pengelolaan lingkungan hidup migas
DESCRIPTION
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI KEGIATAN USAHA MIGASTRANSCRIPT
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI KEGIATAN USAHA MIGAS
2
AGENDA
OVERVIEW KEGIATAN MIGASOVERVIEW KEGIATAN MIGAS
DEFINISI DASARDEFINISI DASAR
PENGELOLAAN LH
CONTOH KASUS PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP
2222
UTAMAKAN KESELAMATAN
KEGIATAN USAHA MINYAK DAN GAS BUMIKEGIATAN USAHA MINYAK DAN GAS BUMI(UU NO 22 TAHUN 2001)(UU NO 22 TAHUN 2001)
Hulu
DILAKSANAKAN OLEH BU & BUT BERDASARKAN KONTRAK KERJA SAMA DENGAN BADAN PELAKSANA
a. Eksplorasi
b. Eksploitasi
Hilir
d. Niaga
c. Penyimpanan
b. Pengangkutan
a. Pengolahan
DILAKSANAKAN OLEH BADAN USAHA SETELAH MENDAPAT IZIN USAHA DARI PEMERINTAH
- PP No. 42 tahun 2002 : BPMIGAS
- PP No. 35 tahun 2004 : Kegiatan usaha Hulu Migas
- PP No. 67 tahun 2002 : Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian BBM dan Kegiatan Usaha Pengangkutan gas bumi melalui pipa
- PP No. 36 tahun 2004 : Kegiatan Usaha Hilir Migas
PP No. 31 tahun 2003 : Pengalihan bentuk Pertamina menjadi Perusahaan Perseroan (Persero)
Flare
Air Emission
FWKO TANK WASH
TANKSHIPPING
TANK
Production Wells
Gas
Oil
Separation Facilities
Oil Storage Tank
Oil
Liquid and Solid Wastes
Solid Waste Treatment
Oil Tanker
Waste Water Treatment Plant
Injection Wells
Monitoring point
Oil Pollution Control(oil boom, skimmer)
BiopileBiopile
RegreeningRegreening
Drilling
Seismic
Discharge to waters
Refinery
Flare
KEGIATAN USAHAKEGIATAN USAHA MINYAK DAN GAS BUMI MINYAK DAN GAS BUMICO2
O2
CO2 Removal
Tahapan Kegiatan Industri Minyak & Gas
1. Konstruksi Anjungan
3. Proses Produksi & Pemeliharaan
Transportasi Minyak & Gas
2. Aktivitas Pengeboran
KAPASITAS TOTAL1.157,1 MBCD
KILANG MINYAK DI INDONESIAKILANG MINYAK DI INDONESIA
Grissik Palembang
Semarang
Pacific Ocean
AUSTRALIA
Indian Ocean
Bangkok
Phnom Penh
Ban Mabtapud
Ho Chi Minh City
CAMBODIA
VIETNAM
THAILAND LAOS
Khanon
Songkhla
Erawan
Bangkot
LawitJerneh
WESTMALAYSIA
Penang
Kerteh
Kuala Lumpur
Manila
Philipines
South
China
Sea
NatunaAlpha
Kota KinibaluBRUNEI
Bandara Seri Begawan
Bintulu
EASTMALAYSIA
Kuching
Banda Aceh
Lhokseumawe
Medan
Duri
S U M A T R A Jambi
BintanSINGAPORE
Samarinda
Balikpapan
Bontang
AttakaTunu
BekapaiKALIMANTAN
Banjarmasin
Manado
SULAWESI
BURU SERAM
Ternate
Sorong
IRIAN JAYA
JakartaJ A V A
SurabayaBangkalan
BALISUMBAWA
LOMBOK
FLORES
SUMBATIMOR
DuyongWest Natuna
Mogpu
Dumai
Batam
Guntong
MADURABandung
Yogyakarta
Ujung Pandang
