pengaruhtelevisi

Download pengaruhtelevisi

If you can't read please download the document

Upload: gd-padmawijaya

Post on 21-Oct-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

cl

TRANSCRIPT

Contoh Naskah Pidato Tentang Pengaruh Televisi Terhadap Anak-anak

Assalamualaikum wr wb, Bapak-bapak/ibu-ibu beserta rekan-rekan yang saya hormati, pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada tuhan yang maha esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul ditempat ini, saya ucapkan banyak terimakasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya untuk menyampaikan sebuah pidato yang berjudul Pengaruh Televisi Terhadap Anak-anak. Sebelum saya memulai berpidato saya ingin menyampaikan batasan masalah yang akan saya sampaikan didalam pidato hari ini, yakni diantaranya ; pengaruh televisi dari segi positif dan negatifnya.

Bila kita melihat secara umum pengaruh televisi terhadap anak-anak memang tanpak sangat berguna dan bermakna karena media televisi ini merupakan sarana penyampaian informasi yang paling efektif dan efisien, efektif dari segi penyampaian informasi dan efisien dari segi harga untuk memperoleh informasi tersebut. Dengan media televisi wawasan dan ilmu pengetahuan seorang anak dapat berkembang dengan pesat sejalan dengan perkembangan teknologi yang ada. Banyak hal positif yang dapat diambil dari adanya media televisi ini yakni diantaranya seperti, informasi mengenai berita terkini, ilmu pengetahuan umum, Entertainmen/hiburan, dan lain sebagainya.

Seorang anak hendaknya selalu mengetahui informasi terkini yang terjadi didunia guna menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi anak itu sendiri, yang dapat ia gunakan untuk mengembangkan dirinya dimasa yang akan datang, karena dengan informasi manusia dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya, sedangkan untuk bidang entertainment/ hiburan, hal ini tentu saja berfungsi untuk mengurangi rasa penat atau rasa bosan pada setiap anak didalam masa remajanya atau dalam masa-masa belajarnya, mengapa demikian? Karena setiap anak yang sedang berkembang akan mengalami satu hal yang namanya bosan dan hal ini perlu dicegah dengan kegiatan yang sifatnya menghibur/ refleksi yang dapat membuatnya selalu Fresh dan berfikir positif, sehingga menjadikan ia selalu aktif dan kreatif.

Selain dari wawasan dan ilmu pengetahuan yang dapat diperoleh anak dari media televisi, keakraban antar keluarga akan tercipta sehingga membuat anak merasa nyaman berada diantara keluarganya, karena keluarga juga merupakan salah satu faktor utama penentu keberhasilan diri seorang anak, selain hal itu orang tua juga dapat mendidik anak-anaknya dengan lebih mudah melalui media televisi dan orang tua tersebut lebih mudah memberikan pengarahan terhadap anak sehingga anak akan merasa tidak terbebani untuk memahami apa yang diinginkan oleh orangtuanya. Hal-hal tersebut merupakan salah satu yang dapat kita rasakan/ lihat dari segi positif dampak televisi terhadap anak, tetapi selain itu banyak hal-hal negative yang dapat terjadi jika anak telah terpengaruh oleh televisi, diantaranya adalah malas, mencontoh hal-hal yang tidak baik/negatif seperti cara bergaul, berbicara, berpenampilan, serta pribadinya.

Malas adalah hal yang paling sering terjadi jika seorang anak sudah terpengaruh oleh asyiknya menonton televisi sehingga melupakan belajarnya, dan hal ini merupakan hal yang sangat merugikan bagi anak itu sendiri karena dengan bermalas-malasan dia tidak akan mendapatkan apa-apa dan apa yang ia cita-citakan dalam hidupnya, maka dari itu alangkah baiknya orang tua membatasi waktu menonton televisi dan menyaring tayangan yang sesuai dengan kebutuhan sang anak, selain malas pengaruh buruk televisi terhadap tingkah laku anak yakni mencontoh hal yang tidak seharusnya di contoh, misalkan anak usia dibawah lima tahun menonton tayangan televisi untuk orang dewasa, tentu hal ini sangat berbahaya karena anak bisa dewasa sebelum dewasa, maksudnya adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh orang dewasa tidak seharusnya dicontoh oleh anak kecil, seperti Kekerasan, gaya hidup seperti berpenampilan, bergaul, dan gaya-gaya berbicara yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa yang baik, dan lain sebagainya. Hal ini juga memerlukan kontrol dari orang tua untuk tayangan yang sifatnya dewasa seperti itu. Jika hal negativ tersebut sudah terjadi maka selanjutnya dapat kita lihat kepribadian dari anak itu sendiri akan berubah dan Kemungkinan merugikan bagi semua pihak termasuk dirinya sendiri.

