rekening dana investasi - dpr.go.id · pdf filepengeluaran tahun berjalan 16.16 9.43 12.44...

15
BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN – SETJEN DPR RI REKENING DANA INVESTASI Daftar Isi: I. Pendahuluan 1 1. Peraturan 1 2. Kontribusi RDI terhadap Pembiayaan APBN 1 3. Posisi Piutang RDI/RPD/SLA 3 II. Permasalahan 5 1. Hasil Pemeriksaan BPK 5 2. Hasil Evaluasi BPKP 6 3. Rencana Restrukturisasi SLA/RDI/RPD : 9 a. Restrukturisasi Piutang Pada BUMN 9 b. Restrukturisasi Piutang Pada PDAM 10 c. Restrukturisasi Piutang Pada Pemda 12 III. Kesimpulan 14 Lampiran Matrik Tindak Lanjut Rekomendasi BPK atas LHP Penerusan Pinjaman 2009

Upload: phamxuyen

Post on 01-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: REKENING DANA INVESTASI - dpr.go.id · PDF filePengeluaran tahun berjalan 16.16 9.43 12.44 8.61 5.26 7.17 8.00 7.38 ... c. Proses penyelesaian utang pemerintah menggunakan pendekatan

BIRO A

NALISA A

NGGARAN DAN P

ELAKSANAAN A

PBN – SETJE

N DPR R

I

REKENING DANA INVESTASI

Daftar Isi:

I. Pendahuluan 1

1. Peraturan 1

2. Kontribusi RDI terhadap Pembiayaan APBN 1

3. Posisi Piutang RDI/RPD/SLA 3

II. Permasalahan 5

1. Hasil Pemeriksaan BPK 5

2. Hasil Evaluasi BPKP 6

3. Rencana Restrukturisasi SLA/RDI/RPD : 9

a. Restrukturisasi Piutang Pada BUMN 9

b. Restrukturisasi Piutang Pada PDAM 10

c. Restrukturisasi Piutang Pada Pemda 12

III. Kesimpulan 14

Lampiran Matrik Tindak Lanjut Rekomendasi BPK atas LHP Penerusan Pinjaman 2009

Page 2: REKENING DANA INVESTASI - dpr.go.id · PDF filePengeluaran tahun berjalan 16.16 9.43 12.44 8.61 5.26 7.17 8.00 7.38 ... c. Proses penyelesaian utang pemerintah menggunakan pendekatan

BIRO A

NALISA A

NGGARAN DAN P

ELAKSANAAN A

PBN – SETJE

N DPR R

I

1

I. PENDAHULUAN

1. Peraturan

Rekening Dana Investasi (RDI) pertama kali dibentuk pada tahun 1971 oleh

pemerintah melalui Dewan Moneter. Pembentukan rekening ini bertujuan

untuk menampung pinjaman luar negeri akibat terbatasnya ketersediaan

sumber pendanaan dalam negeri yang diperlukan dalam rangka pembiayaan

kegiatan pembangunan pada awal Pelita I. Pinjaman luar negeri ini kemudian

diteruskan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik

Daerah (BUMD) dan Pemerintah Daerah (Pemda) dalam bentuk pinjaman.

Penetapan RDI dituangkan dalam Keputusan Dewan Moneter Nomor

07/KEP/DM/1971, tanggal 31 Desember 1971. Di dalam Keputusan Dewan

Moneter ini juga ditetapkan penggunaan dana yang ditampung dalam rekening

tersebut.

Menurut Pasal 2 KMK No. 346/KMK.017/2000 sumber dana RDI antara lain

terdiri dari :

a. Pembayaran kembali pokok pinjaman yang berasal dari pinjaman/hibah luar

negeri yang diteruspinjamkan kepada BUMN, BUMD, Pemda, dan penerima

pinjaman lainnya;

b. Pembayaran kembali pokok pinjaman yang berasal dari RDI yang

dipinjamkan kepada BUMN, BUMD, Pemda, dan penerima pinjaman lainnya;

c. Dana APBN yang dialokasikan Pemerintah untuk RDI guna pembiayaan

investasi dan modal kerja proyek-proyek pemerintah;

2. Kontribusi RDI terhadap Pembiayaan APBN

Dalam APBN, RDI berperan sebagai salah satu sumber pembiayaan non utang.

Setoran RDI untuk pembiayaan anggaran berasal dari setoran penerimaan

pembayaran kembali pokok pinjaman atas; (1) penerusan pinjaman luar

negeri (Subsidiary Loan Agreement – SLA) (2) pinjaman RDI dan (3) pinjaman

Rekening Pembangunan Daerah (RPD).

Sejak tahun 2005, Rekening Dana Investasi (RDI) dan Rekening Pembangunan

Daerah (RPD) mempunyai kontribusi yang besar sebagai sumber penerimaan

PNBP dan penerimaan pembiayaan.