Pagerungan
HALMAHERA
Jayapura
Merauke
Padang
Port KlangPort Dickson
I N D O N E S I A
Pertamina (sebelum 2001)
Swasta, operasi
N O T E S :
Swasta, konstruksi
KASIMKAPASITAS : 10 MBCD
PLAJU
KAPASITAS : 127,3 MBCD
CILACAP
KAPASITAS : 348 MBCD
TWUKAPASITAS : 6 MBCD
MUBAKAPASITAS : 0,8 MBCD
DUMAI
KAPASITAS : 127 MBCDCEPU
KAPASITAS : 3.8 MBCD
BALIKPAPAN
KAPASITAS : 260 MBCD
BOJONEGARAKAPASITAS : 300 MBCD
Rencana
SUNGAI PAKNING
KAPASITAS : 50 MBCD
TUBAN / TPPI
KAPASITAS : 100 MBCD
BALONGAN EXPANSIONKAPASITAS : 200 MBCD
BALONGAN
KAPASITAS : 125 MBCD
TUBANKAPASITAS : 200 MBCD
6
KILANG KILANG LPG & LNG DI LPG & LNG DI INDONESIAINDONESIA
PT. PERTAMINA (PERSERO)UP IV CILACAP
KAPASITAS : 318 MTPA
PT. YUDHISTIRA HAKA P.CILAMAYA, JABAR
KAPASITAS : 44 MTPA* Hak Pengelolaan Sementara
PT. YUDISTIRA ENERGYPONDOK TENGAH
KAPASITAS 50 MTPA
PT. ARUNARUN
KAPASITAS : 12,85 MMTPA
PT. MARUTA BUMI PRIMALANGKAT
KAPASITAS : 17 MTPA
PT. PERTAMINA (PERSERO)UP II DUMAI
KAPASITAS : 68 MTPAPETROCHINATJ. JABUNG
KAPASITAS : 600 MTPA
PT. MEDCO LPG KAJIKAJI
KAPASITAS : 73 MTPA
PT. TITS SAMPURNAPRABUMULIH
KAPASITAS : 73 MTPA
PT. SURYA ESA PERKASALEMBAK
KAPASITAS : 46 MTPA
PT. PERTAMINA (PERSERO)UP VI BALONGAN DAN MUNDU
KAPASITAS : 584 MTPA
PT. SUMBER DAYA KELOLATUGU BARAT
KAPASITAS : 7 MTPA
PT. PERTAMINA (PERSERO)*TAMBUN
KAPASITAS : 55 MTPA
PT. BADAKBONTANG
KAPASITAS LNG: 21,64 MMTPA
KAPASITAS LPG: 1 MMTPA
CHEVRONTJ. SANTAN
KAPASITAS : 90 MMTPA
PT. PERTAMINA (PERSERO)UP V BALIKPAPAN
KAPASITAS : 91 MTPA PETROCHINAARAR
KAPASITAS : 14 MTPA
KILANG LNG (42,09 MMTPA)
KILANG LPG (4,12 MMTPA)
RENCANA PEMBANGUNAN
PT. PERTAMINA (PERSERO)UP III MUSI
KAPASITAS : 131 MTPA
BPTANGGUH
KAPASITAS : 7,6 MMTPA
PT. MEDIA KARYA SENTOSAGRESIK, JATIM
KAPASITAS : 58 MTPA
PT. WAHANA INSANNUGRAHACEMARA, JABAR
KAPASITAS : 37 MTPA
PT. TUBAN LPG INDONESIATUBAN
KAPASITAS : 131 MTPA
PT. GASUMA FEDERAL INDONESIATUBAN
KAPASITAS : 22 MTPA
HESSUJUNG PANGKAH, JATIM
KAPASITAS : 113 MTPAPT. E1 PERTAGASSUNGAI GERONG
KAPASITAS 259 MTPA
CONOCO PHILLIPSBELANAK
KAPASITAS : 525 MTPA
PT. PERTAMINA (PERSERO)UP I PANGKALAN BRANDAN
KAPASITAS : 44 MTPA
7
DEFINISI –DEFINISI DASAR
1. LINGKUNGAN HIDUP Kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhialam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
2. PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkunganhidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.
3. ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (AMDAL)Kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan
4. UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL-UPL)pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan
5. BAKU MUTU LINGKUNGAN HIDUPukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup.
6. PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUPmasuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan
7. LIMBAHsisa suatu usaha dan/atau kegiatan
8. DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan
9. BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)Zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk lain
10. LIMBAH B3Sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3
11. PENGELOLAAN LIMBAH B3 Kegiatan yang meliputi pengurangan, penyimpanan, pengumpulan,
pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan/atau penimbunan
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP KEGIATAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP KEGIATAN MIGASMIGAS
Undang-Undang No. 22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan gas Bumi, Pasal 40:
(2) Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap menjamin keselamatan dan kesehatan kerja serta pengelolaan lingkungan hidup dan menaati ketentuan peraturan perundangan-undangan yang berlaku dalam kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi.
(3) Pengelolaan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) berupa kewajiban untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan pencemaran serta pemulihan atas terjadinya kerusakan lingkungan hidup, termasuk kewajiban pascaoperasi pertambangan.
KEWAJIBAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPKEWAJIBAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
KEWAJIBAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPKEWAJIBAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Undang – Undang 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pasal 4 :
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup meliputi :
a.Perencanaanb.Pemanfaatanc.Pengendaliand.Pemeliharaane.Pengawasanf.Penegakkan Hukum
KEWAJIBAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPKEWAJIBAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Undang Undang No. 32 tahun 2009 Pasal 20:
(1) Penentuan terjadinya pencemaran lingkungan hidup diukur melalui baku mutu lingkungan hidup.(2) Baku mutu lingkungan hidup meliputi:a. baku mutu air;b. baku mutu air limbah;c. baku mutu air laut;d. baku mutu udara ambien;e. baku mutu emisi;f. baku mutu gangguan; dang. baku mutu lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.(3) Setiap orang diperbolehkan untuk membuang limbah ke media lingkungan hidup dengan persyaratan:a. memenuhi baku mutu lingkungan hidup; danb. mendapat izin dari Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.
KEWAJIBAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPKEWAJIBAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Undang-undang 32 Tahun 2009 Pasal 22:
(1) Setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki amdal.(2) Dampak penting ditentukan berdasarkan kriteria:a. besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/atau kegiatan;b. luas wilayah penyebaran dampak;c. intensitas dan lamanya dampak berlangsung;d. banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak;e. sifat kumulatif dampak;f. berbalik atau tidak berbaliknya dampak; dan/ataug. kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
KEWAJIBAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPKEWAJIBAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Undang – Undang 32 Tahun 2009
Pasal 34 :(1)Setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak termasuk dalam kriteria wajib amdal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat 91) wajib memiliki UKL-UPL.
Pasal 36 :
(1) Setiap usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki amdal atau UKL-UPL wajib memiliki izin lingkungan.
(2) Izin lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan berdasarkan keputusan kelayakan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 atau rekomendasi UKL-UPL.
(3) Izin lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib mencantumkan persyaratan yang dimuat dalam keputusan kelayakan lingkungan hidup atau rekomendasi UKL-UPL.
(4) Izin lingkungan diterbitkan oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.