Kesimpulannya bahwa, setiap hal yang ada didunia ini pasti memiliki aturan dan pandangan yang berbeda yakni, baik dan buruk, begitupun dengan media televisi, yang selayaknya digunakan untuk hal yang baik tetapi tetap saja memiliki dampak yang tidak baik bagi sebagian orang dan atau fungsinya. Maka dari itu peranan orang tua untuk mendidik anak sangatlah penting serta kesadaran dari anak itu sendiri haruslah tinggi dan bertanggung jawab atas apa yang hendak ia lakukan dengan bimbingan dari guru dan kegiatan-kegiatan positif yang dia lakukan selama dia berada dilingkungan sekolah.

Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih, akhirul kata, wassalamualaikum wr wb.

PendahuluanAlay adalah singkatan dari Anak layangan, Alah lebay, Anak layu atau Anak kelayapan yang menghubungkannya dengan anak jarpul (Jarang Pulang). Tapi yang paling terkenal adalah Anak layangan. Dominannya, istilah ini menggambarkan anak yang menganggap dirinya keren secara gaya busananya. Menurut Koentjaraningrat, Alay adalah gejala yang dialami pemuda dan pemudi bangsa Indonesia, yang ingin diakui statusnya di antara teman-temannya. Gejala ini akan mengubah gaya tulisan, dan gaya berpakaian, sekaligus meningkatkan kenarsissan yang cukup mengganggu masyarakat pada umumnya. Diharapkan sifat ini segera hilang, jika tidak akan mengganggu masyarakat sekitar.Bahasa Alay menurut Sahala Saragih, dosen Fakultas Jurnalistik Universitas Padjajaran, merupakan bahasa sandi yang hanya berlaku dalam komunitas mereka. Tentu saja itu tidak mungkin digunakan ke pihak di luar komunitas mereka misalnya guru dan orangtua. Penggunaan bahasa sandi itu menjadi masalah bila digunakan dalam komunikasi massa karena lambang yang mereka pakai tidak dapat dipahami oleh segenap khayalak media massa atau dipakai dalam komunikasi formal secara tertulis.Pesatnya perkembangan jumlah pengguna bahasa Alay menunjukkan semakin akrabnya genersai muda Indonesia dengan dunia teknologi terutama internet. Munculnya bahasa Alay juga menunjukkan adanya perkembangan zaman yang dinamis, karena suatu bahasa harus menyesuaikan dengan masyarakat penggunanya agar tetap eksis.Akan tetapi, munculnya bahasa Alay juga merupakan sinyal ancaman yang sangat serius terhadap bahasa Indonesia dan pertanda semakin buruknya kemampuan berbahasa generasi muda zaman sekarang. Dalam ilmu linguistik memang dikenal adanya beragam-ragam bahasa baku dan tidak baku. Bahasa baku biasnya digunakan dalm acara-acara yang kurang formal. Akan tetapi bahasa Alay merupakan bahasa gaul yang tidak mengindah.