Posisi saldo RDI dan RPD pada periode 2005 – 2011 dapat dilihat pada tabel 1

berikut :

Page 3: REKENING DANA INVESTASI - dpr.go.id · PDF filePengeluaran tahun berjalan 16.16 9.43 12.44 8.61 5.26 7.17 8.00 7.38 ... c. Proses penyelesaian utang pemerintah menggunakan pendekatan

BIRO A

NALISA A

NGGARAN DAN P

ELAKSANAAN A

PBN – SETJE

N DPR R

I

2

2005 2006 2007 2008 2009 2010 20111. Akumulasi saldo awal tahun 12.23 5.73 4.26 0.45 0.07 - - 2. Penerimaan tahun berjalan 9.66 7.96 8.63 8.23 5.19 7.173. Pengeluaran tahun berjalan 16.16 9.43 12.44 8.61 5.26 7.17

8.00 7.38 7.85 8.23 1.49 1.67b. Setoran ke Rek BUN untuk Pembiayaan 7.15 2.00 4.00 0.30 3.70 5.50 6.80c. Pengeluaran Lainnya 1.01 0.05 0.59 0.08 0.07 04. Akumulasi saldo akhir tahun 5.73 4.26 0.45 0.07 - - Sumber : Kementerian Keuangan, diolah

a. Setoran pelunasan piutang/penerimaanbunga penerusan pinjaman

UraianTahun Anggaran

Tabel 1. Pengelolaan RDI dan RDP Tahun 2005 - 2011(triliun rupiah)

Tabel 1 menunjukkan saldo RDI setiap tahunnya mengalami penurunan,

bahkan di akhir tahun 2009 dan akhir tahun 2010 tidak ada saldo tersisa. Hal

ini disebabkan seluruh penerimaan pada tahun berjalan digunakan seluruhnya

untuk pembiayaan dan setoran PNBP.

Per 31 Desember 2009 posisi piutang SLA/RDI/RPD sebesar R. 65,736 triliun, di

mana Rp. 15, 417 Triliun-nya merupakan tunggakan dan 89,88% dari total

tunggakan tersebut masuk ke dalam kategori macet. Pengembalian pinjaman

dari BUMN/Pemda/PDAM yang macet harus segera ditangani karena

membebani keuangan pemerintah.

Kontribusi RDI sebagai sumber pembiayaan APBN dapat dilihat pada grafik 1

dan tabel 2 di bawah ini.

Grafik 1. Perbandingan Penerimaan RDI dan Pengeluarannya untuk Pembiayaan APBN

Sumber: Kementrian Keuangan, diolah

9.66

7.968.63 8.23

5.19

7.177.15

2.00

4.00

0.30

3.70

5.50

2005 2006 2007 2008 2009 2010

Penerimaan Pengeluaran untuk Pembiayaan APBN

Page 4: REKENING DANA INVESTASI - dpr.go.id · PDF filePengeluaran tahun berjalan 16.16 9.43 12.44 8.61 5.26 7.17 8.00 7.38 ... c. Proses penyelesaian utang pemerintah menggunakan pendekatan

BIRO A

NALISA A

NGGARAN DAN P

ELAKSANAAN A

PBN – SETJE

N DPR R

I

3

Tabel 2. Peranan RDI dalam Pembiayaan APBN

Tahun Keterangan

2005 Penggunaan RDI dan RPD untuk pembiayaan defisit APBN mencapai Rp7,2 triliun atau 58,4% terhadap saldo awalnya

2006 Pembiayaan defisit mencapai Rp2,0 triliun atau 34,9% terhadap saldo awal tahun 2006

2007 Pembiayaan defisit mencapai Rp4,0 triliun atau 93,8% dari saldo awal tahun 2007

2008 Seiring dengan makin rendahnya saldo rekening RDI sebagai akibat jumlah

pengembalian pokok utang yang makin kecil, tahun 2008 realisasi saldo rekening RDI untuk pembiayaan defsit turun menjadi Rp0,3 triliun atau 66,4% dari saldo awal tahun 2008

2009 Dalam RAPBNP 2009 target penerimaan dari Rekening Dana Investasi ditetapkan sebesar Rp5,2 Triliun. Penerimaan tersebut disetorkan ke dalam pembiayaan sebesar Rp3,7 Triliun sedangkan penerimaan bunga atas penerusan pinjaman

sebesar Rp1,5 Triliun disetorkan sebagai PNBP

2010 Setoran RDI dalam pembiayaan anggaran dalam APBNP 2010 ditetapkan sebesar Rp5,5 Triliun yang berarti meningkat Rp1,8 Triliun dibandingkan tahun sebelumnya

2011 Dalam RAPBN 2011, pembiayaan non utang yang berasal dari RDI ditetapkan sebesar Rp6,8 Triliun.

Sumber: Nota Keuangan beberapa tahun

3. Posisi Piutang RDI/RPD/SLA

Posisi piutang RDI/RPD/SLA per 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp. 65,736

Triliun. Penjelasan lebih lanjut mengenai piutang RDI/RPD/SLA dapat dilihat

pada Tabel 3 di bawah ini.

