pengelolaan informasi gas rumah kaca di...

20
PENGELOLAAN INFORMASI GAS RUMAH KACA DI JAKARTA SUB BIDANG INFORMASI KUALITAS UDARA BIDANG INFORMASI KUALITAS UDARA PUSAT LAYANAN INFORMASI IKLIM TERAPAN

Upload: dangtuyen

Post on 03-May-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGELOLAAN INFORMASI

GAS RUMAH KACA

DI JAKARTA

SUB BIDANG INFORMASI KUALITAS UDARA

BIDANG INFORMASI KUALITAS UDARA

PUSAT LAYANAN INFORMASI IKLIM TERAPAN

DASAR HUKUM KEDEPUTIAN BIDANG KLIMATOLOGI

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor.31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan

Geofiska.

2. Peraturan Pemerintah Nomor. 70 Tahun 2014 tentang Pengembangan Sumber Daya Manusia di Bidang

Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.

3. Peraturan Pemerintah Nomor.11 Tahun 2016 tentang Pelayanan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.

4. Peraturan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Nomor 03 Tahun 2016 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.

5. PP No.41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara

6. Manual on The Global Observing System WMO No.544 Volume I (Annex V to The WMO Technical

Regulation) Global Aspects 2003 Edition

7. Guide to The Global Observis System WMO No 488 2010 Edition Updated in 2013

8. WMO Global Atmosphere Watch (GAW) Implementation Plan:2016-2023 GAW Report No.228

PENGUATAN PENGAMATAN PARTIKULAT DAN GAS RUMAH KACA

STRUKTUR DALAM KEDEPUTIAN BIDANG

KLIMATOLOGI

STRUKTUR DALAM KEDEPUTIAN BIDANG

KLIMATOLOGI

1. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) adalah instansi pemerintah yang merupakan

bagian dari World Meteorology Organization (WMO) untuk melakukan pengamatan Gas Rumah Kaca

(GRK) di Indonesia.

2. Pengamatan GRK yang dilakukan oleh BMKG merupakan bagian studi mitigasi dan adaptasi

lingkungan untuk perubahan iklim.

3. BMKG masuk dalam jaringan Global Atmosphere Watch (GAW) sejak tahun 1995 dan bertujuan untuk

memantau dan memberikan informasi tentang kondisi udara di daerah terpencil sebagai background

station. BMKG menambah titik pemantauan di SORONG dan PALU sejak tahun 2014.

4. BMKG melakukan pemantauan GRK untuk daerah perkotaan yang saat ini berada di dua tempat yaitu

JAKARTA dan SEMARANG.

LATAR BELAKANG PEMANTAUAN GAS RUMAH KACA

SIKLUS NATURAL

PARAMETER YANG DIPANTAU DI

BIDANG INFORMASI KUALITAS UDARA

1. Pemantauan Gas Rumah Kaca

a. Karbon Dioxida

b. Gas Metana

c. Gas Nitrous Oksida

d. Gas SF6

2. Pemantauan Partikulat

a. TSP (Total Suspended Particulate) berdiameter <100 µm

b. PM10 berdiameter <10 µm

c. PM2,5 berdiameter <2,5 µm

SIKLUS NATURAL

PEMANTAUAN GAS RUMAH KACA

JARINGAN PEMANTAUAN GAS RUMAH KACA GLOBAL

JARINGAN PEMANTAU ATMOSFER GLOBAL

Jaringan pemantau gas rumah kaca di Indonesia

PEMANTAUAN GAS RUMAH KACA

http://172.19.1.32:89/dashboard/

1. BMKG menggunakan standar nilai konsentrasi gas rumah kaca dari laporan

stasiun pemantau atmosfer global dengan dokumen GAW Report No. 229

tahun 2016. Konsentrasi CO2 untuk daerah yang tidak tercemar maksimal 450

ppm dan konsentrasi CH4 maksimal 2,1 ppm.