PEMBAHASANBahasa Alay merupakan bahasa sandi yang hanya berlaku dalam komunitas Alay.Fenomena bahasa alay menjadi menarik, karena tidak semua orang mau menerima bahasa Alay ini. Bahasa Alay sering digunakan oleh komunitas tersebut dalam SMS, atau status di Facebook dan Twitter. Entah karena banyaknya orang yang memakai tulisan alay sehingga berdampak banyak orang yang merasa terganggu sampai-sampai muncul grup antialay di Facebook.Apakah penggunaan bahasa Alay mempunyai pengaruh terhadap bahasa Indonesia? Dan bagaimana cara masyarakat menaggapi hal tersebut?. Menurut Sahala, penggunaan bahasa sandi itu akan menjadi masalah jika digunakan dalam komunikasi massa karena lambang-lambang yang mereka pakai tidak dapat dipahami oleh segenap khalayak, media massa atau dipakai dalam komunikasi formal secara tertulis.Karena remaja sekarang sering menggunakan bahasa Alay dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan, menyebabkan para remaja menjadi sulit menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Banyak dari mereka yang lancar dalam penggunaan bahasa Alay, tetapi sangat kesulitan dalam berbahasa Indonesia.Masyarakat berlain pendapat dalam menghadapi hal tersebut, ada yang menerima bahasa tersebut ada juga yang merasa terganggu. Bagi mereka yang menerima bahasa Alay beralasan karena mereka menganggap itu merupakan kreativitas. Jadi, biarkan saja kaum muda itu menggunakan bahasa sandi mereka sendiri yang ditujukan kepada komunitas mereka sendiri saja.Sedangkan bagi masyarakat lain yang merasa terganggu dengan bahasa Alay, menganggap bahasa Alay sangat sulit dipahami demikian juga penulisan dengan huruf alay sangat menyulitkan bagi beberapa orang untuk membacanya.Bagaimana ciri-ciri bahasa yang dikategorikan dalam bahasa bentuk Alay? Apa dampak positif (negatif) yang ditimbulkan dari penggunaan bahasa Alay tersebut?. Dari data yang penulis dapat ciri-ciri bahasa Alay, antara lain:1. Menggunakan angka untuk menggantikan huruf. Contoh: t3m4n, b350k k1t4 p3r91 yuuk.2. Kapitalisasi yang sangat berantakkan. Contoh:tEmAn, bEsOk kItA pErGi YuUuK.3. Menambahkan x atau z pada akhiran kata atau mengganti beberapa huruf seperti s dengan dua huruf tersebut dan menyelipkan huruf-huruf yang tidak perlu serta merusak EYD atau setidaknya bahasa yang masih bisa dibaca. Mengganti huruf s dengan c sehingga seperti balita berbicara. Contoh: nanti Aq xmx kamyu deeech, xory ya, becok aQ gx bica ikut.Contoh-contoh yang telah disebutkan di atas baru sedikit, ini artinya masih banyak lagi kata-kata yang termaksud di dalamnya. Penggunaan bahasa Alay memiliki dampak yang positif dan negatife. Dampak positif dengan digunakannya bahasa Alay adalah remaja menjadi lebih creative. Terlepas dari menganggu atau tidaknya bahasa Alay ini, tidak ada salahnya kita menikmati tiap perubahan atau inovasi bahasa yang muncul. Asalkan dipakai pada situasi yang tepat, media yang tepat dan komunikan yang tepat juga.Sedangkan dampak negatifnya adalah penggunaan bahasa Alay dapat mempersulit penggunanya untuk berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Padahal di sekolah atau di tempat kerja, kita diharuskan untuk selalu menggunakan bahasa yang baik dan benar. Tidak mungkin jika pekerjaan rumah, ulangan atau tugas sekolah dikerjakan dengan menggunakan bahasa Alay. Karena, bahasa Alay tidak masuk ke dalam tatanan bahasa akademis. Begitu juga di kantor, laporan yang kita buat tidak diperkanakan menggunakan bahasa Alay. Jadi, ketika situasi kita dalam situasi yang formal jangan menggunakan bahasa Alay sebagai komunikasi.Dampak negatif lainnya, bahasa Alay dapat mengganggu siapapun yang membaca dan mendengar kata-kata yang termaksud di dalamnya. Karena, tidak semua orang mengerti akan maksud dari kata-kata Alay tersebut. Terlebih lagi dalam bentuk tulisan, sangat memusingkan dan memerlukan waktu yang lebih banyak untuk memahaminya.Dengan dibiasakannya diri seseorang untuk menggunakan bahasa Alay, maka dapat menyulitkan dirinya sendiri. Bisa dibuktikan dengan tingkat kelulusan SMA tahun ini. Banyak siswa-siswi SMA yang tidak lulus. Bahkan ada beberapa sekolah yang siswanya tidak lulus semuanya. Penyebab terjadinya di antaranya karena, keengganan mereka untuk membiasakan diri menggunakan bahasa Indonesia. Mereka lebih senang menggunakan bahasa Alay, karena lebih mudah dan merupakan bahasa yang lagi musim saat ini. Mereka gengsi atau malu jika mereka tidak menggunakan bahasa tersebut.

PENUTUP

Tata bahasa Indonesia pada saat ini sudah banyak mengalami perubahan. Masyarakat Indonesia khususnya para remaja, sudah banyak kesulitan dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Perubahan tersebut terjadi dikarenakan adanya penggunaan bahasa baru yang mereka anggap sebagai kreativitas. Jika mereka tidak menggunakannya, mereka takut dibilang ketinggalan zaman atau tidak gaul. Salah satu dari penyimpangan bahasa tersebut diantaranya adalah digunakannya bahasa Alay. Bahasa Alay secara langsung maupun tidak telah mengubah masyarakat Indonesia untuk tidak mempergunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Sebaiknya bahasa Alay dipergunakan pada situasi yang tidak formal seperti ketika kita sedang berbicara dengan teman. Atau pada komunitas yang mengerti dengan sandi bahasa Alay tersebut. Kita boleh menggunakannya, akan tetapi jangan sampai menghilangkan budaya berbahasa Indonesia.