Tabel 3. Posisi Piutang RDI/RPD/SLA

Sumber: LKPP 2009

Page 5: REKENING DANA INVESTASI - dpr.go.id · PDF filePengeluaran tahun berjalan 16.16 9.43 12.44 8.61 5.26 7.17 8.00 7.38 ... c. Proses penyelesaian utang pemerintah menggunakan pendekatan

BIRO A

NALISA A

NGGARAN DAN P

ELAKSANAAN A

PBN – SETJE

N DPR R

I

4

Non SLA, 0.06%RDI, 13.68%

RPD, 3.25%

Total

SLA, 83.01%

Grafik 2 menunjukkan bahwa 83,01% dari total piutang adalah berasal dari

SLA.

Grafik 2. Komposisi Piutang RDI/RPD/SLA per 31 Desember 2009

Sumber: LKPP 2009

Dari tabel 3 diatas dapat diketahui total tunggakan adalah sebesar

Rp15,417.542.043 juta, dimana piutang tersebut dapat diklasifikasikan sebagai

berikut :

Tabel 4. Klasifikasi Piutang RDI

Tunggakan Kewajiban Pinjaman 31 Desember 2009 (Audited)

(dalam juta rupiah)

Pokok 5.766.977,85

Bunga 5.620.923,04

Biaya Lainnya 4.029.641,54

Sumber: LKPP 2009

Tunggakan RDI dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat kolektibilitasnya

seperti terlihat pada tabel 5.

Tabel 5. Klasifikasi tunggakan RDI berdasarkan tingkat kolektibilitasnya

Kategori Rp juta %

Dalam perhatian 118.961,19 0,77

Kurang lancar 136.843,77 0,89

Diragukan 1.304.250,08 8,46

Macet 13.857.487,39 89,88

Jumlah 15.417.542,43 100,00

Sumber: LKPP 2009

Page 6: REKENING DANA INVESTASI - dpr.go.id · PDF filePengeluaran tahun berjalan 16.16 9.43 12.44 8.61 5.26 7.17 8.00 7.38 ... c. Proses penyelesaian utang pemerintah menggunakan pendekatan

BIRO A

NALISA A

NGGARAN DAN P

ELAKSANAAN A

PBN – SETJE

N DPR R

I

5

Tabel 5 menunjukkan 89,88% tunggakan termasuk ke dalam kategori macet

sehingga besar kemungkinan tunggakan tersebut tidak dapat ditagih.

Dilihat dari sisi penerimaan RDI sepanjang tahun 2005-2011, maka penerimaan

yang tertinggi pada tahun 2005 yaitu Rp9,6 Triliun. Tentunya nilai penerimaan

tersebut sangat kecil dibandingkan outstanding RDI. Sebagai informasi, pada

31 Desember 2008 piutang RDI adalah sebesar Rp 73,3 Triliun sedangkan

penerimaan pembayaran kembali pokok pinjaman yang diterima pada tahun

2009 adalah Rp5,19 Triliun atau hanya 6,8% dari total piutang RDI.

Pada 31 Desember 2009, piutang RDI/RPD/SLA menurun menjadi Rp 65,7

Triliun. Penurunan piutang ini perlu dicermati apakah karena ada pelunasan

/pengembalian pinjaman atau terkait dengan penghapusan piutang RDI pada

PDAM ataupun kebijakan swap debt to investment. (LKPP 2009).

II. PERMASALAHAN

Penerusan pinjaman kepada BUMN, Pemda dan PDAM masih diperlukan mengingat

keterbatasan akses Pemda/BUMN/PDAM terhadap sumber pembiayaan. Seperti

diuraikan sebelumnya, pada penerusan pinjaman ini terdapat tunggakan macet

oleh BUMN, Pemda dan PDAM. Permasalahan ini akan membebani keuangan

pemerintah yang dalam hal ini bertindak sebagai peminjam dan memiliki kewajiban

untuk membayar pokok maupun bunganya kepada pemberi pinjaman luar negeri.

Permasalahan penerusan pinjaman tidak hanya mengenai piutang yang macet,

akan tetapi menyangkut pengelolaan dan mekanismenya seperti yang dijelaskan

berikut:

1. Hasil Pemeriksaan BPK

Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas penerusan pinjaman

pertama kali dilakukan pada Tahun 2005, namun BPK mulai memberikan opini

atas LK BA 098 tahun 2006. Atas LK BA 098 tahun 2006, 2007 dan 2008 serta

LK BA 999. LK BA 999.04 Tahun 2009, BPK tidak memberikan pendapat (TMP)

disebabkan karena permasalahan ketidaktersediannya catatan/dokumen yang

memadai atas saldo tagihan SLA/RDI/RPD kepada Pemda/BUMN/BUMD yang

dilaporkan sebagai Investasi Jangka Panjang SLA/RDI/RPD dalam neraca LK BA

Penerusan Pinjaman, penyajian atas investasi non permanen yang belum

sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah yang mengharuskan penyajian

investasi non permanen sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan (Net

Realizable Value/NRV) serta belum adanya data mengenai berapa tagihan dana

bergulir yang dapat direalisasikan dan berapa yang merupakan tagihan macet.