JENIS USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG WAJIB JENIS USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG WAJIB AMDAL (PERMEN LH NO. 05 TAHUN 2012)AMDAL (PERMEN LH NO. 05 TAHUN 2012)
No. Jenis Kegiatan Skala/Besaran
1. Eksploitasi Migas dan Pengembangan Produksia.Di darat :• Lapangan Minyak Bumi• Lapangan Gas Bumi
b. Di laut• Lapangan Minyak Bumi• Lapangan Gas Bumi
> 5000 BOPD> 30 MMSCFD
> 15000 BOPD> 90 MMSCFDjumlah total lapangan semua sumur
2. Transmisi Migas di laut- Panjang, atau- Tekanan
> 100 km> 16 bar
No. Jenis Kegiatan Skala/Besaran
3. Pembangunan kilang:•LPG•LNG•Minyak Bumi
> 50 MMSCFD> 550 MMSCFD> 10000 BOPD
4. Terminal regasifikasi LNG (darat/laut) > 550 MMSCFD
5. Kilang minyak pelumas bekas (termasuk fasilitas penunjang)
> 10000 ton/tahun
6. Pengembangan Lapangan Coal Bed Methane (CBM) / Gas Metana Batubara pada tahap eksploitasi dan pengembangan produksi yang mencakup:a.Pemboran sumur produksi;b.Pembangunan fasilitas produksi dan fasilitas pendukung;c.Kegiatan operasi produksi; dand.Pasca operasi
Semua Besaran
JENIS USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG WAJIB JENIS USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG WAJIB AMDAL (PERMEN LH NO. 05 TAHUN 2012)AMDAL (PERMEN LH NO. 05 TAHUN 2012)
Baku Mutu Air
PP No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
Baku Mutu Air Limbah
Permen LH No. 19 Tahun 2010 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Minyak dan gas serta Panas Bumi
Baku Mutu Air Laut
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran dan atau Perusakan Laut
KepMen LH Nomor 51 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Laut
Baku Mutu Udara Ambien
PP 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
Baku Mutu Emisi
Permen LH Nomor 13 Tahun 2009 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Minyak dan Gas Bumi
Baku Mutu Gangguan
Kepmen LH No. 48 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan
Kepmen LH No. 49 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Getaran
Kepmen LH No. 50 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebauan
Baku Mutu Lain
BAKU MUTU LINGKUNGAN HIDUPBAKU MUTU LINGKUNGAN HIDUP
UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah PP 18 jo 85 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun PP Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan Hidup Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 18 tahun 2009 tentang
Perizinan Limbah B3 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 13 tahun 2010 tentang
Upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup dan surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 5 tahun 2011 tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 05 tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
PERATURAN-PERATURAN LAINPERATURAN-PERATURAN LAIN
Jenis Pelanggaran Pasal Akibat
Pidana Denda (rupiah)
Minimum Maksimum Minimum Maksimum
Sengaja
98 ayat (1) > BM* 3 tahun 10 tahun 3 miliar 10 miliar
98 ayat (2) Orang Luka 4 tahun 12 tahun 4 miliar 12 miliar
98 ayat (3) Orang Mati 5 tahun 15 tahun 5 miliar 15 miliar
Lalai
99 ayat (1) > BM* 1 tahun 3 tahun 1 miliar 3 miliar
99 ayat (2) Orang Luka 2 tahun 6 tahun 2 miliar 6 miliar
99 ayat (3) Orang Mati 3 tahun 9 tahun 3 miliar 9 miliar
Ketentuan Pidana dalam UU No.32/2009
* BM : Baku Mutu Udara ambien, Baku Mutu Air, Baku Mutu air Laut, atau kriteria baku kerusakan lingkungan hidup* BM : Baku Mutu Udara ambien, Baku Mutu Air, Baku Mutu air Laut, atau kriteria baku kerusakan lingkungan hidup
Jenis Pelanggaran PasalPidana Denda (rupiah)
Minimum Maksimum Minimum Maksimum
> BM Air Limbah, Emisi, atau gangguan
100 - 3 tahun - 3 miliar
Melakukan pengelolaan limbah B3 tanpa izin
102 1 tahun 3 tahun 1 miliar 3 miliar
Tidak melakukan pengelolaan limbah B3
