pengaturan suhu tubuh

16
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Demam merupakan keadaan tubuh abnormal yang sering terjadi kepada manusia, terutamanya saat kondisi seseorang itu sedang lemah, terlalu letih, dan kurang nutrisi. Banyak masyarakat yang menganggap enteng sebuah demam karena sudah sering mereka alami. Akan tetapi terlepas dari itu semua, perlu adanya pengkajian yang lebih mendalam tentang apa itu demam, penyebab demam dan bagaimana cara mengatasi demam. 1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Apa definisi dari demam/febris? 2. Bagaimana mekanisme pengaturan suhu tubuh? 3. Apa saja tipe demam? 4. Bagaimana mekanisme demam? 5. Bagaimana penata laksanaan demam? 1.3 TUJUAN PENULISAN 2. Menjelaskan definisi dari demam/febris. 3. Menjelaskan mekanisme pengaturan suhu tubuh. 4. Menjelaskan tipe demam. 5. Menjelaskan mekanisme demam. 6. Menjelaskan penata laksanaan demam. 1.4 MANFAAT PENULISAN 1

Upload: nhophie-destian-viana

Post on 23-Dec-2015

27 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

suhu tubuh manusia

TRANSCRIPT

Page 1: pengaturan suhu tubuh

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Demam merupakan keadaan tubuh abnormal yang sering terjadi kepada manusia,

terutamanya saat kondisi seseorang itu sedang lemah, terlalu letih, dan kurang nutrisi.

Banyak masyarakat yang menganggap enteng sebuah demam karena sudah sering mereka

alami. Akan tetapi terlepas dari itu semua, perlu adanya pengkajian yang lebih mendalam

tentang apa itu demam, penyebab demam dan bagaimana cara mengatasi demam.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa definisi dari demam/febris?

2. Bagaimana mekanisme pengaturan suhu tubuh?

3. Apa saja tipe demam?

4. Bagaimana mekanisme demam?

5. Bagaimana penata laksanaan demam?

1.3 TUJUAN PENULISAN

2. Menjelaskan definisi dari demam/febris.

3. Menjelaskan mekanisme pengaturan suhu tubuh.

4. Menjelaskan tipe demam.

5. Menjelaskan mekanisme demam.

6. Menjelaskan penata laksanaan demam.

1.4 MANFAAT PENULISAN

1. Mengetahui dan memahami definisi dari demam/febris.

2. Mengetahui dan memahami mekanisme pengaturan suhu tubuh.

3. Mengetahui dan memahami tipe demam.

4. Mengetahui dan memahami mekanisme demam.

5. Mengetahui dan memahami penata laksanaan demam.

1

Page 2: pengaturan suhu tubuh

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI DEMAM (FEBRIS)

Umumnya dikenal degan nama demam adalah suatu reaksi fisiologis tubuh yang

komplek terhadap penyakit yang ditandai dengan mningkatnya suhu tubuh diatas nilai

normal akibat rangsangan zat pirogen terhadap pengatur suhu tubuh di hipotalamus

Suhu normal tubuh manusia berkisar antara 36.5-37.2 C. Suhu subnormal yaitu

<36.5 C, Hipotermia merupakan suhu <35 C. Demam terjadi jika suhu >37.2 C.

Hiperpireksia merupakan suhu >41.2 C. Terdapat perbedaan pengukuran suhu dioral,

aksila, dan rectal sekitar 0,5 C; suhu rectal > suhu oral> suhu aksila.

1. Suriadi (2001), demam adalah meningkatnya temperatur suhu tubuh secara

abnormal.

2. Isselbacher, (1999), febris/demam adalah kenaikan suhu tubuh diatas variasi

sirkardian yang normal sebagai akibat dari perubahan pada pusat termoregulasi

yang terletak dalam hipotalamus anterior.

3. Julia (2000), demam adalah keadaan dimana terjadi kenaikan suhu hingga 38º C

atau lebih.Adajuga yang yang mengambil batasan lebih dari 37,8ºC.Sedangkan bila

suhu tubuh lebih dari 40ºC disebut demam tinggi (hiperpireksia).

4. Donna L. Wong, (2003), demam adalah kenaikan suhu tubuh karena adanya

perubahan pusat termoregulasi hipotalamus (Berhman, 1999). Seseorang

mengalami demam bila suhu tubuhnya diatas 37,8º C (suhu oral atau aksila) atau

suhu rektal.