4k0eh b4!k-b4!k s4jjah, kmo3h g!m4nHa? Tulisan semacam ini tidak jarang kita temukan di social network (jejaring sosial) yang pada umumnya digunakan oleh para remaja Indonesia, apakah yang ada di benak kalian saat membaca tulisan semacam itu? Tulisan seperti itulah yang disebut bahasa alay oleh beberapa kalangan remaja yang menganggap dirinya tak serumpun dengan orang-orang yang menggunakan bahasa alay tersebut. Beberapa dari remaja Indonesia percaya bahwa Alay merupakan suatu proses menuju kedewasaan sehingga siklus hidup seorang manusia adalah lahir - bayi - balita - anak-anak - remaja - alay - dewasa - tua. Sebagai rakyat Indonesia, kita juga telah mengetahui bahwa Indonesia memiliki berbagai bahasa ibu yang merupakan bagian dari keanekaragaman Bangsa Indonesia seperti bahasa Bali, Sunda, dan lain-lain. Kreatifitas remaja Indonesia dalam menciptakan bahasa Alay patut di acungi jempol karena penyaluran kreatifitas ke arah yang positif, namun apakah Bahasa Alay ini salah satu bentuk dari keanekaragaman? atau bahasa alay ini melunturkan bahasa Indonesia yang sesungguhnya?Keberadaan bahasa alay ini dinilai asyik, lucu & keren bagi beberapa remaja. Namun demikian, ada juga diantara mereka yang memandang bahwa bahasa alay itu gak banget. Bahasa Alay dianggap memiliki manfaat tersendiri bagi pelajar, dari beberapa remaja kebanyakan dari mereka menganggap bahasa alay memiliki manfaat yaitu untuk menambah percaya diri, kepentingan gengsi, atau sebagai sarana berekspresi & menghibur diri.Selain manfaat yang ditimbulkan dari penggunaan bahasa Alay, ada juga kerugiannya. Menurut beberapa remaja, kerugian dari penggunaan bahasa alay kebanyakan adalah kesalahan penafsiran orang yang tidak mengerti akan bahasa alay. Selain itu ada lunturnya bahasa Indonesia yang baik & benar. Lainnya mengganggap bahasa alay mengganggu & bikin jengkel. Beberapa remaja banyak berpendapat bahwa bahasa alay dapat diatasi dengan cara menggunakan bahasa alay sesuai pada tempatnya (komunitas sejenis) dengan tidak meninggalkan bahasa Indonesia sebagai bahasa baku. Lainnya berpendapat pembiasaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari dapat menjadi salah satu bentuk preventif terhadap bahasa alay tersebut.Penyebab beredarnya bahasa alay dikalangan remaja dianggap disebabkan oleh kreatifitas anak muda dalam mengeksplor ekspresi yang ada dalam diri mereka. Lainnya beranggapan bahasa alay disebabkan oleh arus globalisasi & lemahnya bahasa sendiri. Frekuensi berbahasa alay di kalangan remaja beragam. Mereka mengaku berbicara alay secara spontan atau sekedar ikut-ikutan. Kebanyakan dari mereka sering melakukan bahasa alay, minoritas mengaku jarang bahkan tidak pernah.Bahasa alay merupakan bahasa yang keberadaannya dianggap melunturkan kaidah bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Para remajalah yang mempopulerkan bahasa ini akibat dari arus globalisasi yang mereka anggap sebagai kreatifitas mengekspresikan diri. Dampak dari penggunaan bahasa alay adalah berkurangnya pengetahuan tentang kaidah berbahasa Indonesia atau mungkin bahasa daerah yang baik & benar serta mengganggu orang yang tidak mengerti jika tidak digunakan pada tempatnya. Yang menjadi problema adalah bahwa remaja lebih sering menggunakan bahasa alay atau mengetahui bahasa alay, namun melupakan bahasa persatuan kita, yaitu Bahasa Indonesia .Sepatutnya bahasa alay ini hanya digunakan untuk suatu komunitas yang mengerti akan bahasa tersebut. Bukan melarang beredarnya bahasa yang kreatif ini, namun sebaiknya bahasa Alay diimbangi dengan pengetahuan yang lebih mendalam akan Kaidah Bahasa Indonesia daripada bahasa alay tersebut. berekspresi, berkreasi, berbicara itu sah-sah saja namun berekspresi yang baik adalah mengeksplor diri tanpa mengurangi/mengubah keefektifan sesuatu yang telah bermakna menjadi kekhasan yang abadi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Bahasa Alay merupakan bentuk dari keanekaragaman dan merupakan kreatifitas masyarakat Indonesia namun penggunaannya harus di tempatkan pada saat-saat yang tepat. Jika bahasa alay ini digunakan pula dalam forum formal, maka bahasa alay disini bertindak sebagai peluntur bahasa asli bangsa kita yaitu Bahasa Indonesia. Jadi, gunakanlah bahasa sesuai dengan situasi dan kondisi yang tepat.