103 1 tahun 3 tahun 1 miliar 3 miliar
Melakukan Dumping limbah ke media lingkungan hidup tanpa izin
104 - 3 tahun - 3 miliar
Melakukan usaha dan/atau kegiatan tanpa izin lingkungan
109 1 tahun 3 tahun 1 miliar 3 miliar
Ketentuan Pidana dalam UU No.32/2009
PENGAWASAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPPENGAWASAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
PENGAWASAN ADMINISTRATIFPENGAWASAN ADMINISTRATIF Evaluasi Evaluasi laporan pelaksanaan laporan pelaksanaan
Pengelolaan dan Pemantauan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (LPL 1 s.d. 5)Lingkungan (LPL 1 s.d. 5)
EvaluasiEvaluasi hasil analisis laboratorium hasil analisis laboratorium kualitas air, limbah, emisi, dll kualitas air, limbah, emisi, dll
Evaluasi realisasi pelaksanaan Evaluasi realisasi pelaksanaan reklamasireklamasi
Evaluasi pemakaian bahan kimiaEvaluasi pemakaian bahan kimia Evaluasi peralatan pengelolaan Evaluasi peralatan pengelolaan
dan pemantauan lingkungan dan pemantauan lingkungan hidup yang akan digunakanhidup yang akan digunakan
EvaluasiEvaluasi kesigapan perusahaan kesigapan perusahaan dalam penanggulangan dalam penanggulangan pencemaran lingkungan hiduppencemaran lingkungan hidup
Evaluasi informasi/laporan Evaluasi informasi/laporan kerusakan dan/atau pencemaran kerusakan dan/atau pencemaran LHLH
Evaluasi laporan studi teknis Evaluasi laporan studi teknis terkait pengelolaan dan terkait pengelolaan dan pemantauan LHpemantauan LH
Evaluasi perubahan RKL-RPL Evaluasi perubahan RKL-RPL serta UKL-UPLserta UKL-UPL
Tumpahan MinyakTumpahan MinyakKebocoran PipaKebocoran PipaBlow OutBlow OutKeadaan Darurat Keadaan Darurat
((EmergencyEmergency))Pencemaran Pencemaran
lingkungan/isu lingkungan/isu pencemaran lingkunganpencemaran lingkungan
PENGAWASAN RUTINPENGAWASAN RUTIN PENGAWASAN INSIDENTILPENGAWASAN INSIDENTIL
PENGAWASAN TEKNISPENGAWASAN TEKNIS Melakukan inspeksi secara Melakukan inspeksi secara
berkala terkait dengan berkala terkait dengan pematuhan terhadap pematuhan terhadap peraturan-perundangan serta peraturan-perundangan serta pelaksanaan pengelolaan pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungandan pemantauan lingkungan
Melakukan inspeksi teknis Melakukan inspeksi teknis peralatan pengelolaan peralatan pengelolaan limbah/ penanggulangan dan limbah/ penanggulangan dan pencegahan pencemaran pencegahan pencemaran yang akan dipergunakan yang akan dipergunakan untuk memantau unjuk untuk memantau unjuk kerjanyakerjanya
DAFTAR BAHAN KIMIA YANG DISETUJUI MIGASDAFTAR BAHAN KIMIA YANG DISETUJUI MIGAS
KASUS PENCEMARAN LINGKUNGANKASUS PENCEMARAN LINGKUNGAN
EXXON VALDEZEXXON VALDEZ
Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Exxon_Valdez_oil_spill)
Lokasi Prince William Sound, Alaska
Tanggal 24 Maret 1989Penyebab
Penyebab Kandasnya kapal tanker minyak Exxon Valdez
Operator Exxon
Karakteristik Tumpahan
Volume 260,000 barrels (41,000 m3) - 750,000 barrels (119,000 m3)
Area 11,000 sq mi (28,000 km2)
Shoreline impacted 1,300 mi (2,100 km)
Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Deepwater_Horizon_oil_spill dan http://en.wikipedia.org/wiki/Deepwater_Horizon_explosionSumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Deepwater_Horizon_oil_spill dan http://en.wikipedia.org/wiki/Deepwater_Horizon_explosion
DEEPWATER HORIZON OIL SPILLDEEPWATER HORIZON OIL SPILL
Lokasi Gulf of Mexico didekat delta sungai Mississippi , Amerika Serikat
Tanggal Tanggal Tumpahan:20 April – 15 Juli 2010
Sumur resmi ditutup: 19 September 2010
PenyebabPenyebab Wellhead blowoutKorban 11 orang meninggalOperator Transocean kontrak untuk BP
Karakteristik TumpahanVolume hingga 4.9 juta barrels
(210,000,000 US gallons; 780,000 cubic meters)
Area 2,500 - 68,000 sq mi (6,500 - 180,000 km²)
Pertanyaan dan Diskusi !!Pertanyaan dan Diskusi !!