2.2 MEKANISME PENGATURAN SUHU TUBUH

Setiap sel yag ada dalam tubuh memerluan energi untuk memelihara struktur dan

fungsinya. Energi tersebut berasal dari makanan yang dikonsumsinya. Dalam kegiatan

tubuh sehari-hari pemakaian energi dapat melalu kegiatan kerja eksternal (kontraksi

otot rangka) dan internal (pemakaian oleh seluruh proses biologis di dalam tubuh).

Tidak semua energi yang didapat dari nutrient dapat digunakan untuk kengiatan kerja

tetapi sebagian akan diubah menjadi energi panas.

2

Page 3: pengaturan suhu tubuh

Selama proses biokimiawi dalam tubuh hanya 50% energi dari nutrient yang diubah

menjadi ATP selebihnya akan hilang dalam bentuk panas selama pemakaia ATP oleh

sel-sel tubuh, 25% lainnya pun akan diubah menjadi panas. Selanjutnya panas yang

terbentuk inilah (produksi panas internal) dan ditambah perolehan panas yang didapat

dari lingkungan eeksternal tubuh yang membentuk kandungan seluruh panas tubuh

(suhu inti tubuh). Bila kandungan panas tubuh melebihi batas toleransi maka tubuh

akan berupaya mengeluarkan panas melalui kulit dan melepakan panas melalui air

keringat maupun melalui paru-paru.

Reaksi kimia didalam tubuh diatur oleh katalisator yang berupa enzim. Enzim

umurnya berupa protein. Enzim akan bekerja dengan baik pada PH dan suhu yang

optimal. Pada suhu diatas 42 C enzim akan mengalami denaturasi, sedangkan pada

suhu rendah kecepatan produksi tenaga tidak akan memenuhi kebutuhan tubuh seperti

pada suhu 37 C.

Pengaturan suhu tubuh terjadi secara terpadu di hipotalamus berdasarkan sinyal

yang diterima dari kulit dan suhu inti tubuh. Bila termoreseptor dikulit menerima

ragsang dingin maka neuron yang sensitive terhadap dingin akan meneruskan

3

Page 4: pengaturan suhu tubuh

kehipotalamus. Bila akumulasi di hipotalamus sudah melebihi batas minimal yang

dapat ditoleransi maka tubuh akan mengadakan adaptasi perilaku, akivasi syaraf

motorik (kontraksi otot rangka seperti menggigil), syaraf simpatis (vasokonstriksi

pembuluh darah).

Bila termoreseptor dikulit menerima rangsang panas maka neuron yang sensitive

terhadap panas akan diteruskan ke hipotalamus. Bila sudah mlebihi batas maksimal

yang dapat ditoleransi maka tubuh mengadakan adaptasi perilaku, aktivasi syaraf

simpatis seperti vasodilatasi pembuluh darah dan ragsang kelenjar keringat.

2.3 TIPE DEMAM

Tipe demam yang mungkin kita jumpai antara lain :

1. Demam septik

Suhu badan berangsur naik ketingkat yang tinggi sekali pada malam hari dan turun

kembali ketingkat diatas normal pada pagi hari. Sering disertai keluhan menggigil

dan berkeringat. Bila demam yang tinggi tersebut turun ketingkat yang normal

dinamakan juga demam hektik.

2. Demam remiten

Suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu badan

normal. Penyebab suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua derajat dan

tidak sebesar perbedaan suhu yang dicatat demam septik.

3. Demam intermiten

4

Page 5: pengaturan suhu tubuh

Suhu badan turun ketingkat yang normal selama beberapa jam dalam satu hari. Bila

demam seperti ini terjadi dalam dua hari sekali disebut tersiana dan bila terjadi dua

hari terbebas demam diantara dua serangan demam disebut kuartana.

4. Demam kontinyu

Variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat. Pada tingkat

demam yang terus menerus tinggi sekali disebut hiperpireksia.

5. Demam siklik

Terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti oleh beberapa

periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan

suhu seperti semula.