Page 7: REKENING DANA INVESTASI - dpr.go.id · PDF filePengeluaran tahun berjalan 16.16 9.43 12.44 8.61 5.26 7.17 8.00 7.38 ... c. Proses penyelesaian utang pemerintah menggunakan pendekatan

BIRO A

NALISA A

NGGARAN DAN P

ELAKSANAAN A

PBN – SETJE

N DPR R

I

6

Hasil Pemeriksaan BPK atas Penerusan Pinjaman (BA 999.04)

Di bawah ini dapat dilihat rekapitulasi temuan BPK atas penerusan pinjaman:

a. Pencatatan realisasi penerusan pinjaman dilaporan realisasi anggaran tidak

berdasarkan dokumen sumber yang valid, a.l. sebesar Rp. 439 Miliar tidak

dapat ditelusuri

b. Perbedaan data pinjaman Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen (Dit.

EAS) dengan Direktorat Sistem Manajemen Investasi (Dit. SMI)

c. Nilai investasi tidak dapat diyakini kewajarannya d. Pengelolaan Rekening Dana Investasi/Rekening Pembangunan Daerah tidak

tertib e. Pengeluaran di luar meaknisme APBN f. Program restrukturisasi piutang macet belum optimal, termasuk tunggakan

yang berasal dari debitur bank beku operasi/bank beku kegiatan usaha

(BBO/BBKU).

Permasalahan di dalalm Pengelolaan Penerusan Pinjaman:

a. Permasalahan mengenai keakurasian penyajian nilai yang sudah disalurkan

(total Rp65,74 Triliun, diantaranya tunggakan Rp15,42 Triliun)

b. Permasalahan pengelolaan tahun berjalan, khususnya pencatatan realisasi

Penerusan Pinjaman tahun berjalan (tahun 2009 yang diaudit tahun 2010)

2. Hasil evaluasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Terdapat beberapa kelemahan dalam pengelolaan penerusan pinjaman:

a. Belum ada grand strategy pengelolaan utang (secara menyeluruh) yang

dapat digunakan sebagai acuan /pedoman dalam penerusan pinjaman yang

mengakibatkan kurang jelasnya arah, kebijakan serta penentuan portofolio

penerusan pinjaman ke Pemda dan BUMN/D.

b. Pengelolaan penerusan pinjaman belum didukung dengan basis informasi

(data base) yang kuat terhadap Pemda dan BUMN/D sebagai alat kendali

dalam pengelolaan penerusan pinjaman sejak perencanaan sampai dengan

pengembalian dan penyelesaian tunggakan pinjaman.

c. Proses penyelesaian utang pemerintah menggunakan pendekatan entitas,

sehingga untuk uatang-utang BUMN /D dan Pemda dilakukan untuk jumlah

utang yang macet, tidak berdasarkan sumber dana (loan induknya).

Page 8: REKENING DANA INVESTASI - dpr.go.id · PDF filePengeluaran tahun berjalan 16.16 9.43 12.44 8.61 5.26 7.17 8.00 7.38 ... c. Proses penyelesaian utang pemerintah menggunakan pendekatan

BIRO A

NALISA A

NGGARAN DAN P

ELAKSANAAN A

PBN – SETJE

N DPR R

I

7

a. Akibatnya penyelesaiannya tidak mudah dituntaskan dengan baik dan

berpotensi penyebab selisih penyajian data utang yang sulit ditelusuri.

d. Belum ada aturan yang mencegah pemberian penerusan pinjaman kepada

BUMN/D atau Pemda yang mempunyai tunggakan

a. Metode pengendalian yang ada saat ini (diterapkan oleh Direktorat Sistem

Manajamen Investasi (Dit SMI) adalah mengupayakan adanya SBU atau

rekening (escrow account) yang mengatur bahwa dana dari sumber

penerusan pinjaman hanya dapat digunakan untukmembiayai pengeluaran

terkait denagn kegiatan yang disepakati pada perjanjian penerusan

pinjamannya.

e. Unit pengelola penerusan pinjaman pada DJPB (Direktorat Sistem

Manajemen Investasi (Dit. SMI)) belum mempunyai database mengenai

kondisi fiscal daerah untuk dasar pertimbangan dalam pemberian

persetujuan penerusan pinjaman kepada Pemda.

