan saldo pinjaman yang tercantum di Kartu Pinjaman yang tidak dapat direkonsiliasi

dengan data dari Debitur dan atau bank penatausaha

Berdasarkan telaahan/review atas hasil rekonsiliasi saldo pinjaman yang dilakukan Direktorat P3

didapati kondisi bahwa tidak seluruh pinjaman telah dilakukan proses rekonsiliasi baik dengan pihak

debitur maupun pihak bank penatausaha. Dari total keseluruhan 1.145 pinjaman, Dirktorat P3 ternyata

hanya melakukan rekonsiliasi atas 165 pinjaman (14,41%) saja, terdiri dari 162 pinjaman BUMN dan 3

pinjaman Pemerintah Daerah.

Dari perbandingan laporan posisi RDI per 31 Desember 2007 dengan hasil konfirmasi saldo RDI/SLA per

31 Desember 2007 kepada BUMN-BUMN yang dilakukan oleh Tim Audit Laporan Keuangan Kementerian

Negara BUMN masih ditemukan perbedaan saldo.

Dari uji petik atas 219 pinjaman yang dilakukan konfirmasi kepada BUMN, 87 pinjaman mempunyai

saldo yang berbeda dengan laporan posisi RDI,SLA per 31 Desember 2007 sebesar Rp913.778,03 juta.

Dan dari 87 pinjaman yang mempunyai saldo berbeda tersebut, 37 pinjaman diantaranya telah

dilakukan rekonsiliasi dengan debitur dan bank penata usaha dalam tahun 2007. Perbedaan saldo 37

pinjaman tersebut antara laporan posisi RDI dengan hasil konfirmasi kepada BUMN adalah sebesar

Rp97.880,96 juta.

Seharusnya nilai Investasi Jangka Panjang RDI/RPD yang disajikan di Laporan Keuangan BA 098 tahun

2007 mencerminkan jumlah yang semestinya.

Hal tersebut mengakibatkan saldo nilai investasi jangka panjang RDI/RPD dalam Neraca BA 098 per 31

Desember 2007 sebesar Rp62.029.407.490.699,00 tidak dapat diyakini kewajarannya. BPK LHP SPI LK BA

098 Tahun 2007 6

Page 41: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

41 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

Hal tersebut disebabkan penatausahaan dan pencatatan pinjaman (investasi non permanen) Pemerintah

oleh Direktorat P3 tidak didukung oleh Standard Operating Procedures (SOP) serta sistem pengendalian

dan pemantauan yang memadai.

Atas masalah tersebut, pemerintah menanggapi:

1. Pada dasarnya Ditjen Pengelolaan Utang dan Ditjen Perbendaharaan telah berupaya untuk

mempercepat NOD yang telah diterbitkan oleh pemberi pinjaman. Namun demikian mengingat NOD

tersebut diterbitkan langsung oleh pemberi pinjaman maka ada faktor ketergantungan yang cukup tinggi

dari pemberi pinjaman dalam memperoleh NOD tersebut.

Dalam hal rekening koran RDI yang diterbitkan oleh BI yang tidak memberikan informasi yang jelas

mengenai debitur, Dit. PPP telah menciptakan sebuah sistem untuk memantau mutasi transaksi RDI

yang berasal dari berbagai debitur. Namun karena sistem tersebut baru berjalan bulan November 2007

maka untuk transaksi tahun 2007 belum sepenuhnya dapat dipantau.

2. Untuk penerapan perhitungan saldo pinjaman yang berbeda dengan naskah perjanjian, harus

dilakukan perbaikan naskah dengan cara mengirimkan Side Letter yang menjadi satu kesatuan yang tidak

terpisahkan kepada debitur (untuk SLA yang masih berlaku).

3. Pada prinsipnya terhadap semua perjanjian pinjaman yang bersumber dari RDI/RPD maupun

Penerusan Perjanjian Pinjaman (SLA) dilaksanakan rekonsiliasi pada saat menjelang jatuh tempo

pembayaran. Namun mengingat keterbatasan sumber daya dan dana maka rekonsiliasi dilaksanakan

dalam hal terdapat selisih perhitungan antara debitur dan Dit.PPP serta kebutuhan dalam rangka

menyusun laporan yang pelaksanaannya dilakukan secara sampling.

BPK menyarankan Pemerintah agar menetapkan SOP penatausahaan dan pencatatan pinjaman

jangka panjang dari RDI dan RPD serta SLA.