Suatu tipe demam kadang-kadang dikaitkan dengan suatu penyakit tertentu misalnya

tipe demam intermiten untuk malaria. Seorang pasien dengan keluhan demam mungkin

dapat dihubungkan segera dengan suatu sebab yang jelas seperti : abses, pneumonia,

infeksi saluran kencing, malaria, tetapi kadang sama sekali tidak dapat dihubungkan segera

dengan suatu sebab yang jelas. Dalam praktek 90% dari para pasien dengan demam yang

baru saja dialami, pada dasarnya merupakan suatu penyakit yang self-limiting seperti

influensa atau penyakit virus sejenis lainnya. Namun hal ini tidak berarti kita tidak harus

tetap waspada terhadap infeksi bakterial.

2.4 MEKANISME DEMAM

Tujuan dari pengaturan suhu adalah mempertahankan suhu inti tubuh sebenarnya

pada set level 37 C. Demam (pireksia) merupakan keadaan suhu tubuh meningkat melebihi

suhu tubuh normal. Apabila suhu tubuh mencapai ±40C disebut hipertermi.

A. ETIOLOGI

Demam terjadi bila pembentukan panas melebihi pengeluaran.

Demam dapat berhubungan dengan infeksi, penyakit kolagen, keganasan, penyakit

metabolik maupun penyakit lain (Julia, 2000).Menurut Guyton (1990) demam dapat

disebabkan karena kelainan dalam otak sendiri atau zat toksik yang mempengaruhi pusat

pengaturan suhu, penyakit-penyakit bakteri, tumor otak atau dehidrasi.

5

Page 6: pengaturan suhu tubuh

Penyebab demam selain infeksi juga dapat disebabkan oleh keadaan toksemia,

keganasan atau reaksi terhadap pemakaian obat, juga pada gangguan pusat regulasi suhu

sentral (misalnya: perdarahan otak, koma). Pada dasarnya untuk mencapai ketepatan

diagnosis penyebab demam diperlukan antara lain: ketelitian penggambilan riwayat

penyakit pasien, pelaksanaan pemeriksaan fisik, observasi perjalanan penyakit dan evaluasi

pemeriksaan laboratorium.serta penunjang lain secara tepat dan holistik.

Beberapa hal khusus perlu diperhatikan pada demam adalah cara timbul demam, lama

demam, tinggi demam serta keluhan dan gejala lian yang menyertai demam.

Demam belum terdiagnosa adalah suatu keadaan dimana seorang pasien mengalami

demam terus menerus selama 3 minggu dan suhu badan diatas 38,3 derajat celcius dan

tetap belum didapat penyebabnya walaupun telah diteliti selama satu minggu secara

intensif dengan menggunakan sarana laboratorium dan penunjang medis lainnya.

B. PATOFISIOLOGI

Demam terjadi sebagai respon tubuh terhadap peningkatan set point, tetapi ada

peningkatan suhu tubuh karena pembentukan panas berlebihan tetapi tidak disertai

peningkatan set point(Julia, 2000).Demam adalah sebagai mekanisme pertahanan tubuh

(respon imun) anak terhadap infeksi atau zatasing yang masuk ke dalam tubuhnya. Bila ada

infeksi atau zat asing masuk ke tubuh akan merangsang sistem pertahanan tubuh dengan

dilepaskannya pirogen. Pirogen adalah zat penyebab demam, ada yang berasal dari dalam

tubuh (pirogen endogen) dan luar tubuh (pirogen eksogen) yang bisa berasal dari infeksi

oleh mikroorganisme atau merupakan reaksi imunologik terhadap benda asing (non

infeksi).Pirogen selanjutnya membawa pesan melalui alat penerima (reseptor) yang

terdapat pada tubuh untuk disampaikan ke pusat pengatur panas di hipotalamus. Dalam

hipotalamus pirogen ini akan dirangsang pelepasan asam arakidonat serta mengakibatkan

peningkatan produksi prostaglandin (PGEZ). Ini akan menimbulkan reaksi menaikkan

suhu tubuh dengan cara menyempitkan pembuluh darah tepi dan menghambat sekresi

kelenjar keringat. Pengeluaran panas menurun, terjadilah ketidakseimbangan pembentukan

dan pengeluaran panas.Inilah yang menimbulkan demam pada anak. Suhu yang tinggi ini

akanmerangsang aktivitas “tentara” tubuh (sel makrofag dan sel limfosit T) untuk

memerangi zat asing tersebut dengan meningkatkan proteolisis yang menghasilkan asam

amino yang berperan dalam pembentukan antibodi atau sistem kekebalan tubuh. (Sinarty,

2003).