Catatan: Berdasarkan hasil diskusi dengan Ibu Anandy Wati dari

Kementrian Keuangan diperoleh informasi bahwa penentuan kondisi fiscal

daerah akan bekerja sama dengan Direktorat Perimbangan)

f. Unit pengelola penerusan pinjaman (Direktorat Sistem Manajemen Investasi

(Dit. SMI) – DJPB) belum pernah melakukan analisis cost-effectiveness

antara pinjaman luar negeri dengan penerusan pinjamannya, sehingga

belum dapat diketahui apakah penggunaan pinjaman luar negeri telah

dilaksanakan secara efektif.

g. Dalam rangka penyelesaian piutang pemerintah yang macet pada

penerusan pinjaman, pemerintah mengambil langkah restrukturisasi

terhadap BUMN, BUMD/PDAM dan Pemda yang melalui Peraturan Menteri

Keuangan tahun 2008. Restrukturisasi ini harus benar-benar diawasi agar

permasalahan piutang macet ini dapat diselesaikan sesuai target yang

ditetapkan.

Menurut Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) ada beberapa

kelemahan dalam penanganan tunggakan dari penerusan pinjaman kepada

Pemda/BUMN/BUMD sebagai berikut:

a. Pelaksanaan evaluasi terhadap penerusan pinjaman dan penyelesaian

tunggakan utang Pemda/BUMN/D bersifat insidentil sesuai dengan

kebutuhan dari proses restrukturisasi utang, akibat dari keterbatasan waktu

Page 9: REKENING DANA INVESTASI - dpr.go.id · PDF filePengeluaran tahun berjalan 16.16 9.43 12.44 8.61 5.26 7.17 8.00 7.38 ... c. Proses penyelesaian utang pemerintah menggunakan pendekatan

BIRO A

NALISA A

NGGARAN DAN P

ELAKSANAAN A

PBN – SETJE

N DPR R

I

8

dan terbatasnya SDM yang memiliki kemampuan teknis untuk melakukan

evaluasi atas usulan pinjaman, sehingga berpotensi pemberian penerusan

pinjaman yang tidak tepat dan meningkatnya tunggakan

b. Strategi penanganan tunggakan piutang berupa kebijakan penyelesaian

piutang macet (PMK No. 146/KM.1/2008 untuk restrukturisasi Piutang pada

BUMN, dan PMK No. 153/PMK.05/2008 untuk restrukturisasi Piutang pada

Pemda) yang pelaksanaannya dilakukan oleh Komite Penyelesaian Piutang

Negara. Penerusan pinjaman di internal Direktorat Sistem Manajemen

Investasi (Dit. SMI) belum didukung dengan strategi dan prosedur yang

memadai yang dapat mencegah terjadinya piutang macet yang berujung

pada penyerahan penyelesaiannya pada Komite Penyelesaian Piutang

Negara

c. PMK Restrukturisasi Piutang (dari penerusan pinjaman) belum didukung

dengan manual & tools yang dapat dijadikan panduan operasional atas

pelaksanaan evaluasi penerusan pinjaman maupun proses restrukturisasi

tunggakan utang Pemda/BUMN/D serta memudahkan

pengawasan/pengendaliannya

Page 10: REKENING DANA INVESTASI - dpr.go.id · PDF filePengeluaran tahun berjalan 16.16 9.43 12.44 8.61 5.26 7.17 8.00 7.38 ... c. Proses penyelesaian utang pemerintah menggunakan pendekatan

BIRO A

NALISA A

NGGARAN DAN P

ELAKSANAAN A

PBN – SETJE

N DPR R

I

9

3. Rencana Restrukturisasi SLA/RDI/RPD Target dan proyeksi penerimaan kembali piutang SLA/RDI/RPD untuk kurun

waktu 2010-2014 dapat dilihat pada Tabel 6 di bawah ini.

Tabel 6. Target dan Proyeksi Penerimaan Kembali Piutang 2010-2014

Dalam milyar rupiah

KELOMPOK POKOK/BUNGA 2010 *) 2011 2012 2013 2014

RDI/RPD TOTAL 697,24 747,59 722,10 658,94 585,19

POKOK 522,55 567,34 754,57 536,80 485,94

BUNGA 174,69 180,25 147,52 122,14 99,25

SLA TOTAL 7.981,65 6.543,27 5.692,22 5.387,60 5.721,92

POKOK 4.981,60 4.897,97 4.187,44 4.062,26 4.543,27

BUNGA 3.000,05 1.645,30 1.504,78 1.325,34 1.178,65

TOTAL 8.678,89 7.290,86 6.414,32 6.046,54 6.307,12

TOTAL

POKOK

PENERIMAAN

PEMBIAYAAN 5.504,15 5.465,31 4.762,01 4.599,06 5.029,21

TOTAL

BUNGA PNBP 3.174,74 1.825,55 1.652,60 1.447,48 1.277,90

Sumber: Kementrian Keuangan

*) - Realisasi s.d 31 Agustus 2010: Rp. 4.584,43 M

- Bunga SLA sebesar Rp. 3.000,05 milyar rupiah termasuk Rp. 1,6 T yang merupaka sisa akumulasi

RDI/RPD dari fluktuasi kurs valas yang disetor ke Kas Negara dan rekening tersebut akan ditutup akhir

TA 2010

Dalam upaya penyelesaian piutang yang macet pada penerusan pinjaman,

pemerintah mengambil langkah restrukturisasi yang ditetapkan dalam peraturan

menteri keuangan.

a. Restrukturisasi Piutang Pada BUMN

Restrukturisasi piutang BUMN diatur dalam PMK No. 146/KM.1/2008.