BPK menemukan ketidakpatuhan kepada ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai berikut:

Laporan Keuangan Bagian Anggaran 098 (Penerusan Pinjaman sebagai Pinjaman) Departemen Keuangan

Tahun 2007 Tidak Dilengkapi Dengan Pernyataan Telah Direviu oleh Aparat Pengawas Internal

Pemerintah

Berdasarkan kelemahan tersebut, BPK menyarankan Menteri Keuangan agar melakukan tindakan aktif

dalam menindaklanjuti hasil pemeriksaan Itjen.

Permasalahan dan saran perbaikan secara rinci dapat dilihat dalam laporan ini.

Atas pemeriksaan tersebut, selain Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan Terhadap

Peraturan Perundang-undangan, BPK telah menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan

atas Bagian Anggaran 098 tahun 2007 yang memuat opini tidak menyatakan pendapat dengan

nomor 24a/LHP/XV/04/2008 tanggal 30 April 2008, dan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem

Pengendalian Intern dengan nomor 24b/LHP/XV/04/2008 tanggal 30 April 2008.

Page 42: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

42 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

1. ANALISIS

Disisi lain pemerintah memberikan kelonggaran kepada bumn, bumd dan

pemerintah daerah yang melakukan hutang/pinjaman kepada pemerintah melalui

RDI/RPD/SLA sehingga ada moral hazard bagi para debitur untuk melakukan

tunggakan atau tidak mencicil terhadap kewajiban mereka untuk melunasi hutang-

hutangnya. Hal ini ditandai dimana Pemerintah seing mengeluarkan PMK yang

meringkan hutang-hutang debitur, antara lain :

1. Penyelesaian restrukturisasi PDAM didasarkan pada PMK 120/PMK.05/2008

tentang Penyelesaian Piutang Negara Yang Bersumber Dari Penerusan Pinjaman

Luar Negeri, Rekening Dana Investasi dan Rekening Pembangunan Daerah pada

PDAM. Dalam PMK ini penyelesaian piutang pada PDAM didasarkan pada kinerja

PDAM dan dilakukan dengan cara :

a) penghapusan atas seluruh tunggakan non pokok atau kombinasi antara

penghapusan atas sebagian tunggakan non pokok dan penghapusan melalui

mekanisme debt swap to investment.

b) penjadwalan kembali atas seluruh tunggakan non pokok Penyelesaian

restrukturisasi Pemerintah Daerah didasarkan pada PMK 153/PMK.05/2008

tentang Penyelesaian Piutang Negara Yang Bersumber Dari Penerusan

Page 43: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

43 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

Pinjaman Luar Negeri, Rekening Dana Investasi dan Rekening Pembangunan

Daerah pada Pemerintah Daerah. Dalam PMK ini, restrukturisasi dilakukan

dengan cara penjadwalan kembali terhadap tunggakan pokok yang disertai

dengan :

a) penghapusan atas seluruh tunggakan non pokok atau

b) kombinasi antara penghapusan atas sebagian tunggakan non pokok dan

debt swap.

2. Untuk pelaksanaan restrukturisasi BUMN telah diterbitkan Peraturan Menteri

Keuangan No.17/ PMK.05/2007 tanggal 19 Pebruari 2007 dengan tahapan

penjadwalan ulang, perubahan persyaratan, penyertaan modal negara dan

penghapusan dan Peraturan Dirjen Perbendaharaan No. 31/PB/2007 tentang

Petunjuk Teknis Penyelesaian Piutang Negara yang Bersumber dari Naskah

Perjanjian Penerusan Pinjaman dan Perjanjian Pinjaman Rekening Dana Investasi

pada Badan Usaha Milik Negara/Perseroan Terbatas.

Beberapa penyelesaian Piutang Negara diselesaikan tersendiri, yaitu pertama,

berkoordinasi dengan Tim Kerja eks BBO/BBKU dalam penyelesaian

permasalahan BBKO dan BBKU; kedua, menunggu penyelesaian masalah hukum

terkait likuidasi PT.Bank Dagang Bali (PT.BDB); ketiga, Utang Pemerintah Propinsi

Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) diselesaikan dengan cara Debt Swap untuk

pembangunan pendidikan, kesehatan dan infrastruktur di NAD.

Realisasi Pembiayaan per 31 Desember 2007 sebesar Rp2.817.327.350.699,00.

Besarnya Realisasi Pembiayaan dapat dirinci dalam tabel sebagai berikut:

Page 44: ANALISIS TENTANG REKENING DANA INVESTASI I. · PDF fileKeputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi; ... Nilai Investasi Jangka Panjang

44 | Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara - Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI

2. KESIMPULAN DAN SARAN

i Outstanding RDI adalah