6

Page 7: pengaturan suhu tubuh

Sedangkan sifat-sifat demam dapatberupa menggigil atau krisis/flush.

Menggigil.Bila pengaturan termostat dengan mendadak diubah dari tingkat normal ke nilai

yang lebih tinggi dari normal sebagai akibat dari kerusakan jaringan,zat pirogen atau

dehidrasi. Suhu tubuh biasanya memerlukan beberapa jam untuk mencapai suhu

baru.Krisis/flush.Bila faktor yang menyebabkan suhu tinggi dengan mendadak

disingkirkan, termostat hipotalamus dengan mendadak berada pada nilai rendah, mungkin

malahan kembali ke tingkat normal.(Guyton, 1999).

2.5 PENATALAKSANAAN

1. Secara Fisik

Mengawasi kondisi klien dengan : Pengukuran suhu secara berkala setiap 4-6 jam.

Perhatikan apakah anak tidur gelisah, sering terkejut, atau mengigau.Perhatikan pula

apakah mata anak cenderung melirik ke atas atau apakah anak mengalami kejang-kejang.

Demam yang disertai kejang yang terlalu lama akan berbahaya bagi perkembangan otak,

karena oksigen tidak mampu mencapai otak. Terputusnya suplai oksigen ke otak akan

berakibat rusaknya sel-sel otak. Dalam keadaan demikian, cacat seumur hidup dapat terjadi

berupa rusaknya fungsi intelektual tertentu.

a) Bukalah pakaian dan selimut yang berlebihan

b) Memperhatikan aliran udara di dalam ruangan

c) Jalan nafas harus terbuka untuk mencegah terputusnya suplai oksigen ke otak yang

akan berakibat rusaknya sel – sel otak.

d) Berikan cairan melalui mulut, minum sebanyak –banyaknyaMinuman yang

diberikan dapat berupa air putih, susu (anak diare menyesuaikan), air buah atau air

teh. Tujuannnya adalah agar cairan tubuh yang menguap akibat naiknya suhu tubuh

memperoleh gantinya.

e) Tidur yang cukup agar metabolisme berkurang

f) Kompres dengan air biasa pada dahi, ketiak,lipat paha. Tujuannya untuk

menurunkan suhu tubuh dipermukaan tubuh anak. Turunnya suhu tubuh

dipermukaan tubuh ini dapat terjadi karena panas tubuh digunakan untuk

menguapkan air pada kain kompres. Jangan menggunakan air es karena justru akan

7

Page 8: pengaturan suhu tubuh

membuat pembuluh darah menyempit dan panas tidak dapat keluar. Menggunakan

alkohol dapat menyebabkan iritasi dan intoksikasi (keracunan).

g) Saat ini yang lazim digunakan adalah dengan kompres hangat suam-suam kuku.

Kompres air hangat atau suam-suam kuku maka suhu di luar terasa hangat dan

tubuh akan menginterpretasikan bahwa suhu diluar cukup panas. Dengan demikian

tubuh akan menurunkan kontrol pengatur suhu di otak supaya tidak meningkatkan

pengatur suhu tubuh lagi. Di samping itu lingkungan luar yang hangat akan

membuat pembuluh darah tepi di kulit melebar atau mengalami vasodilatasi, juga

akan membuat pori-pori kulit terbuka sehingga akan mempermudah pengeluaran

panas dari tubuh.

2. Obat-obatan Antipiretik

Antipiretik bekerja secara sentral menurunkan suhu di pusat pengatur suhu di

hipotalamus. Antipiretik berguna untuk mencegah pembentukan prostaglandin dengan

jalan menghambat enzim cyclooxygenase sehinga set point hipotalamus direndahkan

kembali menjadi normal yang mana diperintah memproduksi panas diatas normal dan

mengurangi pengeluaran panas tidak ada lagi. Petunjuk pemberian antipiretik:

a. Bayi 6 – 12 bulan : ½ – 1 sendok the sirup parasetamol

b. Anak 1 – 6 tahun : ¼ – ½ parasetamol 500 mg atau 1 – 1 ½ sendokteh sirup

parasetamol

c. Anak 6 – 12 tahun : ½ 1 tablet parasetamol 5oo mg atau 2 sendok the sirup

parasetamol.