Restrukturisasi ini dapat dilakukan beberapa cara sebagai berikut:

• Penjadwalan kembali

• Perubahan persyaratan

• Penyertaan modal Negara

• Penghapusan

Cara penyelesaian di atas dapat dilakukan dengan lebih dari satu cara (atau

kombinasi).

Page 11: REKENING DANA INVESTASI - dpr.go.id · PDF filePengeluaran tahun berjalan 16.16 9.43 12.44 8.61 5.26 7.17 8.00 7.38 ... c. Proses penyelesaian utang pemerintah menggunakan pendekatan

BIRO A

NALISA A

NGGARAN DAN P

ELAKSANAAN A

PBN – SETJE

N DPR R

I

Gambar 2. Mapping Piutang pada BUMN Per 31 Agustus 2010

Sumber: Kementrian Keuangan

b. Restrukturisasi Piutang Pada

Restrukturisasi Piutang pada PDAM diatur di dalam PMK Np. 120/2008.

Adapun tujuan restrukrisasi PDAM dapat dilihat pad

Gambar 3. Tujuan Restrukturisasi PDAM

Sumber: Kementrian Keuangan

PMK No. 120/2008 mengatur juga metode p

di mana Cut off Date tunggakan ditetapkan tanggal 19 Agustus 2008.

Penyelesaian tunggakan PDAM ini diklasifikasikan menjadi 2 bagian sebagai

berikut (Kementrian Keuangan)

1. Tunggakan PokokDalam Pasal 9 dan 10 ditetapkan bahwa

dilaksanakan penjadwalan kembali,

Gambar 2. Mapping Piutang pada BUMN Per 31 Agustus 2010

Sumber: Kementrian Keuangan

Restrukturisasi Piutang Pada PDAM

Restrukturisasi Piutang pada PDAM diatur di dalam PMK Np. 120/2008.

Adapun tujuan restrukrisasi PDAM dapat dilihat pada gambar 3

Gambar 3. Tujuan Restrukturisasi PDAM

Sumber: Kementrian Keuangan

PMK No. 120/2008 mengatur juga metode penyelesaian tunggakan PDAM,

Cut off Date tunggakan ditetapkan tanggal 19 Agustus 2008.

Penyelesaian tunggakan PDAM ini diklasifikasikan menjadi 2 bagian sebagai

(Kementrian Keuangan):

Tunggakan Pokok

Dalam Pasal 9 dan 10 ditetapkan bahwa untuk tunggakan pokok

dilaksanakan penjadwalan kembali, di mana penetapan jangka waktu

32

10

Restrukturisasi Piutang pada PDAM diatur di dalam PMK Np. 120/2008.

a gambar 3 di bawah ini.

enyelesaian tunggakan PDAM,

Cut off Date tunggakan ditetapkan tanggal 19 Agustus 2008.

Penyelesaian tunggakan PDAM ini diklasifikasikan menjadi 2 bagian sebagai

untuk tunggakan pokok

di mana penetapan jangka waktu

Page 12: REKENING DANA INVESTASI - dpr.go.id · PDF filePengeluaran tahun berjalan 16.16 9.43 12.44 8.61 5.26 7.17 8.00 7.38 ... c. Proses penyelesaian utang pemerintah menggunakan pendekatan

BIRO A

NALISA A

NGGARAN DAN P

ELAKSANAAN A

PBN – SETJE

N DPR R

I

11

penjadwalan ditentukan berdasarkan penilaian Komite terhadap kinerja

PDAM, Laporan Keuangan dan Business Plan.

2. Tunggakan Non Pokok Metode penyelesaian tunggakan non pokok dibedakan untuk PDAM yang

berkinerja kurang sehat dan sakit dengan PDAM berkinerja sehat. Di

dalam Pasal 6 disebutkan bahwa untuk PDAM berkinerja kurang

sehat dan sakit akan dilakukan penghapusan seluruh tunggakan

non pokok.