2. Pemantauan gas rumah kaca yang dilakukan oleh BMKG adalah pemantauan

udara ambien untuk melihat keterkaitannya dengan iklim dan atau perubahan

iklim. Juga menunjang kajian ilmiah mengenai konsentrasi gas rumah kaca.

3. BMKG melakukan pengamatan gas rumah kaca sejak tahun 2004 di stasiun

pemantau atmosfer global Bukit Kototabang dengan metode Flask Sampling dan

dianalisis di NOAA-USA. Hingga saat ini, sampling dengan metode flask masih

berlangsung.

4. Pada tahun 2018 BMKG melakukan kerjasama dengan NIES_Jepang dan

melaksanakan pemantauan gas rumah kaca dengan metode yang sama dengan

Stasiun GAW Bukitkototabang dan dikirimkan ke NIES Jepang

PEMANTAUAN GAS RUMAH KACAPeralatan pemantau GRK di Jakarta (Kemayoran) mulai beroperasi

sejak tahun 2016 secara real time analysis untuk parameter CO2 dan CH4.

Pemantauan di lokasi perkotaan dengan tujuan untuk membandingkan

kondisi GRK akibat tingginya aktivitas antropogenik.

Analyzer CO2 : Thermo 410i

Analyzer CH4 : Thermo 55i

http://192.168.1.90/ENVIDASULTIMATEWEB/StationReportDialog.aspx

http://192.168.1.90/ENVIDASULTIMATEWEB/StationReportDialog.aspx

http://172.19.1.32:89/dashboard/

http://192.168.1.90/ENVIDASULTIMATEWEB/StationReportDialog.aspx

http://172.19.1.32:89/dashboard/

http://192.168.1.90/ENVIDASULTIMATEWEB/StationReportDialog.aspx

http://172.19.1.32:89/dashboard/

KONSENTRASI CO2 DAN CH4 DI KEMAYORAN

KONSENTRASI CO2 DAN CH4 DI KEMAYORAN

Siklus harian GRK dipengaruhi oleh tingginya emisi dari hasil

pembakaran bahan bakar fosil dan daur fotosintesis tumbuhan

yang membutuhkan CO2

Konsentrasi CO2 mulai meningkat pukul 04.00WIB dan turun

mulai pukul 08.00WIB hingga pukul 17.00WIB. Hal ini

berkaitan dengan saat tumbuhan melakukan proses

fotosintesis yang membutuhkan CO2

Konsentrasi CH4 maksimum pada pukul 06.00 dan mulai

turun pukul 11.00WIB hingga mencapai titik terendahnya

pada pukul 14.00 WIB.

Hal ini berkaitan dengan reaksi kimia yang dipengaruhi oleh

suhu udara, radiasi matahari, dan perubahan boundary layer .

2

2,2

2,4

2,6

2,8

3

3,2

465

470

475

480

485

490

495

500

00:00 02:24 04:48 07:12 09:36 12:00 14:24 16:48 19:12 21:36 00:00

CH

4 (p

pm

)

CO

2 (p

pm

)

KONSENTRASI GAS RUMAH KACA KEMAYORAN

CO2 CH4

VARIASI KONSENTRASI GRK KEMAYORAN

Konsentrasi CO2 dan CH4 yang tidak dimasukkan kedalam rata-rata karena adanya gangguan pada

peralatan.

KESIMPULAN

1. BMKG memiliki data pemantauan gas rumah kaca di daerah yang relatif belum

tercemar sejak tahun 2004 hingga sekarang dengan menggunakan metode Flask

Sampling

2. Pemantauan dengan menggunakan metode otomatis dilakukan BMKG untuk

Kemayoran dan Semarang. Pemantauan dilakukan untuk melengkapi pemantauan

gas rumah kaca yang dilakukan di GAW Bukitkototabang.

3. Konsentrasi tahunan yang didapat dari pemantauan gas rumah kaca untuk GAW

Bukitkototabang tercatat mencapai 402 ppm dan CH4 tercapai 1.9 ppm

TERIMA KASIH