Tablet parasetamol dapat diberikan dengan digerus lalu dilarutkan dengan air atau teh

manis. Obat penurun panas in diberikan 3 kali sehari.Gunakan sendok takaran obat dengan

ukuran 5 ml setiap sendoknya.

Pemberian obat antipiretik merupakan pilihan pertama dalam menurunkan demam

dan sangat berguna khususnya pada pasien berisiko, yaitu anak dengan kelainan

kardiopulmonal kronis kelainan metabolik, penyakit neurologis dan pada anak yang

berisiko kejang demam.Obat-obat anti inflamasi, analgetik dan antipiretik terdiri dari

golongan yang bermacam-macam dan sering berbeda dalam susunan kimianya tetapi

mempunyai kesamaan dalam efek pengobatannya. Tujuannya menurunkan set point

hipotalamus melalui pencegahan pembentukan prostaglandin dengan jalan menghambat

8

Page 9: pengaturan suhu tubuh

enzim cyclooxygenase. Asetaminofen merupakan derivat para -aminofenol yang bekerja

menekan pembentukan prostaglandin yang disintesis dalam susunan saraf pusat. Dosis

terapeutik antara 10-15 mgr/kgBB/kali tiap 4 jam maksimal 5 kali sehari. Dosis maksimal

90 mgr/kbBB/hari Pada umumnya dosis ini dapat d itoleransi dengan baik.Dosis besar

jangka lama dapat menyebabkan intoksikasi dan kerusakkan hepar.Pemberiannya dapat

secara per oral maupun rektal.Turunan asam propionat seperti ibuprofen juga bekerja

menekan pembentukan prostaglandin.Obatini bersifat antipiretik, analgetik

dan antiinflamasi.Efek samping yang timbul berupa mual, perut kembung dan perdarahan,

tetapi lebih jarang dibandingkan aspirin.Efeksamping hematologis yang berat meliputi

agranulositosis dan anemia aplastik.Efekterhadap ginjal berupa gagal ginjal akut (terutama

bila dikombinasikan dengan asetaminopen).Dosis terapeutik yaitu 5-10 mgr/kgBB/kali tiap

6 sampai 8 jam.Metamizole (antalgin) bekerja menekan pembentukkan

prostaglandin.Mempunyai efek antipiretik, analgetik da n antiinflamasi. Efek samping

pemberiannya berupa agranulositosis, anemia aplast ik dan perdara han saluran cerna.

Dosis terap eutik 10 mgr/kgBB/kali tiap 6 -8 jam dan tidak dianjurkan unt uk anak kurang

dari 6 bulan.Pemberiannya secara per oral, intramuskular atau intravena. Asam mefenamat

suatu obat gol ongan fenamat.Khasiat analgetiknya lebih kuat dibandingkan

sebagaiantipiretik.Efek sampingnya berupa dispepsia dan

anemia hemolitik.Dosispemberiannya 20 mgr/kgBB/hari dibagi 3 dosis. Pemberiannya

secara per oral dan tidak boleh diberikan anak usia kurang dari 6 bulan.

9

Page 10: pengaturan suhu tubuh

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Demam memang bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan, namun tetap

memerlukan penanganan yang cepat dan tetap agar pasien bisa segera pulih dari

demamnya. Akan tetapi jika tetap berkelanjutan dan dirasakan semakin memburuk

alangkah lebih baik jika segera diperiksakan ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan

lebih lanjut.

3.2 Saran

Diharapkan setelah membaca makalah ini mahasiswa mampu mengerti dan

memahami apa itu deman, apa yang menyebabkan demam dan bagaimana penatalaksanaan

demam yang baik dan tepat sehingga dalam menangani pasien nantinya akan lebih efektif.

10

Page 11: pengaturan suhu tubuh

DAFTAR PUSTAKA

Stevens, P. J. M, dkk, Ilmu Keperawatan, 2000, Jakarta, EGC.

A. Potter, Patricia, Pengkajian Kesehatan, 1996, Jakarta, EGC.

Asmadi, Teknik Prosedural Keperawatan: onsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien,

2008, Jakarta, Samlemba Medika

11