Sedangkan penyelesaian tunggakan non pokok PDAM berkinerja sehat

yang diatur dalam pasal 7 merupakan kombinasi antara

penghapusan sebagian non pokok dan penghapusan melalui

Debt Swap to Investment (DSTI) yang dibedakan berdasarkan

kapasitas fiscal suatu daerah sebagai berikut:

• Kapasitas fiscal daerah tinggi: Penghapusan tunggakan non pokok

40%, DSTI 60%

• Kapasitas fiscal daerah sedang: Penghapusan tunggakan non pokok

50%, DSTI 50%

• Kapasitas fiscal daerah rendah: Penghapusan tunggakan non pokok

60%, DSTI 40%

Penetapan penghapusan tunggakan dilakukan oleh:

a. Menteri Keuangan: untuk jumlah sampai dengan Rp. 10 Miliar

b. Presiden: untuk jumlah lebih dari Rp. 10 Miliar sampai dengan Rp. 100 Miliar

c. Presiden dengan persetujuan DPR untuk jumlah lebih dari Rp. 100 Miliar

Kebijakan penghapusan tunggakan diharapkan lebih transparan dan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

Selama periode penyelesaian piutang, PDAM wajib menyampaikan dokumen

sebagai berikut :

a. Laporan pelaksanaan Business Plan ; b. Laporan Keuangan dan Laporan Kinerja yang telah diaudit; dan c. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)/Rencana Anggaran

Biaya (RAB) PDAM yang telah disahkan Gubernur/Bupati/Walikota/Badan

Pengawas.

Laporan pelaksanaan pada point a dan b disampaikan kepada Menteri c.q

Direktur jenderal paling lambat pada tanggal 31 Juli untuk dokumen tahun

Page 13: REKENING DANA INVESTASI - dpr.go.id · PDF filePengeluaran tahun berjalan 16.16 9.43 12.44 8.61 5.26 7.17 8.00 7.38 ... c. Proses penyelesaian utang pemerintah menggunakan pendekatan

BIRO A

NALISA A

NGGARAN DAN P

ELAKSANAAN A

PBN – SETJE

N DPR R

I

sebelumnya, sedangkan dokumen

c.q Direktur jenderal pa

Atas pelaksanaan

melakukan evaluasi dan pemantauan

1. Tahun ke-1 dan ke2. Tahun ke-3 dan

Jika dalam hasil evaluasi dari pemantauan

pelaksanaan Business Plan, Komite menyampaikan rekomendasi kepada

Menteri untuk memberikan peringatan tertulis kepada PDAM dan/atau

Gubernur/Bupati/Walikota.

Pada gambar 4

komposisi tunggakannya.

Gambar 4. Mapping Piutang pada

Sumber: Kementrian Keuangan

c. Restrukturisasi Piutang Pada Pemda

Restrukturisasi

153/PMK.05/2008, dimana cara penyelesaian tunggakan pemda dapat

dilihat pada gambar 5.

sebelumnya, sedangkan dokumen pada point c disampaikan kepada Menteri

c.q Direktur jenderal paling lambat pada tanggal 1 Maret tahun berjalan.

tas pelaksanaan business plan, komite penyelesaian piutang Negara

melakukan evaluasi dan pemantauan secara periodik selama 5 tahun:

1 dan ke-2 paling sedikit 2 kali dalam 1 tahun

3 dan selanjutnya paling sedikit 1 kali dalam 1 tahun

hasil evaluasi dari pemantauan ada indikasi

pelaksanaan Business Plan, Komite menyampaikan rekomendasi kepada

Menteri untuk memberikan peringatan tertulis kepada PDAM dan/atau

/Bupati/Walikota.

Pada gambar 4 di bawah ini dapat dilihat mapping piutang PDAM beserta

komposisi tunggakannya.

. Mapping Piutang pada PDAM Per 26 November 2010

Sumber: Kementrian Keuangan

Restrukturisasi Piutang Pada Pemda

Restrukturisasi piutang pada Pemda diatur dalam PMK No.

153/PMK.05/2008, dimana cara penyelesaian tunggakan pemda dapat

dilihat pada gambar 5.

12

c disampaikan kepada Menteri

ling lambat pada tanggal 1 Maret tahun berjalan.

omite penyelesaian piutang Negara

secara periodik selama 5 tahun:

2 paling sedikit 2 kali dalam 1 tahun

selanjutnya paling sedikit 1 kali dalam 1 tahun

ada indikasi penyimpangan

pelaksanaan Business Plan, Komite menyampaikan rekomendasi kepada

Menteri untuk memberikan peringatan tertulis kepada PDAM dan/atau

di bawah ini dapat dilihat mapping piutang PDAM beserta

piutang pada Pemda diatur dalam PMK No.

153/PMK.05/2008, dimana cara penyelesaian tunggakan pemda dapat

Page 14: REKENING DANA INVESTASI - dpr.go.id · PDF filePengeluaran tahun berjalan 16.16 9.43 12.44 8.61 5.26 7.17 8.00 7.38 ... c. Proses penyelesaian utang pemerintah menggunakan pendekatan

BIRO A

NALISA A

NGGARAN DAN P

ELAKSANAAN A

PBN – SETJE

N DPR R

I

Gambar 5. Cara penyelesaian tunggakan Pemda

Sumber: Kementrian Keuangan

Kriteria penjadwalan kembali tunggakan pokok PEMDA

Jangka waktu Penjadwalan kembali tunggakan pokok Pemda didasarkan

pada kemampuan dan kapasitas fi

berubah dan jangka waktu

Menteri Keuangan.

Jangka waktu penjadwalan

sebagai berikut:

1. Total tunggakan kurang dari Rp. 15 Miliar : Maksimal 4 Tahun

2. Total tunggakan antara Rp. 15 Miliar s.d. Rp. 25 Miliar : Maksimal 6 Tahun

3. Total tunggakan lebih dari Rp. 25 Miliar : Maksimal 8 Tahun

Pada gambar 6 dapat dilihat mapping piutang pada Pemda

Gambar 6. Mapping Piutang Pada Pemda Per Tanggal 26 November 2010

Sumber: Kementrian Keuangan

Gambar 5. Cara penyelesaian tunggakan Pemda

Sumber: Kementrian Keuangan

Kriteria penjadwalan kembali tunggakan pokok PEMDA

Jangka waktu Penjadwalan kembali tunggakan pokok Pemda didasarkan

kemampuan dan kapasitas fiskal suatu daerah, suku bunga tidak

berubah dan jangka waktu berlaku sejak ditetapkannya dengan persetujuan

Menteri Keuangan.

Jangka waktu penjadwalan dibedakan menurut besarnya tunggakan

sebagai berikut:

Total tunggakan kurang dari Rp. 15 Miliar : Maksimal 4 Tahun

Total tunggakan antara Rp. 15 Miliar s.d. Rp. 25 Miliar : Maksimal 6 Tahun

Total tunggakan lebih dari Rp. 25 Miliar : Maksimal 8 Tahun

ambar 6 dapat dilihat mapping piutang pada Pemda

. Mapping Piutang Pada Pemda Per Tanggal 26 November 2010

umber: Kementrian Keuangan

13

Jangka waktu Penjadwalan kembali tunggakan pokok Pemda didasarkan

suatu daerah, suku bunga tidak

berlaku sejak ditetapkannya dengan persetujuan

dibedakan menurut besarnya tunggakan

Total tunggakan kurang dari Rp. 15 Miliar : Maksimal 4 Tahun

Total tunggakan antara Rp. 15 Miliar s.d. Rp. 25 Miliar : Maksimal 6 Tahun

Total tunggakan lebih dari Rp. 25 Miliar : Maksimal 8 Tahun

ambar 6 dapat dilihat mapping piutang pada Pemda

. Mapping Piutang Pada Pemda Per Tanggal 26 November 2010

Page 15: REKENING DANA INVESTASI - dpr.go.id · PDF filePengeluaran tahun berjalan 16.16 9.43 12.44 8.61 5.26 7.17 8.00 7.38 ... c. Proses penyelesaian utang pemerintah menggunakan pendekatan

BIRO A

NALISA A

NGGARAN DAN P

ELAKSANAAN A

PBN – SETJE

N DPR R

I

14

III. KESIMPULAN

Penerusan pinjaman kepada BUMN, Pemda dan PDAM masih diperlukan mengingat

keterbatasan akses Pemda/BUMN/PDAM terhadap sumber pembiayaan.

Permasalahan tunggakan macet dalam penerusan pinjaman akan membebani

keuangan pemerintah yang dalam hal ini bertindak sebagai peminjam dan memiliki

kewajiban untuk membayar pokok maupun bunganya kepada pemberi pinjaman

luar negeri.

Dalam rangka penyelesaian piutang pemda, pemerintah belum bisa menerapkan

pemotongan DAU dan/atau DBH karena selain tidak adanya pengaturan sanksi

dalam perjanjian pinjaman tersebut, pemotongan DAU/DBH ini akan mengurangi

alokasi dana untuk rakyat. Pemerintah diharapkan mengambil langkah alternative

lainnya dalam rangka menerapkan mekanisme reward/punishment untuk

penyelesaian piutang ini.

Dalam upaya penanganan piutang penerusan pinjaman pada BUMN, Pemda dan

PDAM, pemerintah telah memiliki skema restrukturisasi beserta target dan proyeksi

penerimaan kembali Piutang 2010-2014. Oleh karena itu diperlukan komitmen

yang kuat dari pemerintah beserta stakeholder agar target penerimaan kembali

piutang dapat tercapai. Dalam hal ini tentunya DPR memiliki peranan yang besar

dalam mengawasi pengelolaan RDI.

Permasalahan dalam penerusan pinjaman tidak hanya mengenai tunggakan yang

macet, akan tetapi juga mengenai pengelolaannya, di mana belum ada grand

strategy pengelolaan utang (secara menyeluruh) yang dapat digunakan sebagai

acuan /pedoman dalam penerusan pinjaman. Untuk mencegah terjadinya

tunggakan dalam penerusan pinjaman pada masa yang akan datang, pemerintah

diharapkan segera memberlakukan aturan yang dapat mencegah pemberian

penerusan pinjaman kepada BUMN/D atau Pemda yang mempunyai tunggakan.